agent of change
DESCRIPTION
Pemuda sebagai Agen PerubahanTRANSCRIPT
RABU, 03 OKTOBER 2012
Pemuda : Agent of Change
Sejak dahulu kala, bahkan jauh sebelum agama Islam muncul di muka bumi, para nabi dan rasul telah
diutus untuk menyampaikan wahyu Alloh SWT dan syari’at-Nya kepada umat manusia. Para rasul itu
adalah orang-orang terpilih dari kalangan pemuda. Di antara mereka ada yang diberi kemampuan luar
biasa dalam berargumen dan berdebat, sebelum usianya genap delapan belas tahun.
Nabi Ibrahim a.s., misalnya, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an, adalah pemuda yang sering berdebat
dengan kaumnya, menentang peribadatan kepada patung-patung yang tidak dapat bicara, memberi
manfaat dan mudharat (QS Al-Anbiya:60-67). Kita juga ingat kisah Ashabul Kahfi – yang tergolong
pengikut Nabi Isa a.s. Mereka adalah anak-anak muda yang menolak kembali agama nenek moyang
mereka, menolak menyembah selain Alloh SWT. Mereka bermufakat mengasingkan diri dari masyarakat
dan berlindung dalam suatu gua, karena jumlah mereka relatif sedikit yakni tujuh orang di antara
masyarakat penyembah berhala. Fakta sejarah ini terekam jelas dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat
9-26, yang di antaranya :
”(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a :
‘Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)’.” (Q.S. Al-Kahfi : 10)
“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka (Sang Pencipta), dan Kami tambahkan
kepada mereka petunjuk”. (Q.S. Al-Kahfi : 13)
Potensi Besar Pemuda-Mahasiswa dalam Kehidupan Masyarakat
Demikian keadaan dan peran golongan pemuda. Kiprah mereka telah terukir indah dalam tinta emas
sejarah. Mereka merupakan tonggak dan potensi besar suatu kehidupan. Terlebih kelompok pemuda
seperti mahasiswa; karena, selain diharapkan oleh umat, peranan mereka pun sangat didambakan oleh
kelompok masarakat lainnya sebagai pionir perubahan ke arah yang lebih baik. Posisi mereka sebagai
“mahasiswa” memang menjadi peluang bagi mereka untuk mengembangkan potensi sebesar-besarnya.
Tidak heran jika perubahan sosial politik diberbagai belahan dunia dipelopori oleh gerakan pemuda-
mahasiswa. Sebagian sahabat yang menyertai Rasulullah SAW dalam memperjuangkan Islam – yang
akhirnya berhasil menguasai lebih dari dua pertiga belahan bumi – adalah para pemuda yang menjadi
murid (mahasiswa) Rasulullah SAW.
Secara fitra, masa muda merupakan jenjang kahidupan manusia yang paling optimal. Dengan
kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jika pemuda-mahasiswa memiliki potensi
yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan yang tinggi terhadap
lingkungan banyak dimiliki pemuda mahasiswa. Pemikiran kritis mereka sangat didambakan umat. Di
mata umat dan masyarakat umumnya, mereka adalah agen perubahan (agent of change) jika
masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Mereka juga motor penggerak kemajuan
ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak
di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda dan mahasiswa
sekarang ini.
Namun, potensi tinggallah potensi. Ibarat pedang yang sangat tajam; ketajamannya tidak menjadi
penentu bermanfaat-tidaknya pedang tersebut. Orang yang menggenggam pedang itu-lah yang
menentukannya. Pedang yang tajam terkadang digunakan untuk menumpas kebaikan dan mengibarkan
kemaksiatan, jika dipegang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, jika berada di tangan
orang yang bertanggung jawab, ketajaman pedang itu akan membawa manfaat. Demikian juga dengan
potensi mahasiswa. Potensi yang begitu hebat itu bisa dipergunakan untuk menjunjung tinggi kebaikan,
bisa juga untuk memperkokoh kejahatan dan kedurjanaan. Itulah sebabnya, begitu banyak contoh
pemuda-mahasiswa yang berjasa menjadi pilar penentu kemajuan suatu peradaban, tetapi tidak sedikit
di antara mereka yang mengakibatkan runtuhnya sendi-sendi peradaban, dan menghancurkan
kemuliaan suatu tatanan kehidupan.
Jadi, potensi yang dimiliki oleh pemuda-mahasiswa haruslah diarahkan untuk menyokong dan
mempropagandakan nilai-nilai kebaikan. Seorang mahasiswa muslim tentunya akan berada di garis
depan untuk membela, memperjuangkan, dan mendakwahkan nilai-nilai Islam. Seorang mahasiswa
muslim tidak layak hanya berpangku tangan dan bermalas-malasan di tengah kemunduran umat yang
sangat memprihatinkan ini. Seorang mahasiswa muslim jangan sampai menjadi penghalang kemajuan
Islam dan perjuangan kaum muslimin. Na’udzubillah.
Menyorot Realitas Pemuda-Mahasiswa Muslim Kini
Kita akui, pengaruh sistem kehidupan yang berlaku dalam suatu kurun kehidupan sangat berpengaruh
terhadap pemahaman dan perilaku manusia yang hidup pada zaman tersebut. Hal ini berlaku pula bagi
pemuda-mahasiswa. Format kehidupan mahasiswa sekarang, sedikit banyak telah terpengaruh oleh
sistem kehidupan yang berlaku sekarang, yaitu sistem demokrasi kapitalis.
Kalau memperhatikan apa yang terjadi di kampus-kampus di negeri ini, secara umum, paling tidak kita
akan menemukan adanya beberapa kelompok mahasiswa muslim yang pemahaman dan
kecenderungannya relatif berlainan. Citra dan cita-cita mereka juga relatif berbeda sesuai dengan
landasan pemikiran yang mendasarinya.
Kelompok pertama, adalah mereka yang merasa tidak puas dengan kondisi sekarang, lalu
melakukan berbagai perubahan. Mereka melihat bahwa sistem kehidupan yang berlaku sekarang
Jadilah orang pertama yang menyukai ini.
idrisedi.blogspot.com
bersatulah dalam IKATAN MAHASISWA
MUHAMMADIYAH .. mari kita satukan
semangat dan cita-cita !!!
3 Suka
Suka Komentari Bagikan
1 Agustus 2013
idrisedi.blogspot.com
memperbarui foto
sampulnya.31 Juli 2013
Sukai HalamanSukai Halaman BagikanBagikan
Muhammad Idris Embed
Dsar Ilmu Pendidikan 56098 views
Edi Idris | Buat Lencana Anda
SHARE ON FACEBOOK
hanya melahirkan penderitaan dan kesengsaraan yang berkepanjangan. Arah perubahan ynag mereka
inginkan ada yang tidak terlepas dari format ideologi kapitalis, ada juga yang terpengaruh ideologi
sosialis.
Haluan politik kapitalis berjalan seiring dengan format demokrasi yang mereka terjemahkan sesuai
dengan kondisi di negeri ini. Kelompok demokrat ini memang lebih menginginkan agar demokrasi yang
ada benar-benar ditegakkan. Isu-siu bahwa kedaulatan dan kekuasaan di tangan rakyat, bahwa
rakyatlah yang paling berhak menentukan arah pemerintahan, paling sering mereka teriakkan dengan
lantang. Terhadap berbagai masalah kemasyarakatan, isu hhak asasi manusia (HAM) juga sering
mereka jadikan bukti lemahnya penerapan demokrasi; terlepas dari paham atau tidaknya mereka akan
hakekat demokrasi dan aturan produk barat lainnya.
