agribisnis tanaman pangan dan hortikulturasertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/modul...

17
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB VIII. PUPUK DAN PEMUPUKAN Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Upload: vuongliem

Post on 01-Mar-2018

235 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA

BAB VIII. PUPUK DAN PEMUPUKAN

Rizka Novi Sesanti

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

1

BAB VIII. PUPUK DAN PEMUPUKAN

A. Kompetensi Inti: Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar: Memupuk tanaman pangan dan hortikultra

C. Uraian Materi

1. Pupuk

Menurut kamus besar bahasa indonesia pupuk merupakan penyubur tanaman

yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan senyawaan unsur yang diperlukan oleh

tanaman. Definisi lain pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah baik organik

maupun an organik dengan tujuan untuk menggantikan unsur hara yang hilang.

Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, pemupukan perlu dilakukan karena adanya

kehilangan unsur hara di dalam tanah akibat terbawa hasil panen maupun akibat adanya

pencucian oleh aliran air.

2. Jenis-jenis pupuk

Pupuk digolongkan menjadi dua, yaitu berdasarkan bahan pembentuknya dan

berdasarkan kandungannya. Berdasarkan bahan terbentuknya pupuk digolongkan atas

pupuk organik dan pupuk anorganik. Sedangkan berdasarkan kandungannya pupuk

digolongkan atas pupuk tunggal dan pupuk majemuk.

a. Pupuk organik

Pupuk organik ialah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah

melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah

pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan

pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi

Page 3: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

2

kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut

rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik ini termasuk tinggi.

Manfaat pupuk organik untuk tanaman adalah:

1. Meningkatkan kesuburan tanah

2. Memperbaiki jasad renik

3. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

4. Meningkatkan kapasitas serap air tanah

5. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

6. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)

7. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

8. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman

9. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

b. Pupuk anorganik

Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik

dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki persentase kandungan

hara yang tinggi. Contoh pupuk anorganik adalah Urea, TSP, dan KCl. Jenis pupuk buatan

sangat banyak.

1) Pupuk tunggal: Pupuk tunggal merupakan yang hanya mengandung satu jenis

unsur hara makro, biasanya berupa unsur hara makro primer. Sebagai contoh

urea yang hanya mengandung unsur nitrogen, SP36 yang hanya mengandung

unsur phospor (P), dan KCl yang hanya mengandung unsur kalium (K).

2) Pupuk majemuk: Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu

jenis unsur hara makro. Contoh pupuk majemuk antara lain diammonium

phosphat yang mengandung unsur nitrogen dan phosphor, serta pupuk NPK

Mutiara yang mengandung unsur nitrogen, phosphor, dan kalium.

Page 4: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

3

3. Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu proses penting dalam budidaya suatu tanaman.

Keberhasilan produksi tanaman sangat ditentukan oleh proses pemupukan. Prosses

pemupukan sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:

a. Tanaman yang akan dipupuk

Setiap jenis tanaman memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyerap unsur

hara dari dalam tanah. Ada jenis tanaman yang sangat rakus terhadap unsur hara

sehingga membuthkan suplai pupuk yang lebih banyak, dan ada juga jenis tanaman yang

tidakk rakus terhadap unsur hara sehingga membutuhkan suplai pupuk yang lebih sedikit.

sebagai contoh jenis tanaman yang dipanen bagian vegetatifnya maka membutuhkan

pupuk nitrogen yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk phospor dan kalium, namun

untuk jenis tanaman yang dipanen buahnya seperti cabai, maka kebutuhan nitrogen lebih

sedikit dibandingkan dengan kebutuhan phospor dan kalium.

Selain jenis tanaman, umur tanaman juga sangat mempengaruhi keberhasilan

pemupukan dalam meningkatkan produksi tanaman. Masing-masing tingkatan umur

tanaman membutuhkan membutuhkan pupuk dengan kandungan unsur hara yang

bebeda. Sebagai contoh, tanaman yang memasuki fase pertumbuhan (vegetatif)

membutuhkan pupuk dengan kandungan nitrogen yang tinggi, namun tanaman yang

menjelang berbunga atau memasuki tahap pemasakan buah membutuhkan pupuk

dengan kandungan phospor dan kalium yang lebih tinggi.

b. Waktu pemupukan

Waktu pemupukan biasanya dilakukan dua kali selama musim tanam, yaitu

sebelum dilakukan penanaman dan setelah penanaman. Pemupukan yang dilakukan

sebelum penanaman dikenal dengan istilah pupuk dasar. Sedangkan pemupukan yang

dilakukan setelah penanaman dikenal dengan istilah pupuk susulan.

Pupuk dasar biasanya diaplikasikan pada saat pengolahan tanah dan pembuatan

bedengan. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik atau pupuk kimia. Pupuk

kimia yang biasa digunakan sebagai pupuk dasar adalah pupuk yang memiliki kelarutan

Page 5: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

4

rendah (slow release) seperti pupuk NPK dan SP36. Pemberian pupuk dilakukan dengan

cara ditabur hingga merata dengan harapan pada saat tanam pupuk sudah siap diserap

oleh tanaman.

Pemupukan susulan biasanya dilakukan beberapa kali dalam satu periode tanam.

Jenis tanaman dan umur tanaman memiliki kebutuhan pupuk yang berbeda, sehingga

intensitas pemupukan susulan juga berbeda pada setiap jenis dan umur tanaman.

Tanaman yang dipanen pada vase vegetatif (sayuran daun) pemupukan susulan umumnya

dilakukan hanya sekali dengan menggunakan pupuk dengan kandungan nitrogen yang

tinggi. namun untuk jenis tanaman yang dipanen bunga atau buahnya, pemupukan

susulan dapat dilakukan lebih dari dua kali tergantung dari kebutuhan tanaman. Pada saat

tanaman memasuki vase vegetatif pemupukan susulan pertama dilakukan dengan

memberikan pupuk yang mengandung N tinggi. Pada saat tanaman menjelang berbunga

dilakukan pemupukan dengan kandungan P tinggi. jika tanaman telah memasuki masa

pemasakan buah biasanya untuk meningkatkan bobot buah dan meningkatkan rasa manis

pada buah pemupukan susulan ketiga dilakukan dengan memberikan pupuk dengan

kandungan K, Ca, da Mg tinggi.

Sebagai contoh untuk penanaman cabai pada lahan kering dataran tinggi/medium

(Jenis Andosol/Latosol) adalah sebagai berikut : Pemupukan dasar terdiri dari pupuk

kandang kuda (20-30 ton/ha) atau pupuk kandang ayam (15-20 ton/ha) dan pupuk Sp-36

(300-400 kg/ha) dilakukan satu minggu sebelum tanam.Pupuk susulan terdiri dari pupuk

urea (200-300 kg/ha), ZA (400-500 kg/ha) dan KCI (250-300 kg/ha), diberikan 3 kali pada

umur 3,6 dan 9 minggu setelah tanam masing-masing 1/3 dosis, dengan cara disebarkan

disekitar lubang tanam kemudian ditutup dengan tanah.

Pada tanaman semangka pempukan susulan dilakukan hingga beberapa kali.

Mulai dari tahap pertumbuhan vegetatif, pembungaan, pembuahan, pematangan buah,

hingga menjelang panen. Berikut adalah contoh pemupukan susulan pada tanaman

semangka:

1. Pupuk susulan I: pupuk NPK 16-16-16 dilakukan pada usia 10 HST dengan dosis 5

g/tanaman. Dilarutkan dengan 300 ml air dan dikocorkan pada pangkal batang

Page 6: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

5

2. Pupuk susulan II: pupuk ZA dilakukan pada usia 14 HST dengan dosis 10 g/

tanaman. Dilarutkan dengan 400 ml air dan dikocorkan pada pangkal batang

3. Pupuk susulan III: pupuk NPK dan ZA dengan perbandingan 1:2 dilakukan pada

usia 18 HST dengan dosis 15 g/ tanaman. Dilarutkan dengan 600 ml air dan

dikocorkan pada pangkal batang

4. Pupuk susulan IV: pupuk SP36, ZA, dan KCl dengan perbandingan 2:2:1 dilakukan

pada usia 22 HST dengan dosis 50 g/ tanaman. Dilarutkan dengan 500 ml air dan

dikocorkan pada pangkal batang

5. Pupuk susulan V: pupuk SP36, ZA, dan KCl dengan perbandingan 3:2:2 dilakukan

pada usia 26 HST dengan dosis 70 g/ tanaman. Dilarutkan dengan 500 ml air dan

dikocorkan pada pangkal batang

6. Pupuk susulan VI: pupuk SP36, ZA, dan KCl dengan perbandingan 4:2:2 dilakukan

pada usia 30 HST dengan dosis 80 g/ tanaman. Dilarutkan dengan 500 ml air dan

dikocorkan pada pangkal batang

7. Pupuk susulan VII: pupuk SP36, ZA, dan KCl dengan perbandingan 5:3:2 dilakukan

pada usia 34 HST dengan dosis 100 g/ tanaman. Dilarutkan dengan 500 ml air dan

dikocorkan pada pangkal batang

8. Pupuk susulan VIII: pupuk NPK 15 dan KCl perbandingan 1:1 pada usia 38 HST

dengan dosis 120 g/tanaman Dilarutkan dengan 500 ml air dan dikocorkan pada

pangkal batang

9. Pupuk susulan IX: pupuk NPK 15 dan KCl perbandingan 1:1 pada usia 42 HST

dengan dosis 140 g/tanaman Dilarutkan dengan 750 ml air dan dikocorkan pada

pangkal batang

10. Pupuk susulan X: pupuk KCl pada usia 50 HST dengan dosis 150 g/tanaman

Dilarutkan dengan 1000 ml air dan dikocorkan pada pangkal batang

c. Cara pemupukan

Dengan berkembangnya teknologi pertanian dan industri, telah melahirkan

berbagai produk yang cara pemberiannya lain dari biasanya, namun secara garis besar

dapat dikelompokkan menjadi dua cara pemberian/memupuk, yakni pemupukan dengan

cara pemberian melalui akar dan pemupukan dengan cara pemberian melalui daun.

Page 7: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

6

Pemupukan dengan cara pemberian melalui akar dilakukan dengan beberapa cara,

yaitu:

1) Ditabur atau disebar: cara ini dapat diterapkan untuk pupuk berupa butiran

atau serbuk. Penaburannya dilakukan keseluruh lahan yang akan dipupuk.

Pemupukan dengan cara ditabur ini biasa dilakukan pada tanaman yang jarak

tanamnya rapat atau tidak teratur pada tanaman yang sistem perakarannya

dangkal seperti padi sawah. Kelemahan dari cara ini adalah memungkinkan

pertumbuhan rumput pengganggu lebih cepat, kurang mengenai sasaran, dan

sering terkikis air meskipun sudah diinjak-injak setelah ditabur.

Sumber: http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-

teknologi/content/226-pemupukan-pada-tanaman-padi

Gambar. Pemberian pupuk dengan cara disebar pada tanaman padi

2) Diletakkan di antara larikan atau barisan: Pada cara ini, pupuk diletakkan di

antara larikan tanaman yang kemudian ditutup dengan tanah. Cara ini sangat

baik dan pada umumnya dilakukan pada tanaman yang ditanam secara teratur

dengan jarak yang lebih leluasa seperti pada jagung dan kacang tanah.

Keuntungan dari cara ini adalah perkembangan akar lebih cepat sehingga

pertumbuhan akan baik. Yang tak kalah pentingnya adalah kehilangan unsur

hara, terutama yang mudah menguap seperti Nitrogen akan lebih cepat

teratasi.

Page 8: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

7

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/10083/perawatan-

tanaman-jagung

Gambar. Pemberian pupupk pada tanaman jagung

3) Ditempatkan dalam lubang: Cara ini pada umumnya diterapkan pada

tanaman tahunan seperti cengkeh dan buah-buahan. Lubang untuk pupuk

dibuat terlebih dahulu sedalam 30 cm. Letak lubang persis dibawah tajuk

disekitar batang tanaman. Ke dalam tanaman tersebut dimasukkan pupuk,

lalu ditutup dengan tanah. Pada tanaman muda, lubang cukup dibuat 10 cm

dari batang. Keuntungan cara ini sama seperti pada pada cara larikan.

Pemberian pupuk melalui daun dilakukan dengan cara melarutka pupuk ke

dalam air dengan konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan

langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa (Sprayer). Konsentrasi

larutan pupuk yang akan diaplikasikan melalui daun harus sangat rendah atau

mengikuti petunjuk dalam kemasan pupuk. Jika konsentasi yang diberikan

berlebihan akan mengakibatkan daun tanaman terbakar dan dan tanaman

akan mati. Namun jika konsentrasinya lebih rendah dari anjuran maka untuk

mengimbanginya frekuensi pemupukan bisa dipercepat, misalnya dianjurkan

10 hari bisa dipercepat jadi seminggu sekali.

Page 9: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

8

Cara aplikasi pupuk melalui daun harus memperhatikan posisi daun. Pupuk

daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah. Hal ini

disebabkan karena pada kebanyakan daun tanaman, mulut daun (stomata)

umumnya menghadap ke bawah atau bagain punggung daun. Penyemprotan

pupuk hendaknya dilakukan ketika matahari tidak sedang terik-teriknya.

Paling ideal dilakukan sore atau pagi hari persis ketika matahari belum begitu

menyengat. Kalau dipaksakan juga menyemprot ketika panas, pupuk daun itu

banyak menguap daripada diserap oleh daun.

Pemberian pupuk daun bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian

pestisida atau zat perangsang jika dianggap perlu. Njangan sekali-kali

memberikan pupuk daun bersamaan dengan pestisida yang mengandung zat

perekat. sebab pupuk tersebut akan ikut lengket di permukaan daun tanpa

bisa diserap. Akibat lebih lanjut ialah pupuk akan menyerap air daun dan

daunpun akan rusak seperti terbakar.

Sumber: http://agrobudidaya.blogspot.co.id/2014/03/metode-pemupukan-tanaman.html

Gambar. Aplikasi pupuk dengan penyemprotan melalui daun pada tanaman cabe

4. Unsur hara esensial dan fungsinya

Dalam melangsungkan siklus hidupnya tanaman membutuhkan nutrisi. Nutrisi

tanaman adalah suatu zat yang dibutuhkan oleh tanaman dan tidak dapat digantikan

dalam menyelesaikan siklus hidupnya. Unsur tersebut disebut dengan hara tanaman.

Page 10: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

9

unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dikelompokkan kedalam unsur hara esensial.

Menurut Arnon dan Stout (1939) suatu unsur hara dikatakan esensial jika masuk kedalam

beberapa kriteria, yaitu: (a) ketiadaan unsur tersebut menyebabkan ketidak-mampuan

tumbuhan menyelesaikan siklus hidupnya, (b) fungsi unsur tersebut tidak dapat

digantikan oleh unsur lainnya, dan (c) unsur tersebut mempengaruhi langsung

pertumbuhan dan metabolisme tumbuhan. Kekurangan unsur hara akan menyebabkan

terjadinya hambatan dalam pertumbuhan dan gejala-gejala lain yang dapat mengganggu

mutu pertumbuhan tanaman dan pada akhirnya menurunkan produksi yang dihasilkan.

Untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdapat 16 unsur hara esensial.

Unsur hara esensial berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman dibedakan

kedalam unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara

yang dibutuhkan dalam jumlah besar, yaitu lebih dari 1000 ppm (ppm = mg/kg).

Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam

jumlah yang sedikit, yaitu kurang dari 1000 ppm. Unsur hara yang tergolong dalam unsur

hara makro adalah N,P,K,Ca, Mg, S, C,H, dan O. Sedangkan unsur hara yang tergolong

kedalam unsur hara mikro adalah Cl, Fe, B, Mn, Zn, Cu dan Mo.

Berdasarkan penyerapannya, unsur hara esensial dibedakan kedalam dua

kelompok, yaitu unsur hara yang diserap dari udara dan air serta unsur hara yang diserap

dari dalam tanah. Unsur hara yang diserap dari udara dan air adalah C, H, O. Sedangkan

unsur hara yang diserap dari dalam tanah adalah N,P,K,Ca, Mg, S, Cl, Fe, B, Mn, Zn, Cu dan

Mo.

Masing-masing unsur hara disrap oleh tanaman dalam bentuk yang berbeda.

bentuk-bentuk unsur hara yang diserap oleh tanaman adalah sebagai berikut:

Table 1. Bentuk-bentuk ion yang diserap oleh tanaman

Nama unsur hara Bentuk diserap Keterangan

Makro C H O

CO2 H+ , H2O O2 , CO2

Diserap dari udara dan air

N P

NH4+ , NO2

− , NO3 −

H2PO4−= , HPO4

− Diserap dari dalam tanah

Page 11: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

10

K Ca Mg S

K+ Ca++ Mg++ SO4

=

Mikro Fe Mn B Mo Cu Zn Cl

Fe++ , Fe+++ Mn++ BO3

3 − , H2BO3−,

B(OH)4−

MoO4− (molibdat)

Cu++ Zn++ Cl −

Masing-masing unsur hara memiliki peran yang berbeda-beda dalam mendukung

pertumbuhan dan perkembangan tanaman, fungsi unsur hara esensial dalam jaringan

tanaman adalah sebagai berikut:

• Karbon (C) : komponen dari semua senyawa organik, seperti gula, protein, dan

asam-asam organik.

• Hidrogen (H) : komponen senyawa organik, seperti gula, protein, dan asam-asam

organik.

• Oksigen (O) : komponen senyawa organik, seperti gula, protein, dan asam-asam

organik.

• Nitrogen (N) : penyusun klorofil, asam- amino, protein, asam-asam nukleat, dan

asam-asam organik.

• Fosfor (P) : penyusun asam nukleat, ATP (penting dalam transfer energi), sebagai

bahan penyusun inti sel, lemak dan protein, memacu pertumbuhan akar dan

pembentukan sistem perakaran, dan mempercepat pembungaan dan pemasakan

buah.

• Kalium atau potasium (K) : aktivator lebih dari 50 enzim, tidak menjadi penyusun

struktur tanaman, memperlancar foto sintesa, sebagai katalisator dalam

tranformator tepung, gula dan lemak tanaman.

• Belerang atau sulfur (S): penyusun asam amino sistein dan metionin, protein,

enzim

Page 12: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

11

• Kalsium (Ca) : kalsium pektat untuk perkembangan dinding sel, kofaktor enzim,

calmodulin (2nd messenger)

• Magnesium (Mg) : penyusun klorofil, kofaktor enzim ATP-ase

• Besi atau ferum (Fe) : reaksi biokimia pembentuk klorofil, sitokrom, porfirin,

kofaktor katalase & peroksidase

• Mangan (Mn) : kofaktor reaksi enzimatik yang melibatkan ATP & enzim dalam

fotosintesis

• Tembaga atau cuprum (Cu) : kofaktor enzim dalam reaksi terang fotosintesis

(sistem transport elektron)

• Seng (Zn) : aktivator enzim, sintesis IAA

• Molibdenum (Mo) : penyusun enzim nitrogenase, nitrat reduktase

• Klor (Cl) : berperan dalam reaksi terang fotosintesis

• Boron (B) : penting dalam translokasi fotosintat

5. Gejala difisiensi unsur hara esensial

Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa

makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan unsur

hara berbeda-beda tergantung dari umur dan jenis tanamannya. Jika unsur hara dalam

tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya

menurun.

Untuk mengetahui apakah suatu tanaan mengalami kecukupan atau kekurangan

unsur hara dapat diketahui dengan beberapa cara. Diantaranya adalah dengan melakukan

pengamatan secara visual terhadap gejala kekurangan unsur hara secara langsung di

lapangan atau dengan melalukan analisis tanaman.

Tanaman yang kekurangan unsur hara tertentu akan menampakkan gejala

defisiensi yang spesifik. Sehingga akan mudah untuk menganalisa kekurangan unsur hara

dari gejala yang tampak. Namun demikian identifikasi kekurangan unsur hara pada

tanaman terdapat beberapa kelemahan, diantaranya adalah: (a) gejala yang sama dapat

disebabkan oleh defisiensi satu unsur hara atau lebih, contoh klorosis diantara jaringan

Page 13: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

12

pembuluh pada daun muda merupakan ciri defisiensi baik Fe maupun Mn; (b) gejala

visual yang sama, dapat disebabkan oleh serangga, penyakit, herbisida, dan faktor lain (c)

defisiensi pada tanaman mungkin bukan disebabkan ketidak-cukupan hara tersebut

dalam tanah, melainkan disebabkan oleh pH, kelebihan unsur lain, atau faktor lain yang

dapat menghambat pertumbuhan akar.

Identifikasi kekurangan unsur hara selain dengan melakukan pengamatan visual

dengan melihat gejala kekurangan unsur hara yang tampak, juhga dapat dilakukan

dengan analisis tanaman. Analisis tanaman dapat dilakukan dengan analisis jaringan

tanaman di laboratorium atau dengan Test uji cepat langsung di lapang (semi-

quantitative). Analisis jaringan tanaman dapat dilakukan dengan mengambil sampel

jaringan tanaman (biasanya bagian daun) kemudian dibawa kelaboratoorium untuk

dianalisis kandungan haranya, apakah kecukupan atau kekurangan. Melalui analisis

jaringan tanaman ini akan diperoleh hasil yang akurat apakah suatu tanaman mengalami

kecukupan atau kekurangan unsur hara serta lebih spesifik unsur hara jenis apa yang

berlebihana tau kurang. Namun demikain analisis jaringan tanaman memerlukan keahlian

khusus dan hanya dapat dilakukan di tempat-tempat tertentu, seperti laboratorium yang

ada di perguruan tinggi, instansi pemerintah atau perusahaan. Sehingga tidak mudah

diaplikasikan oleh petani.

Selain menggunakan analisis jaringan tanaman, untuk mengetahui kekurangan

unsur hara juga dapat dilakukan dengan Test uji cepat langsung di lapang (semi-

quantitative), yaitu dengan mengukur tingkat kehijauan daun atau “Leaf greenness" yang

berkaitan dengan pendugaan kandungan N daun. Dengan menggunakan indikator warna

(Chlorophyll meter) petani akan dengan mudah mengetahui apakah suatu tanaman

mengalami kelebihan atau kekurangan nitrogen.

Page 14: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

13

Sumber:http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/content/226-pemupukan-pada-tanaman-padi

Gambar. Test uji cepat langsung di lapang terhadap kecukupan unsur Nitrogen pada

tanaman padi

Difisiensi atau kekurangan unsur hara menunjukkan gejala yang berbeda beda

untuk setiap unsur, berikut ini adalah gejala defisiensi unsur hara yang terlihat pada

jaringan tanaman:

Nitrogen (N), gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah

menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati

dan mengering berwarna merah kecoklatan. Bentuk buah tidak sempurna,

kecil, kekuningan dan masak sebelum waktunya. Cara penanganan kekurangan

unsur nitrogen adalah dengan menambahkan pupuk kimia berupa urea (N=46

%), ZA (N=21 %), KNO3, NPK serta pupuk daun kandungan N tinggi.

Fosfor (P), gejala kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun

terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung dan terpelintir. Tepi

daun, cabang dan batang juga berwarna ungu. Hal ini menyebabkan

terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan. Cara penanganan kekurangan

unsur fosfor adalah dengan menambahkan pupuk kimia SP36 (P=36 %), NPK,

MKP serta pupuk daun kandungan P tinggi.

Kalium (K), gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun

terutama daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang

Page 15: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

14

kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga

daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak

sempurna, kecil, kualitas jelek dan tidak tahan simpan. Cara penanganan

kekurangan unsur kalium adalah dengan menambahkan pupuk kimia KCl (K=52

%), NPK, MKP serta pupuk daun kandungan K tinggi.

Sulfur (S), gejala kekurangan sulfur ditandai dengan warna daun muda

memudar (klorosis), berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak

merata, menguning atau keputih-putihan. Pertumbuhan tanaman terhambat,

kerdil, berbatang pendek, dan kurus. Cara penanganan kekurangan unsur sulfur

adalah dengan menambahkan pupuk kimia ZA (S=20 %), Phonska (S=10 %) serta

pupuk daun yang mengandung unsur S.

Kalsium (Ca), gejala kekurangan kalsium ditandai dengan pertumbuhan kuncup

yang terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun

muda mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum

waktunya, warna buah kurang sempurna. Cara penanganan kekurangan unsur

kalsium adalah dengan menambahkan kapur dolomite (Ca=38 %), kalsium

karbonat (Ca=90 %) serta pupuk kalsium kandungan Ca 80-99 %.

Magnesium (Mg), gejala kekurangan magnesium ditandai dengan daun tua

yang semula hijau segar berubah menjadi kekuningan dan tampak pucat.

Diantara tulang-tulang daun terjadi klorosis, warna berubah menguning,

terdapat bercak-bercak berwarna kecoklatan, sedangkan tulang daun tetap

berwarna hijau. Cara penanganan kekurangan unsur magnesium adalah dengan

menambahkan pupuk kimia kieserite, kapur dolomite (Mg=18 %) serta pupuk

daun yang mengandung unsur Mg.

Unsur MikroBesi (Fe), gejala kekurangan besi ditandai dengan warna kuning

pada daun muda, pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran, mati

pucuk, tulang daun yang berwarna hijau berubah kekuningan kemudian

memutih, pertumbuhan tanaman seolah terhenti.

Boron (B), gejala kekurangan boron ditandai dengan tepi daun mengalami

klorosis mulai dari bawah daun kemudian mengering dan akhirnya mati. Pada

Page 16: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

15

tanaman bercabang, ruas tanaman memendek, batang keropos, pembentukan

cabang tumbuh sejajar berdampingan.

Tembaga (Cu), gejala kekurangan tembaga ditandai dengan daun berwarna

hijau kebiru-biruan, ujung daun secara tidak merata ditemukan layu, terkadang

terjadi klorosis meski jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman kerdil dan

gagal membentuk bunga.

Mangan (Mn), gejala kekurangan mangan ditandai dengan pertumbuhan

tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau kemerahan, jaringan daun di

beberapa tempat mati serta biji yang terbentuk tidak sempurna.

Seng (Zn), gejala kekurangan seng ditandai dengan daun tua berwarna

kekuningan atau kemerahan, daun berlubang, mengering dan akhirnya mati.

Molibedenum (Mo), gejala kekurangan molibdenum ditandai dengan warna

daun memudar, keriput, mengering, pertumbuhan tanaman seolah terhenti

dan akhirnya mati. Cara penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan

menambahkan pupuk organikyang tinggi, pemberian pupuk organik cair untuk

pemupukan susulan serta penyemprotan pupuk daun dengan kandungan mikro

lengkap.

Sumber: http://jacq-planter.blogspot.co.id/2014/09/unsur-hara-makro-dan-mikro-

yang.html

Gambar. Gejala defisiensi beberapa unsur hara pada tanaman jagung

Page 17: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · Sedangkan dalam proses budidaya tanaman, ... Sebagai contoh untuk

16

Sumber: https://wongtaniku.wordpress.com/2013/05/21/kalsium-ca/

Gambar. Gejala defisiensi unsur Ca pada tanaman tomat