alga

12
ALGA ALGA

Upload: muhammad-yudha-ramdhani

Post on 07-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Biologi

TRANSCRIPT

  • ALGA

  • Peran merugikan alga Berperan dalam eutrofikasi Beberapa jenis beracun

  • Berperan dalam teknologi bioproses , misal dalam pembuatan bahan bakar alternatif, obat, makanan, minumanDapat digunakan untuk membantu analisis mengenai kualitas air indeks kualitas air Peran menguntungkan alga

  • Eutrofikasi = Algal bloomEutrofikasi adalah proses peningkatan laju input bahan organik ke sebuah perairan proses ini adalah penyuburan perairan secara berlebih yang disebabkan oleh masukan bahan organik.

    Salah satu akibat : Algal bloom, yaitu fenomena peledakan populasi fitoplankton di perairan secara cepat dan dalam jumlah yang sangat besar yang disebabkan oleh tersedianya unsur hara dalam jumlah besar.

    Dengan daur hidup yang relatif singkat, fitoplankton mampu tumbuh dalam hitungan hari, melesat mencapai jutaan sel di dalam 1 liter air.

  • Meledaknya populasi fitoplankton dikarenakan: ketersediaan unsur hara (utamanya nitrogen dan fosfat) unsur utama

    kombinasi faktor fisik perairan.

    Ciri : Badan air mengalami perubahan warna (hijau, coklat-kuning atau merah) dan dengan viskositas tinggi (kental), berbau tidak sedaplimbah fosfat (PO3-) berada dalam rentang 35-100 g/liter Kondisi eutrofik alamiah : Danau lama kelamaan terjadi pendangkalan dan menjadi danau purba (seperti Bandung). Sebenarnya, eutrofikasi merupakan sebuah proses alamiah di mana danau mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa diperlukan proses ribuan tahun untuk sampai pada kondisi eutrofik

    Proses alamiah ini, oleh manusia secara tidak disadari dipercepat menjadi dalam hitungan beberapa dekade atau bahkan beberapa tahun saja.

  • Penggolongan danau berdasarkan unsur haranya

    OligotrofikTumbuhan sedikit, jenih nutrien sedikit

    MesotrofikJernih, kandungan nutrien sedang

    EutrofikKaya nutrien, tumbuhan banyak, berpotensi menuimbulkan ledakan alga (bloomingHipertrofikTerjadi Alga bloom yang hebat, tidak sehat bagi ekosistem

  • Sejarah pengetahuan tentang eutrofikasiDekade awal abad ke-20 alga banyak tumbuh di danau-danau dan ekosistem air lainnya.

    Diduga akibat langsung dari aliran limbah domestik.

    Sebuah percobaan berskala besar yang pernah dilakukan pada tahun 1968 terhadap Danau Erie (ELA Lake 226) di Amerika Serikat

    bagian danau yang hanya ditambahkan karbon dan nitrogentidak mengalami fenomena algal bloom selama delapan tahun pengamatanbagian danau lainnya yang ditambahkan fosfor (dalam bentuk senyawa fosfat)-di samping karbon dan nitrogenmengalami algal bloom

  • fitoplankton tumbuh dan berkembang-biak dengan pesat terjadi blooming sebagai hasil fotosintesa fitoplankton

    peningkatan kelimpahan zooplankton

    kenaikan kelimpahan ikan

    badan air menjadi sangat subur atau eutrofik

    tanaman air tumbuh pesat : yang hidup di tepian (eceng gondok, dll)Yang tumbuh dalam badan air (hydrilla dan rumput air lainnya). Daerah tropis yang mendapatkan cahaya Matahari sepanjang tahun -> blooming dapat terjadi sepanjang tahun. Badan air yang telah menjadi hijau warnanya tidak pernah atau jarang sekali menjadi jernih kembali; tidak seperti di negeri 4 musim yang blooming hanya terjadi di akhir musim semi dan panas. KEBUTUHAN O2 TERLARUT DALAM AIR meningkat konsentrasi oksigen terlarut sampai batas nol

    ikan dan fauna lainnya tidak bisa hidup dengan baik dan mati.

