ajinugroho universitasbrawijaya sohec(sociialhealthycare)sebagaisolusikesehatangigimasyarakat

Upload: aji-nugroho

Post on 06-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    1/22

     

    PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    SOHEC (SOCIAL HEALTHY CARE) SEBAGAI SOLUSI KESEHATAN

    GIGI MASYARAKAT

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-GAGASAN TERTULIS 

    Diusulkan oleh:

    Taufic Hidayat 155030200111007 2015

    Aji Nugroho 155030207111084 2015

    Mila Anggraini Puspita 155030107111049 2015

    Setyo Pambudi

    Nur Fitriasari

    145030200111056

    145030100111017

    2014

    2014

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    2/22

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    3/22

     

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN SAMPUL  i

    HALAMAN PENGESAHAN  ii

    DAFTAR ISI  iii

    RINGKASAN  iv

    PENDAHULUAN  1

    Latar Belakang 1Tujuan 2

    Manfaat 2

    GAGASAN  3

    KESIMPULAN  9

    DAFTAR PUSTAKA  10

    LAMPIRAN-LAMPIRAN  11

    Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing yangDitandatangani 11

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 17

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan 18

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    4/22

     

    RINGKASAN

    SOHEC (SOCIAL HEALTHY CARE) SEBAGAI SOLUSI KESEHATAN

    GIGI MASYARAKAT

    Disusun oleh : Taufic Hidayat, Aji Nugroho, Setyo Pambudi, Nur Fitriasari, Mila

    Anggraini Puspita S.

    Rendahnya Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut serta kurang

     pedulinya akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih tergolong rendah.Dengan demikian maka diadakannya inovasi untuk mengadakan pemeriksaan dan

     pengobatan gratis kepada penduduk desa.dengan cara menawarkan pemeriksaan

    dan penawaran gigi gratis kepada masyarakat. Banyak nya permasalahan tersebut

    dikarenakan minimnya kepedulian masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut

     padahal seperti kita ketahui, gigi dan mulut merupakan ‘pintu gerbang’ masuknya

    kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.

    Presentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas

    tahun 2007 dan 2013 meningkat dari mulut, presentase penduduk yang menerima

     perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1% pada

    tahun 2013.

    Gagasan yang kami tuangkan yaitu dengan membuatkan rangkaian kerja sama

    aparatur daerah dan dinas kesehatan. Gagasan tersebut berupa aplikasi jaringan

     berbasis teknologi yang lebih mudah dalam melakukan pendataan kepadamasyarakat yang memerlukan akses kesehatan. Gagasan tersebut di

    implementasikan di yang masih memprihatinkan dan masih membutuhkan

     pelayanan dan penanganan yang serius dan juga memperhatikan daerah desa yang

    masih tertinggal jauh dari taraf kesehatan yang layak. Selain itu juga memberikan

    sosialisasi kepada aparat daerah setempat untuk menghimbau para warganya agar

    mengapresiasi dan turut ikut serta dalam menyukseskan program tersebut. harapan

    dari gagasan tersebut supaya masyarakat desa bisa memperoleh akses kesehatan

    yang memadai dan mendapatkan pelayanan kesehatan dengan gagasan yang di

    tawarkan

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    5/22

    1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih

    tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya keperdulian masyarakat

    terhadap kesehatan gigi. Kesehatan gigi dan mulut sering kali menjadi prioritas

    yang kesekian bagi sebagian orang, padahal seperti kita ketahui, gigi dan mulut

    merupakan ‘pintu gerbang’  masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat

    mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Presentase penduduk yang

    mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas tahun 2007 dan 2013

    meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%. Penduduk yang mempunyai masalah

    kesehatan gigi dan mulut, presentase penduduk yang menerima perawatan medis

    gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1% pada tahun 2013. EMD yang

    didefinisikan sebagai presentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut

    dalam 12 bulan terakhir dikali presentase penduduk yang menerima perawatan atau pengobatan gigi dan tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan

     perawat gigi) meningkat dari tahun 2007 (6,9%) menjadi 8,1% tahun 2013 seperti

    tampak pada gambar dibawah ini. Data tahun 2013 menunjukkan 31,1% tetapi hal

    tersebut termasuk masih rendah.

    Gambar 1. Proporsi penduduk semua usia yang bermasalah gigi dan mulut,

    mendapat perawatan dan EMD di Indonesia tahun 2007 dan 2013

    Sumber : Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007 dan 2013

    Disisi lain jumlah tenaga kesehatan dibidang kedokteran gigi sudah

    mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah dokter gigi dapat dilihat dari semakin

     banyaknya tenaga medis yang berada di daerah seperti yang tercantum dalam

    gambar berikut ini:

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    6/22

    2

    Gambar 2. Jumlah Dokter/Dokter Gigi Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi

    Dan Bidan Sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Aktif Menurut Kriteria

    Wilayah Di Indonesia Per 31 Desember Tahun 2014

    Sumber: Biro Kepegawaian, Kemenkes RI, 2015

    Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat tahun 2014 jumlah tenaga PTT

    terutama untuk dokter umum dan dokter gigi terbesar terdapat pada daerah dengan

    kriteria sangat terpencil dan terpencil. Dokter PTT di di daerah sangat terpencil berjumlah 1.811 orang, daerah terpencil berjumlah 1.142 orang sedangkan dokter

    PTT di daerah biasa hanya 155 orang. Jumlah dokter gigi PTT aktif di daerah sangat

    terpencil dan terpencil lebih tinggi jika dibandingkan dengan di daerah biasa.

    Jumlah dokter gigi di daerah sangat terpencil berjumlah 677 orang, daerah terpencil

     berjumlah 561 orang sedangkan di daerah biasa hanya berjumlah 32 orang. Jumlah

    tersebut dapat mencukupi pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat. 

    Berdasarkan jumlah tenaga medis tersebut seharusnya masyarakat yang

    mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut dapat membawanya ke tenaga

    kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas dan tingkat lanjutan seperti dokter gigi

    maupun rumah sakit. Penulis mengambil judul SOHEC (Social Healthy Care)

    Sebagai Solusi Kesehatan Gigi Masyarakat . 

    TujuanMembantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga

    kesehatan gigi dan mulut serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk

    melakukan pegobatan terhadap masalah gigi dan mulut.

    9 155 32

    21320

    48 1142 561

    11602

    0 1811 677

    9111

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    25000

    Dokter/Dokter Gigi

    Spesialis

    Dokter Umum Dokter Gigi Bidan

    Biasa Terpencil Sangat Terpencil

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    7/22

    3

    Manfaat

    a. 

    AkademisGagasan ini bisa menjadi rujukan ilmiah atau dasar atas gagasan

     berikutnya yang membahas tema yang relevan.

     b.  Praktis

    Gagasan ini menjadi masukan kepada masyarakat untuk menjaga

    kesehatan gigi dan mulut serta memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk

    melakukan kesehatan gigi dan mulut.

    GAGASAN

    Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

    Kesehatan gigi dan mulut dianggap tidak penting bagi sebagian masyarakat

    di Indonesia padahal seperti yang diketahui kesehatan gigi dan mulut merupakan

    hal yang penting karena tempat berkumpulnya kuman dan bakteri sehingga dapatmengganggu kesehatan. Masalah kesehatan gigi dan mulut seperti gigi berlubang

    masih dikeluhkan oleh masyarakat yang mengalaminya, biasanya anak-anak kecil

    atau orang dewasa membiarkan hal tersebut sampai benar-benar sakit barulah

    mereka bertemu dengan dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Data kesehatan

    gigi meliputi indikator status kesehatan gigi, indikator perilaku kesehatan gigi dan

    indikator jangkauan pelayanan. Indikator  status kesehatan gigi dilihat dari

     persentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut, yang mendapat

     perawatan medis gigi dan  Effective Medical Demand (EMD) yang merupakan

    kemampuan untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi.

    Persentase penduduk yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut

    menurut Riskesdas tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%.

    Penduduk yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, persentase

     penduduk yang menerima perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahund 2007menjadi 31,1% pada tahun 2013. Seperti halnya dengan EMD yang didefinisikan

    sebagai persentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut dalam 12

     bulan terakhir dikali persentase penduduk yang menerima perawatan atau

     pengobatan gigi dari tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan

     perawatan gigi) meningkat dari tahun 2007 (6,9%) menjadi 8,1% tahun 2013 seperti

    tampak pada gambar dibawah ini.

    Gambar 1. Proporsi Penduduk Semua Usia yang Bermasalah Gigi Dan Mulut,

    Mendapat perawatan dan ED di Indonesia Tahun 2007 dan 2003.

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    8/22

    4

    Sumber: Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013

    Gambar di bawah ini menunjukan perilaku penduduk umur 10 tahun ke atas

    dengan kebiasaan menggosok gigi dan membersihkan gigi secara benar. Dari penduduk 10 tahun ke atas yang mempunyai kebiasaan menyikat gigi setiap hari,

    hanya 2,3% yang menyikat gigi dengan benar (sesudah makan pagi dan sebelum

    tidur malam) pada tahun 2013 dan 7,3% pada tahun 2007. Hal ini mungkin

    disebabkan penduduk kurang pengetahuan dan kesadaran terhadap kebersihan gigi

    dan mulut.

    Gambar 2. Persentase Perilaku Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Dengan

    Kebiasaan Menggosok Gigi dan Perilaku Benar Menggosok Gigi di Indonesia

    Tahun 2007 dan 2013

    23,2

    29,7

    6,9

    25,9

    31,1

    8,1

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    Bermasalah gigi dan mulut Menerima perawatan EMD

    2007 2013

    91,1  93,8

    7,32,3

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    2007 2013

    Sikat gigi setiap hari Menyikat gigi dengan benar

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    9/22

    5

    Gambar 3. Index DMF-T di Indonesia Tahun 2007 dan 2013

    Sumber: Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013

    Indeks DMF-T menggambarkan tingkat kerusakan gigi. DMF-T

    menunjukkan banyaknya kerusakan gigi yang pernah dialami seseorang baik beruba  Decay/D (gigi karies atau gigi berlubang),  Missing/M (gigi cabut) dan

    Filling/F (gigi ditumpat). Indeks DMF-T Indonesia pada tahun 2013 adalah 4,6%

    yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 buah gigi per 100 orang. Bila

    dibandingkan dengan tahun 2007 Indeks DMF-T hamper sama dengan tahun 2013

    yaitu 4,85% yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia pada tahun 2007

    sebanyak 485 buah gigi per 100 orang seperti tampak pada gambar 3.

    Gambar 4. Jumlah Dokter/Dokter Gigi Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi Dan

    Bidan Sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Aktif Menurut Kriteria Wilayah Di

    Indonesia Per 31 Desember Tahun 2014

    4,85

    4,6

    4,45

    4,5

    4,55

    4,6

    4,65

    4,7

    4,75

    4,8

    4,85

    4,9

    2007 2013

    9 155 32

    21320

    48 1142 561

    11602

    0 1811 677

    9111

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    25000

    Dokter/Dokter Gigi

    Spesialis

    Dokter Umum Dokter Gigi Bidan

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    10/22

    6

    Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat tahun 2014 jumlah tenaga PTT

    terutama untuk dokter umum dan dokter gigi terbesar terdapat pada daerah dengankriteria sangat terpencil dan terpencil. Dokter PTT di di daerah sangat terpencil

     berjumlah 1.811 orang, daerah terpencil berjumlah 1.142 orang sedangkan dokter

    PTT di daerah biasa hanya 155 orang. Jumlah dokter gigi PTT aktif di daerah sangat

    terpencil dan terpencil juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan di daerah biasa.

    Jumlah dokter gigi di daerah sangat terpencil berjumlah 677 orang, daerah terpencil

     berjumlah 561 orang sedangkan di daerah biasa hanya berjumlah 32 orang. Jumlah

    tersebut dapat mencukupi pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.

    Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya

    Permasalahan yang timbul adalah Indonesia mempunyai tenaga medis di

     bidang kesehatan gigi dan mulut yang cukup, tetapi penduduk di Indonesia masih

    mempunyai kesehatan gigi dan mulut yang rendah. Adapun beberapa solusi yang

     pernah dilaksanakan sebagai upaya penanggulangan kesehatan gigi dan mulutmasyarakat adalah sebagai berikut:

    1.  Melakukan pendataan kadar fluor di seluruh Indonesia kemudian

    melakukan ujicoba water fluridasi pada beberapa wilayah dengan kadar

    dibawah standar.

    2.  Program pasta gigi berfluoride untuk daerah-daerah pedalaman yang

    masih menggunakan bahan-bahan alam untuk menyikat gigi, jika

    dianggap pasta gigi bertentangan dengan keyakinan dapat menggunakan

    siwak yang juga mengandung fluoride atau bahan alam lain yang

    mengandung fluoric

    3.   Milk fluoridation di sekolah-sekolah seperti yang dilakukan oleh negara

    Thailand

    4.  Aplikasi topical fluor oleh dokter gigi pada kasus dengan indikasi tertentu

    5. 

    Menjalankan program konseling dan control diet terutama makanan yangmengandung gula, pemakaian tembakau dan jenis-jenis makanan lain

    yang merusak kesehatan mulut baik serta penerapan pola makan yang

    sehat dan seimbang terutama makanan-makanan yang baik untuk

    kesehatan mulut lewat puskesmas maupun lewat sekolah dengan UKGS.

    6.  Pelaksanaan program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang

     berkesinambungan untuk melakukan kontrol kesehatan gigi dan mulut

     pada siswa-siswa sekolah. UKGS di Indonesia belum berjalan dengan

    optimal terutama di sekolah-sekolah tingkat lanjut seperti SMP dan SMA.

    7.  Program kesehatan gigi dan mulut yang berintegrasi dengan program-

     program lain di puskesmas misalnya program KIA dan gizi. Dengan

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    11/22

    7

    membuat daftar makanan dan pola makan yang benar untuk bayi, balita,

    dan anak-anak yang bukan hanya memperbaiki tumbuh kembang danmencegah malnutrisi namun juga menurunkan resiko karies dari pola

    makan yang salah.

    9.  Posyandu/Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

    10. Integritas: puskesmas keliling, puskesmas pembantu, bakti sosial.

    Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

    Gambar 1. Contoh Website

    Sumber: Hasil Olahan Penulis

    Gambar 2. Contoh Website

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    12/22

    8

    Gambar 3. Contoh website

    Sumber: Hasil Olahan Penulis

    Gambar 4. Contoh Website 

    Sumber: Hasil Olahan Penulis

    Kondisi terkini dari pencetus gagasan adalah telah tersedianya website untuk

    volunteer yang ingin mengabdikan diri ke masyarakat.

    Pihak-Pihak yang Mampu Mengimplementasikan Gagasan 

    Pihak yang dipercaya dapat memberikan perubahan kepada masyarakat

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    13/22

    9

    Dengan dijalnkannya program SOHEC oleh Kementrian Kesehatan.

    Diharapkan program ini dapat menjadi solusi kesehatan gigi masyarakat,dan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi.

    2.  Kementrian Riset dan Perguruan Tinggi

    Dengan dijalankannya program SOHEC oleh Kementrian Kesehatan.

    Diharapkan program ini mampu menjadi solusi untuk praktek mahasiswa

    tingkat akhir di Faultas Kedoteran Gigi di seluruh Indonesia.

    Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan 

    Langah-langah strategis yang dapat digunakan untuk mewujudan upaya-

    upaya tersebut di atas adalah sebagai berikut :

    1.  Melakukan open recruitment volunteer untuk mahasiswa tingat akhir

    Kedoteran Gigi dan dokter gigi.

    2.  Volunteer melakukan riset mengenai daerah yang mau dijadikan objek

     pengabdian.3.  Volunteer melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya

    kesehatan gigi.

    4.  Volunteer menyiapkan peralatan dan obat-obatan yang akan di bawa ke

    lokasi pengabdian. 

    5.  Volunteer melakukan pemeriksaan dan pengobatan gigi gratis pada

    masyarakat.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

     bahwa melalui SOHEC ( Social Healty Care )  dapat meningkatkan kesehatan

    masyarakat, khususnya di bidang kesehatan gigi. Kesehatan gigi dan mulut masih

    tergolong rendah.dilihat dari kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan

    gigi. Kurang sadarnya masyarakat untuk memperiksakan kesehatan gigi nya setiap6 ( enam ) bulan sekali. Gigi dan mulut merupakan ‘pintu gerbang’  masuknya

    kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.

    Presentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas

    tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%. Berdasarkan penduduk

    yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, presentase penduduk yang

    menerima perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1%

     pada tahun 2013. Hal tersebut sama dengan EMD yang didefinisikan sebagai presentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut dalam 12 bulan

    terakhir dikali presentase penduduk yang menerima perawatan atau pengobatan gigi

    dan tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan perawat gigi)

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    14/22

    10

    tersebut dilakukan supaya kesehatan gigi masyarakat tetap sehat dan jika ada

    Permasalahan pada gigi dapat langsung di beri penanganan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan. 2012. Pedoman Upaya Kesehatan Gigi

    Sekolah. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

    Kementrian Kesehatan RI. 2014.  INFODATIN Pusat Data dan

     InformasiKementrian Kesehatan RI. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

    Kementrian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta:Kementrian Kesehatan RI.

    Phitastari, Lisa. 2014. “Program Preventif unutuk Kesehatan Gigi dan Mulut

     Rakyat Indonesia”. Makalah Tugas Epidemiologi Umum dan Oral Fakultas

    Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Depok.

    Whardani, Anita K. 2012. Sebaiknya periksa Gigi Minimal 6 Bulan Sekali. Diakses

    Melalui www.tribunnews.com

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    15/22

    11

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Kelompok, dan Dosen Pembimbing

    A.  Identitas Diri

    1 Nama Lengkap Taufic Hidayat

    2 Jenis Kelamin Laki-laki

    3 Program Studi Administrasi Bisnis

    4 NIM 155030200111007

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 16 Agustus 19976  E-mail [email protected] 

    7 Nomor HP 089650824680

    B.  Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi

    SDN Kunciran 01

    Kota Tangerang

    SMPI YAPPIDA

    Kota Tangerang

    SMK PGRI 11

    Ciledug KotaTangerang

    Jurusan Akuntansi

    Tahun Masuk-Lulus s/d 2009 2009-2012 2012-2015

    C.  Pemakalah Seminar Ilmiah

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat1

    D.  Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

     persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.

    Malang, 18 April 2016Pengusul

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    16/22

    12

    A.  Identitas Diri

    1 Nama Lengkap Nur Fitriasari2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Administrasi Publik

    4 NIM 145030100111017

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonogiri, 23 Februari 1997

    6  E-mail [email protected] 

    7 Nomor HP 087712357088

    B.  Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN 3 Pule SMP N 1 Selogiri SMA N 3

    Sukoharjo

    Jurusan IPS

    Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

    C.  Pemakalah Seminar Ilmiah

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    D.  Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

     persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.

    Malang, 18 April 2016

    Pengusul

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    17/22

    13

    A.  Identitas Diri

    1 Nama Lengkap Aji Nugroho

    2 Jenis Kelamin Laki-laki

    3 Program Studi Bisnis Internasional

    4 NIM 155030207111084

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 8 April 1996

    6  E-mail [email protected] 

    7 Nomor HP 081283938595

    B.  Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Pulogebang

    04

    SMPN 172

    Jaktim

    SMAN 36

    Jaktim

    Jurusan IPS

    Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

    C.  Pemakalah Seminar Ilmiah

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    D.  Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

     persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.

    Malang, 18 April 2016Pengusul

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    18/22

    14

    A.  Identitas Diri

    1 Nama Lengkap Setyo Pambudi2 Jenis Kelamin Laki- laki

    3 Program Studi Administrasi Bisnis

    4 NIM 145030200111056

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Lamongan, 13 Februari 1996

    6  E-mail  [email protected] 

    7 Nomor HP 085648727075

    B.  Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Sogo 1 SMPN 1 Babat MAN Babat

    (KRBI)

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2002-2007 2007-2010 2010-2013

    C.  Pemakalah Seminar Ilmiah

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    D. 

    Penghargaan dalam 10 tahun TerakhirNo Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

     persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.

    Malang, 18 April 2016

    Pengusul

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    19/22

    15

    A.  Identitas Diri

    1 Nama Lengkap Mila Anggraini Puspita Sari2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Administrasi Publik

    4 NIM 155030107111049

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 20 November 1996

    6  E-mail [email protected] 

    7 Nomor HP 085755165129

    B.  Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Janti 2 SMP N 2 Papar SMA N 1 Papar

    Jurusan

    Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

    C. 

    Pemakalah Seminar Ilmiah

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    D.  Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan

    Tahun

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.

    Malang, 18 April 2016

    Pengusul

    Mila Anggraini Puspita Sari

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    20/22

    16

    Identitas diri Dosen Pembimbing

    1.   Nama : Mochamad Chazienul Ulum, S.Sos, M.PA

    2.   NIP : 197406142005011001

    3.  Alamat : Jalan Joyosuko Metro II/49 Malang

    4.   No. Telepon : 085334916305

    5.  Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

    6.  Pangkat : Penata Muda

    7. 

    Fakultas/Program Studi : Ilmu Administrasi/ Ilmu Administrasi Publik

    8.  Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

    Dosen Pembimbing

    (Mochamad Chazienul Ulum, S.Sos, M.PA)

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    21/22

    17

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No Nama/NIMProgram

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian

    Tugas

    1

    Taufic Hidayat/155030200111007

    Administrasi

    Bisnis

    Ilmu

    AdministrasiBisnis

    20

     jam/minggu

    Ketua,

    koordinasidengan

    dosen 

    2 Aji Nugroho/

    155030207111084

    Administrasi

    Bisnis

    Bisnis

    Internasional

    20

     jam/minggu

    Sekretaris,

    koordinasi

    antar

    anggota

    3 NurFitriasari/145030100111017

    AdministrasiPublik

    IlmuAdministrasi

    Publik

    20 jam/mingu Bendahara,koordinasi

    antar

    anggota

    4 Mila Anggraini Puspita

    Sari/155030107111049

     

    Administrasi

    Publik

    Ilmu

    Administrasi

    Publik

    20

     jam/minggu

    Koordinator

    lapangan

    dan laporan

    5 Setyo

    Pambudi/145030200111056

    Administrasi

    Bisnis

    Ilmu

    Administrasi

    Bisnis

    20

     jam/minggu

    Koordinator

    lapangan

    dan laporan

  • 8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat

    22/22