Adapun yang terpengaruh oleh sosialis mengehendaki perubahan yang lebih radikal. Mereka menuntut
perubahan tatanan kehidupan melalui revolusi. Menurut mereka, suksesi kepemimpinan mestinya
segera dilakukan. Cara yang mereka lakukan tidak jarang mengarah kepada pengrusakan, dengan
membangkitkan emosi massa. Kerugian akibat aksi-aksi yang mereka lakukan tidak sedikit. Berbagai isu
kesenjangan sosial dan kasus kerusuhan yang melibatkan massa menajdi sarana subur utnuk aksi
mereka. Jurus mereka kerap kali memancing di air keruh.
Apapun alasannya, cara-cara yang ditempuh kelompok mahasiswa ini tidak bisa dibenarkan oleh Islam.
Landasan perjuangan kelompok tersebut jelas tidak sesuai dengan pandangan Islam. Sebab, ide-ide
sosialis ataupun kapitalis, termasuk demokrasi serta ide-ide yang terlahir darinya seperti HAM,
pluralisme, dan lain-lain, merupakan pemahaman Barat yang kufur yang sangat bertentangan dengan
Islam. Haram bagi kaum muslimin mengambil pemahaman dan aturan-aturan yang bukan berasal dari
Islam. Alloh SWT berfirman :
“Apa yang diperintahkan Rasul kepadamu maka laksanakanlah. Dan apa yang dilarangnya maka
tinggalkanlah.” (Q.S. Al-Hasyr : 7)
Hal lain yang sangat kita sayangkan, tidak sedikit mahasiswa muslim yang turut mempropagandakan
dan memperjuangkan paham-paham tersebut. Di antara mereka ada yang melakukannya karena ikut-
ikutan saja, karena kebodohannya, dan ada juga karena memang ingin memperjuangkannya. Akibatnya,
secara tidak langsung, mereka menjadi prototipe dan agen-agen Barat dalam menyebarkan paham-
paham yang sebenarnya merupakan racun bagi kaum muslimin.
Kelompok kedua adalah mereka yang cuek terhadap kondisi kehidupan masyarakat. Yakni,
mereka yang tidak peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan masyarakat. Bagi mereka yang
penting selamat. “Ngapain susah-susah mikirin nasib kaum muslimin yang lain. Mikirin diri sendiri aja
udah susah.
Memang sistem kapitalis yang menyetir pola kehidupan sekarang melahirkan degradasi nilai-nilai
kemanusiaan. Sistem ini memang berhasil memberikan nilai materi yang cukup berlimpah. Namun,
ternyata keberhasilan itu hanya diraup oleh segelinitr orang yang ‘kuat’, sementara mayoritas rakyat
hidup dalam kesengsaraan. Lapangan pekerjaan semakin sempit, pengangguran kian membludak, dan
berbagai tindak kriminal mulai menjadi wabah sosial kemanusiaan.
Kondisi seperti ini hanya akan melahirkan sistem individualis yang semakin tajam. Setiap manusia
–termasuk mahasiswa- lalu berpikir pintas untuk ‘menyelamatkan’ diri, dan akhirnya tidak peduli dengan
keadaan lingkungan. Standar perbuatan mereka adalah manfaat. Bagi mereka, yang penting
bermanfaat dirinya dan tidak merugikan orang lain. Bagi mereka pacaran tidak menjadi masalah, asal
tidak hamil dan tidak menimbulkan ‘masalah’. Kelompok ini memang benar-benar ingin ‘menikmati’ dan
hidup tenteram dalam kondisi sekarang. Mereka tidak peduli kenikmatan hidupnya itu diraih di atas
penderitaan orang lain.
Bagi kelompok mahasiswa seperti ini ‘keberhasilan studi’ merupakan cita-cita yang paling dijunjung
tinggi dan senantiasa jadi haluan perjuangannya. Bagi mereka, standar keberhasilan itu adalah meraih
nilai studi yang setinggi-tingginya. Sains memang cukup mereka ‘kuasai’, namun keilmuannya itu tidak
berpengaruh terhadap perilaku mereka dalam kehidupan masyarakat. Dalam studinya, kelompok ini
memang relatif banyak berhasil; namun mereka belum mampu memenuhi dambaan dan harapan umat.
Kehidupan mahasiswa kelompok ini hanya berkisar antara kampus dan rumah. Angan-angan mereka
–kalau sudah lulus kelak- adalah pekerjaan yang mantap dengan gaji yang besar, istri yang cantik,
fasilitas yang mewah, dan anak-anak yang lucu dan manis. “Persetan dengan lingkungan! Yang penting
aku, istriku, anak-anakku, dan keluargaku ‘aman’!”
Cara hidup kelompok ini jelas tidak dibenarkan oleh Islam. Dalam Islam tidak dikenal sistem kehidupan
individualis. Kehidupan masyarakat dalam Islam tidak membeda-bedakan apakah seorang itu
mahasiswa, pelajar, karyawan, atau lainnya. Semuanya bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan
di sekelilingnya. Rasulullah SAW mengingatkan :
“Barang siapa bangun pagi hari dan hanya memperhatikan masalah dunianya, maka orang tersebut
tidak berguna apa-apa di sisi Allah. Barang siapa tidakpernah memperhatikan urusan kaum muslimin
yang lain, maka tidak termasuk golonganku”. (HR. Thabrani dari Abu Dzar Al-Ghifari)
Kelompok ketiga adalah mereka yang ‘terbius’ sehingga terjerat dan terjerumus dalam bejatnya
sistem kehidupan masa kini. Sistem kapitalis yang mengagung-agungkan materi, telah mencabut
niali-nilai kehidupan lainnya, baik nilai-nilai akhlaq, kemanusiaan, dan kerohanian (agama). Korban-
korban sistem ini sudah cukup bergelimpangan.
Sebagai contoh, tidak sedikit mahasiswa yang terjerumus dalam pemakaian obat-oabat terlarang.
Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terjerat dalam sindikat pengedar yang berskala internasional.
Mereka yang terjerumus dalam sek bebas tidak kalah mengerikan. Hasiltemuan FKM UNAIR
menyebutkan bahwa pengidap AIDS sebagian besar kalangan remaja. Dari 100 responden remaja yang
diteliti, FKM menyimpulkan bahwa 22,9 persen remaja usia 15 – 19 tahun telah terkena virus HIV/AIDS,
sedangkan remaja usia 20 – 24 tahun yang terjangkit mencapai 77,1 persen. Fantastis dan sungguh
mengerikan. Atau kita juga sangat dikejutkan oleh peristiwa yang menjijikkan, peristiwa VCD porno
Itenas 1 Bandung dan Itenas 2 Medan. Sungguh memalukan dan mengerikan.
Tawuran remaja yang tadinya hanya merupakan tren remaja-remaja SMU, kini sudah diikuti oleh
mahasiswa di perguruan tinggi. Bahkan yang sangat menggelikan sekaligus memprihatinkan, sekitar
dua bulan yang lalu, mahasiswa ITS yang cukup tersohor dengan teknologinya itu ikut-ikutan tawuran.
Sungguh memalukan!
TEMUKAN LEBIH BANYAK ARTIKEL
Muhammad Idris
Ikuti 64
Assalamu alaikum wr.wb
Salam Pendidikan... saya
Muhammad idris
mahasiswa dari
Universitas
Muhammadiyah
Makassar (UMM) ,FKIP_
jurusan pendidikan
sosiologi.. dan sebagai
aktivis kampus serta
organisatoris Ikatan
Mahasiswa
Muhammadiyah..
SAMI'NA WA'ATA'NA!!!
Lihat profil lengkapku
MENGENAI SAYA
Oktober (2)
September (5)
Juli (1)
Mei (6)
ARSIP BLOG
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial
Proses interaksi sosial biasanya didasari oleh beberapa faktor, seperti sugesti, imitasi, identifikasi, simpati, motivasi, dan empati. Imi...
Metode-metode dalam Sosiologi
Metode, sekurang-kurangnya memiliki beberapa ciri pokok yaitu, Ada permasalahan yang akan dikaji dan diteliti. Ada hipotesis, yaitu simpu...
KAMUS SOSIOLOGI
SOSIOLOGI: TENTANG KAMUS SOSIOLOGI kamus sosiologi A Accommodation : Usaha – usaha manusia mencegah / meredakan konflik sosial Actin...
Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial diartikan
sebagai kesenjangan (ketimpangan) atau ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya ya...
Ruang lingkup sosiologi
1.Ciri dan hakikat sosiologi Menurut Harry M. Jhonson, yang dikutip oleh soerjono soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri se...
ENTRI POPULER
penelitian diadakan di dua
tempat pertama ke
benteng fort rotterdan
Makassar dan rute
selanjutnya goa leang-
leang ,maros, sul-sel
PENELITIAN SEJARAH
pelaksanaan LK tahun
2012 yang berlokasi di
benteng SOMBA OPU
IMPS KOOPERTI UNISMUH
MAKASSAR
suatu kegiatan untuk
mempererat tali
silaturahmi dan
trnsformasi nilai
kepemimpinan yang ideal
SILSILAH KE-12 HMJ SOSIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
dokumentasi kegiatan
penelitian di puncak
galunglangi'e
kab.Soppeng
SOCIAL RESEARCH
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Diposkan oleh Muhammad Idris di 02.45
Reaksi:
Kejadian-kejadian di atas hanya sekedar contoh kasus betapa kelompok mahasiswa yang demikian ini
kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Kasus aborsi, skandal dan jaringan seks bebas, perampokan,
pembobolan bank, penodongan, dan tindak kriminal lainnya tidak jarang dilakukan oleh pemuda-
mahasiswa.
Kelompok keempat adalah kelompok pemuda-mahasiswa yang peduli lingkungan dan sadar
akan kerusakan dan kebrobokan sistem yang ada akibat tidak diberlakukannya aturan Islam
dalam realitas kehidupan. Dengan pemahaman terhadap kenyataan seperti itu, disertai pendalaman
terhadap tsaqofah Islam, mereka melakukan perjuangan dakwah, menyeru umat untuk kembali kepada
Islam. Meskipun jumlahnya tidak terlampau besar, peranan mereka sangat diharapkan umat untuk
melakukan perubahan kehidupan masyarakat ke arah yang Islami.
Alhamdulillah, di berbagai perguruan tinggi perkembangan mereka cukup menggembirakan. Bahwa
berjilbab itu merupakan kewajiban bagi seorang muslimah sudah menjadi opini yang tidak terbantahkan
lagi. Sungguh menyedihkan kalau di antara mahasiswi muslim ada yang belum paham bahwa jilbab itu
wajib. Padahal, jika hal itu dilalaikan, Allah SWT akan menurunkan azab yang sangat pedih.
Begitu juga, gerakan-gerakan kebangkitan Islam cukup santer di berbagai perguruan tinggi. Gerakan
keIslaman yang berasal dari Timur Tengah ataupun bercorak lokal semakin bermunculan. Semuanya
menyuarakan kebangkitan Islam. Pemahaman Islam yang mereka raih bukan pemahaman yang bersifat
‘abangan’. Meskipu belajar di perguruan tinggi umum, kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab –baik dari
kalangan fuqaha tempo dulu maupun para mujtahid abad 20- pun menjadi santapan keseharian mereka.
Meskipun masih terdapat berbagai perbedaan visi tentang kebangkitan dan metode yang mereka
lakukan, kelompok terakhir ini merupakan kelompok dambaan ummat menuju kemuliaan hidup . Umat
Islam tidak mungkin bangkit dengan mengadosi aturan-aturan yang bukan berasal dari Islam, baik dari
paham kapitalis mapun sosialis.
Ketahuilah, umat Islam tidak mungkin meraih kemulaiaan kalalu umatnya hanya memperhatikan
kepentingan pribadi. Islam mustahil akan muncul dari generasi-generasi yang telah “ sekarat” karena
korban kedurjanaan sistem kapitalis. Islam hanya akan bangkit melalui manusia-manusia yang ikhlas
mewakafkan kehidupannya demi tegaknya Islam. Islam akan jaya di tangan mereka yang memegang
Islam walaupun bagai memegang bara api. Meskipun secara materi kondisi mereka terkadang
menyedihkan, perjuangan mereka tak pernah redah; karena mereka mendambakan kemuliaan surga
yang dijanjikan Alloh SWT. Mereka yakin akan janji Allah SWT dalam Al-Qur’an :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka”. (QS. At-Taubat : 111).
Khatimah
Demikianlah kondisi realita pemuda-mahasiswa yang terlahir dan hidup pada saat ini. Citra keIslaman
mereka tidak sedikit yang tererosi dan terdegradasi oleh budaya-budaya asing yang membius dan
meracuni harapn dan cita-cita mereka. Cinta mereka terwarnai kasih sayang semu, cinta produk
manusia. Cinta yang lahir dari napsu demi kenikmatan sesaat. Cinta yang berakhir dalam kehampaan
dan kegersangan.
Meskipun demikian, masih ada mahasiswa dan mahasiswi yang masih teguh memegang dan
mempertahankan –dengan sekuat tenaga dan segala kemampuan- citra mereka yang hakiki sebagai
muslim. Merekalah the real agent of change . Semoga Alloh SWT senantiasa menyertai mereka. Amin
Ya Robbal ‘Alamin.
Wa Allohu a’lam bi as-showab
+1 Rekomendasikan ini di Google
Keluar
Beri tahu saya
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Ade Naufal (Google)
Publikasikan Pratinjau
Buat sebuah Link
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Akomodasi ( Accomodation )
Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau lebih individu atau kelompok yang berusaha untuk sali...
PENGENALAN SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU TENTANG MASYARAKAT STANDAR KOMPETENSI Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai d...
Objek sosiologi dan antropologi
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antarmanusia yang memengaruhi kesatuan hidup manusia ...
Pengertian Dasar Sosiologi
Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. sebagai ilmu ,merupakan kumpulan pengetahuan ...
Nasionalisme, Demokratisasi dan Indentitas Primordialisme di Indonesia
Aspek yang bisa di cermati pada era reformasi ini adalah bangkitnya sentimen primordialiseme. Sentimen ini muncul dalam ekspresi keetnisan ...
3 people followed me and
one person unfollowed me
// automatically checked
by fllwrs.com
Muhammad_Idris
idris93Edi@
Show Summary
Imam Asy Syafi'i berkata :
perdebatan dalam masalah
agama mengeraskan hati
dan mewariskan
permusuhan/kedengkian
Muhammad_Idris
idris93Edi@
Bingungnya Negara Kalau
Artis Jadi Anggota DPR:
news.babe.co.id/2963916
Muhammad_Idris
idris93Edi@
"Ya Allah, Ampunilah
Muhammad_Idris
idris93Edi@
Tweets
Tweet to @idris93Edi
with Google Friend Connect
Members (4)
Already a member? Sign in
FOLLOWERS
Info yg beredar.Demi
keamanan, kampus
diliburkan selama 2 hari
kedepan. IMM4FKIP@
Anak_Unismuh@
PGSD_UNISMUHMks@
EDSA_135@
Akram_unismuh@
Retweeted by Komunitas
Akram
Muhammad_Idris
idris93Edi@
Expand
Jazakumullah khaeran
katsiran kepada teman2 yg
telah byk memberi
sumbangsi proker
utamanya baksos,, mudah-
mudahan lbh baik!!
Akram_unismuh@
Retweeted by Komunitas
Akram
Muhammad_Idris
idris93Edi@
Expand
Komunitas
25 Sep 13
24 Sep 13
24 Sep 13
Tweets
Tweet to @Akram_unismuh
TRANSLATE
Select Language
Powered by Translate
TRANSLATE
1
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.