air leri juga bisa jadi yoghurt

4
AIR LERI JUGA BISA JADI YOGHURT Secara ekonomi air leri atau air cucuian beras tidak bernilai banyak bagi kebanyakan orang. Meski banyak mengandung vitamin, hampir tidak ada orang yang memanfaatkannya. Apalagi memanfaatkannya menjadi bahan baku yoghurt. Bahkan leri dianggap sampah dan langsung dibuang begitu saja. Padahal didalam air leri masih mengandung banyak gizi seperti vitamin B1 dan serat (fiber). Leri juga gampang didapatkan karena sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan nasi (beras) sebagai makanan pokoknya. Untuk itu kami akan memanfaatkan air leri sebagai minuman yang enak dan bergizi. Yaitu menggunakan air leri sebagai bahan pembuatan yoghurt. Biasanya yoghurt terbuat dari susu. Kali ini air leri lah yang digunakan sebagai pembuatan yoghurt. Dalam proses pembuatan yoghurt dari leri ini hampir sama caranya dengan pembuatan yoghurt dari susu. Ada beberapa perbedaan, air leri mempunyai jenis karbohidrat yang tidak sama dengan karbohidrat dari susu. Berikut adalah proses pembuatannya: 1. Siapkan air leri yang baik, yaitu yang mempunyai warna putih. Biasanya air cucian beras itu terlalu banyak kadar airnya. Jadi diamkan sebentar kira-kira selama 30 menit. Buang air yaitu yang warnanya tidak terlalu putih dan yang agak bening. 2. Masak air leri dalam suhu antara 70 o C – 80 o C, tambahkan sumber gula diantaranya sukrosa (gula pasir) atau glukosa atau laktosa, atau susu bubuk skim. Untuk penambahan gula tambahkan sebanyak 5%-10% dari volume air leri. Tambahkan juga garam 0,1%. Aduk-aduk selama 30 menit. Usahakan pemanasan jangan sampai mencapai titik didih. 3. Hasil campuran ini didinginkan sampai suhu 43 o C, lalu diinokulasi (ditambahkan bakteri). Jenis bakteri yang ditanamkan ialah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sebanyak 5% dari volume campuran air leri tersebut, dengan komposisi 1:1. 4. Setelah itu, diinkubasi di suatu tempat bertemperatur 43 o C selama 8 jam. Yang hasil akhirnya berupa yohgurt. Untuk bisa bertahan lama yoghurt ini di simpan pada suhu dingin dalam lemari es.

Upload: egixsaputra

Post on 06-Aug-2015

367 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Air Leri Juga Bisa Jadi Yoghurt

AIR LERI JUGA BISA JADI YOGHURT

Secara ekonomi air leri atau air cucuian beras tidak bernilai banyak bagi kebanyakan orang. Meski banyak mengandung vitamin, hampir tidak ada orang yang memanfaatkannya. Apalagi memanfaatkannya menjadi bahan baku yoghurt. Bahkan leri dianggap sampah dan langsung dibuang begitu saja. Padahal didalam air leri masih mengandung banyak gizi seperti vitamin B1 dan serat (fiber). Leri juga gampang didapatkan karena sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan nasi (beras) sebagai makanan pokoknya.

Untuk itu kami akan memanfaatkan air leri sebagai minuman yang enak dan bergizi. Yaitu menggunakan air leri sebagai bahan pembuatan yoghurt. Biasanya yoghurt terbuat dari susu. Kali ini air leri lah yang digunakan sebagai pembuatan yoghurt.

Dalam proses pembuatan yoghurt dari leri ini hampir sama caranya dengan pembuatan yoghurt dari susu. Ada beberapa perbedaan, air leri mempunyai jenis karbohidrat yang tidak sama dengan karbohidrat dari susu. Berikut adalah proses pembuatannya:

1. Siapkan air leri yang baik, yaitu yang mempunyai warna putih. Biasanya air cucian beras itu terlalu banyak kadar airnya. Jadi diamkan sebentar kira-kira selama 30 menit. Buang air yaitu yang warnanya tidak terlalu putih dan yang agak bening.

2. Masak air leri dalam suhu antara 70oC – 80oC, tambahkan sumber gula diantaranya sukrosa (gula pasir) atau glukosa atau laktosa, atau susu bubuk skim. Untuk penambahan gula tambahkan sebanyak 5%-10% dari volume air leri. Tambahkan juga garam 0,1%. Aduk-aduk selama 30 menit. Usahakan pemanasan jangan sampai mencapai titik didih.

3. Hasil campuran ini didinginkan sampai suhu 43oC, lalu diinokulasi (ditambahkan bakteri). Jenis bakteri yang ditanamkan ialah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sebanyak 5% dari volume campuran air leri tersebut, dengan komposisi 1:1.

4. Setelah itu, diinkubasi di suatu tempat bertemperatur 43oC selama 8 jam. Yang hasil akhirnya berupa yohgurt. Untuk bisa bertahan lama yoghurt ini di simpan pada suhu dingin dalam lemari es.

Dalam penyajiannya yoghurt bisa ditambahkan jelly atau buah-buahan manis agar lebih menarik dalam penyajiannya.

Hits :

5547 Kamis, 06 Januari 2011 15:47

Page 2: Air Leri Juga Bisa Jadi Yoghurt

Membuka Bisnis Minuman Air Leri

Anda pernah mendengar istilah air leri? Yah, air leri merupakan air bekas cucian beras yang biasanya hanya dibuang begitu saja seperti layaknya limbah. Tapi tahukah Anda apabila air leri merupakan salah satu sumber energi karbohidrat berupa pati yang kadarnya bisa mencapai 85-90%. Selain itu terdapat zat lain seperti protein, pentosa, selulosa, hemiselulosa dan gula. Sehingga sangat sayang jika air leri tidak dimanfaatkan.

Karena kandungan gizinya yang tinggi, Anda dapat meraup keuntungan dari air leri. Anda dapat megubah air leri menjadi minuman kemasan dengan menambah bahan-bahan lain seperti agar-agar, sirup, buah-buahan, ataupun biji selasih. Tentunya, inovasi ini akan mendatangkan laba bagi Anda. Selain itu, Anda tidak memerlukan modal besar dalam menjalankan bisnis ini.  

Untuk mengolah air leri menjadi minuman yang nikmat cukup mudah. Pertama, air bekas cucian beras di rebus dengan gula pasir hingga mendidih. Sambil menunggu air rebusan dingin, buat isi campurannya. Buat agar-agar yang kemudian dipotong-potong sesuai selera. Anda dapat menggunakan buah-buahan seperti melon, nanas, pepaya, dan sebagainya sebagai pelengkap. Setelah air leri dingin, masukan agar-agar dan buah-buahan pelengkap yang kemudian dikemas dalam kemasan yang menarik. Selamat mencoba!

NATA DE LERRY

May 27, 2011

Nata merupakan jenis makanan yang banyak dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat. Pada saat ini nata yang paling banyak beredar di pasaran adalah nata yang berbahan baku air kelapa yang dikenal dengan nata de coco. Masyarakat yang selama ini mengenal nata de coco sekarang diberikan alternatif baru yaitu nata yang dibuat dari air cucian beras (leri). Hal ini diteliti oleh mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Rizky Stiyabudi mahasiswa jurusan fisika, Anggiyani Ratnaningtyas mahasiswa pendidikan kimia dan mahasiswa pendidikan tata boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Nuky Hanggara yang memanfatkan air cucian beras yang terbuang sia-sia ternyata masih bernilai ekonomis dan berpotensi mendatangkan keuntungan. Hal ini didasari pemikiran bahwa air cucian beras memenuhi syarat untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum, yaitu terdapat kandungan gula dan karbohidrat. Prinsip utama suatu bahan pangan dapat diolah menjadi nata adalah adanya kandungan karbohidrat yang cukup memadai dalam bahan tersebut. Nata merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter xylinum. Serat yang ada di dalam nata sangat dibutuhkan dalam proses fisiologi bahkan dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh. Oleh karenanya produk ini dapat dipakai sebagai sumber makanan berkalori rendah untuk keperluan diet. Nata de Leri hampir sama bentuk dan rasanya dengan nata de coco yang merupakan hasil pengolahan air kelapa dan nata de soya yang merupakan hasil pengolahan limbah cair industri tahu. Bentuknya seperti agar–agar tetapi lebih kenyal dan biasa dipakai sebagai

Page 3: Air Leri Juga Bisa Jadi Yoghurt

campuran fruit cocktail, ice cream, es teller dan yogurt. Sebagai bahan makanan pokok di Indonesia, beras menyumbang sedikitnya 45% protein dalam komposisi gizi masyarakat. Beras memenuhi syarat menjadi makanan pokok jika dilihat dari zat gizi yang dikandungnya. Karbohidrat adalah komposisi zat gizi yang dominan yang terdapat pada beras dan beberapa makanan pokok lainnya. Pada beras pecah kulit, kandungan itu mencapai 76% sedangkan kandungan proteinnya mencapai 8%. Kebiasaan para ibu rumah tangga mencuci beras dengan tujuan membersihkan beras dari kotoran. Namun yang mengejutkan adalah pencucian tersebut dilakukan sampai benar-benar “bersih” dimana pencucian dilakukan sampai air cucian beras berwarna putih susu, hal itu berarti bahwa protein dan vitamin B yang banyak terdapat juga ikut terkikis. Vitamin B1 atau Thiamin berguna dalam pertumbuhan juga diperlukan dalam pembakaran karbohidrat untuk mendapat kalori, semakin banyak kebutuhan kalori semakin banyak pula kebutuhan vitamin B1. Vitamin B1 membantu dalam penggunaan zat makanan oleh tubuh dan mengatur pembentukan butir-butir darah. Vitamin B1 juga membantu pencegahan penyakit beriberi. Thiamin adalah satu vitamin larut air, kehilangan Thiamin selama pengolahan, biasanya terjadi pada saat proses pengolahan beras menjadi nasi, pada saat pencucian beras yang terlalu digosok-gosok dan pencucian berulang kali dan terlalu lama akan menyebabkan berkurangnya kandungan Thiamin yang terkandung didalam lapisan beras tersebut. Sehingga vitamin B1 atau Thiamin pada beras sebagian larut dalam air cucian beras tersebut. Sedangkan pada umumnya air cucian beras tersebut dibuang begitu saja. Cara pembuatan nata de leri cukup sederhana yaitu air cucian beras disaring kemudian rebus dalam panci sampai mendidih lalu ditambahkan gula pasir, ZA, dan asam asetat. Tuang dalam bak fermentasi sebanyak 1,5 liter. Kemudian tutup dengan kertas koran dan ikat pinggir bak fermentasi dengan tali. Setelah 12-24 jam tuang bakteri Acetobacter xylinum (1 botol untuk 5 bak fermentasi) dan difermentasikan selama 8-10 hari. Setelah 8-10 hari akan terbentuk seperti gel menandakan bahwa nata de lerry siap panen. Lembaran nata setelah dipanen, potong kecil lalu dicuci dengan air mengalir sambil diremas-remas. Kemudian nata direbus dua kali untuk menetralkan rasanya. Pada rebusan yang ketiga, tambahkan dengan gula, asam sitrat, natrium benzoat dan essence leci, dan direbus kembali sampai gula meresap. Setelah itu nata siap dikonsumsi