agama mesir kuno

9
AGAMA MESIR KUNO 1. AGAMA DAN FILSAFAT BERSATU Kalau kita memperhatikan seluruh perkembangan fikiran baik dari ahli-ahli fikir Timur, maupun ahli fikir Barat, dan apabila kita memperkatakan perkembangan fikiran mereka tidak lepas pembicaraan mereka masuk dalam konsepsi filsafat. Apabila dikatakan filsafat bangsa- bangsa Timur, maka tidak lain daripada agama, sehingga bagi orang Timur agama dan filsafah itu satu adanya. Dengan lain perkataan, memperkatakan filsafat di Timur sama artinya dengan memperkatakan agama, atau agama itulah filsafat, karena filsafat membicarakan sesuatu yang masih mistik tentang hal apa, siapa, dan belum diketahui. Bagi para filosof Timur maupun Barat, sama saja pekerjaannya, yaitu bila sudah sampai pada dimulainya pemeriksaan. "Bilakah permulaan makhluk yang ada ini, dan apakah sesuatu yang pertama kali terjadi, dan apakah yang terakhir sekali bertahan dalam alam ini". Pekerjaan tersebut tidak berhenti-hentinya walaupun berlainan masa dan berlainan bangsa yang melakukannya yaitu mencari hikmat yang sebenarnya, supaya sampai kepada puncak pengetahuan yang tinggi, yaitu di muka Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.

Upload: rafi

Post on 24-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

AGAMA MESIR KUNO

1.AGAMA DAN FILSAFAT BERSATUKalau kita memperhatikan seluruh perkembangan fikiran baik dari ahli-ahli fikir Timur, maupun ahli fikir Barat, dan apabila kita memperkatakan perkembangan fikiran mereka tidak lepas pembicaraan mereka masuk dalam konsepsi filsafat. Apabila dikatakan filsafat bangsa-bangsa Timur, maka tidak lain daripada agama, sehingga bagi orang Timur agama dan filsafah itu satu adanya. Dengan lain perkataan, memperkatakan filsafat di Timur sama artinya dengan memperkatakan agama, atau agama itulah filsafat, karena filsafat membicarakan sesuatu yang masih mistik tentang hal apa, siapa, dan belum diketahui.Bagi para filosof Timur maupun Barat, sama saja pekerjaannya, yaitu bila sudah sampai pada dimulainya pemeriksaan."Bilakah permulaan makhluk yang ada ini, dan apakah sesuatu yang pertama kali terjadi, dan apakah yang terakhir sekali bertahan dalam alam ini".Pekerjaan tersebut tidak berhenti-hentinya walaupun berlainan masa dan berlainan bangsa yang melakukannya yaitu mencari hikmat yang sebenarnya, supaya sampai kepada puncak pengetahuan yang tinggi, yaitu di muka Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.

2.AGAMA SUMBER PERADABANMengapa orientalisten seluruh dunia telah beberapa lamanya menumpahkan perhatian yang istimewa terhadap semua hasil perkembangan fikiran ahli-ahli fikir Timur. Sesungguhnya Yunani, sebagai bagian dari Barat, juga mempunyai ahli-ahli fikir yang mendapat kedudukan tertinggi dan ter-tua juga, tapi apa yang ada di sana sudah banyak yang lebih jelas dari pada yang gelap, dan pokok-pokok perkembangan fikiran mereka tidaklah melengkapi soal-soal yang demikian lugs dan penting seperti terdapat pada perkembangan fikiran di Timur. Kalau diambil garis besarnya, maka kelihatan bahwa, perbendaharaan perkembangan fikiran Timur lebih banyak, lebih tua dan lebih segala-galanya daripada Barat. Karena itu tidaklah mengherankan manakala ahli-ahli fikir Barat sekarang menumpahkan perhatiannya ke Timur. Bukan rahasia lagi bahwa Timur adalah sumber pengetahuan keagamaan, dan kalau diperhatikan sungguh-sungguh maka kelihatanlah bahwa hanya Timurlah yang menjadi sumber agama langit, tempat turunnya wahyu-wahyu Tuhan dan tempat lahirnya hampir semua Nabi-nabi atau Rasul-rasul.Semua ahli ilmu pengetahuan mengatakan bahwa Timur itu adalah tempat lahirnya peradaban, tempat turunnya pembuka fikiran manusia dan tempat datangnya Nabi-nabi dan Rasul-rasul. Ahli-ahli fikir, disamakan orang derajatnya dengan Nabi-nabi, di Timur pun begitu juga, dianggap sebagai nabi seperti, Buddha, Kong Fu Tse, Lao Tse dan lain-lainnya. Apa yang mereka bawa menyatakan bahwa Timur, telah ribuan tahun lebih dahulu mempunyai peradaban dari pada orang Barat, yang sekarang dalam segala hal hendak menyatakan bahwa dia lebih dari pada orang-orang yang berjiwa agama. Dan hanya kepada peradaban inilah dunia sekarang meletakkan harapannya.

3. PEMUJIAN ORANG MESIR KUNOKebudayaan Mesir adalah kebudayaan yang tertulis di dunia dan sudah berkembang semenjak I.k. 4000 tahun s.M. Pemikiran ketuhanan beraneka macam dan sangat berbelit-belit. Tuhan mereka dapat timbul tenggelam, dengan berobah dan berganti menurut situasi dalam negeri. Bangsa Mesir lama menyembah beberapa Tuhan. Kita lihat di sana ada dewa peperangan, dewa perdamaian, dewa kecantikan.Disana ada juga Trimurti yaitu Izis, Uziris dan Horus, juga ada Fitah. Among dan Ra dan mempercayai adanya Tuhan yang satu.

Pemujaan-pemujaan yang begitu banyak di Mesir dapat disimpulkan kepada :a. Pemujaan Hewan.b. Pemujaan tenaga alam.c. Pemujaan terhadap manusia dan arwah.d. Pemujaan terhadap berhala dan patung.e. Dewa-dewa dalam, agama Mesir kuno.f. Pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

a. Hewan dianggap suciPemujaan hewan-hewan di Mesir pada zaman dahulu, berasal dari adat memberi makan kepada hewan-hewan disamping mereka memuja manusia, semasa mereka masih menyembah manusia. Hewan-hewan itu ada yang diberi makan untuk menghindarkan bahayanya seperti singa, abulhaul (Sphinx singa berkepala manusia, semacam hewan yang dasyat rupanya) dan ada pula yang diberi makan karena banyak faedah dan gunanya seperti kambing, lembu dan sebagainya.Lama kelamaan keyakinan kepada manusia itu berubah dan terbitlah keyakinan barn yaitu : bahwa hewan-hewan itu dianggap penjelmaan daripada dewa-dewa, kalau mereka turun ke bumi ini. Mereka mengatakan bahwa burung Rajawalia adalah penjelmaan dari dewa Horus, dan lembu dari dewa Fitah (Ptah).

b. Pemujaan tenaga alamOrang Mesir Kuno memandang Matahari dan sungai Nil sebagai Tuhan mereka. Matahari dipandang sebagai Tuhan bangsa Mesir yang pertama, sebelum adanya Tuhan yang lain. Kemudian datanglah Tuhan lainnya dan disembah bersama-sama dengan Tuhan Matahari dan Nil seperti penyembahan terhadap bumi, langit, bulan, bintang dan sebagainya. Tetapi matahari adalah Tuhan mereka yang terbesar dan diberi nama Dewa RA.Pengabdian kepada Nil dasar pokoknya ialah manfaat lahir yang dirasakan oleh manusia, atau kerusakan-kerusakan yang ditakuti akan timbul dari padanya, kemudian Nil dipujanya pula dengan dewanya Osiris.

c. Pemujaan terhadap terhadap manusia dan arwahSemenjak l.k 3400 s.M seluruh Mesir telah dikuasai oleh seorang Firaun atau pharao. Ia adalah raja yang terbesar dan dipuja sebagai dewa. Rakyatnya harus taat sepenuhnya kepadanya dan diwajibkan membayar pajak yang seberat-beratnya dan menjalankan kewajiban bagi dia. Dibeberapa daerah diangkatnya pegawai-pegawai tinggi untuk mewakilinya. Mereka merupakan kaum ninggrat yang besar pengaruhnya.Pendeta-pendeta memberikan keterangan lain, yaitu Fir'aun itu sebenarnya mempunyai tiga roh;1. Rohnya yang menjelma menjadi Menes di dunia ini dan seterusnya akan pindah menjelma kepada keturunannya.2. Rohnya yang lebih tinggi yang naik ke alam. Osiris sesudah matinya yaitu ke alam akhirat.3. Rohnya yang tetap bersama jasadnya sesudah ia meninggal.

d. Pemujaan terhadap berhalaKarena masih ragu-ragu, bahwa patung yang sudah dibuat itu tidak serupa betul dengan Fir'aun, maka mereka membuat beberapa patung lagi, karena beranggapan bila tidak sama betul dengan Fir'aun, maka rohnya tidak akan menempati patung itu. Kemudian mereka melakukan ibadahnya terhadap patung-patung semuanyaLama-lama timbul pula kepercayaan bahwa Tuhan mereka selainnya Fir'aun, tentu bisa pula bertempat atau menjelma pada patung-patung yang berbagai macam, ada yang berbentuk manusia dan ada yang berbentuk binatang berkepala manusia seperti Abul Haul dan sebagainya.

e. Dewa-dewa dalam agama mesir kunoMenurut mereka alam ini diperintah oleh beberapa dewa yang tergabung dalam satu pantheon tanries (majlis dewa-dewa) yang terdiri dari sembilan dewa dan diketuai oleh dewa Ra.Dewa yang sembilan itu ialah:1. Ra, dewa matahari.2. Su, dewa angin.3. Tifnit, dewa udara.4. Jib, dewa bumi.5. Nut, dewa langit.6. Osiris, Dewa Nil.7. Isis, dewa kesuburan.8. Sit, dewa kemarau.9. Niftis, dewa tanah tandus.f.Bertuhan satuPada abad XIV s.M., telah mulai ada gerakan untuk menghapuskan penyembahan terhadap beberapa Tuhan atau dewa di Mesir. Pada pertengahan abad ini diwaktu kebesaran kota Thebe, seorang raja bernama Amenhotep IV dari dynasti XVIII. mengadakan perubahan dalam lapangan agama.Pertama-tama tindakannya sebagai raja yang berkuasa ialah menentang pengaruh para pendeta. Dia ingin mengadakan pembaharuan dalam segala lapangan, termasuk lapangan ketuhanan. Amon yang sekarang ini disembah oleh raja-raja dan rakyat sebelumnya, digantinya dengan Aton (dewa matahari), kemudian nama raja itu sendiri digantinya pula dengan nama Ekhnaton untuk menyesuaikan dirinya dengan nama dewa Aton.Dihapuskannya segala penyembahan Tuhan banyak, dan segala Tuhan binatang, kemudian diharuskannya rakyat menyembah Aton, Tuhan alam semesta yang menjadikan alam ini seluruhnya.Dr. Ghallab mengatakan, bahwa Ekhnaton mengakui dirinya sebagai nabi Aton dan hanya dialah yang dapat menyampaikan permohonan rakyat kepadanya.Untuk mengagungkan kebesaran Aton, Ekhnaton mendirikan sebuah kota yang dinamainya Arkhot Aton, .khusus untuk menyembah dan memuja dewa Aton.Sebagian dari pujaan Ekhnaton kepada Tuhannya ialah:"Wahai Aton yang memberikan hidup, kebangunanmu memenuhi alam semesta, cahayamu meratai seisi alam, segala yang kamu jadikan".Sepeninggal Ekhnaton orang kembali bertumbuhan dewa-dewa lainnya lagi, seperti Amon dan sebagainya. Ajaran-ajarannya tidak mendarah daging bagi rakyatnya. Hal ini mungkin sekali disebabkan oleh :1. Paksaan yang dilakukan Ekhnaton untuk mengikuti pahamnya, bukan karena kesadaran mereka.2. Maksud atau niat yang tidak bersih dari Ekhnaton sendiri, yaitu sekedar untuk mendapatkan kebesaran duniawi saja. Ada diantara para ahli yang mengatakan, bahwa tujuan Ekhnaton menyatukan agama dan kepercayaan rakyat Mesir, hanya nttik kepentingan siasat negara dan kedudukan saja.

4. PENDAPAT MEREKA TENTANG JIWAOrang Mesir Kuno mempunyai kepercayaan, bahwa ruh manusia itu kekal, tidak mati. Apabila manusia sudah mati, ruhnya masuk ke dalam perut bumi dan disitulah ia dihadapkan di muka pengadilan yang beranggotakan 42 Hakim, yang diketuai oleh dewa Osiris. Hatinya ditimbang, dan sesudah selesai ditimbang lalu ia disiram dengan air hidup, kemudian ia melanjutkan perjalanannya ke surga. Pintu surga terbuka bila ia membaca mantera-mantera dari kitab kematian dan ruh jahat pun menjauhkan diri.Kekuatan dan pengetahuan selalu bertambah, akhirnya sainpai pada lapangan kebahagiaan, di mana dewa Ra bertahta. Jiwanya makin bersifat dewa, oleh karenanya dapatlah ia berhadapan muka dengan dewa, dan akhirnya pun ia menjadi dewa pula.Orang Mesir kuno, mempunyai kepercayaan, bahwa orang mati itu hanya sebagai orang tidur, ia tetap hidup di alam yang dikuasai oleh dewa kematian. Mereka mempunyai kepercayaan bahwa manusia itu terdiri dari ruh (badan halus) dan jasmani (tubuh besar). Jika manusia mati maka ruhnya masih ada hubungannya dengan tubuh kasar yang ia pakai waktu hidup. Jika tubuh kasarnya rusak, maka mau tidak mau ruhnya menjelma kembali ke dunia ini. Itulah sebabnya maka orang Mesir Kuno menjaga baik-baik tubuh orang mati, yakni dijadikan mummi, agar tidak rusak. Karena itu mereka mempunyai cara istimewa dalam mengubur mayat mereka.Mayat orang bisa dikubur dalam batu di pegunungan, mayat raja-raja dikubur dalam pyramide dan disediakan perkakas rumah tangga dan lain sebagainya.