adaro bangun ngerei edisi1

27

Upload: holis-ade

Post on 06-Aug-2015

159 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Adaro Bangun Ngerei Edisi1
Page 2: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

2 Adaro Bangun Negeri November 2011

Daftar IsiCOVER 1

DAFTAR ISI 2DARI MEJA REDAKSI Benang Merah Sebuah Visi 3

LIPUTAN KHUSUS Mengelola Goodwill Sebagai Aset 4Adaro Heritage 6

LAPORAN UTAMA. Membangun Dari Desa 8Memperkuat Pendidikan Sains Sekolah Dasar 10Sejak Dini Menyadari Risiko Salah-Gunakan Narkotika 12Melatih Okulasi Karet 14Workshop Memajukan Perkebunan Karet Rakyat 16

KOLOM YABNUcapan Terimakasih 18Kisah Ibu-Bapak Pengrajin 19

EKONOMI Survei Komoditas Unggulan Pertanian 20Melatih SDM Lembaga Keuangan Mikro 22Melatih Mekanik Bengkel Sepeda Motor 24Pelatihan Dinamika Kelompok UKM dan Perajin Anyaman Purun 26Pelatihan Teknologi Pasca Panen Perikanan 28Melatih Desain Anyaman Purun 30

PENDIDIKANMembangun Sekolah Terbuka : Rumah Belajar Seraba Kawa 32Workshop “Sekolah Bertaraf Internasional dan Prospeknya” 34Program IELTS Training dan Certification Guru RSBI dan SBI 36

KESEHATANYABN Produksi Video “Sadar Resiko Penyalahgunaan Narkotika” 38Pin Anti-Narkotika dan Pin Duta Anti-Narkotika 40Lomba Poster Remaja “Sadar Resiko Narkotika Sejak Dini” 42Workshop Peran Penyuluh Agama Menanggulangi Risiko Narkotika 44Bergandengan Tangan Sosialisasi Resiko Narkotika 46

SOSIAL BUDAYAMembangun Solidaritas Melalui Pasar Murah Adaro 2010 48 Menelisik Potensi Adat-Budaya 50

5

12

11

26

35

40

Page 3: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

3Adaro Bangun Negeri November 2011

Pemimpim umumMohammad Effendi

Wakil Pemimpin UmumIgnatius Iryanto

Pemimpin RedaksiSetia Budhi

Wakil Pemimpin RedaksiSri Armiyati Djarkasi

Redaktur PelaksanaHM. Shalahuddin

Koordinator LiputanAbi Thalhah

Penjabrik TabalongHasanuddin

Penjabrik BalanganAgung Nugroho

Penjabrik HSUMampi Manurung

Penjabrik Bartim & BarselH. Agus SuryaPenjabrik Batola

Alamsyah

Cover StoryZuraida Murdia Hamdie

ReporterNurul Azizah

Rody ErmawanRina ErmadeniErma HariatmiFirman Rizanie

Sekretaris RedaksiDeri Anggraeni

Ani Hidayati

DistribusiEngkun Kurniawan

3Adaro Bangun Negeri

Dari Meja Redaksi

Para pembaca yang budiman. Pada edisi perdana Majalah Adaro Membangun Negeri ini, secara khusus Redaksi mengutip pemikiran Presiden Direktur Adaro Energy, Bapak Garibaldi Boy Thohir, yang juga adalah pendiri Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) untuk kolom Dari Meja Redaksi. Sebab ada benang merah antara visi, filosofi dan komitmen PT Adaro Indonesia dengan lahirnya penerbitan majalah ini.

Bahwa salah satu komitmen dan “Goodwill” PT Adaro Indonesia selama ini ialah memajukan masyarakat dan merawat lingkungan di wilayah operasinya. Hal ini terkandung dalam visi PT Adaro Indonesia untuk menjadi perusahan energi dan tambang terkemuka di dunia.

Untuk mewujudkan visi itu, PT Adaro Indonesia mendirikan yayasan nirlaba dengan nama Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) pada bulan Februari tahun 2009. Bahwa YABN dibentuk untuk memperkuat program Tanggungjawab Sosial Perusahan (TSP) PT Adaro Indonesia sesuai amanat Undang-undang dengan program-program “Goodwill” PT Adaro Indonesia, yang berdampak jangka panjang bagi pemberdayaan masyarakat dan lestarinya lingkungan di wilayah operasi PT Adaro Indonesia.

Untuk mengelola program-program tersebut, YABN berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat baik provinsi maupun kabupaten serta melibatkan partisipasi masyarakat setempat.

Dari visi dan filosofi TSP dan “Goodwill” PT Adaro Indonesia tersebut di atas lahir nama Majalah Adaro Bangun Negeri yang diterbitkan oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN). Adaro Bangun Negeri adalah hasrat, misi, cita-cita dan komitmen perusahan PT Adaro Indonesia di bidang tanggungjawab sosial dan lingkungan, yang diprakarsai dan dikelola oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) di wilayah operasi PT Adaro Indonesia.

Dalam rangka riset, dokumentasi, publikasi, dan sosialisasi program-program TSP dan “Goodwill” PT Adaro Indonesia, majalah ini diterbitkan oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN). Dalam hal ini, kepercayaan dan kemitraan dengan masyarakat dan Pemerintah Daerah terhadap kegiatan investasi PT Adaro Indonesia merupakan modal berharga yang dapat menghasilkan profit untuk perusahan, benefit untuk masyarakat, pajak untuk Negara, dan lestarinya lingkungan. Ini pula harapan yang hendak diraih oleh penerbitan majalah ini.

Edisi perdana majalah ini terutama berisi laporan tentang program TSP dan “Goodwill” PT Adaro Indonesia yang dikelola oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) di bidang sosial-budaya, kesehatan, pendidikan, ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Tengah periode tahun 2009-2010. Setelah edisi perdana ini, Majalah Adaro Bangun Negeri akan terbit sekali dalam dua bulan.

Salam.Redaksi.

Benang MerahSebuah Visi

Alamat Redaksi :Majalah YABN

Komplek Stadion Pambataan No. 9 Tanjung-Tabalong - Kalsel

0526-2023241

November 2011

Adaro Edisi 1 FNAL ok.indd 3 3/7/2012 1:07:24 PM

Page 4: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

4 Adaro Bangun Negeri November 2011

Liputan Khusus

Istilah “Goodwill’ sudah lazim di bidang akunting. Bahwa nilai sebuah usaha tidak hanya meliputi aset-aset fisik atau uang miliknya. Misalnya, suatu badan usaha memiliki reputasi bagus karena ada kepercayaan dari klien usaha dan para pemangku kepentingan. Ini juga merupakan nilai yang perlu dijaga oleh suatu badan usaha. Nilai “Goodwill’ seperti ini pula yang hendak dikelola oleh YABN di Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Tengah periode tahun 2009-2010.

Untuk mengelola program “Goodwill” dan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) dari PT Adaro Indonesia, YABN melibatkan partisipasi dari warga masyarakat, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi, Pemda Kabupaten, BNK, Dinas Pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga penelitian, perguruan tinggi, masyarakat, penyuluh agama, guru, murid dari tingkat SD-SMA, kalangan profesional, pengrajin, karyawan, dan peneliti.

Semua pemangku kepentingan dilibatkan dalam berbagai program kerja kesehatan, pendidikan, sosial-budaya, dan ekonomi.

Sebagai Aset“GOODWILL”

Kalsel - Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Bapak Boy Garibaldi Thohir dalam saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Islamic Center Tabalong Agustus 2010

Mengelola Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) mengawali prakarsai dan program kerja “Goodwill” dan TSP PT Adaro Indonesia di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan periode tahun 2009-2010. Kedua provinsi ini sengaja dipilih sebab pada kedua zona ini, PT Adaro Indonesia yang bergerak di bidang tambang dan energi, beroperasi.

Adaro Edisi 1 FNAL ok.indd 4 3/7/2012 1:07:24 PM

Page 5: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan KhususPT Adaro Indonesia mendirikan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) untuk sebuah komitmen. Yaitu mengelola ‘Goodwill’ sebagai aset penting. Aset yang melahirkan benefit bagi masyarakat dan lestarinya lingkungan, hingga mendukung profit untuk perusahan. Ini pula bagian dari upaya mewujudkan amanat Undang-undang (UU) tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU tentang Penanaman Modal tentang Tanggungjawab Sosial Perusahan (TSP) di wilayah hukum Negara Republik Indonesia (RI).

Pasal 15 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal mewajibkan setiap penanam modal di Negara Kesatuan Republik Indonesia melaksanakan Tanggung-jawab Sosial Perusahaan (TSP), menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal dan mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk mengelola program TSP dan ‘Goodwill” PT Adaro Indonesia di wilayah operasinya, YABN telah melewati sejumlah tahap penting secara legal dan kelembagaan. Kira-kira hampir 4 (empat) bulan usai didirikan, pada bulan Mei tahun 2009, ada rencana LP3AP, LPBAP, LKM digabungkan ke YABN. Pada Januari 2010, Direktur YABN dengan Kuasa Ketua ditunjuk oleh pimpinan PT Adaro Indonesia. Sebulan kemudian, Februari 2010, YABN mulai membentuk organisasi, kantor, dan rekrut sumber daya manusia.

Tahap penting berikut dilewati oleh YABN antara lain LP3AP dan LPBAP digabungkan ke YABN pada bulan Juli tahun 2010. Dua bulan kemudian, Agustus 2010, YABN sudah dapat mengelola program perdana Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) dari PT Adaro Indonesia. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, jelang akhir 2010, tepatnya bulan Desember, YABN menata kantor, menyusun SOP, dan menyelesaikan rekrutmen tahap pertama. Memasuki awal 2011, YABN mulai menyusun program kerja ‘Goodwill” sekaligus melaksanakan amanat TSP periode tahun 2011.

Meskipun program TSP dan “Goodwill” bukan merupakan aset yang dapat dilihat, dirasa, dan diraba, namun sangat berharga bagi perusahan, masyarakat, Pemerintah, dan lingkungan. Oleh karena itu, program “Goodwill” PT Adaro Indonesia dikelola secara profesional oleh YABN.

YABN menggunakan metodologi khusus untuk membuat laporan pelaksanaan kegiatan YABN tahun 2010. Antara lain, YABN menggunakan standar pelaporan Global Reporting Initiative (GRI), yang mencakup (1) strategi dan profil TSP, (2) pendekatan manajemen, dan (3) indikator pelaksanaan. Masing-masing standar memiliki suatu acuan pelaporan TSP berupa sustainability report yang dirinci dalam Laporan Tahunan 2010 YABN. Data Laporan Tahunan 2010 YABN berbentuk data dokumenter (foto), data laporan kegiatan lapangan (data primer) dan data olahan (data sekunder).(Setia Budhi)

Tujuannya antara lain merajut saling-percaya (a network of trust) antara PT Adaro Indonesia dengan para pemangku kepentingan di wilayah operasinya.

Untuk mewujudkan “Goodwill” dan TSP dari PT Adaro Indonesia, selama periode tahun 2010, YABN melaksanakan sejumlah tahapan pokok program kerja. Mulai dari membentuk tim kerja dari tingkat pusat (Jakarta) sampai tingkat daerah (Provinsi/kabupaten). Berikutnya, YABN menyusun suatu sistem berupa metode, standar kerja, dan prakarsa serta pelaksanaan beberapa program kegiatan ‘Goodwill’ dan TSP.

Standar pelaksanaan program-program TSP dan ‘Goodwill” dari YABN antara lain merujuk pada prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) : United National Global Compact tahun 2004 dan Acuan Sosial Responsibility : ISO 26000 yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO) berupa Guidance Standard on Social Responsibility (SR) pada 1 November 2010.

5Adaro Bangun Negeri November 2011

Kalsel - Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Bapak Boy Garibaldi Thohir saat melakukan penandatanganan prasasti dalam acara peletakan batu pertama pembangnan Islamic Center Tabalong Agustus 2010

Kalsel - Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Bapak Boy Garibaldi Thohir dalam saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Islamic Center Tabalong Agustus 2010

1

2

1

2

Page 6: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan Khusus

PT Adaro Indonesia mulai membangun Islamic Center di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan sejak akhir Agustus tahun 2010. Kompleks Tabalong Islamic Center itu dibangun di atas lahan seluas 8,4 ha. Lahannya disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong di Desa Maburai, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalsel. Kompleks ini meliputi Masjid Agung, perpustakaan, tempat pertemuan serbaguna, tempat pelatihan, perkantoran, dan fasilitas manasik haji berbentuk plaza yang dilengkapi model tawaf, sa’i, dan lempar jumroh.

Pembangunan Tabalong Islamic Center ditandai dengan acara peletakan batu pertama pada Sabtu (28/8/2010)

dan direncanakan selesai pada awal 2013. Seluruh biaya pembangunan sebesar Rp 50 miliar dibiayai oleh PT Adaro Indonesia melalui program Tanggungjawab Sosial Perusahan (TSP) atau corporate social responsibility (CSR).

“Cita-cita kami adalah mewujudkan masyarakat pasca-tambang yang mandiri secara intelektual,” kata Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Boy Garibaldi Thohir, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Tabalong Islamic Center.

Bupati Tabalong Rachman Ramsyi, ikut menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Tabalong Islamic Center (TIC).

ADAro HerITAGe :

Membangun Masyarakat Mandiri

Pasca-Tambang

6 Adaro Bangun Negeri November 2011

Kalsel - Direktur Yayasan Adaro Bangun Negeri Bapak Mohamad effendi (kanan) memberikan penjelasan mengenai pembangunan Islamic Center Tabalong.

Page 7: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan Khusus

Islamic Center sebagai mesjid diharapkan tidak hanya berfungsi untuk melayani kebutuhan ibadah dan kepentingan akhirat semata, tetapi lebih dari itu, mesjid juga dapat dimanfaatkan sebagai sebagai tempat pendidikan umat, budaya, syiar Islam, dan ekonomi.

Surkati, seorang PNS dan sekaligus budayawan di daerah ini berharap, “Islamic Center dapat meningkatkan dakwah dan syiar Islam selain pusat kegiatan lainnya seperti pendidikan, seni dan budaya.”

Saat pembangunan Tabalong Islamic Center di Desa Maburai, Kecamatan Murung Pudak, Tabalong, Kalimantan Selatan pada hari Jumat (19/8/2011) telah dilakukan penentuan arah kiblat di lokasi pembangunan. Penentuan arah kiblat Islamic Center dihadiri Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arfifin, Bupati Tabalong Rachman Ramsyi serta pejabat di lingkungan Pemkab Tabalong. Arah kiblat tentu menjadi arah juga bagi TIC ini untuk membawa kesejahteraan ummat. (Setia Budhi)

Menurut nya, pembangunan Islamic Center di Desa Maburai itu dapat meningkatkan gerak roda social-ekonomi di Kabupaten Tabalong dan Kalimantan Selatan.

Fasilitas TIC serba lengkap untuk keperluan ibadah kaum Muslimin khususnya di Kabupaten Tabalong dan Kalimantan Selatan umumnya. Misalnya, akan dibangun fasilitas-fasilitas untuk kegiatan ibadah seperti manasik haji, mulai dari tawaf, jumroh dan sa’i, Masjid Agung, hingga fasilitas penunjang syiar agama Islam seperti perpustakaan, ruang perkantoran. Bahkan akan dibangun pula bank dan ruang serbaguna dari TIC seluas 8 ha. Tentu TIC sangat bermanfaat untuk pengembangan masyarakat di daerah ini.

Pembangunan TIC sendiri didanai sepenuhnya oleh PT Adaro Indonesia melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri. “TIC merupakan salah satu bakti PT Adaro Indonesia untuk masyarakat Tabalong. Masyarakat tentu akan terus mengenang PT Adaro Indonesia.”

Dalam peletakan batu pertama TIC, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Boy Garibaldi Thohir menyampaikan “sesuai dengan visi kami yang salah satunya adalah menciptakan masyarakat paska tambang yang mandiri secara intelektual, TIC ini kami dirikan sebagai persembahan kepada masyarakat Tabalong agar masyarakat memiliki sarana dan prasarana untuk menimba ilmu dan memperkaya khasanah keislaman mereka”.

Mercusuar Ilmu Pengetahuan

Firman Yusi, aktivis LSM di Tanjung berpendapat bahwa TIC harus diterjemahkan sebagai pemandu bagi kapal-kapal di lautan dan penerang di saat gelap. Mercu suar semacam inilah yang harus diadopsi. TIC menjadi mercu suar bagi ummat dalam meng-kaffah-kan pemahaman ajaran Islam dan terus-menerus mengalirkan ilmu pengetahuan sebagai pemandu dan penerang di tengah gelap bagi ummat.

Desain bangunan fisik TIC tampaknya sangat mendukung untuk menjalankan fungsi sebagai pemandu dan penerang. Misalnya, di TIC dibangun miniatur tanah suci Mekkah untuk berhaji, auditorium dan ruang perpustakaan. TIC juga dilengkapi oleh Badan Pengelola.

Adanya banyak harapan untuk TIC sebagai mercusuar ilmu pengetahuan Islam TIC di Tabalong. Islamic Center merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan penyediaan sarana yang lengkap dari Mesjid untuk mendorong terciptanya fungsi Mesjid yang dinamis serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

7Adaro Bangun Negeri November 2011

Kalsel - Gubernur Kalimantan Selatan Bapak H.Rudy Arifin meletakkan batu pertama menandai dimualinya pembangunan Islamic center Tabalong pada 28 Agustus 2011.

Page 8: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

“Membangun Dari Desa” telah menjadi semangat dunia saat ini. Alasannya, menurut laporan PBB 2008, sekitar 4 (empat) miliar manusia jatuh miskin, terutama tinggal di pedesaan, akibat hilangnya kesempatan sosial-ekonomi (UN, 2008, hal.1) Ini pula tantangan bagi Yayasan Ada-ro Bangun Negeri (YABN) mewujudkan komitmen dan visi PT Adaro Indonesia melaksanakan “Goodwill” dan amanat UU tentang Tanggungjawab Sosial Peru-sahan (TSP).

Kehadiran PT Adaro Indonesia di Provinsi Kalimantan Selatan telah membawa dampak bagi keadaan sosial-ekonomi masyarakat dan lingkungannya sampai ke tingkat pedesaan. Berkenaan dengan ini, perusahan memiliki komitmen bahwa masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahan dapat meraih kehidupan lebih baik, cerdas, mandiri, sehat, dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan komitmen itu, PT Adaro Indonesia telah membentuk yayasan nirlaba, Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) tahun 2009.

YABN melaksanakan empat p i la r pokok Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dan “Goodwill” PT Adaro Indonesia periode 2010 di Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Tengah. Keempat pilar program pokok itu meliputi program pendidikan, kesehatan, sosial-budaya, dan ekonomi.

Pelaksanaan program kerja YABN diawali oleh penelitian khusus perihal kebutuhan dan masalah masyarakat dan lingkungannya. Tujuannya, program “Goodwill” dan TSP yang dikelola oleh YABN dapat memecahkan masalah masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah operasi perusahan PT Adaro Indonesia.

Membangun Dari Desa

Laporan Utama

8 Adaro Bangun Negeri November 2011

Page 9: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan Utama

Pengalaman masyarakat negara-negara industri maju menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap aset-aset dan properti rakyat (formal protection system) adalah syarat utama dan modal utama lahirnya modal, kepercayaan (a network of trust), perputaran investasi, inovasi, dan wira-usaha di desa-desa dan kota.

Di sisi lain, rapuhnya pendidikan di desa-desa adalah kendala serius lainnya untuk memajukan masyarakat dari desa-desa. Ini pula tantangan bagi program TSP dan “Goodwill” dari PT Adaro Indonesia, yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).

Mengapa kita perlu membangun dari desa? Sebab menurut laporan The Commission on Legal Empowerment of the Poor dan United Nations Development Programme awal abad 21 bahwa sekitar 4 (empat) miliar rakyat jatuh miskin di seluruh dunia karena kesempatan sosial-ekonominya hilang dan tanpa hak-hak perdata, khususnya hak aset-aset dan hasil kerjanya, tidak mendapat jaminan dan perlindungan hukum dari negara. (UNDP, 2008, hal. 1)

Selain itu, hasil riset the Institute for Liberty and Democracy (ILD) pada 20 negara sejak tahun 1998 atas permintaan pemerintah Guatemala, Bolivia, Panama, Honduras, Argentina, Meksiko, Haiti, Republik Dominika, El Salvador, Ekuador, Kolombia, Peru, Tanzania, Mesir, Albania, Filipina, Ethiopia, Georgia, Ghana, dan Pakistan, menemukan bahwa 70% sampai 90% rakyat perkotaan dan pedesaan di negara-negara ini, hidup secara ekstra-legal. (UNDP, 2008, hal. 90)

Di awal abad 21, keadaan desa-desa kita dan bahkan perkotaan kurang lebih seperti kondisi 20 negara tersebut di atas. Salah satu tantangannya ialah masih rapuhnya jaminan hukum dan perlindungan hukum terhadap aset ekonomi, hak milik, dan hak-hak perdata warga yang memudahkan rakyat menghimpun kepercayaan dan modal. (IHT, 2001).

Kira-kira 2 jam lamanya, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pernah mendiskusikan hal ini dengan ekonom asal Peru, Hernando de Soto, di Kantor Presiden, Jakarta hari Selasa pagi 7 November tahun 2006. Ini pula tantangan dan alasan, mengapa perlu membangun dari desa. (Setia Budhi)

Riset merupakan salah satu jejak awal dari YABN untuk membangun dari desa untuk mewujudkan komitmen TSP PT Adaro Indonesia dan “Goodwill” perusahan energi dan tambang ini. Sekaligus memenuhi amanat UU Pasal 15 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Bahwa setiap badan usaha perseroan memiliki tanggungjawab sosial untuk memajukan masyarakat dan lingkungannya di wilayah operasi badan usaha itu.

Impian membangun dari desa-desa secara bertahap telah dirintis oleh YABN. Terutama karena ada dukungan finansial dari PT Adaro Indonesia, kemitraan dengan para pemangku kepentingan perusahan ini di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Mereka adalah warga masyarakat, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi, Pemda Kabupaten, BNK, Dinas pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga penelitian, perguruan tinggi, tokoh agama, guru, orangtua siswa, murid SD-SMA, petani, pengrajin, dan peneliti

Untuk mengisi Laporan Utama Majalah Adaro Bangun Negeri edisi perdana, Redaksi memilih beberapa program kerja TSP dan “Goodwill” PT Adaro Indonesia yang melibatkan partisipasi luas dari para pemangku kepentingan. Ada banyak pelajaran berharga dapat diperoleh dari pelaksanaan program-program ini. Misalnya, pengetahuan tentang kondisi riil masyarakat di desa dan lingkungannya, taraf hidupnya, tingkat pendidikannya, aset-asetnya, dan harapan hidupnya.

Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari 11 Kabupaten, 2 kota, 138 kecamatan, dan 1.958 desa atau kelurahan. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, total penduduk di Kalimantan Selatan mencapai 3.626.119 jiwa dengan tingkat kepadatan berkisar 98 orang / km2.

Sebagaimana desa-desa di wilayah Negara RI umumnya, salah satu tantangan desa-desa di Kalamantan selama ini antara lain masih rapuhnya perlindungan hukum terhadap aset-aset dan keahlian produktif masyarakat-masyarakat pedesaan. Keadaan ini selalu menjadi ciri desa-desa negara berkembang. Misalnya, rakyat memiliki tanah, rumah, keahlian produktif, namun tanpa jaminan, pengakuan, dan perlindungan hukum. (Hernando de Soto, 2010) Ini adalah tantangan.

9Adaro Bangun Negeri November 2011

Page 10: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan Utama

Sains dan teknologi informasi telah berkembang sangat pesat di seluruh dunia, mulai dari tingkat nasional sampai desa-desa. Karena itu, Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) yang dibentuk oleh PT Adaro Indonesia tahun 2009, membuat program pendidikan sains sekolah dasar.

Banyak pola hidup, pola pikir, dan pola kerja masyarakat umumnya berubah karena kemajuan sains dan teknologi informasi. Lahir pula bentuk-bentuk perbuatan hukum yang baru, seperti transaksi elektronik, e-trading atau berdagang melalui internet, memesan tiket melalui internet (e-ticketing), melayani administrasi melalui internet, beriklan melalui internet, berkomunikasi melalui internet hingga tender melalui jaringan online.

Teknologi informasi dan sains sangat bermanfaat untuk memajukan masyarakat kita. Milsalnya, Teknologi Informasi (TI) memajukan perdagangan dan perekonomian masyarakat. Begitu pula halnya sains dapat membantu masyarakat untuk memecahkan masalahnya. Hal ini sejalan pula dengan upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sejak awal abad 21 ini untuk menjadikan pelayanan pendidikan masyarakat sebagai agenda penting di Kalimantan Selatan.

MemperkuatPendidikan SAINS

Untuk Sekolah Dasar

10 Adaro Bangun Negeri November 2011

Sebanyak 160 Guru dan 400 Murid SD mengikuti Program Penguatan Pendidikan Sains Sekolah Dasar yang diprakarsa dan dilaksanakan oleh YABN di Kabupaten Balangan, Tabalong, dan Barito Timur selama tiga bulan, dari bulan Agustus – Oktober 2010. Berikut cuplikan kisahnya.

Keceriaan anak-anak SD dalam aksi pendidikan sains sekolah di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan (foto, Sri Armiati Jarkasi).

Page 11: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan UtamaSelatan. Yaitu pendidikan sains, pendidikan TI, dan pelatihan atau pendidikan bahasa Inggris. Para siswa perlu dipersiapkan agar mampu mengikuti kemajuan teknologi dan sains.

Pendidikan TI, seperti computer literacy, bermafaat agar para siswa dapat mempelajari informasi, pengetahuan, dan inovasi baru melalui jaringan internet. Para siswa sejak dini perlu belajar menyerap informasi melalui jaringan TI.

Sedangkan pendidikan bahasa Inggris di sekitar wilayah kerja PT Adaro Indonesia diharapkan dapat membuka ruang pergaulan antara warga daerah-daerah di Kalimantan Selatan dengan warga dunia. YABN melihat bahwa kualitas pendidikan dapat ditingkatkan dengan memperkuat pendidikan sains, TI dan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.

Program penguatan pendidikan sains Sekolah Dasar yang diprakarsai dan dikelola oleh YABN selama tiga bulan (Agustus-Oktober 2010) di Kalimantan Selatan diikuti oleh para murid sekolah dasar, guru sekolah dasar, dan dinas pendidikan Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Barito Timur.

Melalui program penguatan pendidikan sains sekolah dasar tersebut, sejumlah hasil telah diraih. Misalnya, kompetensi guru-guru Sekolah Dasar (SD) dalam bidang sains mulai meningkat. Misalnya, para peserta program dapat melakukan inseminasi eksperimen sains yang menggunakan bahan-bahan alami danmurah harganya di Sekolah Dasar.

Berikutnya, minat kalangan siswa Sekolah Dasar (SD) terhadap sains meningkat. Masih ada hasil penting lainnya telah diraih dari program seperti ini, misalnya, terbentuknya klub sains di Sekolah Dasar (SD).

Ada sejumlah alat ukur untuk menghitung tingkat keberhasilan program penguatan pendidikan sains kali ini. Misalnya, sekitar 160 guru sains sekolah dasar mengikuti pogram ini di Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Bartim. Alat ukur kedua yaitu adanya eksperimen sains untuk peserta 400 orang siswa SD pada ketiga kabupaten tersebut.

Program YABN di bidang penguatan sains SD tidak hanya berhenti pada pelatihan dan eksperiman. YABN juga bekerjasama dengan Rumah Sains Ilma untuk mencetak 1.000 eksemplar modul penguatan sains untuk guru SD. Program ini juga dapat dikatakan berhasil. Misalnya, meningkatnya pemahaman sains para guru dan murid yang terlihat dari hasil post-test jika dibandingkan dengan hasil pre-test saat pelatihan.

Program peningkatan kompetensi guru sains serta peningkatan minat murid sains dilaksanakan di sejumlah Sekolah Dasar (SD) yaitu (a) SD Plus – Murung Pudak – Tanjung – Tabalong peserta dari SD; (b) SDN Laburan – Tabalong: peserta SD; (c) SDN Bagok – Barito Timur: peserta dari SD; dan (d) SDN Paringin 1 – Paringin – Balangan: peserta dari SD. (Zuraida Murdia Hamdie / Firman Rizanie)

Upaya mewujudkan masyarakat berkualitas juga telah menjadi tekad Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur H. Rudy Ariffin. (kalselprov.go.id, 2011) Sebab proses pendidikan sangat penting dan strategis untuk meningkatkan kualitas kehidupan seseorang, keluarga, dan warga masyarakat. Ini pula amanat para pendiri Negara RI ini tahun 1945 yang merumuskan salah satu tujuan Negara RI dan tugas Pemerintah RI ialah mencerdaskan kehidupan Bangsa.

Karena itu pula, Yayasan Adaro Bangun Negeri merintis program penguatan pendidikan sains untuk Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Balangan, Tabalong, dan Barito Timur selama tiga bulan, dari bulan Agustus – Oktober 2010. YABN memperkenalkan metode pendidikan sains melalui eksperimen-eksperimen sains yang menarik dan memanfaatkan barang-barang bekas. Pendekatan ini merupakan jalan keluar atas mahalnya harga modul-modul eksperimen sains yang umum digunakan di laboratorium-laboratorium sekolah selama ini.

Selain itu, ada tiga bidang pendidikan dasar yang menjadi perhatian YABN untuk dikembangkan di Provinsi Kalimantan

11Adaro Bangun Negeri November 2011

Fasilitator Ibu Nisa dari rumah Sains Ilma membimbing pelajar mencintai sains pada pelatihan penguatan pendidikan sains untuk SD di Kabupaten Tabalong (foto, Sri Armiati Jarkasi).

Salah seorang siswa SD sedang mempraktekkan kegiatan SAINS dengan menggunakan balon di Kabupaten Tabalong(foto, Sri Armiati Jarkasi).

1

2

1

2

Page 12: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan Utama

YABN merilis program khusus “Gerakan Banua Bersih Narkoba” tahun 2010 di Kalimatan Selatan. Isi program kesehatan ini tidak lain dari sosialisasi tentang risiko penyalahgunaan narkotika sejak dini di kalangan remaja dan masyarakat Kalimantan Selatan. Provinsi Kalimantan Selatan dipilih, antara lain, karena wilayah ini termasuk zona operasi PT Adaro Indonesia. Selain itu, data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan bahwa kasus-kasus penyalahgunaan narkotika cukup tinggi di wilayah ini.

Sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika dari YABN terutama ditujukan bagi kalangan remaja. Sebab umumnya remaja rentan terhadap risiko penyalahgunaan narkotika.YABN juga melibatkan para orangtua dan penyuluh agama.Sebab orangtua dan penyuluh agama sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kaum remaja. Selain itu, orangtua dan

Sejak Dini Menyadari risiko

Salah-gunakan Narkotika

Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, bahwa kasus-kasus penyalahgunaan narkotika cukup tinggi di Provinsi Kalimantan Selatan. Karena itu, YABN merintis program khusus bidang keseha-tan berupa sosialiasi sadar risiko narkotika sejak dini tahun 2010 di Kalimantan Selatan.

pemuka agama dapat berperan untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada kalangan remaja.

YABN memilih beragam bentuk alat sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika, seperti VCD, Pin, poster, dan sejenisnya. Sarana-sarana ini sudah dikenal baik oleh kalangan remaja. Selain itu, YABN juga memprakarsai dan melaksanakan bentuk sosialisasi melalui tatap-muka dengan kalangan remaja.

Isi materi sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika sejak ini antara lain jenis-jenis narkotika yang berisiko terhadap kesehatan dan hukum. Topik lainnya yaitu pengalaman sejumlah korban penyalahgunaan narkotika untuk dapat pulih dari ketergantungan pada narkotika. Selain itu, ada pula pengalaman korban narkotika dari penjara sampai sembuh

12 Adaro Bangun Negeri November 2011

Pelajar se Kabupaten Balangan serius mengikuti sosialisasi anti Narkotika di gedung Mayang Maurai kota Paringin Kalimantan selatan. (foto, Erma Hariatmi).

Page 13: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan Utama

atau bebas dari ketergantungan pada narkotika. Pengalaman-pengalaman nyata seperti ini diharapkan menjadi pelajaran sangat berharga bagi kalangan remaja agar sejak dinia tidak menyalahgunaan narkotika.

Sangat beragam risiko penyalahgunaan narkotika selama ini, seperti risiko kesehatan, risiko ekonomi, risiko hukum, sampai risiko keluarga. Karena salah menggunakan narkotika, seorang korban narkotika sulit belajar dan sulit bekerja. Ketergantungan pada narkotika menghabiskan duit. Korban narkotika dibayang-bayang oleh masa depan seakan tanpa harapan.

Program sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika tahun 2010 itu melibatkan para pemangku kepentingan PT Adaro Indonesia dan pihak-pihak terkait dengan program Pemerintah RI di bidang pemberantasan narkotika dan pemulihan korban narkotika pada ketiga kabupaten tersebut di atas. Para pihak itu antara lain masyarakat umum, pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU), pelajar sederajat SMU, Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), Dinas Kesehatan tingkat kabupaten, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kamus, Dinas Pendidikan tingkat kabupaten, dan Badan Narkotika tingkat kabupaten.

Tujuan pokok dari program sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika yang dikelola oleh YABN tahun 2010 ialah para pelajar SMP dan SMU atau sederajat khususnya sejak dini trelah memahami dan mengetahui jenis-jenis risiko penyalahgunaan narkotika.

Partisipasi masyarakat untuk mengikuti program sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika sejak dini sangat besar. Misalnya, sebanyak 489 pelajar SMP dan SMU sederajat ikut mengambil-bagian dalam program sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika sejak dini di Kabupaten Tabalong.

Hal yang sama terjadi pula di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Di sana sekitar 256 pelajar SMU sederajat ikut mengambil-bagian dalam program sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika sejak dini. Sedangkan di Kabupaten Balangan, tercatat sekitar 342 pelajar ikut mengambil-bagian dalam program tersebut.

Hasil riil dari program sosialisasi risiko narkotika yang dikelola oleh YABN tahun 2010 antara lain terlihat mulai meningkat pengetahuan dan pemahaman warga masyarakat, baik orangtua, penyuluh agama, para pelajar, dan kaum remaja umumnya, tentang risiko penyalahgunaan narkotika. Hal ini terlihat dari hasil post-test pengetahuan tentang risiko narkotika, yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil pre-testnya.

Orangtua tentu saja sangat pening dilibatkan dalam program sosialisasi risiko salah-guna narkotika. Karena itu, YABN melibatkan peran-serta sekitar 67 orangtua para siswa dalam program sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika sejak dini di Kabupaten Balangan.

Rata-rata lama waktu sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika yang dikelola oleh YABN tahun 2010, berkisar 2 (dua) hari. Misalnya, program ini dilaksanakan 22-23 November tahun 2010, 1-2 Desember tahun 2010. Hanya sekali program ini dilaksanakan dalam waktu sehari saja, yaitu pelaksanaan program sosialisasi risiko penyalahgunaan narkotika tanggal 13 Desember tahun 2010. (Sri Armiyati Jarkasi / Erma Hariatmi)

13Adaro Bangun Negeri November 2011

Maka para remaja, orangtua, hingga warga masyarakat umumnya, perlu menyadari risiko penyalahgunaan narkotika sejak dini dan upaya pemulihannya. Bentuk-bentuk program pemulihan korban narkotika antara lain melalui pemulihan secara medis, rumah sakit ketergantungan obat, penyembuhan alternatif, dan lain-lain.

Sosialisasi Risiko Narkotika

YABN memilih tiga kabupaten sebagai zona program sosialisasi tentang risiko penyalahgunaan narkotika sejak dini tahun 2010. Ketiga kabupaten itu ialah Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Sungai Tengah. Sedangkan tema pokok programnya ialah “Sadar Risiko Penyalahgunaan Narkotika Sejak Dini”.

Pelajar se Kabupaten Balangan serius mengikuti sosialisasi anti Narkotika di gedung Mayang Maurai kota Paringin Kalimantan selatan. (foto, Erma Hariatmi).

Manager Operasional YABN, Setia Budhi dalam sambutan sosialisasi anti Narkotika di hadapan pelajar se kabupaten Balangan Kalimantan Selatan.

Page 14: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan Utama

Sejak Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I tanggal 1 April 1969-1974 sampai saat ini, pertanian masih merupakan sumber mata pencaharian utama rakyat di wilayah Kalimantan Selatan. Sejak lama masyarakat provinsi ini membudi-dayakan karet, selain kelapa, padi, dan perikanan. Maka ekspor karet rakyat menjadi sangat penting. Jika terjadi gejolak harga, tata-ekonomi petani karet juga terusik.

Di hari-hari ini, karet masih merupakan komoditas unggulan bagi rakyat di sejumlah kabupaten, Provinsi Kalimantan Selatan, seperti kabupaten Tabalong dan Kabupaten Barito

Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Adaro-Pama, unit ekonomi dari YABN, bekerjasama dengan PT Cakung Permata Nusa (CPN) mengadakan pelatihan atau magang okulasi untuk para pekebun karet di Barito Timur dan Tabalong, pada 5-9 Juli tahun 2010.

MelatihOkulasi Karet

Timur. Areal utama tanaman karet ini meliputi Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai Utara dan Tabalong.

Data pada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun 2011 menunjukkan bahwa total lahan Perkebunan Rakyat seluas 112.357 ha, Perkebunan Negara seluas 10.288 ha, dan Perkebunan Swasta seluas 11.609 ha di Provinsi Kalimantan Selatan. (BPKM, 4/11/2011)

Karena itu, Pemda Kabupaten Tabalong misalnya hendak

14 Adaro Bangun Negeri November 2011

Pemuda dan anggota Karang Taruna sedang praktek teknik okulasi karet pada pelatihan okulasi karet di Kabupetan Balangan Kalimantan Selatan (foto Rody Ermawan)

Page 15: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan Utama

mengembangkan sekitar 1.400 ha lahan sejak tahun 2011 karena pada sejumlah kecamatan. Peremajaan karet akan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten seluas 800 ha, APBD Provinsi seluas 200 ha, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) seluas 200 ha. Sedangkan 200 ha lainnya merupakan bantuan dari PT Adaro Indonesia. (Antara, 12/6/2011)

Sehubungan dengan itu, melalui kegiatan pelatihan, para petani karet juga bisa meningkatkan mutu bahan baku karetnya (bokar) sesuai standari SNI dan ramah lingkungan. Selain itu, pekebun karet juga perlu dibekali dengan keahlian di bidang produksi karet.

Untuk itu, Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Adaro-Pama sebagai unit ekonomi dari YABN bekerjasama dengan PT Cakung Permata Nusa (CPN) Tabalong mengadakan kegiatan training atau magang okulasi bagi para pekebun karet di desa Gudang Seng Banua Lima, Kabupaten Barito Timur, dan Padang Panjang, Kabupaten Tabalong, selama 5 hari dari tanggal 5 sampai 9 Juli tahun 2010.

Pelatihan Okulasi Karet

Untuk membangun kebun karet diperlukan manajemen dan teknologi budidaya tanaman karet yang mencakup kegiatan antara lain : (1) syarat tumbuh tanaman karet; (2) klon-klon karet rekomendasi; (3) bahan tanam/bibit; (4) persiapan tanam dan penanaman; (5) pemeliharaan tanaman : pengendalian gulma, pemupukan dan pengendalian penyakit; (6) penyadapan/panen. (Chairil Anwar, 2001)

Hal paling penting dalam penanaman karet adalah bibit/bahan tanam. Sedangkan bahan tanam yang baik selalu berasal dari tanaman hasil okulasi. Okulasi merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan menempelkan mata entres dari satu tanaman ke tanaman sejenis dengan tujuan mendapatkan bahan tanam yang memiliki sifat yang unggul. Antara lain bahan tanam memiliki akar yang kokoh dan berdaya serap hara yang tinggi.

Okulasi selalu dilaksakan dalam enam tahap pokok yakni kesiapan batang bawah, pembuatan jendela okulasi, penyiapan perisai mata okulasi, penempelan perisai okulasi, pembalutan dan pemeriksaan hasil okulasi. (Ahmad Subendi dan Budi Rahardjo, 2010).

Dari hasil okulasi dapat diperoleh bahan tanam (bibit) karet unggul seperti stum mata tidur, stum mini, stum tinggi dan

15Adaro Bangun Negeri November 2011

bibit dalam polybag. Okulasi pada tanaman karet dapat dilakukan dengan cara okulasi dini, okulasi hijau dan okulasi coklat yang pada prinsipnya relatif sama, hanya perbedaannya terletak pada umur batang bawah dan batang atasnya.

Sedangkan persiapan bahan tanam dilakukan paling tidak 1,5 tahun sebelum penanaman. Ada tiga bahan tanam yang perlu dipersiapkan yaitu (1) batang bawah, (2) entres/batang atas, dan (3) okulasi pada penyiapan bahan tanam.

Persiapan bahan batang bawah perlu dilakukan untuk memperoleh bahan tanam yang memiliki akar kuat dan daya serap hara yang baik. Untuk mendapatkan bahan tanam okulasi yang baik diperlukan entres yang baik. Mata okulasi dapat diambil dari dua sumber yaitu entres cabang dari kebun produksi atau entres dari kebun entres.

Dalam rangka okulasi karet, sebaiknya dipilih entres dari kebun entres murni. Karena entres cabang akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya tidak seragam dan keberhasilan okulasinya rendah. Setelah bahan tanam telah dipersiapkan, pekebun karet perlu memilih waktu sangat tepat untuk menanamnya, yaitu pada musim hujan.

Begitu pentingnya okulasi karet tersebut di atas, maka YABN memandang perlu melaksanakan pelatihan khusus okulasi karet. Dalam hal ini, unit ekonomi YABN, Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Adaro-Pama sebagai yang bekerjasama dengan PT Cakung Permata Nusa (CPN) Tabalong, melibatkan berbagai pihak dalam program pelatihan okulasi karet.

Tiga pihak dilibatkan oleh LDB dan CPN dalam program pelatihan okulasi karet yaitu (1) Pekebun Karet di Desa Gudang Seng dan Desa Padang Panjang; (2) Instruktur pelatihan SDM perkebunan karet; dan (3) Dinas Perkebunan Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Tabalong.

Sejumlah manfaat dan benefit dapat diraih dari program pelatihan okulasi karet. Misalnya, pekebun karet dapat melakukan okulasi tanaman karet unggul dengan baik dan benar. Selain itu, terciptanya lapangan usaha baru di bidang perkebunan karet khususnya bidang pembibitan tanaman karet yang unggul.

Program pelatihan okulasi karet dari LDB dan CPN itu membuahkan hasil. Misalnya, 5 (lima) orang pekebun karet yang mengikuti magang okulasi dapat melakukan okulasi tanaman karet sebanyak 1458 batang dalam waktu 5 hari dari tanggal 5 Juli – 9 Juli 2010 di di kebun pembibitan PT. Cakung Permata Nusa Tanjung. (Rody Ermawan)

Page 16: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan Utama

Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah (P3W) Lembaga Penelitian Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, melakukan survei Komoditas Unggulan Pertanian (KUP) dan potensi pengembangannya di Kalimantan Selatan. Penelitian itu berlangsung selama 111 hari, sejak tanggal 26 Mei – 18 September 2010.

P3W Lembaga Penelitian Lambung Mangkurat melaksanakan penelitian KUP dan potensi pengembangannya di dua kabupaten, yakni Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan. Kecamatan yang dipilih sebagai lokasi penelitian di Tabalong yaitu Kecamatan Banua Lawas, Kecamatan Pugaan, Kecamatan Kelua, Kecamatan Muara Harus, Kecamatan Tanta, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, Kecamatan Haruai, Kecamatan Upau, Kecamatan Muara Uya, Kecamatan Jaro, Kecamatan Bintang Ara.

Sedangkan kecamatan di Balangan sebagai area penelitian untuk KUP yang dipilih oleh P2W Universitas Mangkurat adalah Kecamatan Lampihong, Kecamatan Batu Mandi, Kecamatan Awayan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Paringin, Kecamatan Paringin Selatan, Kecamatan Juai, dan Kecamatan Halong

Hasil survei KUP itu kemudian dikaji dalam sebuah workshop yang melibatkan seluruh stakeholders pengembangan perkebunan karet rakyat. Kurang lebih 10 pemangku kepentingan dilibatkan dalam workshop. Yaitu (1) Kelompok

16 Adaro Bangun Negeri November 2011

Workshop Memajukan Perkebunan Karet rakyat

Unit kerja bidang ekonomiYABN, Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB), melaksanakan workshop pengembangan perkebunan karet rakyat di Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan tanggal 9 Desember 2010. Hasilnya, rekomendasi pengembangan kebun karet rakyat.

Workshop pengembangan karet rakyat di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. (foto Rody Ermawan)

Page 17: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Laporan UtamaTani Karet dan gabungan kelompok tani; (2) Penangkar bibit karet unggul; (3) Pengusaha dan distributor satuan alat produksi karet (saprodi; (4) Perbankan; (5) Dinas perkebunan; (6) Dinas Kehutanan; (7) LSM; (8) Bappeda; (9) Pedagang Pengumpul; dan (10) Pabrik karet.

Para peserta workshop menguji temuan survei KUP di Kalimantan Selatan tersebut. Selain itu, para peserta workshop juga berupaya menemukan tantangan dan peluang pengembangan perkebunan karet rakyat di Kalimantan Selatan secara besar-besara.

Di sisi lain, sejak tahun 2010, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan berupaya mengembangkan komoditas unggulan seperti karet rakyat, kelapa sawit dan kelapa dalam yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di provinsi Kalimantan Selatan. (Antara, 18/6/2010)

Khusus karet, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun 2011 menunjukkan bahwa total lahan Perkebunan Rakyat seluas 112.357 ha, Perkebunan Negara seluas 10.288 ha, dan Perkebunan Swasta seluas 11.609 ha di Provinsi Kalimantan Selatan. (BPKM, 4/11/2011)

Rekomendasi Workshop

Survei KUP yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah (P3W) Lembaga Penelitian Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, sangat bermanfaat. Sebagaimana lazimnya, survei seperti ini dapat berguna untuk dijadikan pijakan perumusan program kerja dan program kebijakan pemerintah. Selain itu, survei seperti ini juga dapat dipakai untuk mengukur implementasi dari berbagai program kebijakan pemerintah.

Sedangkan bagi petani, survei KUP dapat memacu minat dan semangat para petani untuk menanam dan mengelola komoditas-komoditas unggulan. Begitu pula, para petani karet misalnya dapat memperoleh gambaran tentang potensi pendapatan dari usaha perkebunan karetnya.

Bagi Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) yang didirikan oleh PT Adaro Indonesia tahun 2009, hasil survei KUP tersebut dijadikan pijakan dalam penyusunan rancangan program pengembangan perkebunan karet rakyat di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Rancangan ini dimatangkan oleh YABN tahun 2011.

Workshop pengembangan perkebunan karet rakyat itu menelorkan hasil konkrit yang dapat ditindak-lanjuti. Misalnya, perumusan dasar dan arah kebijakan dan program kerja pemerintah daerah dalam rangka mengembangkan potensi komoditas unggulan di Provinsi Kalimantan Selatan. Program kebijakan ini diharapkan dapat didukung oleh rakyat dan pelaku usaha.

Workshop awal Desember 2010 itu juga menelorkan rumusan tentang pola kerjasama dan aturan teknis bagi para pihak terkait dalam pengembangan industri karet di Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Workshop itu menelorkan pula hasil nyata untuk para petani

karet di Provinsi Kalimantan Selatan. Misalnya, para petani petani karet siap meningkatkan kualitas produk pertaniannya, khususnya kualitas produk karet, dan siap pula mengelola perkebunan karetnya secara profesional.

Untuk jangka panjang, pengembangan komoditas unggulan pertanian sangat penting bagi rakyat di Provinsi Kalimangan Selatan. Sebab sektor pertanian adalah mata pencaharian utama masyarakat di Kalimantan Selatan selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, program workshop pengembangan komoditas unggulan pertanian di Kalimantan Selatan perlu kontinyu dilaksanakan guna mendukung program kebijakan pemerintah, mendukung usaha pertanian atau perkebunan rakyat, dan mensejahterakan rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan.

Sejak tahun 2010, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan telah merintis upaya-upaya pengembangan komoditas unggulan pertanian atau perkebunan. Misalnya, upaya Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan untuk mengembangkan perkebunan karet rakyat pada lahan seluas 2.765 hektare berupa pembibitan, pembukaan lahan dan sarana produksi yang dibiayai APBD I, APBD II, Ditjen Pengelolaan Lahan, Sarana dan Sumber Daya serta Ditjen Perkebunan. (Antara, 18/6/2010) (HM. Shalahuddin / Rody Ermawan)

17Adaro Bangun Negeri November 2011

Workshop pengembangan karet rakyat di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. (foto rody ermawan)

Workshop pengembangan karet rakyat di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. (foto rody ermawan)Sri Armiyati Djarkasi dari Yayasan Adaro Bangun Negeri saat memberikan materi dalam acara Workshop pengembangan karet rakyat di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. (foto rody ermawan)

1 2

3

1

2

3

Page 18: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Kolom YABN

Setiap perusahan biasanya memilik dasar sikap dan

pertimbangan untuk melaksanakan program Tanggungjawab

Sosial Perusahaan (TSP). Misalnya, adanya kepedulian

dan harapan baru dari masyarakat, konsumen, Pemerintah

dan penanam modal untuk menata kelola dan melestarikan

lingkungan usaha (business environment). Pertimbangan

lain, yaitu pentingnya daya-dukung lingkungan sosial dan

lingkungan alam bagi kelangsungan kegiatan ekonomi.

Dasar sikap dan pertimbangan tersebut di atas, di satu sisi

lahir dari kesadaran tentang upaya mencegah risiko akibat

kegiatan investasi. Di sisi lain, meningkatnya kriteria sosial

dan lingkungan dalam pembuatan keputusan investasi, baik

perorangan maupun lembaga, konsumen maupun penanam

modal, Pemerintah maupun swasta. Hal ini antara lain

telah diatur dalam UU tentang Perseroan Terbatas dan UU

Penanaman Modal di Negara RI.

Bagi PT Adaro Indonesia, komitmen TSP telah terkandung

dalam visi perusahan. Untuk memperkuat pelaksanaan

program TSP perusahan, PT Adaro Indonesia telah mendirikan

Yayasan Adaro Bangun Negeri pada tahun 2009.

Selama kira-kira 2 (dua) tahun terakhir, YABN telah

mempersiapkan tim, menyusun mekanisme kerja serta

program program jangka panjang. Secara intensif, tahap ini

telah dilakukan sejak awal tahun 2010. Kemudian memasuki

paruh kedua tahun 2010, YABN menyusun dan mengelola

program TSP perusahaan yang dikenal pula sebagai Corporate

Ucapan Terima KasihSocial Responsibility (CSR).

Bagi PT Adaro Indonesia, komitmen mendukung kemajuan

masyarakat (community development) dan pelestarian

lingkungan di wilayah operasi perusahan, lebih dari sekedar

pelaksanaan TSP. Komitmen itu juga menjadi bagian

dari Goodwill perusahan untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Adaro Indonesia,

baik selama kegiatan operasi perusahan maupun setelah

kegiatan operasi perusahan.

Selama 2 (dua) tahun terakhir, program TSP yang

dilaksanakan oleh YABN mencakup program kerja pada

empat bidang yaitu (1) pendidikan, (2) kesehatan, (3) ekonomi,

dan (4) sosial budaya. Banyak pihak telah mendukung dan ikut

mengambil bagian dalam berbagai program YABN ini.

Oleh karena itu, YABN menyampaikan terimakasih kepada

seluruh stakeholders PT Adaro Indonesia dan YABN, yaitu

Pemerintah Daerah (Pemda) tingkat Provinsi dan Kabupaten,

tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, tokoh agama,

keluarga-keluarga, per orang maupun organisasi dalam

pelaksanaan program TSP dan ‘Goodwill’ PT Adaro Indonesia.

Saling-percaya, kemitraan dan dukungan seperti ini sangat

bernilai bagi keberhasilan program TSP dan Goodwill PT

Adaro Indonesia untuk masyarakat di sekitar wilayah operasi

perusahan, kini dan masa datang.

(Mohammad Effendi, Direktur YABN)

18 Adaro Bangun Negeri November 2011

Page 19: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Kolom YABN

Masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) selalu optimis. Meskipun wilayahnya tidak memiliki tambang, seperti tambang batubara di Kabupaten Balangan. Harapan sosial-ekonomi rakyat bertumpu pada usaha kerajinan dan peternakan rakyat.

Adalah Ibu Maisarah, tiap Rabu dini hari, selalu mengunjungi pasar Itik Alabio di Kecamatan Sungai Pandan. Pasar tradisional ini selalu penuh sesak oleh peternak itik alabio. Puluhan mobil pick -up, angkutan pedesaan, dan perahu lalu-lalang membawa itik, telur, maupun pakan untuk dijual. Di sini Ibu Maisarah mengembangkan usahanya sebagai pengrajin telur asin.

Lain lagi cerita Ibu Juhriah. Baginya, pasar tradisional adalah tempat mengembangkan usaha. Ibu dengan dua anak ini adalah pengrajin anyaman purun.

Sedangkan Haji Ramli, pengrajin rotan dari sungai limas, bertutur bahwa dulunya kerajinan rotan seperti kursi, rak dan lemari dibuat oleh pengrajin dari pulau Jawa. Pengrajin dari Jawa kebetulan tinggal di desa tersebut. Lalu keterampilan tersebut menyebar ke warga sekitarnya.

Haji Ramli mulai membuat kursi rotan tahun 1990. Sebelumnya ia bekerja di sebuah gudang pengolahan rotan. Setelah berhenti bekerja, sebagai karyawan, ia belajar pada seorang pengrajin yang memiliki keahlian membuat kursi rotan dengan biaya Rp 300.000 per minggu. Hanya dalam waktu sepekan, ia menguasai cara membuat kursi rotan. Kini Haji Ramli telah menuai hasil produk kerajinannya melalui jual-beli di pasar tradisional di Kabupaten HSU.

Kisah unik lain datang dari Abdul Wahid, seorang pengrajin asal desa Pihaung. Dulunya ia dan beberapa temannya sesama pengrajin dikirim Pemerintah untuk

KisahIbu - Bapak Pengrajin

magang kerajinan bambu di pulau Jawa. Sepulangnya dari magang di Jawa, sebagian temannya merasa pesimis untuk menerapkan pengetahuannya di kampung. Karena di tempat magang pembuatan kursi dari bambu menggunakan peralatan mesin. Sementara di kampung mesin tersebut belum tersedia peralatan mesin

Pak Wahid tidak putus asa. Dengan peralatan seadanya, ia mencoba membuat kursi bambu seperti yang dilihatnya di pulau Jawa. Karena hasil karyanya belum dikenal, maka kursi buatan Pak Wahid belum banyak dibeli orang.

Meski demikian, Pak Wahid tetap memajang kursi hasil kreasinya di depan rumahnya. Hingga suatu ketika, kursi tersebut dibawa sebagai bahan pameran oleh Pemerintah. Sejak itu, kerajinan kursi bambu karya Pak Wahid dikenal dan berkembang di desa Pihaung.

Pak Wahid juga membuat kipas hias. Semula ia tidak mengetahui cara membuatnya. Maka ia membeli sebuah kipas hias dan membawanya ke kampung. Di kampungnya, kipas hias itu dibongkar hingga bagian-bagiannya terpisah. Kemudian ia menyatukan lagi bagian-bagian kipas hias itu seperti sedia-kala.

Berkembangnya usaha kerajinan di Kabupaten Hulu Sungai Utara atau di Amuntai dan sekitarnya didukung oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) melalui unit usaha Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB). Dukungan YABN dan LPB membina kelompok pengrajin. Di desa Pihaung telah terbentuk kelompok pengrajin dan Koperasi Wanita (Kopwan). Demikian pula di desa Jumba dan desa Sungai Hirang. Pengjarin mulai memahami bekerja-bersama membangun kehidupan keluarga. Kualitas hasil yang bagus tentu menciptakan pasar yang bagus pula, demikian Pak Wahid menutup obrolannya. (Setia Budhi / Mampi Manurung)

19Adaro Bangun Negeri November 2011

Page 20: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Ekonomi

Riset konstruktif sangat penting untuk menemukan dan mengembangkan solusi atas suatu masalah. Karena itu, YABN mensponsorori Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah (P3W) Universitas Lambung Mangkurat, untuk meneliti Komoditas Unggulan Pertanian (KUP) dan potensi pengembangannya di Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan tahun 2010.

SurveiKomoditas Unggulan Pertanian

Riset tentang komoditas unggulan pertanian sangat penting untuk masyarakat dan Pemerintah Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan. Sebab selama ini, sejarah sosial-ekonomi masyarakat provinsi ini menunjukkan bahwa hampir 70% mata-pencaharian penduduknya ialah bertani atau bercocok-tanam. (Bappenas, 1990)

Oleh karena itu, riset tentang komoditas unggulan pertanian menjadi sangat penting baik saat ini maupun di masa-masa akan datang. Selain itu, PT Adaro Indonesia yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan, memiliki komitmen Tanggungjawab Sosial Perusahan (TSP) dan Goodwill untuk kemajuan masyarakat dan pelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahan. Tantangannya ialah bagaimana mengembangkan potensi sosial-ekonomi rakyat dan lingkungannya di wilayah ini.

Bertahun-tahun masyarakat di Tabalong dan Balangan mengandalkan mata-pencaharian utamanya pada pertanian. Ini merupakan peluang dan potensi ekonomi dan lingkungan

20 Adaro Bangun Negeri November 2011

Manager CSR PT Adaro Indonesia Bapak Abdurrahman memberikan penjelasan mengenai implementasi program CSR untuk wilayah operasional tambang PT Adaro Indonesia - Kalimantan Selatan (Foto. Rody Ermawan)

Page 21: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Ekonomi

Boks 1 : Daftar Komoditas Unggulan Pertanian Hasil Survei KUP

21Adaro Bangun Negeri November 2011

yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Untuk itu, Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), yang didirikan oleh PT Adaro Indonesia tahun 2009, mengelola program khusus berupa sponsorship riset tentang Komoditas Unggulan Pertanian (KUP) dan potensi pengembangannya di Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balongan.

Pelaksan riset KUP ialah Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah (P3W) Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Waktu pelaksanaan survei yaitu selama 111 hari, sejak 26 Mei - 18 September 2010.

Riset itu dilaksanakan pada dua kabupaten. Yaitu untuk Kabupaten Tabalong, survei KUP dilaksanakan di Kecamatan

Pemateri menjelaskan mengenai pentingnya keterlibatan para pihak dalam workshop pengembangan karet rakyat di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan (foto rody ermawan)Peserta memberi input mengenai pentingnya keterlibatan para pihak dalam workshop pengembangan karet rakyat di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan (foto rody ermawan)

1

2

1

2

Karet,pisang,jeruk,

durian,duku,sapi,

ayam,ikan,

kemiri,padi,

nangka,rambutan,cempedak,

itik,kelapa,rumbia,

aren,

Wilayah Pengembangan Pertanian Utara - WPPU : karet, padi, pisang, durian, duku, sapi, ayam,

ikan dan kemiri

Wilayan Pengembangan Pertanian Tengah – WPPT : karet, padi, pisang, durian, duku, ayam, sapi,

rambutan.

Wilayah Pengembangan Pertanian Selatan – WPPS : karet, pisang, jeruk, rambutan, ayam,

itik, kambing

Banua Lawas, Kecamatan Pugaan, Kecamatan Kelua, Kecamatan Muara Harus, Kecamatan Tanta, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, Kecamatan Haruai, Kecamatan Upau, Kecamatan Muara Uya, Kecamatan Jaro, Kecamatan Bintang Ara. Untuk Kabupaten Balangan, survei KUP dilaksanakan di Kecamatan Lampihong, Kecamatan Batu Mandi, Kecamatan Awayan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Paringin, Kecamatan Paringin Selatan, Kecamatan Juai, Kecamatan Halong.

Sejumlah pihak dilibatkan dalam program survei KUP itu, antara lain, masyarakat, Pemerintah Daerah, peneliti, dan responden. YABN mensponsori program survei KUP tersebut.(Rody Ermawan)

Boks 2 : Skala Prioritas dan Potensi Pengembangan KUP di Tabalong & Balangan

Page 22: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Ekonomi

Jasa keuangan mikro sangat dibutuhkan untuk dapat menggerakkan usaha skala kecil hingga menengah di daerah-daerah selama ini. Karena itu, lembaga keuangan mikro dapat melayani kebutuhan ini. Lembaga keuangan mikro dapat mendukung dan memperkuat usaha-usaha kecil hingga usaha skala menengah dari rakyat di derah-daerah.

Melihat kebutuhan pelaku usaha kecil dan pelaku usaha menengah serta peran lembaga keuangan mikro tersebut, Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB), unit kerja bidang ekonomi dari Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) menggelar pelatihan SDM lembaga keuangan mikro.

Pelatihan kualitas jasa layanan SDM lembaga keuangan mikro sangat penting. Sebab peran lembaga keuangan mikro untuk memperkuat usaha kecil dan usaha menengah tidak hanya pada manajemen pengadaan dana dan penyaluran dana. Lembaga keuangan mikro juga berperan dalam pemnbinaan manajemen usaha kecil dan menengah.

Melatih SDM Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

Sumber Daya Manusia (SDM) Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dan Koperasi di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mengikuti pelatihan kualitas pelayanan keuangan mikro yang dilaksanakan oleh unit kerja bidang ekonomi YABN, Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB), akhir Desember 2010.

Peran strategis lembaga keuangan mikro tersebut pada akhirnya dikelola dan dilaksanakan oleh SDM lembaga keuangan mikro. Oleh karena itu, pelatihan jasa pelayanan untuk karyawan-karyawati lembaga keuangan mikro menjadi sangat penting. Sebab setiap usaha jasa selalu mengandalkan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman SDM-nya.

Pelatihan SDM lembaga keuangan mikro dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB), unit ekonomi Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), sejak 28-29 Desember tahun 2010 di Tabalong. Sekurang-kurangnya ada tiga sasaran dan manfaat yang dapat diraih dari pelatihan ini. Misalnya, peserta pelatihan dapat memahami dan mengembangkan LKM di wilayah Balangan pada masa-masa akan datang.

Selain itu, melalui pelatihan SDM lembaga keuangan mikro, para peserta pelatihan juga dapat memahami tata-kelola penyaluran dana, penghimpunan dana, dan pembinaan usaha-usaha rakyat skala kecil dan skala menengah di desa-desa.

22 Adaro Bangun Negeri November 2011

Page 23: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Ekonomi

Peserta pelatihan juga siap mengembangkan diri dan usahanya di bidang jasa keuangan mikro.

Para peserta pelatihan SDM lembaga keuangan mikro terdiri dari karyawan-karyawati lembaga keuangan mikro, usaha kecil dan menengah, dan koperasi. Ketiga bidang usaha jasa ini selalu berkaitan dengan usaha-usaha skala kecil dan skala menengah rakyat dari kota-kota sampai ke desa-desa selama ini. Karena itu, perannya sangat strategis untuk mendukung usaha-usaha rakyat skala kecil dan skala menengah yang berbasis keuangan mikro.

Keunggulan LKMPT Adaro Indonesia, pendiri Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), memiliki visi dan komitmen untuk memajukan masyarakat sekitar lokasi operasi perusahan dan pelestarian lingkungannya. Perusahan ini memiliki program khusus

23Adaro Bangun Negeri November 2011

Boks 1 : Out-put Pelatihan SDM Lembaga Keuangan Mikro

Pelatihan SDM lembaga keuangan mikro yang dilaksanakan oleh unit ekonomi LPB dari YABN menelorkan 5 (lima) out-puts yaitu (1) Karyawan memahami peran, fungsi dan tanggung-jawab dalam pekerjaan; (2) Individu dalam Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lebih siap terhadap perubahan dan perkembangan serta permasalahan dunia usaha; (3) Terciptanya suasana kerja yang baik di lingkungan pekerjaan maupun di luar lingkungan pekerjaan; (4) Terbentuknya suatu tim kerja yang solid dan kapasitas kinerja menghasilkan pencapaian tujuan LKM; dan (5) Membaiknya Tata-kelola kelompok dan jaringan untuk peningkatan usaha.

Boks 2 : Materi Pokok Pelatihan SDM Lembaga Keuangan Mikro

Strategi Marketing PerkoperasianPeningkatan SDM Karyawan LKM Banua BauntungSOP Karyawan LKM Banua Bauntung Mikrcofinance

.

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Misalnya, PT Adaro Indonesia membentuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Banua Bauntung.

LKM Banua Bauntung didirikan oleh PT Adaro Indonesia tahun 2005 di Kabupaten Tabalong, Barito Timur, Barito Selatan, dan Balangan. Sektor usaha yang mendapatkan akses modal dari LKM Banua Bauntung yaitu perdagangan, jasa, pertanian, perkebunan, peternakan dan industri rumah tangga.

Pelatihan SDM LKM sangat penting. SDM terlatih dapat meningkatkan keunggulan LKM. Misalnya, prosedurnya sederhana, proses persetujuan pinjaman yang cepat dan waktu pembayarannya disesuaikan dengan kemampuan nasabah. Jadwalnya bisa harian, mingguan atau bulanan. (HM. Shalahuddin)

Page 24: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Ekonomi

Memasuki pertengahan tahun 2010, bengkel resmi atau dealer sepeda motor di Kabupaten Barito Timur, khususnya kota Tamiang Layang, belum sepenuhnya dapat melayani kebutuhan perawatan dan perbaikan sepeda motor. Setiap hari para pengguna sepeda motor selalu antri mendapatkan pelayanan dari bengkel resmi. Kondisi ini tentu saja membuka peluang usaha kecil di bidang perbengkelan. Karena itu, Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) memprakarsai dan mengelola program pelatihan bengkel mekanik sepeda motor di Kabupaten Barito Timur.

Program pelatihan bengkel mekanik sepeda motor juga seiring dengan meningkatnya penjualan sepeda motor. Teknologi sepeda motor juga semakin canggih. Kondisi ini pula yang mendorong YABN melakukan program pelatihan mekanik sepeda motor.

Apalagi, PT Adaro Indonesia, pendiri YABN, telah lama mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) Bengkel. Misalnya, pada tahun 2006, grup usaha Adaro membangun bengkel UKM di Kabupaten Tabalong dan Balangan. Tujuannya, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para mekanis motor serta mampu mengikuti kemajuan teknologi terbaru hingga melayani kebutuhan pasar dan pelanggan.

Melatih Mekanik Bengkel Sepeda Motor

Tingginya permintaan servis sepeda motor membuka peluang usaha kecil perbengkelan. Karena itu, unit ekonomi YABN — Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) — melaksanakan pelatihan bengkel mekanik sepeda motor (roda dua) di Kabupaten Barito Timur tahun 2010.

Setelah mengikuti pelatihan mekanik sepeda motor, para peserta pelatihan dapat membuka peluang usaha kecil berupa bengkel-bengkel umum. Terutama lantaran kebutuhan servis sepeda motor dan permintaan perbaikan sepeda motor tidak dapat sepenuhnya dapat dilayani oleh bengkel-bengkel resmi sepeda motor.

Para peserta pelatihan mekanik dari YABN antara lain terdiri dari tenaga kerja perbengkelan sepeda motor, instruktur pelatihan mekanik sepeda motor, dan dealer sepeda motor di Kabupaten Barito Timur. Program pelatihan mekanik itu dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB), unit ekonomi YABN, yang bekerjasama dengan Main Dealer Trio Motor di Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Tengah sejak 27-29 Juli 2010 di Aula Balai Latihan Kerja Kabupaten Barito Timur.

LPB telah lama melakukan pelatihan mekanik sepeda motor di Kalimantan. Misalnya, LPB bekerjasama dengan dealer sepeda motor dan pabrik otomotif di Kalimantan untuk melaksanakan pelatihan bagi UKM bengkel. Hingga akhir 2009, total jumlah bengkel binaan grup usaha Adaro di Kalimantan mencapai 37 bengkel.Tujuannya, meningkatkan kualitas dan keterampilan dan kemampuan para mekanik

24 Adaro Bangun Negeri November 2011

Instruktur memberikan pelatihan perawatan mesin pada pelatihan bengkel Roda Dua di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan.

Page 25: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Ekonomimenjawab kebutuhan pelanggan dan perkembangan teknologi sepeda motor. (Republika, 24/2/2010)

Peluang Usaha Tingginya permintaan servis sepeda motor membuka peluang usaha kecil perbengkelan. Kapan saja dan di mana saja. Karena itu, unit ekonomi YABN — Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) — melaksanakan pelatihan bengkel mekanik sepeda motor (roda dua) di Kabupaten Barito Timur pada tahun tahun 2010.

Pelatihan mekanik sepeda motor itu hendak meraih sekurang-kurangnya tiga hasil konkrit. Yaitu pertama, meningkatnya kompetensi teknis dan manajemen pemilik bengkel sepeda motor. Artinya, perbengkelan sepeda motor sebetulnya telah ada, hanya saja keahlian teknis dan manajemen perlu ditingkatkan. Program pelatihan mekanik adalah cara untuk meningkatkan keahlian teknis atau ketrampilan dan manajemen usaha perbengkelan sepeda motor itu.

Kedua, para peserta pelatihan dapat mengetahui teknologi sepeda motor, khususnya sepeda motor jenis otomatik dan fuel-injection. Para mekanik motor perlu mengetahui cara merawat dan memperbaiki jenis sepeda motor seperti ini, jika ada kerusakan.

Ketiga, para peserta pelatihan mekanik yang berasal dari bengkel sepeda motor bukan yang “resmi”, dapat memiliki ketrampilan dan keahlian di bidang pemeliharaan dan servis sepeda motor, seperti halnya ketrampilan dan keahlian para mekanik pada bengkel sepeda motor yang “resmi”. Sebutan

25Adaro Bangun Negeri November 2011

bengkel resmi artinya bengkel milik atau mitra dari perusahan motor tertentu.

Keempat, ada tiga jenis ketrampilan minimal yang harus dimiliki oleh seorang mekanik untuk dapat membuka sebuah bengkel sepeda motor atau usaha perbengkelan baru. Misalnya, keahlian atau ketrampilan untuk mengetahui penyebab dan jenis kerusakan sebuah sepeda motor. Keahlian dan ketrampilan berikutnya yaitu ketrampilan bongkar dan pasang mesin sepeda motor. Sedangkan ketrampilan terakhir yaitu ketrampilan merawat sepeda motor.

Ketiga jenis ketrampilan atau keahlian dasar para mekanik tersebut di atas telah dilatih oleh para peserta pelatihan mekanik bengkel sepeda motor yang digelar oleh YABN pada akhir Juli 2010 di Kabupaten Barito Timur. Misalnya, para peserta pelatihan mekanik sudah dapat mengetahui jenis atau penyebab kerusakan sepeda motor jenis otomatis dan fuel-injection. Selain itu, para peserta pelatihan mekanik juga sudah dapat membongkar dan memasang mesin sepeda motor, termasuk cara merawat sepeda motor otomatis dan fuel-injection.

Keempat jenis keahlian dan ketrampilan tersebut di atas, baik keahlian teknis, operasional, maupun manajerial perbengkelan memberikan peluang bagi para peserta pelatihan untuk dapat membuka lahan usaha baru di bidang perbengkelan sepeda motor. Keahlian produktif seperti ini pula yang hendak diciptakan oleh program pelatihan mekanik yang disponsor oleh YABN itu. (HM. Shalahuddin / Rody Ermawan)

Peserta Pelatihan Bengkel Roda Dua untuk pemilik bengkel di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan berfoto bersama Tim Yayasan Adaro Bangun Negeri. (foto Rody Ermawan)

Page 26: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Ekonomi

Sejak dulu, kerajinan merupakan salah satu sentra usaha unggulan rakyat Kabupaten HSU. Sehingga pasang surut hidup rakyat banyak bergantung pada kerajinan tangan, seperti kerajinan anyaman purun. Bahan baku kerajinan anyaman purun memang tersedia di Kabupaten HSU.

Melihat keadaan ekonomi rakyat tersebut, YABN – yayasan nirlaba yang didirikan oleh PT Adaro Indonesia pada tahun 2009 — memprakarsai dan mengelola pelatihan dinamika kelompok kerajinan tangan dan UKM di Hulu Sungai Utara.

Kerajinan HSU merupakan salah satu sentra usaha unggulan sejak dulu. Selama tahun 1980-1990, misalnya, kerajinan lampit dapat menembus pasar ekspor. Namun, sejak tahun 1990 hingga pertengahan tahun 2011, kemampuan sektor kerajinan tangan rakyat HSU untuk menembus pasar ekspor, mulai menurun. Kerajinan HSU hanya melayani kebutuhan dalam negeri. (Antara, 17/6/2011)

Ragam kerajinan rakyat HSU antara lain kerajinan purun, enceng gondok, bambu, rotan merah, plastik, mebel kayu atau aluminium. Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten HSU tahun 2010, terdapat 18.000 orang perajin di HSU dengan usaha lampit rotan 63 unit, bambu 872 unit, rotan atau lupu 812 unit, mebel rotan 9 unit, mebel kayu 289 unit, mebel bambu dua unit, eceng gondok 70 unit, rumbia 158 unit dan ukir kayu 12 unit. Nilai usahanya dapat mencapai sebesar Rp 144,.87 miliar. (Antara, 17/6/2011)

Kondisi kerajinan rakyat HSU tersebut di atas juga mendorong YABN untuk melakukan pelatihan dinamika kelompok perajin dan UKM di Hulus Sungai Utara sejak tanggal 5-7 Oktober 2010 di Kabupaten HSU. Langkah kecil untuk meraih jarak tempuh yang panjang dan lama.

PelatihanDinamika Kelompok UKM Dan

Kerajinan merupakan salah satu mata pencaharian utama rakyat di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sejak dulu. Karena itu, YABN mengelola pelatihan dinamika kelompok usaha kerajinan tangan dan Usaha Kecil Menengah (UKM) awal Oktober 2010 di Kabupaten HSU.

Program pelatihan dinamika kelompok perajin dan UKM kerajinan rakyat itu merupakan salah satu perwujudan dari program Tanggungjawab Sosial Perusahan (TSP) PT Adaro Indonesia di Kabupaten HSU. Program kerja seperti ini diharapkan mendukung pula program Kabupaten HSU “Rawa Makmur 2020” pada masa kepemimpinan Bupati HSU Drs H.Fakhruddin M.Si.

Sedangkan target jangka panjang dari program TSP PT Adaro Indonesia melalui YABN di bidang kerajinan rakyat tersebut di atas antara lain kemajuan masyarakat HSU. Selain itu, kerajinan HSU dapat meraih pasar ekspor dan tetap dapat melayani pasar dalam negeri.

Program pelatihan dinamika kelompok perajin dan UKM kerajinan rakyat HSU melibatkan peran serta dari pengrajin produktif rakyat HSU, instruktur pelatihan dinamika kelompok Usaha Kecil Menengah, dan fasilitator pelatihan.

26 Adaro Bangun Negeri November 2011

PERAJIN ANYAMAN PURUN

Kelompok masyarakat sedang mempraktekkan proses menganyam setelah mengikuti Pelatihan Anyaman Purun di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. (foto Nurul Azizah)

Page 27: Adaro Bangun Ngerei Edisi1

Ekonomi

Meraih Tiga Nilai

Ada tiga nilai utama yang hendak diraih dari program pelatihan dinamika kelompok perajin anyaman purun dan UKM kerajinan rakyat di HSU awal Oktober tahun 2011. Pihak penyelenggara, Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), berharap bahwa lahir atau tumbuh semangat kebersamaan di kalangan para perajin anyaman purun dan UKM kerajinan rakyat untuk mengatasi hambatan dan tantangan kerajinan anyaman purun.

Nilai kedua yang hendak dicapai dari pelatihan dinamika kelompok itu ialah lahirnya kesadaran untuk melaksanakan kegiatan usaha bersama yang produktif. Kesadaran tentang pentingnya upaya bersama atau berkelompok yang produktif sangat penting. Terbentuk wadah kelompok kerja produktif adalah wujud dari nilai seperti ini.

Kemudian nilai ketiga yang hendak diraih dari pelatihan dinamika kelompok perajin anyaman purun ialah produktivitas kerja dan hasil kerja perajin anyaman purun meningkat di HSU. Secara umum, pelatihan dinamika kelompok perajin anyaman purun dan UKM kerajinan tangan rakyat di HSU periode awal Oktober itu, dapat menghasilkan ketiga nilai kelompok usaha produktif tersebut di atas.

Untuk mengukur, apakah ketiga nilai tersebut di atas dapat diraih, ada dua indikato utama yang dapat dipakai. Yaitu pertama, terbentuknya kelompok pengrajin anyaman purun yang produktif di desac Sei Limas kecamatan Haur Gading Kabupaten HSU; kedua, terjalinnya kerjasama pembinaan pengrajin anyaman purun antara Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Adaro Pama dengan sebuah

lembaga yang bergerak dalam bidang pengembangan masyarakat (N-LOB).

Ketiga nilai tersebut di atas akhirnya akan menghadapi tantangan riil dari para perajin anyaman purun dan UKM kerajinan rakyat selama ini di Kabupaten HSU. Bahan baku tentunya bukan masalah. Sebab pasokan bahan baku untuk sektor kerajinan rakyat selama ini sangat memadai di Kabupaten HSU.

Kebutuhan riil dari para perajin dan UKM kerajinan rakyat selama ini umumnya berkaitan dengan kebudahan izin usaha dan pasokan permodalan. Pinjaman ke bank mungkin menyulitkan para perajin dan UKM kerajinan rakyat. Dukungan riil dari pemerintah sebetulnya antara lain dapat dilakukan dengan memberikan jaminan dan perlindungan hukum terhadap hak cipta kerajinan rakyat tersebut.

Memasuki era globalisasi dewasa ini, tanpa adanya perlindungan properti dan hak cipta rakyat yang produktif dan inovatif, maka properti kerajinan rakyat dapat tergusur. Sebab tidak ada jaminan hukum, pengakuan, dan perlindungan hukum. Contohnya, hak cipta lagu rakyat, Reog Ponorogo, batik, tempe, dan lain-lain yang dapat dicaplok oleh pihak lain.

Bentuk riil dari dukungan pemerintah atau berbagai pihak sponsor untuk mendukung kerajinan produktif dan inovatif rakyat ialah pengarsipan hak-hak cipta kerajinan rakyat. Misalnya, program penyelenggaraan kearsipan untuk melindungi hak-hak keperdataan rakyat di bidang sosial-ekonomi dan budaya. Sedangkan tantangan yang lazim lainnya ialah produktivitas dan kualitas untuk menembus pasar dunia dan pasar dalam negeri. (Nurul Azizah)

27Adaro Bangun Negeri November 2011

Kelompok masyarakat sedang mempraktekkan proses menganyam setelah mengikuti Pelatihan Anyaman Purun di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. (foto Nurul Azizah)

Kelompok masyarakat sedang mempraktekkan proses menganyam setelah mengikuti Pelatihan Anyaman Purun di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. (foto Nurul Azizah)

1

2

1

2