akmen
DESCRIPTION
akuntansi manajemenTRANSCRIPT
TUGAS INDIVIDUAL
Akuntansi manajemen 2
NURUL YUSYAWIRU
1102120570
UNIVERSITAS RIAU
2012/2013
1
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas
akhir semester ini tepat pada waktunya. Tugas ini saya kerjakan dengan
membaca buku-buku yang berhubungan dengan topik Lean serta
mencari referensi lainnya di internet .
Tugas ini dapat terselesaikan karna adanya rasa tanggung jawab
dan adanya kemauan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Saya harap
apa yang saya kerjakan ini dapat membantu Anda dalam memahami
topik ini . dan karena saya hanyalah manusia biasa, saya mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam pembuatan tugas ini. Terima kasih.
Wassalam.
Pekanbaru, 30 Mei 2013
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................2
DAFTAR ISI........................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................4
A. Latar Belakang...........................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................5
A. Sejarah Lean..............................................................5
B.Lean Manufaturing......................................................6
C. Lean Accounting.........................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................12
Kesimpulan...................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................13
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketatnya persaingan dalam dunia industri pada zaman sekarang semakin memacu
perusahaan manufacturing untuk meningkatkan terus menerus hasil produksinya dalam bentuk
kualitas, harga, jumlah produksi, pengiriman tepat waktu, dengan tujuan yang lebih nyata. Usaha
yang nyata dalam suatu produksi barang adalah mengurangi pemborosan yang tidak mempunyai
nilai tambah dalam berbagai hal termasuk penyediaan bahan baku, lalu lintas bahan, pergerakan
operator, pergerakan alat dan mesin, menunggu proses, kerja ulang dan perbaikan. Ide utamanya
adalah pencapaian secara menyeluruh efisiensi produksi dengan mengurangi pemborosan. Oleh
sebab itu pendekatan Lean Manufacturing sangat membantu menyelesaikan permasalahan yang
ada pada perusahaan.
Dan Lean Manufacturing merupakan sistem produksi yang senantiasa mengupayakan
penekanan pemborosan dengan melibatkan seluruh karyawan di dalam perusahaan. Dengan
metode Lean Manufacturing diharapkan waste yang terjadi dapat berkurang sehingga produk
atau komponen tersedia tepat pada waktunya, dalam jumlah yang tepat dan pada tempat yang
tepat pula. Dengan demikian persediaan dapat ditekan seminim mungkin dan proses produksi
akan mengalir, tidak terganggu sehingga dapat tercapai peningkatan efisiensi kerja perusahaan
yang lebih baik.
Metode akuntansi yang digunakan untuk mengatur tentang kerapihan dalam pelaksanaanya
sehingga dapat membuat perusahaan menjadi lebih efisien dengan menghilangkan waste pada
perusahaan disebut dengan Lean Accounting
B. Rumusan Masalah
a) Kapan awal mulai dikenalnya lean?b) Apakah yang dimaksud dengan lean?c) Bagaimana penerapan lean pada perusahaan manufakturing?d) Apa yang dimaksud dengan lean accounting dan bagaimana penerapannya?
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Lean
Perusahaan-perusahaan di Amerika selalu berusaha mencari strategi efisiensi baru yang
dapat menurunkan biaya, meningkatkan output, menjadi lebih kompetitif, dan meningkatkan
pangsa pasar.
Perusahaan-perusahaan Jepang setelah masa PDII berusaha membangun kembali diri
mereka. Masalah-masalah yang mereka hadapi sangat berbeda, bahkan bertolak belakang dengan
apa yang ada di Barat. Pada saat Barat bergelimang dengan sumber-sumber daya, mereka
mengalami kekurangan sumber daya manusia, material, maupun finansial. Kondisi ini memaksa
mereka untuk mengembangkan praktek-praktek manufaktur baru yang rendah biaya. Pimpinan-
pimpinan perusahaan Jepang terdahulu seperti Eiji Toyoda, Taiichi Ohno, dan Shingeo Shingo
dari Toyota Motor Company, mengembangkan sebuah sistem produksi yang disiplin dan
berfokus pada proses yang sekarang dikenal sebagai “Toyota Production System” atau “Lean
Production”. Tujuan dari sistem ini adalah untuk meminimumkan penggunaan sumber-sumber
daya yang tidak memberi nilai tambah pada produk.
Sedangkan konsep “Lean Manufacturing” dipopulerkan di Amerika oleh Massachusetts
Institute of Technology dalam studi mengenai pergerakan dari produksi masal kearah produksi
seperti yang dijabarkan dalam The Machine that Changed the World oleh Womack, Jones &
Roos pada tahun 1990. Pada buku itu dibahas mengenai perbedaan besar antara kinerja
perusahaan otomotif Amerika dan Jepang. Buku tersebut juga membahas elemen-elemen penting
yang menyebabkan lean production bisa mewujudkan kinerja tinggi.
Istilah lean digunakan karena metode bisnis Jepang menggunakan lebih sedikit usaha
manusia, investasi, ruang produksi, material, dan waktu dalam semua aspek operasional.
Persaingan antara perusahaan-perusahaan otomotif Jepang dan Amerika selama 25 tahun
belakangan menyebabkan prinsip-prinsip lean diadopsi keseluruh bisnis manufaktur Amerika.
5
B. Lean Manufaturing
Arti dari Lean adalah suatu upaya untuk menciptakan aliran lancar produksi sepanjang
value stream dengan menghilangkan segala bentuk pemborosan serta meningkatkan nilai tambah
produk agar dapat memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Jadi Lean Manufacturing itu
berarti pendekatan sistematis untuk mengidentifikasikan dan mengeliminasi pemborosan/waste
melalui perbaikan berkesinambungan dengan aliran produk berdasarkan kehendak konsumen
(pulll system atau JIT) dalam mengejar kesempurnaan.
Waste didefiniskan sebagai segala aktivitas pemakaian sumber daya (resources) yang tidak
memberikan nilai tambah (value added) pada produk. Terdapat 8 jenis waste yang tidak
memberikan nilai dalam proses bisnis atau manufaktur, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Produksi berlebihan (overproduction) :memproduksi lebih banyak dari yang permintaan,
atau memproduksi sebelum diinginkan. Hal ini terlihat pada simpanan material. Ini
adalah akibat dari produksi berdasarkan permintaan spekulatif. Penyebab over produksi :
Logika just-in-case (untuk jaga-jaga), Penggunaan otomatisasi yang salah, Proses setup
yang lama, Penjadwalan yang salah, Ketidakseimbangan beban kerja, Rekayasa
berlebihan, Inspeksi berlebihan, dll.
2. Menunggu (Waiting) : waktu menunggu dalam proses harus dihilangkan. Prinsipnya
adalah memaksimalkan penggunaan / efisiensi pekerja daripada memaksimalkan
penggunaan mesin-mesin. Penyebabnya : Ketidakseimbangan beban kerja, Pemeliharaan
yang tidak terencana, Waktu setup yang lama, Penggunaan otomatisasi yang salah,
Masalah kualitas yang tidak selesai, Penjadwalan yang salah, dll.
3. Transportasi (transportation) :tidak ada nilai tambah pada produk. Daripada memperbaiki
transportasi, akan lebih baik bila dikurangi atau dihilangkan. Penyebabnya : Layout
pabrik yang buruk, Pemahaman yang buruk terhadap aliran proses produksi, Ukuran lot
besar, lead time besar, dan area penyimpanan yang besar dll
4. Memproses secara keliru/berlebihan (Inefficient Process) : harus dihilangkan dengan cara
bertanya mengapa sebuah proses diperlukan dan mengapa sebuah produk diproduksi.
