adverse selection

6
Moral Hazard Dalam Kasus Busang MORAL HAZARD DALAM KASUS BUSANG, TINJAUAN PRAKTEK DAN TEORI Tugas Paper untuk mata kuliah Teori Akuntansi Ditulis oleh : M. Kuncara Budi Santosa*)Mengawali artikel ini, saya ingin mengutip sebuah berita salah satu contoh moral hazard yangdilakukan oleh manajemen Bre-X pada akhir tahun 1998 yang telah menggoncangkan bursa saham diKanada dan USA (Toronto, Montreal, Alberta dan Nasdaq Stock Exchange). Tujuan penulisan artikelini adalah untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis terutama yang berkaitan dengan asimetriinformasi yang saya dapatkan dari kuliah teori akuntansi ke dalam praktek nyata, yaitu kasusBusang. Kupitan artikel yang berjudul “Busang dan Skandal Abad ini” saya ambil dari internet yang diposted tanggal 1 Desember 1998 dengan beberapa editing. B u s a n g d a n S k a n d a l A b a d I n i (dikutip dari http://majalah.tempointeraktif.com) “Semua gara -gara emas. Di masa lalu, perburuan emas telah memicu perang dan penjajahan. Dan "si kuning kemilau" belum berhenti merangsang nafsu tamak dan kejahatan. " A mine is a hole in theground owned by a liar”, tulis Mark Twain (Emas adalah terowongon di bawah tanah dengan para penipu berkerumun di atasnya)."Bunuh Diri atau Dibunuh? Kematian si Ahli Geologi Masih Misterius". Ahli geologi yang dimaksud adalah Michael de Guzman. Penerobos hutan dan pemburu emas asal Filipina itu membuat kegemparan besar pada awal 1997. Dalam perjalanan menuju Busang, Kalimantan Timur, DeGuzman terjun dari helikopter Alouette 3 yang ditumpanginya. De Guzman adalah salah satu penemutambang milik Bre-X sebagai "temuan deposit emas terbesar dalam sejarah umat manusia". Beritakematiannya, dan pengungkapan fakta sepekan kemudian membuktikan bahwa Busang ternyatahanya pepesan kosong, menimbulkan riak gelombang besar ke pasar-pasar saham Kanada dan Amerika Serikat.Saham Bre-X yang terdaftar di Toronto, Montreal, Alberta, dan NASDAQ rontok di tengah kepanikan para pemiliknya. Sistem komputer di Lantai Bursa Toronto crash akibat terlalu banyak orang yang berniat menjual sahamnya. Dan hanya dalam tempo setengah jam, saham Bre-X terjun bebas,kehilangan 85 persen nilainya atau sekitar US$ 4,5 miliar.Seperti di California seabad lalu, banyak orang Kanada terhipnotis "demam emas" Busang. Merekaberharap kaya seketika tanpa harus mengarungi Pasifik, membawa cangkul dan sekop ke pedalamanKalimantan yang penuh ular, babi hutan, dan nyamuk ganas. Mereka berlomba membeli saham Bre-X,membuat nilainya terus meroket, naik 1.100 persen dalam tempo empat bulan, dan tak mengherankanmenjadikannya salah satu saham unggulan di Bursa Toronto.Lawrence Beadle, penduduk Kota New Westminster, Provinsi British Columbia, adalah salah satunya.Dia membeli saham Bre-X senilai US$ 3 juta sebagian dari uang pinjaman untuk bekal pensiunnyadari praktek sebagai pengacara kriminal. Dua pekan setelah De Guzman terjun 250

Upload: wanda-purnama-sari

Post on 04-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas teori akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Adverse Selection

