agnes nitip farmako

2
I. Pendahuluan Latar Belakang Operasi atau pembedahan dapat menyebabkan timbulnya rasa atau respon sakit. Hampir semua tindakan pembedahan dilakukan dibawah pengaruh anestesi. Anestesi adalah istilah yang diturunkan dari dua kata yunani yaitu “an” dan “esthesia”, sehingga secara umum mempunyai arti “hilangnya rasa atau hilangnya sensasi”. Istilah anestesi pertama kali digunakan oleh Olive Wendel Holmes Sr pada tahun 1846 (Latif et al, 2007). Anestesi secara umum dikelompokkan menjadi beberapa tipe, yaitu anestesi lokal dan anestesi umum. Anestesi lokal adalah hilangnya rasa sakit tanpa disertai kehilangan kesadaran, sedangkan anestesi umum adalah hilangnya rasa sakit disertai hilang kesadaran. Sejak jaman dahulu, anesthesia dilakukan untuk mempermudah tindakan operasi, misalnya pada orang Mesir menggunakan narkotika, orang China menggunakan Cannabis indica, orang primitif menggunakan pemukulan kepala dengan kayu untuk menghilangkan kesadaran. Pada tahun 1776 ditemukan anestesia gas pertama, yaitu N2O, namun kurang efektif sehingga ada penelitian lebih lanjut pada tahun 1795 menghasilkan eter sebagaianestesia inhalasi prototipe, yang kemudian berkembang hingga berbagai macam yang kita kenal saat ini (Gan, 1980). Anestetik yang ideal akan bekerja secara tepat dan baik serta mengembalikan kesadaran dengan cepat segera sesudah pemberian dihentikan. Selain itu, batas keamanan pemakaian harus cukup lebar dengan efek samping yang sangat minimal. Tidak satu pun obat anestetik dapat memberikan efek yang diinginkan tanpa disertai efek samping, bila diberikan secara tunggal (Latief, 2009).

Upload: giga-hasabi-alkarani

Post on 23-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

farmakologi

TRANSCRIPT

Page 1: Agnes Nitip Farmako

I. Pendahuluan

Latar Belakang

Operasi atau pembedahan dapat menyebabkan timbulnya rasa atau respon sakit. Hampir semua tindakan pembedahan dilakukan dibawah pengaruh anestesi. Anestesi adalah istilah yang diturunkan dari dua kata yunani yaitu “an” dan “esthesia”, sehingga secara umum mempunyai arti “hilangnya rasa atau hilangnya sensasi”. Istilah anestesi pertama kali digunakan oleh Olive Wendel Holmes Sr pada tahun 1846 (Latif et al, 2007).

Anestesi secara umum dikelompokkan menjadi beberapa tipe, yaitu anestesi lokal dan anestesi umum. Anestesi lokal adalah hilangnya rasa sakit tanpa disertai kehilangan kesadaran, sedangkan anestesi umum adalah hilangnya rasa sakit disertai hilang kesadaran. Sejak jaman dahulu, anesthesia dilakukan untuk mempermudah tindakan operasi, misalnya pada orang Mesir menggunakan narkotika, orang China menggunakan Cannabis indica, orang primitif menggunakan pemukulan kepala dengan kayu untuk menghilangkan kesadaran. Pada tahun 1776 ditemukan anestesia gas pertama, yaitu N2O, namun kurang efektif sehingga ada penelitian lebih lanjut pada tahun 1795 menghasilkan eter sebagaianestesia inhalasi prototipe, yang kemudian berkembang hingga berbagai macam yang kita kenal saat ini (Gan, 1980).

Anestetik yang ideal akan bekerja secara tepat dan baik serta mengembalikan kesadaran dengan cepat segera sesudah pemberian dihentikan. Selain itu, batas keamanan pemakaian harus cukup lebar dengan efek samping yang sangat minimal. Tidak satu pun obat anestetik dapat memberikan efek yang diinginkan tanpa disertai efek samping, bila diberikan secara tunggal (Latief, 2009).

Pada praktikum ini, kami melihat perbedaan potensi relatif dari beberapa obat anestesi umum pada tikus putih.

Tujuan

A. UmumSetelah menyelesaikan percobaan, mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan potensi relatif dari beberapa obat anestesi umum.

B. Khusus Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa dapat :1. Menjelaskan stadium anestesi secara singkat.2. Menjelaskan perbedaan beberapa obat anestesi umum dalam waktu tertentu.

Manfaat

1. Mampu menjelaskan stadium anestesi secara singkat.

Page 2: Agnes Nitip Farmako

2. Mampu menjelaskan perbedaan beberapa obat anestesi umum dalam waktu tertentu.

Dafpus : Said A Latif, Kartini A Suryadi M Ruswan Dachlan. Petunjuk Praktis Anestesiologi. ed 2. Bagian Anestesiologi Dan Terapi Intensif FK UI. Jakarta, 2007 ; 9 – 33

Gan, S; Bambang ; Udin S., Arini S.,dan Vincent. H. S. G. 1980. Farmakologi Dan Terapi. Edisi 2. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi : Edisi Kedua. 2009. Jakarta : Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.