Semua langkah proses yang tidak diperlukan harus dihilangkan. Penyebabnya :
Perubahan produk tanpa perubahan proses, Logika just-in-case, Keinginan konsumen
6
yang sebenarnya tidak jelas, Proses berlebihan untuk menutupi downtime, Kurang
komunikasi dll
5. Work In Process (WIP) : material antar operasi yang timbul karena lot produksi yang
besar atau proses-proses dengan waktu siklus yang panjang. Penyebabnya : Melindungi
perusahaan dari inefisiensi dan masalah-masalah tak terduga, Kompleksitas produk,
Penjadwalan yang salah, Peramalan pasar yang buruk, Beban kerja tidak seimbang,
Supplier yang tidak bisa diandalkan, Kesalahan komunikasi dll
6. Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion) : gerakan-gerakan tubuh yang tidak perlu,
seperti mencari, meraih, memutar akan membuat proses memakan waktu lebih lama.
Daripada melakukan otomatisasi terhadap gerakan sia-sia, operasionalnya sendiri yang
seharusnya diperbaiki. Penyebabnya : efektifitas manusia/mesin yang buruk, metode
kerja yang tidak konsisten, layout fasilitas yang buruk, pemeliharaan dan organisasi
tempat kerja yang buruk, gerakan tambahan saat menunggu dll
7. Produk cacat (defective product) : memproduksi barang cacat, sehingga membutuhkan
pengerjaan ulang atau bahkan dibuang karena tidak bisa diperbaiki. Jelas ini merupakan
pemborosan pemakaian bahan, waktu, tenaga kerja, dan sumber daya yang lain. Aktivitas
ini merupakan kesia-siaan yang sempurna. Mencegah timbulnya cacat lebih baik daripada
mencari dan memperbaiki cacat. Penyebabnya : Kontrol proses yang lemah, Kualitas
buruk, Tingkat inventory tidak seimbang, Perencanaan maintenance yang buruk,
Kurangnya pendidikan / training / instruksi kerja, Desain produk, Keinginan konsumen
tidak dimengerti dll
8. Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan (Underutilizing People) : kehilangan
waktu, gagasan, keterampilan, peningkatan, dan kesempatan belajar karena tidak
melibatkan atau mendengarkan karyawan. Penyebabnya : Budaya bisnis, politik,
Perekrutan yang buruk, Rendah / tidak adanya investasi untuk training, Strategi upah
rendah, turnover tinggi dll.
Pada lean-manufacturer, pembelian raw material dilakukan hanya jika ada pesanan barang,
karena lean manufacturer hanya akan berproduksi jika ada pesanan barang. Dan jumlah
pemesanan harus sama jumlah yang dibutuhkan. Lean manufacturer tidak menyimpan raw
material, warehouse hanyalah merupakan tempat persinggahan barang sementara. Lean
manufacturer tidak membutuhkan EOQ, karena target persediaannya adalah “zero inventories”.
7
Jikapun ada harus dalam negligible level (dalam jumlah dan nilai yang dapat diabaikan). Hal ini
dapat terjadi apabila perusahaan dikelola oleh seorang manager produksi yang memiliki
production management skill yang kuat dan didukung oleh PPIC (Production Planner and
Inventory Controller) yang kuat. Ketersediaan raw material akan bisa terjamin sepanjang
pemesanan dilakukan tepat pada waktunya.
Lean manufacturing, mentargetkan “Zero Defect” dengan “Unit-by-unit Checking”, dan
pemeriksaan kualitas pada station nya, sehingga kualitas bisa terkendali sejak awal proses,
hingga barang keluar dari station dalam kedaan telah terpacking, sistem ini bisa memeniminalisir
defect hingga ke titik yang paling rendah. Jikapun masih ada kualitas yang jelek, maka aktifitas
perbaikan tidak akan bolak balik memakan waktu.
Konsep penggunaan Lean ini bisa saja digunakan pada perusahaan non-manufaktur.
Karena penghapusan aktifitas yang tidak berguna selalu dibutuhkan diberbagai bidang
perusahaan. Dan Lean Manufacturing System sudah terbukti kegunaannya dalam memangkas
biaya yang tidak berguna.
C. Lean Accounting
Lean Accounting adalah konsep yang dirancang untuk mencerminkan kinerja keuangan
pada perusahaan yang telah menerapkan sistem lean.