Moral Hazard Dalam Kasus Busang

MORAL HAZARD DALAM KASUS BUSANG, TINJAUAN PRAKTEK DAN TEORI Tugas Paper untuk mata kuliah Teori Akuntansi Ditulis oleh : M. Kuncara Budi Santosa*)Mengawali artikel ini, saya ingin mengutip sebuah berita salah satu contoh moral hazard yangdilakukan oleh manajemen Bre-X pada akhir tahun 1998 yang telah menggoncangkan bursa saham diKanada dan USA (Toronto, Montreal, Alberta dan Nasdaq Stock Exchange). Tujuan penulisan artikelini adalah untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis terutama yang berkaitan dengan asimetriinformasi yang saya dapatkan dari kuliah teori akuntansi ke dalam praktek nyata, yaitu kasusBusang.Kupitan artikel yang berjudul “Busang dan Skandal Abad ini” saya ambil dari internet yangdiposted tanggal 1 Desember 1998 dengan beberapa editing.B u s a n g d a n S k a n d a l A b a d I n i       (dikutip dari http://majalah.tempointeraktif.com)“Semua gara-gara emas. Di masa lalu, perburuan emas telah memicu perang dan penjajahan. Dan "si kuning kemilau" belum berhenti merangsang nafsu tamak dan kejahatan. " A mine is a hole in theground owned by a liar”, tulis Mark Twain (Emas adalah terowongon di bawah tanah dengan para penipu berkerumun di atasnya)."Bunuh Diri atau Dibunuh? Kematian si Ahli Geologi Masih Misterius". Ahli geologi yang dimaksud adalah Michael de Guzman. Penerobos hutan dan pemburu emas asal Filipina itu membuat kegemparan besar pada awal 1997. Dalam perjalanan menuju Busang, Kalimantan Timur, DeGuzman terjun dari helikopter Alouette 3 yang ditumpanginya. De Guzman adalah salah satu penemutambang milik Bre-X sebagai "temuan deposit emas terbesar dalam sejarah umat manusia". Beritakematiannya, dan pengungkapan fakta sepekan kemudian membuktikan bahwa Busang ternyatahanya pepesan kosong, menimbulkan riak gelombang besar ke pasar-pasar saham Kanada dan Amerika Serikat.Saham Bre-X yang terdaftar di Toronto, Montreal, Alberta, dan NASDAQ rontok di tengah kepanikan para pemiliknya. Sistem komputer di Lantai Bursa Toronto crash akibat terlalu banyak orang yang berniat menjual sahamnya. Dan hanya dalam tempo setengah jam, saham Bre-X terjun bebas,kehilangan 85 persen nilainya atau sekitar US$ 4,5 miliar.Seperti di California seabad lalu, banyak orang Kanada terhipnotis "demam emas" Busang. Merekaberharap kaya seketika tanpa harus mengarungi Pasifik, membawa cangkul dan sekop ke pedalamanKalimantan yang penuh ular, babi hutan, dan nyamuk ganas. Mereka berlomba membeli saham Bre-X,membuat nilainya terus meroket, naik 1.100 persen dalam tempo empat bulan, dan tak mengherankanmenjadikannya salah satu saham unggulan di Bursa Toronto.Lawrence Beadle, penduduk Kota New Westminster, Provinsi British Columbia, adalah salah satunya.Dia membeli saham Bre-X senilai US$ 3 juta sebagian dari uang pinjaman untuk bekal pensiunnyadari praktek sebagai pengacara kriminal. Dua pekan setelah De Guzman terjun 250 meter dari langit,Beadle meraih pistol dari laci dan menghunjamkan satu peluru ke kepalanya sendiri. Tewas seketika.Skandal Busang memiliki semua unsur drama yang hanya bisa disaingi oleh film rekaan Hollywood atau novel John Grisham. Media massa internasional layak menyebutnya sebagai "Skandal Terbesar  Abad Ini". Kematian misterius di tengah hutan; pria bertopeng, pistol; teknik penipuan yang sangat rapi dan ilmiah; serta begitu banyak uang yang dipertaruhkan. Tidak hanya itu. Busang adalah juga kisahtentang ketamakan, pengkhianatan, dan patgulipat yang melibatkan orang-orang di tempat tinggi sertabereputasi internasional. Akhir tahun lalu, sebuah tim penyidik independen swasta menyimpulkan kasus ini sebagai semata penipuan oleh para ahli eksplorasi di Busang, dengan De Guzman sebagai pusatnya. David Walsh, pendiri Bre-X Mineral Ltd, meski sempat memperoleh keuntungan besar-besaran dari naiknya sahamBre-X, dinilai bersih dari keterlibatan dalam persekongkolan.De Guzman dan kawan-kawan, menurut laporan itu, menyuntikkan butiran emas ke dalam sampel hasil pengeboran yang membuat laboratorium independen pengujinya menyimpulkan kandunganemas Busang sangat fantastis. Mereka punya motif: mencegah Busang ditutup dan merekakehilangan lahan pekerjaan. Mereka didorong menipu terus-menerus karena tekanan gairah terhadapsaham Bre-X yang terus meroket. Baik De Guzman maupun teman-teman Filipinanya, menurut laporan itu, juga diuntungkan oleh penjualan saham.Para penyidik juga disebut telah mewawancarai pendulang tradisional yang mengaku menjual butiranemas senilai US$ 20.000 kepada De Guzman. Namun, tetap mencengangkan bahwa dua lusin ahli geologi yang pernah dikirim oleh lembaga-lembaga keuangan terkemuka Amerika Utara ke Busang tak menandai "kesalahan prosedur eksplorasi" itu. Akuratkah laporan eksplorasi itu? Eksplorasi independen itu memang didanai oleh Bre-X dan dipimpin oleh Doug Hunt, seorang pengacaraberwibawa dari Toronto dan Rod Stamler, mantan detektif kepolisian Kanada, keduanya dikenal memiliki reputasi serta integritas bagus di bidangnya. Dari semula tidak dikenal, Busang

