bab iii deskripsi wilayah 3.1 gambaran umum...
TRANSCRIPT
42
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
3.1 Gambaran Umum Kota Batu
Tanggal 6 Maret 1993, kota administratif Batu dibentuk dan
diresmikan, sebelumnya adalah bagian dari wilayah Kabupaten Malang.
Tanggal 10 April 1995 dikirim permohonan surat persetujuan DPRD
Kabupaten Malang dan Bupati Malang tentang peningkatan status kotif Batu
menjadi Kota Madya Batu. pada tanggal 11 April 1995, pengiriman surat
persetujuan kepada pembantu Gubernur di Malang tentang peningkatan status
kotif Batu menjadi Kota Madya Batu.
Tanggal 6 Juni 1996, dengan persetujuan DPR kota Malang, surat
persetujuan Bupati dan Pembantu Gubernur di Malang, dikirimkan ke
Gubernur Jawa Timur. Dan melalui proses yang sangat panjang tanggal 28
Pebruari 2001 diturunkan surat keputusan MENDAGRI dan Otonomi Daerah.
Tanggal 21 Juni 2001 Batu disahkan menjadi kota admistratif berdasarkan UU
No. 11 tahun 2001. Dan tanggal 17 Oktober 2001 Batu telah diresmikan
menjadi daerah otonom yang berpisah dengan wilayah Kabupaten Malang,
yang terdiri dari tiga kecamatan dan 19 desa serta 5 kelurahan.
43
3.1.1 Geografis
Sumber: Statistik Daerah Kota Batu 2016
Secara geografis Kota Batu terletak pada posisi antara 7”44’,55,11’
sampai dengan 8’’26',35,45’ Lintang Selatan dan 112’’17',10,90’ sampai
dengan 122’’57',00,00’ Bujur Timur. Adapun batas-batas wilayah Kota
Batu adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara: Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan
b. Sebelah Timur: Kabupaten Malang
c. Sebelah Selatan: Kabupaten Blitar dan Malang
d. Sebelah Barat: Kabupaten Malang
Gambar 1. Peta Kota Batu
44
Luas wilayah Kota Batu secara keseluruhan adalah sekitar 199,09 km2
terbagi kedalam 3 kecamatan dan Kecamatan Bumiaji merupakan
kecamatan yang paling wilayahnya paling luas dibandingkan dua
kecamatan lainnya yaitu 127,98 km2, sedangkan Kecamatan Batu dan
Kecamatan Junrejo masing-masing wilayahnya adalah 45.46 km2 dan
25.65 km2. Dilihat dari ketinggian wilayahnya, sebagian besar daerah di
Kota Batu terletah di daerah perbukitan/lereng.
Tahun 2015 Kota Batu terbagi habis menjadi 3 kecamatan, 19 desa, 5
kelurahan, 238 RW dan 1.127 RT. Dilihat komposisi jumlah
desa/kelurahan, kecamatan Bumiaji memiliki jumlah desa terbanyak yaitu
masing-masing 9 desa. Banyaknya desa/kelurahan yang dimiliki tidak
otomatis menjadi daerah dengan jumlah RW dan RT terbanyak pula.
Terbukti jumlah RW dan RT terbanyak di Kecamatan Batu yaitu masing-
masing 96 rw dan 457 RT. Berikutnya Kecamatan Bumiaji 59 RW dan
240 RT dan sisanya berada di Kecamatan Junrejo.
Tabel 1. Banyaknya Desa, Kelurahan, Dusun, Rw, Rt Menurut
Kecamatan di Kota Batu 2015
No. Kecamatan Kelurahan Desa Dusun RW RT
1 Batu 4 4 15 96 457
2 Junrejo 1 6 36 83 430
3 Bumiaji 0 9 19 59 240
Sumber: Kota Batu dalam Angka 2016
45
3.1.2 Kependudukan
Penduduk Kota Batu tersebar di tiga kecamatan yaitu
Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Bumiaji. Hampir
separuh penduduk Kota Batu bertempat tinggal di Kecamatan Batu
(46,37 persen), sementara separuhnya lagi bertempat tinggal di
Bumiaji (28,78 persen) dan Junrejo (24,84 persen). Dari sisi luas
wilayah sebenarnya Kecamatan Bumiaji adalah kecamatan yang
memiliki luas terbesar dibandingkan dua kecamatan lainnya. Hal ini
dipahami karena secara geografis Kecamatan Batu memiliki wilayah
yang relatif lebih datar dari dua kecamatan yang lain. Sementara
Kecamatan Bumiaji meskipun memiliki luas wilayah paling besar
tetapi kondisi geografis wilayah kecamatan ini merupakan wilayah
perbukitan yang sebagian besar digunakan untuk wilayah pertanian
dan konservasi lingkungan.
Tabel 2. Luas Wilayah, Penduduk dan Kepadatan Dirinci Menurut
Kecamatan di Kota Batu, 2015
Kecamatan Luas
Wilayah
Persentase Penduduk Persentase Kepadatan
Batu 45.46 22.83 99,683 46.37 2,193
Junrejo 25.65 12.88 53,408 24,84 2,082
Bumiaji 127.98 64.28 61,878 28.78 483
Total 199.09 100 214,969 100 1.080
Sumber: Kota Batu dalam Angka 2016
Penduduk Kota Batu pada tahun 2015 berjumlah 214,969 jiwa.
Dimana jumlah penduduk laki-laki adalah sebesar 108,473 jiwa dan
46
penduduk perempuan adalah sebesar 106,496 jiwa. Data tersebut dapat
dilihat pada tebel penduduk akhir tahun dirinci menurut kecamatan
dan jenis kelamin di Kota Batu, 2015 berikut:
Tabel 3. Penduduk Akhir Tahun Dirinci Menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin di Kota Batu, 2015
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Batu 50,262 49,421 99,683
Junrejo 27,007 26,401 53,408
Bumiaji 31,204 30,674 61,878
Total 108,473 106,496 214,969
Sumber: Kota Batu Dalam Angka 2016
3.2 Gambaran Umum Desa Oro-oro Ombo
3.2.1 Geografis
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Gambar 2. Peta Desa Oro-oro Ombo
47
Desa Oro-oro Ombo merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Batu. secara umum Desa Oro-oro Ombo memiliki batas
wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Temas, Kelurahan
Sisir.
b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Beji.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tlekung, perhutani.
d. Sebelah barat berbatasan dengan Gunung Panderman,
perhutani.
3.2.2 Luas Wilayah
Desa Oro-oro Ombo adalah sebuah Desa yang berada di
wilayah perkotaan dengan ketinggian 850s/d 970 meter dari
permukaan laut, curah hujan rata-rata per tahun antara 2000 s/d 3000
mm, dengan bulan basah rata rata 7 bulan dan bulan kering rata rata 5
bulan,serta suhu rata-rata antara 240
C – 260
C, salah satu dari 4
(empat) desa dan 4 (empat) kelurahan yang berada di wilayah
administratif Kecamatan Batu. Adapun penggunaan lahan di Desa
Oro-oro Ombo sebagai berikut:
Tabel 4. Luas Wilayah
No. Wilayah Luas
Ha Km
1. Wilayah Desa 363 -
2. Pemukiman dan
pekarangan 72
-
3. Sawah irigasi teknis 18 -
48
4. Sawah irigasi
setengah teknis 24
-
5. Pertanian lahan
kering 196
-
6. Perhutani / hutan
lindung 650
-
7. Tanah kas desa 41 -
8. Tanah lapangan 1 -
9. Perkantoran 0.5 -
10. Pegunungan 1.5 -
11. Jalan 14 -
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Luas wilayah yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang
berada di Desa Oro-oro Ombo digunakan untuk perhutani atau hutan
lindung dengan jumlah 650 Ha. Yang terbanyak kedua wilayah
digunakan sebagai wilayah desa sebesar 363 Ha. Kemudian 196 Ha
merupakan wilayah pertanian lahan kering. Sebagian dari itu luas
wilayah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pemukiman dan
pekarangan sebesar 72 Ha, sawah irigasi 18 Ha, serta sebagaian
lainnya seperti yang dijelaskan tabel diatas.
3.2.3. Sejarah Desa
Oro oro Ombo, pada zaman dahulu adalah merupakan sebuah
tempat dimana terdapat area atau lahan tanah kosong (oro oro;bhs
Jawa) yang cukup luas (ombo;bhs Jawa) dan digunakan sebagai
tempat berkumpul para petinggi Kerajaan Mataram untuk beristirahat
dalam perjalanannya. Konon para Raja, Ratu, Adipati dan Punggawa
Kerajaan antara lain Raja Mataram bersama para istri selirnya sering
49
melaksanakan permandian di sumber mata air panas Songgoriti dan
kemudian beristirahat atau berkumpul (bahasa Jawa) di daerah yang
konon pada saat itu ada hamparan tempat yang sangat luas berupa
lahan kosong yang sekarang disebut dengan Desa Oro-oro Ombo.
Geografis wilayah Oro-oro Ombo yang terletak di kaki lereng Gunung
Panderman dengan panorama yang indah serta hawanya yang sangat
sejuk saat itu menjadikan daya tarik tersendiri bagi siapapun yang
sedang dalam perjalanan untuk beristirahat di tempat ini, maka pada
akhirnya daerah ini dinamakan “Desa Oro-oro Ombo”. Oleh seorang
yang bernama “Brodjodento” yang tak lain adalah salah satu petingi
kerajaan Mataram.
Perkembangannya, karena tingkat pertambahan penduduk yang
meningkat dengan perkembangan sosial budaya masyarakat yang
semakin tinggi dengan norma kehidupan masyarakat yang diatur
berdasarkan tatanan pemerintahan, Desa Oro-oro Ombo terbagi
menjadi beberapa wilayah kecil yang disebut “Dusun” dengan nama
yang juga diambil dengan mengikuti sejarah asal-usul dusun masing-
masing.
Desa Oro-oro Ombo terbagi dalam tiga Dusun, yaitu : Dusun
Krajan, Dusun Dresel, dan Dusun Gondorejo. Dari ketiga dusun
terebut mempunyai potensi kesenian dan kebudayaan. Namun
masyarakat Desa Oro-oro Ombo juga memanfaatkan hasil pertanian
50
menjadi bahan makanan khas oleh-oleh yaitu sebagai cemilan kripik
singkong dan tempe.
3.2.4 Karakteristik
Desa Oro-oro Ombo sebagian besar kawasannya berupa lahan
pertanian, hutan dan dataranya relative datar dan berbukit, yang
terletak di daerah cukup tinggi dibawah kaki Gunung Pandermen.
Masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian petani dan
peternak. Sifat gotong royong menjadi ciri dalam kehidupan
bermasyarakat dan sebagian besar masyarakatnya masih memegang
adat-istiadat dari nenek moyang. Mobilitas masyarakatnya tidak begitu
tinggi walau dekat dengan pasar induk Kota Batu.
3.2.5 Demografi
a. Klasifikasi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tabel 5. Klasifikasi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa)
1 Laki-laki 5.885
2 Permpuan 6.097
Jumlah 11.982
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Berdasarkan tabel diatas jumlah penduduk perempuan lebih
banyak daripada penduduk laki-laki dengan selisih 212 jiwa.
51
b. Klasifikasi Penduduk Menurut Profesi
Tabel 6. Klasifikasi Penduduk Menurut Profesi
No Profesi Jiwa
1 Belum Bekerja 2053
2 Petani 1743
3 Nelayan -
4 Pedagang 290
5 Pegawai Negeri Sipil 92
6 ABRI (AD/AU/AL) 26
7 Kepolisian 28
8 Purnawirawan 24
9 Pensiunan 34
10 Guru/Dosen 36
11 Dokter 3
12 Bidan/Tenaga Medis Lain 11
13 Pejabat Tinggi Negara -
14 Pegawai Swasta/Karyawan 1874
15 Wiraswasta/Swasta 1979
16 Pembantu Rumah Tangga 98
17 Pelajar/Mahasiswa 689
18 Ibu Rumah Tangga 376
19 Sopir 28
20 Tukang 172
21 Buruh 1637
22 Peternak 326
23 Jasa 115
24 Lain-lain 40
Total 11.982
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Data dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan
terbanyak di Desa Oro-oro Ombo adalah wiraswasta yakni sebanyak
1979 jiwa, diikuti oleh pegawai swasta/karyawan sebanyak 1874 jiwa,
petani sebanyak 1743 jiwa, buruh sebanyak 1637 jiwa,
pelajar/mahasiswa sebanyak 689 jiwa, ibu rumah tangga sebanyak 376
52
jiwa, peternak sebanyak 326 jiwa, pedagang sebanyak 290 jiwa,
tukang sebanyak 172 jiwa, jasa sebanyak 115 jiwa, pembantu rumah
tangga sebanyak 98 jiwa, pegawai negeri sipil sebanyak 92 jiwa, lain-
lain sebanyak 40 jiwa, guru/dosen sebanyak 36 jiwa, pensiunan
sebanyak 34 jiwa, kepolisian sebanyak 28 jiwa, sopir sebanyak 28 jiwa
abri sebanyak 26 jiwa, purnawirawan sebanyak 24 jiwa, bidan/tenaga
medis lain sebanyak 11 jiwa, dokter sebanyak 3 jiwa, belum bekerja
sebanyak 2053 jiwa.
c. Klasifikasi Penduduk Menurut Penganut Agama
Tabel 7. Klasifikasi Penduduk Menurut Penganut Agama
No Agama Jumlah (Jiwa)
1 Islam 11.587
2 Khatolik 25
3 Protestan 368
4 Hindu -
5 Budha 2
6 Penganut kepercayaan -
Total 11.982
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Data dari tebel diatas dapat disimpulkan bahwa agama Islam
adalah agama mayoritas warga Oro-oro Ombo yakni sebanyak 11.587
jiwa, disusul Protestan sebanyak 368 jiwa, Khatolik sebanyak 25 jiwa,
dan Budha sebanyak 3 jiwa.
53
d. Klasifikasi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 8. Klasifikasi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)
1 Pra Sekolah 1958
2 TK 357
3 Tidak Tamat SD 2379
4 SD/MI 2401
5 Tidak Tamat SMP 580
6 SMP 2104
7 Tidak Tamat SMA 230
8 SMA/SLTA 1463
9 Diploma-I 92
10 Diploma-II 98
11 Diploma-III 64
12 Diploma-IV -
13 S-1 48
14 S-2 8
Total 11.982
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Data dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah warga
yang masih sekolah dari tingkat TK sebanyak 357 jiwa, SD/MI adalah
sebanyak 2401 jiwa, SMP sebanyak 2104 jiwa, SMA/SLTA sebanyak
1463 jiwa, Diploma-I sebanyak 92 jiwa, Diploma-II sebanyak 98 jiwa,
Diploma-III sebanyak 64 jiwa, S-1 sebanyak 48 jiwa, S-2 sebanyak 8
jiwa, pra sekolah sebanyak 1958 jiwa, tidak tamat SD sebanyak 2379
jiwa, tidak tamat SMP sebanyak 580 jiwa, tidak tamat SMA sebanyak
230 jiwa.
54
3.2.6 Jenis Pariwisata
a. Pariwisata Alam
1. Air Terjun Coban Rais
Air terjun coban rais berlokasi di Dusun Dresel. Coban Rais
merupakan salah satu obyek wisata air terjun di Kota Batu.
Untuk menikmati air terjun ini pengunjung dapat menempuh
perjalanan selama 1 jam dengan jalan kaki dari jalan raya
menuju air terjun dengan menikmati pemandangan yang masih
alami dengan hawa yang sejuk. Tempat ini juga cocok untuk
tempat perkemahan didukung dengan suasana alam air terjun
dengan ketinggian 20 m. Bagi para pengunjung yang ingin
berkemah disiapkan tempat/lahan untuk perkemahan yang
terletak di pintu masuk coban rais.
2. Bumi Perkemahan Sumber Darmi
Bumi perkemahan Sumber Darmi merupakan lokasi wisata
yang dikelola Perum Perhutani di Desa Oro-oro Ombo
tepatnya dikaki Gunung Panderman. Selain berfungsi sebagai
wahana wisata harian, lokasi ini sering digunakan untuk
berkemah dan hiking baik bagi pelajar, pramuka maupun
remaja pada umumnya. Dilokasi ini terdapat area perkemahan
yang mampu menampung 50 unit kemah. Kawasan hutan
seluas kurang lebih 10 Ha ini sebelumnya merupakan hutas
55
produksi pinus yang kini telah dikembangkan menjadi bumi
perkemahan.
b. Pariwisata Buatan
1. BNS (Batu Night Spectacular)
Batu Night Spectacular (BNS) merupakan salah satu objek
wisata malam selain Paralayang Gunung Banyak, Pasar
Parkiran, atau Alun-alun Kota Batu. Jam buka Batu Night
Spectacular ini adalah pukul 15:00 hingga 23:00. Batu Night
Spectacular merupakan objek wisata yang banyak terdapat
wahana permainan yang seru, pusat hiburan, permainan
ketangkasan, spot foto menarik, area pertunjukan atau konser
musik, beberapa olahraga ringan, belanja pernak-pernik atau
souvenir khas Kota Batu atau Malang hingga tempat wisata
kuliner. Wahana-wahana serta permainan karnival di BNS
antara lain lampion garden, rumah kaca, rodeo, battle arena, go
cart track, sepeda udara, boom boom car, spectacular,
panggung hiburan, night market, food court. Harga tiket masuk
untuk hari biasa sebesar Rp. 30.000, untuk akhir pekan sebesar
Rp. 40.000, tiket tersebut hanya untuk masuk BNS saja belum
termasuk tiket wahana yang lain, dan Rp.90.000 untuk tiket
terusan. Maksud dari tiket terusan adalah dengan membayar
tiket terusan ada beberapa wahana permainan yang bisa
dinikmati tanpa perlu membayar lagi.
56
2. Batu Flower Garden
Bukit Bulu Batu Flower Garden berlokasi di Batu Malang.
Tempat ini merupakan salah satu spot terbaru yang belum lama
ini di resmikan pada bulan Desember 2016. Karena keunikan
spot selfie berbentuk love dengan latar belakang pemandangan
alamnya yang sangat menawan. Bukit Bulu Batu Raden
terletak di Desa Oro-oro Ombo di Daerah Batu, Jawa Timur.
Lokasinya masih termasuk dalam wilayah Wana Wisata Coban
Rais, salah satu air terjun yang ada di Malang. Lokasinya juga
tak jauh dari Kebun Bunga Matahari Batu dan Peternakan
Kuda Megastar. Bagi Anda yang berminat untuk datang ke
Bukit Bulu berikut ini kami berikan panduan rute perjalanan
yang cukup mudah di tempuh. Dari Kota Malang Anda harus
berkendara menuju ke Kota Batu, lebih mudah jika Anda
melewati jalan lingkar barat (jalibar) Kota Batu. Teruskan
perjalanan Anda menuju ke Wana Wisata Coban Rais. Bisa
juga jika Anda melalui Jl. TVRI desa Oro-oro Ombo di Kota
Batu. Terus berkendara mengikuti jalan aspal hingga sampai di
pintu masuk Wisata Coban Rais. Anda bisa menggunakan
kendaraan pribadi atau menyewa ojek. Salah satu daya tarik
paling utama dari Bukit Bulu Batu Garden Flower ini adalah
adanya sebuah gardu pandang yang terbuat dari kayu.
Menariknya gardu pandang ini di rancang sedemikian rupa
57
hingga membentuk tulisan I Love You. Selain gardu pandang
berbentuk I Love You yang saat ini sedang ngehits itu. Di
Bukit Bulu Batu Flower Garden Malang juga ada beberapa
spot lain yang sepertinya tidak boleh Anda lewatkan seperti
bukit bunga, hammock, rumah pohon, dan kaki langit. Harga
tiket masuk Bukit Bulu Batu Flower Garden adalah Rp. 7.500
per orang, parkir motor Rp. 2.500 per orang, selfie di gardu
pandang Rp. 10.000 per file, tambah foto Rp. 5.000 per file.
3. Peternakan Kuda Megastar
Peternakan Kuda Megastar. Tempat wisata baru Peternakan
Kuda Megastar ini merupakan buah dari hasil kerjasama pihak
PT Mega Star dengan pihak perhutani. Dikawasan wisata
peternakan kuda ini pengunjung akan dipandu oleh tour guide,
jadi anda akan diberi sedikit arahan serta penjelasan mengenai
peternakan kuda tersebut. Seperti anda akan ditunjukkan mana
kuda yang sudah jinak, dan mana kuda yang masih sedikit liar.
Jadi pengguna jika ingin mengambil foto selfie bersama denga
kuda tidak salah dan merasa aman. Ditempat ini terdapat
kurang lebih 50 ekor kuda. Lokasi peternakan kuda Megastar
ini berada di jalan Lansep, Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu,
Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Untuk menuju rute tersebut
tidak bisa menggunakan kendaraan umum, karena disana tidak
tersedia angkutan. Jadi untuk kesana harus menggunakan
58
kendaraan pribadi. Harga tiket masuk peternakan kuda ini
dikenakan biaya Rp. 25.000 per orang, sedangkan parkir
kendaraan Rp 2.000. apabila ingin naik kuda, maka dikenakan
biaya Rp. 50.000 per orangnya.
3.2.7 Sarana dan Prasarana
1. Fasilitas Sosial
a. Pendidikan
Tabel 9. Jenis Pendidikan di Desa Oro-oro Ombo
No Lembaga Jumlah
1 Play Group/PAUD/PADU 5
2 TK/Roudhotul Atfal 4
3 Sekolah Dasar/MI 4
4 Sekolah Menengah Pertama 1
5 Sekolah Menengah Atas 1
6 TPA/TPQ 12
7 Pondok Pesantren 1
8 Lembaga Kursus 1
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Tabel diatas menggambarkan adanya ketersediaan fasilitas
pendidikan serta terpenuhinya sarana pendidikan yang diperlukan.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Oro-oro Ombo tidak
mengalami ketertinggalan dalam bidang pendidikan. Karena
pendidikan merupakan hal penting yang harus dilalui dan dijalankan
oleh setiap orang.
59
b. Peribadatan
Tabel 10. Jenis Tempat Peribadatan
No Peribadatan Jumlah
1 Masjid 7
2 Mushola 27
3 Biara/Gereja 1
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Berdasarkan data klasifikasi penduduk menurut penganut
agama, Desa Oro-oro Ombo mayoritas masyarakatnya adalah
beragama Islam. Di Desa ini terdapat 30 tempat ibadah untuk warga
muslim yang terdiri dari 7 buah masjid, 27 buah mushola, serta 1
buah Biara/Gereja untuk warga non-muslim.
c. Kesehatan
Tabel 11. Jenis Fasilitas Kesehatan Desa Oro-oro Ombo
No Fasilitas Jumlah
1 Puskesdes/Polindes 1
2 Bidan/Penolong 3
3 Praktek Dukun Bayi 2
4 Posyandu 7
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Fasilitas kesehatan di Desa ini cukup baik. Data dari tabel
diatas menunjukkan ada 13 buah fasilitas kesehatan yang terdiri dari 1
buah poskesdes/polindes, 3 orang bidan/penolong, 2 tempat praktek
dukun bayi, dan 1 buah posyandu.
60
2. Fasilitas Transportasi
Tabel 12. Jenis Transportasi di Desa Oro-oro Ombo
No Jenis Jumlah
1 Truck 12
2 Mini Bus 62
3 Jeep 14
4 Sedan 9
5 Pick Up 35
6 Microlet 7
7 Seeda Motor 264
8 Sepeda Angin 21
9 Dokar 3
10 Cikar 3
Sumber: Profil Desa Oro-oro Ombo 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa untuk menuju dan menikmati
keindahan Desa Oro-oro Ombo tidaklah sulit, berbagai macam
kendaraan dapat mengantarkan masyarakat ke Desa tersebut. Disini
dapat pahami bahwasanya Desa Oro-oro Ombo mempunyai kemajuan
dan kemudahan dalam bidang transportasi dan memudahkan para
wisatawan dalam menjelajah wisata di Desa Oro-oro Ombo.
3. Fasilitas peristirahatan
Tabel 13. Jenis Fasilitas Peristirahatan
No Fasilitas Jumlah
1 Hotel 2
2 Villa/Homestay 93
Sumber: Profil Desa oro-oro Ombo 2016
Tabel diatas menunjukkan jumlah fasilitas peristirahatan
sebanyak 95 buah terdiri dari 2 hotel, dan 93 homestay. Lokasi
61
Desa Oro-oro Ombo yang terletak di dekat kota membuat desa ini
berkembang begitu pesat. Sehingga wisatawan yang ingin
berkunjung ke Kota Batu tidak kesulitan mencari penginapan
dengan suasana pedesaan yang dekat dengan pusat kota.
3.3 Jenis Pariwisata di Batu
1. Wisata Alam Cangar
a. Lokasi: berada di Dusun Cangar, Desa Sumber Brantas (Masuk
Kawasan Tahura R. Suryo).
b. Daya tarik: sumber air panas dan dipercaya bahwa air panas cangar
dengan kandungan belerangnya dapat menyembuhkan penyakit
kulit dan rematik. Bumi perkemahan flora dan fauna yang masih
alami. Kawasan ini merupakan taman wisata yang berada di
Taman Hutan Raya (Tahura) R. Suryo. Terdapat taman, tempat
bermain dll. Fasilitas yang ada: tempat parkir, MCK, dan PKL.
2. Wisata Alam Air Terjun Coban Talun
a. Lokasi: di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
b. Daya tarik: menikmati pemandangan alam dan keindahan air
terjun, ketinggian air terjun sekitar 75 meter. Terdapat area
perkemahan. Terdapat goa peninggalan Jepang pada tahun 1941.
Daya tarik lainnya adalah area Camping Ground dan taman
bermain sebelum memasuki area air terjun. Tersedia fasilitas
62
penunjang antara lain: tempat parkir, kios dan warung, sarana
ibadah, kamar mandi/wc umum dan pos jaga.
3. Wisata Alam Air Terjun Cuban Rais
a. Lokasi: di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo. Untuk menuju lokasi
melalui jalan setapak sekitar 2 km.
b. Daya tarik: pemandangan alam sangat indah alami sambil
menikmati keindahan air terjun, ketinggian air terjun sekitar 15
meter.
4. Wisata Alam Gunung Panderman
a. Lokasi: lokasi di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu.
b. Daya tarik: pemandangan alam petualangan dan pendakian
kawasan hutan melihat sunrise, keberadaan flora dan fauna.
5. Kawasan Wisata Songgoriti
a. Lokasi: di Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu.
b. Daya tarik: potensi alam terutama pemandangan alam, wisata
rekreasi keluarga dan wisata budaya Candi Songgoriti atau Candi
Supo. Daya tarik lain yaitu payung yang merupakan wisata koridor
dengan kegiatan PKL yang sudah terorganisir. Didukung dengan
fasilitas lain seperti kolam renang (Tirta Nirwana), sepeda air,
taman bermain, area pancing, restoran dan warung, terdapat hotel,
villa atau rumah peristirahatan disekitarnya.
6. Wisata Selecta
a. Lokasi: Desa tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
63
b. Daya tarik: potensi alam yang dikemas secara baik menjadi wisata
keluarga. Terdapat pasar wisata, sejarah Bung Karno dan
pemandangan alam yang cukup menarik. Fasilitas wisata seperti:
kolam renang, pasar buah (terutama apel dan sayuran), taman dan
pemandangan alam pegunungan yang indah. Dilengkapi dengan
lahan parkir yang luas, kios souvenir dan makanan, serta pasar
bunga.
7. Wisata Jatim Park
a. Lokasi: Kelurahan Temas, Kecamatan Batu.
b. Daya tarik: Jawa Timur Park adalah tempat wisata buatan yang
dulu merupakan lahan tempat budidaya apel. Fasilitas
penunjangnya meliputi taman bermain, kolam pemandian, serta
pusat-pusat perbelanjaan, kegiatan wisata keluarga dan ilmu
pengetahuan bagi anak.
8. Batu Night Spectacular (BNS)
a. Lokasi: Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu.
b. Daya tarik: aneka wahana permainan, seperti: gallery hantu, slalom
tes, sepeda udara, lampion garden, trampoline, drag race, mouse
coaster, dan lainnya. Fasilitas penunjangnya meliputi tempat
parkir, food court, night market.
9. Museum Satwa
a. Lokasi: di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu.
64
b. Daya tarik: berbagai macam replika satwa dunia. Fasilitas
penunjangnya meliputi hotel, tempat parkir, food court.
10. Paralayang Gunung Banyak
a. Lokasi: Desa Gunungsari (berdekatan dengan wilayah perbatasan
dengan Kab. Malang).
b. Daya tarik: pemandangan alam yang dapat melihat Kota Batu dari
atas, olahraga paralayang hingga skala internasional, di kawasan
wisata Gunung banyak telah tersedia klub yang memandu kegiatan
olahraga ini. Fasilitas: gardu pandang, warung, MCK, dan tempat
singga.
11. Downhill
a. Lokasi: Gunung Klemuk, Dusun Songgoriti, Desa Songgokerto,
Kecamatan Batu.
b. Daya tarik: even rutin dilaksanakan setiap tahun hingga skala
nasional. Panjang lintasan sekitar 1,2 km.
12. Arung Jeram (Rafting)
a. Lokasi: Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo.
b. Daya tarik: keindahan alam sepanjang jalur rafting menyusuri
Sungai Barantas. Hash Kota Wisata Batu juga memperkenalikan
wisata jalan sehat hash dengan rute mengelilingi area perbukitan
sambil menikmati pemandangan alam. Ryte hash sepanjang kurang
lebih 8 km. even ini dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
65
13. Agro Kusuma
a. Lokasi: Desa Punten, Desa Sidomulyo, dan Desa bumiaji,
Kecamatan Bumiaji.
b. Daya tarik: wisata petik apel, petik jeruk, petik sayur mayur.
Wisatawan juga akan mendapatkan pengetahuan tentang cara
budidaya tanaman, perawatan dll. Nuansa pedesaan yang didukung
dengan keindahan alam.
14. Agro Bunga Sidomulyo
a. Lokasi: Desa Sidomulyo
b. Daya tarik: merupakan desa binaan Dinas Pariwisata dan Dinas
Pertanian dalam mengambangkan dan pembudidayaan tanaman
bunga. Merupakan sentra penghasil bunga yang dapat dijadikan
daya tarik wisata khususnya bagi wisatawan yang berkunjung ke
Kota Batu.
15. Wisata Kerajinan
a. Jenis kerajinan: kerajinan batik di Desa Sisir, Kecamatan Batu;
Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji. Kerajinan cobek dan alat
rumah tangga di Desa Junrejo, Kecamatan junrejo. Kerajinan batu
onix dankeramik di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo.
Kerajinan gong di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo. Kerajinan
gerabah di Desa Dadaprejo, dan Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo.
Kerajinan anyam-anyaman di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo.
66
16. Desa Wisata Bukit Apel Bumiaji
a. Kebun apel Bumiaji: wisata petik apel, wisata pendidikan (melihat
kegiatan petani apel, proses tanam, perawatan dll), yang
didampingi guide masyarakat setempat. Pemandangan alam
pegunungan dan hamparan kebun apel.
17. Padang Rumput Oro-oro
a. Terletak di Dataran tinggi, merupakan daya tarik bagi wisatawan
untuk menikmati keindahan pemandangan alam Desa Bumiaji
maupun hamparan wilayah Kota Batu.
18. Wisata Budaya
a. Atraksi budaya dan kesenian: Grebek Suro, Selamatan desa,
Kesenian bantengan, Ludruk, Reog, Campursari, Karawitan,
Pencak Silat, tayub, kuda lumpung dan lain sebagainya. Festival
bunga, karnaval dan mobil hias.
19. Alun-Alun Kota Batu
a. Atraksi: bianglala, air mancur, air menari, playground, bangunan
apel, strawberry, wortel, taman dll.