    Proses dekomposisi terjadi secara anaerob menghasilkan gas beracun seperti NH3 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat membahayakan fauna air, termasuk ikan.Konsentrasi fosfor dalam air > 0,010 mg/l Konsentrasi nitrogen dalam air > 0,300 mg/lJumlah mikroba pendekomposisi biomasa (organik) yang mati meningkat Beberapa jenis fitoplankton yang potensial blooming adalah yang bersifat toksik

    Jenis racun beragam, daya daya letalnya beragam

  • FITOPLANKTON BERACUN

    beberapa jenis fitoplankton yang potensial blooming adalah yang bersifat toksik dari kelompok Dinoflagelata : Alexandrium spp, Gymnodinium spp, Dinophysis spp. dari kelompok diatom : Pseudonitszchia spp Penyakit akut yang diakibatkannya : Paralytic Shellfish Poisoning (PSP), Amnesic Shellfish Poisoning (ASP), Diarrhetic Shellfish Poisoning (DSP). Jenis racun yang ada juga beragam, dari mulai Domoic Acid sampai Saxitaxin yang daya letalnya hampir 1.000 kali lebih besar dari cyanida!berkaitan dengan konsumsi kerang oleh manusiasemua jenis fitoplankton yang beracun di atas dijumpai di beberapa perairan pesisir IndonesiaBeberapa kejadian fatal yang disebabkan oleh fitoplankton beracun : Di perairan Lewotobi dan Lewouran (Nusa Tenggara Timur), Pulau Sebatik (Kalimantan Timur), Perairan Makassar dan Teluk Ambon (Widiarti dan Pratiwi, 2003). Bloom fitoplankton PSP Alexandrium spp rutin terjadi di Teluk Ambon.

  • Asal fosfat 10 % berasal dari proses alamiah di lingkungan air itu sendiri (background source), 7 persen dari industri, 11 persen dari detergen, 17 persen dari pupuk pertanian, 23 persen dari limbah manusia, 32 persen, dari limbah peternakan.

    Sumbangan limbah kotoran manusia terhadap fosfat di lingkungan : sebanding dengan jumlah yang dikonsumsinya. penduduk bumi sekarang yang sudah mencapai sekitar 6,3 miliar jiwa

    jumlah fosfor (P) yang diperlukan oleh blue-green algae (makhluk hidup air penyebab algal bloom) untuk tumbuh : konsentrasi 10 ppb (part per billion / sepersatu miliar bagian) Dalam tempo 24 jam saja populasi alga bisa berkembang dua kali lipat dengan jumlah ketersediaan fosfor yang berlebihan akibat limbah fosfat di atas.

  • cara-cara penanggulangan/pencegahan eutrofikasi pengolahan limbah cair yang mengandung fosfat, (misal limbah detergen dan limbah domestik)

    pelarangan keberadaan fosfor dalam detergen. Misal : AS mengatur pembatasan penggunaan fosfat, pembuangan limbah fosfat dari rumah tangga dan permukiman.

    Mensubstitusi (mengganti) pemakaian fosfat dalam bahan baku detergen Pemerintah juga harus mendorong para pengusaha dengan memberikan insentif

    Kesadaran masyarakat untuk memilih produk detergent, makanan, minuman yang tidak mengandung fosfat (misal dengan memperhatikan ecolabelling)

    kebijakan yang kuat untuk mengontrol pertumbuhan penduduk (birth control).

    peran pemerintah di sektor pertanian agar mengatur penggunaan pupuk fosfat tidak berlebihan

    peran pemerintah dalam pengelolaan sektor peternakan yang bisa mencegah lebih banyaknya lagi fosfat lepas ke lingkungan air