adaptasi pada hewan

25
contoh adaptasi fisiologi pada hewan : 1. seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin. 2. dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak 3.-Pengeluaran urin pada ikanà ikan di laut lebih sedikit mengeluarkan urin disbanding ikan air tawar karena tekanan osmosis ikan di laut lebih rendah dari tekanan osmosis air lautà ikan laut banyak minum sedikit mengeluarkan urin, ikan air tawar banyak mengeluarkan urin sedikit minum. 4.Kecepatan metabolismeàketika berada di tempat dingin, kecepatan metabolisme hewan berdarah panas akan meningkat. contoh adaptasi fisiologi pada manusia : 1.-Jumlah sel darah merahàorang yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki jumlah sel darah merah lebih banyak dari yang tinggal di dataran rendah contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan : 1.Zat alelopatià zat yang menghambat pertumbuhan tumbuhan yang ada di sekitarnya. 1. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh

Upload: mhd-akbar-muttaqin

Post on 03-Jan-2016

3.019 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Adaptasi Pada Hewan

contoh adaptasi fisiologi pada hewan :

1. seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk

menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama

serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah

dingin.

2. dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak

3.-Pengeluaran urin pada ikanà ikan di laut lebih sedikit mengeluarkan urin disbanding

ikan air tawar karena tekanan osmosis ikan di laut lebih rendah dari tekanan osmosis air

lautà ikan laut banyak minum sedikit mengeluarkan urin, ikan air tawar banyak

mengeluarkan urin sedikit minum.

4.Kecepatan metabolismeàketika berada di tempat dingin, kecepatan metabolisme hewan

berdarah panas akan meningkat.

contoh adaptasi fisiologi pada manusia :

1.-Jumlah sel darah merahàorang yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki

jumlah sel darah merah lebih banyak dari yang tinggal di dataran rendah

contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan :

1.Zat alelopatià zat yang menghambat pertumbuhan tumbuhan yang ada di sekitarnya.

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan

dengan kebutuhan organisme hidup.

contoh:

♥gigi singa, harimau runcing dan tajam untuk makan daging.

♥gigi sapi, kambing tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai

untuk memotong rumput

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar

yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk

mempertahankan hidup dengan baik.

Page 2: Adaptasi Pada Hewan

contoh:

♥onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak

minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama

♥anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah

dingin.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku /

perilaku terhadap lingkungannya

contoh:

♥bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di

lingkungan

Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan

hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.

a. Kelenjar bau

Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi

lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.

b. Kantong tinta

Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh

datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat

kedudukan cumi-cumi dan gurita.

c. Mimikri pada kadal

Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna

ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta

keadaan sekitarnya.

Adaptasi Morfologi

paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya.

gigi singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang runcing dan tajam untuk

makan daging.

Page 3: Adaptasi Pada Hewan

gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya tidak runcing dan

tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan

mengunyah makanan

Adaptasi Fisiologi

dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak.

hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan

tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut

yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.

Pengeluaran urin pada ikan- ikan di laut lebih sedikit mengeluarkan urin

dibanding ikan air tawar karena tekanan osmosis ikan di laut lebih rendah dari

tekanan osmosis air laut, ikan laut banyak minum sedikit mengeluarkan urin, ikan

air tawar banyak mengeluarkan urin sedikit minum.

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya

rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu

yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk

hidup dan lingkungannya (lihat Gambar 6. 1). 

Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan

lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest

Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914).

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai

ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk

pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya

adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna

meningkatkan produktivitas. 

Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya.

Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam

hubungan timbal balik tersebut.

Page 4: Adaptasi Pada Hewan

Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-

kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada

tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.

Prinsip-Prinsip Ekologi 

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen

penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air,

kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang

terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat

dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan

ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan

kesatuan.

Faktor Biotik

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik

tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen,

hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. 

Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu,

populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk

hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi

membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan

organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut. Perhatikan Gambar.  

