documentak

9
36 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Objek Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2006. Agar hasil penelitian tidak bias, peneliti telah memastikan bahwa seluruh perusahaan yang dijadikan sampel setidaknya telah menerapkan good corporate governance selama satu tahun sebelum periode pengamatan. Sampel diambil sebanyak 20 dari 30 perusahaan yang berada dalam populasi menggunakan purposive sampling dengan kriteria: 1. perusahaan bergerak dalam industri perbankan dan telah mendaftarkan sahamnya per 31 Desember 2004; dan 2. perusahaan tidak mengalami kerugian operasional selama periode Laporan Keuangan 2003-2006. Data yang diperlukan untuk pengujian hipotesis antara lain company profile dan Annual Report (Laporan Tahunan) untuk periode tahun 2004-2006 ditambah Laporan Laba Rugi tahun 2003. Ada pun informasi yang diambil dari annual report adalah informasi mengenai komponen-komponen good corporate governance (variabel- variabel independen dalam penelitian ini), serta informasi pendapatan operasional dan laba operasional emiten dalam setiap tahun pengamatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah field research untuk data dalam pengujian hipotesis, serta library research untuk metode penelitian dan landasan teori. Data-data yang digunakan untuk pengujian hipotesis tersebut merupakan data

Upload: kruduk-bisa

Post on 25-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

AK

TRANSCRIPT

Page 1: DocumentAK

36

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III.1 Objek Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2006. Agar hasil

penelitian tidak bias, peneliti telah memastikan bahwa seluruh perusahaan yang

dijadikan sampel setidaknya telah menerapkan good corporate governance selama satu

tahun sebelum periode pengamatan. Sampel diambil sebanyak 20 dari 30 perusahaan

yang berada dalam populasi menggunakan purposive sampling dengan kriteria:

1. perusahaan bergerak dalam industri perbankan dan telah mendaftarkan sahamnya

per 31 Desember 2004; dan

2. perusahaan tidak mengalami kerugian operasional selama periode Laporan

Keuangan 2003-2006.

Data yang diperlukan untuk pengujian hipotesis antara lain company profile dan

Annual Report (Laporan Tahunan) untuk periode tahun 2004-2006 ditambah Laporan

Laba Rugi tahun 2003. Ada pun informasi yang diambil dari annual report adalah

informasi mengenai komponen-komponen good corporate governance (variabel-

variabel independen dalam penelitian ini), serta informasi pendapatan operasional dan

laba operasional emiten dalam setiap tahun pengamatan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah field research untuk data

dalam pengujian hipotesis, serta library research untuk metode penelitian dan landasan

teori. Data-data yang digunakan untuk pengujian hipotesis tersebut merupakan data

Page 2: DocumentAK

37

sekunder (data yang diperoleh dari pihak ke tiga), di mana annual report diperoleh

melalui Perpustakaan Bank Indonesia, Galeri Bursa Efek Indonesia, dan www.idx.co.id,

sedangkan informasi umum mengenai emiten diperoleh melalui Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) serta website dari masing-masing emiten.

III.2 Variabel dan Pengukuran

Terdapat lima variabel penelitian dalam skripsi ini. Berikut ini adalah kelima

variabel penelitian tersebut beserta pengukuran yang digunakan untuk masing-masing

variabel.

1. Praktek Perataan Laba

Variabel ini terdiri dari perusahaan yang melakukan perataan laba dan

perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Proksi perataan laba yang

digunakan untuk membedakan perata dengan bukan perata dalam penelitian ini

adalah indeks Eckel dengan formula sebagai berikut:

Indeks Perataan Laba = CV Δ I CV Δ S

Di mana:

Δ I : Perubahan laba operasional dalam satu periode

Δ S : Perubahan pendapatan operasional dalam satu periode

CV : Koefisien variasi dari variabel; yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai

yang diharapkan (ukuran rata-rata dari variabel)

Dasar pengambilan keputusan:

1. apabila Indeks Eckel ≥ 1 maka perusahaan adalah perata, dan

2. apabila Indeks Eckel < 1 maka perusahaan bukanlah perata laba.

Page 3: DocumentAK

38

Perhitungan indeks Eckel dalam penelitian ini menggunakan alat bantu Microsoft

Excel dengan memanfaatkan fungsi Standar Deviasi (stdev), Mean (average),

dan fungsi hitung pembagian.

Dalam penelitian ini, perataan laba adalah variabel dummy di mana nilai 1

diberikan untuk perata dan nilai 0 diberikan untuk bukan perata.

2. Keberadaan Sekretaris Perusahaan

Variabel ini merupakan variabel dummy. Nilai 1 diberikan untuk emiten yang

memiliki Sekretaris Perusahaan dan nilai 0 diberikan untuk emiten yang tidak

memiliki Sekretaris Perusahaan.

Emiten dianggap memiliki Sekretaris Perusahaan apabila terdapat pejabat yang

memenuhi definisi Sekretaris Perusahaan (lihat definisi operasional variabel

penelitian), dan fungsi tersebut bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

3. Keberadaan Komite Audit

Variabel ini merupakan variabel dummy. Nilai 1 diberikan untuk emiten yang

memiliki Komite Audit dan nilai 0 diberikan untuk emiten yang tidak memiliki

Komite Audit.

Nilai 1 hanya diberikan apabila terdapat Komite Audit yang memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut:

1. Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang; dan

2. Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen.

4. Ukuran Dewan Direksi

Variabel ini diukur berdasarkan jumlah Dewan Direksi yang diungkapkan dalam

annual report emiten. Direksi yang masuk perhitungan dalam penelitian ini

hanya direksi yang masih aktif per 31 Desember tahun yang bersangkutan.

Page 4: DocumentAK

39

5. Komposisi Dewan Komisaris Independen

Variabel ini merupakan komposisi jumlah Dewan Komisaris Independen

terhadap jumlah keseluruhan Dewan Komisaris yang dimiliki oleh emiten

(persentase komposisi dinyatakan dalam dua digit di belakang koma). Komisaris

yang masuk perhitungan dalam penelitian ini hanya komisaris yang masih aktif

per 31 Desember tahun yang bersangkutan.

III.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Di bawah ini adalah variabel-variabel penelitian dalam skripsi ini beserta definisi

dari masing-masing variabel.

Variabel Dependen (Y) = Praktek Perataan Laba

Perataan laba adalah tindakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang

dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan.

Variabel Independen (X1, X2, X3, X4)

X1 Keberadaan Sekretaris Perusahaan

Sekretaris perusahaan adalah petugas penghubung dengan investor, serta petugas

yang mematuhi ketentuan-ketentuan undang-undang dan penyelenggara

dokumen perusahaan.

X2 Keberadaan Komite Audit

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka

membantu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam melakukan pengawasan.

Page 5: DocumentAK

40

X3 Ukuran Dewan Direksi

Dewan Direksi adalah organ perusahaan yang bertugas secara kolegial dalam

mengelola perusahaan.

X4 Komposisi Dewan Komisaris Independen

Komisaris Independen adalah komisaris yang berasal dari luar perusahaan yang

tidak memiliki hubungan dalam hal kepemilikan, afiliasi, dan kegiatan usaha.

III.4 Hipotesis Penelitian

Sebagaimana telah diuraikan dalam Landasan Teori, berikut ini adalah hipotesis

penelitian dalam skripsi ini:

Ha.1 Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara keberadaan Sekretaris

Perusahaan dengan praktek perataan laba

Ha.2 Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara keberadaan Komite

Audit dengan praktek perataan laba

Ha.3 Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara ukuran Dewan Direksi

terhadap praktek perataan laba.

Ha.4 Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara komposisi Dewan

Komisaris Independen terhadap praktek perataan laba.

III.5 Teknik Pengujian Model Regresi

Pada dasarnya, kelayakan model regresi logistik dalam memprediksikan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen cukup dilakukan dengan uji

Page 6: DocumentAK

41

model fit yang berdasarkan pada fungsi likelihood (probabilitas bahwa model yang

dihipotesakan mampu menggambarkan data input).

Meskipun uji model fit sudah cukup untuk menguji kelayakan model regresi

logistik, peneliti tetap akan melakukan uji normalitas terhadap variabel X3 (ukuran

Dewan Direksi) dan variabel X4 (komposisi Dewan Komisaris Independen). Kemudian

dalam hal uji asumsi klasik, uji penyimpangan heteroskedastisitas dan autokorelasi tidak

diperlukan karena tidak relevan dengan model regresi logistik. Namun demikian, uji

penyimpangan multikolinearitas masih relevan dengan model regresi logistik, karena uji

multikolinearitas ini dilakukan hanya untuk menguji keberadaan hubungan linear antar

variabel independen tanpa melibatkan variabel dependennya.

Uji model fit, uji normalitas, dan uji multikolinearitas akan disajikan dalam

masing-masing subbab berikut ini.

III.5.1 Uji Model Fit

Suatu model regresi logistik dapat dikatakan layak apabila model yang

dihipotesakan tersebut fit dengan datanya. Pengujian model ini dilakukan dengan

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test dengan hipotesis:

H0: Model yang dihipotesakan fit dengan data. Artinya, tidak terdapat

perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya, sehingga

model dapat diterima karena mampu memprediksikan nilai observasinya.

H1 : Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data. Artinya, terdapat

perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga

Page 7: DocumentAK

42

goodness fit model tidak dapat diterima karena tidak mampu

memprediksikan nilai observasinya.

Ada pun dasar pengambilan keputusan atas hipotesis tersebut di atas

adalah:

1. jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test > 0,05 maka H0

diterima; dan

2. jika Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test ≤ 0,05 maka H0

ditolak.

III.5.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data

berskala ordinal, internal, dan rasio. Artinya, variabel Y (perataan laba), variabel

X1 (keberadaan Sekretaris Perusahaan), dan variabel X2 (keberadaan Komite

Audit) yang merupakan variabel-variabel berskala nominal tidak perlu diuji

normalitasnya.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov menggunakan menu SPSS Analyze – Nonparametric Tests

– 1 Sample KS dengan hipotesis:

H0 : Distribusi normal

H1: Distribusi tidak normal

Pengambilan keputusan didasarkan kepada nilai probabilitas (Asymp.

Sig. (2-tailed)) di mana:

Page 8: DocumentAK

43

1. jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima; dan

2. jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak.

III.5.3 Uji Multikolinearitas

Hubungan yang linear antara satu variabel independen dengan satu

variabel independen lain dalam suatu model regresi dapat mengakibatkan

pengujian terhadap variabel independen secara individual (terpisah) menjadi

tidak signifikan. Oleh karena itu, uji multikolinearitas perlu dilakukan sebelum

uji regresi. Hipotesisnya adalah:

H0 : Tidak ada gejala multikolinearitas

H1: Ada gejala multikolinearitas

Multikolinearitas dideteksi melalui nilai variance inflation factor (VIF)

dengan dasar pengambilan keputusan:

1. jika VIF ≤ 5 maka H0 diterima; dan

2. VIF > 5 maka H0 ditolak.

Uji multikolinearitas dilakukan dengan memanfaatkan menu SPSS

Analyze – Regression – Linear dengan pilihan Statistics: Collinearity

Diagnostics.

III.6 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini terdiri dari frekuensi data, mean, nilai

minimun, nilai maksimum, dan standar deviasi. Melalui statistik deskriptif, dapat ditarik

suatu kesimpulan mengenai apakah emiten dalam populasi telah memenuhi komponen-

komponen good corporate governance yang diuji dalam penelitian ini.

Page 9: DocumentAK

44

Statistik deskriptif dilakukan dengan memanfaatkan menu SPSS analyze –

descriptive – descriptive statistics dan analyze – descriptive – frequencies,

III.7 Teknik Pengujian Hipotesis

Melalui regresi logistik, dapat diketahui tingkat signifikansi pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen, serta persamaan regresi logistik

yang menunjukkan nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen. Regresi

logistik dalam skripsi ini dilakukan dengan memanfaatkan menu Analyze – Regression –

Binary Logistic pada SPSS.

Hipotesis untuk signifikansi variabel independen secara parsial adalah:

H0 : Secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

H1: Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5% dan 10%,

dengan tingkat signifikansi 10% sebagai dasar pengambilan keputusan. Artinya, dasar

pengambilan keputusan dalam regresi logistik penelitian ini adalah:

1. jika signifikansi (dinyatakan dalam Sig.) < 0,1 maka H0 ditolak; dan

2. jika signfikansi > 0,1 maka H0 diterima.