admin.ebimta.com · web viewpendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan dan ilmu pendidikan...

245
SKRIPSI ANALISIS KARAKTER KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK SD DI MASA PEMBELAJARAN DARING TERHADAP PRESTASI BELAJAR (STUDI KASUS DI DESA MURYOLOBO) Oleh FITROTUN NISA 201733148 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2021 i

Upload: others

Post on 09-Aug-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SKRIPSI

ANALISIS KARAKTER KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK SD DI MASA

PEMBELAJARAN DARING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

(STUDI KASUS DI DESA MURYOLOBO)

Oleh

FITROTUN NISA

201733148

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2021

i

Page 2: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

ii

Page 3: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

ANALISIS KARAKTER KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK SD DI MASA

PEMBELAJARAN DARING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

(STUDI KASUS DI DESA MURYOLOBO)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muria Kudus untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

FITROTUN NISA

201733148

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2021

iii

Page 4: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ketika saya mengatakan saya melakukan sesuatu, saya akan melakukannya, saya

tidak peduli apa yang anda pikirkan karena saya melakukan ini untuk saya

(Fitrotun Nisa).

PERSEMBAHAN

Puji syukur atas segala rahmat dan kemudahan yang telah Allah SWT berikan

sehingga penelitian dan pengembangan pada tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada :

1.Diri sendiri, sebagai bentuk pembuktian bahwa saya mampu menyelesaikan

tanggung jawab terberat ditingkat akhir strata satu ini dengan baik sekaligus

bentuk kecintaan terhadap diri sendiri bahwa perlunya apresiasi diri agar selalu

bersemangat untuk terus berproses dan terus belajar sebagai bentuk usaha

dalam meningkatkan potensi serta kualitas diri untuk menjadi pribadi yang

lebih baik.

2.Kedua orang tua (Bapak Nasrikan dan Ibu Hartatik juga Budhe Sarti) yang

senantiasa memberikan bimbingan, dukungan, doa dan kasih sayang yang

begitu tulus serta selalu memberikan yang terbaik untuk peneliti.

3.Bapak/Ibu dosen Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Muria Kudus, terutama dosen pembimbing saya yang telah membimbing dan

memberikan pengarahan sepenuh hati.

4.Teman-teman Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2017 yang senantiasa

bersedia saling mengingatkan, membantu dan memberikan sumbangsih baik

ilmu maupun semangat untuk menuntaskan kewajiban tugas akhir dijenjang

strata satu ini.

5.Teruntuk jodohku yang namanya sudah tertulis dilaukhil makhfudz, semoga kita

segera dipertemukan dari jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

6.Bapak/Ibu Guru, Karyawan, Staf dan Peserta Didik SDN 2 Muryolobo yang

telah memberikan ijin peneliti untuk melakukan penelitian di SD 2 Muryolobo.

Ucapan terimakasih atas segala informasi, apresiasi, motivasi serta kesediaan

yang telah diberikan.

iv

Page 5: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

7.Terimakasih Almamater, Perpus PGSD yang selalu memberikan kenyamanan

serta kampus tercinta Universitas Muria Kudus.

Jepara, 21 April 2021

Peneliti,

Fitrotun Nisa

NIM.20173314

v

Page 6: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi dengan judul Analisis Karakter Kedisiplinan Belajar Anak SD di

Masa Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar (Studi Kasus di Desa

Muryolobo) oleh Fitrotun Nisa NIM 201733148 Progam Studi Guru Sekolah

Dasar Universitas Muria Kudus telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Kudus, 2021

Pembimbing 1

Dr. Irfai Fathurohman, S.Pd., M.Pd.NIDN. 0718058501

Pembimbing II

Deka Setiawan, S.Pd., M.PdNIDN. 0617088403

Mengetahui

Ka. Prodi PGSD

Imaniar Purbasari, S.Pd.,M.Pd

NIDN.0619128801

vi

Page 7: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi oleh Fitrotun Nisa NIM 201733148 ini telah dipertahankan di

depan Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

Kudus,

Tim Penguji

Dr.Irfai Fathurohman, S.Pd., M.Pd. (Ketua)

NIDN.0718058501

Deka Setiawan, S.Pd., M.Pd. (Anggota)

NIDN.0617088403

Enak , S.Pd., M.Pd (Anggota)

NIDN.

Enak (Anggota)

NIDN.

Mengetahui,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Drs. Sucipto, M.Pd.,Kons

NIDN.

vii

Page 8: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PRAKATA

Alhamdulilah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan segala rahmat, taufik, dan karunianya, sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Karakter Kedisiplinan

Belajar Anak SD di Masa Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar

(Studi Kasus di Desa Muryolobo)”. Peneliti menyadari bahwasannya tanpa

bantuan, bimbingan dan dorongan dari semua pihak, peneliti tidak mampu

menyelesaikan skripsi dengan baik, olehg karena itu pada kesempatan ini peneliti

mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak sebagai berikut:

1. Prof. Dr. Ir. Darsono, M.,Si, Selaku Rektor Universitas Muria Kudus.

2. Dr. Selamet Utomo, M.,Pd, Selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria

Kudus.

3. Imaniar Purbasari

viii

Page 9: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

ABSTRAK

Nisa, Fitrotun. 2021. Analisis Karakter Kedisiplinan Belajar Anak SD di Masa Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar. Proposal Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Muria Kudus. Dosen Pembimbing (1) Dr. Irfai Fathurohman, S.Pd.,M.Pd. (II) Deka Setiawan, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: Karakter Kedisiplinan Belajar, Pembelajaran Daring, Prestasi Belajar.

Penelitian ini bertujuan (1) untuk menganalisa karakter kedisiplian belajar anak SD dimasa pembelajaran daring; (2) serta menganalisa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak SD di masa pembelajaran daring. Manfaat pada penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai karakter kedisiplinan belajar anak SD dimasa pembelajaran daring terhadap prestasi belajarnya.

Penelitian ini membahas tentang karakter kedisiplinan belajar anak SD dimasa pembelajaran daring terhadap prestasi belajarnya. Kedisiplinan belajar anak di masa daring ini sangat diperlukan karena kedisiplinan belajar adalah keadaan sikap atau perilaku yang sesuai dengan aturan untuk belajar sehingga dapat mencapai tujuan. Anak belajar di rumah dimasa pembelajaran daring ini diharapkan memperoleh prestasi belajar yang baik. Jika menginginkan prestasi belajar yang baik harus mempunyai karakter disiplin belajar yang baik pula.

Pembelajaran daring merupakan suatu bentuk pembelajaran dimana peserta didik dan pendidik terpisah jarak. Untuk menghubungkan keduanya antara guru dan peserta didik memerlukan penggunaan teknologi internet agar dapat mudah mengakses berbagai materi pembelajaran yang diperlukan.

Prestasi Belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Nilai tersebut bisa dilihat dan diambil dari sisi kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi belajar sebagai hasil kegiatan usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang akan dilaksanakan di Desa Muryolobo Kec. Nalumsari Kab. Jepara dengan subjek 9 siswa usia sekolah dasar dan 1 wali kelas V sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan kreadibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Data analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis milik Milles dan Huberman yaitu koleksi data, reduksi data, penyampaian data dan penarikan kesimpulan.

ix

Page 10: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

ABSTRAK INGGRIS

x

Page 11: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

DAFTAR ISI

SAMPUL...............................................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................ii

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI.........................iii

ABSTRAK............................................................................................................iv

DAFTARISI........................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................6

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................7

1.6 Definisi Operasional..................................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................10

2.1 Konsep Teoritik..........................................................................................10

2.2 Penelitian Relevan......................................................................................33

2.3 Kerangka Teori...........................................................................................35

2.4 Kerangka Berpikir......................................................................................37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................39

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................39

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................................40

3.3 Peranan Penelitian......................................................................................41

3.4 Data dan Sumber Data................................................................................41

3.5 Pengumpulan Data......................................................................................43

3.6 Keabsahan Data..........................................................................................44

3.7 Analisis Data...............................................................................................46

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49

LAMPIRAN..........................................................................................................53

xi

Page 12: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.3 Kerangka Teori..............................................................................................35

2.4 Kerangka Berpikir.........................................................................................37

3.7 Komponen Analisis Data Miles dan Huberman............................................47

xii

Page 13: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2020/2021..........................................

2. Kisi-kisi Observasi Siswa...............................................................................55

3. Lembar Observasi Siswa................................................................................57

4. Pedoman Observasi Siswa..............................................................................60

5. Kisi-kisi Wawancara Siswa............................................................................64

6. Lembar Wawancara Siswa Saat Penelitian....................................................65

7. Kisi-kisi Wawancara Orang Tua....................................................................67

8. Lembar Wawancara Orang Tua.....................................................................69

9. Kisi-kisi Lembar Wawancara Guru.............................................................

10. Lembar Wawancara Guru...........................................................................

11. Lembar Identitas Siswa saat Penelitian.........................................................

12. Lembar Prestasi Belajar Siswa saat Penelitian...........................................

xiii

Page 14: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia saat ini sedang marak-maraknya wabah coronavirus. Coronavirus

Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah

diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Kurniati (2020:242) penyebaran

coronavirus ini ditemukan pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020 di Indonesia,

dan hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, terhitung dari

beberapa Negara juga sudah banyak orang terinfeksi dari penyebaran virus corona

atau coronavirus. Kompas, 28/03/2020 mengatakan dampak virus COVID-19

terjadi diberbagai bidang seperti bidang sosial, ekonomi, pariwisata dan

pendidikan.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai

penyebaran virus ini, diantaranya adalah dengan mengeluarkan PP Nomor 21

tahun 2020 tentang pembatasan sosial berskala besar dalam rangka percepatan

penanganan COVID-19 yang berakibat pada berbagai aktivitas termasuk

diantaranya sekolah. Sementara itu aktivitas belajar dari rumah (BDR) secara

resmi dikeluarkan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor

36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari

rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-

19). Kememdikbud (2020) dalam kebijakan ini memaksa guru dan siswa untuk

tetap bekerja dan belajar dari rumah dari jenjang PAUD sampai Perguruan Tinggi.

Gubernur Jawa Tengah juga menetapkan status keadaan darurat bencana

wabah virus corona (Covid-19) di Jawa Tengah yang tertuang dalam SK

Gubernur Nomor 400/27/hukham, tanggal 13 Maret 2020. Siswa dapat belajar di

rumah demi keamanan dan kesehatannya. Virus ini memaksa kehidupan sosial

berubah, termasuk metode pembelajaran konvensional, yaitu tatap muka di kelas

antara guru dengan murid atau dosen dengan mahasiswa. Proses pembelajaran

diskusi, Tanya jawab, dan bimbingan semua berlangsung tatap muka, sekarang ini

harus mengubah diri kepada metode belajar dalam jaringan atau disingkat daring

1

Page 15: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

(pembelajaran online). Melalui pembelajaran daring/jarak jauh memberikan

pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.

Dewi (2020:56) pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan

internet dalam proses pembelajaran. Pembelajaran daring sendiri dapat dipahami

sebagai pendidikan formal yang diselenggarakan oleh sekolah dasar yang peserta

didik dan instrukturnya (guru) berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan

sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai

sumber daya yang diperlukan didalamnya. Pembelajaran daring membutuhkan

teknologi, dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat di zaman ini

pembelajaran yang seharusnya ada di dalam kelas dapat diakses di rumah maupun

dilingkungan sekitarnya. Siswa menjadi memiliki keleluasaan waktu belajar,

dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru

menggunakan beberapa aplikasi seperti telepon atau live chat maupun melalui

whatsapp group.

Adanya aplikasi tersebut menjadi keuntungan bagi guru. Salah satunya

dalam pemberian tugas dan penjelasan materi pembelajaran lebih mudah dan

cepat diterima oleh siswa. Tetapi sebaliknya bagi siswa, ketika pemberian tugas

sekolah melalui teknologi digital di masa pembelajaran daring bertambah lebih

banyak, sehingga menjadikan siswa kurang faham dalam memahami materi yang

diberikan. Guru perlu menggunakan media pembelajaran yang efektif dalam

pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik yang dimiliki siswanya.

Sebagaimana yang diungkapkan Dewi (2020:56), tidak semua siswa akan sukses

saat pembelajaran daring, ini dikarenakan faktor lingkungan belajar dan

karakteristik siswa. Pemantauan dan pendampingan dari guru serta pengawasan

dari orang tua sangat dibutuhkan bagi siswa, agar para siswa mempunyai sikap

disiplin belajar jika ada yang mengawasi. Maka dari itu guru dan orang tua siswa

menjadi peranan penting dalam pembentukan perilaku anak yang sesuai dengan

nilai karakter saat belajar.

Salah satu nilai karakter yang perlu dimiliki siswa saat pembelajaran

daring yaitu kedisiplinan belajar. Arisna dkk, (2012:26) disiplin sebagai upaya

mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam

mengambangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib

2

Page 16: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. Karakter

disiplin harus dimiliki oleh setiap siswa, dengan memilki karakter disiplin siswa

akan terbiasa mengikuti, mematuhi aturan yang berlaku dan menjadi kebiasaan

yang lama-kelamaan akan membiasakan dirinya dalam membangun kepribadian

yang lebih baik.

Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam keadaan sadar.

Nurdiani (2013:88), Kegiatan belajar akan terjadi sepanjang manusia itu masih

memenuhi kebutuhannya. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar

dapat ditunjukkan dari berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman,

sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan kemampuannya yang ada

pada individu yang belajar. Belajar sudah dimulai sejak lahir dan akan

berlangsung secara terus menerus hingga akhir hayat. Belajar mempunyai banyak

keuntungan baik bagi individu itu sendiri maupun bagi masyarakat agar dapat

meningkatkan mutu pendidikan dalam Negeri.

Mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan belajar. Hasil kegiatan

belajar yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik. Setiap orang pasti

mendambakan prestasi belajar yang tinggi, baik orang tua, siswa, maupun guru.

Syafi’i, dkk (2018:116) prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai

setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat

ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang

studi yang telah dipelajari oleh siswa. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya

selalu mengharapkan akan menghasilkan pembelajaran yang maksimal. Dalam

proses pencapainnya, prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Diantaranya yaitu faktor internal (dari dalam siswa) dan faktor eksternal (dari luar

siswa). Faktor siswa atau factor internal menjadi peranan penting dalam mencapai

prestasi belajar yang baik, siswa perlu memiliki karakter disiplin belajar yang baik

agar bisa meningkatkan prestasi belajarnya.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa jika menginginkan prestasi

belajar maksimal yang harus dilakukan seorang siswa adalah mempunyai karakter

disiplin belajar yang baik. Namun pada hasil observasi yang dilakukan peneliti

pada hari kamis 3 September 2020, kebanyakan dari siswa kelas V sekolah dasar

3

Page 17: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

di Desa Muryolobo tepatnya di Kabupaten Jepara menurut pengamatan peneliti,

saat pembelajaran daring terkait dengan karakter kedisiplinan belajar masih sangat

kurang, siswa-siswa ini masih relative terbawa sifat kekanak-kanakan dan hanya

berfikir bahwa belajar hanya ada di dalam kelas bukan di rumah.

Pada masa pembelajaran daring seperti ini, pemantauan guru yang sangat

terbatas serta kurangnya dorongan orang tua agar lebih giat untuk belajar

membuat siswa menjadi lebih leluasa untuk tidak belajar, siswa kurang sadar

dalam melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang siswa.

Dalam pembelajaran daring bukannya memanfaatkan jaringan internet untuk

belajar dirumah dan mengerjakan tugas dengan tepat waktu tetapi mereka

gunakan untuk bermain game dan chattingan bersama teman sebayanya, anak

hanya belajar pada saat diberikan tugas oleh gurunya. Kendala orang tua dalam

jaringan internet yang tidak stabil, susahnya mengatur kegiatan di rumah serta

tidak adanya waktu mendampingi anak saat belajar menjadikan banyak orang tua

bukan sekedar membantu anak mengerjakan tugas tetapi langsung mengambil

jalan pintas mengerjakan tugas anak yang diberikan oleh guru. Anak menjadi

malas belajar, hanya mengandalkan orang lain untuk mengerjakan tugasnya serta

tidak mau menerima materi yang disampaikan dengan baik, mereka lebih

mementingkan bermain sendiri dari pada mendengarkan penjelasan dari guru saat

pembelajaran daring berlangsung. Pemahaman dan penerimaan materi yang

diperoleh siswa menjadi belum maksimal. Siswa cenderung tidak berani untuk

mengungkapkan pendapat atau berpendapat saat proses pembelajaran daring serta

tidak berani bertanya ketika terdapat materi yang belum di fahami sehingga

respon gerak fisik secara aktif peserta didik menjadi sangat kurang bahkan

terkadang tidak ada respon. Oleh sebab itu kedisiplinan belajar yang dimiliki

siswa kelas V Desa Muryolobo Kabupaten Jepara menjadi kurang dan

berpengaruh pada prestasi belajarnya.

Hasil dari observasi di Desa Muryolobo pada anak kelas V SD 2

Muryolobo Jepara, prestasi belajar pada Penilaian Tengah Semester 2 banyak

siswa yang nilai rata-rata semua bidang studi di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (70). Jumlah siswa kelas V yang diteliti berjumlah 6 siswa. Siswa yang

4

Page 18: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

mendapat nilai rata-rata Tuntas atau ≥ 70 ada sebanyak 40 % (3 siswa) dan 60%

(3 siswa) mendapat nilai rata-rata di bawah KKM.

Berdasarkan wawancara dengan guru, orang tua dan siswa kelas V di SD

Negeri 2 Muryolobo diketahui bahwa penyebab prestasi belajar siswa menurun di

masa pembelajaran daring adalah anak kurang disiplin belajar di masa

pembelajaran daring, mereka kurang memanfaatkan jaringan internet untuk

belajar di rumah dan mengerjakan tugas dengan tepat waktu, anak sangat malas

belajar di masa pembelajaran daring, kurangnya dorongan orang tua dan

pemantauan guru yang sangat terbatas menjadikan anak tidak mendengarkan atau

memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran daring berlangsung. Anak

cenderung tidak berani untuk berpendapat atau mengungkapkan pendapat serta

tidak berani bertanya ketika mendapat materi yang belum difahami saat

pembelajaran daring. Pemahaman dan penerimaan materi yang diperoleh anak

menjadi belum maksimal.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya yaitu

tentang karakter kedisiplinan selama pembelajaran jarak jauh pernah dilakukan

oleh I Putu Yoga Purandina & I Made Astra Winaya (2020) dalam penelitian yang

berjudul “Efektifitas Bion (Bintang Online) Dalam Meningkatkan Kedisiplinan

Belajar Siswa Pada Masa Pandemi Covid 19 di Kelas V SDN 1 Ngambel

Trenggalek”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter disiplin

belajar atau tingkat kedisiplinan belajar siswa di masa pandemi melalui

pembelajaran online sangatlah kurang. Kurangnya kesadaran siswa akan belajar

dipacu adanya seorang guru yang tidak memberikan reward kepada siswa yang

telah mengerjakan tugas dan kurang memberikan punishment kepada siswa yang

tidak mengerjakan tugas. Begitu pula kurangnya pengetahuan orang tua akan

teknologi menjadikan siswa tidak semangat dalam belajar. Kebanyakan orang tua

siswa tidak mau mendampingi saat pembelajaran online berlangsung. Mereka

lebih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, sehingga menjadikan siswa

malas bekajar serta karakter disiplin belajarnya tidak terkontrol. Penelitian yang

sama juga dilakukan oleh Farel Zefanya (2018), dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh Kecerdasan Interpersonal dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi

Belajar” mengatakan kedisiplinan belajar merupakan factor internal yang dapat

5

Page 19: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

mempengaruhi prestasi belajar siswa karena timbul dari diri siswa itu sendiri.

Dengan menimbulkan rasa disiplin kepada siswa dalam proses pembelajaran akan

memberikan manfaat dan jalan kepada siswa untuk sukses dalam belajar.

Berdasarkan permasalahan yang telah terjadi di lapangan dan uraian latar

belakang di atas, peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul

“Analisis Karakter Kedisiplinan Belajar Anak SD di Masa Pembelajaran Daring

Terhadap Prestasi Belajar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah

dalam penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana karakter kedisiplinan belajar anak SD di masa pembelajaran

daring?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar terhadap prestasi

belajar anak SD di masa pembelajaran daring?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan

penelitian sebagai berikut.

1. Menganalisis karakter kedisiplinan belajar anak SD di masa pembelajaran

daring.

2. Menganalisis faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar terhadap prestasi

belajar siswa SD di masa pembelajaran daring.

1.4 Manfaat Penelitian

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis maupun manfaat secara praktis, adapun manfaatnya sebagai berikut.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau

sebagai rujukan bagi guru dan orang tua dalam menerapkan kedisiplinan belajar

anak di masa pembelajaran daring agar dapat meningkatkan semangat belajar

secara utuh sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Siswa

6

Page 20: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan efek positif bagi siswa

dalam belajar di rumah dan menambah pengetahuan siswa terhadap proses

pembelajaran daring yang berpengaruh pada semangat siswa untuk disiplin belajar

sehingga prestasi belajar dapat meningkat.

2. Bagi Orang tua

Penelitian ini dapat dijadikan sebagi rujukan bagi orang tua siswa saat

melaksanakan bimbingan belajar kepada anak-anaknya di rumah. Sehingga saat

melaksanakan bimbingan belajar, orang tua bisa memberikan memberikan arahan

atau upaya untuk lebih memperhatikan pendidikan anak dan sadar dalam

menanamkan karakter kedisiplinan belajar pada anak sekolah dasar.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti untuk

mengatahui karakter kedisiplinan belajar anak SD pada saat pembelajaran daring

terhadap prestasi belajarnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan latar belakang bahasan penelitian ini difokuskan pada

pendidikan karakter kedisiplinan belajar siswa SD pada saat pembelajaran daring

terhadap prestasi belajarnya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Muryolobo

Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Subjek penelitian ini adalah 6 siswa

kelas V Sekolah Dasar berdasarkan 2 kategori yang meliputi siswa yang memiliki

karakter kedisiplinan belajar sangat disiplin belajar dan tidak disiplin belajar di

masa pembelajaran daring.

1.6 Definisi Operasional

Sehubungan dengan penelitian ini, maka beberapa istilah penting yang

berkaitan dengan penelitian ini perlu diberi batasan-batasan istilah. Pendefinisian

ini bertujuan untuk menegaskan dan menjelaskan masalah yang terkandung di

dalamnya agar tidak terjadi permasalahan dalam melaksanakan penelitian.

Beberapa istilah yang dibatasi dalam bentuk definisi operasional adalah sebagai

berikut.

1.6.1 Pendidikan Karakter

7

Page 21: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja untuk membantu orang

memahami, peduli dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika dalam kehidupan.

Pendidikan karakter termasuk pendidikan yang mendukung perkembangan sosial,

emosional, dan etis siswa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan

nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang

bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik atau siswa untuk

memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan

menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

1.6.2 Kedisiplinan Belajar

Kedisiplinan belajar adalah kepatuhan dari siswa untuk melaksanakan

kewajiban belajar sehingga diperoleh perubahan pada dirinya, baik itu berupa

pengetahuan, perbuatan maupun sikap baik itu belajar di rumah maupun di

sekolah. Disiplin belajar sebagai bentuk kesadaran tindakan untuk belajar seperti

disiplin mengikuti pelajaran, ketepatan dalam menyelesaikan tugas, kedisiplinan

dalam mengikuti ujian, kedisiplinan dalam menetapi jadwal belajar, kedisiplinan

dalam menaati tata tertib yang hasilnya dapat dilihat dari prestasi belajar yang

dicapai. Dalam kedisiplinan belajar terdapat aspek-aspek disiplin belajar

diantaranya: belajar setiap hari, mengerjakan pekerjaan rumah, membuat laporan

dan menyerahkan laporan tugas.

1.6.3 Pembelajaran daring

Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi

multimedia, video, teks online animasi, pesan suara, email, telepon, konferensi,

dan video streaming online. Pembelajaran daring termasuk progam

penyelenggaraan kelas belajar untuk menjangkau kelompok yang tempatnya jauh

dari pendidik melalui jaringan internet. Pembelajaran dapat dilakukan dengan

jumlah peserta yang tidak terbatas, bisa dilakukan secara gratis maupun berbayar.

1.6.4 Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan

yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja baik secara

individu maupun kelompok dalam bidang tertentu. Sementara belajar adalah

proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang berkat pengalaman dan

penilaian, dimana penyaluran itu terjadi melalui interaksi antara individu dengan

8

Page 22: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

lingkungannya, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosial. Berarti

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas dalam

belajar, atau dengan kata lain prestasi belajar sebuah penguasaan

pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Konseptual

Dalam deskripsi konseptual pokok pembahasan yang dikaji oleh peneliti

secara mendalam mengenai variable-variabel yang akan diteliti yaitu pendidikan

karakter, kedisiplinan belajar, pembelajaran daring, dan prestasi belajar.

Penjelasan mengenai hal tersebut akan dibahas sebagai berikut.

2.1.1 Pendidikan Karakter

2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada anak sehingga anak

mampu mengeluarkan potensi yang berada dalam dirinya untuk keberlangsungan

hidupnya di kemudian hari. Hendriana, dkk (2016:26) pendidikan bisa diartikan

sebagai proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam

usaha mendewasakan manusia. Pendidkan merupakan humanisasi (upaya

memanusiakan manusia) yaitu suatu upaya dalam rangka membantu manusia

(peserta didik) agar mampu hidup sesuai dengan martabat kemanusiaannya.

Aeni (2014:51) Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mendukung

perkembangan sosial, emosional dan etis siswa. Pendidikan karakter sebagai

pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak

yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan

keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan dan menebar

kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidiksn

karakter bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk

mengembangkan karakter yang baik bagi individu maupun masyarakat.

9

Page 23: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Helmawati (2017:13-16) bahwa pendidikan membantu manusia memiliki

karakter yang baik. Isi karakter yang baik adalah kebajikan. Ada sepuluh esensi

kebajikan yang penting untuk membangun karakter yang kuat yaitu melalui

kebijaksanaan, keadilan, keberanian, cinta, sikap positif, Bekerja keras, Integritas,

syukur, dan kerendahan hati. Karakter yang kuat perlu memiliki sepuluh esensi

kebajikan dalam membangunnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter

adalah proses pembentukan kepribadian seseorang yang sesuai dengan nilai-nilai

luhur atau kebajikan-kebajikan yang baik sehingga tercipta jati diri yang

bertanggung jawab, berorientasi pada masa depan dan memiliki hubungan yang

baik dengan tuhannya.

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Karakter

Tujuan dari pendidikan karakter yaitu untuk menjadikan manusia menjadi

manusia seutuhnya. Helmawati (2017:21-22) Pendidikan karakter menjadikan

manusia yang beradab dan bermartabat. Agar manusia memiliki akhlak yang

mulia, manusia perlu diasah perasaan (hati), piker (akal), dan raganya yang

terpadu. Dengan peneladanan dan pembiasaan serta motivasi dan pengawasan

akhlak akan terbentuk dengan baik. Apabila dianalogikan dengan pisau, ketika

pisau sering diasah pisau akan semakin tajam. Demikian juga dengan manusia,

semakin diasah potensinya semakin tergalilah kemampuannya. Semakin digali

atau diasah kemampuannya, semakin banyaklah prestasi yang akan dicapai

manusia tersebut.

Adu (2014:71) Tujuan pendidikan karakter merupakan arah dalam

pelaksanaan pendidikan di sebuah lembaga. Pendidikan karakter sangatlah penting

untuk membantu dalam menghadapi krisis moral yang melanda bangsa Indonesia.

Pendidikan sebagai upaya pembentukan karakter yang menjadi bagian

membentuk kepribadian seseorang agar berperilaku jujur, baik dan

bertanggungjawab, menghormati dan menghargai orang lain, adil, tidak

diskriminatif, berilmu, cakap mandiri, berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga dapat diartikan tujuan pendidikan

karakter sebagai suatu system penanaman dan pengembangan nilai-nilai karakter

yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan

10

Page 24: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, lingkungan dan Negara.

Hendriana (2016:26) Pendidikan karakter pada intinya bertujuan

membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,

bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi

ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa

kepada Tuhan Yang Esa berdasarkan pancasila. Pendidikan karakter sebagai

fasilitas pengetahuan dan pengembangan nilai-nilai yang bisa diwujudkan di

dalam perilaku seorang anak ketika berada di dalam proses pembelajaran di

sekolah, dirumah maupun setelah proses pembelajaran sekolah (setelah lulus dari

sekolah).

Berdasarkan uraian diatas, tujuan pendidikan karakter yaitu untuk

meningkatkan kualitas lulusan siswa yang unggul juga berkarakter, dapat

mencetak generasi yang memiliki visi hidup serta menjadi pribadi yang memiliki

nilai kebaikan dalam dirinya serta mempunyai jiwa yang beriman juga bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2.1.1.3 Fungsi Pendidikan Karakter

Sistem pendidikan nasional yang berbunyi pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta dapat membentuk karakter yang

baik perlu adanya dorongan dari pendidik untuk terus mengembangkan karakter-

karakter anak bangsa sehingga tumbuh di dalam raganya. Djihadah (2020:7)

menjelaskan fungsi pendidikan karakter yang utama terdapat tiga fungsi. Fungsi-

fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pembentukan dan pengembangan potensi

Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi

manusia atau warga Negara Indonesia agar berpikiran baik, berhati baik, serta

dapat berperilaku baik sesuai dengan aturan yang ada.

2. Perbaikan dan penguatan

Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter manusia dan warga

Negara Indonesia yang bersifat negative dan memperkuat peran keluarga, satuan

pendidikan, masyarakat, pemerintah untuk ikut serta berpartisipasi dan

11

Page 25: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

bertanggungjawab dalam pengembangan potensi manusia atau warga Negara

menuju bangsa yang berkarakter, maju, mandiri, disiplin dan sejahtera.

3. Penyaring

Pendidikan karakter suatu bangsa memilah nilai-nilai budaya bangsa lain

yang masuk ke dalam bangsanya. Mengambil pada karakter yang positif untuk

menjadikan pembelajaran agar menjadi bangsa dan warga Negara yang

bermartabat.

Jaya (2019:63) pendidikan karakter berfungsi untuk: (1) membangun

kehidupan kebangsaan yang multikultural. (2) membangun peradaban bangsa

yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu berkontribusi terhadap pengembangan

kehidupan umat manusia, mengembangkan potensi dasar agar berhati baik,

berpikiran baik dan berperilaku yang baik. (3) membangun sikap warga Negara

yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan

bangsa lain dalam satu harmoni.

Kobandaha (2017:132), Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama.

Pertama, fungsi pembentukan dan pengembangan potensi. Pendidikan karakter

berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik agar berfikiran

baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuah dengan falsafah hidup pancasila.

Kedua, fungsi perbaikan dan penguatan. Pendidikan karakter berfungsi

memperbaiki dan memperkuat peran keluarga satuan pendidikan, masyarakat, dan

pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan

potensi warga Negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang lebih maju,

mandiri, dan sejahtera. Ketiga, fungsi penyaring. Pendidikan karakter berfungsi

memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak

sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.

Berdasarkan uraian diatas, fungsi dari pendidikan karakter bagi siswa dan

seluruh warga Negara yaitu sebagai pengembangan dan pembentukan potensi,

perbaikan menjadi lebih baik lagi serta sebagai penyaring dari nilai-nilai negative

yang masuk ke dalam Negara. Dengan adanya pendidikan karakter kita dapat

memilah-milah sesuatu hal yang baik bagi Negara dan warganya.

2.1.2 Kedisiplinan

2.1.2.1 Pengertian Kedisiplinan

12

Page 26: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Disiplin berasal dari bahasa latin

discere yang berarti belajar. Khairunnisa (2020:436) Kedisiplinan merupakan hal

yang penting dalam dunia pendidikan, karena meskipun nilai tugas dan nilai ujian

seorang siswa baik, namun pada absennya kurang, maka siswa tersebut belum

layak untuk lulus dalam suatu mata pelajaran. Disiplin diartikan sebagai

kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan dan pengendalian.

Disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat

berperilaku tertib.

Elly (2016:46-47) Disiplin berasal dari bahasa latin “disibel” yang berarti

pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami

perubahan menjadi “discipline” yang artinya kepatuhan atau menyangkut tata

tertib. Kedisiplinan merupakan fungsi operatuf manajemen dari seluruh organisasi

termasuk organisasi sekolah karena semakin baik disiplin siswa maka semakin

tinggi prestasi belajar yang dapat dicapai oleh mereka. Tanpa disiplin yang baik,

sulit bagi siswa untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Disiplin adalah

kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu aturan yang

mengharuskan orang untuk tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang

berlaku. Dengan kata lain disiplin merupakan kepatuhan menaati peraturan dan

ketentuan yang telah ditetapkan.

Amalda dkk (2018:14), Kedisiplinan merupakan sikap mental yang

mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang

berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Kedisiplinan berkaitan erat

dengan proses pelatihan yang dilakukan oleh pihak yang memberi pengarahan dan

bimbingan dalam kegiatan pengajaran. Kedisiplinan siswa dapat tercapai apabila

seluruh komunitas sekolah menerapkan kedisiplinan diri, patuh terhadap norma

dan tata tertib sekolah. Aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah bukan untuk

dilanggar namun untuk dipatuhi oleh semua warga sekolah.

Berdasarkan uraian diatas kedisiplinan merupakan kepatuhan untuk

menghormati dan melaksanakan suatu sistem atau peraturan yang mengharuskan

orang atau siswa untuk tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang

berlaku. Disiplin sebagai peranan penting dalam menciptakan lingkungan belajar

yang kondusif serta proses pembelajaran yang teratur. Dengan adanya disiplin

13

Page 27: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

membantu siswa untuk selalu patuh menaati peraturan dan ketentuan yang telah

ada sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.

2.1.2.2 Tujuan Disiplin

Tujuan kedisiplinan bagi seorang anak atau seorang siswa yaitu dapat

membantu mereka agar tercipta perilaku yang baik. Ernawati (2016:6) Tujuan

disiplin bagi anak yaitu: (1). Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang

tidak menyimpang. (2). Mendorong siswa melakukan hal yang baik dan benar.

(3). Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan

lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah. (4).

Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat

baginya serta lingkungannya. (5). Kedisiplinan diterapkan tanpa menunjukkan

kelemahan, tanpa menunjukkan amarah dan kebencian, kalau perlu dengan

kelembutan agar para pelanggar kedisiplinan menyadari bahwa disiplin itu

diterapkan demi kebaikam dan kemajuan dirinya. (6). Kedisiplinan mesti

diterapkan secara tegas, adil dan konsisten.

Andrian (2017:137-138) Ada sepuluh tujuan disiplin dalam pembelajaran

yaitu: 1). Dengan disiplin semua kegiatan dalam proses pembelajaran dapat

terarah, tertib, teratur sehingga tujuan yang diharapkan mudah untuk dicapai. 2).

Dengan disiplin kreatifitas guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya dapat

terpusat kesatu arah tujuan yang tepat. 3). Proses pembelajaran disiplin dapat

menjadikan guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya menjadi dinamis dan

inovatif, sehingga semua hal yang dilakukan dapat menghasilkan sesuatu yang

berguna. 4). Dengan disiplin proses pembelajaran akan meningkat kualitasnya,

karena akan lebih peka terhadap pengaruh luar sehingga tidak mudah terpengaruh

oleh hal-hal yang sifatnya negatif. 5). Dengan disiplin semua kegiatan dalam

proses pembelajaran bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien. 6). Dengan

disiplin, proses pembelajaran yang sedang berlangsung dapat memberikan suasana

yang menyenangkan dan merangsang aktifitas guru, siswa dan tenaga

kependidikan lainnya. 7). Proses pembelajaran yang berdisiplin tinggi, dapat

mengoptimalkan hasil belajar. 8). Kebersamaan disiplin yang kompak dari semua

pihak tenaga kependidikan akan menghasilkan suatu pencapaian tujuan yang

optimal dalam waktu singkat. 9). Pelaksanaan prestasi, disiplin dan loyalitas dan

14

Page 28: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

tidak tercela merupakan manifestasi disiplin nasional. 10). Suasana dan situasi

pembelajaran yang berdisiplin mudah mengarahkan kepada siswa orientasi tujuan.

Yuliantika (2017) menjelaskan bertindak disiplin akan membantu siswa

dalam menyesuaikan diri dan penyesuaian sosial. Siswa yang disiplin akan mudah

melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar dan disegani

dilingkungannya. Disiplin sangat penting bagi siswa sebab disiplin bertujuan

untuk menciptakan keteraturan hidup dalam masyarakat. Siswa yang berdisiplin

diri memiliki keteraturan diri berdasarkan nilai agama, nilai budaya, aturan-aturan

pergaulan, pandangan hidup, dan sikap hidup yang bermakna bagi dirinya sendiri,

masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang siswa yang memiliki sikap disiplin akan

cenderung mudah diatur baik dalam kehidupan masyarakat maupun lingkungan

sekolah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat mengambil kesimpulan bahwa

tujuan kedisiplinan yaitu pengembangan dan pembentukan perilaku sedemikian

rupa agar menjadi manusia yang baik sesuai dengan aturan dan tata tertib yang

berlaku. Anak harus dibiasakan dengan kebiasaan-kebiasaan baik, agar dapat

berkembang menjadi kebiasaan baik. Kedisiplinan melatih invidu agar dapat

mengatur dirinya sendiri, percaya pada diri sendiri serta dapat mengendalikan diri.

2.1.2.3 Perlunya Disiplin

Disiplin diperlukan oleh siapapun dan dimanapun, begitu pula siswa.

Dengan adanya disiplin siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Putra,

(2020:99-100) disiplin penting dengan alasan sebagai berikut: (1) Dengan disiplin

yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya

siswa yang sering melanggar peraturan sekolah pada umumnya terhambat

optimalisasi potensi dan prestasinya. (2) Tanpa disiplin yang baik, suasana

sekolah dan kelas serta peraturan yang telah dibuat oleh sekolah menjadi kurang

kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan

bagi proses pembelajaran. (3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak

dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian

anak-anak menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin. (4) Disiplin

merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.

15

Page 29: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Kesadaran akan pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan

prasyarat kesuksesan seseorang.

Supardi (2014:82), Disiplin berperan penting dalam menentukan

kesuksesan belajar siswa dan banyak manfaat yang bisa diambil apabila siswa

menerapkan kedisiplinan. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses

dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan,

kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang. Pembiasaan

disiplin akan mempunyai pengaruh positif bagi kehidupan di masa datang. Pada

mulanya memang disiplin dirasakan sebagai suatu kebiasaan yang mengekang

tetapi lama-kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan yang baik.

Parker (dalam Supardi 2014) disiplin sangat penting untuk menjaga anak-

anak tetap terjaga dan juga aman, aman yang dimaksud yaitu memberi sebuah

kondisi yang telah diprediksi aman bagi mereka, membantu anak-anak

mengembangkan kemandirian yang kontruksif, menunjukkan bahwa setiap

perbuatan memiliki akibat. Sehingga dapat dikatakan bahwa disiplin tumbuh

membentuk sikap anak menjadi lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin

diperlukan oleh siapapun dan diamanapun. Disiplin penting bagi siswa. Disiplin

yang terbentuk secara sadar akan membantu sikap, perilaku dan tata kehidupan

yang teratur yang akan menjadikan siswa berhasil ketika belajar. Siswa yang

disiplin akan mencapai hasil belajar yang baik. Siswa yang mempunyai aturan dan

tata tertib baik di rumah atau di sekolah serta menaati aturan tersebut akan

membuat siswa menjadi terbiasa menaati aturan-aturan dan tata tertib yang ada.

Pendidikan kedisiplinan sangat penting dalam membentuk etika belajar yang baik

oleh siswa.

2.1.3 Belajar

2.1.3.1 Pengertian Belajar

Belajar sebagai proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

sikap yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku. Pemahaman tentang arti

belajar sangat diperlukan oleh para pendidik, agar membantu pencapaian hasil

belajar siswa yang berkualitas. Nurdiani (2013:88) Kegiatan belajar akan terjadi

sepanjang manusia itu hidup atau dengan kata lain sepanjang manusia itu masih

16

Page 30: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

memenuhi kebutuhannya. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar

dapat ditunjukkan dari berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman,

sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan kemampuannya serta

perubahan yang lain pada individu yang belajar.

Hintzman (dalam Nurdiani 2013:88) mengatakan belajar adalah suatu

perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan

oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

Belajar menjadi suatu perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku

sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu. Pengalaman ini terjadi

melalui interaksi antar individu dangan lingkungannya.

Manurung (2016:99) Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam

seluruh aspek tingkah laku. Jadi belajar bisa diartikan sebagai suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Berdasarkan uraian diatas, Belajar adalah perubahan yang relative menetap

terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme atau

manusia sebagai hasil pengelaman. Belajar termasuk usaha sadar yang dilakukan

oleh seseorang untuk memperoleh perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Perubahan tersebut tidak hanya dari segi perilaku, tetapi belajar sangat

berpengaruh terhadap seluruh kemampuan individu.

2.1.3.2 Kedisiplinan Belajar di Rumah

Kedisiplinan belajar di rumah besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

anak serta diharapkan mampu mendorong anak belajar lebih giat sehingga prestasi

belajarnya semakin tinggi. Asrah (2016:45) menyatakan bahwa disiplin belajar

yang diterapkan orang tua dirumah menjadikan anak mudah memahami kondisi

sosial dengan cara belajar memahami kebiasaan dan cara berpikir orang lain.

Disiplin belajar berfungsi untuk menerapkan cara belajar yang baik sehingga

siswa atau anak dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Apabila siswa

17

Page 31: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

atau anak sudah memiliki disiplin belajar yang baik, maka hasilnya juga akan

terlihat dari segi perilaku dan prestasinya.

Tingkat kedisiplinan anak belajar di rumah sangat bervariasi, hal ini

terlihat dari ada siswa yang mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, ada yang

tidak mengerjakan tugas/pekerjaan rumah, ketika ditanya tentang belajar di rumah

siswa ada yang menjawab tidak ada waktu atau tidak disuruh belajar oleh orang

tua dan ada juga tidak punya aturan untuk belajar di rumahnya. Susilowati

(2016:46) Disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk

melalui proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya yang menunjukkan

nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.

Safitri dkk (2019:236), Disiplin dalam belajar dapat dilakukan di rumah.

Karena rumah adalah madrasah pertama anak, tempat dimana awal pembentukan

karakter anak. Disiplin belajar dirumah siswa melakukan usaha untuk belajar

mengulang materi yang diberikan guru dari sekolah, dan mengerjakan setiap tugas

yang ada, dan mencoba belajar pada pelajaran yang akan diajarkan untuk hari

esok, agar ketika pelajaran dilaksanakan, anak semakin mudah mengerti dan akan

berdampak pada prestasi anak di sekolah. Kedisiplinan belajar dapat dilakukan di

jadwal-jadwal tertentu dan sebisa mungkin jangan meninggalkan jadwal belajar

yang sudah di tentukan agar sikap disiplin belajar terus melekat pada anak.

Berdasarkan uraian diatas, kedisiplinan belajar bukan harga mutlak yang

telah tercipta sejak lahir. Tetapi, disiplin belajar akan terbentuk melalui kebiasaan

yang telah diciptakan oleh seorang siswa itu sendiri. Dengan keinginan yang kuat

dari dalam dirinya untuk terus belajar akan mendorong terbentuknya disiplin

belajar. Dorongan dari orang terdekat dan motivasi untuk maju akan tercipta

karakter disiplin belajar dalam diri siswa. Siswa yang memiliki rasa disiplin

belajar yang tinggi akan memiliki rasa bertanggungjawab yang tinggi pula.

2.1.3.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Belajar

Faktor – faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar Yuliantika

(2017:37-38) yakni sebagai berikut:

1) Faktor Internal

18

Page 32: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Faktor Internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari siswa sendiri

dan dapat mempengaruhi pembentukan disiplin diri.

2) Faktor Eksternal

Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari lingkungan luar dan dapat

mempengaruhi disiplin belajar siswa. Faktor eksternal tersebut meliputi

kebiasaan keluarga, penerapan tata tertib sekolah dan kondisi masyarakat.

Agustan (2018:4) menyebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi

kedisiplinan belajar, yakni sebagai berikut:

1) Faktor yang berasal dari luar diri

Faktor-faktor yang berasal dari luar diri meliputi :

a) Faktor – faktor nonsosial, misalnya keadaan udara, suhu udara, cuaca,

waktu, tempat, serta alat yang dipakai untuk belajar.

b) Faktor – faktor sosial, misalnya faktor manusia, baik manusia itu hadir,

maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan. Misalnya kalau satu kelas

murid sedang mengerjakan ujian, lalu terdengar banyak anak-anak lain

bercakap-cakap disamping kelas maka akan sangat mengganggu.

2) Faktor – faktor yang berasal dari dalam diri pelajar meliputi :

a) Faktor fisiologis, misalnya keadaan fungsi pancaindera yang kurang

maksimal

b) Faktor – faktor psikologi, yaitu hal –hal yang mendorong aktifitas

belajar itu, hal yang merupakan alasan dilakukan perbuatan belajar itu.

Kurniawati (2017) ada faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan

belajar siswa yaitu berasal dari faktor intern berasal dari siswa itu sendiri maupun

faktor ekstern yang berasal dari luar. Beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin

belajar sebagai berikut: (1). Kesadaran diri yang berfungsi sebagai pemahaman

diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya.

Selain kesadaran diri menjadi motif yang sangat kuat bagi terbentuknya disiplin.

(2) Pengikut dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-

peraturan yang mengatur perilaku individu. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya

kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat. (3)

Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk

perilaku yang sesuai dengan nilai yang ditentukan dan diajarkan. (4) Hukuman

19

Page 33: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang salah sehingga

orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.

Berdasarkan uraian diatas, ada dua faktor yang mempengaruhi

kedisiplianan belajar siswa ada dua yaitu meliputi faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari siswa sendiri dan dapat

mempengaruhi pembentukan disiplin diri sedangkan faktor eksternal yaitu faktor

yang berasal dari lingkungan luar dan dapat mempengaruhi kedisiplinan belajar

siswa.

2.1.3.4 Indikator Disiplin Belajar

Nuraini, dkk (2019:56), mengatakan indikator kedisiplinan belajar ada 2

yaitu:

1. Disiplin Waktu, antara lain

a. Tepat waktu dalam belajar, yang artinya meliputi waktu datang dan pulang

sekolah maupun belajar tepat waktu, mulai sampai selesai belajar dirumah.

b. Tidak keluar rumah saat belajar.

c. Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu

2. Disiplin Perbuatan, antara lain

a. Patuh dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan

b. Tidak bermalas-malasan dalam belajar

c. Tidak menyuruh orang lain untuk mengerjakan tugasnya

d. Selalu berbuat jujur dan tidak berbohong.

Pasaribu (2018):177), menjelaskan indikator kedisiplinan belajar terdapat 2

indikator diantaranya:

1. Disiplin Waktu

a. Tepat waktu dalam belajar

b. Tidak meninggalkan kelas pembelajaran online atau membolos saat

pelajaran

c. Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan

2. Disiplin Perbuatan

a. Patuh dan tidak menentang peraturan yang berlaku.

b. Tidak malas belajar.

c. Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya.

20

Page 34: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

d. Tidak suka berbohong.

e. Tingkah laku menyenangkan.

Purnamasari (2017:46), Indikator disiplin belajar dapat dilihat dari, disiplin

waktu, seperti tepat waktu dalam belajar, tepat waktu datang dan pulang sekolah,

tidak keluar kelas saat jam pembelajaran, mengumpulkan dan menyelesaikan

tugas tepat pada waktunya. Disiplin perbuatan meliputi, patuh dan tidak

menentang peraturan, tidak malas dalam belajar, tidak menyuruh orang lain

bekerja demi dirinya, tidak berbohong demi keuntungan dirinya, melakukan

tingkah laku yang menyenangkan seperti, tidak mencontek, tidak membuat

keributan dan tidak mengganggu teman saat belajar.

Berdasarkan berbagai pendapat diatas sebagaimana telah disampaikan

tersebut, ada 3 hal pokok dan mendasar yang menjadi indikator disiplin belajar,

yaitu ketepatan waktu, kewajiban siswa dan larangan siswa. Maka dari itu, perlu

adanya rumusan indikator yang disesuaikan dengan data yang diungkap dalam

penelitian ini. Sehingga dalam penelitian ini lebih sesuai di teliti menggunakan

indikator menurut Nuraini dkk, (2019:56) yang meliputi dua indikator disiplin

belajar 1. Disiplin waktu yaitu tepat waktu dalam belajar, tidak keluar rumah saat

belajar, menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. 2. Disiplin Perbuatan yaitu

patuh dan tidak melanggar aturan, tidak bermalas-malasan saat belajar, tidak

menyuruh orang lain untuk mengerjakan tugasnya, selalu berbuat jujur dan tidak

berbohong.

2.1.4 Pembelajaran Daring

2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Daring

Kondisi pandemi COVID-19 mengakibatkan perubahan yang luar biasa,

termasuk dalam bidang pendidikan. Seolah seluruh jenjang pendidikan dipaksa

bertransformasi untuk beradaptasi secara tiba-tiba untuk melakukan pembelajaran

dari rumah melalui media daring (online). Ini tentu bukanlah hal yang mudah,

karena belum sepenuhnya siap. Problematika dunia pendidikan yaitu belum

seragamnya proses pembelajaran, baik standar maupun kualitas capaian

pembelajaran yang diinginkan. Santika (2020:12) mengatakan pembelajaran

daring merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan

siswa, tetapi dilakukan melalui jaringan internet (online) dari tempat yang berbeda

21

Page 35: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

beda. Pembelajaran daring tidak memerlukan ruang kelas dan tidak terbatas waktu

maksudnya pembelajaran bisa dilakukan kapanpun, dimanapun sesuai dengan

kesepakatan selama lingkungan dan fasilitas mendukung untuk terlaksanakannya

proses pembelajaran.

Wahyuningsih dkk (2017:3-4) Pembelajaran daring adalah suatu bentuk

pembelajaran di mana peserta didik dan pendidik terpisah jarak. Pembelajaran

daring merupakan segala bentuk aktivitas pembelajaran yang memanfaatkan

media elektronik untuk belajar. Pembelajaran daring juga termasuk dari

pembelajaran formal pada umumnya, yang membedakan hanya guru dan peserta

didik berada di lokasi yang terpisah. Untuk menghubungkan keduanya antara guru

dan peserta didik diperlukan system telekomunikasi interaktif atau penggunaan

teknologi internet agar dapat lebih mudah mengakses berbagai materi

pembelajaran yang diperlukan. Dengan adanya teknologi internet membantu

proses belajar di masa pandemi.

Mansyur (2020:113-114) Pembelajaran daring merupakan salah satu

model pembelajaran yang dilakukan menggunakan teknologi di tengah pandemi

saat ini. Efektifitas model pembelajaran ini sangat ditentukan oleh system jaringan

telekomunikasi sebagai perangkat penunjang yang paling utama. Pembelajaran

yang dilakukan secara online menuntut kreativitas dan keterampilan guru

menggunakan teknologi. Peserta didik juga diharuskan mampu mengakses

jaringan aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran daring.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring

merupakan pendidikan formal yang muncul sebagai upaya perbaikan

pembelajaran meski guru dan siswa berada di lokasi terpisah. Adanya

pembelajaran daring memerlukan bantuan teknologi dan media seperti telepon dan

sebagainya sebagai media dalam pembelajaran supaya dapat menghubungkan

antara guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung.

2.1.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

Sistem pembelajaran daring tidak memiliki batasan akses, inilah yang

memungkinkan pembelajaran bisa dilakukan lebih banyak waktu. Kelebihan dan

kekurangan setiap metode pembelajaran pasti ada. Beberapa ahli mengemukakan

kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran daring sebagai berikut.

22

Page 36: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Suhery dkk (2020:130), mengemukakan kelebihan dan kekurangan

pembelajaran daring sebagai berikut.

1. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat

berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau

kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak,

tempat, dan waktu.

2. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan

terjadwal melalui internet.

3. Siswa dapat belajar (me-review) bahan ajar setiap saat dan dimana saja apabila

diperlukan memngingat bahan ajar tersimpan di computer.

4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang

dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.

5. Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang

dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak.

6. Berubahnya peran siswa dari yang pasif menjadi aktif.

7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari sekolah

konvensional dapat mengaksesnya.

Kekurangan pembelajaran daring juga tidak terlepas dari berbagai

kekurangan, yaitu sebagai berikut.

1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu

sendiri, bisa memperlambat terbentuknya values atau nilai-nilai dalam proses

belajar mengajar.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya

mendorong aspek bisnis atau komersial.

3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada

pendidikan.

4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran

konvensional, kini dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran dengan

menggunakan ICT (Information Communication Technology).

5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (berkaitan dengan masalah

tersedianya listrik, telepon dan computer).

23

Page 37: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Taradisa dkk (2020:145) mengemukakan kelebihan dan kekurangan

pembelajaran daring. Kelebihan pembelajaran daring diantaranya:

1. Pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui internet secara

kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak,

tempat, dan waktu.

2. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang teratur dan terjadwal

melalui internet.

3. Siswa dapat mengulang materi setiap saat dan dimana saja apabila diperlukan.

Siswa akan lebih mudah mendapatkan tambahan informasi yang berkaitan

dengan bahan ajar yang dipelajarinya dengan mengakses internet.

4. Pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang bisa

diikuti dengan jumlah siswa yang banyak.

5. Siswa yang pasif bisa menjadi aktif.

6. Pembelajaran menjadi lebih efisien karena dapat dilakukan kapan saja dan

dimana saja terutama bagi mereka yang tempat tinggalnya yang jauh.

Kelebihan pembelajaran daring juga tidak terlepas dari berbagai

kekurangan, Kekurangan pembelajaran daring yaitu sebagai berikut.

1. Interaksi secara tatap muka yang terjadi antara pengajar dan siswa menjadi atau

bahkan antara siswa itu sendiri.

2. Pembelajaran daring lebih banyak ke aspek bisnis daripada sosial dan

akademik.

3. Pembelajaran yang dilakukan cenderung lebih ke tugas yang diberikan guru

melalui buku yang diberikan.

4. Pengajar dituntut untuk lebih menguasai teknik pembelajaran dengan

menggunakan ICT (Information Communication Technology).

5. Siswa yang kurang mempunyai motivasi belajar cenderung gagal.

6. Belum meratanya fasilitas internet yang tersedia di tempat yang bermasalah

dengan listrik, telepon dan komputer.

Harahap (2020:150) mejelaskan terdapat beberapa kelebihan dan

kekurangan pembelajaran daring. Kelebihan pembelajaran daring diantaranya:

1. Bagi peserta didik yang berada diluar negeri biasanya membutuhkan dana yang

sangat banyak, menggunakan pesawat atau waktu yang lumayan banyak.

24

Page 38: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Sekarang bisa mengikuti belajar online dengan tentor atau guru dari luar

negeri dengan bermodalkan kuota internet, telepon genggam dan sinyal yang

cukup.

2. Materi yang diperoleh dari pembelajarn daring bisa langsung diakses di

internet jika belum paham dengan penjelasan dari pengajar.

3. Materi yang telah diajarkan lebih mudah disimpan dimemori telepon atau

computer dan dengan mudah bisa dibuka dilain waktu.

4. Menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan, mudah didokumentasikan,

hemat waktu dan biaya, menjadi alternative selama social distancing, dan

ramah lingkungan.

Kekurangan pembelajaran daring menurut harahap (2020:150), meliputi

beberapa kekurangan diantaranya:

1. Perbedaan waktu. Ini bisa dilihat di dalam negeri sendiri waktu Indonesia Barat

dan Timur berbeda, apalagi antara Negara. Jelas saja ini berbeda dan

menyulitkan siswanya.

2. Budget untuk kuota internet. Ini sangat ril terjadi di dalam masyarakat. Tidak

semua keluarga beruntung mampu membeli paket internet untuk memfasilitasi

buah hatinya belajar.

3. Hanphone penuh dengan notifikasi atau full memory. Otomatis ini akan terjadi.

Karena buka hanya siswa saja yang memorinya full tetapi guru juga sama.

Tidak semua orang mampu membeli handphone yang memiliki memori

banyak. Handphone menjadi cepat lowbat dan sudah pasti membuka internet

akan membuat batrai cepat habis.

4. Tagihan listrik bagi yang menggunakan laptop dirumahnya ditambah lagi

belakangan ini sudah menjadi rahasia umum di negeri ini harga listrik naik.

5. Tidak fokus. Selain belajar banyak sekali yang bisa dibuka diinternet yang

membuat anak-anak tidak fokus belajar online. Seperti membuka halaman

media sosial Facebook, Whatsapp atau Instagram.

Berdasarkan uraian diatas, kelebihan pembelajaran daring adalah

menciptakan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa serta kemandirian

siswa. Melalui pembelajaran daring, siswa di dorong untuk lebih aktif dalam

mencari pemecahan masalah yang diberikan oleh guru. Pembelajaran daring dapat

25

Page 39: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kekurangan dari pembelajaran daring perlu

adanya kesiapan mental baik guru maupun siswa dalam melakukan pembelajaran

dikarenakan terkadang dalam pembelajaran guru terlalu cepat dalam menjelaskan

materi dan siswa kurang mampu mengakses internet dengan cepat karena kurang

stabilnya jaringan internet.

2.1.5 Prestasi Belajar

2.1.5.1 Pengertian Prestasi Belajar

Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari

prestasi belajar yang diraih siswa. Hamdu dkk (2011:83) Prestasi belajar yaitu

hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang

dinyatakan dalam raport atau nilai setiap bidang studi setelah mengalami proses

belajar mengajar. Prestasi belajar menjadi suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan

bobot yang dicapainya. Prestasi belajar dikatakan tercapai apabila memenuhi tiga

aspek yakni kognitif, afektif, psikomotor. Prestasi belajar sebagai tingkat

kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai

informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.

Vandini (2015:214) mengatakan prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Biasanya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Prestasi belajar

dipengaruhi oleh faktor di luar diri peserta didik dan faktor di dalam diri peserta

didik. Salah satu faktor dari dalam diri adalah kepercayaan diri, sedangkan faktor

di luar diri peserta didik misalnya adalah lingkungan. Prestasi belajar termasuk

pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu

tertentu.

Syafi’I dkk (2018:116) Prestasi belajar adalah kemampuan maksimal dan

tertinggi pada saat tertentu oleh seorang anak dalam rangka mengadakan

hubungan rangsang dan reaksi yang akhirnya terjadi suatu proses perubahan untuk

memperoleh kecakapan dan keterampilan dari mata pelajaran. Prestasi belajar

menjadi suatu serangkaian dari kegiatan jiwa raga yang telah dilakukan oleh

seseorang dari suatu hasil yang telah dicapai sebagai perubahan dari tingkah laku

26

Page 40: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

yang dilalui dengan pengalaman serta wawasan untuk bisa berinteraksi dengan

lingkungannya yang menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang

telah dinyatakan dalam hasil akhir atau raport.

Berdasarkan uraian diatas prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan

atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Nilai tersebut bisa dilihat

dan diambil dari sisi kognitif, afektif dan psikomotorik . Prestasi belajar sebagai

hasil kegiatan usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun

kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap siswa.

2.1.5.2 Indikator Prestasi Belajar

Syafi’i dkk (2018:118-120), menjelaskan indikator-indikator prestasi

belajar mencakup tiga kemampuan yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor peserta

didik. Dapat dilihat table dibawah ini yang menjelaskan tiga ranah tersebut beserta

indikator yang harus dicapai.

Tabel 2.1 Indikator-indikator prestasi belajarNo. Jenis Prestasi Belajar Indikator Prestasi Belajar1. Ranah kognitif

a. Knowladge (Pengetahuan)

b. Comprehension (Pemahaman)

c. Application (Penerapan)

d. Analysis (Analisis)

e. Syntesis (Sintesis)

f. Evaluation (Evaluasi)

1. Dapat menyebutkan2. Dapat menunjukkan kembali

1. Dapat menjelaskan kembali materi yang diajarkan.

2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri

1. Dapat memberikan contoh2. Dapat menggunakan secara tepat3. Dapat menguraikan4. Dapat menghubungkan

1. Dapat menyimpulkan2. Dapat menggeneralisasikan

(membuat prinsip umum)

1. Dapat menilai berdasarkan kriteria dan standar melalui memeriksa dan mengkritisi

1. Dapat menghasilkan2. Ranah Afektif

a. Sikap menerima 1. Bersikap menerima pembelajaran

27

Page 41: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

b. Memberi responc. Nilaid. Organisasie. Karakterisasi

2. Memperhatikan pembelajaran yang disampaikan

3. Mengajukan pertanyaan

3. Ranah Psikomotora. Ketrampilan bergerak dan

bertindakb. Kecakapan ekspresi verbal dan

nonverbal

1. Kesiapan melakukan melakukan pekerjaan baik secara mental, fisik maupun emosional.

2. Mengikuti atau mengulang perbuatan yang diperintahkan orang lain

3. Membuat mimik dan gerakan jasmani.

Lasmanah (2016:19-20), Agar lebih mudah dalam memahami jenis belajar

dan indikator-indikatornya, berikut tabel yang merupakan rangkuman dari tabel

jenis, indikator, dan cara evaluasi prestasi belajar.

Tabel 2.2 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi BelajarRanah/Jenis prestasi

BelajarIndikator Prestasi Belajar Cara Evaluasi

A. Ranah Kognitif1. Pengamatan

2. Ingatan

3. Pemahaman

4. Penerapan

5. Analisis (Pemeriksaan dan penilaian secara teliti)

6. Sintesis (membuat paduan baru dan

1. Dapat menunjukkan2. Dapat membandingkan3. Dapat menghubungkan

1. Dapat menyebutkan2. Dapat menunjukkan kembali

1. Dapat menjelaskan2.Dapat mendefinisikan

dengan lisan sendiri

1. Dapat memberikan contoh2.Dapat menggunakan dengan

tepat

1. Dapat menguraikan2.Dapat

mengklasifikasikan/memilah-milah

1. Dapat menghubungkan materi-materi, sehingga menjadi kesatuan baru

2. Dapat menyimpulkan

1. Tes lisan2. Tes tertulis3. Observasi

1. Tes lisan2. Tes tertulis3. Observasi

1. Tes lisan2. Tes tertulis

1. Tes tertulis pemberian tugas

2. Observasi

1. Tes tertulis2. Pemberian tugas

1. Tes tertulis2. Pemberian tugas

28

Page 42: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

utuh) 3.Dapat menggeneralisasikan (membuat prinsip umum)

B. Ranah Afektif1. Penerimaan

2. Sambutan

3. Apresiasi (sikap menghargai)

4. Internalisasi (pendalaman)

5. Karakterisasi (pengahayatan)

1. Menunjukkan sikap menerima

2. Menunjukkan sikap menolak

1. Kesediaan berpartisipasi/terlibat

2. Kesediaan memanfaatkan

1. Menganggap penting dan bermanfaat

2. Menganggap indah dan harmonis

3. Mengagumi

1. Mengakui dan menyakini2. Mengingkari

1. Meniadakan2. Mampu mecontohkan materi

dalam pribadi dan perilaku sehari-hari

1. Tes tertulis2. Tes skala sikap3. Observasi

1. Tes skala sikap2. Pemberian tugas3. Observasi

1. Tes skala sikap2. Pemberian tugas3. Observasi

1. Tes skala sikap2. Pemberian tugas

1. Pemberian tugas2. Observasi

C. Ranah Psikomotor1. Ketrampilan

bergerak dan bertindak

2. Kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal

1.Kecakapan mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya

1.Kefasihan melafalkan/mengucapkan

2.Kecakapan membuat mimic dan gerak jasmani

1. Observasi2. Tes tindakan

1. Tes lisan2. Observasi3. Tes tindakan

Ahmad (2017:33), menjelaskan ada jenis prestasi belajar dan indikatornya.

Berikut ini jenis prestasi belajar yang meliputi ranah kognitif, afektif psikomotor

beserta indikator prestasi belajar dalam tabel berikut.

Tabel 2.3 Jenis dan Indikator Prestasi Belajar

Ranah Indikator

1. Ranah Kognitif

a. Ingatan,

Pengetahuan

b. Pemahaman

1. Dapat menyebutkan2. Dapat menunjukkan kembali

1. Dapat menjelaskan2. Dapat mendefinisikan dengan bahasa sendiri

29

Page 43: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

c. Penerapan

d. Analisis

e. Menciptakan,

Membangun

f. Evaluasi

1. Dapat memberikan contoh2. Dapat menggunakan secara cepat

1. Dapat menguraikan2. Dapat mengklasifikasikan/memilah-milah

1. Dapat menghubungkan materi-materi sehingga menjadi kesatuan yang baru

2. Dapat menyimpulkan3. Dapat membuat prinsip umum atau dapat

menyimpulkan

1. Dapat menilai2. Dapat menjelaskan dan menafsirkan3. Dapat menyimpulkan

2. Ranah Afektif

a. Penerimaan

b. Sambutan

c. Sikap

menghargai

d. Pendalaman

e. Penghayatan

1. Menunjukkan sikap menerima2. Menunjukkan sikap menolak

1. Kesediaan berpartisipasi/terlibat2. Kesediaan memanfaatkan

1. Menganggap apa yang diberikan guru penting dan bermanfaat

2. Menganggap indah dan harmonis3. Mengagumi

1. Mengakui dan meyakini2. Mengingkari

1. Melembagakan atau meniadakan2. Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-

hari3. Ranah Psikomotor

a. Keterampilan

bergerak dan

bertindak

b. Kecakapan

ekspresi verbal

dan non verbal

1. Kecakapan mengkoordinasikan gerak mata, telinga, kaki, dan anggota tubuh yang lainnya

1. Kefasihan melafalkan/mengucapkan2. Kecakapan membuat mimik dan gerakan jasmani

Berdasarkan uraian indikator prestasi belajar diatas sudah cukup jelas

bahwa dalam prestasi belajar harus dapat mengambangkan tiga ranah dari

30

Page 44: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

indikator prestasi belajar yaitu meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotorik. Pada penelitian ini difokuskan pada ranah dalam teori prestasi

belajar yang dijelaskan oleh Syafi’i dkk (2018:118-120) yakni pada ranah kognitif

khususnya pada bagian indikator Knowledge (Pengetahuan) dan Comprehension

(Pemahaman) pada peserta didik yakni peserta didik dapat menjelaskan kembali

materi yang telah dipelajari, dapat menunjukkan kembali materi atau dapat

menjawab pertanyaan mengenai penjelasan guru, dapat mendefinisikan dengan

lisan dan bahasa sendiri serta dapat memberikan contoh sendiri dari materi yang

telah dipahami dan ranah afektif khusunya pada bagian indikator penerimaan

yakni peserta didik mampu menunjukkan sikap menerima pembelajaran yang

diberikan oleh guru, memperhatikan pembelajaran yang disampaikan dengan baik.

Serta pada ranah psikomotorik khusunya pada bagian indikator kecakapan

ekspresi verbal dan non verbal yakni peserta didik mampu atau fasih melafalkan

atau mengucapkan materi yang telah dipelajari serta merespon atau mengikuti

arahan dari guru dan dapat mempraktikkan kegiatan sederhana, sama persis

dengan yang dilihat berdasarkan pedoman atau petunjuk dari guru.

2.1.5.3 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang belum maksimal merupakan masalah yang harus

dicari penyebabnya. Dengan mengetahui faktor penyebab rendahnya prestasi

belajar, maka dapat diambil keputusan yang tepat. Vandini (2015:213-214) ada

dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu meliputi sebagai berikut.

1. Faktor dari dalam diri peserta didik, antara lain:

a. Faktor jasmani seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh

- Faktor Kesehatan, Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses

belajar peserta didik, jika kesehatan seorang peserta didik terganggu atau

cepat lelah, kurang bersemangat maka akan berpengaruh terhadap prestasi

belajarnya.

- Cacat tubuh, Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau

kurang sempurnanya tubuh.

b. Faktor Psikologis seperti intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi,

kematangan dan kesiapan.

31

Page 45: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

- Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan

untuk menghadapi hal yang baru, mengetahui relasi dan mempelajarinya

dengan cepat.

- Perhatian adalah keaktifan jiwa yang bertujuan semata-mata kepada suatu

benda ataupun objek.

- Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan terealisasi

pencapaian kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih.

- Minat adalah menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh

individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar peserta didik.

- Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam

belajar, disadari atau tidak untuk mencapai tujuan perlu berbuat.

- Kematangan adalah suatu fase dalam pertumbuhan seseorang

- Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respons atau reaksi.

2. Faktor luar diri peserta didik

a. Faktor keluarga seperti cara orang tua mendidik, relasi antar keluarga dan

keadaan keluarganya.

b. Faktor sekolah seperti guru dan cara mengajarnya, model pembelajaran, dan

alat-alat pelajaran.

3. Faktor lingkungan masyarakat seperti kegiatan peserta didik dalam lingkungan

dan teman bergaul

Syafi’i dkk (2020;120-121), faktor yang mempengaruhi prestasi dalam

belajar digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Pertama

Faktor internal: (1) Faktor jasmani, Misalnya penglihatan, pendengaran, struktur

tubuh dan lain sebagainya. (2) Faktor Psikologi antara lain Faktor intelektif yang

meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan, bakat dan faktor kecakapan nyata yaitu

prestasi yang dimiliki. Kemudian Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur

kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi.

(3) Faktor kematangan fisik maupun psikis. Kedua Faktor Eksternal, (1) Faktor

sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan

masyarakat, lingkungan kelompok. (2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu

pengetahuan, teknologi, kesenian. (3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas

rumah, fasilitas belajar.

32

Page 46: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Riyani (2012:20) menjelaskan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

yaitu tujuan pembelajaran, bahan ajar yang digunakan kegiatan belajar mengajar,

metode, alat, sumber dan evaluasi proses belajar mengajar, faktor dari dalam diri

meliputi faktor kesehatan, bakat, minat, perhatian serta motivasi dan juga faktor

dari luar diri yang meliputi faktor yang berhubungan dengan lingkungan yaitu

tujuan belajar, guru, teman sebaya, materi pelajaran, sarana belajar, dan

lingkungan belajar.

Berdasarkan uraian diatas faktor-faktor yang mempengaruhi pada prestasi

belajar seorang siswa adalah minat dari diri seorang siswa untuk terus belajar,

motivasi dari dalam diri dan orang terdekat, penggunaan bahan ajar yang kurang

menunjang semangat belajar, serta kurangnya interaksi antara siswa dengan guru

sehingga terjadilah turunnya prestasi belajar dalam bidang pendidikan.

2.2 Kajian Penelitian Relevan

Berikut adalah hasil penelitian yang relevan tentang karakter kedisiplinan

belajar anak SD di masa pembelajaran online terhadap prestasi belajar sebagai

berikut. Pertama penelitian yang dilakukan oleh Farel Zefanya (2018) dengan

judul “Pengaruh Kecerdasan Interpersonal dan Kedisiplinan Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Matematika”, hasil penelitian menunjukkan karakter kedisiplinan

belajar mempengaruhi pada prestasi belajar siswa. Dengan menimbulkan rasa

disiplin kepada siswa dalam proses pembelajaran akan memberikan manfaat dan

jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar. Kedua penelitian yang dilakukan

oleh Tiara Setyowahyudi, dkk (2020) dengan judul “Ketrampilan Guru PAUD

Kabupaten Ponorogo Dalam Memberikan Penguatan Selama Masa Pandemi”,

hasil penelitian menunjukkan pertama, skema pembelajaran yang dijalankan

selama masa pandemi COVID-19 adalah pembelajaran dalam jaringan. Kedua,

pemberian penguatan yang dilakukan oleh guru selama masa pandemi COVID-19

terdiri dari penguatan verbal dan non verbal. Ketiga, hambatan yang ditemui

dalam pemberian mengoperasikan aplikasi belajar seperti whatsapp, zoom dan

sebagainya, tidak memiliki smartphone dan wali murid yang kesulitan sinyal.

Ketiga penelitian yang dilakukam oleh Purandina, dkk (2020) dengan

judul

33

Page 47: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“Pendidikan Karakter di Lingkungan Keluarga Selama Pembelajaran Jarak Jauh

Pada Masa Pandemi COVID-19”. Hasil penelitian menunjukkan pertama, untuk

mengetahui apakah aktivitas belajar siswa selama dirumah ditemani oleh orang

tua mampu mengembangkan pendidikan karakter. Kedua, untuk mengetahui nilai-

nilai karakter apa saja yang berkembang selama pembelajaran di rumah. Ketiga,

untuk mengetahui penyebab berkembang dengan baiknya nilai-nilai karakter.

Berkembangnya nilai-nilai karakter merupakan hasil sinergitas guru dan orang tua

dalam membimbing siswa dengan penuh kasih sayang, berinteraksi, melakukan

aktivitas yang positif bersama-sama dalam pandemic COVID-19.

Berikut merupakan tabel persamaan, perbedaan, dan orisinalitas penelitian

relevan.

Tabel 2.4 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Orisinalitas

1. Farel

Zefanya

Pengaruh

Kecerdasan

Interpersonal

dan

Kedisiplinan

Belajar

Terhadap

Prestasi

Belajar

Matematika

Penelitian ini

sama-sama

membahas

tentang

kedisiplinan

belajar

terhadap

prestasi belajar

bagi anak.

Penelitian yang

telah dilakukan

menekankan

pada

kedisiplinan

belajar anak

terhadap prestasi

belajar mata

pelajaran

matematika.

Penelitian

yang akan

dilakukan

menekankan

pada karakter

kedisiplinan

belajar anak

SD terhadap

prestasi

belajarnya.

2. Setyowah

yudi, dkk

Ketrampilan

Guru PAUD

Kabupaten

Ponorogo

dalam

Memberikan

Penguatan

Selama Masa

Penelitian

sama-sama

membahas

tentang skema

pembelajaran

yang dilakukan

selama masa

pandemi

Penelitian yang

telah dilakukan

menekankan

penguatan pada

guru PAUD di

kabupaten

ponorogo untuk

dapat memberi

Penelitian

yang akan

dilakukan

menekankan

pada skema

pembelajaran

di masa

pembelajaran

34

Page 48: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Pandemi menggunakan

pembelajaran

jaringan.

penguatan pada

anak usia dini

pada masa

pembelajaran

daring.

online dengan

menggunakan

pembelajaran

jaringan bagi

anak

3. Purandina,

dkk

Pendidikan

Karakter di

Lingkungan

Keluarga

Selama

Pembelajaran

Jarak Jauh

pada Masa

Pandemi

Covid-19

Penelitian ini

sama-sama

membahas

tentang

karakter anak

di masa

pembelajaran

di rumah

Penelitian yang

telah dilakukan

menekankan

pada penyebab

berkembangnya

karakter anak

pada saat

pembelajaran di

rumah.

Penelitian

yang akan

dilakukan

menekankan

pendidikan

karakter di

masa

pembelajaran

online

merupakan

hasil sinergitas

orang tua dan

guru dalam

membimbing

siswa.

2.3 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan garis besar atau rancangan konsep yang disusun

secara sistematis yang saling berhubungan. Kerangka teori ini bertujuan untuk

memperjelas saat mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data sekaligus

memperjelas rujukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian. Kerangka teori ini

dibuat dalam bentuk bagan oleh peneliti berdasarkan pendapat para ahli yang telah

diuraikan dalam kajian teori, agar lebih mudah memahami teori dari siapa saja

yang membangun teori peneliti dalam melakukan penelitian.

Berikut ini merupakan uraian kerangka teori yang telah disusun oleh

peneliti:

35

Page 49: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

36

PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN BELAJAR

PEMBELAJARAN DARING

PRESTASI BELAJAR

Aeni (2014:51) Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mendukung perkembangan sosial, emosional dan etis siswa.

Susilowati (dalam Asrah 2016:46) Disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri.

Wahyuningsih dkk (2017:3-4) Pembelajaran daring adalah suatu bentuk pembelajaran dimana peserta didik dan pendidik terpisah jarak dan hanya memanfaatkan media elektronik untuk proses pembelajaran.

Bagaimana karakter kedisiplinan belajar anak SD dimasa pembelajaran daring

Hamdu dkk (2011:83) Prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar yang dinyatakan dalam raport atau nilai setelah mengalami proses belajar mengajar.

Apa saja faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar anak SD di masa pembelajaran daring

Analisis Karakter Kedisiplinan Belajar Anak SD di Masa Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar

Page 50: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2.4 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah sebuah konsep pemikiran yang akan dilakukan

oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Kerangka berpikir dapat mempermudah

peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Kerangka berpikir dalam penelitian ini

akan menganalisis karakter kedisiplinan belajar anak SD terhadap prestasi belajar

di masa pembelajaran daring. Analisis ini dilakukan untuk mempelajari karakter

disiplin belajar anak SD yang ada dalam kegiatan pembelajaran daring pada saat

maraknya wabah COVID-19.

Wabah COVID-19 menjadikan proses pembelajaran yang semula

mengaharuskan bertatap muka kini berubah menjadi pembelajaran daring. Pada

pembelajaran daring proses belajar dilakukan di rumah masing-masing melalui

bantuan teknologi. Materi dan tugas yang diberikan dikerjakan atau diselesaikan

di rumah. Pendidikan karakter kedisiplinan belajar anak SD pada saat seperti ini

sangat diperlu ditanamkan. Dengan ditanamkannya karakter disiplin belajar pada

anak dapat mempengaruhi terwujudnya keberhasilan pendidikan dan ketercapaian

belajar seorang anak. Karakter kedisiplinan belajar adalah belajar dengan teratur

yang menjadi pedoman mutlak dan tidak bisa diabaikan oleh seseorang yang

menuntut ilmu di sekolah maupun saat pembelajaran di rumah. Kedisiplinan

belajar besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar seorang anak serta diharapkan

mampu mendorong anak belajar lebih giat dan menjadikan prestasi belajarnya

meningkat. Oleh karena itulah peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian

tentang bagaimana karakter kedisiplinan belajar anak SD di masa pembelajaran

daring terhadap prestasi belajarnya. Berikut adalah kerangka berpikir yang

peneliti sajikan dalam bentuk bagan.

37

Page 51: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

38

Pembelajaran Daring

Karakter Kedisiplinan Belajar Anak SD

Disiplin Waktu Disiplin Perbuatan

Prestasi Belajar

Page 52: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan melakukan

penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini akan

dilaksanakan di Desa Muryolobo Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Pada

penelitian ini lebih difokuskan pada bagaimana karakter kedisiplinan belajar anak

terhadap prestasi belajarnya selama pembelajaran daring. Subjek yang diteliti

adalah anak SDN 2 di Desa Muryolobo, orang tua anak dan wali kelas V SDN 2

Muryolobo dengan menggunakan 13 informan yang akan peneliti pilih

berdasarkan kategori yang sudah ditentukan untuk mewakili subjek yang akan

diteliti yaitu 6 anak SD, 6 orang tua anak SD dan 1 wali kelas V SDN 2

Muryolobo.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari ,

Kabupaten Jepara meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Waktu

yang akan digunakan untuk merencanakan penelitian adalah pada bulan

September 2020 sampai Februari 2021, dengan rincian kegiatan meliputi

observasi awal, penyusunan proposal, membuat instrument, dan persiapan

penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret,

dengan rincian kegiatan meliputi wawancara terhadap guru kelas V terkait

kedisiplinan belajar siswa di masa pembelajaran daring terhadap prestasi

belajarnya, wawancara pada orang tua anak terkait kedisiplinan belajar anak SD di

39

Page 53: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

masa pembelajaran daring dan wawancara pada anak dari kategori anak disiplin

belajar tinggi, kurang dan tidak disiplin belajar dimasa pembelajaran daring.

Selanjutnya, tahap pelaporan akan dilakukan pada bulan April 2021, dengan

rincian kegiatan meliputi penyusunan laporan hasil penelitian, pelaporan dan

penyempurnaan hasil penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat selesai tepat

waktu sehingga peneliti dalam memperoleh hasil penelitian sesuai dengan apa

yang sudah direncanakan.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana dalam melakukan

penelitian kualitatif peneliti mengumpulkan data dan menemukan data penelitian

dalam bentuk kata-kata dan gambar. Data yang didapatkan berupa catatan

observasi, catatan wawancara, foto-foto, dan data pendukung lainnya. Gunawan

(2013:58) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah

manusia dan sosial. Moelong (2014:6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif

adalah penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-

kata dan bahasa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, dimana dalam

penelitian studi kasus memusatkan penelitian pada sebuah objek yang akan

diteliti. Creswell (2013:144) mengatakan bahwa penelitian studi kasus merupakan

penelitian yang dilakukan terhadap objek yang disebut sebagai kasus, yang

dilakukan secara seutuhnya, menyeluruh, dan mendalam dengan menggunakan

berbagai macam sumber data. Penelitian ini langsung terjun ke lapangan untuk

mendata, memperoleh dan menganalisa. Dalam penelitian studi kasus peneliti

menggunakan langkah-langkah dengan cara observasi dan wawancara dengan

subjek anak SDN 2 di Desa Muryolobo, Orang Tua anak, dan wali kelas V SDN

2 di Desa Muryolobo. Penelitian ini difokuskan tentang bagaimana karakter

kedisiplinan belajar anak SD dimasa pembelajaran daring terhadap prestasi

belajarnya. Adapun rancangan penelitian sebagai berikut.

40

Page 54: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

1. Melihat kondisi di lapangan dengan melakukan observasi kepada beberapa

anak, orang tua dan wali kelasnya (guru) untuk mengetahui situasi yang ada di

lapangan.

2. Mengumpulkan data dari informan. Pada tahap ini peneliti memperoleh data

melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

3. Menganalisis data yang sudah di dapat dari proses pengumpulan data. Data

yang terkumpul akan direduksi, disajikan, dan di simpulkan kemudian di

verifikasi.

4. Menyimpulkan hasil penelitian, pada tahap ini dilakukan penyimpulan data

yang telah dianalisis, sehingga peneliti memperoleh hasil penelitian.

3.3 Peranan Peneliti

Pada penelitian ini, peneliti memiliki peran yang sangat penting untuk

mewujudkan keberhasilan dalam penelitian. Peneliti berperan mulai dari observasi

pada permasalahan sampai akhir menyimpulkan hasil penelitian. Dalam penelitian

kualitataif ini peneliti berperan sebagai perencana penelitian, pengumpul data,

menganalisis data dan menyimpulkan data yang sudah di dapatkan dari penelitian.

Penelitian yang dilakukan peneliti tentang karakter kedisiplinan belajar anak SD

di masa pembelajaran daring terhadap prestasi belajar pada anak kelas V SD di

Desa Muryolobo, diharapkan dapat menemukan informasi dan memberikan solusi

terhadap permasalahan pada penelitian sehingga hasil penelitian dapat

memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, keluarga dan masyarakat.

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif, karena

banyak berupa uraian kata. Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber pertama sedangkan data sekunder adalah data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

lain atau lewat dokumen. Data penelitian ini berkaitan tentang karakter

kedisiplinan belajar anak SD pada kelas V Desa Muryolobo terhadap prestasi

belajarnya di masa pembelajaran daring. Dalam penelitian ini data diperoleh

41

Page 55: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

secara lisan maupun tulisan. Data lisan diperoleh dari hasil observasi dan

wawancara dari narasumber. Sedangkan data tulisan pada penelitian ini berupa

deskriptif yaitu hasil teori-teori yang ada yang berupa dokumentasi identitas

informan dan data pendukung lainnya.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data adalah subjek data yang akan digunakan. Sumber data

dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sugiyono (2015:308)

mengatakan bahwa sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara

langsung dari seseorang, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data

yang diperoleh secara tidak langsung dari orang lain atau teori yang ada di buku

atau dokumen. Data yang diperoleh berkaitan dengan karakter kedisiplinan belajar

anak SD di masa pembelajaran daring terhadap prestasi belajar tepatnya anak

SDN 2 di Desa Muryolobo Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara.

Subjek yang diteliti adalah anak SDN 2 di Desa Muryolobo, orang tua anak

dan wali kelas dengan 6 informan anak yang akan peneliti pilih berdasarkan

kategori dengan kriteria 3 anak disiplin belajar, 3 anak tidak disiplin belajar, 6

orang tua dari kriteria 3 anak disiplin belajar, 3 anak tidak disiplin belajar dan 1

wali kelas V SDN 2 Desa Muryolobo. Dengan adanya kategori informan

diharapkan mampu memberikan sumber data yang beragam, sehingga data yang

diperoleh dari penelitian juga beragam dan kompleks. Kategori yang digunakan

dalam memilih informan sebagai berikut.

Gambar 3.1 Kategori Informan

Informan yang dipilih peneliti adalah anak SD kelas V, orang tua anak dan wali

kelas V SDN 2 di Desa Muryolobo Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara.

Peneliti berusaha untuk mencari informan dengan kategori yang telah ditentukan.

Informan dalam penelitian memiliki karakter disiplin belajar yang berbeda mulai

42

Kategori Informan

Disiplin Waktu Disiplin Perbuatan

Page 56: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

dari perbedaan karakter disiplin waktu saat belajar dan perbedaan karakter

disiplin perbuatan saat belajar. Dengan perbedaan kategori tersebut diharapkan

informan dapat memberikan sumber informasi yang berbeda. Data yang

didapatkan dari informasi dijadikan sebagai sumber data primer. Sumber data

primer dan sumber data sekunder pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Sumber data primer. Peneliti mendapatkan data secara langsung dari informan

melalui observasi dan wawancara dengan informan 6 anak kelas V SDN 2

Muryolobo dan wawancara 6 orang tua anak di Desa Muryolobo untuk

mengetahui karakter kedisiplinan belajar saat pembelajaran daring, serta

melakukan observasi dan wawancara kepada 1 guru kelas V SDN 2 Muryolobo

untuk mengetahui prestasi belajar siswa SD di masa pembelajaran daring.

2. Sumber data sekunder. Sumber data sekunder yang diperoleh peneliti berupa

dokumentasi, catatan penelitian, dan sumber lainnya yang digunakan sebagai

pendukung penelitian.

3.5 Pengumpulan Data

Sugiyono (2013:308) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari

penelitian adalah mendapatkan data. Pada tahap ini peneliti mendapatkan sumber

data yang akan dianalisis. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

observasi, wawancara dan dokumentasi.

3.5.1 Observasi

Arikunto (2013:143) mengatakan bahwa observasi merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara

teliti serta pencatatan secara sistematis. Sugiyono (2015:203) mengatakan bahwa

observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa observasi

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara

langsung.

Pada penelitian ini peneliti sebagai peneliti observasi non participant

observation, karena dalam observasi ini peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai

pengamat independen. Peneliti mengamati karakter kedisiplinan belajar anak SD

43

Page 57: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

di masa pembelajaran daring dan mengamati bagaimana karakter kedisiplinan

belajar anak SD saat daring terhadap prestasi belajarnya.

3.5.2 Wawancara

Moelong (2014:186) mengatakan bahwa wawancara merupakan percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas

pertanyaan. Gunawan (2013:162) mengatakan bahwa wawancara merupakan

kegiatan Tanya jawab dengan tatap muka masalah yang diteliti, dimana

pewawancara bermaksud untuk memperoleh persepsi, sikap dan pola piker yang

relevan dengan masalah yang diteliti. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

Tanya jawab secara langsung untuk mendapatkan informasi atau data.

Wawancara pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data atau

informasi tentang bagaimana karakter kedisiplinan belajar anak SD di masa

pembelajaran daring terhadap prestasi belajarnya. Teknik wawancara yang

digunakan yaitu wawancara terstruktur dimana peneliti sudah mengetahui tentang

pertanyaan yang akan ditanyakan peneliti menggunakan instrument pedoman

wawancara sebagai acuan. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti ada dua

yaitu, pedoman wawancara karakter kedisiplinan belajar anak SD di masa

pembelajaran daring dan Karakter kedisiplinan belajar anak SD terhadap prestasi

belajarnya.

Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menggunakan wawancara secara

terstruktur untuk mendapatkan data yang valid. Berikut merupakan narasumber

yang akan diwawancarai oleh peneliti:

1. 6 Siswa SDN 2 di Desa Muryolobo dengan kriteria 3 siswa sangat disiplin

belajar dan 3 siswa tidak disiplin belajar.

2. 6 Orang Tua Siswa dari kriteria 3 siswa sangat disiplin belajar dan 3 tidak

disiplin belajar

3. 1 Wali kelas V SDN 2 di Desa Muryolobo.

3.5.3 Dokumentasi

Gunawan (2013:178) mengatakan bahwa dokumentasi merupakan sumber

data yang digunakan untuk melengkapi penelitian berupa sumber tertulis, film,

44

Page 58: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

gambar atau foto, dan karya-karya monumental yang dapat memberikan informasi

bagi proses penelitian. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa

foto dari semua kegiatan dalam penelitian mulai dari observasi, wawancara dan

kegiatan yang penting lainnya sebagai sumber data pendukung untuk memperoleh

bukti dari penelitian.

3.6 Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, penelitian harus mampu mengungkapkan

kebanaran yang objektif. Karena keabsahan data dalam penelitian kualitatif sangat

penting sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian

penelitian ini dalam mengecek keabsahan data menggunakan teknik tringulasi.

Sugiyono (2007: 274) mengatakan bahwa tringulasi adalah teknik menguji

kebenaran data kepada sumber yang berbeda dengan teknik yang sama.

Penelitian ini menggunakan teknik tringulasi sumber. Teknik ini digunakan

untuk mengecek data-data tentang karakter kedisiplinan belajar siswa SD kelas V

saat pembelajaran daring terhadap prestasi belajarnya. Data ini diperoleh dari

wawancara dengan wali kelas V SD di Desa Muryolobo, wawancara dengan

orang tua siswa kemudian dilakukan pengecekan dari sumber data yang berbeda

yaitu dengan siswa. Jika data dari wali kelas V di Desa muryolobo Kecamatan

Nalumsari Kabupaten Jepara dan orang tua siswa sama dengan siswa maka data

tersebut menghasilkan data yang akurat. Keabsahan data dilakukan untuk

membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar ilmiah. Uji

keabsahan data kualitatif menurut Sugiyono (2015: 19), meliputi Kreadibilitas,

transferabilitas, dependendabilitas, dan konfirmabilitas.

1.Kreadibilitas

Pada tahap ini ditunjukkan dengan adanya temuan hasil observasi mengenai

karakter kedisiplinan belajar saat pembelajaran daring terhadap prestasi

belajar yang data tersebut diperoleh dari wawancara dengan siswa, orang tua

siswa dan wali kelas V SDN Muryolobo serta dokumentasi.

2.Transferabilitas

Dalam tahap ini nanti peneliti akan memberikan uraian rinci, jelas dan juga

secara sistematis terhadap hasil penelitian. Tujuannya dilakukan uji

transferabilitas supaya dapat mudah dipahami oleh orang lain.

45

Page 59: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

3.Dependabilitas

Peneliti akan berkonsultasi dengan pembimbing untuk mengurangi

kekeliruan dalam penyajian hasil penelitian dan proses selama dilakukan

penelitian.

4.Konfirmabilitas

Peneliti akan menguji kembali data yang didapat mengenai karakter

kedisiplinan belajar anak SD dimasa pembelajaran daring terhadap prestasi

belajarnya.

3.7 Analisis Data

Moelong (2014:280) berpendapat bahwa analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat dirumuskan hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh data. Bogdan dan Biklen (dalam Gunawan,2013:210)

menjelaskan bahwa analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara

sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan

untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan

memungkinkan penyajian apa yang ditemukan. Sedangkan menurut Sugiyono

(2015:355) menjelaskan bahwa analisis data merupakan proses mencari dan

menyusun secara sistematis. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan hasil data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Pendapat para ahli

tersebut peneliti menyimpulkan bahwa analisis data merupakan proses mencari,

mengurutkan, dan menyusun data dengan tujuan menemukan informasi, menarik

kesimpulan dan mengambil keputusan.

Model analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data

model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,

2015:339). Tahapan dalam menganalisis data pada penelitian kualitatif ada tiga

meliputi reduksi data (Data Reduction), penyajian data (Data display), dan

kesimpulan atau verifikasi (Conslusion Drawing/Verification). Berikut penjelasan

tahapannya.

46

Page 60: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Sugiyono (2015:339) menjelaskan bahwa reduksi data adalah proses berpikir

sensitive yang memerlukan kecerdasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Data

yang diperoleh di lapangan memiliki jumlah yang banyak, maka peneliti tidak

perlu mereduksi data dengan merangkum, memilih hal pokok dan memfokuskan

pada hal yang penting yang sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori dan sejenisnya. Miles dan Huberman (dalam

Sugiyono,2015:341) mengatakan bahwa paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif. Penyajian data digunakan untuk meningkatkan pemahaman kasus dan

sebagai acuan dalam pengambilan tindakan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kridibel, Sugiyono

(2015:345).

47

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data Kesimpulan

Page 61: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 3.1 Komponen Analisis Data Miles dan Huberman

Menurut teori para ahli pada tahap analisis data, peneliti menyimpulkan terkait

analisis data yang dilaksanakan mulai dari menentukan rancangan penelitian,

mereduksi data yang diperoleh sehingga mendapat hasil data yang diperoleh

dilapangan. Kemudian data dianalisis agar hasil penelitian tidak bersifat subjektif.

Pada tahap berikutnya peneliti menyimpulkan hasil penelitian dan mengevaluasi

kendala dalam penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Latar Penelitian

Dalam deskripsi latar penelitian ini akan menguraikan mengenai kondisi

geografis daerah penelitian, kondisi ekonomi daerah penelitian, kondisi

keagamaan daerah penelitian, kondisi pendidikan daerah penelitian, dan

karakteristik informan penelitian.

4.1.1 Kondisi Geografis Daerah Penelitian

Daerah kelurahan Muryolobo ini masuk wilayah kecamatan Nalumsari

Kabupaten Jepara. Secara geografi menurut data arsip Desa, wilayah Desa

Muryolobo ini memiliki luas wilayah 108,00 Ha. Batas-batas wilayah Desa

Muryolobo sebagai berikut pada wilayah bagian utara berbatasan dengan Desa

Batealit, di sebelah timur berbatasan dengan daerah Ngetuk dan Bendan Pete,

sebelah selatan berbatasan dengan desa Gemiring Lor dan sebelah barat

berbatasan dengan Desa Balekambang. Adapaun jarak dari ibu kota Kecamatan

1,2 km, dari ibu kota kabupaten 29 km, jarak dari ibukota provinsi 60 km dan

jarak dari ibu kota Jakarta adalah 504 km.(Sumber data arsip desa Muryolobo

2020)

48

Page 62: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Daerah kelurahan desa Muryolobo memiliki potensi sumber daya alam

diantaranya adalah bahan pangan atau tumbuh-tumbuhan dari tanaman padi,

jagung, singkong dan kebun jeruk yang merupakan hasil kekayaan alam desa

muryolobo. Dimana hasil panennya digunakan para masyarakat muryolobo untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain potensi sumber daya alam desa

muryolobo juga mempunyai potensi lainnya, salah satunya adalah masyarakat

desa muryolobo banyak yang mengembangkan usaha konveksi. Ada beberapa

usaha konveksi di desa muryolobo diantanranya konveksi celana kolor, daster,

sampai ke celana kulot. Dengan hasil dari usaha konveksi tersebut dipasarkan di

wilayah pasar jepara dan bahkan sampai keluar kota, dari kegiatan atau beberapa

usaha yang dilakukan masyarakat desa muryolobo lumayan mengangkat

perekonomian warga di desa muryolobo dengan bekerja disetiap harinya.(Sumber

data arsip desa Muryolobo 2020)

Luas dan Batas Wilayah Desa Muryolobo dan Peta Desa Muryolobo akan

disajikan pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Luas dan Batas Wilayah Desa Muryolobo

No Uraian

1 Luas Wilayah : 108,00 Ha

2 Jumlah Dukuh : 3 (Tiga)

1. Dukuh Krajan

2. Dukuh Grobokan

3. Dukuh Mojo

3 Batas Wilayah :

a. Sebelah utara : Desa Batealit

b. Sebelah selatan : Desa Gemiring Lor

c. Sebelah timur : Desa Ngetuk, Bendan Pete

d. Sebelah barat : Desa Balekambang

4 Orbitasi : 3,00 Km

5 Luas lahan menurut penggunaan : 28,88 Ha

6 Luas lahan pertanian : 95,00 Ha

7 Luas lahan pemukiman : 26,17 Ha

Sumber: Arsip Desa Muryolobo

49

Page 63: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Berdasarkan hasil pengamatan terdapat sarana dan prasarana yang lengkap di

Desa Muryolobo Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Di Desa Muryolobo

jalan dikatakan sudah cukup baik sehingga memudahkan warga untuk melakukan

aktifitas. Alat transportasi juga mulai ramai digunakan oleh warga untuk menjalani

kegiatan sehari-hari. Jaringan listrik dan alat komunikasi juga digunakan oleh

warganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fasilitas di Desa Muryolobo

Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara sangatlah baik karena sudah dapat

dinikmati oleh warganya secara maksimal dan menyeluruh. Kondisi Geografis Desa

Muryolobo disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Kondisi Geografis Desa Muryolobo

No Uraian

1. Negara : Indonesia

2. Provinsi : Jawa Tengah

3. Kabupaten : Jepara

4. Kecamatan : Nalumsari

5. Desa : Muryolobo

6. Kodepos : 59466

7. Kode Kemendegri : 33.20.12.2013

8. Alat Transportasi : Motor, Mobil, Bis, Angkutan Umum, Sepeda

Sumber: Arsip Pemerintah Desa Muryolobo

Gambar 4.2 Peta Desa Muryolobo

50

Page 64: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.2 Peta Desa Muryolobo

Sumber: Arsip Pemerintah Desa Muryolobo

4.1.2 Kondisi Ekonomi Daerah Penelitian

Kondisi ekonomi masyarakat Desa Muryolobo dapat dikatakan baik, hal

tersebut dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat. Meskipun masih

terdapat keluarga dengan tingkat ekonomi rendah namun secara umum kondisi

ekonomi masyarakat Desa Muryolobo cukup baik.

Seacara umum warga di Desa Muryolobo ditopang oleh beberapa mata

pencaharian warga masyarakat dan dapat terdidentifikasi ke dalam beberapa bidang

mata pencaharian, seperti petani, buruh, PNS, peternak, pedagang, tukang

bangunan, tukang kayu, supir, penjahit dan lain-lain. Berdasarkan mata pencaharian

warga Desa Muryolobo dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Muryolobo

No Pekerjaan Jumlah

1. Pedagang 60

2. Petani 45

3. Buruh 988

4. Peternak 981

5. Tukang 465

6. Supir 76

7. Penjahit 1.576

51

Page 65: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

8. Polri 20

9. TNI 3

10. PNS 339

11. Pensiunan 785

Sumber: Arsip Pemerintah Desa Muryolobo

4.1.3 Kondisi Keagamaan Daerah Penelitian

Secara umum masyarakat yang tinggal di desa muryolobo merupakan

mayoritas penganut agama islam, sesuai ciri khasnya kota jepara yang mendapat

julukan kota ukir dan juga kota seribu ponpes, ponpes yang ada di desa Muryolobo

perbulannya ada kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh pengurus masjid

yaitu mengaji makna alqurna, al-khadist, murojaah bersama warga setempat. Dan

agama dari para warga muryolobo juga para santri yang ada di pondok pesantren al-

manshurin menganut agama islam. Jumlah penduduk Desa Muryolobo berdasarkan

agama dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Jumlah Pemeluk Agama Desa Muryolobo

No Agama Laki-laki Perempuan

1. Islam 3.755 orang 3.743 orang

2. Kristen 1 orang -

3. Katholik 1 orang -

4. Budha - -

5. Hindu - -

6. Konghucu - -

Sumber: Arsip pemerintah Desa Muryolobo

4.1.4 Kondisi Pendidikan Daerah Penelitian

Menurut data arsip desa, terdapat beberapa lembaga pendidikan di Desa

Muryolobo khususnya pendidikan dasar seperti PAUD, TK, SD, Ada SDN 1

Muryolobo, SDN 2 Muryolobo, SDN 3 Muryolobo dan SDN 4 Muryolobo.

Masyarakat di Desa Muryolobo menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi

anak-anak mereka, ada banyak orang tua di Desa Muryolobo mampu

menyekolahkan anak-anaknya, ada banyak orang tua yang mampu menyekolahkan

anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi bahkan sampai jenjang perguruan

tinggi, akan tetapi masih banyak juga orang tua yang tidak bisa menyekolahkan

52

Page 66: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

anaknya pada jenjang yang lebih tinggi karena faktor ekonomi yang kurang, rata-

rata hanya sampai SMA/SMK sederajat dan kemudian mencari pekerjaan untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Dari kesadaran masyarakat akan pentingnya

pendidikan dan kemampuan ekonomi masyarakat tersebut dapat meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Data tingkat pendidikan penduduk Desa Muryolobo

serta jumlah sekolah dan siswa menurut jenjang pendidikan sebagai berikut.

Tabel 4.5 Pendidikan Terakhir Masyarakat Desa Muryolobo

No Keterangan Jumlah Penduduk

1. Belum Sekolah dan Sekolah non formal 740

2. Tamat SD 2.900

3. Tamat SMP 1.210

4. Tamat SMA 950

5. Akademik 9

6. Strata I 80

7. Strata II 2

Sumber: Arsip Pemerintah Desa Muryolobo

Tabel 4.6 Jumlah Sekolah dan Siswa Menurut Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah Siswa Aktif

1. TK 2 165

2. SD/MI 4 389

3. SMP/MTS - -

4. SMU/SMK/MA - -

5. Perguruan Tinggi - -

Sumber: Arsip Pemerintah Desa Muryolobo

4.1.5 Kondisi Sekolah Dasar Negeri 2 Muryolobo

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari Senin, 12 April 2021

diperoleh data, SDN 2 Muryolobo dilihat dari kondisi bangunanya sederhana dan

layak untuk menjadi tempat belajar dan mengajar. Kondisi bangunan yang ada di

SDN 2 Muryolobo masih dalam kondisi baik dan terawat. Fasilitas di SDN 2

Muryolobo cukup sebagai tempat belajar dan mengajar bagi anak juga para guru

dalam memotivasi belajar serta berdampak pada disiplin belajar. SDN 2 Muryolobo

mempunyai enam ruang kelas yang bersebelahan, setiap ruang kelas tersedia meja,

53

Page 67: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

kursi, serta papan tulis. Selain itu ada media gambar yang ditempel di ruang belajar

untuk menunjang kegiatan belajar di SDN 2 Muryolobo. Yang menjadikan anak

disiplin untuk belajar khususnya pada kelas V terdapat papan reward untuk

menempelkan bintang yang didapat bagi siswa yang berhasil mendapatkan nilai 100

disetiap masuk kelas. Ada juga pojok baca bagi setiap siswa yang bisa digunakan

untuk membaca buku materi pelajaran, buku cerita, buku dongeng, buku literasi dan

buku-buku lainnya. Dengan adanya pojok baca, siswa menjadi senang di kelas

karena bisa membaca buku kesukaannya bersama-sama dengan teman sekelas.

SDN 2 Muryolobo terdapat sumber daya yang berkualitas yang meliputi,

peserta didik, tenaga pengajar atau guru serta ditinjau berdasarkan fasilitas atau

sarana prasarana yang dimiliki SDN 2 Muryolobo yang cukup memadai. Berikut

sumber daya yang dimiliki SDN 2 Muryolobo.

a. Siswa

Siswa adalah manusia yang memiliki potensi dasar baik fisik maupun mental

yang perlu dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh dari

keluarga dan sekolah. Sekolah ini bisa dari sekolah formal dan juga non formal.

Sekolah formal di SDN 2 Muryolobo merupakan tempat belajar bagi siswa yang

memberikan pelayanan dan pengajaran untuk meningkatkan motivasi belajar serta

dapat menciptakan pendidikan karakter khusunya pada karakter kedisiplinan belajar

anak terhadap prestasi belajarnya. Berikut tabel daftar siswa kelas V SDN 2

Muryolobo tahun ajaran 2020/2021.

Tabel 4.7. Daftar siswa SDN 2 Muryolobo pada tahun 2020/2021

Kelas I II III IV V VI Jml

Total

J.Kelamin L P L P L P L P L P L P -

Jumlah 7 10 7 6 9 5 12 9 13 8 14 7 -

Jml.Total 17 13 14 21 21 21 107

Sumber. Dokumen SDN 2 Muryolobo 2021

b. Tenaga Pendidik/ Guru

Guru merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentuk utama calon

anggota utama masyarakat. Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan,

yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran

54

Page 68: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

perjalanan peserta didik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan guru yang ada di

SDN 2 Muryolobo berikut merupakan daftar tenaga pendidik/ guru di SDN 2

Muryolobo.

Tabel 4.8. Daftar Tenaga Pendidik/Guru SDN 2 Muryolobo

No. Daftar Nama Guru Jabatan

1. Sungkono, S.Pd Kepala Sekolah

2. Sri Wahyuni, S.Pd Guru Kelas 1

3. Fahriyah Fahmi, S.Pd Guru Kelas II

4. Naf’an, S.Pd Guru Kelas III

5. Munadir, S.Pd.SD Guru Kelas IV

6. Dini Nuzulia N., S.Pd Guru Kelas V

7. Muhdiana, S.Pd.SD Guru Kelas VI

8. Tutik Khoiriyah, S.Pd.I Guru Agama

9. Rohman, S.Pd Guru OR

10. Ahmad Hasan .,S.Pd.I GTT

11. Risyda Fadzlika A., S.Pd GTT

Sumber. Dokumen SDN 2 Muryolobo 2021

Dari uraian hasil observasi dapat dibuktikan dengan hasil dokumentasi

kondisi lingkungan SDN 2 Muryolobo yang baik dan terawat serta banyak fasilitas

yang memadai di lingkungan SDN 2 Muryolobo selama kegiatan observasi

dilakukan yaitu:

55

Page 69: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.3 Kondisi SDN 2 Muryolobo dan Fasilitas di Kelas V Dokumentasi Penelitian Tanggal 3 April 2021

Dari uraian hasil observasi dan hasil penelitian di SDN 2 Muryolobo, kondisi

tempat SDN 2 Muryolobo sangat baik dan terawat. Guru yang berkualitas dan

berpengalaman, serta siswa yang bersemangat dalam belajar menjadikan salah satu

fokus penelitian skripsi ini, yang tertuju tentang: (1) analisis karakter kedisiplinan

belajar anak SD dimasa pembelajaran daring; (2) analisis faktor karakter

kedisiplinan belajar anak SD di masa pembelajaran daring terhadap prestasi belajar.

4.1.6 Karakteristik Informan Penelitian

Mata pencaharian yang ada di Desa Muryolobo Kecamatan Nalumsari

Kabupaten Jepara di bagi menjadi 2 macam yaitu PNS yang terdiri dari guru dan

polisi serta non PNS yakni terdiri dari buruh, petani, tukang kayu, tukang

bangunan, supir, penjahit, pedagang dan peternak.

Penelitian ini mengambil informan dari anak usia sekolah dasar dengan

kategori anak berkarakter kedisiplinan belajar tinggi dan rendah dimasa

pembelajaran daring yang orang tuanya memiliki pekerjaan berbeda-beda.

Berjumlah 6 anak usia sekolah dasar kelas V, 6 orang tua dan 1 guru kelas V

sekolah dasar. Alasan peneliti mengambil informan yang memiliki kategori

karakter kedisiplinan belajar tinggi dan rendah di masa pembelajaran daring dengan

pekerjaan orang tua yang berbeda serta guru kelas V yakni peneliti ingin

mengetahui karakter kedisiplinan belajar anak SD 2 Muryolobo dimasa

pembelajaran daring terhadap prestasi belajarnya. Dalam penelitian ini 6 anak SD 2

Muryolobo kelas V adalah dari yang termasuk anak kategori sangat disiplin belajar

dan kategori anak tidak disiplin belajar di masa pembelajaran daring yang ada di

Desa Muryolobo.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

56

Page 70: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Pembahasan pada bagian ini akan membahas tentang hasil penelitian analisis

karakter kedisiplinan belajar anak kelas V SDN 2 Muryolobo di Desa Muryolobo

Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara dan karakter kedisiplinan belajar anak SD

di masa pembelajaran daring terhadap prestasi belajarnya.

4.2.1 Karakter Kedisiplinan Belajar Anak SD 2 Muryolobo di Masa

Pembelajaran Daring

Karakter kedisiplinan belajar merupakan sikap siswa yang terbentuk melalui

proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan dan

keteraturan berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai

dengan standar sosial. Sesuai yang dikatakan Susilowati (2016:46) kedisiplinan

belajar merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha

yang dilakukan seseorang atau peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,

kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Kedisiplinan belajar sangat

diperlukan oleh siapapun dan dimanapun begitu pula siswa, dengan adanya disiplin

belajar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Menurut Andrian (2017:

137-138) tujuan kedisiplinan belajar akan membantu siswa dalam menyesuaikan

diri dan penyesuaian sosial. Dengan disiplin belajar semua proses pembelajaran

dapat terarah, tertib, teratur, sehingga tujuan yang diharapkan mudah untuk dicapai.

Adanya siswa yang disiplin belajar baik dapat mengoptimalkan hasil belajar yang

baik juga.

Kedisiplinan belajar diperlukan oleh siapapun dan dimanapun, dengan adanya

disiplin belajar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Menurut Supardi

(2014:82), disiplin berperan penting dalam menentukan kesuksesan belajar siswa

dan banyak manfaat yang bisa diambil apabila siswa dapat menerapkan

kedisiplinan belajar. Pembiasaan disiplin belajar akan mempunyai pengaruh positif

bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Pada mulanya memang disiplin dirasakan

sebagai sesuatu kebiasaan yang mengekang tetapi lama-kelamaan akan menjadi

suatu kebiasaan yang baik. Yuliantika (2017) faktor yang mempengaruhi

kedisiplinan belajar siswa ada dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor

57

Page 71: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari siswa sendiri dan dapat

mempengaruhi disiplin belajarnya. Faktor internal meliputi keadaan fisik dan psikis

yang mempengaruhi pembentukan disiplin diri. Faktor eksternal yaitu faktor yang

berasal dari lingkungan luar yang meliputi kebiasaan keluarga, penerapan tata tertib

sekolah, dan kondisi masyarakat.

Siswa dikatakan memiliki karakter kedisiplinan belajar bisa dilihat dari

ketepatan waktu dalam belajar serta perbuatan yang terarah, tertib dan teratur.

Sejalan dengan Nuraini, dkk (2019:56) Siswa yang karakter kedisiplinan belajarnya

baik akan selalu tepat waktu dalam belajar sampai selesai waktunya belajar, Siswa

tidak akan keluar rumah saat belajar, selalu menyelesaikan tugas serta

mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, Siswa akan patuh dan tidak melanggar

aturan yang telah ditetapkan, tidak bermalas-malasan dalam belajar, tidak

menyuruh orang lain untuk mengerjakan tugasnya, dan selalu berbuat jujur dengan

siapapun serta tidak pernah berbohong. Setiap siswa memiliki karakter kedisiplinan

belajar yang berbeda dan prestasi belajar yang berbeda pula.

Sebagaimana dengan informasi yang disampaikan informan yang ada di SDN

2 Muryolobo dengan kategori siswa dengan karakter kedisiplinan belajar tinggi di

masa pembelajaran daring yaitu SA, FA, ZI. Wawancara dengan siswa di SDN 2

Muryolobo dilakukan untuk mengetahui karakter kedisiplinan belajar anak SD

kelas V di masa pembelajaran daring. Mereka memberikan jawaban yang beragam

dari hasil wawancara dengan informan ditemukan hasil.

Gambar 4.4 Penelitian Siswa 1

Dokumentasi Penelitian Tanggal 7 April 2021

58

Page 72: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SA adalah siswa kelas V dari SDN 2 Muryolobo. Ibu dari SA berlatar

belakang pendidikan S1 Psikologi dan bekerja sebagai guru MTs. SA termasuk

kedalam siswa dengan karakter disiplin belajar tinggi di SDN 2 Muryolobo di saat

pembelajaran daring. SA mengatakan bahwa:

“Kalau pagi selalu dibangunin ibu buat ikut kelas daring”“Tidak pernah telat karena takut dimarahi bu guru”“Aku kalau dirumah punya jadwal belajar sendiri, biar semangat belajar”“Tugas selalu aku kerjakan dan tidak pernah telat saat mengumpulkan ke sekolah”

“Kalau ada tugas yang tidak bisa aku nanya ke ibuku, terus diajari sampai bisa”

“Selalu dibelikan buku panduan sendiri sama ibu, soalnya biasanya bu guru memberi soal sama materi tidak ada di buku panduan dari sekolah”

“Nilai belajarku meningkat, prestasiku disekolah juga baik”(Wawancara hari Rabu, 7 April 2021).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa SA memiliki

karakter kedisiplinan belajar yang tinggi dimasa pembelajaran daring. SA selalu

mematuhi peraturan dari sekolah, SA mempunyai karakter disiplin waktu dan

perbuatan yang tinggi.

Didukung pernyataan dari Ibu UA selaku ibu kandung dari SA, mengatakan

bahwa:

“SA anaknya suka belajar, meskipun pembelajaran daring dia masih suka belajar, malahan dia punya jadwal sendiri untuk belajar”“Selalu bangun pagi-pagi sekali kalau ada kelas pembelajaran daring biar tidak telat, selalu saya bangunkan”“SA tidak malas saat belajar di rumah, selalu saya ingatkan saat belajar”“Hanya satu kesulitan yang dialami SA materi yang di berikan gurunya tidak ada di buku panduan, akhirnya kadang kurang faham”“Dibelikan buku panduan sendiri yang lebih lengkap biar tambah rajin belajar dan selalu saya dampingi kalau malam diwaktu luang saya”“saya selalu membenarkan jawaban SA kalau salah biar bisa di buat belajar dan dia kalau ada tugas dari gurunya langsung dikerjakan”“Akhirnya karena saya sering ngomel biar SA belajar, jadi dia takut dan selalu belajar sesuai jadwal yang dibuatnya” (Wawancara, Tanggal 1 Mei 2021)

Berdasarkan penjelasan dari orang tua, membuktikan bahwa SA anak yang

mempunyai kedisiplinan belajar yang tinggi di masa pembelajaran daring, selalu

mematuhi peraturan dari sekolah dan belajar sesuai dengan jadwal belajar yang

telah dibuat, meskipun kebanyakan teman sebayanya bermain di saat adanya

pembelajaran daring, tetapi SA lebih senang belajar di rumah dan menyelesaikan

59

Page 73: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

tugas dengan baik. Dibuktikan dengan hasil observasi Tanggal 9 April 2021

menunjukkan bahwa dimasa pembelajaran daring SA tidak bermalas – malasan

untuk belajar, selalu mengikuti pembelajaran daring, SA masih sama seperti pada

saat pembelajaran tatap muka dia selalu mengerjakan tugas sendiri dengan memiliki

jadwal belajar yang dibuatnya di rumah.

Gambar 4.5 Mengikuti Pembelajaran Daring

dan Mengerjakan Tugas Sendiri

Dokumentasi 9 April 2021

Pada Observasi Tanggal 12 April 2021 SA terlihat mengumpulkan tugas ke

sekolah dengan tepat waktu pada gurunya, membawa baju rapi, masker dan selalu

cuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. SA Nampak membaca buku pelajaran

yang ada di kelas dan membaca materi yang belum di kuasainya. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil dokumentasi saat SA masuk ke sekolah untuk

mengumpulkan tugasnya:

60

Page 74: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.6 Tepat Waktu Mengerjakan dan Mengumpulkan Tugas

Dokumentasi Penelitian Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan

bahwa kedisiplinan belajar SA saat pembelajaran daring masih sama seperti saat

pembelajaran tatap muka yaitu sangat disiplin belajar. Dilihat dari 2 Indikator

disiplin belajar menurut Nuraini dkk, (2019;56) Kedisiplinan belajar SA yang

tercapai yaitu: (1). Tepat waktu dalam belajar saat pembelajaran daring,

menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dan tidak keluar rumah saat belajar. (2).

SA selalu patuh dengan peraturan yang dibuat saat daring, tidak bermalas –

malasan saat belajar maupun saat mengikuti kelas daring, tidak menyuruh orang

lain untuk mengerjakan tugasnya dan selalu berbuat jujur kepada orang tuanya

ketika mendapatkan tugas dari gurunya serta selalu mengikuti kelas daring. Maka

kedisiplinan belajar SA baik disiplin waktu maupun disiplin perbuatan di masa

pembelajaran daring juga membutuhkan dorongan dari orang tua dan semangat

dari diri sendiri untuk meningkatkan kedisiplinan belajar di masa daring.

Gambar 4.7 Penelitian Siswa II

Dokumentasi Penelitian Tanggal 7 April 2021

FA adalah siswa kelas V SDN 2 Muryolobo. Bapak dari FA berlatar belakang

pendidikan S1 PAI dan bekerja sebagai guru MI. FA termasuk siswa yang

mempunyai karakter kedisiplinan belajar yang tinggi di masa pembelajaran

daring.

FA mengatakan :

61

Page 75: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“Aku kalau ada kelas daring mandi pagi-pagi sekali biar tidak telat masuk group”

“Saat daring bu dini sering ngasih tugas terus kalau aku kurang faham, langsung WA bu dini”

“Biasanya ditemani ibuku, bapak menemani kalau habis mahgrib belajar sama bapak”

“Setiap ada tugas selalu dikerjakan sendiri tapi kalau ada yang sulit nanya ke bapak”

“Biasanya aku ke rumah izza kan deket rumahnya sama aku, jadi ngerjain sama-sama”

“Jadi tugasku selesai sebelum di suruh ngumpulin ke sekolah”“Ke sekolah harus pakai masker”

(Wawancara hari Rabu, 7 April 2021).

Berdasarkan hasil wawancara, FA selalu mengikuti kelas pembelajaran

daring dan masuk sebelum kelas daring dimulai, jika kesulitan mengerjakan tugas

dari sekolah FA meminta bantuan kepada bapaknya dan belajar bersama dengan

teman sekelas yang rumahnya berdekatan dengan dia. FA termasuk anak yang

memiliki karakter disiplin belajar tinggi. Dapat diperkuat dengan penjelasan dari

orang tua FA.

Didukung pernyataan dari KA, S.Pd bapak dari FA, menjelaskan bahwa:

“Anak saya FA saat ini sedang mengikuti pembelajaran daring. Saya selalu mendampingi ketika dia sedang mengikuti daring”“Anak saya tidak pernah keluar rumah buat main, memang selalu belajar”“FA memang memprioritaskan sekolah itu nomer satu, jadi tiap ada kelas daring dia bangun pagi-pagi sekali dan langsung mengikuti daring, yaa tanpa dibangunkan ibunya dulu”“Dia tidak pernah telat saat masuk grup kelasnya itu”“FA itu anaknya kalau mendapat tugas dari gurunya yaa langsung dikerjakan sendiri, kalau tidak bisa baru nanya ke saya”“Punya jadwal belajar sendiri juga, jadi habis maghrib dia belajar ditemani ibunya kadang, kadang juga saya, karena dia sudah faham dengan tugas-tugasnya jadi saya lebih banyak mengarahkan saja ke anak saya”“Ibunya juga sering membelikan buku literasi yang 3D gambarnya bisa hidup jadi dia tambah semangat belajar dan lebih faham”

(Wawancara tanggal 3 Mei 2021)

Berdasarkan penjelasan dari orang tua, membuktikan bahwa FA memang

selalu mengikuti kelas daring, dia mempunyai karakter kedisiplinan belajar yang

tinggi saat pembelajaran daring seperti ini. FA mengerjakan tugas sekolahnya

62

Page 76: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

dengan mandiri dikerjakan sendiri, FA juga selalu dibelikan buku literasi oleh

orang tuanya agar lebih semangat untuk belajar. FA tidak pernah keluar rumah

hanya untuk sekedar bermain sama temannya jika belum belajar dan belum

mengerjakan tugas sekolahnya. Dibuktikan dengan hasil observasi Tanggal 16

April 2021 menunjukkan bahwa saat kelas pembelajaran daring FA selalu

mengikuti, FA selalu belajar di rumah dan belajar bersama dengan teman yang

rumahnya dekat dengan rumahnya.

Gambar 4.8 Tidak Keluar Rumah Saat Belajar dan Tidak Males-Malesan

Dokumentasi Penelitian Tanggal 16 April 2021

Pada observasi hari Senin 12 April 2021 FA mengumpulkan tugas dengan

tepat waktu. FA ke sekolah dengan memakai pakaian rapi dan sopan, FA mencuci

tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kelas, selalu memakai masker

63

Page 77: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

ketika ke sekolah. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi pada hari Rabu

April 2021.

Gambar 4.9 Taat dan Mematuhi Peraturan Pembelajaran Daring

Dokumentasi Penelitian Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa FA merupakan anak yang semangat belajar, dapat mengikuti

pembelajaran daring di rumah, selalu rajin belajar, tidak keluar rumah saat belajar

dan mempunyai kedisiplinan belajar yang tinggi saat pembelajaran daring ini. Dia

juga belajar bersama dengan temannya jika mengalami kesulitan dan selalu

dibelikan buku oleh orang tuanya, buku literasi 3D yang ada gambar bisa hidup

sehingga menambah semangat FA untuk terus belajar. Selalu mengumpulkan tugas

dengan tepat waktu dan taat serta mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh

gurunya.

64

Page 78: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.10 Penelitian Siswa III

Dokumentasi Penelitian Tanggal 7 April 2021

ZI adalah siswa kelas V di SDN 2 Muryolobo. Bapak dari ZI berlatar

belakang pendidikan SMA sebagai perangkat desa, dan ibunya sebagai ibu rumah

tangga. ZI merupakan salah satu siswa dengan karakter disiplin tinggi di kelas V

SDN 2 Muryolobo. ZI berkata:

“Aku masuk ke group kelas daring pernah telat, tapi langsung minta maaf ke bu guru dan janji tidak mengulangi”

“Tugas sekolah kalau daring tambah banyak, tapi selalu aku kerjakan”“Aku tidak pernah ijin tidak masuk kalau ada daring karena takut

ketinggalan materi”“Punya jadwal belajar sendiri dirumah, biar lebih semangat belajar”“Kalau belajar biasanya ditemani sama di ajari bapak sehabis maghrib

sampai isya’, kadang kurang faham apa yang dijelaskan bu guru”“Tapi kadang aku ngechat bu dini nanya soalnya kok susah caranya

gimana”“Tugasku aku kerjain sendiri, tidak pernah telat mengumpulkan tugas”“Ibu bapakku selalu mengecek tugas-tugasku”(Wawancara Rabu 7 April 2021)

Berdasarkan pernyataan dari ZI dapat disimpulkan bahwa ZI memiliki

kedisiplinan belajar yang tinggi, hanya saja terkadang telat untuk masuk ke kelas

pembelajaran daring yang dikarenakan kuotanya habis.

Didukung dengan penjelasan Bapak A (SMA, Perangkat Desa) bahwa:“ZI itu kalau masalah sekolah takut, takut dimarahi guru kalau tidak masuk

kelas daring sama takut kalau nilainya jelek”“Mengikuti kelas daring dengan semangat”“Saya selalu menyempatkan waktu buat menemani dia belajar”“Kesulitan yang dialami ZI di masa daring ini dia sulit memahami materi,

yaa karena terkadang materi yang dijelaskan tidak ada di buku panduan”“Anak saya selalu tepat waktu kalau ada kelas daring”“Pernah telat masuk, dan telat mengumpulkan tugas karena neneknya lagi

sakit di RS” “Tapi dia tidak pernah bohong kalau ada tugas pasti langsung dikerjakan”“Kalau belajar tidak saya bolehkan sambil nonton TV, harus dimatikan”“Jadi dia focus buat belajar di rumah”(Wawancara, 5 Mei 2021)

65

Page 79: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ZI selalu

mengikuti pembelajaran daring, ZI selalu patuh dan taat pada peraturan yang dibuat

oleh gurunya. Dia pernah terlambat masuk kelas daring sekali, telat mengumpulkan

tugas karena neneknya sakit dan langsung meminta maaf dan mengumpulkan tugas

dilain harinya. ZI selalu belajar saat dirumah, dia mengerjakan tugas tepat waktu.

Hal tersebut membuktikan bahwa ZI memiliki kedisiplinan belajar sangat tinggi

saat daring ini. Dibuktikan dengan hasil observasi ZI pada tanggal 17 April 2021.

Dia mengikuti pembelajaran dengan baik, selalu mengerjakan tugasnya sendiri dan

tidak keluar rumah saat belajar.

Hal ini dibuktikan dengan dokumentasi saat melakukan observasi pada

tanggal 17 April 2021. ZI menunjukkan tepat waktu saat mengikuti kelas daring,

tidak keluar rumah saat daring, selalu mematuhi peraturan yang ada di kelas daring.

Gambar 4.10. Tidak Bermalas-Malasan Mengikuti Daring

Dokumentasi Penelitian Tanggal 17 April 2021

66

Page 80: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Hasil observasi pada hari Senin, 19 April 2021 menunjukkan bahwa ZI

anak yang tidak malas untuk belajar, tidak keluar rumah saat waktunya belajar dan

tidak menyuruh orang lain saat mengerjakan tugas sekolah. Belajar dengan

sungguh-sungguh dan selalu fokus memahami materi pembelajaran. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil dokumentasi ZI pada hari Senin, 19 April 2021.

Gambar 4.11 Belajar dan Fokus

Dokumentasi Tanggal 19 April 2021

ZI merupakan siswa yang mempunyai karakter kedisiplinan belajar yang

tinggi. Pada saat pengumpulan tugas ke sekolah terlihat ZI masuk ke kelas tepat

waktu. Setiap mengumpulkan tugas ke sekolah Zi selalu memakai pakaian yang

rapi, selalu memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke kelas. Hasil

observasi Senin, 12 April 2021. Hal ini dibuktikan dengan dokumentasi ZI saat

masuk ke sekolah.

67

Page 81: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.12 Mematuhi Tata Tertib Sekolah

Dokumentasi Penelitian Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari informan

dapat disimpulkan bahwa ZI memang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang

tinggi. Selalu mengikuti pembelajaran daring, tepat waktu ketika masuk group

kelas pembelajaran daring dan bertanya jika mengalami kesulitan. ZI terlihat tidak

keluar rumah dia selalu belajar di rumah dan mengerjakan tugasnya sendiri, tidak

bermalas-malasan mengerjakan tugas maupun belajar di rumah. ZI taat dan patuh

pada peraturan yang telah di buat oleh gurunya dan juga oleh pihak sekolah.

Ketika di rumah pun ZI memiliki jadwal belajar sendiri sehingga dia tidak keluar

rumah saat jadwal untuk dia belajar tiba. Kedisiplinan belajar ZI saat

pembelajaran daring jauh lebih baik karena jika dia kesulitan bisa melihat video

pembelajaran dari google mengenai materi yang belum ZI kuasai, sehingga di

masa daring ini ZI lebih giat untuk belajar dan giat mengerjakan tugas sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dari informan

siswa (Kedisiplinan Belajar Tinggi di Masa Pembelajaran Daring) yaitu SA, FA,

dan ZI dapat disimpulkan bahwa dengan memiliki kedisiplinan belajar yang tinggi

Siswa akan memiliki kataatan dan kepribadian yang baik dilingkungan keluarga

maupun lingkungan sekolah. Siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar

yang tinggi, setiap harinya akan terlatih untuk bertindak disiplin dan penuh

tanggung jawab. Sejalan dengan Gunarso (2012) Siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi akan memiliki sikap taat dan patuh pada peraturan

yang tertulis maupun tidak tertulis dalam proses perubahan perilaku yang menetap

akibat praktik yang berupa pengalaman mengamati, membaca, menirukan,

mencoba sesuatu, mendengarkan serta mengikuti arahan. Hasil observasi di SDN

2 Muryolobo pada kelas V juga sama menunjukkan bahwa siswa dengan karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi mampu menaati dan mematuhi peraturan yang

telah dibuat oleh sekolah di masa daring, hal ini terjadi pada siswa SA, FA, dan ZI

68

Page 82: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

yang setiap mengikuti kelas daring selalu mendengarkan dan mengikuti arahan

dari guru.

SA dan FA menjelaskan bahwa mereka mempunyai jadwal sendiri untuk

belajar di rumah, SA dan FA juga selalu mengerjakan tugasnya sendiri dan

mengumpulkan dengan tepat waktu. Dari penjelasan Ibu UA dan Bapak KA

mengatakan bahwa mereka selalu memperhatikan SA dan FA untuk selalu tepat

waktu saat belajar di rumah maupun ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas,

Ibu UA dan Bapak KA selalu menerapkan kebiasaan yang baik kepada SA dan

FA untuk selalu memakai masker ketika mengumpulkan tugas ke sekolah dan

mencuci tangan sebelum masuk ruang kelas. Sedangkan ZI mengerjakan tugas

dari sekolah dengan melihat video pembelajaran yang ada di google untuk

menambah pemahaman terkait materi yang belum dipahami. ZI sudah memiliki

karakter kedisiplinan belajar yang tinggi selama pembelajaran daring. Hal ini

dijelaskan oleh ZI bahwa dia lebih suka belajar dengan melihat video, karena

tugas selama daring menjadi lebih banyak sehingga lebih faham jika dengan

melihat penjelasan materi melalui video. ZI juga selalu ditemani orang tuanya

untuk belajar serta selalu di dukung agar giat untuk belajar.

Penelitian dari Yulianti dkk (2019:37-38) menjelaskan bahwa faktor yang

mempengaruhi kedisiplinan belajar anak ada dua yaitu internal dan eksternal,

faktor internal berasal dari diri siswa sendiri yang meliputi kesadaran diri, kurang

motivasi belajar, malas, tidak bisa menerapkan cara belajar yang baik dan faktor

eksternal yang berasal dari orang tua kurang memberikan dukungan, guru yang

kurang memberikan motivasi serta teman sebaya atau lingkungan yang sangat

mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan SA, FA, dan

ZI bahwa hasil observasi menunjukkan siswa mencapai semua indikator karakter

kedisiplinan belajar yang diukur dengan 2 indikator menurut Nuraini dkk,

(2019:56) yaitu: (1) Disiplin Waktu yang meliputi tepat waktu dalam belajar,

menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dan tidak keluar rumah saat belajar. (2)

Disiplin perbuatan yang meliputi selalu patuh dengan peraturan, tidak bermalas-

malasan dalam belajar, tidak menyuruh orang lain untuk mengerjakan tugasnya

serta selalu berbuat jujur dan tidak berbohong.

69

Page 83: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan siswa dengan

karakter kedisiplinan belajar rendah di kelas V SDN 2 Muryolobo yaitu NH, WD,

dan MWF berbeda dengan informan dengan karakter kedisiplinan belajar tinggi.

Wawancara dengan informan dengan karakter kedisiplinan belajar rendah

dilakukan untuk mengetahui karakter kedisiplinan belajar di masa pembelajaran

daring. Mereka memberikan jawaban yang beragam dari hasil wawancara dengan

informan ditemukan hasil.

Gambar 4.13 Penelitian Siswa IV

Dokumentasi Penelitian Tanggal 7 April 2021

NH adalah siswa kelas V di SDN 2 Muryolobo. Ibu dari NH berlatar

belakang pendidikan MTs dan bekerja sebagai Buruh Pabrik Garment, Sedangkan

Bapaknya berada perantauan. Setiap harinya NH selalu ditinggal oleh ibunya

untuk bekerja. Ibunya bekerja dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 07.00 malam.

NH termasuk siswa yang mempunyai karakter kedisiplinan belajar rendah.

Berdasarkan pernyataan NH , menuturkan bahwa:

“ Aku tahu masuk ke group kelas daring itu pukul 07.00 sampai 10.00”“Pernah telat karena aku main dulu sama temanku, main petasan”“Kalau aku telat yaa langsung masuk ke group, kadang dimarahi bu dini”“Ditegur disuruh jangan telat lagi”“Tugas dari sekolah kalau daring tambah banyak, jadi aku males ngerjainnya”“Karena aku tidak bisa mengerjakan sendiri, jadi aku tinggal main keluar sama teman-temanku”“Kadang aku ngumpulin tugas tepat waktu tapi kadang juga lupa kalau ada tugas soalnya hpnya di bawa ibuku kerja, kalau tidak mengerjakan yaa di WA bu dini terus aku dimarahi ibuku tapi aku ngerjain tugasnya sendiri”“Kalau tugas bahasa inggris aku tidak bisa sama sekali terus minta bantuan sama kakak yang kelas 3 SMA tetanggaku”“Aku sudah malas sekolah, kelas daring itu tidak enak, aku tidak faham materi pelajarannya”

70

Page 84: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“Pernah ngirim sticker ke group, dimarahi sama bu guru”“Tidak pernah berbohong sama orang tua kalau aku sering mengumpulkan tugas telat, soalnya ibuku kalau pulang kerja mengecek hpnya ada tugas atau tidak”(Wawancara 7 April 2021)

Dari pernyataan NH dapat disimpulkan bahwa NH memang memiliki

karakter kedisiplinan rendah di masa pembelajaran daring. Rendahnya karakter

kedisiplinan belajar NH dikarenakan malas untuk belajar dan malas mengikuti

kelas daring serta kurangnya motivasi dan dukungan dari orang tua NH.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu TUMR (MTs, Buruh Pabrik Garment)

menambahkan:

“Saya tahu kalau sekarang ini anak saya sekolah di rumah, sekolah daring”

“Tapi saya tidak pernah menemani dia saat ada kelas daring, soalnya saya kerja”“Setiap pagi sebelum berangkat kerja udah saya bangunin biar tidak telat tapi yaa begitu langsung main dulu sama temannya”“Saya kalau mendampingi belajar itu malam tapi kalau capek sekali saya langsung tidur”“Kesulitan yang dialami anak saya itu saya tahu, dia tidak faham materi yang diajarkan gurunya, karena gurunya kadang Cuma ngasih tugas dan bacaan dari tugasnya tidak ada di buku panduan”“Saya kalau malam juga kadang ngecek bukunya, mau menulis apa tidak karena kalau tidak dicek NH tidak akan menulis dia lebih sering main”“Habis itu saya marahin, langsung marah karena tidak bisa dibilangin, terus mau ngerjain tugasnya dan belajar kalau saya sudah di rumah”(Wawancara 8 Mei 2021)Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa NH karakter

kedisiplinan belajar rendah. Dibuktikan dengan hasil observasi Tanggal 20 April

2021 menunjukkan bahwa NH saat ada kelas pembelajaran daring pernah telat

masuk, mengirim emoticon ke group kelas saat guru menjelaskan materi serta

tugas dan bermain bersama temannya, tidak mau belajar dirumah karena tidak ada

yang menemani belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil dokumentasi NH saat

mengikuti kelas pembelajaran daring.

71

Page 85: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.14 Keluar Rumah Saat Belajar dan Tidak Mematuhi Peraturan

Dokumentasi Penelitian Tanggal 20 April 2021

Pada observasi tanggal 23 April 2021 NH Nampak tidak memperhatikan

guru saat pembelajaran luring. Pembelajaran luring diadakan 3 kali dalam satu

minggu pada kelas V di SDN 2 Muryolobo. NH tidak memperhatikan saat guru

menjelakan materi yang belum dipahami NH saat melakukan pembelajaran daring

di rumah, dia lebih memilih bermain sendiri dengan teman sebelahnya. Hal ini

dapat dibuktikan dengan dokumentasi pada hari Jumat, 23 April 2021.

Gambar 4.15 Tidak Patuh Praturan

Dokumentasi Penelitian Tanggal 23 April 2021

Pada hari Senin, 12 April 2021 menunjukkan bahwa NH termasuk ke

dalam siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah. NH saat

mengumpulkan tugas ke sekolah terlihat masuk ke dalam kelas berdempet-

dempetan dengan teman-temannya, Tidak memakai masker dan lupa membawa

tugas yang seharusnya di kumpulkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan

dokumentasi NH saat masuk ke sekolah untuk mengumpulkan tugas yang

diberikan oleh guru.

72

Page 86: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.16 Tidak Taat Peraturan

Dokumentasi Penelitian Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa NH termasuk anak yang tidak disiplin belajar, dia tidak mau

memakai masker, dan juga alas kaki. Jika guru menasehatinya dia hanya diam.

NH termasuk anak yang mau mengerjakan tugas sekolah tepat waktu tetapi karena

tidak ada yang mengingatkan, jadi pada saat pengumpulan tugas dia lupa. Diukur

dari 2 indikator kedisiplinan belajar menurut Nuraini, dkk (2019:56) yang tercapai

oleh NH yaitu: Disiplin Waktu meliputi, (1)) Menyelesaikan tugas dengan tepat

waktu, dan Disiplin Perbuatan meliputi (2) Malas untuk belajar. Faktor yang

mempengaruhi kedisiplinan belajar NH di masa daring ini yaitu Faktor eksternal

yang berasal dari kurangnya dorongan orang tua untuk terus disiplin belajar

dikarenakan orang tuanya sibuk bekerja dan faktor dari lingkungan teman-

temannya yang mengajak untuk terus bermain bersama. Kedisiplinan belajar NH

ini termasuk disiplin belajar rendah dengan faktor eksternal yang mempengaruhi

kedisiplinan belajar NH.

73

Page 87: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.17 Penelitian Siswa V

Dokumentasi Penelitian Tanggal 7 April 2021

WD adalah siswa kelas V SDN 2 Muryolobo. Ibu WD berlatar pendidikan

SD dan bekerja sebagai Penjahit di Rumah. WD termasuk siswa dengan karakter

kedisiplinan belajar rendah di kelas V. Dibuktikan dengan pernyataan WD, yang

mengatakan bahwa:

“Pukul tujuh pagi aku masuk ke group kelas”“Pernah telat masuk, karena tidak tau kalau ada kelas daring”“Tugas dari sekolah tambah banyak, biasanya aku dibantu kakakku”“Tapi aku pengen main game jadi kakakku yang ngerjain tugasku”“Aku ikut kelas daring tapi sambil main game karena bosen”“Selalu dibangunin ibuku kalau ada daring, kalau tidak bangun

dimarahi”“Kalau ibuku libur kerja, tidak menjahit baru aku ditemani belajar sama ibuku”“Kadang aku belajar ditemani ibuku diajari kakakku juga, faham sebentar habis itu lupa”“Kalau mengumpulkan tugas ke sekolah dimarahi bu dini, karena itu tulisannya kakakku” (Wawancara tanggal 7 April 2021)

Berdasarkan wawancara dengan Ibu S (SD, Penjahit di Rumah)

menjelaskan:

“Saya selalu membangunkan anak saya untuk ikut kelas daring”“Tapi saya tidak pernah menemani atau mengontrol dia saat daring, soalnya saya menjahit”“Kalau ada tugas dari sekolah dikasih tau sama kakaknya, karena kan saya tidak faham main hp yang kayak sekarang”“Anak saya itu dia memang suka main game, disuruh ngerjain tugasnya itu susah sekali, apalagi disuruh belajar itu susah”“Yang mengerjakan tugas sekolahnya yaa kakaknya, karena pernah diajari kakaknya itu tetep tidak bisa dan akhirnya main game lagi”“Kesulitan anak saya, karena memang sudah susah untuk belajar, terus pada sekarang ini guru hanya memberi tugas di WA tanpa dijelaskan jadilah anak saya tambah tidak faham materi”

74

Page 88: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“Saya selalu marah-marah kalau WD tidak mau belajar”“WD selalu tepat waktu saat mengumpulkan tugas ke sekolah” (Wawancara tanggal 5 Mei 2021)

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa WD termasuk

kategori anak yang disiplin belajar rendah saat pembelajaran daring. Dibuktikan

dengan hasil observasi Tanggal 26 April 2021 menunjukkan WD sedang

mengikuti kelas daring tetapi diimbangi dengan bermain game. WD terlihat

sedang tidak memperhatikan guru pada saat kelas daring sedang berlangsung.

Gambar 4.18 Tidak Patuh Peraturan Daring

Dokumentasi Penelitian Tanggal 26 April 2021

Pada Observasi Tanggal 27 April 2021 WD terlihat bertanya kepada guru

lewat PC (Personal Chat) meminta soal tugas yang WD belum kerjakan,

dikarenakan HP WD rusak akibat keseringan bermain game. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil dokumentasi saat WD meminta soal kepada gurunya agar

bisa mendapat nilai.

75

Page 89: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.19 Tidak Tepat Waktu

Dokumentasi Penelitian Tanggal 27 April

Pada Senin 12 April 2021 WD terlihat mengumpulkan tugas ke sekolah

dengan menggunakan masker dan pakaian rapi. WD juga mencuci tangannya

sebelum masuk ke dalam kelas. WD terlihat mengumpulkan tugas dengan tepat

waktu tetapi diberi catatan oleh guru bahwa WD harus mengerjakan tugasnya

sendiri yang dikarenakan jawaban yang WD kumpulkan terlihat dituliskan oleh

orang lain. Dibuktikan dengan hasil dokumentasi tanggal 12 April 2021

Gambar 4.20 Mengumpulkan Tugas Tepat Waktu

Dokumentasi Penelitian Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari informan

dapat disimpulkan bahwa WD belum memiliki karakter kedisiplinan belajar yang

tinggi. WD termasuk anak yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang

rendah di masa pembelajaran daring. Tetapi WD tetap mau mengikuti kelas

pembelajaran daring. WD mengikuti kelas pembelajaran daring diimbangi dengan

bermain game. Kurangnya kesadaran diri untuk terus belajar di masa

pembelajaran daring serta kebiasaan keluarga yang langsung mengerjakan tugas

WD tanpa meminta WD untuk mengerjakan sendiri dulu, menjadikan WD acuh

terhadap kewajibannya sebagai seorang siswa. Hal ini membuktikan bahwa WD

di masa pembelajaran daring memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah

yang dipengaruhi oleh faktor dari diri sendiri dan keluarga.

76

Page 90: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.21 Penelitian Siswa VI

Dokumentasi Penelitian Tanggal 7 April 2021

MWF merupakan siswa kelas V di SDN 2 Muryolobo. Ibu MWF berlatar

pendidikan SD dan bekerja sebagai buruh pabrik Djarum. MWF termasuk ke

dalam kategori siswa dengan karakter kedisiplinan belajar rendah di masa

pembelajaran daring di SDN 2 Muryolobo. Hal tersebut didukung dengan

pernyataan dari MWF yang mengungkapkan bahwa:

“Aku masuk ke group saat daring pukul 07.00 pagi”“Pernah terlambat masuk ke group karena kuotaku habis”“Tapi aku meminta maaf pada bu dini terus boleh masuk group”“Kewajibanku sebagai siswa yaa mengerjakan tugas dengan baik”“Aku pernah mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, karena aku tidak mau mengerjakan, aku bosen sekolah, males belajar, males mengerjakan tugas”“Aku sudah tidak mau berfikir”“Pernah melanggar tata tertib terus dihukum dikasih tambahan tugas”“Mengirim kata-kata kasar juga pernah saat masuk kelas daring”“Kalau ada tugas biasanya aku kerjakan sendiri kalau bisa tapi kadang dikerjakan bapak kalau pulang bekerja”“Aku juga pernah berbohong sama ibuku ditanya ada tugas apa tidak jawabanku tidak, tapi ibuku tidak pernah mengecek tugasku”(Wawancara Tanggal 7 April 2021)

Berdasarkan pernyataan dari MWF dapat disimpulkan bahwa MWF

memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah. Terkadang dia mau

mengerjakan tugasnya sendiri, tetapi kebanyakan dia tidak mengerjakan dan

diberi hukuman oleh gurunya mendapat tugas dari guru lebih banyak.

Didukung dengan penjelasan Ibu M (SD, Buruh Pabrik Djarum) bahwa:

“Saya tidak pernah mendampingi anak saya ketika kelas daring”“Saya itu mendampingi MWF hanya pada saat dia UAS saja”“Tidak pernah mendampingi dia belajar, karena kan saya bekerja berangakat itu dari subuh”“Saya taunya kalau dia pengen beli kuota, buku, pensil dia bilang, baru saya belikan”

77

Page 91: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“Saya tidak ada jadwal khusus untuk menemani anak saya belajar, yang saya tau kalau dia sudah mendapat nilai bagus itu sudah cukup”“Kalau dapat nilai jelek yaa langsung saya marahi”“Anak saya itu kadang faham bisa mengerjakan sendiri, tapi kadang juga dibantu sama bapaknya”“Saya mengecek tugas sekolahnya itu kalau saya ingat saja, yaa habisnya saya sudah capek bekerja”(Wawancara Tanggal 9 Mei 2021 )

Berdasarkan hasil wawancara dari informan dapat disimpulkan MWF

termasuk anak yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah di masa

pembelajaran daring juga dikelas V SDN 2 Muryolobo. Dibuktikan dengan hasil

observasi Tanggal 28 April 2021 menunjukkan bahwa MWF mengikuti

pembelajaran terlihat tidak sopan dan mengirim kata-kata kasar di group kelas

pembelajaran daring. MFW terlihat tidak mendengarkan tugas-tugas yang

dijelaskan oleh gurunya, dia mengikuti pembelajaran daring diimbangi dengan

bermain game.

78

Page 92: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.22 Melanggar Tata Tertib

Dokumentasi Penelitian Tanggal 28 April 2021

Pada observasi hari Jumat 30 April 2021 menunjukkan MWF tidak belajar

serta belum mengumpulksn tugas dengan tepat waktu. MWF terlihat pergi

bermain game bersama teman-temannya karena malas untuk mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru. Karena malasnya MWF serta kurangnya pendampingan

dari orang tua sehingga MWF tidak mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.

Gambar 4.23 Tidak mengumpulkan Tugas Tepat Waktu

Dokumentasi Tanggal 30 April 2021

Hasil observasi pada hari 12 April 2021 MWF terlihat mengumpulkan

tugas kesekolah dengan tepat waktu tetapi MWF tidak menggunakan masker saat

ke sekolah, tidak mau mencuci tangannya sebelum masuk ke kelas, main game di

kelas ketika guru sedang menjelaskan materi dan berdempet-dempetan bermain

game di sekolah dengan temannya dan tidak menjaga jarak dari temannya.

Dibuktikan dengan hasil dokumentasi tanggal 12 April 2021

79

Page 93: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.24 Tidak Taat dan Patuh Peraturan

Dokumentasi Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa MWF siswa dengan karakter kedisiplinan belajar rendah di

masa pembelajaran daring. Selama pembelajaran daring MWF merasa tugas

semakin banyak. Banyaknya tugas yang diberikan oleh gurunya menjadikan

MWF malas untuk belajar, dia lebih senang bermain game dibandingkan belajar

dengan focus. Kurangnya bimbingan dari orang tua untuk selalu patuh pada

peraturan sekolah menjadikan MWF tidak memakai masker saat mengumpulkan

tugas ke sekolah, sehingga MWF diberikan masker oleh gurunya. Hal ini ditandai

dengan dia selalu berdempet-dempetan dengan teman-temannya saat masuk ke

kelas dan saat berada di sekolah. Saat di sekolahpun MWF terlihat masih bermain

game tanpa menghiraukan nasehat dari gurunya. Hal ini membuktikan bahwa

MWF memiliki karakter kedisiplinan belajar rendah di masa pembelajaran daring

baik saat di rumah maupun di sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dari informan

siswa (Kedisiplinan belajar rendah) yaitu NH, WD dan MWF dapat disimpulkan

bahwa di masa pembelajaran daring banyak siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang rendah yang berpengaruh pada prestasi belajarnya. Pada

masa pembelajaran daring peserta didik dituntut untuk beradaptasi dengan hal

yang baru yaitu pembelajaran jarak jauh atau proses pembelajaran dilakukan di

rumah masing-masing. Hal ini menjadikan tantangan tersendiri bagi siswa untuk

dapat menyesuaikan diri dengan hal baru. Siswa dituntut mampu menggunakan

80

Page 94: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

teknologi dalam proses pembelajaran jarak jauh. Masih banyak siswa yang kurang

faham menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran daring sehingga

berpengaruh pada disiplin belajar siswa. Didukung penelitian dari Supriyono, dkk

(2021) Kegiatan belajar yang rendah tentunya dapat berdampak pada disiplin

belajar siswa. Kegiatan belajar atau pola belajar yang rendah akan sangat

berdampak pada disiplin belajar siswa karena kegiatan belajar sangat berkaitan

dengan disiplin belajar siswa. Jika kegiatan belajar tidak dilaksanakan dengan

baik maka disiplin belajar pun tidak sepenuhnya akan tercapai. Seperti ketika ada

tugas yang diberikan oleh pendidik jika peserta didik tidak melakukan kegiatan

belajar, peserta didik tidak memahami apa yang diajarkan maka itu akan

berpengaruh pada disiplin belajar peserta didik yang kemungkinan akan terjadi

keterlambatan dalam proses memahami pembelajaran dan pengumpulan tugas

yang diberikan. Sama seperti ketiga siswa yaitu NH, WD dan MWF yang

memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah di masa pembelajaran daring

juga tidak tepat waktu saat mengikuti kelas pembelajaran daring, tidak memiliki

tanggung jawab sebagai siswa, dan tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan.

Penelitian dari Harahap (2020) rendahnya karakter kedisiplinan belajar

siswa di masa pandemi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal

dan faktor internal. Faktor eksternal seperti kendala yang dirasakan saat belajar

online seperti kendala jaringan atau smartphone yang tidak memadai, pengawasan

pendidik yang kurang dikarenakan proses pembelajaran yang dilakukan secara

daring, daerah yang sulit menjangkau jaringan (daerah terpencil), dan lainnya.

Juga faktor internal seperti rasa jenuh yang mulai melanda siswa atau rasa bosan

dalam metode pembelajaran yang dilakukan dengan monoton yang menyebabkan

kegiatan belajar siswa cenderung berkurang di masa pandemi ini. Kegiatan belajar

di masa pandemi yang rendah dapat diatasi dengan dukungan atau motivasi dari

orang-orang sekitar yang dapat menumbuhkan semangat untuk belajar.

Hasil wawancara dengan siswa menjelaskan bahwa NH, WD dan MWF

malas untuk belajar saat dirumah, tidak mengikuti kelas pembelajaran daring

dengan baik dikarenakan hanya mempunyai satu HP yang dibawa kerja oleh orang

tuanya, tugas dikerjakan oleh orang lain, kurangnya dukungan dari orang tua

untuk terus belajar dan mengikuti kelas daring dengan baik, kurangnya

81

Page 95: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

dampingan saat belajar menjadikan NH, WD dan MWF acuh terhadap kelas

pembelajaran daring. Saat mengikuti daring mereka tidak memperhatikan guru

ketika sedang dijelaskan materi dan tugas yang harus dikerjakan. NH, WD dan

MWF tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas ke sekolah, tidak bisa

mengerjakan sendiri harus dikerjakan oleh orang lain dikarenakan kurang

memahami materi dan tidak taat serta tidak patuh pada peraturan di kelas

pembelajaran daring. Sejalan dengan hasil wawancara dan observasi bahwa siswa

yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah dapat diukur dengan

indikator kedisiplinan belajar dari Nuraini dkk, (2019:56) ada dua indikator

kedisiplinan belajar yaitu: (1) Disiplin waktu, meliputi tepat waktu dalam belajar,

menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dan tidak keluar rumah saat belajar, (2)

Disiplin Perbuatan yang meliputi selalu patuh dengan peraturan, tidak bermalas-

malasan dalam belajar, tidak menyuruh orang lain untuk mengerjakan tugasnya

serta selalu berbuat jujur dan tidak berbohong.

4.2.2 Faktor Karakter Kedisiplinan Belajar Anak SD 2 Muryolobo di Masa

Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar

Disiplin belajar merupakan salah satu pokok keberhasilan dalam belajar.

Upaya dalam mendisiplinkan siswa tidaklah mudah sebab membutuhkan

kesadaran diri siswa. Perlu adanya pemberian dorongan dari orang terdekat.

Begitu juga dalam proses belajar mengajar di kelas . Disiplin belajar merupakan

kunci utama dalam meraih kesuksesan. Karena penyelenggaraan pengajaran

menuntut adanya sikap disiplin siswa dalam mematuhi ketertiban untuk

menyelesaikan dan mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam memenuhi

tugas belajar mengajar di sekolah. Yuliantika (2017:233) Keberhasilan siswa

dalam studinya dipengaruhi oleh cara belajarnya. Siswa yang memiliki cara

belajar yang efektif memungkinkan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi dari

pada siswa yang tidak mempunyai cara belajar yang efektif. Untuk belajar yang

efektif dan efisien diperlukan kesadaran berdisiplin dan motivasi belajar yang

tinggi setiap siswa. Belajar secara efektif dan efisien dapat dilakukan oleh siswa

yang berdisiplin. Siswa yang memiliki disiplin dalam belajarnya akan berusaha

mengatur dan menggunakan strategi dan cara belajar yang tepat baginya. Jadi

langkah pertama yang perlu dimiliki agar dapat belajar secara efektif dan efisien

82

Page 96: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

adalah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa belajar

adalah untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan sendiri, dan tidak

menggantungkan nasib pada orang lain.

Kedisiplinan belajar siswa merupakan dasar untuk mencapai prestasi yang

baik. Karena itu kedisiplinan belajar sangat berperan terhadap prestasi belajar

siswa. Dengan karakter kedisiplinan belajar membuat siswa memiliki kecakapan

menangani cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses menuju

pembentukan watak yang baik. Siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar

yang tinggi maka prestasi belajarnya tinggi pula. Pembentukan prestasi belajar

yang baik pada siswa melalui beberapa faktor dari dalam diri peserta didik dan

faktor dari luar peserta didik. Riyani (2012:20) Faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa diantaranya yaitu Faktor dari dalam diri yang meliputi:

faktor kesehatan, bakat, minat, perhatian serta motivasi dan juga Faktor dari luar

diri yang meliputi faktor yang berhubungan dengan lingkungan yaitu tujuan

belajar, guru, teman sebaya, materi pelajaran, sarana belajar, dan lingkungan

belajar.

Siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi bisa dilihat dari 3 ranah

prestasi belajar. Syafi’i dkk (2018:118-120) 3 ranah prestasi belajar yaitu: (1)

Ranah kognitif meliputi ; Knowledge (Pengetahuan) dan Comprehension

(Pemahaman) pada peserta didik yakni peserta didik dapat menjelaskan kembali

materi yang telah dipelajari, dapat menunjukkan kembali materi atau dapat

menjawab pertanyaan mengenai penjelasan materi dari guru, dapat

mendefinisikan dengan lisan dan bahasa sendiri serta dapat memberikan contoh

sendiri dari materi yang telah di pahami. (2) Ranah afektif meliputi: Penerimaan

yakni peserta didik mampu menunjukkan sikap menerima pembelajaran yang

diberikan oleh guru, memperhatikan pembelajaran yang disampaikan dengan baik.

(3) Ranah psikomotorik meliputi: kecakapan ekspresi verbal dan non verbal yakni

peserta didik mampu atau fasih melafalkan atau mengucapkan materi yang telah

dipelajari serta merespon atau mengikuti arahan dari guru dan dapat

mempraktikkan kegiatan sederhana, sama persis dengan yang dilihat berdasarkan

pedoman atau petunjuk dari guru.

83

Page 97: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Sebagaimana dengan informasi yang disampaikan informan yang ada di

kelas V SDN 2 Muryolobo dengan kategori siswa dengan karakter disiplin belajar

tinggi di masa pembelajaran daring terhadap prestasi belajarnya yaitu SA, FA, dan

ZI. Wawancara dengan siswa kelas V SDN 2 Muryolobo untuk mengetahui faktor

kedisiplinan belajar siswa di masa pembelajaran daring terhadap prestasi

belajarnya. Mereka memberikan jawaban yang beragam dari hasil wawancara

dengan informan ditemukan hasil.

Gambar 4.25 Penelitian Siswa I

Dokumentasi Penelitian Tanggal 7 April 2021

SA adalah siswa kelas V dari SDN 2 Muryolobo. Ibu dari SA berlatar

belakang pendidikan S1 Psikologi dan bekerja sebagai guru MTs. SA termasuk ke

dalam siswa dengan karakter disiplin belajar tinggi dan berprestasi di SDN 2

Muryolobo di masa pembelajaran daring. SA mengatakan bahwa:

“Kalau pagi selalu dibangunin ibu buat ikut kelas daring”“Aku tidak pernah telat karena takut dimarahi bu guru”“Kalau ada tugas dari bu guru aku kerjakan dan tidak pernah telat saat Mengumpulkan tugas ke sekolah”“Aku punya jadwal belajar sendiri kalau di rumah”“Ada tugas yang aku belum paham itu matematika , aku nanya ke ibuku terus diajari sampai bisa” “Selalu dibelikan buku panduan sendiri sama ibuku, soalnya biasanya buguru memberikan soal sama materi tidak ada di buku panduan dari sekolah”“Kalau ke sekolah buat mengumpulkan tugas di suruh bu dini bawa masker sama cuci tangan sebelum masuk ke kelas”(Wawancara hari Rabu, 7 April 2021).Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan SA memiliki

karakter kedisiplinan belajar yang tinggi saat daring.

Didukung hasil wawancara dari ibu UA selaku ibu kandung dari SA,

mengatakan bahwa:

84

Page 98: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.26 Wawancara Orang Tua Siswa IDokumentasi 1 Mei 2021

“SA anaknya suka belajar, meskipun pembelajaran daring dia masih suka belajar, malahan dia punya jadwal sendiri untuk belajar”“Selalu bangun pagi-pagi sekali tanpa saya bangunkan kalau ada kelas pembelajaran daring. Katanya biar tidak telat masuk group”“SA tidak pernah malas kalau belajar di rumah, karna selalu saya ingatkan saat waktunya belajar”“Hanya satu kesulitan yang dialami SA materi yang diberikan tidak ada di buku panduan, Pelajaran matematika dia kurang faham”“Saya belikan buku panduan sendiri yang lebih lengkap biar dia faham tambah rajin untuk belajar dan selalu saya dampingi kalau malam diwaktu luang saya”“Anak saya itu kalau ada tugas dari gurunya langsung dikerjakan, kalau tidak yaa saya pasti ngomel-ngomel”“Biasanya saya Tanya tentang soal tugasnya selain matematika dia bisa menjawab”“Kalau mengumpulkan tugas ke sekolah saya suruh pakai masker sama bawa handsanitaizer”“Nilai belajarnya tetap sama seperti sebelum daring, dia selalu peringkat pertama di kelasnya”“Selalu saya berikan kesukaanya kalau dia mendapat prestasi yang tinggi di kelasnya”( Wawancara hari sabtu 1 Mei 2021)

Berdasarkan wawancara dengan Ibu DNN, S.Pd. (guru kelas V SDN 2

Muryolobo) menambahkan:

Gambar 4.27 Wawancara Guru

85

Page 99: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Dokumentasi 14 Mei 2021“SA selalu mengikuti kelas daring dengan baik”“Dia selalu tepat waktu saat masuk kelas daring maupun pada saat mengumpulkan tugas”“Saya selalu mengawasi murid-murid saya begitu pula pada SA melalui buku pintar yang isinya tugas apa saja yang sudah dikerjakan nanti dicentang, SA merupakan siswa saya yang mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik dan tidak pernah telat mengumpulkan tugas”“Kesulitan pemahaman materi pada SA itu dia kurang faham pada materi volume bangun ruang, dia kesulitan karena belum faham mengenai yang ada 3 akar pangkatnya”“Tetapi dengan bimbingan saya melalui WA japri, saya jelaskan dengan pelan-pelan akhirnya sekarang mulai bisa”“Saya juga selalu bekerja sama dengan orang tua SA untuk selalu megawasi SA ketika pembelajaran daring, dan orang tuanyapun bilang kalau SA memang selalu belajar saat di rumah”“Dia termasuk anak yang aktif saat pembelajaran daring, selalu bertanya ketika kurang faham dengan apa yang saya jelaskan”“Selalu menaati apa yang saya perintahkan, seperti membawa masker kalau mengumpulkan tugas ke sekolah, mencuci tangan sebelum masuk kelas”“Ketercapaian SA sangat bagus pada masa daring maupun sebelum daring, dia siswa yang pintar dan berprestasi di kelas ”(Wawancara Tanggal 10 Mei 2021)

Hasil wawancara menunjukkan bahwa SA merupakan siswa yang

memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi di masa pembelajaran daring.

Dia selalu belajar saat di rumah dan mengikuti kelas pembelajaran dengan baik.

Dorongan dari UA selaku ibu kandung SA untuk terus belajar di masa daring

membuat SA tidak malas belajar dan selalu mengikuti kelas daring dengan baik .

Dibuktikan hasil observasi pada tanggal 9 April 2021 SA mengikuti kelas daring

dan belajar di rumah mengerjakan tugas dengan tepat waktu ditemani oleh ibunya.

SA juga memiliki jadwal untuk belajar yang dibuatnya sendiri dan selalu belajar

di hari atau jadwal yang sudah dia buat.

86

Page 100: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.28 Mengikuti Daring dan Rajin Belajar

Dokumentasi Tanggal 9 April 2021

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 12 April 2021 juga menunjukkan

SA aktif saat mengikuti kelas pembelajaran daring, SA terlihat mendengarkan

penjelasan dari guru dan bertanya kepada gurunya mengenai materi yng belum

dipahami. SA mengumpulkan tugas ke sekolah dengan menggunakan masker,

mencuci tangan sebelum masuk kelas dan tidak berdemper-dempetan dengan

teman-temannya. SA termasuk anak yang berprestasi di kelasnya dan

mendapatkan reward dari gurunya. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil

dokumentasi saat SA mengumpulkan tugas dengan tepat waktu dan merupakan

siswa yang berprestasi di kelas.

Gambar 4.29 Berprestasi dalam belajar

Dokumentasi Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa SA memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi di masa

pembelajaran daring. Dia selalu belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan

dengan baik, selalu patuh dan taat peraturan. Minat untuk terus belajar,

mempunyai jadwal belajar sendiri di rumah tidak bermalas-malasan dan dorongan

dari orang tua membuat SA faham materi yang telah diajarkan oleh gurunya dan

dapat menyelesaikan sendiri tugas-tugas yang telah diberikan. Dia tidak akan

87

Page 101: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

mendapatkan jawaban materi yang memuaskan jika dia merasa belum faham. SA

selalu bertanya langsung kepada gurunya jika mengalami kesulitan memahami

materi. SA memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi sehingga

mendapatkan peringkat pertama di kelas V pada masa pembelajaran daring.

Gambar 4.30 Penelitian Siswa IIDokumentasi Tanggal 7 April 2021

FA merupakan siswa kelas V SDN 2 Muryolobo. Bapak dari FA berlatar

belakang pendidikan S1 PAI dan bekerja sebagai guru MI. FA termasuk siswa

yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi dan berprestasi di kelas

pada masa pembelajaran daring. FA mengatakan:

“Aku kalau ada kelas daring mandi pagi-pagi sekali biar tidak telat masuk group kelas”“Saat daring bu dini sering ngasih tugas terus, kalau aku kurang faham sama tugasnya langsung WA bu dini suruh jelasin materi IPS kondisi geografis aku belum faham”“Aku belajar di rumah sama mengerjakan tugas biasanya ditemani bapak kalau habis magrib”“Setiap ada tugas aku kerjakan sendiri tapi kalau ada yang sulit soalnya minta bantuan ke bapak”“Dibelikan buku yang ada gambar hidupnya sama ibuku, jadi kalau belajar bisa lebih faham”“Kadang aku juga mengerjakan tugas sama izza karena rumahku sama dia dekat jadi bisa belajar bersama”“Aku mengumpulkan tugasku tepat waktu, biasanya mengumpulkan tugas ke sekolah”“Ke sekolah harus memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk kelas sama tidak berdempet-dempetan saat duduk di dalam kelas”(Wawancara hari Rabu, 7 April 2021)

Berdasarkan hasil wawancara FA selalu mengikuti kelas pembelajaran

daring dengan baik, dia termasuk anak yang memiliki karakter kedisiplinan

belajar yang tinggi di masa pembelajaran daring.

88

Page 102: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.31 Wawancara Orang Tua II

Dokumentasi Tanggal 3 Mei 2021

Didukung hasil wawancara dari Bapak KA selaku bapak kandung dari FA

mengatakan bahwa:

”Anak saya FA saat ini sedang mengikuti pembelajaran daring, saya selalu mendampingi ketika dia mengikuti daring, tapi Cuma sebentar karena saya juga harus bekerja””Anak saya tidak pernah keluar rumah buat main, memang selalu

belajar”“FA memang memprioritaskan sekolah itu nomor satu, jadi tiap ada kelas daring dia pasti bangun pagi-pagi sekali dan langsung mengikuti daring, yaa tanpa dibangunkan ibunya dulu dia sudah bangun”“Dia tidak pernah telat masuk ke group”FA kalau punya tugas langsung dikerjakan, kalau tidak bisa minta bantuan ke saya, dia dirumah punya jadwal belajar sendiri”“Habis maghrib biasanya saya temani untuk belajar tapi kadang juga ibunya yang menemani dia belajar” “Saya juga membelikan buku literasi yang 3D ga,barnya hidup biar dia tambah semangat belajar dan bisa lebih faham”“Nilainya di masa daring ini cukup baik, dia mendapat rinking dua dikelasnya”“Saya sangat bangga, saya belikan sesuatu yang dia mau karena sudah mendapat ringking di kelasnya”(Wawancara Tanggal 3 Mei 2021)

Berdasarkan wawancara dengan Ibu DNN, S.Pd (Guru kelas V SDN 2

Muryolobo) menambahkan:

89

Page 103: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.32 Wawancara Guru

Dokumentasi Tanggal 10 Mei 2021

“FA saat pembelajaran daring ini selalu mengikuti pembelajaran dengan baik”“FA selalu tepat waktu saat masuk ke dalam group kelas pembelajaran daring”“Dia pernah terlambat mengumpulkan tugas itu sekali, karena menjaga adiknya, namun setelah itu dia masuk ke group dan meminta izin ke saya terlebih dahulu”“Saat mengumpulkan dan menyelesaikan tugas dari saya dia selalu tepat waktu”“Setiap masuk ke sekolah untuk mengumpulkan tugas dia selalu memakai pakaian rapi, selalu menggunakan masker dan mencuci tangnnya sebelum masuk ke dalam kelas”“Pada saat saya mengecek buku pintar yang saya berikan, FA selalu mencentang tugas-tugas yang telah dia kerjakan dan saat saya mengecek tugas-tugas anak yang sudah mengumpulkan memang FA juga sudah mengumpulkan dan jawabannya lebih banyak benarnya””Kesulitan yang dialami FA saat daring ini pada materi IPS terkait kondisi geografis”“Saya japri dia dan juga orang tuanya saya suruh membaca pelan-pelan dan memahami soal yang saya berikan dengan baik, begitu juga dengan orang tuanya saya meminta untuk menemani saat belajar dan terus mendorong semanagat FA biar lebih semangat untuk mengikuti daring dan terus belajar””FA termasuk anak yang memiliki sopan santun yang baik, dan berprestasi di kelas V “(Wawancara Tanggal 10 Mei 2021)

Hasil wawancara menunjukkan bahwa FA terlihat patuh dan taat peraturan

saat pembelajaran daring. FA salah satu siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi. Dia selalu belajar di rumah dan tidak keluar

rumah sebelum tugas sekolahnya belum dikerjakan. FA terlihat belajar bersama

dengan temannya dan mengikuti kelas daring bersama. Dorongan dari KA juga

mempengaruhi semangat belajar FA, KA selalu membelikan buku literasi 3D agar

ketika FA sudah mengerjakan tugasnya dengan baik dia tidak langsung keluar

rumah untuk bermain. Melainkan agar bisa membaca buku literasi dan menambah

ilmu pengetahuan. KA juga meminta FA agar lebih giat untuk belajar dan selalu

mendampingi belajar dimalam hari setelah pulang bekerja.

90

Page 104: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.33 Mengikuti Daring dan Rajin Belajar

Dokumentasi Tanggal 14 April 2021

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 12 April 2021 juga menunjukkan

FA mengumpulkan tugas dengan tepat waktu selalu menggunakan masker,

mencuci tangannya sebelum masuk kedalam kelas, tidak berdempet-dempetan dan

tidak bermain sendiri dengan teman-temannya. FA termasuk anak yang

mempunyai karakter kedisiplinan belajar yang tinggi dan berprestasi di kelasnya.

Hal ini dapat dibuktikan FA mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, merupakan

anak yang mempunyai karakter kedisiplinan belajar yang tinggi dan berprestasi di

kelas . Dia mendapatkan ringking 3 di kelasnya.

91

Page 105: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.34 Disiplin Belajar dan BerprestasiDomentasi Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa FA memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi di masa

pembelajaran daring. FA selalu mengikuti kelas daring dengan baik, selalu

mengerjakan dan mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, selalu belajar dan

tidak keluar rumah ketika belajar, selalu menaati peraturan dan tata tertib sekolah,

Tidak bermalas-malasan untuk belajar dan selalu diberi semangat dan ditemani

oleh orang tuanya membuat FA semakin rajin untuk belajar dan mengikuti

pembelajaran. SA

juga merupakan siswa yang mampu menyimpulkan materi yang telah

disampaikan gurunya, menerima materi yang disampaikan dengan baik dan selalu

memakai masker saat mengumpulkan tugas serta selalu mencuci tangannya

sebelum masuk kelas. SA memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi dan

merupakan siswa yang berprestasi dikelasnya.

Gambar 4.35 Penelitian Siswa III

Dokumentasi Tanggal 7 April 2021

92

Page 106: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

ZI adalah siswa kelas V di SDN 2 Muryolobo. Bapak dari ZI berlatar

belakang pendidikan SMA bekerja sebagai perangkat desa, Ibunya ZI sebagai ibu

rumah tangga . ZI merupakan salah satu siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi di masa pembelajaran daring. ZI juga termasuk

siswa yang berprestasi di kelas V SDN 2 Muryolobo. ZI mengatakan:

“Aku masuk ke group kelas daring pernah telat, tapi langsung minta maaf ke bu guru dan berjanji tidak mengulanginya”“Tugas sekolah kalau daring tambah banyak, tapi selalu aku kerjakan, kalau tidak aku takut nilaiku jelek”“Aku selalu masuk ke group kelas daring, tidak pernah izin tidak masuk karena takut ketinggalan materi dari bu dini”“Kalau dirumah selalu belajar dan punya jadwal belajar sendiri”“Bapak menemani aku belajar setiap habis maghrib sampai isya, Kadang ada yang belum aku fahami mapel IPS, bacaanya banyak jadi susah dipahami”“Tapi kadang aku ngechat bu dini soalnya kok susah terus dijelasin”“Tugas-tugasku aku kerjain sendiri, tidak pernah telat mengumpulkan tugas”“Bapak sama ibuku selalu mengecek tugas-tugasku jadi aku selalu jujur tidak pernah bohong”. (Wawancara Rabu 7 April 2021)Berdasarkan hasil wawancara dari ZI, dia termasuk anak yang jujur, tertib

pada peraturan, selalu mengikuti pembelajaran daring dari mulai pembelajaran

hingga selesai, tidak keluar rumah saat belajar, menyelesaikan tugas dengan tepat

waktu dan tidak menyuruh orang lain untuk mengerjakan tugasnya.

Gambar 4.36 Wawancara Orang Tua Siswa III Dokumentasi Tanggal 5 Mei 2021

93

Page 107: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Didukung hasil wawancara dari Bapak A (Bapak kandung ZI) mengatakan

bahwa:

“ZI itu kalau masalah sekolah takut, takut dimarahi guru kalau tidak masuk kelas pembelajaran daring, takut ketinggalan materi dan takut kalau nilainya jelek”“Dia selalu semangat ketika mengikuti kelas daring, bangun pagi biar tidak telat, selalu belajar”“Saya selalu menyempatkan waktu buat menemani dia belajar”“Kesulitan yang dialami ZI dimasa daring ini dia sulit memahami materi. Khusunya materi ilmu sosial itu, karena kadang materinya tidak ada di buku panduan”“Dia tidak pernah bohong kalau ada tugas, karena kalau dia bohongpun saya tau. Dia sekolah masih memakai HP saya”“Pernah telat mengumpulkan tugas karena neneknya lagi sakit di RS” “Tapi dia tidak pernah bohong kalau ada tugas pasti langsung dikerjakan”“Kalau sudah waktunya belajar tidak saya perbolehkan sambil nonton TV, harus dimatikan biar dia focus buat belajar”“Prestasi anak saya itu cukup bagus, saya tau prestasi anak saya bagus yaa di kasih tau sama gurunya” (Wawancara Tanggal 5 Mei 2021)Berdasarkan wawancara dengan Ibu DNN, S.Pd (Guru Kelas V SDN 2

Muryolobo) menambahkan:

Gambar 4.37 Wawancara GuruDokumentasi Tanggal 10 Mei 2021

“ZI selalu tepat waktu saat masuk ke group kelas daring”“Dia mengikuti pembelajaran daring dengan baik”“ZI pernah terlambat mengumpulkan tugas karena neneknya di RS, Saya hanya mengingatkan untuk mengumpulkan tugas saat setelah dari RS, dan dia langsung mengumpulkan tugas setelah dari RS”“ZI termasuk anak yang punya disiplin belajar yang tinggi, dia cukup rajin untuk belajar dan cukup baik dalam memahami materi yang saya berikan”“Namun memang untuk materi IPS yang cukup luas ia kurang teliti dalam memahaminya”“Yang saya lakukan ketika dia belum faham, saya japri ZI saya suruh mencoba membaca terlebih dahulu pelan-pelan dan cari jawabannya di buku paket”

94

Page 108: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“ZI selalu bersikap sopan saat pembelajaran maupun mengumpulkan tugas. Ketika dia terlambat karena ada hal yang mendesak dia izin ke saya terlebih dulu bahwa dia nanti saat daring dating atau masuk ke group agak terlambat”“Dia juga selalu berusaha menjawab sendiri soal-soal atau tugas sekolah yang saya berikan”“Waktu mengumpulkan tugas ke sekolah juga selalu membawa masker, mencuci tangannya dan tidak berdempet-dempetan dengan teman-temannya”“ZI juga termasuk anak yang berprestasi di kelas V, nilainya dimasa pembelajaran daring ini bagus” (Wawancara Tanggal 10 Mei 2021)

Hasil wawancara menunjukkan bahwa ZI mematuhi peraturan sekolah dan

tata tertib kelas pembelajaran daring. ZI merupakan siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi di masa daring. ZI selalu mengikuti kelas daring

dengan baik, tidak pernah keluar rumah saat daring dan mempunyai jadwal belajar

sendiri di rumah. Bapak A selaku bapak kandung ZI selalu menemaninya saat

belajar di malam hari, selalu menyemangati agar terus belajar. Dibuktikan dengan

hasil observasi Tanggal 17 April 2021 menunjukkan dimasa pembelajaran daring

ZI mengikuti kelas daring dengan baik dan selalu belajar di rumah.

Gambar 4.38 Daring dan Belajar di Rumah

Dokumentasi Tanggal 17 April 2021

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 12 April 2021 juga menunjukkan

ZI mengumpulkan tugas ke sekolah menggunakan masker dan selalu mencuci

tangannya. ZI terlihat bersikap sopan dan mematuhi peraturan dari gurunya ketika

masuk ke dalam kelas harus menjaga jarak dari teman lainnya. ZI mengumpulkan

95

Page 109: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

tugas dengan tepat waktu. ZI merupakan anak yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi juga merupakan salah satu siswa di kelas V yang

berprestasi baik.

Gambar 4.39 Disiplin Tinggi dan Berprestasi

Dokumentasi Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa ZI termasuk anak yang memiliki karakter kedisiplinan belajar

yang tinggi di masa pembelajaran daring. ZI selalu tepat waktu dalam

pembelajaran maupun pengumpulan tugas. Dia pernah terlambat mengumpulkan

96

Page 110: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

tugas tetapi dengan sikap sopannya kepada guru, ZI meminta maaf dan akan

mengumpulkan tugasnya dilain hari yang dikarenakan ada keperluan menemani

neneknya yang sedang sakit. ZI mampu menerima materi yang diberikan gurunya

dengan baik. Dia selalu rajin belajar dan aktif saat pembelajaran daring. Selalu

menaati tata tertib jika mengumpulkan tugas ke kelas diharuskan membawa

masker dan cuci tangan. ZI selalu membawa masker ketika ke sekolah, mencuci

tangan serta menjaga jarak dengan temannya sesuai tata tertib kelas. ZI memiliki

kedisiplinan belajar yang tinggi dan termasuk anak yang berprestasi di kelas V.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari informan

siswa (Kedisiplinan Belajar Tinggi) yaitu SA, FA dan ZI menunjukkan bahwa

siswa dengan kedisiplinan belajar tinggi juga berpengaruh pada prestasi

belajarnya. SA, FA dan ZI sebagai peserta didik merupakan sasaran utama dari

kegiatan pendidikan, dimana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan

dalam belajar. Kedisiplinan belajar merupakan faktor internal siswa karena timbul

dari kesadaran diri siswa. Didukung penelitian Supardi (2014), Disiplin belajar

adalah pengendalian diri siswa terhadap bentuk-bentuk aturan yang baik secara

tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh siswa yang bersangkutan

maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai pelajar. Sama seperti ketiga siswa yaitu SA, FA dan ZI

memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi yang dapat diukur dengan

indikator kedisiplinan belajar dari Nuraini, dkk (2019:56) ada dua indikator yaitu

disiplin waktu meliputi tepat waktu dalam belajar, tidak keluar rumah saat belajar,

menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan disiplin perbuatan yang meliputi

patuh tidak melanggar aturan, tidak bemalas-malasan dalam belajar, tidak

menyuruh orang lain untuk mnegerjakan tugasnya dan selalu berbuat jujur. Hal

tersebut dijelaskan oleh orang tua dan guru bahwa ketiga siswa tersebut memiliki

karakter kedisiplinan belajar yang tinggi dilihat dari saat mengikuti kelas

pembelajaran daring mereka selalu aktif mengikuti pembelajaran, taat dan patuh

pada peraturan, tidak malas mengerjakan tugas yang diberikan, tidak keluar rumah

saat belajar dan selalu jujur serta tidak berbohong.

Disiplin belajar yang tinggi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Disiplin belajar menjadi faktor utama dalam keberhasilan penguasaan pelajaran di

97

Page 111: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

sekolah. Siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi berarti dia

memiliki sikap keteraturan dari dalam dirinya sendiri tanpa paksaan dari pihak

lain. Apabila siswa sudah mampu menanamkan dan memiliki disiplin belajar yang

baik, maka prestasi belajarnya akan meningkat. Sejalan Rahman, dkk (2014)

Semakin rendah kedisiplinan belajar siswa, maka prestasi belajar juga akan

semakin rendah atau sebaliknya semakin tinggi kedisiplinan belajar siswa maka

prestasi belajar juga akan semakin tinggi. Sejalan dengan hasil penelitian yang

sudah dilakukan oleh SA, FA dan ZI selalu mengikuti pembelajaran daring

dengan baik, taat dan patuh peraturan serta dorongan dari UA, KA, dan A sebagai

orang tua siswa yang mendorong siswa untuk terus belajar di masa pembelajaran

daring, serta pengarahan dari DNN, S.Pd sebagai guru kelas membuat prestasi

belajar mereka meningkat.

Hasil wawancara dengan siswa menjelaskan bahwa mereka selalu tepat

waktu dalam belajar, tidak keluar rumah saat belajar, menyelesaikan tugas dengan

tepat waktu dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan, tidak bermalas-malasan

dalam belajar, tidak menyuruh orang lain untuk mengerjakan tugasnya, dan

memiliki jadwal sendiri untuk belajar di rumah di masa pembelajaran daring.

Didukung dengan penelitian dari Riyani (2012:20) Faktor dari dalam diri meliputi

faktor kesehatan, bakat, minat perhatian serta motivasi dan juga faktor dari luar

diri yang meliputi faktor yang berhubungan dengan lingkungan yaitu tujuan

belajar, guru, teman sebaya, materi pelajaran, sarana belajar, dan lingkungan

belajar. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang sudah dilakukan dengan

siswa, orang tua dan guru yang menjelaskan bahwa SA, FA dan ZI selalu

mengikuti kelas pembelajaran daring, dapat memahami materi dengan

menggunakan metode yang diterapkan oleh guru, dapat menjawab pertanyaan

mengenai materi yang dijelaskan guru, mampu aktif saat pembelajaran daring

berlangsung, tidak malas untuk belajar, memiliki semangat untuk terus belajar,

memakai baju rapi dan selalu memakai masker ketika mengumpulkan tugas

kesekolah, mencuci tangan sebelum masuk kelas serta tidak berdempet-dempetan

saat berada di kelas, orang tuanya selalu memberikan dorongan untuk terus belajar

sehingga berpengaruh pada prestasi belajarnya. Sejalan dengan hasil observasi

bahwa siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi maka

98

Page 112: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

prestasi belajarnya juga tinggi, diukur dengan 3 ranah prestasi belajar dan

indikatornya dari Syafi’I dkk (2018:118-120) yakni Pada ranah kognitif khusunya

pada bagian indikator Knowledge (Pengetahuan) dan Comprehension

(Pemahaman) peserta didik yakni peserta didik dapat menjelaskan kembali materi

yang telah dipelajari, dapat menunjukkan kembali materi atau dapat menjawab

pertanyaan mengenai materi yang dijelaskan guru, dapat mendefinisikan dengan

lisan dan bahasa sendiri serta dapat memberikan contoh sendiri dari materi yang

telah dipahami. Pada ranh afektif khususnya pada bagian indikator penerimaan

yakni peserta didik mampu menunjukkan sikap menerima pembelajaran yang

diberikan oleh guru, memperhatikan pembelajaran yang disampaikan dengan baik.

Serta pada ranah psikomotorik khususnya pada bagian indikator kecakapan

ekspresi verbal dan non verbal yakni peserta didik mampu atau fasil melafalkan

atau mengucapkan materi yang telah dipelajari, merespon dan mengikuti arahan

dari guru, mempraktikkan kegiatan sederhana yang sama persis dengan yang

dilihat berdasarkan pedoman atau petunjuk dari guru.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan siswa dengan

karakter kedisiplinan belajar rendah di kelas V SDN 2 Muryolobo terhadap

prestasi belajarnya yaitu NH, WD dan MWF. Wawancara dengan siswa kelas V

SDN 2 Muryolobo untuk mengetahui faktor kedisiplinan belajar siswa di masa

pembelajaran daring terhadap prestasi belajarnya. Mereka memberikan jawaban

yang beragam dari hasil wawancara dengan informan ditemukan hasil.

Gambar 4.40 Penelitian Siswa IV

Dokumentasi Penelitian Tanggal 7 April 2021

NH adalah siswa kelas V di SDN 2 Muryolobo. Ibu dari NH berlatar

belakang pendidikan MTs, bekerja sebagai buruh pabrik garment, Bapaknya

99

Page 113: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

sebagai perantauan di Malaysia. NH merupakan salah satu siswa yang memiliki

karakter kedisiplinan belajar yang rendah di masa pembelajaran daring.

Rendahnya kedisiplinan belajar NH berpengaruh pada prestasi belajarnya. NH

mengatakan:

“Aku tahu masuk ke group kelas daring itu pukul 07.00 sampai 10.00”“Aku pernah telat masuk ke group karena main dulu sama temanku”“Kalau aku telat masuk ke group langsung masuk aja, tapi langsung ditegur bu dini ditanya kenapa telat aku jawab habis main”“Tugas sekolah sekarang tambah banyak, aku udah males buat sekolah”“Karena aku tidak bisa mengerjakan sendiri kalau soal sulit aku tinggal main keluar sama teman-teman”“Kadang aku ngumpulin tugas tepat waktu, kadang juga lupa kalau ada tugas. HPku kan dibawa ibu kerja jadi kalau ada tugas nunggu ibu pulang kerja. Nanti di WA bu dini terus aku dimarahi ibuku disuruh ngerjain ”“Kalau tugas bahasa inggris aku tidak bisa terus minta bantuan tetanggaku yang sudah SMA”“Aku sudah malas sekolah, kelas daring ini tidak enak, aku tidak faham materi pelajarannya”“Pernah ngirim sticker ke group kelas, dimarahi sama bu guru”“Tidak pernah bohong sama orang tua kalau ada tugas soalnya hpnya dibawa sama ibuku” (Wawancara, 7 April 2021)Berdasarkan hasil wawancara NH, dia termasuk anak yang tidak disiplin

belajar di masa pembelajaran daring. NH tidak mematuhi peraturan yang telah

dibuat oleh gurunya, tidak tepat waktu mengumpulkan tugas, malas saat belajar di

rumah dan kurangnya dorongan dari orang tua untuk terus belajar.

Gambar 4.41 Wawancara Orang Tua Siswa IVDokumentasi Tanggal 8 Mei 2021

Didukung hasil wawancara dari Ibu TUMR (Ibu kandung NH)

mengatakan bahwa:

“Saya tahu kalau sekarang ini anak saya sekolah dirumah, sekolah daring”

“Tapi saya tidak pernah menemani dia saat ada kelas daring, soalnya saya kerja berangkat pagi”

100

Page 114: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“Setiap pagi sebelum saya berangkat kerja udah saya bangunin biar tidak telat, tapi yaa begitu bangun langsung main dulu sama temannya”“Saya kalau mendampingi NH belajar itu kalau malam, tapi kalau capek sekali saya langsung tidur”“Kesulitan yang dialami anak saya tidak faham materi yang diajarkan karena kadang gurunya Cuma ngasih tugas dan bacaannya itu tidak ada di buku panduan”“Saya kalau malam kadang ngecek bukunya, NH mau nulis apa tidak karena kalau tidak saya cek dia itu tidak mau menulis lebih seringnya min”“Habis itu saya marahin langsung marah karena sudah dibilangin tidak mau mendengarkan. Tapi habis itu mau mengerjakan”“Kalau ada tugas saya yang kerjakan karena NH tidak faham, biasanya jam 03.00 sebelum subuh saya kerjakan dan paginya langsung berangkat kerja”“Nilainya saya lihat meningkat dan bagus” (Wawancara Tanggal 8 Mei 2021)

Berdasarkan wawancara dengan Ibu DNN, S.Pd (Guru Kelas V SDN 2

Muryolobo) menambahkan;

Gambar 4.42 Wawancara GuruDokumentasi Tanggal 11 Mei 2021

“NH saat daring ini mau mengikuti kelas daring tapi selalu telat masuk ke group”“Dia memang tidak ada yang mengontrol dirumah, ibunya bekerja ke pabrik dan bapaknya merantau jadi kurang pengawasan”“Saya mencoba selalu mengingatkan tetapi karena memang dari jarak yang jauh tidak didengarkan sama NH”“Pernah telat mengumpulkan tugas, saya tanya itu karena lupa kalau ada tugas malas tidak bisa mengerjakan, tetapi tetap saya suruh mengerjakan dan mengumpulkan di lain hari”“NH dimasa daring ini kurang disiplin, kesulitan yang dia alami cenderung pada materi yang harus membaca dia kurang teliti”“Meskipun dia telat mengumpulkan tugas tapi kalau saya nasehati cukup sopan mau mendengarkan yaa walaupun terkadang membantah sedikit”

101

Page 115: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“Saat mengumpulkan tugasnya ke sekolah tidak mau memakai masker yang benar . dia membawa masker tapi disimpan disaku , selalu main game sama teman-temannya kalau di kelas”“Nilai NH dimasa daring ini meningkat yaa saya tidak tahu entah di kerjakan sendiri atau tidak tetapi nilainya meningkat dan prestasinya menurun, secara klasikal dia disalip oleh teman-temannya yang lain”(Wawancara Tanggal 11 Mei 2021)

Hasil wawancara menunjukkan bahwa NH memiliki karakter kedisiplinan

belajar yang rendah. NH tidak mengikuti pembelajaran daring dengan baik, saat

guru menjelaskan materi NH mengirim stiker yang tidak berhubungan sengan

materi yang guru jelaskan dan keluar rumah saat belajar. Kurangnya dampingan

juga dorongan dari orang tua menjadikan NH malas untuk mengikuti kelas daring

dan belajar di rumah.

Gambar 4.43 Keluar Rumah Saat BelajarDokumentasi Tanggal 20 April 2021

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 12 April 2021 menunjukkan NH

ke sekolah untuk mengumpulkan tugas tetapi lupa membawa tugas yang

seharusnya dikumpulkan. Tidak memakai masker dengan benar, selalu bermain

game di kelas tidak mendengarkan saat guru menjelaskan materi yang belum

dipahami. NH merupakan anak yang tidak disiplin belajar dimasa pembelajaran

daring. Sehingga mempengaruhi prestasi belajarnya yang menurun.

102

Page 116: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB V

Gambar 4.43 Tidak Disiplin Waktu dan Prestasi Belajar Dokumentasi Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa NH termasuk anak yang tidak disiplin belajar di masa

pembelajaran daring. NH terlihat tidak mematuhi peraturan mengirim emoticon

saat guru sedang menjelaskan materi di kelas daring, terlambat masuk ke kelas

daring tanpa meminta izin guru untuk masuk ke kelas daring terlebih dahulu,

Lupa membawa tugas yang seharusnya dikumpulkan, membantah jika diberi

103

Page 117: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

nasihat. ZI juga tidak memakai masker saat di sekolah, selalu bermain game

bersama teman-temannya. Kurangnya dorongan dari orang tua untuk terus belajar

dan malas belajar saat dirumah membuat NH Karakter kedisiplinan belajar NH

sangat rendah sehingga mempengaruhi prestasi belajarnya di kelas yang menurun.

Gambar 4.44 Penelitian Siswa VDokumentasi Tanggal 7 April 2021

WD adalah siswa kelas V di SDN 2 Muryolobo. Ibu WD berlatar belakang

pendidikan SD dan bekerja sebagai Penjahit di rumah. WD termasuk siswa

dengan karakter kedisiplinan belajar rendah di kelas V sehingga berpengaruh pada

prestasi belajarnya. Dibuktikan dengan pernyataan WD, yang mengatakan:

“Pukul tujuh pagi aku masuk ke group kelas”“Pernah telat masuk karena tidak tau kalau ada kelas daring”“Tugas sekolah tambah banyak, biasanya aku dibantu kakakku mengerjakan tugas”“Tapi aku pengen main game jadi kakakku yang ngerjain tugasku”“Aku ikut kelas daring tapi sambil main game karena bosen daring”“Selalu dibangunin ibuku kalau ada daring, kalau tidak bangun dimarahi”“Kalau ibuku libur kerja, tidak menjahit baru aku ditemani belajar sama ibuku”“Kadang aku belajar ditemani ibuku tapi juga dibantu kakakku juga, faham sebentar habis itu lupa”“Kalau mengumpulkan tugas ke sekolah dimarahi bu dini, karena jawaban dari tugasku bukan tulisanku”“Kalau mengumpulkan tugas ke sekolah disuruh memakai masker kalau tidak yaa di suruh pulang budini” (Wawancara tanggal 7 April 2021)Berdasarkan hasil wawancara WD, dia termasuk anak yang kurang

memiliki karakter kedisiplinan belajar di masa pembelajaran daring. WD terlihat

malas-malasan saat mengikuti kelas daring, menyuruh orang lain untuk

mengerjakan tugasnya dan tidak berbuat jujur.

104

Page 118: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.45 Wawancara Orang Tua Siswa VDokumentasi Tanggal 5 Mei 2021

Didukung hasil wawancara dari Ibu S (Ibu kandung WD) mengatakan bahwa:

“Saya selalu membangunkan anak saya untuk ikut kelas daring”“Saya tidak pernah menemani WD saat daring soalnya saya menjahit”“Kalau ada tugas dari sekolah dikasih tau sama kakaknya karena saya tidak faham main hp yang kayak sekarang”“Anak saya itu memang suka main game, disuruh ngerjain tugasnya itu susah sekali, apalagi disuruh belajar itu susah”“Yang mengerjakan tugas sekolahnya yaa kakaknya, karena pernah diajari sama kakaknya itu tetep tidak bisa dan akhirnya main game lagi”“Kesulitan anak saya karena memang sudah susah untuk belajar, terus pada sekarang ini gurunya hanya memberi tugas di WA tanpa dijelaskan jadilah anak saya tambah tidak faham materi”“Saya selalu marah-marah kalau WD tidak mau belajar”“WD selalu tepat waktu kalau mengumpulkan tugas ke sekolah”“Kata gurunya kan kalau mengumpulkan tugas harus memakai masker, yaa saya belikan masker”(Wawancara Tanggal 5 Mei 2021)

Berdasarkan wawancara dengan Ibu DNN, S.Pd (Guru Kelas V SDN 2

Muryolobo) menambahkan:

Gambar 4.46 Wawancara GuruDokumentasi Tanggal 11 Mei 2021

“WD anak yang mau mengikuti pembelajaran daring, pernah telat karena tidak tahu kalau ada kelas daring, terus saya WA”“Dia sering telat mengumpulkan tugas, sering meropel pengumpulan tugas satu dengan tugas-tugas lainnya”

105

Page 119: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“WD saya lihat malas sekali saat adanya pembelajaran daring ini”“Saya selalu japri orang tuanya untuk membantu saya mengontrol WD agar tetap disiplin belajar saat di rumah”“WD di masa daring ini kesulitan yang dialami dia sulit memahami materi, pendekatan dan metode apapun yang saya gunakan tidak bisa mengikuti, saat pembelajaran WD belum maksimal karena dia males belajar di materi apapun”“Pada semua mapel, bukan hanya mapel yang saya ajarkan saja dia memang dia kebiasaanya sama, malas untuk belajar, malas untuk mengerjakan tugas”“Kurangnya minat dari dirinya sendiri untuk belajar dan mengerjakan tugas sendiri menjadikan dia memilki karakter kedisiplinan belajar yang rendah”“Tapi saat mengumpulkan tugas dia mau memakai masker, mau mencuci tangannya sebelum masuk kelas”“Ketercapaian prestasi WD berada diposisi rendah diantara teman-temannya”“Kemampuan WD juga agak lambat dikarenakan kurangnya perhatian terhadap pembelajaran” (Wawancara Tanggal 11 Mei 2021)Hasil wawancara menunjukkan bahwa WD termasuk siswa yang memiliki

karakter kedisiplinan belajar yang rendah . WD terlihat sedang mengikuti kelas

pembelajaran daring serta mengerjakan tugas yang gurunya berikan diimbangi

dengan bermain game. WD lebih memperhatikan gamenya dari pada mengerjakan

tugas dengan focus sehingga lupa dengan tugas yang diberikan guru dan tidak

mengerjakan tugas dengan tepat waktu. Didukung observasi pada tanggal 26 April

2021 menunjukkan bahwa WD mengikuti pembelajaran daring dengan diimbangi

main game. Terlihat orang tua WD sibuk bekerja sehingga menjadikan kurangnya

perhatian dan dukungan untuk belajar dan mengikuti daring dengan baik.

106

Page 120: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.47 Tidak disiplin waktu

Dokumentasi Tanggal 27 April 2021

Berdasarkan hasil observasi tanggal 12 April 2021 menunjukkan saat WD

ke sekolah untuk mengumpulkan tugas terlihat sudah menaati peraturan mau

memakai masker dan mencuci tangannya sebelum masuk ke kelas. Kurangnya

kesadaran diri untuk terus belajar serta adanya kebiasaan keluarga WD yang

langsung mengerjakan tugas WD tanpa meminta WD untuk mengerjakan sendiri

terlebih dahulu menjadikan WD acuh terhadap kewajibannya sebagai siswa. Hal

ini menjadikan kurangnya karakter kedisiplinan belajar WD dimasa pembelajaran

daring dan berpengaruh pada prestasi belajarnya yang menurun.

107

Page 121: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.48 Tidak Jujur dan Prestasi Belajar

Dokumentasi Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa WD termasuk anak yang tidak disiplin belajar di masa

pembelajaran daring. WD pernah telat mengikuti kelas pembelajaran daring

karena telat mengetahui informasi bahwa ada kelas daring. WD juga tidak

disiplin waktu mengumpulkan tugas dari gurunya. Terlihat meropel tugas satu

dengan tugas lainnya. WD mengikuti pembelajaran daring dengan diimbangi

bermain game, WD lebih memperhatikan gamenya. Tugas WD dikerjakan oleh

kakanya dan tidak jujur kepada gurunya. Kurangnya kesadaran diri dari WD

untuk terus belajar dan tidak malas saat belajar serta adanya kebiasaan keluarga

WD yang langsung mengerjakan tugas WD tanpa mengajari terlebih dahulu

membuat WD kurang memiliki karakter kedisiplinan belajar dan berpengaruh

pada prestasi belajarnya.

108

Page 122: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.49 Wawancara Siswa VIDokumentasi Tanggal 7 April 2021

MWF adalah siswa kelas V di SDN 2 Muryolobo. Ibu MWF berlatar

belakang pendidikan SD dan bekerja sebagai buruh pabrik Djarum. MWF

termasuk ke dalam kategori siswa dengan karakter kedisiplinan belajar rendah di

kelas V sehingga berprngaruh pada prestasi belajarnya. WD mengatakan:

“Aku masuk ke group saat daring pukul 07.00 pagi”“Pernah terlambat masuk ke group karena kuotaku habis”“Tapi aku meminta maaf pada bu dini terus boleh masuk ke group”“Kewajibanku sebagai siswa yaa mengerjakan tugas dengan baik”“Aku pernah mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, karena aku tidak mau mengerjakan, aku sudah bosen sekolah, males belajar, males mengerjakan tugas”“Aku sudah tidak mau berfikir”“Pernah melanggar tata tertib terus dihukum dikasih tambahan tugas”“Mengirim kata-kata kasar juga pernah saat masuk kelas daring”“Kalau ada tugas biasanya aku kerjakan sendiri kalau bisa tapi kadang dikerjakan bapak”“Aku pernah bohong sama ibuku ditanya ada tugas apa tidak jawabanku tidak dan ibukku tidak pernah mengecek tugas-tugasku”(Wawancara Tanggal 7 April 2021)

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa MWF dimasa

pembelajaran daring mau mengerjakan tugas-tugasnya sendiri, pernah terlambat

masuk ke kelas daring dan mengumpulkan tugas tidak tepat pada waktunya.

Gambar 4.50 Wawancara Orang Tua Siswa VIDokumentasi Tanggal 9 Mei 2021

Didukung hasil wawancara dari Ibu M (Ibu kandung MWF) mengatakan bahwa:

“Saya tidak pernah mendampingi anak saya ketika kelas daring”

109

Page 123: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

“Saya itu mendampingi MWF hanya pada saat UAS saja”“Tidak pernah mendampingi dia belajar, karena kan saya bekerja berangkat itu dari subuh”“Saya taunya kalau dia pengen beli kuota, buku, pensil”“Saya tidak ada jadwal khusus untuk menemani anak saya belajar, yang saya tau kalau dia sudah mendapat nilai bagus itu sudah cukup”“Kalau dapat nilai jelek yaa langsung saya marahi”“Anak saya itu kadang mengerjakan tugas sendiri kadang dibantu bapaknya”“Saya mengecek tugasnya kalau saya ingat saja, yaa habisnya saya sudah capek bekerja” (Wawancara Tanggal 9 Mei 2021)

Berdasarkan wawancara dengan Ibu DNN, S.Pd (Guru Kelas V SDN 2 Muryolobo) menambahkan:

Gambar 4.51 Wawancara GuruDokumentasi Tanggal 11 Mei 2021

“MWF pernah mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, kalau dinasehati mau mendengarkan tapi tidak dilaksanakan”“Saya selalu japri orang tuanya, tapi memang masih begitu anaknya bandel”“Sangat malas mengerjakan tugasnya, dia termasuk anak yang belum maksimal dalam memahami materi”“Kesulitan MWF saat daring ini dia belum lancar membaca, jadi pada materi apapun dia kurang bisa memahami”“Saat masuk ke sekolah dia selalu berdempet-dempetan saat masuk kelas, mau memakai masker tetapi selalu main game”“Kadang dia mau menjawab pertanyaan dari soal yang saya berikan tapi menjawabnya asal-asalan”“Nilainya di masa daring ini menurun, dia jauh tertinggal dengan teman-temannya”“MWF termasuk anak yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah, itu memang karena dia bosan untuk sekolah, kurangnya pendampingan dari orang tua. Nilai dan prestasi MWF dimasa daring ini tertinggal jauh dengan teman-temannya”(Wawancara Tanggal 11 Mei 2021)Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa MWF termasuk

kategori anak yang disiplin belajarnya rendah di masa pembelajaran daring.

Dibuktikan dengan hasil observasi Tanggal PIROO menunjukkan MWF belum

110

Page 124: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

mengumpulkan tugas, dikarenakan MWF malas untuk mengerjakan tugas dan

tidak ada yang memotivasi MWF untuk terus belajar sehingga MWF tidak

mematuhi peraturan dan tata tertib dari sekolah.

Gambar 4.52 Tidak mengumpulkan Tugas Tepat Waktu

Dokumentasi Tanggal 30 April 2021

Berdasarkan hasil observasi MWF terlihat mengumpulkan tugas ke

sekolah tetapi tidak mengunakan masker saat ke sekolah, tidak mau mencuci

tangan sebelum masuk ke kelas, selalu main game di kelas ketika guru sedang

menjelaskan materi dan berdempet-dempetan bermain game bersama temannya

tanpa berjaga jarak dengan temannya. Kurangnya kesadaran diri untuk terus

belajar, kurangnya dorongan dari orang tua untuk terus belajar membuat MWF

kurang memiliki karakter kedisiplinan belajar di masa pembelajaran daring dan

berpengaruh pada prestasi belajarnya. Dibuktikan dengan hasil dokumentasi

tanggal 12 April 2021 MWF termasuk siswa yang memiliki prestasi belajar

rendah.

111

Page 125: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Gambar 4.53 Tidak Tertib dan Prestasi BelajarDokumentasi Tanggal 12 April 2021

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa MWF termasuk anak yang tidak disiplin belajar di masa

pembelajaran daring. MWF terlihat tidak tepat waktu saat mengumpulkan tugas,

selalu bermain game, keluar rumah saat belajar, tidak patuh dan melanggar aturan

yang telah ditetapkan di masa pembelajaran daring. Selalu berbuat bohong dengan

orang tuanya dan bermalas-malasan dalam belajar. Saat pengumpulan tugas ke

sekolah MWF terlihat berdempet-dempetan dengan teman-temannya tidak mau

mendengarkan perintah dari gurunya, MWF kurang memiliki karakter

kedisiplinan belajar di masa pembelajaran daring dan berpengaruh pada prestasi

belajarnya yang menurun.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dari informan

siswa (Karakter kedisiplinan belajar rendah terhadap prestasi belajar) yaitu NH,

WD dan MWF menunjukkan bahwa siswa dengan karakter kedisiplinan belajar

rendah juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah juga. Didukung penelitian

dari Wirantasa (2017) Tingkat keberhasilan dalam prestasi belajar siswa ditandai

oleh ukuran siswa setelah menjalani proses belajar. Proses belajar yang baik maka

prestasi belajar siswa juga baik. Sebaliknya proses belajar yang kurang baik maka

prestasi belajar siswa kurang baik pula. Sama seperti ketiga siswa yaitu NH, WD

dan MWF yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah sehingga

prestasi belajarnya menjadi rendah pula. Hal tersebut dijelaskan Ibu DNN, S.Pd

bahwa dari awal adanya pembelajaran daring ketiga siswa tersebut selalu

112

Page 126: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

melanggar peraturan yang telah ditetapkan sekolah, Jika diberi nasihat

didengarkan tetapi tidak dikerjakan sehingga mereka mempunyai prestasi belajar

yang rendah.

Penelitian dari Riyani (2012:20) ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa yaitu faktor dari dalam diri yang meliputi faktor kesehatan, bakat,

minat perhatian serta motivasi dan juga faktor dari luar diri meliputi faktor yang

berhubungan dengan lingkungan, keluarga, tujuan belajar, guru , teman sebaya,

materi pelajaran, sarana belajar dan lingkungan belajar. Sejalan dengan hasil

penelitian pada NH, WD dan MWF saat pembelajaran daring mereka malas untuk

mengikuti kelas daring, tidak mendengarkan penjelasan mengenai materi dan

tugas yang diberikan guru, lebih senang bermain game , bermain keluar rumah

dibandingkan belajar di rumah, kurangnya pendampingan dan dorongan dari

orang tua untuk terus belajar, kurang memahami dengan maksimal pada materi

dengan pendekatan dan metode yang guru gunakan.

Hasil wawancara dengan siswa menjelaskan bahwa mereka dimasa

pembelajaran daring lebih suka bermain keluar rumah dibandingkan belajar,

bosan mengikuti kelas daring, mengirim emoticon ke kelas daring yang tidak ada

hubungannya dengan materi yang dibahas, tidak faham materi yang diajarkan,

bermalas-malasan dalam belajar, menyuruh orang lain untuk mengerjakan

tugasnya, tidak mau mengerjakan tugasnya dengan baik, mengumpulkan tugas

tidak tepat waktu dan tidak taat pada peraturan, saat diminta untuk memakai

masker saat mengumpulkan tugas ke sekolah tidak dilakukan juga tidak mau

mencuci tangannya sebelum masuk kedalam kelas.

Kurangnya memiliki karakter kedisiplinan belajar di masa pembelajaran

daring membuat prestasi belajar siswa menjadi rendah. Sejalan dengan hasil

observasi bahwa siswa yang memiliki disiplin belajar rendah akan berpengaruh

pada prestasi belajar. Prestasi belajar yang dimiliki oleh NH, WD dan MWF

rendah diukur dengan indikator prestasi belajar dari Syafi’I dkk (2018;118-120)

yaitu: Pada ranah kognitif khusunya pada bagian indikator Knowladge

(pengetahuan) dan Comprehension (Pemahaman) peserta didik yakni peserta didik

dapat menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari, dapat menunjukkan

kembali materi atau dapat menjawab pertanyaan mengenai materi yang dijelaskan

113

Page 127: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

guru, dapat mendefinisikan dengan lisan dan bahasa sendiri serta dapat

memberkan contoh sendiri dari materi yang telah dipahami. Pada ranah afektif

khusunya pada bagian infikator penerimaan yakni peserta didik mampu

menunjukkan sikap menerima pembelajaran yang diberikan guru, memperhatikan

pembelajaran yang disampaikan dengan baik. Serta pada ranah psikomotorik

khusunya pada bagian indikator kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal yakni

peserta didik mampu atau fasih melafalkan atau mengucapkan materi yang telah

dipelajari, merespon, dan mengikuti arahan dari guru, mempraktikkan kegiatan

sederhana yang sama persis dengan yang dilihat berdasarkan pedoman atau

petunjuk guru.

Berhubungan dengan data yang diperoleh peneliti pada temuan penelitian,

maka mencoba menyajikan temuan data yang didapat dan dijabarkan dalam

bentuk tabel yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.9 Analisis Karakter Kedisiplinan Belajar Siswa di Masa

Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar

No. Nama

Siswa

Nama

Orang Tua

dan Guru

Kelas V

Pendidikan Pekerjaan Kedisiplinan

Belajar

Prestasi

Belajar

1. SA UA S1

Psikologi

Guru MTs Tinggi Rangking

1

2. FA KA S1 Sarjana

Islam

Guru MI Tinggi Rangking

2

3. ZI A SMA Perangkat

Desa

Tinggi Rangking

3

4. NH TUMR MTs Buruh

Pabrik

Garment

Rendah Rangking

17

5. WD S SD Penjahit Rendah Rangking

19

6. MWF M SD Buruh

Pabrik

Rendah Rangking

21

114

Page 128: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Djarum

7. - DNN, S.Pd S1 PGSD Guru

Kelas V

- -

(Sumber: Dokumen SDN 2 Muryolobo 2021)

Dilihat dari data diatas menunjukkan bahwa siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi di masa pembelajaran daring maka prestasi

belajarnya meningkat dan siswa yang kurang memiliki karakter kedisiplinan

belajar di masa pembelajaran daring maka prestasi belajarnya akan menurun.

Sejalan dengan hasil penelitian Rahman, dkk (2014) semakin rendah kedisiplinan

belajar siswa, maka prestasi belajar juga akan semakin rendah, dan sebaliknya

semakin tinggi kedisiplinan belajar siswa maka prestasi belajarnya juga akan

semakin tinggi. Hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 2

Muryolobo menunjukkan hal yang sama bahwa siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi di masa pembelajaran daring memiliki ketaatan

dan kepatuhan terhadap peraturan, minat untuk terus belajar dan dorongan dari

orang tua dengan tingkat pendidikan S1 sehingga mampu mendapatkan prestasi

yang tinggi pula sedangkan siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar

rendah di masa pembelajaran daring kurang memiliki ketaatan dan kepatuhan,

kurang memiliki semangat untuk belajar serta kurangnya dorongan dari orang tua

dengan tingkat pendidikan MTs dan SD.

Sedangkan dilihat berdasarkan minat, perhatian siswa terhadap

pembelajaran, pendekatan dan metode yang digunakan oleh guru serta pekerjaan

orang tua sama-sama mempunyai andil dalam pendidikan yang dibutuhkan oleh

siswa dengan karakter kedisiplinan belajar tinggi maupun siswa dengan karakter

kedisiplinan belajar rendah di masa pembelajaran daring. Didukung hasil

penelitian dari Harahap (2020) faktor yang mempengaruhi karakter kedisiplinan

belajar dan prestasi belajar ada 2 yaitu meliputi faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal meliputi dari faktor dalam diri, minat ,bakat, motivasi

dan minat perhatian terhadap pembelajaran. Faktor eksternal yang berasal dari

guru, teman sebaya, sarana belajar, dukungan orang tua, dan lingkungan belajar.

Hasil wawancara dengan siswa kelas V SDN 2 Muryolobo yang memiliki

karakter kedisiplinan belajar yang tinggi dan rendah juga sama bahwa mereka

115

Page 129: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

sama-sama memiliki bakat dan minat serta dukungan dari orang tua. Hal ini

terbukti bahwa walaupun siswa sudah memiliki karakter kedisiplinan belajar yang

tinggi dan yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah tetap harus

mempunyai minat dari dalam diri sendiri, dukungan dan dorongan dari orang tua

serta guru yang membantu mereka untuk tetap memiliki karakter kedisiplinan

belajar baik yang berpengaruh pada prestasi belajarnya.

BAB V

116

Page 130: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan hasil temuan data deskripstif maupun data pendukung lainnya

serta pembahasan analisis data peneliti menentukan beberapa hasil penelitian yang

berkesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengkategorian informan dengan karakter kedisiplinan belajar

dimasa pembelajaran daring. Analisis karakter kedisiplinan belajar pada siswa

kelas V SDN 2 Muryolobo baik itu memiliki karakter kedisiplinan belajar

tinggi dan karakter kedisiplinan rendah sama-sama berpengaruh terhadap

prestasi belajar. Untuk tingkatan karakter kedisiplinan belajar siswa dimasa

pembelajaran daring di kelas kelas V SDN 2 Muryolobo ada siswa yang

memiliki karakter kedisiplinan belajar tinggi dimasa pembelajaran daring dan

ada juga siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah.

Siswa yang mempunyai karakter kedisiplinan belajar yang tinggi memiliki

minat perhatian terhadap pembelajaran. Yang membedakan adalah

pencapaian indikator kedisiplinan belajar siswa dimasa pembelajaran daring.

Indikator kedisiplinan belajar ada 2 yaitu disiplin waktu dan disiplin

perbuatan. Disiplin waktu meliputi: (1) Tepat waktu dalam belajar, (2) Tidak

keluar rumah saat belajar, (3) Menyelesaikan Tugas dengan tepat waktu.

Disiplin perbuatan meliputi: (1) Patuh dan tidak melanggar aturan yang

ditetapkan, (2) Tidak bermalas-malasan dalam belajar, (3) Tidak menyuruh

orang lain untuk mengerjakan tugasnya, (4) Selalu berbuat jujur dan tidak

berbohong. Untuk siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang

tinggi, 2 Indikator kedisiplinan belajar di masa pembelajaran daring tercapai

semua. Selain itu siswa yang memiliki kedisiplinan belajar rendah di masa

pembelajaran daring dikarenakan beberapa fakor diantaranya faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi keadaan fisik dan psikis yang

mempengaruhi pembentukan disiplin diri dari malas dalam belajar,tidak patuh

dan melanggar aturan, selalu menyuruh orang lain untuk mengerjakan

tugasnya. Faktor eksternal meliputi dari lingkungan luar, dari kebiasaan

117

Page 131: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

keluarga yang langsung mengerjakan tugas siswa tanpa mengajarinya,

penerapan tata tertib sekolah dan kondisi masyarakat sekitarnya.

2. Berdasarkan kategori siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang

tinggi dan rendah sama-sama mendapatkan dorongan dan dukungan yang

baik dari orang tua atau bisa disebut faktor eksternal. Yang membedakan

yaitu pada pendidikan orang tua. Untuk siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi memiliki orang tua dengan latar belakang

pendidikan dijenjang S1 dan SMA hal inilah yang mempengaruhi

kemampuan siswa dan minat siswa untuk terus belajar, karena orang tuanya

dapat menguasai pelajaran sesuai tingkat belajar anaknya. Sedangkan siswa

yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang rendah mempunyai orang

tua dengan latar belakang pendidikan dijenjang MTs dan SD. Orang tua

dengan pendidikan tersebut mempunyai kemampuan yang sesuai dengan

tingkat belajar anaknya.

3. Faktor kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajarnya dimasa

pembelajaran daring di kelas V SDN 2 Muryolobo dikategorikan berdasarkan

anak yang memiliki karakter kedisiplinan tinggi di masa pembelajaran daring

terhadap prestasi belajarnya dan anak yang memiliki karakter kedisiplinan

belajar rendah di masa pembelajaran daring terhadap prestasi belajarnya.

Siswa yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi bisa dilihat

melalui indikator kedisiplinan belajar dari Nuraini, dkk (2019:56) indikator

kedisiplinan belajar ada 2 yaitu Disiplin waktu yang meliputi: (1) Tepat

waktu dalam belajar, dari waktu dating dan pulang sekolah maupun belajar

tepat waktu mulai sampai selesai belajar dirumah, Tidak keluar rumah saat

belajar, menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Disiplin perbuatan yang

meliputi: (1) Patuh dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan, (2) Tidak

bermalas-malasan dalam belajar, (3) Tidak menyuruh orang lain untuk

mengerjakan tugasnya, (4) selalu berbuat jujur dan tidak berbohong. Siswa

yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang tinggi akan mencapai pada

indikator kedisiplinan belajar sedangkan anak yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang rendah, salah satu dari indikator kedisiplinan belajar

ada yang belum tercapai bahkan ada yang belum tercapai semua. Bagi siswa

118

Page 132: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

yang memiliki karakter kedisiplinan belajar yang Tinggi maka prestasi

belajarnya di kelas juga akan tinggi, sebaliknya bagi siswa yang memiliki

karakter kedisiplinan belajar yang rendah maka prestasi belajarnya juga akan

rendah. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dapat diukur melalui 3 ranah

prestasi belajar dengan indikator prestasi belajar yakni pada ranah kognitif

khususnya pada bagian indikator Knowledge (pengetahuan) dan

Comprehension (pemahaman) peserta didik yakni peserta didik dapat

menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari, dapat menunjukkan

kembali materi atau dapat menjawab pertanyaan megenai materi yang

dijelaskan guru, dapat mendefinisikan dengan lisan dan bahasa sendiri serta

dapat memberikan contoh sendiri dari materi yang telah dipahami. Pada ranah

afektif khususnya pada bagian indikator penerimaan yakni peserta didik

mampu menunjukkan sikap menerima pembelajaran yang diberikan guru,

memperhatikan pembelajaran yang disampaikan dengan baik. Serta pada

ranah psikomotorik khususnya pada bagian indikator kecakapan ekspresi

verbal dan non verbal yakni peserta didik mampu atau fasih mengucapkan

materi yang telah dipelajari, merespon dan mengikuti arahan dari guru dan

dapat mempraktikkan kegiatan sederhana, sama persis dengan yang dilihat

berdasarkan pedoman atau petunjuk guru. Siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang tinggi maka mereka mampu mencapai pada semua

indikator prestasi belajar. Berbeda dengan siswa yang memiliki karakter

kedisiplinan belajar yang rendah mereka belum bisa mencapai pada indikator

prestasi belajar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dikemukakan di atas, ada beberapa

saran atau masukan yang perlu disampaikan kepada pihak lain, antara lain:

1. Bagi anak

Siswa hendaknya mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah, sehingga

kedisiplinan belajar yang diharapkan sekolah dapat terwujud baik dimasa

pembelajaran daring maupun saat dilaksanakannya pertemuan tatap muka.

2. Bagi Orang Tua

119

Page 133: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Orang tua hendaknya memberikan lebih memaksimalkan waktu dalam

menemani dan membimbing ketika anak sedang belajar agar anak lebih

semangat untuk belajar Serta pengaturan jadwal waktu belajar untuk

anaknya harus diterapkan agar belajarnya lebih kondusif.

3. Bagi Guru

Guru hendaknya mencari solusi yang sesuai dengan keadaan siswa untuk

mengatasi masalah kedisiplinan belajar siswa dimasa pembelajaran daring,

sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat semua dan lebih menegur siswa

saat tidak mau mendengarkan penjelasan guru dan diberi hukuman yang

membuat anak jera.

120

Page 134: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

DAFTAR PUSTAKA

Adu, L. 2014. Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Islam. BIOSEL (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Science dan Pendidikan, 3 (1), 68-78.

Aeni, A. N. 2014. Pendidikan Karakter untuk Siswa SD dalam Perspektif Islam. Mimbar Sekolah Dasar, 1 (1), 50-58.

Ahmad, A. &. 2017. Korelasi Motivasi Belajar Menggunakan Media Berbasis Video dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Gejala Alam di Kelas V SD Negeri 1 Peusangan. Jurnal Pendidikan Almuslim, 5 (1), 116863.

Amalda, N. &. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja Guru, Disiplin Kerja dan Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 6 (1), 11-21.

Andrian. 2017. Upaya Pembinaan Fisik dan Mental (PFM) dalam Membangun Kedisiplinan Siswa di SMK PGRI 3 Cimahi. Untirta Civic Education Journal, 2 (1).

Arisana, A. L. 2012. Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Persepsi Siswa Tentang Kualitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS MAN Yogyakarta II Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 10 (2).

Asrah, B. &. 2016. Korelasi Kedisiplinan Belajar di Rumah dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa SD Negeri 19 Banda Aceh. Numeracy, 3 (2), 44-51.

Dewi, W. A. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 2 (1), 55-61.

Djihadah, N. 2020. Kecerdasan Emosional dan Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Aplikasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Madrasah . Jurnal Pendidikan Madrasah, 5 (1), 1-10.

Elly, R. 2016. Hubungan Kediaiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri 10 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar, 3 (4).

Ernawati, I. 2016. Pengaruh Layanan Informasi dan Bimbingan Pribadi Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas XII MA Cokroaminoto Wanadadi Banjarnegara Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1 (1).

Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hamdu, G. &. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12 (1), 90-96.

Harahap, R. 2020. Fenomena Online Learning di Masa Pandemi Linguistik. Jurnal Bahasa dan Sastra, 5 (2), 146-156.

121

Page 135: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Helmawati. 2017. Pendidikan Karakter Sehari-hari. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung.

Hendriana, E. C. 2016. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Melalui Keteladanan dan Pembiasaan. JPDI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia), 1 (2), 25-29.

Jaya, K. A. 2019. Membangun Mutu Pendidikan Karakter Siswa Melalui Implementasi Ajaran Tri Hita Karana. Jurnal Penjaminan Mutu, 5 (1), 57-67.

Khairunnisa. 2020. Pentingnya Faktor-Faktor Kedisiplinan dalam Meningkatkan Prestasi Nilai Mahasiswa pada Kampus Stie Pancasetia Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 6 (3), 434-442.

Kobandaha, F. 2017. Pendidikan Karakter Melalui Pendekatan Habituasi. Irfani, 13 (1), 131-138.

Kurniati, E. A. 2020. Analisis Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak di Masa Pandemi Cocid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5 (1), 241-256.

Lasmanah, A. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Kooperatif Teknik Think Pair Share (TPS) Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas VII-A SMPN Sukasari Sumedang. Jurnal Analisa, 2 (3), 18-25.

Lickona, T. 2016. Character Matters. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Makmur, D. W. 2017. E-Learning Teori dan Aplikasi. Bandung: Informatika Bandung.

Mansyur, A. R. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Dinamika Pembelajaran di Indonesia. Education and Learning Journal, 1 (2), 113-123.

Manurung, S. H. 2016. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Menggunakan Model AIR (Auditory, Intellectually, Rpetition) pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Rantau Prapat TP 2014/2015. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2 (1).

Moelong. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nuraini, F. &. 2011. Disiplin Belajar pada Pembelajaran Mata Kuliah Praktik Progam Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan IKK FPP UNP. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8 (1), 55-60.

Nurdiani, Y. 2013. Penerapan Prinsip Bermain Sambil Belajar dalam Mengembangkan Mltiple Inteligencia pada Pendidikan Anak Usia Dini (Study Kasus di PAUD Daarul Piqri Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan). Empowerment: Jurnal Ilmiah Progam Studi Pendidikan Luar Sekolah, 2 (2), 85-93.

122

Page 136: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Purandina, I. P. 2020. Pendidikan Karakter di Lingkungan Keluarga Selama Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3 (2), 270-290.

Purnamasari, V. 2017. Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Terhadap Disiplin Belajar Siswa Kelas X. Psikokapedagogia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 6 (1).

Putra, H. M. 2020. Perilaku Kedisiplinan Siswa di Lihat dari Etika Belajar di dalam Kelas. Jurnal Prakarsa Paedagogia, 3 (1).

Regain, K. H. 2020. Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI TKJ Mata Pelajaran Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) di SMK Negeri 6 Malang. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, e-ISSN, 2548,964X.

Riyani, Y. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak). Jurnal Eksos, 8 (1), 19-25.

Safitri, K. Y. 2019. Pengaruh Kedisiplinan Belajar Anak di Rumah Terhadap Prestasi di Kelas. Elementary School Journal PGSD FIP Unimed, 9 (3), 235-240.

Santika, I. W. 2020. Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Daring. Indonesian Values and Character Education Journal, 3 (1), 8-19.

Setyowahyudi, R. &. 2020. Keterampilan Guru PAUD Kabupaten Ponorogo dalam Memberikan Penguatan Selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Golden Age, 4 (1), 100-111.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhery, S. P. 2020. Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Zoom Meeting dan Google Classroom pada Guru di SDN 17 Mata Air Padang Selatan. Jurnal Inovasi Penelitian, 1 (3), 129-132.

Supardi, S. 2014. Peran Kedisiplinan Belajar dan Kecerdasan Matematis Logis dalam Pembelajaran Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4 (2).

Syafi'i, A. M. 2018. Studi Tentang Prestasi Belajar Siswa dalam Berbagai Aspek dan Faktor yang Mempengaruhi. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2 (2), 115-123.

Taradisa, N. 2020. Kendala yang Dihadapi Guru Mengajar Daring pada Masa Pandemi Covid-19 di Min 5 Aceh. Kendala yang Dihadapi Guru Mengajar Daring pada Masa Pandemi Covid-19 di Min 5 Banda Aceh, 1-11.

Telaumbanua, K. 2018. Efektivitas Layanan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1

123

Page 137: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Lahusa. Jurnal Education and Development, 4 (1), 25-26.

Tu'u, T. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa . Jakarta: PT. Grasindo.

Vandini, I. 2015. Peran Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5 (3).

Zefanya, F. 2018. Pengaruh Kecerdasan Interpersonal dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 3 (2), 135-144.

124

Page 138: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

LAMPIRAN

125

Page 139: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Lampiran 1.

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No Jenis Kegiatan Bulan

September Oktober November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A. Persiapan

1. Observasi

2. Pengajuan Judul

3. Penyusunan

Proposal

4. Penyusunan

Instrumen Penelitian

5. Seminar Proposal

6. Mengurus Perizinan

B. Pelaksanaan

1. Wawancara dengan

peserta didik

2. Wawancara dengan

54

Page 140: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

orang tua

3. Wawancara dengan

guru

C. Laporan

1. Penyusunan laporan

2. Penyusunan hasil

penelitian

3. Penyusunan artikel

4. Ujian skripsi

55

Page 141: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Lampiran 2.

KISI-KISI OBSERVASI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MASA

PEMBELAJARAN DARING

Kisi-kisi terkait kedisiplinan belajar siswa ini dikembangkan berdasarkan

tata tertib pada masa pembelajaran daring yang berkaitan dengan kedisiplinan

belajar siswa.

No. Indikator Aspek yang diamati Butir

1. Disiplin

Waktu

Masuk kelas pembelajaran daring

selambat-lambatnya 5 menit sebelum

pembelajaran daring dimulai.

Siswa terlambat masuk kelas pembelajaran

daring harus melapor pada guru.

Siswa absen hanya dikarenakan sakit atau

keperluan sangat penting dan membawa

surat keterangan.

Siswa boleh meninggalkan kelas

pembelajaran daring apabila ada keperluan

yang sangat penting dan mendadak.

Siswa tidak keluar rumah saat belajar

Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat

waktu.

2. Disiplin

Perbuatan

Taat dan patuh kepada guru

Tidak bermalas-malasan saat belajar di

rumah.

Memperhatikan saat pembelajaran daring

berlangsung.

Tidak membuat rusuh saat pembelajaran

daring (mengirim emoticon atau gambar

pada aplikasi whattsap atau voice note

yang tidak terlalu penting/kurang tepat

56

Page 142: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

dengan pembahasan materi saat

pembelajaran daring).

Membaca materi lain saat pembelajaran

daring berlangsung.

Keluar masuk pada saat pembelajaran

daring.

Tidak menyuruh orang lain untuk

mengerjakan tugas dari guru.

Selalu berbuat jujur pada orang tua ketika

ada jadwal pembelajaran daring

Tidak berbohong ketika ditanya orang tua

mendapatkan tugas dari guru atau tidak.

57

Page 143: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Lampiran 3.

LEMBAR OBSERVASI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MASA

PEMBELAJARAN DARING

Nama Siswa :

Kelas :

Hari/Tgl :

Lokasi Observasi :

Penilaian pada setiap butir observasi dilaksanakan dengan memberikan tanda

checklist (√) dikolom Nampak (sesuai atau tidak) berdasarkan indikator berikut.

No. Aspek yang diamati Nampak Keterangan

Sesuai Tidak

1. Siswa masuk kelas

pembelajaran daring

selambat-lambatnya 5 menit

sebelum pembelajaran

daring di mulai.

2. Siswa terlambat masuk saat

pembelajaran daring harus

melapor pada guru.

3. Siswa tidak masuk

pembelajaran daring/absen

dikarenakan sakit atau

keperluan sangat penting

dan membawa surat

keterangan.

4. Siswa meninggalkan kelas

pembelajaran daring karena

ada keperluan yang sangat

penting atau mendadak.

5. Siswa tidak keluar rumah

58

Page 144: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

saat belajar.

6. Siswa menyelesaikan tugas

dengan tepat waktu.

7. Siswa mampu taat dan

patuh kepada guru dan

aturan yang telah ditetapkan

saat pembelajaran daring.

8. Siswa tidak bermalas-

malasan saat belajar di

rumah.

9. Siswa memperhatikan saat

pembelajaran daring

berlangsung.

10. Siswa tidak membuat

kegaduhan atau berbuat

rusuh saat pembelajaran

daring berlangsung

(mengirim emoticon atau

gambar pada kelas

pembelajaran daring saat

guru menjelaskan materi).

11. Siswa tidak membaca

materi lain saat

pembelajaran daring

berlangsung.

12. Siswa keluar masuk kelas

pembelajaran daring atau

tidak focus pada saat

pembelajaran daring

berlangsung.

13. Siswa tidak menyuruh orang

lain untuk mengerjakan

59

Page 145: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

tugasnya.

14. Siswa selalu berbuat jujur

pada orang tua ketika

ditanya ada jadwal

pembelajarn daring.

15. Siswa tidak berbohong pada

orang tua saat mendapatkan

tugas dari guru yang harus

dikerjakan.

Kesimpulan

60

Page 146: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Lampiran 4.

PEDOMAN OBSERVASI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MASA

PEMBELAJARAN DARING

No. Indikator pengamatan/Aspek

yang diamati

Kriteria

Nampak

Sesuai Tidak

Disiplin Waktu

1. Siswa masuk kelas pembelajaran

online selambat-lambatnya 5

menit sebelum pembelajaran

daring dimulai.

Siswa Nampak

masuk kelas

pembelajaran

daring 5 menit

sebelum

pembelajaran

online dimulai

Siswa tidak masuk

kelas pembelajaran

daring 5 menit

sebelum

pembelajaran

online dimulai.

2. Siswa terlambat masuk saat

pembelajaran daring harus

melapor pada guru.

Siswa terlambat

masuk kelas

pembelajaran

daring melapor

pada guru.

Siswa tidak

melapor pada guru

saat terlambat

masuk kelas

pembelajaran

daring.

3. Siswa tidak masuk pembelajaran

daring/absen dikarenakan sakit

atau keperluan sangat penting

dan membawa surat keterangan.

Siswa Nampak

membawa surat

keterangan ketika

tidak masuk kelas

pembelajaran

daring

dikarenakan sakit/

ada keprluan

sangat penting.

Siswa tidak

membawa surat

keterangan ketika

tidak masuk kelas

pembelajaran

daring dikarenakan

sakit/ ada

keperluan sangat

penting.

4. Siswa meninggalkan kelas Siswa Nampak Siswa tidak

61

Page 147: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

pembelajaran daring karena ada

keperluan sangat penting atau

mendadak.

meninggalkan

kelas

pembelajaran

daring karena ada

keperluan sangat

penting atau

mendadak.

meninggalkan

kelas pembelajaran

daring karena ada

keperluan sangat

penting atau

mendadak

5. Siswa tidak keluar rumah saat

belajar.

Siswa keluar

rumah saat

waktunya belajar

Siswa tidak keluar

rumah saat belajar

6. Siswa menyelesaikan tugas

dengan tepat waktu.

Siswa

menyelesaikan

tugas dengan

tepat waktu

Siswa tidak

menyelesaikan

tugas dengan tepat

waktu.

Disiplin Perbuatan

7. Siswa mampu taat dan patuh

pada guru dan aturan yang telah

ditetapkan saat pembelajaran

daring.

Siswa taat dan

patuh pada guru

dan aturan yang

telah ditetapkan

saat pembelajaran

daring.

Siswa tidak taat

dan tidak patuh

pada guru dan

aturan yang telah

ditetapkan saat

pembelajaran

daring

8. Siswa tidak bermalas-malasan

saat pembelajaran daring.

Siswa Nampak

bermalas-malasan

saat pembelajaran

daring,

Siswa tidak

bermalas-malasan

saat pembelajaran

daring.

9. Siswa memperhatikan saat

pembelajaran daring.

Siswa Nampak

memperhatikan

saat pembelajaran

daring.

Siswa tidak

memperhatikan

saat pembelajaran

daring

10. Siswa tidak membuat kegaduhan

atau berbuat rusuh saat

Siswa Nampak

membuat

Siswa tidak

membuat

62

Page 148: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

pembelajaran daring

berlangsung (mengirim

emoticon atau gambar pada

kelas pembelajaran daring saat

guru menjelaskan materi)

kegaduhan saat

pembelajaran

daring

berlangsung

(Nampak

mengirim

emoticon atau

gambar pada saat

kelas

pembelajaran

daring dimulai

dan guru

menjelaskan

materi)

kegaduhan sat

pembelajaran

daring berlangsung

(tidak mengirim

emoticon atau

gambar pada saat

kelas pembelajaran

daring dimulai dan

saat guru

menjelaskan

materi).

11. Siswa tidak membaca materi

lain saat pembelajaran daring

berlangsung.

Siswa Nampak

membaca materi

lain saat

pembelajaran

daring

berlangsung

Siswa tidak

membaca materi

lain saat

pembelajaran

daring berlangsung.

12. Siswa keluar masuk kelas

pembelajaran daring atau tidak

focus pada saat pembelajaran

daring berlangsung

Siswa Nampak

keluar masuk

pembelajaran

daring/ siswa

Nampak focus

saat pembelajaran

daring

berlangsung.

Siswa tidak keluar

masuk kelas

pembelajaran

daring/ siswa tidak

focus saat

pembelajaran

daring berlangsung.

13. Siswa tidak menyuruh orang lain

untuk mengerjakan tugasnya

Siswa Nampak

menyuruh orang

lain untuk

mengerjakan

Siswa tidak

menyuruh orang

lain untuk

mengerjakan

63

Page 149: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

tugasnya. tugasnya.

14. Siswa selalu berbuat jujur pada

orang tua ketika ditanya ada

jadwal pembelajaran daring

Siswa berbuat

jujur pada orang

tua ketika ditanya

ada jadwal

pembelajaran

daring

Siswa tidak jujur

pada orang tua

ketika ditanya ada

jadwal

pembelajaran

daring.

15. Siswa tidak berbohong pada

orang tua saat mendapatkan

tugas dari guru yang harus

dikerjakan.

Siswa Nampak

berbohong pada

orang tua saat

mendapatkan

tugas dari guru

yang harus

dikerjakan.

Siswa tidak

berbohong pada

orang tua ketika

mendapatkan tugas

dari guru yang

harus dikerjakan.

Lampiran 5.

KISI-KISI WAWANCARA SISWA TERKAIT KEDISIPLINAN BELAJAR

DI MASA PEMBELAJARAN DARING

64

Page 150: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Tujuan: Untuk mendapatkan informasi dari anak terkait kedisiplinan belajar di

masa pembelajaran daring.

No Indikator Banyak Butir Nomor Butir

Disiplin Waktu

1. Tepat waktu dalam belajar 4 1,2,3,4

2. Melaksanakan kewajiban sebagai

murid

2 5,6,7,8

Disiplin Perbuatan

3. Patuh dan tidak melanggar peraturan 5 9,10,11

4. Bersikap jujur dan tidak berbohong 4 13,14,16,17

5. Hak belajar dan mendapat perlakuan

yang sama

2 12,15

Lampiran 6.

LEMBAR WAWANCARA SISWA TERKAIT KEDISIPLINAN BELAJAR

DI MASA PEMBELAJARAN DARING

65

Page 151: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Subjek Wawancara: Siswa

No Pertanyaan Jawaban

1. Pukul berapa kamu masuk ke kelas

pembelajaran daring?

2. Apakah kamu pernah terlambat masuk ke

kelas pembelajaran daring ?

3. Jika kamu terlambat masuk ke kelas

pembelajaran daring apa yang kamu lakukan?

4. Bagaimana tanggapan gurumu jika kamu

masuk terlambat?

5. Apakah kamu tahu kewajibanmu sebagai

murid ketika dirumah dan saat pembelajaran

daring berlangsung?

6. Apakah kamu tahu isi dari tata tertib yang

dibuat gurumu saat pembelajaran daring

berlangsung?

7. Pernahkah kamu melanggar tata tertib yang

dibuat guru saat pembelajaran daring terkait

dengan kedisiplinan belajar di rumah?

8. Apa alasan kamu melanggar tata tertib

tersebut?

9. Apabila kamu pernah melanggar tata tertib

dalam kelas pembelajaran daring, hukuman

apa yang diberikan bapak/ibu guru?

10. Apa yang dilakukan bapak/ibu guru apabila

kamu tidak memperhatikan saat dijelaskan

materi dalam kelas pembelajaran daring?

11. Pernahkah kamu mengirim gambar yang tidak

sesuai dengan materi pelajaran dan membuat

rusuh ketika pembelajaran daring

berlangsung?

12. Bagaimana cara kamu mengerjakan tugas

66

Page 152: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

yang diberikan oleh guru pada saat

pembelajaran daring?

13. Pernahkah kamu membaca materi lain selain

materi pelajaran yang dijelaskan guru saat

pembelajaran daring berlangsung?

14. Apakah kamu pernah keluar masuk kelas

pembelajaran daring tanpa meminta izin

kepada guru?

15. Apakah kamu mendapat perlakuan yang sama

dengan teman kamu ketika proses

pembelajaran daring berlangsung?

16. Jika kamu mendapat tugas dari guru, apakah

kamu mengerjakan tugas sendiri atau langsung

dikerjakan orang lain?

17. Pernahkah kamu berbohong kepada orang

tuamu ketika ditanya mendapatkan tugas dari

guru atau tidak?

Lampiran 7.

KISI-KISI LEMBAR WAWANCARA ORANG TUA TERKAIT

KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DIMASA PEMBELAJARAN DARING

67

Page 153: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Untuk mendapatkan informasi dari orang tua siswa terkait kedisiplinan anak SD

dimasa pembelajaran daring.

Indikator Pertanyaan Nomor Butir

Disiplin Waktu Pernahkah Bapak/Ibu mendampingi

anak saat pembelajaran daring

berlangsung?

1

Bagaimana cara anda meluangkan

waktu untuk mendampingi anak

anda selama pembelajaran daring?

2

Apakah Bapak/Ibu memperhatikan

anak saat pembelajaran daring

berlangsung?

3

Apa saja yang dibutuhkan oleh anak

selama pembelajaran daring?

4

Apakah anda sudah memenuhi

kebutuhan belajar anak?

5

Adakah jadwal khusus untuk

menemani anak belajar di rumah?

6

Apa kesulitan yang dialami anak saat

pembelajaran daring berlangsung

7

Faktor apa yang menyebabkan

kesulitan itu terjadi?

8

Disiplin Perbuatan Apakah Bapak/Ibu selalu mengecek

tugas sekolah anak saat

pembelajaran daring seperti ini?

9

Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu jika

melihat anak anda sedang malas

belajar?

10

Bagaimana cara Bapak/Ibu

memotivasi anak untuk belajar

dimasa pembelajaran daring seperti

ini?

11

68

Page 154: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Apakah dibiarkan begitu saja?

Bagaimanakah Bapak/Ibu menegur

anak? Halus? Apa marah-marah?

12

Pernahkah Bapak/Ibu mendengarkan

cerita/perasaan yang dialami anak

terkait pembelajarannya saat daring?

13

Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu jika

anak mendapat nilai yang jelek?

14

Apresiasi apa yang Bapak/Ibu

berikan pada anak jika mendapat

nilai bagus/mendapat prestasi?

15

Lampiran 8.

LEMBAR WAWANCARA ORANG TUA TERKAIT KEDISIPLINAN

BELAJAR SISWA DI MASA PEMBELAJARAN DARING

Identitas diri :

Nama :

Usia :

69

Page 155: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Alamat :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Lokasi :

Daftar Pertanyaan :

Indikator Pertanyaan

Disiplin Waktu 1. Pernahkah Bapak/Ibu mendampingi anak saat

pembelajaran daring berlangsung?

2. Bagaimana cara anda meluangkan waktu untuk

mendampingi anak anda selama pembelajaran

daring?

3. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan anak saat

pembelajaran daring berlangsung?

4. Apa saja yang dibutuhkan oleh anak selama

pembelajaran daring?

5. Apakah anda sudah memenuhi kebutuhan belajar

anak?

6. Adakah jadwal khusus untuk menemani anak belajar

di rumah?

7. Apa kesulitan yang dialami anak saat pembelajaran

daring berlangsung?

8. Faktor apa yang menyebabkan kesulitan itu terjadi?

Disiplin Perbuatan 9. Apakah Bapak/Ibu selalu megecek tugas sekolah

anak saat pembelajaran daring seperti ini?

10.Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu jika melihat anak

sedang malas belajar?

11.Bagaimana cara Bapak/Ibu memotivasi anak untuk

belajar dimasa pembelajaran daring seprti ini?

Apakah dibiarkan begitu saja?

12.Bagaimanakah Bapak/Ibu menegur anak? Halus?

70

Page 156: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Apa marah-marah?

13.Pernahkah Bapak/Ibu mendengarkan serita/perasaan

yang dialami anak terkait pembelajaran saat daring?

14.Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu jika anak mendapat

nilai yang jelek?

15.Apresisasi apa yang Bapak/Ibu berikan pada anak

jika mendapat nilai bagus/mendapat prestasi?

Lampiran 9.

KISI-KISI LEMBAR WAWANCARA GURU

Tujuan: Untuk mendapatkan informasi dari guru kelas V terkait karakter

kedisiplinan belajar anak di masa pembelajaran daring terhadap prestasi belajar.

Indikator Pertanyaan Nomor

Butir

Disiplin Waktu Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring

71

Page 157: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

pada masa pandemi covid-19 pada siswa kelas

V ?

1

Berapa durasi waktu ibu melaksanakan

pembelajaran daring?

2

Apakah ibu selalu mengawasi dan mengontrol

kedisiplinan belajar siswa pada masa

pembelajaran daring terutama dalam hal

disiplin waktu dan disiplin perbuatannya?

Mengapa demikian?

3

Apa yang ibu lakukan jika terdapat siswa yang

tidak menyelesaikan tugas dengan tepat waktu?

4

Disiplin

Perbuatan

Bagaimana strategi pembelajaran yang

digunakan pada masa pandemi covid-19 ini?

5

Media apakah yang digunakan dalam

pembelajaran daring?

6

Apakah ibu sudah mengajar sesuai standar

yang ditetapkan pemerintah saat ini?

7

Bagaimana pendekatan dan metode

pembelajaran yang ibu gunakan?

8

Bagaimana cara yang ibu gunakan untuk

mengembalikan semangat belajar ketika ada

siswa yang memberikan respon negative

terhadap pembelajaran daring?

9

Apakah ibu selalu memberikan tugas kepada

siswa untuk mengetahui kedisiplinan belajar

siswa tersebut?

10

Bagaimana jika ada siswa ibu yang tidak

mengerjakan tugas yang telah ibu berikan saat

pembelajaran daring seperti ini? Apa yang ibu

lakukan?

11

72

Page 158: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Bagaimana cara ibu melihat sikap kesopanan

siswa saat pembelajaran daring berlangsung?

12

Apa yang ibu lakukan jika ada siswa yang

bersikap tidak sopan kepada guru saat

pembelajaran daring berlangsung?

13

Apakah sumber nilai siswa juga dilihat dari

kedisiplinan belajar saat di rumah? Bagaimana

cara ibu mengetahui siswa yang mempunyai

karakter disiplin belajar tinggi, rendah dan

kurang di masa pembelajaran daring?

14

Ranah Kognitif

(Pengetahuan dan

Pemahaman)

Apa kesulitan yang dialami oleh siswa saat

pembelajaran daring berlangsung?

15

Apakah siswa memahami materi yang telah ibu

sampaikan dengan baik?

16

Bagaimana cara ibu untuk menguji pemahaman

dan pengetahuan siswa terkait materi yang

telah diberikan di masa pembelajaran daring?

17

Apakah siswa dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang ibu berikan dengan

memberikan contoh sendiri terkait materi yang

telah dipelajari saat pembelajaran daring?

18

Bagaimana rata-rata ketercapaian atau prestasi

siswa kelas V dari pelaksanaan pembelajaran

daring?

19

Ranah Afektif

(Penerimaan) dan

Ranah

Psikomotorik

(kecakapan verbal

dan non verbal)

Bagaimana rata-rata kemampuan siswa dalam

menerima materi pelajaran di masa

pembelajaran daring?

20

Bagaimana cara ibu menilai pada siswa terkait

pada kecakapan verbal dan non verbal di masa

pembelajaran daring?

21

Apakah dengan menggunakan pendekatan dan 22

73

Page 159: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

metode yang ibu gunakan saat ini mendapatkan

respon positif dari siswa saat pembelajaran

daring berlangsung?

Apakah ada peningkatan atau penurunan dari

nilai siswa sejak sebelum pembelajaran daring

ada hingga system pembelajaran daring

datang?

23

Apakah siswa yang mempunyai karakter

disiplin belajar yang tinggi akan berpengaruh

terhadap prestasi belajarnya?

24

Lampiran 10.

LEMBAR WAWANCARA GURU TERKAIT KEDISIPLINAN BELAJAR

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Identitas diri :

Nama :

Usia :

74

Page 160: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Alamat :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Lokasi :

Daftar Pertanyaan :

Indikator Pertanyaan

Disiplin Belajar

Disiplin Waktu 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring pada

masa pandemi covid-19 pada siswa kelas V?

2. Berapa durasi waktu ibu melaksanakan pembelajaran

daring?

3. Apakah ibu selalu mengawasi dan mengontrol

kedisiplinan belajar siswa pada masa pembelajaran

daring terutama dalam hal disiplin waktu dan disiplin

perbuatannya? Mengapa demikian?

4. Apa yang ibu lakukan jika terdapat siswa yang tidak

menyelesaikan tugas dengan tepat waktu?

Disiplin Perbuatan 5. Bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan

pada masa pandemi covid-19 ini?

6. Media apakah yang digunakan dalam pembelajaran

daring?

7. Apakah ibu sudah mengajar sesuai standar yang

ditetapkan pemerintah saat ini?

8. Bagaimana pendekatan dan metode pembelajaran

yang ibu gunakan?

9. Bagaimana cara yang ibu gunakan untuk

mengembalikan semangat belajar ketika ada siswa

yang memberikan respon negative terhadap

pembelajaran daring?

10. Apakah ibu selalu memberikan tugas kepada

75

Page 161: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

siswa untuk mengetahui kedisiplinan belajar siswa

ketika pembelajaran daring?

11. Bagaimana jika ada siswa ibu yang tidak

mengerjakan tugas yang telah ibu berikan saat

pembelajaran daring? Apa yang ibu lakukan?

12. Bagaimana cara ibu melihat sikap kesopanan siswa

saat pembelajaran daring berlangsung?

13. Apa yang ibu lakukan jika ada siswa yang bersikap

tidak sopan kepada guru saat pembelajaran daring

berlangsung?

Prestasi Belajar

Ranah Kognitif

(Pengetahuan dan

Pemahaman)

14. Apakah sumber nilai siswa juga dilihat dari

kedisiplinan belajar saat di rumah? Bagaimana cara

ibu mengetahui siswa yang mempunyai karakter

disiplin tinggi, sedang, dan rendah di masa

pembelajaran daring?

15. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa saat

pembelajaran daring berlangsung?

16. Apakah siswa memahami materi yang telah ibu

sampaikan dengan baik?

17. Bagaimana cara ibu untuk menguji pemahaman dan

pengetahuan siswa terkait materi yang telah ibu

berikan di masa pembelajaran daring?

18. Apakah siswa dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang ibu berikan dengan memberikan

contoh sendiri terkait materi yang telah dipelajari

saat pembelajaran daring?

19. Bagaimana rata-rata ketercapaian atau prestasi

siswa kelas V dari pelaksanaan pembelajaran

daring?

Ranah Afektif

(Penerimaan) dan

20. Bagaimana rata-rata kemampuan siswa dalam

menerima materi pelajaran di masa pembelajaran

76

Page 162: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Ranah Psikomotorik

(kecakapan verbal

dan non verbal)

daring?

21. Apakah dengan menggunakan pendekatan dan

metode yang ibu gunakan saat ini mendapatkan

respon positif dari siswa saat pembelajaran daring

berlangsung?

22. Bagaimana cara ibu menilai pada siswa terkait pada

kecakapan verbal dan non verbal siswa di masa

pembelajaran daring?

23. Apakah ada peningkatan atau penurunan dari nilai

siswa sejak sebelum pembelajaran daring ada

hingga system pembelajaran daring datang?

24. Apakah siswa yang mempunyai karakter disiplin

belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap

prestasi belajarnya?

Lampiran 11.

IDENTITAS ANAK SD DESA MURYOLOBO TAHUN 2021

Data tersebut didapat dengan menanyai anak di Desa Muryolobo satu

persatu yang sedang duduk dibangku SD kelas V.

No Nama Ranking Kelas Sekolah

77

Page 163: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

1. MWF 21 5 SD 2 MURYOLOBO

2. ZI 2 5 SD 2 MURYOLOBO

3. NH 18 5 SD 2 MURYOLOBO

4. FA 3 5 SD 2 MURYOLOBO

5. SA 1 5 SD 2 MURYOLOBO

6. WD 15 5 SD 2 MURYOLOBO

Lampiran 12.

HASIL PENILAIAN TENGAH SEMESTER

KELAS V SD 2 MURYOLOBO

No NAM

A

PAI PPKN BIN MAT IPA IPS SBdP PJOK BD ING JML RANK

1. MWF 79 80 79 78 79 77 80 80 78 70 780 21

78

Page 164: admin.ebimta.com · Web viewPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2. ZI 85 82 82 80 82 82 81 80 82 71 807 2

3. NH 77 80 81 78 80 77 81 80 79 70 783 17

4. FA 83 81 80 79 81 79 81 80 80 71 795 3

5. SA 86 86 86 83 85 86 82 82 84 79 839 1

6. WD 84 83 83 81 84 85 82 82 82 76 822 19

79