A. Individu

Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang

pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan

hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor

hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya,

serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki

struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan

tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk

mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi. Perhatikan

Page 5: Adaptasi Pada Hewan

Gambar 6.4.

Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi

morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi morfologi

Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya.

Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut. 

a. Gigi-gigi khusus

Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar

dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang

tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. Lihat Gambar 6.5. 

b. Moncong

Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah

dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.

Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan

lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini

mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk

menangkap serangga. Lihat Gambar 6.6.

c. Paruh

Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya

tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya. Perhatikan Gambar 6.7 

d. Daun

Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki

daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat

menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan

insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh

unsur yang diperlukan. 

e. Akar

Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh

di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

(LihatGambar 6.9).

2. Adaptasi fsiologi

Page 6: Adaptasi Pada Hewan

Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan

hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut. 

a. Kelenjar bau

Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi

lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.

b. Kantong tinta

Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh

datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat

kedudukan cumi-cumi dan gurita. (LihatGambar 6.1 0).

c. Mimikri pada kadal

Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna

ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta

keadaan sekitarnya. Lihat Gambar 6.11.

3. Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.

Contohnya sebagai berikut :

a. Pura-pura tidur atau mati

Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering

berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.

b. Migrasi

Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai

untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur

empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara

untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas

telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah

menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka

bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut. Perhatikan Gambar 6.12.

B. Populasi

Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut

populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989

berjumlah 2552 batang. 

Page 7: Adaptasi Pada Hewan

Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut

dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan

jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya,

tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990

dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10

tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui

kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan

lamanya waktu perubahan terjadi :

700 - 500 = 200batang

1990-1980 = 10 tahun

= 20 batang/tahun

Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya

pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan

rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh

bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena

tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk

kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik

iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas),

potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas

merupakan penentu utama pertumbuhan populasi. 

Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk

organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi

adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya

suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat

kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.

Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme,

sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan

meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan

jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak

selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada

Page 8: Adaptasi Pada Hewan

gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan

wabah hama.

C. Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan

daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas

memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu

dan populasi.

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara

komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

D. Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan

kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah

produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan

dekomposer/pengurai (mikroorganisme). 

Faktor Abiotik

Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik

utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

a. Suhu

Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan

organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran

suhu tertentu.

b. Sinar matahari

Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan

suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai

produsen untuk berfotosintesis.

c. Air

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup

organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan

penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana

hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur

abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

Page 9: Adaptasi Pada Hewan

d. Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan

organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur

penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan. 

e. Ketinggian

Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena

ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin

Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran

biji tumbuhan tertentu.

g. Garis lintang

Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis

lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan

bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

Adaptasi pada Hewan dan Tumbuhan

Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh

organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi

morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh

adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.

Page 10: Adaptasi Pada Hewan

Adaptasi Morfologi pada Hewan

Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-

macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-

bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan,

paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak

daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan

menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat

pada macam-macam bentuk kakinya.

Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.

1. Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering,

contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran

kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang

dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan

sangat luas.

2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair,

contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta

mempunyai banyak stomata.

3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap,

contohnya tumbuhan paku dan lumut.

Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap

lingkungannya. Kamu tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi

menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh

adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.

Adaptasi Fisiologi pada Manusia

Page 11: Adaptasi Pada Hewan

1. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika

dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.

2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang

kebanyakan.

3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air

seni).

Adaptasi Fisiologi pada Hewan

Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan

daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan).

Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada

ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan

yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih

panjang daripada usus karnivor:

Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan

1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang

berbau khas.

2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat

pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya.

semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak

memakan daunnya.

Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk

tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh adaptasi

tingkah laku adalah sebagai berikut.

Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan

Page 12: Adaptasi Pada Hewan

1. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan

warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai

dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar

dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar

dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.

2. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang

mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai

dengan warna lingkungannya.

3. Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan

menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat

pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut

di dalam air.

4. Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya.

Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya

beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.

Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan

1. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-

jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.

2. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu,

menggugurkan daunnya.

