agroborneo edisi 05
DESCRIPTION
Majalah Pertanian Kalimantan Edisi 05 tahun 2011. Tidak menyangka dalam bulan Juni 2011 ini banyak kegiatan yangberkaitan dengan bidang pertanian, dalam cakupan yang luas.Dimulai dari Peringatan Gerakan Nasional Bulan Bhakti GotongRoyong Masyarakat VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 39 diPontianak pada 31 Mei s/d 4 Juni 2011. Meskipun yang punyagawe acara ini adalah Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Kalbarserta Ketua Umum Tim Penggerak PKK, namun karena yang hadiradalah Kepala Negara, juga diselenggarakan Gelar Dagang danExpo, maka nuansa agrobisnis muncul kuat pada kegiatan ini.TRANSCRIPT
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 1/52
SUARA PERTANIAN KALIMANTAN Edisi 5 • Tahun II • 2
Harga RP 15.00
PERHATIAN
KEPALA NEGARA
RUMINAN
Apa Kabar
Sapi Kalbar ?
PANGAN
Sri Organik
Bertani dengan Cinta
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 2/52
Graha Sujaya Jl. Komodor Yos Sudarso No. 133 Singkawang 79123 Kalimantan Barat.
Telp. 0562-638974 (Hunting), Fax. 0562-638975 Email: [email protected]
Lokasi: Pabrik pupuk organik dan hayati PT. Sinka Sinye AgoSingkawang – Kalimantan Barat.
Lokasi: Pabrik pupuk organik dan hayati PT. Sinka Sinye AgoSingkawang – Kalimantan Barat.
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 3/52
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 4/52
Kota Singkawang yang telah mengadakankesepakatan Sister City. Meskipun
statusnya ‘kota’ namun Singkawangadalah daerah pertanian yang suburdan mata pencaharian sebagian besarwarganya adalah bertani. Taiwan yang
telah maju dalam bidang pertanianmenjadi ‘saudara’ yang tepat untuk saling berbagi demi kemajuan bersama.Kunjungan delegasi Taiwan ke Sing-
kawang ini berlangsung dari tanggal 8 –10 Juni 2011.
Pada tanggal 15 – 17 Juni digelar
Indolivestock Expo & Forum di Sura-baya. Pameran dan forum seminarbidang peternakan yang di Indonesiatelah digelar untuk keenam kalinya inipertama sekali diselenggarakan di Bali,
kemudian ke-2 sampai ke-5 di Jakartasetiap dua tahun sekali. Pada tahun ini,
Tak urung dalam sambu-tannya, Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono menyerukan
gerakan optimalisasi pekaran-gan keluarga. “Setiap
menjelang Lebaran, sidangkabinet selalu sibuk menganti-sipasi kenaikan harga-hargakebutuhan pokok. Harga cabeyang melambung tinggi. Maka,
mulai dari sekarang, apabilasetiap keluarga mengoptimal-kan halaman dan pekaranganrumah dengan menanam cabe,
saya kira kita tidak perlu repot dengankenaikan harga cabe.” ucap Presiden.
Dalam kunjungan Gelar Dagangdan Expo, Presiden berkenan menga-
wali kunjungannya ke stand pabrik pupuk organik terbesar di Asia Teng-gara PT. Sinka Sinye Agrotama. Relatif lama dan cukup banyak informasi yang
digali Presiden tentang pabrik pupuk yang letaknya di Singkawang ini. Untuk itu, dalam rubrik TOPIK kali ini kamimengangkat seputar pabrik pupuk
organik ini sesuai pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan presidenkepada S. Sudjono Anggie, DirekturEksekutif PT. Sinka Sinye Agrotama.
Menarik untuk diangkat dalamTOPIK selain ‘Perhatian KepalaNegara’ adalah kunjungan WalikotaYangmei – Taiwan beserta rombonga ke
menurut penyelengaranya, PTNapindo Media Ashatama, akadigelar setahun sekali, dengan tempaJakarta dan Surabaya. Pameran peter
nakan berskala nasional ini juga ajediikuti perusahaan peternakan dari lua
negeri.Menjadi agenda rutin tahuna
Masyarakat Petani dan Nelayan sejazaman orde baru adalah PekaNasional (PENAS) yang tahun in
diselenggarakan di Tengga
rong – Kalimantan Timupada 18 – 23 Juni 2011. Haddalan acara ini Wakil Preside
Budiono, yang didampingMenteri Pertanian Suswono.
Melengkapi kemeriahadi bulan Juni, Tetiono pendi
Sujaya Group, bersamkeluarga besarnya merayakaUlang Tahun PernikahaEmas (50 tahun) bagi kedu
orang tuanya. Relasi dari berbagai lapisan diundang, takurang 2.000 orang lebi
datang ikut bersukacita dalam acar
keluarga ini. Relasi bisnis di bidan
pertanian-peternakan datang daJakarta, Bandung, Semarang, Surabaybahkan dari Malaysia dan Cina. Peter
nak dan mitra kerja, pejabat setemparohaniwan, dan sesama penguruyayasan kemanusiaan, semuanya hadmenyempurnakan rasa syukur. Salam!
Kemeriahan Bulan Juni
Bersama Winarno pelaku agribisnis peternakandi Kalimantan Selatan (berpeci hitam), diterimaSugeng Pujiono dari Caprifarmindo di stand padaIndolivestock Expo & Forum Surabaya (17/6)
Walikota Yangmei Peng Sheng Fu dan Antoni dari PT. Sinka Sinye Agrotama(keduanya memegang Majalah AgroBorneo) berfoto bersama WalikotaSingkawang Hasan Karman dan istri.(9/6)
Tidak menyangka dalam bulan Juni 2011 ini banyak kegiatan yangberkaitan dengan bidang pertanian, dalam cakupan yang luas.Dimulai dari Peringatan Gerakan Nasional Bulan Bhakti GotongRoyong Masyarakat VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 39 di
Pontianak pada 31 Mei s/d 4 Juni 2011. Meskipun yang punyagawe acara ini adalah Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Kalbar serta Ketua Umum Tim Penggerak PKK, namun karena yang hadir adalah Kepala Negara, juga diselenggarakan Gelar Dagang danExpo, maka nuansa agrobisnis muncul kuat pada kegiatan ini.
Dari Redaks
Pendiri: S. Sudjono Anggie, Ir. Bambang Mulyantono Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Ir. Bambang
Mulyantono Staf Ahli: Drh. Apriyadi Suwarno, Drh. Nengah Suardana, Ir. M. Sinambela Periklanan: Tri WahyuSirkulasi: Suryaman Artistik/Produksi: Ridwan Fillardhy, Yoga Anggoro Alamat Redaksi & Bisnis: Jl. Jende
Ahmad Yani, Komplek Ruko A. Yani Sentral Bisnis Blok B No 37-38 Pontianak - Kalbar
Tel: 0561-761 168 Fax: 0561765 900 email: [email protected] website: www.agroborneo.com
Susunan Tim Agroborneo
2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 201
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 5/52
3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Daftar Isi
Topik
Dari Redaksi
Perhatian
Kepala Negara
KemeriahanBulan Juni
Kerjasama Dagang
Dengan Taiwan
Apa Kabar
Sapi Kalbar ?05 08 3
02
PanganBebek Empuk Ala Pak Ndut
UnggasMenghadapi Flu BurungBabak Baru
Respon Kekebalan Vaksin (in-aktif)
Pada Unggas di Indonesia
Pir Broiler Menyerbu Hulu
Jangan Lupa Mencatat
Telur Asin PunSangat Kurang
Sri Organik
Menanam Dengan Cinta
PakanKetika HargaJagung Melambung
Ruminan
HortikulturaSinergi Peternakan AyamPetelur dengan Petani Sayur
Memupuk
‘Pedasnya’ Cabe
CakrawalaKemilaunya Pernikahan Emas
Berbagai Lapisan
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 6/52
Rasa syukur dan haru merona di wajah S.
Sudjono Anggie – Direktur Eksekutif PT. Sinka
Sinye Agrotama (SSA) setelah menerima dan
memberi penjelasan kepada orang nomor satu
di Indonesia itu, tentang segala sesuatu sekitar
pabrik pupuk organik terbesar di Asia
Tenggara ini.
Seusai rangkaian agenda utama,
Pembukaan Hari Gerakan Nasional Bulan
Bhakti Gotong Royong Masyarakat (GN
BBGRM) VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK
ke-39 Tahun 2011, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dan Ibu Hj. Ani Yudhoyono
langsung meninjau Gelar Dagang dan Bisnis
Expo yang diikuti oleh seluruh PKK
se-Indonesia dan pelaku bisnis lainnya di
tempat yang sama, yakni di Komplek Sentra
Bisnis Ayani Megamal, Pontianak yang
berlangsung dari tanggal 31 Mei s/d 4 Juni
2011.
Stand pameran SSA adalah yang pertama
dikunjungi Presiden Republik Indonesia,
didampingi istri tercinta Ibu Ani, serta para
Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II,
Gubernur dan Bupati se-Indonesia pada 31
Mei 2011 lalu. Turut hadir dalam rombongan
Presiden, antara lain, Menko Kesra Agung
Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri
Gamawan Fauzi, Mensos Salim Segaf Al-Jufri,
Menteri Perumahan Rakyat Suharso
Monoarfa, Menteri Kelautan dan Perikanan
Fadel Muhammad, Menteri Pertanian
Suswono, Menteri Koperasi dan UKM
Syarifuddin Hasan, dan Menteri PP dan
Perlindungan Anak Linda Amalia Sari
Gumelar.
“Berapa jauh jarak lokasi pabrik dari sini
(Pontianak)? Berapa luas lahan tempat pabrik
ini dibangun? Berapa lama proses produksi
dari bahan baku hingga jadi pupuk siap pakai?
Inilah serangkaian pertanyaan yang diajukan
Perhatian
Kepala NegaraS. Sudjono Anggie –Direktur Eksekutif PT. SinkaSinye Agrotama menyam-but kehadiran PresidenSusilo BambangYudhoyono bersamarombongan di arena stand
pameran.
4 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Topik
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 7/52
Ketika S. Sudjono Anggmenerangkan al
produksi pupuk organiPresiden SBY bertany
berapa lama waktu yandiperlukan untu
mengolah dari bahan bakhingga menjadi pupu
organik siap pakai. “Dalasatu jam menghasilkan 5
ton pupuk,” jawab Sudjon
Presiden SBY kepada S.Sudjono Anggie yang
akrab disapa Aan itu.
Bermula dari ayamPT. Sinka Sinye Agrotama (SSA) adalah
produsen pupuk organik berbahan baku
utama kotoran ayam, berlokasi di Singkawang– Kalimantan Barat, yang berjarak sekitar 145
km dari Pontianak. Pabrik pupuk organik
berteknologi modern yang dibangun di atas
lahan seluas 12 hektar ini, diawali dari usaha
peternakan ayam ras petelur yang dimulai
1989 dari skala kecil hingga sekarang
populasinya lebih 2 juta ekor. Ditambah
dengan breeding farm ayam pedaging yang
dibangun sejak 1999, maka kotoran ayam
yang terhimpun bisa mencapai puluhan ton
per hari. Belum lagi potensi kotoran dari
peternakan lain, yang total populasi ayam
petelur di Singkawang sekitar 5 juta ekor.
Pada tahun 2003 – 2004 marak penyakit
u burung menyerang peternakan unggas di
Indonesia. Kotoran unggas dianggap sebagai
salah satu media penyebarannya. Atas
persoalan ini, muncul ide kuat untuk membuat
pupuk organik berbahan kotoran ayam yang
bebas dari kontaminasi u burung dengan
teknologi fermentasi dan pemanasan. Pada
tahun itu sesungguhnya aktivitas membuat
pupuk organik berbahan kotoran ayam sudah
dimulai, meskipun dengan peralatan yang
masih sederhana.
Pada tahun 2006 dibangun pabrik pupuk
dengan kapasitas produksi mencapai 1.000
ton/bulan. Untuk memenuhi permintaan yang
terus meningkat, pada 2007 dibangun unit
pabrik kedua dengan rangkaian mesin
produksi berteknologi modern. Rangkaian
mesin produksi SSA ada dua line dengan total
kapasitas terpasang 1.000 ton/hari atau
Presiden menyima
penjelasan tentang mak pabrik pupuk organ
terbesar di Asia Tengga yang berlokasi
Singkawang – KalimantaBara
Topik
AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 8/52
Tim Protokol Kepresidenan yang berkunjung ke pabrik pupuk organik PT. SinkaSinye Agrotama di Singkawang pada 28 Mei 2011.
360.000 ton/tahun.
Bahan baku pupuk organik adalah
kompos (kotoran ayam), humus (sisa
organik/tumbuhan), batuan kapur dan zeolit.
Pada prinsipnya unsur makro dan mikro dari
bahan-bahan alam tersebut diolah sehingga
komposisinya sesuai kebutuhan tanaman.
Kemudian ditambahkan bakteri pengaktif
hara tanah yang disebut bioaktivator, sehingga
nutrisi tanah siap dimakan oleh tanaman. Oleh
sebab itu pupuk yang demikian ini populer
diberi istilah bio-fertilizer
Alur produksi dimulai dari pencampuranbahan baku disertai pengadukan dengan alat
berat yang berkemampuan 100 ton/jam.
Setelah pencampuran, bahan masuk ke dalam
kamar fermentasi selama 10 hari, ada 16 kamar
yang masing-masing mampu menampung 500
– 600 ton bahan. Di dalam ruang fermentasi
juga dilakukan proses pembalikan secara
mekanis agar mengalami proses yang merata.Dari proses fermentasi dihasilkan bahan
setengah jadi, yang selanjutnya masuk ke
dalam proses produksi melalui pintu pertama
yang disebut ’curah’. Masuk dari pintu curah
bahan dibawa ban berjalan menuju mesin
penghancur. Selanjutnya materi diterima ban
berjalan menuju mesin penggranulan pertama.
Keluar dari mesin penggranulan pertama,
masih dengan ban berjalan masuk mesin
penggranulan kedua atau yang lazim disebut
’parabola’ karena bentuknya yang mirip antena
parabola. Selanjutnya bahan masuk ke dalam
drum pemanas pertama, langsung ke drum
pemanas kedua, setelah itu masuk ke drum
pendingin.
Keluar dari drum pendingin masuk ke
ayakan, dan pada tahap akhir adalah
pengemasan. Pada mesin ayakan menuju
packing, bahan pupuk organik ini diperkaya
dengan bio-hayati atau bio-aktivator tanah
berupa mikroorganisme yang disemprotkan.Setelah itu pupuk organik yang berada dalam
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi
memperhatikan foto pabrik pupuk organik PT.Sinka Sinye AgrotamaSingkawang sehari sebelum kunjunganPresiden.
6 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Topik
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 9/52
karung itu masuk ke gudang penyimpanan.
”Berapa lama proses produksi dari bahan
baku hingga jadi pupuk organik yang siap
pakai, dalam kemasan ini?” tanya Bapak
Presiden kepada Sudjono. “Dalam satu jam
rangkaian proses produksi menghasilkan 50
ton pupuk organik granule,” terang Sudjonokepada Presiden SBY. “Wah, banyak juga ya,”
komentar Presiden.
Produk bersertikatProduk utama pupuk organik yang
diproduksi SSA adalah butiran (granule),
disamping tepung (powder) dan cair (liquid).
Seluruh produk sudah mendapatkan nomor
pendaaran dari Pusat Perizinan dan Investasi
Departemen Pertanian, dan Sertikat Hak
Merek oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual Departemen Hukum Hak Asasi
Manusia.
Pupuk organik SSA juga mendapatkan
‘Sertikat Halal’ dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Kalimantan Barat, yang menerangkan
bahwa pupuk organik SSA tidak berasal dari
kotoran hewan yang diharamkan.
Uji mutu produk SSA dilakukan oleh
Balai Penelitian Tanah Bogor, sedangkan
pengujian efektitas lapangan dilakukan olehDepartemen Agronomi dan Hortikultura
Institut Pertanian Bogor (IPB).
SSA juga melakukan uji kandungan
produk di laboratorium milik sendiri dan
secara berkala di laboratorium PT.
Superintending Company of Indonesia
(SUCOFINDO). Pengujian mutu juga
dilakukan pada lahan milik petani serta pada
lahan pertanian dan green house yang terletak
di dalam areal pabrik.
Saat ini pemasaran pupuk organik SSA
sudah merambah ke seluruh Kalimantan,
Sumatera dan Jawa. Dengan peruntukan pada
perkebunan, tanaman pangan, dan
hortikultura. Pasar luar negeri yang sudah
dirambah adalah Serawak – Malaysia.
Semenjak terbit program pemerintah berupabantuan langsung pupuk (BLP), PT. Sinka
Sinye Agrotama berperan aktif dalam
pengadaan pupuk organik melalui BUMN
yang ditunjuk sebagai penyalur kepada petani,
yakni PT. Sang Hyang Seri dan PT. Pertani.
Tamu-tamu lain, Mente
Kelautan dan PerikanaFadel Muhammad, Menk
Kesra Agung LaksonKetua Himpuna
Kerukunan Tani IndonesOsman Sapta, berfo
bersama di stand pameraPT. Sinka Sinye Agrotam
Tidak hanya tamu da
Jakarta, utusan DinaPertanian di tingk
kabupaten se- KalimantaBarat juga meninjau pabr pupuk organik PT. SSA saa
melakukan worksho‘Apresiasi Pupuk Organik’
Singkawang pada 26-2 April 201
Topik
AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 10/52
Kerjasama Dagang
Dengan Taiwan Walikota Yangmei – Taiwan Peng Sheng Fu bersama istri dan
rombongan sejumlah 20 orang datang ke Kota Singkawang
pada tanggal 08 s/d 10 Juni 2011. Kunjungan tersebut
merupakan tindak lanjut dari kerjasama Sister City antara
Yangmei – Singkawang, yang telah ditandatangani 29
Oktober 2010 lalu di Yangmei.
Walikota Yangmei Peng Sheng Fudengan Walikota SingkawangHasan Karman.
8 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Topik
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 11/52
Pengusaha bensayur-mayur
Yangmei – Taiwa
Cindera mata dari PT. Sink
Sinye AgrotamSingkawang untu
Walikota Yangmei PenSheng Fu beser
rombonga
Secara resmi rombongan tamu disambut
Walikota Singkawang Hasan Karman beserta
jajaran Pemkot Singkawang di Restoran
Kampung Batu pada Rabu (8/6). Selanjutnya,
pada Kamis pagi kedua belah pihak melakukan
pembahasan fokus kerjasama di ruang
pertemuan Kampung Batu. Dilanjutkan
kunjungan lapangan ke sejumlah tempat,
antara lain : Sekolah Yayasan Dharma Barito
Singkawang, Sekolah Dasar Kopisan, Panti
Jompo Vihara Cikung, pabrik pupuk organik
PT. Sinka Sinye Agrotama, peternakan babi
modern PT. Fajar Semesta Indah, dan
pertanian sayur Kelompok Tani RezekiSingkawang Timur. Pada malam harinya
diselenggarakan ramah-tamah masyarakat
Singkawang dengan delegasi Yangmei di Sun
Moon.
Kerjasama Sister City antara Singkawang
dengan Yangmei difokuskan pada sektor
perdagangan, perindustrian, koperasi,
pertanian, pendidikan, pariwisata, dan
infrastruktur. Namun tidak menutup
kemungkinan ke depannya akan merambah
pada sektor-sektor lainnya.
Walikota Singkawang Hasan Karman
menyatakan tekadnya untuk keberhasilankerjasama dengan Yangmei. “Kalaupun saya
Teknologi yang digunakan oleh PT.Sinka Sinye Agrotama sama dengan
pabrik pupuk organik yang ada di Taiwan maupun di Cina.
Topik
AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 12/52
Walikota Yangmei PengSheng Fu menyimak Majalah AgroBorneodisaksikan WalikotaSingkawang HasanKarman.
dan Mr. Peng Sheng Fu nantinya tidak menjadi
walikota, saya harap kerjasama ini tetap
dilanjutkan,” harapnya.
Sementara Walikota Yangmei Peng Sheng
Fu menyatakan siap memberi bantuan kepada
Singkawang sesuai kerjasama yang disepakati.
Dia mengatakan kerjasama dengan
Singkawang ini diawali dengan hubungan
emosional, yaitu banyaknya perkawinan antara
warga Negara Taiwan dengan warga
Singkawang (Indonesia). “Jadi komunikasi
antara pemerintah kota Yangmei denganSingkawang bagaikan komunikasi antar
besan.” ungkap Peng Sheng Fu.
Kunjungan ke pabrik pupuk organik PT.
Sinka Sinye Agrotama dilakukan sejak dari
awal proses produksi hingga pengemasan,
namun kunjungan hanya dilakukan sepintas
saja, karena – kata Peng Sheng Fu --
teknologinya sama seperti yang ada di Taiwan
maupun di Cina. Tamu dari Taiwan juga
memberikan pujian saat melakukan
kunjungan ke peternakan babi PT. Fajar
Semesta Indah yang dinilai berhasil
menerapkan inseminasi buatan (IB) untuk
pembiakannya.
Rombongan dari Yangmei yangmelakukan kunjungan ke pertanian sayur
Berfoto bersama dengan
latar kebun sayur.
Berdiskusi denganKelompok Tani Sayur ‘Rezeki’ Singkawang Timur.
10 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Topik
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 13/52
Kelompok Tani Rezeki Singawang Timur
banyak memberi masukan kepada para petani
Singkawang. Kebetulan dalam rombongan
tersebut ikut serta pengusaha pembenihan
sayur di Yangmei. “Untuk sayuran yang
diambil daunnya seperti sawi , gundukan
tanah ini terlalu tinggi. Mestinya cukupseparuhnya. Gundukan tanah setinggi ini
cocok untuk sayuran yang diambil buahnya,
seperti terong, tomat, atau cabe,” komentar
petani Yangmei melalui penterjamah.
Lebih lanjut, dikatakan, tanaman pepaya
ini terlalu tinggi dengan buah yang jarang. Di
Taiwan tanaman papaya tidak lebih tinggi dari
sedada orang dewasa dengan buah yang lebat.
“Bagaima caranya?” tanya petani Singkawang.
“Banyak yang harus dikerjakan, bagaimana
kalau Anda datang ke Taiwan? Nanti kami
tunjukkan caranya.” jawab petani Yangmei.
Pada hari terakhir di Singkawang, Jum’at
pagi (10/6) diadakan sepeda gembira dengan
rute dari Pekong Tua menuju kantor Walikota.
Setiba di kantor Walikota dilakukan
penanaman pohon persahabatan, yakni
Pohon/Bunga Yangmei. Kembali ke hotel
untuk selanjutanya peresmian prasasti di Sinka
Island dan rekreasi ke obyek-obyek wisata di
Pasir Panjang, seperti Tanjung Bajau, Sinka
Zoo, dan sekitarnya.
Rombongan langsung ke Pontianak dan
melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Tiba di
Jakarta pada malam harinya diselenggarakan
pertemuan dengan Wakil Menteri
Perdagangan dan Gubernur Kalimantan Barat
di Jakarta.
Keluarga Besar Asosiasi Agribisnis Perunggasan Kalimantan Barat
(AAP Kalbar) dan Majalah AgroBorneo mengucapkan selamat
dan turut berbahagia atas pernikahan :
Cung Can Tham (Edy Ertanto)&
Tjhai Tiu Li (Yully)
Pada tanggal 12 Mei 2011 di Pemangkat - Sambas, KALBAR
Mempelai pria adalah putra tunggal dari Cung Kit Chiung & Phang Khiuk Ki (Darmawati)
pemilik YAKIN PS Pemangkat - Sambas
Menandatangakerjasama untu
kesejahteraan semu
Topik
1 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 14/52
MENGHADAPI FLU BURUNG
BABAK BARUSiapa tidak kenal C.A. Nidom, Ketua Avian Influenza Research
Center Universitas Airlangga Surabaya? Dialah deklarator wabah
flu burung yang menyerang peternakan unggas di Indonesia
(Baca Kompas, 24 Desember 2003). Sejak pertengahan 2003
sebenarnya wabah flu burung sudah merebak di peternakan
ayam di Pulau Jawa, namun pemerintah saat itu lamban
bergerak dan enggan menyatakan bahwa wabah itu flu burung.
Nidom yang dokter hewan dan dosen di Fakultas KedokteranHewan Universitas Airlangga geram atas kelambanan
pemerintah. Ia ungkapkan bahwa penyakit baru yang menyerang
ayam-ayam itu memang benar flu burung. Maka tergeraklah
semua pihak menyikapi penyakit yang berbahaya itu hingga
terbentuk Komnas Flu Burung. Setelah hampir sembilan
tahun bergelut mengatasi flu burung, bahkan hingga
masa tugas Komnas Flu Burung berakhir,
nyatanya penyakit ini, tidak kunjung hengkang
dari Bumi Pertiwi. Bahkan merebak lagi.
C.A. Nidom
12 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Unggas
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 15/52
Tampaknya pemerintah kitalebih suka menempuh jalankompromi?
Iya, jalan kompromi-nya adalah
penggunaan program vaksinasi pada
unggas, meskipun mempunyaikelemahan, karena masalah u burung,
bukan hanya masalah ekonomi
peternakan, tetapi juga menyangkut
masalah kesehatan manusia
(ZOONOSIS). Program yang
dilaksanakan HARUS memperhatikan
keduanya. Kehati-hatian harus menjadi
perhatian bersama. Jika terjadi
“kesalahan” dalam vaksinasi ini, bukan
hanya merugikan sektor peternakan,tetapi juga terancamnya keselamatan
manusia. Jadi loso vaksin AI sangat
berbeda dengan vaksin ND, IB,
Gumbora dan vaksin ayam lainnya.
Faktor-faktor “kehati-hatian”
dalam penggunaan vaksin meliputi
banyak hal : seed virus yang
digunakan, cara seleksi seed virus,
kemurnian seed vaksin, cara inaktivasi,
adjuvan, kemasan, pengiriman dan
penyimpanan serta cara vaksinasi dilapangan.
Kita telah melaksanakan program
vaksinasi sejak tahun 2004, berarti kita
sudah melaksanakan tujuh tahun,
sampai seberapa jauh otoritas yang ada
telah mengontrol faktor-faktor
tersebut. Persoalan seed virus, apakah
homolog (H5N1) atau heterolog
(H5Nx); monovalen atau
polivalen; vaksin AI yang
dicampur dengan
virus lain seperti
ND atau IB dan
lain-lain.
Cara
Berdasarkan pernyataanBapak di Gatra (31 Maret – 6
April) dan Kompas (4/4) bahwamerebaknya u burung belakangan ini disebabkan olehkebocoran vaksinasi. Apa faktor
utamanya, disebabkan oleh pilihan vaksin yang salah atauaplikasi vaksinasi yang tidaktepat?
Saya ingin sampaikan sekali lagi,
bahwa pengendalian terbaik untuk
wabah u burung adalah stamping out.
Tujuanya adalah untuk menghilangkan
virus dari sumbernya. Banyak yang
salah persepsi terhadap langkah ini,yang sering dimaknai bahwa kalau
stamping out berarti virus ini tidak
muncul lagi pada sektor hewan. Tapi
kenyataanya, negara-negara yang
selama ini menerapkan cara ini,
virusnya toh muncul kembali beberapa
waktu (tahun) kemudian.
Saya ingin tegaskan bahwa cara
stamping out, tujuan utamanya
ditujukan untuk menyelamatkan jiwa
(korban) manusia. Sebagaimana teoriyang diterima selama ini bahwa virus
u burung yang menginfeksi manusia
berasal (bersumber) dari hewan,
meskipun sampai saat ini modus
operandi penularannya masih misteri.
Jadi dengan stamping out, paling tidak
akan meminimalkan resiko pada
korban manusia. Negara-negara yang
sangat memperhatikan keselamatan
jiwa manusia, maka akan segera
melakukan cara ini, berapapun biaya
dan resiko sosial politiknya.
Tetapi dari sisi kepentingan
ekonomi peternakan, resiko
kebangkrutan ekonomi akibat cara
stamping out dipandang lebih besar
dari pada resiko ancaman jiwa
manusia akibat penyakit ini. Jadi
semua ini tergantung pada cara
pandang kita dalam menilai “harga”
jiwa manusia.
inaktivasinya, formalin yang
digunakan khususnya konsentrasi yan
disepakati, sampai petugas
vaksinatornya. Saya kurang yakin
bahwa otoritas telah memperhatikan
semua itu. Semuanya diserahkan
kepada produsen atau importir.Akibatnya, pendekatan semua faktor d
atas, semata hanya bertumpu pada
aspek “untung-rugi” dari para
pedagang. Sebagai contoh uji tantang
yang dijanjikan oleh Pemerintah,
sampai saat ini saya belum mendengar
pelaksanaannya. Saya tidak tahu
faktornya kenapa, padahal UNAIR
sudah menawarkan fasilitasnya.
Belum lagi persoalan perijinan.
Sampai saat
ini,
Unggas
1 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 16/52
perubahan-perubahan virus AI dan
akibatnya pada faktor infeksi manusia?
Konon ada vaksin AI monovalen atau
polivalen. Apakah ini sudah diijinkan
atau kita “biarkan” saja sampai timbul
persoalan baru? Apakah sudah
mendapat kajian secara mendalamterhadap dampak-dampak yang akan
terjadi?
Kembali pada istilah
KEBOCORAN VAKSIN (VACCINE
OUTBREAK). Saya ingin mengajak
pembaca pada salah satu aspek
inaktivasi. Selama ini inaktivasi yang
digunakan adalah formalin dengan
ketentuan dosis sekitar 0,1%. Juga kita
harus ingat bahwa virus vaksin yang
digunakan adalah virus utuh bukan
rekombinan. Jadi struktur virus vaksin
sama dengan virus di lapangan.
Penggunaan dosis formalin yang
tepat untuk setiap virus vaksin sangat
menentukan kondisi virus vaksin. Yang
diinaktivasi oleh formalin bukan hanya
protein HA dan NA saja, tetapi harus
mampu menginaktivasi seluruh
protein (10 protein).Kalau dosis
formalin berlebihan bukan inaktivasiyang diperoleh, tetapi kerusakan
protein dan tidak efektif dalam
memicu antibody (kerugian bagi
pengguna vaksin). Sebaliknya kalau
selama 7 tahun, masih bersifat
sementara (DPS), dan dibiarkan para
pelaku vaksin melakukan investasi.
Hal-hal yang saya uraikan tersebut
menjadi rawan terhadap
penyimpangan penyimpangan
pelaksanaaan aturan di lapangan.Kalau sampai ini terjadi, maka siapa
yang bertanggung jawab terhadap
aspek keselamatan jiwa manusia dan
mungkin juga perlindungan konsumen
pengguna vaksin.
Saya ingin mengajak
pembaca/pengguna vaksin untuk
sedikit melongok bagaimana kaidah
umum proses produksi vaksin;
Pemerintah telah menetap virus seed
baru sebanyak 4 strain. Yang saya
dengar ini mengikuti saran
(mudah-mudahan bukan paksaan)
dari OFFLU, meskipun metodologi
mereka (yaitu dengan cara Kartogra)
banyak mendapat kritik dari berbagai
kalangan.
Pertanyaan yang timbul:
bagaimana Pemerintah akan mengatur
penggunaan strain-strain tersebut oleh
produsen vaksin. Apakah produsendibebaskan memilih atau harus
digunakan semuanya? Apakah
produsen harus memperoleh strain
baru dari Pemerintah atau
diperbolehkan mengeksplorasi sendiri
di lapangan? Kalau harus dari
Pemerintah, apakah harus membeli
(membayar) atau gratis? Karena
keduanya, bisa membawa dampak
pada aspek-aspek hukum. Terus
bagaimana nasib importer vaksin AI
yang selama ini telah melakukan
aktivitasnya? Semua
pertanyaan-pertanyaan tadi, sudah
berlangsung selama 7 tahun, tanpa
progress positive yang
menggembirakan.
Selama ini vaksin AI yang
dicampur dengan virus lain, ND,IB
dan lain-lain. Apakah sudah mendapat
kajian mendalam, terutama terhadap
dosis dikurangi, maka akan terjadi
dampak-dampak :
(a) Proses inaktivasi tidak merata,
sehingga dimungkinkan ada
vaksin yang virusnya masih
hidup. Kalau ini yang terjadi,maka vaksinasi sama dengan
menyuntikan virus hidup pada
tubuh ayam, yang memungkinkan
akan outbreak dengan virus
vaksin.
(b) Proses inaktivasi tidak sempurna,
dalam arti tidak semua
protein/RNA yang terinaktivasi,
karena menggunakan virus
lapang. Jadi virus vaksin seperti
“klenger”. Keadaan ini tinggal
menunggu kondisi yang
memungkinkan untuk muncul
kembali dan menginfeksi ayam
yang divaksin atau yang ditulari.
(c) Untuk vaksin polivalen kedua
keadaan diatas bisa menimbulkan
kekhawatiran yang lebih dari
pada vaksin yang monovalen.
Karena inaktivasi yang tidak
merata, berarti akan memasukan(“menginfeksi”) virus vaksin lebih
dari satu strain asli, belum lagi
jika terjadi koalisi antar virus AI
vaksin. Jika vaksin campuran
14 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Unggas
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 17/52
Dari kajian akademis (bukanbisnis) bagaimana kondisi seed virus yang dipakai oleh perusahaan produsen vaksin AI di dalamnegeri, maupun vaksin dari luar negeri. Sudah tepat atau perlu seed
baru?
Pertanyaan ini saya jawab dengan
lampiran abstrak presentasi dari riset
kami. Kami meneliti beberapa vaksin
AI baik H5N1 atau H5Nx. Hasil yang
diperoleh menunjukkan titer antibody
(HI test) semua vaksin menunjukkan
titer yang protektif (lebih dari 40),
tetapi dengan pengujian netralisasi
virus (kemampuan antibody anti AI)menunjukkan tidak mampu
menetralkan virus AI dari Jatim atau
Jabar (nilainya kurang 80). Apa artinya
ini, pembaca sudah bisa mengartikan
sendiri.
Dari penjelasan Bapak yang panjang lebar tadi, apakah bisadisimpulkan Pemerintah tidakserius menangani u burung?
Barangkali istilahnya bukan
Pemerintah tidak serius menangani u
burung, tapi Pemerintah tidak
menganggap masalah u burung ini
AI,ND,IB dll, kalau sampai terjadi
inaktivasi tidak merata, atau
proses inaktivasinya tidak sendiri
setiap virus, bisa terjadi “RNA
INSERTION” (maaf ini bukan
istilah baku). Artinya struktur
RNA virus ND atau viruscampuran vaksin bergabung
dengan virus AI vaksin atau
sebaliknya, sehingga struktur
virus AI membawa struktur virus
ND,IB dll dan juga sebaliknya.
Belum lagi jika dalam tubuh ayam
sudah virus lain yang sudah
dorman (“tidur”).
Kami mengisolasi virus dari
beberapa tempat yang mempunyai
struktur yang sama dengan virus yang
diisolasi dari daerah lain. Ini tidak
mungkin sebuah virus tidak
mengalami perubahan (mutasi). Jadi
pasti ada penyebabnya. Dalam waktu
yang bersamaan, ditemukan virus yang
sama dari berbagai daerah.
Mudah-mudahan ini bukan disengaja,
tapi ketidakfahaman. Oleh karena itu
diperlukan kajian yang mendalam
terhadap kondisi yang timbul. Kalau virus yang timbul bersamaan, bisa saja
karena faktor musim atau lainnya,
tetapi umumnya diikuti dengan adanya
perubahan.
serius. Coba kita bayangkan,
bagaimana bisa dikatakan serius, kalau
anggaran untuk pemantauan virus u
burung minim sekali. Konon, sebagai
contoh saja, anggaran Balitvet untuk
tahun 2011 hanya 30 puluh juta
rupiah. Bukan dollar lho ! tapi rupiah.Saya tidak tahu, bagaimana dengan
lembaga lainnya. Coba bandingkan
penelitian tentang virus u burung di
salah satu lab di Tokyo, mendapat
biaya 9,5 juta dollar Amerika (setara
dengan 80 milyar rupiah).Itu satu lab,
belum dihitung seluruh Jepang.
Saat ini sudah terbit Perpres No 3
tahun 2011, tentang Pengendalian
Zoonosis, dan akan dibentuk Komnas
Zoonosis. Semoga dengan Komnas ini
pengendalian penyakit zoonosis,
termasuk u burung bisa lebih
fokus.Semoga!
Apa saran Bapak menghadapi u burung babak baru sekarang ini?
Kalau saya diminta saran
bagaimana menghadapi penyakit uburung :
(1) Tidak harus melakukan vaksinas
tapi hanya dengan biosekuriti
yang ketat dan test and slaughter
(2) Kalau menggunakan vaksin, mak
virus seed vaksin harus sama
dengan virus yang menginfeksi
(3) Pemerintah Daerah cq Dinas
Peternakan setempat mengambil
inisiatif untuk melakukan
mapping dan penentuan virus
seed vaksin.
(4) Pemerintah Pusat, kalau sulit
melakukan koordinasi, sebaiknya
mendesentralisasikan perijinan /
peraturan dan lain-lain yang
berkaitan dengan pengendalian
virus u burung termasuk
penentuan vaksin u burung yan
akan digunakan di daerah
masing-masing.
Menjaga kesehatan ternak dengan menyemprot kendaraan yangkeluar-masuk peternakan merupakan bagian dari biosecurity standar yang seharusnya dilakukan.
Unggas
1 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 18/52
ABSTRAK
Latar belakang Vaksinasi terhadap virus avian inuenza
(AI) H5N1 telah diterapkan pada skala yang
luas di industri unggas komersial dan dalam
skala kecil peternakan ayam kampung di
Indonesia. Lebih dari sepuluh vaksin telah
diberi lisensi di Indonesia, termasuk vaksin
yang berasal dari isolat virus H5N1 dan dari
isolat virus patogenik rendah H5N2 dan H5N9.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui respon kekebalan ayam dengan
menggunakan uji HI (Hemmaglutinin
Inhibition/penghambatan hemaglutinin), uji
netralisasi virus, dan uji tantangan.
MetodeVaksin menggunakan isolat virus AI
H5N1 tidak aktif (4 vaksin) dan H5N2
patogenik (baca : tingkat keganasan) rendah (1
vaksin). Enam puluh satu ayam umur 1 bulan
diujicobakan dalam fasilitas BSL (Biosafety
Level)-3 milik Universitas Airlangga, Surabaya.
Dosis tunggal 0,5 ml diberikan secara
intramuskular ke dalam otot dada. Sampeldarah dikumpulkan untuk uji HI dan uji
netralisasi pada hari 10, 12, 14, 16, 18, dan 20
pasca vaksinasi. Uji HI dan uji netralisasi
dianggap positif jika anti-virus H5N1 titer
antibodi masing-masing lebih besar dari 40 dan
80.
Virus diisolasi dari Provinsi Jawa Timur
dan Jawa Barat, digunakan dalam uji tantang
dengan masing-masing dosis vaksin sekitar 105
EID50 / 0,1 ml per ayam. Sampel usapan kloaka
dan usapan hidung dikumpulkan setiap hariuntuk menganalisa shedding virus.
Kesimpulan
Titer antibodi H5 pada uji HI
dari semua vaksin hasilnya > 40,
namun titer pada uji netralisasi adalah
<80. Shedding analisis virus sedang
berlangsung.
Box:
Respon Kekebalan Vaksin (in-aktif)
Pada Unggas di IndonesiaOleh CA. Nidom, dkk.
16 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Unggas
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 19/52
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 20/52
Pola kerjasama kemitraan
inti-rakyat (PIR) ayam ras pedaging
di Kalbar mulai berkembang satu
tahun terakhir ini. Dilakukan oleh
perusahaan yang bekerjasama
dengan produsen anak ayam ras
pedaging (day old chick broiler) yang berada dalam group PT. Charoen
Pokphand Indonesia, yaitu PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF)
dan PT. Cipta Khatulistiwa Mandiri
(CKM). Sedangkan pemasaran DOC
broiler dari breeding farm yang lain,
yaitu PT. Satwa Borneo Jaya (SBJ)
menerapkan pola pemasaran ‘jual
lepas’ dengan peternak mandiri.
Senja di Desa Sengoret Kecamatan
Parindu Kabupaten Sanggau, masih
berlangsung kesibukan di kandang ayam
broiler milik Agustinus Agun (43). Panen
ayam broiler sebanyak 3.000 ekor yang telah
dipelihara 35 hari dengan berat rata-rata 2,0 kg
per ekornya itu, merupakan kegembiraan
tersendiri bagi Agun. “Dua periode ini saya
ikut PIR ‘CK’. Hasilnya lumayan, kematiannya
rendah. Berbeda ketika saya beternak secara
mandiri. Waktu itu ayam-ayam yang saya
pelihara banyak mati terserang sampar,”
ungkap Agun yang mengaku pernah menjalani
beternak secara mandiri selama 5 tahun.
Dengan mengikuti PIR ‘CK’, proses
budidaya dibimbing oleh tanaga sarjana atau
dokter hewan sehingga pengawasan terhadap
kesehatan hewan berjalan baik. Adapun
kontrak harga yang disepakati antara Agun
Pir Broiler
Menyerbu Hulu
Oleh Drh. Apriyadi Suwarno
Agustinus Agun
18 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Unggas
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 21/52
Udir bersama istri
Justin Manurun(menunjuk) bersam
Henry Wijay
sebagai plasma dengan pihak Inti adalah
sebagai berikut: harga DOC broiler Rp
5.500/ekor, pakan Rp 305.000/zag alias Rp
6.100/kg, dan pembelian hasil panen oleh
pihak Inti sebesar 14.750/kg. “Bila harga
broiler di luar seperti sekarang ini Rp 16.500
s/d Rp 17.000/kg, maka selisih harga kontrak dengan harga pasar dibagi dua, untuk pihak
inti dan sebagian untuk plasma,” ucap Agun
bangga. Dari hasil panen dia memperoleh
keuntungan antara Rp 1 – 1,3 juta per 1.000
ekor ayam.
Memang seperti itulah lebih-kurangnya
pola kerjasama budidaya broiler ala PIR.
Untuk daerah-daerah hulu di Kalbar
kerjasama semacam ini mulai masuk menjalar.
Namun, tidak semua pembudidaya broiler
tertarik mengikuti kerjasama semacam itu.
Peternak mandiri seperti Justin Manurung
(60) di Kembayan, kemudian Udir (33), Amir
(31), Yulianus Will (25), Ajirni (30) dan Hadi
Semingan (50) yang semuanya berdomisili di
Desa Bantai Kecamatan Bonti Kabupaten
Sanggau menjawab tidak mau mengikuti PIR
ketika ditawari pola kerjasama ini. Alasan
mereka menolak mengikuti pola kerjasama
PIR kompak, yaitu keuntungan peternak
pembudidaya dibatasi -- dihitung sebagai
ongkos pelihara saja.
Justin Manurung yang pensiunan tentara,
termasuk peternak baru, mencari ilmu
beternak ayam dari internet, ayah 4 orang anak
yang salah satu anaknya menjadi dokter ini
malah memasang harga ayam di lokasi
kandang ditulis besar-besar Rp 21.000/kg
padahal harga di pasaran lagi jatuh Rp
17.000/kg. “Peternak harus punya posisi tawar
yang kuat. Harga kontrak pembelian ayam
oleh PIR dari peternak plasma seharusnya
lebih tinggi dari harga pasar, bukan malah
sebaliknya; menekan. Ini justru membawa
Unggas
1 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 22/52
Yulianus Will bersama istri
Amir bersama istri dampak melemahnya harga broiler di pasar,”
tegas Justin.
Udir yang beternak broiler sejak 2001
bermula dari 200 ekor terus meningkat
menjadi 6.000 ekor. Pernah mencapai 10.000
ekor populasinya, tapi sebagian (kandang)
dijual dibelikan kebun yang ditanami sawit
seluas 13 hektar. “Kalau ikut PIR yang jelas
tidak bisa menjual sendiri secara eceran,
padahal kami sudah punya pelanggan. Seperti
sekarang ini harga eceran masih bisa Rp
23.000/kg, sedangkan di tingkat penampung
bisa Rp 18.000/kg.” tutur Udir yang
didampingi istrinya.Usaha peternakan broiler secara mandiri
menjadi sumber perekonomian bagi
masyarakat perbatasan. Desa Bantai
Kecamatan Bonti lebih kurang 18 km dari
perbatasan Serawak dengan Kalimantan Barat.
Semangat keluarga muda seperti Yulianus,
Amir dan Ajirni untuk mencukupi kebutuhan
pangan dari dalam negeri sendiri, jangan
sampai kandas oleh penyelundupan komoditi
sejenis dari Negara tetangga. Jadi, sudah
saatnya perhatian kita berikan kepadasaudara-saudara kita di perbatasan.
Ajirni
20 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Unggas
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 23/52
BOX :
Jangan Lupa Mencatat
Bun Kie beternak ayam broiler sejak
1999. Lokasi beternaknya yang berada di
Sungai Pinyuh – Kabupaten Pontianak
saat ini berpopulasi 15.000 ekor. Selamabeternak ia mengaku tidak pernah ikut
kerjasama pola inti rakyat (PIR) broiler.
“Beternak secara mandiri lebih bebas
menentukan sarana produksi peternakan
yang akan dibeli, sedangkan ikut
kemitraan terikat kontrak dengan
perusahaan inti; jenis, merek, bahkan
kualitas sapronaknya. Dalam penjualan
hasil (budidaya), peternak mandiri jugabebas menjual ke pemotong atau pedagang
ayam mana pun yang menjadi
langganannya, dengan harga sesuai pasar.
Sedangkan ikut PIR harga beli inti dari
plasma juga sudah berada dalam teken
kontrak,” tutur Bun Kie.
Manfaat PIR broiler lebih dirasakan
bagi peternak pemula yang belum punya
pasar (pelanggan yang memanen ayam), juga bagi peternak yang perlu banyak
bimbingan teknis budidaya. “Saya sendiri
masih perlu belajar dan terus
memperbaiki teknis budidaya. Kunjungan
dari seorang dokter hewan sebagai tempat
bertanya dan berkonsultasi juga sangat
diperlukan. Oleh sebab itu perlu ada
bahan. Untuk itulah diperlukan catatan.
Maka, kepada setiap penanggung jawab
kandang diharuskan rajin mencatat
perkembangan dan keadaan ayam setiap
hari. Tidak ada masalah atau pun ada
masalah, harus dicatat.” ucap Bun Kie.
Dengan mencatat memudahkan evaluasi
apabila ada masalah budidaya, dan
memudahkan untuk menemukan
solusinya.
Unggas
2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 24/52
Larisnya bebek dan ayam goreng ‘Pak
Ndut’ memperkuat bukti bahwa peternakan
bebek di Kalimantan Barat belum berkembang
dengan baik. Adalah Yudianto, pria kelahiran
Solo beristrikan putri Pontianak, Irma
Nurafah, yang mengusung Rumah Makan
Bebek & Ayam Goreng ini ke Pontianak secara
waralaba dari ‘Pak Ndut’ yang juga berasal dari
Sukoharjo - Solo. Waralaba ‘Pak Ndut’ sendiri
saat ini berjumlah 28 outlet tersebar di Jawa,
Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Sejak dibuka pada 27 November 2010,
RM Bebek & Ayam Goreng ‘Pak Ndut’
Pontianak terus mendatangkan karkas bebek
dari rumah potong unggas (RPU) milik ‘Pak
Ndut’ di Sukoharjo. “Membeli karkas bebek
dari ‘Pak Ndut’ di Sukoharjo tidak menjadi
keharusan, justru kami lebih senang membeli
dari peternak lokal yang siap memasok secara
rutin, tapi tidak ada yang sanggup. Memang
sebelum buka saya sudah survey terlebih
dahulu, dimana ada peternakan bebek di
sekitar Pontianak ini, ternyata langka, ada
satu-dua peternak tapi mereka tidak sanggup.
Oleh sebab itu, kami mendatangkan dari Jawa
Tengah.“ ucap Yudianto, yang telah dikaruniai
dua orang anak ini.
Dari catatan yang dilaporkan kepada
Asosiasi Agribisnis Perunggasan Kalimantan
Barat (AAP Kalbar), realisasi daging bebek
(karkas) yang didatangkan Yudianto, dalam
bulan Desember 2010 sebanyak 2.880 kg,
Januari 2011 berjumlah 1.335 kg, Februari
1.975 kg, Maret 1.950 kg, April 2.000 kg, dan
Mei tetap 2.000 kg. “Perkiraan saya kebutuhan
daging bebek untuk Kota Pontianak sehari bisa
Bebek empuk
‘Pak Ndut’ala
22 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Pangan
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 25/52
RM Bebek & Ayam Goren‘Pak Ndut’, mampuka
menggugah semang peternakan bebeKalimantan Bara
Yudian
mencapai 200-an ekor lebih. Dari tempat saya
ini saja rata-rata 100 ekor per hari, sedangkan
warung-warung tenda (kaki lima) yang
menyajikan menu bebek goreng sekitar 100
ekor lebih semalam.” tutur Yudianto yang
berbulat-tekad memilih pensiun dini dari
perusahaan swasta nasional untuk menjalaniusaha rumah makan ini.
Sementara untuk menu ayam goreng,
Yudianto membeli karkas ayam merah (air
petelur) dari pemotong di Pontianak yang
rutin mendapat pasokan ayam merah dari
Singkawang. “Sehari rata-rata menghabiskan
karkas ayam merah 25 ekor,” sambung
Yudianto.
Dengan menyajikan menu daging bebek
(goreng) original, bebek ijo, bebek remuk,
bebek sangan dan ayam goreng original, RM
Bebek & Ayam Goreng ini menyajikan cita-
rasa daging bebek yang istimewa, tidak alot
dan tidak amis, tidak seperti kesan pada
umumnya orang terhadap daging bebek.
Ditambah sambal korek, sambal hijau dan
sambal sangan, orang yang awalnya tidak suka
daging bebek bisa ketagihan. Tidak heran,
dengan menyiapkan 37 meja yang ditata
nyaman, ada pilihan berkursi atau lesehan,
tamu yang datang per hari antara 300 - 400
orang.
Ketika ditanya akankah membuka cabang
baru, selain rumah makan yang berada di Jl.
Sultan Abdurahman No. 118 Pontianak,
dengan rendah hati Yudianto menjawab
sedang dipertimbangkan, membuka lagi di
Pontianak atau kota lain di Kalimantan Barat
ini, sasarannya antara lain Singkawang,
Sintang atau Ngabang. “Tapi, bahan utamanya
inilah yang agak repot. Bagaimana,
Pemerintah dan Asosiasi serius mendorong
tumbuhnya peternakan bebek di Kalimantan
Barat ini?” harap Yudianto.
Pangan
2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 26/52
Kedodorannya peternakan itik
Kalimantan Barat juga terlihat dari permintaan
telur asin yang belum bisa dicukupi oleh
peternakan lokal. Pedagang telur asin hampir
setiap bulan mendatangkan dari Jawa. Dalam
kurun waktu Januari – April 2011, total telur
asin yang masuk Kalbar sekitar 200 ton,
didatangkan dari peternakan Kerawang,
Brebes, Mojokerto, Tulungagung dan Blitar.
Dedi Octaris peternak itik di Pontianak
menuturkan, permintaan telur asin dan daging
bebek memang belum bisa dipasok secara
kontinu oleh peternak itik di Kalbar ini.
Karena, selain populasi yang masih sedikit,
ongkos produksinya juga mahal.
Tantangan terbesar peternakan itik di
Kalbar adalah biaya pakan yang tinggi. “Tidak
ada untung apabila seluruh pakan
menggunakan pakan ternak produksi
pabrik. Harus ada kreatitas peternak untuk
memanfaatkan bahan baku lokal sebagai
pakan bebek. Sementara pemerintah, melalui
unit pelayanan teknis (UPT), selayaknya
menyediakan bibit yang berkualitas baik – agar
tidak terjadi inbreeding dan tidak tergantung
pasokan dari luar Kalbar. Tapi, sayang semua
itu belum terlaksana,” ujar Dedi.
Karena peternakan itik Dedi termasuk di
wilayah Kota Pontianak, untuk menghemat
biaya pakan bagi ternak itiknya, Dedi rela
bersusah-payah mengumpulkan sisa-sisa
makanan dari restoran maupun seusai
penyelenggaraan pesta. Lalu bagaimana
inovasi peternakan itik lainnya? Yang jelas
belum tampak, sehingga telur asin maupun
daging itik untuk keperluan masyarakat Kalbar
masih terus didatangkan.
Box:
Telur Asin Pun
Sangat Kurang
Bibit yang sulit dan biaya pakan yang melangit belum mendorng tumbuhnya peternakan itik di Kalbar, padahal dari kebutuhan hasil ternaknya
sangatlah besar.
24 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Pangan
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 27/52
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 28/52
Pemerintah juga manusia, mereka bisa salah. Programswasembada beras yang mengharuskan pertanian dengan pemakaian pupuk kimia, adalah salah satu contoh kesalahanitu. Kini pemerintah mengakui kesalahannya, bertobat danmengajak bertani secara organik, kembali seperti yang diajarkan oleh nenek moyang kita dalam menjaga kelestarianalamnya. Diajak bertobat menuju kebaikan, semua petani
seharusnya bersenang hati, kita sadari kesalahan bersama,kita cintai bumi dengan bertani secara organik. Pertanian
kimia hanya memberi makan pada tanaman, pertanianorganik memberi makan pada tanah. Dengan
memberi makanan yang cukup pada tanah, berartimemberi makanan yang baik pada tanaman.
Sri Lestari
26 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Pangan
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 29/52
Pembuatan kompoberlapis-lap
Herman Suryanto di ruankerjanya; tempat produk
kompos dan pembiakamikro organisme lok
(MOL
Pernyataan di atas keluar dari Herman
Suryanto seorang petani sejati yang tinggal di
Kelurahan Pajintan Kecamatan Singkawang
Timur – Kota Singkawang. Pasangan suami-
istri antara Herman Suryanto dan Sri Lestari
ini memang kompak menjalani profesi sebagai
petani. Rumah yang didiami pun apabiladilihat dari jalan raya Singkawang – Bengkay-
ang terlihat berada di tengah sawah. Halaman
depan bersambung dengan hamparan sawah,
kebun di belakang rumah pun bersambung
dengan sawah yang berlatar belakang Gunung
Poteng. Jadi, apabila berkunjung ke rumahnya
harus melewati jalan kecil di sisi timur ham-
paran sawah. Persis seperti lukisan peman-
dangan alam yang pada umumnya.dibuat oleh
seniman.
Sawah yang ditanami padi secara organik
seluas 1.350 meter pesegi, kebun sayur di
pekarangan rumah, kolam ikan di bawah
dapur, ternak bebek di belakang rumah,
sementara untuk tabungan ada peliharaan
beberapa ekor sapi. Hobi merawat tanaman
bunga juga disalurkan oleh keluarga ini
dengan membiakkan berbagai jenis anggrek
khas hutan Kalimantan “Menjalani hidup
dengan profesi apapun asalkan dilaksanakan
dengan cinta akan membuahkan suatu keber-
hasilan. Ingin menjadi wartawan yang berhasil,
ya harus mencintai profesi itu. Ingin menjadi
petani yang berhasil ya harus mencintai bumi,
mencintai tanaman, mencintai ternak-ternak
yang dipelihara. Kalau tidak mencintai, mana
ada hasilnya,” tegas ayah dari enam orang anak
ini yang semuanya didorong untuk sekolah
tinggi.
Sebagaimana pada umumnya petani,
Suryanto dan yang lain, manut saja. Ketika
zaman dulu diarahkan pemerintah menggen-
jot produksi beras dengan benih hibrida yang
rakus hara tanah, sehingga harus diberi pupuk
Pangan
2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 30/52
Tidak boleh ada sejengkal ruang yang kosong,membuat kolam ikan di bawah lantai dapur.
Pembenihan bungaanggrek plasma nutfahKalimantan.
kimia, mereka patuh-patuh saja dan melak-
sanakannya. Sekarang ketika semua menyadari
bahwa dampak buruk dari pertanian kimiawi
membuat tanah sakit, maka beralih ke perta-
nian organik. Sang istri yang penyuluh perta-
nian juga menyerap ilmu pertanian terkini,
dengan mengikuti berbagai pendidikan kilat,
antara lain belajar ilmu pengelolaan agro-
ekosistem padi sawah model SRI (System of
Rice Intensication), atau yang dipopulerkan
dengan istilah SRI Organik.
Apa itu SRI Organik?
SRI Organik adalah cara bercocok tanam
padi yang dilatarbelakangi dengan keinginanmelepaskan diri dari perangkap revolusi hijau
yang menciptakan perilaku pertanian menjadi:
1) Ketergantungan dengan hak luar dalam
bertani, mulai dari perencanaan sampai
memasarkan hasil. 2) Menjunjung tinggi nilai
efektitas/hasil (mengejar produksi tinggi
meskipun dengan masukan yang tinggi pula).
3) Target utama meningkatkan produksi untuk
keuntungan dan kebanggaan sesaat, meskipunharus dibayar mahal ongkos lingkungan dan
sosial. “Akibat yang ditimbulkannya, kita
sama-sama tahu : Pencemaran lingkungan,
terbunuhnya jasad non sasaran, berkurangnya
keragaman unsur hayati, hama menjadi kebal,
timbul hama sekunder, peledakan hama, dan
gangguan kesehatan manusia karena residu
racun yang terkumpul,” ungkap Sri Lestari.
Maka penerapan SRI Organik tetap
bertumpu pada gagasan peningkatan produksi
per satuan luas lahan atau intensikasi,
pengendalian hama secara terpadu, mema-
hami ekologi tanah, dan menduplikasi kelom-
pok tani/petani yang berhasil. Namun, diakui
oleh Suryanto, perpindahan dari pertanian
padi kimiawi menjadi pertanian organik harus
dilakukan secara bertahap, kalau langsung
akan rusak. “Kami sendiri melaksanakan
penananam pertanian organik (padi) secara
penuh baru tiga kali penanaman, termasuk
yang sekarang ini. Sebelumnya dilakukanpengondisian dari 100% kimia, terus turun
75%, turun lagi menjadi 50%, dan setelah 25%,
28 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Pangan
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 31/52
Menyemai padi secametode SR
Sekawanan itik di belakanrumah, sumber prote
hewan
kami berani organik penuh,” tegas Suryanto.
Yang dimaksud dengan pengondisian, lanjut
Suryanto, adalah mengurangi secara bertahap
pemakaian pupuk dan pestisida kimia.
Kearifan lokal
Pelaksanaan metode SRI Organik jelas
perlu dukungan pupuk organik yang berasaldari kompos maupun humus, serta pestisida
organik. Disinilah diperlukan mikro organ-
isme lokal (MOL), yang proses pengembang-
biakannya dapat dikerjakan dengan mudah
dan menggunakan bahan-bahan lokal. Banyak
jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai
bahan pestisida organik maupun zat perang-
sang tumbuh alami seperti tanaman butrowali,
selasih, gadung, sembung, dlingu, suren dan
lain sebagainya.
Herman Suryanto dan Sri Lestari mem-
populerkan MOL dengan bahan dasar daun
bambu, buah maja, dan rebung bambu.
“Menurut hasil penelitian para ahli, di dalam
daun bambu yang busuk banyak hidup trico-
derma – sebangsa jamur pengurai. Sedangkan
fermentasi buah maja dapat menambah nutrisi
bagi tanaman utamanya kandungan N, dan
fermentasi rebung bambu dapat menghasilkan
zat perangsang tumbuh untuk berbagai
tanaman.” ujar Sri Lestari.Cara membuat MOL dengan daun bambu
; pertama-tama daun bambu kering yang
rontok bahkan mulai membusuk diletakkan
berjejer rata di atas suatu tempat, kemudian di
atasnya diletakkan beberapa kepal nasi,
ditutup lagi dengan lapisan daun bambu,
kemudian boleh di atasnya diberi beberapa
kepal nasi, ditutup lapisan daun bambu lagi,
terserah sampai berapa lapis. Setelah itu
dibiarkan selama seminggu. Nanti nasi akan
kebiru-biruan penuh dengan jamur. Setelah
seminggu, nasi yang sudah penuh dengan
jamur direndam dalam air bekas cucian beras.
Perbandingannya; 25 kepal nasi dimasukkan
ke dalam 25 liter air bekas cucian beras,
kemudian ditambahkan 1,5 kg gula merah.Campuran ini dimasukkan ke dalam ember
tertutup rapat untuk mengalami fermentasi
Pangan
2 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 32/52
Padi menguningmenjelang panen.
selama dua minggu. Agar gas yang ditimbul-
kan selama fermentasi tidak menekan keluar
tutup ember, maka pada bagian tengah
tutupnya diberi lubang, ditancapkan selang
yang menghubungkan dengan botol atau
tabung berisi air.
Setelah dua minggu atau ketika aroma
fermentasi sudah tercium tajam, artinya
pembuatan MOL sudah selesai. Bahan ini bisa
digunakan sebagai proses pembuatan kompos
(decomposer) atau mempercepat pembusukan jerami padi di sawah yang sekaligus sebagai
pupuk dasar. Pemakaian untuk decomposer
adalah sebagai berikut : Satu liter cairan MOL
nasi tadi dilarutkan dengan lima liter air
cucian beras kemudian ditambah gula merah
satu ons. Pemakaiannya disiramkan di atas
kompos.
Cara membuat kompos dengan bahan
dasar kotoran sapi. Tahi sapi ditumpuk ratasetebal 20 cm, disiram MOL nasi yang sudah
diencerkan, dilapisi abu sekam setebal 20 cm,
kemudian disiram MOL nasi encer lagi, terus
tumpuki kotoran sapi dengan ketebalan sama,
disiram MOL nasi, ditutup abu sekam, terus
tergantung bahannya cukup berapa lapis.
Setelah itu ditutup rapat dengan terpal.
Dibiarkan selama 2 – 3 minggu untuk proses
fermentasi. “Kompos telah dikatakan jadi
dengan baik apabila warna hitam, tidak bau
kotoran, tidak mengumpal, kalau diremas
mudah terurai hancur,” ujar Suryanto.
Aplikasi untuk tanaman padi, untuk satu
hektar sekitar satu ton kompos, diberikan dua
minggu setelah tanam. “Untuk pemupukan
sebelum tanam, jerami padi sisa panen,
dibusukkan dengan disiram MOL nasi, setelah
itu ditenggelamkan dengan pembajakan,
jadilah pupuk dasar,” sambung Sri Lestari.
Lebih cinta
Tentang penanaman padi secara SRI,Suryanto sendiri mengakui bahwa ini cara
tanam yang patut diacungi jempol. “Kita diajak
Menanam benih tidak terlalu dalam.
30 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Pangan
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 33/52
Dipanen rame-rame oleWalikota Singkawang da para pejabat pemerinta
lainny
Beras yang dihasilkakeras, bening dan kua
tetapi setelah jadi narasanya pulen bange
untuk lebih mencintai padi. Bayangkan, proses
penyemaiannya di atas nampan yang didasari
tanah bercampur kompos. Setelah padi
bersemi kemudian menanamnya tidak perlu
sampai ‘tenggelam’, satu lubang cukup satu
batang. Tapi lihat, pada minggu ketiga jumlah
anakannya sudah empat belas. Nanti, padaminggu kelima dan keenam bisa terjadi
ledakan jumlah anakan. Pada minggu ketujuh
sudah mulai bunting,” tutur Suryanto.
Padi organik hasil tanaman Suryanto dan
Sri Lestari ini pernah dipanen oleh Walikota
Singkawang Hasan Karman bersama pejabat
terkait di bidang pertanian. “Hasilnya untuk
dimakan sendiri, dibagikan ke teman-teman,
disimpan. Atau kerap dijadikan contoh kalau
ada pameran.” ucap Sri Lestari.
Untuk mempopulerkan tanaman padi
secara SRI Organik memang tidak mudah.
Ada sejumlah tantangan yang menghadang,
antara lain : (1) Terbatasnya ketersediaan
bahan kompos terutama yang bersumber dari
kotoran hewan. (2) Pembuatan kompos masih
dilakukan secara manual sehingga memerlu-
kan waktu lama, tenaga kerja yang tinggi. (3)
Distribusi bahan organik/kompos pada skala
luas memerlukan biaya tinggi. (4) Kebiasaan
membuang dan membakar jerami di sebagianbesar petani menjadi budaya. (5) Jumlah
petugas/petani yang memahami teknis metoda
SRI masih sangat terbatas. (6) Diperlukan
proses pembelajaran/pendampingan secara
intensif.
“Ingat, ini tidak sekedar mengubah cara
bercocok tanam, tapi mengubah cara pandang
bertani. Dulu system bertani yang diajarkan
nenek moyang kita sudah sangat bersahabat
dengan alam, tapi atas nama swasembada
pangan, pola bertani diubah untuk mengejar
setoran, sekarang kembali ke pertanian
(organik) yang bersahabat dengan alam. Ini
memerlukan proses panjang, kesungguhan danteladan,” ucap Sri Lestari.
Pangan
3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 34/52
IRONIS. Sebuah negeri yang setiap
jengkal tanahnya begitu subur dan bisa
ditanami aneka ragam tanaman, ternyata
setiap tahun rakyatnya masih memakan nasidengan citarasa Vietnam atau ailand. Dan
memakan tahu, tempe, makanan khas
masyarakat Nusantara itu dengan citarasa
Amerika. Maklum, karena sepanjang 20 tahun
terakhir untuk memenuhi kebutuhan dalam
negari selalu saja setiap tahunnya Indonesia
harus menambalnya dengan beras impor dari
Vietnam atau ailand, serta kedelai dan
jagung impor dari Amerika Serikat.
Sebuah paradoks bagi Negeri berjuluk
“Zamrud Khatulistiwa”. Khususnya dalam hal
beras dan palawija, serta bahan pangan
lainnya, Indonesia tak kunjung mampu
memenuhinya sendiri. Dalam tahun 1985 –1987, Indonesia memang pernah dijuluki
sebagai negara berpenduduk terbesar keempat
dunia (setelah China, India dan Amerika
Serikat) yang mampu berswasembada beras.
Waktu itu, Indonesia sukses meraih penghar-
gaan dari FAO (Food and Agriculture
Orgnization). Semangat meningkatkan
produktivitas, pemerintah minta sejumlah
konglomerat untuk berkonsorsium membuka
lahan sawah satu juta hektar di Kalimantan
Dalam tempo yang singkat, harga jagung melesat. Akhir 2010 harga jagung masih
Rp 2.000 – 2.500/kg, namun per Mei 2011 sudah mencapai Rp 4.000 – 4.500/kg.
Seharusnya menggairahkan petani menanam jagung, tapi nyatanya tidak. Malah
untuk pakan ternak saja, angka impor jagung tahun ini melambung
Ketika Harga Jagung
Melambung
Oleh Ir. M. Sinambela
32 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Pakan
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 35/52
Sumber: Dinas PertaniaTanaman Pangan da
Hortikultura ProvinKalimantan Barat (201
Tengah. Namun, hingga kini pembukaan
sawah sejuta hektar itu tak jelas nasibnya.
Untuk keperluan pakan ternak unggas,
impor jagung dalam tiga tahun terakhir ini
terus meningkat; tahun 2009 tercatat 400.000
ton, tahun 2010 naik menjadi 1.600.000 ton,
dan tahun 2011 ini diperkirakan melebihi
2.000.000 ton. Padahal angka produksi jagung
Nasional per tahun yang dikeluarkan Biro
Pusat Statistik (BPS) terus meningkat dari 10,5
juta ton (tahun 2005) dan mencapai 14,5 juta
ton di tahun ini. Hanya untuk industri pakan
ternak saja yang membutuhkan jagung 3,5 –
4,5 juta ton setahun, nyatanya tidak cukup.Dalam rangka peningkatan penggunaan
benih bermutu varietas unggul dan mendu-
kung upaya peningkatan
produktivitas/produksi padi, jagung dan
kedelai pada musim tanam (MT) 2011,
Pemerintah mengalokasikan bantuan langsung
benih unggul (BLBU) bersumber dari APBN
TA 2011, untuk penyediaan dan penyaluran
benih padi non hibrida, padi hibrida, padi
lahan kering, jagung hibrida dan kedelai
kepada petani, pada periode bulan April
sampai dengan Desember 2011 (Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Kementerian
Pertanian, 2011)
Kebijakan pemerintah untuk peningkatan
produktivitas jagung secara nasional sudah
No WilayahVARIETAS DOMINAN
JUMLAHBisi 2 P21 BISMA P12 JAYA 2 LOKAL V.U.LAINNYA
1
SUMATERA
Luas Tanam (Ha) 238.106 110.57 105.843 39.74 56.493 399.75 950.502
Persentase (%) 25.05 11.63 11.14 4.18 5.94 42.06 21.92
2
JAWA
Luas Tanam (Ha) 733.016 194.725 95.589 139.72 262.245 784.611 2.209.906
Persentase (%) 33.17 8.81 4.33 6.32 11.87 35.5 50.97
3
KALIMANTAN
Luas Tanam (Ha) 1.896 2.578 26.12 47.115 77.71
Persentase (%) 2.44 3.32 33.61 60.63 1.79
4
SULAWESI
Luas Tanam (Ha) 299.655 25.112 20.45 38.864 299.606 683.688
Persentase (%) 43.83 3.67 2.99 5.68 43.82 15.77
5
PAPUA + MALUKU
Luas Tanam (Ha) 492 16.06 7.616 24.169
Persentase (%) 2.04 66.45 0.56 0.56
6
BALI + NTT
Luas Tanam (Ha) 14.943 32.528 31.907 151.471 159.178 390.027
Persentase (%) 3.83 8.34 8.18 38.84 40.81 9,00
JUMLAH
Luas Tanam (Ha) 1.285.721 305.295 155.618 248.141 92.097 551.254 1.697.875 4.336.001
Persentase (%) 29.65 7.04 3.59 5.72 2.12 12.71 39.16
Sumber : Direktor Jenderal Tanaman Panga
Kementerian Pertania201
No Kab/Kota
JANUARI -DESEMBER
LuasPanen
(Ha)Ku/Ha
Produksi(Ton)
1 Kab.Sambas 300 16.30 489.00
2 Kab. Bengkayang 24,419 48.81 119,200.00
3 Kab. Landak 2,754 25.51 7,025.00
4 Kab.Pontianak 835 25.84 2,158.00
5 Kab.Sanggau 1,205 20.26 2,441.00
6 Kab.Ketapang 360 19.53 703.007 Kab.Sintang 2,272 22.57 5,127.00
8 Kab.Kapuas Hulu 565 25.47 1,439.00
9 Kab.Sekadau 415 19.98 829.00
10 Kab. Melawi 224 21.81 489.00
11 Kab. Kayong Utara 27 17.74 48.00
12 Kab.Kubu Raya 7,314 32.71 23,922.00
13 Kota Pontianak 64 14.46 93.00
14 Kota Singkawang 584 52.38 2,870.00
ATAP 2009 41,338.00 40,39 166,833.00
ATAP 2008 42,834 42,35 181,407.00
ATAP 2007 36,295 42,46 154,117.00
ATAP 2006 38,271 35,74 136,777.00
ATAP 2005 37,743 33,77 127,460.00
Pakan
3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 36/52
Perlahan tapi pasti,tanaman jagung tergeser sawit.
Petani jelas inginmenanam komoditi yang
menguntungkan, pemerintah mengarahkandan memberi
perlindungan.
ditunjukkan dengan adanya peningkatan luas
tanam menjadi 4.336.001 hektar. Pencapaian
angka luas tanam yang cukup signikan ini
bila diikuti dengan peningkatan produktivitas
semestinya bisa diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan jagung dalam negeri sendiri.
Provinsi Kalimantan Barat, berdasarkan
realisasi luas tanam tahun 2009 seluas 41.338
ha dengan pencapaian produksi 166.833 ton,
seharusnya sudah dapat memenuhi kebutuhan
jagungnya sendiri. Akan tetapi untuk
memenuhi kebutuhan akan bahan baku pakan
ternak saja, Kalimantan Barat masih men-datangkan jagung pipil dari provinsi lain di
Indonesia, terutama dari Jawa dan Sulawesi.
Dan tidak tertutup kemungkinan jagung yang
diperoleh dari luar Kalimantan Barat tersebut
adalah jagung impor.
Akhir-akhir ini jagung yang masuk ke
Kalimantan Barat juga berasal dari negara
tetangga, Malaysia yang berbatasan langsung
dengan beberapa kabupaten di KalimantanBarat. Kita tahu, untuk kebutuhan pakan
ternak di dalam negerinya, 100% Malaysia
impor jagung, namun harga jagung yang
cukup tinggi di pasar (Kalimantan Barat)
memacu masuknya komoditas tersebut secara
ilegal. Harga jagung yang berasal dai petani
Kalbar sendiri antara Rp 4400 – 4500/kg, yang
berasal dari pelabuhan Semarang Rp 4200 –
4300/kg, sedangkan dari Malaysia harganya Rp
3900 – 4000/kg.
Harga jagung yang tinggi seharusnya
meningkatkan keinginan dan kegairahan
petani untuk membudidayakan jagung.
Namun yang terjadi justru sebaliknya, di
sentra penghasil jagung Kalimantan Barat,
yakni Kabupaten Bengkayang, minat dan
antusiasme petani menanam jagung malah
turun.
Ini sangat dirasakan pedagang pengumpul
desa (PPD) yang ada di kecamatan Sanggau
Ledo dan Tujuh Belas yang semakin harisemakin sedikit pasokan jagungnya. Biasanya
satu pedagang pengumpul desa bisa memasar-
34 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Pakan
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 37/52
Pakan ternak dari Jawdan jagung yan
didatangkan dari luKalimantan Bara
Volume jagung yanterkumpul dari peta
setempat semakmenuru
kan tiga sampai empat truk setiap minggunya,
tetapi saat ini dalam satu minggu mereka bisa
menjual satu truk jagung itu sudah sangat
disyukuri.
Di tingkat petani malah sebagian besar
petani mengganti tanaman jagungnya menjadi
tanaman hortikultura, dan tidak sedikit mulaiberalih ke komoditi perkebunan sawit.
”Produktivitas jagung kami semakin hari
semakin menurun, sementara biaya yang kami
keluarkan setiap musimnya semakin bertam-
bah dikarenakan harga pupuk kandang dan
pupuk urea, SP-36 phonska sulit kami dapat,
dan kalaupun ada harganya mahal. Antara
biaya produksi dengan hasil penjualan masih
tidak untung -- meskipun ’katanya’ harga
jagung melambung” ujar petani di Sanggau
Ledo.
Anjloknya produksi dan produktivitas
tanaman jagung di Kalimantan Barat secara
numerik sebenarnya sudah terlihat sejak
beberapa tahun yang lalu. Pada tahun 2007
mencapai 42,46 Ku/Ha, tahun 2008 turun
menjadi 42,35 Ku/Ha dan tahun 2009 menu-
run menjadi 40,39 Ku/Ha. Padahal, berdasar-
kan angka sasaran luas panen, produktivitas
dan produksi tanaman pangan Kalimantan
Barat tahun 2011 diharapkan terjadi peningka-tan luas panen menjadi 50.000 Ha, produktivi-
tas 44,00 Ku/Ha dan produksi 220.000 ton
untuk komoditi jagung pipil.
Pernah persoalan ini disampaikan kepada
pemangku kepentingan produksi jagung di
Kalimantan Barat dan mereka menangkis
secara diplomatis; tanah di Kalimantan Barat
yang bisa ditanami jagung dan menghasilkan
jagung tidak hanya Kabupaten Bengkayang.
Memang, namun faktanya program peningka-
tan produksi jagung di kabupaten lain belum
nampak, apalagi melihat hasilnya
Apabila hal ini tidak segera diatasi,
mungkin nantinya ’Bengkayang akan menjadi
kenangan”, bahwa tanah ini pernah menjadi
pusat penghasil jagung untuk KalimantanBarat, satu propinsi yang luasnya sama seperti
luas Pulau Jawa ditambah Bali. Ironi
Pakan
3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 38/52
Menurut Drh. Abdul Manaf Mustafa,
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Kalimantan Barat, populasi
sapi di Kalbar pada tahun 2010 tercatat
167.000 ekor, pada tahun yang sama
pemotongan sapi sebagai daging konsumsi
sebanyak 46.348 ekor -- sekitar 27% dari
populasi. Sebuah angka pemotongan yang
cukup besar dibandingkan peningkatan
populasinya. Maka sangat masuk akal apabila
setiap tahun Kalbar mendatangkan sapi untuk
dipotong.
Pada tahun 2009 sapi potong yang
didatangkan ke Kalbar 15.753 ekor, sedangkan
sapi yang didatangkan untuk bibit sebanyak
1.063 ekor. Pada tahun 2010 sapi potong yang
masuk 9.875 ekor, sapi bibitnya 1.067 ekor.
Tahun 2011 ini sapi potong yang masuk
diperkirakan 14.000 ekor, dan sapi bibit yangdidatangkan sekitar 1.000 ekor.
Upaya pengembangan lewat inseminasi
buatan (IB) boleh dikatakan tidak berhasil,
karena keterbatasan tenaga maupun jarak
tempuh yang jauh dari satu desa ke desa yang
lain. Kegagalan IB kerap terjadi akibat waktu
‘kawin’ yang tidak tepat antara saat puncak
birahi sapi betina yang hanya 12-18 jam
–setelah tanda-tanda awal birahi ---dengan
kedatangan petugas yang membawa sperma
pejantan dan seharusnya langsung
menyuntikkannya. “Akhirnya,
pengembangbiakan yang ditempuh lebih
banyak melalui perkawinan alam. Dengan
program; setiap pemberian bantuan 10 bibit
sapi betina ditambah 1 ekor pejantan unggul,”
tutur Manaf.
Kendala peningkatan populasi sapi yang
lain adalah praktik pemotongan sapi betina
produktif. Bersyukur dua tahun terakhir ini
terbentuk Asosiasi Agribisnis Pengusaha Sapi
Topografi Kalimantan yang berhutan-hutan, banyak hamparan
lahan gambut dan semak belukar, serta minimnya padang
rumput yang luas, menimbulkan anggapan masyarakat awambahwa Kalimantan tidak cocok untuk pengembangan ternak
ruminansia seperti halnya sapi. Malangnya, anggapan ini
didukung oleh fakta, hampir semua propinsi di Kalimantan terus
mendatangkan ternak sapi sebagai bibit dan untuk dipotong
setiap tahunnya.
Apa Kabar
Sapi Kalbar ?
Penggemukan sapi milik Amengdi Tebas – Sambas.
Drh. Abdul Manaf Mustafa
Drh. H. Abdul Manaf Mustafa
36 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Ruminan
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 39/52
Pemanfaatan kotoran sasebagai biogas di ruma
orang tua Bahti
Agus Bahtiar dan sapi-sa peliharaanny
(AAPS) Kalimantan Barat yang diketuai
Bahasan, SH, anggota dewan di DPRD II Kota
Pontianak yang berlatarbelakang keluarga
peternak sapi. Program kerja kepengurusan
AAPS pada periode awal ini, menurut Bahasan
adalah konsolidasi dan koordinasi dengan
pemerintah daerah. Misalnya mengatasi
praktik pemotongan sapi betina produktif
yang dilarang pemerintah, asosiasi
menyiapkan penggantinya berupa sapi jantan.
“Jadi kalau ada pemilik sapi menuntun sapi
betina ke rumah pemotongan hewan, petugas
tidak hanya melarang, tapi berkoordinasi
dengan AAPS, untuk mengganti sapi betina
(produktif) yang bakal dijagal tadi dengan
sapi jantan.” tutur Bahasan. “Dalam pengadaandan distribusi sapi bibit bantuan pemerintah
pun, AAPS dilibatkan dalam pelaksanaannya”,
lanjut Bahasan.
Di tingkat masyarakat, minat memelihara
sapi sebenarnya cukup kuat. Pernah ada
anggapan bahwa etnis tertentu tidak menyukai
memelihara sapi dan etnis yang lain menyukai
beternak sapi. Tetapi faktanya di Kalbar ada
peternak sapi berlatar etnis Dayak, Melayu,
Jawa, Madura, maupun Tionghua.
Agus Bahtiar yang berlatar belakang
keluarga Melayu sudah cukup lama
memelihara sapi, bahkan melanjutkan
beternak sapi dari bapaknya. Dia sendiri yang
menjadi tokoh pemuda tani di Singkawang,
mengaku juga ‘hobi’ memelihara sapi.
“Memelihara sapi banyak manfaat dan
fungsinya, ternaknya sebagai tabungan
keluarga, kotoran diolah sebagai kompos dan
biogas. Memelihara lima ekor sapi cukup
menghasilkan kotoran bahan biogas untuk
keperluan masak dan penerangan bagi satu
keluarga,” tutur Bahtiar.
Disamping peternakan sapi skala
keluarga, di Kalimantan Barat juga ada
peternakan sapi penggemukan oleh beberapa
pengusaha. Salah satunya adalah milik Ameng
yang berlokasi di Tebas Kabupaten Sambas.
Selain penggemukan (sapi jantan) Ameng juga
memelihara sapi betina sebagai pembibit, hal
ini ditempuh agar tidak terlalu tergantung
pasokan bibit dari luar Kalbar.
Untuk memacu laju pertumbuhan ternak
sapi di Kalimantan Barat sedang dirintis
kerjasama antara perusahaan perkebunan
sawit – pemerintah - dan pekerja kebun untuk
memelihara sapi. Dengan maraknyapembukaan lahan untuk perkebunan sawit,
diharapkan tumpang sari antara sawit dengan
ternak sapi dapat mendorong populasi ternak
sapi di Kalbar. Semoga!
Bahasan, SH
Ruminan
3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 40/52
Peternakan ayam ras petelur terbukti menjadi
lokomotif bergeraknya bidang pertanian
yang lain. Begitu Singkawang tumbuh
menjadi sentra peternakan ayam ras
petelur di Kalimantan Barat awal tahun
80-an, sejak saat itu tergerak pula petani
di wilayah subur tetangganya, yakni
Sanggau Ledo - Bengkayang, untuk
rame-rame menanam jagung.
Bahkan antara peternak diSingkawang dengan petani
jagung di Sanggau Ledo yang
umumnya transmigran dari
Jawa, menjalin kemitraan
‘barter’ jagung dengan
kotoran ayam.
Sinergi Peternakan AyamPetelur dengan Petani Sayur
Supadmi danLegimin
38 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Hortikultura
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 41/52
Sumber : Dinas Pertaniadan Kehutanan Ko
Singkawang (201
Kalaupun sekarang produksi jagung dari
Sanggau Ledo turun lantaran banyak tanaman
jagung yang berganti dengan sawit, peran
lokomotif agribisnis ayam petelur tidaklah
surut, tanaman sawit juga memerlukan pupuk
organik berbahan dasar kotoran ayam.
Satu lagi manfaat peternakan ayam ras
petelur dirasakan oleh petani sayur di Kota
Singkawang sendiri. Singkawang memang
status admisnistrasi-nya ‘kota’ tetapi warganya
banyak yang bermatapencaharian di bidang
peternakan, pertanian tanaman pangan dan
sayur-mayur, serta berdagang kebutuhan
pokok di pasar. Pasangan suami-istri Legimin
dan Supatmi adalah keluarga petani sayur diSingkawang, bahkan sang istri sekarang ini
menjadi Ketua Kelompok Tani REJEKI yang
berdomisili di Singkawang Tengah.
“Kelompok Tani REJEKI berdiri sejak
tahun 2002, jumlah anggotanya 230 orang
dengan luas hamparan yang dimiliki total 70
hektar, sudah diolah 50 hektar sedangkan yang
belum 20 hektar. Jenis sayuran yang ditanam
80% sayuran daun seperti sawi, bayam,
kangkung, sedangkan 20% lainnya sayuran
buah seperti terong, cabe, dan kacang
panjang.” tutur Supatmi.
Menurut Supatmi keberadaan pupuk
kandang sangat penting dalam penanaman
sayuran, bukan latah ingin menghasilkan
sayuran organik, tapi dari sisi biaya jauh lebih
murah, ramah lingkungan dan tidak memba-
hayakan kesehatan orang yang mengonsum-sinya. “Pupuk kandang baik dari kotoran sapi
maupun kotoran ayam sejak lama telah
digunakan oleh petani sayur di sini. Kemudian
Jenis Sayuran
Sawi
Kacang panjang
Mentmun
Cabe besar
Lobak
Kangkung
Bayam
Terong
Sayuran lain
TOTAL
Luas Tanam (Ha)
527
82
78
31
37
43
55
32
44
929
Luas Panen (Ha)
523
101
95
39
38
43
55
45
47
986
Hasil Panen (Ton)
376,1
124,1
177,2
27,6
250,9
31
24,4
77
140,1
1.228,4
PRODUKSI SAYURAN KOTA SINGKAWANG (2010)
Penggunaan paranuntuk menguran
intensitas cahaymataha
Hortikultura
3 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 42/52
Sayuran segar di pasar
Singkawang.
Peternakan ayam petelur menghasilkan pupuk yangbaik bagi sayur.
untuk pemberantasan hama juga dilakukan
penyemprotan dengan pestisida organik.
Memang sudah bisa disebut sebagai sayuran
organik, tapi di pasaran kami tidak memberi
label khusus sayuran organik, dan harganya
pun tidak kami bedakan.” tutur Supadmi.
Untuk biaya penanaman dan besarnya
keuntungan pada masing-masing komoditi
berbeda-beda. Namun, Legimin punya perhi-
tungan sederhana; untuk luas tanam per
hektar lahan, biaya tanamnya antara Rp
400.000 – 600.000, tidak termasuk upah tenagakerja, karena semua dikerjakan sendiri, juga di
luar investasi paranet. Sedangkan hasil
panennya untuk dua-tiga bulan masa tanam
Rp 4 – 6 juta.
Dari luas tanam yang ada diatur
sedemikian rupa sehingga setiap hari ada yang
dipetik. Sore hari saatnya panen, malam
dibawa ke pasar Singkawang oleh pedagang,
lalu jam 24.00 hingga jam 02 dini hari peda-
gang antar kota sudah meramaikan pasar
Singkawang membeli sayur partai besar untuk
dikirim ke kota atau kabupaten lainnya.
Singkawang memang mashur sebagai sentrasayur juga penghasil telur. Makmur!
Pada jenis sayur tertentu harus ditanamdalam ruangan sejuk dengan system
penyiraman efek hujan.
Hortikultura
40 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 43/52
Han Tjan Lang sedang menyiram tanamancabe di pekarangan rumah
Manfaat kotoran ayam petelur sebagai
pupuk penyubur sayur juga dirasakan oleh
petani jagung manis yang kini berpindah ke
tanaman cabe. Adalah pasangan suami-istri
Ng Khong Hiong alias Sekong dengan Han
Tjan Lang sejak awal tahun 2011 ini
menanam cabe, bahkan hampir setiap minggu
dipetik dan kini sudah 12 kali panen.
“Tetapi saat harga cabe melambung tinggi
hingga mencapai Rp 60.000/kg, cabe tanaman
kami masih kecil, saat panen pertama harga
cabe sudah turun menjadi Rp 26.000/kg.
Itupun saya hanya bisa memetik 8 kg, setelah
itu harga cabe turun terus dan sekarang ini
(9/7) di pasar Singkawang Rp 5.000/kg.” tutur
Sekong.
Tanaman cabe
Sekong ada sekitar 2.000
pohon ditanam di lahansawah, sedangkan puluhan
batang cabe lainnya
ditanam di pekarangan
rumah.
“Tanaman cabe yang
di pekarangan rumah
bahkan diberi pupuk
organik produksi PT. Sinka
Sinye Agrotama (SSA) yang
seharusnya menjadi jatah petani
padi yang mendapatkan subsidi
pupuk organik, tetapi karena masih
tersisa banyak dan saya ikut
kebagian, maka saya terapkan
pada tanaman cabe ini,”
tutur Sekong.
Memupuk ‘Pedasnya’Cabe
Harga komoditi cabe yang naik turun secaratajam sering menjadi godaan petani.
Ng Khong Hiong aliasSekong di tengah tanamancabenya.
Box:
Hortikultura
4 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 44/52
Ada dua hal yang tak bisa ditunda di
dunia ini. Pertama, berbakti pada orang
tua. Kedua, berbuat kebajikan.
demikian nasihat bijak Master Cheng Yen ,
Pendiri Yayasan KemanusiaanBuddha Tzu Chi Internasional
Kemilaunya
Pernikahan Emas
Kemilaunya
Pernikahan Emas
Cakrawala
42 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 45/52
Merupakan sukacita yang tak terkirakan
mendapatkan karunia Tuhan Yang Maha Kasih
berupa kedua orang tua yang diberi panjang
usia dalam keadaan sehat walaat, sehingga
bisa mengawal usaha putra-putrinya hingga
berhasil, serta dapat menyaksikan kelucuan
para cucu yang tumbuh dewasa. “Maka,
perayaan ini merupakan ungkapan rasa syukur
yang mendalam atas semua karunia itu,
sekaligus penghormatan kepada orang tua
yang ada di sini dan bagi orang tua kita
semua.”
Demikian sambutan Tetiono selaku putra
sulung dari pasangan Lim Muk Choi dan Bong
Se Cu pada perayaan Pernikahan Emas (50
tahun) yang diselenggarakan pada Minggu, 19
Juni 2011 di Singkawang.
Lim Muk Choi dan Bong Se Cu dikaruniai
dua anak laki-laki, yaitu Tetiono (Lim Tet
Lung) dan Sangian Sudjono Anggie (Lim Tet
Lim Muk Choi dan Bong Se Cu
Tetiono dan Susiana Bonardy
4 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Cakrawala
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 46/52
Ang), kemudian empat orang putri, yakni
Sutiah Sri Tjuningsing (Lim Tet Ai), Maria
Fransiska Diana (Lim Tet Khiem), Widiyati
Lim (Lim Tet Moi) dan Lim Tet iam
(Sumiati Lim). Dari putra-putri yang sudah
berkeluarga, sekarang ini telah dikaruniai
cucu-cucu sebanyak 18 orang
Perayaan yang dihadiri undangan
sebanyak 2.000 orang lebih itu merupakan
ajang silaturahmi handai-taulan,
sanak-keluarga, serta para sahabat. Hadirin
terdiri dari para pejabat, pengusaha, tokoh
agama, aktivis yayasan kemanusiaan,
petani-peternak dan elemen masyarakat lain
Ciuman si bungsu Sumiati Lim
S a n g i a n S u d j ono An g g i e d a n S u s i
Sut iah Sri Tjuningsihdan Denny Gregorius
M ar i a F r ansi sk a D i ana d an G unaw an , H .T .
Widiyati Limdan Phang Agus
Cakrawala
44 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 47/52
yang mencerminkan luasnya pergaulan sang tuan rumah. Asal tamu
pun beragam, selain dari Kalimantan, ada yang berasal dari kota-kota
di Jawa maupun dari luar negeri, seperti Malaysia dan Cina. Kasih
orang tua begitu kuatnya, seperti terangnya matahari. Maka berbaktikepada orang tua adalah berkah terbesar.
Dibantu cucu tertua memotongkue ulang tahun pernikahan
4 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 2011
Cakrawala
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 48/52
BERBAGAI LAPISAN
Yonas Yahya bos Medion –Bandung bersama istri
Wakil Walikota Singkawang
Edy R. Yacoub bersama istri Mandjuniah Henny pendiri PT. Cipta Khatulistiwa Mandiri
Peraphon Prayooravong danChristian Tiono dari CharoenPokphand Indonesia
Bermula dari usaha membuka kios sarana
produksi peternakan yang popular disebut
poultry shop di kota kelahirannya Singkawang,
Tetiono dengan nama pemberian orang tuanya
Lim Tet Lung mengembangkan usaha budidaya
ayam ras petelur pada tahun 1989. Meskipun
sarana produksi peternakan umumnya
didatangkan dari Jawa, sehingga ongkos
produksinya tinggi, namun usaha peternakan
ayam di Singkawang terus berkembang.
Populasi ayam milik Tetiono terus meningkat
dan usaha budidaya ayam petelur ini diberinama
PD. Sinar Usaha Jaya Singkawang.
Pada tahun 1999 Tetiono mendirikan
pembibitan anak ayam yang diberi nama PT.
Satwa Borneo Jawa (SBJ) Singkawang. Dengan
bertambahnya breeding farm di Kalimantan
Barat yang totalnya berjumlah tiga buah, yakni
SBJ sendiri, PT. Cipta Khatulistiwa Mandiri(CKM), dan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
(CPJF), maka ketergantungan anak ayam dari
breeding farm di Jawa dapat diatasi.
Pada tahun 2003 – 2004 marak penyakit u
burung menyerang peternakan unggas di
Indonesia. Kotoran unggas dianggap sebagai
salah satu media penyebarannya. Bersama
kesulitan datang kemudahan, setiap tantangan
memberikan peluang. Tetiono mempunyai ide
membuat pupuk organik berbahan kotoran ayam
yang bebas dari kontaminasi uburung dengan teknologi fermentasi
dan pemanasan. Pabrik pupuk
organik berbahan dasar kotoran
ayam itu diberinama PT. Sinka
Sinye Agrotama (SSA).
Dari kegiatan agribisnis
berbasis unggas sebagaimana
tersebut di atas, maka sangatlah
wajar apabila Tetiono
mempunyai relasi dan sahabat
dari berbagai lapisanmasyarakat. Ditambah lagi
sahabat yang terkait dengan
kegiatan bisnis kapal angkut barang antar pulau.
Juga kawan dekat yang sama-sama bergerak di
bidang sosial, yayasan kemanusiaan, dan dari
kalangan rohaniwan.
Subono dari Japfa Comfeed danUnang Patriana dari BPMSOH Jakarta
Walikota Singkawang Hasan Karmanbersama keluarga
Darwan Kiswandi dari PT. RezaPerkasa Surabaya
Berjabat tangan menguatkan tali
silaturahmi dapat memanjangkan usia
Cakrawala
46 AGROBORNEO // Edisi 05 // Juni 201
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 49/52
Workshop danKongres Nasional III MAPORINA
Opertion Room, Gedung Induk Depnakertrans
Jakarta, 27 Juli 2011
Mengucapkan selamat dan sukses
atas terselenggaranya
“Peran Pertanian Organik dalam MeningkatkanKemandirian Pangan yang Mensejahterakan Bangsa”
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 50/52
Kerabang • Warna • Berat
MJPF FARMAINDONESIA
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 51/52
5/7/2018 agroborneo edisi 05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/agroborneo-edisi-05 52/52