Ada dua tekanan utama untuk lean accounting. Pertama adalah penerapan metode
bersandar perusahaan akuntansi, kontrol, dan proses pengukuran. Hal ini tidak berbeda dengan
metode untuk menerapkan lean proses lain. Tujuannya adalah untuk menghilangkan
pemborosan, membebaskan kapasitas, mempercepat proses, mengurangi kesalahan dan cacat,
dan membuat proses yang jelas dan dapat dimengerti. Yang kedua tekanan lean accounting
adalah untuk secara mendasar mengubah akuntansi, kontrol, dan proses pengukuran sehingga
mereka bersandar pada memotivasi perubahan dan perbaikan, menyediakan informasi yang
cocok untuk pengendalian dan pengambilan keputusan, memberikan pemahaman tentang nilai
pelanggan, benar menilai dampak keuangan ramping perbaikan, sederhana, visual, dan rendah
limbah. Lean accounting tidak memerlukan metode akuntansi manajemen tradisional seperti
penetapan biaya standar, biaya berdasarkan aktivitas, varians pelaporan, biaya-biaya, sistem
8
kontrol transaksi yang kompleks, dan membingungkan laporan keuangan. Hal ini digantikan
dengan;
Pengukuran kinerja lean terfokus
Ringkasan sederhana biaya langsung value stream
Pengambilan keputusan dan pelaporan menggunakan sistem box score
Laporan keuangan yang sederhana sehingga dimengerti semua orang dan tepat
waktu
Penyederhanaan rasional dan penghapusan sistem kontrol transaksional
Penghapusan penganggaran tradisional melalui penjualan bulanan, operasi dan
SOFP
Harga berbasis nilai
Pemahaman yang benar tentang dampak lean terhadap keuangan
Visi dari Akuntansi Lean adalah
a. Memberikan informasi yang akurat, tepat waktu, & dipahami untuk memotivasi
transformasi lean seluruh organisasi, dan untuk pengambilan keputusan yang mengarah
ke nilai pelanggan meningkat, pertumbuhan, profitabilitas, dan aliran kas.
b. Gunakan alat bersandar untuk menghilangkan limbah dari proses akuntansi sambil
mempertahankan kontrol keuangan menyeluruh.
c. Sepenuhnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (PSAK), peraturan pelaporan
eksternal, dan internal persyaratan pelaporan.
d. Dukungan budaya ramping dengan memotivasi investasi pada orang-orang, memberikan
informasi yang relevan dan ditindaklanjuti, dan memberdayakan perbaikan terus-menerus
pada setiap tingkat organisasi.
Metode lean paling sering digunakan dan dikembangkan untuk mendukung perusahaan
manufaktur, dan sebagian besar pelaksanaan Lean Akuntansi telah dalam organisasi manufaktur.
Namun sekarang metode lean juga digunakan ke industri lain seperti jasa keuangan, kesehatan,
pemerintah, dan pendidikan ada beberapa contoh awal penerapan Lean Akuntansi di industri ini.
Aplikasi metode lean ini pada tahap awal bersandar itu penting untuk menerapkan perbaikan
bersandar di seluruh organisasi, dan ada tempat yang lebih cocok dari proses akuntansi. Ini
9
termasuk dekat akhir bulan, hutang, piutang, penggajian, akuntansi biaya, pelaporan biaya, dan
sebagainya. Ada tiga alasan untuk menerapkan metode perbaikan bersandar dengan proses
akuntansi:
Proses akan ditingkatkan dan operasi perusahaan menjadi lebih baik.
Orang-orang keuangan akan belajar banyak tentang metode lean. Lean tidak dipelajari
dari buku, tetapi dari pengalaman.
Penghapusan limbah akan membebaskan waktu untuk orang-orang keuangan untuk
bekerja pada pengenalan Lean Akuntansi.
Seperti yang telah disebut kan tadi, lean accounting menggunakan box scorecard dalam
pelaporan keuangannnya. Contoh dari box scorecard dapat dilihat dibawah in.
Metode box scorecard fleksibel untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis keputusan, dan
menggunakan pendekatan dasar yang sama bahwa kita tidak mencoba untuk menghitung biaya
produk diserap sepenuhnya. Alih-alih dampak dari keputusan ini pada value stream secara
keseluruhan digunakan untuk menilai kesesuaian setiap pilihan kita. Hal ini menyebabkan
10
pemahaman yang lebih baik dan keputusan yang lebih baik, bila digunakan dengan standar
proses pengambilan keputusan
Dalam keadaan paling tidak perlu untuk menghitung biaya produk atau jasa. perusahaan
manufaktur tradisional biasanya menghitung biaya produk diserap sepenuhnya menggunakan
metode yang kompleks untuk alokasi biaya overhead, dan mereka menggunakan biaya produk
ini untuk pengambilan keputusan, penilaian persediaan, dan pengukuran kinerja dalam bentuk
analisis varians dan metrik seperti efisiensi individu. metode yang serupa digunakan dalam
organisasi layanan untuk memperkirakan biaya setiap layanan yang mereka sediakan.
Perusahaan menggunakan metode akuntansi lean mengakui bahwa biaya standar dan metode-
metode lain untuk produk atau layanan diserap sepenuhnya biaya menyebabkan keputusan yang
buruk dan memotivasi perilaku anti-lean. Perusahaan-perusahaan ini juga menemukan bahwa
tidak perlu untuk menghitung biaya produk karena semua menggunakan biaya produk tradisional
di dalam perusahaan dapat diatasi dalam akuntansi lean menggunakan metode sederhana dan
lebih baik. menggunakan Keputusan-keputusan, penilaian persediaan, pengukuran kinerja, dan
biaya produk lainnya sepenuhnya terserap semua dicapai dengan menggunakan metode lain
akuntansi ramping. Jika biaya produk diperlukan untuk melaporkan harga transfer internasional,
maka ini dapat dihitung dengan menggunakan metode lean-berfokus lebih sederhana dan lebih
seperti fitur & karakteristik biaya.
11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Lean yang muncul pada zaman setelah PDII ini sangat bermanfaat bagi perusahaan-
perusahaan yang ada pada zaman sekarang, karena penggunaannya yang mudah dan fleksibel
serta bertujuan untuk mengurangi ataupun menghapuskan biaya tidak berguna yang ada pada
perusahaan. Hal ini tentu saja akan menguntungkan perusahaan yang menggunakan sistem ini,
dimana pada zaman sekarang persaingan antar perusahaan sangat sengit. Perusahaan yang
menggunakan sistem ini biasanya juga menerapkan sistem JIT.
Lean biasanya digunakan oleh perusahaan manufaktur karena pada perusahaan ini
kemungkinan terjadinya biaya untuk transaksi atau aktifitas yang tidak berguna sangat besar,
karena umumnya sistem ini pada perusahaan manufaktur maka terdapatlah istilah Lean
Manufacturing System. Namun lean tidak hanya dapat digunakan pada perusahaan manufaktur
saja, banyak perusahaan dibidang industry lain nya yang dapat menerapkan sistem ini.
Penggunaan lean biasanya tidak banyak yang dapat dipelajari dari buku, lean dapat dipelajari
dari pengalaman.
Lean accounting sendiri merupakan konsep yang digunakan oleh perusahaan yang
menggunakan sistem lean. Laporan keuangan lean biasanya dalam bentuk box scorecard.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Lean Accounting. http://ekonomister.blogspot.com/2010/10/lean-
accounting.html. 21 Mei 2013
Diyandewi. 2012. Lean Accounting, Perhitungan Biaya Target, dan Balanced Scorecard.
http://diyandewi.blogspot.com/2012/07/chapter-15-lean-accounting-perhitungan.html. 21 Mei
2013
Apriyono, Andri. 2009. Lean Manufacturing and Lean Accounting.
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/02/18/lean-manufacturing-and-lean-accounting/. 22
Mei 2013
Don R, Hansen, Marryanne M. Mowen. 2011. Akuntansi Manajerial. Jakarta. Salemba Empat
Lely. 2011. Lean Accouting.
http://lely-seminarakuntansimanajemen.blogspot.com/2011/05/lean-accounting.html. 20 Mei
2013
13