advo 2

1
Dipaparkan Prof Ali satu dari 3 balita memiliki ukuran badan yang lebih pendek dari standar tinggi badan yang diharapkan. Indonesia berada di peringkat ke-lima negara dengan jumlah anak stunting terbanyak, sekitar 7,8 juta anak. Umumnya anak yang stunting karena gizi buruk kemampuan membaca dan belajarnya menurun. Indonesia telah menunjukkan penurunan kemiskinan secara tetap, tetapi masalah gizi kurang yang berdampak buruk pada anak-anak menunjukkan sedikit perbaikan. Dari tahun 2007 sampai 2011, proporsi penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan sebesar 16,6 - 12,5 persen, tetapi masalah gizi kurang tidak menunjukkan penurunan secara signifikan. Gizi kurang menyebabakan prevalensi anak pendek sangat tinggi, mempengaruhi satu dari tiga anak balita, yang merupakan proporsi yang menjadi masalah kesehatan masyarakat menurut kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Prevalensi anak-anak di provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang mengalami stunting, mencapai 44 persen. Penyebab utamanya, adalah banyaknya kesalahan persepsi yang terjadi pada masyarakatnya, sehingga tidak bisa memberikan asupan gizi secara makasimal bagi anak- anaknya . Menurut Community for Development UNICEF Aceh Zone, Nurdahlia Lairing, banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI eksklusif pada bayinya," katanya di kantor UNICEF Aceh, di Banda Aceh, Aceh, .

Upload: vha-amala

Post on 04-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wszdgfg

TRANSCRIPT

Page 1: advo 2

Dipaparkan Prof Ali satu dari 3 balita memiliki ukuran badan yang lebih pendek dari standar tinggi badan yang diharapkan. Indonesia berada di peringkat ke-lima negara dengan jumlah anak stunting terbanyak, sekitar 7,8 juta anak. Umumnya anak yang stunting karena gizi buruk kemampuan membaca dan belajarnya menurun.

Indonesia telah menunjukkan penurunan kemiskinan secara tetap, tetapi masalah gizi kurang yang berdampak buruk pada anak-anak menunjukkan sedikit perbaikan. Dari tahun 2007 sampai 2011, proporsi penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan sebesar 16,6 - 12,5 persen, tetapi masalah gizi kurang tidak menunjukkan penurunan secara signifikan. Gizi kurang menyebabakan prevalensi anak pendek sangat tinggi, mempengaruhi satu dari tiga anak balita, yang merupakan proporsi yang menjadi masalah kesehatan masyarakat menurut kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Prevalensi anak-anak di provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang mengalami stunting, mencapai 44 persen. Penyebab utamanya, adalah banyaknya kesalahan persepsi yang terjadi pada masyarakatnya, sehingga tidak bisa memberikan asupan gizi secara makasimal bagi anak- anaknya . Menurut Community for Development UNICEF Aceh Zone, Nurdahlia Lairing, banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI eksklusif pada bayinya," katanya di kantor UNICEF Aceh, di Banda Aceh, Aceh, .