aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun · pdf filedalam kutipan dan daftar pustaka,...

119
i AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN Macaranga tanarius (L.) Mull. Arg. TERHADAP Streptococcus pyogenes ATCC 19615 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Diajukan oleh: Muhadela Tiara Murtiwi NIM : 108114148 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lamminh

Post on 05-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

i

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN Macaranga

tanarius (L.) Mull. Arg. TERHADAP Streptococcus pyogenes ATCC 19615

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:

Muhadela Tiara Murtiwi

NIM : 108114148

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

ii

Persetujuan Pembimbing

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN Macaranga

tanarius (L.) Mull. Arg. TERHADAP Streptococcus pyogenes ATCC 19615

Skripsi yang diajukan oleh :

Muhadela Tiara Murtiwi

NIM : 108114148

Telah disetujui oleh

Pembimbing

Yohanes Dwiatmaka S. Si., M. Si. Tanggal..........................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN Macaranga

tanarius (L.) Mull. Arg. TERHADAP Streptococcus pyogenes ATCC 19615

Oleh :

Muhadela Tiara Murtiwi

NIM : 108114148

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

pada tanggal : ...........................

Mengetahui

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

(Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.)

Panitia Penguji : Tanda tangan

1. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. .................................

2. Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. .................................

3. Dr. Erna Tri Wulandari M. Sc., Apt. .................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

my notebook
Typewriter
my notebook
Typewriter
my notebook
Typewriter
Page 4: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Muhadela Tiara Murtiwi

Nomor mahasiswa : 108114148

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN Macaranga

tanarius (L.) Mull. Arg. TERHADAP Streptococcus pyogenes ATCC 19615

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal :

Yang menyatakan

(Muhadela Tiara Murtiwi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 20 Juli 2014

Penulis

(Muhadela Tiara Murtiwi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus, kekasih jiwaku, motivator terbaikku dan pengharapanku,

Kedua orangtua ku tercinta yang kasihnya terus tercurah,

Malaikat-malaikat utusan Tuhan diduniaku,

Masa lalu yang membuatku banyak belajar dan masa depan cerah yang penuh harapan,

Almamaterku,

dan Diriku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, bimbingan dan kasih karuniaNya yang terus mengalir dalam pembuatan

skripsi yang berjudul AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL

DAUN Macaranga tanarius (L.) Mull. Arg. TERHADAP Streptococcus

pyogenes ATCC 19615 sehingga dapat terselesaikan dengan baik sebagai salah

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Farmasi (S. Farm). Penulis

menyadari dalam pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan

dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ipang Djunarko M. Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Yohanes Dwiatmaka M. Si. selaku Dosen Pembimbing yang dengan

sabar membimbing, memberikan arahan, evaluasi dan saran dalam pembuatan

dan penyelesaian skripsi.

3. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan arahan, bimbingan dan saran dalam penyelesaian skripsi.

4. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari M. Sc., Apt.selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan arahan, bimbingan dan saran dalam penyelesaian skripsi

5. Ibu Maria Budi Jumpowati S. Si. yang dengan sabar memberi arahan,

bimbingan, saran dan dukungan dalam pembuatan skripsi.

6. Segenap Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

banyak memberi ilmu, bimbingan dan arahan bagi penulis selama masa

kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

viii

7. Pak Narto, Mas Dwi, Pak Mukminin, Pak Wagiran, Pak Parlan, Mas Andri

dan segenap karyawan serta laboran yang telah memberi bimbingan dan

arahan semenjak masa kuliah hingga membantu dalam penyusunan skripsi.

8. Kedua orang tua penulis yang terus memberikan motivasi, bimbingan, arahan,

doa, dan dukungan yang tiada hentinya.

9. Kakak-kakakku Amelia Prasetyowati, Mudaningrum Riskiyani, Rendi

Rismawan yang telah memberikan doa, semangat, serta dukungan.

10. Rio Yulianto, Rinda Meita P., Gabriela Indria P. S. K. W., Lydia Eryana P. H.

E., Yosef Supriadi, Hayuningtyas P. dan Aang yang selalu memberi motivasi,

semangat, dukungan, serta doa bagi penulis.

11. Maria Ajeng Listyorini yang telah memberi dukungan, semangat, bantuan,

dan setia menjadi teman berbagi suka dan duka dalam penyusunan skripsi ini

hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

12. Gilda Todingbua, Trifonia Rosa, Novianti Ekasari, Agnes Astri S., Christiana

Desti dan teman-teman seperjuangan skripsi di laboratorium yang telah

banyak berbagi dukungan, arahan serta semangat.

13. Teman-teman Farmasi angkatan 2010 khususnya kelas D dan FKK-B yang

telah menghiasi hari-hari penulis selama masa perkuliahan.

14. PMK Apostolos yang telah menjadi keluarga dan memberi dukungan,

semangat, doa serta melengkapi hari-hari penulis dengan sukacita dalam

Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

ix

15. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak memberikan kontribusi bagi penulis dalam masa kuliah dan

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dalam diri penulis dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat

diharapkan dari berbagai pihak. Penulis berharap, skripsi ini dapat bermanfaat

bagi sesama dan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Farmasi.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

PRAKATA .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

INTISARI ......................................................................................................... xviii

ABSTRACT ..........................................................................................................xix

BAB I. PENGANTAR ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1. Perumusan masalah ........................................................................... 4

2. Keaslian penelitian ............................................................................ 4

3. Manfaat penelitian ............................................................................. 4

B. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................................. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

xi

A. Tanaman Macaranga tanarius (L.) Mull. Arg. ...................................... 6

1. Taksonomi ........................................................................................ 6

2. Deskripsi........................................................................................... 7

3. Kandungan ....................................................................................... 7

B. Antimikroba ............................................................................................ 9

C. Bakteri Streptococcus pyogenes .............................................................. 11

D. Radang Tenggorokan .............................................................................. 13

E. Pengukuran Aktivitas Antibakteri ........................................................... 14

1. Metode difusi.................................................................................... 14

2. Metode dilusi .................................................................................... 15

F. Penyarian ................................................................................................. 15

1. Infundasi ............................................................................................ 17

2. Maserasi ............................................................................................ 17

3. Perkolasi ............................................................................................ 18

4. Soxhletasi .......................................................................................... 18

G. Senyawa Kimia Bahan Alam .................................................................. 19

1. Flavonoid .......................................................................................... 19

2. Tanin ................................................................................................. 20

3. Alkaloid ............................................................................................. 21

4. Saponin .............................................................................................. 21

H. Kromatografi Lapis Tipis ........................................................................ 22

I. Landasan Teori ........................................................................................ 24

J. Hipotesis .................................................................................................. 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

xii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 26

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................... 26

1. Variabel penelitian ............................................................................ 26

2. Definisi operasional .......................................................................... 27

C. Bahan Penelitian...................................................................................... 27

D. Alat Penelitian ......................................................................................... 28

E. Tata Cara Penelitian ................................................................................ 28

1. Determinasi tanaman M. tanarius .................................................... 28

2. Pembuatan serbuk daun M. tanarius ................................................ 29

3. Pembuatan ekstrak etanol daun M. tanarius .................................... 29

4. Pembuatan variasi konsentrasi ekstrak daun M. tanarius ................ 30

5. Uji skrining fitokimia daun M. tanarius .......................................... 30

6. Uji antibakteri ................................................................................... 33

F. Analisis Hasil .......................................................................................... 36

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 38

A. Identifikasi Bahan Tanaman M. tanarius (L.) M. A. ............................. 38

B. Pengumpulan Bahan................................................................................ 39

C. Pengeringan Bahan dan Pembuatan Serbuk Daun M. tanarius .............. 39

D. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun M. tanarius ......................................... 41

E. Uji Fitokimia Daun M. tanarius .............................................................. 43

1. Uji pendahuluan ................................................................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

xiii

2. Uji senyawa fenolik........................................................................... 44

3. Uji flavonoid ..................................................................................... 47

4. Uji tanin ............................................................................................. 51

5. Uji alkaloid ........................................................................................ 52

6. Uji saponin ........................................................................................ 55

F. Identifikasi Bakteri Streptococcus pyogenes .......................................... 58

G. Uji Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol Daun M. tanarius

terhadap Bakteri S. pyogenes .................................................................. 59

H. Penentuan KHM dan KBM Ekstrak Etanol Daun M. tanarius terhadap

Bakteri S. pyogenes ................................................................................. 67

I. Uji Penegasan KHM dan KBM Ekstrak Etanol Daun M. tanarius

dengan Streak Plate................................................................................. 69

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 71

A. Kesimpulan ............................................................................................. 71

B. Saran ........................................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 72

LAMPIRAN ........................................................................................................ 77

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Perbedaan gejala radang tenggorokan yang disebabkan

oleh infeksi bakteri dan virus ........................................................... 13

Tabel II. Hasil uji KLT senyawa fenolik ekstrak etanol daun M. tanarius .... 45

Tabel III. Hasil uji KLT flavanoid ekstrak etanol daun M. tanarius ............... 49

Tabel IV. Hasil pengukuran zona hambat dalam milimeter (mm) ................... 62

Tabel V. Hasil uji KHM dan KBM ekstrak etanol daun M. tanarius

terhadap S. pyogenes ........................................................................ 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur senyawa yang terkandung dalam M. tanarius ................. 8

Gambar 2. Bakteri S. pyogenes pada transmission elektron microscopy (TEM)

perbesaran 6.500X ......................................................................... 11

Gambar 3. Struktur senyawa flavonoid ........................................................... 20

Gambar 4. Tanaman (A) dan daun segar (B) M. tanarius ............................... 38

Gambar 5. Hasil uji pendahuluan serbuk daun M. tanarius ............................ 43

Gambar 6. Hasil uji tabung senyawa fenolik serbuk daun M. tanarius ........... 44

Gambar 7. Hasil uji KLT senyawa fenolik ekstrak etanol daun M. tanarius

sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar tampak,

UV 254 dan 365 nm ....................................................................... 45

Gambar 8. Hasil uji KLT senyawa fenolik ekstrak etanol daun M. tanarius

setelah disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar tampak,

UV 254 dan 365 nm ....................................................................... 46

Gambar 9. Reaksi pembentukan warna senyawa fenolik dengan besi (III)

klorida ............................................................................................ 47

Gambar 10. Hasil uji tabung flavonoid serbuk daun M. tanarius ..................... 48

Gambar 11. Reaksi flavonoid dengan natrium hidroksida ................................ 48

Gambar 12. Hasil uji KLT senyawa flavonoid ekstrak etanol daun M. tanarius

sebelum disemprot sitroborat ......................................................... 49

Gambar 13. Hasil uji KLT senyawa flavonoid ekstrak etanol daun M. tanarius

setelah disemprot sitroborat ........................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

xvi

Gambar 14. Perkiraan reaksi flavonoid dengan sitroborat ................................ 51

Gambar 15. Hasil uji tabung tanin serbuk daun M. tanarius ............................. 52

Gambar 16. Hasil uji tabung alkaloid golongan II dan III serbuk daun

M. tanarius .................................................................................... 53

Gambar 17. Perkiraan reaksi uji Mayer ............................................................. 54

Gambar 18. Perkiraan reaksi uji Bouchardat ..................................................... 55

Gambar 19. Hasil uji tabung saponin serbuk daun M. tanarius ........................ 56

Gambar 20. Reaksi hidrolisis saponin dalam air ............................................... 56

Gambar 21. Media BAP sebelum perlakuan (A), hasil uji hemolisis

saponin ekstrak etanol daun M. tanarius (B) ................................. 57

Gambar 22. Media Blood Agar Plate (BAP) sebelum distreak dengan

bakteri (A), media BAP yang sudah distreak bakteri S. pyogenes

diinkubasi selama 24 jam ............................................................... 58

Gambar 23. Bentuk koloni bakteri S. pyogenes yang ditanam

dalam media BAP .......................................................................... 59

Gambar 24. Hasil uji difusi ekstrak daun M. tanarius terhadap

S. pyogenes dengan metode difusi sumuran .................................. 61

Gambar 25. Diagram rata-rata diameter zona hambat ekstrak etanol daun

M. tanarius terhadap bakteri S. pyogenes ...................................... 65

Gambar 26. Hasil penegasan uji KHM dan KBM konsentrasi 3,5 % (A) dan

5 % (B) .......................................................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi M. tanarius ................................. 78

Lampiran 2. Tanaman M. tanarius................................................................... 79

Lampiran 3. Ekstraksi Daun M. tanarius ......................................................... 80

Lampiran 4. Uji Kelarutan Ekstrak Etanol Daun M. tanarius ......................... 81

Lampiran 5. Seri Konsentrasi Ekstrak Ekstrak Etanol Daun M. tanarius ....... 82

Lampiran 6. Surat Keterangan Kultur Bakteri S. pyogenes ............................. 83

Lampiran 7. Kultur Bakteri S. pyogenes .......................................................... 84

Lampiran 8. Hasil Uji Potensi Antibakteri dengan Metode Difusi Sumuran .. 85

Lampiran 9. Tabel Hasil Pengukuran Zona Hambat Uji Difusi Ekstrak Etanol

Daun M. tanarius terhadap S. pyogenes ..................................... 89

Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk ............................................. 90

Lampiran 11. Hasil Uji Levene .......................................................................... 91

Lampiran 12. Hasil Uji Anava Satu Arah .......................................................... 91

Lampiran 13. Hasil Uji Varian ........................................................................... 91

Lampiran 14. Hasil Uji T Tidak Berpasangan ................................................... 94

Lampiran 15. Hasil Uji Dilusi Padat .................................................................. 97

Lampiran 16. Hasil Uji Penegasan KHM dan KBM Ekstrak Etanol Daun

M. tanarius .................................................................................. 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

xviii

INTISARI

Radang tenggorokan merupakan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)

yang paling umum ditemui. Radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri

Streptococcus pyogenes harus ditanggulangi karena dapat menyebabkan infeksi

sistemik berbahaya. Daun Macaranga tanarius dapat digunakan sebagai tanaman

obat karena memiliki aktivitas antibakteri sekaligus memiliki daya antiinflamasi.

Senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri yang terkandung adalah flavonoid,

tanin dan saponin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak

etanol daun M. tanarius dalam berbagai konsentrasi terhadap S. pyogenes.

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni rancangan acak lengkap

pola searah. Aktivitas antibakteri diukur dengan metode difusi sumuran,

penentuan kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM)

dilakukan dengan metode dilusi padat. Uji kualitatif kandungan kimia daun M.

tanarius dilakukan dengan uji tabung dan kromatografi lapis tipis (KLT).

Data diameter zona hambat dianalisis secara statistik menggunakan uji

Shapiro-Wilk dan uji Levene kemudian dilanjutkan Uji Anava Satu Arah. Untuk

mengetahui potensi antibakteri ekstrak daun M. tanarius dilakukan analisis

dengan uji T tidak berpasangan. Data KHM dan KBM dianalisis dengan analisis

deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun M. tanarius

memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. pyogenes dengan nilai KHM 3,5% dan

KBM 5%.

Kata kunci : Radang tenggorokan, daun Macaranga tanarius, Streptococcus

pyogenes, aktivitas antibakteri, KHM, KBM, KLT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

xix

ABSTRACT

Strep throat is the most commonly encountered upper respiratory tract

infection. Strep throat that caused by Streptococcus pyogenes bacteria must be

overcome because it can cause dangerous systemic infection. Macaranga tanarius

leaves able to be herbal medicine because have antibacterial activity and have

anti-inflammation activity. Particular compound which has antibacterial activity

in M. tanarius leaf are flavonoids, tannins and saponin.

This study is aimed to examine the potential antibacterial of M. tanarius

leaf ethanol extract at various concentration against S. pyogenes bacteria. This

study including purely experimental study used complete randomized design

study unidirectional pattern. Antibacterial activity measured by a method of well

diffusion, the determination of the minimum inhibitory concentration (MIC) and

minimum bactericidal concentration (MBC) done with the solid dilution method.

A qualitative test of chemical content of leaves M. tanarius done by thin layer

chromatography (TLC).

The inhibition zone diameter data are analyzed statistically by using

Shapiro-Wilk test and Levene test and then continued by One Way Anava test. In

order to examine the potential antibacterial of M. tanarius leaf extract, the

researcher used unpaired T-test. The data of MIC and MBC are analyzed

descriptively. The result of this study shows that the M. tanarius leaf etanol

extract has antibacterial activity against S. pyogenes with MIC 3,5% and MBC

5%.

Keywords : Strep throat, Macaranga tanarius leaf, Streptococcus pyogenes,

antibacterial activity, MIC, MBC, TLC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit infeksi menjadi salah satu masalah kesehatan manusia. Penyakit

infeksi didefinisikan sebagai proses saat organisme (misalnya bakteri, virus dan

jamur yang dapat menyebabkan penyakit) masuk ke dalam tubuh atau jaringan

dan menyebabkan trauma atau kerusakan (Grace and Borley, 2007). Radang

tenggorokan termasuk dalam infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang paling

umum ditemui dalam masalah kesehatan dengan insidensi 100 kasus per 1000

jiwa di dunia ini (Finch, Davey, Vilcox, and Irving, 2012). Pada tahun 2013, di

Indonesia kasus ISPA memiliki prevalensi 25% (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2013). Radang tenggorokan biasanya disebabkan oleh virus dan

bakteri. Menurut Cook and Zumla (2009) dari 100 kasus radang tenggorokan, 20

diantaranya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes.

Bakteri S. pyogenes termasuk dalam grup A hemolitik streptococcus,

banyak terdapat pada saluran nafas bagian atas. Radang tenggorokan yang

disebabkan oleh infeksi S. pyogenes ditandai dengan sakit tenggorokan,

pembesaran tonsil yang disertai eksudat, rasa perih, panas, dan rasa tidak enak

badan. Penyebab radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri perlu

ditanggulangi. Bila sakit tenggorokan disebabkan oleh S. pyogenes, maka terapi

lengkap menjadi hal yang penting karena kasus infeksi streptococcal yang tidak

ditangani dapat menyebabkan infeksi sistemik berbahaya seperti demam scarlet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

2

(penyakit jengkering), demam rheumatik, glomerulonefritis akut, dan sindrom

streptococcal toxic (Madigan, et al., 2009). Untuk mengobati radang tenggorokan

yang disebabkan oleh bakteri digunakan antibiotik yaitu substansi organik yang

dihasilkan oleh mikroorganisme dan dalam konsentrasi rendah dapat menghambat

atau membunuh mikroorganisme lainnya (Chinedum, 2005). Penggunaan

antibiotik yang semakin meluas menyebabkan terjadinya resistensi bakteri. Oleh

sebab itu, eksplorasi tanaman obat yang memiliki aktivitas antibakteri terus

berkembang. Hal ini juga seiring dengan kecenderungan pengobatan masa kini

yang kembali menggunakan bahan herbal karena lebih cenderung memiliki efek

samping minimal dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Tanaman obat secara

alami memiliki daya perlindungan dari bakteri melalui metabolit sekunder yang

dihasilkan. Diharapkan dengan melakukan eksplorasi tanaman yang ada disekitar,

dapat ditemukan tanaman yang bermanfaat khususnya dalam melawan infeksi.

Daun Macaranga tanarius belum banyak dieksplorasi sebagai tanaman

obat. Selama ini daun M. tanarius biasa digunakan secara tradisional sebagai

penyamak jala ikan, bahan membuat minuman, dan pewarna pada kerajinan tikar

(World Agroforestry Centre, 2014). Dalam pemanfaatannya sebagai tanaman obat

di masyarakat, akar M. tanarius digunakan sebagai antitusif dan melawan demam,

sedangkan daunnya digunakan sebagai antiinflamasi (Lim, et al., 2009). Lim et al.

(2009), dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa ekstrak metanol 100% daun

segar M. tanarius memiliki kemampuan menghambat bakteri Gram positif seperti

Bacillus cereus, Micrococcus luteus, dan Staphylococcus aureus. Pada penelitian

tersebut digunakan dosis sebesar 5 µg hingga 10 µg, sehingga memiliki potensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

3

yang cukup tinggi untuk menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif,

sedangkan pada bakteri Gram negatif tidak menunjukkan adanya penghambatan.

Daun M. tanarius diketahui mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas

antibakteri (Kawakami et al., 2008; Matsunami et al., 2006; Matsunami, et al.,

2009; Phomart, et al., 2005). Selain itu dalam penelitian Kurniawaty (2010), daun

M. tanarius ditemukan memiliki daya antiinflamasi. Daun M. tanarius memiliki

potensi untuk dikembangkan menjadi obat radang tenggorokan karena memiliki

aktivitas antibakteri dan daya antiinflamasi.

Pada penelitian ini digunakan ekstrak etanol daun M. tanarius. Etanol

dipilih sebagai penyari karena etanol telah dikenal sebagai pelarut yang mampu

mengekstraksi komponen yang memiliki aktivitas antimikroba (Bala, Aitken,

Fechner, Cusack, and Steadman, 2011). Etanol dapat melarutkan senyawa yang

dituju seperti senyawa flavonoid (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

1986). Penelitian ini ingin melihat potensi daun M. tanarius dalam melawan

infeksi yang disebabkan S. pyogenes yang termasuk dalam bakteri Gram positif.

Selain itu, juga dilakukan penentuan kadar hambat minimum (KHM) dan kadar

bunuh minimum (KBM) guna mengetahui konsentrasi terkecil yang dapat

menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri S pyogenes. Nilai KHM dan

KBM, dapat menentukan konsentrasi untuk pengobatan infeksi bakteri S.

pyogenes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

4

1. Perumusan masalah

Berdasakan latar belakang permasalahan diatas, muncul permasalahan

sebagai berikut.

a. Apakah ekstrak etanol daun M. tanarius memiliki aktivitas antibakteri

terhadap bakteri S. pyogenes?

b. Berapakah KHM dan KBM ekstrak etanol M. tanarius terhadap

bakteri S. pyogenes?

2. Keaslian penelitian

Penelitian mengenai M. tanarius menunjukkan adanya aktivitas

antioxidan, antiinflamasi dan antibakteri (Lim, et al., 2009). Penelitian

mengenai daya antibakteri dilakukan dengan menggunakan ekstrak metanol

100% daun M. tanarius terhadap bakteri Gram positif (B. cereus, M. luteus,

dan S. aureus) menunjukkan aktivitas penghambatan pada dosis 5 µg hingga

10 µg, sedangkan pada Gram negatif tidak menunjukkan aktivitas

penghambatan. Penelitian mengenai aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun

M. tanarius terhadap bakteri S. pyogenes sejauh pengetahuan peneliti belum

pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan

mengenai potensi daun M. tanarius sebagai sumber antibakteri terhadap

bakteri S. pyogenes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

5

b. Manfaat metodologis, Penelitian ini diharapkan mampu menambah

pengetahuan mengenai metode yang tepat dalam pengujian aktivitas

antibakteri daun M. tanarius terhadap S. pyogenes.

c. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai manfaat daun M. tanarius dalam pengobatan

radang tenggorokan.

B. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui potensi ekstrak etanol M. tanarius sebagai antibakteri.

2. Mengetahui KHM dan KBM ekstrak etanol M. tanarius terhadap

bakteri S. pyogenes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Macaranga tanarius

1. Taksonomi

Klasifikasi Macaranga tanarius berdasarkan International Taxonomy

Integrated System (ITIS) (2011):

Kerajaan : Plantae

Subkerajaan : Viridaeplantae

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Superordo : Rosanae

Ordo : Malpighiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Macaranga Thouars

Spesies : Macaranga tanarius (L.) Mull. Arg.

Menurut World Agroforestry Centre (2014), M. tanarius memiliki

sinonim dan nama umum.

Sinonim : Macaranga molliuscula Kurz., Macaranga tomentosa

Druce, Mappa tanarius Blume

Nama Umum : parasol leaf tree, hairy mahang (Inggris), binunga,

himindang, kuyonon (Filipina), mapu (Batak), mara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

7

(Sunda), tutup ancur (Jawa), ka-lo (Malay), kundoh,

mahang puteh, tampu hu chang lek, ka-lo, lo khao, mek

pang (Thailand), hach dâu nam (Vietnam).

2. Deskripsi

M. tanarius memiliki ukuran pohon kecil hingga medium dengan

tinggi 20 meter. Ukuran batang tebal, berwarna hijau tua ketika muda. Daun

berselang-seling, permukaan berbulu halus, suborbicular, berukuran 8-32 x 5-

28 cm, berbentuk lingkaran pada dasar dan tajam pada ujungnya, sedikit

berlekuk, tangkai daun memiliki panjang 6-27 cm. Bunga berwarna hijau,

bunga jantan benang sari berbentuk jarum, bunga betina berkelompok, dengan

jaringan glandular, dua sel telur dan dua stigma besar. Buahnya berbentuk

kapsul bikokus diameter 1 cm, dengan duri lembut yang panjang, berwarna

kuning, biji berdiameter 5 mm (World Agroforest Centre, 2014).

3. Kandungan

Kandungan kimia yang terdapat dalam daun M. tanarius sudah banyak

diteliti. Berdasarkan isolasi dan penelitian, kandungan kimia yang ditemukan

dalam daun M. tanarius antara lain flavonoid, glikosida dan terpenoid.

Penelitian yang dilakukan oleh Kawakami et al., (2008) menememukan

flavonoid yang berupa sembilan prenylflavanon dan sebuah diterpen. Sembilan

prenylflavanon tersebut antara lain macaflavanone A, macaflavanone B,

macaflavanone C, macaflavanone D, macaflavanone E, macaflavanone F,

macaflavanone G, tanariflavanone B, dan nymphaeol C, sedangkan diterpen

yang dimaksud adalah kolavenol. Terdapat tiga komponen baru ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

8

dalam daun M. tanarius yang juga merupakan golongan flavonoid antara lain

tanariflavanone B, tanariflavanone C, dan tanariflavanone D. Selain itu juga

terdapat kandungan flavonoid seperti nymphaeol A, nymphaeol B, dan

nymphaeol C. Kandungan terpenoid antara lain blumenol A (vomifoliol),

blumenol B (7,8- dihydrovomifoliol), dan annuionone E dalam daun M.

tanarius (Phomart, et al., 2005). Glikosida yang ditemukan adalah

macarangioside A, macarangioside B, macarangioside C, dan macarangioside

D (Matsunami, et al., 2006; Matsunami, et al., 2009). Komponen lainnya yang

ditemukan tanarifuranonol, mallophenol G, lauroside E, metil brevifolin

karboksilat, hiperin dan isoquercitrin. Beberapa struktur senyawa yang

terkandung dalam M. tanarius (Gambar 1).

macaflavanone A lauroside E

nymphaeol C tanarifuranonol

Gambar 1. Struktur senyawa yang terkandung dalam M. tanarius

(Matsunami, et al., 2006; Kawakami et al., 2008; Phomart, et al., 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

9

B. Antimikroba

Agen antimikroba adalah bahan kimia sintetis atau alami yang dapat

membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Aktivitas

antimikroba adalah kadar terkecil yang dibutuhkan oleh agen antimikroba untuk

menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Nilai dari aktivitas tersebut disebut

Kadar Hambat Minimum (KHM) (Madigan, et al., 2009). Antibiotik adalah

substansi organik yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dalam konsentrasi

rendah dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya (Ibezim,

2005). Agen antimikroba diklasifikasikan sebagai bakteriostatik, bakterisid, dan

bakteriolisis bergantung dari efek yang ditimbulkan terhadap kultur bakteri.

Bakteriostatik biasanya menghambat sintesis protein dan berikatan dengan

ribosom bakteri. Banyak antibiotik bekerja dengan mekanisme tersebut.

Sedangkan agen bakteriosid akan berikatan kuat dengan target dan tidak hilang

bila diencerkan, membunuh bakteri tanpa merusak sel. Agen bakteriosid biasanya

juga merupakan bakteriolisis, membunuh dengan melisiskan sel dan melepaskan

komponen sitoplasma. Agen bakteroilisis termasuk pula antibiotik yang

menghambat sintesis dinding sel seperti penisilin dan bahan kimia seperti

detergen yang dapat memecahkan membran sitoplasma bakteri. Bakteri Gram

positif dan Gram negatif memiliki perbedaan dalam hal kerentanan terhadap

antibiotik. Pada umumnya bakteri Gram positif dapat dipengaruhi, sedangkan

bakteri Gram negatif mudah resisten (Madigan, et al., 2009). Hanya kurang dari

satu persen dari ribuan antibiotik digunakan secara klinis. Hal ini disebabkan

karena toksisitas atau kurangnya kemampuan uptake host. Namun antibiotik alami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

10

dapat digunakan dan dimodifikasi untuk meningkatkan efikasi (Madigan, et al.,

2009).

Golongan fenol diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang bersifat

bakterisid. Senyawa turunan fenol yang dikenal sebagai senyawa fenolik

mengandung molekul fenol yang secara kimiawi telah diubah untuk mengurangi

kemampuan mengiritasi kulit dan meningkatkan aktivitas antibakterinya.

Aktivitas antimikroba senyawa fenolik adalah dengan merusak lipid pada

membran plasma mikroorganisme, sehingga menyebabkan isi sel keluar (Pratiwi,

2008). Flavonoid bersifat antibakteri karena mampu berinteraksi dengan DNA

bakteri yang menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri,

mikrosom dan lisosom. Aktivitas antibakteri dari flavonoid juga dilakukan dengan

pengurangan fluiditas membran pada sel bakteri dan penghambatan metabolisme

energi pada bakteri (Cushnie and Lamb, 2005). Mekanisme antimikroba dari tanin

yaitu, (i) zat astringent pada tanin dapat menginduksi kompleksasi dengan enzim

dan substrat, berbagai enzim mikrobial mengalami penghambatan ketika

dicampur dengan tanin, (ii) toksisitas tanin erat kaitannya dengan aksi pada

membran mikroorganisme, dan (iii) kompleksasi logam ion pada tanin dapat

merusak membran sitoplasma dari bakteri (Akiyama, et al., 2001).

Terpenoid memiliki mekanisme antibakteri dengan bereaksi dengan porin

(protein transmembran) pada membran luar dinding sel bakteri, membentuk ikatan

polimer yang kuat sehingga mengakibatkan rusaknya porin. Rusaknya porin yang

merupakan pintu keluar masuknya senyawa akan mengurangi permeabilitas

dinding sel bakteri yang akan mengakibatkan sel bakteri akan kekurangan nutrisi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

11

sehingga pertumbuhan bakteri terhambat atau mati (Cowan, 1999). Saponin

memiliki sifat seperti deterjen dan mungkin meningkatkan permeabilitas membran

sel bakteri tanpa menghancurkan bakteri tersebut. Hal ini memfasilitasi masuknya

zat antibakteri melalui membran dinding sel bakteri. Saponin dapat mengganggu

permeabilitas pada lapisan terluar membran (Arabski et al., 2012). Minyak atsiri

dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri dengan mengganggu

proses terbentuknya membran atau dinding sel, membran atau dinding sel tidak

terbentuk atau terbentuk tidak sempurna, sehingga tekanan osmosis sel terganggu

dan mikroba mati (Sitepu, Suada dan Susrama, 2012).

C. Bakteri Streptococcus pyogenes

Taksonomi bakteri S. pyogenes menurut Bergey’sManual of

Determinatve Biology :

Kerajaan : Bacteria

Filum : Firmicutes

Kelas : Bacilli

Ordo : Lactobacillales

Famili : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus

Spesies : Streptococcus pyogenes

S. pyogenes memiliki sel bulat atau lonjong, garis tengah kurang dari

2 μm, berpasangan atau berantai, anggota rantai sering memberikan gambaran

diplokokus (Jawetz, Melnick and Adelbergha, 1984). Panjang rantai

Gambar 2. Bakteri S. pyogenes pada

transmission electron microscopy (TEM)

perbesaran 6.500X (Todar, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

12

Streptococcus berbeda-beda, pada perbenihan cair rantai dapat panjang dan

umumnya tidak bergerak. Koloni streptococcus kecil, bening, buat, dengan garis

tengah kurang dari 1 mm dan cembung. Pada koloni dapat ditemukan bentuk

koloni mukoid, licin atau mengkilap dan bentuk kasar atau tidak mengkilap.

Streptococcus hemolitik β golongan A berwarna putih kelabu pada media agar

darah. Membentuk koloni permukaan keruh, keras kering (Bonang dan

Koeswardono, 1982). S. pyogenes merupakan bakteri Gram positif dan

metabolisme anaerob. Suhu optimum pertumbuhan 37˚C dan merupakan bakteri

fakultatif anaerob (Bonang dan Koeswardono, 1982).

S. pyogenes memproduksi protein resisten panas dan resisten asam yang

disebut protein M. Protein ini terdapat pada permukaan sel dan pada fimbria.

Protein M memperantarai perlekatan bakteri pada sel epitel inang dan membantu

bakteri bertahan pada proses fagositosis sel darah putih. Imunitas terhadap S.

pyogenes bergantung pada produksi antibodi tubuh yang spesifik terhadap protein

M (Pratiwi, 2009). Streptococus pyogenes adalah bakteri patogen utama manusia

yang berkaitan dengan invasi lokal atau sistemik dan gangguan imunologik

(Jawetza, dkk., 1984). Faktor virulensi utama dari Streptococus pyogenes

menyebabkan infeksi serius antara lain, faringitis, infeksi saluran pernafasan,

infeksi kulit (impetigo dan erysipelas) dan jarigan, endokarditis, meningitis, sepsis

dan arthritis (Murray, et al., 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

13

D. Radang Tenggorokan

Pada saluran nafas bagian atas, bakteri banyak tumbuh dalam lingkungan

yang mengandung sekresi dari membran mukosa. Bakteri secara terus menerus

memasuki saluran nafas bagian atas melalui udara yang terhirup namun seringkali

terjebak dalam saluran dan sekret hidung. Mikroorganisme yang sering ditemukan

antara lain staphylococci, streptococci, diptherioid bacilus, dan kokus Gram

negatif (Madigan, et al., 2009). Sakit tenggorokan merupakan infeksi saluran

nafas bagian atas yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Gold

standar untuk mengetahui penyebab radang tenggorokan adalah dengan

melakukan tes kultur tenggorokan pasien. Bakteri yang biasa ditemukan dalam

kultur usap tenggorokan pasien adalah bakteri S. pyogenes (Finch, et al., 2012).

Terdapat beberapa perbedaan gejala radang tenggorokan yang disebabkan oleh

infeksi bakteri dan oleh virus dalam Tabel I.

Tabel I. Perbedaan gejala radag tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi

bakteri dan virus (Cook dan Zumla 2009)

S. pyogenes termasuk dalam streptokokus β-hemolitik grup A.

Streptokokus golongan A yang virulen, melekat pada epitel faring dengan

pertolongan asam lipoteikoat yang menutupi fili permukaan. Pada bayi dan anak

kecil penyakit ini muncul sebagai nasofaringitis subakut dengan sekret serosa

Ciri Infeksi Bakteri Infeksi Virus

Onset Tiba-tiba Bertahap

Tenggorokan Sangat sakit Kurang nyaman

Mata dan Hidung Tidak terganggu Mata merah dan

mengeluarkan ingus

Tonsil Membesar dan perih, merah,

dan mengeluarkan eksudat

Tidak membesar, merah,

terdapat vesikel dan ulser

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

14

encer dan demam ringan, infeksi ini cenderung meluas ke telinga tengah, mastoid,

dan selaput otak (Jawetz, Melnick and Adelberghb, 1995). Kebanyakan isolat

biasanya memproduksi toksin yang dapat melisiskan sel darah merah pada kultur

media, kondisi ini disebut β-hemolitik. Penyakit ini biasa ditandai dengan sakit

tenggorokan, pembesaran tonsil yang disertai eksudat, rasa perih, panas, dan rasa

tidak enak badan (Madigan, et al., 2009).

E. Pengukuran Aktivitas Antibakteri

Aktivitas antimikroba diukur secara invitro untuk menentukan potensi zat

antimikroba dalam larutan, konsentrasinya dalam cairan tubuh dan jaringan, dan

kepekaan terhadap obat pada konsentrasi tertentu. Penentuan nilai-nilai ini dapat

dilakukan dengan dua metode utama yaitu metode difusi dan metode dilusi

(pengenceran) (Jawetzb, dkk., 1995).

1. Metode difusi

Cakram kertas saring, cawan yang berliang renik atau silinder tak

beralas, yang mengandung obat pada jumlah tertentu ditempatkan pada media

yang telah ditanami mikroorganisme. Setelah diinkubasi, garis tengah daerah

hambatan jernih yang mengelilingi cakram dianggap sebagai zona hambat

(Jawetzb, dkk., 1995). Metode difusi dengan cakram didasarkan pada proses

difusi senyawa dari disk yang berisi obat ke lempeng agar. Ketika antibiotik

diletakkan pada lubang sumuran atau disk pada lempeng agar, obat mulai

berdifusi dengan segera. Tes menggunakan cakram memiliki sejarah yang

panjang, dan telah dikembangkan salah satunya dengan meode sumuran. Cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

15

yang bervariasi menyebabkan metode ini menjadi populer, disamping harganya

yang lebih murah dibanding metode lain. Hal ini menimbulkan berbagai variasi

di seluruh dunia. Tidak seperti metode dilusi, nilai KHM tidak dapat ditentukan

akan tetapi zona jernih perlu dibandingkan dengan nilai KHM strain yang sama

untuk mendeterminasikan zona jernih mana yang mungkin merupakan nilai

KHM dan kategori kerentanan (Lorian, 2005).

2. Metode dilusi

Terdapat dua macam metode dilusi yaitu dilusi padat dan dilusi cair.

Kedua metode ini memiliki prinsip yang sama, yang membedakan hanyalah

media yang digunakan (Pratiwi, 2008). Sejumlah obat antmikroba tertentu

dibuat beberapa seri pengenceran dicampurkan pada media cair atau padat

kemudian media ditanami bakteri uji dan diinkubasi (Jawetzb, dkk., 1995).

Penentuan KHM pada metode dilusi padat ditetapkan dari larutan uji dengan

kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan mikroa uji.

Konsentrasi larutan uji yang telah ditetapkan sebagai KHM dikultur ulang pada

media baru dan diinkubasi selama 18-24 jam, jika media tersebut tidak terdapat

pertumbuhan mikroba setelah inkubasi maka ditetapkan sebagai KBM (Pratiwi,

2008).

F. Penyarian

Penyarian adalah kegiatan penarikan zat yang larut dari bahan yang tidak

dapat larut dengan pelarut cair. Penyarian merupakan peristiwa perpindahan masa,

zat aktif yang semula berada di dalam sel ditarik oleh cairan penyari sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

16

terjadi larutan zat aktif dalam cairan penyari tersebut. Simplisia yang disari

mengandung zat aktif yang yang dapat larut dan tidak dapat larut. Faktor yang

mempengaruhi kecepatan penyarian dalah kecepatan difusi zat yang larut melalui

lapisan-lapisan batas antara cairan penyari dengan bahan yang mengandung zat

tersebut. Pada umumnya penyarian akan bertambah baik bila permukaan serbuk

simplisia yang bersentuhan dengan cairan penyari makin luas, dengan demikian

maka makin halus serbuk simplisia seharusnya makin baik penyariannya.

Dalam penyarian, serbuk simplisia harus dibuat sehalus mungkin dan

dijaga agar selnya tidak pecah. Namun simplisia yang terlalu halus akan

memberikan kesulitan pada proses penyarian (pada metode ekstraksi perkolasi)

dan penyaringan (butir-butir halus membentuk suspensi yang sulit dipisahkan).

Pembasahan serbuk sebelum dilakukan penyarian dimaksudkan memberikan

kesempatan sebesar-besarnya kepada cairan penyari memasuki seluruh pori-pori

dalam simplisia sehingga mempermudah peyarian. Cairan penyari harus dapat

mencapai seluruh serbuk dan secara terus menerus mendesak larutan yang

memiliki konsentrasi lebih tinggi keluar. Oleh karena itu, perlu diperhatikan

kriteria dalam pemilihan penyari antara lain stabil secara fisika dan kimia, netral,

tidak mudah menguap dan terbakar, selektif (hanya menarik zat berkhasiat), tidak

mempengaruhi zat berkhasiat dan diperbolehkan oleh peraturan (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 1986).

Etanol telah dikenal sebagai pelarut yang mampu mengekstraksi

komponen yang memiliki aktivitas antimikroba (Bala et al., 2011). Etanol dapat

melarutkan alkaloida basa, minyak atsiri, glikosida, kurkumin, kumarin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

17

antrakinon, flavonoid, steroid, damar dan klorofil. Untuk meningkatkan penyarian

biasanya digunakan campuran etanol dan air namun hal ini bergantung bahan

yang akan disari. Etanol dapat dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih

selektif, kapang dan bakteri sulit tumbuh dalam etanol dengan konsentrasi lebih

dari 20%, tidak beracun, netral, absorbsi baik, etanol dapat bercampur dengan

baik pada segala perbandingan, dan pemanasan yang diperlukan dalam proses

pemekatan lebih sedikit (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986).

Cara penyarian dibedakan menjadi :

1. Infundasi

Infus adalah sediaan cari yang dibuat dengan menyari simplisia

dengan air pada suhu 90° C selama 15 menit. Infundasi adalah proses

penyarian yang umumnya digunakan utuk menyari zat kandungan aktif yang

larut dalam air. Penyarian yang dilakukan dengan infundasi menyebabkan sari

yang dihasilkan tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang.

Selain itu, sari yang diperoleh tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam

(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986).

2. Maserasi

Maserasi adalah proses perendaman serbuk simplisia dalam cairan

penyari. Maserasi digunakan untuk simplisia yang mengandung zat aktif

mudah larut, tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan

penyari, tidak mengandung benzoin, dan lain-lain. Keuntungan cara penyarian

maserasi adalah peralatan sederhana dan mudah dikerjakan, sedangkan

kerugiannya adalah pengerjaannya lama dan penyarian kurang sempurna. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

18

penyarian dengan cara maserasi perlu dilakukan pengadukan untuk meratakan

konsentrasi larutan diluar butir serbuk simplisia sehingga dengan pengadukan

tersebut tetap terjaga adanya derajat perbedaan konsentrasi yang sekecil-

kecilnya antara larutan dalam sel dengan larutan diluar sel (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 1986).

3. Perkolasi

Cara penyarian dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui

serbuk simplisia yang telah dibasahi. Serbuk simplisia yang ditempatkan dalam

bejana silinder diberi sekat berpori pada bagian bawah. Cairan penyari

dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk, cairan penyari akan melarutkan zat

aktif hingga keadaan jenuh. Didiamkan selama 24 jam, setelah itu kran dibuka

dan diatur kecepatan tetesannya agar penyarian berjalan sempurna. Pada

penentuan akhir perkolasi dapat dilakukan pemeriksaan zat aktif secara

kualitatif pada perkolat terakhir (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

1986).

4. Soxhletasi

Penggabungan proses menghasilkan ekstrak cair dan dilanjutkan

proses penguapan. Uap cairan penyari naik ke atas melalui pipa samping

kemudian didinginkan kembali oleh pendingin tegak. Cairan turun ke labu

melalui tabung yang berisi serbuk simplisia. Cairan penyari turun melarutkan

zat aktif serbuk simplisia. Cara ini menguntungkan karena uap panas tidak

melalui serbuk simplisia tapi melalui pipa samping. Kelemahan cara ini larutan

dipanaskan terus menerus sehingga zat aktif yang tidak tahan pemanasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

19

kurang cocok. Selain itu, cairan penyari dididihkan terus menerus sehingga

penyari harus murni atau campuran azeotrop (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 1986).

Pengeringan dengan tangas air merupakan pengeringan yang sederhana.

Kerugiannya cairan penyari tidak dapat ditampung kembali. Pemekatan cairan

mula-mula dapat dilakukan dengan pemanasan agak cepat di dalam tangas air.

Bila dikehendaki untuk menghasilkan ekstrak kental atau ekstrak kering maka

pemanasan dapat diteruskan. Pemanasan harus dilakukan dengan pengontrolan

suhu (50-60˚C), agar zat aktifnya tidak rusak (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 1986).

G. Senyawa Kimia Bahan Alam

Senyawa kimia tanaman bermolekul kecil banyak dijumpai dalam semua

tanaman dan terdapat kelompok senyawa kimia khas dalam tanaman tertentu.

Senyawa kimia tanaman yang jumlahnya paling banyak adalah senyawa

bermolekul kecil yang penyebarannya terbatas, selanjutnya disebut sebagai

metabolit sekunder (Sirait, 2007).

1. Flavonoid

Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa fenol alam. Hampir

2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan diubah menjadi

flavoniod. Flavonoid merupakan senyawa polar karena mempunyai sejumlah

gugus hidroksil yang tak tersulih atau suatu gula sehingga akan larut dalam

pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida,

dimetilformamida, dan air. Adanya gula yang terikat pada flavonoid cenderung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

20

menyebabkan flavonoid lebih mudah larut dalam air dan dengan demikian

campuran pelarut di atas dengan air merupakan pelarut yang lebih baik untuk

glikosida. Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder, kemungkinan

keberadaannya dalam daun dipengaruhi oleh adanya proses fotosintesis

sehingga daun muda belum terlalu banyak mengandung flavonoid. Flovonoid

tersusun dari dua cincin aromatis yang dapat atau tidak dapat membentuk

cincin ketiga dengan susunan C6-C3-C6 (Markham, 1988). Dalam tumbuhan,

flavonoid terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon flavonoid yang

mungkin terdapat pada satu tumbuhan dalam bentuk kombinasi glikosida

(Harbone, 1987).

Gambar 3. Struktur senyawa flavonoid (Markham, 1988)

2. Tanin

Tanin tersebar luas dalam tumbuhan berpembuluh. Tanin dapat

bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tidak larut air.

Secara kimia terdapat dua jenis utama tanin yaitu tanin terkondensasi dan tanin

terhidrolisiskan. Tanin terkondensasi hampir tersebar pada seluruh tumbuhan

angiospermae sementara tanin terhidrolisis penyebarannya hanya terbatas pada

tumbuhan berkeping dua (Harborne, 1987). Semakin murni tanin, kelarutannya

semakin kurang dalam air dan makin mudah diperoleh dalam bentuk kristal.

Larutan tanin dalam air dapat diendapkan dengan penambahan asam mineral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

21

atau garam. Selain itu, tanin memiliki kemampuan mengendapkan protein yang

menyebabkan sering terjadinya reaksi dengan enzim. Asam gallat merupakan

asam fenolat yang sering ditemukan dalam tanin (Robinson, 1995).

3. Alkaloid

Alkaloid adalah senyawa kimia tanaman hasil metabolit sekunder

yang terbentuk berdasarkan prinsip pembentukan campuran. Pembentukan

alkaloid dapat ditemukan pada bagian daun, akar, getah dan kuncup muda.

Kebanyakan alkaloid adalah zat kristal yang berikatan dengan asam untuk

membentuk garam. Pada tanaman, alkaloid terdapat dalam keadaan bebas

sebagai garam atau N-oksida. Umumnya alkaloid larut dalam air jika berupa

garam sedangkan bentuk bebas atau basanya mudah larut dalam pelarut

organik dan sukar larut dalam air (Sirait, 2007).

4. Saponin

Terpenoid dapat dipilah menjadi sekurangnya empat golongan

senyawa yaitu triterpena sebenarnya, steroid, saponin, dan glikosida jantung.

Saponin dan glikosida jantung sebenarnya triterpena atau steroid yang terdapat

sebagai glikosida. Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang terdapat

dalam banyak tumbuhan. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan,

bersifat seperti sabun, dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk

busa dan menghemolisis sel darah (Harborne, 1987). Kedua jenis saponin

tersebut larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter (Robinson,

1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

22

H. Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis merupakan bentuk kromatografi planar. Pada

kromatografi lapis tipis fase diamnya berupa lapisan yang seragam pada

permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, pelat aluminium, atau

pelat plastik. Fase gerak yang dikenal sebagai pelarut pengembang akan bergerak

sepanjang fase diam karena pengaruh pengembangan secara menaik (ascending)

atau gravitasi pada pengembangan secara menurun (descending). Mekanisme

sorpsi yang utama pada KLT adalah partisi dan adsorbsi (Ganjar dan Rohman,

2007).

Pemisahan yang optimal akan diperoleh jika menotolkan bercak sekecil

dan sesempit mungkin, jika sampel yang digunakan terlalu banyak maka akan

menurunkan resolusi. Penotolan sampel yang tidak tepat akan menyebabkan

bercak menyebar dan puncak ganda. Pemisahan kromatografi planar umumnya

dihentikan sebelum semua fase gerak melewati seluruh permukaan fase diam.

Solut pada kedua kromatografi ini dikarakterisasi dengan jarak migrasi solut

terhadap jarak ujung fase geraknya. Parameter pada KLT yang digunakan untuk

identifikasi adalah nilai Rf (Ganjar dan Rohman, 2007). Rf merupakan ciri

senyawa yang terulangkan. Bilangan Rf terdefinisaikan sebagai jarak yang

ditempuh oleh senyawa dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh garis depan

pengembang yang diukur dari garis awal. Oleh sebab itu, bilangan Rf selalu lebih

kecil dari 1 (Markham, 1988).

𝑅𝑓 =𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢 𝑕 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑐𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢 𝑕 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 (Ganjar dan Rohman, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

23

Angka Rf berkisar antara 0,00 dan 1,00 dan hanya dapat ditentukan dua

desimal. Selain itu juga terdapat hRf, yaitu angka Rf dikalikan faktor 100 (h),

menghasilkan nilai antara 0 – 100. Jika keadaan luar misalnya sifat penjerap yang

agak menyimpang, menghasilkan kromatogram yang agak menyimpang atau

secara umum menunjukkan angka Rf lebih rendah atau lebih tinggi, maka sistem

pelarut harus diganti dengan yang lebih sesuai. Jika angka hRf lebih tinggi dari

hRf yang dinyatakan, kepolaran pelarut harus dikurangi, jika hRf lebih rendah

maka komponen polar pelarut harus dinaikkan (Stahl 1985).

Bercak pemisahan pada KLT umumnya tidak berwarna, berbagai cara

dapat dilakukan untuk mendeteksi bercak. Cara kimia dapat dilakukan dengan

mereaksikan bercak dengan suatu pereaksi melalui penyemprotan sehingga bercak

menjadi jelas. Cara fisika dapat dilakukan dengan fluorosensi sinar ultraviolet.

Lampu ultraviolet dapat dipasang pada panjang gelombang 254 atau 366 untuk

menampakkan solut sebagai bercak gelap atau bercak yang berfluorosensi terang

pada dasar yang berfluorosensi seragam (Ganjar dan Rohman, 2007). Hasil positif

dalam identifikasi senyawa fenolik yang ditandai timbulnya noda berwarna hitam

setelah plat KLT disemprot pereaksi besi (III) klorida (Marliana, 2007). Menurut

Schneider (cit., Meiyanto, dkk., 2011), hasil positif flavonoid ditunjukkan dengan

bercak warna kuning setelah disemprot sitroborat pada sinar tampak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

24

I. Landasan Teori

Radang tenggorokan termasuk ISPA yang cukup sering ditemui di

masyarakat. Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh virus dan bakteri. Radang

tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri harus ditangani dengan tepat karena

infeksi streptococcal dapat menyebabkan infeksi sistemik yang berbahaya.

Bakteri yang biasa ditemui dalam kultur tenggorokan penderita radang

tenggorokan adalah S. pyogenes yang termasuk dalam grup A streptococcus dan

merupakan bakteri Gram positif .

Daun M. tanarius telah lama digunakan sebagai agen antiinflamasi.

Menurut penelitian, daun M. tanarius dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Gram positif, namun tidak menunjukkan penghambatan terhadap bakteri Gram

negatif. Kandungan daun M. tanarius yang merupakan turunan dari flavonoid

memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Flavonoid bersifat antibakteri karena

mampu berinteraksi dengan DNA bakteri yang menyebabkan terjadinya

kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri, mikrosom dan lisosom. Aktivitas

antibakteri dari flavonoid juga dilakukan dengan pengurangan fluiditas membran

pada sel bakteri dan penghambatan metabolisme energi pada bakteri. Etanol

dipilih sebagai penyari karena dapat menarik senyawa antibakteri yang dituju

seperti flavonoid. Flavonoid bersifat polar sehingga campuran etanol dengan air

yang juga bersifat polar dapat digunakan untuk menarik flavonoid dalam daun M.

tanarius.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri daun M.

tanarius terhadap S. pyogenes. Selain itu juga dilakukan penentuan nilai KHM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

25

dan KBM untuk mengetahui konsentrasi yang dapat digunakan dalam

menghambat dan membunuh bakteri. Diharapkan dari penelitian ini daun M.

tanarius yang kurang dimanfaatkan sebagai tanaman obat dapat dikembangkan

sebagai antibakteri. Hal ini dapat melengkapi kegunaan daun M. tanarius yang

sudah lama digunakan sebagai agen antiinflamasi sehingga dapat digunakan

mengobati radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri S. pyogenes.

J. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun M. tanarius

memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. pyogenes, serta nilai KHM dan KBM

dari ekstrak etanol daun M. tanarius terhadap S. pyogenes dapat ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola satu arah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas.

Konsentrasi ekstrak etanol daun M. tanarius konsentrasi 5%, 10%,

20%, 40%, dan 80%.

b. Variabel tergantung.

Aktivitas antibakteri ekstrak etanol M. tanarius yang dilihat dari

diameter zona hambat dalam milimeter (mm).

c. Variabel pengacau terkendali.

Asal daun M. tanarius, waktu inkubasi, suhu inkubasi.

d. Variabel pengacau tak terkendali.

Suhu pengeringan simplisia, tetesan embun saat inkubasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

27

2. Definisi operasional

a. Ekstrak etanol daun M. tanarius. Ekstrak serbuk daun M. tanarius

yang disari menggunakan etanol 70% dan dihilangkan pelarutnya

dengan pemanasan di atas penangas air pada suhu 50-60˚C hingga

kental lalu ditimbang hingga bobot tetap dan disimpan pada suhu 4˚C.

b. Zona hambat. Daerah jernih di sekitar lubang sumuran yang telah

diteteskan ekstrak etanol daun M. tanarius yang menandakan tidak

terdapat pertumbuhan bakteri dinyatakan dalam milimeter (mm).

c. Aktivitas antibakteri. Kemampuan ekstrak etanol daun M. tanarius

untuk menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri S. pyogenes

yang dibandingkan dengan kontrol negatif.

d. Kontrol negatif. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan ekstrak

etanol daun M. tanarius ketika diteteskan dalam media yaitu aquadest

steril, hasilnya akan digunakan sebagai pembanding.

e. Kontrol positif. Suspensi antibiotik Amoxicilin dengan konsentrasi

25 mg/mL yang telah terbukti mampu menghambat maupun

membunuh pertumbuhan bakteri S. pyogenes yang hasilnya digunakan

sebagai pembanding ekstrak etanol daun M. tanarius.

C. Bahan Penelitian

Daun M. tanarius yang diperoleh dari kebun obat Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma yang dipanen pada bulan Juli 2013. Media Nutrient

Agar (NA) (Oxoid), Nutrient Broth (NB) (Oxoid), Blood Agar Plate (BAP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

28

Larutan Mac Farland 0,5, kultur murni S. pyogenes ATCC 19615 yang diperoleh

dari Balai Kesehatan, Yogyakarta (EQAM Belgia). Etanol 70% (teknis), aquadest

steril, suspensi antibiotik Amoxicilin (Indofarma). Kalium hidroksida LP, natrium

hidroksida, asam klorida, natrium klorida 2%, gelatin 1%, Bourchadat LP, dan

Mayer LP. Silika gel 60F254, asam asetat, air, etil asetat, asam formiat, toluene,

rutin, asam gallat, besi (III) klorida, dan sitroborat.

D. Alat Penelitian

Alat-alat gelas (Pyrex), pipet ukur (Pyrex), aluminium foil, mikropipet,

neraca analitik (Mettler Toledo), cawan petri (Pyrex), cawan porselen, grinder,

kulkas, oven (Memmert), Microbiological Safety Cabinet (MSC), inkubator,

autoklaf, jarum ose, batang pengaduk, stirer, hot plate, sendok, bunsen, pelubang

sumuran, mikropipet, pipet tetes, tabung reaksi, gelas arloji, labu ukur. Penangas

air (Memmert), drying box, mesin penyerbuk, ayakan nomor 40, corong, corong

Buchner, rotarry vaccum evaporator (Buchi), UV cabinet, chamber.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman Macaranga tanarius

Dilakukan pengamatan terhadap pohon dan bagian tanaman seperti

daun, batang, buah dan bunga. Bagian tanaman tersebut dicocokkan dengan

ciri morfologi tanaman Macaranga tanarius yang terdapat pada buku Flora of

Java Jilid I mengikuti panduan determinasi tanaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

29

2. Pembuatan serbuk daun M. tanarius

Daun M. tanarius sebanyak 500 g dicuci dengan air mengalir,

dikeringkan dibawah sinar matahari ditutup dengan kain hitam selama satu

hari. Pengeringan dilanjutkan dalam oven pada suhu 40-50˚C selama satu hari

(hingga dapat hancur ketika diremas), dibuat serbuk dengan grinder dan diayak

pada ayakan nomor mesh 40.

3. Pembuatan ekstrak etanol daun M. tanarius

Serbuk daun M. tanarius sebanyak 30 g diekstraksi secara maserasi

menggunakan 300 mL etanol 70% selama lima hari ditempat gelap dan

terlindung dari cahaya. Selama roses maserasi dilakukan penggojogan setiap 24

jam sekali untuk meratakan penyarian. Setelah maserasi selama lima hari

kemudian filtrat dipisahkan dan dilakukan remaserasi selama dua hari dengan

penambahan penyari yang baru dengan perbandingan yang sama (Badan POM

RI, 2010). Filtrat disimpan dalam kulkas bersuhu 4°C dan dicampur dengan

filtrat hasil remaserasi. Hasil ekstraksi dipisahkan antara filtrat dengan serbuk

menggunakan kertas saring dengan bantuan corong Buchner yang terhubung

dengan vaccum. Filtrat hasil maserasi dan remaserasi yang telah dicampur

kemudian dipekatkan dengan vaccum rotary evaporator hingga tidak ada

penyari yang menetes pada alat. Filtrat yang pekat tersebut dikumpulkan pada

cawan porselen dan diuapkan diatas waterbath untuk mendapatkan ekstrak

kental. Ekstrak kental ditimbang hingga bobot tetap untuk memastikan pelarut

benar-benar hilang. Ekstrak disimpan dalam kulkas bersuhu 4˚C hingga

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

30

4. Pembuatan variasi konsentrasi ekstrak daun M. tanarius

Variasi konsentrasi ekstrak daun M. tanarius dibuat dengan

melarutkan ekstrak dengan aquadest steril hingga konsentrasi yang ingin

diperoleh. Ekstrak dibuat dalam konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, dan 80%

(50 mg/mL, 100 mg/mL, 200 mg/mL, 400 mg/mL, dan 800 mg/mL).

5. Uji skrining fitokimia daun M. tanarius

Skrinning fitokimia daun M. tanarius dilakukan terhadap senyawa

fenolik, flavonoid, tanin, alkaloid, dan saponin.

a. Uji pendahuluan. Uji pendahuluan dilakukan dengan uji tabung. Sebanyak 2

gram serbuk daun M. tanarius ditambahkan 10 mL aquadest, kemudian

dipanaskan selama 30 menit diatas penangas air dan disaring. Filtrat

diamati, bila muncul larutan kuning kemerahan menunjukkan adanya

senyawa yang mengandung kromofor (flavonoida dan antrakinon).

Kemudian dengan penambahan larutan kalium hidroksida LP 3 tetes maka

warna larutan akan menjadi lebih intensif (Herlianawati, 2007).

b. Uji senyawa fenolik. Uji kandungan senyawa fenolik dilakukan dengan uji

tabung dan ditegaskan dengan uji KLT. Pada uji tabung, sebanyak 2 gram

serbuk daun M. tanarius ditambahkan 10 mL aquadest, kemudian

dipanaskan selama 10 menit diatas penangas air. Disaring panas-panas lalu

didinginkan, kemudian filtrat ditambahkan 3 tetes pereaksi besi (III) klorida.

Terjadinya warna hijau-biru menunjukkan adanya senyawa fenolik

(Harborne, 1987). Pada uji KLT, chamber tempat pemisahan dijenuhkan

dengan menggunakan fase gerak yang akan digunakan. Uji kandungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

31

senyawa fenolik dilakukan dengan menggunakan plat KLT silika gel 60F254

dan fase gerak etil asetat : asam formiat : toluene : air (6 : 1,5 : 2 : 1).

Pembanding yang digunakan adalah asam gallat yang dibuat dengan

melarutkan 10 mg asam galat dalam 1 mL etanol. Plat KLT ditotol dengan

ekstrak etanol daun M. tanarius dalam konsentrasi 10%, dibuat dengan

menimbang ekstrak etanol daun M. tanarius sebanyak 1 gram dan dilarutkan

dalam etanol 70% hingga 10 mL. Senyawa dielusi hingga mencapai batas

(8 cm) dalam fase gerak. Setelah proses elusi selesai, plat diangin-anginkan

agar fase gerak menguap dan diamati dibawah UV 254 nm dan 365 nm

(Wagner, Bladt, and Zgainski, 1984). Untuk senyawa fenolik dilakukan

deteksi dengan besi (III) klorida dan hasil positif berupa bercak berwarna

hitam (Marliana, 2007).

c. Uji flavonoid. Uji kandungan flavonoid dilakukan dengan uji tabung dan

ditegaskan dengan uji KLT. Pada uji tabung, sebanyak 0,2 g serbuk

dilarutkan ke dalam natrium hidroksida akan terjadi pembentukan intensitas

warna kuning. Pada penambahan asam klorida terjadi perubahan intensitas

warna kuning menunjukkan adanya flavonoid (Wibowo, 2013). Uji KLT

flavonoid digunakan fase diam silika gel 60F254 dan fase gerak etil asetat -

asam formiat - asam asetat - air (100 : 11 : 11 : 27). Pembanding yang

digunakan adalah rutin yang dibuat dengan melarutkan 10 mg rutin dalam

1 mL etanol. Plat KLT ditotol dengan ekstrak etanol daun M. tanarius

dalam konsentrasi 10%, dibuat dengan menimbang ekstrak etanol daun M.

tanarius sebanyak 1 gram dan dilarutkan dalam etanol 70% hingga 10 mL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

32

Senyawa dielusi hingga mencapai batas (8 cm) dalam fase gerak. Setelah

proses elusi selesai, plat diangin-anginkan agar fase gerak menguap dan

diamati dibawah UV 254 nm dan 365 nm (Wagner, Bladt, and Zgainski,

1984). Hasil positif flavonoid ditunjukkan dengan bercak warna kuning atau

kuning coklat setelah disemprot sitroborat (Schneider cit., Meiyanto, dkk.,

2011).

d. Uji tanin. Uji kandungan tanin dilakukan dengan uji tabung. Sebanyak 2

gram serbuk daun M. tanarius ditambahkan 10 ml aquadest, kemudian

dipanaskan selama 30 menit diatas penangas air dan disaring. Sebanyak

5 mL filtrat ditambahkan natrium klorida 2% sebanyak 1 mL. Bila terjadi

endapan atau suspense, disaring menggunakan kertas saring. larutan gelatin

1% ditambahkan sebanyak 5 mL, bila terbentuk endapan menunjukkan

adanya tanin (Marliana, 2005).

e. Uji alkaloid. Uji kandungan alkaloid dilakukan dengan uji tabung. Sebanyak

500 mg serbuk daun M. tanarius ditambahkan 1 mL asam klorida 2N dan

9 mL. Dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan

disaring. Sebanyak 3 tetes filtrat dipindahkan ke kaca arloji dan

ditambahkan 2 tetes Bourchadat LP. Bila terdapat endapan maka

menunjukkan alkaloid golongan II. Sebanyak 3 tetes filtrat dipindahkan ke

kaca arloji dan ditambahkan 2 tetes Mayer LP. Bila filtrat membentuk

endapan, maka menunjukkan adanya kandungan alkaloid golongan III

(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

33

f. Uji saponin. Uji kandungan saponin dilakukan dengan uji tabung dan uji

hemolisis. Pada uji tabung, serbuk daun M. tanarius dimasukkan sebanyak

0,5 g dalam tabung reaksi. Ditambahkan 10 mL air panas, didinginkan dan

kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Terbentuknya buih selama

± 10 menit setinggi 1 cm sampai 10 cm dan dengan penambahan 1 tetes

asam klorida 2N buih tidak hilang menunjukkan positif adanya saponin

(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995). Untuk memastikan

kandungan saponin dalam daun M. tanarius dilakukan uji hemolisis.

Sebanyak 40 µL ekstrak etanol daun M. tanarius yang dilarutkan dalam

aquadest diteteskan dalam lubang sumuran pada media BAP. Didiamkan

selama satu hari kemudian diamati hasilnya. Bila area sekitar lubang

sumuran berubah warna menjadi kuning artinya terjadi proses hemolisis dan

menunjukkan adanya kandungan saponin dalam ekstrak daun M. tanarius.

6. Uji antibakteri

a. Pembuatan suspensi bakteri S. pyogenes. Kultur murni bakteri S. pyogenes

yang didapatkan dari Balai Kesehatan Yogyakarta diambil sebanyak satu

ose, di kultur pada media NB dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah

inkubasi, dibuat suspensi bakteri uji yang kekeruhannya disetarakan dengan

larutan Mac Farland 0,5 untuk mendapatkan kepadatan populasi bakteri 1,5

x 108

CFU.

b. Pembuatan suspensi antibiotik sebagai kontrol positif. Antibiotik

Amoxicilin dry syrup dilarutkan dalam aquadest steril hingga mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

34

konsentrasi 25 mg/mL. Di-vortex hingga homogen terutama saat sebelum

digunakan.

c. Pembuatan sumuran pada media NA. Media NA dituangkan dalam petri

kemudian didiamkan hingga memadat (sebagai base layer). Media NA yang

masih dalam bentuk cair diinokulasi dengan suspensi bakteri uji secara pour

plate, dituang dalam cawan petri yang telah terdapat base layer dan

didiamkan hingga memadat (sebagai seed layer). Dengan menggunakan

pelubang sumuran, media yang telah memadat tersebut dibuat lubang-

lubang sumuran pada seed layer namun tidak menembus base layer. Jumlah

lubang yang dibuat sesuai dengan seri konsentrasi ekstrak etanol daun M.

tanarius, kontrol negatif dan kontrol positif.

d. Uji daya antibakteri secara difusi sumuran. Pada lubang-lubang sumuran,

diberikan ekstrak yang telah dilarutkan dalam aquadest steril dengan variasi

konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, dan 80% (50 mg/mL, 100 mg/mL, 200

mg/mL, 400 mg/mL, dan 800 mg/mL) sebanyak 40 µL. Kontrol positif yaitu

suspensi antibiotik Amoxicilin dan kontrol negatif yaitu aquadest steril

sebagai pelarut ekstrak diberikan dalam lubang sumuran. Dilakukan

inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam, setelah waktu inkubasi diamati

hasilnya.

e. Penentuan KHM dan KBM dengan matode dilusi padat. Pada pengamatan

hasil, dilihat zona hambat yang terbentuk disekitar sumuran. Setelah

mendapatkan zona hambat, range konsentrasi zona hambat digunakan untuk

menentukan KHM dan KBM dengan metode dilusi padat. Variasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

35

konsentrasi dilusi padat dibuat berdasarkan konsentrasi terkecil yang masih

memberikan zona hambat dari uji potensi antibakeri. Suspensi bakteri uji

dan ekstrak yang telah dilarutkan sesuai variasi konsentrasi diinokulasikan

secara pour plate dalam media NA dengan perbandingan suspensi bakteri :

ekstrak (1 : 1). Diinkubasi dalam suhu 37˚C selama 24 jam. Hasil inkubasi

dilakukan penegasan hasil dengan melakukan streak pada media NA dan

diinkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam. Pada hasil streak diamati

berdasarkan kekeruhan pertumbuhan bakteri pada media. Media yang jernih

tidak adanya pertumbuhan bakteri diberi notasi -, media yang keruh diberi

notasi ++, dan sangat keruh +++. Konsentrasi terkecil yang menunjukkan

tidak adanya pertumbuhan bakteri selanjutnya dilakukan uji penegasan.

f. Uji penegasan. Media yang jernih dipilih dua konsentrasi terkecil untuk

selanjutnya dilakukan uji penegasan. Permukaan media digores dengan ose,

kemudian digoreskan pada media yang masih steril. Adanya pertumbuhan

bakteri pada bekas goresan menunjukkan pada konsentrasi tersebut terjadi

kemampuan penghambatan pertumbuhan bakteri sedangkan tidak adanya

pertumbuhan bakteri menunjukkan pada konsentrasi tersebut terjadi

kemampuan membunuh pertumbuhan bekteri. Konsentrasi terkecil yang

menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri ditentukan sebagai KBM,

sedangkan konsentrasi terkecil yang menunjukkan masih adanya

pertumbuhan bakteri ditentukan sebagai KBM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

36

F. Analisis Hasil

Data dari hasil penelitian ini berupa data diameter zona hambat, data nilai

KHM dan KBM, dan data hasil uji KLT. Data diameter zona hambat dianalisis

secara statistik menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui data memiliki

distribusi normal atau tidak. Data dinyatakan terdistribusi normal bila nilai

p>0,05. Dilakukan uji Levene untuk mengetaui variasi data. Bila data terdistribusi

normal dan variasi data homogen dilanjutkan uji Anava Satu Arah untuk

mengetahui paling tidak terdapat dua kelompok data yang memiliki perbedaan

bermakna dengan nilai p<0,05. Untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki

perbedaan maka dilakukan uji T tidak berpasangan untuk mengetahui pada variasi

konsentrasi ekstrak etanol daun M. tanarius berapa terdapat perbedaan bermakna

dengan kontrol negatif dan kontrol positif maupun antar variasi konsentrasi.

Data KHM dan KBM dianalisis dengan analisis deskriptif berdasarkan

kekeruhan pertumbuhan bakteri yang dibandingkan dengan kontrol negatif dan

kontrol positif. Selanjutnya dilakukan uji penegasan KHM dan KBM dengan

streak plate untuk menentukan nilai KHM dan KBM. Data hasil uji kualitatif

kandungan kimia daun M. tanarius dilakukan dengan mengamati bercak yang

tampak pada KLT secara visual dibawah lampu UV 254 nm dan 365 nm.

Bercak pada kromatogram dihitung Retardation factor (Rf) dengan

rumus:

𝑅𝑓 =𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢 𝑕 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑐𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢 𝑕 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 (Ganjar dan Rohman, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

37

Warna bercak dan harga Rf sampel dibandingkan dengan standar

pembanding. Bila warna bercak dan harga Rf mendekati pembanding,

menunjukkan komponen senyawa kimia sampel sama dengan standar

pembanding.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Bahan Tanaman Macaranga tanarius (L.) M. A.

Penelitian ini menggunakan daun Macaranga tanarius (L.) M. A. yang

berasal dari kebun obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Identifikasi

bahan tanaman bertujuan untuk memastikan kebenaran bahan yang akan

digunakan dalam penelitian ini. Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan ciri

morfologi tanaman seperti daun, batang, bunga dan buah menurut pustaka acuan

yaitu Backer, C. A. and Bakhuizen van den Brink, (1983).

A B

Gambar 4. Tanaman (A) dan daun segar (B) M. tanarius

Berdasarkan hasil determinasi tanaman didapatkan hasil bahwa benar tanaman

yang digunakan merupakan tanaman Macaranga tanarius (L.) M. A. (Lampiran

1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

39

B. Pengumpulan Bahan

Daun M. tanarius yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari kebun

obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang dipetik dalam kondisi

segar pada bulan Juli-Agustus 2013. Dipilih daun yang berwarna hijau segar agar

didapatkan kandungan senyawa yang optimal. Daun yang diambil berada di

tengah batang, tidak terlalu atas agar tidak terlalu muda dan tidak terlalu bawah

agar tidak terdapat daun yang terlalu tua. Daun yang masih muda dimungkinkan

kandungan senyawa didalamnya belum optimal, sedangkan daun yang terlalu tua

dikhawatirkan kandungan senyawa yang terdapat didalamnya sudah mulai

berkurang (Departeman Kesehatan Republik Indonesia, 1985). Selain itu dipilih

daun yang terbebas dari hama, serangga maupun pengotor agar toksin yang

dihasilkan tidak mempengaruhi hasil dari penelitian ini. Daun yang didapatkan

kemudian disortir untuk mendapatkan daun yang sesuai dengan kriteria. Daun

dicuci dibawah air mengalir agar kotoran tidak lagi menempel pada daun

selanjutnya daun yang telah dibersihkan siap untuk dikeringkan.

C. Pengeringan Bahan dan Pembuatan Serbuk Daun M. tanarius

Pengeringan bahan daun M. tanarius bertujuan untuk mengurangi kadar

air agar terhindar dari pertumbuhan mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya

simplisia dalam proses penyimpanan. Pengeringan juga bertujuan menginaktifkan

enzim-enzim yang terkandung dalam tumbuhan. Hal ini untuk mencegah

peruraian senyawa kimia oleh enzim-enzim tersebut (Departeman Kesehatan

Republik Indonesia, 1985). Pengeringan daun M. tanarius dilakukan dibawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

40

sinar matahari dengan ditutup kain berwarna hitam. Pengeringan dilanjutkan

dalam oven suhu 36˚C hingga daun dapat hancur ketika diremas. Pengeringan

dengan oven dapat mengatur suhu, kelembaban dan aliran udara dalam proses

pengeringan simplisia. Hal ini agar simplisia yang didapatkan dapat kering lebih

merata dengan waktu lebih cepat tanpa bergantung cuaca sehingga simplisia yang

didapatkan pun dapat memiliki mutu lebih baik.

Daun yang mudah hancur ketika diremas menandakan daun sudah kering

dan siap untuk masuk ke tahap berikutnya yaitu penyerbukan. Setelah proses

pengeringan, didapatkan 529 g daun kering dari 1,51 kg daun segar. Daun dibuat

serbuk dengan alat grinder. Sebelum masuk grinder daun lebih dulu diremas

untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil sehingga mempermudah proses

penyerbukan. Hasil dari penyerbukan dikumpulkan dan diayak dengan pengayak

nomor mesh 40. Penyerbukan dan pengayakan bertujuan untuk memperkecil

ukuran partikel sehingga permukaan yang kontak dengan penyari akan semakin

luas. Hal ini agar kandungan kimia yang terlarut dalam penyari dapat lebih

banyak. Serbuk yang terlalu halus dapat mempersulit proses penyarian dan

penyarian (Departeman Kesehatan Republik Indonesia, 1985). Oleh karena itu

digunakan pengayak dengan nomor mesh 40 untuk mendapatkan serbuk yang

sesuai. Serbuk yang didapatkan disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap

udara hingga akan digunakan agar terhindar dari pengotor maupun pertumbuhan

bakteri dan jamur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

41

D. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun M. tanarius

Metode yang dipilih dalam ekstraksi adalah maserasi. Maserasi dipilih

karena dalam pembuatan ekstrak mengikuti ketentuan Farmakope Herbal

Indonesia yaitu membuat ekstrak dari serbuk sering simplisia dengan metode

maserasi menggunakan pelarut yang sesuai (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2009). Ekstraksi menggunakan metode maserasi lebih sederhana, tidak

terlalu banyak menggunakan pelarut dan karena tidak menggunakan proses

pemanasan maka zat aktif didalamnya dapat terjaga. Digunakan pelarut etanol

70% yang dapat menyari sebagian besar metabolit sekunder yang terkandung

dalam serbuk simplisia (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985).

Perbandingan serbuk dengan penyari yang digunakan 1 : 10. Etanol 70% sangat

efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal (Voight, 1995).

Etanol telah dikenal sebagai pelarut yang mampu mengekstraksi komponen yang

memiliki aktivitas antimikroba (Bala, et al., 2011). Etanol dapat melarutkan

komponen antimikroba dalam daun M. tanarius seperti senyawa fenolik,

flavonoid, tanin, dan saponin (Harborne, 1987).

Maserasi (macerase = mengairi, melunakkan) adalah cara ekstraksi yang

paling sederhana. Bahan simplisia yang telah dihaluskan disatukan dengan bahan

pengekstraksi. Selanjutnya rendaman tersebut disimpan terlindung dari cahaya

langsung untuk mencegah reaksi dikatalisis cahaya atau perubahan warna.

Pemilihan waktu lamanya maserasi dapat berbeda-beda, namun waktu lima hari

dirasa memadai untuk memungkinkan berlangsungnya proses dasar maserasi.

Prinsip maserasi adalah pelarutan bahan kandungan simpilisia dari sel yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

42

rusak dan difusi bahan kandungan dari sel yang masih utuh. Maserasi selesai

berarti keseimbangan antara bahan yang diekstraksi pada bagian dalam sel

dengan yang masuk dalam cairan telah tercapai, maka proses difusi akan segera

berakhir. Rendaman harus dikocok berulang-ulang (± tiga kali sehari) agar

keseimbangan konsentrasi bahan ekstraktif yang lebih cepat dalam cairan.

Keadaan diam selama maserasi menyebabkan turunnya perpindahan bahan aktif.

Secara teoritis, pada suatu maserasi tidak memungkinkan ekstraksi absolute.

Semakin besar perbandingan simplisia dengan pelarut maka semakin banyak hasil

yang diperoleh (Voight, 1995). Ekstrak kental ditimbang hingga bobot tetap untuk

memastikan pelarut benar-benar hilang. Penimbangan dinyatakan sudah mencapai

bobot tetap apabila perbedaan dua kali penimbangan berturut-turut setelah

dikeringkan selama 1 jam tidak lebih dari 0,25% atau perbedaan penimbangan

seperti tersebut diatas tidak melebihi 0,5 mg pada penimbangan dengan

timbangan analitik (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009).

Pada proses maserasi dilakukan replikasi tiga kali, dengan jumlah serbuk

yang sama, yaitu 30 g dan pelarut etanol 70% dengan perbandingan yang sama

serta perlakuan yang sama. Didapatkan ekstrak sebanyak 5,29 g; 5 g; dan 4,71 g

yang selanjutnya masing – masing dibuat seri konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%,

dan 80% (50 mg/mL, 100 mg/mL, 200 mg/mL, 400 mg/mL, dan 800 mg/mL).

Berdasarkan hasil tersebut, rendemen yang didapatkan 16,7%. Ekstrak tersebut

digunakan untuk uji potensi antibakteri, uji KHM KBM dan uji kualitatif

kromatografi lapis tipis (KLT).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

43

E. Uji Fitokimia Daun M. tanarius

Pada penelitian ini dilakukan uji fitokimia daun M. tanarius untuk

mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam daun M. tanarius.

Berdasarkan penelitian skrining fitokimia yang dilakukan sebelumnya, pada daun

M. tanarius terdapat kandungan turunan flavonoid yang memiliki aktivitas

antibakteri. Pada skrining fitokimia ini dilakukan uji tabung dan uji KLT.

1. Uji pendahuluan

Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui apakah senyawa yang

terkandung dalam daun M. tanarius memiliki gugus kromofor atau gugus

hidrofilik. Berdasarkan hasil uji tabung didapatkan larutan kemerahan yang

dengan penambahan KOH LP warna menjadi lebih intensif (Gambar 5). Hal ini

menunjukkan dalam daun M. tanarius terdapat gugus kromofor seperti

flavonoid, antrakinon, dan lainnya atau gugus hidrofilik seperti gula, asam

fenolat, dan lainnya (Herlianawati, 2007).

Filtrat penambahan KOH LP

Gambar 5. Hasil uji pendahuluan serbuk daun M. tanarius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

44

2. Uji senyawa fenolik

Senyawa fenolik merupakan senyawa yang larut air sehingga untuk

melarutkannya dilakukan pemanasan dengan air. Filtrat M. tanarius

ditambahkan 3 tetes besi (III) klorida. Terjadi warna hijau-biru menunjukkan

adanya senyawa fenolik. Berdasarkan hasil uji tabung didapatkan warna biru

gelap (kehitaman) setelah penambahan besi (III) klorida (Gambar 6). Hal ini

menunjukan adanya kandungan senyawa fenolik dalam daun M. tanarius.

Filtrat penambahan besi (III) klorida

Gambar 6. Hasil uji tabung senyawa fenolik serbuk daun M. tanarius

Untuk memastikan kandungan senyawa fenolik, dilakukan uji KLT

terhadap ekstrak etanol daun M. tanarius. Uji kandungan senyawa fenolik

dilakukan dengan menggunakan plat KLT silika gel 60F254 dan fase gerak etil

asetat : asam formiat : toluene : air (6 : 1,5 : 2 : 1). Standar yang digunakan

adalah asam gallat. Plat KLT ditotol dengan ekstrak etanol daun M. tanarius

yang dilarutkan dalam etanol 70% menggunakan pipa kapiler. Senyawa dielusi

hingga mencapai batas (8 cm) dalam fase gerak. Setelah elusi diamati dibawah

UV 254 nm dan 365 nm. Untuk senyawa fenolik, pendeteksian digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

45

pereaksi besi (III) klorida yang menunjukkan hasil positif bila berwarna hitam

(Marliana, 2007) (Tabel II).

Tabel II. Hasil uji KLT senyawa fenolik ekstrak daun M. tanarius

Senyawa

Uji

Hasil

Rf

Sebelum Disemprot Setelah Disemprot

Sinar

Tampak

UV

254 UV 365

Sinar

Tampak

UV

254 UV 365

Asam

Gallat 0,80

Coklat

muda ungu

Ungu

kebiruan

Hitam

kelabu ungu

Ungu

kebiruan

Sampel 0,71 Coklat

muda ungu

Ungu

kebiruan

Hitam

kelabu ungu

Ungu

kebiruan

Gambar 7. Hasil uji KLT senyawa fenolik ekstrak daun M. tanarius sebelum

disemprot pereaksi besi (III) klorida dilihat pada sinar tampak, UV 254 dan

365 nm

Keterangan :

S : Sampel

P : Senyawa pembanding

UV 254

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

46

Gambar 8. Hasil uji KLT senyawa fenolik ekstrak daun M. tanarius setelah

disemprot pereaksi besi (III) klorida dilihat pada sinar tampak, UV 254 dan

365 nm

Keterangan :

S : Sampel

P : Senyawa pembanding

Berdasarkan hasil KLT, didapatkan nilai Rf senyawa pembanding

asam gallat 0,80 dan sampel 0,87. Bercak yang diperoleh pada pembanding

dan sampel berwarna coklat muda. Pada UV 254 nm pembanding dan sampel

menghasilkan bercak berwarna ungu, sedangkan pada UV 365 nm keduanya

berwarna ungu kebiruan. Setelah penyemprotan dengan besi (III) klorida

didapatkan bercak hitam kelabu pada pembanding dan sampel. Pada UV

254 nm pembanding dan sampel menghasilkan warna ungu sedangkan pada

UV 365 nm keduanya berwarna ungu kebiruan. Nilai Rf yang mendekati dan

S P S P S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

47

karakterisasi senyawa yang serupa menunjukkan hasil positif. Hal ini

menunjukkan sampel memiliki senyawa fenolik.

Reaksi warna yang terjadi ketika senyawa fenolik direaksikan dengan

besi (III) klorida.

Gambar 9. Reaksi pembentukan warna pada senyawa fenolik dengan besi

(III) klorida (Herlianawati, 2007).

3. Uji flavonoid

Serbuk daun M. tanarius dilarutkan dalam natrium hidroksida. Bila

terjadi pembentukan intensitas warna kuning dan dengan penambahan asam

klorida intensitas warna kuning berubah, menunjukkan adanya flavonoid. Hasil

dari uji tabung terhadap kandungan flavonoid menunjukkan terjadi intensitas

warna kuning setelah dilarutkan natium hidroksida dan dengan penambahan

asam klorida terjadi perubahan intensitas warna (Gambar 10). Hal ini

menunjukkan adanya kandungan flavonoid dalam daun M. tanarius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

48

Penambahan natrium hidroksida penambahan asam klorida

Gambar 10. Hasil uji tabung flavonoid serbuk daun M. tanarius

Reaksi antara flavonoid dengan natrium hidroksida akan membentuk

kinoid yang berwarna kemerahan dan dengan penambahan akan kembali

seperti semula.

Gambar 11. Reaksi flavonoid dengan natrium hidroksida

Untuk memastikan kandungan flavonoid, dilakukan KLT terhadap

ekstrak etanol daun M. tanarius. Fase diam yang digunakan silika gel 60F254

dan fase gerak etil asetat - asam formiat - asam asetat - air (100 : 11 : 11 : 27).

Identifikasi flavonoid dilakukan dengan senyawa pembanding rutin (kuersetin-

3-rutinosida) yang merupakan glikosida flavonol karena merupakan jenis

flavonoid yang paling sering dijumpai pada pemeriksaan flavonoid, banyak

terdapat dalam tumbuhan dan tersebar luas dalam pigmen tanaman (Harborne,

1987). Senyawa dielusi hingga mencapai batas (8 cm) dalam fase gerak.

Setelah proses elusi selesai, diamati dibawah UV 254 nm dan 365 nm. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

49

Schneider (cit., Meiyanto, dkk., 2011), hasil positif flavonoid ditunjukkan

dengan bercak warna kuning setelah disemprot sitroborat pada sinar tampak

(Tabel III).

Tabel III. Hasil uji KLT flavonoid ekstrak daun M. tanarius

Gambar 12. Hasil uji KLT flavonoid ekstrak daun M. tanarius sebelum

disemprot pereaksi sitroborat dilihat pada sinar tampak, UV 254 dan 365 nm

Keterangan :

S : Sampel

P : Senyawa pembanding

Senyawa

Uji

Hasil

Rf

Sebelum Disemprot Setelah Disemprot

Sinar

Tampak UV 254 UV 365

Sinar

Tampak

UV

254 UV 365

Rutin 0,97 Kuning

muda Ungu

Ungu

kebiruan

Kuning

kecoklatan ungu

Ungu

kebiruan

Sampel 0,41 Kuning

muda Ungu

Ungu

kebiruan

Kuning

kecoklatan ungu

Ungu

kebiruan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

50

Gambar 13. Hasil uji KLT flavonoid ekstrak daun M. tanarius setelah

disemprot pereaksi sitroborat dilihat pada sinar tampak, UV 254 dan 365 nm

Keterangan :

S : Sampel

P : Senyawa pembanding

Berdasarkan hasil KLT, didapatkan nilai Rf senyawa pembanding

rutin 0,97 dan sampel 0,41. Bercak yang diperoleh pada pembanding dan

sampel berwarna kuning muda. Pada UV 254 nm pembanding dan sampel

menghasilkan bercak berwarna ungu, sedangkan pada UV 365 nm keduanya

berwarna ungu kebiruan. Setelah penyemprotan dengan sitroborat didapatkan

bercak berwarna kuning kecoklatan pada pembanding dan sampel. Pada UV

254 nm pembanding dan sampel menghasilkan warna ungu sedangkan pada

UV 365 nm keduanya berwarna ungu kebiruan. Nilai Rf yang didapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

51

cukup jauh, hal ini dapat dikarenakan fase gerak yang digunakan merupakan

campuran senyawa semipolar dan polar. Setelah dilakukan elusi, sampel

diduga merupakan senyawa semipolar karena memiliki nilai Rf yang cukup

jauh dengan pembanding yang bersifat polar. Rutin merupakan glikosida

flavonoid yang bersifat polar sedangkan sampel diduga merupakan aglikon

flavonoid yang bersifat lebih semipolar. Pendeteksian menggunakan sitroborat

menunjukkan warna bercak yang serupa antara sampel dengan pembanding

yaitu berwarna kuning kecoklatan. Sampel dapat dikatakan mengandung

flavonoid, namun memiliki jenis yang berbeda dengan pembanding.

Penampak noda asam sitroborat dengan flavonoid diduga membentuk

ikatan pada kedudukan lain ketika dilakukan pemanasan. Reaksi yang terjadi

antara sitroborat dan flavonoid belum diketahui secara pasti (Daniel, 2010).

Gambar 14. Perkiraan reaksi flavonoid dengan sitroborat (Mulyani dan

Laksana, 2011)

4. Uji tanin

Serbuk daun M. tanarius ditambahkan 10 mL aquadest, disaring lalu

sebanyak 5 mL filtrat ditambahkan natrium klorida 2% (1 mL). Bila terjadi

endapan atau suspensi kemudian disaring. Filtrat hasil penyaringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

52

ditambahkan larutan gelatin 1% sebanyak 5 mL, bila terbentuk endapan

menunjukkan adanya tanin. Berdasarkan hasil uji tabung, didapatkan adanya

endapan atau suspensi setelah penambahan natrium klorida 2%. Setelah

disaring dan ditambahkan gelatin 1% juga terdapat endapan (Gambar 15). Hal

ini menunjukkan adanya kandungan tanin dalam daun M. tanarius. Hal ini

didukung dengan hasil KLT senyawa fenolik yang menunjukkan hasil positif

karena tanin juga merupakan senyawa fenolik.

Filtrat Penambahan natrium klorida 2% Penambahan gelatin 1%

Gambar 15. Hasil uji tabung tanin serbuk daun M. tanarius

Adanya tanin akan mengendapkan protein pada gelatin. Tanin

bereaksi dengan gelatin membentuk kopolimer mantap yang tidak larut

dalam air. Reaksi ini lebih sensitif dengan penambahan natrium klorida

untuk mempertinggi penggaraman dari tanin-gelatin (Marliana, Suryanti, dan

Suyono, 2005).

5. Uji alkaloid

Serbuk daun M. tanarius ditambahkan 1 mL asam klorida 2N dan

9 mL air. Sebanyak 3 tetes filtrat dipindahkan ke kaca arloji dan ditambahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

53

2 tetes Bourchadat LP. Bila terdapat endapan maka menunjukkan alkaloid

golongan II. Sebanyak 3 tetes filtrat dipindahkan ke kaca arloji dan

ditambahkan 2 tetes Mayer LP membentuk endapan maka menunjukkan

alkaloid golongan III. Berdasarkan hasil uji tabung tidak didapatkan endapan

setelah filtrat ditetesi dengan Bourchadat LP, begitu pula pada penambahan

Mayer LP tidak didapatkan adanya endapan (Gambar 16). Hal ini

menunjukkan tidak terdapat kandungan alkaloid golongan II dan golongan III.

Golongan II

Filtrat penambahan Bourchadat LP

tidak ada endapan

Golongan III

Penambahan Mayer LP

tidak ada endapan putih

Gambar 16. Hasil uji tabung alkaloid golongan II dan III serbuk daun M.

tanarius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

54

Hasil positif alkaloid golongan III dengan pereaksi Mayer ditandai

dengan terbentuknya endapan putih. Diperkirakan endapan tersebut adalah

kompleks kalium-alkaloid. Pada pembuatan pereaksi Mayer LP, larutan

merkurium (II) klorida ditambah kalium iodida akan bereaksi membentuk

endapan merah merkurium (II) iodida. Jika kalium iodida yang ditambahkan

berlebih maka akan terbentuk kalium tetraiodomerkurat (II) (Svehla cit.,

Marliana, Suryanti, dan Suyono 2005). Alkaloid mengandung atom nitrogen

yang mempunyai pasangan elektron bebas sehingga dapat digunakan untuk

membentuk ikatan kovalen koordinat dengan ion logam (McMurry, cit.,

Marliana, Suryanti, dan Suyono 2005). Pada uji alkaloid dengan pereaksi

Mayer, diperkirakan nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan ion logam

K+ dari kalium tetraiodomerkurat (II) membentuk kompleks kalium-alkaloid

yang mengendap (Marliana, Suryanti, dan Suyono 2005).

Gambar 17. Perkiraan reaksi uji Mayer (Marliana, Suryanti, dan Suyono

2005)

Hasil positif alkaloid pada uji Bouchardat ditandai dengan

terbentuknya endapan coklat muda sampai kuning. Diperkirakan endapan

tersebut adalah kalium-alkaloid. Pada pembuatan pereaksi Bouchardat LP, iodin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

55

bereaksi dengan ion I- dari kalium iodida menghasilkan ion I3

- yang berwarna

coklat. Pada uji Bouchardat, ion logam K+ akan membentuk ikatan kovalen

koordinat dengan nitrogen pada alkaloid, membentuk kompleks kalium-

alkaloid yang mengendap (Marliana, Suryanti, dan Suyono 2005).

Gambar 18. Perkiraan reaksi uji Bouchardat (Marliana, Suryanti, dan

Suyono 2005)

6. Uji saponin

Daun M. tanarius sebanyak 2 gram ditambahkan 10 mL air panas,

didinginkan dan dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Dilakukan perbandingan

dengan lerak yang sudah diketahui pasti memiliki saponin dengan perlakuan

yang sama. Terbentuknya buih selama ±10 menit setinggi 1 cm sampai 10 cm

dan pada penambahan satu tetes asam klorida 2N buih tidak hilang maka

menunjukkan positif adanya saponin. Berdasarkan hasil uji tabung, didapatkan

buih yang bertahan ± 10 menit dengan tinggi lebih dari 3 cm pada daun M.

tanarius dan dengan penambahan kalium hidroksida buih tidak mengalami

perubahan (Gambar 19).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

56

Setelah penggojogan setelah didiamkan 10 menit

dan ditambah KOH

Gambar 19. Hasil uji saponin serbuk daun M. tanarius

Timbulnya busa pada uji saponin menunjukkan adanya glikosida

yang mempunyai kemampuan membentuk buih dalam air yang terhidrolisis

menjadi glukosa dan senyawa lainnya (Rusdi, cit., Marliana, Suryanti, dan

Suyono 2005).

Gambar 20. Reaksi hidrolisis saponin dalam air (Marliana, Suryanti, dan

Suyono 2005)

Untuk memastikan kandungan saponin dalam ekstrak etanol daun M.

tanarius, dilakukan uji hemolisis menggunakan media BAP. Ekstrak diteteskan

dalam lubang sumuran dan setelah didiamkan selama 24 jam terlihat area

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

57

sekitar lubang sumuran pada setiap konsentrasi berubah warna menjadi kuning

(Gambar 21). Hal ini disebabkan karena saponin memiliki kemampuan

hemolisis (melisiskan sel darah merah) (Zhang cit., Pranoto, Ma’ruf, dan

Pringgenies, 2012). Saponin dapat membentuk kompleks dengan sterol

membran eritrosit, sehingga menyebabkan peningkatan permeabilitas dan

selanjutnya kehilangan hemoglobin (Wang, et al., 2007).

A B

Gambar 21. Media BAP sebelum perlakuan (A), hasil uji hemolisis saponin

ekstrak etanol daun M. tanarius (B)

Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat dan menimbulkan

busa bila dikocok dalam air. Pada konsentrasi yang rendah, sering

menyebabkan hemolisis pada sel darah merah (Robinson, 1991). Berdasarkan

hasil uji tabung, didapatkan busa ketika serbuk di kocok dengan air. Selain itu,

ketika ekstrak etanol daun M. tanarius diteteskan pada media BAP terjadi

hemolisis. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kandungan saponin dalam

daun M. tanarius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

58

F. Identifikasi Bakteri Streptococcus pyogenes

Kultur bakteri Streptococcus pyogenes berasal dari Balai Laboratorium

Kesehatan Yogyakarta (Lampiran 6). Untuk memastikan kebenaran bakteri yang

didapatkan, dilakukan identifikasi secara sederhana dengan melakukan streak

plate pada media BAP. S. pyogenes termasuk dalam grup A hemolitik

streptococcus. Bakteri ini memiliki kemampuan homolisis sehingga identifikasi

dilakukan dengan media BAP untuk melihat kemampuan hemolisis.

Streptococcus memiliki bentuk kokus berantai, anggota rantai sering memberikan

gambaran diplokokus (Jawetz, Melnick and Adelbergha, 1984). Koloni

streptococcus kecil, bening, bulat, dengan garis tengah kurang dari 1 mm dan

cembung. Pada koloni dapat ditemukan bentuk koloni mukoid, licin atau

mengkilap dan bentuk kasar atau tidak mengkilap. Streptococcus grup A

β-hemolitik berwarna putih kelabu pada media agar darah (Bonang dan

Koeswardono, 1982).

A B

Gambar 22. Media BAP sebelum distreak dengan bakteri (A), media

BAP yang sudah distreak bakteri S. pyogenes diinkubasi selama 24

jam (B).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

59

Gambar 23. Bentuk koloni bakteri S. pyogenes yang ditanam dalam

media BAP

Berdasarkan hasil identifikasi, bakteri S. pyogenes yang ditanam dalam

media BAP secara streak plate membentuk warna putih keruh setelah diinkubasi

selama 24 jam (Gambar 23), sedangkan media yang tidak ditanami bakteri tetap

berwarna merah. Hal ini menunjukkan kemampuan hemolisis yang merupakan

ciri spesifik bakteri S. pyogenes. Bentuk koloni yang dihasilkan kokus berantai,

kecil, bening, bulat, dan cembung dengan permukaan tidak mengkilap. Hal ini

menunjukkan bahwa bakteri yang didapatkan dari Laboratorium Balai Kesehatan

Yogyakarta merupakan bakteri Streptococcus pyogenes.

G. Uji Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol Daun M. tanarius terhadap

Bakteri S. pyogenes

Uji potensi antibakteri ekstrak etanol daun M. tanarius dilakukan dengan

metode difusi sumuran. Ekstrak dilarutkan dalam aquadest steril dengan seri

konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, dan 80% yang. Penentuan seri konsentrasi

ekstrak mengacu pada penelitian yang sudah dilakukan oleh Lim, et al., (2009).

Dalam penelitian tersebut, digunakan ekstrak daun M. tanarius yang disari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

60

menggunkan metanol 100% dengan konsentrasi ekstrak 1%. Pada penelitian ini

konsentrasi ekstrak yang digunakan dimulai dari konsentrasi 5%. Perbedaan

metode pengeringan, ekstraksi dan jenis penyari dengan penelitian sebelumnya

dapat memberikan hasil yang berbeda, oleh karena itu konsentrasi pada penelitian

ini ditingkatkan. Berdasarkan hasil orientasi, konsentrasi 80% adalah konsentrasi

tertinggi ekstrak dapat larut dalam aquadest, sehingga konsentrasi 80% digunakan

sebagai konsentrasi tertinggi.

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media NA. Media NA

dipilih karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap bagi pertumbuhan

bakteri. Kandungan nutrisi tersebut antara lain pepton, NaCl, yeast extract, dan

beef extract. Media ini dapat digunakan untuk berbagai jenis mikroorganisme

(Atlas, 1996). Pada penelitian ini digunakan kontrol negatif aquadest yang

merupakan pelarut ekstrak dan kontrol positif amoxicillin 25 mg/ml. Kontrol

negatif digunakan untuk melihat apakah aquadest sebagai pelarut turut

memberikan pengaruh pada zona hambat yang terbentuk. Sedangkan kontrol

positif yang digunakan Amoxicilin dipilih karena sering digunakan dalam

pengobatan kasus radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Selain itu,

menurut teori Amoxicilin dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. pyogenes

(Finch, Greenwood, Norrby, and Whitley, 2010). Antibiotik ini merusak lapisan

peptidoglikan yang menyusun dinding sel bakteri Gram positif maupun Gram

negatif. Mekanisme kerjanya dengan mencegah ikatan silang peptidoglikan pada

tahap akhir sintesis dinding sel, yaitu dengan menghambat protein pengikat

penisilin yang terlibat dalam penambahan asam amino yang berikatan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

61

peptidoglikan dinding sel bakteri dan mencegah aktivitas enzim transpeptidase

yang membungkus ikatan silang polimer gula yang membentuk dinding sel

sehingga dinding sel menjadi rapuh dan mudah lisis (Pratiwi, 2009).

Dalam penelitian ini dilakukan replikasi sebanyak tiga kali, dari setiap

replikasi tersebut dilakukan repetisi tiga kali. Dari hasil pengamatan didapatkan

zona hambat yang diukur menggunakan jangka sorong dengan satuan milimeter

(mm). Pengukuran dilakukan secara vertikal, horizontal dan diagonal, kemudian

dari tiga kali pengukuran tersebut hasilnya dirata-rata. Hasil pengukuran zona

hambat ekstrak etanol daun M. tanarius terhadap bakteri S. pyogenes disajikan

secara lengkap dalam Lampiran 9.

Gambar 24. Hasil uji difusi ekstrak daun M. tanarius terhadap Streptococcus

pyogenes dengan metode difusi sumuran

Keterangan :

A = Konsentrasi 80%

B = Konsentrasi 40%

C = Konsentrasi 20%

D = Konsentrasi 10%

E = Konsentrasi 5%

+ = Amoxicilin 25mg/ml

- = aquadest steril

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

62

Hasil pengukuran zona hambat ekstrak etanol daun M. tanarius terhadap

bakteri S. pyogenes diringkas dalam Tabel IV.

Tabel IV. Hasil pengukuran zona hambat dalam milimeter (mm)

Konsentrasi Replikasi 1

(Mean±SD)

Replikasi 2

(Mean±SD)

Replikasi 3

(Mean±SD)

Total

(Mean±SD)

5 13±0,81 12±0,05 12±0,18 12±0,84 a

10 14±0,95 13±0,68 14±0,24 14±0,50 a

40 18±0,53 17±0,43 18±1,40 18±0,28 b

Kontrol + 24±2,40 27±2,84 25±2,97 25±1.61 c

Kontrol - 6 6 6 6 d

Keterangan:

*Repetisi tiap replikasi sebanyak 3 kali

*Diameter lubang sumuran 6 mm

*Angka-angka yang diikuti oleh huruf sama, berbeda tidak bermakna

berdasarkan uji T tidak berpasangan pada taraf p<0,05

Berdasarkan data tersebut, zona hambat yang ditunjukkan berasal dari

kemampuan ekstrak. Pelarut tidak memberikan pengaruh terhadap zona hambat

yang terbentuk, ditunjukkan dengan nilai kontrol negatif yang seluruhnya bernilai

nol ketika sudah dikurangi lubang sumuran. Data zona hambat yang didapatkan

selanjutnya dilakukan analisis hasil secara statistik. Analisis hasil secara statistik

bertujuan untuk melihat adanya potensi antibakteri ekstrak etanol daun M.

tanarius terhadap bakteri S. pyogenes. Data dianalisis normalitas distribusi

menggunakan uji Shapiro Wilk. Royston (1995), mengatakan bahwa jumlah data

antara 3 hingga 5000 dapat dianalisis menggunakan Shapiro Wilk. Dari uji

Shapiro Wilk didapatkan hasil data tidak terdistribusi normal (Lampiran 10). Data

yang tidak normal, yaitu konsentrasi 20% dan 80% tidak diikut sertakan dalam

analisis statistik selanjutnya. Selanjutnya dilakukan uji Levene untuk mengetahui

variasi data (Lampiran 11). Pada hasil uji Levene didapatkan variasi data homogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

63

(p>0,05) sehingga dapat dilanjutkan uji Anava Satu Arah untuk mengetahui

berbeda bermakna. Berdasarkan uji Anava Satu Arah didapatkan nilai p<0,05

sehingga terdapat data yang berbeda bermakna secara statistik (Lampiran 12).

Untuk mengetahui kelompok data yang memiliki perbedaan bermakna

maka dilakukan uji T tidak berpasangan yang didahului uji varian. Uji varian

berguna untuk melihat variansi antar 2 kelompok data. Nilai p<0,05 menunjukkan

variansi kedua kelompok tidak homogen sedangkan nilai p>0,05 menunjukkan

variansi kedua kelompok homogen (Lampiran 13). Setelah uji varian dilanjutkan

uji T tidak berpasangan antar dua kelompok data dimana nilai p<0,05

menunjukkan berbeda bermakna antar dua kelompok data. Berdasarkan hasil uji T

tidak berpasangan didapatkan hampir seluruh kelompok data berbeda bermakna,

kecuali antara konsentrasi 5% dengan 10% (Lampiran 14).

Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut antara kelompok konsentrasi

uji dengan kontrol negatif berbeda bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak

etanol daun M. tanarius memiliki potensi daya antibakteri terhadap S. pyogenes.

Selain itu, antar variasi konsentrasi uji juga berbeda bermakna, maka

menunjukkan semakin besar konsentrasi uji memberikan aktivitas antibakteri

yang berbeda pula. Namun pada konsentrasi 5% dengan 10% menunjukkan hasil

statistik berbeda tidak bermakna. Hal ini menunjukkan konsentrasi 5% memiliki

kemampuan yang sama dengan konsentrasi 10% dalam penghambatan bakteri S.

pyogenes.

Pada perbandingan antara kelompok konsentrasi uji dengan kontrol

positif didapatkan hasil statistik berbeda bermakna. Artinya aktivitas antibakteri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

64

yang ditunjukkan ekstrak etanol daun M. tanarius tidak sebesar antibakteri dari

Amoxicilin. Hal ini dapat disebabkan karena ekstrak merupakan campuran dari

berbagai senyawa, dimana senyawa yang aktif sebagai antibakteri bercampur

dengan senyawa yang tidak aktif sebagai antibakteri. Dapat pula senyawa tersebut

bercampur dengan senyawa yang bersifat antagonis sehingga meniadakan

aktivitas antibakteri atau dapat juga bercampur dengan senyawa yang sinergis

namun jumlahnya tidak cukup untuk memberikan aktivitas antibakteri. Perlu

penelaahan lebih lanjut untuk mengetahui kandungan senyawa yang memiliki

aktivitas antibakteri dan interaksi kandungan senyawa yang terdapat dalam

ekstrak. Selain itu, adanya kemungkinan difusi senyawa terhalangi sehingga tidak

dapat memberikan aksi penghambatan. Sedangkan Amoxicilin yang merupakan

turunan penisilin telah lama terbukti memiliki daya antibakteri dengan spektrum

luas. Senyawa yang terkandung didalamnya telah terisolasi menjadi senyawa

tunggal serta telah melalui berbagai pengujian sehingga efek penghambatannya

teruji.

Menurut David (cit., Moerfiah dan Supomo, 2011), ketentuan antibakteri

sebagai berikut :

1. Sangat kuat (diameter zona hambat ≥20 mm)

2. Kuat (diameter zona hambat 10-20 mm)

3. Sedang (diameter zona hambat 5-10 mm)

4. Lemah (diameter zona hambat ≤ 5 mm)

Berdasarkan ketentuan tersebut zona hambat yang terbentuk ketika sudah

dikurangi lubang sumuran (6 mm) termasuk dalam kekuatan antibakteri sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

65

hingga kuat yakni rata-rata 6 hingga 13 mm. Kontrol positif Amoxicilin termasuk

dalam kekuatan antibakteri kuat karena memiliki rata-rata 19 mm (Lampiran 9).

Gambar 25. Diagram rata-rata diameter zona hambat ekstrak etanol daun

M. tanarius terhadap bakteri S. pyogenes

Aktivitas antibakteri yang muncul dikarenakan kandungan senyawa

fenolik, flavonoid, tanin dan saponin yang terkandung dalam ekstrak daun M.

tanarius. Turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorpsi

yang melibatkan ikatan hidrogen. Pada kadar rendah terbentuk kompleks protein

fenol dengan ikatan lemah dan segera mengalami peruraian, diikuti penetrasi fenol

ke dalam sel dan menyebabkan prespitasi serta denaturasi protein. Pada kadar

tinggi fenol menyebabkan koagulasi protein dan sel membran mengalami lisis

(Parwata dan Dewi, 2008). Senyawa fenolik memiliki mekanisme kerja dalam

menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara inaktivasi protein (enzim) pada

membran sel. Fenol berikatan dengan protein melalui ikatan hidrogen sehingga

mengakibatkan struktur protein menjadi rusak. Dimana sebagian besar struktur

dinding sel dan membran sitoplasma bakteri mengandung protein dan lemak.

Ketidakstabilan pada dinding sel dan membran sitoplasma bakteri menyebabkan

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

kontrol - 5 10 40 kontrol +

Diameter

Zona Hambat

(mm±SD)

Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun M. tanarius

Rata-rata Diameter Zona Hambat

Rata-rata

Diameter

Zona

Hambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

66

fungsi permeabilitas selektif, fungsi pengangkutan aktif, pengendalian susunan

protein dari sel bakteri menjadi terganggu yang akan berakibat pada lolosnya

makromolekul dan ion dari sel, sehingga sel bakteri menjadi kehilangan

bentuknya dan terjadilah lisis (Susanti, 2008).

Flavonoid bersifat antibakteri karena mampu berinteraksi dengan DNA

bakteri. Hasil interaksi ini menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas

dinding sel bakteri, mikrosom, dan lisosom. Ion hidroksil secara kimia

menyebabkan perubahan komponen organik dan transpor nutrisi sehingga

menimbulkan efek toksik terhadap sel bakteri (Sabir, 2003). Cincin B pada

flavonoid dapat menyebabkan interkalasi atau ikatan hidrogen dengan susunan

asam nukleus basa, hal ini menjelaskan aksi penghambatan pada sintesis DNA

dan RNA pada bakteri. Aktivitas antibakteri dari flavonoid juga dilakukan dengan

pengurangan fluiditas membran pada sel bakteri dan penghambatan metabolisme

energi pada bakteri (Cushnie and Lamb, 2005).

Mekanisme tanin menghambat bakteri belum dijelaskan secara jelas,

namun Akiyama, et al., (2001) meringkas mekanisme antimikroba dari tanin

yaitu, (i) zat astringent pada tanin dapat menginduksi kompleksasi dengan enzim

dan substrat, berbagai enzim mikrobial mengalami penghambatan ketika

dicampur dengan tanin, (ii) toksisitas tanin erat kaitannya dengan aksi pada

membran mikroorganisme, dan (iii) kompleksasi logam ion pada tanin dapat

merusak membran sitoplasma dari bakteri. Aktivitas biologis tanin mungkin

ditentukan oleh konfigurasi spasial dari gugus ortho- phenolic hydroxyl. Tanin

telah terbukti mengganggu integritas membran karena menyebabkan kebocoran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

67

dari liposom. Aktivitas tanin lebih rendah pada bakteri Gram negatif oleh adanya

lipopolisakarida pada permukaan sel bakteri Gram negatif. Hal ini menyebabkan

bakteri Gram positif lebih sensitif terhadap efek bakterisida tanin dibanding

bakteri Gram negatif (Smith, Imlay, and Mackie, 2003).

Saponin memiliki sifat seperti deterjen dan mungkin meningkatkan

permeabilitas membran sel bakteri tanpa menghancurkan bakteri tersebut. Secara

teori, hal ini mungkin memfasilitasi masuknya zat antibakteri melalui membran

dinding sel bakteri Saponin dapat mengganggu permeabilitas pada lapisan terluar

membran. Pada bakteri Gram negatif, lapisan terluar membran dilapisi oleh

lipopolisakarida. Saponin hanya berikatan pada bagian Lipid A dan dapat

meningkatkan permeabilitas membran pada bakteri Gram negatif (Arabski et al.,

2012). Hardiningtyas (cit., Pranoto, Ma’ruf, dan Pringgenies, 2012)

menambahkan, saponin merupakan golongan senyawa yang dapat menghambat

atau membunuh mikroba dengan cara berinteraksi dengan membran sterol. Efek

utama saponin terhadap bakteri adalah adanya pelepasan protein dan enzim dari

dalam sel.

H. Penentuan KHM dan KBM Ekstrak Etanol Daun M. tanarius

terhadap Bakteri S. pyogenes

Penentuan KHM dan KBM dilakukan untuk mengetahui konsentrasi

terkecil ekstrak yang mampu menghambat dan membunuh bakteri. Penentuan

nilai KHM dan KBM dilakukan dengan metode dilusi padat menggunakan range

konsentrasi hasil dari uji potensi. Berdasarkan hasil uji potensi, didapatkan

konsentrasi terkecil (5%) masih memiliki zona hambat. Dibuat seri konsentrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

68

untuk menentukan KHM dan KBM dengan konsentrasi 5% sebagai konsentrasi

tengah sehingga seri konsentrasi yang didapatkan 1,5% ; 3,5% ; 5% ; 6,5% dan

8,5%. Seri konsentrasi tersebut direplikasi tiga kali menggunakan ekstrak yang

sama dengan uji difusi. Hasil dari penentuan KHM dan KBM ini dibandingkan

kekeruhannya dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Kekeruhan

menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri sedangkan media yang jernih

menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri. Media yang sangat keruh diberi

notasi +++, keruh ++ dan media yang jernih diberi notasi – untuk memudahkan

pengamatan.

Tabel V. Hasil uji KHM dan KBM ekstrak etanol daun M. tanarius terhadap

S. pyogenes

Keterangan:

- : jernih

+ : keruh

++ : agak keruh

+++ : sangat keruh

Berdasarkan hasil pengujian pada ketiga replikasi didapatkan konsentrasi

1,5% dari ketiga replikasi masih keruh namun tidak sekeruh kontrol negatif.

Selanjutnya media yang jernih dengan dua konsentrasi terkecil dilakukan uji

penegasan dengan metode streak plate.

Konsentrasi

Kekeruhan

Replikasi

1

Replikasi

2

Replikasi

3

1,5% + + +

3,5% - - -

5% - - -

6,5% - - -

8,5% - - -

Kontrol + - - -

Kontrol - ++ ++ ++

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

69

I. Uji Penegasan KHM dan KBM Ekstrak Etanol Daun M. tanarius dengan

Streak Plate

Hasil dari dilusi padat selanjutnya dilakukan uji penegasan untuk

mengetahui KHM dan KBM. Cawan petri yang tidak terdapat pertumbuhan

bakteri (dipilih dua konsentrasi terkecil) dilakukan uji penegasan. Uji penegasan

dilakukan tiga kali sesuai dengan replikasi yang dilakukan pada uji dilusi. Uji

penegasan dilakukan dengan menggoreskan ose pada permukaan media kemudian

dilakukan streak plate pada media NA steril secara zig-zag. Diinkubasi selama 24

jam dan diamati, bila masih terdapat pertumbuhan bakteri disekitar goresan streak

plate maka menunjukkan KHM, sedangkan bila tidak terdapat pertumbuhan

bakteri di sekitar goresan streak plate maka menunjukkan KBM.

A B

Gambar 26. Hasil penegasan uji KHM dan KBM konsentrasi

3,5%(A) dan 5%(B)

Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil konsentrasi 3,5% masih

terdapat pertumbuhan bakteri pada ketiga replikasi sehingga konsentrasi 3,5%

dinyatakan sebagai KHM, sedangkan konsentrasi 5% pada ketiga replikasi tidak

menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri sehingga dinyatakan sebagai KBM

(Lampiran 16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

70

Menurut Aligiannis et al., (cit., Diaz, et al., 2010), suatu senyawa

memiliki aktivitas antibakteri yang kuat bila nilai KHM berkisar antara 0,05 - 0,50

mg/mL, aktivitas sedang bila nilai KHM antara 0,6 - 1,50 mg/mL dan aktivitasnya

dikatakan lemah bila memiliki nilai KHM diatas 1,50 mg/mL. Berdasarkan teori

tersebut, nilai KHM dari ekstrak etanol daun M. tanarius termasuk aktivitas lemah

dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. pyogenes. Hal ini disebabkan karena

ekstrak merupakan campuran senyawa, dimungkinkan hanya satu atau sedikit

senyawa yang bertanggung jawab dalam aktivitas antibakteri tersebut atau

senyawa yang aktif sebagai antibakteri dapat bercampur dengan senyawa yang

tidak aktif sebagai antibakteri. Selain itu, senyawa tersebut dimungkinkan

bercampur dengan senyawa yang bersifat antagonis sehingga meniadakan

aktivitas antibakteri atau dapat juga bercampur dengan senyawa yang sinergis

namun jumlahnya tidak cukup untuk memberikan aktivitas antibakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Ekstrak etanol daun M. tanarius memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri

S. pyogenes.

2. Ekstrak etanol daun M. tanarius memiliki nilai KHM 3,5% dan KBM 5%

terhadap bakteri S. pyogenes.

B. Saran

1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memastikan kandungan senyawa

dalam daun M. tanarius yang memiliki aktivitas antibakteri menggunakan

metode yang lebih spesifik.

2. Perlu dilakukan penetapan kadar senyawa yang bertanggung jawab dalam

aktivitas antibakteri dan dilanjutkan ke tahap fraksinasi hingga isolasi senyawa

untuk mendapatkan nilai KHM yang kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

72

DAFTAR PUSTAKA

Akiyama et al., 2001, Antibacterial Action of Several Tannins against

Staphylococcus aureus, Journal of Antimicrobial Chemotheraphy 48, 487-

491.

Arabski et al., 2012, Effects of Saponins against Clinical E. coli Strains and

Eukaryotic Cell Line, Journal of Biomedicine and Biotechnology Volume

2012,

Atlas, R.M., 1996, Handbook of Microbiological Media 2nd

Edition, CRC Press,

Boca Raton, pp. 1026.

Badan POM RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Direktorat OAI Deputi II, Jakarta,

pp.6.

Bala, N., Aitken, E. A. B., Fechner, N., Cusack, A, and Steadman K. J., 2010,

Evaluation of Antibacterial Activity of Australian Basidiomycetous

Macrofungi Using A High-Throughput 96-Well Plate Assay,

Pharmaceutical Biology, pp. 1–9.

Bonang, G., dan Koeswardono, E. S., 1982, Mikrobiologi Kedokteran untuk

Laboratorium dan Klinik, Gramedia, Jakarta, pp. 18, 92,93.

Chinedum, I. E., 2005, Microbial Resistance to Antibiotics, African Journal of

Biotechnology, 4 (13), 1606-1611.

Cook, G. C., dan Zumla, A. I., 2009, Manson’s Tropical Disease, Saunders

Elseviers, New York pp. 152.

Cushnie, T. P., and Lamb, A. J., 2005, Antimicrobial Activity of Flavonoids,

International Journal of Antimicrobial Agents 26, 343–356.

Daniel, 2010, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Fraksi Etil Asetat

dari Daun Tumbuhan Sirih Merah (Piper crocantum Ruiz & Pav),

Mulawarman Scientifie, Volume 9, 17-26.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986, Sediaan Galenik, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 1-52.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Materia Medika Indonesia,

Jilid VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 336.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Farmakope Herbal Indonesia,

Edisi I, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

73

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013,

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, pp. viii.

Diaz, et al., 2010, Screening of Medicinal Plants for Antibacterial Activities on

Staphylococcus aureus Strains Isolated from Bovine Mastitis, Brazilian

Journal of Pharmacognosy 20 (5): 724-728.

Finch, R., Greenwood, D., Norrby, S. R., and Whitley, R. J., 2010, Antibiotic and

Chemotherapy, 9th

edition, Saunders Elsevier, New York, pp. 215.

Finch, R., Davey, P., Vilcox, M., and Irving, W., 2012, Antimicrobial

Chemotherapy, 6th

edition, Oxford University Press, New York, pp. 224-

225.

Ganjar, I. G., dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, pp. 323, 328, 353-366.

Grace, P. A., dan Borley, N. A., 2007, At Glance Ilmu Bedah, Penerbit Erlangga,

Jakarta, pp. 78.

Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa

Tumbuhan, ITB, Bandung, pp. 70, 71, 154-285.

Herlianawati, 2007, Uji Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol Umbi Binahong

(Andredera cordifolia (Tenore) Steen) terhadap Staphylococcus aureus

ATCC 25923 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, 42-50, Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Holt, J. G., Krieg, N. R., Sneath, P. H. A., Staley, J. T., and Wiliams, S. T.,

Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, 9th Edition, Lippincot

Williams & Walkins, Philadelphia, pp. 116.

ITIS, 2011, ITIS Report Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg., Available :

http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search

value=503637&print_version=SCR&source=from_print diakses pada 6

Maret 2014 pukul 19.08.

Jawetz, E., Melnick, J. L., and Adelberga, A., 1984, Mikrobiologi untuk Profesi

Kesehatan, Edisi 16, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 244, 248.

Jawetz, E., Melnick, J. L., and Adelbergb, A., 1995, Mikrobiologi Kedokteran,

Edisi 20, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 160, 222, 224.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

74

Kawakami, S., et al., 2008, Macaflavanones A-G, Prenylated Flavanones from the

Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat. Prod., 71, 1872–1876.

Kurniawaty, A. Y., 2010, Efek Antiinflamasi Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius pada Mencit Betina Galur Swiss, Skripsi, 78,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Lim, T.Y., Lim, Y.Y., and Yule, C.M., 2009, Evaluation of Antioxidant,

Antibacterial and Anti-Tyrosinase Activities of Four Macaranga

Species, Food Chemistry 114, 594–599.

Lorian, V., 2005, Antibiotics in Laboratory Medicine, Fifth Edition, Lippincot

Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 30-31.

Madigan, M. T., Martinko, J. M., and Parker, J., 2009, Brock Biology of

Microorganisms, Pearson Benjamin Cummings, San Fransisco, pp.

779,792,793,794, 821, 966, 967.

Markham, K. R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB, Bandung,

pp. 24-25.

Marliana, Suryanti, dan Suyono, 2005, Skrining Fitokimia dan Analisis

Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium

edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol, Biofarmasi 3 (1): 26-31.

Marliana, E., 2007, Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dari Batang

Spatholobus Ferrugineus (Zoll & Moritzi) Benth yang Berfungsi sebagai

Antioksidan, Jurnal Penelitian MIPA Volume 1, No.1 23-28.

Matsunami, K., et al., 2006, Radical-Scavenging Activities of New Megastigmane

Glucosides from Macaranga tanarius (L.) Mull.-Arg, Chem. Pharm. Bull.

54(10) 1403—1407.

Matsunami, K., et al., 2009, Absolute Configuration of (+)-Pinoresinol 4-O-[600-

O-galloyl]-b-D-Glucopyranoside, Macarangiosides E, and F Isolated from

the Leaves of Macaranga tanarius, Phytochemistry, (70) 1277–1285.

Mauseth, J. D., 1998, Botany An Introduction to Plant Biology, Jones and Bartlett

Publishers, Canada, pp. 565.

Meiyanto, H. dkk., 2011, Potensi Kemopreventif Ekstrak Etanolik Kulit Jeruk

Keprok (Citrus reticulate) pada Karsinogen Sel Hepat Tikus Galur Sparaue

Dawley terinduksi DMBA, Jurnal Farmasi Indonesia Pharmacon Vol. 12

No. 1 9-13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

75

Moerfiah dan Supomo, F. D. S., 2011, Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah

terhadap Bakteri Penyebab Sakit Gigi, Ekologia, Vol. 1 No. 1 30-35.

Mulyani S., dan Laksana T., 2011, Analisis Flavonoid dan Tannin dengan Metoda

Mikroskopi-Mikrokimiawi, Majalah Obat Tradisional, 16(3),109 – 114.

Murray, P. R., Baron, E. J., Pfaller, M. A., Tenover F. C., and Yolken, R. H, 1999,

Manual of Clinical Microbiology, 7th

Edition, American Society for

Microbiology, Washington DC, pp. 284.

Parwata dan Dewi, 2008, Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri dari

Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga L.), Jurnal Kimia 2 (2) 100-104.

Phommart S., Sutthivaiyakit P., Chimnoi N., Ruchirawat S., dan Sutthivaiyakit S.,

2005, Constituents of the Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat. Prod. 68,

927-930.

Pranoto E. N., Ma’ruf W. F., Pringgenies D., 2012, Kajian Aktivitas Bioaktif

Ekstrak Teripang Pasir (Holothuria Scabra) terhadap Jamur Candida

Albicans, Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 1,

Nomor 1, 1-8.

Pratiwi, S. T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 180.

Robinson, T., 1991, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB,

Bandung, pp. 157.

Sabir, A., 2003, Pemanfaatan Flavonoid dalam Bidang Kedokteran Gigi, Majalah

Kedokteran Gigi (Dental Journal) FKG Unair, (36) 81-87.

Sirait, 2007, Penuntun Fitokimia dalam Farmasi, Penerbit ITB, Bandung, pp. 54-

59.

Sitepu, Suada dan Susrama, 2012, Uji Aktivitas Antimikroba Beberapa Ekstrak

Bumbu Dapur terhadap Pertumbuhan Jamur Curvularia lunata (Wakk.)

Boed. dan Aspergillus flavus LINK., E-jurnal Agroekoteknologi Tropika,

Vol. 1, No. 2, 107-114.

Smith, A. H., Imlay, J. A., and Mackie I. R., 2003, Increasing the Oxidative Stress

Response Allows Escherichia coli To Overcome Inhibitory Effects of

Condensed Tannins, Appl. Environ. Microbiol. 69(6): 3406–3411.

Stahl, E., (1985), Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi, ITB,

Bandung, pp. 67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

76

Susanti, A. 2008. Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea

Indica Less) terhadap Escherichia coli secara In Vitro, Jurnal Universitas

Airlangga Vol. 1 No. 1.

Voight, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta, pp. 561-565.

Wagner, H., Bladt, S., and Zgainski, E. M., 1984, Plant Drug Analysis : A Thin

Layer Chromatography Atlas, Springer-Verlag, Berlin, pp. 163-165.

Wang Y., et al., 2007, Exploration of The Correlation Between The Structure,

Hemolytic Activity, and Cytotoxicity of Steroid Saponins, Bioorganic &

Medicinal Chemistry 15, 2528–2532.

Wibowo, W. I., 2013, Uji Daya Antibakteri Ekstrak Etanolik Daun Salam

(Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) terhadap Bakteri Streptococcus

mutans Penyebab Karies Gigi, Skripsi, 24, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta

World Agroforest Centre, 2014, AgroForestryTree Database, Available :

http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Products/AFDbases/af/asp/Spe

ciesInfo.asp?SpID=1092 diakses pada 6 Maret 2014 pukul 19.00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

77

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

78

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi M. tanarius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

79

Lampiran 2. Tanaman M. tanarius

Daun segar M. tanarius

Pohon M. tanarius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

80

Lampiran 3. Ekstraksi Daun M. tanarius

Serbuk daun M. tanarius

Ekstrak etanol daun M. tanarius

Replikasi 2 Replikasi 1

Replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

81

Lampiran 4. Uji Kelarutan Ekstrak Etanol Daun M. tanarius

Pelarut aquadest

Pelarut DMSO 4%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

82

Lampiran 5. Seri Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun M. tanarius

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

83

Lampiran 6. Surat Keterangan Kultur Bakteri S. pyogenes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

84

Lampiran 7. Kultur Bakteri S. pyogenes

Kultur Bakteri S. pyogenes

Penyetaraan suspensi bakteri dengan Mac Farland 0,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

85

Lampiran 8. Hasil Uji Potensi Antibakteri dengan Metode Difusi Sumuran

Perlakuan Kontrol

a. Replikasi 1

i. Repetisi 1

ii. Repetisi 2

iii. Repetisi 3

Keterangan :

A = Konsentrasi 80% D = Konsentrasi 10% + = Amoxicilin 25mg/ml

B = Konsentrasi 40% E = Konsentrasi 5% - = aquadest steril

C = Konsentrasi 20%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

86

Perlakuan Kontrol

b. Replikasi 2

i. Repetisi 1

ii. Repetisi 2

iii. Repetisi 3

Keterangan :

A = Konsentrasi 80% D = Konsentrasi 10% + = Amoxicilin 25mg/ml

B = Konsentrasi 40% E = Konsentrasi 5% - = aquadest steril

C = Konsentrasi 20%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

87

Perlakuan Kontrol

c. Replikasi 3

i. Repetisi 1

ii. Repetisi 2

iii. Repetisi 3

Keterangan :

A = Konsentrasi 80% D = Konsentrasi 10% + = Amoxicilin 25mg/ml

B = Konsentrasi 40% E = Konsentrasi 5% - = aquadest steril

C = Konsentrasi 20%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

88

Kontrol Media

Kontrol Pertumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

89

Lampiran 9. Tabel Hasil Pengukuran Zona Hambat Uji Difusi Ekstrak Etanol Daun M. tanarius terhadap S. pyogenes

Konsentrasi Replikasi 1 (mm) Replikasi 2 (mm) Replikasi 3 (mm)

Mean±SD 1A 1B 1C Mean±SD 2A 2B 2C Mean±SD 3A 3B 3C Mean±SD

5 8,1 7,7 6,5 7,4±0,81 6,2 6,3 6,3 6,3±0,05 5,6 6,0 5,8 5,8±0,18 6,5±0,84

10 9,3 8,4 7,4 8,4±0,95 6,7 7,5 8,1 7,4±0,68 7,8 7,7 7,4 7,6±0,24 7,8±0,50

20 11,0 10,1 10,9 10,7±0,48 8,9 8,9 9,1 8,9±0,10 9,8 9,0 8,0 8,9±0,90 9,5±0,99

40 12,5 11,4 12,1 12±0,53 11,0 11,5 11,9 11,4±0,43 10,9 11,3 13,5 11,7±1,40 11,8±0,28

80 12,3 13,6 12,6 12,8±0,66 13,9 12,0 11,5 12,5±1,24 12,5 12,4 13,5 12,8±0,63 12,7±0,20

kontrol + 18,0 19,8 15,0 17,6±2,40 22,5 22,4 17,5 20,8±2,84 17,8 17,7 22,9 19,4±2,97 19,3±1.61

kontrol - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

90

Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk

A. Uji Normalitas Kontrol Negatif

B. Uji Normalitas Kontrol Positif

C. Uji Normalitas Konsentrasi 5%

D. Uji Normalitas Konsentrasi 10%

E. Uji Normalitas Konsentrasi 20%

F. Uji Normalitas Konsentrasi 40%

G. Uji Normalitas Konsentrasi 80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

91

Lampiran 11. Hasil Uji Levene

Lampiran 12. Hasil Uji Anava Satu Arah

Lampiran 13. Hasil Uji Varian

A. Perbandingan kontrol negatif dan kontrol positif

B. Perbandingan kontrol negatif dan konsentrasi 5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

92

C. Perbandingan kontrol negatif dan konsentrasi 10%

D. Perbandingan kontrol negatif dan konsentrasi 40%

E. Perbandingan kontrol positif dan konsentrasi 5%

F. Perbandingan kontrol positif dan konsentrasi 10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

93

G. Perbandingan kontrol positif dan konsentrasi 40%

H. Perbandingan konsentrasi 5% dan konsentrasi 10%

I. Perbandingan konsentrasi 5% dan konsentrasi 40%

J. Perbandingan konsentrasi 10% dan konsentrasi 40%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

94

Lampiran 14. Hasil Uji T Tidak Berpasangan

A. Perbandingan kontrol negatif dan kontrol positif

B. Perbandingan kontrol negatif dan konsentrasi 5%

C. Perbandingan kontrol negatif dan konsentrasi 10%

D. Perbandingan kontrol negatif dan konsentrasi 40%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

95

E. Perbandingan kontrol positif dan konsentrasi 5%

F. Perbandingan kontrol positif dan konsentrasi 10%

G. Perbandingan kontrol positif dan konsentrasi 40%

H. Perbandingan konsentrasi 5% dan konsentrasi 10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

96

I. Perbandingan konsentrasi 5% dan konsentrasi 40%

J. Perbandingan konsentrasi 10% dan konsentrasi 40%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

97

Lampiran 15. Hasil Uji KHM dan KBM dengan metode Dilusi Padat

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Konsentrasi 1,5%

(+) (+) (+)

Konsentrasi 3,5%

(-) (-) (-)

Konsentrasi 5%

(-) (-) (-)

Keterangan :

+ = Amoxicilin 25mg/ml

- = aquadest steril

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

98

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Konsentrasi 6,5%

(-) (-) (-)

Konsentrasi 8,5%

(-) (-) (-)

Keterangan :

+ = Amoxicilin 25mg/ml

- = aquadest steril

Kontrol Media Kontrol pertumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

99

Lampiran 16. Hasil Uji Penegasan KHM dan KBM Ekstrak Etanol Daun

M. tanarius

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Konsentrasi 3,5%

Konsentrasi 5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar

100

BIOGRAFI PENULIS

Muhadela Tiara Murtiwi, lahir di

Semarang, 21 April 1993. Penulis merupakan anak

ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Muryono dan

Sri Pratiwi serta memiliki dua kakak perempuan.

Penulis mengawali bangku sekolah di TK Pancaran

Kasih (1996-1998) dan melanjutkan sekolah di SDN

Bratan 1 Surakarta (1998-1999), SDN 1 Jati Kulon,

Kudus (1999-2004), kemudian di SMPN 1 Kudus

(2004-2006), SMPN 9 Surakarta (2006-2007) dan melanjutkan di SMA Negeri 4

Surakarta (2007-2010). Penulis melanjutkan pendidikan jenjang Perguruan Tinggi

di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (2010-2014). Selama menempuh

jenjang perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma penulis

aktif dalam kegiatan kepanitiaan dan organisasi. Penulis pernah bergabung dalam

kepanitiaan Pharmacy Performance sebagai Sie Dana Usaha (2010), Hari Anti

Temabakau sebagai Bendahara (2011), TITRASI (2011), dan Panitia Seminar

Nasional Diabetes (2011). Dalam kegiatan organisasi, penulis aktif dalam

kepengurusan ISMAFARSI sebagai Sie Organisasi (2011) dan Komisaris

ISMAFARSI sehingga dapat bergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas Farmasi sebagai Contact Person ISMAFARSI (2012). Penulis juga aktif

mengikuti kegiatan ISMAFARSI di luar kampus seperti Latihan Kepemimpinan

Tingkat Wilayah (2012), Latihan Kepemimpinan Nasional (2012), Pra-

Musyawarah Nasional (2012), Rapat Kerja Nasional (2013), dan lainnya. Penulis

pernah menjadi Asisten Praktikum Mikrobiologi (2012 dan 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar
Page 121: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN · PDF filedalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. ... sebelum disemprot besi (III) klorida dilihat pada sinar