alamat unicast - agusaan.files.wordpress.com … · web viewyang terdapat di dalam segmen...
TRANSCRIPT
MAKALAH
Tugas Jaringan Komputer
Judul :
Terminologi Pengalamatan IPV4 Dan IPV6
Oleh Kelompok 4 :
Ni Luh Putu Eva Yuliantini (15101308)
Putu Ratna Yulianti (15101072)
Ni Luh Putu Widya Adnyani (15101415)
Ni Putu Fajar Widya Sari (15101338)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
(STIKI)
TAHUN AJARAN 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring dengan
kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem
jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling penting.Protokol jaringan yang
umum digunakan adalah IPv4, yang masih terdapat beberapa kekurangan dalam menangani
jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin kompleks.Telah dikembangkan protokol
jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas.Protokol baru ini belum
banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia.
Internet Protocol (IP) adalah metode atau protokol untuk mengirimkan data ke
Internet.Setiap komputer (biasanya disebut host) dalam internet setidaknya harus mempunyai
sebuah alamat IP yang unik yang mengidentifikasikan komputer tersebut terhadap komputer
yang lainnya. Ketika anda mengirimkan atau menerima data (contoh : email atau website), pesan
akan dibagi-bagi menjadi beberapa paket. Setiap paket berisikan IP pengirim dan IP penerima.
Gateway yang menerimanya akan langsung mem-forward ke tujuan melalui jalur terbaik yang
ditemukan sambil mengingat IP pengirim dan penerima. Karena pesan tersebut terbagi-bagi
dalam paket dan bisa jadi diterima tidak secara berurutan di tujuan, IP tidak akan pernah
memperhatikan, hanya mengirimkan saja. TCP (Transmission Control Protocol) nantinya yang
akan meletakkannya dalam urutan yang benar. Karena begitu banyaknya pengguna dari Internet
Protokol,maka lambat laun akan habis pula ketersediaan IPV4 yang digunakan saat ini, maka saat
nya untuk menambah dengan mengganti menjadi IPV6.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan IPV4?
1.2.2 Apa saja alamat yang terdapat di IPV4?
1.2.3 Apa saja kelas-kelas alamat pada IPV4?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan IPV6?
1.2.5 Pengalamatan IPV6?
1.2.6 Bagaimana Struktur pengalamatan IPV4 dan IPV6?
1.3 Tujuan2
1.3.1 Untuk lebih memahami pengertian IPV4
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja alamat yang terdapat di IPV4
1.3.3 Untuk mengetahui kelas apa saja yang terdapat di IPV4
1.3.4 Untuk lebih memahami pengertian IPV6
1.3.5 Untuk mengetahui pengalamatan IPV6
1.3.6 Untuk mengetahui bagaimana struktur dari IPV4 dan IPV6
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 IP versi 4
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol
jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan
secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya
4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal
notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku
referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya
berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP
yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke
dalam dua buah bagian, yakni:
1. Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan)
Alamat ini digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan
fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada
beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik
yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua
sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang
sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node
di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network
identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat
network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
2. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host)
Alamat ini digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation,
server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan.Nilai host identifier
tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen
jaringan di mana ia berada.
2.2 Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:4
1. Alamat unicast
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan
kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan
menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server),
maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address
(alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
1) Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa
buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan
alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam
sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai
lokasinya. Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih
terkoneksi dengan Internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke
Internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat
publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC.Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan
untuk menghubungkan intranetnya ke Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin
dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi
lainnya.Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut
juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
2) Alamat Privat
5
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork
IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internetakan
membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan
Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya
ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya
tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para
desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di
dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host
yang membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-
mail, biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas
lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya
membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node
tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung
secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke
Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak
dibutuhkan.Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi.
Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai
sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga
dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan
ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan
menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan
alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok
alamat berikut:
10.0.0.0/8
6
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam
beberapa sistem operasi:
169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang
mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi
10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah
organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network
identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema
subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan
alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network
identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema
subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16
dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
7
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA
mengalokasikan untuk tidak menggunakannya.Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini
adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0.Alamat
ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic
Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari
kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Ruang alamat Dari alamat Sampai alamat Keterangan
010.000.000.000/8 010.000.000.001 010.255.255.254
Ruang alamat privat yang sangat besar
(mereservaskan kelas A untuk
digunakan)
172.016.000.000/12 172.016.000.001 172.031.255.254
Ruang alamat privat yang besar
(digunakan untuk jaringan menengah
hingga besar)
192.168.000.000/16 192.168.000.001 192.168.255.254
Ruang alamat privat yang cukup besar
(digunakan untuk jaringan kecil hingga
besar)
169.254.000.000/16 169.254.000.001 169.254.255.254
Digunakan oleh fitur Automatic Private
Internet Protocol Addressing (APIPA)
dalam beberapa sistem operasi.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet
Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai
alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut
di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari
Internet.Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat 8
pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang
memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan
ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator
(NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
2. Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan
satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast
IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicastakan diteruskan oleh router ke
subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap
lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat
multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC
1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang
berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh
lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
3. Alamat Broadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-
untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan
alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan
menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP
multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga
tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
9
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-
subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat
broadcasttersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan
dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP
akan dikirimkan ke alamat broadcastEthernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
4. Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua
bithost menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah,
dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network
broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di
dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang
ditujukan dengan alamat network broadcast.
5. Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh,
dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet
broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah
dibagi dengan carasubnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket
yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas
alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan
yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
6. All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak
10
berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke
semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang
asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier131.107.26.0/24, alamat
all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini
adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam
contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default
memiliki network identifer16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk
meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas
yang asli.Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak
relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini
telah ditinggalkan.
7. Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4
menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini
digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di
dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh
penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan
Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh,
dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang
dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket
jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat
ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini
hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP,
11
mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat
ini disebut sebagai limited broadcast.
2.3 Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya,
seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner
yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk
lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi
desimal.
Kelas
Alamat IP
Oktet
pertama
(desimal)
Oktet
pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 10xx xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala
besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxxDireservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat
percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam
alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet
pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena
12
digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang
bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit
pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner10. 14 bit
berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16
bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet
pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga
oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet
terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152
buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan
tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.Untuk lebih
jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4 .
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan
dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada
bilangan biner1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk
mengenali host.
Kelas Nilai oktet Bagian untuk Bagian untuk Jumlah jaringan Jumlah host dalam
13
Alamat pertamaNetwork
IdentifierHost Identifier maksimum
satu jaringan
maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239Multicast IP
Address
Multicast IP
Address
Multicast IP
AddressMulticast IP Address
Kelas E 240-255Dicadangkan;
eksperimen
Dicadangkan;
eksperimen
Dicadangkan;
eksperimen
Dicadangkan;
eksperimen
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP
sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan
jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi
kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas.Alamat IPv6
yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4.Alamat yang dibuat
tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
2.4 IP versi 6
IPv6 merupakan singkatan dari “Internet Protocol Version 6", yaitu protokol generasi
terbaru yang didesain oleh IETF (The Internet Engineering Task Force; www.ietf.org) untuk
menggantikan protokol internet yang digunakan saat ini, yaitu IP Versi 4 (IPv4).
Sebagian besar aplikasi internet saat ini menggunakan IPv4, yang sudah berumur hampir 20
tahun.Terlepas dari usianya, IPv4 telah sangat fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna
internet selama ini, tetapi kini IPv6 mulai mengalami beberapa masalah.Masalah yang
terpenting adalah mulai menipisnya persediaan alamat-alamat IPv4 yang dibutuhkan oleh
perangkat-perangkat untuk terhubung ke internet.
Alamat-alamat IPv4 saat ini berbasis 32-bit (232), yang berarti ada sekitar 4 miliar alamat
yang tersedia, sedangkan alamat-alamat IPv6 berbasis 128-bit (2128), sehingga alamat yang
tersedia pun menjadi jauh lebih banyak, yaitu sekitar 340 miliar miliar miliar miliar alamat.14
IPv6 memecahkan beberapa masalah yang ada pada IPv4, salah satunya keterbatasan jumlah
alamat IP di atas.IPv6 juga merupakan pengembangan dari IPv4 dalam beberapa bidang seperti
routing dan otokonfigurasi jaringan. IPv6 diharapkan dapat berangsur-angsur menggantikan
IPv4, dengan terlebih dahulu diterapkan secara bersamaan selama masa transisi beberapa tahun
ke depan.
