administrasi dan aparatur pemerintah ... · web viewpenyempurnaan administrasi pemerintah ditujukan...

147
ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH

Upload: duongdieu

Post on 08-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH

Page 2: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,
Page 3: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

B A B XX

ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH

A. PENDAHULUAN

Dasar kebijaksanaan Pemerintah yang utama untuk menyeleng-garakan penyempurnaan administrasi dan aparatur Pemerintah adalah Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara, Bab IV Pola Umum Pelita Kedua, khususnya mengenai Aparatur Pemerintah yang menyebutkan :

Pembinaan aparatur Pemerintah diarahkan agar mampu melak-sanakan tugas-tugas umum Pemerintah maupun untuk mengge-rakkan dan memperlancar pelaksanaan pembangunan.Untuk itu usaha-usaha penertiban dan penyempurnaan aparatur yang meliputi baik struktur, prosedur kerja, personalia maupun sarana dan fasilitas kerja perlu dilakukan terus-menerus sehingga keseluruhan aparatur Pemerintah baik di tingkat Pusat maupun daerah, benar-benar merupakan alat yang berwibawa, kuat, efektif, efisien dan bersih, penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Negara dan Pemerintah serta diisi oleh tenaga-tenaga yang ahli, mampu menjalankan tugas di bidang masing-masing dan hanya mengabdikan diri kepada kepentingan Negara dan Rakyat.

2. Dalam rangka melancarkan pelaksanaan pembangunan, yang tersebar di seluruh pelosok Negara, dan dalam membina kesta -bilan politik serta kesatuan Bangsa maka hubungan yang serasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah atas dasar keutuhan Negara Kesatuan diarahkan pada pelaksanaan Otonomi Daerah yang nyata dan bertanggung jawab yang dapat menjamin perkem-bangan dan pembangunan Daerah, dan dilaksanakan bersama-sama dengan dekonsentrasi. Hal-hal mengenai Otonomi Daerah termasuk pemilihan dan pengangkatan Gubernur/Kepala Daerah diatur dengan Undang-undang.

1125

Page 4: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

3. Meningkatkan secara bertahap kemampuan aparatur Daerah, terutama Pemerintah Desa, dengan fasilitas dan sarana.

Dasar kebijaksanaan Pemerintah yang penting lainnya ialah Ketetapan MPR No. X/MPR/1973 tentang Pelimpahan Tugas Dan Kewenangan Kepada Presiden/Mandataris MPR untuk melaksanakan Tugas Pembangunan yang pada Pasal 1 huruf b menetapkan penu- gasan untuk dalam waktu 5 tahun terus menerus menertibkan dan mendayagunakan aparatur Negara di segala bidang dan tingkatan.

Dasar-dasar kebijaksanaan tersebut kemudian dirumuskan secara lebih terperinci dalam Bab 30 Repelita II yang juga merupakan ke- lanjutan dari kebijaksanaan penyempurnaan administrasi dan aparatur Pemerintah pada Repelita I.

Usaha penyempurnaan seperti dirumuskan dalam Ketetapan-ketetapan MPR tersebut maupun dalam Repelita II, sama halnya dengan usaha pembangunan itu sendiri, harus merupakan usaha yang terus-menerus secara melembaga. Tujuannya adalah perbaikan menye-luruh, baik horisontal maupun vertikal, agar administrasi dan aparatur Pemerintah berkemampuan tinggi untuk menjalankan peranan dalam mendukung proses pembangunan nasional. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai dalam jangka waktu yang cukup panjang. Namun demi-kian berbagai usaha penyempurnaan dan penertiban aparatur Pemerin -tah yang telah dilakukan sesuai dengan arah tujuan itu telah memberi -kan hasil cukup banyak. Hal ini dimungkinkan karena adanya kebijaksanaan, langkah dan kegiatan penyempurnaan dalam berbagai tahap, penetapan sasaran-sasaran serta penilaian urgensi dan prioritasnya.

B. LANDASAN DAN KEBIJAKSANAAN PENYEMPURNAAN ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH

Kebijaksanaan penyempurnaan administrasi dan aparatur Peme-rintah dirumuskan dalam kegiatan usaha yang perlu dilakukan secara terus-menerus. Kebijaksanaan pokok yang telah dituangkan dalam Bab 30 Repelita II, dan dirumuskan secara kongkrit dalam berbagai peraturan perundang-undangan, seperti Peraturan Pemerintah, Kepu-tusan Presiden, Instruksi Presiden, Keputusan Menteri dan sebagainya.

1126

Page 5: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Peraturan-peraturan ini antara lain mencakup hal-hal mengenai penyempurnaan kelembagaan, personalia/kepegawaian, ketatalaksa-naan, tata penyelenggaraan hubungan kerja, penertiban tugas opera-sional, dan lain sebagainya.

Arah kebijaksanaan di bidang administrasi dan aparatur Pemerintah ialah untuk meningkatkan dan memantapkan tata penye-lenggaraan pemerintahan yang harus mencerminkan peranan Pemerin-tah dalam pembangunan nasional. Sebagaimana diamanatkan oleh Garis-garis Besar Haitian Negara, bahwa titik berat dalam Pemba -ngunan Jangka Panjang adalah pembangunan bidang ekonomi yang berlandaskan pada demokrasi ekonomi. Dalam sistem demokrasi ekonomi ini ditentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Pemerintah berkewajiban mem-berikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang menggairahkan perkembangan dunia usaha dengan tetap berorientasi kepada kepentingan rakyat. Dalam menjalankan peranannya di bidang ekonomi yang lebih menekankan kepada pengarahan dan dorongan kegiatan masyarakat, maka Peme-rintah sebanyak mungkin mengurangi penguasaan serta pengurusan sendiri kegiatan-kegiatan ekonomi tersebut. Karena itu administrasi Pemerintah perlu disempurnakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Penyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan, melainkan juga terus meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas pembangunan, yaitu menyusun rencana dan program, serta mengendalikan pelaksanaan pembangunan, ter -utama pelaksanaan rencana tahunan.

Atas dasar landasan serta kebijaksanaan penyempurnaan dan penertiban administrasi dan aparatur Pemerintah sebagaimana dituang-kan dalam Ketetapan-ketetapan MPR seperti disebutkan terdahulu, dan atas dasar hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya. Pemerintah telah menetapkan sasaran-sasaran dalam masa Repelita II sebagai berikut :

1127

Page 6: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

a. Meningkatkan pelaksanaan fungsi dan hubungan kerja antara Lembaga Tertinggi Negara dengan Lembaga-lembaga Tinggi Negara sesuai dengan Ketetapan MPR No. VI tahun 1973.

b. Menyempurnakan organisasi Pemerintah Pusat untuk meningkatkan daya-guna dan hasil-guna dalam rangka peningkatan pelaksanaan tugas-tugas pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

c. Menyempurnakan pemerintahan di Daerah dengan mengusahakan keserasian antara pelaksanaan dekonsentrasi, sertatantra dan swatantra di Daerah.

d. Meningkatkan keserasian hubungan kerja antar lembaga, teru- tama dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan sektoral serta program-program yang sifatnya antara sektor yang melibatkan berbagai Departemen/Lembaga serta khususnya yang merupakan prioritas pembangunan.

e. Meningkatkan produktivitas kerja, iklim kegairahan kerja dan disiplin pegawai dalam rangka pembinaan sistem karier dan prestasi pegawai negeri sipil.

f. Menyempurnakan bidang ketatalaksanaan yang meliputi proses pengambilan keputusan, koordinasi dan hubungan kerja dalam badan/lembaga pemerintahan, sistem komunikasi, tatakerja, teknik-teknik manajemen serta pengawasan intern.

g. Membina dan menyempurnakan badan-badan ekonomi, lembaga-lembaga keuangan dalam rangka pembinaan dunia usaha.

h. Menyempurnakan administrasi pelaksanaan pembangunan yang meliputi perencanaan

1128

Page 7: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

operasional pembangunan, usaha-usaha mobilisasi sumber-sumber pembiayaan, perencanaan dan pelaksanaan program dan proyek, sistem anggaran dan pembiayaan pem-bangunan dan manajemen dalam pelaksanaan rencana tahunan.

i. Meningkatkan pengawasan pembangunan dengan tetap mengusahakan adanya keluwesan dalam pelaksanaan.

j. Terus melakukan penertiban dan pendayagunaan aparatur Negara di segala bidang dan tingkatan.

Page 8: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Usaha penyempurnaan dan penertiban administrasi dan aparatur Pemerintah menjadi tugas dan tanggungjawab pimpinan Departe -men/Lembaga Pemerintah masing-masing dan dilaksanakan secara terkoordinasikan agar sasaran-sasaran kebijaksanaan dapat dicapai se -cara lebih efektif. Untuk menjamin efektifitas koordinasi tersebut sejak tahun 1969 dalam Kabinet Pembangunan I telah diangkat Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara dengan tugas mengkoordinasikan usaha-usaha penertiban dan penyempurnaan aparatur Pemerintah. Dalam Kabinet Pembangunan II berdasarkan Keputusan Presiden No. 9 tahun 1973, demikian pula dalam Kabinet Pembangunan III berdasarkan Keputusan Presiden No. 59/M tahun 1978 dan No. 28 tahun 1978 tetap diadakan seorang Menteri Negara yang membantu Presiden dalam usaha menangani penertiban dan pen -dayagunaan aparatur negara di segala tingkatan. Aparatur Negara tersebut diubah penyebutannya menjadi Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara. Salah satu fungsinya ialah, di samping merumus- kan kebijaksanaan Pemerintah mengenai segala sesuatu yang bersang-kutan dengan penyempurnaan, penertiban, dan pendayagunaan apa-ratur Pemerintah Pusat, aparatur perekonomian Negara dan aparatur Pemerintah Daerah, juga mengkoordinasikan , kegiatan di bidang penertiban dan pendayagunaan seluruh aparatur Pemerintah yang mencakup segi kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, dan pelaksanaan tugas operasional guna tercapainya kerjasama yang serasi, selaras, teratur, bulat dan mantap dalam rangka pelaksanaan program Pemerintah secara menyeluruh.

Fungsi koordinasi ini diwujudkan dalam bentuk ketentuan- ketentuan yang dicantumkan sebagai pasal-pasal dari Keputusan Presiden tentang Pedoman Pelaksanaan APBN, antara lain :a. Perlunya susunan kekuatan pegawai (formasi) yang disusun oleh

semua Departemen/Lembaga pada tiap awal tahun anggaran men-dapat pengesahan dari Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara;

b. Perlunya setiap perubahan/penyempurnaan organisasi di ling-kungan Departemen/Lembaga untuk terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara;

1129

Page 9: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

c. Ketentuan-ketentuan lain seperti pengadaan tenaga kesenian, per-bantuan pegawai negeri untuk tugas-tugas di luar pemerintahan dengan membebani APBN, pemberian tugas belajar dalam negeri bagi pegawai negeri untuk masa lebih dari 1 tahun ikatan dinas atas beban APBN dan pembukaan perwakilan Departemen/Lembaga di luar negeri yang hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara.

C. LANGKAH-LANGKAH DAN HASIL PENYEMPURNAAN ADMINISTRASI

1. Lembaga-lembaga Tertinggi/Tinggi NegaraBerbagai langkah dan usaha telah dilakukan untuk

memantapkan kedudukan dan wewenang Lembaga-lembaga Tertinggi/Tinggi Negara, yaitu MPR, Kepresidenan, DPR, Mahkamah Agung, Dewan Pertim-bangan Agung dan Badan Pemeriksa Keuangan dalam rangka pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Hal ini didasarkan atas Ketetapan MPR No. VI/MPR/1973 tentang Kedudukan dan Hubungan Tata-Kerja Lembaga Tertinggi Negara dengan/atau antar Lembaga-lembaga Tinggi Negara. Di samping pemantapan kedudukan dan hubungan tatakerja sebagai penghayatan dan pengamalan kehi-dupan kenegaraan yang demokratis-konstitusional berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, diadakan pula penyempurnaan organisasi dan personalia, termasuk Sekretariatnya, sehingga memungkinkan peningkatan pelaksanaan tugasnya masing-masing.

Dengan makin terjaminnya hubungan kerjasama yang serasi antara Pemerintah dan DPR, maka dalam Repelita II telah dapat dihasil- kan produk-produk legislatif yang mempunyai arti penting dalam kehidupan demokrasi Pancasila.1130

Page 10: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Dalam perkembangannya selama Repelita II dapat dikemukakan hal-hal penting sebagai berikut :a. Pada tahun 1975 telah ditetapkan Undang-undang

No. 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya yang mengukuhkan pemberian landasan hukum bagi dua partai politik dan satu go-longan karya untuk dasar dan arah kehidupan dan kegiatannya.

Page 11: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Di samping itu ditetapkan pula Undang-undang No. 4 tentang Pe -milihan Umum anggota-anggota Badan Permusyawaratan/Perwa-kilan Rakyat.Berdasarkan undang-undang tersebut beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya maka pada bulan Mei tahun 1977 untuk kedua kali dalam masa orde baru telah dapat dilangsungkan pemilihan anggota-anggota MPR, DPR dan DPRD secara langsung, umum, bebas dan rahasia.

b. Pada tahun 1975 itu juga telah ditetapkan Undang-undang No. 5 tahun 1975 yang telah mendasari pembentukan untuk kedua kali dalam masa orde baru MPR, DPR dan DPRD hasil pemilihan umum.

c. Sidang-sidang umum MPR yang berlangsung dengan sukses pada tanggal 11 s/d 23 Maret 1978 telah membuahkan 11 Ketetapan MPR.

d. Pada tanggal 29 Maret 1978 telah tersusun Kabinet Pembangunan III yang mendasarkan diri pada Ketetapan MPR No. X/MPR/1978 tentang Pengangkatan Presiden RI. Susunan kabinet ini meliputi 3 orang Menteri Koordinator, 4 orang Menteri Negara yang tidak memimpin suatu Departemen, 17 orang Menteri yang memimpin Departemen dan 6 orang Menteri Muda.

Tujuh sasaran (Sapta Krida) yang harus dicapai oleh Kabinet Pembangunan III ialah:Pertama : Terciptanya keadaan dan suasana yang makin men-

jamin tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat dengan makin memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya;

Kedua : Terlaksananya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi;

ketiga : Terpeliharanya stabilitas nasional yang makin man- tap;

keempat : Terciptanya aparatur Negara yang makin bersih dan berwibawa;

1131

Page 12: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

kelima : Terbinanya persatuan dan kesatuan bangsa yang makin kokoh, yang dilandasi oleh penghayatan dan pengamalan Pancasila yang makin mendalam;

keenam : Terlaksananya pemilihan umum yang langsung, umum, bebas dan rahasia dalam rangka memperkuat kehidupan Demokrasi Pancasila;

ketujuh : Makin berkembangnya pelaksanaan politik luar ne- geri yang bebas dan aktif untuk diabdikan kepada kepentingan nasional dalam rangka memperkuat ketahanan nasional.

e. Susunan Hakim pada Mahkamah Agung telah ditambah dan di -sempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 1/M tahun 1974 untuk lebih melengkapi susunan Mahkamah Agung berdasarkan Keputusan Presiden No. 38 tahun 1968.

f. Dalam pada itu telah ditetapkan Undang-undang No. 4 tahun 1978 tentang Dewan Pertimbangan Agung sebagai perubahan dan pe-nyempurnaan Undang-undang No. 3 tahun 1967. Sesuai dengan per -kembangan pemerintahan dewasa ini serta untuk lebih meningkat- kan pelaksanaan tugas dan kewajiban Dewan Pertimbangan Agung maka keanggotaan yang semula berjumlah 17 orang termasuk Pimpinannya telah diubah menjadi 45 orang termasuk Pimpinan.Demikian pula Pimpinan yang semula terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua telah diubah menjadi seorang Ketua dan beberapa orang Wakil Ketua.

g. Untuk memantapkan kehidupan berkonstitusi dalam bidang penge-lolaan keuangan Negara maka telah ditingkatkan peranan dan fungsi Badan Pemeriksa Keuangan.Sehubungan dengan itu dengan Keputusan Presiden No. 170/M tahun 1978 telah dilakukan mutasi dalam Pimpinan dengan penun -jukan baru Ketua, Wakil Ketua serta anggota-anggota Badan Pe-meriksa Keuangan.

Sejalan dengan peningkatan penghasilan pegawai negeri maka selama Repelita II telah pula dinaikkan gaji kehormatan Ketua, Wakil

1132

Page 13: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Ketua dan Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara. Demikian pula telah diatur pensiun bekas pejabat-pejabat negara tersebut dan janda/ dudanya. Ketentuan-ketentuan berlaku juga untuk para Menteri dan bekas Menteri. Dengan Undang-undang No. 7 tahun 1978 telah diatur hak keuangan/administratif Presiden dan Wakil Presiden serta bekas Presiden dan bekas Wakil Presiden Republik Indonesia.

Di samping itu semua dalam masa Repelita secara terus-menerus telah diadakan penyempurnaan organisasi dan personalia Sekretariat lembaga-lembaga negara serta prasarana fisiknya sehingga memung-kinkan peningkatan pelaksanaan tugasnya masing-masing.

