adln perpustakaan universitas airlanggarepository.unair.ac.id/57934/2/pkl pk bp 209 -16 fah...

78
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM TAMBAK BUDIDAYA INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA (BLUPPB) KARAWANG, JAWA BARAT PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN Oleh: MOHAMMAD NURIL FAHMI SIDOARJO-JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

Upload: lyngoc

Post on 05-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA PEMBESARAN UDANG

VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM TAMBAK BUDIDAYA

INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN

BUDIDAYA (BLUPPB) KARAWANG, JAWA BARAT

PRAKTEK KERJA LAPANG

PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN

Oleh:

MOHAMMAD NURIL FAHMI

SIDOARJO-JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

Page 2: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Yang bertanda tangan di bawah ini , saya :

Nama : Mohammad Nuril Fahmi

NIM : 141211132032

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan PKL yang berjudul

MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI

(Litopenaeus vannamei) DALAM TAMBAK BUDIDAYA INTENSIF DI BALAI

LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA (BLUPPB)

KARAWANG, JAWA BARAT, adalah benar hasil karya saya sendiri. Hal-hal

yang bukan karya saya dalam laporan PKL tersebut diberi tanda citasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik yang berlaku di Universitas Airlangga,

termasuk berupa pembatalan nilai yang telah saya peroleh pada saat ujian dan

mengulang pelaksanaan PKL.

Demikian surat pernyataan yang saya buat ini tanpa ada unsur paksaan dari

siapapun dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 30 Juli 2015

Yang membuat pernyataan,

Mohammad Nuril Fahmi

NIM. 141211132032

Page 3: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA PEMBESARAN UDANG

VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM TAMBAK BUDIDAYA

INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN

BUDIDAYA (BLUPPB) KARAWANG, JAWA BARAT

Praktek Kerja Lapang sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas

Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Oleh :

MOHAMMAD NURIL FAHMI

NIM. 141211132032

Mengetahui, Menyetujui,

Dekan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Dosen Pembimbing,

Universitas Airlangga

Dr. Mirni Lamid, drh., MP Muhammad Arief, Ir., M.Kes.

NIP. 19620116 199203 2 001 NIP. 19600823 198601 1 001

Page 4: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA PEMBESARAN UDANG

VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM TAMBAK BUDIDAYA

INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN

BUDIDAYA (BLUPPB) KARAWANG, JAWA BARAT

Oleh :

MOHAMMAD NURIL FAHMI

NIM : 141211132032

Setelah mempelajari dan menguji dengan sungguh-sungguh, kami berpendapat bahwa

Praktek Kerja Lapang (PKL) ini, baik ruang lingkup maupun kualitasnya dapat

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan

Telah diujikan pada

Tanggal : 1 September 2015

KOMISI PENGUJI

Ketua : Muhammad Arief, Ir., M.Kes.

A n g g o t a : Dr. Kismiyati, Ir., M.Si

Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi., MP.

Surabaya, 1 September 2015

Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga

Dekan,

Dr. Mirni Lamid, drh., MP

NIP. 19620116 199203 2 001

Page 5: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

RINGKASAN

MOHAMMAD NURIL FAHMI. Manajemen Kualitas Air pada Pembesaran

Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dalam Tambak Budidaya Intensif

di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang,

Jawa Barat. Dosen Pembimbing : Muhammad Arief, Ir., M.Kes.

Budidaya udang vannamei merupakan opsi yang diusulkan pemerintah

sebagai pengganti komoditas budidaya udang windu (Penaeus monodon). Praktek

Kerja Lapang dilaksanakan di Balai layanan usaha produksi perikanan budidaya

(BLUPPB) Karawang, Jawa Barat pada tanggal 12 Januari – 12 Februari 2015.

Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode

deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder.

Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara

dan studi pustaka.

Semula bernama Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat (PP-TIR). Budidaya air

payau menggunakan air dari Bak Campur Air (BCA) dimana air dari laut dicampur

dengan air sungai Ciwadas dan Cimunclak. Menggunakan tambak mulsar dan

tambak HDPE. Benur berasal dari Banten ukuran PL10 dengan padat tebar 100

ekor/m2. Manajemen pakan awal tebar menggunakan blind feeding 2-3 Kg/100.000

benur selanjutnya umur 1 – 20 hari diberi pakan 6% dari berat tubuh dengan

frekuensi 3 kali sehari, umur 21 – 40 hari diberi pakan 3 - 4% dengan frekuensi 4

kali sehari, dan umur 41 hari sampai panen diberi pakan 2% dari berat tubuh dengan

frekuensi 5 kali sehari. Panen dini sebagai kontrol penyakit, panen parsial 20-30%

dari total udang di usia(DOC) 60 total panen sebesar 0,7 Ton, pada usia(DOC) 70

total panen sebesar 1,5 Ton, dan panen total ketika udang mencapai ukuran

konsumsi dengan berat 10-12 gram/ekor, total panen bisa mencapai 5 Ton.

Kualitas air yang terukur, Kecerahan 20-25cm, Suhu 28-31°C, pH 7,02-

7,96, Salinitas 25-29ppt, DO 6-8 ppm, amoniak 3-3,9 ppm, nitrit 0-44 ppm

alkalinitas 80-220 ppm, TOM 60-91 ppm. Permasalahan yang timbul dalam

budidaya udang vannamei adalah kandungan nitrit serta amoniak yang melebihi

batas maksimal.

Page 6: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

SUMMARY

MOHAMMAD NURIL FAHMI. Water Quality Management of Shrimp

Vannamei (Litopenaeus vannamei) Culture at Intensive Aquaculture Pond in

Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang,

Jawa Barat. Academic Advisor: Muhammad Arief, Ir., M.Kes.

Shrimp vannamei culture was option that initiated by goverment as

commodities subtitution of black tiger shrimp (Penaeus monodon). The Practice

Field held in Balai layanan usaha produksi perikanan budidaya (BLUPPB)

Karawang, West Java on 12nd January to 12nd February 2015. The working methods

used in this Field Internship is descriptive method of data collection included

primary data and secondary data. Data collection was done by the active

participation, observation, interviews, and from literature.

At first founded it called Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat (PP-TIR).

Brackish Aquaculture use water from Water Mix Pond (BCA) that taken from the

sea mixed with stream water of Ciwadas and Cimunclak. Use botanic plastic and

HDPE pond. Post larva taken from Banten size PL10 with stocking density 52

shrimp/m2. Feeding management in the first time use blind feeding method 2-3 Kg/

100.000 benur then at DOC 1-20 given 6% feed of benur biomass with 3 times a

day of feed frecuency, at DOC 21-40 given 3-4% feed of shrimp biomass with 4

times a day of feed frecuency and DOC 41 till harvest given 2% feed of shrimp

biomass with 5 times a day of feed frecuency. Pre-harvest as disease control, partial

harvest 20-30% from total shrimp at DOC 60 with harvest total 0,7 Ton, at DOC

70 with harvest total 1,5 Ton and full harvest when shrimp reach comsume size

with 10-12 gram of shrimp weight harvest total can reach 5 Ton.

Water quality that recorded brightness 20-25 cm, temperature 28-30°C, pH

7-8, salinity 20-30 ppm, DO 6-8 ppm, amoniac 3-3,9 ppm, nitrite 0-44 ppm,

alkalinity 80-220, TOM 60-91 ppm. The problems that arise in the Shrimp

Vannamei (Litopenaeus vannamei) Culture is contained nitrit and amoniac that

over the maximum threshold.

Page 7: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah – Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapang yang berjudul Manajemen

Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dalam

Tambak Budidaya Intensif di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya

(BLUPPB) Karawang, Jawa Barat pada 12 Januari – 12 Februari 2015. Penulis

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung hingga selesainya

Praktek Kerja Lapang (PKL) ini. Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program

Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Surabaya.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini jauh dari kesempurnaan

sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk mencapai

kesempurnaan dari laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat memberi

informasi kepada seluruh pihak. Ilmiah ini bermanfaat dan dapat memberikan

informasi kepada semua pihak, khususnya bagi Mahasiswa Program Studi

Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Surabaya.

Surabaya, 9 Agustus 2015

Penulis

Page 8: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyadari terselesaikannya laporan Praktek Kerja Lapang ini berkat

bantuan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberi rahmat serta hidayah – Nya hingga laporan

ini terselesaikan.

2. Kedua orang tua Mohammad Yakob dan Natik Nur Zayanah yang telah

memberi do’a serta bantuan materiil dan non-materiil agar Praktek Kerja

Lapang dapat terlaksana dan terselesaikan.

3. Saudaraku Mohammad Attar Jibran yang terus memberi semangat dan

motivasi agar laporan Praktek Kerja Lapang terselesaikan.

4. Ibu Prof. Dr. Sri Subekti, DEA., Drh. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Airlangga.

5. Bapak Muhammad Arief, Ir., M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Praktek

Kerja Lapang yang dengan sabar dan perhatian dalam membimbing selama

berlangsungnya kegiatan PKL.

6. Ibu Dr. Kismiyati, Ir., M.Si. dan Ibu Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi., MP.

selaku Dosen Penguji Praktek Kerja Lapang

7. Bapak Agustono Ir. M.Kes, selaku koordinator Praktek Kerja Lapang.

8. Seluruh staff pengajar Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Airlangga yang mungkin tidak bisa sebutkan satu per satu. Terima kasih

atas segala ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan selama ini.

9. Seluruh staff kependidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Airlangga atas segala bantuannya.

10. Bapak Supriyadi Ir., M.Si., selaku kepala Balai Layanan Usaha Produksi

Perikanan Budidaya Karawang.

11. Bapak Dodi dan bapak Warih Hardanu Ir., M.Sc., selaku pembimbing saya

di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya Karawang.

Page 9: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

12. Semua staff pegawai Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya

Karawang yang telah membantu selama Praktek Kerja Lapang.

13. Teman – teman Baracuda angkatan 2012 yang telah memberi support tanpa

henti untuk segera menyelesaikan laporan.

14. Teman – teman Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se Universitas

Airlangga yang terus menekan dan menyemangati agar laporan

terselesaikan.

15. Berry, Danu, Sa’di, dan Hestra selaku editor format baku penulisan.

16. Serta semua pihak yang telah membantu dalam memperoleh data,

membantu proses penulisan dan penyelesaian laporan.

Page 10: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ............................................................................................... iv

SUMMARY .................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Tujuan .............................................................................................. 3

1.3 Manfaat ............................................................................................ 3

II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4

2.1 Udang vannamei .............................................................................. 4

2.1.1 Klasifikasi .............................................................................. 4

2.1.2 Morfologi ............................................................................... 5

2.1.3 Habitat dan Penyebaran ......................................................... 6

2.2 Teknik Budidaya Pembesaran Udang Vannamei

(Litopaneus vannamei) .................................................................... 7

2.2.1 Aspek Budidaya ..................................................................... 7

2.2.1.1 Pengolahan Tambak ................................................... 8

2.2.1.2 Penebaran Benur ........................................................ 9

2.2.1.3 Pengolahan Pakan ...................................................... 10

2.2.1.4 Panen .......................................................................... 11

2.3 Manajemen Kualitas Air ................................................................... 11

2.3.1 Parameter Kualitas Air ........................................................... 11

2.3.1.1 Parameter Fisika ......................................................... 12

2.3.1.2 Parameter Kimia......................................................... 13

Page 11: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

2.3.1.3 Parameter Biologi ...................................................... 16

2.3.2 Manajemen Kualitas Air Selama Pemeliharaan ..................... 17

2.4 Permasalahan pada Budidaya Pembesaran Udang Vannamei .......... 18

2.4.1 Penyakit Udang ...................................................................... 18

2.4.2 Hama dalam Budidaya Udang ................................................ 19

III PELAKSANAAN KEGIATAN.................................................................. 20

3.1 Tempat dan Waktu ............................................................................ 20

3.2 Metode Kerja .................................................................................... 20

3.3 Metode Pengumpulan data ............................................................... 20

3.3.1 Data Primer ............................................................................. 21

3.3.2 Data Sekunder ........................................................................ 22

IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 23

4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang ......................... 23

4.1.1 Sejarah Perkembangan BLUPPB Karawang ................ 23

4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................... 24

4.1.3 Visi dan Misi ................................................................. 25

4.1.4 Letak Geografis dan Topografi ..................................... 25

4.1.5 Struktur Organisasi ....................................................... 25

4.1.6 Tenaga Kerja ................................................................. 27

4.2 Sarana dan Prasarana ................................................................. 28

4.2.1 Sarana ............................................................................ 28

4.2.2 Prasarana ....................................................................... 29

4.3 Teknik Pembesaran Udang Vannamei ...................................... 31

4.3.1 Aspek Budidaya ............................................................ 32

4.3.1.1 Pengolahan Tambak ............................................ 32

4.3.1.2 Penebaran Benih ................................................. 33

4.3.1.3 Manajemen Pakan ............................................... 33

4.3.1.4 Panen ................................................................... 34

4.4 Manajemen Kualitas Air ............................................................ 35

4.4.1 Parameter Kualitas Air .................................................. 35

4.4.1.1 Parameter Fisika .................................................. 36

4.4.1.2 Parameter Kimia ................................................. 37

4.4.1.3 Parameter Biologi ............................................... 44

4.4.2 Manajemen Kualitas Air selama Pemeliharaan ............ 45

4.5 Permasalahan pada Budidaya Udang Vannamei ....................... 45

V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 47

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 47

5.2 Saran .......................................................................................... 48

Page 12: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 49

LAMPIRAN ..................................................................................................... 52

Page 13: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Anatomi Udang ......................................................................................... 4

4.1 Proses Panen Dini ..................................................................................... 35

4.2. Grafik Pengamatan Suhu .......................................................................... 36

4.3. Grafik Pengamatan Kecerahan Air .......................................................... 37

4.4. Grafik Pengamatan pH .............................................................................. 38

4.5. Grafik Pengamatan Salinitas ..................................................................... 39

4.6. Grafik Pengamatan DO ............................................................................. 39

4.7. Grafik Pengamatan Nitrit ......................................................................... 40

4.8. Grafik Pengamatan Amoniak .................................................................... 41

4.9. Grafik Pengamatan Alkalinitas ................................................................. 42

4.9. Grafik Pengamatan TOM ......................................................................... 43

Page 14: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian ............................................. 27

4.2. Pegawai Berdasarkan Pendidikan ............................................................. 28

4.3. Jenis Bangunan beserta Jumlah pada BLUPPB Karawang ..................... 29

4.4. Fasilitas Kendaraan di BLUPPB Karawang ............................................. 30

Page 15: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peta Lokasi Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya

(BLUPPB) Karawang, Jawa Barat .......................................................... 52

2. Peta Kawasan Pengembangan Komoditas Budidaya di Balai Layanan

Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat 53

3. Struktur Organisasi Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat .......................................... 55

4. Sarana dan Prasarana Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat .......................................... 56

5. Sarana dan Prasarana Tambak Udang Vannamei Blok B1 ..................... 58

6. Peralatan Uji Kualitas Air Tambak Udang Vannamei Blok B1

di Laboratorium Kualitas Lingkungan ..................................................... 59

7. Data Sampling Udang Vanname .............................................................. 60

8. Data Pengamatan Parameter Biologi ....................................................... 62

9. Data Pengamatan Parameter DO dan Suhu .............................................. 63

Page 16: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya udang vannamei merupakan opsi yang diusulkan pemerintah

sebagai pengganti komoditas budidaya udang windu (Penaeus monodon). Alasan

nya adalah bahwa dalam rangka memperkaya jenis dan varietas udang lokal, serta

meningkatkan produksi, pendapatan dan kesejahteraan petani ikan dipandang perlu

mengintroduksi udang putih (Penaeus vannamei) sebagai udang varietas unggul

(KEP.41/MEN/2001).

Keberadaan udang vanname (Litopenaeus vannamei) di Indonesia sudah

bukan hal yang asing lagi bagi para petambak, dimana udang introduksi tersebut

telah berhasil merebut simpati masyarakat pembudidaya karena kelebihannya,

sehingga sejauh ini dinilai mampu menggantikan udang windu (Penaeus monodon)

sebagai alternatif kegiatan diversifikasi usaha yang positif. Introduksi udang

vanname dimulai pada tahun 2001 setelah terjadi penurunan produksi udang windu

akibat masalah teknis maupun non teknis. Namun pada kenyataan nya pada saat ini

budidaya udang vanname juga sering mengalami kegagalan karena serangan virus.

(Subyakto,2009).

Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya udang adalah pemilihan

lokasi. Lahan budidaya selanjutnya akan berpengaruh terhadap tata letak dan

konstruksi tambak yang akan dibuat. Lokasi untuk mendirikan lahan budidaya

udang ditentukan setelah dilakukan studi dan analisis terhadap data atau informasi

tentang topografi tanah, pengairan, ekosistem (hubungan antara flora dan fauna),

dan iklim (Suharyadi, 2011).

Page 17: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Menurut Carlender (1969) dalam Mahasri (2013) bahwa pengelolaan

perikanan adalah mencakup segala sesuatu untuk memperbaiki dan

mempertahankan sumber perikanan dan pemanfaatannya. Menurut Gulland (1974)

dalam Mahasri (2013) pengelolaan perikanan adalah merupakan kontrol atau

pengaturan perairan untuk perikanan secara maksimal.

Rouse (1979) dalam Mahasri (2013) menyimpulkan bahwa pengelolaan

kualitas air merupakan suatu usaha untuk mengusahakan dan mempertahankan agar

air tersebut tetap berkualitas dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan

secara terus menerus. Sehingga tujuan utama dari pengelolaan ini adalah

mempertahankan keuntungan yang maksimum lestari dari perairan tersebut.

Disamping itu juga bertujuan untuk preservasi jenis – jenis organisme air yang

hampir punah, mengembalikan sumber – sumber perairan yang sudah menurun

mutunya dan menciptakan atau membuat perairan baru.Manajemen kualitas air

meliputi pengendalian parameter kualitas air, pemupukan, pengapuran, aerasi dan

sistem resirkulasi.

Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya Karawang merupakan

balai yang memiliki fokus tujuan untuk melaksanakan pengembangan usaha

produksi perikanan budidaya melalui pola pengembangan etalase dan inkubator

usaha perikanan budidaya berdasarkan pada undang-undang (Kepmen, 2009).

Memiliki fungsi salah satunya Percontohan usaha produksi dengan penerapan

sertifikasi sistim mutu budidaya perikanan, Penerapan tata kelola kawasan usaha,

analisa jenis, dan tata guna faktor-faktor produksi.

Pengamatan Manajemen Kualitas Air yang dilakukan di Balai Layanan

Usaha Produksi Perikanan Budidaya bertujuaan untuk melakukan uji komparatif

Page 18: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

guna membagi manfaat kelebihan yang ada dalam Balai kedalam lingkungan

Fakultas Perikanan dan Kelautan selanjutnya akan digunakan untuk masyarakat.

1.2 Tujuan

Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah :

1. Mengetahui Teknik Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

dalam Tambak Budidaya Intensif di Balai Layanan Usaha Produksi

Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat.

2. Mengetahui Manajemen Kualitas Air Tambak Budidaya Pembesaran

Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Balai Layanan Usaha

Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat.

3. Mengetahui Permasalahan yang timbul dalam Budidaya Pembesaran Udang

Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Balai Layanan Usaha Produksi

Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat.

1.3 Manfaat

Dengan adanya Praktek Kerja Lapang (PKL) ini diharapkan mahasiswa

dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta wawasan tentang teknik

pembesaran Udang Vannamei dalam tambak budidaya intensif khususnya

manajemen kualitas air. Mahasiswa juga dapat melengkapi ilmu pengetahuan dan

teknologi yang didapat dalam bentuk materi dari perkuliahan dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang ada dilapangan.

Page 19: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Udang Vannamei

2.1.1 Klasifikasi

Menurut Suryadhi (2011) klasifikasi udang vaname adalah sebagai berikut:

Phylum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Sub-kelas : Malacostraca

Series : Eumalacostraca

Super order : Eucarida

Order : Decapoda

Sub order : Dendrobranchiata

Infra order : Penaeidea

Famili : Penaeidae

Genus : Penaeus

Sub genus : Litopenaeus

Spesies : Litopenaeus vannamei

Secara morfologi tubuh udang terdapat dua bagian, menurut Suryadhi

(2011) bagian itu adalah Cephalothorax (bagian.kepala dan badan yang dilindungi

carapace) dan Abdomen (bagian perut terdiri dari segmen/ruas-ruas). Anatomi

udang dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Anatomi udang (Suryadhi, 2011)

Keterangan gambar:

Page 20: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

1. Carapace a. Oesophagus

2. Rosturm b. Ruang cardiac

3. Mata majemuk c. Ruang pyloric

4. Antenules d. Cardiac plate

5. Prosartema e. Gigi – gigi cardiac

6. Antena f. Cardiac ossicle

7. Maxilliped g. Hepatopancreas

8. Pereopoda h. Usus (Mid gut)

9. Pleopoda i. Anus

10. Uropoda

11. Telson

2.1.2 Morfologi

Pada ruas kepala terdapat mata majemuk yang bertangkai. Selain itu,

memiliki dua antena yaitu: antenna I dan antenna II. Antena I dan antenulles

mempunyai dua buah flagellata pendek berfungsi sebagai alat peraba atau

penciuman. Antena II atau antenae mempunyai dua cabang, exopodite berbentuk

pipih disebut prosantema dan endopodite berupa cambuk panjang yang berfungsi

sebagai alat perasa dan peraba. Juga, pada bagian kepala terdapat mandibula yang

berfungsi untuk menghancurkan makanan yang keras dan dua pasang maxilla yang

berfungsi membawa makanan ke mandibula. Bagian dada terdiri 8 ruas, masing-

masing mempunyai sepasang anggota badan disebut thoracopoda. Thoracopoda 1-

3 disebut maxiliped berfungsi pelengkap bagian mulut dalam memegang makanan.

Thoracopoda 4-8 berfungsi sebagai kaki jalan (periopoda); sedangkan pada

periopoda 1-3 mempunyai capit kecil yang merupakan ciri khas udang penaeidae.

Bagian abdomen terdiri dari enam ruas. Ruas 1-5 memiliki sepasang

anggota badan berupa kaki renang disebut pleopoda (swimmered). Pleopoda

berfungsi sebagai alat untuk berenang bentuknya pendek dan ujungnya berbulu

Page 21: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

(setae). Pada ruas ke 6, berupa uropoda dan bersama dengan telson berfungsi

sebagai kemudi.

Pada rostrum ada 2 gigi disisi ventral, dan 9 gigi disisi atas (dorsal). Pada

badan tidak ada rambut-rambut halus (setae). Pada jantan Petasma tumbuh dari ruas

coxae kaki renang No:1. yaitu protopodit yang menjulur kearah depan. Panjang

petasma kira-kira 12 mm. Lubang pengeluaran sperma ada dua kiri dan kanan

terletak pada dasar coxae dari pereopoda (kaki jalan) no.5 . Pada betina thelycum

terbuka berupa cekungan yang ditepinya banyak ditumbuhi oleh bulu-bulu halus,

terletak dibagian ventral dada/thorax, antara ruas coxae kaki jalan no: 3 dan 4. yang

juga disebut “Fertilization chamber”. Lubang pengeluaran telur terletak pada coxae

kaki jalan no:3. Coxae ialah ruas no:1 dari kaki jalan dan kaki renang (Suryadi,

2011).

2.1.3 Habitat dan Penyebaran

Daerah penyebaran alami L. vannamei ialah pantai Lautan Pasifik sebelah

barat Mexiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan dimana suhu air laut sekitar

20 °C sepanjang tahun. Sekarang L. vannamei telah menyebar, karena

diperkenalkan diberbagai belahan dunia karena sifatnya yang relatif mudah

dibudidayakan, termasuk di Indonesia (Suryadi, 2011).

2.2 Teknik Budidaya Pembesaran Udang Vannamei (Litopaneus

vannamei)

2.2.1 Aspek Budidaya

Menurut Suharyadi (2011), salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya

udang adalah pemilihan lokasi. Lahan budidaya selanjutnya akan berpengaru

Page 22: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

terhadap tata letak dan konstruksi kolam yang akan dibuat. Lokasi untuk

mendirikan lahan budidaya udang ditentukan setelah dilakukan studi dan analisis

terhadap data atau informasi tentang topografi tanah, pengairan, ekosistem

(hubungan antara flora dan fauna), dan iklim. Usaha budidaya yang ditunjang

dengan data tersebut mememungkinkan dibuat desain dan rekayasa perkolaman

yang mengarah kepola pengelolaan budidaya udang yang baik.

Lokasi tambak budidaya udang vaname yang dipilih mempunyai

persyaratan antara lain: Lahan mendapat air pasang surut air laut, tinggi pasang

surut yang ideal adalah 1,5-2,5 meter. Pada lokasi yang pasang surut nya dibawah

1 meter maka membutuhkan pompa, selain itu dalam sekitar areal tersebut harus

ada pasokan air tawar untuk menurunkan salinitas air di musim kemarau. Lokasi

yang cocok pada pantai dengan tanah yang memiliki tekstur liat atau liat berpasir,

idealnya terdapat jalur hijau (green belt) yang ditumbuhi hutan mangrove/bakau

dengan panjang minimal 100 meter dari garis pantai. Selanjutnya adalah keadaan

sosial ekonomi mendukung untuk kegiatan budidaya udang, seperti : keamanan

kondusif, asset jalan cukup baik, lokasi mudah mendapatkan sarana produksi

seperti pakan, kapur, obat obatan dan lain – lain (Suharyadi, 2011).

