agens hayati 07

Upload: aznar-ismail

Post on 03-Apr-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Agens Hayati 07

    1/8

    JUKLAK/JUKNISPENGEMBANGAN AGENS HAYATI TAHUN 2007

    Kegiatan Pengembangan PHT Tanaman Perkebunan

    I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

    Rendahnya produktivitas tanaman terutama Perkebunan rakyat antara lain

    disebabkan oleh petani yang belum memperhatikan budidaya tanaman,agroekosistem dan penerapan Pengendalian Hama Terpadu ( PHT) pada arealkebunnya, sehingga kerugian hasil akibat serangan OPT terutama hama danpenyakit tanaman cukup besar.

    Penggunaan Pestisida sintetis yang kurang bijaksana dalam pengendalianOrganisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) masih banyak digunakan oleh petaniperkebunan, hal ini mengakibatkan timbulnya beberapa masalah yang kurangmenguntungkan, diantaranya timbul resistensi OPT terhadap Pestisida sintetis,residu pestisida, mengakibatkan pencemaran lingkungan dan lain-lain. Olehkarena itu sangatlah bijaksana apabila dalam pengendalian OPT dilakukandengan menggunakan Musuh alami / Agens hayati.

    Beberapa jenis Agens hayati yang diketahui efektif untuk mengendalikan

    OPT perkebunan dan mudah pengembangannya adalah :1.JamurBeauveria bassiana untuk mengendalikan penggerek buah kopi (Hypotenemus hampei ) pada tanaman Kopi, Helopeltis sp pada tanamanTeh dan Kakao, Empoasca sp pada tanaman teh.2.JamurSpicaria sp untuk mengendalikan Helopeltis sp pada tanaman Tehdan Kakao serta ulat.3.Jamur Trichoderma sp. untuk mengendalikan Fusarium oxysporum(penyebab penyakit busuk batang pada tanaman Vanili), Phytophtora sp(penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman Lada) danRigidoporus lignosus ( penyebab penyakit Jamur akar putih pada tanamanKaret).

    4.JamurMetarrhizium anisopliae untuk mengendalikan Oryctes rhinocerospada tanaman Kelapa dan lain-lain.5.JamurArthrobotrys sp untuk mengendalikan Nematoda.

    6. JamurVerticillium sp untuk mengendalikan penyakit bercak daun ( Hemilieavastratrix) pada tanaman kopi dan cacar daun teh ( Exobasidium vexans)

    Sehubungan dengan hal tersebut diatas Dinas Perkebunan Propinsi JawaBarat melalui Balai Proteksi Tanaman Perkebunan pada tahun 2007 akanmengembangkan Agens Hayati di Jawa Barat yang dibiayai dari APBD JawaBarat melalui kegiatan Pengembangan PHT Tanaman Perkebunan.

  • 7/29/2019 Agens Hayati 07

    2/8

    B. Tujuan

    Tujuan pengembangan Agens hayati di Jawa Barat adalah :1. Mengembangkan Agens Hayati yang diketahui efektif untuk

    mengendalian OPT perkebunan dan mudah dilaksanakan oleh petaniPerkebunan di Wilayah Jawa Barat

    2. Memperbanyak dan menyebarkan Agens hayati jenis JamurBeauveriabassiana, Spicaria sp., Trichoderma sp.dan Metarrhizium anisopliaedan Arthrobotrys sp. pada media beras jagung untuk selanjutnyadiaplikasikan di lapangan.

    3. Menyediakan dan menerapkan penggunaan Agens hayati untuk mengendalikan OPT Perkebunan di tingkat petani.

    C. Sasaran

    Sasaran pengembangan Agens hayati adalah :1. Tersedianya inokulum jamur sebanyak 2.000 Kg dengan rincian :Beauveriabassiana ( 400 KG ), Spicaria sp ( 300 Kg ) , Trichodermasp ( 1.000 Kg), Metarrhizium anisopliae ( 100 Kg ) , Arthrobotrys sp( 150 KG ) dan Verticilum sp ( 50 Kg ) .pada media beras jagung untukselanjutnya diaplikasikan di lapangan.

    2. Terwujudnya penggunaan agens hayati jenis jamurBeauveriabassiana,Spicaria sp., Trichoderma sp., Metarrhizium anisopliae,Arthrobotryssp dan Verticilum sp .dalam rangka penerapan PHT OPT perkebunanditingkat petani.

    3. Terwujudnya penurunan serangan OPT pada tanaman Perkebunan.

    D. Dasar pelaksanaan

    Dasar pelaksanaan kegiatan Pengembangan Agens Hayati adalah DASKkegiatan Pengembangan PHT di Jawa Barat tahun 2007.

    II. PELAKSANAAN KEGIATAN

    Kegiatan pengembangan agens hayati ini dilaksanakan di Balai ProteksiTanaman Perkebunan Jawa Barat kegiatan berupa menyiapkan isolat jamur,

    Starter dan memperbanyak Agens Hayati di Laboratorium Balai ProteksiTanaman Perkebunan.

    a. Waktu dan TempatPelaksanaan pengembangan mulai bulan Maret sampai dengan bulanOktober 2007, yang dilaksanakan di Laboratorium Balai Proteksi TanamanPerkebunan Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat.

    b. Bahan dan Alat :Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah isolat murni Agens

    hayati berbagai jenis , PDA/SDA, aquades, spirtus, alkohol, NaOCl, kertasisap, tissu gulung, alumunium foil, kain kasa, gas elpiji, plastik, kapas dan lain-

  • 7/29/2019 Agens Hayati 07

    3/8

    lain.Alat yang digunakan adalah autoclave, box isolasi, lampu bunsen,

    mikroskop, glass obyek, glass preparat, petridish, erlenmeyer, tabung reaksi,disectingset, panci serbaguna, baskom plastik, timbangan, semprotan kecil,

    saringan, spidol, hekter, baki plastik, rak penyimpanan dan lain-lain.

    c. Prosedur kerja :Penyiapan starter agens hayati di laboratorium BPTP dilaksanakan

    melalui proses sebagai berikut :

    Explorasi

    Pemurnian dan identifikasi

    Perbanyakan starter Agens Hayati.

    Uji kualitas :a. Jumlah spora

    b. Viabilitas spora

    Prosedur kerja tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

    Eksplorasi : Explorasi merupakan langkah awal sebelum melakukan pengembangan Agens

    hayati yaitu :

    - Mencari specimen di lapangan berupa serangga yang didugaterinfeksi jamur dan serangga yang sehat ( tidak terinfeksi jamur ), bagiantanaman ( daun, akar, batang ) dan tanah di sekeliling tanaman.

    - Specimen yang diperoleh dari lapangan yang diduga terinfeksi jamur

    sebelum dimurnikan terlebih dahulu dilembabkan pada kapas yang dibasahiair dan disimpan pada petridis untuk ditumbuhkan jamurnya.

    Pemurnian dan identifikasi:- Penyiapan bahan dan alat

    Alat dan bahan yang akan digunakan seperti : petridis, tabung reaksi, bekerglass, erlenmeyer, disectingset, mikroskop, autoclave, box isolasi, lampubunsen, obyek glass, PDA/SDA, alkohol, spirtus, aquades, kapas,alumuniun foil dan lain-lain disiapkan.

    - Sterilisasi alat dan tempat kerja :Alat-alat dari bahan glass ( petridis, tabung reaksi, erlenmeyer dan bekerglass ) setelah dicuci bersih disterilkan pada oven dengan temperatur 150 200 o C selama 2 jam sedang box isolasi dibersihkan dengan alkohol,maksudnya agar pengembangan jamur yang diinginkan tidakterkontaminasi dengan jamur-jamur lain yang tidak diharapkan.

    - Pembuatan Media tumbuh :

    PDA/SDA ditimbang sesuai dengan kebutuhan, dicampur aquadesdilarutkan/dipanaskan sambil diaduk aduk selama 45 menit sampailarutan homogen.

    PDA/SDA diisikan pada tabung tabung reaksi dan erlenmeyerkemudian bagian atasnya disumbat dengan kapas dan alumunium foil

  • 7/29/2019 Agens Hayati 07

    4/8

    selanjutnya disterilkan dengan autoclave pada temperatur 121 C,tekanan 15 psi dan dikonstankan selama 30 menit.

    PDA/SDA dikeluarkan dari autoclave. Untuk tabung reaksi diletakkanposisi miring, dan yang dierlenmeyer dituangkan pada petridis

    selanjutnya dibiarkan dingin dan membeku.

    - Pembiakan jamur pada media tumbuh.Serangga hasil explorasi yang sudah terinfeksi dan tumbuh jamurnya,kemudian didisinfektan terlebih dahulu, dikeringkan pada kertas hisap sterilselanjutnya diisolasikan pada PDA/SDA steril pada petridis. Pekerjaan inidilakukan di dalam box isolasi secara aseptis, kemudian diinkubasikan padasuhu kamar ( suhu 20- 30 C, RH 90 %) selama 3-5 hari.

    - Identifikasi :Setelah di media PDA/SDA tumbuh koloni jamur , selanjutnya diambil sedikitdengan menggunakan jarum dan diletakkan pada obyek glass, kemudiandiidentifikasi. Jika jamur yang tumbuh masih bercampur dengan jamur lain,dilakukan pemurnian berulang-ulang 3-5 kali sampai diperoleh isolat murni.

    - Pengembangan Isolat pada media tumbuh : Pengembangan pada media agar di Tabung reaksi.

    Jika hasil identifikasi sudah diyakini kebenarannya, ambil bagian atasjamur dengan menggunakan jarum ose dan tumbuhkan di media agar ditabung reaksi kemudian inkubasikan pada suhu kamar. Setiap 1 tabungreaksi isolat dapat menginokulasi Kg media jagung( 5 kantong plastik).

    Pengembangan pada media agar di botol.

    Pada prinsipnya pembuatan isolat pada media agar di botol samadengan pada tabung reaksi hanya bedanya volume PDA lebih banyak dibanding pada tabung reaksi. Setiap 1 botol isolat dapat menginokulasi 4 Kg media jagung ( 40 kantong plastik).

    Pembuatan starter/ragi Agens hayati :

    - Timbang beras jagung dan dicuci bersih, selanjutnya dikukusdengan menggunakan dandang selama 30 menit ( matang ).

    - Hamparkan jagung yang telah dikukus diatas nampan/baki sampaidingin. Untuk mempercepat pendinginan digunakan kipas angin.

    - Masukan masing-masing 100 gram ke dalam kantong plastik.

    - Hasil kemasan dimasukan lagi pada kantong plastik kapasitas 5 kg.- Selanjutnya disterilkan pada autoclave pada temperatur 121 C,tekanan 15 psi dan dikonstankan selama 60 menit.

    - Setelah steril angkat dan didinginkan.- Pada media beras jagung yang steril tersebut dilakukan inokulasiisolat murni agens hayati dengan menggunakan jarum ose. Pelaksanaandilakukan di dalam box isolasi secara aseptis.

    - Selanjutnya plastik dihekter dan dikocok agar spora jamur dapattersebar merata pada media jagung.

    - Selanjutnya diinkubasikan pada suhu kamar selama 2 minggu.

  • 7/29/2019 Agens Hayati 07

    5/8

    - Starter siap disalurkan digunakan untuk perbanyakan di tingkatpetani

    Uji Kualitas Jamur:a. Penghitungan Jumlah Sporao Menimbang jamur entomopatogen sebanyak 1 gram.

    o Memasukan jamur ke dalam blender lalu ditambah aquades sebanyak 100

    ml kemudian dihancurkan untuk mendapat suspensi jamur.o Menutup ruang hitung Haemacytometer dengan kaca obyek dan

    meneteskan suspensi sebanyak 1 cc dengan pipet tetes, sehingga suspensimengalir ke bawah kaca obyek dan mengisi ruang hitung.

    o Menghitung jumlah spora dalam 5 kotak besar yang masing masing

    dilakukan di bawah mikroskop, penghitungan diulang 2 kali.o Jumlah spora dicatat dan dihitung dengan rumus :

    Jumlah spora = Rata-rata spora x d x 10 6

    80 x 0,25Keterangan : d = pengencer

    80 = jumlah kotak kecil yang dihitung0, 25 = kostanta

    b. Uji ViabilitasUntuk mengetahui daya tumbuh/berkecambahnya spora, maka dilakukanuji viabilitas dengan tahapan sebagai berikut :

    o Siapkan potongan PDA ukuran 1 cm x 1 cm dan diletakan pada

    Petridis.o Suspensi jamur dari sisa kualitas jamur selanjutnya diencerkansupaya kerapatan spora tidak terlalu padat dan dilihat dulu di bawahmikroskop, bila masih padat di encerkan kembali sampai tingkatkerapatan betul-betul bisa dihitung.o Dengan menggunakan pipet suspensi diteteskan pada PDA yang

    sudah dipotong-potong dan diletakan pada glas obyek selanjutnyamasukkan obyek glass pada petridish steril.o Selanjutnya inkubasikan selama 10 jam.

    o Setelah 10 jam diamati pertumbuhan spora yang berkecambahdibawah mikroskop.o Kemudian dicatat banyaknya spora yang berkecambah setelah 10jam.

    2.2. Penyebaran / Penyaluran Agens hayati di tingkat Kelompok tani

    Waktu dan tempat pelaksanaan :

    Waktu pelaksanaan dari bulan Maret sampai dengan Desember 2007,dilaksanakan di seluruh Kabupaten/ Kota di Jawa Barat. Jenis agens untuk

    masing-masing Kabupaten / Kota disesuaikan dengan jenis OPT yang

  • 7/29/2019 Agens Hayati 07

    6/8

    dominal didaerah tersebut.

    Rencana Pengembangan Agens Hayati

    No Jenis Agens . H Ttriw. I Triw.II Triw.III Triw. IV Jumlah

    1 Trichoderma.sp 200 200 350 250 1000

    2 B.bassiana 75 75 120 130 400

    3 Spicaria.sp 75 50 120 55 300

    4 M.anisopliae 25 25 50 - 100

    5 A.oligospora 25 15 75 35 150

    6 Verticillium .sp - 15 25 10 50

    Jumlah 400 380 740 480 2000

    Rencana Penyaluran Agens Hayati

    No Kabupaten Bb Sp Ma Tri Ao Verti

    1 Ciamis 20 20 10 40 10

    2 Tasikmalaya 30 20 15 40 10

    3 Majalengka 25 20 - 40 10

    4 Sumedang 25 20 5 50 105 Garut 35 20 5 80 20 10

    6 Purwakarta 25 20 - 40 10 10

    7 Sukabumi 20 20 - 100 10

    8 Cianjur 25 20 - 80 10

    9 Bandung 25 20 - 70 20 20

    10 Bogor 10 10 - 40 -

    11 Subang 20 20 5 40 -

    12 Kuningan 30 20 10 40 10

    13 Cirebon - - 10 - -

    14 Indramayu - - 5 - -15 Banjar 20 15 10 40 -

    16 BPTP 10 5 5 140 -

    Jumlah 320 250 80 840 120 40

    Keterangan : Bb = Beauveria bassianaSp = Spicaria spMa = Metarhizium anisopliae.Tri = Trichoderma spAo =Arthrobotrys oligosporaVerti= Verticillium sp

  • 7/29/2019 Agens Hayati 07

    7/8

    III. PEMBIAYAAN

    Biaya untuk kegiatan Pengembangan Agens Hayati di Jawa baratbersumber dari DASK Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, KegiatanPengembangan PHT Tanaman Perkebunan TA 2007.

    Bandung, 2007.

    Balai Proteksi Tanaman PerkebunanJawa Barat.

  • 7/29/2019 Agens Hayati 07

    8/8