2. Administrasi dan aparatur Pemerintah tingkat Pusat

Penyempurnaan yang cukup berarti di bidang administrasi dan aparatur Pemerintah tingkat Pusat dalam masa Repelita II adalah dituangkannya Pokok-pokok organisasi Departemen dan Susunan Or -ganisasi Departemen, masing-masing dalam Keputusan Presiden No. 44 dan 45 tahun 1974 sebagai penyempurnaan terhadap Kepu- tusan Presidium Kabinet Ampera No. 15/U/Kep/8/1966 dan No. 75/ U/Kep/11/1966. Penataan kembali satuan-satuan organisasi diling -kungan Pemerintah tersebut ditujukan untuk mempertegas rumusan tugas pokok, fungsi, susunan organisasi serta tatakerja masing-masing unit berdasar asas koordinasi, integrasi dan sinkronisasi untuk kesa- tuan gerak yang serasi antar unit yang ada, di samping juga memper-tegas asas fungsionalisasi dan asas membagi habis tugas satuan or -ganisasi.

Dengan telah diadakannya penataan kembali satuan-satuan or -ganisasi dilingkungan Pemerintah Pusat dengan kedua Keputusan Presiden tersebut maka selama Repelita II telah dapat diselenggara -kan tatakerja yang lebih mantap dalam aparatur Pemerintah. Sebagaimana diketahui dalam Keputusan-keputusan Presiden itu te-lah ditentukan tugas pokok dan fungsi Departemen yaitu pengatur - an, pelayanan, pembinaan, pemberian bimbingan dan pemberian perijinan. Kemudian dengan Keputusan Menteri yang bersangkutan serta dengan persetujuan Menteri Negara Penertiban Aparatur Ne- gara t e lah d iper inc i tugas pokok dan fungs i ser ta ura ian jabatan

1133

Page 14: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

dalam Departemen masing-masing. Di samping itu dalam Keputusan-keputusan Menteri telah diatur pula susunan organisasi dan tata- kerja Kantor Wilayah Departemen masing-masing.

Sebagai tindak lanjut penyempurnaan susunan organisasi De-partemen maka pada tahun 1977/78 telah diselesaikan pembentukan unit-unit pelaksana teknis pada Departemen dalam bentuk lembaga-lembaga.

Pada tahun 1978/79 untuk penyesuaian dengan susunan Kabi - net Pembangunan III maka dengan Keputusan Presiden No. 15 ta- -hun 1978 telah diadakan perubahan susunan organisasi Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan dan Koperasi, Departemen Per-tambangan dan Energi, dan Departemen Tenaga Kerja dan Trans -migrasi.

Juga untuk penyesuaian dengan susunan Kabinet Pembangunan III telah ditetapkan kedudukan, tugas pokok, fungsi dan tatakerja serta susunan organisasi Menteri Koordinator dengan Keputusan Presiden No. 12 tahun 1978, Menteri Negara dengan Keputusan Presiden No. 28 tahun 1978 serta Menteri Muda dengan Keputusan Presiden No. 13 tahun 1978. Pengaturan-pengaturan tersebut dimaksudkan un tuk lebih meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi antara semua Menteri dalam Kabinet Pembangunan III baik pada tingkat kebijaksanaan, tingkat perencanaan maupun tingkat pelaksanaan.

Demikian pula sesuai dengan perkembangan maka dengan Ke-putusan Presiden No. 8 tahun 1978 telah disempurnakan organisasi Sekretariat Negara.

Sejak tahun 1974 telah dilakukan penelitian mendalam menge- nai organisasi Lembaga-lembaga Pemerintah Non Departemen yang diharapkan dapat merumuskan pola tentang kedudukan, tugas po - kok, fungsi dan susunan organisasi dari Lembaga-lembaga Pemerin- tah Non Departemen dengan lebih jelas. Walaupun pada dasarnya usaha-usaha penyempurnaannya dilakukan dengan penelitian secara menyeluruh, namun perhatian khusus diberikan kepada masalah -masalah yang mendesak, yaitu perlunya perubahan organisasi dari Lembaga-lembaga Pemerintah Non Departemen tertentu untuk da -

1134

Page 15: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

pat menanggulangi pelaksanaan tugas yang sangat mendesak dari lembaga yang bersangkutan. Demikian juga dalam rangka untuk le- bih meningkatkan pelayanan terhadap penanaman modal di Indo-nesia, baik asing maupun dalam negeri, telah disempurnakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Keputusan Presiden No. 53 tahun 1977 sebagai penyempurnaan Keputusan Presiden No. 20 tahun 1973. Bertalian dengan itu telah pula disempurnakan pokok tatacara penanaman modal dengan Keputusan Presiden No. 54 tahun 1977 yang semula diatur dengan Keputusan Presiden No. 21 tahun 1973. Dengan disempurnakannya struktur organisasi dan tata -kerja BKPM maka calon investor dalam proses aplikasi penanaman modal cukup berhubungan dengan BKPM yang atas nama Menteri yang bersangkutan menerbitkan berbagai ijin yang diperlukan mau-pun memberikan fasilitas/keringanan pajak dan bea masuk.Penyempurnaan Lembaga/Badan yang lain ialah :

a. Penyempurnaan fungsi dan kedudukan Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) (Keppres 18/1974), Arsip Nasional (Keppres 26/1974), Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN) (Keppres 8/1976), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (Keppres 38/1978) dan Badan Urusan Logistik (BU-LOG) (Keppres 39/1978).

b. Perumusan kedudukan, tugas pokok, fungsi, tatakerja serta susunan organisasi Menteri Muda (Keppres 13/1978) dan keduduk-an, tugas pokok, fungsi, tatakerja dan organisasi Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara, Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup, dan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Keppres 28/1978).

c. Pembaharuan organisasi Kejaksaan Agung (Keppres 29/1978).d. Penghapusan lembaga Asisten Pribadi Presiden (Keppres 12/M/

1974).e. Pembentukan lembaga / badan baru ialah Badan Kebijaksanaan

Perumahan Nasional (Keppres 35/1974), Badan Urusan Piutang Negara di lingkungan Departemen Keuangan (Keppres 11/1976), Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPITEK)

1135

Page 16: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

(Keppres 43/1976), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPP Teknologi) (Keppres 25/1978) dan Badan Pembinaan Pelak-sana Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP 6) (Keppres 10/1979).

f. Pembentukan lembaga Inspektur Jenderal Pembangunan (Keppres 25/1974).

g. Pengaturan pelayanan administratif Wakil Presiden (Keppres 46/ 1978 sebagai pembaharuan Keppres 16/1973).

Penyempurnaan Perwakilan-perwakilan Republik Indonesia di luar negeri telah dilakukan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 51 tahun 1976 tentang Pokok-pokok Organisasi Perwakilan Repu-blik Indonesia di luar negeri. Tujuan penyempurnaan tersebut ialah untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan tugasnya, terutama dalam menanggapi dan menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk permasalahan mengenai hubungan ekonomi Indonesia de- ngan negara-negara sahabat.

Mengenai beberapa Dewan pada tingkat Nasional yang ada selama Repelita II dapatlah dikemukakan sebagai berikut :

a. Dewan Stabilisasi Ekonomi Nasional, disempurnakan terakhir dengan Keputusan Presiden No. 18 tahun 1973.

b. Dewan Pertimbangan Kepariwisataan Nasional yang dibentuk dengan Keputusan Presiden No. 18 tahun 1969.

c. Dewan Pertahanan Keamanan Nasional yang dibentuk denganKeputusan Presiden No. 11 tahun 1971. Sekretariat dari Dewanini telah disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 31 tahun1975.

d. Dewan Telekomunikasi yang penyempurnaannya diadakan dengan Keputusan Presiden No. 18 tahun 1975.

e. Dewan Stabilisasi Politik dan Keamanan Nasional yang dibentuk dengan Keputusan Presiden No. 4 tahun 1974.

f. Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah yang dibentuk dengan Ke-putusan Presiden No. 23 tahun 1975.

1136

Page 17: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

3. Administrasi dan aparatur Pemerintah tingkat Daerah

Mekanisme yang memungkinkan koordinasi , integrasi dan sinkro-nisasi pembangunan yang semuanya pada akhirnya tersebar di daerah-daerah secara formil telah mendapatkan penggarisan dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah sebagai pengganti Undang-undang No. 18 tahun 1965. Dengan dike -luarkannya undang-undang tersebut maka telah diletakkan dasar bagi pelaksanaan sistem dekonsentrasi, sertatantra dan desentralisasi yang lebih serasi serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam pelaksanaan pembangunan.

Kemudian dengan Keputusan Presiden No. 15 tahun 1974 telah dibentuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang dimaksudkan untuk lebih mengembangkan kemampuan perencanaan pembangunan daerah sejalan dengan pembangunan nasional.

Sebagai tindak lanjut dari Undang-undang No. 5 tahun 1974 telah dikeluarkan beberapa peraturan pelaksanaan seperti peraturan tentang organisasi Sekretariat Wilayah/Daerah, termasuk Inspektorat Wilayah/ Daerah, dan penyempurnaan Bappeda. Dalam hubungan ini penting dikemukakan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1975 untuk pengaturan kembali pengurusan pertanggungjawaban dan peng-awasan keuangan daerah, serta Peraturan Pemerintah No. 6 tentang cara penyusunan APBD, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan APBD. Juga dengan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1977 telah ditetapkan kedudukan keuangan dan hak kepegawaian lainnya bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Dalam rangka usaha pembinaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah maka menjelang tiap akhir tahun pada masa Repelita II dise -lenggarakan pekan konsultasi Bappeda seluruh Indonesia dengan De-partemen-departemen dan Bappenas untuk menelaah usul-usul proyek. Dengan lebih meningkatnya peranan Bappeda diharapkan koordinasi perencanaan pembangunan di daerah lebih dapat terlaksana dan dapat lebih membantu instansi-instansi vertikal agar pelaksanaan pemba-ngunan proyek-proyek nasional di daerah berjalan lebih lancar. Bappe-

1137

Page 18: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

da yang merupakan aparatur perencanaan di daerah sejak tahun ang-garan 1977/78 telah dilibatkan dalam pelaksanaan pengendalian pro -yek-proyek pembangunan nasional dengan turut menyampaikan la poran triwulan dari proyek-proyek yang ada di daerahnya kepada instansi-instansi yang bersangkutan di Pusat.

Berbagai usaha juga telah dilakukan untuk memperkuat kemam-puan perencanaan pada Pemerintah Daerah tingkat II dan tingkat Desa. Khusus dalam rangka usaha pembangunan daerah pedesaan dan peningkatan pelembagaan desa maka dalam masa Repelita II dibentuk Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) dan Tata Desa sebagai suatu sistem untuk mempercepat pengembangan desa-desa dalam suatu wilayah kecamatan secara terpadu dan terkoordinasi. Sampai pada akhir tahun 1978/79 telah terbentuk 873 UDKP yang tersebar di semua propinsi. Demikian pula diambil langkah-langkah untuk meningkatkan koordinasi dalam pembangunan pedesaan dan untuk pembinaan Lembaga Sosial Desa sebagai wadah partisipasi masyarakat dan saluran komunikasi antara masyarakat desa dengan Pemerintah.

Dalam pada itu Presiden telah mengeluarkan instruksi (Inpres No. 2 tahun 1978) guna mengembangkan dan memperkokoh peranan BUUD/KUD sehingga menjadi wadah utama kegiatan ekonomi pede-saan dan pembangunan pedesaan. Menurut Instruksi Presiden tersebut BUUD adalah suatu Badan yang mempunyai tugas dan fungsi meme-lopori, membimbing dan mendorong pengembangan dan membina KUD, yang anggota-anggotanya terdiri dari unsur-unsur pemuka ma -syarakat, pamong desa, guru, ulama dan sebagainya. Jadi BUUD merupakan suatu badan pembimbing KUD. Sedang KUD sendiri ada-lah suatu badan usaha yang merupakan kesatuan ekonomi terkecil dari kerangka pembangunan pedesaan, yang merupakan satu wadah organisasi dan pengembangan bagi berbagai kegiatan ekonomi di wi -layah yang bersangkutan.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden No. 2 tahun 1978 maka dengan Keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi dan Menteri Dalam Negeri tanggal 11 September 1978 telah ditetap -kan pelaksanaan pernbinaan dan pengembangan BUUD dan KUD.

1138

Page 19: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Pada dasarnya di setiap wilayah Kecamatan terdapat satu atau lebih KUD yang menangani berbagai kegiatan ekonomi di wilayah tersebut berdasarkan potensi ekonomi Kecamatan yang bersangkutan.

Kecuali itu telah dikeluarkan lnstruksi Presiden No. 4 tahun 1979 tentang pelaksanaan dan pengembangan program perkreditan candak kulak. Tujuannya ialah meningkatkan peranan KUD/Koperasi dalam pelaksanaan fungsi perkreditan, di mana para pedagang kecil dapat turut Serta berpartisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan.

Usaha-usaha penyempurnaan di bidang pembangunan di daerah selanjutnya ialah penyerasian antara proyek-proyek dalam rangka ban-tuan Pemerintah Pusat kepada Daerah berdasarkan Instruksi Presiden pada setiap permulaan tahun anggaran yaitu :

a. Program Bantuan Pembangunan Desa, pada tahun pertama Repe- lita II berjumlah Rp. 200.000,— per desa dan pada tahun terakhir Repelita II berjumlah Rp 350.000,— per desa.

b. Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II, pada tahun pertama Repelita 11 berjumlah Rp. 300,- per kapita dengan mi-nimum Rp. 16 juta per Kabupaten/Kotamadya dan pada tahun terakhir Repelita 11 : Rp. 450,— per kapita dengan minimum Rp. 50 juta per Kabupaten/Kotamadya.

c. Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I yang pemba- giannya untuk masing-masing propinsi ditentukan minimum Rp. 500 juta pada tahun pertama Repelita 11 dan Rp. 2 milyar pada tahun terakhir Repelita II.

d. Program Bantuan untuk Pembangunan Sekolah Dasar kepada Da-erah Tingkat II sebesar minimal Rp. 2,5 juta tiap SD pada tahun pertama Repelita II dan minimal Rp. 4,5 juta pada tahun terakhir Repelita II.

e. Program Bantuan untuk Pembangunan Sarana Kesehatan kepada Daerah Tingkat [I sebesar minimal Rp. 5 juta tiap Puskesmas pada tahun pertama Repelita It dan minimal Rp. 7 juta pada tahun terakhir Repelita II.

1139

Page 20: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

f. Program Bantuan Penghijauan dan Reboisasi kepada Daerah Ting-kat I dan Daerah Tingkat II yang luasnya, lokasinya serta keperluan biayanya ditentukan oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertanian, Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator EKUIN/Ketua Bap-penas.

g. Program Bantuan Kredit Pembangunan dan Pemugaran Pasar yang diberikan kepada Daerah Tingkat II dan Daerah Tingkat I DKI Jakarta dengan jangka waktu pinjaman 10 tahun, termasuk teng -gang waktu 2 tahun tanpa pemungutan bunga.

Prosedur pelaksanaan pembangunan melalui bantuan-bantuan In-pres tersebut tiap tahun disempurnakan dalam bentuk Surat-surat Ke -putusan Bersama beberapa Menteri.

4. Badan-badan usaha negara dan lembaga-lembaga ekonomi keuangan

Usaha-usaha penyempurnaan badan-badan usaha negara yang telah dimulai sejak tahun 1967 telah diteruskan dalam Repelita II. Kebijak -sanaan Pemerintah dalam penyempurnaan badan-badan usaha ekonomi negara, baik kedudukan, organisasi maupun manajemennya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menyelenggarakan kemanfaatan umum yang lebih baik dan lebih merata serta mening-katkan efisiensi perusahaan sehingga menguntungkan bagi penerimaan negara.

Demikian pula pembinaan lembaga-lembaga keuangan ditujukan ke arah peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka peng-gairahan dunia usaha, terutama pengembangan kemampuan pengusaha-pengusaha golongan ekonomi lemah secara mantap. Di samping itu pembinaan perusahaan-perusahaan negara juga diarahkan untuk ikut mengamankan pelaksanaan kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang stabilisasi harga, kemantapan distribusi barang-barang pokok kebutuhan pokok sehari-hari dan sebagainya.

Dalam masa Repelita II usaha-usaha pembinaan badan-badan usa-ha negara yang penting adalah antara lain sebagai berikut:

1140

Page 21: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

a. Pembentukan Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum nas) dengan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1974. Perumnas bertugas merencanakan dan melaksanakan pengadaan perumahan dan prasarana lingkungan sesuai dengan prioritas yang ditetapkan dalam Repelita 1I.

b. Pembentukan Perum Angkasa Pura dengan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1974 dan Perum Survai Udara Penas dengan Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 1974.

c. Reorganisasi Perusahaan Tambang Minyak Negara (Pertamina) de -ngan Keputusan Presiden No. 44 tahun 1975 dan pergantian pim-pinannya dengan Keputusan Presiden No. 30/M dan 31/M tahun 1976.

d. Pembentukan Badan Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pengem-bangan Proyek Asahan dengan Keputusan Presiden No. 5 tahun 1976.

e. Dalam rangka memupuk kemampuan nasional di bidang industri pesawat terbang maka dengan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1976 ditetapkan penyertaan modal negara untuk pendirian Persero dalam bidang industri pesawat terbang (PT Nurtanio).

f. Pembentukan Persero Danareksa yang bertugas menjual saham perusahaan dengan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1976. Demikian pula dengan Keputusan Presiden No. 52 tahun 1976 telah dibentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam). Pada pertengahan tahun 1977 Pasar Modal telah mulai berfungsi. Un - tuk penjualan saham oleh Menteri Keuangan telah ditetapkan 10 buah perusahaan underwriter, yaitu PT Bahana, PT IDFC, PT PDFCI dan 7 lembaga keuangan non bank lainnya.

