akuntansi organisasi nirlaba

11
 71111746.doc 1/11 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA http://mitoyono.blogspot.com/2011/01/akuntansi-organisasi-nirlaba.html Jumat, 07 Januari 2011 Posted by mit@ on 23:28 A. ORGANISASI NIRLABA Organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan memupuk keuntungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak menghar apkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. 2. Menghasilkan barang dan/atau jas a tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemili k entitas tersebut. 3. Tidak ada kepemi likan seperti lazimnya pada organi sasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dij ual , dialihkan, atau ditebus kembali , atau kepemil ikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas. Organisasi nirlaba dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu entitas pemeri ntahan dan enti tas nirlaba nonpemeri ntah. Organisasi nir laba dipandang amat berbeda dengan organisasi komersial oleh pelanggan, donatur dan sukarelawan, pemerintah, anggota organisasi dan karyawan organisasi nirlaba. Bagi stakeholder , akuntansi dan laporan keuangan bermanfaat sebagai bentuk alat penyampaian pertanggungjawaban pengurus. Para karyawan prof esional organisasi nirlaba diasumsikan ingin diperlakukan setara dengan karyawan profesional organisasi komersial dalam hal imbalan, karier, jabatan, dan masa depan. Bagi mereka akuntansi berguna untuk menginformasikan kesinambungan hidup organisasi sebagai tempat berkarier. Para anggota di asumsi kan secara ser ius ikut serta dalam suatu or gani sasi ni rl aba untuk mencapai suatu visi dan mi si tertentu organisaai bersangku tan yang sejalan dengan aspirasinya. Maka laporan keuangan diharapkan memberikan informasi berkala, guna memberikan gambaran, apakah visi misi tersebut direalisasikan. Para pelanggan atau pihak yang menjadi sasaran akan diuntungkan serta berharap untuk memperoleh manfaat yang dijanjikan organisasi,  juga perlu mendapat informasi mengenai sasaran yang berhasil diraih organisasi tersebut. Maka laporan keuangan perlu menampilkan manfaat atau hasi l yang diraih yang apabila mung kin didenominas ikan dalam besaran uang.

Upload: tendy-wato

Post on 09-Jul-2015

352 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 1/11

 

71111746.doc 1/11

AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA 

http://mitoyono.blogspot.com/2011/01/akuntansi-organisasi-nirlaba.html

Jumat, 07 Januari 2011

Posted by mit@ on 23:28

A. ORGANISASI NIRLABAOrganisasi nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan memupuk

keuntungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidakmengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yangsebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuklaba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya

tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitastersebut.3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis,dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapatdijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebuttidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas padasaat likuidasi atau pembubaran entitas.

Organisasi nirlaba dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu entitaspemerintahan dan entitas nirlaba nonpemerintah. Organisasi nirlabadipandang amat berbeda dengan organisasi komersial oleh pelanggan,

donatur dan sukarelawan, pemerintah, anggota organisasi dankaryawan organisasi nirlaba.

Bagi stakeholder , akuntansi dan laporan keuangan bermanfaatsebagai bentuk alat penyampaian pertanggungjawaban pengurus.

Para karyawan profesional organisasi nirlaba diasumsikan ingindiperlakukan setara dengan karyawan profesional organisasi komersialdalam hal imbalan, karier, jabatan, dan masa depan. Bagi merekaakuntansi berguna untuk menginformasikan kesinambungan hiduporganisasi sebagai tempat berkarier.

Para anggota diasumsikan secara serius ikut serta dalam suatuorganisasi nirlaba untuk mencapai suatu visi dan misi tertentuorganisaai bersangkutan yang sejalan dengan aspirasinya. Maka laporankeuangan diharapkan memberikan informasi berkala, guna memberikangambaran, apakah visi misi tersebut direalisasikan.

