aedes aegypti sebagai vektor demam berdarah dengue...

8
Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE Kartika Ishartadiati Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ABSTRAK Aedes aegypti adalah nyamuk yang termasuk dalam subfamili Culicinae, famili Culicidae, ordo Diptera, kelas Insecta. Nyamuk ini berpotensi untuk menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). DBD adalah suatu penyakit yang ditandai dengan demam mendadak, perdarahan baik di kulit maupun di bagian tubuh lainnya serta dapat menimbulkan syok dan kematian. Penyakit DBD ini terutama menyerang anak-anak termasuk bayi, meskipun sekarang proporsi penderita dewasa meningkat. Penyebab penyakit demam berdarah ialah virus Dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Terdapat empat serotipe dari virus Dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, yang semuanya dapat menyebabkan DBD. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Ae. aegypti. Nyamuk betina terinfeksi melalui pengisapan darah dari orang yang sakit. Tempat perindukan Ae. aegypti dapat dibedakan atas tempat perindukan sementara, permanen, dan alamiah. Tempat perindukan sementara terdiri dari berbagai macam tempat penampungan air (TPA) yang dapat menampung genangan air bersih. Tempat perindukan permanen adalah TPA untuk keperluan rumah tangga dan tempat perindukan alamiah berupa genangan air pada pohon. Cara yang saat ini dianggap tepat untuk mengendalikan penyebaran DBD adalah dengan mengendalikan populasi dan penyebaran vektor, yaitu dengan 3M: menguras bak mandi, menutup TPA, dan mengubur barang bekas. Kata kunci: Aedes aegypti, vektor, demam berdarah dengue Aedes aegypti as DENGUE HEMORRHAGIC FEVER’S VECTOR Kartika Ishartadiati Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya ABSTRACT Aedes aegypti mosquito belongs to the subfamily Culicinae, family Culicidae, order Diptera, class Insecta. This mosquitoe has the potential for transmitting dengue hemorrhagic fever (DHF). Dengue is a disease characterized by sudden fever, bleeding in both the skin and in other parts of the body and can cause shock and death. DHF attacks primarily children, including infants, although nowaday the proportion of adult patients increased. Dengue virus, the etiological agent of dengue hemorrhagic fever, is transmitted to the human host during blood uptake by an infective Aedes aegypti. There are four antigenically distinct (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4), but related, serotypes of Dengue virus, a Flavivirus member of the family Flaviviridae. Infection of the female mosquito occurs during a blood feeding on a viremic human host. Breeding places of Ae. aegypti can be distinguished as temporary, permanent, and natural breeding places. Temporary breeding place consists of various water reservoirs, which can hold stagnant clean water. Permanent breeding place is a shelter of domestic water, while natural breeding places is of standing water on the tree. Current method that is considered appropriate to control the spread of DHF is to control the population and the spread of vectors, known as 3M: drain the tub, shut the water reservoirs, and bury the trash. Keywords: Aedes aegypti, vector, dengue hemorrhagic fever

Upload: buinhan

Post on 06-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE …dinus.ac.id/.../Aedes_aegypti_SEBAGAI_VEKTOR_DEMAM_BERDARA… · PENDAHULUAN Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat

Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUEKartika Ishartadiati

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma SurabayaABSTRAK

Aedes aegypti adalah nyamuk yang termasuk dalam subfamili Culicinae, famili Culicidae,ordo Diptera, kelas Insecta. Nyamuk ini berpotensi untuk menularkan penyakit demam berdarahdengue (DBD). DBD adalah suatu penyakit yang ditandai dengan demam mendadak, perdarahanbaik di kulit maupun di bagian tubuh lainnya serta dapat menimbulkan syok dan kematian.Penyakit DBD ini terutama menyerang anak-anak termasuk bayi, meskipun sekarang proporsipenderita dewasa meningkat.

