agroborneo edisi 05

52
SUARA PERTANIAN KALIMANTAN Edisi 5 • Tahun II • 2011 Harga RP 15.000,- PERHATIAN KEPALA NEGARA RUMINAN  Apa Kabar Sapi Kalbar ? PANGAN Sri Organik Bertani dengan Cinta

Upload: agroborneo

Post on 06-Jul-2015

823 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Majalah Pertanian Kalimantan Edisi 05 tahun 2011. Tidak menyangka dalam bulan Juni 2011 ini banyak kegiatan yangberkaitan dengan bidang pertanian, dalam cakupan yang luas.Dimulai dari Peringatan Gerakan Nasional Bulan Bhakti GotongRoyong Masyarakat VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 39 diPontianak pada 31 Mei s/d 4 Juni 2011. Meskipun yang punyagawe acara ini adalah Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Kalbarserta Ketua Umum Tim Penggerak PKK, namun karena yang hadiradalah Kepala Negara, juga diselenggarakan Gelar Dagang danExpo, maka nuansa agrobisnis muncul kuat pada kegiatan ini.

TRANSCRIPT

Page 1: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 1/52

 

SUARA PERTANIAN KALIMANTAN Edisi 5 • Tahun II • 2

Harga RP 15.00

PERHATIAN

 

KEPALA NEGARA

 

RUMINAN

 Apa Kabar

Sapi Kalbar ?

 

PANGAN

Sri Organik 

Bertani dengan Cinta

Page 2: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 2/52

 

Graha Sujaya Jl. Komodor Yos Sudarso No. 133 Singkawang 79123 Kalimantan Barat.

Telp. 0562-638974 (Hunting), Fax. 0562-638975 Email: [email protected]

Lokasi: Pabrik pupuk organik dan hayati PT. Sinka Sinye AgoSingkawang – Kalimantan Barat.

 

Lokasi: Pabrik pupuk organik dan hayati PT. Sinka Sinye AgoSingkawang – Kalimantan Barat.

Page 3: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 3/52

Page 4: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 4/52

 

Kota Singkawang yang telah mengadakankesepakatan Sister City. Meskipun

statusnya ‘kota’ namun Singkawangadalah daerah pertanian yang suburdan mata pencaharian sebagian besarwarganya adalah bertani. Taiwan yang

telah maju dalam bidang pertanianmenjadi ‘saudara’ yang tepat untuk saling berbagi demi kemajuan bersama.Kunjungan delegasi Taiwan ke Sing-

kawang ini berlangsung dari tanggal 8 –10 Juni 2011.

Pada tanggal 15 – 17 Juni digelar

Indolivestock Expo & Forum di Sura-baya. Pameran dan forum seminarbidang peternakan yang di Indonesiatelah digelar untuk keenam kalinya inipertama sekali diselenggarakan di Bali,

kemudian ke-2 sampai ke-5 di Jakartasetiap dua tahun sekali. Pada tahun ini,

Tak urung dalam sambu-tannya, Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono menyerukan

gerakan optimalisasi pekaran-gan keluarga. “Setiap

menjelang Lebaran, sidangkabinet selalu sibuk menganti-sipasi kenaikan harga-hargakebutuhan pokok. Harga cabeyang melambung tinggi. Maka,

mulai dari sekarang, apabilasetiap keluarga mengoptimal-kan halaman dan pekaranganrumah dengan menanam cabe,

saya kira kita tidak perlu repot dengankenaikan harga cabe.” ucap Presiden.

Dalam kunjungan Gelar Dagangdan Expo, Presiden berkenan menga-

wali kunjungannya ke stand pabrik pupuk organik terbesar di Asia Teng-gara PT. Sinka Sinye Agrotama. Relatif lama dan cukup banyak informasi yang

digali Presiden tentang pabrik pupuk yang letaknya di Singkawang ini. Untuk itu, dalam rubrik TOPIK kali ini kamimengangkat seputar pabrik pupuk 

organik ini sesuai pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan presidenkepada S. Sudjono Anggie, DirekturEksekutif PT. Sinka Sinye Agrotama.

Menarik untuk diangkat dalamTOPIK selain ‘Perhatian KepalaNegara’ adalah kunjungan WalikotaYangmei – Taiwan beserta rombonga ke

menurut penyelengaranya, PTNapindo Media Ashatama, akadigelar setahun sekali, dengan tempaJakarta dan Surabaya. Pameran peter

nakan berskala nasional ini juga ajediikuti perusahaan peternakan dari lua

negeri.Menjadi agenda rutin tahuna

Masyarakat Petani dan Nelayan sejazaman orde baru adalah PekaNasional (PENAS) yang tahun in

diselenggarakan di Tengga

rong – Kalimantan Timupada 18 – 23 Juni 2011. Haddalan acara ini Wakil Preside

Budiono, yang didampingMenteri Pertanian Suswono.

Melengkapi kemeriahadi bulan Juni, Tetiono pendi

Sujaya Group, bersamkeluarga besarnya merayakaUlang Tahun PernikahaEmas (50 tahun) bagi kedu

orang tuanya. Relasi dari berbagai lapisan diundang, takurang 2.000 orang lebi

datang ikut bersukacita dalam acar

keluarga ini. Relasi bisnis di bidan

pertanian-peternakan datang daJakarta, Bandung, Semarang, Surabaybahkan dari Malaysia dan Cina. Peter

nak dan mitra kerja, pejabat setemparohaniwan, dan sesama penguruyayasan kemanusiaan, semuanya hadmenyempurnakan rasa syukur. Salam!

Kemeriahan Bulan Juni

 

Bersama Winarno pelaku agribisnis peternakandi Kalimantan Selatan (berpeci hitam), diterimaSugeng Pujiono dari Caprifarmindo di stand padaIndolivestock Expo & Forum Surabaya (17/6)

Walikota Yangmei Peng Sheng Fu dan Antoni dari PT. Sinka Sinye Agrotama(keduanya memegang Majalah AgroBorneo) berfoto bersama WalikotaSingkawang Hasan Karman dan istri.(9/6)

 Tidak menyangka dalam bulan Juni 2011 ini banyak kegiatan yangberkaitan dengan bidang pertanian, dalam cakupan yang luas.Dimulai dari Peringatan Gerakan Nasional Bulan Bhakti GotongRoyong Masyarakat VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 39 di

Pontianak pada 31 Mei s/d 4 Juni 2011. Meskipun yang punyagawe acara ini adalah Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Kalbar serta Ketua Umum Tim Penggerak PKK, namun karena yang hadir adalah Kepala Negara, juga diselenggarakan Gelar Dagang danExpo, maka nuansa agrobisnis muncul kuat pada kegiatan ini.

Dari Redaks

Pendiri: S. Sudjono Anggie, Ir. Bambang Mulyantono Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Ir. Bambang

Mulyantono Staf Ahli: Drh. Apriyadi Suwarno, Drh. Nengah Suardana, Ir. M. Sinambela Periklanan: Tri WahyuSirkulasi: Suryaman Artistik/Produksi: Ridwan Fillardhy, Yoga Anggoro Alamat Redaksi & Bisnis: Jl. Jende

Ahmad Yani, Komplek Ruko A. Yani Sentral Bisnis Blok B No 37-38 Pontianak - Kalbar

Tel: 0561-761 168 Fax: 0561765 900 email: [email protected] website: www.agroborneo.com

Susunan Tim Agroborneo

2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 201

Page 5: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 5/52

 

3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Daftar Isi

 Topik 

Dari Redaksi

Perhatian

Kepala Negara

KemeriahanBulan Juni

Kerjasama Dagang

Dengan Taiwan

Apa Kabar

Sapi Kalbar ?05 08 3

02

PanganBebek Empuk Ala Pak Ndut

UnggasMenghadapi Flu BurungBabak Baru

Respon Kekebalan Vaksin (in-aktif)

Pada Unggas di Indonesia

Pir Broiler Menyerbu Hulu

Jangan Lupa Mencatat

Telur Asin PunSangat Kurang

Sri Organik

Menanam Dengan Cinta

PakanKetika HargaJagung Melambung

Ruminan

HortikulturaSinergi Peternakan AyamPetelur dengan Petani Sayur

Memupuk

‘Pedasnya’ Cabe

CakrawalaKemilaunya Pernikahan Emas

Berbagai Lapisan

Page 6: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 6/52

 

Rasa syukur dan haru merona di wajah S.

Sudjono Anggie – Direktur Eksekutif PT. Sinka

Sinye Agrotama (SSA) setelah menerima dan

memberi penjelasan kepada orang nomor satu

di Indonesia itu, tentang segala sesuatu sekitar

pabrik pupuk organik terbesar di Asia

Tenggara ini.

Seusai rangkaian agenda utama,

Pembukaan Hari Gerakan Nasional Bulan

Bhakti Gotong Royong Masyarakat (GN

BBGRM) VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK

ke-39 Tahun 2011, Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono dan Ibu Hj. Ani Yudhoyono

langsung meninjau Gelar Dagang dan Bisnis

Expo yang diikuti oleh seluruh PKK

se-Indonesia dan pelaku bisnis lainnya di

tempat yang sama, yakni di Komplek Sentra

Bisnis Ayani Megamal, Pontianak yang

berlangsung dari tanggal 31 Mei s/d 4 Juni

2011.

Stand pameran SSA adalah yang pertama

dikunjungi Presiden Republik Indonesia,

didampingi istri tercinta Ibu Ani, serta para

Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II,

Gubernur dan Bupati se-Indonesia pada 31

Mei 2011 lalu. Turut hadir dalam rombongan

Presiden, antara lain, Menko Kesra Agung

Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri

Gamawan Fauzi, Mensos Salim Segaf Al-Jufri,

Menteri Perumahan Rakyat Suharso

Monoarfa, Menteri Kelautan dan Perikanan

Fadel Muhammad, Menteri Pertanian

Suswono, Menteri Koperasi dan UKM

Syarifuddin Hasan, dan Menteri PP dan

Perlindungan Anak Linda Amalia Sari

Gumelar.

“Berapa jauh jarak lokasi pabrik dari sini

(Pontianak)? Berapa luas lahan tempat pabrik 

ini dibangun? Berapa lama proses produksi

dari bahan baku hingga jadi pupuk siap pakai?

Inilah serangkaian pertanyaan yang diajukan

Perhatian

Kepala NegaraS. Sudjono Anggie –Direktur Eksekutif PT. SinkaSinye Agrotama menyam-but kehadiran PresidenSusilo BambangYudhoyono bersamarombongan di arena stand 

 pameran.

4 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

 Topik 

Page 7: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 7/52

 

Ketika S. Sudjono Anggmenerangkan al

 produksi pupuk organiPresiden SBY bertany

berapa lama waktu yandiperlukan untu

mengolah dari bahan bakhingga menjadi pupu

organik siap pakai. “Dalasatu jam menghasilkan 5

ton pupuk,” jawab Sudjon

Presiden SBY kepada S.Sudjono Anggie yang

akrab disapa Aan itu.

Bermula dari ayamPT. Sinka Sinye Agrotama (SSA) adalah

produsen pupuk organik berbahan baku

utama kotoran ayam, berlokasi di Singkawang– Kalimantan Barat, yang berjarak sekitar 145

km dari Pontianak. Pabrik pupuk organik 

berteknologi modern yang dibangun di atas

lahan seluas 12 hektar ini, diawali dari usaha

peternakan ayam ras petelur yang dimulai

1989 dari skala kecil hingga sekarang

populasinya lebih 2 juta ekor. Ditambah

dengan breeding farm ayam pedaging yang

dibangun sejak 1999, maka kotoran ayam

yang terhimpun bisa mencapai puluhan ton

per hari. Belum lagi potensi kotoran dari

peternakan lain, yang total populasi ayam

petelur di Singkawang sekitar 5 juta ekor.

Pada tahun 2003 – 2004 marak penyakit

u burung menyerang peternakan unggas di

Indonesia. Kotoran unggas dianggap sebagai

salah satu media penyebarannya. Atas

persoalan ini, muncul ide kuat untuk membuat

pupuk organik berbahan kotoran ayam yang

bebas dari kontaminasi u burung dengan

teknologi fermentasi dan pemanasan. Pada

tahun itu sesungguhnya aktivitas membuat

pupuk organik berbahan kotoran ayam sudah

dimulai, meskipun dengan peralatan yang

masih sederhana.

Pada tahun 2006 dibangun pabrik pupuk 

dengan kapasitas produksi mencapai 1.000

ton/bulan. Untuk memenuhi permintaan yang

terus meningkat, pada 2007 dibangun unit

pabrik kedua dengan rangkaian mesin

produksi berteknologi modern. Rangkaian

mesin produksi SSA ada dua line dengan total

kapasitas terpasang 1.000 ton/hari atau

Presiden menyima

 penjelasan tentang mak pabrik pupuk organ

terbesar di Asia Tengga yang berlokasi

Singkawang – KalimantaBara

 Topik 

 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 8: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 8/52

 

Tim Protokol Kepresidenan yang berkunjung ke pabrik  pupuk organik PT. SinkaSinye Agrotama di Singkawang pada 28 Mei 2011.

360.000 ton/tahun.

Bahan baku pupuk organik adalah

kompos (kotoran ayam), humus (sisa

organik/tumbuhan), batuan kapur dan zeolit.

Pada prinsipnya unsur makro dan mikro dari

bahan-bahan alam tersebut diolah sehingga

komposisinya sesuai kebutuhan tanaman.

Kemudian ditambahkan bakteri pengaktif 

hara tanah yang disebut bioaktivator, sehingga

nutrisi tanah siap dimakan oleh tanaman. Oleh

sebab itu pupuk yang demikian ini populer

diberi istilah bio-fertilizer

Alur produksi dimulai dari pencampuranbahan baku disertai pengadukan dengan alat

berat yang berkemampuan 100 ton/jam.

Setelah pencampuran, bahan masuk ke dalam

kamar fermentasi selama 10 hari, ada 16 kamar

yang masing-masing mampu menampung 500

– 600 ton bahan. Di dalam ruang fermentasi

 juga dilakukan proses pembalikan secara

mekanis agar mengalami proses yang merata.Dari proses fermentasi dihasilkan bahan

setengah jadi, yang selanjutnya masuk ke

dalam proses produksi melalui pintu pertama

yang disebut ’curah’. Masuk dari pintu curah

bahan dibawa ban berjalan menuju mesin

penghancur. Selanjutnya materi diterima ban

berjalan menuju mesin penggranulan pertama.

Keluar dari mesin penggranulan pertama,

masih dengan ban berjalan masuk mesin

penggranulan kedua atau yang lazim disebut

’parabola’ karena bentuknya yang mirip antena

parabola. Selanjutnya bahan masuk ke dalam

drum pemanas pertama, langsung ke drum

pemanas kedua, setelah itu masuk ke drum

pendingin.

Keluar dari drum pendingin masuk ke

ayakan, dan pada tahap akhir adalah

pengemasan. Pada mesin ayakan menuju

packing, bahan pupuk organik ini diperkaya

dengan bio-hayati atau bio-aktivator tanah

berupa mikroorganisme yang disemprotkan.Setelah itu pupuk organik yang berada dalam

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi 

memperhatikan foto pabrik pupuk organik PT.Sinka Sinye AgrotamaSingkawang sehari sebelum kunjunganPresiden.

6 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

 Topik 

Page 9: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 9/52

 

karung itu masuk ke gudang penyimpanan.

”Berapa lama proses produksi dari bahan

baku hingga jadi pupuk organik yang siap

pakai, dalam kemasan ini?” tanya Bapak 

Presiden kepada Sudjono. “Dalam satu jam

rangkaian proses produksi menghasilkan 50

ton pupuk organik granule,” terang Sudjonokepada Presiden SBY. “Wah, banyak juga ya,”

komentar Presiden.

Produk bersertikatProduk utama pupuk organik yang

diproduksi SSA adalah butiran (granule),

disamping tepung (powder) dan cair (liquid).

Seluruh produk sudah mendapatkan nomor

pendaaran dari Pusat Perizinan dan Investasi

Departemen Pertanian, dan Sertikat Hak 

Merek oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual Departemen Hukum Hak Asasi

Manusia.

Pupuk organik SSA juga mendapatkan

‘Sertikat Halal’ dari Majelis Ulama Indonesia

(MUI) Kalimantan Barat, yang menerangkan

bahwa pupuk organik SSA tidak berasal dari

kotoran hewan yang diharamkan.

Uji mutu produk SSA dilakukan oleh

Balai Penelitian Tanah Bogor, sedangkan

pengujian efektitas lapangan dilakukan olehDepartemen Agronomi dan Hortikultura

Institut Pertanian Bogor (IPB).

SSA juga melakukan uji kandungan

produk di laboratorium milik sendiri dan

secara berkala di laboratorium PT.

Superintending Company of Indonesia

(SUCOFINDO). Pengujian mutu juga

dilakukan pada lahan milik petani serta pada

lahan pertanian dan green house yang terletak 

di dalam areal pabrik.

Saat ini pemasaran pupuk organik SSA

sudah merambah ke seluruh Kalimantan,

Sumatera dan Jawa. Dengan peruntukan pada

perkebunan, tanaman pangan, dan

hortikultura. Pasar luar negeri yang sudah

dirambah adalah Serawak – Malaysia.

Semenjak terbit program pemerintah berupabantuan langsung pupuk (BLP), PT. Sinka

Sinye Agrotama berperan aktif dalam

pengadaan pupuk organik melalui BUMN

yang ditunjuk sebagai penyalur kepada petani,

yakni PT. Sang Hyang Seri dan PT. Pertani.

Tamu-tamu lain, Mente

Kelautan dan PerikanaFadel Muhammad, Menk

Kesra Agung LaksonKetua Himpuna

Kerukunan Tani IndonesOsman Sapta, berfo

bersama di stand pameraPT. Sinka Sinye Agrotam

Tidak hanya tamu da

 Jakarta, utusan DinaPertanian di tingk

kabupaten se- KalimantaBarat juga meninjau pabr pupuk organik PT. SSA saa

melakukan worksho‘Apresiasi Pupuk Organik’

Singkawang pada 26-2 April 201

 Topik 

 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 10: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 10/52

 

Kerjasama Dagang 

Dengan Taiwan Walikota Yangmei – Taiwan Peng Sheng Fu bersama istri dan

rombongan sejumlah 20 orang datang ke Kota Singkawang 

 pada tanggal 08 s/d 10 Juni 2011. Kunjungan tersebut 

merupakan tindak lanjut dari kerjasama Sister City antara

Yangmei – Singkawang, yang telah ditandatangani 29

Oktober 2010 lalu di Yangmei.

Walikota Yangmei Peng Sheng Fudengan Walikota SingkawangHasan Karman.

8 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

 Topik 

Page 11: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 11/52

 

Pengusaha bensayur-mayur

Yangmei – Taiwa

Cindera mata dari PT. Sink

Sinye AgrotamSingkawang untu

Walikota Yangmei PenSheng Fu beser

rombonga

Secara resmi rombongan tamu disambut

Walikota Singkawang Hasan Karman beserta

 jajaran Pemkot Singkawang di Restoran

Kampung Batu pada Rabu (8/6). Selanjutnya,

pada Kamis pagi kedua belah pihak melakukan

pembahasan fokus kerjasama di ruang

pertemuan Kampung Batu. Dilanjutkan

kunjungan lapangan ke sejumlah tempat,

antara lain : Sekolah Yayasan Dharma Barito

Singkawang, Sekolah Dasar Kopisan, Panti

Jompo Vihara Cikung, pabrik pupuk organik 

PT. Sinka Sinye Agrotama, peternakan babi

modern PT. Fajar Semesta Indah, dan

pertanian sayur Kelompok Tani RezekiSingkawang Timur. Pada malam harinya

diselenggarakan ramah-tamah masyarakat

Singkawang dengan delegasi Yangmei di Sun

Moon.

Kerjasama Sister City antara Singkawang

dengan Yangmei difokuskan pada sektor

perdagangan, perindustrian, koperasi,

pertanian, pendidikan, pariwisata, dan

infrastruktur. Namun tidak menutup

kemungkinan ke depannya akan merambah

pada sektor-sektor lainnya.

Walikota Singkawang Hasan Karman

menyatakan tekadnya untuk keberhasilankerjasama dengan Yangmei. “Kalaupun saya

Teknologi yang digunakan oleh PT.Sinka Sinye Agrotama sama dengan

 pabrik pupuk organik yang ada di Taiwan maupun di Cina.

 Topik 

 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 12: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 12/52

 

Walikota Yangmei PengSheng Fu menyimak Majalah AgroBorneodisaksikan WalikotaSingkawang HasanKarman.

dan Mr. Peng Sheng Fu nantinya tidak menjadi

walikota, saya harap kerjasama ini tetap

dilanjutkan,” harapnya.

Sementara Walikota Yangmei Peng Sheng

Fu menyatakan siap memberi bantuan kepada

Singkawang sesuai kerjasama yang disepakati.

Dia mengatakan kerjasama dengan

Singkawang ini diawali dengan hubungan

emosional, yaitu banyaknya perkawinan antara

warga Negara Taiwan dengan warga

Singkawang (Indonesia). “Jadi komunikasi

antara pemerintah kota Yangmei denganSingkawang bagaikan komunikasi antar

besan.” ungkap Peng Sheng Fu.

Kunjungan ke pabrik pupuk organik PT.

Sinka Sinye Agrotama dilakukan sejak dari

awal proses produksi hingga pengemasan,

namun kunjungan hanya dilakukan sepintas

saja, karena – kata Peng Sheng Fu --

teknologinya sama seperti yang ada di Taiwan

maupun di Cina. Tamu dari Taiwan juga

memberikan pujian saat melakukan

kunjungan ke peternakan babi PT. Fajar

Semesta Indah yang dinilai berhasil

menerapkan inseminasi buatan (IB) untuk 

pembiakannya.

Rombongan dari Yangmei yangmelakukan kunjungan ke pertanian sayur

Berfoto bersama dengan

latar kebun sayur.

Berdiskusi denganKelompok Tani Sayur ‘Rezeki’ Singkawang Timur.

10 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

 Topik 

Page 13: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 13/52

 

Kelompok Tani Rezeki Singawang Timur

banyak memberi masukan kepada para petani

Singkawang. Kebetulan dalam rombongan

tersebut ikut serta pengusaha pembenihan

sayur di Yangmei. “Untuk sayuran yang

diambil daunnya seperti sawi , gundukan

tanah ini terlalu tinggi. Mestinya cukupseparuhnya. Gundukan tanah setinggi ini

cocok untuk sayuran yang diambil buahnya,

seperti terong, tomat, atau cabe,” komentar

petani Yangmei melalui penterjamah.

Lebih lanjut, dikatakan, tanaman pepaya

ini terlalu tinggi dengan buah yang jarang. Di

Taiwan tanaman papaya tidak lebih tinggi dari

sedada orang dewasa dengan buah yang lebat.

“Bagaima caranya?” tanya petani Singkawang.

“Banyak yang harus dikerjakan, bagaimana

kalau Anda datang ke Taiwan? Nanti kami

tunjukkan caranya.” jawab petani Yangmei.

Pada hari terakhir di Singkawang, Jum’at

pagi (10/6) diadakan sepeda gembira dengan

rute dari Pekong Tua menuju kantor Walikota.

Setiba di kantor Walikota dilakukan

penanaman pohon persahabatan, yakni

Pohon/Bunga Yangmei. Kembali ke hotel

untuk selanjutanya peresmian prasasti di Sinka

Island dan rekreasi ke obyek-obyek wisata di

Pasir Panjang, seperti Tanjung Bajau, Sinka

Zoo, dan sekitarnya.

Rombongan langsung ke Pontianak dan

melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Tiba di

Jakarta pada malam harinya diselenggarakan

pertemuan dengan Wakil Menteri

Perdagangan dan Gubernur Kalimantan Barat

di Jakarta.

Keluarga Besar Asosiasi Agribisnis Perunggasan Kalimantan Barat 

(AAP Kalbar) dan Majalah AgroBorneo mengucapkan selamat 

dan turut berbahagia atas pernikahan :

Cung Can Tham (Edy Ertanto)&

Tjhai Tiu Li (Yully)

Pada tanggal 12 Mei 2011 di Pemangkat - Sambas, KALBAR

Mempelai pria adalah putra tunggal dari Cung Kit Chiung & Phang Khiuk Ki (Darmawati)

 pemilik YAKIN PS Pemangkat - Sambas

Menandatangakerjasama untu

kesejahteraan semu

 Topik 

1 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 14: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 14/52

 

MENGHADAPI FLU BURUNG

BABAK BARUSiapa tidak kenal C.A. Nidom, Ketua Avian Influenza Research

Center Universitas Airlangga Surabaya? Dialah deklarator wabah

flu burung yang menyerang peternakan unggas di Indonesia

(Baca Kompas, 24 Desember 2003). Sejak pertengahan 2003

sebenarnya wabah flu burung sudah merebak di peternakan

ayam di Pulau Jawa, namun pemerintah saat itu lamban

bergerak dan enggan menyatakan bahwa wabah itu flu burung.

Nidom yang dokter hewan dan dosen di Fakultas KedokteranHewan Universitas Airlangga geram atas kelambanan

pemerintah. Ia ungkapkan bahwa penyakit baru yang menyerang

ayam-ayam itu memang benar flu burung. Maka tergeraklah

semua pihak menyikapi penyakit yang berbahaya itu hingga

terbentuk Komnas Flu Burung. Setelah hampir sembilan

tahun bergelut mengatasi flu burung, bahkan hingga

masa tugas Komnas Flu Burung berakhir,

nyatanya penyakit ini, tidak kunjung hengkang

dari Bumi Pertiwi. Bahkan merebak lagi.

 

C.A. Nidom

12 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Unggas

Page 15: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 15/52

 

Tampaknya pemerintah kitalebih suka menempuh jalankompromi? 

Iya, jalan kompromi-nya adalah

penggunaan program vaksinasi pada

unggas, meskipun mempunyaikelemahan, karena masalah u burung,

bukan hanya masalah ekonomi

peternakan, tetapi juga menyangkut

masalah kesehatan manusia

(ZOONOSIS). Program yang

dilaksanakan HARUS memperhatikan

keduanya. Kehati-hatian harus menjadi

perhatian bersama. Jika terjadi

“kesalahan” dalam vaksinasi ini, bukan

hanya merugikan sektor peternakan,tetapi juga terancamnya keselamatan

manusia. Jadi loso vaksin AI sangat

berbeda dengan vaksin ND, IB,

Gumbora dan vaksin ayam lainnya.

Faktor-faktor “kehati-hatian”

dalam penggunaan vaksin meliputi

banyak hal : seed virus yang

digunakan, cara seleksi seed virus,

kemurnian seed vaksin, cara inaktivasi,

adjuvan, kemasan, pengiriman dan

penyimpanan serta cara vaksinasi dilapangan.

Kita telah melaksanakan program

 vaksinasi sejak tahun 2004, berarti kita

sudah melaksanakan tujuh tahun,

sampai seberapa jauh otoritas yang ada

telah mengontrol faktor-faktor

tersebut. Persoalan seed virus, apakah

homolog (H5N1) atau heterolog

(H5Nx); monovalen atau

polivalen; vaksin AI yang

dicampur dengan

 virus lain seperti

ND atau IB dan

lain-lain.

Cara

Berdasarkan pernyataanBapak di Gatra (31 Maret – 6 

 April) dan Kompas (4/4) bahwamerebaknya u burung belakangan ini disebabkan olehkebocoran vaksinasi. Apa faktor 

utamanya, disebabkan oleh pilihan vaksin yang salah atauaplikasi vaksinasi yang tidaktepat? 

Saya ingin sampaikan sekali lagi,

bahwa pengendalian terbaik untuk 

wabah u burung adalah stamping out.

Tujuanya adalah untuk menghilangkan

 virus dari sumbernya. Banyak yang

salah persepsi terhadap langkah ini,yang sering dimaknai bahwa kalau

stamping out berarti virus ini tidak 

muncul lagi pada sektor hewan. Tapi

kenyataanya, negara-negara yang

selama ini menerapkan cara ini,

 virusnya toh muncul kembali beberapa

waktu (tahun) kemudian.

Saya ingin tegaskan bahwa cara

stamping out, tujuan utamanya

ditujukan untuk menyelamatkan jiwa

(korban) manusia. Sebagaimana teoriyang diterima selama ini bahwa virus

u burung yang menginfeksi manusia

berasal (bersumber) dari hewan,

meskipun sampai saat ini modus

operandi penularannya masih misteri.

Jadi dengan stamping out, paling tidak 

akan meminimalkan resiko pada

korban manusia. Negara-negara yang

sangat memperhatikan keselamatan

 jiwa manusia, maka akan segera

melakukan cara ini, berapapun biaya

dan resiko sosial politiknya.

Tetapi dari sisi kepentingan

ekonomi peternakan, resiko

kebangkrutan ekonomi akibat cara

stamping out dipandang lebih besar

dari pada resiko ancaman jiwa

manusia akibat penyakit ini. Jadi

semua ini tergantung pada cara

pandang kita dalam menilai “harga”

 jiwa manusia.

inaktivasinya, formalin yang

digunakan khususnya konsentrasi yan

disepakati, sampai petugas

 vaksinatornya. Saya kurang yakin

bahwa otoritas telah memperhatikan

semua itu. Semuanya diserahkan

kepada produsen atau importir.Akibatnya, pendekatan semua faktor d

atas, semata hanya bertumpu pada

aspek “untung-rugi” dari para

pedagang. Sebagai contoh uji tantang

yang dijanjikan oleh Pemerintah,

sampai saat ini saya belum mendengar

pelaksanaannya. Saya tidak tahu

faktornya kenapa, padahal UNAIR

sudah menawarkan fasilitasnya.

Belum lagi persoalan perijinan.

Sampai saat

ini,

Unggas

 

1 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 16: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 16/52

 

perubahan-perubahan virus AI dan

akibatnya pada faktor infeksi manusia?

Konon ada vaksin AI monovalen atau

polivalen. Apakah ini sudah diijinkan

atau kita “biarkan” saja sampai timbul

persoalan baru? Apakah sudah

mendapat kajian secara mendalamterhadap dampak-dampak yang akan

terjadi?

Kembali pada istilah

KEBOCORAN VAKSIN (VACCINE

OUTBREAK). Saya ingin mengajak 

pembaca pada salah satu aspek 

inaktivasi. Selama ini inaktivasi yang

digunakan adalah formalin dengan

ketentuan dosis sekitar 0,1%. Juga kita

harus ingat bahwa virus vaksin yang

digunakan adalah virus utuh bukan

rekombinan. Jadi struktur virus vaksin

sama dengan virus di lapangan.

Penggunaan dosis formalin yang

tepat untuk setiap virus vaksin sangat

menentukan kondisi virus vaksin. Yang

diinaktivasi oleh formalin bukan hanya

protein HA dan NA saja, tetapi harus

mampu menginaktivasi seluruh

protein (10 protein).Kalau dosis

formalin berlebihan bukan inaktivasiyang diperoleh, tetapi kerusakan

protein dan tidak efektif dalam

memicu antibody (kerugian bagi

pengguna vaksin). Sebaliknya kalau

selama 7 tahun, masih bersifat

sementara (DPS), dan dibiarkan para

pelaku vaksin melakukan investasi.

Hal-hal yang saya uraikan tersebut

menjadi rawan terhadap

penyimpangan penyimpangan

pelaksanaaan aturan di lapangan.Kalau sampai ini terjadi, maka siapa

yang bertanggung jawab terhadap

aspek keselamatan jiwa manusia dan

mungkin juga perlindungan konsumen

pengguna vaksin.

Saya ingin mengajak 

pembaca/pengguna vaksin untuk 

sedikit melongok bagaimana kaidah

umum proses produksi vaksin;

Pemerintah telah menetap virus seed

baru sebanyak 4 strain. Yang saya

dengar ini mengikuti saran

(mudah-mudahan bukan paksaan)

dari OFFLU, meskipun metodologi

mereka (yaitu dengan cara Kartogra)

banyak mendapat kritik dari berbagai

kalangan.

Pertanyaan yang timbul:

bagaimana Pemerintah akan mengatur

penggunaan strain-strain tersebut oleh

produsen vaksin. Apakah produsendibebaskan memilih atau harus

digunakan semuanya? Apakah

produsen harus memperoleh strain

baru dari Pemerintah atau

diperbolehkan mengeksplorasi sendiri

di lapangan? Kalau harus dari

Pemerintah, apakah harus membeli

(membayar) atau gratis? Karena

keduanya, bisa membawa dampak 

pada aspek-aspek hukum. Terus

bagaimana nasib importer vaksin AI

yang selama ini telah melakukan

aktivitasnya? Semua

pertanyaan-pertanyaan tadi, sudah

berlangsung selama 7 tahun, tanpa

progress positive yang

menggembirakan.

Selama ini vaksin AI yang

dicampur dengan virus lain, ND,IB

dan lain-lain. Apakah sudah mendapat

kajian mendalam, terutama terhadap

dosis dikurangi, maka akan terjadi

dampak-dampak :

(a) Proses inaktivasi tidak merata,

sehingga dimungkinkan ada

 vaksin yang virusnya masih

hidup. Kalau ini yang terjadi,maka vaksinasi sama dengan

menyuntikan virus hidup pada

tubuh ayam, yang memungkinkan

akan outbreak dengan virus

 vaksin.

(b) Proses inaktivasi tidak sempurna,

dalam arti tidak semua

protein/RNA yang terinaktivasi,

karena menggunakan virus

lapang. Jadi virus vaksin seperti

“klenger”. Keadaan ini tinggal

menunggu kondisi yang

memungkinkan untuk muncul

kembali dan menginfeksi ayam

yang divaksin atau yang ditulari.

(c) Untuk vaksin polivalen kedua

keadaan diatas bisa menimbulkan

kekhawatiran yang lebih dari

pada vaksin yang monovalen.

Karena inaktivasi yang tidak 

merata, berarti akan memasukan(“menginfeksi”) virus vaksin lebih

dari satu strain asli, belum lagi

 jika terjadi koalisi antar virus AI

 vaksin. Jika vaksin campuran

14 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Unggas

Page 17: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 17/52

 

Dari kajian akademis (bukanbisnis) bagaimana kondisi seed virus yang dipakai oleh perusahaan produsen vaksin AI di dalamnegeri, maupun vaksin dari luar negeri. Sudah tepat atau perlu seed 

baru? 

Pertanyaan ini saya jawab dengan

lampiran abstrak presentasi dari riset

kami. Kami meneliti beberapa vaksin

AI baik H5N1 atau H5Nx. Hasil yang

diperoleh menunjukkan titer antibody 

(HI test) semua vaksin menunjukkan

titer yang protektif (lebih dari 40),

tetapi dengan pengujian netralisasi

 virus (kemampuan antibody anti AI)menunjukkan tidak mampu

menetralkan virus AI dari Jatim atau

Jabar (nilainya kurang 80). Apa artinya

ini, pembaca sudah bisa mengartikan

sendiri.

Dari penjelasan Bapak yang  panjang lebar tadi, apakah bisadisimpulkan Pemerintah tidakserius menangani u burung? 

Barangkali istilahnya bukan

Pemerintah tidak serius menangani u

burung, tapi Pemerintah tidak 

menganggap masalah u burung ini

AI,ND,IB dll, kalau sampai terjadi

inaktivasi tidak merata, atau

proses inaktivasinya tidak sendiri

setiap virus, bisa terjadi “RNA

INSERTION” (maaf ini bukan

istilah baku). Artinya struktur

RNA virus ND atau viruscampuran vaksin bergabung

dengan virus AI vaksin atau

sebaliknya, sehingga struktur

 virus AI membawa struktur virus

ND,IB dll dan juga sebaliknya.

Belum lagi jika dalam tubuh ayam

sudah virus lain yang sudah

dorman (“tidur”).

Kami mengisolasi virus dari

beberapa tempat yang mempunyai

struktur yang sama dengan virus yang

diisolasi dari daerah lain. Ini tidak 

mungkin sebuah virus tidak 

mengalami perubahan (mutasi). Jadi

pasti ada penyebabnya. Dalam waktu

yang bersamaan, ditemukan virus yang

sama dari berbagai daerah.

Mudah-mudahan ini bukan disengaja,

tapi ketidakfahaman. Oleh karena itu

diperlukan kajian yang mendalam

terhadap kondisi yang timbul. Kalau virus yang timbul bersamaan, bisa saja

karena faktor musim atau lainnya,

tetapi umumnya diikuti dengan adanya

perubahan.

serius. Coba kita bayangkan,

bagaimana bisa dikatakan serius, kalau

anggaran untuk pemantauan virus u

burung minim sekali. Konon, sebagai

contoh saja, anggaran Balitvet untuk 

tahun 2011 hanya 30 puluh juta

rupiah. Bukan dollar lho ! tapi rupiah.Saya tidak tahu, bagaimana dengan

lembaga lainnya. Coba bandingkan

penelitian tentang virus u burung di

salah satu lab di Tokyo, mendapat

biaya 9,5 juta dollar Amerika (setara

dengan 80 milyar rupiah).Itu satu lab,

belum dihitung seluruh Jepang.

Saat ini sudah terbit Perpres No 3

tahun 2011, tentang Pengendalian

Zoonosis, dan akan dibentuk Komnas

Zoonosis. Semoga dengan Komnas ini

pengendalian penyakit zoonosis,

termasuk u burung bisa lebih

fokus.Semoga!

 Apa saran Bapak menghadapi u burung babak baru sekarang ini? 

Kalau saya diminta saran

bagaimana menghadapi penyakit uburung :

(1) Tidak harus melakukan vaksinas

tapi hanya dengan biosekuriti

yang ketat dan test and slaughter

(2) Kalau menggunakan vaksin, mak

 virus seed vaksin harus sama

dengan virus yang menginfeksi

(3) Pemerintah Daerah cq Dinas

Peternakan setempat mengambil

inisiatif untuk melakukan

mapping dan penentuan virus

seed vaksin.

(4) Pemerintah Pusat, kalau sulit

melakukan koordinasi, sebaiknya

mendesentralisasikan perijinan /

peraturan dan lain-lain yang

berkaitan dengan pengendalian

 virus u burung termasuk 

penentuan vaksin u burung yan

akan digunakan di daerah

masing-masing.

Menjaga kesehatan ternak dengan menyemprot kendaraan yangkeluar-masuk peternakan merupakan bagian dari biosecurity standar yang seharusnya dilakukan.

Unggas

1 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 18: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 18/52

 

ABSTRAK

Latar belakang Vaksinasi terhadap virus avian inuenza

(AI) H5N1 telah diterapkan pada skala yang

luas di industri unggas komersial dan dalam

skala kecil peternakan ayam kampung di

Indonesia. Lebih dari sepuluh vaksin telah

diberi lisensi di Indonesia, termasuk vaksin

yang berasal dari isolat virus H5N1 dan dari

isolat virus patogenik rendah H5N2 dan H5N9.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 

mengetahui respon kekebalan ayam dengan

menggunakan uji HI (Hemmaglutinin

Inhibition/penghambatan hemaglutinin), uji

netralisasi virus, dan uji tantangan.

MetodeVaksin menggunakan isolat virus AI

H5N1 tidak aktif (4 vaksin) dan H5N2

patogenik (baca : tingkat keganasan) rendah (1

 vaksin). Enam puluh satu ayam umur 1 bulan

diujicobakan dalam fasilitas BSL (Biosafety 

Level)-3 milik Universitas Airlangga, Surabaya.

Dosis tunggal 0,5 ml diberikan secara

intramuskular ke dalam otot dada. Sampeldarah dikumpulkan untuk uji HI dan uji

netralisasi pada hari 10, 12, 14, 16, 18, dan 20

pasca vaksinasi. Uji HI dan uji netralisasi

dianggap positif jika anti-virus H5N1 titer

antibodi masing-masing lebih besar dari 40 dan

80.

Virus diisolasi dari Provinsi Jawa Timur

dan Jawa Barat, digunakan dalam uji tantang

dengan masing-masing dosis vaksin sekitar 105

EID50 / 0,1 ml per ayam. Sampel usapan kloaka

dan usapan hidung dikumpulkan setiap hariuntuk menganalisa shedding virus.

Kesimpulan

Titer antibodi H5 pada uji HI 

dari semua vaksin hasilnya > 40,

namun titer pada uji netralisasi adalah

<80. Shedding analisis virus sedang 

berlangsung.

Box:

Respon Kekebalan Vaksin (in-aktif)

Pada Unggas di IndonesiaOleh CA. Nidom, dkk.

16 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Unggas

Page 19: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 19/52

Page 20: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 20/52

 

Pola kerjasama kemitraan

inti-rakyat (PIR) ayam ras pedaging 

di Kalbar mulai berkembang satu

tahun terakhir ini. Dilakukan oleh

 perusahaan yang bekerjasama

dengan produsen anak ayam ras

 pedaging (day old chick broiler) yang berada dalam group PT. Charoen

Pokphand Indonesia, yaitu PT.

Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF)

dan PT. Cipta Khatulistiwa Mandiri

(CKM). Sedangkan pemasaran DOC 

broiler dari breeding farm yang lain,

 yaitu PT. Satwa Borneo Jaya (SBJ)

menerapkan pola pemasaran ‘jual 

lepas’ dengan peternak mandiri.

Senja di Desa Sengoret Kecamatan

Parindu Kabupaten Sanggau, masih

berlangsung kesibukan di kandang ayam

broiler milik Agustinus Agun (43). Panen

ayam broiler sebanyak 3.000 ekor yang telah

dipelihara 35 hari dengan berat rata-rata 2,0 kg

per ekornya itu, merupakan kegembiraan

tersendiri bagi Agun. “Dua periode ini saya

ikut PIR ‘CK’. Hasilnya lumayan, kematiannya

rendah. Berbeda ketika saya beternak secara

mandiri. Waktu itu ayam-ayam yang saya

pelihara banyak mati terserang sampar,”

ungkap Agun yang mengaku pernah menjalani

beternak secara mandiri selama 5 tahun.

Dengan mengikuti PIR ‘CK’, proses

budidaya dibimbing oleh tanaga sarjana atau

dokter hewan sehingga pengawasan terhadap

kesehatan hewan berjalan baik. Adapun

kontrak harga yang disepakati antara Agun

Pir Broiler

 

Menyerbu Hulu

Oleh Drh. Apriyadi Suwarno

 Agustinus Agun

18 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Unggas

Page 21: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 21/52

 

Udir bersama istri 

 Justin Manurun(menunjuk) bersam

Henry Wijay

sebagai plasma dengan pihak Inti adalah

sebagai berikut: harga DOC broiler Rp

5.500/ekor, pakan Rp 305.000/zag alias Rp

6.100/kg, dan pembelian hasil panen oleh

pihak Inti sebesar 14.750/kg. “Bila harga

broiler di luar seperti sekarang ini Rp 16.500

s/d Rp 17.000/kg, maka selisih harga kontrak dengan harga pasar dibagi dua, untuk pihak 

inti dan sebagian untuk plasma,” ucap Agun

bangga. Dari hasil panen dia memperoleh

keuntungan antara Rp 1 – 1,3 juta per 1.000

ekor ayam.

Memang seperti itulah lebih-kurangnya

pola kerjasama budidaya broiler ala PIR.

Untuk daerah-daerah hulu di Kalbar

kerjasama semacam ini mulai masuk menjalar.

Namun, tidak semua pembudidaya broiler

tertarik mengikuti kerjasama semacam itu.

Peternak mandiri seperti Justin Manurung

(60) di Kembayan, kemudian Udir (33), Amir

(31), Yulianus Will (25), Ajirni (30) dan Hadi

Semingan (50) yang semuanya berdomisili di

Desa Bantai Kecamatan Bonti Kabupaten

Sanggau menjawab tidak mau mengikuti PIR

ketika ditawari pola kerjasama ini. Alasan

mereka menolak mengikuti pola kerjasama

PIR kompak, yaitu keuntungan peternak 

pembudidaya dibatasi -- dihitung sebagai

ongkos pelihara saja.

Justin Manurung yang pensiunan tentara,

termasuk peternak baru, mencari ilmu

beternak ayam dari internet, ayah 4 orang anak 

yang salah satu anaknya menjadi dokter ini

malah memasang harga ayam di lokasi

kandang ditulis besar-besar Rp 21.000/kg

padahal harga di pasaran lagi jatuh Rp

17.000/kg. “Peternak harus punya posisi tawar

yang kuat. Harga kontrak pembelian ayam

oleh PIR dari peternak plasma seharusnya

lebih tinggi dari harga pasar, bukan malah

sebaliknya; menekan. Ini justru membawa

Unggas

1 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 22: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 22/52

 

Yulianus Will bersama istri 

 Amir bersama istri  dampak melemahnya harga broiler di pasar,”

tegas Justin.

Udir yang beternak broiler sejak 2001

bermula dari 200 ekor terus meningkat

menjadi 6.000 ekor. Pernah mencapai 10.000

ekor populasinya, tapi sebagian (kandang)

dijual dibelikan kebun yang ditanami sawit

seluas 13 hektar. “Kalau ikut PIR yang jelas

tidak bisa menjual sendiri secara eceran,

padahal kami sudah punya pelanggan. Seperti

sekarang ini harga eceran masih bisa Rp

23.000/kg, sedangkan di tingkat penampung

bisa Rp 18.000/kg.” tutur Udir yang

didampingi istrinya.Usaha peternakan broiler secara mandiri

menjadi sumber perekonomian bagi

masyarakat perbatasan. Desa Bantai

Kecamatan Bonti lebih kurang 18 km dari

perbatasan Serawak dengan Kalimantan Barat.

Semangat keluarga muda seperti Yulianus,

Amir dan Ajirni untuk mencukupi kebutuhan

pangan dari dalam negeri sendiri, jangan

sampai kandas oleh penyelundupan komoditi

sejenis dari Negara tetangga. Jadi, sudah

saatnya perhatian kita berikan kepadasaudara-saudara kita di perbatasan.

 Ajirni 

20 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Unggas

Page 23: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 23/52

 

BOX :

 Jangan Lupa Mencatat 

Bun Kie beternak ayam broiler sejak

1999. Lokasi beternaknya yang berada di

Sungai Pinyuh – Kabupaten Pontianak

saat ini berpopulasi 15.000 ekor. Selamabeternak ia mengaku tidak pernah ikut 

kerjasama pola inti rakyat (PIR) broiler.

“Beternak secara mandiri lebih bebas

menentukan sarana produksi peternakan

 yang akan dibeli, sedangkan ikut 

kemitraan terikat kontrak dengan

 perusahaan inti; jenis, merek, bahkan

kualitas sapronaknya. Dalam penjualan

hasil (budidaya), peternak mandiri jugabebas menjual ke pemotong atau pedagang 

ayam mana pun yang menjadi

langganannya, dengan harga sesuai pasar.

Sedangkan ikut PIR harga beli inti dari

 plasma juga sudah berada dalam teken

kontrak,” tutur Bun Kie.

 Manfaat PIR broiler lebih dirasakan

bagi peternak pemula yang belum punya

 pasar (pelanggan yang memanen ayam), juga bagi peternak yang perlu banyak

bimbingan teknis budidaya. “Saya sendiri

masih perlu belajar dan terus

memperbaiki teknis budidaya. Kunjungan

dari seorang dokter hewan sebagai tempat 

bertanya dan berkonsultasi juga sangat 

diperlukan. Oleh sebab itu perlu ada

bahan. Untuk itulah diperlukan catatan.

 Maka, kepada setiap penanggung jawab

kandang diharuskan rajin mencatat 

 perkembangan dan keadaan ayam setiap

hari. Tidak ada masalah atau pun ada

masalah, harus dicatat.” ucap Bun Kie.

Dengan mencatat memudahkan evaluasi

apabila ada masalah budidaya, dan

memudahkan untuk menemukan

solusinya.

Unggas

2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 24: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 24/52

 

Larisnya bebek dan ayam goreng ‘Pak 

Ndut’ memperkuat bukti bahwa peternakan

bebek di Kalimantan Barat belum berkembang

dengan baik. Adalah Yudianto, pria kelahiran

Solo beristrikan putri Pontianak, Irma

Nurafah, yang mengusung Rumah Makan

Bebek & Ayam Goreng ini ke Pontianak secara

waralaba dari ‘Pak Ndut’ yang juga berasal dari

Sukoharjo - Solo. Waralaba ‘Pak Ndut’ sendiri

saat ini berjumlah 28 outlet tersebar di Jawa,

Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Sejak dibuka pada 27 November 2010,

RM Bebek & Ayam Goreng ‘Pak Ndut’

Pontianak terus mendatangkan karkas bebek 

dari rumah potong unggas (RPU) milik ‘Pak 

Ndut’ di Sukoharjo. “Membeli karkas bebek 

dari ‘Pak Ndut’ di Sukoharjo tidak menjadi

keharusan, justru kami lebih senang membeli

dari peternak lokal yang siap memasok secara

rutin, tapi tidak ada yang sanggup. Memang

sebelum buka saya sudah survey terlebih

dahulu, dimana ada peternakan bebek di

sekitar Pontianak ini, ternyata langka, ada

satu-dua peternak tapi mereka tidak sanggup.

Oleh sebab itu, kami mendatangkan dari Jawa

Tengah.“ ucap Yudianto, yang telah dikaruniai

dua orang anak ini.

Dari catatan yang dilaporkan kepada

Asosiasi Agribisnis Perunggasan Kalimantan

Barat (AAP Kalbar), realisasi daging bebek 

(karkas) yang didatangkan Yudianto, dalam

bulan Desember 2010 sebanyak 2.880 kg,

Januari 2011 berjumlah 1.335 kg, Februari

1.975 kg, Maret 1.950 kg, April 2.000 kg, dan

Mei tetap 2.000 kg. “Perkiraan saya kebutuhan

daging bebek untuk Kota Pontianak sehari bisa

Bebek empuk

‘Pak Ndut’ala

22 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Pangan

Page 25: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 25/52

 

RM Bebek & Ayam Goren‘Pak Ndut’, mampuka

menggugah semang peternakan bebeKalimantan Bara

Yudian

mencapai 200-an ekor lebih. Dari tempat saya

ini saja rata-rata 100 ekor per hari, sedangkan

warung-warung tenda (kaki lima) yang

menyajikan menu bebek goreng sekitar 100

ekor lebih semalam.” tutur Yudianto yang

berbulat-tekad memilih pensiun dini dari

perusahaan swasta nasional untuk menjalaniusaha rumah makan ini.

Sementara untuk menu ayam goreng,

Yudianto membeli karkas ayam merah (air

petelur) dari pemotong di Pontianak yang

rutin mendapat pasokan ayam merah dari

Singkawang. “Sehari rata-rata menghabiskan

karkas ayam merah 25 ekor,” sambung

Yudianto.

Dengan menyajikan menu daging bebek 

(goreng) original, bebek ijo, bebek remuk,

bebek sangan dan ayam goreng original, RM

Bebek & Ayam Goreng ini menyajikan cita-

rasa daging bebek yang istimewa, tidak alot

dan tidak amis, tidak seperti kesan pada

umumnya orang terhadap daging bebek.

Ditambah sambal korek, sambal hijau dan

sambal sangan, orang yang awalnya tidak suka

daging bebek bisa ketagihan. Tidak heran,

dengan menyiapkan 37 meja yang ditata

nyaman, ada pilihan berkursi atau lesehan,

tamu yang datang per hari antara 300 - 400

orang.

Ketika ditanya akankah membuka cabang

baru, selain rumah makan yang berada di Jl.

Sultan Abdurahman No. 118 Pontianak,

dengan rendah hati Yudianto menjawab

sedang dipertimbangkan, membuka lagi di

Pontianak atau kota lain di Kalimantan Barat

ini, sasarannya antara lain Singkawang,

Sintang atau Ngabang. “Tapi, bahan utamanya

inilah yang agak repot. Bagaimana,

Pemerintah dan Asosiasi serius mendorong

tumbuhnya peternakan bebek di Kalimantan

Barat ini?” harap Yudianto.

Pangan

2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 26: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 26/52

 

Kedodorannya peternakan itik 

Kalimantan Barat juga terlihat dari permintaan

telur asin yang belum bisa dicukupi oleh

peternakan lokal. Pedagang telur asin hampir

setiap bulan mendatangkan dari Jawa. Dalam

kurun waktu Januari – April 2011, total telur

asin yang masuk Kalbar sekitar 200 ton,

didatangkan dari peternakan Kerawang,

Brebes, Mojokerto, Tulungagung dan Blitar.

Dedi Octaris peternak itik di Pontianak 

menuturkan, permintaan telur asin dan daging

bebek memang belum bisa dipasok secara

kontinu oleh peternak itik di Kalbar ini.

Karena, selain populasi yang masih sedikit,

ongkos produksinya juga mahal.

 

Tantangan terbesar peternakan itik di

Kalbar adalah biaya pakan yang tinggi. “Tidak 

ada untung apabila seluruh pakan

menggunakan pakan ternak produksi

pabrik. Harus ada kreatitas peternak untuk 

memanfaatkan bahan baku lokal sebagai

pakan bebek. Sementara pemerintah, melalui

unit pelayanan teknis (UPT), selayaknya

menyediakan bibit yang berkualitas baik – agar

tidak terjadi inbreeding dan tidak tergantung

pasokan dari luar Kalbar. Tapi, sayang semua

itu belum terlaksana,” ujar Dedi.

 Karena peternakan itik Dedi termasuk di

wilayah Kota Pontianak, untuk menghemat

biaya pakan bagi ternak itiknya, Dedi rela

bersusah-payah mengumpulkan sisa-sisa

makanan dari restoran maupun seusai

penyelenggaraan pesta. Lalu bagaimana

inovasi peternakan itik lainnya? Yang jelas

belum tampak, sehingga telur asin maupun

daging itik untuk keperluan masyarakat Kalbar

masih terus didatangkan.

Box:

Telur Asin Pun

Sangat Kurang 

Bibit yang sulit dan biaya pakan yang melangit belum mendorng tumbuhnya peternakan itik di Kalbar, padahal dari kebutuhan hasil ternaknya

sangatlah besar.

24 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Pangan

Page 27: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 27/52

Page 28: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 28/52

 

Pemerintah juga manusia, mereka bisa salah. Programswasembada beras yang mengharuskan pertanian dengan pemakaian pupuk kimia, adalah salah satu contoh kesalahanitu. Kini pemerintah mengakui kesalahannya, bertobat danmengajak bertani secara organik, kembali seperti yang diajarkan oleh nenek moyang kita dalam menjaga kelestarianalamnya. Diajak bertobat menuju kebaikan, semua petani

seharusnya bersenang hati, kita sadari kesalahan bersama,kita cintai bumi dengan bertani secara organik. Pertanian

kimia hanya memberi makan pada tanaman, pertanianorganik memberi makan pada tanah. Dengan

memberi makanan yang cukup pada tanah, berartimemberi makanan yang baik pada tanaman.

 

Sri Lestari 

26 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Pangan

Page 29: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 29/52

 

Pembuatan kompoberlapis-lap

Herman Suryanto di ruankerjanya; tempat produk

kompos dan pembiakamikro organisme lok

(MOL

Pernyataan di atas keluar dari Herman

Suryanto seorang petani sejati yang tinggal di

Kelurahan Pajintan Kecamatan Singkawang

Timur – Kota Singkawang. Pasangan suami-

istri antara Herman Suryanto dan Sri Lestari

ini memang kompak menjalani profesi sebagai

petani. Rumah yang didiami pun apabiladilihat dari jalan raya Singkawang – Bengkay-

ang terlihat berada di tengah sawah. Halaman

depan bersambung dengan hamparan sawah,

kebun di belakang rumah pun bersambung

dengan sawah yang berlatar belakang Gunung

Poteng. Jadi, apabila berkunjung ke rumahnya

harus melewati jalan kecil di sisi timur ham-

paran sawah. Persis seperti lukisan peman-

dangan alam yang pada umumnya.dibuat oleh

seniman.

Sawah yang ditanami padi secara organik 

seluas 1.350 meter pesegi, kebun sayur di

pekarangan rumah, kolam ikan di bawah

dapur, ternak bebek di belakang rumah,

sementara untuk tabungan ada peliharaan

beberapa ekor sapi. Hobi merawat tanaman

bunga juga disalurkan oleh keluarga ini

dengan membiakkan berbagai jenis anggrek 

khas hutan Kalimantan “Menjalani hidup

dengan profesi apapun asalkan dilaksanakan

dengan cinta akan membuahkan suatu keber-

hasilan. Ingin menjadi wartawan yang berhasil,

ya harus mencintai profesi itu. Ingin menjadi

petani yang berhasil ya harus mencintai bumi,

mencintai tanaman, mencintai ternak-ternak 

yang dipelihara. Kalau tidak mencintai, mana

ada hasilnya,” tegas ayah dari enam orang anak 

ini yang semuanya didorong untuk sekolah

tinggi.

Sebagaimana pada umumnya petani,

Suryanto dan yang lain, manut saja. Ketika

zaman dulu diarahkan pemerintah menggen-

 jot produksi beras dengan benih hibrida yang

rakus hara tanah, sehingga harus diberi pupuk 

Pangan

2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 30: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 30/52

 

Tidak boleh ada sejengkal ruang yang kosong,membuat kolam ikan di bawah lantai dapur.

Pembenihan bungaanggrek plasma nutfahKalimantan.

kimia, mereka patuh-patuh saja dan melak-

sanakannya. Sekarang ketika semua menyadari

bahwa dampak buruk dari pertanian kimiawi

membuat tanah sakit, maka beralih ke perta-

nian organik. Sang istri yang penyuluh perta-

nian juga menyerap ilmu pertanian terkini,

dengan mengikuti berbagai pendidikan kilat,

antara lain belajar ilmu pengelolaan agro-

ekosistem padi sawah model SRI (System of 

Rice Intensication), atau yang dipopulerkan

dengan istilah SRI Organik.

Apa itu SRI Organik?

SRI Organik adalah cara bercocok tanam

padi yang dilatarbelakangi dengan keinginanmelepaskan diri dari perangkap revolusi hijau

yang menciptakan perilaku pertanian menjadi:

1) Ketergantungan dengan hak luar dalam

bertani, mulai dari perencanaan sampai

memasarkan hasil. 2) Menjunjung tinggi nilai

efektitas/hasil (mengejar produksi tinggi

meskipun dengan masukan yang tinggi pula).

3) Target utama meningkatkan produksi untuk 

keuntungan dan kebanggaan sesaat, meskipunharus dibayar mahal ongkos lingkungan dan

sosial. “Akibat yang ditimbulkannya, kita

sama-sama tahu : Pencemaran lingkungan,

terbunuhnya jasad non sasaran, berkurangnya

keragaman unsur hayati, hama menjadi kebal,

timbul hama sekunder, peledakan hama, dan

gangguan kesehatan manusia karena residu

racun yang terkumpul,” ungkap Sri Lestari.

Maka penerapan SRI Organik tetap

bertumpu pada gagasan peningkatan produksi

per satuan luas lahan atau intensikasi,

pengendalian hama secara terpadu, mema-

hami ekologi tanah, dan menduplikasi kelom-

pok tani/petani yang berhasil. Namun, diakui

oleh Suryanto, perpindahan dari pertanian

padi kimiawi menjadi pertanian organik harus

dilakukan secara bertahap, kalau langsung

akan rusak. “Kami sendiri melaksanakan

penananam pertanian organik (padi) secara

penuh baru tiga kali penanaman, termasuk 

yang sekarang ini. Sebelumnya dilakukanpengondisian dari 100% kimia, terus turun

75%, turun lagi menjadi 50%, dan setelah 25%,

28 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Pangan

Page 31: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 31/52

 

Menyemai padi secametode SR

Sekawanan itik di belakanrumah, sumber prote

hewan

kami berani organik penuh,” tegas Suryanto.

Yang dimaksud dengan pengondisian, lanjut

Suryanto, adalah mengurangi secara bertahap

pemakaian pupuk dan pestisida kimia.

Kearifan lokal

Pelaksanaan metode SRI Organik jelas

perlu dukungan pupuk organik yang berasaldari kompos maupun humus, serta pestisida

organik. Disinilah diperlukan mikro organ-

isme lokal (MOL), yang proses pengembang-

biakannya dapat dikerjakan dengan mudah

dan menggunakan bahan-bahan lokal. Banyak 

 jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai

bahan pestisida organik maupun zat perang-

sang tumbuh alami seperti tanaman butrowali,

selasih, gadung, sembung, dlingu, suren dan

lain sebagainya.

Herman Suryanto dan Sri Lestari mem-

populerkan MOL dengan bahan dasar daun

bambu, buah maja, dan rebung bambu.

“Menurut hasil penelitian para ahli, di dalam

daun bambu yang busuk banyak hidup trico-

derma – sebangsa jamur pengurai. Sedangkan

fermentasi buah maja dapat menambah nutrisi

bagi tanaman utamanya kandungan N, dan

fermentasi rebung bambu dapat menghasilkan

zat perangsang tumbuh untuk berbagai

tanaman.” ujar Sri Lestari.Cara membuat MOL dengan daun bambu

; pertama-tama daun bambu kering yang

rontok bahkan mulai membusuk diletakkan

berjejer rata di atas suatu tempat, kemudian di

atasnya diletakkan beberapa kepal nasi,

ditutup lagi dengan lapisan daun bambu,

kemudian boleh di atasnya diberi beberapa

kepal nasi, ditutup lapisan daun bambu lagi,

terserah sampai berapa lapis. Setelah itu

dibiarkan selama seminggu. Nanti nasi akan

kebiru-biruan penuh dengan jamur. Setelah

seminggu, nasi yang sudah penuh dengan

 jamur direndam dalam air bekas cucian beras.

Perbandingannya; 25 kepal nasi dimasukkan

ke dalam 25 liter air bekas cucian beras,

kemudian ditambahkan 1,5 kg gula merah.Campuran ini dimasukkan ke dalam ember

tertutup rapat untuk mengalami fermentasi

Pangan

2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 32: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 32/52

 

Padi menguningmenjelang panen.

selama dua minggu. Agar gas yang ditimbul-

kan selama fermentasi tidak menekan keluar

tutup ember, maka pada bagian tengah

tutupnya diberi lubang, ditancapkan selang

yang menghubungkan dengan botol atau

tabung berisi air.

Setelah dua minggu atau ketika aroma

fermentasi sudah tercium tajam, artinya

pembuatan MOL sudah selesai. Bahan ini bisa

digunakan sebagai proses pembuatan kompos

(decomposer) atau mempercepat pembusukan jerami padi di sawah yang sekaligus sebagai

pupuk dasar. Pemakaian untuk decomposer

adalah sebagai berikut : Satu liter cairan MOL

nasi tadi dilarutkan dengan lima liter air

cucian beras kemudian ditambah gula merah

satu ons. Pemakaiannya disiramkan di atas

kompos.

Cara membuat kompos dengan bahan

dasar kotoran sapi. Tahi sapi ditumpuk ratasetebal 20 cm, disiram MOL nasi yang sudah

diencerkan, dilapisi abu sekam setebal 20 cm,

kemudian disiram MOL nasi encer lagi, terus

tumpuki kotoran sapi dengan ketebalan sama,

disiram MOL nasi, ditutup abu sekam, terus

tergantung bahannya cukup berapa lapis.

Setelah itu ditutup rapat dengan terpal.

Dibiarkan selama 2 – 3 minggu untuk proses

fermentasi. “Kompos telah dikatakan jadi

dengan baik apabila warna hitam, tidak bau

kotoran, tidak mengumpal, kalau diremas

mudah terurai hancur,” ujar Suryanto.

Aplikasi untuk tanaman padi, untuk satu

hektar sekitar satu ton kompos, diberikan dua

minggu setelah tanam. “Untuk pemupukan

sebelum tanam, jerami padi sisa panen,

dibusukkan dengan disiram MOL nasi, setelah

itu ditenggelamkan dengan pembajakan,

 jadilah pupuk dasar,” sambung Sri Lestari.

Lebih cinta

Tentang penanaman padi secara SRI,Suryanto sendiri mengakui bahwa ini cara

tanam yang patut diacungi jempol. “Kita diajak 

Menanam benih tidak terlalu dalam.

30 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Pangan

Page 33: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 33/52

 

Dipanen rame-rame oleWalikota Singkawang da para pejabat pemerinta

lainny

Beras yang dihasilkakeras, bening dan kua

tetapi setelah jadi narasanya pulen bange

untuk lebih mencintai padi. Bayangkan, proses

penyemaiannya di atas nampan yang didasari

tanah bercampur kompos. Setelah padi

bersemi kemudian menanamnya tidak perlu

sampai ‘tenggelam’, satu lubang cukup satu

batang. Tapi lihat, pada minggu ketiga jumlah

anakannya sudah empat belas. Nanti, padaminggu kelima dan keenam bisa terjadi

ledakan jumlah anakan. Pada minggu ketujuh

sudah mulai bunting,” tutur Suryanto.

Padi organik hasil tanaman Suryanto dan

Sri Lestari ini pernah dipanen oleh Walikota

Singkawang Hasan Karman bersama pejabat

terkait di bidang pertanian. “Hasilnya untuk 

dimakan sendiri, dibagikan ke teman-teman,

disimpan. Atau kerap dijadikan contoh kalau

ada pameran.” ucap Sri Lestari.

Untuk mempopulerkan tanaman padi

secara SRI Organik memang tidak mudah.

Ada sejumlah tantangan yang menghadang,

antara lain : (1) Terbatasnya ketersediaan

bahan kompos terutama yang bersumber dari

kotoran hewan. (2) Pembuatan kompos masih

dilakukan secara manual sehingga memerlu-

kan waktu lama, tenaga kerja yang tinggi. (3)

Distribusi bahan organik/kompos pada skala

luas memerlukan biaya tinggi. (4) Kebiasaan

membuang dan membakar jerami di sebagianbesar petani menjadi budaya. (5) Jumlah

petugas/petani yang memahami teknis metoda

SRI masih sangat terbatas. (6) Diperlukan

proses pembelajaran/pendampingan secara

intensif.

“Ingat, ini tidak sekedar mengubah cara

bercocok tanam, tapi mengubah cara pandang

bertani. Dulu system bertani yang diajarkan

nenek moyang kita sudah sangat bersahabat

dengan alam, tapi atas nama swasembada

pangan, pola bertani diubah untuk mengejar

setoran, sekarang kembali ke pertanian

(organik) yang bersahabat dengan alam. Ini

memerlukan proses panjang, kesungguhan danteladan,” ucap Sri Lestari.

Pangan

3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 34: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 34/52

 

IRONIS. Sebuah negeri yang setiap

 jengkal tanahnya begitu subur dan bisa

ditanami aneka ragam tanaman, ternyata

setiap tahun rakyatnya masih memakan nasidengan citarasa Vietnam atau ailand. Dan

memakan tahu, tempe, makanan khas

masyarakat Nusantara itu dengan citarasa

Amerika. Maklum, karena sepanjang 20 tahun

terakhir untuk memenuhi kebutuhan dalam

negari selalu saja setiap tahunnya Indonesia

harus menambalnya dengan beras impor dari

Vietnam atau ailand, serta kedelai dan

 jagung impor dari Amerika Serikat.

Sebuah paradoks bagi Negeri berjuluk 

“Zamrud Khatulistiwa”. Khususnya dalam hal

beras dan palawija, serta bahan pangan

lainnya, Indonesia tak kunjung mampu

memenuhinya sendiri. Dalam tahun 1985 –1987, Indonesia memang pernah dijuluki

sebagai negara berpenduduk terbesar keempat

dunia (setelah China, India dan Amerika

Serikat) yang mampu berswasembada beras.

Waktu itu, Indonesia sukses meraih penghar-

gaan dari FAO (Food and Agriculture

Orgnization). Semangat meningkatkan

produktivitas, pemerintah minta sejumlah

konglomerat untuk berkonsorsium membuka

lahan sawah satu juta hektar di Kalimantan

Dalam tempo yang singkat, harga jagung melesat. Akhir 2010 harga jagung masih

Rp 2.000 – 2.500/kg, namun per Mei 2011 sudah mencapai Rp 4.000 – 4.500/kg.

Seharusnya menggairahkan petani menanam jagung, tapi nyatanya tidak. Malah

untuk pakan ternak saja, angka impor jagung tahun ini melambung

 

Ketika Harga Jagung

Melambung

Oleh Ir. M. Sinambela

32 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Pakan

Page 35: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 35/52

 

Sumber: Dinas PertaniaTanaman Pangan da

Hortikultura ProvinKalimantan Barat (201

Tengah. Namun, hingga kini pembukaan

sawah sejuta hektar itu tak jelas nasibnya.

Untuk keperluan pakan ternak unggas,

impor jagung dalam tiga tahun terakhir ini

terus meningkat; tahun 2009 tercatat 400.000

ton, tahun 2010 naik menjadi 1.600.000 ton,

dan tahun 2011 ini diperkirakan melebihi

2.000.000 ton. Padahal angka produksi jagung

Nasional per tahun yang dikeluarkan Biro

Pusat Statistik (BPS) terus meningkat dari 10,5

 juta ton (tahun 2005) dan mencapai 14,5 juta

ton di tahun ini. Hanya untuk industri pakan

ternak saja yang membutuhkan jagung 3,5 –

4,5 juta ton setahun, nyatanya tidak cukup.Dalam rangka peningkatan penggunaan

benih bermutu varietas unggul dan mendu-

kung upaya peningkatan

produktivitas/produksi padi, jagung dan

kedelai pada musim tanam (MT) 2011,

Pemerintah mengalokasikan bantuan langsung

benih unggul (BLBU) bersumber dari APBN

TA 2011, untuk penyediaan dan penyaluran

benih padi non hibrida, padi hibrida, padi

lahan kering, jagung hibrida dan kedelai

kepada petani, pada periode bulan April

sampai dengan Desember 2011 (Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Kementerian

Pertanian, 2011)

Kebijakan pemerintah untuk peningkatan

produktivitas jagung secara nasional sudah

No WilayahVARIETAS DOMINAN

JUMLAHBisi 2 P21 BISMA P12 JAYA 2 LOKAL V.U.LAINNYA

1

SUMATERA

Luas Tanam (Ha) 238.106 110.57 105.843 39.74 56.493 399.75 950.502

Persentase (%) 25.05 11.63 11.14 4.18 5.94 42.06 21.92

2

JAWA

Luas Tanam (Ha) 733.016 194.725 95.589 139.72 262.245 784.611 2.209.906

Persentase (%) 33.17 8.81 4.33 6.32 11.87 35.5 50.97

3

KALIMANTAN

Luas Tanam (Ha) 1.896 2.578 26.12 47.115 77.71

Persentase (%) 2.44 3.32 33.61 60.63 1.79

4

SULAWESI

Luas Tanam (Ha) 299.655 25.112 20.45 38.864 299.606 683.688

Persentase (%) 43.83 3.67 2.99 5.68 43.82 15.77

5

PAPUA + MALUKU

Luas Tanam (Ha) 492 16.06 7.616 24.169

Persentase (%) 2.04 66.45 0.56 0.56

6

BALI + NTT

Luas Tanam (Ha) 14.943 32.528 31.907 151.471 159.178 390.027

Persentase (%) 3.83 8.34 8.18 38.84 40.81 9,00

JUMLAH

Luas Tanam (Ha) 1.285.721 305.295 155.618 248.141 92.097 551.254 1.697.875 4.336.001

Persentase (%) 29.65 7.04 3.59 5.72 2.12 12.71 39.16

Sumber : Direktor Jenderal Tanaman Panga

Kementerian Pertania201

No Kab/Kota

JANUARI -DESEMBER

LuasPanen

(Ha)Ku/Ha

Produksi(Ton)

1 Kab.Sambas 300 16.30 489.00

2 Kab. Bengkayang 24,419 48.81 119,200.00

3 Kab. Landak 2,754 25.51 7,025.00

4 Kab.Pontianak 835 25.84 2,158.00

5 Kab.Sanggau 1,205 20.26 2,441.00

6 Kab.Ketapang 360 19.53 703.007 Kab.Sintang 2,272 22.57 5,127.00

8 Kab.Kapuas Hulu 565 25.47 1,439.00

9 Kab.Sekadau 415 19.98 829.00

10 Kab. Melawi 224 21.81 489.00

11 Kab. Kayong Utara 27 17.74 48.00

12 Kab.Kubu Raya 7,314 32.71 23,922.00

13 Kota Pontianak 64 14.46 93.00

14 Kota Singkawang 584 52.38 2,870.00

ATAP 2009 41,338.00 40,39 166,833.00

ATAP 2008 42,834 42,35 181,407.00

ATAP 2007 36,295 42,46 154,117.00

ATAP 2006 38,271 35,74 136,777.00

ATAP 2005 37,743 33,77 127,460.00

Pakan

3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 36: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 36/52

 

Perlahan tapi pasti,tanaman jagung tergeser sawit.

Petani jelas inginmenanam komoditi yang

menguntungkan,  pemerintah mengarahkandan memberi 

 perlindungan.

ditunjukkan dengan adanya peningkatan luas

tanam menjadi 4.336.001 hektar. Pencapaian

angka luas tanam yang cukup signikan ini

bila diikuti dengan peningkatan produktivitas

semestinya bisa diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan jagung dalam negeri sendiri.

Provinsi Kalimantan Barat, berdasarkan

realisasi luas tanam tahun 2009 seluas 41.338

ha dengan pencapaian produksi 166.833 ton,

seharusnya sudah dapat memenuhi kebutuhan

 jagungnya sendiri. Akan tetapi untuk 

memenuhi kebutuhan akan bahan baku pakan

ternak saja, Kalimantan Barat masih men-datangkan jagung pipil dari provinsi lain di

Indonesia, terutama dari Jawa dan Sulawesi.

Dan tidak tertutup kemungkinan jagung yang

diperoleh dari luar Kalimantan Barat tersebut

adalah jagung impor.

Akhir-akhir ini jagung yang masuk ke

Kalimantan Barat juga berasal dari negara

tetangga, Malaysia yang berbatasan langsung

dengan beberapa kabupaten di KalimantanBarat. Kita tahu, untuk kebutuhan pakan

ternak di dalam negerinya, 100% Malaysia

impor jagung, namun harga jagung yang

cukup tinggi di pasar (Kalimantan Barat)

memacu masuknya komoditas tersebut secara

ilegal. Harga jagung yang berasal dai petani

Kalbar sendiri antara Rp 4400 – 4500/kg, yang

berasal dari pelabuhan Semarang Rp 4200 –

4300/kg, sedangkan dari Malaysia harganya Rp

3900 – 4000/kg.

Harga jagung yang tinggi seharusnya

meningkatkan keinginan dan kegairahan

petani untuk membudidayakan jagung.

Namun yang terjadi justru sebaliknya, di

sentra penghasil jagung Kalimantan Barat,

yakni Kabupaten Bengkayang, minat dan

antusiasme petani menanam jagung malah

turun.

Ini sangat dirasakan pedagang pengumpul

desa (PPD) yang ada di kecamatan Sanggau

Ledo dan Tujuh Belas yang semakin harisemakin sedikit pasokan jagungnya. Biasanya

satu pedagang pengumpul desa bisa memasar-

34 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Pakan

Page 37: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 37/52

 

Pakan ternak dari Jawdan jagung yan

didatangkan dari luKalimantan Bara

Volume jagung yanterkumpul dari peta

setempat semakmenuru

kan tiga sampai empat truk setiap minggunya,

tetapi saat ini dalam satu minggu mereka bisa

menjual satu truk jagung itu sudah sangat

disyukuri.

Di tingkat petani malah sebagian besar

petani mengganti tanaman jagungnya menjadi

tanaman hortikultura, dan tidak sedikit mulaiberalih ke komoditi perkebunan sawit.

”Produktivitas jagung kami semakin hari

semakin menurun, sementara biaya yang kami

keluarkan setiap musimnya semakin bertam-

bah dikarenakan harga pupuk kandang dan

pupuk urea, SP-36 phonska sulit kami dapat,

dan kalaupun ada harganya mahal. Antara

biaya produksi dengan hasil penjualan masih

tidak untung -- meskipun ’katanya’ harga

 jagung melambung” ujar petani di Sanggau

Ledo.

Anjloknya produksi dan produktivitas

tanaman jagung di Kalimantan Barat secara

numerik sebenarnya sudah terlihat sejak 

beberapa tahun yang lalu. Pada tahun 2007

mencapai 42,46 Ku/Ha, tahun 2008 turun

menjadi 42,35 Ku/Ha dan tahun 2009 menu-

run menjadi 40,39 Ku/Ha. Padahal, berdasar-

kan angka sasaran luas panen, produktivitas

dan produksi tanaman pangan Kalimantan

Barat tahun 2011 diharapkan terjadi peningka-tan luas panen menjadi 50.000 Ha, produktivi-

tas 44,00 Ku/Ha dan produksi 220.000 ton

untuk komoditi jagung pipil.

Pernah persoalan ini disampaikan kepada

pemangku kepentingan produksi jagung di

Kalimantan Barat dan mereka menangkis

secara diplomatis; tanah di Kalimantan Barat

yang bisa ditanami jagung dan menghasilkan

 jagung tidak hanya Kabupaten Bengkayang.

Memang, namun faktanya program peningka-

tan produksi jagung di kabupaten lain belum

nampak, apalagi melihat hasilnya

Apabila hal ini tidak segera diatasi,

mungkin nantinya ’Bengkayang akan menjadi

kenangan”, bahwa tanah ini pernah menjadi

pusat penghasil jagung untuk KalimantanBarat, satu propinsi yang luasnya sama seperti

luas Pulau Jawa ditambah Bali. Ironi

Pakan

3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 38: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 38/52

 

Menurut Drh. Abdul Manaf Mustafa,

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi Kalimantan Barat, populasi

sapi di Kalbar pada tahun 2010 tercatat

167.000 ekor, pada tahun yang sama

pemotongan sapi sebagai daging konsumsi

sebanyak 46.348 ekor -- sekitar 27% dari

populasi. Sebuah angka pemotongan yang

cukup besar dibandingkan peningkatan

populasinya. Maka sangat masuk akal apabila

setiap tahun Kalbar mendatangkan sapi untuk 

dipotong.

Pada tahun 2009 sapi potong yang

didatangkan ke Kalbar 15.753 ekor, sedangkan

sapi yang didatangkan untuk bibit sebanyak 

1.063 ekor. Pada tahun 2010 sapi potong yang

masuk 9.875 ekor, sapi bibitnya 1.067 ekor.

Tahun 2011 ini sapi potong yang masuk 

diperkirakan 14.000 ekor, dan sapi bibit yangdidatangkan sekitar 1.000 ekor.

Upaya pengembangan lewat inseminasi

buatan (IB) boleh dikatakan tidak berhasil,

karena keterbatasan tenaga maupun jarak 

tempuh yang jauh dari satu desa ke desa yang

lain. Kegagalan IB kerap terjadi akibat waktu

‘kawin’ yang tidak tepat antara saat puncak 

birahi sapi betina yang hanya 12-18 jam

–setelah tanda-tanda awal birahi ---dengan

kedatangan petugas yang membawa sperma

pejantan dan seharusnya langsung

menyuntikkannya. “Akhirnya,

pengembangbiakan yang ditempuh lebih

banyak melalui perkawinan alam. Dengan

program; setiap pemberian bantuan 10 bibit

sapi betina ditambah 1 ekor pejantan unggul,”

tutur Manaf.

Kendala peningkatan populasi sapi yang

lain adalah praktik pemotongan sapi betina

produktif. Bersyukur dua tahun terakhir ini

terbentuk Asosiasi Agribisnis Pengusaha Sapi

 Topografi Kalimantan yang berhutan-hutan, banyak hamparan

lahan gambut dan semak belukar, serta minimnya padang

rumput yang luas, menimbulkan anggapan masyarakat awambahwa Kalimantan tidak cocok untuk pengembangan ternak 

ruminansia seperti halnya sapi. Malangnya, anggapan ini

didukung oleh fakta, hampir semua propinsi di Kalimantan terus

mendatangkan ternak sapi sebagai bibit dan untuk dipotong

setiap tahunnya.

Apa Kabar

Sapi Kalbar ?

Penggemukan sapi milik Amengdi Tebas – Sambas.

Drh. Abdul Manaf Mustafa

Drh. H. Abdul Manaf Mustafa

36 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Ruminan

Page 39: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 39/52

 

Pemanfaatan kotoran sasebagai biogas di ruma

orang tua Bahti

 Agus Bahtiar dan sapi-sa peliharaanny

(AAPS) Kalimantan Barat yang diketuai

Bahasan, SH, anggota dewan di DPRD II Kota

Pontianak yang berlatarbelakang keluarga

peternak sapi. Program kerja kepengurusan

AAPS pada periode awal ini, menurut Bahasan

adalah konsolidasi dan koordinasi dengan

pemerintah daerah. Misalnya mengatasi

praktik pemotongan sapi betina produktif 

yang dilarang pemerintah, asosiasi

menyiapkan penggantinya berupa sapi jantan.

“Jadi kalau ada pemilik sapi menuntun sapi

betina ke rumah pemotongan hewan, petugas

tidak hanya melarang, tapi berkoordinasi

dengan AAPS, untuk mengganti sapi betina

(produktif) yang bakal dijagal tadi dengan

sapi jantan.” tutur Bahasan. “Dalam pengadaandan distribusi sapi bibit bantuan pemerintah

pun, AAPS dilibatkan dalam pelaksanaannya”,

lanjut Bahasan.

Di tingkat masyarakat, minat memelihara

sapi sebenarnya cukup kuat. Pernah ada

anggapan bahwa etnis tertentu tidak menyukai

memelihara sapi dan etnis yang lain menyukai

beternak sapi. Tetapi faktanya di Kalbar ada

peternak sapi berlatar etnis Dayak, Melayu,

Jawa, Madura, maupun Tionghua.

Agus Bahtiar yang berlatar belakang

keluarga Melayu sudah cukup lama

memelihara sapi, bahkan melanjutkan

beternak sapi dari bapaknya. Dia sendiri yang

menjadi tokoh pemuda tani di Singkawang,

mengaku juga ‘hobi’ memelihara sapi.

“Memelihara sapi banyak manfaat dan

fungsinya, ternaknya sebagai tabungan

keluarga, kotoran diolah sebagai kompos dan

biogas. Memelihara lima ekor sapi cukup

menghasilkan kotoran bahan biogas untuk 

keperluan masak dan penerangan bagi satu

keluarga,” tutur Bahtiar.

Disamping peternakan sapi skala

keluarga, di Kalimantan Barat juga ada

peternakan sapi penggemukan oleh beberapa

pengusaha. Salah satunya adalah milik Ameng

yang berlokasi di Tebas Kabupaten Sambas.

Selain penggemukan (sapi jantan) Ameng juga

memelihara sapi betina sebagai pembibit, hal

ini ditempuh agar tidak terlalu tergantung

pasokan bibit dari luar Kalbar.

Untuk memacu laju pertumbuhan ternak 

sapi di Kalimantan Barat sedang dirintis

kerjasama antara perusahaan perkebunan

sawit – pemerintah - dan pekerja kebun untuk 

memelihara sapi. Dengan maraknyapembukaan lahan untuk perkebunan sawit,

diharapkan tumpang sari antara sawit dengan

ternak sapi dapat mendorong populasi ternak 

sapi di Kalbar. Semoga!

Bahasan, SH 

Ruminan

3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 40: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 40/52

 

Peternakan ayam ras petelur terbukti menjadi

lokomotif bergeraknya bidang pertanian

 yang lain. Begitu Singkawang tumbuh

menjadi sentra peternakan ayam ras

 petelur di Kalimantan Barat awal tahun

80-an, sejak saat itu tergerak pula petani

di wilayah subur tetangganya, yakni

Sanggau Ledo - Bengkayang, untuk

rame-rame menanam jagung.

Bahkan antara peternak diSingkawang dengan petani

 jagung di Sanggau Ledo yang 

umumnya transmigran dari

 Jawa, menjalin kemitraan

‘barter’ jagung dengan

kotoran ayam.

 

Sinergi Peternakan AyamPetelur dengan Petani Sayur

Supadmi danLegimin

38 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Hortikultura

Page 41: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 41/52

 

Sumber : Dinas Pertaniadan Kehutanan Ko

Singkawang (201

Kalaupun sekarang produksi jagung dari

Sanggau Ledo turun lantaran banyak tanaman

 jagung yang berganti dengan sawit, peran

lokomotif agribisnis ayam petelur tidaklah

surut, tanaman sawit juga memerlukan pupuk 

organik berbahan dasar kotoran ayam.

Satu lagi manfaat peternakan ayam ras

petelur dirasakan oleh petani sayur di Kota

Singkawang sendiri. Singkawang memang

status admisnistrasi-nya ‘kota’ tetapi warganya

banyak yang bermatapencaharian di bidang

peternakan, pertanian tanaman pangan dan

sayur-mayur, serta berdagang kebutuhan

pokok di pasar. Pasangan suami-istri Legimin

dan Supatmi adalah keluarga petani sayur diSingkawang, bahkan sang istri sekarang ini

menjadi Ketua Kelompok Tani REJEKI yang

berdomisili di Singkawang Tengah.

“Kelompok Tani REJEKI berdiri sejak 

tahun 2002, jumlah anggotanya 230 orang

dengan luas hamparan yang dimiliki total 70

hektar, sudah diolah 50 hektar sedangkan yang

belum 20 hektar. Jenis sayuran yang ditanam

80% sayuran daun seperti sawi, bayam,

kangkung, sedangkan 20% lainnya sayuran

buah seperti terong, cabe, dan kacang

panjang.” tutur Supatmi.

Menurut Supatmi keberadaan pupuk 

kandang sangat penting dalam penanaman

sayuran, bukan latah ingin menghasilkan

sayuran organik, tapi dari sisi biaya jauh lebih

murah, ramah lingkungan dan tidak memba-

hayakan kesehatan orang yang mengonsum-sinya. “Pupuk kandang baik dari kotoran sapi

maupun kotoran ayam sejak lama telah

digunakan oleh petani sayur di sini. Kemudian

Jenis Sayuran

Sawi

Kacang panjang

Mentmun

Cabe besar

Lobak

Kangkung

Bayam

Terong

Sayuran lain

TOTAL

Luas Tanam (Ha)

527

82

78

31

37

43

55

32

44

929

Luas Panen (Ha)

523

101

95

39

38

43

55

45

47

986

Hasil Panen (Ton)

376,1

124,1

177,2

27,6

250,9

31

24,4

77

140,1

1.228,4

PRODUKSI SAYURAN KOTA SINGKAWANG (2010)

Penggunaan paranuntuk menguran

intensitas cahaymataha

Hortikultura

3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 42: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 42/52

 

Sayuran segar di pasar 

Singkawang.

Peternakan ayam petelur menghasilkan pupuk yangbaik bagi sayur.

untuk pemberantasan hama juga dilakukan

penyemprotan dengan pestisida organik.

Memang sudah bisa disebut sebagai sayuran

organik, tapi di pasaran kami tidak memberi

label khusus sayuran organik, dan harganya

pun tidak kami bedakan.” tutur Supadmi.

Untuk biaya penanaman dan besarnya

keuntungan pada masing-masing komoditi

berbeda-beda. Namun, Legimin punya perhi-

tungan sederhana; untuk luas tanam per

hektar lahan, biaya tanamnya antara Rp

400.000 – 600.000, tidak termasuk upah tenagakerja, karena semua dikerjakan sendiri, juga di

luar investasi paranet. Sedangkan hasil

panennya untuk dua-tiga bulan masa tanam

Rp 4 – 6 juta.

Dari luas tanam yang ada diatur

sedemikian rupa sehingga setiap hari ada yang

dipetik. Sore hari saatnya panen, malam

dibawa ke pasar Singkawang oleh pedagang,

lalu jam 24.00 hingga jam 02 dini hari peda-

gang antar kota sudah meramaikan pasar

Singkawang membeli sayur partai besar untuk 

dikirim ke kota atau kabupaten lainnya.

Singkawang memang mashur sebagai sentrasayur juga penghasil telur. Makmur!

Pada jenis sayur tertentu harus ditanamdalam ruangan sejuk dengan system

 penyiraman efek hujan.

Hortikultura

40 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 43: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 43/52

 

Han Tjan Lang sedang menyiram tanamancabe di pekarangan rumah

 Manfaat kotoran ayam petelur sebagai

 pupuk penyubur sayur juga dirasakan oleh

 petani jagung manis yang kini berpindah ke

tanaman cabe. Adalah pasangan suami-istri

 Ng Khong Hiong alias Sekong dengan Han

Tjan Lang sejak awal tahun 2011 ini

menanam cabe, bahkan hampir setiap minggu

dipetik dan kini sudah 12 kali panen.

“Tetapi saat harga cabe melambung tinggi

hingga mencapai Rp 60.000/kg, cabe tanaman

kami masih kecil, saat panen pertama harga

cabe sudah turun menjadi Rp 26.000/kg.

Itupun saya hanya bisa memetik 8 kg, setelah

itu harga cabe turun terus dan sekarang ini

(9/7) di pasar Singkawang Rp 5.000/kg.” tutur 

Sekong.

Tanaman cabe

Sekong ada sekitar 2.000

 pohon ditanam di lahansawah, sedangkan puluhan

batang cabe lainnya

ditanam di pekarangan

rumah.

“Tanaman cabe yang 

di pekarangan rumah

bahkan diberi pupuk

organik produksi PT. Sinka

Sinye Agrotama (SSA) yang 

seharusnya menjadi jatah petani

 padi yang mendapatkan subsidi

 pupuk organik, tetapi karena masih

tersisa banyak dan saya ikut 

kebagian, maka saya terapkan

 pada tanaman cabe ini,” 

tutur Sekong.

Memupuk ‘Pedasnya’Cabe

 

Harga komoditi cabe yang naik turun secaratajam sering menjadi godaan petani.

Ng Khong Hiong aliasSekong di tengah tanamancabenya.

Box:

Hortikultura

4 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 44: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 44/52

 

 Ada dua hal yang tak bisa ditunda di 

dunia ini. Pertama, berbakti pada orang

tua. Kedua, berbuat kebajikan.

demikian nasihat bijak Master Cheng Yen ,

Pendiri Yayasan KemanusiaanBuddha Tzu Chi Internasional 

 Kemilaunya 

 

Pernikahan Emas 

 

 Kemilaunya 

 

Pernikahan Emas 

Cakrawala

42 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 45: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 45/52

 

Merupakan sukacita yang tak terkirakan

mendapatkan karunia Tuhan Yang Maha Kasih

berupa kedua orang tua yang diberi panjang

usia dalam keadaan sehat walaat, sehingga

bisa mengawal usaha putra-putrinya hingga

berhasil, serta dapat menyaksikan kelucuan

para cucu yang tumbuh dewasa. “Maka,

perayaan ini merupakan ungkapan rasa syukur

yang mendalam atas semua karunia itu,

sekaligus penghormatan kepada orang tua

yang ada di sini dan bagi orang tua kita

semua.”

Demikian sambutan Tetiono selaku putra

sulung dari pasangan Lim Muk Choi dan Bong

Se Cu pada perayaan Pernikahan Emas (50

tahun) yang diselenggarakan pada Minggu, 19

Juni 2011 di Singkawang.

Lim Muk Choi dan Bong Se Cu dikaruniai

dua anak laki-laki, yaitu Tetiono (Lim Tet

Lung) dan Sangian Sudjono Anggie (Lim Tet

Lim Muk Choi dan Bong Se Cu

Tetiono dan Susiana Bonardy 

4 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Cakrawala

Page 46: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 46/52

 

Ang), kemudian empat orang putri, yakni

Sutiah Sri Tjuningsing (Lim Tet Ai), Maria

Fransiska Diana (Lim Tet Khiem), Widiyati

Lim (Lim Tet Moi) dan Lim Tet iam

(Sumiati Lim). Dari putra-putri yang sudah

berkeluarga, sekarang ini telah dikaruniai

cucu-cucu sebanyak 18 orang

Perayaan yang dihadiri undangan

sebanyak 2.000 orang lebih itu merupakan

ajang silaturahmi handai-taulan,

sanak-keluarga, serta para sahabat. Hadirin

terdiri dari para pejabat, pengusaha, tokoh

agama, aktivis yayasan kemanusiaan,

petani-peternak dan elemen masyarakat lain

Ciuman si bungsu Sumiati Lim

 

S a n g i a n S u d  j ono  An g  g i e  d a n S u s i 

 

Sut iah Sri  Tjuningsihdan Denny Gregorius

M ar i a F r ansi sk a D i ana d an G unaw an , H .T .

 

Widiyati Limdan Phang Agus

Cakrawala

44 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Page 47: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 47/52

 

yang mencerminkan luasnya pergaulan sang tuan rumah. Asal tamu

pun beragam, selain dari Kalimantan, ada yang berasal dari kota-kota

di Jawa maupun dari luar negeri, seperti Malaysia dan Cina. Kasih

orang tua begitu kuatnya, seperti terangnya matahari. Maka berbaktikepada orang tua adalah berkah terbesar.

Dibantu cucu tertua memotongkue ulang tahun pernikahan

4 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011

Cakrawala

Page 48: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 48/52

 

BERBAGAI LAPISAN

Yonas Yahya bos Medion –Bandung bersama istri 

Wakil Walikota Singkawang

Edy R. Yacoub bersama istri  Mandjuniah Henny pendiri PT. Cipta Khatulistiwa Mandiri 

Peraphon Prayooravong danChristian Tiono dari CharoenPokphand Indonesia

Bermula dari usaha membuka kios sarana

produksi peternakan yang popular disebut

poultry shop di kota kelahirannya Singkawang,

Tetiono dengan nama pemberian orang tuanya

Lim Tet Lung mengembangkan usaha budidaya

ayam ras petelur pada tahun 1989. Meskipun

sarana produksi peternakan umumnya

didatangkan dari Jawa, sehingga ongkos

produksinya tinggi, namun usaha peternakan

ayam di Singkawang terus berkembang.

Populasi ayam milik Tetiono terus meningkat

dan usaha budidaya ayam petelur ini diberinama

PD. Sinar Usaha Jaya Singkawang.

Pada tahun 1999 Tetiono mendirikan

pembibitan anak ayam yang diberi nama PT.

Satwa Borneo Jawa (SBJ) Singkawang. Dengan

bertambahnya breeding farm di Kalimantan

Barat yang totalnya berjumlah tiga buah, yakni

SBJ sendiri, PT. Cipta Khatulistiwa Mandiri(CKM), dan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm

(CPJF), maka ketergantungan anak ayam dari

breeding farm di Jawa dapat diatasi.

Pada tahun 2003 – 2004 marak penyakit u

burung menyerang peternakan unggas di

Indonesia. Kotoran unggas dianggap sebagai

salah satu media penyebarannya. Bersama

kesulitan datang kemudahan, setiap tantangan

memberikan peluang. Tetiono mempunyai ide

membuat pupuk organik berbahan kotoran ayam

yang bebas dari kontaminasi uburung dengan teknologi fermentasi

dan pemanasan. Pabrik pupuk 

organik berbahan dasar kotoran

ayam itu diberinama PT. Sinka

Sinye Agrotama (SSA).

Dari kegiatan agribisnis

berbasis unggas sebagaimana

tersebut di atas, maka sangatlah

wajar apabila Tetiono

mempunyai relasi dan sahabat

dari berbagai lapisanmasyarakat. Ditambah lagi

sahabat yang terkait dengan

kegiatan bisnis kapal angkut barang antar pulau.

Juga kawan dekat yang sama-sama bergerak di

bidang sosial, yayasan kemanusiaan, dan dari

kalangan rohaniwan.

 

Subono dari Japfa Comfeed danUnang Patriana dari BPMSOH Jakarta

Walikota Singkawang Hasan Karmanbersama keluarga

Darwan Kiswandi dari PT. RezaPerkasa Surabaya

Berjabat tangan menguatkan tali 

silaturahmi dapat memanjangkan usia

Cakrawala

46 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 201

Page 49: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 49/52

 

Workshop danKongres Nasional III MAPORINA

Opertion Room, Gedung Induk Depnakertrans

Jakarta, 27 Juli 2011

Mengucapkan selamat dan sukses

atas terselenggaranya

“Peran Pertanian Organik dalam MeningkatkanKemandirian Pangan yang Mensejahterakan Bangsa”

Page 50: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 50/52

 

Kerabang • Warna • Berat

MJPF FARMAINDONESIA

Page 51: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 51/52

Page 52: agroborneo edisi 05

5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 52/52