agama mesopotamia

23
Agama Mesopotamia A.Sejarah Bangsa Mesopotamia Mesopotamia merupakan suatu peradaban tertua dan terbesar di dunia. Letak dari Mesopotamia sendiri diantara dua sungai yang besar yaitu Tigris dan Eufrat yang mengalir ke teluk parsi.[1] Peradaban Mesopotamia dimulai oleh bangsa Sumeria yang dipimpin oleh rajanya Alulium yang memerintah kota Eridu: sebuah kota yang dikelilingi tembok yang kokoh dan tinggi guna menjaga dari serangan musuh. Dikarenakan Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera. Kesuburan dan kemakmuran itu membuat iri hati pada bangsa-bangsa lain yang tinggal di tepi- tepi lembah sungai. Timbullah serbuan-serbuan dari luar yang ingin memperebutkan air irigasi dan tanah yang baik. 1. Letak Geografis Bangsa Mesopotamia Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia berada di wilayah perlembahan yang terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat. Hulu kedua sungai tersebut berasal dari dataran tinggi yang bergunung-gunung di Asia Kecil yang mengalir ke arah tenggara secara pararel menyisir hamparan terbuka. Hanya kurang dari dua ratus mil, kedua sungai itu saling

Upload: afif-de-soemantap

Post on 21-Feb-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agama Mesopotamia

Agama Mesopotamia

A.Sejarah Bangsa MesopotamiaMesopotamia merupakan suatu peradaban tertua dan terbesar di dunia.

Letak dari Mesopotamia sendiri diantara dua sungai yang besar yaitu Tigris dan Eufrat yang mengalir ke teluk parsi.[1] Peradaban Mesopotamia dimulai oleh bangsa Sumeria yang dipimpin oleh rajanya Alulium yang memerintah kota Eridu: sebuah kota yang dikelilingi  tembok  yang kokoh dan tinggi guna menjaga dari serangan musuh.

Dikarenakan  Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera. Kesuburan dan kemakmuran itu membuat iri hati pada bangsa-bangsa lain yang tinggal di tepi-tepi lembah sungai. Timbullah serbuan-serbuan dari luar yang ingin memperebutkan air irigasi dan tanah yang baik.1.         Letak Geografis Bangsa Mesopotamia

Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia berada di wilayah perlembahan yang terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat. Hulu kedua sungai tersebut berasal dari dataran tinggi yang bergunung-gunung di Asia Kecil yang mengalir ke arah tenggara secara pararel menyisir hamparan terbuka. Hanya kurang dari dua ratus mil, kedua sungai itu saling mendekat. Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera.

Page 2: Agama Mesopotamia

Gambar 1 Peta Wilayah Mesopotamia2.         Sistem Sosial Bangsa Mesopotamia

a)        Organisasi sosial masyarakat Mesopotamia terbagi dua golongan yaitu :         Golongan Pemerintah

Terdiri daripada Raja, Ketua pendeta, ketua Tentera dan orang bangsawan.         Golongan Rakyat

Terdiri daripada rakyat bebas, petani, artisan, dan pedagang.Hamba daripada tawanan perang.

b)        Raja dalam sistem pemerintahan Mesopotamia berperanan sebagai:           Ketua kerajaan/pemerintah dan dianggap sebagai tuhan atau wakil tuhan

dan pemilik negara kota, dikenali teokrasi.         Ketua Tentara         Ketua pendeta/agama         Berkuasa melantik pembesar terutama ahli keluarga dalam memegang

jawatan di Zigurat.         Berkuasa dalam bidang ekonomi, pengutipan cukai tanah, hasil pertanian

dan perniagaan.         Ketua pemerintahan dan dibantu golongan bangsawan yang ada ikatan

kekeluargaan.         Masyarakatnya tidak menyembah raja saebagai Tuhan kecuali dalam zaman

Raja Naramsin di Akkad – gelar diri Raja Empat Penjuru Alam.3. Sistem Ekonomi Bangsa Mesopotamia

Page 3: Agama Mesopotamia

Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian sebab secara umum, sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa yang lain yang datang sesudahnya hanyalah meneruskan dan mengembangkan peradaban yang dicapai oleh bangsa Sumeria. Pola ekonomi bangsa Sumeria lebih sederhana. Negara memberikan kesempatan yang lebih luas kepada usaha yang bersifat individual. Kekayaan tidak secara eksklusif menjadi milik penguasa baik dalam praktek maupun teori.

Demikian juga dalam bidang perdagangan maupun industri tidak di monopoli pemerintah. Hanya saja karena sebagian besar rakyat berstatus sebagai budak mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan ekonomi secara bebas. Hanya sedikit dari mereka yang memiliki dan mengembangkan ekonomi atas nama mereka sendiri. Aktifitas ekonomi sebagaian besar bertumpu pada produksi pertanian. Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan yang sangat baik sekali, serta tersedianya tenaga-tenaga yang terampil dan ahli menjadikan pertanian menjadi sektor utama devisa negara.

Hasil pertanian diangkut dengan kendaraan beroda sehingga memungkinkan mobilisasi yang cepat terhadap hasil pertanian. Meskipun industri bukan tumpuan utama, perekonomian bangsa sumeria bukan berarti tidak berkembang dengan baik. Dengan kendaraan beroda yang berhasil diciptakan. Mereka dengan mudah mengimpor bahan-bahan mentah yang didatangkan dari negara tetangga sebelah Utara, terutama bahan manufaktur, untuk diubah menjadi produk siap pakai dan lalu mengekspor ke daerah-daerah lain yang luas. Barang–barang kerajinan yang terbuat dari logam mulia.diciptakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dan ahli. Para saudagar dan pelancong yang datang dari arah utara dan barat melalui daerah “Bulan Sabit Subur” menuju ke Timur Mediterrania dan Mesir, singgah di Mesopotamia untuk membawa produk-produk industry maupun pertanian bangsa Sumeria.

Page 4: Agama Mesopotamia

Bukti telah ada hubungan antara Mesir dan Mesopotamia dapat dijelaskan dengan adanya keasamaan pada budaya tertentu antara keduanya. Yakni menggunakan sejenis senjata perang yang berbentuk bnuga yang ditemukan dalam seni dekorasi. Bahkan penemuan terakhir menujukan bahwa Mesopotamia telah mengadakan kontak dagang dengan india.

Di atas itu semua, bangsa Sumeria adalah masyarakat bisnis yang pragmatis. Kredit dan pinjaman diatur secara hati-hati. Segala perjanjian ditulis dan ditandatangani oleh saksi. Alat tukar perdagangan yang sudah digunakan ialah logam mulia seperti emas dan perak.4.         Sistem Religi Bangsa Mesopotamia

Berkembangnya kepercayaan di Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas (Dewa Matahari), dan Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara). Bangsa Sumeria juga menyembah Tammuz (Dewa Tumbuh-tumbuhan) untuk memajukan pertanian. Dewa yang memiliki peranan penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria adalah dewa yang berhubungan dengan terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa Marduk adalah lambang usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan daerah pertanian.5.         Perkembangan Peradaban Bangsa Mesopotamia

Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi).

Page 5: Agama Mesopotamia

Gambar 2 Huruf PakuTradisi kesusasteraan Epik Gilgamesh, kisah Falsafah dan cara hidup

masyarakat Mesopotamia. Tentang kepahlawanan Gilgamesh, ada sifat dua pertiga tuhan, satu pertiga manusia. Wajah tampan, ada kekuatan dan keberanian. Telah memerintah dan memberikan perlindungan kepada Kota Uruk. Menceritakan juga kehidupan yang kekal dan kesaktian.

Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender, yang dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim berguna untuk menentukan saat yang tepat dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya, baik untuk bercocok tanam, perdagangan, dan sebagainya. Untuk mempermudah memahami pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik. pembagian waktu terus dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih khusus melalui sistem penanggalan atau sistem kalender, yaitu 24 jam menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun.

6.         Praktek Keagamaan Bangsa MesopotamiaKepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh

masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia, berkembanglah ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta ini merupakan firman-dewa dengan perantara nabi diturunkan kepada bangsa Persia. Pada masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan, bahwa manusia setelah mati akan hilang. Hal ini

Page 6: Agama Mesopotamia

dijelaskan dalam cerita Gilgamesh. Cerita itu pada hakikatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini tidak ada.

Aspek keagamaan dan kepercayaan masyarakat Mesopotamia dapat dilihat berdasarkan ciri berikut:

a.       Mengamalkan kepercayaan banyak tuhan atau politiesme.b.      Raja sebagai wakil tuhan.c.       Pendeta ketuai upacara agama di Zigurat.d.      Tidak percaya kehidupan selepas mati tetapi hanya jatuh ke dalam gua yg

penuh debu.e.       Pemerintahan oleh tuhan atau wakil tuhan berasaskan hukum  agama dan

bersifat ketuhanan/teokrasi.B.  Sejarah Bangsa Ubaid

Merupakan bangsa pertama yang telah tinggal di Mesopotamia selama bertahun-tahun. Diperkirakan 5000 SM dengan ditandai munculnya kota Kish,Eridu, dan Ur. Kedatangan bangsa Sumeria pada tahun 3000 SM membaur dengan bangsa Ubaid, lalu membangun kota dengan rumah-rumah yang dibuat dari lumpur dan tanah liat.1. Letak Geografis Bangsa Ubaid

Periode Ubaid (ca. 6500-3800 SM)  adalah periode prasejarah Mesopotamia. Memberitahu (gundukan) Koordinat: 30 ° 58'20 "N 46 ° 01'50" E al-`Ubaid (bahasa Arab: العبيد) barat dari Ur terdekat di selatan Irak telah memberikan nama menjadi tembikar prasejarah Neolitik budaya Chalcolithic, yang merupakan penyelesaian paling awal di dataran aluvial di bagian selatan Mesopotamia. Budaya Ubaid memiliki durasi awal jauh sebelum 5300 SM dan berlangsung sampai awal periode Uruk, c. 4000 SM. Penerapan roda dan awal periode jatuh Chalcolithic ke periode Ubaid.[2]2. Sistem Sosial Bangsa Ubaid

Periode Ubaid secara keseluruhan, berdasarkan analisis barang kuburan, adalah salah satu dari stratifikasi sosial yang semakin terpolarisasi dan penurunan egalitarianisme. Bogucki menggambarkan ini sebagai fase "Trans-egaliter" rumah tangga kompetitif, di mana beberapa jatuh di

Page 7: Agama Mesopotamia

belakang sebagai akibat dari mobilitas sosial ke bawah. Morton Fried dan Elman Layanan telah hipotesis bahwa budaya Ubaid melihat munculnya kelas elit keturunan kepala suku, mungkin kepala kelompok kerabat terkait dalam beberapa cara untuk administrasi kuil kuil dan lumbung mereka, bertanggung jawab untuk memediasi konflik intra-kelompok dan memelihara tatanan sosial. Akan terlihat bahwa berbagai metode kolektif, mungkin contoh apa yang disebut Thorkild Jacobsen demokrasi primitif, di mana sengketa sebelumnya diselesaikan melalui dewan rekan-rekan seseorang, tidak lagi cukup untuk kebutuhan masyarakat setempat.3. Sistem Ekonomi Bangsa Ubaid

Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam biji-bijian dengan memanfaatkan air sungai sebagai sarana irigasi pertanian ini dilakukan di daerah yang subur.[3]

Selama Periode Ubaid [5000 SM-4000 SM], gerakan menuju urbanisasi dimulai. "Pertanian dan peternakan [domestikasi] secara luas dipraktekkan di masyarakat menetap." Ada juga suku-suku yang dipraktekkan membudidayakan hewan sejauh utara Turki, dan sejauh selatan sebagai Pegunungan Zagros.4. Perkembangan Budaya Bangsa Ubaid

Budaya Ubaid ditandai dengan pemukiman desa besar, ditandai dengan multi-berkamar rumah bata lumpur persegi panjang dan penampilan candi pertama arsitektur umum di Mesopotamia, dengan pertumbuhan dua hirarki penyelesaian tier situs besar terpusat lebih dari 10 hektar dikelilingi oleh situs desa kecil kurang dari 1 hektar. Peralatan rumah tangga termasuk kualitas penggemar khas halus atau gerabah berwarna kehijauan dihiasi dengan desain geometris dalam cat cokelat atau hitam, alat seperti sickleswere sering dibuat dari tanah liat dipecat keras di selatan. Tapi di utara, batu dan kadang-kadang logam yang digunakan.

Budaya Ubaid berasal dari selatan, tetapi masih memiliki hubungan yang jelas dengan budaya sebelumnya di wilayah Irak tengah. Munculnya rakyat Ubaid kadang-kadang dikaitkan dengan apa yang disebut masalah

Page 8: Agama Mesopotamia

Sumeria, terkait dengan asal-usul peradaban Sumeria. Apapun asal-usul etnis kelompok ini, budaya ini melihat untuk pertama kalinya sebuah divisi sosial yang jelas tripartit antara petani subsisten intensif, dengan tanaman dan hewan datang dari utara, tenda-tinggal penggembala nomaden tergantung pada ternak mereka, dan pemburu-nelayan dari pesisir Arab, yang tinggal di gubuk alang-alang.

Stein dan Özbal menggambarkan Timur Dekat Oikumene yang dihasilkan dari ekspansi Ubaid, kontras kepada ekspansi kolonial periode Uruk nanti. "Sebuah analisis kontekstual membandingkan berbagai daerah menunjukkan bahwa ekspansi Ubaid berlangsung sebagian besar melalui penyebaran damai ideologi, yang mengarah pada pembentukan berbagai identitas adat baru yang disesuaikan dan ditransformasikan unsur dangkal budaya material Ubaid menjadi ekspresi lokal yang berbeda.5. Sistem Kepercayaan Bangsa Ubaid

Kepercayaan bangsa Ubaid menganut sistem Polytheisme. Mereka percaya dan menyembah banyak dewa. Salah satu dewa utama adalah Marduk. Selain itu ada dewa-dewa yang menguasai alam, yang mereka sembah yakni Enlil (Dewa bumi), Ea (Dewa air), Anu (Dewa langit), Sin (Dewa bulan), Samas (Dewa matahari) dan Ereskigal (Dewakematian). Kepercayaan bangsa Ubaid ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia.C. Sejarah Bangsa Sumeria

Merupakan bangsa yang ada setelah bangsa Ubaid telah punah. Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani yaitu dengan cara melanjutkan pertanian yang dilakukan oleh bangsa Ubaid. Namun  berbeda dengan para pendahulunya bangsa Sumeria memperbaharui sistem irigasi dengan membuat waduk-waduk agar ketika musim kemarau mereka tetap akan bisa melakukan pengairan ke ladang-ladang mereka. Bangsa Sumeria adalah bangsa yang pertama mendiami Mesopotamia. Mula-mula daerah tersebut berupa rawa-rawa. Setelah dikeringkan daerah tersebut menjadi pemukiman

Page 9: Agama Mesopotamia

yang dihuni oleh kelompok masyarakat yang teratur. Kota yang dihuni tertua adalah Ur dan kemudian Sumer.

Peradaban Sumeria bermula sejak pertengahan millennium ke-4 SM dan mencapai puncaknya sampai pada tahun 2000 SM. Bahasa yang digunakan bangsa Sumeria adalah bahasanya sendiri, tetapi ketika Orang Sumeria menulis diteliti oleh para ahli ada campuran kata-kata dari bahasa lain. Kata-kata itu berasal dari bahasa Semit yang membuktikan bahwa orang-orang Sumeria tidak menjadi satu-satunya penhuni di dataran selatan. Kata-kata bahasa Semit itu dimiliki oleh bangsa yang tanah airnya terletak disebelah barat dan sebelah selatan dataran Mesopotamia.[4]1.         Letak Geografis Bangsa Sumeria

Sumeria (sekitar 3.500 - 2.300 tahun SM) adalah salah satu peradaban kuno di Timur Tengah, terletak di sebelah selatan Mesopotamia (tenggara Irak) dari catatan terawal abad

ke-4 SM sampai munculnya Babilonia pada abad ke-3 SM. Bahasa yang digunakan adalah

bahasa Sumeria.[5]

Peradaban Sumeria bermula sejak pertengahan millennium ke-4 SM dan mencapai puncaknya sampai pada tahun 2000 SM. Bahasa yang digunakan bangsa Sumeria adalah bahasanya sendiri, tetapi ketika Orang Sumeria menulis diteliti oleh para ahli ada campuran kata-kata dari bahasa lain. Kata-kata itu berasal dari bahasa Semit yang membuktikan bahwa orang-orang Sumeria tidak menjadi satu-satunya penhuni di dataran selatan. Kata-kata bahasa Semit itu dimiliki oleh bangsa yang tanah airnya terletak disebelah barat dan sebelah selatan dataran Mesopotamia.2.         Sistem Sosial Bangsa Sumeria

Masyarakat dan pemerintahan sebagai suatu kerajaan, bangsa sumeria memiliki struktur

masyarakat dan pemerintahan yang tertata, susunan masyarakat itu terdiri dari:[6]

a.    Raja dan keluarganya

b.    Bangsawan dan pendeta

c.    Saudagar dan pedagang

d.   Petani

e.    Para budak

Page 10: Agama Mesopotamia

Kekuasaan tertinggi dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut patesi. Adapun patesi

yang terkenal yang pernah memerintah kerajaan Sumeria diantaranya: patesi A.Annida, patesi

Urukagina, patesi Urnia, dan patesi Lunggalzagezi.

3.         Sistem Ekonomi Bangsa Sumeria

Bangsa Sumeria mengolah lahan pertanian yang subur sebagai mata pencahariannya. Lama kelamaan, bangsa Sumeria dapat membangun sistem pengairan untuk menanggulangi banjir dan menyalurkan air ke lahan-lahan pertanian, seperti sistem irigasi dan kanal. Dengan hasil pertanian yang melimpah mereka hidup dengan makmur.

Bangsa Sumeria memperbaharui sistem irigasi dengan membuat waduk-waduk agar ketika musim kemarau mereka tetap akan bisa melakukan pengairan ke ladang-ladang mereka.4.         Sistem Religi Bangsa Sumeria

Pada era millennium ke-3 SM bangsa Sumeria menciptakan gagasan-gagasan religius dan konsep-konsep spiritual yang meninggalkan bekas dan masih terpelihara hingga sekarang, terutama melalui agama Yahudi dan Nasrani. Gagasan dan konsep tersebut telah mempengaruhi pembentukan kondisi alam bangsa Sumeria sehingga muncullah pandangan syirik melalui visualisasi Dewa Langit yaitu Ani, atau Visualisasi Dewa Air dan Bumi yaitu Enki, atau visualisasi Dewa Sumeria itu sendiri yaitu Enlil[7].

Gambar 3 Relief Penyembahan Terhadap Dewa5.         Perkembangan Peradaban Bangsa Sumeria

Page 11: Agama Mesopotamia

Dalam perkembangannya bangsa Sumeria memberikan warisan berharga kepada umat manusia berupa inovasi yang dirancang melalui sejarah mereka. Mereka membuat simbol tulisan paku dengan cara menekan alat yang sisinya runcing atau tajam pada lempengan tanah liat basah.Kemudian, lempengan tersebuta dijemur dibawah terik panas matahari hingga kering.

Dari bukti-bukti yang ada,ditemukan ratusan ribu lempengan tanah liat yang menjelaskan  berbagai informasi tentang politik, sastra, ekonomi, hukum hingga keyakinan mereka. Dihalaman khusus tentang tulisan paku Sumeria, membuktikan bahwa lempengan-lempengan tersebut menunjukkan bahwa bangsa Sumeria telah banyak mengenal ilmu matematika, ilmu falak, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainnya.

Gambar 4 Tulisan Paku SumeriaPerekembangan berikutnya datang dari pemantauan terhadap planet

dan bintang didasarkan pada keyakinan bahwa nasib manusia berkaitan dengan planet dan bintang tersebut.Pentingnya pengetahuan mengenai perbintangan, membuat bangsa Sumeria melakukan pemantauan secara akurat dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang semesta dan segala hal yang berkaitan tentangnya. Dari proses itulah muncullah pembahasan mengenai Astrologi yang kelak membuat manusia lebih tersesat lagi dari jalan yang lurus dalam peradaban lain.

Perkembangan tulisan paku dalam berbagai bidang yang mulanya ditandai dengan gambar-gambar, kemudian berkembang menjadi simbolik

Page 12: Agama Mesopotamia

dan akhirnya berkembang menjadi irama suara yang semua jenisnya dapat diketahui melalui tulisan paku.6. Praktek Keagamaan

Bangsa Sumeria melakukan ritual penyembahan di Zagoa, yaitu kuil yang dibangun diatas bukit buatan di pusat kota berbentuk menara megah yang terdiri dari beberapa tingkat yang bagian luarnya dikelilingi jalan setapak menanjak dan melingkar hingga sampai ke altar yang berada paling atas. Sementara di sisi kuil terdapat rumah dewa yang didalamnya hanya diisi patung-patung dewa, rumah-rumah paranormal dan pekerja kuil, serta pusat perdagangan yang memamerkan kemegahan dan kemajuan kuil.

Keyakinan beragama bangsa Sumeria masuk ke dalam paganism yang dilakukan melalui praktek-praktek seperti berikut:[8]

a.    Ritual yang dimaksudkan untuk memuliakan dan mengagungkan dewa serta memohon belas kasih. Misalnya, mempersembahkan hadiah berupa gandum, anggur, minyak, binatang ternak dan lainnya. Ada doa-doa dan upacara suci, sebagian besar kebiasaan mereka terbentuk oleh ritual keagamaan tersebut, terutama puji-pujian kepada Dewa Enlil.

b.    Ritual negatif yang dimaksudkan untuk menangkal bahaya dan untuk melawan musuh. Misalnya, menulis mantra,jimatmelakukan praktik-prajtik magis dan ilmu sihir yang dilakukan beberapa paranormal yang mengklaim bisa mengusir roh jahat.

c.    Ritual yang bersifat penangkal yang bertujuan untuk mengetahui berbagai peristiwa untuk mengetahui berbagai peristiwa masa depansehingga ia dapat mempersiapkannya. Ritual ini dilakukan dengan berbagai cara. Ada dua cara yaitu, melalui anatomi binatang dan memantau pergerajan planet dan bintang.

Bangsa Sumeria mempercayai bahwa nasib manusia ditandai dengan tanda khusus pada hati binatang. Pada saat bangsa Sumeria mempersembahkan binatang korbannya kepada dewa di kuil maka peramal mengambil hati binatang tersebut lalu memeriksanya secara cermat, baik

Page 13: Agama Mesopotamia

komposisi, bentuk struktur, maupun kondisinya guna mendapatkan hasil berupa nasib yang telah gariskan takdir pada seseorang.

Gambar 5 Kuil ZiguratD. Sejarah Bangsa Akkadia

Masa keemasan Dinasti Sumeria berakhir dengan penyatuan wilayah kerajaan-kerajaan tersebut dalam satu kesatuan dibawah kekuasaan raja Kish yang dikenal dengan masa Lugalzagezi. Selain menyatukan seluruh wilayah Mesopotamia, Raja Kish jua menginvasi wilayah-wilayah diluar Sumeria yang menjadikannnya menjadi sebuah imperium.

Seperempat abad setelah itu, Raja Sargon muncul sebagai raja akkadia pertama yang mendirikan kota bernama Akkad yang dijadikan ibu kota kerajaan. Pada akhirnya Sargon berseteru dan mengalahkan kekuasaan Raja Kish sehingga dapat menguasai kekuasaan Raja Kish dan menguasai seluruh wilayah Mesopotamia. Sejak masa itu selama dua abad lamanya(2230-2159 SM),didirikan Imperium Akkadia dan Sargon menjadi raja Selam 56 tahun.[9]

Peradaban Akkadia dibangun diatas fondasi peradaban Sumeria. Kedua bangsa tersebut saling sama-sama saling mempengaruhi satu sama lain, hingga melebur serta menjadi sebuah bangsa yang baru yaitu bangsa Sumer-Akkad. Orang-orang Akkadia mengadopsi model Aksara paku bangsa Sumeria yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi.1.         Letak Geografis Bangsa Akkadia

Bangsa Akkadia merupakan bangsa Semit yang bermigrasi dari jazirah Arab ke wilayah Irak tengah(Akkad) pada millennium ke-3 SM. Akkad (atau

Page 14: Agama Mesopotamia

Agade) adalah kota dan wilayah Mesopotamia utara, terletak di tepi kiri sungai Efrat, antara Sippar dan Kish (terletak di masa kini-hari Irak, ca. 50 km sebelah selatan-barat dari pusat kota Baghdad, 33,1 ° N 44.1 ° E). Akkad memberi nama dengan bahasa Akkadia, yang mencerminkan penggunaan akkadû ("dalam bahasa Akkad") di bagian Old periode Babel untuk menunjukkan versi Semit teks Sumeria.[10]2.         Sistem Sosial Bangsa Akkadia

Kekaisaran Akkadia mencapai puncak kejayaannya antara abad ke-24 dan ke-22 SM, menyusul penaklukan-penaklukan oleh pendirinya, Sargon dari Akkad (2334–2279 SM). Di bawah Sargon dan para penerusnya, bahasa Akkadia secara singkat disebarkan ke negara-negara taklukan Akkadia seperti Elam. Beberapa pihak menganggap Akkadia sebagai kekaisaran pertama dalam sejarah.

Bangsa Sumeria dan Akkadia budaya membentuk unsur-unsur utama dalam penduduk Mesopotamia sebelum awal sejarah yang tercatat dan di milenium sesudahnya (milenium ke-3 SM - c.2350-2200 SM). Mereka tinggal hormonis dalam periode yang tampaknya didominasi bebas dari ideologi rasial kuat atau stereotip etnis.3.         Sistem Ekonomi Bangsa Akkadia

Akkadian yang semi-nomaden, karena pada saat itu banyak orang berkeliaran dari satu tempat ke tempat lain di musim yang berbeda. Semi-pengembara merumput ternak kecil mereka di dekat bidang pemukiman mereka, dengan berdagang untuk mata pencaharian mereka dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

4.         Sistem Religi Bangsa AkkadiaPada masa Akkadia,para penguasa menunjukkan kekuasaan mereka.

Derajat mereka pun kian tinggi.Derajat mereka pun kian tinggi. Sementara itu, pengaruh para pendeta agama menjadi semakin kecil. Di sisi lain, jangkauan dimensi politik Akkadia semakin luas, jauh lebih luas dari

Page 15: Agama Mesopotamia

pendahulunya:Sumeria. Raja-raja Sumeria hanya menjadi penguasa kota-kota kecil,sementara penguasa Akkadia menguasai imperium luas.[11]

Ahli-ahli sejarah mengisahkan tentang banyak kezhaliman yang terjadi pada masa Akkadia. Hal ini karena mereka terlalu mengagunkan dan menyembah para penguasa. Sang penguasa sendiri pun merasa terlalu melebi-lebihkan kekuasaan mereka untuk mengkuatkan kekuasaan mereka. Bisa dikatakan, para penguasa Irak kuno terkadang menagnggap diri mereka Tuhan, seperti dilakukan Fir’aun di Mesir.5.         Perkembangan Peradaban Bangsa Akkadia

Perkembangan bangsa Akkadia banyak mengadopsi beberapa unsur dari peradaban Sumeria diantarannya penghitungan kalender tahunan yang berdasarkan bulan, hitungan satuan bilangan bulan, hitungan satuan bilangan hingga 60, timbangan jarak, system pemerintahan, pembukuan, penghitungan, dan pengorganisasian tentara.Orang-orang Akkadia mengadopsi dan mengembangkan tradisi seni pahat dan penggalian terowongan.

Bahkan orang –orang Akkadia melampau pencapaian bangsa Sumeria dengan membuat alat-alat dari bahan tembaga dan merakit perang. Kebiasaan tradisi oral(percakapan turun temurun) saja dapat dikembangkan dengan arti pentingnya aksara untuk menulis bahasa mereka sehingga mereka terbiasa dengan kebudayaan tulis menulis.

Bangsa Akkadia memiliki keahlian militer yang mampu menguasai wilayah utara, selatan, hingga ke laut tengah dan Iran dari sisi selatan. Jika mereka mengalami kelemahan, mereka akan memerangi penduduk gunung Judiy dan menguasai Negara penduduk tersebut.6.         Praktek Keagamaan Bangsa Akkadia

Dalam praktek keagamaan bangsa Akkadia menganut kepercayaan yang sebelumnya dianut bangsa Sumeria. Meski demikian, terdapat pula nama dewa baru seperti Najrusu(Dewa Matahari) dan Ishtar(Dewi Venus). Dalam Relief yang ada, terlihat orang-orang  Akkadia melakukan penyembahan kepada Dewa Matahari dalam kuil Spar, ada ritual orang-

Page 16: Agama Mesopotamia

orang Akkadis ysng tengah menghadap pendeta,pengkultusan matahari dalam tradisi masyarakat Akkadia. Orang-orang Akkadia menyembah api, menganggapnya sebagai sumber utama kehidupan dan kebaikan.E.  Sejarah Bangsa Assyria

Wilayah Assyria kemudian dikelola oleh penguasa Akkadia. Diketahui bangsa Assyria muncul bukan sebagai kekuatan politik yang ditakuti oleh semua pihak, kecuali pada millennium ke-2 SM ketika mereka melawan bangsa Mtanni, Hittites, Alcahien dan mendapatkan kemenagan. Yang mendirikan Negara Assyria ialah Shalmaneser 1 pada tahun(1206-1280 SM). Putranya, Tukulti-Ninurta 1, termasuk salah satu raja Assyria yang paling terkemuka.terutama ketika dia memerangi Babylon dan berhasil menjadikannya sebagai wilayah kedua Assyria. 1.         Letak Geografis Bangsa Assyria

Bangsa Assyria ialah bangsa Semit yang hijrah dari semenanjung Arab pada millennium ke-3 SM dan menetap di sebuah tempat yang dikenal dengan benteng sharqat atau asyur di wilayah timur laut Mesopotamia. Mereka muncul danmendirikan Negara mereka sendiri.

Asyur dipusatkan di Sungai Tigris Atas, di Mesopotamia utara (sekarang Irak utara). Orang-orang Asyur datang untuk memerintah kerajaan yang kuat beberapa kali sepanjang sejarah. Itu bernama untuk modal aslinya, kota kuno Assur (Akkadia: Aššūrāyu, Aramaic: אתור Aṯur; Ibrani: אשור Assur; Arab: Asur).[12] آشور2.         Sistem Sosial  Bangsa Assyria

Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma dari Asia. Gelar tersebut di dapat karena seperti bangsa Romawi, bangsa Assyria merupakan penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil membentuk imperium yang besar. Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia sampai Laut Tengah. Mereka sangat ditakuti oleh bangsa lain karna pasukan infantri, kavaleri dan tentara dengan kereta perangnya sangat kuat.

Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa propinsi dan setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang bertanggungjawab kepada Raja. Untuk

Page 17: Agama Mesopotamia

memperlancar hubungan antara ibukota dan daerah maka dibangunlah jalan raya yang bagus.3.         Sistem Ekonomi Bangsa Assyria

Bangsa Assyria sudah mengenal perdagangan dengan sistem barter dan berupaya menemukan penggunaan uang sebagai cara untuk mengatasi kelemahan sistem barter. Mrereka pada umumnya berdagang hasil pertanian, pakaian, dan keramik. Dan telah melakukan perluasan hubungan dagang dengan masyarakat dari mesir kuno. Karena didukung oleh peran utama dari sungai eufrat dan Tigris selain sebagai irigasi, juga sebagai penghasil sumber daya pangan dan air minum, serta transportasi.4.         Sistem Religi Bangsa Assyria

Rasa keagamaan bangsa Assyria tidak mengakar kuat dalam diri mereka. Karenanya ,bangsa Assyria mengadopsi ibadah, ritual, dan dewa-dewa bangsa tetangga, seperti Sumeria, Akkadia, Babylonia, dan Arami. Namun, diantara semua bangsa tersebut, mereka unggul di bidang pembangunan kuil dan menara-menara yang menjulang tinggi. Selain itu, mereka tetap menyembah dewa mereka Ashur ysng dilambangkan dengan bulatan matahari bersayap. Lambang tersebut awalnya merupakan simbol asli bangsa Mesir, tetapi kemudian diadopsi oleh bangsa Hittles lalu diambil bangsa Assyria.

Menurut mereka Dewa Ashur serupa dengan Dewa Marduk dan Dewa Enlil bangsa Sumeria. Dewa Marduk menggantikan posisi kedua dewa tadi sehingga menjadi Dewa utama dan Dewa bangsa negeri itu. Di mata bangsa Assyria, Marduk adalah Dewa yang iktu bersama-sama raja mereka dalam pertempuran sengit melawan musuh-musuh Negara. Ia memanah para musuh dan membuat mereka luluh lantak sehingga menciptakan kemenangan bagi Assyria. Pada saat itu, menurut orang Babylonia, Dewa Astarte adalah Dewi Cinta, Kesuburan, dan Kindahan. Sementara Dewa Napo adalah penulis para dewa, sedangkan Dewa Adad adalah Dewa Badai, Guntur, dan Hujan.5.         Perkembangan Peradaban Bangsa Assyria

Page 18: Agama Mesopotamia

Pada Perkembangannya Bangsa Assyria memiliki kekuatan militer yang tak tertandingi oleh sebagian besar wilayah Timur Tengah Kuno. Bangsa Assyria pandai membuat kendaraan, tank, dan berbagai alat pendobrak. Pada masa pemerintahan Asurbanipal yang terkemuka, dia berjasa menumpulkan buku-buku kuno dari berbagai ilmu disiplin yang sangat berharga diperpustakaannya di Ninawa. Dia mengirim sejumlah penulis dan ahli naskah ke berbagai ibu kota guna mengumpulkan tulisan pada clay tablet”lempengan tanah liat” untuk disalin dan dimasukkan ke dalam perpustakaan. Ribuan diantaranya masih tersimpan dimuseum London.

Gambar 6 Raja Asurbanipal6.         Praktek Keagamaan Bangsa Assyria

Bangsa Assyria memiliki ritual keagamaan yang hanya dilakukan oleh para pendeta yang memiliki ilmu sihir dan ilmu nujum(astrologi). Oleh sebab itu, mereka mendirikan berbagai kuil utnuk para dewa yang bisa menjaga gaya tradisional di Mesopotamia. Mereka tidak percaya kehidupan setelah kematian, perhitungan hari akhir, hukuman, dan pahala. Karenanya, perilaku hidup mereka tidak terpengaruh dengan kepercayaan tersebut. Begitu juga nilai-nilaimoral serta hubungan sosial diantara mereka, tidak berkembang berdasarkan kepercayaan tadi. Mereka mengubur orang yang telah meninggal di bawah rumah atau dibawah lantai rumah,mereka mengikuti bangsa Sumeria.[13]