ahb sk 1 kgp

7
LO1 Terdapat 3 domain perilaku yaitu : 1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman, juga dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan orang lain, didapat dari buku, atau media massa dan elektronik Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Over Behavior). Pada dasarnya pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan masalah yang dihadapi. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui pengalaman orang lain. Pengetahaun dapat ditingkatkan melalui penyuluhan, baik secara individu maupun kelompok, untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan optimal. Menurut Notoatmodjo (1993), pengetahuan mempunyai 6 (enam) tingkatan, yaitu:

Upload: ahbaihn

Post on 04-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

WQWQWQW

TRANSCRIPT

Page 1: AHB SK 1 KGP

LO1

Terdapat 3 domain perilaku yaitu :

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan umumnya

datang dari pengalaman, juga dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan

orang lain, didapat dari buku, atau media massa dan elektronik Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, penciuman, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (Over Behavior). Pada dasarnya

pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan

seseorang dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan masalah yang

dihadapi.

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui

pengalaman orang lain. Pengetahaun dapat ditingkatkan melalui penyuluhan,

baik secara individu maupun kelompok, untuk meningkatkan pengetahuan

kesehatan yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu,

keluarga dan masyarakat dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan optimal.

Menurut Notoatmodjo (1993), pengetahuan mempunyai 6 (enam) tingkatan,

yaitu:

1) Tahu (Know) : Mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa

yang dipelajari antara lain orang tersebut dapat menyebutkan,

mendefinisikan dan mengatakan terhadap objek yang dipelajari.

2) Memahami (Comprehension) : Kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah memahami terhadap

objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyampaikan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari.\

3) Aplikasi (Aplication) : Kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi

Page 2: AHB SK 1 KGP

disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan buku, rumus,

metode, prinsip dlam konteks atau situasi lain.

4) Analisis (Analysis): Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari dapat menggambarkan, membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis) : Kemampuan untuk menghubungkan bagian-

bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain,

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan

formulasi-formulasi yang ada. Seperti dapat menyususun,

merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap

suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation) : Kemampuan-kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang ada.

2. Sikap

Sikap merupakan salah satu di antara kata yang paling samar namun paling

sering digunakan di dalam kamus ilmu-ilmu perilaku. Sikap sebagai suatu

kecenderung jiwa atau perasaan yang relatif tetap terhadap kategori tertentu dari

objek, atau situasi. Sikap digambarkan sebagai tanggapan batin dari sebuah

pengetahuan, sikap bersifat covert, artinya belum ada sebuah wujud konkret

dari tanggapan. Menurut Notoatmodjo, sikap mempunyai 4 (empat) tingkatan,

yaitu:

1) Menerima (receiving), menerima diartikan bahwa subjek mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan.

2) Merespon (responding), memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu

indikasi dari sikap.

Page 3: AHB SK 1 KGP

3) Menghargai (valuing), mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4) Bertanggungjawab (responsible), bertanggungjawab atas segala suatu

yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang

memiliki tingkatan paling tinggi.

3. Tindakan / praktik

Terbentuknya praktik/tindakan terutama pada orang dewasa dimulai pada

domain kognitif (pengetahuan) dalam arti subjek tahu terlebih dahulu terhadap

stimulus yang berupa objek diluarnya, sehingga menimbulkan pengetahuan baru

pada subjek tersebut dan selanjutnya menimbulkan respon batin dalam bentuk

sikap subjek terhadap objek yang diketahui. Secara lebih operasional praktik dapat

diartikan sebagai suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan

(stimulasi) dari luar objek tersebut. Respons manusia tersebut dapat bersifat pasif

yang meliputi pengetahuan, persepsi dan sikap, sedangkan yang bersifat aktif

merupakan tindakan yang nyata atau disebut practice. Menurut Notoatmodjo,

tindakan mempunyai 4 (empat) tingkatan, yaitu:

1) Persepsi : Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan

tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

2) Respon terpimpin: Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang

benar sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat

dua.

3) Mekanisme: Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan

benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka

dia sudah mencapai praktik pada tingkat tiga.

4) Adaptasi: Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah

berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya

sendiri tanpa mengurangi kebenaran tingkatannya tersebut.

LO 4

Page 4: AHB SK 1 KGP

Contoh pada hambatan pada perubahan perilaku yang disebabkan karena agama

seperti, menurut agama yang dianut pada kebanyakan masyarakat melakukan

aborsi merupakan sesuatu yang dii larang dan berdosa, namun apabila secara

secara medis disarankan untuk melakukan aborsi yang mana hal ini dapat

membahayakan nyawa ibu jika tidak dilakukan seperti terdapat kista di

rahimnya, maka diharuskan untuk mengangkat janinnya. Namun karena

perbuatan ini menentang agama ataupun kepercayaan maka masyarakat tidak

melakukannya.

Page 5: AHB SK 1 KGP