Aplikasi internet yang menjalankan IPv6 dan jumlahnya terus meningkat. Di masa depan,
aplikasi-aplikasi berbasis IPv6 akan diterapkan pula pada perangkat-perangkat elektronik agar
semakin “pintar”, semakin user friendly dan dapat diakses dari jarak jauh. Semua “perintah”
yang kita berikan kepada perangkat tersebut dapat dilakukan melalui internet berbasis IPv6,
bahkan melalui koneksi internet wireless broadband di mana pun kita berada.
2.5 Pengalamatan IPv6
IPv6 tidak dikenal istilah pengkelasan, hanya IPv6 menyediakan 3 jenis pengalamatan yaitu:
Unicast, Anycast dan Multicast.
1) Alamat Unicast yaitu alamat yang menunjuk pada sebuah alamat antarmuka atau host,
digunakan untuk komunikasi satu lawan satu.
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung
antara dua host dalam sebuah jaringan.
Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke
banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam
komunikasi one-to-many.
Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota
terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.
Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan
diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat
berikut:
15
Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer
agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internetberbasis IPv6.
Alamat IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:
1. Alamat Unicast
Jenis implementasinya yaitu:
1) Alamat unicast global
2) Alamat unicast site-local
3) Alamat unicast link-local
4) Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
5) Alamat unicast loopback
6) Alamat unicast 6to4
7) Alamat unicast ISATAP
1) Alamat unicast global
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4.Dikenal juga sebagai
Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara
global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga
mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi
tiga level (Public, Site, dan Node).
Field Panjang Keterangan
001 3 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah
16
sebuah alamat IPv6 Unicast Global.
Top Level
Aggregation
Identifier (TLA ID)
13 bit
Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur
oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA), yang
mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian
mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global.
Res 8 bitDireservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang
(mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID).
Next Level
Aggregation
Identifier (NLA ID)
24 bitBerfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer
tertentu.
Site Level
Aggregation
Identifier (SLA ID)
16 bit
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu.
SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah
bagian alamat ini.
Interface ID 64 bitBerfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang
spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID).
2) Alamat unicast site-local
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah
alamat terdapat pada Internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan
alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin dilakukan.
Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Field Panjang Keterangan
111111101100000000000000000000000000000000000000 48 bitNilai ketetapan alamat
unicast site-local
Subnet Identifier 16 bit Mengizinkan hingga 65536
(216) subnet dalam sebuah
17
struktur subnet datar.
Administrator juga dapat
membagi bit-bit yang yang
memiliki nilai tinggi (high-
order bit) untuk membuat
sebuah infrastruktur
routing hierarkis.
Interface Identifier 64 bit
Berfungsi sebagai alamat
dari sebuah node dalam
subnet yang spesifik.
3) Alamat unicast link-local
Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama.
Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing)
dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas.host-host yang berada di dalam subnet yang
sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat
ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat
yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah fe80::/64.
FieldPanjan
g
Keteranga
n
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000
00064 bit
Berfungsi
sebagai
tanda
pengenal
alamat
unicast
link-local.
Interface ID 64 bit Berfungsi 18
sebagai
alamat dari
sebuah
node
dalam
subnet
yang
spesifik.
4) Unicast unspecified address
Alamat unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang
administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini
sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6
adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
5) Alamat unicast loopback
Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess
communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1,
sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1
6) Alamat unicast 6to4
Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet
IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat
publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit
dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format
2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-
decimal format dari notasi dotted-decimal formatw.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh
alamat IPv4 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi alamat IPv6 2002:9d3c:5b7b::/48.
19
Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, yakni
2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
7) Alamat unicast ISATAP
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam
sebuahIntranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat
unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks
alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5efe), lalu diikuti
dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan
dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix.Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani
alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik
IPv4.
2. Multicast Address
Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang
ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali
oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah ff00::/8.
Field Panjang Keterangan
11111111 8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
Flags 4 bit
Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient
atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan
alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara
permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
Scope 4 bitBerfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya
interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.
Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
20
3. Anycast Address
Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan
dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan
oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien.Meskipun alamat anycast
menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda.
IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface
terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast,
yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycastakan menyampaikan
paket kepada salah satu dari banyak penerima.
2.6 Struktur pengalamatan
IPv4
Pengalamatan IPv4 menggunakan 32 bit yang setiap bit dipisahkan dengan notasi titik.
Notasi pengalamatan IPv4 adalah sebagai berikut:
XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
Dimana setiap simbol X digantikan dengan kombinasi bit 0 dan 1.misalnya:
10000010.11001000.01000000.00000001 (dalam angka biner)
Cara penulisan lain agar mudah diinget adalah dengan bentuk 4 desimal yang dipisahkan dengan
titik. misal untuk alamat dengan kombinasi biner seperti diatas dapat dituliskan
sebagai berikut:
130.200.127.254
IPv6
Tidak seperti pada IPv4 yang menggunakan notasi alamat sejumlah 32 bit, IPv6 menggunakan
128 bit.
Sekarang kita liat notasi alamat IPv6 adalah sebagai berikut:
X:X:X:X:X:X:X:X
Dalam bentuk biner ditulis sebagai berikut:
1111111001111000:0010001101000100:1011111001000001:1011110011011010:21
0100000101000101:0000000000000000:0000000000000000:0011101000000000
(dua blok diatas sebenarnya nyambung tapi agar tidak memakan tempat maka ditulis kebawah)
Lebih mudah diinget setiap simbol X digantikan dengan kombinasi 4 bilangan
heksadesimal dipisahkan dengan simbol titik dua [:]. untuk contoh diatas dapat ditulis sbb:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A
Sistem pengalamatan IPv6 dapat disederhanakan jika terdapat
berturut-turut beberapa angka “0″. contohnya untuk notasi seperti diatas dapat ditulis:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A ——> FE78:2344:BE43:BCDA:4145::3A
contoh lagi:
8088:0:0:0:0:0:4508:4545 ——–>8088::4508:4545
2.7 Perbandingan anatara IPv4 dan IPv6
Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP
versi 6.
Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6
Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host
(teoritis)232=±4 miliar host 2128
Menggunakan kelas
alamat
Ya, kelas A, B, C, D, dan E.
Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah
tidak relevan dengan perkembangan jaringan
Internet yang pesat.
Tidak
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4Alamat multicast IPv6,
yaitu FF00:/8
Alamat broadcast Ada Tidak ada
Alamat yang belum
ditentukan0.0.0.0 ::
Alamat loopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Alamat IPv6 unicast
22
Internet (IANA) global
Alamat IP pribadiAlamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh
otoritas Internet
Alamat IPv6 unicast
site-local (FEC0::/48)
Konfigurasi alamat
otomatisYa (APIPA)
Alamat IPv6 unicast
link-local (FE80::/64)
Representasi
tekstualDotted decimal format notation
Colon hexadecimal
format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks
Resolusi alamat DNS A Resource Record (Single A)AAAA Resource Record
(Quad A)
Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo):
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas
4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat
habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga
tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang
masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4
secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing.
Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki
kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
23
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari
satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain
dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-
aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur
tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar
implementasi IPv6.
Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags,
Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3),
sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header
IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi
apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah
sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur 24
MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU
terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah
jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic
class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi
atau tingkat latency tinggi
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan materi di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian IPV4 adalah sebuah
jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4.Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat
mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh 25
dunia. Dan IPV6 adalah singkatan dari “Internet Protocol Version 6", yaitu protokol generasi
terbaru yang didesain oleh IETF (The Internet Engineering Task Force; www.ietf.org) untuk
menggantikan protokol internet yang digunakan saat ini, yaitu IP Versi 4 (IPv4).
Dan berdasarkan dari pengertian di atas kita dapat simpulkan untuk perbedaan IPV4 dan
IPV6, IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung
terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar
memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan
32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
Dan IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik.
Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah
alamat pada IPv4 secara permanen.
Daftar pustaka
http://yullianisiti.blogspot.co.id/2015/08/ipv4-dan-ipv6.html?m=1
http://netman-networking.blogspot.co.id/2016/01/ipv4-dan-ipv6.html?m=1
http://www.levatra.com/2016/09/pengertian-dan-perbedaan-ipv4-dengan-ipv6.html?m=1
https://trisandiyana.wordpress.com/2011/09/21/adressing-atau-pengalamatan-pada-jaringan/
https://en.wikipedia.org/wiki/broadcast_address
26
27