2.2.1.1 Pengolahan Tambak

Dalam budidaya udang vaname terdapat dua wadah yang digunakan untuk

menampung media budidaya, yaitu: kolam dengan konstruksi tanah dan kolam

dengan konstruksi wadah plastik atau beton yang jelas keduanya memiliki fungsi

yang sama yaitu sebagai wadah pemeliharaan. Pada kolam tanah diperlukan

Page 23: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

perlakuan antara lain : Pengangkatan lumpur, Pembalikan tanah, pengapuran,

pengeringan, pemupukan.

Fungsi dari perlakuan tersebut bertujuan untuk mengoksidasi tanah dengan

oksigen dari udara. Menghilangkan racun sisa pemeliharaan, menambah suplai

oksigen pada bakteri aerob untuk merombak dan menguraikan bahan organik

melalui proses nitrifikasi, juga memutus siklus penyakit dan memperbaiki tekstur

tanah. Pada kolam wadah plastik proses budidaya nya tidaklah berbeda, hanya

perlakuan persiapan lahan yang berbeda karena perbedaan wadah budidaya.

Perlakuan nya hanya berupa pengeringan tambak guna keperluan pengukuran

ukuran tambak, membersihkan lokasi tambak dari benda - benda yang dapat

merusak plastik, penjemuran tanah dasar untuk mempermudah pemasangan plastik

dan memperbaiki lapisan yang rusak.

Spesifikasi tambak plastik antara lain: Plastik HDPE/Terpal dengan

ketebalan 0,5 mm, luas tambak sekitar 500 – 1000 m2 dengan kedalaman 80 - 110

cm, dengan sistem pengairan semi close System (Suharyadhi, 2011). Pengisian air

dapat dilakukan dengan menggunakan pompa. pengisian air lebih baik tidak

langsung menginteraksikan udang dengan pasokan air yang disiapkan. Balut

saluran air dengan kain sebagai saringan agar hama tidak masuk saat pengisian air

(USAID,2012). Air yang digunakan adalah air yang diendapkan terlebih dahulu

selama 3-7 hari dalam petakan tandon, air dimasukkan ke dalam tambak secara

bertahap. Ketinggian air tersebut dibiarkan dalam tambak selama 2-3 minggu

sampai kondisi air betul-betul siap ditebari benih udang. tinggi air di petak

pembesaran diupayakan ≥1,0m (Suharyadi, 2011).

Page 24: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

2.2.1.2 Penebaran Benur

Kualitas benur yang ditebar sangat menentukan keberhasilan budidaya

udang, benur yang berkualitas dapat diperoleh dari hatchery yang telah memiliki

sertifikat SPF (Spesific Pathogen Free) sehingga benur yang ditebar dapat tumbuh

dengan baik (Suharyadi, 2011), selain itu perlu dilakukan aklimatisasi benih udang.

Aklimatisasi benih merupakan waktu yang diperlukan bagi benih untuk beradaptasi

dengan lingkungannya yang baru (Romdon, 2010). Menurut Suharyadi (2011)

waktu yang diperlukan untuk aklimatisasi benih udang adalah 30-45 menit.

Selanjutnya dilakukan pengukuran angka kelulushidupan/SR sehabis tebar.

Data jumlah benur yang ditebar dapat diperoleh dari jumlah benur disetiap

kantong benur dikalikan jumlah kantong benur, tetapi data ini kurang akurat karena

memungkinkan terjadinya kematian benur saat transportasi, sehingga perlu

dilakukan perhitungan kembali setelah benur ditebar ditambak, sehingga data yang

diperoleh lebih akurat untuk acuan menentukan jumlah pakan, mengukur SR agar

lebih akurat dengan menggunakan hapa (baby box) yaitu jaring terapung dengan

ukuran tertentu yang dipakai untuk mengukur kelulus hidupan setelah 24 jam tebar.

Hasil dari perhitungan ini dikalikan dengan jumlah kantong benur yang yang

ditebar sehingga diperoleh jumlah populasi udang.

2.2.1.3 Pengelolaan Pakan

Menurut Suharyadi (2011) pakan merupakan komponen penting karena

mempengaruhi pertumbuhan udang dan lingkungan budidaya serta memiliki

dampak fisiologis dan ekonomis. Pada tambak intensif biaya pakan lebih dari 60%

dari keseluruhan biaya operasional. Kelebihan penggunaan pakan akan

Page 25: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

mengakibatkan bahan organic yang mengendap terlalu banyak sehingga

menurunkan kualitas air, demikian juga kekurangan pakan akan berdampak pada

pertumbuhan udang yang tidak maksimal dan dapat menyebabkan kanibal, daya

tahan tubuh turun dan daya tahan terhadap penyakit menurun.

Beberapa pakan yang digunakan di tambak adalah pakan buatan dan pakan

alami. Dalam pengelolaan pakan perlu ditentukan nya kebutuhan pakan selama

masa pemeliharaan dengan cara menentukan Food Conversation Ratio (FCR) yang

diupayakan sekitar 1 - 1,5, menentukan size panen dan target biomasa juga

menentukan survival rate panen. Berikutnya adalah teknik pemberian pakan dengan

acuan pemberian pakan yang cukup sesuai dengan kebutuhan nutrisi udang dan

jumlah yang dibutuhkan. Ada 2 metode pemberian pakan yakni Blind feeding yang

merupakan metode pemberian pakan udang dengan memperkirakan kebutuhan

nutrisi udang tanpa memperhatikan biomasa udang dan Sampling biomass untuk

mengetahui berat udang yang selanjutnya diberi pakan sesuai kebutuhan. Sampling

biomass biasa nya menggunakan jala tebar ukuran mess size disesuaikan dengan

berat udang, menjaga keawetan pakan perlu disimpan dalam gudang yang bersih,

tidak lembap, berfentilasi.

2.2.1.4 Panen

Pemeliharaan udang vaname pada pertumbuhan normal akan mencapai

berat sekitar 17-20 gram setelah berumur 120 hari. Perencanaan waktu panen sudah

ditentukan ketika diawal perencanaan kegiatan budidaya, karena terkait dengan

kebutuhan pakan dan disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan udang, jika udang

yang dipelihara pertumbuhannya normal, maka waktu panen dapat sesuai dengan

Page 26: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

perencanaan awal dan disesuiakan dengan harga dipasar, tetapi jika laju

pertumbuhan udang sangat terlambat, dan jika diteruskan hanya menambah biaya

pakan, maka lebih baik segera dilakukan panen. Teknik panen udang ada 2 yakni

panen selektif dan panen total, panen selektif yakni panen hanya sebagian areal

tambak dan panen total adalah panen keseluruhan biomasa di tambak (Suharyadi,

2011).

2.3 Manajemen Kualitas Air

2.3.1 Parameter Kualitas Air

Kualitas air didefinisikan sebagai kesesuaian air bagi kelangsungan hidup

dan pertumbuhan biota, umum nya ditentukan oleh hanya beberapa parameter

kualitas air saja yang disebut sebagai parameter penentu atau parameter kunci,

sedang lainnya disebut parameter penunjang. Ada tiga jenis parameter kualitas air

yakni parameter fisika, parameter kimia dan parameter biologi (Mahasri, 2013).

Menurut Adiwidjaya (2008), parameter kunci pada budidaya udang vannamei

adalah suhu, salinitas, pH air, alkalinitas, kecerahan, ketinggian air, TOM, oksigen

terlarut, nitrit dan amoniak juga termasuk dalam parameter kunci (Kilawati, 2014).

2.3.1.1 Parameter Fisika

A. Suhu

Salah satu faktor pembatas yang cukup nyata dalam kehidupan udang

ditambakadalah suhu air media pemeliharaan. Seringkali didapatkan udang

mengalami stresdan bahkan mati disebabkan oleh perubahan suhu dengan rentang

perbedaan yangtinggi. Keadaan seperti ini sering terjadi pada tambak dengan

kedalaman kurangdari satu meter. Sebagai contoh musim kemarau dan perbedaan

Page 27: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

suhu yang sangatmencolok antara siang dan malam hari (Suharyadi, 2011). Suhu

suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian dari permukaan laut,

waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman

badan air. Suhu sangat berperan mengendalikan kondisi ekosistem perairan (Putra,

2013).

B. Kecerahan Air

Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan (Putra, 2013). Pada

perairan alami, mengandung berbagai substansi sehingga mempengaruhi penetrasi

sinar matahari ke dalam air. Pewarnaan dari air alami merupakan hasil dari panjang

gelombang sinar yang tak terserap ketika memasuki kolam air. Penurunan

kemampuan air dalam menstransmisikan sinar karena pengaruh bahan tersuspensi

disebut turbiditas.

Partikel-partikel tersuspensi meliputi : partikel-partikel tanah, partikel

bahan organik dan biota renik (plankton yang melayang di dalam air). Dengan

adanya partikel-partikel dan jasad renik tersebut, maka penetrasi cahaya matahari

ke dalam air menjadi terhambat. Dengan kata lain, kecerahan air menjadi rendah.

Kolam pemeliharaan ikan, kekeruhannya banyak disebabkan oleh kelimpahan

plankton, sedang kolam yang banyak pohon akan keruh karena humus, kolam

dengan tanaman merambat akan keruh oleh partikel tanah (Mahasri, 2013).

C. Bau dan Warna

Bau dari air disebabkan oleh bau senyawa atau materi dan gas-gas yang

terkandung didalamnya. Tambak yang mengandung bahan organik tinggi (sisa

pakan, pupuk organik, dll) akan menimbulkan bau busuk yang disebabkan proses

dekomposisi yang menghasilkan gas sulfida dan fosfin serta amonia.

Page 28: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Warna air ditentukan oleh warna senyawa atau bahan yang terlarut dan

melayang-layang di dalam air, apabila kecerahan tinggi dan perairan dangkal,

warna air di tambak dipengaruhi oleh dasar perairan. Sebagai contoh warna air

tambak yang coklat, kekeruhan tinggi dan kecerahan rendah, maka dapat dipastikan

bahwa perairan tersebut mengandung banyak partikel-partikel tanah (Mahasri,

2013).

2.3.1.2 Parameter Kimia

A. Derajat Keasaman (pH)

Tingkat kesaman (pH) tanah banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor

pembentuknya, antara lain bahan organik dan berbagai jenis organisme air yang

mengalami pembusukan, logam berat (besi, timah dan bouksit, dll). Biasanya pH

tanah dasar tambak yang rendah diikuti tingginya kandungan bahan organik tanah

yang terakumulasi dan tidak terjadi oksidasi yang sempurna (Anonim, 1985 dalam

Suharyadi, 2011).

pH tanah yang rendah cenderung dipengaruhi oleh kandungan logam berat

seperti besi, timah dan logam lainnya. pH tanah yang optimal untuk kegiatan

budidaya udang dan ikan berkisar antara 6,5 – 8,0 (Boyd, 1992 dalam Suharyadi,

2011). Meningkatnya suhu, terutama di siang hari, berpengaruh terhadap

bertambahnya nafsu makan udang vaname. Meningkatnya nafsu makan udang

vaname dapat menjadi pemicu meningkatnya pH dan amoniak yang disebabkan

oleh menumpuknya kotoran dan sisa pakan udang (Yusuf, 2014).

B. Oksigen Terlarut (DO)

Page 29: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Jumlah kandungan oksigen (O2) yang terkandung dalam air disebut oksigen

terlarut. Satuan kadar oksigen terlarut adalah ppm (part per million). Kelarutan

oksigen dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya temperatur, salinitas, pH dan

bahan organik. Salinitas semakin tinggi, kelarutan oksigen semakin rendah.

Kelarutan oksigen untuk kebutuhan minimal pada air media pemeliharaan udang

adalah > 3 ppm (Suharyadi, 2011).

C. Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida merupakan zat yang memiliki sifat kelarutan yang tinggi.

Permasalahan pada karbondioksida terjadi apabila air budidaya berasal dari air

tanah, pada padat tebar ikan yang tinggi. Pada konsentrasi tinggi, karbondioksida

menyebabkan ikan kehilangan keseimbangan, menjadi bingung dan mungkin mati.

Kadar CO2 yang optimum untuk budidaya ikan tidak boleh melebihi 25 ppm (Putra,

2013).

D. Salinitas

Salinitas (kadar garam) air media pemeliharaan pada umumnya

berpengaruh tehadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup udang

(Anonim, 1985 dalam Suharyadi, 2011). Udang vaname dapat tumbuh dan

berkembang pada kisaran salinatas 15 – 25 ppt (Anonim, 1985 dan Ahmad, 1991

dalam Suharyadi, 2011), bahkan menurut Adiwidjaya (2008) udang vannamei

mempunyai toleransi cukup luas yaitu antara 0 – 50 ppt. Namun apabila salinitas di

bawah 5 ppt dan di atas 30 ppt biasanya pertumbuhan udang windu relatif lambat,

hal ini terkait dengan proses osmoregulasi dimana akan mengalami gangguan

terutama pada saat udang sedang ganti kulit dan proses metabolisme (Suharyadi,

2011).

Page 30: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

E. Amonia (NH3)

Kandungan ammonia dalam air media pemeliharaan merupakan hasil

perombakan dari senyawa-senyawa nitrogen organik oleh bakteri atau dampak dari

penambahan pupuk yang berlebihan. Senyawa ini sangat beracun bagi organisme

perairan walaupun dalam konsentrasi yang rendah. Konsentrasi amonia yang

mampu ditolerir untuk kehidupan udang dewasa < 0,3 ppm (Ahmad, 1991 dan

Boyd, 1989 dalam Suharyadi, 2011), dan ukuran benih < 0,1 ppm (Suharyadi,

2011).

F. Nitrit dan Nitrat (NO2- dan NO3-)

Kandungan nitrit yang tinggi didalam perairan sangat berbahaya bagi udang

dan ikan, karena nitrit dalam darah mengoksidasi haemoglobin menjadi

metahaemoglobin yang tidak mampu mengedarkan oksigen, kandungan nitrit

sebaiknya lebih kecil dari 0,3 ppm. Kadar oksigen terlarut dalam air merupakan

faktor pembatas dan sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses

nitrifikasi. Pada salinitas di atas 20 ppt, batas ambang aman nitrit adalah < .2 ppm

(Suharyadi, 2011).

Nitrat (NO3-) adalah ion – ion organik alami, yang merupakan bagian dari

siklus nitrogen. Nitrat dibentuk dari asam nitrit yang berasal dari ammonia melalui

proses oksidasi katalistik. Nitrat pada konsentrasi tinggi bersama – sama dengan

phosphor akan menyebabkan algae blooming sehingga menyebabkan air menjadi

berwarna hijau ( green-colored water ) dan penyebab eutrofikasi. (Manampiring,

2009).

Page 31: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

2.3.1.3 Parameter Biologi

Macam macam parameter biologi antara lain macroinvertebrates, bacteria,

phytoplankton, shellfish, tanaman air atau dasar perairan (Poe, 2000). Bakteri

seperti Escherichia coli (E. coli) dan fecal coliform diukur sebagai Indikator bakteri

lebih berbahaya. Tinggi jumlah jenis ini mungkin menunjukkan adanya bakteri lain

yang menyebabkan penyakit. organisme yang berukuran besar (makro) cukup

untuk dilihat dengan mata telanjang dan kurangnya invertebrata bentik mengacu

bagian bawah jalur air.

Contoh makro invertebrata bentik termasuk serangga dalam bentuk larva

atau nimfa, udang karang, kerang, siput, dan cacing. Sebagian besar hidup atau

sebagian besar siklus hidupnya melekat pada batu, kayu, dan tanaman. Itu Prinsip

dasar di balik studi makroinvertebrata adalah bahwa beberapa lebih sensitif

terhadap polusi daripada yang lain. Jika Situs aliran dihuni oleh organisme yang

dapat mentolerir polusi dan lebih pollutionsensitive organisme yang hilang, polusi

yang Masalah mungkin (Poe, 2000).

2.3.2 Manajemen Kualitas Air Selama Pemeliharaan

Selama pemeliharaan perlu dilakukan Pengelolaan media air, menurut

Suharyadi (2011) pengelolaan media air meliputi: Aplikasi Probiotik yang di

implikasikan melalui pakan maupun lingkungan yang bertujuan untuk memperkuat

daya tahan tubuh udang dan atau memperbaiki kualitas tambak. Jenis bakteri yang

digunakan dalam pemberian probiotik adalah bakteri pengurai amoniak antara lain

: Bacillus coagulans, Bacillus megateriun, Bacillus plymyxsa, Bacillus flurenzi,

Pseudomona:s aurogeunosa. Dan Pengurai Nitrit antara lain: Nitrosomonas sp.,

Page 32: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Nitrosobacter sp., Nitrosococcus sp., (H2S) antara lain: Desulfucoccus sp.,

Desulfotovibrio sp.

Mengganti media air tambak ketika air telah jenuh akibat banyak nya

plankton yang mati, sisa pakan dan bahan organic yang biasa terjadi ketika

memasuki hari ke 40 pelaksanaan budidaya. Jumlah air yang diganti sekitar 5 – 20

% tergantung tingkat kejenuhan air tambak. Untuk membuang endapan dasar

kolam dilakukan penyiponan (Suharyadi, 2011).

2.4 Permasalahan pada Budidaya Pembesaran Udang Vanname

Di alam udang dapat terserang berbagai penyakit, tidak jauh berbeda pula

dalam tambak budidaya, kesehatan udang sering terancam oleh berbagai penyakit

yang biasa menyerang. Meski udang vanname (Litopaneus vannamei) merupakan

solusi pemerintah untuk mengganti komoditas udang windu (Penaeus monodon)

yang rentan dengan penyakit karena kekuatan daya tahan tubuhnya (Kepmen,

2001), nyata nya sekarang udang vanname pun juga rentan terhadap penyakit dan

menyebabkan kegagalan panen (Subyakto dkk., 2009).

Penyakit yang biasa menyerang pada budidaya pembesaran udang

dikelompokan menjadi : penyakit viral, penyakit bakterial, penyakit penempel

(fouling diseases) dan penyakit karena faktor nutrisi. Selain itu, kegagalan panen

udang disebabkan juga oleh serangan hama yang masuk kedalam tambak, baik itu

hama predato, hama kompetitor dan hama perusak (Herlina, 2004).

Page 33: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

2.4.1 Penyakit Udang

Faktor – faktor yang menyebabkan penyakit antara lain : musim persediaan

benur, persiapan tambak, pengisian dan persiapan air tambak, kualitas benur dan

screening, manajemen kualitas air, manajemen dasar tambak, manajemen pakan

dan penaganan penyakit (MPEDA/NACA, 2003). Macam - macam penyakit viral

antara lain IHHNV (Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus),

TSV (Taura Syndrome Virus), WSSV (White Spot Syndrome virus), YHV (Yellow

Head Virus), HPV (Hepatopancreatic Parvovirus), MBV (Monodon Baculovirus),

IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus), PvNV / Nodavirus (Penaeus vannamei

Nodavirus), BMN (Baculoviral Midgut gland necrosis), LPV (Lymphoidal Parvo-

like Virus), LOVV (Lymphoid Organ Vaccuolization Virus), LOSV (Lymphoid

Organ Spheroid Virus), REO (REO III dan REO IV), RPS (Rhabdovirus of Penaid

Shrimp), MoV (Moyrillyan Virus), BP (Baculovirus Penaid), IRDO (Shrimp

Iridovirus) (Kilawati, 2014). Penyakit bakterial di dominasi oleh bakteri dari genus

vibrio antara lain penyakit Kunang – kunang (Luminous), Nekrosis, dan Bacterial

White Spot (Herlina,2004).

2.4.2 Hama dalam Budidaya Udang

Hama menurut Herlina (2004) adalah organisme pengganggu yang dapat

mempercepat berkurangnya jumlah udang yang dipelihara dalam waktu singkat.

Secara umum hama dikategorikan kedalam 3 kategori: Hama predator yang

merupakan golongan pemangsa, dapat langsung memangsa udang dalam jumlah

banyak contoh nya ikan kakap, kepiting, bangsa burung, bangsa ular. Hama

kompetitor yaitu golongan pesaing, adanya hama ini menjadi pesaing dalam hidup

Page 34: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

udang baik dalam hal makanan, tempat maupun oksigen contohnya siput, ikan

mujair, udang kecil dan ikan belanak. Hama perusak merupakan golongan

pengganggu, kehadiran hama ini merusak dasar tambak, pematang, saluran dan

pintu air seehingga menyebabkan kebocoran dalam tambak, contoh hama jenis ini

kepiting dan belut.

Page 35: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

III PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Tambak Udang

Vannamei Blok B1 Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB)

Karawang, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan pada 12 Januari 2015

sampai dengan 12 Februari 2015.

3.2 Metode Kerja

Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah metode

deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu

objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2011).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam Praktek Kerja Lapangan ini diperoleh dari

pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari

beberapa cara pengambilan.

3.3.1 Data Primer

Merupakan sumberdata penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli. Sumber penelitian primer diperoleh untuk menjawab pertanyaan

Page 36: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

penelitian. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data primer,

yaitu : metode survei dan metode observasi (Sangaji dan Sopiah, 2010).

A. Observasi

Metode observasi adalah cara untuk memperoleh data primer dengan

pengamatan secara langsung, sehingga memungkinkan untuk melakukan

pengamatan terhadap obyek secara jelas (Hair e.t al., 1995). Metode observasi juga

merupakan proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda), atau

kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi (Sangadji dan

Sopiah, 2010). Observasi dalam Praktek Kerja Lapang ini dilakukan terhadap

berbagai hal yang terkait dengan manajemen kualitas air budidaya pembesaran

udang mulai dari aspek sarana dan prasarana sampai aspek biologi.

B. Wawancara

Wawancara merupakan cara mengumpulkan data dengan cara tanya jawab

sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan. Dalam

wawancara memerlukan komunikasi yang baik dan lancar antara penanya dengan

subyek sehingga pada akhirnya bisa didapatkan data yang dapat dipertanggung

jawabkan secara keseluruhan (Nazir, 2011).

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei

yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek. Teknik wawancara

dilakukan jika pewawancara memerlukan komunikasi atau hubungan dengan

responden. Teknik wawancara dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu melalui tatap

muka atau melalui telepon (Sangadji dan Sopiah, 2010). Wawancara dalam PKL

ini dilakukan dengan cara tanya jawab dengan petugas mengenai latar belakang

Page 37: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

berdirinya usaha pembesaran, struktur organisasi, kegiatan dan obyek-obyek yang

bersangkutan selama proses pemantauan kualitas air pembesaran udang vanname.

C. Partisipasi Aktif

Partisipasi aktif adalah keterlibatan dalam suatu kegiatan yang dilakukan

secara langsung di lapangan (Nazir, 2011). Partisipasi aktif dilakukan dengan

mengikuti secara langsung beberapa kegiatan yang dilakukan di lapangan

berhubungan dengan pembesaran rajungan dari aspek sarana dan prasarana sampai

pada aspek biologi udang vanname yaitu meliputi persiapan sarana dan prasarana,

juga pengontrolan kualitas air.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari semua literatur (bukan dari

responden) serta dokumen– dokumen yang mempunyai relevansi dengan tujuan

studi ini (Azwar, 1998). Data sekunder dapat berupa data internal dan data

eksternal. Data internal adalah data yang berisi dokumen-dokumen akuntansi dan

operasi yang dikumpulkan, dicatat, dan disimpan dalam suatu organisasi.

Sementara data eksternal adalah data yang umumnya disusun oleh suatu entitas

selain subyek dari organisasi yang bersangkutan (Sangadji dan Sopiah, 2010).

Page 38: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang

4.1.1 Sejarah Perkembangan BLUPBB Karawang

Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang

semula bernama Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat (PP-TIR) sesuai KEPPRES No.

18 Tahun 1984. Tujuan pembentukan PP-TIR adalah untuk mewujudkan kawasan

percontohan usaha budidaya udang yang maju, ramah lingkungan dan

berkelanjutan guna memandu pengembangan usaha budidaya udang nasional.

Seiring dengan perkembangan waktu dan bergulirnya Reformasi 1998,

manajemen Tambak Pandu TIR ikut mengalami imbas negatif yang mengakibatkan

terhentinya kegiatan operasional. Hal ini diakibatkan oleh adanya penjarahan aset

dan pengkaplingan lahan.

Pada tanggal 5 Juni 2002, PP-TIR diserahterimakan oleh Sekretariat Negara

RI kepada Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai Departemen Teknis dengan

tujuan membentuk wadah percontohan dan pendampingan teknologi perikanan

budidaya.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya No.

11/DPB.0/I/2006 tentang penunjukan Kepala Unit Tambak Pandu Karawang, eks

PP-TIR berubah nama menjadi Satker Pengembangan Kawasan Tambak Pandu

Karawang (TPK).

Memasuki Tahun 2009, unit kerja ini ditetapkan menjadi Balai Layanan

Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang sebagai Unit Pelaksana

Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya berdasarkan Kepmen No.

Page 39: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

PER.07/MEN/2009 tanggal 13 Maret 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya.

4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dari Balai Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB)

Karawang adalah melaksanakan pengembangan usaha produksi perikanan

budidaya melalui pola pengembangan etalase dan inkubator usaha perikanan

budidaya.

Balai Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang memiliki

sepuluh fungsi, antara lain sebagai berikut : (1) Penyusunan rencana, program, dan

evaluasi di bidang perekayasaan usaha produksi perikanan budidaya air tawar,

budidaya air payau, dan budidaya laut, (2) Perekayasaan segmentasi dan analisis

kelayakan skala usaha pembenihan, pendederan, pembesaran usaha produksi

perikanan budidaya, (3) Percontohan usaha produksi dengan penerapan

sertifikasi sistim mutu budidaya perikanan, (4) Penerapan tata kelola kawasan

usaha, analisa jenis, dan tata guna faktor-faktor produksi , (5) Rancang bangun dan

analisis sarana mekanisasi usaha produksi perikanan budidaya, (6) Pelayanan

sarana produksi hasil produksi satuan kerja, Pelaksanaan rancang bangun

kontruksi, peralatan dan mesin sarana budidaya, serta analisa laboratorium, (7)

Pelaksanaan diseminasi dan pendampingan usaha produksi perikanan

budidaya, (8) Pelayanan akses kemitraan usaha budidaya dan jasa informasi

usaha/perpustakaan, (9) Penyelenggaraan lembaga sertifikasi sistim mutu usaha

produksi perikanan, budidaya, (10) Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga.

Page 40: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

4.1.3 Visi dan Misi

Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang

mempunyai visi yaitu “Menjadikan BLUPPB Karawang sebagai pusat

pengembangan usaha perikanan budidaya yang terkemuka”.

Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang

memiliki misi yaitu “Meningkatkan produktivitas dan kualitas usaha produksi

perikanan budidaya yang berdaya saing, ramah lingkungan dan berkelanjutan”.

4.1.4 Letak Geografis dan Topografi

Luas kawasan BLUPPB sekitar 390 Ha yang terdiri dari lahan balai seluas

238 Ha, tambak atau kolam inti seluas 100 Ha, lahan plasma 152 Ha, serta

mempunyai kawasan penyangga, fasilitas perumahan dan kantor.

Secara geografis BLUPPB Karawang berbatasan dengan wilayah: 1)

Sebelah Utara berbatasan dengan Pantai Utara Jawa; 2) Sebelah Selatan berbatasan

dengan Dusun Cimunclak; 3) Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Ciwadas;

dan 4) Sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Cipucuk dan Cikatet.

4.1.5 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:

PER.07/MEN/2009 struktur organisasi dan tata kerja BLUPPB Karawang terdiri

dari Kepala Balai, Seksi Teknik Usaha Produksi, Seksi Sarana Teknik, Seksi

Pelayanan Teknik, Sub bagian Tata Usaha dan Kelompok Fungsional.

1. Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan

administrasi keuangan, barang kekayaan milik negara, administrasi

kepegawaian dan jabatan fungsional, persuratan, kearsipan, perlengkapan,

Page 41: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

rumah tamgga dan jasa informasi usaha atau perpustakaan serta pelaporan

BLUPPB.

2. Seksi Teknik Usaha Produksi mempunyai tugas melakukan rekayasa

segmentasi dan analisis kelayakan usaha pembenihan, pendederan dan

pembesaran usaha produksi perikanan budidaya serta percontohan usaha

produksi dengan penerapan sertifikasi sistem mutu budidaya perikanan.

3. Seksi Sarana Teknik mempunyai tugas melakukan penerapan tata kelola

kawasan usaha, analis jenis dan tata guna faktor-faktor produksi perikanan

budidaya, pelayanan sarana produksi hasil produksi satuan kerja serta

melaksanakan rancang bangun konstruksi, peralatan dan mesin sarana

budidaya.

4. Seksi Pelayanan Teknik mempunyai tugas melakukan diseminasi,

pendampingan, pelayanan akses kemitraan dan analisa laboratorium usaha

produksi perikanan budidaya serta penyelenggara lembaga sertifikasi sistem

mutu usaha produksi perikanan budidaya.

5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

perekayasaan, pengujian, penerapan dan bimbingan penerapan standar atau

sertifikasi sistem mutu usaha produksi perikanan budidaya, pengendalian

hama dan penyakit ikan, pengawasan perbenihan dan pembudidayaan dan

penyuluhan serta kegiatan lain yang sesuai dengan tugas masing-masing

jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Susunan struktur organisasi pada Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan

(BLUPPB) Karawang dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 42: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

4.1.6 Tenaga Kerja

Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang

mempunyai pegawai sejumlah 124 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil

(PNS), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), PNS Penyuluh dan Pegawai Kontrak

atau Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Komposisi pegawai berdasarkan status

kepegawaian dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian

No. Status Jumlah (Orang)

1. PNS 84

2. CPNS 7

3. PNS Penyuluh 2

4. Tenaga Kerja Kontrak 31

Jumlah 124

(Sumber : BLUPPB Karawang, 2014)

Berdasarkan tingkat pendidikannya, dalam Balai Layanan Usaha Produksi

Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang terdapat berbagai tingkat pendidikan

yang dimiliki setiap karyawan antara lain Doktor, Master, Sarjana, Diploma,

Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Dasar (SD). Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Pegawai Berdasarkan Pendidikan

No. Status SD SMP SMA DIII S1 S2 S3 Jumlah

(Orang)

1. PNS 11 2 38 3 22 7 1 84

2. CPNS 3 1 3 - - - - 7

3. PNS

Penyuluh

- - 1 - 1 - - 2

4. TKK 11 - 12 5 3 - - 31

Jumlah 25 3 54 8 26 7 1 124

(Sumber: BLUPPB Karawang, 2014)

Page 43: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

4.2 Sarana dan Prasarana

4.2.1 Sarana

A. Kolam Budidaya

Kolam yang terdapat di BLUPPB Karawang berjumlah 511 buah yang

terdiri dari kolam untuk kegiatan budidaya berbagai macam jenis komoditas ikan

budidaya, baik budidaya air tawar, air payau dan air laut. Untuk budidaya air tawar

terdapat beberapa komoditas yaitu ikan lele, ikan mas, ikan nila, ikan patin dan ikan

sidat. Sedangkan komoditas air payau yang dibudidayakan antara lain ikan

bandeng, udang vannamei, udang windu dan kepiting soka. Komoditas air laut yang

dibudidayakan yaitu ikan kerapu, ikan kakap dan ikan bawal.

Kolam tersebut hampir seluruhnya berbentuk persegi panjang dengan

konstruksi tanah dan hanya beberapa yang berkonstruksi beton. Sistem budidaya

yang digunakan juga berbeda–beda tergantung spesiesnya, ada yang menggunakan

kolam terpal, bioflock dan lain–lain.

B. Air

Air yang digunakan di BLUPPB Karawang selama kegiatan operasional

budidaya berasal dari sumur bor, Sungai Ciwadas, Sungai Cimunclak dan air laut.

Untuk kegiatan budidaya air laut, air yang digunakan langsung dari laut yang

sebelumnya diletakkan dalam tandon. Budidaya air payau menggunakan air yang

digunakan berasal dari Bak Campur Air (BCA) dimana pada bak tersebut air dari

laut dicampur dengan air yang berasal dari sungai Ciwadas dan Cimunclak.

Sedangkan untuk budidaya air tawar, air yang digunakan berasal dari Sungai

Ciwadas, Sungai Cimunclak dan sumur bor yang diproses pada kolam tandon

sebelum digunakan.

Page 44: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

4.2.2 Prasarana

A. Bangunan

Bangunan yang terdapat di BLUPPB Karawang berfungsi untuk

memperlancar kegiatan administratif dan kegiatan operasional balai. Jumlah

keseluruhan bangunan yang terdapat pada BLUPPB adalah 90 buah. Keseluruhan

bangunan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Jenis Bangunan beserta Jumlah pada BLUPPB Karawang

No Jenis Bangunan Jumlah No Jenis Bangunan Jumlah

1 Kantor Utama 1 12 Lab. Plankton 1

2 Aula 1 13 Cold Storage 1

3 Kantor 1 14 Gudang Persediaan 1

4 Perpustakaan 1 15 Pabrik Pakan 1

5 Bengkel 1 16 Kantin 1

6 Asrama 1 17 GOR 1

7 Perumahan Pegawai 68 18 Garasi 1

8 Guest House 4 19 Ruang Genset 1

9 Lab. Kualitas Air 1 20 Gardu Listrik 2

10 Lab. Nutri dan Pakan 1 21 Pos Satpam 1

11 Lab. Bakteri dan Parasit 1 22 Masjid 1

(Sumber : BLUPPB Karawang, 2014)

B. Tenaga Listrik

Sumber tenaga listrik di BLUPPB Karawang berasal dari Perusahaan Listrik

Negara (PLN) dan genset. Pasokan listrik dari PLN ada dua gardu, gardu pertama

dengan daya 690 kVA digunakan untuk kegiatan operasional budidaya dan gardu

kedua memiliki daya 415 kVA digunakan untuk memenuhi kebutuhan asrama,

kantor, laboratorium dan cold storage. Bila terjadi pemadaman yang dilakukan

PLN, terdapat dua buah genset dengan daya 500 kVA dan 350 kVA sebagai

pensuplai listrik untuk seluruh kegiatan yang terdapat pada BLUPPB Karawang.

Page 45: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

C. Transportasi

Kondisi jalan yang terdapat di sekitar BLUPPB Karawang berupa jalan raya

beraspal dengan lebar sekitar empat meter sedangkan untuk jalan menuju

pertambakan masih dengan kondisi tanah berkerikil. Jarak lokasi dari jalan raya

menuju pusat kota sekitar 20 km yang dapat dicapai dengan kendaraan umum baik

roda dua maupun roda empat. Data fasilitas kendaraan di BLUPPB Karawang dapat

dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Fasilitas Kendaraan di BLUPPB Karawang

No Jenis Kendaraan Jumlah Keterangan

A Kendaraan Roda Dua :

1 Motor 20 Baik

B Kendaraan Roda Tiga :

2 Motor Kaisar 3 Baik

C Kendaraan Roda 4 dan Lebih

3 Mobil Dinas 8 Baik

4 Mobil Box 1 Baik

5 Truk 1 Baik

6 Dumper Truk 1 Baik

7 Pick up 2 Baik

8 Eskavator 10 Baik

(Sumber : BLUPPB Karawang, 2014)

D. Komunikasi

Alat komunikasi yang terdapat di BLUPPB Karawang meliputi telepon,

surat-menyurat, mesin fax, email dan jejaring sosial. Alat komunikasi ini digunakan

untuk hubungan komunikasi dinas antara pihak BLUPPB dengan dinas yang lain

dan juga dengan masyarakat baik untuk keperluan pelayanan maupun pemasaran.

E. Saung Jaga Tambak

Merupakan tempat beristirahat bagi teknisi tambak beserta tukang yang

bekerja di Tambak Blok B1, selain digunakan sebagai tempat peristiratan saung

Page 46: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

juga digunakan sebagai tempat kesekretariatan tambak blok B1, penyimpanan

peralatan, bahan - bahan campuran pakan dan penyimpanan pakan udang.

F. Tambak udang blok B1

Total luas blok B1 adalah 0,5 Ha dengan 9 petak tambak dengan luas

masing masing memiliki luas 5000 m2. 2 petak tambak diantaranya digunakan

sebagai tandon air. 8 lainnya dimanfaatkan sebagai tambak budidaya udang

vannamei. Model tambak menggunakan model tambak berplastik, petak nomor 06,

08, 14, 16, 18 dan 20 menggunakan plastik mulsar dan petak tambak 10 dan 12

menggunakan plastik HDPE.

4.3 Teknik Pembesaran Udang Vannamei

Teknik Pembesaran Udang Vanname yang digunakan oleh Tambak Intensif

Udang Vanname (Litopenaeus vanname) Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan

Budidaya (BLUPPB) Karawang blok B1 meliputi Pengolahan Lahan, Pengisian

Air, Penebaran Benur, Manajemen Pakan, dan Panen.

4.3.1 Aspek Budidaya

4.3.1.1 Pengolahan Tambak

Dalam Tambak Intensif Udang Vannamei (Litopenaeus vanname) terdapat

dua macam tipe tambak yakni tambak dengan menggunakan plastik mulsar dan

HDPE. Pada tambak yang dilapisi plastik mulsar langkah persiapan nya antara lain:

pengeringan tanah sampai retak, lama pengeringan bergantung sinar matahari

karena semakin panas terik matahari semakin cepat kering nya, setelah tanah kering

dilakukan pengangkatan tanah dasar +/- 5cm dengan menggunakan cangkul,

disusul penyemprotan tambak dengan menggunakan HCL 1 ppm, lalu dilakukan

Page 47: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

pengapuran, setelah semua langkah dilakukan kemudian dilakukan pemasangan

plastik mulsar pada pematang dan pemasangan kincir.

Pada Tambak yang dilapisi plastic HDPE langkah prosedur nya tidak terlalu

berbeda, hanya setelah pemasangan plastic HDPE dilakukan penyedotan udara

untuk menghindari adanya rongga udara didalam plastik.

Baik Tambak berplastik mulsar maupun HDPE diberi perlakuan yang sama

dalam pengisian Air. Awal pengisian air sedalam 20cm dengan penambahan

aplikasi kaporit dengan dosis 100 ppm/tambak kemudian air ditambah lagi sampai

pada ketinggian 120cm. ditambah kaporit 30 ppm, detasin 1 ppm, kuprit sulfat 1

ppm, pemupukan ZA/Urea, pemberian saponin, probiotik, fermentasi.

Kombinasi pakan tinggi protein dengan sistem produksi intensif

menyebabkan dikeluarkannya nutrien dalam jumlah yang besar selama masa

pembesaran. Akumulasi dari nutrien ini dapat menyebabkan perairan tambak usang

menjadi eutropic. Untuk membatasi konsentrasi nutrien dalam tambak pembesaran

digunakan kapur baik pada masa persiapan tambak maupun pembesaran(Hung,

2013). Air diambil dari tambak yang disiapkan sebagai tempat penampungan air.

Sumber air merupakan air laut dan air sungai yang diambil dengan diesel raksasa.

Air yang sudah tertampung diberi perlakuan kaporit.

4.3.1.2 Penebaran Benur

Benur yang digunakan oleh Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan

Budidaya Karawang menggunakan didatangkan dari banten lengkapnya di STP

Anyer umur PL 10. Untuk tiap tambak yang menggunakan Plastik HDPE ditebar

benur dengan kepadatan 100 ekor/m2 atau sama dengan 500.000 Benur udang dan

Page 48: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

untuk tiap tambak yang menggunakan plastik mulsar ditebar benur dengan

kepadatan 80 ekor/m2 400.000 benur udang. Penebaran benur udang antara 20-50

ekor/m2 menunjukkan bahwa sistem produksi adalah tambak intensif (Hung, 2013).

4.3.1.3 Manajemen Pakan

Tambak Intensif Pembesaran Udang Vanname di Balai Layanan Usaha

Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang memberlakukan Manajemen

Pakan dan Manajemen Kualitas Air. Pakan yang digunakan adalah pelet.

Manajemen Pakan udang diberi pakan pada awal tebar menggunakan metode blind

feeding (Suharyadi, 2011) adalah 2–3Kg/100.000 benur udang. selanjutnya umur 1

– 20 hari diberi pakan 6% dari berat tubuh dengan frekuensi 3 kali sehari, umur 21

– 40 hari diberi pakan 3 - 4% dengan frekuensi 4 kali sehari, dan umur 41 hari

sampai panen diberi pakan 2% dari berat tubuh dengan frekuensi 5 kali sehari.

Pengamatan nafsu makan udang dengan menggunakan ancu. Tiap ancu yang habis

maka pakan udang ditambah 1 Kg. Tiap 10 hari mulai DOC 40 dilakukan sampling

untuk mengetahui populasi, berat rata-rata, size udang, biomass dan kebutuhan

pakan yang akan diberikan. Menurut Suharyadi (2011) sampling bisa dilakukan

sejak DOC 30.

4.3.1.4 Panen

Panen dilakukan lazim nya saat udang mencapai ukuran konsumsi dalam

DOC 120 hari (Suharyadi, 2011), namun dapat pula dilakukan panen dini akibat

serangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Panen dilakukan secara

dini dan total tergantung keadaan udang.

Page 49: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Panen dini diterapkan pada tambak udang blok B1 nomor 16 dan 18 meski

masih DOC 40 dan nomor 14 pada DOC 54 dikarenakan serangan penyakit white

spot. Panen dini merupakan langkah yang diambil petani udang untuk mencegah

kerugian yang lebih besar akibat penyakit yang menyerang(Turnbull, 2005).

Panen parsial dilakukan pada pagi hari untuk menghindari udang molting

dan DO rendah(WWF, 2014). Udang telah mencapai usia(DOC) 60 dengan berat

rata-rata 6-8 gram dipanen sebesar 20-30% dari jumlah udang, hasil panen sebesar

0.7 Ton, panen parsial berikutnya pada usia(DOC) 70 dengan berat rata-rata 10

gram dan hasil panen 1,5 Ton.

Panen total tambak udang BLUPPB karawang blok B1 dilakukan di DOC

110 saat mencapai ukuran konsumsi. Panen udang di tambak udang pada siklus

sebelumnya mendapatkan hasil 5 Ton. Pada tambak pembesaran udang di Viet Nam

khususnya daerah Viet Nam tengah dilakukan panen di usia udang (DOC) 80-100

dengan berat rata-rata 10-12 gram (Hung, 2013). Proses panen dini dapat dilihat

pada Gambar 4.1

Gambar 4.1. Proses Panen Dini

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 50: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

4.4 Manajemen Kualitas Air

Kebijakan Baru Balai Layanan Usaha Perikanan Budidaya (BLUPB)

Karawang dalam Manajemen Kualitas Air Tambak yaitu dengan pengukuran

bergilir Parameter Kualitas air Tambak 1x perminggu. Parameter yang diukur

antara lain parameter fisika, kimia dan biologi. Dan untuk tiap – tiap blok tambak

menggunakan perlakuan yang berbeda – beda tergantung kebijakan dari teknisi

yang bertanggung jawab pada setiap Blok Tambak.

4.4.1 Parameter Kualitas Air

Pengamatan Parameter Kualitas Air dilakukan di Laboratorium Balai

Layanan Usaha Perikanan Budidaya (BLUPB) Karawang, Pengamatan dilakukan

seminggu sekali mengikuti kebijakan dari balai. Pengamatan Parameter Kualitas

Air yang dilakukan meliputi Parameter Kimia dan Parameter Biologi. Langkah –

langkah pemeriksaan parameter yakni terlebih dahulu menyiapkan sampel air

dalam botol dan diserahkan kepada petugas operator laboratorium untuk di data,

selanjutnya diperiksa di laboratorium kualitas air dan laboratorium mikrobiologi.

4.4.1.1 Parameter Fisika

Parameter Fisika dilakukan lokasi tambak langsung, Pengamatan Suhu

dilakukan dengan menggunakan Thermometer, untuk kecerahan air menggunakan

secci disk dan warna air dilakukan dengan pengamatan langsung warna permukaan

air. Grafik pengamatan suhu dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Page 51: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Gambar 4.2. Grafik Pengamatan Suhu

Pengamatan suhu dilakukan pada sore hari pada pukul 16.00 WIB dan

malam hari pada pukul 20.00 WIB. Pada pengamatan suhu rata – rata yang didapat

tiap hari nya adalah 28,0-31,0°C. Menurut MPEDA/NACA(2003) indikator suhu

yang normal berkisar 28-32°C. Meningkatnya suhu air, terutama di siang hari,

berpengaruh terhadap bertambahnya nafsu makan udang vaname. Meningkatnya

nafsu makan udang vaname dapat menjadi pemicu meningkatnya pH dan amoniak

yang disebabkan oleh menumpuknya kotoran dan sisa pakan udang (Yusuf, 2014).

Pengamatan kecerahan air dilakukan pada Siang hari pukul 13.00 WIB.

Didapatkan rata – rata pengamatan kecerahan air 20-25 cm tiap hari nya

MPEDA/NACA (2003) menyarankan untuk mengukur kecerahan di pagi hari

antara jam 8-10 dan kecerahan yang baik berkisar 30-45 cm. Grafik pengamatan

kecerahan air dapat dilihat pada Gambar 4.3.

24262830

Minggu1

Minggu2

Minggu3

Minggu4D

era

jat

suh

u ̊C

Waktu pengukuran

Grafik Pengamatan Suhu

B1 06

B1 08

B1 10

B1 12

Page 52: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Gambar 4.3. Grafik Pengamatan Kecerahan Air

Warna air menentukan perlakuan yang akan diterima perairan tambak tiap

hari nya. Menurut MPEDA/NACA (2003) green water memiliki produktifitas yang

lebih baik dan lebih stabil dari serangan penyakit. Dan kolam yang memiliki warna

benthic warna yang telah mati beresiko menurunkan produktifitas dan mudah

terserang penyakit

4.4.1.2 Parameter Kimia

Pengamatan parameter kimia dilakukan di laboratorium kualitas air,

pengamatan meliputi parameter pH, HCO3, CO3, Salinitas, Amoniak, Nitrat, dan

Total Organik mater (TOM) air. Sebelum adanya kebijakan pengukuran seminggu

sekali, pengamatan pH dan DO dilakukan tiap hari untuk mengetahui fluktuasi yang

terjadi dilapangan. Dalam pengamatan tiap minggu nya, Parameter pH diukur

dengan menggunakan pH meter, Amoniak dan Nitrat menggunakan

spectofotometer, salinitas menggunakan refractometer. HCO3, CO3 dan Alkalinitas

menggunakan tes alkali. Total Organic Mater menggunakan tes TOM.

0102030

Minggu1

Minngu2

Minggu3

Minggu4

Ke

cera

han

dal

am c

m

Waktu pengukuran

Grafik Pengamatan Kecerahan Air

B1 06

B1 08

B1 10

B1 12

Page 53: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Gambar 4.4. Grafik Pengamatan pH

Cara mengukur pH dengan langsung mencelupkan elektroda kedalam botol

sampel, tunggu beberapa detik untuk mendapatkan hitungan final nya. Dengan 5x

pengamatan didapatkan pH tambak berkisar 7,02-7,96. Angka ini termasuk normal

mengingat batas pH untuk udang bertahan hidup adalah 6,5-8,5 (MPEDA/NACA,

2003).

6,57

7,58

8,5p

H

Waktu pengukuran

Grafik Pengamatan pH

B1 06

B1 08

B1 10

B1 12

010203040

Salin

itas

Waktu pengukuran

Grafik Pengamatan Salinitas

B1 06

B1 08

B1 10

B1 12

Page 54: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Gambar 4.5. Grafik Pengamatan Salinitas

Pengukuran salinitas dengan menggunakan refraktometer, nilai salinitas air

dipengaruhi oleh curah hujan, sebab volume air yang bertambah dapat menurunkan

salinitas. Dari 5x pengamatan didapatkan nilai rata – rata 25 ppt. Menurut

Adiwidjaya (2008) batas toleransi salinitas pada udang adalah 50 ppt, dan salinitas

untuk tumbuh kembang maksimal udang antara lain 5-30 ppt (Suharyadi, 2011).

Gambar 4.6. Grafik Pengamatan DO

Pengukuran DO menggunakan DO meter, waktu pemantauan antara sore

dan malam hari saat terjadi fluktuasi DO. Pemantauan fluktuasi DO pada petak

nomer 6 sampai 12 pada minggu stabil antara 6-8 ppm. Menurut suharyadi (2011)

DO pada perairan tambak minimum 3 ppm.

Amoniak dan Nitrit diukur dengan menggunakan spectofotometer. Bila

sampel air keruh disaring terlebih dahulu. Untuk mempersingkat waktu, digunakan

sentrifudge untuk memisahkan kotoran dengan sampel air. Masukkan 10 ml sampel

air kedalam kuvet, tambahkan 0,4 ml larutan pewarna dan kocok. Kuvet diperiksa

0

5

10

Minggu1

Minggu2

Minggu3

Minggu4

Dis

olv

ed

oxy

gen

Waktu pengamatan

Grafik Pengamatan DO

B1 06

B1 08

B1 10

B1 12

Page 55: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

dalam spectofotometer, nilai yang tertera pada spectofotometer merupanakan

kandungan nitrit sampel.

Gambar 4.7. Grafik Pengamatan Nitrit

Nilai fluktuasi nitrit dari tambak udang vannamei, nilai minggu pertama rata

– rata 0,3ppm. Kemudian minggu berikutnya petak tambak nomor 12 naik hingga

8 ppm. Diminggu ketiga petak tambak nomor 8 dan 10 naik menjadi 17 ppm.

Minggu keempat petak 10 dan 12 kembali normal namun petak 6 dan 8 masih

belum normal yaitu kisaran 12 ppm. Minggu kelima semua petak kembali tidak

stabil dan yang paling parah terdapat pada petak 12 dengan nilai 44 ppm.

Kandungan nitrit yang tinggi didalam perairan sangat berbahaya bagi udang dan

ikan, karena nitrit dalam darah mengoksidasi haemoglobin menjadi

metahaemoglobin yang tidak mampu mengedarkan oksigen, kandungan nitrit

sebaiknya lebih kecil dari 0,3 ppm(Suharyadhi, 2011).

0204060

Nit

rit

dal

am p

pm

Waktu pengamatan

Grafik Pengamatan Nitrit

B1 06

B1 08

B1 10

B1 12

Page 56: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Gambar 4.8. Grafik Pengamatan Amoniak

Pada pengamatan nilai amonia, diminggu pertama petak nomor 10 dan 12

hasil pengamatan menunjukkan 3,9 ppm, pada minggu kedua hanya petak 6 yang

mengalami kenaikan angka amoniak yakni 1,8 ppm. Pada minggu ketiga petak 6

dan 12 naik masing – masing 2,5 dan 3 ppm. Minggu keempat semua petak

mengalami penurunan angka parameter amonia. Minggu kelima pada petak nomor

6 mengalami kenaikan kandungan amoniak. Kandungan ammonia dalam air media

pemeliharaan merupakan hasil perombakan dari senyawa-senyawa nitrogen

organik oleh bakteri atau dampak dari penambahan pupuk yang berlebihan.

Senyawa ini sangat beracun bagi organisme perairan walaupun dalam konsentrasi

yang rendah. Konsentrasi amonia yang mampu ditolerir untuk kehidupan udang

dewasa < 0,3 ppm (Suharyadi, 2011). Kandungan amonia yang lebih besar dari 0,45

di perairan tambak dapat menghambat pertumbuhan udang sampai 50% (Kilawati,

2014).

0246

amo

nia

k d

alam

pp

m

Waktu pengamatan

Grafik Pengamatan Amoniak

B1 06

B1 08

B1 10

B1 12

Page 57: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Gambar 4.9. Grafik Pengamatan Alkalinitas

HCO3, CO3, Alkalinitas diukur dengan metode titrasi menggunakan

indikator PP dan indikator BCG + MR. Mula – mulanya disiapkan terlebih dahulu

sampel air 25 ml. Kemudian ditetesi dengan indikator PP 3x tetes, bila terjadi

perubahan warna di titrasi dengan H2SO4 hingga jernih, pengujian dengan

indikator PP adalah untuk menghitung kandungan CO3, untuk menguji HCO3, baik

terjadi perubahan ataupun tidak pada uji CO3 sampel langsung ditetesi dengan

indikator BCG + MR 4x tetes. Kemudian dititrasi dengan H2SO4 hingga berwarna

pink cerah. Hitung banyaknya HCO3 dengan rumus (A1-A2) x 40 = hasil tes. A1

= angka pada buret sebelum titrasi, A2 = angka pada buret setelah titrasi. Untuk

mendapatkan nilai alkalinitas air tinggal mengakumulasikan nilai CO3 dan HCO3.

Fluktuasi alkalinitas terpantau stabil pada minggu pertama sampai keempat

antara 80-120 ppm. Dan fluktuasi tertinggi terjadi pada petak nomor 6 yang

mencapai 220 ppm diminggu kelima. Menurut kilawati (2014) batas normal

alkalinitas adalah antara 100-150 ppm.

0100200300

Alk

alin

itas

dal

am p

pm

Waktu pengamatan

Grafik Pengamatan Alkalinitas

B1 06

B1 08

B1 10

B1 12

Page 58: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Tes TOM membutuhkan 25 ml air sampel kemudian ditambah H2SO4 4N

2,5 ml. Titrasi dengan KMnO4 0,01N hingga berubah warna, tambahkan lagi

KMnO4 5ml. Didihkan, sampel dibiarkan mendidih sampai 10 menit diatas

hotplate. Titrasi dengan asam oksalat 5ml, titrasi lagi dengan KMnO4 hingga

berwarna pink pekat. Hitung hasil pengamatan dengan rumus “(A1-A2) x 6,32 x 2”

A1 = nilai buret sebelum titrasi, A2 = nilai buret setelah titrasi. Nilai rata – rata tiap

tambak bervariasi.

Gambar 4.9. Grafik Pengamatan TOM

Fluktuasi TOM tertinggi terjadi pada minggu kedua yakni 96,1 ppm.

Selanjutnya berfluktuasi naik turun pada minggu ketiga, keempat dan kelima.

Menurut Adiwidjaya (2008) batas normal TOM adalah <150 ppm. Angka TOM

pada tambak blok B1 adalah normal.

4.4.1.3 Parameter Biologi

0

50

100

150

TOM

dal

am p

pm

Waktu pengamatan

Grafik Pengamatan TOM

B1 06

B1 08

B1 10

B1 12

Page 59: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Pada parameter Biologi dilakukan dua macam pengamatan, pengamatan

plankton dengan mikroskop di laboratorium kualitas air dan pengamatan bakteri

menggunakan uji TVC/TPC dan uji biokimia di laboratorium mikrobiologi.

Pengamatan plankton menggunakan alat bantu berupa haemocytometer untuk

memetakan plankton. Dan untuk menghitung koloni bakteri dengan menggunakan

count plate.

Plankton yang ditemukan bervariasi dari golongan green algae, blue green

algae, diatom, dinoflagelata dan zooplankton. Dari golongan green algae genus

yang pernah ditemui antara lain Chlorella, blue green algae: Anabaena,

Merismopedia, Miciocystis, diatom : Coscinodiscus, Skeleronema, Amphora,

dinoflagelata : Euglena. Pengamatan plankton berguna untuk mengetahui populasi

plankton dalam tambak. Menurut Rodger(2008) blooming alga bisa sangat

berbahaya karena dapat menyebabkan ketidakstabilan parameter air. Terutama blue

green algae dengan kandungan racun didalamnya, salah satu racun yang dapat

membunuh vertebrata maupun avertebrata antara lain neurotoxin yang menyerang

sistem saraf korban.

4.4.2 Manajemen Kualitas Air selama Pemeliharaan

Untuk menstabilkan parameter air, teknisi tambak udang vannamei blok B1

biasa menerapkan perlakuan – perlakuan perawatan air tambak. Baik tambak

Berplastik Mulsar maupun HDPE menggunakan perlakuan yang sama. Perlakuan

tersebut antara lain perlakuan kimia dengan penambahan semen dipagi hari,

penambahan kapur pertanian dimalam hari. Pemberian desinfektan berupa virkon

aquatic, dan racikan molase dalam probiotik dilakukan untuk menstabilkan

Page 60: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

parameter air juga untuk menjaga kesehatan udang. Pengelolaan air bertujuan untuk

mempertahankan kualitas air yang layak dan stabil pada petak pemeliharaan udang

dan mencegah infeksi penyakit pada pertumbuhan udang(Adiwidjaya, 2008).

Pemberian kapur pada tambak bertujuan untuk meningkatkan pH perairan dan

mengurangi nutrien (Hung, 2013). Pemakaian desifektan bertujuan untuk

mencegah wabah penyakit dan kematian udang(Dupont, 2015).

4.5 Permasalahan Pada Budidaya Udang Vannamei

Tidak stabilnya parameter air dapat menyebabkan udang terserang

penyakit, udang vannamei dikenal memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Namun

jika terus menerus terpapar bahan pencemar akan menurunkan sistem imun udang.

Selain penerapan teknologi dan pengendalian parameter kualitas lingkungan

merupakan salah satu faktor kunci yang harus diperhatikan (Adiwidjaya, 2008).

Contoh pada parameter nitrit air tambak yang mencapai angka 44 ppm.

Kandungan nitrit yang tinggi didalam perairan sangat berbahaya bagi udang dan

ikan, karena nitrit dalam darah mengoksidasi haemoglobin menjadi

metahaemoglobin yang tidak mampu mengedarkan oksigen, kandungan nitrit

sebaiknya lebih kecil dari 0,3 ppm (Suharyadhi, 2011).

Ketidakstabilan parameter air juga menjadi salah satu faktor terjadinya

penyakit. Menurut MPEDA/NACA (2003) faktor – faktor yang menyebabkan

penyakit antara lain : musim persediaan benur, persiapan tambak, pengisian dan

persiapan air tambak, kualitas benur dan screening, manajemen kualitas air,

manajemen dasar tambak, manajemen pakan dan penaganan penyakit.

Page 61: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Ketidakstabilan parameter air disebabkan oleh berbagai macam hal antara

lain padat tebar tinggi dan pemberian pakan yang berlebihan menyebabkan perairan

tercemar (Sartika, 2012), nutrien yang tinggi menyebabkan kondisi eutropis pada

perairan (Hung, 2013) dan menjadi nutrisi bagi alga sehingga pertumbuhannya

menjadi cepat dan menimbulkan blooming alga, meski beberapa alga tidak beracun

namun dengan adanya blooming alga terjadi kompetisi dalam konsumsi oksigen

antara alga dengan udang (Rodger, 2008).

Page 62: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari kegiatan PKL ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Teknik pembesaran meliputi beberapa aspek budidaya yakni: 1. Persiapan

tambak meliputi pengeringan, pengadukan tanah, pengapuran, selanjutnya

pematang dilapisi plastik, ada 2 macam plastik yang digunakan yakni

plastik mulsar dan HDPE, 2. Penebaran benur PL 10 dengan kepadatan 100

ekor/m2 benur udang untuk tambak HDPE dan 80 ekor/m2 benur udang

untuk tambak mulsar, 3. Manajemen pakan awal tebar menggunakan blind

feeding 2-3 Kg/100.000 benur selanjutnya umur 1 – 20 hari diberi pakan

6% dari berat tubuh dengan frekuensi 3 kali sehari, umur 21 – 40 hari diberi

pakan 3 - 4% dengan frekuensi 4 kali sehari, dan umur 41 hari sampai panen

diberi pakan 2% dari berat tubuh dengan frekuensi 5 kali sehari, 4. Panen

dini sebagai kontrol penyakit, panen parsial 20-30% dari total udang di

usia(DOC) 60 total panen sebesar 0,7 Ton, pada usia(DOC) 70 total panen

sebesar 1,5 Ton, dan panen total ketika udang mencapai ukuran konsumsi

dengan berat 10-12 gram/ekor, total panen bisa mencapai 5 Ton.

2. Manajemen Kualitas Air dilakukan dengan pengamatan parameter air

seminggu sekali meliputi: kecerahan (20-25cm), suhu (28-31̊C), pH (7,02-

7,96), Salinitas (25-29ppt), DO (6-8ppm), Amonia (3-3,9ppm), Nitrit (0,3-

44ppm), Alkalinitas 80-220 ppm, TOM 60-91 ppm dan genus plankton yang

ditemukan antara lain: green algae: Chlorella, blue green algae: Anabaena,

Page 63: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Merismopedia, Miciocystis, diatom: Coscinodiscus, Skeleronema,

Amphora, dinoflagelata: Euglena.

3. Pemasalahan dalam Budidaya adalah kandungan nitrit dan amonia yang

melebihi batas wajar 0,3 ppm sehingga parameter air tidak stabil, dan

adanya patogen pada perairan tambak.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan pada PKL ini antara lain:

1. Perlu adanya evaluasi terkait efisiensi penggunaan pakan, agar kandungan

Nitrit menurun.

2. Mengganti sebagian volume air pada tambak dengan air tandon untuk

mengurangi kandungan amonia dan nitrit.

3. Menjaga kestabilan kualitas air untuk menghindari wabah penyakit

Page 64: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

DAFTAR PUSTAKA

Adiwidjaya, D., Supito, dan I. Sumantri. 2008. Penerapan Teknologi Budidaya

Udang Vanname L. vannamei Semi-Intensif pada Lokasi Tambak Salinitas

Tinggi. Media Budidaya Air Payau Perekayasaan. Jurnal Departemen

Kelautan Perikanan. 7

Azwar, S. 1998. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. hal 146.

Biomin. 2014. Evaluation of Vibrio Control with a Multi-Species Probiotic in

Shrimp Aquaculture. Biomin Holding Industriestrasse. Herzogenburg. pp.

2-5.

Cassilas-Hernandez, R. H. Nolasco-Soria, T. Garcı´a-Galano,O. Carrillo-Farnes,

and F. Pa´ez-Osuna. 2007. Water quality, Chemical Fluxes and Production

in Semi-Intensive Pacific White Shrimp (Litopenaeus vannamei) Culture

Ponds Utilizing Two Different Feeding Strategies. Journal of Aquacultural

engginering. 36 : 105-111.

DuPont Animal Health Solutions. 2015. Biodegrability of Virkon® Aquatic.

DuPont Animal Health Solutions. Sudbury. pp. 1

Fadil, M. S. 2011. Kajian Beberapa Aspek Parameter Fisika Kimia Air dan Aspek

Fisiologis Ikan yang Ditemukan Pada Aliran Buangan Pabrik Karet di

Sungai Batang Arau. Program Pasca Sarjana. Universitas Andalas. Padang.

Hal. 7-17.

Fariyanto, M. 2012. Kelayakan Budidaya Udang Vannamei di Rejotengah, Deket

Lamongan. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim. Surabaya. Hal. 1-10.

Gao, L., H. W. Shan, T. W. Zhang, W. Y. Bao, and S. Ma. 2012. Effects of

Carbohydrate Addition on Litopenaeus vannamei Intensive Culture in a

Zero-Water Exchange System. Journal of Aquaculture. 342-343 : 89-96.

Hair, J.F., R.E. Anderson, R.L. Tatham, and W.C. Black. 1995. Multivariate Data

Analysis (Fouth ed). Prentice Hall. New Jersey. pp. 116.

Herlina, Nonny.2004.Pengendalian Hama dan Penyakit pada Pembesaran Udang.

Departemen Pendidikan. Jakarta. hal. 19-30

Hung, L.T. and O. M. Quy. 2013. On Farm Feeding and Feed Management in

Whiteleg Shrimp(Litopenaeus vannamei) Farming in Viet Nam. FAO

Fisheries and Aquaculture Technical paper. Rome. pp. 337-357.

Johnson, S.K. 1995. Handbook of Shrimp Diseases. Departement of Wildlife and

Fisheries Sciences. Texas A&M University. Texas. 10-11, 18

Page 65: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomer: KEP. 41/MEN/2001 tentang

Pelepasan Varietas Udang Vanname sebagai Varietas Unggul.

Kilawati, Y., dan Y. Maimunah. 2014. Kualitas Lingkungan Tambak Intensif

Litapenaeus vannamei dalam Kaitannya dengan Prevalensi Penyakit White

Spot Syndrome Virus. Research Journal of Life Science. 01 : 02.

Kusuma, R. V. S. 2009. Pengaruh Tiga Cara Pengolahan Tanah Tambak Terhadap

Pertumbuhan Udang Vaname Litopenaeus vannamei. Intitut Pertanian

Bogor. Bogor. Hal. 3-33.

Mahasri, G., A. S. Mubarak., M. A. Alamsjah dan A. Manan. 2013. Buku Ajar

Manajemen Kualitas Air. Buku Ajar. Fakultas Perikanan dan Kelautan.

Universitas Airlangga. Surabaya. Hal. 9-17.

Manampiring, dr. A. E., M.Kes. 2009. Studi Kandungan Nitrat (NO-3) pada Sumber

Air Minum Masyarakat Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur

Kota Tomohon. Fakultas Kedokteran Universitas Sam. Ratulangi. Manado.

Hal. 9-15, 21-27.

The Marine Products Export Development Authority and Network of Aquaculture

Centres in Asia Pasific. 2003. Shrimp Health Management Extension

Manual. The Marine Products Export Development Authority. Cochin.

India. pp. 3-25.

Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. hal. 54-55, 66.

Poe, K. F. 2005.Water Quality & Monitoring. Master Watershed Steward.

Connecticut Department of Environmental Protection. Connecticut. pp. 1-

17.

Putra, R. R., Dr. D. Hermon, MP., dan Farida S.Si. 2013. Studi Kualitas Air Payau

Untuk Budidaya Perikanan Di Kawasan Pesisir Kecamatan Linggo Sari

Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang.

Hal. 1-8.

Rangka, N. A. dan Gunarto. 2012. Pengaruh Penumbuhan Bioflok Pada Budidaya

Udang Vaname Pola Intensif di Tambak. Jurnal Ilmiah Perikanan dan

Kelautan. 04 : 02.

Sangadji, E. M. dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam

Penelitian. ANDI. Yogyakarta. hal. 171-173

Sartika, D., E. Harpeni, dan R. Diantari. 2012. Pemberian Molase pada Aplikasi

Probiotik Terhadap Kualitas Air, Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan

Hidup Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio). E-Journal Rekayasa dan

Teknologi Budidaya Perairan. 1 (I) : 2302-3600.

Subyakto, S., D. Sutende, M. Afandi dan Sofiati. 2009. Budidaya Udang Vanname

(Litopenaeus vanname) Semi Intensif Dengan Metode Sirkulasi Tertutup

Page 66: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Untuk Menghindari Serangan Virus. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan.

01 : 02.

Suharyadi. 2011. Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus vannamei). Kementrian

Kelautan dan Perikanan .Jakarta. hal. 3-6, 32

Tidwell, J.H, S. Coyle, R. M. Durborow, S. Dagupta, W.A. Wurts, F. Wayne, L. A.

Bright and A. Van Arnum. 2002. Aquaculture Program. Kentucky

University. Kentucky. pp. 41.

Turnbull, J.F., Corsin, F., Mohan, C.V., Padiyar, P.A., Thakur, P.C., Madhusudan,

M., Hao, N.V. & Morgan, K.L.,. 2005. Optimising Emergency Harvest

Strategy for White Spot Disease in a Semi-IntensivePenaeus

monodon Culture System in Karnataka, India. Diseases in Asian

Aquaculture V, 405-414.

Velasques, M. P., D. A. Davis, L. A. Roy, M. L. G. Félix. 2012. Effects of Water

Temperature and Na+:K+ Ratio on Physiological and Production

Parameters of Litopenaeus vannamei Reared in Low Salinity Water. Journal

of Aquaculture. 342-343 : 13-17.

Page 67: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan

Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat

(Sumber: http://www.maps.google.co.id/maps, 2014)

Page 68: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lampiran 2. Peta Kawasan Pengembangan Komoditas Budidaya di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB)

Karawang, Jawa Barat

BLOK A

BLOK D

BLOK B

BLOK C

BLOK E

BLOK H

BLOK F

BLOK G

BLOK I

BLOK J

(Sumber: Profil BLUPPB Karawang, 2015)

Keterangan:

Kawasan Pengembangan Komoditas Budidaya di Balai Layanan Usaha Produksi

Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang dibagi dalam 10 blok yaitu Blok A, B,

D, E, G dan J digunakan untuk kegiatan operasional BLUPPB Karawang; Blok C,

H dan F disewakan kepada pihak swasta; dan Blok I masih dalam perbaikan lahan

budidaya. Berikut merupakan komoditas budidaya yang masuk dalam kegiatan

operasional BLUPPB Karawang:

1. Lokasi budidaya Blok A:

Udang vannamei

Kepiting soka

Page 69: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Ikan lele

Hacthery Ikan Laut

2. Lokasi budidaya Blok B:

Udang Vannamei

Ikan bandeng

3. Lokasi budidaya Blok D

Udang vannamei

Ikan Patin

4. Lokasi budidaya Blok E:

Udang vannamei

Ikan kerapu

Ikan bawal bintang

Ikan kakap putih

5. Lokasi budidaya Blok G:

Udang vannamei

Udang windu

6. Lokasi budidaya Blok J:

Ikan sidat

Ikan nila

Ikan mas

Page 70: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lampiran 3. Struktur Organisasi Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat

Kepala BLUPPB Karawang

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Teknik Usaha Produksi Seksi Sarana Teknik Seksi Pelayanan Teknik

Kelompok

Jabatan Fungsional

(Sumber: BLUPPB Karawang, 2015)

Page 71: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lampiran 4. Sarana dan Prasarana Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat

Kantor Utama Kantor Pelayanan Teknik Perpustakaan

Aula Lab. Kesehatan Ikan Lab. Nutrisi

Lab. Kesehatan Ikan Lab. Plankton Bengkel

Asrama Lama Asrama Baru Guest House

Gudang Pabrik Lahan Parkir

Page 72: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lanjutan Lampiran 4

Lapangan Upacara Masjid Rumah Dinas

Kantin Pos Jaga Keamanan GOR

Mobil Lab. KA. Eskavator

Page 73: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lampiran 5. Sarana dan Prasarana Tambak Udang Vannamei Blok B1

Saluran masuk air

Sechi disk

Pipa outlet

Jaring

Pengukur kedalaman air

Pipa inlet

Lampu penerangan

Timbangan pakan

Timbangan sampel

Gudang

Papan putih

Penghalang

Ancu

Larutan Betadine

Kincir

Bak dan jaring

sampling

Drum penampung molase

Page 74: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lampiran 6. Peralatan Uji Kualitas Air Tambak Udang Vannamei Blok B1

di Laboratorium Kualitas Lingkungan

Tabung erlenmeyer

Heater

Haemocytometer

Mikroskop

DO meter

Ph meter

Spectofotometer

Refractometer

KMnO4

HSO4

Botol sampling

Sentrifudge

Tabung sentrifudge

Penghisap

Pipet droper

Pipet Tetes

Pipet

Page 75: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lampiran 7. Data Sampling Udang Vanname

Tanggal No.

Petak

DOC Berat

(g)

Size

(ekor/Kg)

Populasi Biomass FCR

7

Januari

2015

6 40 H 4,04 247

8 4,00 250

10 3,54 282

12 4,22 236

14 4,10 243

16 3,94 288 1,474 Panen

18 4,13 387 1,259 Panen

17

Januari

2015

6 50 H 5,68 176

8 5,01 199

10 4,23 236

12 5,20 192

14 4,45 153 1,945 Panen

28

Januari

2015

6 60 H 8,48 117 3,307

8 7,90 126 3,081

10 6,66 150 2,547

12 7,14 140 2,856

7

Februari

2015

6 70 H 11,2 89

8 10,7 94

10 10 100

12 10 100

Page 76: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lanjutan Lampiran 7.

Tanggal Tamb

ak

pH Sali

nitas

NO2 NH4 CO3 HCO3 T.Alk

alinita

s

TOM

12

Januari

2015

06 7,96 26 0,15 0,04 0 80 80 85,8

08 7,64 29 0,25 0,50 0 112 112 91,0

10 7,91 27 0,36 3,50 0 92 92 78,4

12 7,87 27 2,22 3,97 0 84 84 93,6

19

Januari

2015

06 7,53 25 0,19 1,83 0 132 132 88,5

08 7,71 28 0,25 0,76 0 120 120 96,1

10 7,85 27 4,19 1,20 0 88 88 84,7

12 7,73 26 8,47 0,51 0 92 92 93,5

26

Januari

2015

06 7,47 20 2,57 2,58 0 76 76 60,7

08 7,21 22 17,97 0,14 0 96 96 61,9

10 7,12 22 17,59 0,20 0 112 112 64,5

12 7,09 23 5,37 3,35 0 68 68 63,2

2

Februari

2015

06 7,22 20 12,41 0,16 0 124 124 67,2

08 7,26 20 12,45 0,17 0 112 112 74,8

10 7,36 20 0,59 0,04 0 92 92 86,5

12 7,39 20 0,59 0,11 0 88 88 67,8

9

Februari

2015

06 7,25 20 14,84 1,8 0 220 220 60,7

08 7,29 20 15,96 0,45 0 132 132 63,2

10 7,37 20 19,24 0,24 0 120 120 73,3

12 7,37 20 44,66 0,58 0 112 112 61,9

Page 77: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lampiran 8. Data Pengamatan Parameter Biologi

Tanggal Tambak Total

Plankton

%GA %BGA %Diatom %Dino %Proto %Zoo %TPC/TVC

12

Januari

2015

06 65,50 0,8 31,3 60,3 7,5 2,1

08 29,75 13,4 42,0 24,4 20,2 1,8

10 14,50 5,2 24,1 48,3 20,7 1,0

12 96,00 45,8 18,2 30,2 5,2 0,5

19

Januari

2015

06 22,75 5,5 85,7 1,1 1,1 6,6 2,7

08 52,00 1,9 68,3 25,5 0,5 3,8 2,5

10 2,5 40,0 30,0 30,0 6,6

12 2,25 44,4 33,3 22,2 1,5

26

Januari

2015

06 113,00 1,1 26,5 69,7 2,7 5,6

08 65,25 7,7 26,8 56,7 0,4 8,4 3,6

10 10,75 16,6 20,9 46,5 14,0 11,5

12 3,00 33,3 16,7 25,0 25,0 5,3

2

Februari

2015

06 56,75 30,4 38,8 22,0 8,8 2,5

08 70,25 57,7 37,8 1,1 4,3 2,2

10 24,80 45,8 3,1 41,8 8,2 3

12 23,80 23,4 16,0 44,7 3,2 12,8 3

9

Februari

2015

06 59,00 75,0 14,4 3,4 0,4 6,8 0,6

08 174,00 67,0 17,1 12,2 0,9 2,9 0,8

10 30,25 23,1 16,5 37,2 23,1 0,7

12 41,50 56,0 9,6 12,7 4,8 16,9 1,4

Page 78: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57934/2/PKL PK BP 209 -16 Fah m.pdf · INTENSIF DI BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN ... Menyatakan dengan sebenar-benarnya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PKL MANAJEMEN KUALITAS AIR MOHAMMAD NURIL FAHMI

Lampiran 9. Data Pengamatan Parameter DO dan Suhu

Tanggal

Pengamatan

DOC Petak DO Suhu

Sore Malam Sore Malam

14 Januari

2015

46 H 6 8,8 5,5 28,1 27,8

8 8,7 5,9 28,2 27,5

10 7,4 5,5 28,1 27,6

12 7,4 5,3 28,4 27,3

21 Januari

2015

53 H 6 9,6 6,7 28,6 27,1

8 9,7 6,8 28,5 27,1

10 8,3 6,8 28,1 26,9

12 8,3 6,6 28,1 27,0

26 Januari

2015

58 H 6 9,0 6,0 28,0 27,1

8 9,0 5,3 28,1 27,1

10 8,9 6,2 28,0 26,9

12 9,0 6,6 27,9 27,0

2 Februari

2015

65 H 6 10 6,0 29,1 28,7

8 7,3 5,3 29,1 28,3

10 7,3 6,2 28,8 28,1

12 10 6,6 28,5 28,2