Page 2: Adverse Selection

menjadi sorotan dunia sebagai industri tambang yang eksotis yang sempat menarik minat raksasa pertambangan seperti Barrick dan Placer Dome?Sayangnya, De Guzman sendiri sudah tak bisa dikorek kesaksian atau pembelaannya. Demikian pulaDavid Walsh. Akan halnya John Felderhof, geology terkemuka mentor De Guzman, sudah ngumpet di Kepulauan Cayman menjelang skandal terungkap, tak bisa dicapai karena ketiadaan perjanjianekstradisi. Skandal Busang terbukti menjadi lahan kejahatan sempurna dimana para korbannyaadalah investor yang jatuh miskin di satu yurisdiksi, sementara para tersangkanya telah mati atauberada di tempat yang tak terjangkau hukum.Buku-buku hasil investigasi para wartawan Kanada Diane Francis (Bre-X: The Inside Story), DouglasGoold dan Andrew Willis (The Bre-X Fraud), dan Brian Hutchinson (Fools Gold: The Making of aGlobal Market Fraud) tidak menemukan kepastian tentang misteri De Guzman. Dengan polisi, militer,serta pemerintahannya yang korup, tulis Francis dalam bukunya, misteri kemungkinan De Guzmandibunuh, dan oleh siapa, lebih sulit diudari.(sumber :http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1998/12/01/INT/mbm.19981201.INT97939.id.html) Dari wikipedia dapat kita ketahui bahwa Bre-X adalah kelompok perusahaan di Kanada. Sebagianbesar kelompok, Bre-X Mineral Ltd yang berbasis di Calgary, terlibat dalam skandal tambang emasketika itu dilaporkan duduk pada deposit emas yang sangat besar di Busang, Indonesia (diKalimantan). Bre-X membeli situs Busang Maret 1993 dan pada bulan Oktober 1995 mengumumkansejumlah besar emas telah ditemukan menyebabkan harga sahamnya melonjak. Manajer proyek,estimasi pertama Filipina geolog Michael de Guzman dari situs itu sekitar 2 juta ons. Estimasi nilaisitus meningkat dari waktu ke waktu, pada tahun 1995 itu adalah 30 juta ons (850 metrik ton), padatahun 1996, 60 juta (1.700 metrik ton); akhirnya, pada tahun 1997, 70 juta ons. Awalnya harga sahamhanya beberapa sen, terus melonjak sampai pada puncaknya sebesar $286,50 (split disesuaikan)pada Mei 1996 di Toronto Stock Exchange (TSE), dengan total kapitalisasi lebih dari USD $ 6 miliar.Bre-X Mineral runtuh di 1997 setelah adanya diketahui adanya penipuan pada sampel emas ketikamelakukan eksplorasi. Bre-X akhirnya bangkrut pada tahun 2002 meskipun beberapa anakperusahaannya seperti Bro-X berlanjut hingga tahun 2003.(http://en.wikipedia.org/wiki/Bre-X) Ketika membaca artikel Skandal Busang diatas, ada beberapa pertanyaan menggelitik di benak saya.Pertama, apakah skandal Busang ini dapat disebut sebagai moral hazard yang disebabkan adanya asimetriinformasi? Apakah terjadi insider trading? Apakah efisiensi pasar berlaku di bursa Toronto, Montreal, Alberta,dan Nasdaq?

  Apakah Skandar Busang merupakan contoh moral hazard karena asimetri informasi? Lingkungan bisnis dan akuntansi sangatlah kompleks dan menantang. Satu produk dari bisnis dan akuntansiadalah informasi. Menurut William R. Scott, informasi adalah komoditas yang sangat penting dankuat. Kompleksitas informasi dapat berupa informasi akuntansi dan pelaporan keuangan ataupun informasilain yang diberikan oleh manajemen dalam bentuk disclosure, press release ataupun analisa dari para analissaham. Kekomplekan informasi terutama disebabkan oleh karena tidak semua orang memiliki reaksi yangsama terhadap suatu informasi dan informasi yang ada tidak hanya mempengaruhi keputusan individual,melainkan juga mempengaruhi operasi pasar.Menurut teori, masalah mendasar yang muncul pada informasi yang ada adalah adanya asimetriinformasi. Asimetri informasi adalah ketidakseimbangan informasi yang terjadi karena ada pihak yang dapatmemperoleh dan memanfaatkan informasi untuk kepentingannya.Dalam bukunya, Willian R. Scott membagi asimetri informasi menjadi dua, yaituadverse selectiondanmoral hazard . Pengertianadverse selectionadalah salah satu jenis asimetri informasi di mana ada pihak yang terkaitdengan transaksi perusahaan yang memiliki manfaat informasi sedangkan pihak lain tidak memiliki manfaatinformasi yang sama. Adverse selection merupakan masalah komunikasi dari dalam perusahaan ke investor luar. Peranan akuntansi adalah mengurangi adanya masalah adverse selection dengan cara memberikanfull disclosureyang berguna dan memberikan informasi yang efektif dari segi biaya(cost effectiveinformation)kepada para investor dan pengguna laporan keuangan. Adverse selection is a type of information asymemetry whereby one or more parties to a business transaction,or potential transaction, have an information advantage over other parties (William R. Scott, page 13) Sedangkan pengertian

Page 3: Adverse Selection

moral hazard adalah salah satu jenis asimetri informasi di mana ada pihak yang terkaitdengan transaksi perusahaan yang dapat mengamati secara langsung berjalannya transaksi tersebut,sedangkan pihak lain tidak dapat melakukan yang samaMoral hazard is a type of information asymmetry whereby one or more parties to a business transaction, or  potential transaction, can observe their actions in fulfillment of the transaction but other parties cannot (WilliamR. Scott, page 14) Menurut saya, telah terjadi moral hazard ketika Bre-X melaporkan adanya cadangan emas diBusang sebesar 200 juta ounces (6.200 ton), atau sama dengan 8% dari seluruh cadangan dunia. Namun,ternyata hal ini adalah penipuan besar-besaran, dan di sana tidak ada emas. Sampel-sampel utamanya telahdipalsukan dengan menaburkannya dengan emas dari luar. Hal ini dibuktikan ketika sebuah laboratoriumindependen belakangan mengklaim bahwa penipuan itu telah dilakukan dengan buruk, termasuk denganmenggunakan pengerokan dari perhiasan emas. Akibatnya, pada bulan Mei 1997, Bre-X menghadapi sejumlahtuntutan hukum dan investor marah yang telah kehilangan miliaran, diantaranya tiga organisasi sektor publikKanada: Pensiun Karyawan Dewan Kota Ontario (Rugi sebesar $45 juta), Dana Pensiun Sektor Publik Quebec(Rugi $70 juta), dan Program Pensiun Guru Ontario (Rugi $100 juta).Apakah terjadi insider trading di Bre-X? Walaupun di vonis tidak bersalah atas insider trading ilegal setelah melalui serangkaian sidang yang dimulaisejak tahun 2001 sampai dengan 31 Desember 2007, saya berpendapat bahwa manajemen Bre-X, baik DavidWalsh (pendiri Bre-X), Anulty dan John Felderhof telah mendapatkan manfaat yang atas informasi yangdimilikinya. Hal ini dibuktikan ketika Bre-X masuk bursa Nasdaq pada tanggal 19 Agustus 1996 dengan

Yang dimaksud dengan adverse selection adalah adanya ketidakmampuan untuk membedakan antara organisasi (yang diberikan pendanaan) yang memiliki risiko tinggi (berkinerja rendah) dan yang memiliki risiko rendah (berkinerja tinggi) sehingga akan mengakibatkan terjadi penawaran dari investor yang tidak sesuai dengan risiko yang akan dihadapinya (memberikan pendanaan terlalu besar terhadap proyek yang worthless) atau sebaliknya investor akan memilih untuk tidak memberikan pendanaan kepada semua organisasi atau akan memberikan pendanaan dengan janji tingkat pengembalian yang sangat tinggi. Hal ini akan mengakibatkan ketika tingkat pengembalin yang harus ditanggung oleh organisasi meningkat, maka hanya organisasi yang memiliki kualitas rendah (organisasi yang memiliki risiko tinggi) yang bersedia untuk melakukan pendanaan eksternal, sedangkan organisasi yang memiliki kualitas tinggi (organisasi yang memiliki risiko rendah) akan enggan untuk mengajukan pendanaan eksternal sehingga secara rata-rata kualitas organisasi yang mengajukan pendanaan eksternal akan menurun.

asimetri informasi : adverse selection dan moral hazard

Asimetri Informasi

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan.

Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak, termasuk manajemen perusahaan itu sendiri. Namun yang paling berkepentingan dengan laporan keuangan sebenarnya

Page 4: Adverse Selection

adalah para pengguna eksternal (diluar manajemen). Laporan keuangan tersebut penting bagi para pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya (Ali, 2002). Para pengguna internal (para manajemen) memiliki kontak langsung dengan entitas atau perusahannya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang terjadi, sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi akuntansi tidak sebesar para pengguna eksternal.Situasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi (information asymmetry). Yaitu suatu kondisi di mana ada ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan pihak pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna informasi (user).

Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.

Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan sendiri. Eisenhardt (1989) mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu: (1) manusia pada umunya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko (risk adverse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan bahwa informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan.