agroborneo edisi 02

15

Upload: agroborneo

Post on 20-Jun-2015

429 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Majalah Triwulan AgroBorneo Edisi 02 Tahun Pertama 2010

TRANSCRIPT

Page 1: agroborneo edisi 02
Page 2: agroborneo edisi 02

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

DARI REDAKSI

Kalimantan Barat bebas flu burung menghebohkan dunia. Pada 10 Mei 2010

lalu Tim Food and Agriculture Organization (FAO) Roma berkunjung ke Pontianak untuk mengevaluasi kegiatan Participatory Disease Surveilance and Response (PDSR) yang dibiayai Bank Dunia. Meskipun pelaksanaan PDSR yang dibiayai Bang Dunia itu sudah selesai -- berlangsung dari bulan Mei 2009 s/d Desember 2009, namun sertifikat ‘bebas flu burung’ yang diberikan Kementerian Pertanian RI untuk Kalbar (25 Januari 2010) memperkuat minat mereka untuk datang langsung.

Tim FAO Roma yang teridiri dari Takayuki Nagiwara, Dr. Ray Webb dan Dr. Silvie Tillier turut bangga karena pelaksanaan PDSR Kalbar ikut mambantu upaya Kalbar dalam membebaskan wilayahnya dari flu burung. Selanjutnya Takayuki Nagiwara yang memimpin rombongan ini mengatakan ingin belajar dari Kalimantan Barat dalam membebaskan flu burung. “Karena sangat sulit membuktikan bahwa suatu penyakit itu tidak ada, daripada membuktikan bahwa penyakit itu masih ada. Tetapi Kalimantan Barat bisa membuktikan bahwa sejak kasus pertama, yaitu awal Januari 2004 sampai sekarang (10 Mei 2010) tidak ada lagi kasus flu burung baik pada unggas maupun manusia.” ujar Takayuki.

Kiranya benar apa yang disampaikan Takayuki bahwa

Sulit membuktikan suatu penyakit (sudah) tidak ada

sangat sulit membuktikan bahwa flu burung itu sudah tidak ada di Kalbar. Puluhan ayam kampung yang mati di Kota Pontianak sekitar tanggal 10 – 12 Juni 2010 lalu, yang disebabkan Newcastle Disease (ND) atau tetelo dan beberapa diantaranya ditumpangi virus flu burung jenis low pathogenic, sepertinya menegaskan pendapat ini.

Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional V Banjarbaru, Kalimantan Selatan, juga menurunkan timnya ke Pontianak pada Kamis (17/6). Berdasarkan pengujian polymerase chain reaction (PCR) menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan rapid test, yang dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov Kalbar, yakni positif flu burung jenis low pathogenic dan ND.

Kembali pada kunjungan Tim FAO Roma kala itu, Dr. Ray Webb, konsultan FAO, yang dokter hewan asal Australia ini, menilai keberhasilan Kalimantan Barat dalam mengatasi flu burung

terletak pada pengawasan lalu lintas ternak; ketatnya menjaga ternak yang masuk, jarak peternakan unggas yang satu dengan yang lain sangat berjauhan; meskipun ini menjadi kendala bagi pelaksanaan PDSR, tetapi ini juga menjadi hambatan penyebaran virus dalam wilayah yang luas seperti ini.

“Banyak daerah lain yang saya kunjungi, ketat dalam program vaksinasi dan bio-security, tetapi masih jebol AI. Kunci keberhasilan Kalimantan Barat bebas Avian Influenza (AI) adalah pengawasan lalu lintas ternak, bukan pada vaksinasi dan bio-security.” ucap Ray Webb menanggapi paparan Drh. Abdul Manaf Mustafa, yang diperkuat kunjungan lapangan ke Rasau Jaya – tempat terjadi kasus flu burung pada Januari 2004.

Pengawasan lalu lintas ternak adalah kunci keberhasilan Kalimantan Barat dalam meredam penyakit flu burung. Tapi benarkah pengawasan lalu lintas ternak di Kalbar ini telah dilaksanakan dengan ketat dan sungguh-

sungguh? Laporan pedagang ayam dan peternak ayam di Kalbar tentang daging ayam dan ayam broiler hidup yang masuk secara illegal dari Malaysia belum lama ini, sepertinya tidak mendapat tanggapan serius dari Dinas Peternakan dan Karantina.

Laporan harus disertai bukti yang kuat, sebaiknya disertai foto, nomer kendaraan atau keterangan modus operandi, baru akan dilaporkan kepada pihak Kepolisian. Demikianlah yang kami terima ketika kami menyalurkan laporan kepada instansi yang terkait secara langsung itu. Harus kah laporan kasus-kasus seperti itu harus masyarakat sendiri yang mencari bukti-buktinya? Sementara dari pihak Kepolisian baru bisa turun setelah ada bukti kuat dari masyarakat?

Belakangan di hadapan wartawan pihak Kepolisian mengatakan, sebenarnya bisa dilakukan operasi atau razia secara mendadak terhadap komoditi unggas jika disertai instansi terkait, tidak mungkin Kepolisian secara mandiri melakukan razia daging ayam, sementara secara teknis mereka tidak tahu apa yang membedakan daging ayam sendiri dengan daging ayam tetangga.

Nah, tampaknya antar instansi tinggal berkoordinasi dan menjalankannya secara bersama-sama (jika mempunyai niat yang kuat). Sehingga pujian FAO Roma yang disuarakan Silvie Tillier, sosiolog asal Prancis ini, bahwa seluruh masyarakat Kalbar telah sungguh-sungguh menangani flu burung, benar-benar terbukti secara nyata dan tak pernah berhenti. Mari kita kerjakan!

Salam

Redaksi

Tim FAO Roma saat mengunjungi peternakan yang terjangkit fluburung pada Januari 2004 di Rasau Jaya - Kubu Raya Kalbar

DAFTAR ISIDARI REDAKSI

TOPIKTitik Balik Unggas Kalbar 2Saatnya Mengurus Burung dan Ayam Kampung 4 BOX : Memelihara Unggas di Pemukiman 6

Vaksin ‘capcay’ lebih efektif 8

LAHAN Peran Penting Mikroba Tanah 10

HORTIKULTURASegarnya Semangka Seranggam 14

PRAKTIS Agar Semangka Sebesar Pelukan 16

CAKRAWALA Ajaibnya Jagung 18BOX : Produksi jagung Kalbar turun 20

DUKACITA Bong Thi Nyun 24

SUSUNAN TIM AGROBORNEOPendiri: S. Sudjono Anggie, Ir. Bambang Mulyantono Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Ir. Bambang Mulyantono Staf Ahli: Suma Ruslian, Se. Mm, Drh. Nengah Suardana, Ir. M. Sinambela Periklanan: Tri Wahyuni Sirkulasi: Dedi Octaris, Suryaman Artistik/Produksi: Rachman Nurwanto Alamat Redaksi & Bisnis: Jl. Jenderal Ahmad Yani, Komplek Ruko A. Yani Sentral Bisnis Blok B No 37-38 Pontianak - Kalbar Tel: 0561-761 168 Fax: 0561 765 900 email: [email protected] website: www.agroborneo.com

Page 3: agroborneo edisi 02

TOPIK TOPIK

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

Titik Balik

Unggas KalbarSenin, 10 Mei 2010

Tim FAO Roma datang mengevaluasi pelaksanaan PDSR (Participatory Disease Surveilance and Response) yang dibiayai Bank Dunia.

Ada laporan dari Kabupaten SIntang harga daging ayam di pasar mahal. Penyebabnya bibit ayam broiler sebulan sebelumnya sangat kurang.

-

-

Kamis, 03 Juni 2010 Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi menggelar rapat, untuk mengatasi kekurangan bibit ayam broiler, kepada 4 (empat) breeding farm yang berada di Kalbar dibuka ijin memasukkan telur tetas/hactching egg (HE) broiler.

Minggu, 06 Juni 2010Ada laporan dari pedagang ayam di daerah hulu; Kabupaten Sanggau bahwa ada ayam broiler hidup dan karkas ayam dari Malaysia masuk.

Senin, 07 Juni 2010Daging ayam beku dari

Malaysia dilaporkan oleh peternak di Pontianak sudah masuk pasar Pontianak.

Koran-koran yang terbit di Pontianak heboh menyuarakan ayam broiler Malaysia yang masuk secara illegal. Pernyataan resmi dari dinas dan karantina yang dimuat di koran, belum menemukan bukti adanya penyelundupan daging ayam maupun ayam broiler hidup.

-

-

Selasa, 08 Juni 2010Harga ayam broiler di pasar Pontianak melemah.

Kamis, 10 Juni 2010Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Kalbar turun ke lapangan atas laporan kematian ayam-ayam kampung dan aduan di wilayah Kota Pontianak.

Temuan di Kelurahan Dalam Bugis, RT 4 RW 4 Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak:

Kematian ayam kampung milik Ibu Rahimah sebanyak 8 ekor.

Temuan di Jl. Merdeka Barat, Gg. Merak 6A Kota Pontianak :

Ayam kampung mati mendadak tanpa gejala sebanyak 20 ekor milik Pak Zulkarnain

Ternak dipelihara bercampur antara ayam buras dan bebek

Menurut orang di sekitar, belasan ekor ayam mati sebelumnya tidak dikubur dan dibuang ke semak-semak/ parit.

Masih tersisa 3 ekor ayam kampung namun dilepas (tidak bisa ditangkap) sehingga tidak bisa dilakukan pengambilan darah.

Terdapat 1 (satu) ekor bebek yang sehat dan dilakukan pengambilan darah.

Masih terdapat 1 (ekor) ayam kampung mati di lokasi kemudian dilakukan Rapid Test AI dengan hasil : POSITIF.

1.

-

2.

-

-

-

-

-

-

Jumat , 11 Juni 2010 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Kalbar melanjutkan tinjauan lapangan ke Kelurahan Dalam Bugis, RT 4 RW 4 Kec. Pontianak Timur, Kota Pontianak

Pada populasi ayam ditemukan Ayam Bangkok dan Ayam Philipina yang bercampur dengan bebek

Diduga ayam Bangkok dan ayam Philipina didatangkan secara illegal ke Prop. Kalbar.

Dilakukan pengambilan darah total sebanyak 17 ekor sampel darah ayam Bangkok dan ayam Philipina serta sebanyak 5 ekor sampel darah bebek untuk pemeriksaan serologis.

Senin, 14 Juni 2010Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Kalbar menggelar rapat dengan Asosiasi dan Karantina serta jumpa pers, bahwa kasus kematian ayam kampung di Kota Pontianak disebabkan oleh ND ganas yang disertai flu burung jenis low phatogenic.

Selasa, 15 Juni 2010Balai Karantina Kelas I Pontianak memusnahkan 64 unggas yang terdiri dari 18 ekor ayam kampung dan lainnya burung, yang ditangkap di Pelabuhan Dwikora – Pontianak selama seminggu terakhir karena tidak memiliki dokumen kesehatan.

-

-

-

Rabu, 16 Juni 2010Seluruh kendaraan pengangkut ayam dan telur yang masuk Pontianak, setelah masuk pasar dan akan kembali ke daerah asal peternakan, diwajibkan mampir ke Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk dilakukan cuci hama/penyemprotan dengan desinfektan, untuk mencegah penyebaran penyakit agar tidak meluas.

Kamis, 17 Juni 2010Tim dari Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional V Banjarbaru - Kalimantan Selatan, dan Tim dari Pusat Penelitian Penyakit Tropis dan Flu Burung Universitas Airlangga – Surabaya turun ke Pontianak untuk mengambil sampel darah.

Jum’at, 18 Juni 2010Terhitung sejak 08 Juni hingga 18 Juni harga ayam broiler hidup di tingkat peternak Kalbar rata-rata turun dari Rp 26.000/kg menjadi Rp 21.000/kg. Biaya pokok produksi untuk panen dalam minggu-minggu ini sekitar Rp 20.000 – 21.000/kg

Senin, 21 Juni 2010Hasil uji dari laboratorium Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional V Banjarbaru - Kalimantan Selatan menunjukkan hasil yang sama dengan tes cepat, bahwa ayam-ayam kampung yang mati di Pontianak disebabkan oleh ND ganas yang disertai flu burung jenis low phatogenic. Sedangkan pengujian lebih detail apakah virus tersebut merupakan mutasi dari virus lama ataukah virus pendatang baru, yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Penyakit Tropis dan Flu Burung Universitas Airlangga – Surabaya, belum diketahui hasilnya.

Selasa, 22 Juni 2010Harga ayam broiler di tingkat peternak di Pontianak turun lagi menjadi 19.000/kg hidup.

Rabu, 23 Juni 2010Koran setempat memberitakan seorang bocah diduga flu burung. Pihak RSUD dr. Sudarso – Pontianak tidak membantah bahwa seorang pasien berumur 4,5 tahun diduga suspect flu burung. Swab tenggorokan sudah diambil dan dikirim ke Litbangkes – Jakarta, positif atau negative kah hasilnya, masih harus ditunggu beberapa hari kemudian.

Kamis, 24 Juni 2010Bocah yang diduga penderita flu burung di RSUD dr. Sudarso berangsur-angsur membaik.Harga ayam broiler di Pontianak tertekan ke posisi Rp 15.000/kg hidup tangkap kandang.

Page 4: agroborneo edisi 02

kalau dalam aplikasi tidak betul dan ada virus yang tertinggal, kemudian pada suatu saat bangkit, bisa berbahaya itu. Makanya saya tidak memvaksin AI, baik pada ayam kampung apalagi burung puyuh.” jelas Bambang.

&TOPIK

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

Burung

Masih terasa hangat rasa bangga dan syukur atas penghargaan Kementerian Pertanian RI berupa sertifikat bebas flu burung. Sehingga ketika mengetahui Pontianak, terjangkit flu burung dari kematian mendadak ayam-ayam kampung, terasa seperti tersengat aliran listrik ribuan watt.

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

TOPIK

Kasus terjangkitnya kembali flu burung pada daerah yang sebelumnya

dinyatakan telah bebas, menurut Dr. drh. CA Nidom, MS, bisa datang dari berbagai hal. “Seumpama Kalbar ini sebuah rumah yang sebelumnya dinyatakan aman karena punya sistem pengaman yang canggih dan dijaga super ketat, tapi ternyata kebobolan juga oleh maling. Kemungkinan pertama, malingnya yang lebih canggih, maling yang canggih ini bisa pendatang baru dengan keahlian baru, tapi bisa juga sebenarnya sudah lama mendekam di dalam rumah. Kemungkinan berikutnya,

sistem pengamanannya yang lemah, alarmnya kurang sensitive tidak diganti, atau bunyinya yang memang kurang nyaring terdengar. Kemungkinan ketiga, satpam dan penghuninya tertidur pulas, karena dinyatakan rumahnya sudah aman dari maling. Nah, segala

kemungkinan dari mana virus flu

burung itu

burung puyuh dan ayam kampung, pria asal Jawa Tengah ini mendapat rejeki dan berkah. Dari mengurus burung puyuh yang dimulai delapan tahun silam dan ayam kampung sejak dua tahun yang lalu, perputaran uang per bulan sekarang ini Rp 40 juta, dipotong dengan karyawan dan bank, keuntungan bersihnya Rp 5 juta per bulan.

Kebersihan dan pakanDi belakang rumahnya di Jl. Prof. M. Yamin Gg. Kurnia – Kel. Kota Baru, Kota Pontianak dibangun kandang burung puyuh dan ayam kampung berpagar keliling. Untuk burung puyuh dibuatkan rumah yang didalamnya tinggal sebanyak 5000 ekor dalam sangkar yang berbentuk rak-rak. Sedangkan ayam kampung jenis Ayam Arab, ditempatkan terpisah sama sekali, berada di samping luar rumah burung puyuh, dengan kandang baterai sebagaimana lazimnya kandang ayam petelur. Jumlah Ayam Arab yang dipelihara Bambang berjumlah 4000 ekor untuk semua umur, mulai dari anak ayam umur kurang dari seminggu, dara siap bertelur, yang sedang bertelur maupun yang hampir afkir.

Kegiatan beternak ayah dari tiga putri ini dimulai dari burung puyuh sebanyak 300 ekor. “Saat itu belum ada kandang, kami memelihara di dalam rumah tinggal kami. Untuk menjaga kesehatan manusia dan ternaknya, pelaksanaan biosecurity itulah yang kami terapkan, penyemprotan ruangan dan mencuci bersih peralatan, kami menggunakan masker/penutup hidung apabila melakukan kegiatan di dalam kandang, dan mencuci tangan atau segera mandi setelah mengurus unggas-unggas tersebut. Prinsipnya perilaku bersih harus diterapkan. Tentang pencegahan datangnya penyakit seperti menjaga tubuh manusia, kita jaga dengan istirahat dan makanan yang cukup. Unggas juga begitu, supaya dapat tinggal nyaman buatkan kandang dan pakan yang diberikan juga harus baik.

Kisah sukses Bambang Juwarno dimuat oleh koran terbitan

&Kalbar, dan ketika AgroBorneo bertandang ke rumahnya, ada tamu seoarang ibu-ibu mengantarkan anaknya yang ingin belajar beternak burung puyuh karena membaca di Koran. “Saya ini guru, senang berbagi ilmu. Di koran, saya memang mengundang siapapun yang mau beternak puyuh boleh belajar ke sini tanpa dipungut biaya.” ujar Bambang. Sebagai perkiraan, untuk kondisi sekarang apabila ada yang ingin beternak burung puyuh, diperlukan biaya Rp 10 juta untuk 1000 ekor. “Ini sudah termasuk beli bibit, pakan jadi khusus puyuh untuk satu periode bertelur, dan pembuatan kandang/sangkar – tapi belum termasuk rumah kandang dan tenaga kerjanya,” ucap Bambang. Tentang pemasaran telur puyuh di Kalbar, masih terbuka lebar dengan harga yang relative stabil. Produksi telur puyuh di peternakan Bambang sehari 2.500 butir selalu habis tak bersisa dengan harga Rp 190.000 – 200.000 per box isi 750 butir.

Tidak divaksin AISejak beternak Ayam Arab dua tahun silam, Bambang tidak pernah melakukan vaksinasi AI sebagai upaya pencegahan. Pertimbangnnya, ia tidak ingin memasukkan virus AI di dalam lingkungan peternakannya. “Pengertian awam saya, vaksin adalah virus yang dilemahkan,

berasal, inilah yang sedang kami teliti. Kalau sudah ada hasilnya, pasti kami sampaikan.” ungkap Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga kepada AgroBorneo.

Dilihat sepintas, lanjut Nidom, pengawasan lalu lintas ternak di Kalbar masih lemah, serta belum terurus secara benar nasib burung, jenis unggas air dan ayam kampung, kalau ini hampir untuk seluruh Indonesia . “Tapi ini

bukan ranah saya. Satu lagi yang menarik, mengapa ketika Kalbar dinyatakan bebas flu burung,

ternyata masih ada juga vaksinasi AI, berarti rasa amannya masih setengah-setengah. Bebasnya tidak ikhlas!” ucap Kepala Pusat Penelitian Penyakit Tropis dan Flu Burung Universitas Airlangga – Surabaya ini. Sambil menunggu hasil kajian tim ini, mati kita mawas diri. Benarkah burung-burung dan ayam kampung di Kalbar tidak terurus dengan baik dan benar? Jangan tanyakan pertanyaan itu kepada Bambang Juwarno, SPd. Guru SMK Negeri 1 Sungai Kakap – Kabupaten Kubu Raya ini. Karena, justru dengan mengurus

Ayam KampungSaatnya Mengurus

Bambang Juwarno, SPd.

Page 5: agroborneo edisi 02

Bambang menerapkan vaksinasi pada Ayam Arab-nya untuk pencegahan penyakit ND (tetelo/sampar) dan Gumboro; divaksin saat umur 2 hari untuk ND, umur 1-2 minggu untuk Gumboro, umur 1 bulan untuk ND (lanjutan), dan 3 bulan sekali vaksin ND.

“Prinsipnya sama, untuk menjaga kesehatan ayam, lebih utama adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan (biosecurity), dan memberi makanan yang cukup. Untuk pakannya, kami mencampur sendiri terdiri dari konsentrat, jagung, tepung udang, dedak dan

premix. 70 -80 gram per ekor, habis 100 kg sehari, mengaduk 4 hari sekali,” rinci Bambang.Bibit Ayam Arab yang ada di Kalbar masih didatangkan dari

Memelihara Unggas di Pemukiman

TOPIK

Jawa dengan harga Rp 1,5 juta /1000 ekor (betina) tiba Kalbar. Selain Bambang ada beberapa peternak Ayam Arab seperti Edy Mulyo, Sarjoko, Satria Syendra namun masih belum banyak, sehingga permintaan telur untuk Kalbar masih belum terpenuhi dengan melihat harganya yang stabil tinggi Rp 1400/butir ambil kandang, Rp 1600 di pasar, dan di warung-warung kopi Rp 2500-3000/butir.

Inilah sepenggal kisah tentang berkah mengurus burung (puyuh) dan ayam kampung secara baik dan benar.

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

Untuk mereka yang memelihara unggas di pemukiman sebagai binatang kesayangan atau hobi, pemerintah dalam hal ini Menteri Pertanian telah mengelurkan aturan, Permentan No. 50/2006 tentang Pedoman Pemeliharaan Unggas di Pemukiman, yang sebagian isinya berbunyi sebagai

berikut :

Untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyakit hewan menular Avian influenza (AI) di pemukiman, dianjurkan untuk tidak melakukan pemeliharaan/budidaya. Pemeliharaan unggas di pemukiman mempunyai resiko yang cukup tinggi terhadap penularan penyakit Avian Influenza (AI) kepada manusia.

Bagi masyarakat yang berada di pemukiman yang memelihara unggas perlu memperhatikan persyaratan sebagai berikut :Mempergunakan lahan pemeliharaan yang letaknya terpisah dari pemukiman dan kotoran serta limbah yang

dihasilkan tidak mencemari lingkungan.Tidak membiarkan unggasnya berkeliaran bebas (dikandangkan)Menempatkan kandang/sangkar secara terpisah dari rumah/tempat tinggal, dengan sirkulasi/ventilasi

udara yang cukup.Memisahkan unggas yang berlainan jenis (spesies) seperti ayam, burung, itik, angsa, maupun dengan jenis

unggas lainnya.Membersihkan sisa pakan dan air minum agar tidak mengundang kedatangan burung-burung liar.Membersihkan kandang dan peralatan kandang setiap hari dan semprot dengan desinfektan secara berkala.Menjaga kandang dan alas kandang harus selalu dalam keaadaan kering.Menggunakan penutup mulut dan hidung (masker) serta sarung tangan pada saat merawat/menangani

unggas peliharaan.Membersihkan tangan dan kaki/alas kaki dengan air menggunakan sabun/antiseptik setelah selesai menangani

unggas.Memisahkan unggas yang baru datang selama 7 (tujuh) hari.Menghindarkan anak dan lansia kontak dengan unggas peliharaan.

a.

b.c.

d.

e.f.g.h.

i.

j.k.

gyang

ala.

ngani

A

umtmyRaRdw2

Page 6: agroborneo edisi 02

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

Virus influenza terkenal mempunyai materi genetik yang mudah berubah. Perubahan itu terjadi akibat mutasi

atau reasorsi. Mutasi adalah perubahan materi genetik karena kesalahan mengkopi materi genetik moyang virus menjadi materi genetik baru. Subtipe virus tetap saja seperti sebelumnya, misalnya H5N1, akan tetapi bila diurutkan gen-nya sudah berubah dari virus asalnya. Reasorsi terjadi bila dua virus AI yang berbeda menginfeksi sel yang sama pada seekor hewan atau manusia. Reasorsi menyebabkan subtipe berubah, misalnya dari H5N1 menjadi H6N1.

Perubahan materi genetik akibat mutasi atau reasorsi mempunyai pengaruh besar pada sifat-sifat virus, daya tular pada manusia atau hewan

lain, dan daya guna vaksin. Virus dapat menjadi lebih ganas atau kurang ganas. Ia

juga dapat mudah menular antar hewan atau dari hewan ke manusia dan kemudian antar manusia. Vaksin

lama dapat kehilangan khasiatnya.

Ekologi virus influenza juga

kompleks. Virus ini dapat

bersembunyi pada

berbagai macam

Prof. Dr. Drh. I Gusti Ngurah MahardikaAhli Virus dan Biologi Molekuler Kepala Lab Biomedik dan Biologi Molekuler Hewan FKH Universitas Udayana Denpasar-Bali

Vaksin Penyakit avian influenza (AI) disebabkan oleh virus influenza tipe A. Kelompok virus ini mempunyai banyak subtipe di alam, yang dinamai oleh para ahli berdasarkan protein hemaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Kedua protein ini memang mempunyai peran vital untuk kemampuan virus menginfeksi manusia dan hewan. Sampai saat ini 16 subtipe HA dan 9 jenis NA telah dikenal. Virus AI dinamai berdasarkan HA dan NA itu, Jadi ada H1N1, H1N2, H16N1, demikian seterusnya. Virus flu burung itu subtipenya H5N1.

terjadi hampir serentak pada ayam dalam satu kandang, dengan kematian yang cepat. Akan tetapi, akibat perubahan virus dan/atau proteksi tak sempurna dari vaksin, kematian mungkin tidak tinggi sekali, sekitar 10-40%.

Rapid test kit didesain hanya untuk uji cepat di lapangan. Sensitifitas dan spesifisitas rendah. Kit tidak dapat melacak virus dalam jumlah yang sedikit. Kit juga tidak bisa membedakan subtipe virus AI. Jika hasilnya positif, tindakan segera dapat dilakukan. Jika hasilnya negatif, hasil pengujian harus dikonfirmasi di laboratorium.

Tentang vaksin, sempat diwarnai ‘adu pendapat’ soal homolog dan heterolog, untuk virus flu burung sekarang, sebaiknya menggunakan vaksin seperti apa?Saya mempunyai bukti bahwa vaksin yang heterolog (H5N2 atau H5N9 misalnya) memang berdaya guna terhadap virus flu burung Indonesia yang lama (isolat tahun 2003-2006). Akan tetapi terhadap isolat baru tahun 2008-2009, vaksin heterolog rontok, sebagian ayam yang divaksin dengan vaksin ini sakit.

Saya berpendapat, untuk menghadapi virus flu burung yang sekarang vaksin homolog lebih baik. Mengingat bahwa virus yang beredar di

Indonesia saat ini tidak lagi seragam seperti dulu, vaksin homolog yang berisi berbagai isolat virus flu burung yang mutakhir (saya sebut vaksin polivalen) akan jauh lebih efektif untuk dipakai di seluruh Indonesia. Dari sekitar 30-an data virus anyar yang saya miliki (asal dari seluruh Indonesia, tahun perolehan 2008-2010), setidak-tidaknya 3-4 kelompok besar virus AI H5N1 yang bersirkulasi di Indonesia. Proteksi sempurna akan bisa diperoleh, artinya ayam tidak sakit dan tidak mengeluarkan virus dari kotorannya, jika peternak menggunakan virus yang sama dengan yang ada di peternakannya. Ini ideal. Tetapi ini sulit dilakukan dan mahal. Vaksin polivalen itu dapat mengatasi masalah tersebut. Saya bekerjasama dengan Medion untuk mengkaji dan memformulasi vaksin AI yang tepat untuk digunakan di Indonesia. Jadi vaksin Medion, “Pasti Pas!” Boleh, dong seorang Profesor berpromosi untuk produk yang dirisetnya…….ha, ha, ha,

Untuk suatu wilayah yang sempat terjangkit flu burung, bisakah dilakukan pembebasan dari flu burung?Tergantung wilayah itu. Untuk wilayah yang tidak padat unggas dan manusia seperti Kalbar, bisa! Untuk wilayah padat unggas dan manusia, sulit! Ekologi flu burung yang kompleks, yang dapat menulari berbagai unggas dan hewan (termasuk manusia), menyebabkan virus selalu ‘bersembunyi’.

TOPIK TOPIK

Masih terkait dengan no 3 pernah ada pernyataan yang cukup popular, ‘hidup akrab bersama AI,’ apakah ini bentuk lain dari ‘kemustahilan’ upaya pembebasan suatu wilayah terhadap flu burung?Dengan kompleksitas ekologi virus flu burung memang mustahil memberantas flu burung. Lebih-lebih jika burung liar juga ikut berperan sebagai sarana penyebar. Akan tetapi dengan perencanaan dan implementasi yang baik, bisa! Strategi Indonesia sangat bagus! Implementasinya amburadul!

Apa yang Profesor sarankan untuk penanganan flu burung, khususnya bagi Kalimantan Barat?

Kalbar mempunyai wilayah yang sangat luas. Saya kira, restrukturisasi sektor perunggasan, termasuk relokasi wilayah khusus untuk peternakan sangat memungkinkan. Jika itu bisa dilakukan, dan dengan implementasi biosekuriti yang ketat, serta vaksinasi yang terencana dengan baik, flu burung bisa dibebaskan dari Kalbar. Yang saya maksud dengan vaksinasi terencana adalah vaksinasi massal dengan rencana penghentian vaksinasi yang tegas. Surveillance harus juga dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Lebih EfektifPolivalen

unggas dan burung liar, serta hewan lain dan manusia, dengan atau tanpa gejala sama sekali. Silence transmission ini tak kasat mata, tidak kelihatan. Ayam-ayam yang telah divaksin juga dapat membawa virus dalam kotoran dan pernafasannya tanpa menunjukkan gejala sama sekali.

Perubahan materi genetik dan penularan yang tak kelihatan itulah dasar saya menjelaskan kejadian peletupan kembali flu burung di Kalbar. Berikut jawaban saya atas pertanyaan Saudara Bambang Mulyantono dari Majalah AgroBorneo yang dikirim lewat email :

Seperti apa ciri-ciri penyakit flu burung sekarang? Apakah alat uji rapid test masih bisa mengidentifikasi flu burung dengan tepat?Ciri-ciri penyakit saya kira tak berubah. Penyakit AI selalu menunjukkan berbagai gejala dari yang ringan atau tanpa gejala sama sekali sampai gejala yang berat. Disamping karena sifatnya begitu, vaksinasi juga dapat menyebabkan gejala penyakit agak ringan, dibandingkan dengan tanpa vaksinasi. Vaksin yang baik harus dapat mencegah timbulnya gejala sama sekali dan jika bisa menekan pengeluaran virus bersama udara nafas dan kotoran serendah mungkin. Ayam yang divaksin dengan vaksin yang kurang baik dapat menunjukkan gejala sakit yang lebih ringan dibandingkan dengan ayam yang tidak divaksin.

Gejala-gejala lain saya kira masih sama. Penyakit

Prevalensi antibodi dan virus AI pada unggas air lebih tinggi dibandingkan ayam kampung. Ini membuktikan peran unggas air dalam transmisi yang tidak kasat mata (silent transmission). Hindari mencampurkan ayam kampung dengan unggas air.

Page 7: agroborneo edisi 02

LAHAN LAHAN

Tanah bisa menyuburkan dirinya sendiri. Ungkapan ini tidak berlebihan apabila kita mengamati kehidupan mikroba di

dalam tanah yang bermanfaat memperbaiki kesuburan tanah. Saat ini sudah dikenali sekitar dua juta mikroba tanah. Dari sekian mikroba yang ditemukan, ada yang memiliki aktivitas pendukung kesuburan tanaman -- sebagai pelarut P, pengikat N bebas, penghasil faktor tumbuh, perombak bahan organik. Juga ada mikroba yang menghasilkan biopestisida, perombak bahan kimia agro (pestisida), mikroba resisten logam berat (pengakumulasi dan pereduksi), mikroba perombak sianida, dan mikroba agen denitrifikasi-nitrifikasi.

Peran PentingMikroba Tanah

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

Bio-aktifator yang berisi mikroba Trichoderma dan Gliocladium sangat bermanfaat bagi tanaman, khususnya dalam proses:

Mempercepat pematangan pupuk kandangdan meningkatkan kesuburan tanah.Meningkatkan ketegaran bibit tanamanMeningkatkan ketahanan tanaman terhadap

serangan penyakit layu (Fusarium sp) dan layu bakteri (pseukdomonas sp) serta penyakit busuk daun (Phytophthora sp), terutama pada tanaman tomat, cabai, kubis dan kentang.

Mencegah terjadinya serangan penyakit rebah kecambah (Pythium sp) dan Rhizoctonia, dan akar gada (Plasmodiophora sp) pada pesemaian.

1.2.3.4.

5.

Bahkan temuan bioteknologi terbaru, mikroba antagonis seperti penyakit tular tanah dapat diubah secara alamiah menjadi mikroba yang mempunyai kemampuan menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman dan melawan penyakit, karena berperan sebagai produser antibiotik alias dokter tanaman untuk penyakit tular tanah. Mikroba tersebut diperoleh dengan cara isolasi dari alam yang kemudian diperbanyak di laboratorium dan kemudian dapat dipakai sebagai bahan pupuk hayati.

Gambar di bawah ini spesies Trichoderma dan Gliocladium dengan berbagai pembesaran preparat. Kedua mikroba ini berperan sebagai dokter dan koki nutrisi tanaman.

Deny Ramdani, SP Divisi Laboratorium PT. Sinka Sinye Agrotama, produsen pupuk organik di Singkawang

Dr. Ir. Paristianti Nurwardani, MPDekan Faperta Suryakancana Cianjur dan Manager Indonesia - German Institute VEDCA

Oleh:

Page 8: agroborneo edisi 02

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

Mengapa harus bio-aktivator?Intensifikasi pada bidang pertanian terutama penggunaan pupuk kimia (an-organik) dan pestisida sintetik menyebabkan kerusakan pada lahan. Untuk mengaktifkan kembali kesuburan lahan, dibutuhkan mikroflora berupa dekomposer (koki penyedia nutrisi dalam tanah), dan antagonis penyakit tanaman (dokter yang membuat antibiotik di dalam tanah) yaitu bio-aktifator. Dengan demikian tanaman yang diberi kompos/pupuk organik ditambah bio-aktivator akan tumbuh lebih baik dari tanaman yang diberi pupuk kimia walaupun kandungan unsur hara pupuk kimia lebih tinggi. Pertanyaannya mengapa bisa demikian?Orang sering lupa bahwa selain kandungan hara, kompos atau pupuk organik juga mengandung senyawa-senyawa organik lain,

LAHAN LAHAN

Aplikasi bio-aktivatorPersemaianBuat larutan bio-aktivator 1 sendok makan dalam satu liter air. Siramkan pada bedengan persemaian sebelum biji disemai, diulang setelah tujuh hari

Persiapan TanamBuatlah larutan 1 sendok makan bio-

aktivator dalam satu liter air. Siramkan larutan tersebut pada satu karung pupuk kandang. Peramlah pupuk kandang yang telah disiram larutan bio-aktivator selama 7-10 hari, pupuk kandang siap diaplikasikan di lubang tanam.

Larutkan 1 kg bio-aktivator dengan air secukupnya, kemudian siramkan secara merata pada 1-2 ton tumpukan pupuk kandang. Peramlah selama 7-10 hari, pupuk kandang siap diaplikasikan sebagai pupuk dasar.

Pemeliharaan tanamanBuatlah larutan bio-aktivator 1-2 gram dalam satu liter air, akan lebih baik bila ditambah 1 gram gula putih dalam larutan tersebut. Kocorkan 100-200 cc. (0.5-1 gelas) per tanaman, mulai umur 10-15 hari dan di ulang setiap 15 hari. Dalam aplikasinya dapat bersamaan dengan pemberian pupuk NPK.

a.

b.

meskipun kandungan unsur haranya rendah tetapi kandungan senyawa-senyawa organik di dalam kompos memiliki peran yang sangat penting daripada peran hara saja, misalnya asam humik dan asam fulfat. Kedua asam ini memiliki peranan seperti hormon yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Bio-aktivator sendiri berperan sebagai pengurai bahan-bahan organik di dalam tanah sehingga siap diserap oleh tanaman, selain itu dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, meningkatkan nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation) tanah. Artinya tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara. Tanah yang diberi kompos juga menjadi lebih gembur dan aerasi tanah menjadi lebih baik. Tanah yang diberi kompos atau pupuk organik lebih banyak menyimpan air dan tidak mudah kering. Jika

diamati lebih jauh, aktivitas mikroorganisme di dalam tanah yang diberi kompos atau pupuk organik akan lebih tinggi daripada tanah yang tidak diberi kompos atau pupuk organik. Mikroba-mikroba ini memiliki peranan dalam penguraian bahan organik dan penyerapan unsur hara oleh tanaman. Singkat cerita kompos atau pupuk organik ditambah bio-aktivator berperan agar komponen udara, air, mineral, dan bahan organik selalu dalam keadaan seimbang sehingga keseimbangan ekosistem pada lahan pertanian akan terkendali. Penggunaan kompos atau pupuk organik di lahan pertanian mutlak diperlukan untuk menjaga agar kesuburan tanah dapat dipertahankan secara berkelanjutan.

Hasil penggunaan bio-aktivator pada tanaman jagung manis :

Page 9: agroborneo edisi 02

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

HORTIKULTURA HORTIKULTURA

Sambas ternyata bukan hanya kabupaten yang terkenal sebagai penghasil jeruk, di Desa Seranggam Kecamatan Selakau

Timur merupakan desa yang setiap tahunnya menjadi pemasok terbesar semangka untuk wilayah Kabupaten Sambas, Kota Singkawang dan Ibukota Propinsi Kalimantan Barat, Pontianak.

Petani semangka di Desa Seranggam umumnya mulai menanam semangka setelah musim tanam padi. Setelah panen padi yang umumnya jatuh pada bulan dua, petani langsung bersiap menanam semangka, biasanya pada bulan empat dan lima sudah panen semangka, harga semangka yang sebelumnya rata-rata Rp 3.000/kilogram, ketika panen raya bisa turun hingga Rp 1.100/kilogram di tingkat petani.

Setelah panen semangka, petani melanjutkan dengan beragam pilihan tanaman, ada yang menanm kacang panjang, jagung mentimun atau belewah. Khusus mentimun dan belewah biasanya dipersiapkan untuk panen pada saat puasa Ramadhan.

Begitu populernya tanaman semangka di desa yang berpenduduk 2000 jiwa ini, beberapa

SegarnyaSemangka Seranggam

Jeruk yang terkenal sebagai jeruk Pontianak sesungguhnya banyak dihasilkan oleh Kabupaten Sambas. Pontianak punya nama Sambaslah penghasilnya. Tapi, tak apalah asalkan petani jeruk di Sambas semakin sejahtera dengan hasil pertaniannya.

tahun terkahir, hampir setiap tahun diselenggrakan festival semangka, berlomba mencari semangka terberat. Pada acara yang didukung oleh PT. East West Seed Indonesia tanggal 6 Mei lalu, keluar sebagai pemenang adalah Ibu Ambi yang memiliki semangka terberat (8,9 kg), terberat kedua diraih oleh Bapak Yatim dengan berat 8,7 kg, dan semangka terberat ketiga diraih Bapak Rusmadi dengan berat 8,5 kg.

Pada penghujung acara, ada kejutan dari Ibu Ambi yang memberikan cinderamata kepada Bapak Camat Selakau Timur H. Supardi berupa semangka. Oleh Ibu Ambi semangka tersebut sengaja tidak diikutkan perlombaan, entah apa pertimbangannya. Tapi karena Pak Camat penasaran ingin mengetahui berapa berat semangka yang dihadiahkan kepadanya, maka ditimbanglah semangka tersebut saat itu juga, dan ternyata berat semangka itu mencapai 9,2 kilogram. Beruntunglah pemiliknya Ibu Ambi juga, sehingga hadiahnya tidak berpindah tangan.

p p ySambaslah penghasilnya. Tapi, tak apalah asalkan petani jeruk di Sambas semakin sejahtera dengan hasil pertaniannya.

ORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2012012010012001000000

populernya tanaman semangka di desaerpenduduk 2000 jiwa ini, beberapa

sehingga hadiahnya tidak berpindahtangan.

Page 10: agroborneo edisi 02

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

PRAKTIS PRAKTIS

Tanaman semangka dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 700 meter di atas permukaan laut, dengan suhu antara 21oC – 30oC. Semangka cocok ditanam pada tanah dengan pH

6-6,8 dengan tekstur lempung berpasir. Meskipun penanaman semangka dapat dilakukan sepanjang musim, tetapi diharapkan pada saat mulai berbunga iklim mulai kering.

Persiapan lahan yang perlu dilakukan antara lain:

Tanah dibuat bedengan selebar 5-6 meter, tanah yang akan ditanami di bagian samping bedengan) digemburkan dan diolah selebar 1 meter.

Pengapuran diberikan apabila pH tanah < 6 dengan dosis 1-2 ton/ha.

Pupuk kandang diberikan pada bagian bedengan yang akan ditanami semangka sebanyak 1-2 kg/lubang tanaman.

Pupuk dasar diberikan sekitar 7 hari sebelum tanam, yaitu Urea = 15 gram/tanaman; ZA = 30 gram; SP =45 gram, dan KCL = 40 gram, total pupuk yang diberikan =130 gram/ tanaman.

Selanjutnya tanah olahan tersebut ditutup dengan mulsa hitam perak dan diberi lubang tanam.

PersemaianMedia persemaian merupakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1, ditambah pupuk NPK 0,5 kg/2000

polybag kecil (10 x 10). Untuk mencegah serangan hama, pada pembibitan dapat diberikan pestisida bahan Carbofuran

sebanyak 0,25 kg/2000 polybag kecil.

Benih direndam dengan air hangat kuku selama kurang lebih 1 – 2 jam, kemudian

ditiriskan dan disimpan dalam kain atau kertas koran yang telah dibasahi untuk dikecambahkan. Setelah berkecambah bibit dipindahkan dalam polybag yang telah disediakan dan disimpan di tempat yang diberi naungan plastik bening untuk menghindari sinar matahari langsung. Sungkup dibuka setiap hari hingga pukul 10 pagi kemudian ditutup lagi. Dilakukan sampai bibit siap dipindahkan ke lapangan.

1.

2.

3.

4.

5.

Kelembaban persemaian harus selalu terjaga dengan melakukan penyiraman. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit perlu dilakukan penyemprotan dengan pestisida.

Pemindahan ke lahan dilakukan saat bibit berumur 8-12 hari atau ketika berdaun 2. Jarak tanam 60-70 cm dalam barisan dan 5-6 meter antar barisan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, sebelum bibit dipindahkan sebaiknya lahan telah dileb atau diari dan bibit direndam dalam larutan fungisida.

PemeliharaanApabila ada tanaman yang mati secepatnya dilakukan penyulaman agar pertumbuhan tanaman seragam, paling lambat 7 hari setelah tanam.

Apabila ada tanaman yang mati secepatnya dilakukan penyulaman agar pertumbuhan tanaman seragam, paling lambat 7 hari setelah tanam.

Pemupukan susulan (satuan dalam gram/ tanaman)1.

2.

Bagaimana agar buah semangka sebesar pelukan atau gendongan orang dewasa? Berikut ini rujukan teknik budidaya semangka yang direkomendasikan oleh PT. East West Seed Indonesia.

Sebagai informasi tambahan, petani Seranggam – Sambas melakukan sejumlah modifikasi sebagai berikut :

Pengolahan tanah lebih banyak dengan sistem terumbu (tanah dinaikkan seperti umumnya untuk menanam jeruk dengan diameter 0,5 meter berbentuk lingkaran- lingkaran), saat umur 21 hari terumbu dilebarkan menjadi 1 meter,

Pupuk dasar dengan abu sekam dan kandang (kotoran sapi)

Penanaman bibit langsung ditanam, tidak disemaikan.

Pemupukan saat umur 15 hari ; 30 hari : 45 hari (NPK 15 dicampur KCL dan Pospat).

Penyemprotan HPT saat ada serangan saja.Tidak ada pemangkasan/perempelan

cabang.

1.

2.

3.

4.

5.6.

Agar Semangka Sebesar PelukanAgar Semangka Sebesar Pelukan

Perempelan/pemangkasan cabang. Cabang utama dpotong setelah ruas kelima dan selanjutnya dipelihara tiga cabang samping. Pemberian jerami dilakukan untuk melindungi buah, batang dan ranting. Diberikna setelah panjang tanaman sekitar 50 cm.

Buah yang dipelihara adalah buah kedua. Biasanya dipelihara satu buah per tanaman pada cabang samping mana saja untuk mendapatkan ukuran buah yang optimal. Perlu dilakukan pembalikan buah untuk mendapatkan bentuk buah yang seragam dengan kualitas buah bagus dengan warna merata (tidak putih sebagian).

Pengairan diperlukan untuk membantu awal pertumbuhan lalu dihentikan pada awal pembentukan bunga betina kemudian diairi kembali pada saat pembesaran buah. Setelah buah mencapai ukuran maksimal pengairan dikurangi untuk mendapatkan semangka yang berkadar gula tinggi.

Pada musim hujan buah perlu diberi alas bambu dengan ukuran 25 cm x 25 cm untuk menghindari busuk buah. Buah semangka dapat dipanen pada umur 55 – 60 hari setelah tanam. Berdasarkan pengalaman petani semangka, panen dapat ditunda hingga 14 hari setelah masa panen normal.

3.

4.

5.

6.

Umur NPK KNO3 KCL ZA

7 4,5 2,5 - -14 8,5 2,5 - -21 12,5 - 15 -35 12,5 - - 8,5

45-50 - - - 10

Page 11: agroborneo edisi 02

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

CAKRAWALA CAKRAWALA

Tanaman jagung, seperti banyak tanaman lainnya, memberi tanda-tanda visual,

misalnya melalui warna dan bentuk daunnya, untuk memberi tahu apa kebutuhannya. Rahasianya ialah bagaimana kita memahami dan tanggap terhadap tanda-tanda tersebut.

“Warna daun yang menjadi ungu kemerah-merahan menunjukkan kekurangan fosfat. Gejala-gejala lainnya, bisa menunjukkan bahwa ia kekurangan magnesium, nitrogen, atau potassium.

“Tahap pertumbuhan tanaman jagung dapat ditentukan dengan menghitung lembar daunnya. Pada waktu jumlah daun lima lembar, daya ‘kimiawi’ dan ‘matematikanya’ mulai terlihat. Pertama-tama, akar-akarnya akan menganalisa tanah secara menyeluruh. Informasi yang diperoleh akan menjadi dasar untuk program pertumbuhan yang menentukan besar tongkol, yang dapat diukur dari jumlah baris bijinya. Kemudian, pada tahap antara 12 hingga 15 lembar daun, penghitungan hasil analisis tanah selanjutnya akan membantu tanaman dalam memastikan berapa banyak biji yang akan ada pada tongkolnya.

Intinya, setiap tanaman memperhitungkan dengan cermat bagaimana mendapatkan hasil terbaik dari tanah tempat ia tumbuh. Apabila tanah tempat ia tumbuh terjaga kesuburannya, maka akan melimpah jagung yang dihasilkan.

Bukti selanjutnya dari rancangan yang menakjubkan ini terletak pada kerumitan perkembang-biakan jagung.

Ajaibnya Jagung

“Setiap tanaman jagung mempunyai karakteristik jantan maupun betina. Bagian atas tanaman yang bertumbuh panjang adalah malai, atau bunga jantan. Setiap bunga jantan memiliki 6.000 kuncup bunga, atau kepala sari. Kuncup-kuncup ini menghasilkan jutaan serbuk sari per tanaman. Karena terbawa oleh angin, ia menyerbuki telur-telur dalam tongkol muda tanaman jagung di dekatnya.”Telur-telur itu tersembunyi dengan aman di bawah kelobot, yaitu daun pembungkus tongkol.

“Bagaimana serbuk sari dapat mencapai telur melewati kelobot yang melindunginya? Yaitu

melalui rambut.” Rambut-rambut itu adalah serat yang lembut berwarna agak putih yang berjuntai dari ujung bulir jagung yang masih terbungkus. Setiap tongkol mempunyai ratusan rambut. Jika Anda menelusuri setiap helai rambut, hingga ke pangkalnya, Anda akan tiba di indung telur, di mana terdapat telur. Untuk setiap helai rambut berujung pada sebutir telur. Kemudian, setiap butir telur menghasilkan satu bulir di tongkol jagung.

“Bagian ujung rambut yang terlihat, yang bergoyang sewaktu angin yang membawa serbuk sari berembus, mempunyai bulu-bulu halus, atau kepala putik, dan menangkap

Setiap makhluk di atas bumi mempunyai keajaiban masing-masing sebagai wujud keagungan Sang Penciptanya. Salah satu contohnya adalah keajaiban yang terdapat dalam tanaman jagung. “Jagung merupakan gabungan antara karya seni dan metematika yang hebat. Mulai dari daunnya hingga ke setiap biji pada tongkolnya, semuanya tersusun mengikuti pola yang tepat dan sedap dipandang mata. Yang lebih hebat lagi, seraya tumbuh, tanaman itu ‘berbicara’

kepada kita, memberitahukan jika sedang haus atau kurang gizi.”

Oleh:Ir. Loeky Zuraidah

Divisi Laboratorium PT. Sinka Sinye Agrotama, Produsen Pupuk Organik di Singkawang

Ol h

Page 12: agroborneo edisi 02

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

serbuk sari. Segera setelah serbuk sari ditangkap, yang bisa terjadi di mana saja pada rambut jagung yang terurai, serbuk itu bertunas dan mengeluarkan tabung, seperti akar, turun melalui rambut untuk membuahi telur.

“Jagung yang ‘ompong’, yang biji-bijinya tidak lengkap, terjadi akibat beberapa rambut tidak diserbuki, mungkin karena mengalami kelambatan dalam pertumbuhan. Hal itu bisa disebabkan oleh tanah yang kering. Sekali lagi, jika seorang petani mengetahui gejala-gejalanya, biasanya ia akan melakukan sesuatu untuk mengatasi masalahnya dan memperbaiki hasilnya – jika bukan untuk panen sekarang – paling tidak untuk penanaman berikutnya.”Untuk memperbaiki hasil panen, petani Amerika menanam jagung berselang-seling dengan tanaman kedelai, setahun tanam jagung setahun berikutnya tanam kedelai. Kedelai adalah tumbuhan kacang-kacangan atau legum yang menambah nitrogen ke dalam tanah. “Kita di sini juga bisa membuat selang-seling antara tanaman jagung dengan kacang-kacangan seperti kedele, kacang hijau, kacang tanah, kacang panjang dan lain sebagainya.”

Sejarah jagungBudidaya jagung dimulai di benua Amerika, kemungkinan besar di Meksiko, dan dari sana menyebar ke seluruh pelosok. Penduduk Peru sebelum Zaman Inka menyembah dewi jagung yang didandani dengan mahkota tongkol jagung yang mencuat dari kepala ke segala arah seperti jari-jari roda.

Orang-orang Indian Amerika menyembah jagung karena menganggap jagung sebagai bahan yang dipakai oleh para dewa untuk menciptakan segala apa yang ada di dunia, termasuk bahan baku untuk menciptakan manusia itu sendiri. “Masuk akal juga sih, lagipula biayanya murah, sebatang tanaman bisa mencukupi kebutuhan makanan satu orang untuk satu hari.”

Produksi anak ayam broiler oleh empat perusahaan pembibitan yang berada di

Kalbar dalam 2009 sekitar 25,6 juta ekor atau 2,1 juta ekor sebulan. Pada 2010 diperkirakan meningkat hingga mencapai 37,5 juta ekor setahun atau 3,1 juta ekor sebulan. Populasi ayam petelur untuk semua umur di tahun 2009 mencapai 3,1 juta ekor yang hampir 90% berada di Kota Singkawang. Belum lagi ditambah populasi ayam induk (breeder), ayam kampung, itik dan puyuh, yang bila ditotal mencapai ratusan ribu ekor. Maka, pakan ternak yang dibutuhkan untuk unggas di Kalbar tidak kurang 10.000 ton sebulan.

Perkiraan Drh. Nengah Suardana dari PT. Charoen Pokphand Indonesia yang cukup lama bertugas di Kalbar, kebutuhan pakan ayam broiler saja tidak kurang 6.000 ton sebulan, konsentrat untuk ayam petelur 2.000 ton sebulan. Karena konsentrat layer ini masih harus dicampur jagung dan dedak oleh peternak, dan komponen jagung diberikan sekitar 45 – 50 % dalam pakan, maka kebutuhan jagung Kalbar diperkirakan sekitar 2.400 ton sebulan.

Perkiraan Nengah Suardana tidak jauh beda dengan catatan kapal-kapal yang masuk Kalbar dengan muatan pakan ternak maupun bahan baku pakan ternak yang masuk Kalbar. “Catatan dalam bulan April 2010 pakan ternak dan bahan baku pakan yang masuk Kalbar sebanyak 8.040 ton sebulan, terdiri dari pakan jadi dan konsentrat; 55% kiriman dari Pelabuhan Surabaya, 40% kiriman dari Pelabuhan Jakarta dan 5% dari pelabuhan Semarang.

Rata-rata per bulan dalam tahun 2010 ini relative berkurang bila dibanding rata-rata 2009 yang mencapai 9.000 ton sebulan. Sangat mungkin lantaran Pemda Kalbar telah bekerja

sama dengan swasta memroduksi pakan unggas sendiri meskipun baru mencukupi 10% dari kebutuhan.

Jagung yang masuk ke Kalbar diperkirakan sekitar 1.300 – 1.500 ton sebulan, sedangkan dedak dari luar Kalbar tercatat 300 - 400 ton sebulan.

Ironisnya produksi jagung Kalbar terus turun dalam tiga tahun terakhir ini. Pasalnya petani jagung yang terpusat di Sanggau Ledo tergiur menanam sawit yang booming sejak beberapa tahun terakhir ini. “Menanam sawit lebih gampang, dan tidak ribet, berbeda dengan jagung, yang harus intensif merawatnya. Petani di sini kelihatannya sudah jenuh menanam jagung, harga jagung tinggi tapi ongkos produksinya juga tinggi. Belum lagi perawatannya repot hasilnya tidak seberapa, kadang malah gagal panen.” ujar Handoyo, seorang petani jagung di Sanggau Ledo yang kini beralih menanam sawit.

Bahkan melihat merosotnya produksi jagung yang drastis dalam tiga tahun terakhir ini, Handoyo meramalkan jagung-jagung dari Sanggau Ledo yang menjadi andalan peternakan ayam petelur di Singkawang akan habis. Tentang masa depan petani di Sanggau Ledo sendiri yang telah mengalihkan lahan jagung menjadi sawit, mereka sedang mencari alternative usaha jangka pendek.

“Yang punya tanah satu hektar ke atas umumnya menanam sawit. Kalau masih mau menanam jagung, dan palawija yang lainnya, masih bisa di atas lahan yang sawitnya berumur 1-2 tahun. Namun, setelah itu yang tumbuh di sekitar sawit hanya rumput, nah, dari sini kami punya angan-angan beternak sapi secara intensif. Kami perlu pemodal yang mau menyediakan bibit sapi, kami yang

Produksi jagung Kalbar turun

CAKRAWALA CAKRAWALA

menggemukkan.” ujar Handoyo.

Ide ini juga dilontarkan oleh Subono, pengumpul jagung di Paket C Sanggau Ledo yang menyaksikan turunnya produksi jagung. Dulu setiap hari pria asal Yogyakarta ini bisa mengumpulkan jagung dari petani sebanyak 30 ton atau 4 truk, sekarang 7 ton baru bisa terkumpul seminggu. Sama seperti Handoyo, ia berharap ada pemodal yang mau berinvestasi dalam pengadaan bibit sapi, biar masyarakat transmigran di Paket A, B, C, dan D yang menggemukkan. Karena, pada umumnya mereka berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang akrab dengan ternak sapi. “Kalau kami disediakan bibit dan diajari cara penggemukan yang benar, maka Sanggau Ledo akan menjadi sentra sawit dan sapi di Kalbar. Dan pasar potensialnya adalah Serawak (Malaysia). Apalagi 2012 akan dibuka tambahan pintu perbatasan Kalbar – Malaysia yang jaraknya 40 km dari desa ini. Kalau tidak diantisipasi dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat di perbatasan, maka membuka pintu perbatasan akan menjadi boomerang yang fatal.” papar Subono mengingatkan.

Page 13: agroborneo edisi 02

Orang Eropa baru menemukan jagung pada tahun 1492, setelah penjelajah bernama Christopher Columbus tiba di Kepulauan Karibia. Putra Columbus, Ferdinand, menulis bahwa ayahnya melihat ‘biji-bijian yang disebut jagung dan sangat lezat jika direbus, dibakar atau digiling menjadi tepung.’

Columbus membawa pulang bibitnya, dan pada pertengahan tahun 1500, dikabarkan jagung tidak hanya tumbuh di Spanyol tetapi juga di Bulgaria dan Turki. Para pedagang budak membawa jagung ke Afrika. Keturunan penjelajah Spanyol kelahiran Portugis bernama Ferdinand Magelhaens menaburkan benih yang berasal dari Meksiko di India, Filipina dan Nusantara. Maka mulailah masa jaya jagung.

Sekarang ini jagung merupakan hasil panen biji-bijian terbesar kedua di dunia, hanya gandum yang mengunggulinya, sedangkan beras adalah hasil biji-bijian terbesar ketiga. Ketiga jenis ini memberi makan mayoritas umat manusia di samping ternak.Sebagaimana tanaman rumput-rumputan lainnya, jagung mempunyai banyak varietas.

Sebenarnya di Amerika Serikat saja ada lebih dari 1.000 jenis yang dikenal, termasuk hibrida. Tinggi batang jagung berkisar 60 sentimeter hingga mencapai 6 meter. Panjang tongkolnya juga bervariasi, ada yang hanya 5 sentimeter, namun ada yang panjangnya sampai 60 sentimeter. Jagung juga tampil dalam aneka warna. Selain kuning, tongkolnya bisa berwarna merah, biru, merah muda, atau hitam. Dan, kadang-kadang biji-bijinya bisa membuat tongkolnya tampak seperti belang berbintik-bintik, bahkan bergaris-garis. Bisa dimaklumi, biji jagung yang berwarna-warni seperti itu, lebih banyak dijadikan sebagai bahan dekorasi yang menarik.Varietas jagung yang banyak itu dibagi dalam enam kelompok besar; jagung gigi kuda, jagung mutiara, jagung tepung, jagung manis, jagung ketan, dan jagung berondong. Jagung manis hanya sedikit hasilnya dibandingkan jenis jagung lainnya. Rasa manisnya adalah karena ‘cacat’ dalam metabolisme sehingga hanya sedikit gula yang diubah menjadi pati. Di seluruh dunia, lebih 60 persen hasil jagung untuk pakan ternak dan hanya 20 persen untuk konsumsi manusia, Sisanya digunakan sebagai bahan baku

industri atau bibit. Tentu saja perbandingan bervariasi di setiap negera.Kegunaan jagung tak terhitung banyaknya. Biji-bijiannya atau produk-produknya dapat ditemukan mulai dari perekat hingga mayones dan dari bir hingga popok kertas. Jagung bahkan telah mendapat tempat di industri bahan bakar – meski masih diperdebatkan – dalam menghasilkan etanol. Sudah pasti, sejarah dan keserbagunaan tanaman yang menakjubkan ini masih terus berlanjut – belum tamat.

CAKRAWALA

Berita Duka

Telah meninggal dengan tenang:

Bapak Yanto Kasiman(suami Ibu Maskamian Anjam, Kepala Dinas Peternakan

Provinsi Kalimantan Selatan)di Rumah Sakit St Carolous, Jakarta pada 29 Juni 2010.

Semoga almarhum diterima disisi Allah SWT sesuai dengan amal dan ibadahnya, diampuni segala kesalahannya.

turut berduka cita,keluarga besar Agroborneo

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

Page 14: agroborneo edisi 02

AGROBORNEO // Tahun 1 // No. 02 // 2010

Berkenaan dengan wafat orang tua kami tercinta

BONG THI NYUN (85)pada Kamis, 10 Juni 2010 di rumah kediaman Jl. Yos Sudarso No. 135

– Singkawang, dari lubuk hati yang paling dalam perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak, sehingga rangkaian prosesi persemayaman hingga pemakaman mendiang di Pemakaman Yayasan Bakti Suci (Ngi Bu San) – Singkawang pada Kamis, 17 Juni 2010, dapat berjalan dengan lancar.

Kami yang berdukacita :

Tetiono (Lim Tet Lung)Presiden Direktur Sujaya Group

g

Page 15: agroborneo edisi 02