Penyebab penyakit demam berdarah ialah virus Dengue yang termasuk dalam genusFlavivirus, famili Flaviviridae. Terdapat empat serotipe dari virus Dengue, yaitu DEN-1, DEN-2,DEN-3, dan DEN-4, yang semuanya dapat menyebabkan DBD. Virus ini ditularkan melaluigigitan nyamuk Ae. aegypti. Nyamuk betina terinfeksi melalui pengisapan darah dari orang yangsakit.

Tempat perindukan Ae. aegypti dapat dibedakan atas tempat perindukan sementara,permanen, dan alamiah. Tempat perindukan sementara terdiri dari berbagai macam tempatpenampungan air (TPA) yang dapat menampung genangan air bersih. Tempat perindukanpermanen adalah TPA untuk keperluan rumah tangga dan tempat perindukan alamiah berupagenangan air pada pohon.

Cara yang saat ini dianggap tepat untuk mengendalikan penyebaran DBD adalah denganmengendalikan populasi dan penyebaran vektor, yaitu dengan 3M: menguras bak mandi, menutupTPA, dan mengubur barang bekas.Kata kunci: Aedes aegypti, vektor, demam berdarah dengue

Aedes aegypti as DENGUE HEMORRHAGIC FEVER’S VECTORKartika Ishartadiati

Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma SurabayaABSTRACT

Aedes aegypti mosquito belongs to the subfamily Culicinae, family Culicidae, orderDiptera, class Insecta. This mosquitoe has the potential for transmitting dengue hemorrhagic fever(DHF). Dengue is a disease characterized by sudden fever, bleeding in both the skin and in otherparts of the body and can cause shock and death. DHF attacks primarily children, includinginfants, although nowaday the proportion of adult patients increased.

Dengue virus, the etiological agent of dengue hemorrhagic fever, is transmitted to thehuman host during blood uptake by an infective Aedes aegypti. There are four antigenicallydistinct (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4), but related, serotypes of Dengue virus, a Flavivirusmember of the family Flaviviridae. Infection of the female mosquito occurs during a blood feedingon a viremic human host.

Breeding places of Ae. aegypti can be distinguished as temporary, permanent, and naturalbreeding places. Temporary breeding place consists of various water reservoirs, which can holdstagnant clean water. Permanent breeding place is a shelter of domestic water, while naturalbreeding places is of standing water on the tree.

Current method that is considered appropriate to control the spread of DHF is to controlthe population and the spread of vectors, known as 3M: drain the tub, shut the water reservoirs,and bury the trash.Keywords: Aedes aegypti, vector, dengue hemorrhagic fever

Page 2: Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE …dinus.ac.id/.../Aedes_aegypti_SEBAGAI_VEKTOR_DEMAM_BERDARA… · PENDAHULUAN Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat

PENDAHULUANAedes aegypti merupakan jenis

nyamuk yang dapat membawa virusDengue penyebab penyakit demamberdarah dengue (DBD). Penyakit initelah dikenal di Indonesia sebagaipenyakit yang endemis terutama bagianak-anak. Kasus penyakit ini diIndonesia termasuk terbesar di duniasetelah Thailand (Sinar Harapan, 2003).

Di Indonesia DBD timbul sebagaiwabah untuk pertama kalinya di Surabayapada tahun 1968 (Chahaya, 2003). DBDtelah menyebar luas ke seluruh wilayahprovinsi dengan jumlah kabupaten/kotaterjangkit semakin meningkat. Penyakitini sering muncul sebagai Kasus LuarBiasa (KLB) dengan angka kesakitan dankematian yang relatif tinggi(ridwanamiruddin.wordpress.com, 2007).KLB demam berdarah terjadi diIndonesia, tepatnya di Jakarta, pada tahun1998 yang mencapai angka penderita15.452 dan angka kematian 134 orang(Sinar Harapan, 2003). Angka insidensDBD secara nasional sangat berfluktuasidengan siklus puncak 4-5 tahunan.Incidence rate meningkat dari 10,17 per100.000 penduduk pada tahun 1999menjadi 15,99 per 100.000 pendudukpada tahun 2000 dan meningkat lagimenjadi 21,75 per 100.000 pendudukpada tahun 2001, kemudian menurunmenjadi 19,24 per 100.000 pendudukpada tahun 2002. Penyakit ini menempatiurutan ketiga penyakit terbanyak yangditemukan pada penderita rawat inap diRSU di Indonesia tahun 2002(ridwanamiruddin.wordpress.com, 2007).

Wabah penyakit demam berdarahyang sering terjadi di berbagai daerah di

Indonesia perlu mendapat perhatian.Begitu pula vektor Ae. aegypti memberiresiko timbulnya wabah penyakit ini dimasa yang akan datang.

TAKSONOMI Aedes aegyptiMenurut Boror dkk. (1989), klasifikasiAe. aegypti adalah sebagai berikut:Filum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : DipteraFamilia : CulicidaeSubfamilia : CulicinaeGenus : AedesSpesies : Ae. aegypti

MORFOLOGI Aedes aegyptiAe. aegypti dewasa berukuran

lebih kecil jika dibandingkan denganukuran nyamuk rumah (Culexquinquefasciatus), mempunyai warnadasar yang hitam dengan bintik-bintikputih pada bagian-bagian badannyaterutama pada kakinya dan dikenal daribentuk morfologinya yang khas sebagainyamuk yang mempunyai gambaran lira(lire-form) yang putih pada punggungnya(mesonotum) (Djakaria, 2000), yaitu adadua garis melengkung vertikal di bagiankiri dan kanan. Nyamuk jantan umumnyalebih kecil dari betina dan terdapatrambut-rambut tebal pada antena nyamukjantan. Telur Ae. aegypti berbentuk elipsberwarna hitam (Womack, 1993),mempunyai dinding yang bergaris-garisdan membentuk bangunan yangmenyerupai gambaran kain kasa. LarvaAe. aegypti mempunyai pelana yangterbuka dan gigi sisir yang berduri lateral(Djakaria, 2000).

Page 3: Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE …dinus.ac.id/.../Aedes_aegypti_SEBAGAI_VEKTOR_DEMAM_BERDARA… · PENDAHULUAN Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat

Telur Ae.aegypti Ae. aegypti ♀ sedang mengisap darah

Larva Ae. aegypti

Page 4: Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE …dinus.ac.id/.../Aedes_aegypti_SEBAGAI_VEKTOR_DEMAM_BERDARA… · PENDAHULUAN Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat

PERILAKU DAN SIKLUS HIDUPAedes aegypti

Ae. aegypti bersifat diurnal atauaktif pada pagi hingga siang hari.Penularan penyakit dilakukan olehnyamuk betina, karena hanya nyamukbetina yang menghisap darah. Hal itudilakukannya untuk memperoleh asupanprotein yang diperlukannya untukmemproduksi telur (Womack, 1993).Pengisapan darah dilakukan dari pagisampai petang dengan dua puncak waktuyaitu setelah matahari terbit (8.00-10.00)dan sebelum matahari terbenam (15.00-17.00) (Djakaria, 2000). Nyamuk jantantidak membutuhkan darah, danmemperoleh energi dari nektar bungaataupun tumbuhan. Nyamuk inimenyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam atau merah(id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti,2008). Nyamuk dewasa biasanya tinggalpada tempat gelap di dalam ruanganseperti lemari baju dan di bawah tempattidur (WHO, 1999).

Infeksi virus dalam tubuhnyamuk dapat mengakibatkan perubahanperilaku yang mengarah pada peningkatankompetensi vektor, yaitu kemampuannyamuk menyebarkan virus. Infeksi virusdapat mengakibatkan nyamuk kuranghandal dalam menghisap darah, berulangkali menusukkan probosisnya, namuntidak berhasil menghisap darah, sehingganyamuk berpindah dari satu orang keorang lain, akibatnya resiko penularanvirus menjadi semakin besar(id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti,2008).

Tempat perindukan Ae. aegypti didaerah asalnya (Afrika) berbeda dengan diAsia. Di Afrika nyamuk hidup di hutandan tempat perindukkannya padagenangan air di pohon. Di Asia nyamukhidup di daerah pemukiman, dan tempatperindukannya pada genangan air bersihbuatan manusia (man made breedingplace). Tempat perindukan Ae. aegyptidapat dibedakan atas tempat perindukansementara, permanen, dan alamiah.Tempat perindukan sementara terdiri dariberbagai macam tempat penampungan air(TPA), termasuk kaleng bekas, ban mobilbekas, pecahan botol, pecahan gelas,

talang air, vas bunga, dan tempat yangdapat menampung genangan air bersih.Tempat perindukan permanen adalah TPAuntuk keperluan rumah tangga seperti bakpenampungan air, reservoar air, bakmandi, gentong air. Tempat perindukanalamiah berupa genangan air pada pohon,seperti pohon pisang, pohon kelapa, pohonaren, potongan pohon bambu, dan lubangpohon (Chahaya, 2003).

Ae. aegypti mengalamimetamorfosis sempurna. Nyamuk betinameletakkan telur pada permukaan airbersih secara individual, terpisah satudengan yang lain, dan menempel padadinding tempat perindukkannya. Seekornyamuk betina dapat meletakkan rata-ratasebanyak seratus butir telur tiap kalibertelur. Telur menetas dalam satu sampaidua hari menjadi larva. Terdapat empattahapan dalam perkembangan larva yangdisebut instar. Perkembangan dari instar Ike instar IV memerlukan waktu sekitarlima hari. Setelah mencapai instar IV,larva berubah menjadi pupa di mana larvamemasuki masa dorman. Pupa bertahanselama dua hari sebelum akhirnya nyamukdewasa keluar dari pupa. Perkembangandari telur hingga nyamuk dewasamembutuhkan waktu tujuh hingga delapanhari, namun bisa lebih lama bila kondisilingkungan tidak mendukung (Djakaria,2000;id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti,2008).

Telur Ae. aegypti tahankekeringan dan dapat bertahan hingga satubulan dalam keadaan kering. Jikaterendam air, telur kering dapat menetasmenjadi larva. Sebaliknya, larva sangatmembutuhkan air yang cukup untukperkembangannya. Kondisi larva saatberkembang dapat mempengaruhi kondisinyamuk dewasa yang dihasilkan. Sebagaicontoh, populasi larva yang melebihiketersediaan makanan akan menghasilkannyamuk dewasa yang cenderung lebihrakus dalam menghisap darah(id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti,2008).

EPIDEMIOLOGIAe. aegypti adalah vektor utama

penyakit DBD di daerah tropik. Nyamuk

Page 5: Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE …dinus.ac.id/.../Aedes_aegypti_SEBAGAI_VEKTOR_DEMAM_BERDARA… · PENDAHULUAN Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat

ini semula berasal dari Afrika kemudianmenyebar melalui sarana transportasi kenegara lain di Asia dan Amerika. Di Asia,Ae. Aegypti merupakan satu-satunyavektor yang efektif menularkan DBD,karena tempat perindukkannya berada disekitar rumah dan hidupnya tergantungpada darah manusia. Di daerah yangpenduduknya jarang, Ae. aegypti masihmemiliki kemampuan penularan yangtinggi karena kebiasaan nyamuk inimenghisap darah manusia berulang-ulang(Chahaya, 2003).

Ae. aegypti tersebar luas diseluruh Indonesia meliputi semua provinsiyang ada. Walaupun spesies-spesies iniditemukan di kota-kota pelabuhan yangpenduduknya padat, namun spesiesnyamuk ini juga ditemukan di daerahpedesaan yang terletak di sekitar kotapelabuhan. Penyebaran Ae. aegypti daripelabuhan ke desa disebabkan karenalarva Ae. aegypti terbawa melaluitransportasi yang mengangkut benda-benda berisi air hujan pengandung larvaspesies ini (Djakaria, 2000).

ETIOLOGI DBDDBD disebabkan oleh virus

Dengue, yang termasuk dalam genus

Flavivirus, keluarga Flaviviridae.Flavivirus merupakan virus dengandiameter 30 nm terdiri dari asamribonukleat rantai tunggal dengan beratmolekul 4 x 106.

Terdapat 4 serotipe virus yaituDEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yangsemuanya dapat menyebabkan DBD.Keempat serotipe ditemukan di Indonesiadengan DEN-3 merupakan serotipeterbanyak.

Penelitian pada artropodamenunjukkan virus Dengue dapatbereplikasi pada nyamuk genus Aedes(Stegomya) dan Toxorhynchites (Suhendrodkk., 2006).

Infeksi terhadap serotipememunculkan imunitas sepanjang umur,tetapi tidak menghasilkan imunitas silang(cross protective immunity). Virus Denguesensitif terhadap eter, namun stabil biladisimpan pada suhu minus 70ºC dan padakeadaan liofil stabil pada suhu 5ºC. VirusDengue bertahan hidup melalui siklustransmisi lingkungan kota pada daerahtropis dan subtropis oleh nyamuk Ae.aegypti, spesies yang berhubungan eratdengan habitat manusia (WHO, 1999).

Virus Dengue

TRANSMISI PENYAKITNyamuk Ae. aegypti terinfeksi

melalui pengisapan darah dari orang yangsakit dan dapat menularkan virus Denguekepada manusia, baik secara langsung(setelah menggigit orang yang sedang

dalam fase viremia), maupun secara tidaklangsung, setelah melewati masa inkubasidalam tubuhnya (extrinsic incubationperiod) (Soewondo, 2002).

Masa inkubasi dalam tubuhnyamuk (extrinsic incubation period)

Page 6: Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE …dinus.ac.id/.../Aedes_aegypti_SEBAGAI_VEKTOR_DEMAM_BERDARA… · PENDAHULUAN Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat

antara 7-14 hari, dan tergantung padastrain nyamuk, genotip virus, serta faktorlingkungan seperti kelembaban dantemperatur. Virus bereplikasi di dalamjaringan midgut nyamuk, kemudianmelalui hemolymph menyebar ke jaringanlain seperti trakea, lemak tubuh, dankelenjar ludah. Titer virus tertinggi dalammidgut didapatkan pada 7-10 hari setelahinfeksi, sedangkan pada abdomen terjadiantara 7-17 hari, dan pada kelenjar ludahsetelah 12-18 hari (Xi et al., 2008).

Masa inkubasi di dalam tubuhmanusia (intrinsic incubation period)antara 4-6 hari. Manusia infektif hanyapada saat viremia saja (5-7 hari), tetapinyamuk dapat infektif selama hidupnya(Soewondo, 2002).

MANIFESTASI KLINISManifestasi klinis virus Dengue

dapat bersifat asimptomatik, atau dapatberupa demam yang tidak khas, demamdengue, demam berdarah dengue sindromsyok dengue (SSD).

Pada umumnya pasien mengalamifase demam selama 2-7 hari, yang diiukutioleh fase kritis selama 2-3 hari. Padawaktu fase ini pasien sudah tidak demam,akan tetapi mempunyai resiko untukterjadi renjatan jika tidak mendapatpengobatan adekuat (Suhendro dkk.,2006).

PENGENDALIAN VEKTORCara yang saat ini masih dianggap

tepat untuk mengendalikan penyebaranpenyakit DBD adalah denganmengendalikan populasi dan penyebaranvektor.

Program yang paling seringdikampanyekan di Indonesia adalah 3 M,yaitu menguras, menutup, dan mengubur. Menguras bak mandi, untuk

memastikan tidak adanya larvanyamuk yang berkembang didalam air dan tidak ada telur yangmelekat pada dinding bak mandi.

Menutup tempat penampunganair, sehingga tidak ada nyamukyang memiliki akses ke tempat ituuntuk bertelur.

Mengubur barang bekas, sehinggatidak dapat menampung air hujan

dan dijadikan tempat nyamukbertelur.

Beberapa cara alternatif pernah dicobauntuk mengendalikan vektor DBD ini,antara lain mengintroduksi musuhalamiahnya yaitu larva nyamukToxorhyncites sp. Predator larva Aedessp. ini ternyata kurang efektif dalammengurangi penyebaran virus Dengue.

Penggunaan insektisida yangberlebihan tidak dianjurkan, karenasifatnya yang tidak spesifik, sehinggaakan membunuh berbagai jenisserangga lain yang bermanfaat secaraekologis. Penggunaan insektisida jugaakan memunculkan masalah resistensiserangga, sehingga mempersulitpenanganan di kemudian hari(id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti,2008).

KESIMPULANPenularan penyakit DBD pada

dasarnya terjadi karena adanya penderitaDBD maupun pembawa virus Dengue,yaitu nyamuk Ae. aegypti sebagai vektor,dan masyarakat sebagai sasarannya.Pengendalian vektor merupakan cara yangefektif untuk membantu memutuskanrantai penularan DBD.

DAFTAR PUSTAKAAedes aegypti, 2008. Wikipedia bahasa

Indonesia, ensiklopedia bebas.http://id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti, diakses pada tanggal 23Agustus 2010.

Borror DJ, Tripelhorn CA, Johnson NF,1989. An introduction to the study ofinsects. USA: Saunders CollegePublishing.

Capaian Kesehatan Indonesia, 2007.http://ridwanamiruddin.wordpress.com, diakses pada tanggal 23 Agustus2010.

Chahaya, I., 2003. Pemberantasan VektorDemam Berdarah di Indonesia. USUdigital library.

Djakaria, 2000. Vektor penyakit virus,riketsia, spiroketa dan bakteri. Dalam:Srisasi G, Herry DI, Wita P,

Page 7: Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE …dinus.ac.id/.../Aedes_aegypti_SEBAGAI_VEKTOR_DEMAM_BERDARA… · PENDAHULUAN Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat

penyunting. Parasitologi Kedokteran.Edisi Ketiga. Balai Penerbit FKUI,Jakarata: 235-237.

Sinar Harapan, 2003. Demam Berdarah diIndonesia, Terbesar Setelah Thailand.http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/0523/kes2.html,diakses pada tanggal 23 Agustus 2010.

Soewondo, E.S., 2002. Tata LaksanaDemam Berdarah Dengue pada OrangDewasa. Seri Penyakit Tropik Infeksi,Perkembangan Terkini DalamPengelolaan Beberapa PenyakitTropik Infeksi. Airlangga UniversityPress, Surabaya: 117.

Suhendro, Nainggolan, L., Chen, K.,Pohan, H.T., 2006. Demam BerdarahDengue. Dalam: Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam Jilid III Edisi IV,Departemen Ilmu Penyakit DalamFKUI, Jakarta: 1731-1732.

Womack, M., 1993. The yellow fevermosquito, Aedes aegypti. Wing Beats.5(4): 4.

World Health Organization, 1999.Regional Office for South-East Asia,New Delhi. Guidelines for Treatmentof Dengue Fever/DengueHemmorhagic Fever in SmallHospitals.

Xi, Z., Ramirez, J.L., Dimopoulus, G.,2008. The Aedes aegypti Toll PathwayControls Dengue Virus Infection. PlosPathogens Journal. 4(7): 1-12.

Page 8: Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE …dinus.ac.id/.../Aedes_aegypti_SEBAGAI_VEKTOR_DEMAM_BERDARA… · PENDAHULUAN Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat