advers selection capital market
TRANSCRIPT
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 1/37
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pasar Modal dan Bursa Efek
2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal di Indonesia sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1912,
tetapi karena suasana politik dan ekonomi. Saat itu kurang mendukung,
kegiatannya sempat terhenti dan baru diaktifkan kembali pada tahun 1977. Dalam
usaha pengembangan pasar modal Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan
berbagai macam peraturan salah satunya yaitu undang-undang. Saat ini undang-
undang yang terkait dengan pasar modal di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar modal
2. Peraturan Pemerintah No 45 dan 46 tahun 1995 tentang Pelaksanaan
Kegiatan di Pasar Modal dan Tata cara Pemeriksaan di Bidang Pasar
Modal
3. Keputusan Mentri Keuangan
4. Keputusan Ketua BAPEPAM
5. Peraturan Bursa Efek
Usaha tersebut telah menampakkan hasil dengan semakin dikenalnya pasar
modal di Indonesia sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor.
Rusdin (2006:1) menjelaskan pengertian pasar modal sebagai berikut:
“Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang terkait dengan efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek.”
Sedangkan definisi pasar modal menurut Eduardus Tandelilin (2001:13)
adalah sebagai berikut:
13
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 2/37
“Pasar modal dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan
sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti
saham dan obligasi.”
Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang
memperjualbelikan produk berupa dana yang bersifat abstrak, sedangkan dalam
bentuk konkritnya produk yang diperjualbelikan di pasar modal berupa lembar
surat-surat berharga di burda efek. Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk
menjembatani aliran dana dari pihak yang memiliki dana (investor), dengan pihak
perusahaan yang memerlukan dana (untuk ekspansi usaha ataupun untuk
memperbaiki struktur modal perusahaan).
2.1.1.2 Karakteristik Pasar Modal
Karakteristik dari pasar modal menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti
(2001:9) adalah sebagai berikut:
a. Dari sudut pandang para pemakai dana, terdapat berbagai pihak terlibat
didalam kegiatan pasar modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi
pihak-pihak yang membutuhkannya, maka berbagai instrumen
menjembatani antara mereka yang membutuhkan dana dengan para
penanam modal (investor). Pemintaan akan dana umumnya berasal dari
perorangan, pemerintah, dan perusahaan (dunia usaha).
b. Dari sudut pandang jenis instrumen yang ditawarkan melalui pasar
modal yakni apakah instrumen merupakan utang jangka panjang
menengah/ panjang (obligasi) atau modal perusahaan (equity). Jenis- jenis instrumen yang diperjualbelikan dipasar modal terdiri atas saham
dan obligasi
c. Dari sudut pandang jatuh temponya instrumen yang diperdagangkan di
pasar modal. Transaksi surat-surat berharga yang telah jatuh temponya
dalam waktu kurang dari satu tahun dilakukan dalam pasar uang
(money market ) atau pasar dana jangka pendek ( short term market ).Dana-dana jangka menengah (intermediate term fund ) dan jangka
panjang (long term fund ), perdagangannya dilakukan dipasar modal.
d. Dari sudut pandang tingkat sentralisasi. Ruang lingkup suatu pasar
modal mencakup permasalahan yang cukup luas dan tersebar. Suatu
pasar modal merupakan sarana bagi dunia perbankan dan asuransi guna
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 3/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
meminjamkan dana-dananya yang menganggur (idle), sarana untuk
memperjual belikan obligasi suatu perusahaan, sarana bagi pemerintah
untuk menjual obligasi pemerintah, sarana investasi bagi pemodal kecildan perorangan, dsb. Suatu fakta bahwa wilayah geografi suatu Negara
cukup besar, adanya pasar modal secara wilayah ataupun local
(regional dan local market ) sangat diperlukan mengingat menyebarnya
kepentingan para pemilik dana dan pemakai dana.
e. Dari sudut pandang transaksinya. Suatu pasar modal yang dilakukan
oleh para pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang
sifatnya terbuka (open market ) dan tidak langsung. Hak tersebut
merupakan karakteristik dari pasar modal dimana para pembeli maupun
penjual diwajibkan menggunakan jasa para perantara efek (brokers)
ataupu agen-agen penjual (dealers) yang berfungsi sebagai perantara
surat-surat berharga (marketing intermediaries) yang diperjual belikan
dipasar modal.
f. Didalam mekanisme pasar modal dikenal adanya penawaran pada pasar
perdana ( primary markets) dan pasar sekunder/bursa ( secondary
markets). Hal tersebut menimbulkan perbedaan antara transaksi pada
pasar perdana dengan transaksi pada pasar sekunder/bursa.”
Dari kutipan di atas kita dapat simpulkan bahwa terdapat enam
karakteristik dari pasar modal yaitu pertama dilihat dari sudut pandang para
pemakai dana, kedua dari sudut pandang jenis instrumen yang ditawarkan, ketiga
dari sudut pandang jatuh temponya instrumen yang diperdagangkan, ke empat dari
sudut pandang tingkat sentralisasi, kelima dari sudut pandang transaksinya, dan
keenam dari mekanisme pasar modal yang dikenal adanya penawaran pada pasar
perdana ( primary markets) dan pasar sekunder/bursa ( secondary markets)
2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Modal
Dalam suatu mekanisme perdagangan pasar modal tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilannya dalam melakukan aktifitas
perdagangan berbagai surat berharga. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pasar modal menurut Eduardus Tandelilin (2001:18) antara lain
adalah:
15
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 4/37
“1. Supply sekuritas
2. Demand akan sekuritas
3. Kondisi politik dan ekonomi4. Masalah hukum dan peraturan
5. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar
modal berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi
secara efisien.”
Untuk lebih jelas lagi maka kutipan di atas akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Supply sekuritas
Faktor ini berarti banyaknya perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas
di pasar modal sesuai dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi perusahaan
yang akan go public yang telah ditetapkan BAPEPAM.
2. Demand akan sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki
jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-
sekuritas yang ditawarkan.
3. Kondisi politik dan ekonomi
Faktor ini pada akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan
sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan
ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan
sekuritas.
4. Masalah hukum dan peraturan
Kebenaran informasi menjadi sangat penting disamping kecepatan dan
kelengkapan informasi. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi
yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 5/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
5. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal
berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efisien.
Untuk mewujudkan transaksi yang efisien dan dapat diandalkan, diperlukan
berbagai lembaga dan profesi yang menjamin persyaratan-persyaratan tersebut
dapat dipenuhi.
2.1.1.4 Manfaat dan Peranan Pasar Modal
Pasar Modal sebagai salah satu penopang perekonomian di Indonesia
tidak terlepas dari peran dan manfaatnya, baik bagi para pelaku pasar modal
maupun bagi perekonomian di Indonesia secara umum. Menurut Suad Husnan
(2003:2-4) Peran dan manfaat pasar modal yaitu :
“a. Pasar Modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien
b. Pasar Modal sebagai alternatif investasi
c. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat
dan prospek baik d. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional dan
transparan
e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional”
Untuk lebih jelas lagi maka kutipan di atas akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Pasar Modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien
Investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui
pembelian efek-efek yang baru ditawarkan ataupun yang diperdagangakan di
pasar modal. Sebaliknya, perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan
dengan menawarkan instrumen keuangan jangka panjang melalui pasar modal
tersebut.
17
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 6/37
b. Pasar Modal sebagai alternatif investasi
Pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan memberikan
keuntungan dengan sejumlah risiko tertentu.
c. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan
prospek baik.
Perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek yang baik, sebaiknya tidak
hanya dimiliki oleh sejumlah orang-orang tertentu saja, karena penyebaran
kepemilikan secara luas akan medorong perkembangan perusahaan menjadi
lebih transparan.
d. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional dan transparan
Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan perusahaan mendorong
perushaan untuk menerapkan manajemen secara lebih professional, efisien,
dan berorientasi pada keuntungan, sehingga tercipta suatu kondisi “ good
corporate governance” serta keuntungan yang lebih baik bagi para investor.
Sehubungan dengan pelaksanaan “Good Corporate Governance”, BAPEPAM
menganjurkan setiap perusahaan publik untuk memiliki komite audit.
e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional
Dengan keberadaan Pasar Modal, perusahaan akan lebih mudah memperoleh
dana, sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju,
yang selanjutnya akan menciptakan kesempatan kerja yang luas, serta
meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 7/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
2.1.1.5 Instrumen yang diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia
Dalam Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, dengan tegas
dinyatakan bahwa efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat
berharga komersial, saham obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan Kontrak,
Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan derivative dari efek.
Surat berharga yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal
Indonesia adalah : (1) Saham Biasa (common stock ), (2) saham preferen
( preferrend stock ), (3) obligasi (bond ), (4) obligasi konversi (convertible bond ),
(5) right (right ), dan (6) waran (warrant ).
2.1.1.6 Bursa Efek
Tempat terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Oleh
karena itu, bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik. Menurut
Eduardus Tandelilin (2001:25) mengemukakan pengertian bursa efek sebagai
berikut:
“Bursa efek dalam arti sebenarnya adalah suatu system yang terorganisir
dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli
sekuritas secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.”
Sedangkan menurut Rusdin (2006:10) pengertian bursa efek adalah
sebagai berikut:
“Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dana atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli
efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek antara
mereka.”
Sebagai Self Regulation organization (SRO), bursa efek mengatur dirinya
19
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 8/37
sendiri dengan mengeluarkan berbagai peraturan serta memastikan bahwa
anggotang berperilaku sedemikian rupa sehingga memberikan persepsi positif
tentang pasar modal kepada masyarakat. Dalam hal ini, bursa efek diharapkan
mampu menciptakan suatu kondisi yang dapat mendorong peranan perusahaan
sekuritas yang pada akhirnya akan menarik minat pemodal untuk berinvestasi
secara aman, tertib, dan murah di pasar modal. Di Indonesia saat ini hanya
terdapat satu bursa efek yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM, yaitu
Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI dijalankan oleh perusahaan terbatas, PT Bursa
Efek yang bersangkutan. Efek sebenarnya sebuah istilah yang penggunaannya
sangat luas, semua yang termasuk surat berharga bisa disebut efek, seperti surat
pengakuan hutang, saham, obligasi, right issue, waran, opsi, dan lainnya yang
ditetapkan oleh BAPEPAM. Efek yang paling banyak diperjualbelikan di BEI
adalah saham.
Bursa efek ini berdampingan dengan:
1. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), merupakan pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan transaksi bursa agar
terlaksana secara teratur, wajar dan efisien. Lembaga yang telah
memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah PT. KPEI
(PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia)
2. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), merupakan pihak yang
menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian,
perusahaan efek dan pihak lainnya. Lemaba yang telah memperoleh izin
usaha sebagai LPT adalah PT. KSEI (PT. Kustodian Sentral Efek
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 9/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
Indonesia)
2.1.2 Pengertian Investasi
Dalam suatu kegiatan usaha, perusahaan yang memiliki kelebihan dana
dapat menggunakan kelebihan dananya tersebut untuk diinvestasikan pada
berbagai sumber pendanaan guna mendapatkan pengembalian (return) pada masa
yang akan datang. Definisi investasi menurut Jeff Madura (2000:51) sebagai
berikut :
“The investment is expectation from financing to other place in future
wealth “.
Sedangkan pengertian investasi menurut Jogiyanto (2008:5) adalah
sebagai berikut:
“Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam
produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu”
Setiap investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidakpastian, pemodal
hanya bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh dan risiko
investasi yang akan diterima. Investasi diartikan sebagai pengorbanan dari
kekayaan yang dimiliki sekarang (sudah pasti) untuk memperoleh kekayaan di
masa yang akan datang (yang belum pasti).
2.1.2.1 Jenis-jenis Investasi
Jenis-jenis investasi atau sekuritas jika ditinjau dari jangka waktu dan
tujuannya meliputi :
1. Temporary investment : merupakan sekuritas yang dipegang perusahaan
21
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 10/37
yang ready marketable (dapat dijual dengan mudah kapan pun tergantung
kebutuhan perusahaan seperti keperluan uang kas). Contohnya deposito
jangka pendek.
2. Long-term investment : merupakan sekuritas bertujuan untuk melindungi,
mempermudah/mempertahankan hubungan bisnis, memiliki dan
memperoleh penghasilan jangka panjang atau hingga jatuh tempo.
Contohnya saham dan obligasi.
Menurut Jogiyanto (2008:7-10), tipe-tipe investasi keuangan terbagi dua
yaitu :
“1. Investasi langsung (direct investment )Investasi langsung adalah investasi yang dapat dilakukan dengan
membeli langsung sktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di
pasar uang (money market ).
2. Investasi tidak langsung (indirect investment)
Investasi tidak langsung adalah investasi yang dilakukan denganmembeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio
aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain.”
Pilihan jenis investasi dapat ditentukan oleh para calon investor
berdasarkan waktu untuk memperoleh pengembalian yang diharapkan, maupun
berdasarkan tipe investasi yang diminati berdasarkan jenis investasinya.
2.1.3 Saham
2.1.3.1 Pengertian Saham
Dalam memperoleh tambahan dana untuk keperluan operasional
perusahaan maupun perluasan usaha, suatu perusahaan dapat menjual
kepemilikannya dalam bentuk saham (Stock). Menurut Eduardus Tandelilin
(2001:6) pengertian saham adalah:
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 11/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
“Saham merupakan surat bukti atas kepemilikan asset-aset perusahaanyang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham perusahaan, maka
investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan
perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban
perusahaan.”
Sedangkan menurut Hendy M. Fakhruddin (2008:15), saham adalah :
“Bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan”
Maka, saham menunjukan besaran modal yang disetorkan pada
perusahaan dan hak atas kepemilikan perusahaan tersebut. Menurut Zaki
Baridwan (2004:203),
“Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham itu
disebut saham biasa (common stock ). Apabila saham yang dikeluarkan 2
macam, yang satu adalah saham biasa dan yang lainnya adalah saham
prioritas ( preferred stock ).“
Menurut Eduardus Tandelilin (2001:18) saham dibedakan menjadi dua :
“Saham dapat dibedakan menjadi Saham Preferen dan Saham Biasa.”
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa saham
menjadi salah satu alternatif berinvestasi yang dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan yang kekurangan dan untuk menerbitkan sahamnya sedangkan bagi
pihak yang kelebihan dana dapat dimanfaatkan sebagai alat investasi untuk
memperluas dan meningkatkan usahanya.
2.1.3.2 Saham Biasa
Jika suatu perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham
ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Menurut Bambang
Riyanto (2008:181) :
23
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 12/37
“Saham biasa merupakan saham yang nilainya tergantung kepada jumlah
pendapatan dalam rupiah yang diharapkan akan diterima oleh seorang
investor kalau membeli saham tersebut”.
Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2004:203) adalah:
“Saham biasa merupakan saham yang menepatkan pemiliknya paling
yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut terlikuidasi atau dapat juga disebut sebagai
hak residual.”
Dari kutipan-kutipan diatas penulis berkesimpulan bahwa saham biasa
merupakan jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki hak atas
deviden yang dibagikan oleh perusahaan dan pemilik dari saham biasa akan
mendapatkan sejumlah pendapat yang diharapkan bila membeli saham tersebut.
2.1.4 Harga Saham
2.1.4.1 Definisi Harga Saham
Dalam melakukan investasi pada Pasar Modal, khususnya saham,
perubahan harga saham menjadi perhatian penting bagi para investor, selain
kondisi emiten dan keadaan perekonomiannya harga saham yang digunakan
dalam melakukan transaksi di Pasar Modal merupakan harga yang terbentuk dari
mekanisme pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Menurut R. Agus
Sartono (2001:41) mendefinisikan harga saham sebagai berikut :
“ Harga saham adalah sebesar nilai sekarang atau Present Value
dari aliran kas yang diharapkan akan diterima.”
Sedangkan menurut Jogiyanto (2007:493) yaitu sebagai berikut:
“ …harga pasar saham ditentukan pula oleh informasi yang
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 13/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
dipublikasikan.”
Sesuai dengan kutipan-kutipan diatas, maka harga saham yang
diperjualbelikan akan terbentuk dari informasi yang beredar, karena harga
terbentuk dari permintaan dan penawaran pasar yang ditentukan oleh para pelaku
pasar sesuai dengan informasi yang beredar.
2.1.4.2 Penilaian Harga Saham
Saham biasanya diperdagangkan di lantai bursa dengan harga pasar yang
akan berbeda-beda pada tiap-tiap waktunya, hal ini akan berkaitan dengan nilai
dari suatu saham tersebut, terdapat beberapa jenis nilai saham yang dapat
mempengaruhi dalam penetapan harga saham, salah satu diantaranya adalah
menurut apa yang dipaparkan oleh Eduardus Tandelilin (2001:183) :
“ Berbagai nilai saham yaitu :
a. Nilai Nominal b. Nilai Buku
c. Nilai Intrinsik
d. Nilai Pasar “
Dari kutipan di atas maka dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Nilai Nominal adalah nilai yang tercantum dalam sertifikat saham dan
pencantumannya berdasarkan keputusan dan dari hasil pemikiran perusahaan
yang mempunyai saham tersebut. Jadi nilai nominal sudah ditentukan pada
waktu saham tersebut diterbitkan.
b. Nilai Buku menunjukan nilai bersih kekayaan perusahaan, artinya nilai buku
merupakan hasil perhitungan dari total aktiva perusahaan yang dikurangkan
dengan hutang serta saham preferen kemudian dibagi dengan jumlah saham
yang beredar, nilai buku seringkali lebih tinggi dari nilai nominalnya
25
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 14/37
c. Nilai Intrinsik merupakan nilai yang mengandung unsur kekayaan perusahaan
untuk menghimpun laba dimasa yang akan datang.
d. Nilai pasar adalah harga saham biasa yang terjadi di pasar. Selembar saham
biasa adalah harga yang dibentuk oleh penjualan dan pembelian ketika mereka
memperdagangkan saham.
2.1.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Harga saham di bursa dipengaruhi oleh banyak faktor, anatara lain
pengaruh peraturan perundangan saham, ketat tidaknya pengawasan atas pengaruh
pelanggaran oleh pelaku bursa, psikologi pemodal secara masal yang berubah-
ubah antara pesimis dan optimis.
Secara teori ekonomi, harga pasar suatu saham akan terbentuk melalui
prses penawaran dan permintaan yang mencerminkan kekuatan pasar, seperti yang
dijelaskan oleh Panji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:108):
“ Harga saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar
dan analisis memfokuskan perhatian pada waktu, yaitu perkiraan tern naik
atau turun. Sedangkan apabila permintaan lebih banyak daripada
penawaran saham, maka harga saham akan mengalami kenaikan, sehingga
akan terjadi tern naik.”
Jumlah permintaan dan penawaran yang dilakukan di pasar modal juga
ditentukan oleh informasi yang diterima oleh para pelaku pasar modal terutama
bagi para investor, karena suatu informasi dapat menggambarkan kualitas dari
saham yang diperdagangkan di pasar modal.
Selain itu, efisiensi pasar modal merupakan salah satu indikator untuk
menentukan kualitas suatu pasar modal. Semakin tinggi derajat efisiensi, maka
kualitas pasar modal tersebut akan semakin baik. Menurut Eduardus Tandelilin
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 15/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
(2001:112):
“ Untuk konsep pasar yang efisien lebih ditentukan pada aspek
informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua
sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang
tersedia.”
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa harga saham
dapat dipengaruhi oleh jumlah permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar
modal, untuk mengambil keputusan dalam permintaan dan penawaran saham
pelaku pasar modal akan dipengaruhi oleh informasi yang diterima, karena dengan
adanya informasi yang tepat dan menyeluruh akan menggambarkan kualitas dari
saham yang akan dibelinya dan membantu investor untuk menentukan
investasinya yang tepat di pasar modal dan hal ini akan berpengaruh pada jumlah
permintaan dan penawaran akan saham tersebut yang diperdagangkan sesuai
dengan informasi yang diterima, informasi juga membantu terbentuknya pasar
yang efisien dengan kualitas pasar yang baik.
2.1.5 Asimetri Informasi
2.1.5.1 Pengertian Asimetri Informasi
Dalam perdagangan saham di bursa efek, informasi memiliki peranan
penting dalam membantu investor menentukan pilihan yang tepat dalam
berinvestasi. Namun seringkali terjadi Asimetri Informasi yang dialami investor,
hal ini tentu saja akan menimbulkan kerugian terutama investor yang kekurangan
informasi. Menurut Scott (2000:105) menyatakan bahwa :
“Asimetri Informasi (information asymmetry) merupakan sebuah konsep
27
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 16/37
yang paling penting dalam teori akuntansi keuangan ( financial accounting
theory)."
Sedangkan menurut Beaver yang terdapat dalam jurnal Puput Tri
Komalasari (2001) menyatakan bahwa :
“Asimetri informasi adalah istilah untuk menggambarkan adanya dua
kondisi investor dalam perdagangan saham yaitu investor yang more
informed dan investor yang less informed .”
Dari teori yang diungkapkan diatas dapat disimpulkan bahwa asimetri
informasi merupakan sebuah konsep yang paling penting dalam teori akuntansi
keuangan. Karena hal ini berhubungan dengan keputusan investasi yang dilakukan
oleh investor, karena dengan adanya asimetri informasi mengakibatkan investor
memiliki informasi yang berbeda. Contohnya saat salah satu investor memiliki
informasi yang lebih sedikit maka dia kekurangan informasi sehingga
mempengaruhi keputusan investasi yang akan diambilnya dan sebaliknya saat dia
memiliki informasi yang lebih banyak dia bisa memutuskan investasi yang
menguntungkan baginya. Oleh karena itu adanya perbedaan informasi yang
diperoleh dapat merugikan investor.
2.1.5.2 Tipe-tipe Asimetri Informasi
Dalam asimetri informasi Scott (2000:8) menyatakan bahwa ada dua tipe
dari asimetri informasi, yaitu:
a. Adverse Selection
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 17/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
“Adverse selection is a type of information asymmetry where by one or
more parties to a business transaction, or potential transaction, have an
information advantage over other parties.”
Berdasarkan definisi di atas, adverse selection ini timbul karena manajer
perusahaan dan orang dalam (insider ) lain yang mengetahui lebih banyak
mengenai kondisi terkini atau prospek mendatang dari suatu perusahaan daripada
investor sebagai pihak lain.
b. Moral Hazard
“Moral hazard is a type of information asymmetry where by one or more
parties to a bisiness transaction, can observe their actions in fulfillment of
the transaction but other parties cannot.”
Berdasarkan definisi di atas, moral hazard timbul karena adanya
pemisahan kepemilikan dan pengendalian yang merupakan karakter sebagian
besar entitas bisnis besar.
2.1.5.3 Pengukuran Asimetri Informasi
Pengukuran terhadap asimetri informasi dapat menggunakan pendekatan
Bid-ask spread karena pada penelitian-penelitian terdahulu tingkat asimetri ini
bisa terlihat dari selisih harga saham tertinggi dan terendahnya. Menurut Amira
(2006:37) :
“Agar pasar saham dapat beroperasi dengan efektif pasar harus liquid,
artinya saham dapat dijual seketika pada biaya transaksi yang serendah-
rendahnya. Dalam pasar yang liquid, harga bid (bid price) yaitu harga
dimana pialang bersedia membayar atau membeli, sebaliknya hanya
sedikit lebih rendah daripada harga ask (ask spread) yaitu harga dimana
pialang bersedia menerima atau menjual saham.”
Bid-ask spread digunakan untuk mengetahui besarnya asimetri informasi
29
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 18/37
yang terjadi karena asimetri infromasi berhubungan dengan penawaran dan
pembelian saham yang terjadi pasar modal yang digambarkan melalui harga beli
(bid price) dan harga jual (ask price).
2.1.6 Bid-Ask Spread
2.1.6.1 Pengertian Bid-Ask Spread
Pengertian dari bid-ask spread menurut Radcliffe dalam Amira (2006)
adalah sebagai berikut :
“The spread between the dealer’s selling price and their buying price
represents a profit to the dealer.”
Lebih jauh lagi Radcliffe (2006) juga mengatakan bahwa bid-ask spread
juga termasuk dalam salah satu jenis dari trading cost :
“Bid refers to the price at which a market maker will buy. Ask price
refers to the price at which the market maker will sell. Of course, the bid price will always be less than the ask price at an any point in time. Market markers have conflicting interest when setting a given bid-ask spread. If
they set a large spread, each round trip trade result in greater revenue.
But small spread increase the number of trade placed with the market maker. In practice, the bid-ask price that arises in the markets is set by the
competition between market makers and it’s sufficient to cover the cost and the risk of being a market makers.”
Menurut Bodie, Kane, Marcus (2002:85):
“Bid price is the price or wich a dealer is willing to purchase a security,
ask price is the price at wich a dealer will sell a security.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Bid-Ask Spread
merupakan selisih yang terjadi antara harga beli dan harga jual saham, Bid Price
merupakan harga yang biasanya bersedia dibeli sedangkan Ask Price merupakan
harga yang ditawarkan atau dijual. Biasanya harga beli akan lebih kecil dari harga
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 19/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
jual karena disini terjadi kompetisi antara pedagang saham dalam menjual
sahamnya.
Dalam literatur mikrostruktur mengenai bid-ask spread menyatakan bahwa
terdapat suatu komponen spread yang turut memberikan kontribusi terhadap
kerugian yang dialami dealer ketika bertransaksi dengan pedagang terinformasi.
Komponen tersebut menurut Amira (2006) adalah sebagai berikut :
“Komponen Spread adalah :
1. Biaya pemrosesan pesanan (ordering cost)Terdiri dari biaya yang dibebankan oleh pedagang sekuritas (efek) atas
kesiapannya mempertemukan pesanan pembeli dan penjual, dan
kompensasi untuk waktu yang diluangkan oleh pedagang sekuritas guna
menyelesaikan transaksi.
2. Biaya penyimpanan persediaan (inventory holding cost)Merupakan biaya yang ditanggung oleh pedagang sekuritas untuk
membawa persediaan saham agar dapat diperdagangkan sesuai
permintaan.
3. Adverse selection component
Menggambarkan suatu upah (reward) yang diberikan kepada pedagangsekuritas untuk mengambil suatu resiko ketika berhadapan dengan
investor yang memiliki informasi superior. Komponen ini terkait erat
dengan arus informasi di pasar modal.
Menurut Madura (2001:241), ada dua tipe order yang berlaku di pasar
modal, yaitu market older dan limit order :
“Market order adalah pengeksekusian transaksi pada harga yang sebaik
mungkin di pasar. Limit order adalah pengeksekusian transaksi pada harga
yang telah ditentukan sebelumnya oleh investor.”
Menurut Cohen dalam Rahmawati, dkk (2007) menyatakan bahwa
peneliti yang melakukan penelitian terhadap bid-ask spread membedakannya
antara spread pasar dan spread dealer . Ia menjelaskan bahwa spread dealer untuk
suatu saham merupakan perbedaan harga bid dan ask yang ditentukan oleh dealer
31
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 20/37
secara individual, ketika ia hendak memperdagangkan saham tersebut. Sedangkan
spread pasar untuk suatu saham merupakan perbedaan harga bid tertinggi dan ask
terendah diantara beberapa dealer atau pedagang saham. Di Bursa Efek Indonesia,
spread dealer adalah spread yang tidak dapat diobservasi karena dealer juga
beroperasi ganda sebagai pialang (broker ). Maka sebaiknya penelitian yang
berkaitan dengan bid-ask spread menggunakan spread pasar market (market
spread ).
Lev menyatakan bahwa bid-ask spread merupakan salah satu ukuran
dalam likuiditas pasar yang digunakan sebagai pengukur asimetri informasi antara
manajemen dengan pemegang saham perusahaan. Sedangkan Richardson
menyatakan bahwa bid ask-spread merupakan proksi asimetri informasi karena
mampu menilai tingkat likuiditas pasar maupun masalah adverse selection yang
dihadapai oleh para pemain dipasar modal. Lebih lanjut lagi, bid-ask spread dapat
dijadikan sebagai proksi yang baik untuk melihat adanya aismetri informasi
diantara pihak-pihak yang bertransaksi di pasar modal.
2.1.7 Manajemen Laba
2.1.7.1 Pengertian Manajemen Laba
Pengertian Manajemen Laba Menurut Copeland dalam Wiwik (2005),
adalah:
“ some ability to increase of decrease reported net income at will ”.
Ini berarti bahwa manajemen laba mencangkup usaha manajemen untuk
memaksimalkan, meminumkan laba, termasuk perataan laba sesuai dengan
keinginan manajemen.
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 21/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
Definisi manajemen laba yang hampir sama juga diungkapkan oleh
Schiper dalam Sutrisno (2002) yang menyatakan bahwa manajemen laba
merupakan suatu invertensi dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan
keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa keuntungan privat (sebagai
lawan untuk memudahkan operasi yang netral dari proses tersebut).
Menurut Privat dan M. Gudono (2000):
“Manajemen laba adalah suatu proses yang dilakukan dengan sengaja
dalam batasan General Accepted accounting Principles (GAAP) untuk
mengarah pada tingkatan laba yang dilaporkan. Manajemen laba adalah
campur tangan manusia untuk menguntungkan diri sendiri”
Sementara Lilis dan Ainun (2001) berpendapat bahwa:
“Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi
kredebelitas laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan
keuangan yang memprercayai.”
Scott dalam Rahmawati, dkk (2006), membagi cara pemahaman atas
manjemen laba menjadi dua, yaitu:
“1.Melihatnya sebagai prilaku oportunistik manajer untuk memaksimalkan
utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan
political cost (oportunistic earning mangement ).2. Memandang manjemen laba dari perspektif effecient contracting (effecient earning management ), dimana manajemen laba memberi
manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan perusahaandalam mengantisipasi kejadian yang terduga untuk keuntungan pihak-
pihak yang terlibat dalam kontrak.”
Berdasarkan beberapa defenisi tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa manajemen laba adalah suatu strategi yang digunakan oleh manajemen dari
suatu perusahaan untuk mengubah suatu laba perusahaan dengan bebas sehingga
dapat mencapai target yang ditentukan. Contohnya manajemen bisa melakukan
33
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 22/37
income maximization dengan cara merubah metode akuntansi yang digunakan
untuk meningkatkan laba.
2.1.7.2 Faktor-faktor Pendorong dan Motivasi Manajemen Laba
2.1.7.2.1 Faktor-Faktor Pendorong Manajemen Laba
Dalam positive accounting theory terdapat tiga hipotesis yang
melatarbelakangi terjadinya manajemen laba (Watt dan Zimmerman), dalam
Rahmawati, dkk (2006), yaitu:
“1. Bonus plan Hypotesis 2. Debt convenant hypotesis
3. Political cost hypotesis.”
Dari kutipan di atas dapat maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bonus plan Hypotesis
Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan utilitasnya
yaitu bonus yang tinggi.
2. Debt convenant hypotesis
Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung
memilih metode akuntansi yang memiliki dampak meningkatkan laba.
3. Political cost hypotesis
Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan perusahaan
tersebut memilih metode akuntansi yang menurunkan laba. Hal tersebut
dikarenakan dengan laba yang tinggi pemerintah akan segera mengambil
tindakan.
2.1.7.2.2 Memotivasi Manajemen Laba
Scott (2000) dalam Rahmawati, dkk (2006) mengemukakan beberapa
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 23/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
motivasi terjadinya manajemen laba:
“1. Bonus Purpose 2. Political Motivations
3. Taxation Motivation4. Pergantian CEO
5. Initial Public Offering (IPO)6. Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor.”
Dari kutipan di atas dapat maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bonus Purpose
Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan nbertindak
secara oportunistic untuk melakukan manajemen laba dengan memaksimalkan
laba saat ini .
2. Political Motivations
Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada
perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba yang dilaporkan
karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah menetapkan
peraturan yang lebih ketat.
3. Taxation Motivation
Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba yang paling
nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan penghematan
pajak pendapatan.
4. Pergantian CEO
CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikan pendapatan
untuk meningkatkan bonus mereka. Dan jika kinerja perusahaan buruk,
mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak diberhentikan.
35
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 24/37
5. Initial Public Offering (IPO)
Perusahaan yang akan go publik belum memiliki nilai pasar, dan
menyebabkan manajer perusahaan yang akan go publik melakukan
manajemen laba dalam prospectus mereka dengan harapan dapat menaikan
harga saham perusahaan.
6. Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor
Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada investor
sehingga pelaporan laba dapat disajakin agar investor tetap menilai bahwa
perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.
2.1.7.3 Teknik Manajemen Laba
Teknik manajemen laba menurut Lilis dan Aniun (2001) dapat dilakukan
dengan tiga teknik yaitu:
“1. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi
2. Mengubah metode akuntansi
3. Menggeser periode biaya atau pendapatan.”
Dari kutipan di atas dapat maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi
Cara manjemen mempengaruhi laba melalui judgement (perkiraan) terhadap
estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi
kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud,
estimasi biaya garansi, dan lain-lain.
2. Mengubah metode akuntansi
Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi,
contoh : merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 25/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
tahun ke metode garis lurus.
3. Menggeser periode biaya atau pendapatan
Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain adalah
mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan
sampai pada periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda
pengiriman produk ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang
sudah tidak terpakai.
2.1.7.4 Kondisi untuk Praktik Manajemen Laba
Truemen dan Titman dalam Rahmawati, dkk (2006) berpendapat bahwa
hanya manajer yang mengobservasi laba ekonomi perusahaan untuk setiap
periode. Sebaliknya, pihak lain mungkin dapat menarik suatu kesimpulan
mengenai laba ekonomi yang dilaporkan perusahaan, sebagaimana yang
diungkapkan oleh manajer.
Dalam menyiapkan laporan keuangan, manajer dapat memindahkan
sebagian laba ekonomi antar periode pada saat diketahui sebagai laba akuntansi
sebagaiakuntansi dalam laporan keuangan. Perpindahan tersebut dapat dicapai,
sebagai contoh, melalui pengakuan biaya pensiun, penyesuaian penaksiran umur
ekonomis perusahaan, dan penyesuian penghapusan piutang.
Jika manajer tidak dapat memindahkan laba antar periode, maka laba yang
dilaporkan oleh perusahaan akan sama dengan laba ekonomi perusahaan pada
setipa periode. Fleksibilitas untuk menunda laba antar periode hanya tersedia bagi
perusahaan, dan hanya manajer yang mengetahui apakah mereka mempunyai
fleksibilitas tersebut atau tidak.
37
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 26/37
Dasar akrual dalam pelaporan keuangan memberikan kesempatan kepada
manajer untuk memodifikasi laporan keuangan untuk menghasilkan jumlah laba
(earnings) yang diinginkan. Standar Akuntansi Keuangan juga memberikan
keleluasaan kepada manajer untuk memilih metode akuntansi dalam menyusun
laporan keuangan. Deteksi atas kemungkinan dilakukan manajemen laba dalam
laporan keuangan secara umum diteliti melalui penggunaan akrual.
Jika laba tahun berjalan lebih besar daripada tahun sebelumnya, maka
manajemen akan menyimpan labanya untuk periode yang akan datang melalui
discretionary accruals. Discretionary accruals merupakan pengakuan akrual laba
atau beban yang bebas tidak diatur dan merupakan pilihan kebijakan manajemen.
2.1.7.5 Pola Manajemen Laba
Pola manajemen laba menurut Scott (2000) dalam Rahmawati dkk.
(2006) dapat dilakukan dengan cara:
“1. Taking a bath
2. Income Minimization3. Income Maximization
4. Income Smoothing”
Untuk lebih jelas lagi maka kutipan di atas akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Taking a bath
Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengakuan CEO baru dengan
melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini diharapkan dapat
meningkatkan laba di masa datang.
2. Income Minimization
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 27/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
Pola ini dilakukan pada saat perusahaan mengalamai profitabilitas yang tinggi
sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat
diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya.
3. Income Maximization
Dialakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income miaximization
bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang
lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelanggaran
perjanjian hutang.
4. Income Smoothing
Pola ini dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan
sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada
umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.
2.1.7.6 Mendeteksi Manajemen Laba
Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi
keuangan kepada pihak-pihak diluar korporasi. Dalam penyusunan laporan
keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan
kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun disisi lain penggunaan dasar
akrual dapat memberikan keluluasaan kepada pihak manajemen dalam memilih
metode akuntansi untuk melakukan manajemen laba.
Untuk mendeteksi ada tidaknya manajemen laba, maka pengukuran atas
akrual adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Total akrual adalah
selisih antara laba dan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi.
Total akrual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
39
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 28/37
1. Bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunan
laporan keuangan, disebut normal accruals atau non discretionary
accruals.
2. Bagian akrual yang merupakan manipulasi data akuntansi yang disebut
dengan abnormal accruals atau discretionary accruals.
Dalam mendeteksi manajemen laba pada penelitian ini digunakan model
yang diajukan oleh Fredlan dalam Gumanti (2000) yaitu dengan menggunakan
pendekatan discretionary accrual . Discretionary accrual digunakan sebagai
indikator adanya manajemen laba karena, manajemen laba lebih menekankan
pada keleluasaan atau kebijakan yang tersedia dalam memilih dan menerapkan
prinsip-prinsip akuntansi untuk menapai hasil akhir, dan dijalankan di dalam
kerangka praktik yang berlaku secara umum.
Nilai discretionary accrual dapat di cari dengan menghitung perbedaan
antara total accruals pada periode yang diuji yang distandarisasi dengan penjualan
pada periode yang diuji dan total accrual pada periode dasar yang distandarisasi
dengan penjualan pada periode dasar.
2.1.8 Hubungan Antara Asimetri Informasi Dengan Manajemen Laba
Asimetri informasi merupakan suatu keadaan dimana manajer memiliki
akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar
perusahaan. Asimetri informasi akan mendorong manajer untuk menyajikan
informasi yang tidak sebenarnya terutama jika informasi tersebut berkaitan
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 29/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
dengan pengukuran kinerja manajer.
Pilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen
untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan manajemen laba atau Earnings
management . Dalam kaitannya hubungan antara asimetri informasi dengan praktik
manajemen laba ini sangat kuat dimana adanya asimetri informasi dapat
mendorong manajemen untuk malakukan praktik manajemen laba. Hal ini
sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmawati dkk.
(2006) pada perusahaaan perbankan publik, yang berpendapat bahwa:
“Terdapat hubungan yang sistimatis antara magnitut asimetri informasi
dan tingkat manajemen laba. Fleksibilitas manajemen untuk
memanajemeni laba dapat dikurangi dengan menyediakan informasi yang
lebih berkualitas bagi pihak luar. Kualitas laporan keuangan akan
mencerminkan tingkat manajemen laba.”
2.2 Kerangka Pemikiran
Pengungkapan informasi keuangan dan informasi yang relevan lainnya
dalam laporan keuangan tahunan suatu perusahaan merupakan aspek penting
dalam akuntansi keuangan. Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh
berbagai pihak, termasuk manajemen perusahaan itu sendiri. Namun yang paling
berkepentingan dengan laporan keuangan sebenarnya adalah para pengguna
eksternal (diluar manajemen). Laporan keuangan tersebut penting bagi para
pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi
yang paling besar ketidakpastiannya (Ali, 2002). Para pengguna internal (para
manajemen) memiliki kontak langsung dengan entitas atau perusahannya dan
mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang terjadi, sehingga tingkat
ketergantungannya terhadap informasi akuntansi tidak sebesar para pengguna
41
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 30/37
eksternal.
Situasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai
asimetri informasi (information asymmetry). Menurut Beaver yang dikutip oleh
Puput Tri Komalasari (2001) menyatakan bahwa:
“Asimetri informasi adalah istilah untuk menggambarkan adanya dua
kondisi investor dalam perdagangan saham yaitu investor yang more
informed dan investor yang less informed ”.
Sedangkan menurut Muh. Arief Ujiyantho (2007)Muh. Arief Ujiyantho (2007) menjelaskan asimetrimenjelaskan asimetri
informasi sebagai berikut:informasi sebagai berikut:
“Asimetri informasi“Asimetri informasi yaitu suatu kondisi di mana ada ketidakseimbangan
perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi
( prepaper ) dengan pihak pemegang saham dan stakeholder pada
umumnya sebagai pengguna informasi (user ).
Dari pengertian-pengertian di atas maka kita dapat simpulkan bahwa
asimetri informasi merupakan suatu kondisi dimana salah satu atau beberapa
pihak yang terlibat dalam suatu proses transaksi memiliki informasi yang lebih
baik atau lebih banyak dibandingkan dengan pihak lain yang juga terlibat dalam
proses transaksi tersebut.
Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:
“ 1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam
lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan
prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang
mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh
pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada
pemegang saham.
2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang
manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun
pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar
pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan
sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 31/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
Lev yang dikutip oleh Rahmawati dkk. (2006) berpendapat bahwa :
“Ukuran pengamatan atas likuiditas pasar dapat digunakan untuk mengidentifikasi
tingkat penerimaan asimetri infornasi yang dihadapi partisipan dalam pasar
modal”. Likuiditas dalam suatu pasar mempunyai berbagai definisi dan
interpretasi. Pengertian likuiditas yang paling sederhana adalah kemampuan untuk
melakukan transaksi tanpa mengeluarkan biaya yang signifikan.
Kyle sebagaimana dikutip oleh Puput Tri Komalasari (2001) memecah
likuiditas ke dalam 3 komponen, yaitu:
“Kerapatan (tightness), kedalaman (depth), dan resiliensi (resiliency)”.
Kerapatan mengacu pada perbedaan harga transaksi dari harga efisien, yaitu harga
yang seharusnya terjadi dalam kondisi ekuilibrium. Pedagang efek seringkali
menetapkan harga bid dan ask sedikit di atas dan di bawah penilaian asset
ekuilibrium. Suatu pasar yang mempunyai likuiditas sempurna berkaitan dengan
kerapatan hanya akan terjadi bila spread yang terjadi antara bid dan ask yang
ditetapkan adalah nol, sehingga pedagang dapat membeli dan menjual pada harga
yang sama. Komponen kerapatan ini seringkali disebut dengan bid-ask spread .
Adanya asimetri informasi akan mendorong manajer untuk menyajikan
informasi yang tidak sebenarnya terutama jika informasi tersebut berkaitan
dengan pengukuran kinerjadimana manejer bisa secara fleksibel untuk melakukan
manajemen laba. Scott (2000) mendefinisikan manajemen laba sebagai berikut:
“Given that managers can choose accounting policies from a set (for
example, GAAP), it is natural to expect that they will choose policies so
as to maximize their own utility and/or the market value of the firm”.
43
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 32/37
Dari definisi tersebut manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan
akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang ada dan secara alamiah dapat
memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan. Scott (2000)
juga membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi dua. Pertama,
melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan
utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontak utang, dan political
costs (Opportunistic Earnings Management). Kedua, dengan memandang
manajemen laba dari perspektif efficient contracting (Efficient Earnings
Management), dimana manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk
melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian
yang tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.
Dengan demikian, manajer dapat mempengaruhi nilai pasar saham perusahaannya
melalui manajemen laba, misalnya dengan membuat perataan laba (income
smoothing ) dan pertumbuhan laba sepanjang waktu.
Praktik manajemen laba menurut Gumanti (2000) dapat menggunakan
proksi discretionary accruals, yaitu:
“Discretionary accruals adalah kebijakan akuntansi akrual yang
memberikan keleluasaan bagi manajer dalam menentukan jumlah transaksi
aktual secara fleksibel”.
Jika terjadi discretionary accruals positif maka perusahaan melakukan
income maximization, dan jika terjadi discretionary accruals negatif maka
perusahaan melakukan income minimization.
Watt dan Zimmerman sebagaimana dikutip oleh Rahmawati, dkk.
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 33/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
(2006) membagi motivasi manajemen laba menjadi tiga, yaitu:
“1. Bonus plan hypothesis.2. Debt to equity hypothesis. debt to equity hypothesis
3. Political cost hypothesis. political cost hypothesis.”
Dari kutipan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bonus plan hypothesis. hipotesis bonus plan menyatakan bahwa manajer pada
perusahaan dengan bonus plan cenderung untuk menggunakan metode
akuntansi yang akan meningkatkan income saat ini.
2. Debt to equity hypothesis. debt to equity hypothesis menyebutkan bahwa pada
perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity besar maka manajer
perusahaan tersebut cenderung menggunakan metode akuntansi yang akan
meningkatkan pendapatan maupun laba, dan
3. Political cost hypothesis. political cost hypothesis menyatakan bahwa
perusahaan yang besar, yang kegiatan operasinya menyentuh sebagian besar
masyarakat akan cenderung untuk mengurangi laba yang dilaporkan.
Praktik manajemen laba hanya dapat dilakukan oleh manajer yang dapat
mengobservasi laba ekonomi perusahaan untuk setiap periode. Sebaliknya, pihak
lain mungkin dapat menarik kesimpulan sesuatu mengenai laba ekonomi dari laba
yang dilaporkan oleh perusahaan, sebagaimana yang diungkapkan oleh manajer.
USchift dan Lewin dalam Arief Ujiyantho (2007) menjelaskan bahwa:
“Manajer berada posisi yang mempunyai lebih banyak informasi mengenai
kapasitas diri, lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan
dibandingkan dengan pemegang saham dan stakeholder . Dengan asumsi
bahwa individu-individu bertindak untuk memaksimalkan kepentingan diri
sendiri, maka dengan informasi asimetri yang dimilikinya akan mendorong
manajer untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui
pemegang saham dan stakeholder . adanya kondisi yang asimetri, maka
manajer dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang disajikan dalam
45
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 34/37
PT Bumi Resources Tbk
Asimetri informasi investormanajemen
laporan keuangan dengan cara melakukan manajemen laba”.
Dalam teori keagenan (agency theor y) mengimplikasikan adanya asimetri
informasi antara manajer sebagai agen dan pemilik (dalam hal ini adalah
pemegang saham) sebagai prinsipal. Dalam hubungannya masing-masing individu
semata-mata termotivasi oleh kepentingan antara pemegang saham dan manajer.
Manajer memiliki informasi yang lebih banyak dari pemegang saham ataupun
stakeholder . Adanya asumsi bahwa individu-individu yang bertindak untuk
memaksimalkan dirinya sendiri, mengakibatkan agent memanfaatkan adanya
asimetri informasi tersebut untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak
diketahui oleh pemegang saham dan stakeholder . Dalam kondisi tersebut maka
manajer dapat menggunakan informasi yang diketahuinya dalam memanipulasi
pelaporan keuangan guna memaksimalkan kemakmuran. Oleh sebab itu maka
agent memberikan informasi yang tidak sesuai dengan sebenarnya yaitu dengan
melakukan praktik manajemen laba terhadap laporan keuangan yang diberikan
kepada prinsipil.
Penjelasan-penjelasan di atas dapat dituangkan dalam suatu skema
kerangka pemikiran dibawah ini :
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 35/37
Bid ask spread en laba (Decretionary accrual) Decretionary Negatif (-)tionary Positif (+)
imetri Informasi berpengaruh terhadap Praktik Manajemen Labaaporan keuangan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
•
Gambar 2.1Bagan Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti mencoba merumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut: “Asimetri Informasi Berpengaruh Terhadap
Praktik Manajemen Laba.”
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis sebelumnya telah dilakukan
oleh peneliti-peneliti terdahulu, yaitu diantaranya :
47
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 36/37
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
5/9/2018 Advers Selection Capital Market - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/advers-selection-capital-market 37/37
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS
No Peneliti
Terdahulu
Judul Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Aniek
Amurwani
(2006)
Pengaruh
Pengungkapan
Sukarela dan
Asimetri
Informasi
terhadap Cost of Equity Capital
Menyatakan
bahwa
pengungkapan
sukarela dan
asimetri informasi
positif signifikan
berpengaruh
terhadap Cost of Equity Capital
-Variabel X
yang dipakai
sama yaitu
asimetri
informasi
-Variabel X
yang di teliti
Cuma Satu
-Variabel Y
yang diteliti
berbeda
2 Halim,
dkk. (2005)
Pengaruh
ManajemenLaba Pada
Tingkat
Pengungkapan
Laporan
Keuangan Pada
Peusahaan
Manufaktur
yang termasuk
LQ45
Perusahaan yang
diteliti terbuktimelakukan
tindakan
manajemen laba
atau secara
signifikan tingkat
pengungkapan
laporan keuangan
berpengaruh
terhadap
manajemen laba
-Proksi
Manajemenlaba sama
menggunakan
Discretionary
Accruals
-Variabel X
(manajemenlaba) yang
diteliti menjadi
variabel Y.
-Perusahaan
yang diteliti
berbeda
3 Rahmawati
dkk. (2006)
Pengaruh
Asimetri
Informasi
tehadap Praktik
Manajemen
Laba Pada
Perusahaan
Perbankan
Publik yang
terdaftar di BEJ
Variabel
independen
asimetri informasi
berpengaruh
secara signifikan
dan mampu
menjelaskan
variabel dependen
manajemen laba
-Variabel X
dan Y yang
diteliti sama
-Proksi
manajemen laba
berbeda
-perusahaan
yang diteliti
berbeda
49