edisi 05 februari 2016 | balipost.com

20
Pengemban Pengamal Pancasila TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: [email protected] 20 HALAMAN NOMOR 168 TAHUN KE 68 TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000 JUMAT KLIWON, 5 FEBRUARI 2016 balipost (103 rb Like) http://facebook.com/balipost @balipostcom (3,9rb Follower) http://twitter.com/balipostcom @balipostcom http://instagram.com/balipostcom DESA adat yang menyatakan sikap menolak reklamasi Teluk Benoa terus saja bermunculan. Hingga saat ini sudah ada 18 desa adat yang bersikap meno- lak reklamasi sesuai hasil paru- man adat masing-masing. Di antaranya, Desa Adat Tanjung Benoa, Desa Bualu, Desa Adat Jimbaran, Desa Adat Kedon- ganan, Desa Adat Kelan, Desa Adat Kuta, Desa Adat Legian, Desa Adat Seminyak, Desa Adat Kerobokan, Desa Adat Canggu, Desa Adat Berawa, Desa Adat Buduk, Desa Adat Pemogan, Desa Adat Kepaon, Desa Adat Pedungan, Desa Adat Sesetan, Desa Adat Serangan, dan Desa Adat Sanur. “Saya kira apa yang disam- paikan mereka sudah didengar oleh pemerintah, tentu saja kan harus dihitung sejauh mana mereka sudah paham persis apa yang ditolak itu. Sering- kali mereka tidak paham,” ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika ketika ditanya tang- gapannya soal sikap desa adat yang menolak reklamasi, Kamis (4/2) kemarin. Menurutnya, ada yang tidak paham persis mengenai mega- proyek reklamasi Teluk Benoa. Pertama, reklamasi kerap dis- ebut proyek milik Mangku Pas- tika padahal itu milik rakyat Bali. Alasannya, investor hanya akan mendapat HGB yang berlaku 30 tahun. Setelah itu, pulau hasil reklamasi akan menjadi milik Pemprov Bali. Hal. 19 Satu Pulau Wiryatama Tak Mau Terjebak Pro-Kontra Jakarta (Bali Post) – Meskipun berkas perkaranya telah ditarik dari pengadilan, nasib penyidik KPK Novel Bas- wedan masih menggantung. Bah- kan, muncul wacana agar Novel ‘’dibuang’’ dari KPK jika ingin kasusnya dihentikan. Namun, dibantah oleh Jubir KPK Yuyuk Andriatai Iskak. ’’Pimpinan KPK tidak pernah buat kesepakatan lain di luar itu (kasus Novel ditarik tanpa kompromi – red),’’ ujar Yuyuk Andriati, Kamis (4/2) malam. Menanggapi adanya wacana opsi agar kliennya ‘’dibuang’’ dari lem- baga antirasuah, tim kuasa hukum Novel, Saor Siagian, menduga ini bu- kan murni inisiatif pimpinan KPK. Ia lebih mencurigai ada oknum yang memang secara personal tidak me- nyukai kinerja Novel yang mumpuni dalam memberantas korupsi. Terkait opsi pemindahan Novel dari KPK agar kasusnya dihenti- kan, Saor menegaskan, Novel tidak akan mau kompromi terhadap opsi yang akan diajukan padanya. ’’Ka- lau saya lihat pernyataan Novel, dia ini kan orangnya tegas, tidak mau kompromi. Oleh karena itu, saya yakin seyakin-yakinnya, jan- gankan soal barter, waktu dia tiga kali hampir ditahan tidak minta ditangguhkan, kecuali pimpinan yang concern,’’ tukas Saor. Hal. 19 Pelaku Pencurian Kasus Novel Muncul Wacana ’’Barter’’ Jakarta (Bali Post) – Mantan juara dunia tinju kelas bulu versi WBA Yo- hannes Christian John atau Chris John optimistis Daud Cino Yordan mampu mengalahkan petinju Jepang Kato Yoshitaka minimal dalam lima ronde pertandingan. “Saya kira Daud bisalah ya… menghentikan Kato dengan ke- menangan KO mungkin di atas ronde lima,” kata Chris saat ditemui dalam sesi timbang badan Daud Yordan dan Kato Yoshitaka di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (4/2) kemarin. Mengenai prediksi tersebut, ia menjelaskan, pelatih seharusnya sudah mempersiapkan cara untuk mendorong anak didiknya meraih kemenangan. Craig Christian yang menjadi pelatih Daud harus memberikan pelatihan fisik yang cukup untuk bisa meladeni Kato paling lama 12 ronde. “Bagaimanapun asalkan Daud bisa mengusahakan yang terbaik maka jalan untuk meraih juara dunia lagi akan terbuka lebar,” kata Chris. Juara dunia tinju kelas ringan WBO, Yordan akan melawan Kato untuk mempertahankan gelarnya tersebut. Petinju asal Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat itu bakal mempertahankan gelar yang kedua kalinya. Dia berhasil mempertahankan gelar yang pertama kali setelah menang angka atas petinju Uganda Maxwell Akuwu di Surabaya, Jatim, 6 Juni 2015. Hal. 19 Ronde Kedua Chris John Optimis Yordan Menang KO Jakarta (Bali Post) - Pimpinan KPK tidak menghadiri undangan rapat Badan Legislasi (Ba- leg) DPR untuk membahas revisi UU KPK. Mereka hanya mengutus deputi untuk menyerahkan surat berisi ala- san penolakan revisi. Ketidakhadiran pimpinan KPK itu sebagai bentuk penolakan revisi UU KPK. Dalam rapat itu, KPK hanya di- wakili Deputi Informasi dan Data Hary Budiarto, Kepala Biro Hukum Setiadi, Kepala Bagian Litigasi Nur Cusnia, Pelaksana Harian Kepala Biro Humas Yayuk Andriati dan fungsional Biro Hukum Anatomi Mulyaman. Wakil Ketua Baleg DPR Firman Soebagyo mengaku kecewa karena tidak mendapatkan penjelasan dari para pimpinan KPK mengenai re- visi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. “Yang kita undang ini komisionernya, DPR ini lembaga negara lho, jangan disepelekan. Ka- lau memang mereka merasa punya kepentingan, hadir. Hal. 19 Lebih Penting Tolak Revisi UU KPK Pimpinan KPK Tak Hadiri Rapat Baleg Demikian penegasan Bend- esa Adat Desa Pakraman Sanur Ida Bagus Paramartha, S.H., M.M., Rabu (3/2). Bahkan pada paruman desa adat, Sabtu (30/1), masyarakat Desa Pakraman Sa- nur sudah menyatakan sikap untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. “Dilihat dari logika, masyarakat wilayah pesisir wajib dan harus menolak reklamasi. Selain meru- sak distinasi yang ada, juga meru- sak alam Bali. Apalagi kajian dari Unud sudah nyata-nyata bahwa reklamasi Teluk Benoa akan men- imbulkan banyak permasalahan dan dampak negatif. Saya sangat mendukung kawan-kawan yang telah berjuang menolak reklamasi Teluk Benoa,” ujarnya. Kata dia, selain masyarakat pesisir, dampak reklamasi juga akan dirasakan masyarakat Bali. Walaupun tidak langsung ter- dampak abrasi, tetapi akan ter- dampak masalah sosial-budaya. Misalnya, kemacetan, kesulitan air bersih, sampah dan kriminali- tas. ‘’Ini juga yang perlu dipikir- kan,’’ jelasnya. Sebab, dampak reklamasi sudah pernah dirasakan oleh masyarakat Sanur. Ketika dilakukan pengu- rugan di Pulau Serangan dulu, kawasan Sanur paling pertama merasakan dampaknya. Abrasi merupakan dampak yang paling mudah dilihat pada waktu itu. Kehancuran pesisir juga menjadi bencana lingkungan yang dirasakan saat itu. Di balik itu juga ada ber- bagai kehancuran lingkungan lain seperti hancurnya terumbu karang tempat ikan hias, hilangnya peker- jaan nelayan, tercerabutnya tradisi lokal, dan masalah sosial lainnya. ‘’Mencermati pengalaman terse- but, kami masyarakat Sanur tegas menolak reklamasi Teluk Benoa, biar Pantai Sanur tidak rusak untuk kedua kalinya,” ucapnya. Hal. 19 Cara Demo WILAYAH PESISIR WAJIB TOLAK REKLAMASI Denpasar (Bali Post) – Penolakan 18 desa adat terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa ja- ngan dianggap remeh. Karena itu sudah saatnya pejabat legislatif dan eksekutif bergerak dan mendengar- kan aspirasi masyarakat. Pejabat yang merupakan pilihan rakyat seharusnya tidak berdiam diri dan membiarkan masyarakat berjuang sendirian. Ja- ngan berdiam begitu saja, apalagi para pejabat itu dipilih oleh rakyat. Menga- pa masyarakat dibiarkan demo-demo seperti itu. Wakili dong aspirasi rakyat, jangan biarkan hal ini berlarut-larut. Jakarta (Bali Post) – Kejaksaan Agung (Kejakgung) membantah ru- mor akan menghentikan kasus Setya Novanto dan juga membantah bahwa penyelidikan rekaman PT Freeport Indonesia yang melibatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto masih ‘’jalan di tempat’’ seka- lipun penyelidikan telah berlangsung sejak awal Desember 2015. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Arminsyah membantah tidak majunya pe- nyelidikan karena tujuannya tidak lain adalah untuk mencari apakah ada unsur pidana dalam kasus itu. Ia membantah pihaknya akan menghentikan penye- lidikan kasus tersebut. Dia menegaskan, penyelidikan kasus itu murni penegakan hukum sebagai pembelajaran. “Tidak ada jaminan (jika menghentikan penyelidikan). Ini kan proses, ada indikasi awal kita lihat, kumpulkan data setelah selesai baru disimpulkan,” katanya. Setya Novanto sendiri, Kamis (4/2) kemarin dim- intai keterangan oleh kejaksaan. Setya Novanto akh- irnya hadir di Kejaksaan Agung setelah kejaksaan tiga kali melayangkan panggilan kepada dia. Arminsyah menyebutkan materi pertanyaan terhadap Setya Novanto masih berlangsung seputar soal pertemuan antara dia dengan Maroef Sjamsud- din yang saat itu masih menjabat Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dan pengusaha Riza Chalid. “Materi pertanyaannya masih sebatas itu saja,” katanya. Dia mengatakan, penyelidikan kasus rekaman PT FI yang sempat menghebohkan masyarakat yang berujung pada mundurnya Setya Novanto se- bagai Ketua DPR itu untuk mengumpulkan unsur pidananya. “Justru itu yang sedang kita cari saat ini,” tandasnya. Kejaksaan Agung sendiri telah menanyai Men- teri ESDM Sudirman Said, Maroef Sjamsuddin dan Sekjen DPR. Bahkan rekaman itu sendiri sudah dipegang oleh kejaksaan. (ant) Kejakgung Bantah Hentikan Kasus Setya Novanto Jakarta (Bali Post) – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gol- kar hasil Munas Riau, Kamis (4/2) kemarin, menggelar rapat harian perdana sebagai ajang silaturahmi setelah kesepakatan kedua kubu atas penyelenggaraan munas bersama-sama. Rapat harian yang dipimpin Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Golkar hasil Munas Riau itu belum membahas soal munas secara men- detail. Hanya ada usulan-usulan agar munas diselenggarakan antara Maret dan Mei 2016, kemudian pembahasan kepanitiaannya dilaku- kan bersama-sama. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Riau Agung Laksono meminta seluruh pengurus Golkar di daerah tidak menyeleng- garakan musyawarah daerah (musda) hingga musyawarah nasional selesai digelar. “Ada baiknya konsolidasi dari atas ke bawah, mulai dari munas dan berlanjut musda. Maka saya mengusulkan agar musda-musda dihentikan dulu,” ujar Agung Laksono dalam rapat itu. Agung mengaku telah mendengar informasi bahwa pengurus Golkar di daerah Sumatera dan Nusa Tenggara tengah menggelar musda. Menurutnya, sebaiknya hal itu dihentikan dulu agar perdamaian terjadi secara menyeluruh dan utuh. Sementara itu, Poros Muda Partai Golkar mengingatkan agar verifikasi kepesertaan di- lakukan dalam Musyawarah Nasional Golkar guna memastikan pemegang hak suara yang sah. “Perlu dipastikan soal komposisi kepani- tiaan yang netral serta tidak bermasalah dan terkait dengan verifikasi kepesertaan munas,” kata juru bicara Poros Muda Golkar Andi Sinulingga. Andi menyatakan bahwa pihaknya menyam- but baik inisiatif Aburizal Bakrie menggelar rapat harian perdana, Kamis kemarin. Rapat tersebut dihadiri oleh kedua kubu yang selama ini berkonflik. Namun, katanya, untuk me- mastikan konflik benar-benar berakhir melalui penyelenggaraan munas, DPP Partai Golkar harus dapat memastikan netralitas panitia serta melakukan verifikasi peserta munas. “Poros Muda Partai Golkar berpendapat bahwa Munas Partai Golkar haruslah dipimpin oleh figur-figur yang netral dan bukan orang yang bermasalah, bukan juga orang-orang yang malah menjadi alat untuk kepentingan calon- calon tertentu,” katanya. (kmb4/ant) Golkar di Daerah Diminta Tak Gelar Musda Bali Post/ade DIPERIKSA - Mantan Ketua DPR Setya Novanto usai men- jalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/2) kemarin. Setya Novanto diperiksa terkait perkara PT Freeport Indonesia. PERTEMUAN - Wapres Jusuf Kalla se- laku Ketua Tim Transisi Partai Golkar menyaksikan dua petinggi Partai Gol- kar Agung Laksono (kiri) dan Aburizal Bakrie berjabat tangan seusai melaku- kan pertemuan tertutup di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (3/2). Bali Post/ant Bali Post/ant TINJU - Daud Cino Yordan (kanan) dan petinju Jepang Kato Yoshitaka usai timbang badan, Kamis kemarin. Juara dunia tinju kelas ringan WBO Yordan akan mela- wan Kato untuk mempertahankan gelarnya.

Upload: e-paper-kmb

Post on 25-Jul-2016

490 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Headline : Wilayah Pesisir Wajib Tolak Reklamasi

TRANSCRIPT

  • Pengemban Pengamal Pancasila TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

    Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com

    E-mail: [email protected]

    20 HALAMAN NOMOR 168 TAHUN KE 68

    terbit sejak 16 agustus 1948Perintis: k. nadhaHARGA LANGGANAN Rp 90.000ECERAN Rp 4.000

    jumat kliwon, 5 Februari 2016

    balipost (103 rb Like)http://facebook.com/balipost

    @balipostcom (3,9rb Follower)http://twitter.com/balipostcom

    @balipostcomhttp://instagram.com/balipostcom

    DeSa adat yang menyatakan sikap menolak reklamasi Teluk Benoa terus saja bermunculan. Hingga saat ini sudah ada 18 desa adat yang bersikap meno-lak reklamasi sesuai hasil paru-man adat masing-masing. Di antaranya, Desa Adat Tanjung Benoa, Desa Bualu, Desa Adat Jimbaran, Desa Adat Kedon-ganan, Desa Adat Kelan, Desa Adat Kuta, Desa Adat Legian, Desa Adat Seminyak, Desa Adat Kerobokan, Desa Adat Canggu, Desa Adat Berawa, Desa Adat

    Buduk, Desa Adat Pemogan, Desa Adat Kepaon, Desa Adat Pedungan, Desa Adat Sesetan, Desa Adat Serangan, dan Desa Adat Sanur.

    Saya kira apa yang disam-paikan mereka sudah didengar oleh pemerintah, tentu saja kan harus dihitung sejauh mana mereka sudah paham persis apa yang ditolak itu. Sering-kali mereka tidak paham, ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika ketika ditanya tang-gapannya soal sikap desa adat

    yang menolak reklamasi, Kamis (4/2) kemarin.

    Menurutnya, ada yang tidak paham persis mengenai mega-proyek reklamasi Teluk Benoa. Pertama, reklamasi kerap dis-ebut proyek milik Mangku Pas-tika padahal itu milik rakyat Bali. Alasannya, investor hanya akan mendapat HGB yang berlaku 30 tahun. Setelah itu, pulau hasil reklamasi akan menjadi milik Pemprov Bali.Hal. 19 Satu Pulau

    Wiryatama Tak Mau Terjebak

    Pro-Kontra

    jakarta (bali Post) Meskipun berkas perkaranya

    telah ditarik dari pengadilan, nasib penyidik KPK Novel Bas-wedan masih menggantung. Bah-kan, muncul wacana agar Novel dibuang dari KPK jika ingin kasusnya dihentikan. Namun, dibantah oleh Jubir KPK Yuyuk Andriatai Iskak. Pimpinan KPK tidak pernah buat kesepakatan lain di luar itu (kasus Novel ditarik tanpa kompromi red), ujar Yuyuk Andriati, Kamis (4/2) malam.

    Menanggapi adanya wacana opsi agar kliennya dibuang dari lem-baga antirasuah, tim kuasa hukum Novel, Saor Siagian, menduga ini bu-kan murni inisiatif pimpinan KPK. Ia lebih mencurigai ada oknum yang memang secara personal tidak me-nyukai kinerja Novel yang mumpuni dalam memberantas korupsi.

    Terkait opsi pemindahan Novel dari KPK agar kasusnya dihenti-kan, Saor menegaskan, Novel tidak akan mau kompromi terhadap opsi yang akan diajukan padanya. Ka-lau saya lihat pernyataan Novel, dia ini kan orangnya tegas, tidak mau kompromi. Oleh karena itu, saya yakin seyakin-yakinnya, jan-gankan soal barter, waktu dia tiga kali hampir ditahan tidak minta ditangguhkan, kecuali pimpinan yang concern, tukas Saor.Hal. 19 Pelaku Pencurian

    Kasus Novel

    Muncul Wacana

    Barter

    jakarta (bali Post) Mantan juara dunia tinju kelas bulu versi WBA Yo-

    hannes Christian John atau Chris John optimistis Daud Cino Yordan mampu mengalahkan petinju Jepang Kato Yoshitaka minimal dalam lima ronde pertandingan. Saya kira Daud bisalah ya menghentikan Kato dengan ke-menangan KO mungkin di atas ronde lima, kata Chris saat ditemui dalam sesi timbang badan Daud Yordan dan Kato Yoshitaka di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (4/2) kemarin.

    Mengenai prediksi tersebut, ia menjelaskan, pelatih seharusnya sudah mempersiapkan cara untuk mendorong anak didiknya meraih kemenangan. Craig Christian yang menjadi pelatih Daud harus memberikan pelatihan fisik yang cukup untuk bisa meladeni Kato paling lama 12 ronde. Bagaimanapun asalkan Daud bisa mengusahakan yang terbaik maka jalan untuk meraih juara dunia lagi akan terbuka lebar, kata Chris.

    Juara dunia tinju kelas ringan WBO, Yordan akan melawan Kato untuk mempertahankan gelarnya tersebut. Petinju asal Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat itu bakal mempertahankan gelar yang kedua kalinya. Dia berhasil mempertahankan gelar yang pertama kali setelah menang angka atas petinju Uganda Maxwell Akuwu di Surabaya, Jatim, 6 Juni 2015.Hal. 19 ronde kedua

    Chris John Optimis Yordan

    Menang KOjakarta (bali Post) -

    Pimpinan KPK tidak menghadiri undangan rapat Badan Legislasi (Ba-leg) DPR untuk membahas revisi UU KPK. Mereka hanya mengutus deputi untuk menyerahkan surat berisi ala-san penolakan revisi. Ketidakhadiran

    pimpinan KPK itu sebagai bentuk penolakan revisi UU KPK.

    Dalam rapat itu, KPK hanya di-wakili Deputi Informasi dan Data Hary Budiarto, Kepala Biro Hukum Setiadi, Kepala Bagian Litigasi Nur Cusnia, Pelaksana Harian Kepala Biro Humas

    Yayuk Andriati dan fungsional Biro Hukum Anatomi Mulyaman.

    Wakil Ketua Baleg DPR Firman Soebagyo mengaku kecewa karena tidak mendapatkan penjelasan dari para pimpinan KPK mengenai re-visi Undang-undang Nomor 30 Tahun

    2002 tentang KPK. Yang kita undang ini komisionernya, DPR ini lembaga negara lho, jangan disepelekan. Ka-lau memang mereka merasa punya kepentingan, hadir. Hal. 19 lebih Penting

    Tolak Revisi UU KPK

    Pimpinan KPK Tak Hadiri Rapat Baleg

    Demikian penegasan Bend-esa Adat Desa Pakraman Sanur Ida Bagus Paramartha, S.H., M.M., Rabu (3/2). Bahkan pada paruman desa adat, Sabtu (30/1), masyarakat Desa Pakraman Sa-nur sudah menyatakan sikap untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.

    Dilihat dari logika, masyarakat wilayah pesisir wajib dan harus menolak reklamasi. Selain meru-sak distinasi yang ada, juga meru-sak alam Bali. Apalagi kajian dari Unud sudah nyata-nyata bahwa reklamasi Teluk Benoa akan men-imbulkan banyak permasalahan dan dampak negatif. Saya sangat

    mendukung kawan-kawan yang telah berjuang menolak reklamasi Teluk Benoa, ujarnya.

    Kata dia, selain masyarakat pesisir, dampak reklamasi juga akan dirasakan masyarakat Bali. Walaupun tidak langsung ter-dampak abrasi, tetapi akan ter-dampak masalah sosial-budaya. Misalnya, kemacetan, kesulitan air bersih, sampah dan kriminali-tas. Ini juga yang perlu dipikir-kan, jelasnya.

    Sebab, dampak reklamasi sudah pernah dirasakan oleh masyarakat Sanur. Ketika dilakukan pengu-rugan di Pulau Serangan dulu, kawasan Sanur paling pertama

    merasakan dampaknya. Abrasi merupakan dampak yang paling mudah dilihat pada waktu itu. Kehancuran pesisir juga menjadi bencana lingkungan yang dirasakan saat itu. Di balik itu juga ada ber-bagai kehancuran lingkungan lain seperti hancurnya terumbu karang tempat ikan hias, hilangnya peker-jaan nelayan, tercerabutnya tradisi lokal, dan masalah sosial lainnya. Mencermati pengalaman terse-but, kami masyarakat Sanur tegas menolak reklamasi Teluk Benoa, biar Pantai Sanur tidak rusak untuk kedua kalinya, ucapnya. Hal. 19Cara Demo

    Wilayah Pesisir Wajib Tolak reklamasi

    Denpasar (bali Post) Penolakan 18 desa adat terhadap

    rencana reklamasi teluk benoa ja-ngan dianggap remeh. karena itu

    sudah saatnya pejabat legislatif dan eksekutif bergerak dan mendengar-

    kan aspirasi masyarakat. Pejabat yang merupakan pilihan rakyat seharusnya

    tidak berdiam diri dan membiarkan masyarakat berjuang sendirian. ja-

    ngan berdiam begitu saja, apalagi para pejabat itu dipilih oleh rakyat. menga-

    pa masyarakat dibiarkan demo-demo seperti itu. wakili dong aspirasi rakyat,

    jangan biarkan hal ini berlarut-larut.

    jakarta (bali Post) Kejaksaan Agung (Kejakgung) membantah ru-

    mor akan menghentikan kasus Setya Novanto dan juga membantah bahwa penyelidikan rekaman PT Freeport Indonesia yang melibatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto masih jalan di tempat seka-lipun penyelidikan telah berlangsung sejak awal Desember 2015.

    Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Arminsyah membantah tidak majunya pe-nyelidikan karena tujuannya tidak lain adalah untuk mencari apakah ada unsur pidana dalam kasus itu. Ia membantah pihaknya akan menghentikan penye-lidikan kasus tersebut.

    Dia menegaskan, penyelidikan kasus itu murni penegakan hukum sebagai pembelajaran. Tidak ada jaminan (jika menghentikan penyelidikan). Ini kan proses, ada indikasi awal kita lihat, kumpulkan data setelah selesai baru disimpulkan, katanya.

    Setya Novanto sendiri, Kamis (4/2) kemarin dim-intai keterangan oleh kejaksaan. Setya Novanto akh-irnya hadir di Kejaksaan Agung setelah kejaksaan tiga kali melayangkan panggilan kepada dia.

    Arminsyah menyebutkan materi pertanyaan terhadap Setya Novanto masih berlangsung seputar soal pertemuan antara dia dengan Maroef Sjamsud-din yang saat itu masih menjabat Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dan pengusaha Riza Chalid. Materi pertanyaannya masih sebatas itu saja, katanya.

    Dia mengatakan, penyelidikan kasus rekaman PT FI yang sempat menghebohkan masyarakat yang berujung pada mundurnya Setya Novanto se-bagai Ketua DPR itu untuk mengumpulkan unsur pidananya. Justru itu yang sedang kita cari saat ini, tandasnya.

    Kejaksaan Agung sendiri telah menanyai Men-teri ESDM Sudirman Said, Maroef Sjamsuddin dan Sekjen DPR. Bahkan rekaman itu sendiri sudah dipegang oleh kejaksaan. (ant)

    Kejakgung Bantah Hentikan Kasus Setya Novanto

    jakarta (bali Post) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gol-

    kar hasil Munas Riau, Kamis (4/2) kemarin, menggelar rapat harian perdana sebagai ajang silaturahmi setelah kesepakatan kedua kubu atas penyelenggaraan munas bersama-sama. Rapat harian yang dipimpin Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Golkar hasil Munas Riau itu belum membahas soal munas secara men-detail. Hanya ada usulan-usulan agar munas diselenggarakan antara Maret dan Mei 2016, kemudian pembahasan kepanitiaannya dilaku-kan bersama-sama.

    Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Riau Agung Laksono meminta seluruh pengurus Golkar di daerah tidak menyeleng-garakan musyawarah daerah (musda) hingga musyawarah nasional selesai digelar. Ada baiknya konsolidasi dari atas ke bawah, mulai dari munas dan berlanjut musda. Maka saya

    mengusulkan agar musda-musda dihentikan dulu, ujar Agung Laksono dalam rapat itu.

    Agung mengaku telah mendengar informasi bahwa pengurus Golkar di daerah Sumatera dan Nusa Tenggara tengah menggelar musda. Menurutnya, sebaiknya hal itu dihentikan dulu agar perdamaian terjadi secara menyeluruh dan utuh.

    Sementara itu, Poros Muda Partai Golkar mengingatkan agar verifikasi kepesertaan di-lakukan dalam Musyawarah Nasional Golkar guna memastikan pemegang hak suara yang sah. Perlu dipastikan soal komposisi kepani-tiaan yang netral serta tidak bermasalah dan terkait dengan verifikasi kepesertaan munas, kata juru bicara Poros Muda Golkar Andi Sinulingga.

    Andi menyatakan bahwa pihaknya menyam-but baik inisiatif Aburizal Bakrie menggelar rapat harian perdana, Kamis kemarin. Rapat

    tersebut dihadiri oleh kedua kubu yang selama ini berkonflik. Namun, katanya, untuk me-mastikan konflik benar-benar berakhir melalui penyelenggaraan munas, DPP Partai Golkar harus dapat memastikan netralitas panitia serta melakukan verifikasi peserta munas.

    Poros Muda Partai Golkar berpendapat bahwa Munas Partai Golkar haruslah dipimpin oleh figur-figur yang netral dan bukan orang yang bermasalah, bukan juga orang-orang yang malah menjadi alat untuk kepentingan calon-calon tertentu, katanya. (kmb4/ant)

    Golkar di Daerah Diminta Tak Gelar Musda

    Bali Post/adeDiPerikSa - Mantan Ketua DPR Setya Novanto usai men-jalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/2) kemarin. Setya Novanto diperiksa terkait perkara PT Freeport Indonesia.

    Pertemuan - Wapres Jusuf Kalla se-laku Ketua Tim Transisi Partai Golkar menyaksikan dua petinggi Partai Gol-

    kar Agung Laksono (kiri) dan Aburizal Bakrie berjabat tangan seusai melaku-

    kan pertemuan tertutup di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (3/2). Bali Post/ant

    Bali Post/anttinju - Daud Cino Yordan (kanan) dan petinju Jepang Kato Yoshitaka usai timbang badan, Kamis kemarin. Juara dunia tinju kelas ringan WBO Yordan akan mela-wan Kato untuk mempertahankan gelarnya.

  • Denpasar (Bali Post) -Petugas Reskrim Polresta

    Denpasar, Kamis (4/2) kemarin melakukan pelimpahan atau tahap II kasus pengeroyokan yang menimpa Manajer Dis-kotek Sky Garden, Kenneth James Wickes (27), September lalu. Usai menerima pelimpa-han tahap II, tersangka Scott Dobson asal Australia (Ausie) langsung dijebloskan ke da-lam Lapas Kerobokan. Kami sudah menerima pelimpa-han tahap II dan sudah kami lakukan pemeriksaan, ujar Kasipidum Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar Ketut Maha Agung usai menerima pelimpa-han berkas.

