akibat gangguan gizi terhadap fungsi tubuh

2
Akibat gangguan gizi terhadap fungsi tubuh Status gizi baik atau optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan. Baik pada status gizi kurang maupun status gizi lebih terjadi gangguan gizi. Gangguan gizi disebabkan oleh factor primer atau sekunder. Factor primer: bila susunan makanan seseorang salah dalam kuantitas dan atau kualitas yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan yang salah, dsb. Factor sekunder: meliputi semua factor yang menyebabkan zat-zat gizi tidak mampu sampai di sel-sel tubuh setelah makanan dikonsumsi. Misalnya factor- faktor yg mengganggu pencernaan, seperti gigi-geligi yang tidak baik, kelainan struktur saluran cerna dan kekurangan enzim. Akibat gizi kurang pada proses tubuh Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa ang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan yang kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkkan gangguan pada proses: Pertumbuhan anak2 tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein digunakan sebagai zat pembakar, jika kekurangan, maka otot2 menjadi lembek dan rambut mudah rontok. Produksi tenaga berkurang, sehingga tubuh menjadi lemah, malas, dan produktivitas kerja menurun. Daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stress menurun. System imunitas dan antibody berkurang, sehingga lebih mudah terserang infeksi.

Upload: ryanti-kafka-khoirulinsani

Post on 04-Aug-2015

107 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Akibat gangguan gizi terhadap fungsi tubuhStatus gizi baik atau optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan. Baik pada status gizi kurang maupun status gizi lebih terjadi gangguan gizi. Gangguan gizi disebabkan oleh factor primer atau sekunder. Factor primer: bila susunan makanan seseorang salah dalam kuantitas dan atau kualitas yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan yang salah, dsb. Factor sekunder: meliputi semua factor yang menyebabkan zat-zat gizi tidak mampu sampai di sel-sel tubuh setelah makanan dikonsumsi. Misalnya factor-faktor yg mengganggu pencernaan, seperti gigi-geligi yang tidak baik, kelainan struktur saluran cerna dan kekurangan enzim.

Akibat gizi kurang pada proses tubuhAkibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa ang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan yang kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkkan gangguan pada proses: Pertumbuhan anak2 tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein digunakan sebagai zat pembakar, jika kekurangan, maka otot2 menjadi lembek dan rambut mudah rontok. Produksi tenaga berkurang, sehingga tubuh menjadi lemah, malas, dan produktivitas kerja menurun. Daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stress menurun. System imunitas dan antibody berkurang, sehingga lebih mudah terserang infeksi. Struktur dan fungsi otak: kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berpikir. Otak mencapai bentuk maksimalnya pada usia 2 tahun. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen. Anak anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan perilaku tidak tenang, mudah tersinggung, cengeng, dan apatis.

Akibat gizi lebih pada proses tubuhGizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energy yang dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan merupakan salah satu factor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit degenerative, seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, hati, dan kantung empedu. sumber: sunita almatsier. 2006. prinsip dasar ilmu gizi. jakarta: gramedia