akmen_mengukur kinerja pada an multinasional

6
Mengukur Kinerja pada Perusahaan Multinasional Merupakan suatu hal yang penting bagi MNC untuk memisahkan antara evaluasi manajer suatu divisi dengan evaluasi divisi tersebut. Evaluasi manager sebaiknya tidak menyertakan factor-faktor di luar kendali manajer, seperti fluktuasi mata uang, pajak dan seterusnya. Sebaliknya manajer seharusnya dievaluasi berdasarkan pendapatan dan biaya yang terjadi. Setelah manajer dievaluasi laporan keuangan anak perusahaan dapat disesuaikan dengan mata uang induk perusahaan dan biaya-biaya yang diluar kendali manajer dapat dilokasikan. Sulit untuk membandingkan kinerja seorang manajer divisi (atau anak perusahaan) di suatu negara dengan kinerja seorang manajer divisi di negara lainnya. Bahkan divisi- divisi yang tampaknya mirip dalam kerangka produksi dapat menghadapi tekanan politik, social dan ekonomi yang sangat berbeda dari dan lebih kompleks dari kondisi-kondisi domestic. Berbagai variable lingkungan yang dihadapi para manajer local dari divisi-divisi termasuk diantaranya adalah factor-faktor ekonomi, hokum, politik, social, dan pendidikan. Beberapa variable ekonomi yang penting adalah inflasi, kurs valuta asing, pajak dan harga transfer. Faktor-faktor Politik dan Perundang-undangan yang Mempengaruhi Evaluasi Kinerja

Upload: yudawati

Post on 11-Jun-2015

791 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Akmen_Mengukur Kinerja Pada an Multinasional

Mengukur Kinerja pada Perusahaan Multinasional

Merupakan suatu hal yang penting bagi MNC untuk memisahkan antara evaluasi manajer

suatu divisi dengan evaluasi divisi tersebut. Evaluasi manager sebaiknya tidak

menyertakan factor-faktor di luar kendali manajer, seperti fluktuasi mata uang, pajak dan

seterusnya. Sebaliknya manajer seharusnya dievaluasi berdasarkan pendapatan dan biaya

yang terjadi. Setelah manajer dievaluasi laporan keuangan anak perusahaan dapat

disesuaikan dengan mata uang induk perusahaan dan biaya-biaya yang diluar kendali

manajer dapat dilokasikan.

Sulit untuk membandingkan kinerja seorang manajer divisi (atau anak perusahaan) di

suatu negara dengan kinerja seorang manajer divisi di negara lainnya. Bahkan divisi-

divisi yang tampaknya mirip dalam kerangka produksi dapat menghadapi tekanan politik,

social dan ekonomi yang sangat berbeda dari dan lebih kompleks dari kondisi-kondisi

domestic. Berbagai variable lingkungan yang dihadapi para manajer local dari divisi-

divisi termasuk diantaranya adalah factor-faktor ekonomi, hokum, politik, social, dan

pendidikan. Beberapa variable ekonomi yang penting adalah inflasi, kurs valuta asing,

pajak dan harga transfer.

Faktor-faktor Politik dan Perundang-undangan yang Mempengaruhi Evaluasi

Kinerja

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi evaluasi kinerja pada perusahaan

multinasional :

1. Faktor-faktor ekonomi

Organisasi dari sistem bank sentral

Stabilitas ekonomi

Eksistensi pasar modal

Pembatasan valuta

2. Faktor-faktor politik dan hukum

Kualitas, efisiensi dan keefektivan struktur perundang-undangan

Pengaruh kebijakan pertahanan

Dampak kebijakan luar negeri

Tingkat kestabilan politik

Page 2: Akmen_Mengukur Kinerja Pada an Multinasional

Tingkat keterlibatan pemerintah dalam bisnis

3. Faktor-faktor pendidikan

Tingkat kemampuan baca-tulis

Cakupan dan jenjang pendidikan formal serta sistem pelatihan

Cakupan dan jenjang pelatihan teknis

Cakupan dan mutu program pengembangan manajemen

4. Faktor-faktor sosiologis

Sikap sosial terhadap industri dan bisnis

Sikap budaya terhadap otoritas dan orang-orang yang menjadi bawahan

Sikap budaya terhadap produktivitas dan keberhasilan (etika kerja)

Sikap sosial terhadap peningkatan material

Keragaman budaya dan ras

Ukuran-ukuran Ganda dalam Kinerja

Laba residu dan ROI merupakan ukuran kinerja manajerial yang penting. Namun

keduanya merupakan ukuran-ukuran jangka pendek. Keduanya menimbulkan godaan

bagi para manager untuk mengorbankan kepentingan jangka panjang perusahaan demi

kepentingan jangka pendek. Satu cara untuk mengatasi perilaku yang menyimpang ini

adalah dengan memanfaatkan ukuran-ukuran kinerja tambahan yang lebih erat kaitannya

dengan kepentingan jangka panjang perusahaan.

Selain itu penggunaan ROI dan laba residu dalam evaluasi kinerja manajerial divisi-divisi

dari suatu MNC merupakan subjek dari masalah-masalah melebihi dari masalah yang

dihadapi oleh perusahaan terdesentralisasi yang hanya beroperasi di satu negara. Karena

itu, dalam evaluasi manajerial MNC penting untuk menggunakan pendekatan akuntansi

pertanggungjawaban. Para manajer harus dievaluasi berdasarkan berbagai faktor yang

berada di dalam kendali mereka. Hal ini dimungkinkan melalui penggunaan ur\kuran-

ukuran ganda untuk kinerja.

Penetapan Harga Transfer dan Perusahaan Multinasional

Bagi perusahaan multinasional, penetapan harga transfer harus mencapai dua sasaran :

1. Evaluasi kinerja

Page 3: Akmen_Mengukur Kinerja Pada an Multinasional

Divisi-divisi seringkali dievaluasi berdasarkan laba bersih dan pengembaklian atas

investasi. Divisi penjual mengendaki harga transfer yang tinggi sehingga

meningkatkan laba bersihnya, sementara divisi pembeli menghendaki harga transfer

yang rendah sehingga meningkatkan laba bersihnya. Namun harga transfer pada

MNC seringkali diatur oleh induk perusahaan, yang menyebabkan penggunaan

ukuran ROI dan laba bersih jadi meragukan. Karena kedua ukuran ini berada diluar

wewenang manager divisi, maka keduanya tidak mampu lagi berperan sebagai

indikator bagi kinerja managemen.

2. Penetapan Pajak Penghasilan yang Optimal

Seandainya semua negara memiliki struktur pajak yang sama, maka harga transfer

mungkin akan diatur tanpa memertimbangkan pajak. Namun ada negara-negara yang

memberlakukan pajak tinggi (seperti Amerika) da ada pula negara-negara yang

memberlakukan pajak rendah (seperti kepulauan Cayman). Akibatnya MNC mungkin

menggunakan penetapan harga transfer untuk memindahkan biaya ke negara dengan

pajak tinggi dan memindahkan pendapatan ke neara dengan pajak rendah.

Metode harga tak terkendali yang dapat diperbandingkan (comparable uncontrolled

price method) pada dasarnya menggunakan harga pasar.

Metode harga jual kembali (resale price method) adalah sama dengan harga jual yagn

diterima oleh penjual dikurangi markup yang wajar. Jadi, anak perusahaan yang

membeli barang untuk dijual kembali menetapkan harga transfer yang setara dengan

harga jual kembali dikurangi persentase laba kotor.

Metode harga Plus (cost-plus method) adalah harga transfer berdasarkan biaya. Biaya

manufaktur produk disesuaikan dengan setiap biaya lainnya., seperti biaya

pengiriman dan pajak.

Penetapan harga yang wajar merupakan suatu hal yang sulit. Seringkali situasi

penetapan harga transfer yang sedang dihadapi perusahaan tidak cocok dengan satu

pun dari ketiga metode harga diatas.

Page 4: Akmen_Mengukur Kinerja Pada an Multinasional

Etika dalam Lingkungan Internasional

Etika bisnis dapat menyebabkan permasalahan dalam konteks satu negara, tetapi dalam

konteks global, etika bisnis dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih besar. Uang jasa

di suatu negara dianggap suap di negara lain. Undang-undang lingkungan di suatu negara

bisa jadi sangat ketat tetapi tidak berjalan dengan baik dan para pesaing menertawai

karena patuh kepada undang-undang hukum tersebut. Ada beberap prasayarat untuk

pembentukan lingkungan bisnis yang beretika. Diantaranya adalah stabilitas

kemasyarakatan; legitimasi dan akuntabilitas pemerintah; legitimasi terhadap

kepemilikan pribadi dan kemakmuran personal; kepercayaan atas kepemilikan seseorang

dan masa depan masyarakat; kepercayaan atas kemampuan untuk memeberikan keluarga

seseorang dan pemahaman terhadap bagaimana sistem bekerja dan bagaiman

berpartisipasi.

Sistem dasar yang kuat penting bagi kepastian berbagai kontrak, dan berfungsi sebagai

landasan bagi kepercayaan dalam urusan etika. Bagi beberapa negara (misal Amerika dan

negar-negara Eropa Barat) sistem demikian sesuai dengan hukum yang berlaku dengan

berbagai sanksi yang dilanggar. Bagi nagara lainnya (seperti Jepang dan negara-negara di

Timur Tengah) sistem ini merupakan budaya dan setiap pelanggaran akan dihukum oleh

hal yang lebih dikaitkan dengan masalah hilangnya kehormatan. Pentingnya ketegasan

yang mendasari perilaku sosial terbukti dalam urusan-urusan bisnis ilegal.

Ada masalah-masalah etika lainnya yang berkaitan dengan undang-undang dunia usaha

yang lain. Perusahaan yang terkait kontrak dengan perusahaan di luar AS barangkali

menemukan diri mereka menjadi sasaran dari publisitas yang merugikan karena

mempekerjakan anak-anak.