    Dia mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, ter-sangkanya akan dilakukan penahanan. Dalam perkara ini, tersangka dijerat Pasal 170 ayat 1 jo 351 KUHP. Scott Dobson dibekuk polisi atas dugaan penganiayaan. Ausie itu juga sempat masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Ket-erlibatan tersangka sendiri terungkap berdasarkan reka-man CCTV di Diskotek Sky

    Garden. Dalam rekamanan tersebut, sekitar pukul 03.00 Wita terjadi aksi pengeroyokan yang diduga dipicu tersangka tidak mau membayar tagihan pembayaran makanan oleh kasir setempat. Kasir meng-informasikan ke manajernya (korban), bahwa tersangka tidak membayar. Korban pun menanyakan mengapa Scott tidak mau membayar. Namun bukan jawaban yang didapat, tetapi korban malah didorong.

    Tak hanya itu, rekan tersang-ka juga memegang korban dan sempat memukulnya. Di samping itu, ada juga pihak lain (diduga oknum petinju) yang melakukan pemukulan terhadap korban, disusul Scott yang melanjutkan aksi penga-niayaan tersebut. Atas aksi pengeroyokan itu, gigi korban rontok, kepala luka dan dijahit, juga menderita gegar otak rin-gan. Korban sempat dirawat di rumah sakit. (kmb37)

    SETIAP menjelang per-ayaan hari besar keagamaan, termasuk menyambut hari raya Galungan dan Kuningan, biasanya akan terjadi gejo-lak harga dan permasalahan terkait dengan ketersediaan pangan. Untuk itu, Pemkab Badung menggelar pasar mu-rah (PM) untuk masyarakat khususnya di Badung sebagai bagian dari yadnya. Pasar murah ini sesungguhnya salah satu sarana bagi kita bersa-ma untuk melakukan yad-nya. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Badung bersama segenap komponen yang ter-libat dalam pasar murah ini untuk melakukan yadnya, kata Sekretaris Daerah Ka-bupaten Badung, Kompyang R. Swandika. Pejabat asal Kerobokan, Badung ini menga-

    takan, pasar murah dipandang sangat sejalan dengan kebi-jakan dan komitmen Pemerin-tah Kabupaten Badung untuk menjaga kedaulatan pangan, menjaga ketahanan pangan serta menjaga dan mengenda-likan harga. Hal ini biasanya terjadi menjelang hari-hari

    besar keagamaan yang bi-asanya akan diikuti kenaikan sejumnlah harga kebutuhan pokok masyarakat. Mulai 2016 ini, pasar murah atau operasi pasar diorientasikan dan diarahkan sepenuhnya un-tuk melayani serta menyentuh secara langsung masyarakat yang ada di pedesaan. Secara berkelanjutan akan menyasar terus seluruh kecamatan di Kabupaten Badung, ungkap Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ba-dung tersebut. Ketua Umum Pengprov Kodrat Bali ini juga mengimbau kepada seluruh jajaran SKPD Kabupaten Ba-dung utamanya kepada TPID untuk menjaga agar harga-harga pangan yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat menjelang hari raya ini dapat dikendalikan. (par)

    Anggota Komisi III DPRD Bali Daerah Pemilihan (Dapil) Denpasar Ir. Ida Bagus Gede Udiyana yang ditemui, Kamis (4/2) kemarin, mengatakan wacana pembuatan retarding basin di Denpasar harus kem-bali dibangkitkan. Sebab, salah satu cara yang cukup efektif untuk menanggulangi banjir yakni kolam-kolam retensi ini. Pola ini sudah diterapkan di negara-negara Eropa sejak lama. Namun di tempat kita, pola ini dinilai masih sangat as-ing, kata politisi Golkar ini.

    Merealisasikan retarding

    basin, kata mantan Ketua Komisi B (kini Komisi III - red) DPRD Denpasar ini, diperlukan komitmen antara pemerintah kota dan provinsi serta lintas sektoral karena merupakan proyek multiyears. Bila tidak diterapkan pola seperti ini, maka akan sulit terealisasi. Terlebih, lahan yang tersedia di Denpasar cukup sulit. Menga-tasinya, bisa dilakukan dengan tukar guling. Artinya, lahan warga yang digunakan untuk retarding basin akan ditukar guling dengan lahan milik pemerintah sehingga rencana

    ini bisa direalisasikan, kata Udiyana.

    Udiyana mengatakan, imple-mentasi metode retarding basin adalah penyelesaian banjir di wilayah hilir, sebagaimana yang diterapkan di sejumlah wilayah di kota-kota di Jerman dan Belanda. Filosofi metode ini adalah mencegat air yang mengalir dari hulu dengan membuat kolam-kolam retensi sebelum masuk ke kawasan hilir. Retarding basin dibuat di bagian tengah dan hulu kanan-kiri alur sungai-sungai yang masuk kawasan yang akan diselamatkan. Retarding basin harus didesain ramah lingkun-gan. Artinya, bangunannya cukup dibuat dengan mengeruk dan melebarkan bantaran sun-gai. Juga bisa memanfaatkan cekungan-cekungan, situ, dan rawa-rawa yang masih ada di sepanjang sungai dan dengan pengerukan areal di tepi sungai

    untuk dijadikan kolam retard-ing basin.

    Terhadap rencana ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Denpasar Ir. I Ketut Winarta mengatakan, rencana pemban-gunan retarding basin di hilir Kota Denpasar sulit terwujud. Pasalnya, rencana ini masih terkendala dengan keberadaan lahan. Proyek penanggulangan banjir ini memerlukan lahan sedikitnya 15 hektar. Sementa-ra lahan yang dijadikan proyek pembangunan kolam besar ini di sekitar Subak Dadas, Jalan Gunung Supotan, Padangsam-bian Kelod, seluruhnya menjadi hak milik masyarakat. Kita masih terkendala lahan, ujar Winarta. (kmb12)

    2 Jumat Kliwon, 5 Februari 2016denpasar

    Sampaikan opini Anda hari ini di acara Warung Global FM 96,5web : www.radioglobalfmbali.com E-mail : [email protected]

    085 100 400 391, (0361) 819446

    Topik : wiryatama tak mau terjebak pro-kontra reklamasi

    FM 96,5

    FiGur Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

    Hubungi telepon 085 100 400 391, (0361) 819446FM 96,5PM Yadnya untuk Masyarakat

    Denpasar (Bali Post) Masalah terorisme masih

    menjadi perhatian serius aparat keamanan, baik itu Polri, TNI maupun instansi terkait lain-nya. Pasalnya, serangan dari kelompok radikal bisa terjadi ka-pan dan di mana saja, termasuk juga Bali. Sebagai daerah tujuan wisata dunia, Bali tentu harus mendapat penjagaan ketat agar terhindar dari serangan teroris. Untuk itu, semua pihak harus waspada dan mesti melakukan langkah antisipasi dengan tin-dakan deteksi dini.

    Kapendam IX/Udayana Let-kol Inf. J. Hotman Hutahae-an, S.Sos. ketika melakukan simakrama ke Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Kamis (4/2) kemarin, mengatakan terkait aksi terorisme, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah

    antisipasi. Bekerja sama dengan Polda Bali dan instansi terkait, pengamanan di wilayah Kodam IX/Udayana sudah ditingkat-kan. Sejumlah prajurit TNI te-lah dikerahkan guna melakukan penjagaan, pengamanan dan pengawasan di lapangan. Tentu-nya, mereka bergabung dengan Polri. Bersinergi dengan Polda Bali dan instansi terkait, kita harus meningkatkan kewasp-adaan, katanya.

    Selain melakukan penjagaan ketat di pintu-pintu masuk Bali, titik-titik rawan juga mesti harus mendapat pengawasan yang sama. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dari kami sendiri (Kodam IX/Udaya-na - red), peran Babinsa di lapangan lebih ditingkatkan. Selain itu, masyarakat juga

    mesti meningkatkan kewasp-adaan. Jika ada hal-hal yang mencurigakan di lingkungan masing-masing, segera melapor ke aparat keamanan terdekat terangnya.

    Perwira yang sempat mengemban tugas selama dua tahun di Kabupaten Buleleng ini juga menerangkan, situasi keamanan Bali sekarang masih kondusif. Tidak ada hal-hal mencurigakan yang terdeteksi. Akan tetapi, pihaknya meminta supaya semuanya tidak terlena, namun tetap waspada. Pintu masuk Bali seperti Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, Ban-dara Ngurah Rai, tetap menjadi prioritas pengawasan. Mudah-mudahan di wilayah Kodam IX/Udayana khususnya Bali tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, imbuhnya. (kmb21)

    Denpasar (Bali Post) -Petugas eksekusi dari

    Pengadilan Negeri (PN) Denpasar sudah dua kali gagal melakukan eksekusi lahan di Kampung Bugis, Serangan, Denpasar Se-latan, walaupun dikawal ratusan polisi. Atas pe-nundaan eksekusi itu, pros-es hukum atau perlawanan kembali dilakukan warga Kampung Bugis atas tanah seluas 9.400 meter persegi melalui kuasa hukumnya, Rizal Akbar Maya Poetra.

    Kamis (4/2) kemarin, majelis hakim yang diket-uai Achmad Peten Sili melakukan sidang di lokasi atau pemeriksaan setem-pat (PS). Pantauan Bali Post, saat dilakukan PS, banyak warga Kampung Bugis yang menyaksikan-nya, termasuk di antaran-

    ya tokoh puri yakni Ida Cokorda Pemecutan. Se-mentara majelis memper-tanyakan perihal objek sengketa yang dimaksud. Pihak Rizal selain menun-jukkan lokasi, juga menun-jukkan soal bangunan dan kuburan sebagai cagar budaya. Saat itu, majelis hakim minta Rizal mem-berikan keterangan yang benar.

    S a y a s u d a h b a c a berkas, jadi kami minta diberikan keterangan yang benar, ucap Peten Sili. Setelah melakukan pengecekan lokasi dan dokumen, majelis hakim akhirnya menutup sidang dan akan melanjutkannya pada Kamis (18/2) men-datang di PN Denpasar dengan pemeriksaan saksi lanjutan. (kmb37)

    Minimalkan Banjir, Bangkitkan Pembuatan Retarding BasinDenpasar (Bali Post)

    Ancaman banjir di Denpasar semakin meluas. Hal ini terlihat dari kasus banjir yang terjadi, Rabu (3/2) lalu. Sejumlah lokasi yang sebelumnya bebas banjir, kini mulai tergenang air cukup tinggi. Kondisi ini harus dilakukan langkah strategis dalam memi-nimalkan banjir di kota ini. Salah satu yang perlu diterapkan yakni pembuatan kolam-kolam retensi atau yang dikenal dengan retarding basin.Bali Post/may

    Aksi Solidaritas Peduli KankerSALAH satu kendala dalam menangani kasus kanker, masyarakat lebih memilih pen-gobatan alternatif dibandingkan medis. Maka dari itu, dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari, Komunitas Mahasiswa Peduli Kanker (Kompak) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana melakukan aksi solidaritas di perempatan Catur Muka Denpasar, Kamis (4/2) kemarin. Dalam aksi solidaritas tersebut, mereka menyuarakan kepada masyarakat untuk melakukan pengobatan medis. Ketua panitia aksi solidaritas tersebut, Nila Triana, mengatakan jika melakukan pengobatan pada stadium awal, kanker dapat disembuhkan. Sebab, kanker bisa dicegah dan diobati, karenanya diperlukan deteksi dini. (may)

    Dua Kali Gagal Lakukan Eksekusi

    Hakim Lakukan PS di Serangan

    Kasus Pengeroyokan Manajer Diskotek

    Ausie Dijebloskan ke Lapas Kerobokan

    Bali Post/ekaKUNJUNGAN - Kapendam IX/Udayana Letkol Inf. J. Hotman Hutahaean bersama staf berkunjung ke Gedung Pers Bali K. Nadha, Denpasar, Kamis (4/2) kemarin.

    Tangkal Serangan Kelompok RadikalSemua Harus Lakukan Deteksi Dini

    Bali Post/par

    Bali Post/asaPS - Majelis hakim PN Denpasar diketuai Achmad Peten Sili melakukan sidang di tempat atau pemeriksaan setempat (PS) di Kampung Bugis, Serangan.

  • RANGKAIAN perayaan Nyepi aka 1938 yang meliputi melasti, tawur dan catur be-rata panyepian, tetap berjalan sebagaimana perayaan Nyepi tahun sebelumnya. Keputu-san pelaksanaan terutama berkenaan dengan upacara Tawur Agung Kasanga akan tetap dilaksanakan pada Tilem Sasih Caitra (Kasanga), Selasa 8 Maret 2016 di Catus Pata Agung Bencingah Puri Ageng Mengwi.

    Pelaksanaan Tawur Agung Kasanga sebagai satu-kesat-uan dari rangkaian perayaan Nyepi Isaka 1938, telah dipu-tuskan secara bersama-sama pada rapat yang dihadiri Pen-jabat (Pj.) Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka, M.M., Ketua Umum Parisada Kabupaten Badung Ida Ped-anda Ngurah Putra Keniten dari Geria Kediri Sangeh, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Kakandep Agama Kabupaten Badung I Nyoman Arya, S.Ag.. M.Pd.A., Ketua Majelis Madya Desa Pakra-man (MMDP) Kabupaten Ba-dung I.B. Anom, Ketua Harian Parisada Kabupaten Badung I Nyoman Sukada, dan Wakil Ketua MMDP IGN Wiadnyana serta Kadis Kebudayaan I.B. Anom Bhasma serta Kabag Humas dan Protokol Badung A.A. Gede Raka Yuda di Ruang Pertemuan Bupati Badung Nayaka Gosana Puspem Ba-dung, Kamis (4/2) kemarin.

    Kabag Humas dan Protokol Badung A.A. Gede Raka Yuda menjelaskan, rapat menden-garkan langsung masukan dari Kakandep Agama Badung, MMDP Badung, serta menden-garkan petunjuk Ida Pedanda yang juga Ketua Umum Pari-sada Kabupaten Badung serta laporan Kadis Kebudayaan Badung, yang menyampaikan

    latar belakang serta mengung-kapkan sumber-sumber sastra berkenaan dengan pelaksa-naan tawur, baik menurut sastra/Lontar Sundarigama, Aji Swamandala, Widi Sastra, termasuk bersumber dari Him-punan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir terhadap aspek-aspek agama Hindu yang diterbitkan oleh Pemerin-tah Provinsi Bali melalui Biro Kesra Pemprov Bali. Akhirnya, Pj. Bupati Badung menyampai-kan keputusan bersama yang intinya bahwa pelaksanaan seluruh rangkaian Nyepi Ta-hun aka 1938 di Kabupaten Badung akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

    Diharapkan, se luruh masyarakat di Kabupaten Badung dapat melaksanakan keputusan bersama ini. Untuk itu, kepada Kepala Dinas Ke-budayaan Kabupaten Badung diperintahkan untuk segera menindaklanjutinya dengan menerbitkan surat edaran pelaksanaan Tawur Agung Kasanga Hari Raya Nyepi Tahun aka 1938 kepada

    bendesa adat se-Kabupaten Badung. Dalam pertemuan tersebut juga terungkap, ha-sil keputusan bersama pada Paruman Sulinggih Kabu-paten Badung yang dilaksana-kan tanggal 22 Januari 2016 lalu yang dihadiri Parisada Kabupaten Badung, MMDP, MADP dan bendesa adat seba-gaimana dirilis oleh sejumlah media massa sebelumnya merupakan sebuah Dharma Tatimbang.

    Hal senada diungkapkan Kakandep Agama Badung, I Nyoman Arya. Menurut-nya, sejak awal saat rapat di provinsi, Kabupaten Badung menempatkan diri untuk me-nyampaikan dharma tatim-bang dengan menyampaikan landasan-landasan sastra. Dari berbagai sumber yang ada, masing-masing memi-liki kesamaan, ibarat keris yang memiliki kedua sisi yang mirip. Rangkaian pelaksa-naan upacara Nyepi mulai dari melasti, tawur kasanga, merupakan satu-kesatuan, pungkasnya. (ad214)

    BadungJumat Kliwon, 5 Februari 2016 3

    Mangupura (Bali Post) Pascaditerjang banjir, Rabu (4/2) lalu, Ba-

    dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung terus memantau perkem-bangan di lima titik rawan banjir. Lima titik rawan banjir itu adalah Jalan Kartika Plaza, Jalan Kunti, Jalan Yudistira (Kuta), Jalan Tangkuban Perahu (Kuta Utara), dan Gang Baik-baik (Seminyak).

    Banjir di lima titik tersebut, kata Kasi Lo-gistik BPBD Badung I Gde Suarjaya, sangat berpotensi terjadi kembali bila curah hujan tinggi dan berlangsung cukup lama. Ter-lebih, curah hujan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Saat ini kami terus memantau perkembangan di lima titik terse-but. Sebab, genangan air akibat hujan kemarin paling parah terjadi di lima titik itu. Di timur Lapas Kerobokan air bahkan menghanyutkan sebuah sepeda motor, ujar Gde Suarjaya, Kamis (4/2) kemarin.

    Menurutnya, luapan air di lokasi tersebut dipicu curah hujan yang tinggi dan lama. Selain itu, perilaku buruk masyarakat juga menyumbang andil besar dalam bencana ini.

    Sampah yang berjubel di bawah gorong-gorong membuat air meluap ke jalan dan ke permuki-man warga. Walaupun infrastruktur gorong-gorong dan trotoar bagus, namun sampah yang dibuang masyarakat masih menjadi penghambat laju air, jelasnya.

    Melihat kondisi tersebut, pihaknya me-minta masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Ia juga mengajak masyarakat agar menjaga kebersihan lingkun-gan. Imbauan kami, jangan buang sampah sembarangan. Kan rugi trotoar bagus tapi di bawahnya mampet oleh sampah, tegasnya.

    Dia mengakui, potensi akan terjadinya ban-jir susulan sangat besar. Mengingat, daerah itu sudah menjadi langganan banjir tiap tahun. Kalau hujan, lima titik ini jadi titik fokus kami. Selain itu, kami juga siaga akan pohon tumbang dan longsor, ucapnya.

    Berdasarkan pendataan BPBD Badung, hujan Rabu (3/2) lalu tidak banyak menim-bulkan kerugian materi. Hanya sebuah sepeda motor hanyut di samping Lapas Kerobokan dan pohon tumbang di Dalung. Total kerugian diperkirakan belasan juta rupiah. (kmb27)

    Mangupura (Bali Post) -Eksekusi lahan atau tanah

    eks KNPI di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, yang po-sisinya persis di tebing laut, Kamis (4/2) kemarin berjalan mulus. Eksekusi yang dikawal ratusan polisi dari Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan itu, dilakukan Pen-gadilan Negeri (PN) Denpasar yang dipimpin Sekretaris PN Ketut Sulendra.

    Pembacaan eksekusi yang melibatkan pihak Badan Perta-

    nahan (BPN) sempat mendap-atkan perlawanan dari Edward Tobing, kuasa hukum Anton Wirawan dan Agus Wijaya. Persi dia, tanah dua kliennya ini tidak pernah berperkara tetapi ikut disita bersama tanah milik tergugat Loeana Kanginandhi. Kami tegaskan, tanah klien kami tidak pernah berperkara, kenapa ikut diek-sekusi, protes Edward.

    Walau mendapat perlawan-an dari pemilik tanah, eksekusi tetap berjalan lancar. Eksekusi

    tersebut berdasarkan perkara nomor 143/Pdt.G/2008/PN Dps yang sudah inkracht (berkekuatan hukum tetap) setelah diputus Mahkamah Agung (MA) antara penggugat Putra Masagung melawan tergugat Loeana Kanginan-dhi. Pihak penggugat sebagai pemenang bersama Panitera PN Denpasar Ketut Sulen-dra lalu melakukan eksekusi yang dimulai di Kantor Lurah Jimbaran. Panitera kemudian melakukan eksekusi tanah

    SHGB No. 744/Desa Jimbaran seluas 12.000 m2 dan SHM No. 4038/Desa jimbaran seluas 3.840 m2. Tanah ini sudah resmi dieksekusi dan semua pihak yang berada di tanah ini harus segera mematuhi eksekusi, petintah petugas eksekusi. Meski demikian, Edward mengatakan saat ini masih melakukan perlawanan di PN Denpasar atas eksekusi ini. Ia juga masih menunggu hasil perhitungan BPN Ba-dung. (kmb37)

    Saduarsa selaku pemilik kafe diduga juga memeras dan menyekap karyawan-nya. Dari 26 waitress, tiga di antaranya masih di bawah umur berinisial Ch (17), Sal (15) dan San (14). Menurut Kapolsek Mengwi Kompol Nengah Sumadi didampingi Kanit Reskrim AKP Jackson J.D. Tindage, Kamis (4/2) kemarin, terungkapnya ka-sus ini berawal dari adanya informasi jika di kafe terse-but ada penyekapan. Se-lain itu, pemilik kafe yaitu Saduarsa mempekerjakan waitress di bawah umur. Sebagian besar waitress itu berasal dari Bandung, Jawa Barat. Setelah kafe tutup sekitar pukul 04.00 Wita, mereka disekap di mes yang dikunci dari luar. Mereka juga harus menang-gung biaya opersional kafe, tegas Jackson.

    Berdasarkan hasil pe-

    nyelidikan dan keteran-gan saksi-saksi, pada Senin (16/11) sekitar pukul 17.00 Wita, tim Ospnal dipimpin AKP Jackson menggerebek kafe tersebut. Saat itu, dia-mankan 26 cewek kafe di satu ruangan di mana pintu dan jendelanya dikunci dari luar. Selain itu, disita pulu-han KTP diduga palsu. Dari hasil penyidikan, terungkap pemilik kafe melakukan pemufakatan jahat den-gan tersangka Entin yang berperan merekrut ABG sebagai waitress, mengurus pemberangkatan dari Band-ung ke Bali dan menyiap-kan data pembuatan KTP palsu. Elin, Aimas (DPO), Ica (DPO) dan Syeba (DPO) berperan sebagai perekrut. Setelah dapat korbannya, mereka menghubungi Sadu-arsa dan selanjutnya En-tin memproses akomodasi dan pemberangkatan dari

    Jawa Barat ke Bali dengan menumpang pesawat. Apa-bila berhasil merekrut satu orang, mereka mendapat komisi Rp 500 ribu. Mereka tidak minta persetujuan orangtua korban. Mereka juga terlibat pembuatan KTP palsu. Korbannya be-rasal dari Medan dan Band-ung, ujar Kanit Reskrim asal Manado ini.

    Setibanya di Bali, korban ditampung dan disekap da-lam salah satu kamar di mes kafe. Malamnya, mereka dipekerjakan sebagai wait-ress kafe. Para korban juga disuruh menandatangani kontrak kerja selama seta-hun. Jika keluar sebelum waktunya, korban harus bayar tiap bulan Rp 1 juta. Misalnya kalau keluar pada bulan Oktober, maka korban harus bayar tagihan bulan November dan Desember masing-masing Rp 1 juta, tandas Jackson.

    Selain itu, mereka dibe-bankan bayar biaya kasur, lemari, tiket pesawat dan pembuatan KTP palsu. Un-tuk biaya KTP palsu, korban dikenakan Rp 750.000. Tak hanya itu, pekerja kafe ini juga kena biaya listrik Rp 150 ribu per orang, uang piket Rp 100 ribu per orang dan uang pecalang masing-

    masing Rp 50.000. Jika ada pengunjung kafe ngebon, ditanggung korban dengan memotong penghasilannya. Padahal, mereka tidak digaji bulanan. Penghasilan kor-ban dihitung berapa banyak jual bir. Per botol mereka da-pat bayaran Rp 11.000, kata Jackson didampingi Panit Buser Iptu Gusti Lanang Jelantik.

    Hasil pengembangan ka-sus itu, ditangkap pem-buat KTP palsu Trie dan Dias di Bandung. KTP palsu dibuat dengan proses seder-hana yaitu dicetak dengan printer. Barang bukti yang diamankan dari tersangka Saduarsa yaitu 24 KTP mi-lik karyawannya, 15 lembar perjanjian kontrak kerja, dua buku catatan bon, penjualan bir dan 24 amlop berisi bon karyawan. Untuk Entin, dis-ita tiga HP. Sementara dari Elin, diamankan HP, dari Tri disita 13 KTP palsu dan dari Dias diamankan 13 KTP palsu. Tersangka Saduarsa dikenakan pasal berlapis yaitu Undang-undang Tin-dak Pidana Perdagangan Orang, Perlindungan Anak dan Ketenagakerjaan. Untuk korban di bawah umur, kami berkoodinasi dengan LBH dan P2TP2A Badung, kata Kompol Sumadi. (kmb36)

    Sindikat Eksploitasi Anak di Bawah Umur DitangkapMangupura (Bali Post) -

    Polsek Mengwi mengungkap kasus dugaan hu-man trafficking di Kafe Shinta di Banjar Gegaran Desa Baha, Mengwi, Badung, November lalu. Hasil pengembangan hingga Rabu (3/2), ditangkap lima pelaku yaitu I Made Saduarsa alias Babe (46), Elin Herlina alias Lina (32), Entin Kartini alias Resti (33), Trie Budhi Santoso alias TBX (33) dan Raden Diaz Hadiman alias Dias (35). Para pelaku diduga meru-pakan sindikat eksploitasi anak di bawah umur Jawa Barat-Medan-Bali.

    Keputusan Bersama Pemkab, PHDI dan MMDP

    Tawur Dilaksanakan pada Tilem Kasanga

    BERSAMA - Pj. Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka didampingi Sekda Kompyang R. Swandika beserta Ketua Umum Parisada Kabupaten Badung Ida Pedanda Ngurah Putra Keniten dari Geria Kediri Sangeh dan pimpinan MMDP berfose bersama seusai rapat di Puspem Badung, Kamis (4/2) kemarin.

    Ratusan Polisi Kawal Eksekusi Eks Lahan KNPI

    Lima Titik Berpotensi Kembali Banjir

  • Jumat Kliwon, 5 Februari 2016info seremoniAL4

    Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan usaha/lembaga, csR, kegiatan public relations, promosi usaha, dll hub bag iklan: 0361-225764 atau sekretariat @ balipost.com Naskah maksimum 2000karakter + foto (jpg/tiff) diterima paling lambat pkl. 17.30 wita.

    DENPASAR - Hadiri Baksos Penyembuhan Reiki-LingChi Sabtu, 6 Februari 2016

    Jam: 08.00-10.00 di Gedung PWI JL. Gatot Subroto, Lumintang, Denpasar.

    Penyembuhan ini Gratis dan terbuka untuk umum, tidak perlu mendaftar

    langsung datang. Saksikan dialog bersama Ricky Suharlim pada hari Jumat, 5

    Februari 2016 di Bali TV Jam:16.00 dan di TVRI Bali Jam :18.00 Ricky Suharlim

    penerima dua rekor MURI yang sering tampil di TV Nasional maupunTV lokal

    akan hadir memimpin penyembuhan dan pelatihan di Denpasar.

    PELATIHAN DAN PENYEMBUHANREIKI-LINGCHIDI DENPASARIkuti Dialog bersama Bapak Ricky Suharlim hari Jumat, 5 Februari 2016

    di Bali TV Jam: 16.00wita dan di TVRI Bali Jam : 18.00wita

    M.0000289-SMR

    Ricky Suharlim pimpin penyembuhan

    Bulankemarentiang ikutbelajar PAKET

    (Reiki.1 dan 2) yang biayanya satu juta di

    hotel Nikki. Latihan dan lakukan yang

    diajarkan oleh Bapak Ricky Suharlim,

    hasilnya banyak sembuh. Sebelumnya

    tiang banyak penyakitnya, rematik, asam-

    urat, kolesterol dan sering pilek & masuk

    angin. Nyatanya sekarang badan jadi

    ringan kalau kena hujan atau naik motor

    sudah kuat tidak masuk angin lagi.

    Kemaren cek di lab semuanya hampir

    normal. Astungkara Dagangan juga

    mangkin laku.., ungkap Bu Made (52)

    ketika diwawancara kemaren. Hari

    Minggu besok banyak teman yang mau

    belajar Paket Reiki-LingChi ini langsung ke

    PakRickySuharlim, lanjutnya.

    Bagi yang sudah LingChi dasar besok

    Ikuti Lokakarya / Pelatihan Reiki-

    LingChi pada hari Minggu, 7 Februari

    2016 jam: 08.00 pagi di Hotel NIKKI, JL.

    GatotSubroto IVno.18DenpasarBali.

    adalah pendaftaran terakhir untuk ikut

    LINGCHI LANJUTAN tanggal, 28bulan ini di

    Denpasar.

    (red)

    Informasi hubungi Telp: 085 1000

    83208.- HP: 0811.309.178 klik Website:

    www.reikilingchi.com

    UNIVERSITAS Dhyana Pura (Undhira) Bali menggelar ku-liah umum tentang pendididkan karakter, Rabu (3/2) lalu. Kuliah umum yang bertemakan Model Penciptaan Wirausaha Muda Pe-mula melalui Inkubator Wirausa-ha itu menampilkan narasumber Ketua Inkubator Bisnis Universi-tas Udayana Sayu Ketut Sutrisna Dewi, S.E., M.M., Ak.

    Seminar tersebut diikuti seki-tar 300 orang mahasiswa dari 13 program studi yang ada di Undhi-ra yang kini telah terakreditasi, didampingi para ketua program studi di masingmasing juru-san. Seminar ini dibuka Rektor Undhira Dr. dr. Made Nyandra, Sp.KJ., M.Repro., FIAS. Acara ini dihadiri pula Wakil Rektor I Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., M.MA., M.A., Kepala Lembaga Pembelajaran Karakter Rahmadi Prasetyo, S.T., M.T. dan para dosen di lingkungan Undhira.

    Dalam sambutannya, Rektor Undhira menyampaikan Undhira selalu mengkhususkan hari Rabu sebagai Hari Karakter. Dalam satu hari tersebut, tidak ada

    perkuliahan rutin seperti biasa, namun dikemas dalam bentuk seminar atau kuliah umum yang berhubungan dengan penana-man dan pembentukan karakter bagi seluruh civitas akademika Undhira.

    Kuliah umum dan sharing pengalaman dari para motivator diharapkan akan membangun karakter, jiwa dan semangat para mahasiswa untuk berkarya. Ada 7 karakter Undhira yang senan-tiasa dibangun yakni percaya diri, integritas, keberagaman, kewirausahaan, pemimpin yang melayani, profesional dan mend-unia. Tahun 2016 ini dicanangkan sebagai tahun Kewirausahaan. Setiap mahasiswa dibekali den-gan jiwa kewirausahaan sehingga mereka bukan hanya sebagai pencari kerja namun lebih kepada pencipta lapangan kerja.

    Sementara itu, narasumber Sayu Ketut Sutrisna Dewi menya-takan mahasiswa harus memiliki jiwa dan semangat enterepreneur-ship yakni mau bersaing, berani mencoba sesuai dengan potensi dan minat diri, selalu meman-

    faatkan setiap kesempatan dan tidak mudah menyerah. Setiap kewirausahaan selalu didasari oleh 7 S yakni space (tempat yang ada), shared (fasilitas), services (konsultasi usaha), sup-port (akses), skill development (pelatihan SDM), seed capital (akses pendanaan) dan synergi (kerja sama).

    Seperti diketahui Undhira kini memiliki 7 jurusan dengan 13 pro-gram studi yang telah terakredi-tasi yakni Jurusan Manajemen dan Bisnis dengan program Studi Manajemen dan Program Studi D-3 Manajemen Pemasaran. Ju-rusan Psikologi dengan Program Studi Psikologi, Jurusan Kegu-ruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi PKK dan Program Studi PG PAUD. Jurusan Sastra Inggris dengan Program Studi Sastra Inggris, Jurusan Biote-knologi dengan Program Studi Bi-ologi, Jurusan Komputer dengan Program Studi Sistem Informasi dan Program Studi Teknik In-formasi dan Jurusan Kesehatan dengan Program Studi Fisiot-erapi, Program Studi Rekam Medis, Program Studi Kesehatan Masyarakat, dan Program Studi Ilmu Gizi. Di samping program S-1, Undhira juga memiliki Pro-gram Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata (PPLP) dengan pro-gram pelatihan 1 hingga 3 tahun yang memberikan keterampilan di bidang pariwisata.

    Diharapkan, melalui pendidi-kan karakter akan menghasil-kan lulusan yang berkualitas dan memiliki jiwa kewirausa-haan dan terlebih lagi menghasil-kan generasi muda yang berkara-ter mulia sebagai wujud jati diri bangsa. (ad394)

    SEKOLAH Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) meraih peringkat ke-123 dari 3.320 per-guruan tinggi (PT) di Indonesia. Prestasi tersebut diperoleh sesuai dengan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan Nomor: 492.a/M/Kp/VIII/2015. Klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia tersebut diikuti oleh 3.320 perguruan tinggi di se-luruh Indonesia dan mendapatkan peringkat nomor 6 se-Bali.

    I Made Sudjana, S.E., M.M., CHT., CHA. selaku Ketua STPBI mengucapkan syukur karena STPBI berhasil meraih peringkat tersebut. Meskipun perguruan tinggi ini tergolong masih muda dalam ranah pendidikan di In-donesia karena didirikan tahun 2008, ujar I Made Sudjana.

    Sudjana juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jaja-ran pejabat struktural dan fung-sional, beserta seluruh pegawai atas kerja kerasnya selama ini se-hingga STPBI bisa mendapatkan peringkat seperti itu. Ditegaskan, klasifikasi dan pemeringkatan sebagaimana dimaksud dalam surat keputusan tersebut disusun berdasarkan empat kriteria yaitu kualitas sumber daya manusia, kualitas manajemen, kualitas kegiatan kemahasiswaan serta kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Melalui prestasi tersebut, STPBI akan terus meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap

    masyarakat dalam bidang pendidi-kan perhotelan dan pariwisata.

    Sudjana menambahkan, dalam waktu dekat ini STPBI akan me-luncurkan program pascasarjana untuk ilmu pariwisata terapan mengingat selama ini belum ada S-2 ilmu pariwisata terapan. Rencana tersebut didasarkan atas visi STPBI untuk menjadi lem-baga pendidikan tinggi di bidang perhotelan dan kepariwisataan yang unggul, mandiri dan mampu

    bersaing di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2018.

    Saat ini jurusan yang dimi-nati di STPBI adalah Diploma 4 Manajemen Perhotelan (D-4 MPH) dan Diploma 4 Manaje-men Kepariwisataan (D-4 MKP) yang setara dengan taraf sarjana, kemudian Diploma 3 (D-3) Mana-jemen Perhotelan serta program vokasi yang lain dengan konsen-trasi khusus. Selain itu, untuk kesempatan training pun STPBI sudah memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang ada di Bali untuk dapat melaksanakan on the job training (OJT) dengan program visa J-1 ke Amerika Serikat selama 1 tahun. Program tersebut juga berhasil membawa salah satu mahasiswa STPBI Martinus Ongkowijoyo menerima beberapa penghargaan dari Hotel Saint Regis Bal Harbor, Miami dengan prestasi Honorable Men-tion. Sesuai dengan motto STPBI/SPB yang berbunyi The Quality is our Prime Concern, maka STPBI sangat mendukung setiap kegia-tan mahasiswa yang berprestasi tersebut.

    STPBI juga akan kembali melaksanakan Penerimaan Ma-hasiswa Baru pada bulan Juli dan Agustus 2016 untuk tahun ajaran baru ini dan pendaftaran sudah dapat dilakukan secara online melalui website STPBI yaitu www.stpbi.ac.id pada bagian mengun-duh di kolom pojok kanan bawah website. (ad393)

    MENYIKAPI hasil pertemuan di Kantor Gubernur Bali pada 18 Janu-ari 2016 yang diadakan dengan unsur DPD-RI, Kapolda Bali, Danrem TNI-AD, MUDP Bali, Kemenkum HAM RI dan sejumlah ormas, Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menegaskan penolakannya akan munculnya ba-liho Galungan dan Nyepi dari ormas yang memiliki catatan anarkis dan sedang menghadapi masalah hukum. Hal ini untuk menghormati proses hukum yang berlangsung setelah kerusuhan ormas berlangsung pada 17 Desember 2015 yang menewaskan 4 orang krama Bali.

    Gerakan moral Satyagraha ini terus disampaikan oleh Gusti Weda-karna yang lebih memilih penga-manan berbasis adat Hindu yakni pecalang atau jagabaya. Sikap tegas itu disampaikan Gusti Wedakarna saat hadir di Karangasem dalam rangka bertemu dengan sejumlah to-koh adat terkait penolakan desa sya-riah. Saya meminta agar desa adat di Bali membantu DPD-RI dalam melarang pemasangan baliho ormas yang masih punya masalah hukum di Bali. Pelarangan ini agar tidak meng-ganggu suasana kebatinan penyelidi-kan kasus hukum di Bali. Sehingga suasana kondusif saat Galungan dan

    Kuningan serta Nyepi bisa terjaga. Solusi tegas lainnya, agar pecalang dan jagabaya Bali diberdayakan. Saya minta semua pengamanan desa adat agar diprioritaskan kepada pecalang dan jagabaya di desa adat. Siapa pun harus tunduk terhadap hukum adat Hindu di Bali, termasuk wisatawan, para pendatang dan juga masyarakat non-Hindu. Mari kita hargai dresta adat Bali yang dijiwai oleh nilai Hindu, ungkap Senator Wedakarna.

    Selain itu, pihaknya meminta kepada seluruh pengusaha di Bali baik pengusaha pribumi Bali maupun pengusaha pendatang untuk me-masang penjor di setiap lingkungan perusahaannya dan juga menyum-bangkan hewan ternak babi kepada masyarakat di sekitar desa yang membutuhkan. Saya minta kepada desa adat untuk tegas meminta pro-gram CSR kepada perusahaan yang ada di sekitar. Perusahaan ini bukan cuma pengusaha besar, tapi setiap usaha yang ada di wewengkon desa adat berhak dimintakan bantuan, termasuk warung, minimarket, toko dan lain sebagainya. Saya tegaskan, bahwa desa adat tidak mengemis, tapi desa adat mengingatkan bahwa siapa pun tinggal di Bali wajib untuk meng-hormati dan menjaga nilai sosial adat

    Bali. Aturan dan hukum tentang CSR sudah jelas dan itu kewajiban setiap usaha yang beroperasi di Indonesia. Ya, kalau di Bali ya sesuaikanlah. Misalnya menyumbang babi guling dan ternak babi pada keluarga yang tidak mampu atau berdana punia di pura khayangan saat Galungan dan Nyepi, ungkap Gusti Wedakarna.

    Gusti Wedakarna juga meminta kepada pengusaha di Bali agar memasang penjor di depan tempat usaha. Penjor itu bukan terkait degan agama Hindu saja, tapi ini urusan jagat dan adat Bali. Jika anda berani minum airnya Bali, bernapas dengan udara di Bali yang didoakan dengan asap dupa dan canang sari, cari makan di Bali serta tidak malu mengais rezeki dari dunia pariwisata Bali yang dijiwai oleh agama Hindu, maka anda harus berani berkorban dan menunjukkan anda menghargai toleransi dan Pancasila. Caranya, lebih pedulilah pada adat istiadat Bali. Saya minta seluruh desa adat mengimbau agar pengusaha penda-tang (tamiu) untuk memasang penjor di seluruh Bali. Sekalian memer-iksa apakah perusahaan itu memiliki karyawan pribumi Bali atau tidak. Jika tidak mekakukan ini, desa adat bisa beri sanksi adat, ungkap Shri Gusti Wedakarna. (ad211)

    MENGAWALI tahun 2016, Bandara I Gusti Ngurah Rai meng-gelar kegiatan donor darah, Kamis (4/2) kemarin. Kegiatan yang ber-tempat di area Kedatangan Domes-tik ini dalam rangka peringatan bulan K3 (keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja) dan juga serangkaian kegiatan HUT Ang-kasa Pura I (Persero) ke-52. Aksi sosial ini secara resmi dibuka oleh General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo, didampingi perwakilan dari PMI Provinsi Bali.

    Kegiatan donor darah yang mengambil tema Ayo Donor Darah Satukan Hati Untuk Peduli ini merupakan kerja sama Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan PMI Provinsi Bali. Selain melibatkan pegawai Angkasa Pura Airport,

    kegiatan ini juga melibatkan se-genap komunitas bandara sep-erti Airlines, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina Kesehatan dan pihak yang melaksanakan kegiatan usaha di bandara.

    Menurut Trikora, donor darah ini merupakan kegiatan positif yang dilakukan secara rutin setiap tahun. Selain dalam rangka bulan K3 dan HUT Angkasa Pura Airport ke-52, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa solidari-tas sosial di kalangan para peng-guna bandara. Dikatakannya, ke-tika kita mendonorkan darah, kita tidak pernah tahu siapa yang akan menggunakannya. Sesuai dengan tema kegiatan donor darah ini, di situlah letak solidaritas sosial, di mana kita peduli dan berkontribusi untuk seseorang tanpa mengenal-

    nya terlebih dahulu, katanya.Pihaknya berharap acara do-

    nor darah ini selanjutnya menda-pat antusiansme yang lebih, seh-ingga mampu menghimpun lebih banyak kantong darah. Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak terkait juga akan dijajaki dalam mewujudkan aksi donor darah yang lebih terintegrasi untuk mendapatkan output yang lebih baik. Untuk keg-iatan donor darah kali i n i , k a m i menarget -kan seban-yak 100 kan-tong darah, u j a r n y a . (ad212)

    Amlapura (Bali Post) I Ketut Alit Putra alias Kardi

    (29) dijatuhi pidana penjara se-lama lima tahun pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Amlapu-ra, Kamis (4/2) kemarin. Pemuda asal Sidemen, Karangasem ini dibuktikan secara sah dan meya-kinkan bersalah melanggar UU Perlindungan Anak. Kardi ter-bukti menyetubuhi anak di bawah umur yakni korban seorang siswi SMK, Ni Luh RA (17).

    Selain dihukum penjara selama lima tahun, Kardi juga diwajibkan membayar denda Rp 60 juta sub-sider tiga bulan kurungan. Pada persidangan terungkap, Kardi yang berprofesi sebagai penjual arak itu mengaku-ngaku sebagai intel yang bertugas di Mapolres Gianyar. Den-gan mengaku sebagai anggota intel, dia seringkali bertandang ke rumah orangtua korban RA di Klungkung. Mereka pacaran, sementara korban RA masih di bawah usia 18 tahun atau masih tergolong anak-anak. Selain Kardi kerap bertandang ke rumah korban, juga satu kali minta izin orangtua korban untuk menga-jak korban menonton pertunjukan kesenian Calonarang di Gianyar. Orangtua korban mengizinkan dan Kardi dipercaya karena mengaku sebagai anggota intel.

    Atas putusan lima tahun pen-jara, baik Kardi maupun JPU dari Kejari Amlapura Ni Wayan Sri Astini sama-sama menyatakan langsung menerima putusan ma-jelis hakim yang diketuai Dzurkar-nain, S.H., M.H. tersebut. Putusan majelis hakim lebih rendah diband-ingkan JPU yang menuntut Kardi dipenjara selama enam tahun dan membayar denda Rp 60 juta sub-sider enam bulan kurungan.

    Kardi selain menerima huku-

    man, dia mengaku menyesali per-buatannya. Dia dibekuk polisi 17 Oktober lalu setelah orangtua kor-ban melapor ke Mapolsek Sidemen. Semula, Kardi dilaporkan melari-kan korban RA. Pada pengemban-gan penyelidikan, diketahui Kardi sudah beberapakali menyetubuhi korban RA yang saat itu baru kelas II SMK. Keduanya sudah berke-nalan saat korban baru kelas III SMP. Saat kelas I SMK, keduanya pacaran. Mereka juga beberapak-ali kencan di satu penginapan di Klungkung. Keduanya juga pernah melakukan hubungan layaknya suami-istri di wilayah Jumpai, Bumi Serombotan. Pada visum et revertum yang dilampirkan dalam berita acara pemeriksaan, dokter yang memeriksa menyatakan ada robekan lama pada selaput dara korban. Robekan itu akibat masuknya benda tumpul.

    Kardi mengatakan, sebelum ditangkap polisi, pada 16 Okbto-ber tahun lalu, dia baru pulang dari mengirim arak ke Nusa Dua. Pulang sekitar pukul 21.00 dan saat itu dia sudah mabuk karena sempat minum di warung pen-jual arak. Begitu masuk kamar, dia mengaku terkejut karena korban RA sudah ada di dalam kamarnya. Dia lantas menyetu-buhi korban. Keesokan harinya, korban diinterograsi orangtuanya dan akhirnya mengaku menginap bersama Kardi.

    Orangtua korban tak terima, namun Kardi menyatakan akan bertanggung jawab dengan me-nikahinya. Orangtua korban minta Kardi segera datang ke rumahnya. Namun, Kardi lambat datang dengan alasan masih men-jemput ibunya yang baru pulang dari Lombok. Dengan keterlam-

    batan Kardi, orangtua korban tak terima dan lantas melaporkannya ke Mapolsek Sidemen.

    Dalam persidangan, Kardi terus terang mengakui perbua-tannya. Namun, dia mengaku su-dah lupa berapa kali sudah meng-gagahi siswi SMK itu. Terungkap di persidangan, usai menggagahi dia pernah memberikan uang Rp 500 ribu kepada korban, juga per-nah menghadiahi boneka anjing warna pink serta sebuah cincin perak bertuliskan Alit. Seba-liknya, Kardi juga mengenakan cincin perak bertuliskan nama singkat korban.

    Dalam persidangan juga ter-ungkap, korban RA pernah meno-lak ketika hendak digagahi Kardi. Namun, Kardi merayu dan me-nyatakan siap bertanggung jawab dengan menikahinya jika korban nantinya hamil. Sementara dari informasi korban RA sampai kini belum melanjutkan sekolahnya. (013)

    DONOR DARAH - General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo (tengah), di sela kegiatan donor darah di area Kedatangan Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis (4/2) kemarin.

    Bandara I Gusti Ngurah Rai Peduli Sesama dengan Donor Darah

    Undhira Gelar Kuliah Umum Karakter tentang Inkubator Wirausaha

    KULIAH UMUM - Undhira menggelar kuliah umum bertemakan Model Penciptaan Wirausaha Muda Pemula melalui Inkubator Wirausaha, Rabu (3/2) lalu.

    STPBI Raih Peringkat Ke-123 dari 3.320 PT di Indonesia

    Ketua STPBI I Made Sudjana, S.E., M.M., CHT., CHA.

    Setubuhi Siswi SMK, Kardi Diganjar Lima Tahun Penjara

    Bali Post/013TERPIDANA - Terpidana Ketut Alit Putra alias Kardi di dalam sel.

    Tolak Ormas Anarkis dan Berdayakan Pecalang pada Galungan

    Dr. Wedakarna Minta Pengusaha di Bali Pasang Penjor dan Punia CSR untuk Adat

    SATYAGRAHA Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III sosialisasi To-lak Desa Syariah di hadapan ribuan masyarakat adat di Pura Melanting Ngis, Karangasem.

    AKTIVITAS

    SEREMONIAL

    PROFILE

    CERITA

    SUKSES

    BRANDING

    DISINI

  • daerahJumat Kliwon, 5 Februari 2016 5

    Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan usaha/lembaga, csR, kegiatan public relations, promosi usaha, dll hub bag iklan: 0361-225764 atau sekretariat @ balipost.com Naskah maksimum 2000karakter + foto (jpg/tiff) diterima paling lambat pkl. 17.30 wita.

    Denpasar (Bali Post) -Kepala Staf Kodam (Kasdam) IX/Udayana Brigjen TNI I

    Made Sumantra mewakili Pangdam IX/Udayana menerima kunjungan Danmen Menwa Ugrasena Bali, Kamis (4/2) ke-marin di Makodam, Denpasar. Pada kesempatan itu, Kasdam menegaskan sangat mendukung pelaksanaan pendidikan bela negara para Menwa yang akan dilaksanakan di Rindam IX/Udayana.

    Kapendam IX/Udayana Letkol Inf. Julianus Hotman Hu-tahaean mengatakan, Danmen Menwa Ugrasena Bali Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. didampingi Pembantu Rektor III Universitas Udayana dan 7 orang staf, menyampaikan tujuan audiensi adalah untuk bersilaturahmi dan memperkenalkan diri sebagai Danmen Menwa yang baru. Selain itu, Danmen juga menyampaikan kondisi Menwa saat ini sebagian besar baru hanya mengikuti pendidikan pra-latihan dasar dan be-lum mengikuti pendidikan bela negara. Berkenaan dengan itu, Danmen berkeinginan untuk melaksanakan pendidikan bela negara yang akan dilaksanakan di Rindam IX/Udayana. Dengan demikian nantinya Menwa mempunyai kemampuan dan keterampilan yang memadai serta siap pakai dalam peng-abdiannya sesuai bidang masing-masing.

    Pada kesempatan itu, Kasdam dalam arahan menyampai-kan Menwa memang mempunyai latar belakang historis yang erat dengan TNI. Oleh karena itu, TNI punya tanggung jawab moral dalam pembinaan Menwa. Untuk kelancaran dan keber-hasilan pelaksanaan pendidikan bela negara para Menwa yang akan dilaksanakan di Rindam IX/Udayana, Kodam berikan at-ensi dengan dukungan berupa penyediaan tempat pendidikan dan tenaga pelatih selama pelaksanaan pendidikan.

    Dalam pertemuan tersebut, Kasdam didampingi Danrindam IX/Udayana Kolonel Inf. Agus Saepul, Aster Kasdam Kolonel Inf. A. Yudi Hartono dan Kasrem 163/Wira Satya Letnan Kolonel Inf. Yana Bahtiar Mediana. (kmb36)

    Bali Post/istKUNJUNGAN DANMEN - Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI I Made Sumantra menerima kunjungan Danmen Menwa Ugrasena Bali bersama rombongan.

    Kodam Dukung Pelaksanaan Pendidikan Bela Negara

    Bali Post/udiKADES - Para kades di Banyuwangi, Jatim berdemo di DPRD setempat menuntut kenaikan ADD, Kamis (4/2) kemarin.

    Tuntut Kenaikan ADD, Ratusan Kades Datangi DPRDBanyuwangi (Bali Post) -

    Kecewa dengan minimnya pencairan Alokasi Dana Desa (ADD), ratusan kades dan perangkat desa se-Banyuwangi mendatangi DPRD Banyuwangi, Jatim, Kamis (4/2) kemarin. Mereka mendesak Dewan memperjuangkan kenaikan ADD setiap tahun. Tiba di kantor Dewan, para kades dan perangkat desa ini langsung berorasi. Isinya, mengeluhkan minimnya ADD yang tak sesuai dengan UU No. 6/2014 tentang Desa.

    Denpasar (Bali Post) -Rekonstruksi pembunuhan istri siri di Jalan Sidakarya, Den-

    pasar Selatan, digelar Kamis (4/2) kemarin. Sebelum dibunuh, Purwantini alias Titin sempat diajak jalan-jalan oleh tersangka I Made Kanta (57) dan membeli dua botol soft drink.

    Dalam rekonstruksi tersebut diperagakan 23 adegan di TKP dan adegan 24 di Mapolresta Denpasar saat tersangka menyerahkan diri. Korban diperankan oleh warga, kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard.

    Sementara penusukan dilakukan tersangka pada adegan 10 hingga 13. Menurut Kasat Reskrim, keterangan tersangka saat diperiksa dengan reka ulang, semua sama. Oleh karena itu tidak ada adegan tambahan. Reka ulang tersebut dipimpin Kanit 1 Sat Reskrim Polresta Iptu Sulhadi. Rekonstruksi ini dilaksanakan untuk pemermudah penyidik dalam pemberkasan kasus itu. Selain itu untuk mencocokan hasil pemeriksaan tersangka dan saksi, ujarnya.

    Sementara pengacara tersangka Kanta, Ahmad Hadiana, S.H., mengatakan sebelum dibunuh, tersangka mengajak korban jalan-jalan. Mereka singgah di minimarket dekat TKP untuk membeli soft drink. Mereka beli dua botol dan selama itu tidak ada masalah, kata Ahmad.

    Setibanya di kos, pasutri siri ini ngobrol sambil minum soft drink itu. Setelah itu korban ke kamar mandi untuk buka pakaian. Ter-sangka mau berhubungan intim tapi ditolak oleh korban. Gara-gara itu tersangka kalap dan menusuk korban pakai pisau, ujarnya.

    Berapa kali korban ditusuk? Tersangka mengaku tidak ingat berapa kali dia menusuk korban. Tapi saat reka ulang tiga kali (nusuk - red), ucap pengacara asal Kerobokan ini.

    Terkait kejadian itu, menurut Ahmad, tersangka mengaku me-nyesal sekali. Tersangka berusaha menyelesaikan rekonstruksi itu dengan kondisi setres. Bahkan pensiunan BUMN ini mengaku sangat sayang terhadap wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur ini. Ya, gara-gara emosi sesaat jadinya kayak gini (dibunuh - red), ujar Ahmad.

    Seperti diberitakan, kasus pembunuhan sadis terjadi di kos-kosan Jalan Sidakarya, Denpasar Selatan, Selasa (19/1) lalu. Purwantini alias Titin asal Banyuwangi, Jawa Timur, dibantai hingga tewas oleh suami sirinya I Made Kanta (57) beralamat di Jalan Nusa Kamban-gan XXVIII, Denpasar. Usai membunuh korban, pensiunan pegawai PLN ini menyerahkan diri ke Polresta Denpasar. Saat ditemukan, korban dalam kondisi telanjang bulat dan tergeletak di lantai kamar. Selain itu mayat korban bersimbah darah. Setelah membunuh kor-ban, tersangka langsung menyerahkan diri ke Polresta Denpasar. (kmb36)

    ADD itu minimal 10 persen, dari dana perimbangan yang ditransfer kabupaten dikurangi DAK. Tetapi, selama ini ADD jauh dari aturan itu, kata Ketua Asosiasi Kepala Desa se-Banyu-wangi (Askab) Agus Tarmidi dalam orasinya.

    Selain kades, perangkat desa juga mengeluhkan minimnya ADD karena menyangkut kes-ejahteraan. Usai orasi, perwaki-lan kades diterima berdialog bersama Komisi I DPRD Banyu-wangi dan perwakilan Pemkab. Minimnya ADD ini, kata Agus Tarmidi, membuat kades kelim-pungan memenuhi kebutuhan di desa. Sebab, sesuai aturan, ADD sebesar 40 persen dipakai untuk penghasilan tetap kades, perangkat desa, RT/RW dan lainnya. Karena perangkat desa banyak, kita kerap mengalah

    mengurangi penghasilan atau gaji. Ini karena minimnya ADD yang tak sesuai UU, keluhnya di hadapan DPRD.

    Idealnya, kata Tarmidi, ADD yang diterima setiap desa menca-pai Rp 141 miliar. Nyatanya, di tahun 2016 hanya Rp 83 miliar, kurang Rp 61 miliar. Dana ini dibagi ke 189 desa. Hasilnya, setiap desa rata-rata hanya mendapatkan Rp 300 - 400 juta. Kalau sesuai aturan, gaji kades bisa di atas Rp 3 juta, tapi karena ADD minim, gaji kita hanya Rp 2 jutaan karena harus dikurangi untuk perangkat desa, keluh Tarmidi.

    Pihaknya mendesak DPRD memperjuangkan dana ADD agar dinaikkan maksimal ses-uai amanat UU. Sehingga ki-nerja dan pembangunan desa bisa optimal. Menurutnya, para

    kades juga memikirkan nasib para perangkat desa yang ikut melayani rakyat. Kami minta DPRD bisa memperjuangkan naiknya ADD, termasuk ekse-kutif. Minimal bisa naik di APBD Perubahan 2016, pungkasnya.

    Jika tidak ada keputusan, Tarmidi memastikan akan mem-bawa perangkat desa lebih ban-yak lagi ke DPRD. Sebab, jika pemkab beralasan tak ada ang-garan, setiap tahun Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) selalu miliaran rupiah.

    Ketua Komisi I DPRD Banyu-wangi Fiky Septalinda men-egaskan, setiap tahun pihaknya selalu berjuang menaikkan ADD, meski belum bisa maksimal ses-uai UU. Namun, pihaknya tetap berjanji akan membawa aspirasi para kades dalam pembahasan anggaran di APBD Perubahan

    Rekonstruksi Pembunuhan Istri Siri

    Sebelum Dibunuh, Titin Diajak Jalan-jalan

    Bali Post/kmb36REKONSTRUKSI - Polresta Denpasar menggelar re-konstruksi pembunuhan istri siri di Jalan Sidakarya, Denpasar Selatan.

    mendatang. Kami sangat men-dukung pembangunan desa diutamakan. Karena itu, naiknya ADD akan kita ajukan dalam pembahasan di APBD Peruba-han 2016, jelasnya.

    Menurut politisi PDI-P ini, para kades harus menjadi ujung tombak pembangunan di tingkat bawah. Hal ini sesuai dengan

    keinginan Presiden Jokowi. Sementara itu, Plt. Kadis

    Pendapatan Daerah Banyuwan-gi Fajar Suasana memastikan aspirasi para kades akan menjadi bahan pembahasan anggaran perubahan mendatang. Namun, akan tetap disesuaikan den-gan kondisi keuangan daerah. (kmb30)

  • OPINI6 Jumat Kliwon, 5 Februari 2016

    WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER

    Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Wirata Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Dira Arsana Sekretaris Redaksi: Sugiartha Redaktur Eksekutif: Parwata Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Yudi Winanto, Subrata, Diah Dewi, Giriana Saputra Anggota Redaksi Denpasar: Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Sumatika, Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan, Made Miasa, Agung Dharmada. Bangli: IA Swasrina, Sosiawan, Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya, . Karangasem: Budana, Bagiarta, Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati,Wira Sanjiwani. Jakarta: Nikson, Hardianto, Ade Irawan. NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto. Banyuwangi: Budi Wiriyanto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010

    Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Iklan: Suryanta, Manajer Sirkulasi: Budiarta, Manajer Percetakan: Mahadita, Marketing/Pengaduan Pelanggan: K. Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post. Sumbangan untuk orang sakit Rek. BPD Capem Kamboja, Denpasar No. 037.02.02.00016-8 A/n Simpati Anda,BCA Cabang Denpasar No.040.3555000 A/n Simpati Anda, Dana Punia Pura Rek.BPD Capem Kamboja, Denpasar No. 037.02.02.00017-1 A/n Dana Punia Pura, BCA Cabang Denpasar No. 040.3966000 A/n Dana Punia Pura, BCA Cabang Denpasar No. 040.3277000 A/n Dompet Beasiswa, BCA Cabang Denpasar No. 040.3688000 A/n Dompet Lingkungan.

    Urbanisasi, Alih Lahan dan Potensi Penyebaran Penyakit

    PENYAKIT demam berdarah sudah sering kali men-jadi wabah di Indonesia. Artinya kejadian demikian sudah berulangkali berjangkit, bahkan secara massal. Kita sering mendengar kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah ditetapkan oleh satu daerah. Dengan status seperti itu, masyarakat seharusnya semakin siaga. Akan tetapi terulangnya peristiwa tersebut memperlihatkan bahwa kita gagal melakukan penanggulangan. Padahal berkali-kali sudah diberitakan apabila rumah sakit telah kepenuhan dan tidak mampu menampung pasien demam berdarah. Hal ini semestinya menjadi pembelajaran kita semua. Kita seha-rusnya berpikir, jika rumah sakit tidak mampu menampung, berarti fenomena ini sudah di luar kebiasaan. Karena itu ada upaya untuk memperbaiki dan memberantasnya.

    Pemerintah dengan segala keterbatasannya, hanya mampu mengimbau masyarakat untuk melakukan tin-dakan pencegahan. Tindakan ini disebut-sebut sebagai cara tradisional untuk mencegah, seperti menguras bak mandi, menanam kaleng bekas, atau menutup air yang terbuka. Tujuannya agar nyamuk tidak mudah bersarang. Demikian juga tindakan penyemprotan terhadap sarang nyamuk telah dilakukan. Bahkan cara yang berbau klenik pun telah dilakukan. Namun, selalu terjadi pengulangan penyebaran wabah ini.

    Salah satu gejala sosial yang sering kelihatan atas ter-jangkitnya penyakit demam berdarah ini adalah terjadi di daerah perkotaan, di daerah yang lokasinya kumuh atau di tempat yang permukimannya padat. Di Kabupaten Taban-an, misalnya, sebuah banjar yang sebelumnya demikian tenang, dan sehat, tiba-tiba secara mengejutkan sebagian warganya terkena serangan demam berdarah.

    Dalam konteks perubahan sosial, demografis dan geografis, ternyata alih fungsi lahan di tempat itu luar biasa pesat dalam satu dekade terakhir. Muncul banyak permuki-man, dengan berbagai warga baru yang perilakunya tidak dapat diprediksi. Maka, ada kemungkinan penyebaran penyakit demam berdarah ini disebabkan oleh variabel padatnya permukiman, dengan disiplin masyarakat untuk menjaga kebersihan yang rendah.

    Inilah problem kita sekarang. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Bali. Jika permukiman padat itu disebabkan oleh fenomena urbanisasi, maka mau tidak mau peme-rataan pembangunan juga merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit ini. Yang jelas disiplin masyarakat juga mesti ditingkatkan terutama soal menjaga kebersihan. Menurut ahli kesehatan, apabila fisik dan jiwa masyarakat itu sehat, virus demam berdarah tidak akan mampu menyerang tubuh. Karena itu, di samping mengim-bau agar masyarakat berperilaku hidup sehat, pemerintah juga berkewajiban memberikan asupan gizi yang lebih baik. Caranya adalah dengan menekan harga bahan-bahan yang mengandung gizi dan protein tinggi agar benar-benar terjangkau masyarakat luas.

    Cara mencegah demam berdarah ini sangat berko-relasi dengan kemampuan kita menangkap virus Zika yang kini merebak di Benua Amerika dan Karibia. Virus ini mengakibatkan cacat pada bayi yang lahir, dengan penderitaan mikrosepalus, atau kapasitas kepala dan otak yang mengecil. Penyebaran virus ini sama dengan demam berdarah yang diantarkan oleh nyamuk aedes aegypti. Di Indonesia penyakit ini telah ditemukan. Bisa dibayangkan, bagaimana ngerinya bangsa Indonesia harus menghadapi penyakit yang disebabkan oleh virus seperti ini. Jika demam berdarah saja tidak mampu diatasi, bagaimana dengan mengatasi virus zika ini, yang kalau menjangkiti ibu yang sedang hamil, amat berpotensi menurunkan anak yang cacat seperti yang diungkapkan di atas.

    Maka mari kita bekerja keras untuk melakukan pence-gahan itu karena obat dari penyakit ini masih belum ditemukan. Indonesia harus mempersiapkan ahli-ahli yang mampu menangkal penyakit ini mengingat sebagai negara yang berpenduduk di atas 250 juta, berpotensi bukan saja terjangkiti tetapi menyebarkan secara lebih luas virus ini.

    SURAT PEMBACAPersyaratan : Sertakan Fotokopi KTP atau SIM

    Tajuk Rencana

    Harian untuk Umum

    Bali PostPengemban Pengamal Pancasila

    Terbit Sejak 16 Agustus 1948

    Suara Mahasiswa POJOK

    S

    Meninggalkan RumahTelah meninggalkan rumah I

    Ketut Santika (52), warga Banjar Dauh Rurung, Desa Belalang Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Ketut Santika mening-galkan rumah Selasa (26/1) 2016 sekitar pukul 10.00 Wita. Santika berperawakan kurus, tinggi 165 cm, rambut lurus pendek, kulit sawo matang, memakai celana kain panjang pada bagian bela-kang robek, memakai baju kaos pada lengan ada strip warna-warni, dan menggunakan sepeda gayung serta membawa tas berisikan sabit dan paying. Bagi pihak-pihak yang menemukan orang tersebut di atas mohon menghubungi I Wayan Sudiarta, Br. Dauh Rurung Desa Belalang Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan dengan nomor telepon 081 239 437 969.

    I Wayan SudiartaBr. Dauh Rurung, Belalang, Tabanan

    Harapkan Pasar MurahMenjelang hari raya biasanya harga-harga mel-

    onjak. Pemerintah saya harapkan terus melakukan monitoring harga dan memperhatikan ketersediaan bahan pangan dan kebutuhan bahan-bahan upacara di Bali. Hiruk-pikuk kepentingan politik jangan sampai membuat pejabat daerah mengabaikan ke-pentingan masyarakat. Tetaplah punya komitmen mengabdi. Selain itu mohon kepada pemerintah agar menggelar pasar murah bagi warga, bukan bagi karyawan atau PNS yang rata-rata hidupnya sudah mapan. Mohon kepada pemimpin, khususnya bupati dan calon wakil bupati terpilih juga membagikan sembako seperti yang dilakukan saat kampanye. Ini penting dilakukan sebagai bentuk sikap konsisten sebagai calon pemimpin dan pengayom rakyat.

    Gede WirasuanaDenpasar

    ejak bulan Oktober 2015, telah tercatat lebih dari 3.000 bayi yang lahir den-gan derita mikrosepalos (volume otak dan kepala

    mengecil) dan dikhawatirkan akan menjalar cepat ke seluruh Benua Amer-ika, kemudian menyeberang ke benua lainnya. Meski virus ini telah tercatat ada sejak tahun 1947 dan ditemukan di hutan Zika (karena itu dinakaman virus zika) di Uganda, Afrika, akan tetapi ledakan derita akibat virus itu baru terdeteksi sejak akhir tahun lalu. Di Indonesia juga disinyalir telah ditemukan virus Zika, yakni di Jambi, bahkan juga menurut berita pernah terjangkit di Bali pada seorang turis Australia yang tergigit monyet.

    Para ahli menyebutkan virus itu dibawa nyamuk yang juga menjang-kitkan deman berdarah. Hal terakhir inilah yang sangat mengkhawatirkan Indonesia, mengingat demam berd-arah sudah demikian menyebar luas di Indonesia. Salah satu penyebab dari demikian meluasnya penyebaran itu adalah perilaku sosial masyarakat yang sangat tidak beraturan dan kurang memperhatikan hal-hal yang sifatnya pencegahan penyakit. Tulisan ini me-lihat pada kekhawatiran penyebaran penyakit Zika dilihat dari segi sosial.

    Pendapat-pendapat ilmuwan ten-tang terjangkitnya penyakit yang disebarkan oleh virus di Indonesia, dipengaruhi oleh perilaku sosial. Kekhawatiran ini sangat terlihat jelas karena Kementerian Kesehatan dan lembaga-lembaga kesehatan di Indonesia, masih memerlukan waktu dan ruangan yang relatif besar hanya untuk menyadarkan masyarakat ten-tang bagaimana cara membersihkan tangan dan cara bersin yang benar. Bisa dibayangkan, di tengah zaman begitu

    banyaknya gawai (gadget) di tangan, di tengah begitu merajalelanya internet di masyarakat, ternyata pemerintah masih memerlukan sekian meter ru-angan dan sekian jam tayangan televisi untuk mengajari masyarakat mencuci tangan dengan sabun dan cara bersin yang sehat. Ternyata setelah 70 tahun merdeka, untuk mencuci tangan dan bersin pun perlu diajari. Pada dinding ruangan rumah sakit dan puskesmas, baik di kota maupun desa, secara jelas dipajang metode cuci tangan itu, dan pada televisi dinding juga tertera gam-bar bergerak tentang bagaimana cara menghindarkan penyebaran virus aki-bat flu. Salah satunya adalah dengan bersin yang menempel di lengan baju.

    Fenomena ini memperlihatkan bahwa masyarakat belum sadar untuk bertindak secara sehat dan menghindar dari serangan virus. Artinya perilaku sosial masyarakat untuk menghindar dari sakit itu masih lemah hingga menjelang 71 tahun kemerdekaan In-donesia. Tindakan pemerintah untuk memasang pamflet-pamflet ini sudah bagus, sudah menggugah kesadaran dan benar. Kini yang perlu diperha-tikan adalah perluasan cara infor-masinya, yakni tidak hanya di rumah sakit tetapi juga di ruang-ruang publik. Ruang publik itu dapat di tempat re-kreasi, televisi, radio, sampai dengan di restoran.

    Dalam hal virus zika yang disebar-kan oleh nyamuk aedes aegypti (sama dengan penyakit demam berdarah), metode penyebaran nasihat (bahkan perintah) kepada masyarakat, memer-lukan tindakan perluasan yang lebih masif dan kontinu. Jika memang benar virus zika ini menyebabkan penyakit mikrosepalus pada bayi, tidak bisa lain, metode informasi kepada masyarakat tentang penjangkitannya itu harus

    masif, berkelanjutan dan terintegrasi. Seperti yang telah diutarakan, tidak hanya rumah sakit tetapi juga ruang-ruang publik di mana pun. Penyebaran nyamuk tidak memandang struktur sosial, karena itu informasi pencega-han kepada masyarakat diberikan mulai dari tingkat masyarakat miskin sampai yang paling mewah. Informasi penyadaran bersifat masif maksud-nya petugas yang dilibatkan melalui banyak segmen. Di samping petugas kesehatan, tugas penyadaran ini diberi-kan kepada pegawai kelurahan, dinas sosial, bahkan sampai kepolisian. Polisi langsung bertugas di ruang publik. Di setiap perempatan di kota besar ada loudspeaker yang memberikan nasihat tata-tertib jalan raya. Tidak salah apa-bila di sana juga diselipkan cara mence-gah penyebaran virus Zika. Di beberapa negara, tentara malah dapat dipakai untuk mobilisasi informasi kesehatan. Mahasiswa yang sedang KKN di pede-saan juga layak diberikan bekal untuk penasihatan tersebut. Penasihatan dan pencegahan yang kontinu tentu saja maksudnya dilakukan secara terus-menerus dan tidak hangat-hangat tahi ayam. Sedangkan terintegrasi adalah adanya kerja sama dan koordinasi dari berbagai pihak, antara pemerintah dengan masyarakatt dan antarberbagai lembaga.

    Disebutkan dalam berbagai tulisan bahwa Indonesia masih belum mem-punyai tenaga ahli dan laboratorium yang mampu meneliti dan mence-gah penyebaran virus zika tersebut (jangan juga soal penyakit demam berdarah). Demikian juga obatnya masih belum ditemukan. Bahkan dunia pun masih belum mampu me-nemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Padahal penyakit yang ditimbulkan oleh virus zika tersebut,

    benar-benar melumpuhkan generasi baru. Jika pola penyebarannya sama dengan apa yang terjadi pada penya-kit demam berdarah, ini sungguh membahayakan bagi Indonesia yang kini berpenduduk 250 juta jiwa.

    Pola kehidupan sosial masyarakat Indonesia merupakan faktor yang kemungkinan berpotensi mendukung penyebaran virus Zika ini. Salah satu dari pola kehidupan sosial itu adalah urbanisasi. Masyarakat Indonesia suka hidup berpindah ke kota dari desa, tanpa memerhatikan perbe-daan cara berkehidupan sosial di dua tempat itu. Para kaum urbanis ini sama sekali tidak membedakan pola kehidupan di kota dengan apa yang dilakukannya di desa, seperti tidak memperhatikan saluran air, tingkat kebersihan, sampai dengan pola pemeliharaan hewan. Di desa, men-gantisipasi persoalan atau masalah, biasanya dilakukan dengan cara bekerja sama atau tolong-menolong. Di kota, karena keterbatasan lahan, pola kerja sama tersebut dilakukan dengan cara hidup berjejalan dan berdekatan satu dengan yang lain, sehingga peluang untuk membuat saluran air menjadi jauh lebih kecil. Salah satu tujuan mereka hidup berjejalan adalah memudahkan per-tolongan dan memudahkan interaksi. Muncullah kemudian permukiman kumuh. Sayang sekali juga, pola hidup berjejalan ini dicontoh justru oleh pengembang yang semata-mata membuat hunian dempet itu demi keuntungan bisnis semata. Padahal, mestinya pemborong rumah inilah yang mesti memberi pelajaran ba-gaimana hidup di kota. Pola inilah yang ikut membuat semakin bertam-bahnya sarang nyamuk di kota-kota.

    Karena itu, memberantas dan mencegah meneyebarnya virus Zika di Indonesia perlu juga dikaitkan dengan menahan laju urbanisasi, menindak para pengembang yang na-kal, yang terlalu berorientasi bisnis. Cara tradisional 3M tentu juga masih manjur, yaitu menguras, menutup dan mengubur kaleng bekas yang ada. Indonesia sangat berpotensi menjadi sarang penyebaran virus Zika, jika tidak hati-hati sejak sekarang.

    Antisipasi Sosial Penyebaran Virus Zika

    OlehGPB Suka Arjawa

    Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan darurat global untuk pemberantasan virus Zika. Ini disebabkan akibat buruk dari terjangkitnya virus ini meningkat pesat. Virus itu diduga kuat menjadi penyebab kelahiran bayi yang menderita mikrosepalus di kawasan Benua Amerika dan Karibia, apa-bila ibu yang sedang mengandung terjangkit virus tersebut.

    BANYAK konflik sosial belakan-gan ini terjadi terutama di wilayah Bali. Untuk itu perlu diadakan pencegahan dengan menjaga dan melindungi terjadinya konflik so-sial di masyarakat. Untuk men-gantisipasi hal itu lembaga adat dan pemerintah perlu berpartisi-pasi menjaga suatu keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai bentuk kepedulian, dan menyele-saikan permasalahan yang timbul di masyarakat kususnya di Bali. Di samping itu perlu diadakan suatu pembinaan keagamaan yang ber-landaskan Tri Hita Karana, jiwa spiritual, dan kecerdasan emosional yang nantinya untuk menghindari terjadinya konflik sosial.

    Hal ini diyakini akan sangat mam-pu memberikan suatu nilai tambah pemahaman untuk masyarakat yang nantinya akan menimbulkan sebuah harmonisasi kehidupan. Dengan

    kehadiran desa adat diharapkan dapat membantu pemerintah dalam bidang pembagunan keagamaan serta kebudayaan dan memelihara kekayaan alam untuk kesejateraan masyarakat.

    Di samping itu, hal yang tak

    kalah penting masyarakat tetap menjaga tradisi dan budaya Bali yang ada dan tidak melepas dari tatwa agama, karena hal ini sangat berkaitan erat dengan kehidupan di Bali saat ini. kita harus tetap berpe-gang teguh dengan tatwa yang ada di Bali sekarang ini, sehingga kita tidak cepat terjerumus ke hal-hal yang negatif yang akan menimbul-kan konflik.

    Sehingga dengan demikian den-gan adanya adat maka kita lebih erat dalam menjalin sebuah hubun-gan kepedulian antara sesama dengan jalan gotong royong baik di pura, subak maupun di lingkungan sekitar yang nantinya akan mem-beri nilai tambah masing-masing individu dan memberikan nilai kasih sayang dan cinta kepada sesama.

    STIE Satya Dharma Singaraja

    Mencegah Konflik Melalui Desa Adat

    OlehKadek Susiawan

    Ketua DPRD Bali Adi Wir-yatama tak mau terjebak pro-kontra reklamasi.

    - Tergantung arah angin ya?***

    Kata Gubernur, penolak re-klamasi sering tak paham tujuan reklamasi.

    - Rakyat pahamnya selamat-kan lingkungan.

    ***Bendesa Adat Sanur ber-harap semua desa adat pesisir tolak reklamasi.

    - Rakyat jangan ikut arah angin.

  • balipost (103rb Like)http://facebook.com/balipost

    @balipostcom (3,9rb Follower)http://twitter.com/balipostcom

    @balipostcomhttp://instagram.com/balipostcom Balipost on Gadget

    http://facebook.com/balipost

    Balipostcom

    Balipostcom

    Balipost on Gadget

    www.iklanbalipost.comJumat Kliwon, 5 Februari 2016 7

    B A L IFigur

    PeDaGanG - Sejumlah ped-agang menja-jakan sarana

    persembahyan-gan kepada warga yang melintas di

    pasar tradis-ional Wanga-

    ya, Kamis (4/2) kemarin.

    Bali Post/wan

    [email protected] [email protected]

    www.iklanbalipost.com

    Dalam rangka memban-gun karakter di tubuh Polri, dilakukan pelatihan revolusi mental yang diikuti oleh para personel Polri. Materi pelati-han antara lain membangun nilai dan implementasi di dalam tugas dan kehidupan sehari-hari.

    Revolusi mental adalah perubahan mendasar yang menyangkut cara hidup, cara berpikir, cara memandang masalah, cara merasa, mem-percayai atau meyakini dan semua menjelma dalam peri-laku dan bertindak. Oleh sebab itu, setiap anggota Polri harus mengetahui nilai-nilai dan dapat mengimplementasikan-nya secara benar, kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Hery wiyanto, Kamis (4/2) kemarin.

    Selain itu, anggota Polri harus mematuhi norma, kebi-asaan adat dan peraturan yang

    berlaku, menjaga hak dan kewa-jiban baik dalam kepentingan dinas maupun pribadi. Melak-sanakan perintah agama sesuai keyakinannya, mengutamakan kepentingan masyarakat, bang-sa dan negara, menunjukkan sikap patuh dan taat pada hu-kum, mampu memenuhi janji dan komitmen, bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya serta nilai-nilai yang lainnya.

    Mulai dari diri sendiri dan dari yang paling kecil. Kami bertekad menjadi penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik. Itulah semboyan kepolisian untuk membangun karakter guna meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal, ujarnya.

    Nilai karakter kebhayang-karaan yang harus dimiliki dan menjadi pegangan setiap insan Polri adalah beriman,

    cinta tanah air, demokratis, di-siplin, kerja keras dan cerdas, profesional, sederhana, empati, jujur dan ikhlas, berada di ten-gah, teladan dan integritas.

    Harapan kami seluruh anggota Polri nantinya menda-patkan pelatihan ini sehingga dapat mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat. Selain itu, bisa memenuhi harapan sesuai tugas pokok, fungsi dan UU Kepolisian, ujar Hery. (rah)

    Denpasar (bali Post) -Tim Brantas BNNP Bali

    terus mengobok-obok wilayah Buleleng. Pada Rabu (3/2) lalu, petugas menggerebek sindikat narkoba Sawan saat pesta narkoba di rumah ter-sangka WS (35) di Jalan Made Rai Gang Walet, Kecamatan Sawan. Tersangka WS dan PG (35) sempat bergumul dengan petugas. Berkat kesigapan petugas, kedua tersangka akhirnya dibuat tak berkutik. Namun seorang pelaku berini-sial Ca berhasil kabur.

    Jaringan narkoba Sawan ini ada kaitannya dengan sindikat Sidetapa yang duluan kami tangkap. Buleleng jadi prioritas kami dalam mem-berantasan narkoba, tegas Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Drs. Putu Gede Suasta-wa yang didampingi Kabid Brantas AKBP I Ketut Artha, Kamis (4/2) kemarin.

    Pengungkapan kasus itu merupakan hasil penyelidi-kan tim yang dipimpin Kasi Intelijen Kompol Made Pakris. Awalnya, petugas berhasil mengendus jika di rumah tersangka WS sering ada pesta sabu-sabu (SS). Setelah beberapa hari melakukan pe-nyelidikan, pada Rabu sekitar pukul 13.00 wita, dilakukan penggerebekan.

    Saat itu, kedua tersangka tepergok sedang pesta narko-ba. Sebenarnya mereka ber-

    tiga, tapi Ca lolos dan masih kami buru, ujarnya.

    Selanjutnya dilakukan penggeledahan dan di saku celana tersangka WS dia-mankan 8 paket SS seberat 1,02 gram. Penggeledahan dilanjutkan di kamar tersebut, petugas menyita 1 bendel plas-tik klip, 1 plastik klip berisi sisa SS, 2 timbangan elektrik, dan HP.

    Selain menjual paket kecil seharga Rp 250 ribu, tersang-ka WS juga melayani pelang-gannya pakai di tempat.

    Kalau pelanggannya han-ya punya uang Rp 50 ribu bisa pakai langsung di TKP. Tapi hanya dua hirup. Langsung

    pakai di sana bersama ter-sangka WS, imbuh Kompol Pakris.

    Dari pengakuan WS, ia baru tiga bulan jadi pengedar barang terlarang tersebut. Sementara kalau pakai SS sudah lama dan ia mengaku kena narkoba saat sekolah di Jakarta. Sedangkan pe-langgannya adalah saudara, kerabat dan warga di sekitar banjarnya.

    Saya jual narkoba untuk menghidupi istri dan tiga anak saya. Yang paling besar baru kelas IV Sekolah Dasar dan duanya lagi masih kecil-kecil, kata tersangka kurus dan tatoan ini. (kmb36)

    Oleh karena itu, Fraksi PDI-P meminta Gubernur segera mencari jalan kelu-arnya untuk memproteksi agar masyarakat yang menggan-tungkan hidupnya pada indus-tri kecil tetap bisa menyambung hidupnya, ujar anggota Fraksi PDI-P, IGA Diah Werdhi Sri-kandi WS, saat membacakan Pandangan Umum Fraksi da-lam Sidang Paripurna terkait Raperda Pencabutan Perda Mikol dan Raperda Penyertaan Modal ke PT Jamkrida di Ru-ang Sidang Utama DPRD Bali,

    Kamis (4/2) kemarin.Berbeda dengan PDI-P,

    Fraksi Demokrat justru me-nyetujui pencabutan Perda Mikol. Namun, Pemprov Bali disarankan tetap memberikan pedoman kepada pemerintah kabupaten/kota dalam pengen-dalian dan pengawasan mikol serta pelarangan minuman oplosan. Oleh karena itu, perlu ditetapkan Perda Provinsi Bali tentang pengendalian dan pen-gawasan mikol dan pelarangan minuman oplosan. Hal ini per-lu dilakukan untuk melindungi

    industri rumah tangga dan kep-erluan masyarakat Bali akan minuman beralkohol dalam rangka melaksanakan upacara adat dan agama. Demikian juga untuk mengatur pelarangan minuman oplosan, jelas pem-baca pandangan umum Fraksi Demokrat, Tjokorda Gede As-mara Putra Sukawati.

    Pandangan senada disam-paikan Fraksi Gerindra melalui anggotanya, I Ketut Agus Mas Sewi Putra. Fraksi ini meny-etujui pencabutan Perda Mikol. Namun pengendalian dan pen-

    gawasan terhadap pengadaan, peredaran dan perizinan minu-man beralkohol di Bali harus diatur dalam Perda Provinsi Bali yang nantinya disesuaikan dengan aturan di atasnya.

    Sementara itu, anggota Fraksi Panca Bayu, Made Arini, menegaskan, penga-wasan harus dilakukan agar tidak terjadi penjualan atau distribusi liar. Sejauh ini yang kami lihat di lapangan, terjadi pemalakan uang di jalan oleh oknum-oknum tertentu khusus-nya untuk peredaran mikol berjenis arak Bali, ujarnya.

    Anggota Fraksi Golkar I Wayan Rawan Atmaja menga-takan pihaknya mendorong agar dibuat perda khas Bali terkait dengan peredaran mikol guna pelestarian nilai budaya dan pe-layanan pariwisata. (kmb32)

    Denpasar (bali Post) -Menindaklanjuti laporan

    masyarakat tentang dugaan pembiaran terhadap erosi sun-gai yang mengakibatkan ru-saknya jalan di Wilayah Nusa-mara, Desa Yehembang Kangin, Jembrana oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Ombuds-man Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Bali me-layangkan surat klarifikasi kepada Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Denpasar tertanggal 1 Februari 2016.

    Dalam Surat tersebut, Om-budsman RI Bali meminta

    Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Denpasar untuk memerhatikan dan segera menyelesaikan permasalahan tersebut, mengingat pengen-dalian terhadap daya rusak air pada wilayah sungai adalah bagian dari pelayanan publik yang menjadi salah satu tugas pokok dan fungsi dari Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Surat itu kami berikan untuk mengetahui seberapa jauh repons dari Balai Wilayah Sun-gai Bali-Penida menindaklan-juti kejadian itu, ucap Kepala Ombudsman RI Perwakilan

    Bali, Umar Ibnu Alkhatab, Kamis (4/2) kemarin.

    Lebih lanjut dikatakan-nya, surat klarifikasi tersebut dilayangkan untuk menindak-lanjuti laporan masyarakat sebagaimana termuat dalam harian Bali Post tertanggal 14 Januari 2016 bahwa jalan penghubung di Banjar Nusa-mara Desa Yehembang Kangin Kecamatan Mendoyo, Jem-brana nyaris putus akibat erosi sungai. Menurut warga, pada awalnya hanya beberapa meter jalan yang tergerus akibat erosi sungai tersebut, namun karena

    tidak segera ditangani kerusa-kan jalan semakin panjang dan parah, jelasnya.

    Rusaknya jalan tersebut mengakibatkan 10 KK di wilayah tersebut terancam ter-isolasi, karena tidak ada jalan lain untuk keluar dari wilayah itu. Bahkan dikatakannya, Perbekel Desa Yehembang Kangin telah beberapa kali sudah mengajukan proposal ke Balai Sungai Bali-Penida bersama dinas terkait sejak tahun 2014, nanun hingga kini belum ada informasi lebih lanjut. (win)

    Langkah Mundur, Cabut Perda MikolDenpasar (bali Post) -

    Fraksi PDi-P DPrD bali menilai usulan pencabutan Perda no.5 tahun 2012 tentang Pengendalian Peredaran minuman beralkohol (mikol) di Provinsi bali sebagai langkah mundur. Pasalnya, jiwa dan roh perda itu adalah untuk melind-ungi industri kecil. Pencabutan Perda mikol hanya akan mempersulit kehidupan masyarakat yang menggantungkan hidup keluarganya pada industri kecil mikol tradisional seperti tuak, arak, dan brem.

    Soal Erosi Sungai di Nusamara

    ORI Layangkan Surat ke Balai Wilayah Sungai Bali-Penida

    Revolusi Mental

    Bali Post/rah

    Sindikat Narkoba Digerebek

    Bali Post/ekanarKoba - Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Putu Gede Suastawa menggelar dua tersangka bersama barang bukti narkoba jenis sabu di BNNP Bali, Denpasar, Kamis (4/2) kemarin.

  • 8 BANGLI

    Bangli (Bali Post) -Menjelang datangnya hari

    raya Galungan, penjualan daging babi di Bangli men-galami peningkatan cukup signifikan. Bahkan sejum-lah peternak mengaku ke-walahan untuk memenuhi permintaan pembeli yang melonjak.

    Seperti yang diakui salah seorang peternak babi po-tong di Desa Tiga Susut, Wayan Sutama, Ka