Para pelanggan atau pihak yang menjadi sasaran akan diuntungkanserta berharap untuk memperoleh manfaat yang dijanjikan organisasi, juga perlu mendapat informasi mengenai sasaran yang berhasil diraihorganisasi tersebut. Maka laporan keuangan perlu menampilkan manfaatatau hasil yang diraih yang apabila mungkin didenominasikan dalambesaran uang.

Page 2: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 2/11

 

71111746.doc 2/11

Bagi pemerintah, organisasi nirlaba nonpemerintah harus mematuhiketentuan undang-undang, serta diharapkan memberi sumbangan positif bagi kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya nasional sertamemberi citra baik bagi bangsa. Di sini, laporan keuangan berfungsi

sebagai umpan balik kepada pemerintah. Apabila ada berbagai harapandan kepentingan yang berbenturan, maka laporan keuangan secaraseimbang memberi informasi bagi berbagai pihak yang berkepentinganitu.

Sebagai kesimpulan, sasaran utama laporan keuangan entitas nirlabaadalah menyajikan informasi kepada penyedia sumber daya, yang adapada masa berjalan dan pada saat yang akan datang dan pihak-pihaklain yang berkepentingan untuk mengambil keputusan rasional dalampengalokasian sumber daya kepada entitas nirlaba.B. DASAR PEMIKIRAN AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

Di Amerika Serikat (AS), Financial Accounting Standard Board (FASB) telah menyusun standar untuk laporan keuangan yang ditujukanbagi para pemilik entitas atau pemegang saham, kreditor, dan pihak lainyang tidak secara aktif terlibat dalam manajemen entitas bersangkutannamun memiliki kepentingan. FASB juga berwenang untuk menyusunstandar akuntansi bagi entitas nirlaba nonpemerintah, sementara USGovernment Accounting Standard Board  (GASB) menyusun standarakuntasi dan pelaporan keuangan untuk pernerintah pusat dan federalAS.

Di Indonesia, Pemerintah membentuk Komite Standar Akuntasi

Pemerintah. Organisasi penyusun standar untuk pemerintah itu dibangunterpisah dari FASB di AS atau Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IkatanAkuntan Indonesia di Indonesia karena karakteristik entitasnya berbeda.Entitas pemerintah tidak mempunyai pemegang saham atausemacamnya, memberi pelayanan masyarakat tanpa mengharapkanlaba, dan mampu memaksa pembayar pajak untuk mendukungkeuangan pernerintah tanpa peduli bahwa imbalan bagi pembayar pajaktersebut memadai atau tidak memadai.

International Federation of Accountant (IFAC) membentuk IFAC PublicSector Committee (PSC) yang bertugas menyusun International Public

Sector Accounting Standard  (IPSAS). Istilah public sector  di sini berartipemerintah nasional, pemerintah regional (misalnya negara bagian,daerah otonom, provinsi, daerah istimewa), pemerintah lokal (misalnyakota mandiri) dan entitas pernerintah terkait (misalnya perusahaannegara, komisi khusus). Dengan demikian PSC tidak menyusun standarakuntansi sektor publik nonpemerintah.

Organisasi komersial dan nirlaba sering rancu, karena pembagiannyadidasarkan atas jenis kegiatan atau bentuk legalnya . Sesungguhnyaistilah nonkomersial lebih tepat dari istilah nirlaba. Istilah Not For Profit Organization (NFPO) telah menggeser istilah nonprofit organization

karena menawarkan resolusi bahwa itikad atau tujuan pendirianorganisasi bersangkutan bukan untuk mencari laba. Seluruh kegiatannya

Page 3: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 3/11

 

71111746.doc 3/11

tidak ditujukan untuk mengumpulkan laba, namun dalam perjalanannyaorganisasi nirlaba ternyata secara legal bernasib keuangan yang baik,yakni dapat mengalami surplus karena aliran kas masuk melebihi alirankas keluar. Dengan demikian, walaupun sama-sama memperoleh sisalaba, surplus yang setara laba neto setelah pajak, baik organisasi

komersial maupun organisasi nirlaba tetap pada jati dirinya.Surplus diperlukan organisasi nirlaba untuk memperbesar skala

kegiatan pengabdiannya dan memperbaharui sarana yang uzur danrusak . Sebaliknya, apabila surplus tersebut dinikmati oleh para pengurusdalam bentuk tantiern, gratifikasi, gaji, bonus, tunjangan perjalanandinas, pinjaman bagi pendiri/ pengurus (setara dividen dalam entitaskomersial) atau kenikmatan (mobil mewah, rumah tinggal, keanggotaangolf dan sebagainya), maka organisasi nirlaba menjadi berhakikat entitaskomersial.

Entitas komersial atau nirlaba sering diidentifikasi melalui bentuklegal dan bentuk kegiatan . Contoh entitas legal adalah:

1. Entitas komersial, terbagi atas entitas komersial yang dikelolapmerintah, seperti BUMN Persero; entitas komersial swasta, misalnyaCV, NV, Firma, usaha perorangan, UD;2. Entitas nirlaba, terbagi atas entitas nirlaba pemerintah, entitasnirlaba swasta, misalnya yayasan, partai politik, lembaga swadayamasyarakatPembagian entitas komersial dan nirlaba berdasarkan bidang bentuk

kegiatan/bidang usaha tidak disarankan . Rumah sakit dan museumpemerintah pada umumnya nirlaba, namun rumah sakit dan museumswasta mungkin nirlaha atau komersial

C. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABASebagai bagian dari usaha untuk membuat rerangka konseptual, Fi-

nancial Accounting Standards Board  (FASB, 1980) mengeluarkanStatements of Financial Accounting Concepts No. 4 (SFAC 4) mengenaitujuan laporan keuangan untuk organisasi nonbisnis/nirlaba (objectivesof financial reporting by nonbusiness organizations).  Tujuan laporankeuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut adalah:

1. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon  penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnyadalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon  penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnyadalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnisserta kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanantersebut.3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon  penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnyadalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaantanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.

4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi,kewajiban, datt kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari

Page 4: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 4/11

 

71111746.doc 4/11

transaksi, peristiwa dar. kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu  periode. Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dankeadaan/kondisi sumher kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta

informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secarabersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang bergunauntuk menilai kinerja.6. Memherikan informasi mengenai bagaimana organisasimemperoleh dan membelanjakan kas atau sumber daya kas,mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenaifaktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakaidalam memahami informasi keuangan yang diberikan.

D. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)Nomor 45

PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlabaditerbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia untuk memfasilitasi seluruhorganisasi nirlaba nonpemerintah. Dalam PSAK karakteristik entitasnirlaba ditandai dengan perolehan sumbangan untuk sumber dayautama (aset), penyumbang bukan pemilik entitas dan tak berharap akanhasil, imbalan, atau keuntungan komersial.

Entitas nirlaba juga dapat berutang dan memungkinkan pendapatandari jasa yang diberikan kepada publik, walaupun pendapatannya tidakdimaksud untuk memperoleh laba. Dengan demikian, entitas nirlabatidak pernah membagi laba dalam bentuk apapun kepada pendiri/pemilik

entitas Laporan keuangan entitas nirlaba bertugas mengukur jasa ataumanfaat entitas dan menjadi sarana pertanggungjawaban pengelolaentitas dalam bentuk pertanggungjawaban harta-utang (neraca),pertanggungjawaban kas (Arus Kas), dan Laporan Aktivitas.

 Terikat dengan misi entitas, maka pendapatan utama disajikan bruto,sedang pendapatan investasi disajikan secara neto setelah dikurangibeban investasi. Informasi tercapainya program amat penting dalamlaporan keuangan, yang menggambarkan efektivitas beban dan manfaatyang dirasakan penikmat jasa utama entitas. Arus kas amat pentingmenggambarkan kualitas prrtanggungjawaban manajemen keuangan dimata para donatur.