Pembentukan Perum Asuransi Sosial Tenaga Kerja (Astek) de- ngan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1977. Dengan pemben-tukan Perum Astek maka dewasa ini jumlah perusahaan negara yang bertujuan menyediakan jaminan sosial menjadi 5 buah, yaitu Perum Taspen, Perum Asabri, Perum Jasa Raharja dan Asuransi Kesehatan, di camping Perum Astek.

1141

Page 22: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

h. Penyempurnaan Perum Pos dan Giro dengan Peraturan Peme- rintah No. 9 Tahun 1978.

i. Pengalihan penguasaan modal negara dalam PT Merpati Nusan- tara Airlines kepada PT Garuda Indonesia Airways dengan Per -aturan Pemerintah No. 30 tahun 1978. Pengalihan tersebut di -maksudkan untuk lebih memantapkan penyelenggaraan pener-bangan nasional secara terpadu dan saling mengisi. Dengan pe -ngalihan penguasaan modal itu maka PT Merpati Nusantara Air-lines menjadi anak perusahaan PT Garuda Indonesia Airways.Dalam pada itu selama Repelita II proses pengalihan bentuk

perusahaan negara menjadi Persero berjalan terus. Pengalihan terse- but dimaksudkan agar perusahaan-perusahaan mampu bekerja atas dasar asas-asas ekonomi dan administrasi niaga sehingga keuntungan yang diperoleh dapat dikembalikan sebagai cumber penerimaan ne- gara untuk pembangunan yang memberi manfaat kepada rakyat ba-nyak. Dalam iklim pembangunan, perusahan negara tidak hanya ha- rus mampu meningkatkan pelayanan berupa jasa dan barang, melain -kan juga harus dapat meningkatkan keuntungan melalui peningkatan efisiensi perusahan secara sehat.

Sampai pada akhir Repelita II perusahaan negara yang bersta- tus Persero berjumlah 123 buah, yaitu 8 Persero yang beroperasi di sektor jasa keuangan, 40 Persero di sektor jasa umum, 43 Persero di sektor industri (termasuk PT Krakatau Steel), dan 32 di sektor per -tanian.

Perusahaan Negara (PN) yang belum diusulkan/ditentukan sta -tusnya menurut Undang-undang No. 9 tahun 1969 tinggal 44 buah, sedang sisa PN yang telah diusulkan untuk dialihkan bentuknya menjadi- Persero, tetapi belum dilaksanakan, berjumlah 3 buah.

Perusahaan Negara yang berkedudukan sebagai Perum dan PN berjumlah 69 buah, dengan perincian 4 buah bernaung di bawah De-partemen Pekerjaan Umum, 11 buah di bawah Departemen Per -industrian, 3 buah di bawah Departemen Keuangan, 1 buah di ba- wah Departemen Kesehatan, 23 buah di bawah Departemen Pertanian, 15 buah di bawah Departemen Perhubungan, 3 buah di bawah De-partemen Pertambangan dan Energi, 3 buah di bawah Departemen

1142

Page 23: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Penerangan, 1 buah di bawah Departemen Pendidikan dan Kebu-dayaan, 4 buah di bawah Departemen Hankam dan 1 buah di bawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Perusahaan Negara yang berkedudukan sebagai Perjan berjum- lah 2 buah, yaitu sebuah di bawah Departemen Keuangan dan se- buah lagi di bawah Departemen Perhubungan.

Selanjutnya Perusahaan Negara yang mempunyai status khusus, ialah PN Pertamina. Sampai pada tanggal 31 Maret 1979 keadaan badan-badan usaha negara secara lebih terperinci adalah seperti da - pat dilihat pada Tabel XX — 1.

Mengenai perbankan dapat dikemukakan bahwa peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau lembaga keuangan yang utama di dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter Pemerintah, telah ma- kin ditingkatkan, khususnya dalam hal pengerahan dan pembinaan terhadap dunia perbankan. Demikian pula telah disempurnakan sis- t e r pengawasan dan bimbingan terhadap bank-bank umum terutama bank-bank umum milik Pemerintah. Juga kerjasama antar bank, baik bank-bank Pemerintah maupun antara bank-bank swasta terus ditingkatkan.

Pembinaan dan usaha penyempurnaan lembaga-lembaga ke-uangan bukan bank yang telah dimulai sejak Repelita I diteruskan dan ditingkatkan dalam Repelita II. Langkah-langkah tersebut di -maksudkan agar pengerahan dana-dana masyarakat dapat terus di -tingkatkan dan demikian pula kwalitas dan kwantitas pelayanan ke -pada masyarakat. Seperti diketahui lembaga-lembaga keuangan bu- kan bank didirikan untuk mencapai dua tujuan, yaitu untuk meng-himpun dana dari masyarakat dan untuk membantu mengembangkan dan melancarkan pasar uang dan modal.

Dengan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1976 telah dibentuk Persero Danareksa yang bertugas menjual saham perusahaan yang telah dipecah dalam bentuk sertifikat saham kepada masyarakat luas. Demikian pula dengan Keputusan Presiden No. 52 tahun 1976 telah dibentuk Badan Pelaksana Pasar Modal. Pasar uang dan modal yang telah mulai berfungsi pada tahun 1977 pengembangannya terus di -

1143

Page 24: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX — 1KEADAAN BADAN-BADAN USAHA NEGARA

SAMPAI 31 MARET 1979

1144

Page 25: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

lakukan. Sebagaimana diketahui pasar uang dan modal mempunyai 2 tujuan, ialah :a. mempercepat kemungkinan pengikutsertaan masyarakat luas da-

lam pemilikan saham-saham perusahaan,

b. mendorong penggunaan dana-dana masyarakat untuk keperluan produktif.Dalam pada itu berbagai kebijaksanaan dan kelembagaan telah

diciptakan khusus dalam rangka usaha pengembangan dunia usaha nasional maupun asing. Berkembangnya penanaman modal, baik da- lam negeri maupun asing, secara kontinu merupakan pertanda bah- wa Undang-undang Penanaman Modal dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai lembaga penanam modal telah memberikan manfaat yang nyata. Agar lebih menggairahkan hasrat penanam modal maka telah diambil kebijaksanaan untuk menjadi- kan BKPM sebagai satu-satunya lembaga yang melayani dan menye-lesaikan aplikasi penanaman modal dengan "one stop service". Ke-bijaksanaan tersebut dituangkan dalam bentuk Keputusan Presiden No. 53 tahun 1977 tentang penyempurnaan organisasi BKPM. Demikian pula dengan Keputusan Presiden No. 54 tahun 1977 tentang pe-nyempurnaan tatacara penanaman modal.

Sebagaimana disebutkan dalam Repelita II, maka kebijaksana- an pengarahan kegiatan penanaman modal bertujuan untuk :a. mengusahakan penggarapan potensi penanaman modal yang ada,

b. memperluas kesempatan kerja bagi tenaga Indonesia,

c. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan usaha, dan

d. menyebarkan kegiatan penanaman modal ke Daerah.

Pelaksanaan pengarahan kegiatan penanaman modal diatur de-ngan sistem Daftar Skala Prioritas (DSP). Dengan DSP para calon investor mendapat kepastian bidang usaha apa yang diprioritaskan dan bidang-bidang usaha apa yang masih dibuka dengan fasilitas atau tanpa fasilitas. DSP diterbitkan tiap tahun yang disesuaikan dengan perkembangan keadaan. Bidang-bidang usaha dalam rangka PMA dan PMDN menurut DSP terbagi dalam 4 kategori, yakni :

1145

Page 26: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

a. bidang-bidang usaha yang terbuka dengan prioritas, b. bidang-bidang usaha yang terbuka dengan fasilitas, c. bidang-bidang usaha yang terbuka tanpa fasilitas, dan d. bidang-bidang usaha yang tertutup.

Penyusunan DSP mencerminkan paduan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang bersangkutan dengan penanaman modal. Oleh karena itu berbagai kebijaksanaan yang menyangkut penanaman modal merupakan faktor-faktor yang menentukan 4 kategori kegiatan usaha. Dasar kebijaksanaan yang merupakan faktor penentu tersebut menyangkut aspek-aspek kejenuhan, peningkatan perhatian pada usaha nasional dan golongan ekonomi lemah, peningkatan ekspor dan substitusi impor, peningkatan usaha-usaha yang mempunyai efek multiplier yang besar, dan sebagainya.

Pengembangan dan pembinaan pengusaha-pengusaha golongan ekonomi lemah telah pula secara terus-menerus diusahakan. Selain fasilitas yang diberikan berupa kredit seperti Kredit Investasi Kecil (KIK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Kredit Mini dan Kredit Candak Kulak (KCK), diberikan pula bantuan berupa pembinaan teknik manajemen, pemasaran, kursus-kursus ketrampilan dan motivasi kewiraswastaan melalui program-program Bimbingan dan Pengembangan Industri Kecil (BIPIK) dari Departemen Perindustrian, Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) dari De-partemen Perdagangan dan Koperasi dan Pusat Latihan Kerja (PLK) dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pendirian PT Bahana, PT Askrindo dan Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK) juga dimaksudkan untuk membantu perkembangan perusahaan-perusahaan kecil. Dewasa

1146

Page 27: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

ini diusahakan untuk mengkoordinasikan seluruh usaha pembinaan agar menjadi program yang terpadu mela- lui koperasi.

5. Pengawasan dan penertiban operasionalPengawasan dan penertiban operasional

merupakan usaha pen- ting yang dilakukan Pemerintah secara terus-menerus. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan telah dibentuk Direktorat Jenderal Pang-

Page 28: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

awasan Keuangan Negara pada Departemen Keuangan, Inspektorat Jenderal pada tiap Departemen, Inspektorat Jenderal Pembangunan yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden serta Inspektorat Wilayah Daerah pada tiap Pemerintah Daerah Tingkat I. Kecuali itu sebagai pengawasan ekstern terhadap lembaga-lembaga eksekutif, adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BEPEKA) yang eksistensinya ditetapkan dalam UUD 1945, pasal 23 ayat 5.

Sejak terbentuknya Kabinet Pembangunan II dalam rangka pe -ningkatan pengawasan kepada Wakil Presiden telah diberikan tugas pengawasan pembangunan dengan bantuan Departemen-departemen dan Sekretariat Negara. Wakil Presiden telah mengambil kebijaksa -naan untuk membentuk forum koordinasi dan kerjasama seluruh apa -ratur pengawasan untuk mencapai sasaran pengawasan secara tepat dan terarah dan untuk mendapatkan kesatuan langkah dalam me-mecahkan masalah-masalah pengawasan serta mencegah duplikasi dalam kegiatan pengawasan.

Dengan pembentukan Kabinet Pembangunan III pada akhir bulan Maret 1978 telah diangkat Menteri Negara Pengawasan Pem -bangunan dan Lingkungan Hidup.

Dengan segala kelengkapan institusi pengawasan dan penertiban itu maka mekanisme kerja akan terlaksana sebagai berikut :

a. Wakil Presiden membantu Presiden dalam melakukan pembinaan pelaksanaan pengawasan umum;

b. Menteri Negara PPLH bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan-nya;

c. Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara (Menpan) bertugas mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan penertiban dan pendayagunaan aparatur Negara;

d. Kopkamtib bertugas membantu Departemen dan Lembaga dalam mengadakan penertiban secara operasional di lingkungannya ma-sing-masing;

1147

Page 29: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

e. Direktur Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) menyelenggarakan pengawasan umum intern pada tingkat eksekutif atas penguasaan dan pengurusan keuangan Negara oleh aparatur Negara. Pengawasan ini bersifat pengawasan ekstern terhadap unit-unit aparatur Negara;

f. Inspektur Jenderal Departemen menyelenggarakan pengawasan fungsional intern terhadap Departemennya;

g. Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal dan Pimpinan Unit organisasi lainnya menyelenggarakan pengawasan operasional pelaksanaan tugas dan kegiatan (built-in control) melalui cara pengawasan oleh atasan langsung atas kegiatan bawahannya;

h. Inspektur Jenderal Pembangunan menyelenggarakan pengawasan atas pelaksanaan proyek pembangunan sektoral, proyek Inpres, proyek bantuan desa dan proyek daerah lainnya berdasarkan penugasan Presiden;

i. Inspektorat Wilayah Daerah melakukan pengawasan umum mengenai tugas pemerintahan di daerah bersangkutan, baik tugas rutin maupun tugas pembangunan;

j. Badan Pemeriksa Keuangan (BEPEKA) sesuai dengan tugas kons-titusionalnya sebagai Lembaga Tinggi Negara melakukan peme-riksaan terhadap tanggungjawab pengurusan dan penguasaan ke-uangan Negara.

Sementara itu secara tersendiri akan diatur mekanisme kerja pengawasan terhadap badan-badan usaha milik negara, termasuk perbankan dan 1148

Page 30: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

perusahaan daerah.

Perangkat pengawasan yang luas dan usaha-usaha penertiban secara terus-menerus menggambarkan usaha yang sungguh-sungguh dari Pemerintah dalam membina keseluruhan aparatur supaya merupa-kan alat yang berwibawa kuat, efektif, efisien, dan bersih guna menja-min keberhasilan usaha pembangunan.

Page 31: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Satu langkah penertiban kelembagaan dan penertiban operasional yang penting adalah mengenai Pertamina dan Perusahaan Krakatau Steel: Pokok masalah yang dihadapi oleh Pertamina adalah kesulitan-kesulitan keuangan yang telah menimpa perusahaan penting milik negara itu. Kesulitan itu berpangkal pada hutang-hutang Pertamina yang meliputi jumlah-jumlah yang sangat besar. Sebagian dari pinjaman yang dilakukan oleh Pertamina memang ada yang digunakan untuk proyek-proyek yang produktif seperti proyek LNG, kilang minyak, eksplorasi dan eksploitasi minyak, sarana distribusi dan lain-lain. Tetapi sebagian lagi tidak sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan oleh Pemerintah, sedangkan persyaratan-persyaratan atas pinjaman atau perjanjian yang menimbulkan beban pinjaman itu kebanyakan sangat tidak menguntungkan Pertamina, persyaratan-persyaratan yang tampaknya tidak lazim ada pada perjanjian-perjanjian yang wajar. Jumlah beban pinjaman yang demikian ini meliputi bermilyar-milyar dollar.

Kesulitan yang dialami oleh Pertamina mempunyai akibat-akibat yang luas, terutama karena menyangkut jumlah-jumlah yang sangat besar. Di samping akibatnya bagi perusahaan itu sendiri, telah pula menimbulkan serangkaian akibat-akibat yang mendalam bagi peningkatan kegiatan pembangunan nasional pada umumnya. Adapun rangkaian akibat-akibat tersebut berlangsung melalui pengaruhnya terhadap penerimaan negara, cadangan devisa, pinjaman luar negeri, dan perkreditan dalam negeri.

Oleh karena itu, Pemerintah setelah mengetahui parahnya keadaan Pertamina, telah mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan keuangan negara, menyelamatkan Pertamina dari kebangkrutan dan menertibkan secara keseluruhan manajemen dan administrasi Pertamina.

Rangkaian langkah-langkah Pemerintah untuk membantu mengatasi kesulitan-kesulitan Pertamina

Page 32: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

meliputi tiga hal, yakni: (1) ban- tuan keuangan Pemerintah kepada Pertamina untuk memenuhi kewa-jiban pembayaran kembali pinjaman-pinjaman dalam negeri dan luar

1149

Page 33: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

negeri; (2) penelitian kembali secara menyeluruh program investasi Pertamina dalam proyek-proyek di berbagai bidang; (3) usaha pener -tiban dalam bidang administrasi keuangan dalam rangka meningkat -kan kemampuan administrasi perusahaan.

Segala sesuatu ini dalam rangka melaksanakan Undang-undang No. 8 tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara.

Adapun langkah-langkah tadi berupa:

1. Melalui Bank Indonesia membantu Pertamina dengan memberikan jangka panjang dalam valuta asing guna membayar hutang-hutang luar negeri Pertamina, yang sebagian besar untuk pembayaran hutang-hutang jangka pendek. Di samping itu, juga disediakan kredit rupiah untuk pembayaran hutang-hutang dalam negeri.

2. Membantu Pertamina dalam mengadakan peninjauan kembali pe-laksanaan kontrak-kontrak ataupun pembangunan proyek-proyek Pertamina. Dalam rangka ini telah digariskan kebijaksanaan-ke-bijaksanaan :

a. Pembatalan kontrak-kontrak yang dianggap tidak perlu atau yang sifatnya tidak mendesak, seperti kontrak-kontrak pemba-ngunan proyek yang belum atau baru sebagian dilaksanakan, kontrak-kontrak tanker dan sebagainya.

b. Memperkecil ruang lingkup berbagai proyek sehingga kebutuh-an biaya berkurang dan bila mungkin menurunkan harganya.

c. Mengalihkan status dan penanganan proyek-proyek tertentu yang berada dalam lingkungan Pertamina, kepada Instansi/ Departemen lain yang lebih sesuai.

d. Mengusahakan perbaikan syarat-syarat kontrak yang semula sa -ngat memberatkan Pertamina antara lain mencakup perpan-jangan jangka waktu pembayaran, perobahan pembayaran dari valuta asing ke dalam rupiah dan sebagainya.

1150

Page 34: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

3. Menertibkan struktur organisasi Pertamina ke arah yang lebih me -nunjang pelaksanaan tugas pokoknya di bidang minyak dan gas bumi serta distribusi minyak dalam negeri, dan sekaligus mener-tibkan manajemen dan administrasi keuangannya.

Khusus mengenai pembatalan kontrak-kontrak Pertamina tersebut antara lain dapat dikemukakan masalah kontrak sewa beli tanker sa-mudra yang kita nilai bukan saja tidak sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah, tetapi kontrak-kontrak tersebut yang sangat merugikan Pertamina tampaknya tidak dilandasi oleh persyaratan yang lazimnya diperlukan oleh perjanjian yang sehat. Apabila kontrak-kontrak itu di -teruskan akan makin memberatkan Pertamina. Dalam rangka meng-amankan keuangan negara dan keuangan Pertamina serta penertiban secara keseluruhan - tidak ada jalan lain bagi Pemerintah kecuali untuk mencari jalan ke arah pembatalan kontrak-kontrak tersebut melalui perundingan dengan pihak-pihak yang bersangkutan ataupun apabila perlu melalui pengadilan.

Dengan langkah-langkah yang diambil tersebut, maka beban ke -wajiban Pertamina dari kontrak sewa beli tanker (termasuk 2 barges) yang semula akan mencapai jumlah sekitar 3,3 milyar dollar Amerika dapat ditekan sampai sekecil mungkin. Yang sudah berhasil dicapai penyelesaian sampai dengan Juli 1979 sebanyak 34 kapal tanker yang nilai sewa belinya semula berjumlah sekitar 3.251 juta dollar Amerika. Setelah tercapai persetujuan pembatalan kontrak, maka kewajiban Pertamina untuk 34 kapal tanker tersebut dari jumlah 3.251 juta dollar Amerika tinggal menjadi sekitar 315 juta dollar Amerika. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masalah tanker samudera Pertamina telah selesai dan tinggal kontrak sewa beli lainnya yang meliputi jumlah 2 barges saja dengan nilai sekitar 49 juta dollar Ame -rika yang dewasa ini sedang diadakan usaha-usaha penyelesaian lebih lanjut.

Usaha-usaha tersebut sekarang ini sebagian besar telah dapat diselesaikan dan telah mencapai hasil-hasil yang menggembirakan. Da- ri jumlah beban hutang Pertamina yang tercatat semula dalam tahun

1151

Page 35: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

1975 sekitar 10,5 milyar dollar Amerika, kini berkat langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemerintah telah berkurang menjadi sekitar 3,4 milyar dollar Amerika yang umumnya terdiri dari hutang jangka pan-jang untuk pembangunan proyek-proyek yang produktif, seperti: Kilang Minyak Cilacap, LNG, pipa distribusi gas, eksploitasi dan eksplorasi minyak yang kesemuanya itu kini telah menghasilkan pendapatan. Dengan demikian ,beban hutang 3,4 milyar dollar Amerika tersebut akan dapat dibayar dari hasil-hasil proyek yang bersangkut- an. Sementara itu penertiban atas tubuh Pertamina akan terus dilak-sanakan termasuk tindakan hukum terhadap yang bersalah dalam peristiwa krisis Pertamina ini.

Mengenai penertiban Perusahaan Negara Krakatau Steel dapat dikemukakan bahwa PT Krakatau Steel secara yuridis formil adalah perusahaan persero yang berdiri sendiri di dalam pembinaan Departe -men Perindustrian. Namun secara de facto pada sejak berdirinya sam-pai permulaan tahun 1975 seolah-olah menjadi anak perusahaan dari Pertamina. Program perluasan dari industri besi baja PT Krakatau Steel di Cilegon yang semula disetujui oleh Pemerintah dengan kapa - sitas 0,5 juta ton baja per tahun, tanpa persetujuan dari Pemerintah dan tanpa dilandasi oleh studi kelayakan yang memadai telah diperlu - as lagi menjadi kapasitas 1,5 juta ton baja per tahun dan 0,5 juta ton besi per tahun. Menyimpang dari prosedur yang wajar tanpa jaminan pembiayaan yang pasti, Pertamina/Krakatau Steel telah menanda ta -ngani kontrak-kontrak, baik dengan pihak-pihak luar negeri maupun dalam negeri dengan syarat-syarat yang sangat memberatkan Perta -mina/Krakatau Steel. Banyak di antara kontrak-kontrak tersebut me-nyangkut lingkup pekerjaan dan harga yang berlebihan di luar batas kewajaran.

Langkah penertiban secara menyeluruh telah dilaksanakan oleh Pemerintah termasuk peninjauan kembali program perluasan industri besi baja di Cilegon yang diikuti dengan renegosiasi dengan kontrak-tor-kontraktor, baik kontraktor dalam negeri maupun luar negeri, serta penataan kembali management dan administrasi PT Krakatau

1152

Page 36: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Steel. Sebagai hasil dari penertiban tersebut, maka nilai kontrak-kontrak Pertamina/Krakatau Steel serta program .kerjanya yang se-mula bernilai US $ 3,1 milyar, US $ 2,1 milyar di antaranya berasal dari kontrak-kontrak Pertamina dengan pihak kedua untuk kepen-tingan Krakatau Steel, telah dapat ditekan menjadi US $ 1,9 milyar. Dari jumlah terakhir ini US $ 1,1 milyar adalah kontrak-kontrak Per -tamina dengan pihak kedua untuk kepentingan Krakatau Steel, se -dang selebihnya US $ 800 juta adalah kontrak PT Krakatau Steel sen -diri dengan pihak dalam dan luar negeri.

Selanjutnya telah pula berhasil disusun rencana induk pengem-bangan industri besi baja Cilegon 10 tahun (1975 — 1985) yang dise -suaikan dengan tahap-tahap pembangunan di dalam Repelita-Repelita. Disamping itu telah pula dilakukan penertiban dan penyehatan mana -gement dan administrasi PT Krakatau Steel yang dapat menjamin dan mendukung pelaksanaan rencana induk tersebut.

Telah banyak dilakukan usaha penyempurnaan di bidang adminis -trasi Pemerintah baik di bidang kelembagaan, kepegawaian maupun di bidang ketatalaksanaan, namun demikian belum secara mantap di -imbangi atau diikuti oleh langkah-langkah penertiban operasional pe-laksanaan tugas yang dibebankan kepada aparatur ,Pemerintah. Dalam pada itu kelemahan-kelemahan masih terdapat pada tubuh aparatur kita. Penyalah gunaan jabatan, komersialisasi jabatan, korupsi, pemborosan-pemborosan, pungutan liar dan lain-lain yang tercela masih ada. Karena itulah pada tahun yang lalu Pemerintah melancarkan Operasi Tertib dengan diterbitkannya Instruksi Presiden No. 9 Tahun 1977. Ini adalah tindak lanjutan dari penyempurnaan dan pendayagunaan dan penertiban aparatur negara.

Selanjutnya berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1977 ten-tang Operasi Tertib telah diinstruksikan kepada para Menteri, para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen dan para Pimpinan Sekretariat Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara untuk meningkatkan pelaksanaan pengawasan dan penertiban ke dalam tubuh aparatur di dalam lingkungannya secara terus-menerus dan menyeluruh. Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara ditugaskan untuk mengkoordinir-

1153

Page 37: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

sikan pelaksanaannya, sedang KASKOPKAMTIB membantu Depar-temen/Lembaga dalam pelaksanaannya secara operasional apabila diperlukan.

Tujuan penertiban dalam Operasi Tertib ialah :a. Meningkatkan daya guna dan hasil guna serta meningkatkan kewi -

bawaan aparatur Pemerintah dan mengikis habis praktek-praktek penyelewengan dalam semua bentuk dan perwujudannya;

b. Menegakkan dan meningkatkan kesadaran nasional dan disiplin na-sional baik aparatur Pemerintah maupun masyarakat dalam rangka ketahanan nasional.

Operasi Tertib dilakukan secara bertahap. Pertama-tama operasi dilakukan dengan kejutan-kejutan atau pendadakan untuk menciptakan momentum yang dapat menunjang pelaksanaan selanjutnya secara man-tap. Tahap kedua operasi lebih ditekankan untuk memberikan kesem -patan kepada Inspektur Jenderal Departemen dan Inspektur Wilayah Daerah guna meningkatkan penertiban sistem organisasi, personalia dan tatalaksana dalam lingkungan Departemen serta lingkungan Peme-rintah Daerah. Tahap berikutnya ialah mengkoordinasikan hasil-hasil serta memantapkan Operasi Tertib lebih lanjut.

Untuk menjamin keserasian langkah penertiban maka diselengga -rakan koordinasi dengan rapat secara berkala Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara bersama Kaskopkamtib dengan para Inspektur Jen -

deral dan unsur pengawasan Lembaga-lembaga Pemerintah Non De-partemen.

Sejak dilancarkan Operasi Tertib pada bulan Juli 1977 sampai akhir Repelita II pada tanggal 31 Maret 1979 maka ditangani 3.335 buah kasus yang melibatkan 5.037 orang. Dari jumlah orang yang terli bat itu 4.309 orang dikenakan tindakan administratif. 503 orang tindakan hukum dan 225 orang tindakan lainnya.

Ikhtisar perkembangan Operasi Tertib selama periode tersebut da -pat dilihat pada Tabel XX — 2 berikut :

1154

Page 38: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX - 2IKHTISAR PERKEMBANGAN OBSTIB DI LINGKUNGAN

APARATUR NEGARAPERIODE JUNI 1977 s/d MARET 1979

Tindakan Penertiban (orang)

No. Uraian Kasus Adminis- Hukum lain-lain +) Jumlah

trasi

1. Departemen 2.454 3.253 455 224 3.932

2. Lembaga Pemerintahnon Departemen dan Set.Jen Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara 61 36 3 1 90

3. Kejaksaan Agung 72 66 10 - 76

4. Bank-bank Pemerintah 748 904 35 939

Jumlah 3.335 4.309 225 5.037

+) Bukan pegawai negeri atau pegawai Perusahaan Negara (Perusahaan swasta sebagai supplier/kontraktor)

6. Penyempurnaan di bidang kepegawaian

Dalam rangka usaha peningkatan pembinaan pegawai negeri sipil atas dasar keserasian sistem karier dan sistem prestasi kerja selama 5 tahun dari tahun 1974/75 sampai dengan tahun 1978/79 telah diambil langkah-langkah secara berencana dan terarah. Peningkatan pembina an itu meliputi bidang-bidang kegiatan: (a) penyempurnaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; (b) penyempurnaan dasar-dasar penyusunan formasi pegawai; (c) pengadaan dan pengang-katan pegawai serta penyelesaian kepangkatan; (d) perbaikan pengha-silan pegawai negeri dan pejabat Negara; (e) perbaikan penghasilan pensiunan; (f) penyempurnaan tata usaha kepegawaian, dan (g) pe-ningkatan kemampuan manajemen para pejabat serta peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja pegawai.

1155

Page 39: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Usaha peningkatan pembinaan tersebut di atas telah dipermudah karena telah ditunjang dengan penyeragaman sistem pembinaan untuk perencanaan kepegawaian. Hal itu dimungkinkan karena tersedianya data kepegawaian yang tepat, lengkap dan dapat dipercaya sebagai hasil dari Pendaftaran Ulang Pegawai Negeri Sipil yang telah dapat diselesaikan pada tahun anggaran 1974/75. Dengan adanya data yang baik dan lengkap maka penyelesaian urusan kenaikan pangkat, urusan kenaikan gaji, urusan pensiun, urusan mutasi pegawai dan lain-lainnya dapat diselesaikan dengan lancar. Dengan demikian akan semakin terjamin ketenangan dan kegairahan bekerja pegawai negeri dan akan mendorong pegawai negeri untuk bekerja dengan lebih produktif, ter-tib dan teratur sehingga pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan dapat terselenggara dengan lebih lancar.

a. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan di bidang kepe-gawaian

Sebelum diundangkannya Undang-undang No. 8 tahun 1974 ten-tang Pokok-pokok Kepegawaian, peraturan-peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian bukan saja jumlahnya banyak tetapi materinya pun sudah banyak yang tidak sesuai lagi dengan perkem -bangan keadaan, sehingga sangat menyulitkan bagi para pejabat di bidang kepegawaian dalam melaksanakan tugasnya.

Berhubung dengan itu selama Repelita II peraturan-peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian diusahakan penyederha-naannya dengan ketentuan sebagai berikut:

(i) Adanya suatu Undang-undang yang mengatur tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Hal itu telah terlaksana dengan diundang-kannya Undang-undang No. 8 pada tanggal 6 Nopember 1974.

(ii) Ketentuan pelaksanaannya yang bersifat mengatur dituangkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah. Sebagai pelaksanaan dari Undang-undang No. 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepega-waian telah dikeluarkan 31 buah Peraturan Pemerintah.

1156

Page 40: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

(iii) Ketentuan pelaksanaannya yang bersifat operasional dituangkan dalam bentuk Keputusan Presiden. Untuk ini telah dikeluarkan 21 buah Keputusan Presiden.

(iv) Petunjuk pelaksanaan teknis dituangkan dalam bentuk Keputusan atau Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara.Perincian dari peraturan-peraturan perundang-undangan tersebut

adalah sebagai tersebut dalam Tabel XX — 3.

E. Penyempurnaan dasar-dasar penyusunan formasi pegawai

Dalam rangka usaha menjamin penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan secara berdayaguna, berhasil guna dan berkelanjutan, maka telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1976 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil yang mene-tapkan dasar-dasar penyusunan formasi bagi satuan-satuan organisa -si Negara.

Tujuan penetapan dasar-dasar penyusunan formasi tersebut ada-lah agar masing-masing satuan organisasi Negara dapat mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang cukup, sesuai dengan beban kerja yang dipikulkan kepadanya. Dasar-dasar penyusunan formasi adalah :(i) Jenis pekerjaan,(ii) Sifat pekerjaan,(iii) Perkiraan beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang pegawai

dalam jangka waktu tertentu,(iv) Prinsip pelaksanaan pekerjaan,(v) Jenjang dan jumlah pangkat dan jabatan yang tersedia dalam sa -

tuan organisasi yang bersangkutan,(vi) Peralatan yang tersedia,(vii) Kemampuan keuangan Negara.

Sebagai langkah pertama ke arah itu maka sejak tahun anggaran 1976/77 telah diadakan inventarisasi jabatan, dengan maksud agar dapat diketahui jumlah dan jenis jabatan yang ada pada organisasi Negara. Untuk memudahkan penyusunan dan pencarian, maka jabatan yang ada pada organisasi Negara dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu jabatan struktural dan jabatan non-struktural. Selain dari

1157

Page 41: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX — 3PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TELAHDITETAPKAN SEBAGAI PERATURAN PELAKSANAAN

UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1974

BENTUK PERATURAN

NOMOR URUT

NOMOR TAHUN P E R I H A L

PERATURAN 1 20 1975 Wewenang Pengangkatan, Pemindahan,PEMERINTAH Dan Pemberhentian Pegawai Negeri

2 21 1975Sipil.Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil.

3 4 1976 Kedudukan Pegawai Negeri/Sipil Yang

4 5 1976Menjadi Pejabat Negara.Formasi Pegawai Negeri Sipil.

5 6 1976 Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.6 20 1976 Keanggotaan Pegawai Negeri Sipil Da-

7 24 1976lam Partai Politik dan Golongan Karya

Cuti Pegawai Negeri Sipil.8 5 1977 Penyesuaian Pokok Pensiun Bekas Pe-

9 7 1977

gawai Negeri Sipil, Janda/Duda, DanAnak Yatim Piatunya di Propinsi IrianJava.peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.

10 B 1977 Penetapan Pensiun Pokok Bekas Pega-

11 9 1977wai Negeri Sipil dan Janda/Duda.Perubahan atas peraturan Pemerintah

12 10 1977

Nomor 26 Tahun 1973 tentang Ke-dudukan Keuangan Presiden dan WakilPresiden Republik Indonesia.Perubahan atas Peraturan Pemerintah

13 11 1977

Nomor 17 Tahun 1977 tentang Ke-dudukan Keuangan Menteri NegaraRepublik Indonesia.Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 15 Tahun 1974 tentang Gaji/Gaji Kehormatan, Uang KehormatanKetua Wakil Ketua dan Anggota Lem-baga Tertinggi/Tinggi Negara.

1158

Page 42: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

1159

Page 43: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

BENTUK PERATURAN

NOMOR URUT

NOMOR TAHUN P E R I H A L

24 7 1978 Penyesuaian Pensiun Pokok Bekas Pe-

25 8 1978

jabat Negara Tertentu Dan Janda/Duda-nya Yang Telah Mencapai Usia 70(tujuh puluh) Tahun Sampai Dengan8O (delapan puluh) Tahun.

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

26 12 1978

Nomor 18 Tahun 1971 tentang Pam-berian Uang Bantuan Pensiun KepadaPara Penerima Pensiun/Tunjangan YangBersifat Pensiun.

Penghasilan Terendah Bagi Penerima

27 13 1978

Pensiun.

Pengangkatan Pegawai/Guru Sekolah

28 31 1978

Swasta Bersubsidi Menjadi PegawaiNegeri Sipil.

Pengangkatan Pegawai Lembaga Minyak

29 2 1979

dan Gas Bumi Menjadi Pegawai NegeriSipil.

Penyesuaian Pensiun Pokok Pensiunan

30 3 1979

Pegawai Negeri Sipil dan PensiunanJanda/Dudanya.

Penyesuaian Pensiun Pokok Bekas Pe-

31 5 1979

jabat Negara Tertentu dan Janda/Dudanya.

Pengangkatan Pegawai Yang Bekerja

KEPUTUSAN 1 56 1974

Pada Pemerintah Propinsi Daerah Ting-kat I Timor Timur Menjadi PegawaiNegeri Sipil

Pembagian, Penggunaan, Cara Pemo-

PRESIDEN tongan, Penyetoran Dan Besarnya

2 28 1975

Iuran-iuran Yang Dapat Dipungut dariPegawai Negeri Sipi l, Pejabat Negara,Dan Penerima Pensiun.Perlakuan Terhadap Mereka Yang Ter

3 7 1977

libat G 30 S/PKI Golongan C.

Penyesuaian Pangkat Dan Gaji PokokPegawai Negeri Sipil Menurut PeraturanPemerintah Nomor 12 Tahun 1967 kedalam Peraturan Pemerintah Nomor 7Tahun 1977

1160

Page 44: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

1161

Page 45: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

pada kedua kelompok tersebut maka untuk kepentingan pengembangan lebih lanjut, jabatan-jabatan di bidang penelitian dikelompokkan ter -sendiri.

Menurut hasil inventarisasi jabatan maka jumlah jabatan yang telah terkumpul sampai akhir Repelita II adalah seperti diikhtisarkan dalam Tabel XX — 4. Usaha inventarisasi jabatan tersebut masih dilanjutkan. Sebagaimana diketahui inventarisasi jabatan diperlukan sebagai dasar dalam membuat uraian jabatan, penggolongan jabatan dan penilaian jabatan selanjutnya.

T A B E L X X - 4JUMLAH JABATAN YANG TERKUMPULSAMPAI DENGAN AKHIR REPELITA II

J A B A T A N

Instansi Jumlah Struktural.Non Struk-tural Khusus Penelitian

Departemen 27.200 17.261 8.548 1.391

Lembaga/tertinggi/Tinggi negara danLembaga pemerintahanNon departemen 18.783 4.639 10.914 3.230

Daerah Otonom 54.376 35.392 18.984 -

J U MLA H 100.359 57.292 38.446 4.261

1162

Page 46: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

c. Pengadaan dan pengangkatan pegawai Serta penyelesaian kepangkatan

Selama Repelita II telah diangkat sejumlah 522.035 orang calon/ pegawai negeri sipil dengan perincian sebagai berikut :

(i) tambahan pegawai untuk Departemen danLembaga 243.694 orang

(ii) Guru SD/Guru Agama Inpres 263.000 orang(iii) Tenaga medis dan para medis 15.341 orang

J u m 1 a h 522.035 orang

Menurut data hasil Pendaftaran Ulang Pegawai Negeri Sipil jumlah pegawai negeri sipil pada tanggal 1 Maret 1974 adalah 1.526.809 orang. Berdasarkan jumlah tersebut, maka pertambahan pegawai selama Repelita II adalah sebesar 34,19%.

Mengenai kepangkatan dapat dikemukakan bahwa selama Repe-lita II Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mem-perbaiki komposisi kepangkatan agar tidak terlampau banyak go-longan I dibandingkan dengan golongan II ke atas. Langkah-lang- kah yang telah diambil ialah dengan kebijaksanaan pengangkatan pegawai baru yang dititik-beratkan pada tenaga-tenaga ahli dan tenaga-tenaga kejuruan.

Kecuali itu telah dilakukan usaha-usaha agar pegawai negeri sipil dapat memperoleh kenaikan pangkat tepat pada waktunya. Dalam hubungan ini telah ditetapkan standardisasi formulir usul-usul kenaikan pangkat yang merupakan penyeragaman dan penyederhanaan administrasi. Juga telah diselenggarakan latihan-latihan agar tenaga-tenaga di bidang kepegawaian pada masing-masing departemen dan lembaga terampil dalam menyelesaikan tata usaha kepegawaian.

Sebagai hasil usaha itu maka pegawai negeri sipil yang meng -alami kenaikan pangkat dalam Repelita II berjumlah 618.779 orang, termasuk pegawai negeri sipil Daerah dan guru negeri yang diper -

1163

Page 47: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

bantukan pada Daerah Otonom. Dengan adanya kebijaksanaan di bidang pengangkatan pegawai baru dan usaha-usaha untuk memperlancar kenaikan pangkat, maka komposisi kepangkatan pegawai ne-geri sipil mengalami perubahan seperti dapat dilihat pada Tabel XX — 5.

TABEL XX — 5KOMPOSISI KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Menurut Keadaan

Golongan Apri l 1974 Apri l 1979

IV 0 ,38 % 0,50 %III 4,25 % 6,17 %

II 42,50 %' 54,33 %I 47,17 % 35,89 %

Non PGPS 5,70 % 3,21 %J U M L A H 100 % 100 %

d. Perbaikan penghasilan pegawai negeri dan pejabat Negara

Dalam periode 1974 — 1976 Pemerintah telah berusaha memperbaiki penghasilan pegawai negeri sipil dan pejabat Negara dalam batas-batas kemampuan keuangan Negara dengan memberikan tambahan tunjangan kerja, yaitu :(i) mulai 1 April 1974 diberikan tambahan tunjangan

kerja sebe- sar 400% dari gaji pokok sebulan,(ii) sejak 1 Januari 1975 diberikan tambahan

tunjangan kerja sebe-sar 900% dari gaji pokok sebulan,

1164

Page 48: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

(iii)sejak 1 April 1976 diberikan tambahan penghasilan untuk golongan I sebesar satu kali gaji pokok sebulan.

Page 49: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

GRAFIK XX – 1KOMPOSISI KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

1165

Page 50: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Dalam rangka usaha meningkatkan penghasilan dan mendorong kegairahan bekerja, maka peraturan gaji pegawai sebagaimana diatur di dalam Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1967 (PGPS 1968) di -sempurnakan dengan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1977 yang berlaku sejak 1 April 1977. Perbedaan pokok antara keduanya ada- lah sebagai berikut :

(i) Perbandingan gaji pokok antara yang terendah dan yang terting-gi menurut Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1967 adalah 1:25, sedang menurut Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1977 adalah 1:10.

(ii) Apabila menurut Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1967 gaji pokok relatif rendah, dan perbaikan penghasilan dititik-beratkan pada tunjangan, maka dalam Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1977 perbaikan penghasilan dititik beratkan pada gaji pokok Hal ini sangat menguntungkan bagi pensiunan karena pensiun pokok ditetapkan berdasarkan pada gaji pokok.

Usaha-usaha perbaikan penghasilan pegawai negeri sebenarnya telah mulai dilakukan sejak Orde Baru, khususnya dalam Repelita I. Usaha-usaha tersebut antara lain berupa penambahan gaji bulan ke-13 dan ke-14 untuk tahun 1969, pemberian tunjangan-tunjangan kerja masing-masing 50% dari penghasilan mulai 1 April 1970, 100% dari penghasilan mulai 1 April 1971, 100% dari penghasilan mulai 1 April 1972 dan lagi 100% dari penghasilan mulai April 1973.

Perkembangan perbaikan penghasilan rata-rata pegawai negeri sipil sejak tahun anggaran 1974/75 sampai dengan tahun anggaran 1978/79 adalah sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XX — 6, se -dangkan sebagai perbandingan disajikan pula kenaikan penghasilan rata-rata pegawai negeri sipil dari sebelum April 1970 sampai de-ngan tahun 1973/74 sebagaimana tercantum pada Tabel XX — 7.

Adapun perbaikan penghasilan Pejabat Negara yang disesuaikan dengan perbaikan penghasilan rata-rata pegawai negeri sipil dapat dilihat pada Tabel XX — 8.

1166

Page 51: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABLE XX - 6

PERBAIKAN PENGHASILAN RATA - RATA PEGAWAI NEGERI SIPILDARI TAHUN 1974/75 S/D TAHUN 1978/79

1167

Page 52: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX - 7

KENAIKAN PENGHASILAN RATA-RATA PEGAWAI NEGERI SIPIL

DARI TAHUN SEBELUM 1970 s/d 1973/5974

1168

Page 53: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

T A B E L XX- 8PERBAIKAN PENGHASILAN RATA-RATA PEJABAT NEGARA

DARI TAHUN 1974/1975 s/D 1978/1979

1169

Page 54: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

e. Perbaikan penghasilan pensiun

Sejalan dengan peningkatan penghasilan pegawai negeri sipil, maka Pemerintah memberikan penambahan penghasilan bagi pensi -unan dengan cara menambah Uang Bantuan Pensiunan (UBP), yaitu:

(i) Sejak April 1974 Uang Bantuan Pensiun tersebut ditambah se -besar 40%. yaitu dari 95% menjadi 135% dari penghasilan.

(ii) Sejak Januari 1975 Uang Bantuan Pensiun tersebut ditambah lagi sebesar 135% sehingga menjadi 270% dari penghasilan, de-ngan ketentuan penghasilan terendah adalah Rp 4.000,—.

(iii) Sejak April 1977 Uang Bantuan Pensiun bagi pensiunan sebelum 1 Januari 1977 ditambah sebesar 230%, yaitu dari 270% men- jadi 500% dari penghasilan dengan ketentuan penghasilan teren - dah adalah Rp 7.500,—.

(iv) Sejak April 1978 Uang Bantuan Pensiun bagi pensiunan sebe-lum 1 Januari 1977 ditambah sebesar 300% sehingga menjadi 800% dari penghasilan, dengan ketentuan penghasilan terendah adalah Rp 10.000,

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1977 Se- jak 1 April 1977 maka penghasilan pensiunan bertambah besar pula, karena gaji pokok adalah sebagai dasar penentuan besarnya pen - siun pokok. Sesuai dengan kemampuan keuangan Negara maka Pe -merintah telah mengadakan penyesuaian pensiun pokok bagi pensi -unan pegawai negeri sipil yang dipensiunkan sebelum Januari 1977 ke dalam pensiun pokok berdasarkan Peraturan Gaji baru secara ber-tahap sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XX — 9.

Perbaikan penghasilan bekas pejabat Negara disesuaikan dengan perbaikan penghasilan pensiunan pegawai negeri sipil.

Perincian perbaikan penghasilan pensiun pegawai negeri sipil adalah sebagaimana terlihat dalam Tabel XX — 10 sedangkan per -baikan penghasilan pejabat Negara adalah sebagaimana terlihat dalam Tabel XX — 11.

1170

Page 55: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

T A B E L X X - 9

PENYESUAIAN PENSIUN POKOK BAGI PENSIUNAN

YANG DIPENSIUNKAN SEBELUM JANUARI 1977

Catatan: Dalam angka ini belum termasuk pensiunan Pegawai Perusahaan Negara Tertentu sebanyak 46.793 orang

f. Penyempurnaan tata usaha kepegawaian

Dalam rangka usaha mendapatkan data kepegawaian yang leng-kap dan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai landasan bagi pem -binaan dan penyusunan tata usaha kepegawaian yang tertib dan tera-tur maka dalam tahun 1974 telah diadakan Pendaftaran Ulang Pegawai Negeri Sipil. Sejak itu setiap mutasi kepegawaian yang mengakibatkan perubahan data kepegawaian dicatat dengan teliti.

Dengan adanya tata usaha kepegawaian yang tertib maka data kepegawaian yang diperlukan dapat ditemukan dalam waktu yang re-latif singkat. Data kepegawaian yang disusun dengan tertib dan teratur

1171

Page 56: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX – 10PERBAIKAN PENGHASILAN RATA-RATA PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DARI TAHUN 1974/75 s/d 1978/79

1172

Page 57: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

GRAFIK XX – 3PERBANDINGAN PENGHASILAN RATA-RATA PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

ANTARA TAHUN 1974 DAN TAHUN 1979

1173

Page 58: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

(Sambungan Grafik XX – 3)

1174

Page 59: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX – 11PERBAIKAN PENGHASILAN RATA-RATA PENSIUNAN BEKAS PEJABAT NEGARA

DARI TAHUN 1974/75 s/d 1978/79

1175

Page 60: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

dan dipelihara secara terus-menerus merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan pembinaan pegawai negeri sipil berdasarkan sistem ka rier dan sistem prestasi kerja. Oleh karena itu pemeliharaan dan pe -ngembangan tata usaha kepegawaian akan terus ditingkatkan.

Berdasarkan hasil Pendaftaran Ulang Pegawai Negeri Sipil yang kemudian disempurnakan data-datanya dengan hasil pencatatan data kepegawaian selama lima tahun Repelita II jumlah dan komposisi Pegawai Negeri Sipil adalah sebagaimana tersebut dalam Tabel XX — 12.

g. Peningkatan kemampuan manajemen para pejabat serta pening-katan ketrampilan dan produktivitas kerja pegawai

Bersamaan dengan penyempurnaan di bidang kelembagaan dan ketatalaksanaan, telah dilakukan pula usaha peningkatan kemampuan dan ketrampilan pegawai negeri sebagai unsur utama aparatur peme -rintah melalui berbagai program pendidikan dan latihan, baik yang bersifat luar jabatan (pre-service) maupun dalam jabatan (in-service). Untuk lebih teratur dan terarahnya pelaksanaan pendidikan dan la -tihan pegawai negeri, maka telah ditegaskan tentang tanggungjawab fungsional pendidikan dan latihan. Tugas dan tanggungjawab atas pembinaan pendidikan dan latihan pegawai negeri diberikan kepada LAN.

Di antara program-program pendidikan dan latihan pegawai ne -geri tersebut yang terutama ialah program pendidikan dan latihan administrasi umum tingkat atas yang bersifat regular bagi para pe -gawai negeri yang memegang jabatan kunci dalam organisasi aparatur Pemerintah pada Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi (SESPA). SESPA mempunyai tujuan utama :

(i) memperluas cakrawala pandangan serta meningkatkan penge- tahuan ketrampilan,

(ii) mengadakan perbaikan sikap dan kepribadian para peserta guna meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan agar lebih dapat mengabdikan dirinya kepada Negara dan rakyat;

1176

Page 61: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX – 12KOMPOSISI PEGAWAI NEGERI SIPIL

1177

Page 62: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

(iii) mengusahakan tenaga Pimpinan yang berkemampuan memim- pin, membina organisasi serta mengembangkan tugasnya berda - sarkan prinsip-prinsip manajemen yang efektif dan rasional.SESPA Inter-Departmental yang diselenggarakan oleh LAN

sampai akhir tahun Repelita II telah menyelesaikan 17 angkatan de -ngan jumlah lulusan sebanyak 549 orang yang berasal dari berbagai instansi Pemerintah, baik di tingkat Pusat maupun Daerah.

Di samping itu Departemen-departemen juga telah menyeleng -garakan SESPA bagi pegawai Departemen masing-masing. Jumlah SESPA-SESPA Departemen yang telah diselenggarakan sampai akhir tahun anggaran 1978/79 seluruhnya 77 angkatan dengan jumlah lu -lusan sebanyak 2.225 orang. Perincian untuk masing-masing Depar -temen adalah seperti tercantum pada Tabel XX — 13.

Program pendidikan dan latihan pegawai lainnya yang perlu di -kemukakan adalah Program Perencanaan Nasional (PPN) yang di -maksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan berbagai tek- nik yang diperlukan dalam perencanaan maupun pelaksanaan pemba-ngunan. Program tersebut yang diselenggarakan sejak tahun 1974/75 sampai akhir tahun anggaran 1978/79 seluruhnya adalah 5 angkatan dengan jumlah lulusan 271 orang yang terdiri dari pejabat-pejabat dari unit-unit perencanaan baik Pusat maupun Daerah.

Selain daripada itu selama Repelita II telah diselenggarakan berbagai kursus-kursus regular lainnya untuk meningkatkan kemampuan teknis pegawai dalam bidang-bidang tertentu oleh berbagai Departe-men/Lembaga Pemerintah. Dalam hubungan ini perlu disebutkan pula penyelenggaraan pendidikan latihan pegawai di bidang administrasi pembangunan, yaitu kursus-kursus sistem pengendalian proyek dan kursus-kursus pengawasan pembangunan untuk tenaga-tenaga penga-wasan dari Inspektorat Jenderal pada berbagai Departemen.

Sebagai pelengkap pendidikan dan latihan di dalam negeri maka guna mencapai hasil yang lebih baik telah dikeluarkan berbagai pe-doman penyelenggaraan pendidikan dan latihan pegawai negeri, de -mikian pula telah diusahakan penyempurnaan prosedur-prosedur pe -nunjukan serta pengiriman pegawai untuk belajar di luar-negeri.

1178

Page 63: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX - 13JUMLAH ANGKATAN DAN LULUSAN SESPA

DEPARTEMENTAHUN 1974/75 s/d TAHUN 1978/79

Departemen Jumlah Angkatan Jumlah Lulusan

Departemen Dalam Negeri 4 angkatan 121 orang

Departemen Luar, Negeri 5 angkatan 129 orang

Departemen Hankam 4 angkatan 141 orang

Departemen Kehakiman 5 angkatan 130 orang

Departemen Penerangan 4 angkatan 90 orang

Departemen Perdagangan den Koperasi 3 angkatan 75 orang

Departemen Pertanian 4 angkatan 83 orang

Departemen Perindustrian 6 angkatan 194 orang

Departemen Pekerjaan Umum 8 angkatan 288 orang

Departemen Perhubungan 10 angkatan 276 orang

Departemen Pendidikan den Kebudayaan 6 angkatan 168 orang

Departemen Kesehatan 2 angkatan 79 orang

Departemen Agama 4 angkatan 109 orang

Departemen Sosial 3 angkatan 68 orang

Departemen Tenaga Kerja danTransmigrasi 9 angkatan 274 orang

Jumlah : 77 angkatan 2.225 orang

1179

Page 64: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

h. Usaha lain di bidang pembinaan pegawai

Untuk pembinaan aparatur yang bersih dan berwibawa sebagai alat dan sarana penting dalam proses pembangunan maka Pemerintah telah menempuh berbagai kebijaksanaan dan upaya untuk meningkatkan jiwa karsa, disiplin dan etika kepegawaian dan lain-lain yang akan lebih mempertinggi efisiensi dan efektifitas kerja. Pejabat dan pegawai negeri adalah pelayan masyarakat dan bukan sebaliknya, masyarakat harus melayani mereka. Oleh karena itu diusahakan agar pegawai negeri tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat.

Langkah-langkah yang telah diambil Pemerintah untuk mem-pertinggi citra masyarakat terhadap aparatur Pemerintah dan kewi-bawaannya adalah :

(i) Masing-masing Menteri dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen diwajibkan mengadakan penilaian atas kemam- puan, kecakapan dan hasil karya pejabat-pejabat di lingkungan- nya masing-masing;

(ii) Tiap Pejabat Negara/pegawai negeri diwajibkan untuk mengisi Daftar Kekayaan Pribadi yang pelaksanaannya ditetapkan pada bulan Agustus tiap tahun;

(iii) Tiap pejabat Negara/pegawai negeri diwajibkan untuk menyam-paikan laporan tentang pembayaran pajak-pajak pribadi;

(iv) Untuk menghimpun dan membina seluruh pegawai negeri di luar kedinasan guna lebih meningkatkan pengabdiannya dalam me-ngisi kemerdekaan dan pelaksanaan pembangunan telah dibentuk suatu wadah dalam bentuk Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) dengan Keputusan Presiden No. 82 tahun 1971;

(v) Dalam rangka pendayagunaan aparatur negara dan kesederhana-an hidup telah ditetapkan larangan judi bagi pegawai negeri (Inpres 13 tahun 1973) pembatasan kegiatan pegawai negeri

1180

Page 65: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

(Keppres 10 tahun 1974) dan pembatasan kegiatan pegawai negeri dalam usaha swasta (PP 6/1974).Sementara itu meskipun telah dicapai hasil nyata dalam kemam-

puan pelaksanaan tugas pemerintahan, nampaknya hal ini belum di -ikuti secara serasi dan seimbang oleh kemajuan atau peningkatan di biding pengawasan, sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pe-laksanaan tugas sementara orang dalam aparatur Pemerintah yang pada hakekatnya dapat menimbulkan pemborosan-pemborosan. Oleh karena itu pada pertengahan tahun 1977 Pemerintah melancarkan Operasi Tertib (Opstib) agar dapat diambil tindakan penertiban ter -hadap penyimpangan-penyimpangan dan pemborosan-pemborosan yang terjadi sehingga tidak mengganggu atau menghambat pemba -ngunan nasional. Operasi Tertib bertujuan untuk memberantas segala bentuk penyimpangan pelaksanaan tugas, antara lain pungutan-pu -ngutan liar yang sifatnya membebani negara, masyarakat dan dunia usaha, dan lain sebagainya. Bersamaan dengan Operasi Tertib di -kembangkan pula pengawasan yang melekat, yaitu pengawasan oleh unsur pimpinan terhadap bawahannya dalam pelaksanaan tugas. Berkenaan dengan ini pelaksanaan pengawasan selama 2 tahun ter -akhir ini semakin mantap, di mana prakarsa mengungkapkan, me-neliti dan menyelesaikan kasus-kasus dilaksanakan.

Dalam rangka meningkatkan pegawai negeri dalam pengabdian-nya kepada Negara dan masyarakat maka dengan Instruksi Presiden No. 10 tahun 1978 telah mulai diadakan penataran terhadap segenap pegawai negeri termasuk pegawai perusahaan milik negara untuk mendalami Ketetapan-ketetapan MPR tahun 1978, terutama Ketetap-an tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetia Pancakarsa) dan Garis-garis Besar Haluan Negara, sehingga dengan demikian setiap pegawai dapat menghayati dan mengamal-kannya dengan lebih baik serta mampu menyebarluaskannya di ling -kungannya masing-masing. Penataran dilakukan secara bertingkat, yaitu penataran-penataran tingkat nasional, tingkat instansi Pusat, tingkat Propinsi, tingkat Kabupaten/Kotamadya dan tingkat Keca -matan.

1181

Page 66: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Langkah-langkah penyelenggaraan penataran pegawai negeri kemudian dilanjutkan dengan penyelenggaraan penataran untuk masyarakat di luar pegawai negeri.

Sehubungan dengan itu dengan Keputusan Presiden Nomor 10 tahun 1979 telah dibentuk Badan Pembinaan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang secara khusus bertugas melaksanakan pembinaan pendidikan pelaksanaan Pedoman Peng-hayatan dan Pengamalan Pancasila. Dengan pembentukan BP6 ini dimaksudkan agar pendidikan tersebut dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya dan mampu memberikan hasil yang diharapkan, serta menumbuhkan karsa guna mengamalkan Pancasila secara nyata da-lam kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari. Badan ini merupakan suatu Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden.

7. Penyempurnaan tata hubungan kerja antara berbagai lem-baga.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk penyempurnaan adminis -trasi yang bersifat tata hubungan kerja institusional maupun prose-dural secara terus menerus. Dalam Repelita I perbaikan tata hubungan kerja antar lembaga meliputi berbagai bidang, antara lain perencanaan pembangunan, penyelenggaraan administrasi pembiaya-an pembangunan, administrasi perdagangan luar negeri, tatacara penanaman modal, peningkatan produksi dan pengadaan pangan, penyelenggaraan program keluarga berencana, pengelolaan pelabuh -an, administrasi bantuan luar negeri dan program-program pem -bangunan yang diprioritaskan. Dalam Repelita II usaha-usaha penyempurnaan tersebut dilanjutkan dan disamping itu juga diusaha -kan penyempurnaan tata hubungan kerja antara berbagai badan/ lembaga Pemerintah dalam bidang-bidang yang diprioritaskan da- lam Repelita II.

Berbagai tata hubungan kerja telah dilembagakan dalam sebuah badan koordinasi sepert i Badan Koordinasi Bimas (Keppres 6 tahun

1182

Page 67: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

1979), Badan Pengembangan Pembangunan Daerah Transmigrasi (Keppres 29 tahun 1974) yang telah disempurnakan menjadi Badan Koordinasi Penyelenggaraan Transmigrasi (Keppres 26 tahun 1978), Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda (Keppres 23 tahun 1979), dan bahkan dalam bentuk lembaga yang langsung bertanggungjawab kepada Presiden seperti Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (Keppres 38 tahun 1978) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (Keppres 53 ta- hun 1977).

Disamping itu pada tiap Keputusan Presiden mengenai kedudukan, tugas pokok, fungsi dan tatakerja Menteri Negara selalu ada ketentuan mengenai tugas pokok koordinasi yang antara lain meliputi penentuan tata hubungan kerja antara instansi-instansi yang dikoor-dinasikan. Pengangkatan 7 orang Menteri yang tidak memimpin sua- tu Departemen yang terdiri dari 3 orang Menteri Koordinator yang ber -tugas mengkordinasikan bidang-bidang kegiatan tertentu serta 4 orang Menteri Negara yang mempunyai bidang tugas tertentu yang tidak tertampung dalam atau melampaui bidang tugas sesuatu Departemen, demikian pula pengangkatan 6 orang Menteri Muda dalam Kabinet Pembangunan III didasarkan atas pertimbangan bahwa dengan ada -nya kesatuan pikiran dan kerjasama yang erat akan menjamin ber hasilnya pelaksanaan tugas-tugas pembangunan nasional, terutama di bidang-bidang tertentu yang dianggap mendesak dan harus ditangani lebih intensif dalam Repelita III.

Berbagai penyempurnaan tata hubungan kerja juga terlihat dalam bentuk badan-badan yang diadakan oleh beberapa Menteri serta dalam bentuk Surat-surat Keputusan Bersama beberapa Menteri mengenai pedoman pelaksanaan pembangunan untuk berbagai bentuk bantuan kepada Daerah.

Pengembangan tata penyelenggaraan hubungan kerja dalam dan antar lembaga Pemerintah secara serasi ditujukan pula untuk dapat mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara lebih baik, khususnya untuk menunjang perencanaan operasional tahunan. Dalam rangka ini misalnya secara terus-menerus dilakukan penyem-

1183

Page 68: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

purnaan kelembagaan, tatacara mengidentifikasikan, merencanakan, menyusun program pelaksanaan dari berbagai program dan proyek pembangunan. Kemudian juga lebih diserasikan proses perencanaan dengan proses penganggarannya. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan telah ditingkatkan secara terus-menerus tata hubungan kerja yang lebih terpadu serta kemampuan manajemen. Penyempurnaan pengendalian program-program dan proyek-proyek pembangunan dilakukan dengan sistem pengendalian yang meliputi tatacara pelaporan, evaluasi dan pengambilan tindakan-tindakan korektif atau penyesuaiannya.

8. Penyempurnaan tatakerja dan penertiban administrasiBerbagai usaha telah pula dilakukan untuk

penyempurnaan dan penertiban dalam tatakerja, antara lain di bidang administrasi keuangan, administrasi pengerahan, penerimaan Negara, administrasi materiil dan pengelolaan perlengkapan, inventarisasi kekayaan Nega- ra, tatacara perijinan, pengawasan, kearsipan dan lain sebagainya.

Berbagai penyempurnaan tatakerja selama Repelita II antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Administrasi keuangan dan administrasi penerimaan

NegaraSebagai usaha untuk lebih memperlancar arus

penyetoran pendapatan Negara yang dilakukan secara teratur dan pelaporan secara berkala, serta untuk meningkatkan fungsinya sebagai penyalur pembiayaan maka telah diadakan penyempurnaan organisasi Direktorat Jenderal Anggaran. Mulai tahun 1184

Page 69: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

1976/77 instansi penyalur pembiayaan yang disebut KBN telah diubah menjadi Kantor Perbendaharaan Negara (KPN) dan Kantor Kas Negara (KKN). Dengan maksud meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang bertalian dengan penerimaan dan pembayaran uang Negara, serta juga untuk melancarkan pembiayaan pembangunan, KBN yang berjumlah 67 sampai pada tahun 1975/76 menjadi 68 KPN dan 86 KKN sejak tahun 1976/77.

Demikian pula pada tahun anggaran 1976/77 telah dibentuk 11 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran, yaitu di Medan, Pa-

Page 70: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

dang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Ujung Pandang dan Jayapura yang juga dimaksudkan untuk memperlancar proses pembiayaan, terutama pembiayaan pem-bangunan. Dengan adanya Kanwil DJA di berbagai wilayah maka masalah pembiayaan di wilayah yang bersangkutan yang semula harus diselesaikan di Pusat sekarang sebagian sudah dapat diselesaikan di Kanwil DJA yang bersangkutan.

Juga pada tahun 1976/77 sebagai usaha pembinaan suatu sistem administrasi keuangan yang terpadu dalam rangka menunjang peren -canaan, pelaksanaan dan pengendalian APBN, pada Departemen Keuangan telah dibentuk Pusat Analisa Informasi Keuangan yang operasinya dilakukan dengan sistem komputer Univac 1106. Dengan sistem komputer tersebut diolah data impor, ekspor, cukai tembakau, penyusunan dan realisasi anggaran, administrasi bantuan dan hutang-hutang luar negeri serta arus uang melalui Kas-kas Negara.

Dewasa ini juga diolah data di bidang perpajakan yang meliputi pajak pendapatan/perseroan dan pajak kekayaan, pengendalian in -vestasi badan-badan usaha Negara dan inventarisasi kekayaan Negara.

Untuk lebih mengembangkan dan menyempurnakan pelaksanaan sistem informasi keuangan maka dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 212/KMK.01/1978 tahun 1978 telah dibentuk Komisi Pengarah Proyek Pengembangan Sistem Informasi Keuangan (PPSIK) dengan tugas merumuskan pokok-pokok pengembangan sistem informasi ke -uangan dengan dukungan komputer dan koordinasi serta pengarahan kegiatan Team Teknis PPSIK.

Dengan beroperasinya sistem komputer di Departemen Keuangan maka diharapkan tugas pengawasan proyek-proyek pembangunan lebih dapat disempurnakan.

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta pengamanan penerimaan Negara, maka selama Repelita II telah dila- kukan berbagai perbaikan dalam sistem perpajakan serta perbaikan aparatur dan intensifikasi daripada penerimaan negara di bidang per-pajakan (termasuk bea cukai) dan penertiban-penertiban di bidang

1185

Page 71: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

non-tax. Peningkatan penerimaan Negara diusahakan dengan memperluas wajib pajak tanpa melepaskan azas keadilan dan kewajaran serta tetap berorientasi untuk tidak mengurangi hasrat ataupun kegairahan berusaha. Sesuai dengan itu maka dalam rangka usaha peningkatan pendapatan Negara, Departemen/Lembaga/Instansi/ Perusahaan milik Negara dikenakan kewajiban untuk menyampaikan bahan-bahan keterangan untuk keperluan perpajakan kepada Departemen Keuangan. Di bidang organisasi telah diperluas aparat pajak dengan pembentukan kantor-kantor inspeksi yang baru, yaitu Kantor Inspeksi Pajak Kisaran, Tanjung Pinang dan Serang.

Kecuali itu telah dihapuskan pungutan Cess mulai tahun anggaran 1976/77. Sebagaimana diketahui Cess adalah pungutan yang dikenakan terhadap beberapa komoditi tertentu yang diantar-pulaukan dan diekspor. Proyek-proyek yang mendapat pembiayaan dari dana Cess diusahakan di tampung, dan diintegrasikan ke dalam proyek-proyek yang dibiayai oleh APBN atau APBD.

Pemerintah juga berusaha untuk memberantas penyelundupan yang merugikan Negara. Agar pemberantasan tersebut menjadi efektif, maka telah diadakan koordinasi yang lebih baik antara Departemen/ Lembaga serta ditingkatkan aparat pelaksanaannya. Oleh Kejaksaan Agung telah dibentuk suatu Team Operasi yang dinamakan Operasi 902 pada tahun 1976. Pelaksanaan operasi tersebut telah memberi pengaruh secara berarti terhadap penerimaan Negara dari sektor bea masuk barang-barang eks impor.b. Administrasi material dan pengelolaan perlengkapan

Administrasi perlengkapan Pemerintah 1186

Page 72: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari administrasi Negara, dan merupakan suatu sistem yang menyeluruh serta sejajar dengan administrasi keuangan negara. Administrasi perlengkapan menjadi semakin kompleks karena adanya dua macam tantangan, yaitu meningkatnya jenis maupun volume dan intensitas penggunaan peralatan dan perlengkapan serta kemajuan teknologi yang pesat. Dengan terserapnya sebagian dari APBN untuk belanja barang maka untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan perencanaan yang lebih mantap, pelaksanaan yang terarah dan pengelolaan yang tertib.

Page 73: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Dalam Repelita II perbaikan administrasi materiil terus diusaha -kan pada semua tahap, ialah tahap perencanaan kebutuhan, peng- adaan (procurement), distribusi, pemeliharaan, penentuan penghapusan dan transportasi. Sehubungan dengan ini team inter-departemental telah merumuskan rancangan pengelolaan/administrasi perlengkapan dan perbekalan yang lebih efisien, seragam dan terkoordinasikan. Untuk pembelian barang juga sejauh mungkin diusahakan adanya standardi sasi dan normalisasi. Oleh karena itu untuk beberapa jenis barang telah dikeluarkan ketentuan-ketentuan standardisasinya, misalnya untuk ken -daraan bermotor, gedung kantor dan rumah dinas. Standardisasi bagi berbagai jenis barang secara terus-menerus ditinjau dan diperluas.

Tatacara pengadaan material yang dibutuhkan oleh instansi-instansi Pemerintah juga mendapat perbaikan secara terus-menerus. Dalam kegiatan pembelian atau pemborongan maka proses pelelang-annya lebih diawasi dan ditertibkan, sehingga barang yang dibeli atau pekerjaan yang diborongkan sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya dan dengan demikian kebocoran keuangan Negara dapat dihindarkan.

Demikian pula telah dilakukan perbaikan inventarisasi barang-barang milik Negara/kekayaan Negara yang bersumber seluruhnya atau sebagian dari APBN sebagaimana disebutkan dalam Instruksi Presiden No. 3 tahun 1971. Diusahakan agar supaya inventarisasi dapat berfungsi sebagai informasi yang berguna untuk dasar pertim -bangan kebijaksanaan, terutama dalam bidang perencanaan kebutuhan perlengkapan Pemerintah.

c. Penyempurnaan kearsipan

Kegiatan-kegiatan dalam rangka usaha pembinaan dan pengem-bangan kearsipan, baik static maupun dinamis, telah ditingkatkan selama Repelita II. Usaha-usaha perbaikan dan penyempurnaan di bi-dang kearsipan diarahkan agar penyelenggaraan kearsipan di Indonesia menganut satu sistem kearsipan yang dapat dilaksanakan oleh seluruh instansi Pemerintah, baik di Pusat maupun di Daerah, sehingga ter-dapat keseragaman dalam penyelenggaraan kearsipan.

1187

Page 74: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Dalam Repelita II kegiatan-kegiatan di bidang kearsipan statis dititik beratkan pada penyediaan prasarana untuk menunjang kegiatan pengumpulan, penyimpanan dan perawatan arsip secara lebih baik. Sampai akhir Repelita II telah berhasil diselesaikan gedung penyim -panan arsip seluas 3.050 m 2, gedung restorasi dan reprografi seluas 1.000 m2, dan gedung kantor serta ruang seluas 1.500 m 2 beserta segala peralatan dan perlengkapannya. Gedung kompleks Arsip Nasional ini akan dilengkapi dengan pembangunan gedung berlantai 14 dengan luas 4.500 m2.

Selama ini telah berhasil dilakukan perluasan koleksi arsip/doku-men statis yang penting, baik yang diterima dari instansi-instansi Pemerintah maupun dari badan-badan atau perorangan serta yang berasal dari luar negeri. Koleksi arsip itu, baik dalam bentuk aslinya, mikro - film atau bentuk reproduksi lainnya, meliputi antara lain arsip-arsip Pemerintah Darurat RI (PDRI), arsip-arsip pengembalian Pemerintah Kerajaan Belanda, mikrofilm dari arsip-arsip mengenai Indonesia yang diperoleh dari PBB, mikrofilm dari arsip-arsip perorangan (koleksi Hatta dan tokoh-tokoh pergerakan lainnya) dan lain sebagainya. Selan -jutnya dalam rangka memperkaya khasanah kearsipan telah pula di -lakukan pengumpulan keterangan-keterangan tentang peristiwa- peristiwa sejarah nasional yang tidak terdapat dalam bentuk tulisan dengan cara merekam wawancara dengan para tokoh pejuang.

Mengenai kearsipan dinamis dapat dikemukakan bahwa sejak beberapa waktu yang lalu telah diperkenalkan sistem kearsipan pola baru yang menguraikan tentang teknik-teknik baru dalam perbaikan pengelolaan kearsipan Pemerintah. Usaha perbaikan dan penyempurna -an administrasi kearsipan dinamis tidak dapat dilepas dari usaha per -baikan administrasi Negara secara keseluruhan, karena kearsipan diperlukan untuk menunjang sistem informasi. Hal ini penting dalam rangka meningkatkan komunikasi di dalam suatu aparatur, antar apa-ratur dan antara aparatur dengan masyarakat.

Penyebarluasan sistem kearsipan pola baru kepada seluruh instansi Pemerintah dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan latihan (penataran) kearsipan, baik oleh Arsip Nasional maupun oleh Depar -

1188

Page 75: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

temen-departemen dan instansi-instansi Pemerintah lainnya di Pusat dan di Daerah.

Penyempurnaan kearsipan dinamis menghasilkan diterapkannya sistem kearsipan pola baru oleh sebagian besar instansi-instansi Peme-rintah. Pembinaan akan dilakukan secara terus-menerus agar sistem kearsipan tersebut makin mantap dan lebih Lancar dan tertib pene -rapannya.

D. SISTEM PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN DAN PENG-AWASAN

1. Pendahuluan

Sistem pembiayaan pembangunan yang bersumber pada keuangan Negara selama Repelita II telah mengalami berbagai penyempurnaan untuk lebih memperkokoh landasan kegiatan pembangunan. Penyem-purnaan terutama dilakukan dalam hal perencanaan proyek-proyek atau perencanaan penggunaan dana pembangunan, tata hubungan kerja antara lembaga-lembaga yang terlihat dalam kegiatan pembiayaan pembangunan serta pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran.

Dalam penyusunan anggaran sejak tahun 1967 Pemerintah menga-nut prinsip bekerja atas dasar kemampuan keuangan yang dapat dihim -pun dan melakukan kegiatan-kegiatan atas dasar disiplin anggaran. Oleh karena itu sejak tahun anggaran 1969/70 diusahakan penyusunan dan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Negara yang ber -imbang. Demikian pula diusahakan agar anggaran pembangunan dalam APBN mencerminkan pola-pola kebijaksanaan, prioritas-prioritas dan program-program daripada rencana pembangunan untuk tahun-tahun bersangkutan. Klasifikasi penyediaan biaya pembangunan dilakukan secara fungsional menurut program-program yang akan dilakukan. De-ngan demikian pembangunan berorientasikan dan diarahkan kepada pe-laksanaan program-program yang diperinci lagi dalam penyediaan biaya untuk tiap proyek. Pada pokoknya sistem pembiayaan ditujukan untuk mendukung pelaksanaan rencana pembangunan yang dituangkan dalam bentuk program serta proyek-proyek dalam satu tahun anggaran. De-ngan sistem pembiayaan seperti itu Pemerintah berusaha memperkem-

1189

Page 76: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

bangkan APBN ke arah "performance budgeting". Usaha ini terus di-tingkatkan selama Repelita II.

Dalam menyusun anggaran pendapatan dan belanja Negara Pe-merintah berpegang pada 4 prinsip, sebagai berikut :a. anggaran berimbang yang dinamis;b. dana-dana pembangunan dari dalam negeri harus makin besar;c. penentuan prioritas yang tepat;d. bekerja berdasarkan program yang terpadu.

Dengan mempertahankan prinsip anggaran berimbang yang dinamis maka Pemerintah mengusahakan terciptanya stabilitas yang dinamis yang merupakan prasyarat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebagai sarana peningkatan kesejahteraan lahir batin dari rakyat banyak menuju terwujudnya keadilan sosial.

Kebijaksanaan anggaran juga ditujukan untuk menciptakan pe-ningkatan dana-dana pembangunan dari dalam negeri berupa tabungan Pemerintah. Pelaksanaan kebijaksanaan tersebut telah mencapai sa - saran. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan-kenaikan dana-dana pem-bangunan dari dalam negeri sendiri dari tahun ke tahun.

Namun demikian dana-dana pembangunan masih merupakan suatu keterbatasan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu walaupun tabungan Pemerintah meningkat, penyediaan dana pembangunan tetap dilakukan atas dasar prioritas yang cermat.

Sebagai kelanjutan dari keharusan menentukan prioritas maka Pemerintah bekerja alas dasar program nasional dan bukan program departemen semata-mata. Hal ini semakin penting artinya sebab dalam gerak pembangunan yang makin saling berkaitan maka kerjasama antara departemen/lembaga bertambah panting bagi berhasilnya se-luruh rencana pembangunan.

Di samping usaha-usaha penyempurnaan dalam penyusunan ang-garan maka secara terus menerus diusahakan peningkatan kemampuan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan. De -mikian pula telah diadakan perbaikan dalam tatacara penyelenggaraan penyediaan anggaran. Selanjutnya dalam usaha lebih menyerasikan pembangunan yang bersifat nasional maupun yang akan dilaksanakan

1190

Page 77: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

oleh daerah-daerah, telah disempurnakan pula tatacara pembiayaan pembangunan pada tingkat daerah. Kemudian untuk dapat memberi dukungan kepada pembiayaan pembangunan, maka secara terus me -nerus diusahakan penyempurnaan sistem pembiayaan rutin, sistem penyediaan kredit yang disalurkan melalui perbankan serta sistem penyediaan dana untuk penyertaan modal Pemerintah dalam badan-badan usaha negara. Tujuan penyempurnaan ini adalah supaya penye -diaan biaya menjadi lebih terarah, wajar, tidak menghambat, tetapi tidak pula memberikan peluang bagi kebocoran-kebocoran.

Untuk dapat menilai pelaksanaan proyek telah dikembangkan sistem pengendalian yang memungkinkan identifikasi bagi tindakan-tindakan korektif secepatnya serta penyempurnaan perencanaan ber -ikutnya. Dalam sistem pengendalian yang telah dikembangkan itu di -ikut-sertakan Bappeda dalam pelaporan pelaksanaan proyek-proyek nasional sebagai pengujian silang.

Khusus mengenai pengawasan keuangan Negara selama Repelita II, secara terus-menerus diusahakan perbaikan-perbaikan dengan pe -nanggulangan terhadap kebocoran-kebocoran dan inefisiensi yang dila -kukan dengan cara pendekatan preventif maupun represif.

2. Penyusunan anggaran pembangunan

Setiap tahun sebelum RAPBN diajukan untuk ditelaah oleh DPR rancangan anggaran pembangunan disusun dan ditetapkan berdasarkan perkiraan tentang besarnya dana pembangunan yang dapat disediakan, khususnya tabungan Pemerintah dan dana bantuan luar negeri. Guna menjamin kelangsungan kegiatan pelaksanaan proyek-proyek, maka sistem yang memungkinkan penggunaan sisa anggaran pembangunan pada tahun-tahun yang lalu dalam tahun anggaran yang sedang ber -jalan, tetap dilaksanakan. Namun demikian penggunaan sisa anggaran pembangunan (SLAP) dalam tahun anggaran berikutnya dibatasi hing-ga selambat-lambatnya 3 tahun anggaran berturut-turut.

Perumusan proyek-proyek diusahakan secara terus-menerus lebih baik dan lebih terarah. Penyempurnaan dilakukan dengan perbaikan formulir Daftar Isian Proyek (DIP) serta tatacara pengisiannya. Demi-kian pula dalam perencanaan anggaran rutin, yang mulai tahun ang-

1191

Page 78: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

garan 1973/74 dilakukan melalui pengajuan Daftar Usulan Kegiatan (DUK) dan kemudian secara kongkrit dituangkan dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK). Sejak tahun pertama Repelita II anggaran pemba-ngunan yang semula terbagi dalam 3 bidang, yaitu Bidang Umum, Bidang Sosial dan Bidang Ekonomi, telah ditiadakan, akan tetapi alokasi pengeluaran telah diperluas menjadi 17 sektor dibandingkan dengan 13 sektor selama Repelita I. Ke 17 sektor tersebut ialah Sektor Pertanian dan Pengairan; Sektor Industri dan Pertambangan; Sektor Tenaga Listrik; Sektor Perhubungan dan Pariwisata; Sektor Perdagang-an dan Koperasi; Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Sektor Pem -bangunan Regional dan Daerah; Sektor Agama dan Kepercayaan ter -hadap Tuhan Yang Maha Esa; Sektor Pendidikan, Kebudayaan Na-sional dan Pembinaan Generasi Muda; Sektor Kesehatan, Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Sosial; Sektor Perumahan Rakyat dan Penyediaan Air Minum; Sektor Tertib Hukum dan Pembinaan Hu-kum; Sektor Pertahanan dan Keamanan Nasional; Sektor Penerangan dan Komunikasi; Sektor Pengembangan Ilmu, Teknologi, Penelitian dan Statistik; Sektor Aparatur Negara; dan Sektor Penyertaan Modal Pemerintah.

Perubahan 13 Sektor menjadi 17 Sektor tersebut merupakan penyesuaian dengan prioritas-prioritas serta pola-pola kebijaksanaan pembangunan sebagaimana telah digariskan untuk masa Repelita II. APBN selain didasarkan pada susunan 17 Sektor, yang diperinci dalam sub-sektor, program dan proyek, juga berdasar susunan 27 Bagian, yaitu bagian anggaran yang disediakan bagi Departemen/Lembaga. Dengan susunan seperti itu maka hubungan antara susunan Sektor (horisontal) dan susunan menurut Bagian atau Departemen/Lembaga (vertikal) terlihat dengan jelas.

Dalam susunan menurut Bagian di antaranya terdapat bagian anggaran yang karena sifatnya, dimasukkan dalam Bagian Pembiaya - an dan Perhitungan. Dalam bagian ini terdapat sejumlah anggaran pembiayaan melalui perbankan, pembiayaan untuk penyertaan modal Pemerintah dalam badan-badan usaha Negara, pembangunan di Irian Jaya dan Timor Timur, berbagai program bantuan kepada daerah dan lain sebagainya.

1192

Page 79: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Penyusunan rencana proyek tetap dituangkan dalam Daftar Isian Proyek (DIP) yang petunjuk-petunjuk pengisiannya dimuat dalam Lampiran Keputusan Presiden tentang Pedoman Pelaksanaan APBN. Sebagaimana diketahui DIP dimaksudkan sebagai program kerja se -suatu proyek untuk mencapai sasaran tertentu dalam jangka waktu setahun dengan memuat aspek kegiatan fisik yang harus dilakukan. serta kebutuhan biayanya. Formulir DIP telah mengalami berbagai: penyempurnaan, Tujuannya ialah untuk memenuhi kebutuhan akan. fleksibilitas dalam pelaksanaan sesuatu proyek dengan tidak melepas -kan pengarahan dan tujuan yang ingin dicapai serta adanya unsur-unsur untuk dapat dilaksanakannya pengawasan yang lebih baik. Dalam pelaksanaan APBN dianut adanya keluwesan dalam pengisian, DIP di mana informasi-informasi yang lebih terperinci dimuat dalam suatu "dokumen pembantu" dari DIP yang bersangkutan. Tiap tahun kepada pejabat-pejabat bersangkutan diberikan suatu pedoman peng -isian DIP yang selalu disempurnakan. Demikian pula disempurnakan. pedoman penilaian DIP untuk dipergunakan para pejabat Direktorat Jenderal Anggaran dan Bappenas yang berkepentingan. Dalam hal revisi DIP telah lebih banyak diberikan pelimpahan wewenang untuk perubahan/penggeseran hal-hal tertentu yang tidak mengubah kwalitas dan kwantitas fisik maupun jumlah pembiayaan secara keseluruhan. Demikian pula ketentuan pemrosesan revisi diusahakan sedemikian sehingga dapat dilakukan secara lebih cepat.

Dengan cara demikian diusahakan agar pelaksanaan proyek dapat dilakukan secara lebih lancar.

Dalam proses kegiatan seperti tersebut di atas juga usaha penye -rasian proyek-proyek yang memperoleh bantuan luar negeri dalam bentuk bantuan proyek/bantuan teknik terus ditingkatkan. Dengan demikian diusahakan terdapatnya hubungan yang lebih jelas antara pembiayaan rupiah dari anggaran pembangunan dengan pembiayaan, yang berasal dari bantuan proyek/bantuan teknik.

Usaha penyempurnaan penyusunan anggaran pembangunan juga disertai dengan usaha penyempurnaan penyusunan anggaran rutin. Susunan anggaran rutin sejak tahun 1973/74 telah disesuaikan sistema-tiknya dengan susunan anggaran pembangunan. Anggaran rutin tidak.

1193.

Page 80: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

lagi dibagi menurut Departemen/Lembaga semata-mata, melainkan juga menurut sektor-sektor. Perubahan tersebut mencerminkan orientasi kearah klasifikasi fungsional dan orientasi menurut kegiatan-kegiatan dalam penyusunan anggaran rutin. Pengusulan anggaran rutin mulai tahun anggaran tersebut dilakukan melalui pengajuan Daftar Usulan Kegiatan (DUK) yang kemudian, setelah kongkrit dan dise-tujui, dicantumkan dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK). Secara terus-menerus diusahakan agar supaya hubungan antara anggaran rutin dan anggaran pembangunan dapat lebih serasi, konsisten dan dukung-mendukung.

Praktek untuk mengadakan survai dan studi kelayakan yang mendahului dan melandasi penyusunan program-program dan proyek-proyek tetap diusahakan. Untuk meningkatkan kemampuan dalam persiapan program maupun proyek telah dilakukan berbagai pena - taran dalam perencanaan maupun analisa proyek, antara lain Program Perencanaan Nasional (PPN) yang memberikan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan teknik-teknik perencanaan, serta kursus-kursus lain yang diselenggarakan oleh berbagai Departemen/Lembaga.

Penyerasian hubungan institusional antara Direktorat Jenderal Anggaran dan Bappenas maupun dengan lembaga-lembaga pemerin -tahan lain selalu ditingkatkan. Hubungan tersebut diatur sedemikian rupa sehingga terdapat kesesuaian jadwal waktu antara penyusunan anggaran dan perencanaan tahunan, keseragaman dalam pengolahan .dan penilaian DIP, kerjasama dalam pengelolaan pelaksanaan ang -garan dan lain sebagainya.

Usaha penyempurnaan penyusunan anggaran pembangunan juga dikaitkan dengan usaha penyempurnaan administrasi keuangan Daerah, terutama dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 48 tahun 1973 tentang Pedoman Penyelenggaraan Keuangan Daerah. Antara lain telah dilakukan penyempurnaan di mana biaya program bantuan kepada Daerah yang disediakan dalam Bagian XVI APBN dimasukkan dalam APBD daerah tingkat I dan tingkat II. Dengan demikian digunakan prinsip saling mengisi antara sumber-sumber keuangan negara dan sumber-sumber pendapatan daerah sendiri.

1194

Page 81: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

3. Prosedur Pelaksanaan Anggaran Pembangunan

Prosedur pelaksanaan APBN dituangkan dalam suatu Keputusan Presiden, dan untuk tahun-tahun Repelita II telah dikeluarkan Keputusan-keputusan Presiden berturut-turut No. 17 untuk tahun. 1974/75, No. 7 tahun 1975/76, No. 14 untuk tahun 1976/77 dan No. 12 untuk tahun 1977/78 dan 1978/79. Dalam tiap Keputusan Presiden tersebut terdapat penyempurnaan-penyempurnaan, jika dibandingkan. dengan pedoman pelaksanaan APBN sebelumnya. Walaupun demikian pada dasarnya prosedur tetap berpegang pada pola-pola kelancaran. pelaksanaan penyediaan anggaran tanpa meninggalkan keterarahan . dan unsur-unsur pengawasan.

Seperti telah dikemukakan usaha penyempurnaan meliputi ber-bagai ketentuan pelaksanaan. Pengisian serta penilaian DIP tiap tahun mengalami perbaikan. Juga ketentuan revisi DIP telah diatur lebih luwes, ialah hanya revisi DIP yang sifatnya prinsipil tetap dilakukan di tingkat Pusat, sedangkan revisi DIP lainnya dapat diselesaikan pada Kanwil DJA di wilayahnya masing-masing. Demikian pula waktu pemberian persetujuan atau penolakan dibatasi selambat-lambatnya 1 bulan setelah diterimanya usul perubahan/pergeseran, sedang dalam penggunaan biaya untuk jenis-jenis pengeluaran tertentu di dalam sesuatu kegiatan proyek diadakan fleksibilitas.

Selain itu telah pula diadakan perubahan dalam batas beban tetap dan beban sementara. Batas Uang Untuk di-Pertanggungjawab- kan (UUDP) yang pada tahun 1974/75 sebesar Rp. 500.000,—, telah dinaikkan sejak tahun 1975/76 menjadi Rp. 2.000.000,—. Demikian pula batas lelang (pelaksanaan pekerjaan oleh pihak ketiga/pembelian barang dari leveransir yang harus dilakukan melalui tender) yang pada tahun 1974/75 adalah sebesar Rp. 2.000.000,— dinaikkan sejak tahun 1975/76 menjadi sebesar Rp. 5.000.000,—. Sehubungan dengan pelaksanaan pemborongan/pembelian tersebut telah ditentukan peng -utamaan kontraktor/leveransir lokal serta pengutamaan hasil produksi dalam negeri. Di samping itu berdasarkan keputusan Menteri/Ketua Lembaga yang bersangkutan pekerjaan lanjutan dengan persyaratan tertentu dapat dikerjakan oleh kontraktor yang sama. Perbaikan

1195

Page 82: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

penting lain di bidang pelelangan ialah mengenai ketentuan-ketentuan tugas panitia lelang, berita acara penunjukan, pengumuman pemenang pelelangan, dan lain-lain.

Formulir Surat Keputusan Otorisasi (SKO) juga mengalami penyempurnaan. Sejak tahun 1976/77 bentuk dan isi SKO telah di .

sederhanakan, yaitu hanya terdiri dari 1 lembar. Kemudian dari pada itu Departemen/Lembaga diperkenankan untuk menerbitkan SKO bagi setiap proyek yang telah disyahkan. Demikian pula Kantor Perben- daharaan Negara (KPN) telah diberi 3 hari dalam penelitian Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diajukan atas dasar SKO yang diterbitkan oleh Departemen/Lembaga. Apabila Surat Perintah Mem-bayar (SPM) sebagai lanjutan SPP tidak dapat diterbitkan dalam batas waktu tersebut maka KPN memberikan laporan secara tertulis menge-nai sebab-sebab dan menyampaikannya kepada pimpinan proyek yang bersangkutan.

Mengenai proyek-proyek yang memperoleh pembiayaan berupa .bantuan luar negeri dari anggaran pembangunan, tetap diberlakukan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Keputusan Presiden No. 28 .tahun 1972 dan juga didasarkan atas Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-703/MK/I/1971. Sedang bagi bantuan luar negeri yang tidak ,termasuk dalam (untuk) anggaran pembangunan, berlaku landasan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-85/MK/I/3/1973.

Usaha-usaha penyempurnaan telah dilaksanakan pula dalam pe-doman penyediaan dana bantuan kepada Daerah.

Mulai tahun 1974/75 dilaksanakan program bantuan pembangun- an Daerah Tingkat I untuk mengganti alokasi SPP ADO yang dilaku- kan atas dasar Instruksi Presiden No. 7 tahun 1974 s e r t a pengganti pungutan Cess.

Program-program bantuan yang lain, yaitu Program Bantuan Pem -bangunan Desa, Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II, Program Bantuan Pembangunan untuk Sekolah Dasar serta Program Bantuan Pembangunan untuk Sarana Kesehatan, selama Repelita II telah mengalami peningkatan penyediaan dana pada tiap tahunnya; demikian pula penyempurnaan pedoman-pedoman pelaksanaannya .

1196

Page 83: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Mengingat cukup berhasilnya pelaksanaan proyek-proyek dari program-program bantuan tersebut sebagai usaha pemerataan pemba-ngunan, maka mulai tahun 1976/77 program-program bantuan telah diperluas dengan Program Bantuan Penghijauan dan Reboisasi serta Bantuan Kredit Pembangunan dan Pemugaran Pasar di tiap Daerah Tingkat II.

Di samping program-program bantuan di alas terdapat pula prog-ram-program bantuan pembuatan lapangan udara perintis, bantuan pembangunan kembali akibat bencana alam dan beberapa bantuan lain.

Program-program bantuan kepada Daerah yang lebih dikenal de -ngan istilah Program Inpres telah merangsang untuk mempercepat lajunya pertumbuhan serta perkembangan di berbagai bidang pemba-ngunan, baik ekonomi maupun sosial daerahnya masing-masing.

4. Pengendalian pelaksanaan proyekDalam tiap Keputusan Presiden tentang Pedoman Pelaksanaan

APBN terdapat ketentuan bahwa tahun anggaran berlaku dari tanggal 1 April tahun bersangkutan sampai dengan tanggal 31 Maret tahun be -rikutnya. Ketentuan tersebut menjadi pedoman bagi pimpinan proyek dalam pelaksanaan proyek untuk selalu berusaha melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tahap-tahap baik kegiatan fisiknya maupun ke -giatan pembiayaan sebagaimana telah dituangkan dalam DIP dari Pro-yek yang bersangkutan. Namun tidak jarang terjadi bahwa dalam pelaksanaan timbul hal-hal yang semula tidak diduga yang mengham-bat kelancaran.

Untuk mengikuti serta nilai apakah kegiatan pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan/atau peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. maka diadakan sistem pengendalian yang me-mungkinkan identifikasi masalah-masalah guna diadakan tindak lanjut berupa tindakan korektif atau pemecahan secepatnya. Demikian pula hambatan-hambatan tersebut merupakan umpan batik bagi penyem-purnaan perencanaan berikutnya. Dalam kegiatan usaha pengendalian program dan proyek pembangunan terdapat kegiatan pelaporan yang memberikan data dan informasi faktual tentang status perkembangan -nya.

1197

Page 84: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Ketentuan-ketentuan yang berlaku secara nasional mengenai pe -ngendalian proyek-proyek pembangunan yang dibiayai oleh APBN melalui prosedur DIP sampai tahun 1976/77 adalah sebagaimana diatur dalam surat keputusan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara EKUIN/Ketua Bappenas, yaitu adanya kewajiban bagi pimpinan pro yek untuk menyampaikan laporan triwulanan kepada Menteri/Ketua Lembaga bersangkutan, Menteri Keuangan, Menteri Negara EKUIN/ Ketua Bappenas, Gubernur/Kepala Daerah bersangkutan dan Sekretariat Wakil Presiden. Untuk keperluan itu telah ditetapkan formulir ter tentu yang harus diisi oleh pimpinan proyek masing-masing. Yang ter-penting dalam laporan itu ialah dimuatnya kemajuan pelaksanaan be -rupa data realisasi jenis pengeluaran serta perincian pokok-pokok kegi -atan yang telah dilakukan dalam triwulan bersangkutan.

Di samping itu terdapat pula berbagai kegiatan pelaporan, antara lain :a. pengajuan laporan keuangan secara bulanan oleh bendaharawan

proyek kepada KPN dalam bentuk Surat Pertanggungan Jawab (SPJ) yang merupakan syarat bagi dapat diterbitkannya Surat Pe - rintah Membayar (SPM) berikutnya;

b. pengajuan laporan mingguan dan bulanan oleh KPN-KPN kepada Departemen Keuangan tentang pengeluaran-pengeluaran pada ting-kat proyek; laporan-laporan tersebut diolah serta disusun menurut pengeluaran per Departemen/Lembaga dan menurut Propinsi/Da- erah Tingkat I;c. pengajuan laporan proyek atau program tertentu seperti proyek yang menerima bantuan luar negeri, proyek atau program yang me -merlukan perhatian khusus seperti program BULOG, penyediaan pupuk dan sebagainya yang disampaikan secara harian atau ming- guan tergantung dari urgensinya;d. pelaporan yang sistemnya dikembangkan oleh Departemen/Lem -baga masing-masing dalam usaha pengendalian program atau proyek yang menjadi tanggungjawabnya.

Dalam rangka usaha perbaikan sistem pengendalian proyek- proyek pembangunan maka pada tahun 1975/76 Bappenas dan

1198

Page 85: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Departemen-Departemen serta unsur-unsur regional telah mengada- kan penelaahan guna merumuskan sistem yang lebih memenuhi ke -perluan. Dad hasil penelaahan tersebut telah dapat dirumuskan sis - tem pengendalian proyek yang baru. Sistem pengendalian proyek tersebut yang berlaku mulai tahun anggaran 1977/78 mempunyai unsur-unsur penyempurnaan sebagai berikut :

a. bersifat seragam secara nasional dengan menggunakan formulir yang sama untuk segala macam proyek;

b. sederhana, antara lain dengan bentuk laporan yang terdiri dari hanya 2 halaman,

c. pelaporan dilakukan secara selektif atas program-program atau proyek-proyek yang mempunyai ruang lingkup nasional seperti pendidikan, keluarga berencana, penghijauan, transmigrasi, tenaga listrik, peningkatan ekspor dan pilihan lainnya dengan kriteria seleksi tertentu;

d. sistem ini juga memungkinkan penyempurnaan, baik perencanaan maupun pelaksanaan secara bertahap;

e, lebih bersifat pemecahan masalah dan pelaksanaan tindak lanjut dari pemecahan masalah tersebut;

f. mengikutsertakan Pemerintah Daerah, khususnya Bappeda, dalam pelaporan sebagai pengujian sidang.

Dibanding dengan sistem yang terdahulu, sistem pengendalian yang baru adalah lebih mudah, lebih berorientasi pada pemecahan masalah, lebih menitik beratkan pada pelaksanaan fisik dan fungsional serta lebih ada kepastian untuk kegiatan tindak lanjut .

Sistem itu kini telah dilengkapi dengan sistem klasifikasi masalah guna memudahkan penganalisaan.

Dalam rangka peningkatan kemampuan pelaksanaan maka telah diselengarakan kursus-kursus mengenai sistem pengendalian proyek, baik di Pusat maupun di Daerah.

5. Pengawasan keuangan Negara

Pengawasan alas keuangan Negara merupakan salah satu di antara usaha-usaha penting yang dilakukan Pemerintah secara terus -

1199

Page 86: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

menerus, baik dalam Repelita I maupun Repelita II. Hal itu di -sebabkan oleh peningkatan APBN setiap tahun yang menimbulkan masalah-masalah bagi peningkatan pelaksanaan.

Penyempurnaan pengawasan dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas aparatur pengawasan dan ditujukan kepada pengawasan intern serta ekstern, pengawasan preventif dan represif, dan pengawasan teknis serta administratif. Di samping itu dalam kegiatan pengawasan itu telah diperluas dimensi sasaran seperti sa -saran-sasaran kuantitatif, kualitatif, fungsional, efisiensi serta disiplin.

Sejak tahun 1974 secara berkala diadakan rapat koordinasi dan kerjasama pengawasan dengan lembaga-lembaga pengawasan yang ada. Hal ini terus dilakukan dalam tahun 1977/78. Hasil-hasil yang telah dicapai dari koordinasi tersebut sampai pada dewasa ini ialah :a. telah dapat dituangkannya rumusan tentang struktur organisasi,

tugas, wewenang, tanggungjawab dan tatakerja Inspektorat Jen- deral Departemen sesuai dengan ruang lingkup tugas departemen yang makin meningkat dalam Keppres 44 dan 45 tahun 1974,

b. pengisian tenaga pengawasan yang trampil dan tangguh secara bertahap sesuai dengan formasi struktur organisasi departemen yang dibarengi dengan penataran dan kursus-kursus oleh Direk- torat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) dan ma- sing-masing Inspektorat Jenderal Departemen,c. sinkronisasi pelaksanaan rencana kerja antara DJPKN dengan inspektorat jenderal departemen yang dapat menghindari adanya pemeriksaan yang berulang mengenai obyek, sasaran dan periode pemeriksaan yang sama dalam saat yang bersamaan,

d. kesepakatan bersama antara inspektorat jenderal departemen de-ngan DJPKN mengenai keseragaman-keseragaman dalam sasaran pemeriksaan Cara pemeriksaan, cara pelaporan, bentuk laporan dan peristilahan yang dipergunakan dalam pemeriksaan sehingga hasil-hasil pemeriksaan saling mengisi dan melengkapi,e. penyempurnaan dalam pelaporan pengawasan yang dipertalikan

dengan pelaporan dalam sistem pengendalian proyek atau pro -

1200

Page 87: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

gram pembangunan agar laporan dapat menggambarkan secara lengkap perkembangan pencapaian sasaran keuangan, fisik mau-pun fungsionalnya sehingga jangkauan pengawasan akan lebih luas melalui pengujian dan penilaian,

f. peningkatan status dan kemampuan inspektorat wilayah daerah baik sebagai perangkat swatantra, dekonsentrasi maupun serta -tantra.

Kecuali itu sebagai aparatur pengawasan ekstern terhadap apa - ratur eksekutif dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BE- PEKA) yang sebagai Lembaga Tinggi Negara eksistensinya ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 23 ayat (5). Penjelasan umum Undang-undang No. 5 tahun 1973 tentang BEPEKA menye -butkan antara lain bahwa BEPEKA, sebagai badan yang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan Pemerintah, bertugas memeriksa tang -gungjawab Pemerintah tentang keuangan Negara.

Mengenai ruang lingkup tugas DJPKN dan Inspektorat Jenderal pada Departemen pengaturannya diadakan sebagai berikut :

a. DJPKN mengutamakan pengawasan atas transaksi keuangan, pe-laksanaan prosedur serta pertanggungjawaban keuangan, segala sesuatunya sesuai dengan ketentuan Keputusan Presiden mengenai Pedoman Pelaksanaan APBN serta peraturan-peraturan perundang-undangan lainnya;

b. Inspektorat Jenderal Departemen mengutamakan pengawasan pada segi-segi kepegawaian, keuangan, pembangunan, pengolahan materiil, pelayanan kepada masyarakat seperti perijinan dan lain-lain.

Presiden telah memberi petunjuk kepada segenap aparatur peng-awasan Pemerintah tentang ruang lingkup pelaksanaan tugas, khusus -nya atas keuangan Negara sebagai berikut :

a. Pengawasan atas penerimaan agar penerimaan Negara segera di-setorkan, pungutan liar dihapuskan dan Perusahaan Negara melaku -kan kewajibannya;

1201

Page 88: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

b. Pengawasan atas pengeluaran agar sasaran APBN dilaksanakan dalam kesatuan usaha antara Departemen/Lembaga, dihindari anggaran tambahan dan revisi DIP-DIK, dibatasi pada hal yang benar mendesak, biaya perjalanan, belanja barang, pembangunan gedung kantor dan pembelian kendaraan;

c. Pengendalian, pencarian dan penggunaan kredit luar negeri dilaku -kan secara terpusat dan dikoordinasikan oleh Menko EKUIN/Ketua Bappenas dengan dibantu oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Dengan demikian maka Departemen-departemen, perusahaan-perusahaan milik negara dan instansi-instansi lain baik di pusat maupun di daerah, tidak dibenarkan mencari kredit luar negeri sendiri;

d. Pembinaan perusahaan-perusahaan milik Negara ditujukan khusus-nya kearah pengelolaan keuangan yang lebih sehat.

Seperti dikemukakan terdahulu selama Repelita II Pemerintah secara terus menerus meningkatkan pengawasan, baik preventif maupun represif. Dalam peningkatan pengawasan preventif Pemerintah berusaha mencegah timbulnya hambatan-hambatan dalam pelaksanaan. Pengisi- an DIP (dan DIK) secara benar serta penelitiannya yang cermat me -rupakan tindakan pengawasan preventif yang antara lain ditujukan untuk mengurangi kemungkinan kebocoran dalam pengelolaan keuang-an Negara. Juga usaha perbaikan prosedur pelelangan, administrasi anggaran dengan penyusunan perhitungan anggaran yang baik dan disampaikan tepat pada waktunya, pengaturan-pengaturan mengenai berbagai kewajiban pejabat-pejabat yang berkepentingan dengan peng-urusan keuangan Negara, serta perbaikan-perbaikan administrasi pelak-sanaan anggaran lainnya adalah usaha-usaha pengawasan preventif.

Dalam rangka pengawasan secara represif dilakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan APBN dan APBD secara rutin dan secara khu -sus. Pemeriksaan secara rutin adalah pemeriksaan selama tahun ang -garan berjalan, sedang pemeriksaan khusus adalah pemeriksaan secara serentak pada akhir tahun anggaran.

Hasil-hasil pemeriksaan khusus dilakukan oleh DJPKN terhadap proyek-proyek selama Repelita II dapat dilihat pada Tabel XX — 14.

1202

Page 89: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX — 15HASIL-HASIL PEMERIKSAAN KHUSUS DJPKN TERHADAP PROYEK-PROYEK PELITA

1974/75 – 1978/79

1203

Page 90: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

TABEL XX — 16BANYAKNYA LAPORAN PEMERIKSAAN KHUSUS TERHADAP PROYEK-PROYEK REPELITA

INPRES DAN BADAN USAHA NEGARA

1204

Page 91: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,

Ditinjau dari segi penyimpangan-penyimpangan yang dihimpun dari semua laporan pengawasan menyatakan bahwa penyimpangan-penyimpangan tersebut tidak membahayakan arah pelaksanaan pem-bangunan. Meskipun demikian hat. ini tetap menjadi perhatian agar gejala-gejala yang dapat membahayakan dapat dikendalikan.

Banyaknya laporan pemeriksaan khusus terhadap proyek-proyek Repelita II, Inpres dan Badan Usaha Negara selama Repelita II dapat dilihat pada Tabel XX — 15.

1205

Page 92: ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH ... · Web viewPenyempurnaan administrasi Pemerintah ditujukan agar aparatur Pemerintah tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan,