akuntabilitas dan transparansi pelaporan...

19
3/1/2016 1 Oleh Kepala Bagian Keuangan Setditjen Politik dan Pemerintahan Umum BOGOR, 1 FEBRUARI 2016 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN TERKAIT PELAKSANAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2016 No. No peraturan Tentang 1 UU 17/2003 Keuangan Negara 2 UU 1 /2004 Perbendaharaan Negara 3 PP 90/2010 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga Negara/Lembaga 4 PP 45/2013 Tata Cara Pelaksanaan APBN 5 PP 8/2006 Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 6 PMK 73/2011 Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja 7 PMK 233/2011 Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat 8 PMK 190/2012 Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN 9 Perdirjen 57/ 2013 Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga LANDASAN HUKUM KEUANGAN DANA DEKONSENTRASI

Upload: vophuc

Post on 15-Jun-2018

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

1

Oleh

Kepala Bagian Keuangan

Setditjen Politik dan Pemerintahan Umum

BOGOR, 1 FEBRUARI 2016

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI

PELAPORAN KEUANGAN TERKAIT PELAKSANAAN DEKONSENTRASI TAHUN

ANGGARAN 2016

No. No peraturan Tentang

1 UU 17/2003 Keuangan Negara

2 UU 1 /2004 Perbendaharaan Negara

3 PP 90/2010 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga Negara/Lembaga

4 PP 45/2013 Tata Cara Pelaksanaan APBN

5 PP 8/2006 Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

6 PMK 73/2011 Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja

7 PMK 233/2011 Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat

8 PMK 190/2012 Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN

9 Perdirjen 57/ 2013 Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

LANDASAN HUKUM KEUANGAN DANA DEKONSENTRASI

Page 2: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

2

WEWENANG

PEMERINTAH

PUSAT

Kewenangan Pusat

DILAKSANAKAN INSTANSI PUSAT

ATAU INSTANSI VERTIKAL DI

DAERAH

Dekonsentrasi

DILIMPAHKAN KEPADA

GUBERNUR SELAKU WAKIL

PEMERINTAH PUSAT

Desentralisasi

DISERAHKAN KEPADA DAERAH

Tugas Pembantuan

DITUGASKAN KEPADA DAERAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PRINSIP PENGATURAN

WEWENANG DAN PENUGASAN

Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal

dari APBN yang dilaksanakan Gubernur

sebagai wakil pemerintah yang mencakup

semua penerimaan dan pengeluaran dalam

rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak

termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi

vertikal pusat di daerah.

DANA DEKONSENTRASI

Page 3: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

3

ASAS UMUM PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI

1. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah

Pusat kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah

2. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang

dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah yang

mencakup penerimaan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan

Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.

3. Dana Dekonsentrasi merupakan bagian anggaran K/L yang

dialokasikan berdasarkan rencana kerja dan anggaran K/L (RKA-

K/L).

4. Pendanaan Dekonsentrasi dilaksanakan setelah adanya

pelimpahan wewenang kepada Gubernur.

5. Gubernur memberitahukan RKA-K/L yang berkaitan dengan dana

Dekonsentrasi kepada DPRD pada saat pembahasan APBD.

6. Pendanaan Dekonsentrasi untuk kegiatan yang bersifat Non Fisik

1. Hemat, efisien dan sesuai dengan

kebutuhan teknis yang disyaratkan

2. Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan

rencana program/kegiatan, serta sesuai

dengan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal

Politik dan Pemerintahan umum

3. Pencairan dana tidak boleh melebihi pagu

dan jenis belanja yang telah ditetapkan

dalam DIPA

PRINSIP - PRINSIP

PELAKSANAAN ANGGARAN

Page 4: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

4

7

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA berwenang: menunjuk kepala Satker yang berstatus Pegawai Negeri

Sipil untuk melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga sebagai KPA; dan

menetapkan Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya, yaitu PPK dan PPSPM

Penunjukan Kepala Satker sebagai KPA bersifat ex-officio.

Kewenangan PA untuk menetapkan PPK dan PPSPM dilimpahkan kepada KPA. Setiap terjadi pergantian jabatan kepala Satker, setelah serah terima jabatan pejabat kepala Satker yang baru langsung menjabat sebagai KPA.

Page 5: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

5

PERANGKAPAN JABATAN PEJABAT PERBENDAHARAAN NEGARA

• KPA mengangkat 1 orang PPSPM dan dapat mengangkat lebih dari 1 orang PPK untuk setiap DIPA.

• Dalam hal terdapat keterbatasan jumlah pejabat/ pegawai yang memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai pejabat perbendaharaan negara, dimungkinkan dilakukan perangkapan jabatan dengan memperhatikan prinsip saling uji (check and balance).

• KPA dapat merangkap sebagai PPK atau PPSPM.

• PPK tidak boleh merangkap sebagai PPSPM dan sebaliknya.

9

Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab Pejabat Perbendaharaan Negara, Bendahara Pengeluaran, dan KPPN

sebagai Kuasa BUN

a. KPA bertanggungjawab manajerial b. PPK bertanggungjawab material dan formal c. PPSPM bertanggungjawab formal d. Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab atas uang yang

dikelolanya. e. KPPN sebagai Kuasa BUN melakukan fungsi sebagai comptable

beheer (pemegang fungsi pembayaran) Kejelasan tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk memastikan fungsi check and balance di satker berjalan dengan baik.

10

Diatur secara jelas

Page 6: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

6

TANGGUNG JAWAB MANAJERIAL KPA

11

a. mengesahkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana;

b. merumuskan standar operasional agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa

sesuai dengan ketentuan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah;

c. menyusun sistem pengawasan dan pengendalian;

d. melakukan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan dan pengadaan

barang/jasa sesuai dengan keluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA;

e. melakukan monitoring dan evaluasi agar pembuatan perjanjian/kontrak

pengadaan barang/jasa dan pembayaran atas beban APBN sesuai dengan

keluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA serta rencana yang telah

ditetapkan;

f. merumuskan kebijakan agar pembayaran atas beban APBN sesuai dengan

keluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA; dan

g. Melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi atas pertanggungjawaban

pelaksanaan anggaran dalam rangka penyusunan laporan keuangan.

TANGGUNG JAWAB MATERIAL DAN FORMAL PPK

Memastikan kesesuaian antara kontrak dengan target kinerja yang tertuang dalam DIPA

Memastikan kesesuaian antara fisik barang/jasa sama dengan yang tercantum dalam kontrak, dan didukung oleh dokumen serah terima barang/pekerjaan

Memastikan tersusunnya rencana kegiatan yang baik dan pelaksanaan rencana kegiatan sesuai rencana;

Memastikan bahwa pembayaran tagihan negara didukung oleh bukti-bukti yang sah.

12

Page 7: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

7

1. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana berdasarkan DIPA; – menyusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan termasuk rencana penarikan dananya; – menyusun perhitungan kebutuhan UP/TUP sebagai dasar pembuatan SPP-UP/TUP – mengusulkan revisi POK/DIPA kepada KPA

2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

3. membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa

4. melaksanakan kegiatan swakelola

5. memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/ kontrak yang dilakukannya

6. mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;

7. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara – menguji kebenaran materiil dan keabsahan surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada

negara; dan/atau – menguji kebenaran dan keabsahan dokumen/surat keputusan yang menjadi

persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai

8. membuat dan menandatangani SPP

9. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA pelaksanaan kegiatan penyelesaian kegiatan penyelesaian tagihan kepada negara

10. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan

11. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan

12. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa; memastikan telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh

pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara; mengajukan permintaan pembayaran atas tagihan berdasarkan prestasi

kegiatan; memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada negara;

dan menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia

barang/jasa.

Page 8: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

8

TANGGUNG JAWAB FORMAL PPSPM

15

a. menguji kebenaran dan keabsahan permintaan pembayaran (SPP) beserta dokumen pendukung yang diajukan oleh PPK;

b. membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan;

c. menerbitkan perintah pembayaran (SPM);

d. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;

PPSPM menolak dan mengembalikan permintaan pembayaran (SPP), apabila SPP tidak memenuhi persyaratan

untuk dibayarkan;

1. menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung;

• kelengkapan dokumen pendukung SPP

• kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK

• kebenaran pengisian format SPP

• kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker

• ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker;

• kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai

• kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan pengadaan barang/jasa

• kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan perjanjian/kontrak/surat keputusan

• kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang mempunyai hak tagih;

• kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara; dan

• kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian/kontrak

2. menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;

Tugas dan Wewenang PPSPM

Page 9: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

9

3. membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan;

4. menerbitkan SPM;

• mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UP/TUP, dan sisa dana UP/TUP pada kartu pengawasan DIPA

• menandatangani SPM; dan

• memasukkan Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai tanda tangan elektronik pada ADK SPM

5. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;

6. melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA; dan

7. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.

Tugas dan Wewenang PPSPM

TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN OLEH BENDAHARA PENGELUARAN

18

a. menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/surat berharga dalam pengelolaannya;

b. melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;

c. menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;

d. melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari pembayaran yang dilakukannya;

e. menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas negara;

f. mengelola rekening tempat penyimpanan UP; dan

g. menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala KPPN selaku kuasa BUN.

Page 10: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

10

(1) KPA mengajukan permohonan persetujuan pembukaan Rekening Penerimaan dan/atau Rekening Pengeluaran pada Bank Umum/Kantor Pos kepada KPPN di Daerah.

(2) Permohonan persetujuan sebagaimana dimaksud dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I PMK Nomor 252/PMK.05/2014.

19

Pengajuan Permohonan Persetujuan Pembukaan Rekening

(3) Permohonan persetujuan sebagaimana dimaksud dilampiri dokumen paling sedikit :

a. Salinan DIPA; b. Surat pernyataan mengenai penggunaan Rekening yang dibuat sesuai

format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II PMK Nomor 252/PMK.05/2014; dan

c. Surat kuasa kepada KPPN Pusat dan KPPN di Daerah untuk memperoleh informasi dan kewenangan terkait Rekening yang dibuka pada Bank Umum/Kantor Pos yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III PMK Nomor 252/PMK.05/2014.

(4).KPA harus melampirkan surat persetujuan pembukaan Rekening dari KPPN Pusat atau KPPN di Daerah pada saat membuka Rekening Penerimaan, Rekening Pengeluaran, dan/atau Rekening Lainnya pada Bank Umum/Kantor Pos.

20

Pengajuan Permohonan Persetujuan Pembukaan Rekening

lanjutan.....

Page 11: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

11

21

22

UANG PERSEDIAAN

Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Ketentuan lama : oleh Dirjen Perbendaharaan

Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp. 50 Juta.

Revolving UP sebesar 50% Ketentuan lama : 75% (tujuannya untuk percepatan realisasi anggaran)

UP digunakan untuk jenis belanja barang (52), Belanja Modal (53), dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp.50.000.000 – 1 (satu) penerima/penyedia barang/jasa, dan bukan merupakan untuk pengadaan

barang/jasa yang pembayarannya dipecah-pecah – Untuk pengadaan barang/jasa diatas Rp. 50 juta harus dengan mekanisme LS

(kecuali untuk perjalanan dinas dan honorarium) Ketentuan lama : UP digunakan untuk jenis belanja barang, belanja modal (pendukung) dan

lain-lain, maksimal Rp.20 juta untuk setiap kuitansi

Tata cara pengadaan barang/jasa tetap mengacu pada ketentuan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.

Page 12: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

12

Kepala KPPN menyampaikan surat pemberitahuan kepada KPA, 2 (dua) bulan sejak SP2D-UP diterbitkan belum dilakukan pengajuan penggantian UP.

1 (satu) bulan sejak disampaikan surat pemberitahuan, belum dilakukan pengajuan penggantian UP, Kepala KPPN memotong UP sebesar 25% (dua puluh lima persen).

Pemotongan dana UP dilakukan dengan cara: memperhitungkan potongan UP dlm SPM dan/atau menyetorkan ke Kas Negara.

Ilustrasi :

UP: 100 Juta 10 Januari

S.D 10 Maret belum ajukan GUP

Kepala KPPN menyampaikan

Surat

S.D 10 April belum ajukan GUP UP

dipotong 25%

Pemotongan pada SPM GUP

atau disetor

Setelah dipotong/disetor

UP, pengajuan GUP berikutnya

diawasi

S.D 10 Mei belum ajukan

GUP UP dipotong 50%

1 (satu) bulan berikutnya jika belum dilakukan pengajuan penggantian UP, Kepala KPPN memotong UP sebesar 50% (lima puluh persen).

24

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya), termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan

Ketentuan lama : oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di atas 500 Juta

Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harian/mingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP. (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat

Ketentuan lama : Pertanggungjawaban TUP harus dilaksanakan sekaligus.

KPA dapat mengajukan permintaan TUP untuk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan dengan pertimbangan kegiatan yang akan dilaksanakan memerlukan waktu melebihi 1 (satu) bulan.

Page 13: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

13

PENERBITAN SPM SPP-UP/TUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja; SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja; dan; SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja. PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan.

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan, penyedia barang/jasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses

Penyelesaian Pekerjaan

harus dilaporkan

secara berkala kepada KPA

L A P O R A N

pengaturan norma waktu ditujukan agar pekerjaan yang telah diselesaikan dapat segera

dibayarkan sehingga tidak terjadi penumpukan tagihan pada akhir tahun anggaran; Pengaturan norma waktu telah diatur dalam PMK No.170 Tahun 2010, namun berdasarkan

data tagihan pada KPPN masih ditemukan rentang waktu antara penyelesaian pekerjaan dan pengajuan tagihan ke KPPN sampai dengan 3 bulan;

Diharapkan PMK 190 ini dapat menjadi dasar hukum bagi APIP dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan norma waktu penyelesaian tagihan pada satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga.

PEMBAYARAN LANGSUNG KEPADA PIHAK KETIGA

1. Untuk pembayaran yang akan dilakukan secara langsung melalui SPM-LS, maka PPK wajib menyampaikan data kontrak kepada KPPN 5 (lima) hari setelah perjanjian/kontrak ditandatangani.

2. Data kontrak ditatausahakan oleh KPPN melalui suatu sistem dan menjadi dasar pengujian atas SPM-LS yang diajukan.

26

Page 14: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

14

No Uraian Penyedia Barang/Jasa

PPK PPSPM

1 Mengajukan tagihan atas penyelesaian Pekerjaan, disertai dengan bukti pendukung

2 PPK melakukan pengujian dan penelitian materil dan formal tagihan.

3 Dalam hal tagihan memenuhi syarat, PPK menerbitkan SPP

4 PPSPM melakukan pengujian SPP dan bukti pendukung

5 Dalam hal SPP dan bukti Pendukuing memenuhi syarat, PPSPM menerbitkan SPM

Kontrak/Bukti Pendukung

SPP/Bukti Pendukung

Uji

Uji

SPM

Penyelesaian Tagihan Melalui Mekanisme Pembayaran LS

No Uraian Pihak Ketiga/ Penerima Uang

Muka Kerja

PPK Bendahara Pengeluaran/

BPP

1 a. Pihak ketiga mengajukan tagihan disertai bukti pendukung; atau

b. Penerima Uang Muka Kerja mengajukan permintaan Uang Muka Kerja disertai bukti pendukung.

2 PPK menguji tagihan atas UP,apabila memenuhi syarat maka diterbitkan Surat Perintah Bayar (SPBy);

3 SPBy beserta bukti pendukung disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran/BPP;

3 Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan pengujian;

4 Setelah memenuhi syarat SPBy dibayar oleh Bendahara

SPBy dan Bukti Pendukung

Uji

Pembayaran Tagihan melalui UP

Bayar

Tagihan Pihak Ketiga / Uang Muka Kerja

Uji

Page 15: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

15

No Uraian PPSPM PPK Bendahara Pengeluaran/

BPP

1 Bendahara Pengeluaran menyampaikan bukti pengeluran kepada PPK

2 Atas dasar bukti pengeluaran tersebut, PPK melakukan pengujian apabila memenuhi syarat menerbitkan SPP-GUP.

3 SPP-GUP beserta bukti pendukung disampaikan kepada PPSPM

3 PPSPM melakukan pengujian SPP-GUP dan bukti pendukung

4 Dalam hal SPP-GUP dan bukti Pendukuing memenuhi syarat, PPSPM menerbitkan SPM-GUP

SPP-GUP dan Bukti Pendukung

Mekanisme GUP

Bukti Pengeluaran

Uji

SPM-GUP

Uji

1. Untuk memastikan bahwa SPM dibuat oleh PPSPM, maka SPM yang disampaikan ke KPPN memuat Personal Identification Number (PIN) sebagai tanda tangan elektronik pada ADK SPM yang bersifat unik dan tidak dapat dipalsukan;

2. Pada SPM memuat pernyataan dari PPSPM: – Semua bukti-bukti pendukung telah diuji dan dinyatakan memenuhi

persyaratan untuk dilakukan pembayaran, selanjutnya bukti-bukti pendukung dimaksud disimpan dan ditatausahakan oleh Pejabat Penanda tangan SPM.

– Kebenaran perhitungan dan isi yang tertuang dalam SPM ini menjadi tanggung jawab Pejabat Penandatangan SPM

PENERBITAN SPM

Page 16: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

16

1. Laporan Keuangan Dana Dekon mengacu kepada : a. PMK 233/PMK.05/2011 Tentang Perubahan atas PMK 171/PMK.05/2007 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat ; b. PMK 177/PMK.05/2015 Tentang Pedoman Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga ; 2. Laporan Keuangan Mengacu kepada Sistem Akuntansi Instansi berbasis

Akrual (SAIBA) meliputi : a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) b. Neraca c. Laporan Operasional (LO) d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) 3. KPA Wajib Menyusun Laporan Keuangan Dana Dekonsentrasi Secara Bulanan,

Semester serta Tahunan setelah melakukan Rekonsiliasi ke KPPN (menggunakan aplikasi SAIBA)

4. KPA Wajib Menyampaikan Laporan Keuangan (LK) Dana Dekonsentrasi Paling Lambat Tanggal 10 Bulan Berikutnya Dalam Bentuk Hard Copy dan Soft Copy.

LAPORAN KEUANGAN (LK)

• Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyajikan

informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer,

surplus/defisit dan pembiayaan, yang masing-masing

diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu

periode.

• Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas

pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana

pada tanggal tertentu.

• Laporan Operasional (LO) menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

Jenis Laporan Keuangan

Page 17: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

17

• Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. LPE menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan

• Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan

narasi berisi penjelasan atau daftar terinci atau

analisis atas nilai suatu pos yang disajikan ddalam

Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca

Jenis Laporan Keuangan

lanjutan....

PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

DANA DEKONSENTRASI

Pertanggungjawaban

dan pelaporan DK/TP

Aspek Manajerial Aspek Akuntabilitas

Realisasi Penyerapan Dana

Pencapaian Target Keluaran

Kendala yang dihadapi

Saran tindak lanjut

Laporan Realisasi Anggaran

Neraca

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Barang Milik Negara

Sejalan dengan : PP 39/2006 ttg tata cara pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan

Sejalan dengan : PP 8/2006 ttg pelaporan keuangan dan kinerja insatnsi pemerintah PP 6 /2006 ttg pengelolaan BMN/D

Page 18: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

18

MANFAAT LAPORAN KEUANGAN

AKUNTABILITAS Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber

daya serta pelaksanaan kegiatan secara periodik

MANAJEMEN

Membantu para pengguna mengevaluasi

pelaksanaan kegiatan memudahkan fungsi

perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas

seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana

TRANSPARANSI

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan

jujur kepada masyarakat

KESEIMBANGAN

ANTAR GENERASI

Membantu para pengguna untuk mengetahui

kecukupan penerimaan pemerintah untuk

membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan

LAPORAN KEUANGAN ATAS

PELAKSANAAN KEGIATAN DANA

DEKONSENTRASI

SKPD pelaksana kegiatan DK menyelenggarakan akuntansi

dan menyusun laporan keuangan dan kinerja sebagaimana

berlaku bagi kuasa pengguna anggaran pada tingkat

pemerintah pusat. (Ps. 28 (1) PP 8/2006)

Laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan kegiatan

DK disampaikan kepada gubernur dan menteri/pimpinan

lembaga terkait. (Ps. 28 (2) PP 8/2006)

Gubernur menyiapkan laporan keuangan dan kinerja

gabungan berdasarkan laporan yang diterima dari SKPD

pelaksana kegiatan DK dan menyampaikannya kepada

menteri/pimpinan lembaga terkait serta kepada Presiden

melalui Menteri Keuangan. (Ps. 28 (3) PP 8/2006)

Page 19: AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Paparan_Kabag_Keuangan… · 2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa ... barang/jasa

3/1/2016

19

37

• UAKPA melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan.

• UAPPA W melakukan rekonsiliasi laporan keuangan dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan setiap triwulan

• UAPPA E1 melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan dengan Ditjen Perbendaharaan c,q Dit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiap semester

• UAPA melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan dengan Ditjen Perbendaharaan c.q. Dit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiap semester

Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi

keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/sub

sistem yang berbeda. (PMK 171/PMK.05/2007)

REKONSILIASI Pengertian

Pelaksanaan

Sekian dan terima kasih

Ditjen Polpum

2016