Begitu pentingnya donatur sehingga sumbangan bukan kas perludipaparkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), yangmemberi harkat khusus CALK dalam laporan keuangan nirlaba setaradengan Neraca dan Laporan Kegiatan.F. ORGANISASI NIR LABA 1: ORGANISASI ZAKAT

Organisasi Zakat adalah salah satu jenis organisasi nirlaba. Cukupbanyak organisasi zakat yang bermunculan di Indonesia. Persoalan yangcukup mendasar adalah bagaimana agar organisasi zakat dapat diauditdengan benar, sehingga akuntabilitas dan transparansinya terjamin .Apalagi sampai saat ini belum ada standar akuntansi zakat yang sah dan

diakui Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebagai pihak yang mempunyaikeabsahan untuk meng audit.

Page 5: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 5/11

 

71111746.doc 5/11

Agar pencatatan dan pelaporan keuangan bisa dilakukan dengan baikdan memudahkan pengauditan, Forum Zakat (FOZ) merancang draf pedoman akuntansi bagi organisasi pengelola zakat. Penyusunan inidilakukan karena semakin besamya tuntutan masyarakat akanakuntabilitas organisasi pengelola zakat.

Akuntabilitas organisasi pengelola zakat ditunjukkan dengan laporankeuangan serta audit terhadap laporan keuangan tersebut. Namunbanyak pemakai laporan keuangan dan auditor tidak mengetahui dasaracuan yang digunakan untuk membaca, menganalisis atau melakukanpemeriksaan terhadap laporan keuangan tersebut. Pasalnya, setiaporganisasi pengelola zakat memiliki acuan yang beragam dalammembuat laporan keuangannya.

Adanya pedoman akuntansi diharapkan akan memudahkan parapengguna laporan keuangan bagi pemakai laporan keuangan tersebut. Tak hanya itu, pedoman akuntansi yang sama akan melahirkan tingginyatingkat komparasi antarorganisasi pengelola zakat. Dengan demikianbisa dipastikan kinerja antara organisasi pengelola zakat yang satudengan yang lainnya dalam penghimpunan, pengelolaan dan penyalurandana.

Draft pedoman akuntansi zakat masih dalam rangka sosialiasi untukmendapatkan tanggapan dan masukan. Telah ada berbagai masukanseperti Dewan Syariah Nasional (DSN) maupun Ikatan Akuntan Indonesia(IAI), baik dari aspek-aspek syariah maupun teknis akuntansi baik berupanama-nama akun maupun format penyajiannya. Masukan tersebut akandiselaraskan dengan susunan draf yang telah ada. Selanjutnya, sebelumdraf ini menjadi pedoman akuntasi zakat yang berlaku umum maka akan

ada dua review yang ditempuh pihaknya, baik melalui DSN maupun IAI.Seyogianya pedoman akuntansi zakat mengacu pada standar yang

ditetapkan oleh IAI yang tertuang daiam Standar Akuntansi Keuangan.Untuk menyiasati persoalan di atas, organisasi zakat dapatmenggunakan standar akuntansi untuk nirlaba, yakni PernyataanStandar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 tentang Pelaporan Keuanganorganisasi Nirlaba.

Berdasarkan PSAK 45 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2000, makaorganisasi zakat harus membuat Laporan Posisi Keuangan, LaporanAktivitas, Laporan Arus Kas, dan Pernyataan atas Laporankeuangan. Teten Kustiawan dari Institut Manajemen Zakat (IMZ)menambahkan satu laporan yaitu Laporan Dana Termanfaatkan. Tambahan ini diperlukan, karena dalam lampiran PSAK 45 disebutkanbahwa dana yang digunakan organisasi zakat untuk hal yang tidak habis,misalnya untuk komputer, maka tidak perlu dimasukkan sebagaipengeluaran. Ini sangat riskan untuk diterapkan organisasi zakat.

G. ORGANISASI NIRLABA 2: ORGANISASI PENDIDIKAN TINGGI(UNIVERSITAS)

Pada umumnya suatu universitas berdiri dalam naungan suatuyayasan. Dalam hal keuangan, seluruh keuangan yang dikelolauniversitas pada hakikatnya adalah milik yayasan. Pengelolaan dana

universitas tersebut dilakukan oleh Rektor, yang selanjutnya diaudit olehkantor akuntan publik yang ditunjuk yayasan. Pada akhirnya,

Page 6: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 6/11

 

71111746.doc 6/11

pertanggungjawahan rektor kepada yayasan khususnya dalam halpengelolaan keuangan harus dilakukan setiap tahun.1.  Sistem Pelaporan dan Pertanggungjawaban KeuanganUniversitasPada bahasan berikut ini, akan dipaparkan suatu sistem pelaporan

pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban suatu universitas yangdapat dijadikan sebagai acuan bagi sistem akuntansi suatu perguruantinggi. Sistem ini sudah dicoba diterapkan dalam pengelolaan keuangansuatu universitas di Indonesia. Dalam hal pembuatan laporan keuangan,pihak universitas mencoba untuk melakukan standarisasi denganmengacu pada PSAK Nomor 45.2.  Karakteristik Pengelolaan Keuangan UniversitasSeluruh keuangan yang dikelola universitas pada hakikatnya adalah milikyayasan. Keuangan universitas bersumber pada:a.Uang penyelenggaraan pendidikan dan uang sumbangan pendidikan yang diperoleh dari mahasiswa;b. Usaha-usaha lain yang sah terkait dengan tridharma perguruantinggic. Subsidi Pemerintah, sumbangan, dan bantuan lain baik dari dalamnegeri maupun luar negeri yang tidak mengikat d. Hasil usaha yayasan

 Tahun anggaran yang digunakan dimulai dari tanggal 1 September sampaidengan 31 Agustus tahun berikutnya. Setiap tahun anggaran, rektordengan pertimbangan dan persetujuan senat universitas, mengajukanRencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas kepada yayasan

guna mendapat persetujuan dan pengesahan.

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas yang telah disetujuiyayasan, menjadi panduan dan acuan seluruh subsistem universitas dalammenjalankan kegiatannya. Pada tiap pertengahan tahun anggaran, rektordengan pertimbangan senat universitas dan persetujuan yayasan dapatmelakukan perubahan/revisi Rencana Anggaran Pendapatan dan BelanjaUniversitas yang sedang berjalan. Selambat-lambatnya tiga bulan setelahberakhirnya setiap tahun anggaran, rektor harus sudah menyampaikanlaporan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas tahunyang lalu kepada yayasan untuk disahkan, setelah mendapat pertimbangansenat universitas.

3. Acuan Penyusunan Laporan Keuangan UniversitasLaporan keuangan Universitas mengacu kepada laporan keuangan organisasi

nirlaba seperti yang telah distandarkan dalam PSAK 45. Laporan Keuangan terdiridari:a.Laporan Posisi Keuangan.b.Laporan Aktivitas.c.Laporan Arus Kas.d.Catatan Atas Laporan Keuangan.

a.Laporan Posisi Keuangan

Page 7: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 7/11

 

71111746.doc 7/11

Sisi sebelah kiri menyajikan kekayaan (aktiva) universitas. Penyajian di-urutkan berdasarkan tingkat likuiditas dari yang paling likuid yaitu Kas dan SetaraKas sampai dengan yang paling tidak likuid yaitu Aktiva Tetap.

Sisi sebelah kanan menyajikan kewajiban (utang) dan aktiva bersih uni-versitas. Kewajiban disajikan sesuai dengan urutan jatuh temponya. Sedangkan

aktiva bersih disajikan sesuai dengan urutan tidak terikat, terikat sementara danterikat permanen.b.laporan Aktivitas

Sisi pendapatan menyajikan seluruh penerimaan universitas dari sumberakadcmik dan nonakademik. Sisi pengeluaran menyajikan seluruh pengeluaranuniversitas dalam satu periode akuntansi yang terdiri dari pengeluaran akademikdan nonakademik. Perbedaan pendapatan dan pengeluaran merupakanperubahan aktivita bersih pada periode tersebut.c.Laporan Arus Kas

Arus Kas operasional universitas menyajikan Kas masuk dan Kas keluar untukoperasional universitas. Diklasifikasikan sebagai Arus Kas akademik dannonakademik.Arus Kas investasi menyajikan Arus Kas keluar untuk investasi(pembelian dan pembangunan aktiva tetap). Arus Kas pendanaan menyajikanArus Kas aktivitas pendanaan (sumbangan dsb.).4. Kebijakan Akuntansi Universitas

Berikut ini kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang dapatdigunakan universitas dalam menyusun laporan keuangan, sesuai denganprinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.a.Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan disusun dengan dasar akrual dan dinilai dengan hargaperolehan. Periode laporan dari tanggal 1 September 20x0 hingga 31 Agustus

20x1 yang juga merupakan tahun Anggaran Universitas. Laporan Keuanganterdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Kasbersama dengan Catatan Atas Laporan Keuangan yang tidak terpisahkan dariLaporan Keuangan.

Laporan aktivitas disusun berdasarkan klasifikasi tidak terikat, terikatsementara dan terikat permanen.

Laporan arus kas disusun dalam klasifikasi aktivitas akademik,nonakademik, investasi, dan pendanaan dengan menggunakanmetodelangsung.b.Transaksi dalam Mata Uang Asing

Kebijakan dalam transaksi mata uang asing ditetapkan menganut sistemkurs tengah Bank Indonesia. Pengakuan transaksi dalam mata uang asingdikonversikan ke dalam nilai Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlakupada saat transaksi terjadi.

Aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversikan kedalam Rupiah berdasarkan nilai tukar dari kurs tengah Bank Indonesia padatanggal laporan Posisi Keuangan.

Selisih lebih atau kurang yang timbul dari transaksi sepanjang tahun ataspenjabaran aktiva dan kewajiban moneter pada akhir tahun diakui sehagaipendapatan atau pengeluaran nonakademik lainnya pada laporan aktivitas.c. Investasi Jangka Pendek 

Page 8: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 8/11

 

71111746.doc 8/11

Merupakan bentuk deposito pada Bank, dicatat berdasarkan nilai uangyang didepositokan. Bunga yang diperoleh dari deposito diakui sebagaipendapatan nonakademik lainnya pada laporan aktivitas.d. Piutang Akademik dan Nonakademik.

Piutang akademik dan nonakademik disajikan dalam jumlah yang dapai

direalisasikan Penghapusan piutang yang tak tertagih dilakukan setelahmemperoleh kepastian bahwa piutang tersebut tidak akan dapat ditagih lagidan diakui sebagai pengeluaran akademik dan nonakademik lainnya dalamlaporan aktivitas.e. Perlengkapan

Perlengkapan merupakan barang habis pakai yang dipergunakan dalamkegiatan akademik dan nonakademik. Perlengkapan yang dipergunakansebagai bagian dari layanan akademik, terdiri atas alat tulis kantor dan bahanpraktikum dinilai dengan harga perolehan. Perlengkapan yang dipergunakanuntuk kegiatan nonakademik diakui sebagai pengeluaran administrasi danumum pada laporan aktivitas. Sedangkan pemakaian perlengkapan untuk ke-giatan akademik dihitung dengan diakui sebagai pengeluaran administrasi aka-demik pada laporan aktivitas.

Penilaian perlengkapan menggunakan metode rata-rata yang merupakanpenyesusaian pada akhir tahun. Penyisihan atas perlengkapan usang danrusak ditentukan berdasarkan estimasi per jenis perlengkapan daripengalaman pada tahun-tahun sebelumnya dan diakui sebagai pengeluaranadministrasi akademik pada laporan aktivitas.f. Aktiva Terikat untuk Investasi 

Aktiva terikat untuk investasi adalah alokasi Kas dan setara Kas untukakuisisi aktiva (cash restriced for assets acquisition).

g. Aktiva TetapAktiva tetap diakui dan dicatat berdasarkan harga perolehan dan disajikan

berdasarkan harga perolehan aktiva tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.Pengeluaran setelah perolehan awal aktiva tetap yang memperpanjang

masa manfaat ekonomis dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu layananatau peningkatan standar kerja dikapitalisasi pada aktiva yang bersangkutan.

Aktiva tetap yang diperoleh dari hibah atau sumbangan dinilai sebesarharga pasar wajar pada saat tanggal transaksi.

Koleksi kepustakaan sesuai dengan pemanfaatannya secara ekonomis disusutkan sepanjang

masa manfaat ekonomis selama 2 tahun dengan metode saldo menurun berganda. Kecuali untuk 

tanah seluruh aktiva tetap disusutkan sepanjang masa manfaat ekomis dengan metode garis lurus

dengan tarif sebagai berikut:

Masa Manfaat Tarif per Tahun

- per

Bangunan

20 tahun 5%

 Taman 10 tahun 10%Instalasi 5 tahun 20%Kendaraan

5 tahun 20%

Peralatan 4 tahun 25%

Perabot 4 tahun 25%

Page 9: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 9/11

 

71111746.doc 9/11

Alokasi penyusutan aktiva tetap sebagai pengeluaran administrasi aka-demik dan pengeluaran administrasi dan umum (nonakademik) didasarkanpada analisis manfaat.

Aktiva tetap yang dilepas karena rusak, hilang, keusangan teknologi, atausebab-schab lainnya sebelum masa manfaat ekonomisnya berakhir dikeluar-

kan dari laporan keuangan sebesar buku. Selisih kurang yang timbul daripelepasan ini dicatat dalam pengeluaran nonakademik lainnya pada laporanaktivitas.h. Aktiva dalam Penyelesaian

Mcrupakan penambahan bangunan beserta taman instalasi yang masihdalam tahap pembangunan. Pembangunan tersebut bisa didanai dari pihakintemal atau pihak ketiga, melalui Uang Sumbangan Pendidikan (USP) yangdiperoleh dari mahasiswa baru.

Pembangunan aktiva tetap yang didanai dari pihak internal atau pihakketiga yang sudah selesai dibangun dan diserah-terimakan dari Panitia Pem-bangunan kepada Universitas, dipindahkan sebagai aktiva tetap dan mulaidiperhitungkan penyusutannya.i. Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)

HaKI merupakan perlindungan hukum yang diberikan secara eksklusif olehpemerintah atas pruduk-pruduk yang dihasilkan dan aktivitas penelitian danpengembangan kelembagaan universitas yang diatasnamakan Universitas.HaKI diakui berdasarkan harga perolehannya dan diamortasikansecara periodik selama jangka waktu berlakunya HaKI atau selama-lamanya 20 tahun (5%) dengan metode garis lurus.

HaKi disajikan sebesar harga perolehannya dikurangi amortasi umur aktivatersebut. Amortasi aktiva diakui sebagai pengeluaran administrasi akademik

atau pengeluaran administrasi dan umum (nonakademik) pada lapor-

anaktivitas.

  j. Jaminan Kepada Pihak KetigaMerupakan surat jaminan (Bank garansi) yang diberikan kepada Dirjen Dikti

untuk pendirian program studi baru dan akan dinetralisir apabila jaminanditerima kembali.

Aktiva dicatat sebesar nilai jaminan yang diberikan dan dihapuskan darilaporan keuangan saat berakhirnya masa jaminan tersebut.k. Jaminan yang Diterima

Merupakan jaminan yang diterima dari mahasiswa yang mengikuti wisudadan akan dikembalikan kepada mahasiswa yang bersangkutan setelahmemenuhi kewajiban pengembalian toga. Kewajiban dicatat sebesar jaminanyang diterima pada tanggal transaksi.l. Perpajakan

Kebijakan perpajakan yang terkait dengan penghasilan mengacu padaKeputusan Dirjen Pajak No. KEP-87/PJ/1995 tanggal 10 Oktober 1995 tentangPengakuan Penghasilan dan Biaya Atas Dana Pembangunan Gedung dal,

Prasarana Pendidikan Bagi Yayasan atau Organisasi yang Sejenis yang Ber-gerak di Bidang Pendidikan.

Sedang kewajiban yang terkait dengan pemotongan pajak penghasilan(PPh) pasal 21 atas gaji karyawan tetap dan honorarium tetap dilakukan seba-

gaimana yang diatur dalam undang-undang dan dilakukan penyetoran ke KasNegara. Jumlah pajak kini yang belum dibayar diakui sebagai kewajiban dan

Page 10: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 10/11

 

71111746.doc 10/11

dikompensasikan dengan jumlah pajak yang telah dibayar pada periode kinidan sebelumnya.m. Utang kepada Lembaga Keuangan

Merupakan utang kepada Bank yang dipergunakan untuk membiayai ke-giatan pembangunan Universitas. Pembayaran bunga atas kewajiban tersebut

diakui sebagai pengeluaran nonakademik lainnya pada laporan aktivitas.n. Tunjangan Hari Tua.

Merupakan kewajiban yang berasal dari pemotongan gaji karyawan untuktunjangan hari tua yang belum direalisasikan selama karyawan yangbersangkutan masih aktif di universitas. Kewajiban dicatat pada setiap akhirbulan saat pembayaran gaji karyawan. Realisasi dari pembayaran tunjanganhari tua bagi karyawan yang telah pensiun diakui sebagai pengeluaran non-akademik lainnya pada laporan Arus Kas.o. Aktiva Bersih

Merupakan selisih dari aktiva terhadap kewajiban yangmencerminkan seluruh sumber daya yang tersedia dan dimiliki secaraindependen pada suatu saat tertentu oleh organisasi tanpa terikatatau terikat sementara maupun permanen.

Aktiva bersih tidak terikat adalah selisih dari aktiva terhadap kewajibanyang pemanfaatannya tidak dibatasi oleh syarat atau kewajiban tertentu daripihak donor.

Aktiva bersih terikat sementara adalah selisih dari aktiva terhabap ke-wajiban yang pemanfaatannya dibatasi oleh syarat atau kewajiban dalam jangka waktu tertentu dari pihak donor.

Aktiva bersih terikat permanen adalah selisih dari aktiva terhadap kewa- jiban yang pemanfatannya dibatasi secara permanen oleh syarat atau kewa-

 jiban dari pihak donor. p. Pendapatan

Merupakan kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yangberkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajibanyang telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Pendapatandiklasifikasikan sebagai pendapatan akademik  dan nonakademik .Pendapatan akademik adalah pendapatan yang diterima dari aktivitastridharma perguman tinggi.

Pendapatan nonakademik adalah pendapatan yang diterima di luar dariaktivitas akademik.

Pendapatan akademik yang diperoleh dari mahasiswa diakui secara pro-porsional pada saat realisasi jasa. Sedangkan pendapatan yang berasal darisumbangan dan hibah diakui pada saat penerimaan sumbangan dan hibah.

Pendapatan nonakademik yang berasal dari jasa pelatihan dan konsultasidiakui pada saat realisasi jasa telah terpenuhi sesuai nilai kontrak atau perjan- jian dengan pihak ketiga.q. Pengeluaran

Merupakan penurunan ekonomi di masa depan yang berkaitan denganpenurunan aktiva atau peningkatan kewajiban yang telah terjadi dan dapatdiukur dengan andal. Pengeluaran diklasifikasikan sebagai pengeluaran aka-demik dan nonakademik. Pengeluaran akademik adalah pengeluaran yang

timbul dari aktivitas di luar aktivitas akademik. Pengeluaran nonakademikadalah pengeluaran yang aktivitas di luar aktivitas akademik.

Page 11: AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

5/10/2018 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansi-organisasi-nirlaba-55a0bbe615f78 11/11

 

71111746.doc 11/11