aji santiko_21010113120008_(pembahasan, penutup, & daftar pustaka)

11
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam kegiatan industri pada beberapa aspek memerlukan manajemen atau pengelolaan yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, keekonomisan, keterpaduan, kecepatan, ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil akhir yang sesuai harapan. Pengelolaan suatu kegiatan dengan investasi berskala besar dan tingkat kompleksitas yang sangat sulit membutuhkan cara teknis/metode yang teruji, sumber daya yang berkualitas, serta penerapan ilmu pengetahuan yang tepat dan up to date. Manajemen sebagai ilmu mengelola suatu kegiatan yang skalanya dapat bersifat kecil atau bahkan sangat besar, mempunyai ukuran tersendiri terhadap hasil akhir. Dengan menerapkan prinsip- prinsip dasar manajemen yang sama oleh individu atau organisasi yang berbeda, hasil akhir proses manajemen dapat berbeda satu sama lain. Ini karena ada perbedaan-perbedaan budaya, pengalaman, lingkungan, kondisi sosial, tingkat ekonomi, karakter sumber daya manusia sefta kemampuan untuk menguasapi rinsip-prinsip dasar manajemen. Dalam dunia konstruksi, managemen sangat dibutukan guna mengelola proyek baik yang sederhana samapai yang sedemikian rumit. Oleh karena itu dasar-dasar managemen perlu diterapkan dalam setiap konstruksi sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal, efektif, dan efisien. 1

Upload: prince-of-darkness

Post on 10-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tugas Makon

TRANSCRIPT

Page 1: AJI SANTIKO_21010113120008_(Pembahasan, Penutup, & Daftar Pustaka)

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKemajuan dalam kegiatan industri pada beberapa aspek memerlukan

manajemen atau pengelolaan yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, keekonomisan, keterpaduan, kecepatan, ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil akhir yang sesuai harapan. Pengelolaan suatu kegiatan dengan investasi berskala besar dan tingkat kompleksitas yang sangat sulit membutuhkan cara teknis/metode yang teruji, sumber daya yang berkualitas, serta penerapan ilmu pengetahuan yang tepat dan up to date.

Manajemen sebagai ilmu mengelola suatu kegiatan yang skalanya dapat bersifat kecil atau bahkan sangat besar, mempunyai ukuran tersendiri terhadap hasil akhir. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar manajemen yang sama oleh individu atau organisasi yang berbeda, hasil akhir proses manajemen dapat berbeda satu sama lain. Ini karena ada perbedaan-perbedaan budaya, pengalaman, lingkungan, kondisi sosial, tingkat ekonomi, karakter sumber daya manusia sefta kemampuan untuk menguasapi rinsip-prinsip dasar manajemen.

Dalam dunia konstruksi, managemen sangat dibutukan guna mengelola proyek baik yang sederhana samapai yang sedemikian rumit. Oleh karena itu dasar-dasar managemen perlu diterapkan dalam setiap konstruksi sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal, efektif, dan efisien.

1.2 Rumusan MasalahApa peranan managemen konstruksi dalam proyek?

1.3 TujuanMengetahui peranan managemen konstruksi dalam peyelenggaraan proyek secara umum.

1

Page 2: AJI SANTIKO_21010113120008_(Pembahasan, Penutup, & Daftar Pustaka)

BAB 2PEMBAHASAN

Definisi manajemen adalah suatu metode atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, yang dituangkan dalam fungsi-fungsi manajemen.

Fungsi-fungsi manajemen dikemukakan oleh beberapa ahli ilmu manajemen yang pada dasarnya memiliki kesamaan, yaitu sebagai berikut:

1. Louis Allen: Planning, Organizing, Leading, Controlling (POLC).2. Harold Koontz: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Ieading,

Controlling (POSDLC).3. Luther Gulick: Planning, Organizing, Staffing, Directing,

Coordinating, Repofiing, Budgeting (POSDiCorB).4. George R. Terry: Planning, Organizing, Actuating, Controlling

(POAC).

Perlu diingat fungsi-fungsi manajemen di dalam unsur manajemen merupakan perangkat lunaknya (prosedur operasi), manajer mempakan perangkat SDM (brainware) serta organisasi perangkat pendukungnya merupakan perangkat kerasnya. Lebih lanjut akan diuraikan fungsi-fungsi manajemen menurut George R. Teny.

2.1. Planning/PerencanaanPlanning/Perencanaan merupakan suatu tindakan pengambilan keputusan data, informasi, asumsi atau fakta kegiatan yang dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Bentuk tindakan tersebut antara lain:a. menetapkan tujuan dan sasaran usaha;b. menyusun rencara induk jangka panjang dan pendek;c. menyumbang strategi dan prosedur operasi;d. menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan.

Manfaat dari fungsi perencanaan di atas adalah sebagai alat pengawas maupun pengendalian kegiatan, atau pedoman pelaksanaan kegiatan, serta sarana untuk mernilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.PMBOK (Project Managetnent Bodry of Knowledge) membuat area ilmu manajemen bagi perencarlaan yaitu:a. perencanaan lingkup proyek;b. perencanaan mutu;c. perencanaan waktu dan penyusunan;

2

Page 3: AJI SANTIKO_21010113120008_(Pembahasan, Penutup, & Daftar Pustaka)

d. perencanaan biaya;e. perencanaan SDM.Kelima hal tersebut dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut:

a. Perencanaan Lingkup ProyekPerencanaan lingkup proyek merupakan suatu proses penggambaran proyek dan batas-batasnya secara tertulis. Misalnya, untuk proyek konstruksi, perencanaan lingkup proyek didapat dari tahap awal siklus proyek yang mencakup studi kelayakan, terutama yang mencakup biaya dan manfaat proyek, jadwal serta mutu, agar diperoleh alternatif lingkup yang terbaik.

b. Perencanaan MutuPerencanaan mutu proyek merupakan proses penentuan standart dan kinerja mutu yang akan dipakai oleh proyek, serta usaha untuk dapat memenuhinya. Ketcntuan standar mutu akan besar pengaruhnya terhadap biaya proyek terutama pada waktu desain enginering, seleksi peralatan, dan material.

c. Perencanaan WaktuPerencanaan waktu meliputi hal-hal mengenai penyelesaian proyek yang tepat waktu yang ditetapkan. Perencanaan ini mem berikan masukan kepada perencanaan sumber daya agar surnber daya tersebut siap pada waktu diperlukan.

d. Perencanaan BiayaPerencanaan biaya merupakan rangkaian langkah untuk perkiraan besamya biaya dari sumber daya yang diperlukan oleh proyek. Langkah-langkah terse but termasuk juga mempertimbangkan berbagai alternatif yang mungkin dalam mendapatkan biaya yang paling ekonomis bagi kinerja atau material. Hal ini menyebabkan perencanaan biaya barn dapat diselesaikan bila telah tersedia perencanaan keperluan sumber daya.

e. Perencanaan Sumber DayaPerencanaan surnber daya proyek dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu perencanaan sumber daya manusia (SDM) yang meliputi rancangan organisasi, pengisian personeil untuk kantor pusat, . mobilisasi dan pelatihan tenaga kerja untuk lapangan, serta sumbcr daya non manusia yang meliputi pengadaan material, peralatan yang akan menjadi bagian pem1anen proyek serta peralatan konstruksi (PMBOK).

3

Page 4: AJI SANTIKO_21010113120008_(Pembahasan, Penutup, & Daftar Pustaka)

2.2. Penigorganisasian/OrganizingPengorganisasian adalah suatu tindakan mernpersatukan kurnpulan kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama lain berupa:a. Membagi pekerjaan ke dalam tugas operasional;b. Menggabungkan jabatan ke dalam unit yang terkait;c. Memilih dan menempatkan orang-orang pada pekerjaan yang sesuai;d. Menyesuaikan wewenang dan tanggung jawab masing-masing personel.

Manfaat dari fungsi organisasi merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, pembagian tugas serta hubungan tanggng jawab serta delegasi kewenangannya terlihat jelas.Organisasi yang dibentuk akan berhasil jika setiap anggota mampu bekeria sama dengan tuiuan mencapai tujuan bersama. Proses pembentukan organisasi atau siklus hidup organisasi pada umumnya mengikuti tahap-tahap sebagai berikut (Ravianto, 2002).a. Prestage, bahwa setiap individu memiliki tujuan dan ketertarikan yang

berbeda-beda. Keinginan ini sering dituangkan dalam visi dan misi.b. Forming, tahap pertama, benrpa pengamatan antara sesama anggota

organisasi dengan anggapan bahwa setiap anggota adalah bagian dari grup.c. Storming, merupakan tahap kedua. Pada tahap ini setiap anggota dengan

berbagai ketertarikan, mulai melakukan pengelompokan.d. Norming, adalah tahap ketiga yang memberikan sebuah aturan main yang

disebut regulasi. Tujuannya untuk membawa grup tetap berfokus pada tujuan grup bukan individu.

e. Performing, merupakan tahap keempat. Pada tahap ini, grup sudah berfungsi dan mengarah pada tujuan grup. Masing-masing anggota melaksanakan tugas sesuai perannya. Ukuran kinerja dapat dilihat dan dievaluasi setiap saat.

f. Adjourning, adalah tahap setelah tujuan tercapai, masing-masing anggotanya mulai berhenti memainkan fungsi dan perannya.

2.3. Actuating/PelaksanaanDari keseluruhan proses managemen, fungsi pelaksanaan adalah yang terpenting dari fungsi yang lainnya, karena fungsi ini ditekankan pada hubungan dan kegiatan langsung para anggota organisasi, sementara

4

Page 5: AJI SANTIKO_21010113120008_(Pembahasan, Penutup, & Daftar Pustaka)

perencanaan dan pengorganisasian lebih bersifat abstrak atau tidak langsung. George R. Terry menguraikan bahwa pelaksanaan adalah upaya untuk menggerakkan anggota organisasi sesuai dengan keinginan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan perusahaan serta anggota di organisasi karena setiap anggota pasti juga memiliki tujuan pribadi.Tindakan yang dilakukan dalam fungsi actuating antara lain:a. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan;b. berkomunikasi secara efektif;c. mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab;d. memberikan pengarahan, penugasan dan motivasi;e. berusaha memperbaiki pengarahan sesuai petunjuk pengawasan.

Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi, dan mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama. Selain itu, karyawan menjadi termotivasi jika merasa percaya diri dapat melakukan pekerjaan tersebut, yakin bahwa pekerjaan tersebut akan menambah nilai diri mereka, dart hubungan arfiara sesama karyawan menjadi harmonis dalam organisasi.

2.4. Controlling/PengendalianPengendalian manajemen merupakan usaha yang tersistematis dari perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.Pengendalian rnerupakan tindakan pengukuran kualitas dan evaluasi kinerja. Tindakan ini juga diikuti dengan perbaikan yang harus diambil terhadap penfmpangan yang terjadi, khususnya di luar batas-batas toleransi. Tindakan tersebut meliputi, antara lain:a. mengukur kualitas hasil;b. membandingkan hasil terhadap standart kualitas;c. mengevaluasi penyimpangan yang terjadi;d. memberikan saran-saran perbaikan;e. menyusun laporan kegiatan.

Manfaat dari fungsi pengendalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu.Dalam proyek konstruksi, pengendalian diperlukan untuk menjaga agar peraksanaan tidak menyirnpang dari perencanaan. Tiap pekerjaan yang dilaksanakan harus benar-benar diinspeksi dan dicek oleh pengawas

5

Page 6: AJI SANTIKO_21010113120008_(Pembahasan, Penutup, & Daftar Pustaka)

lapangan, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi atau berum. Misarnya, pengangkutan bahan harus diatur dengan baik dan bahan-bahan yang dipesan harus diuji terlebih dahulu di masing-masing pabriknya. Jika pengendalian dilaksanakan dengan baik, maka keterlambatan jadrval dan pembengkakan biaya proyek dapat dihindari. pengendalian jadwal dan biaya merupakan bagian dari divisi manajemen proyek yang mencakup pemantauan kemajuan pekerjaan, redur<si biaya, optimasi, model, dan analisis.Di samping pengendalian terhadap wakut, dan biaya, pengendarian mutu fisik konstruksi juga harus dijalankan. Divisi pengendalian mutu fisik konstruksi terpisah dengan divisi pengendalian jadwal dan biaya. Pengendarian terhadap mutu fisik konstruksi dilakukan secara tersendiri oreh pengawas teknik meralui gambar-gambar rencana dan spesifikasi teknik.

6

Page 7: AJI SANTIKO_21010113120008_(Pembahasan, Penutup, & Daftar Pustaka)

BAB 3PENUTUP

3.1 KesimpulanManagemen konstruksi penting dalam sebuah proyek dan merupakan hal pertama yang perlu dilakukan dalam sebuah konstruksi karena dalam managemen memuat baik tahapan proyek, material, pelaksanaan, dan lain-lain sehingga tanpa managemen konstruksi, proyek tidak akan terlaksana dengan baik.

3.2 SaranManagemen konstruksi memegang peranan penting sebagai tahap awal proyek sehingga dalam managemen nya harus teliti, akurat, dan perlu diulas beberapa kali agar tidak terjadi kesalahan nanti dalam pelaksanaan proyek, karena bila ada kesalahan di awal akan mempengaruhi hal-hal di belakangnya.

7

Page 8: AJI SANTIKO_21010113120008_(Pembahasan, Penutup, & Daftar Pustaka)

DAFTAR PUSTAKA

Husen, Abrar. 2009. Managemen Proyek. ANDI : YogyakartaWidiasanti Irika dan Lenggogeni. 2013. Managemen Konstruksi. PT Remaja

Rosdakarya : Bandung

8