Seleksi Alam

Page 13: Adaptasi Pada Hewan

Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan. Persaingan

antarorganisme. dan proses makan dimakan. yang dapat memilih organisme yang dapat

bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di alam.

Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus

yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak.

Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan

batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang

berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang

tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena

seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya

dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun

yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang

mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi

sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya,

banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati.

Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.

1. Adaptasi morfologi

Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan

hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.

a. Gigi-gigi khusus

Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring

besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung

pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. Lihat Gambar 6.5.

b. Moncong

Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika

Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain

yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil

tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari

sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan

jauh keluar mulut untuk menangkap serangga. Lihat Gambar 6.6.

Page 14: Adaptasi Pada Hewan

c. Paruh

Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya

tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya. Perhatikan Gambar 6.7

d. Daun

Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar,

memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga

dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki

tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini

memperoleh unsur yang diperlukan.

e. Akar

Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat

jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

(LihatGambar 6.9).

2. Adaptasi fsiologi

Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk

mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.

a. Kelenjar bau

Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui

sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari

musuhnya.

b. Kantong tinta

Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh

datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat

melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita. (LihatGambar 6.1 0).

c. Mimikri pada kadal

Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan

warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu

serta keadaan sekitarnya. Lihat Gambar 6.11.

3. Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.

Contohnya sebagai berikut :

Page 15: Adaptasi Pada Hewan

a. Pura-pura tidur atau mati

Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini

sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah kesesuaian bentuk tubuh atau struktur alat-alat tubuh tertentu

suatu organisme terhadap lingkungannya. Kesesuaian bentuk atau struktur tersebut

biasanya berlangsung pada kurun waktu yang relatif lama. Adaptasi morfologi terjadi

pada hewan dan tumbuhan.

Contoh adaptasi morfologi pada hewan:

-Bentuk paruh burung Pemakan daging, contoh: elang

Pemakan ikan, contoh: pelikan

Pemakan biji-bijian, contoh: burung gereja, pipit

Pencari makanan di air, contoh: flamingo

Pencari makanan di lumpur, contoh: bebek

Penghisap madu, contoh: kolibri

Pemakan serangga, contoh: srigunting

-Bentuk kaki burung Pencengkram, contoh: elang

Pejalan, contoh: ayam

Pelari, contoh: burung unta

Pejalan di air, contoh: bangau

Perenang, contoh: bebek

Page 16: Adaptasi Pada Hewan

-Bentuk mulut serangga Penggigit, contoh: belalang

Penghisap, contoh: kupu-kupu

Penusuk dan penghisap, contoh: nyamuk

Penjilat, contoh: lalat

-Susunan gigiHerbivora, dominan geraham, contoh: sapi

Karnivora, taring yang tajam, contoh: singa

-Bentuk tubuh ikanStreamline, contoh: hiu, salmon.

Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan:

-Xerofit Daun berbentuk seperti duri: mengurangi penguapan

Batangnya tebal dan berlapiskan zat semacam lilin: menyimpan air

Akarnya panjang: mempermudah untuk mendapatkan air

-Hidrofit Memiliki rongga udara: agar dapat mengapung

Kutikula tipis: mudah ditembus air

Daun lebar: mempercepat penguapan

-Higrofit Daun lebar: mempercepat penguapan

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah kesesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh suatu organisme

terhadap keadaaan lingkungan. Adaptasi fisiologi tidak dapat dilihat secara mudah, tidak

seperti adaptasi morfologi.

Contoh adaptasi fisiologi pada manusia:

Page 17: Adaptasi Pada Hewan

-Jumlah sel darah merahorang yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki

jumlah sel darah merah lebih banyak dari yang tinggal di dataran rendah

Contoh adaptasi fisiologi pada hewan:

-Enzin selulase dalan hewan memamah biak selulase berperan dalam mencerna

selulosa pada sel tumbuhan yang dimakannya.

-Pengeluaran urin pada ikan ikan di laut lebih sedikit mengeluarkan urin disbanding

ikan air tawar karena tekanan osmosis ikan di laut lebih rendah dari tekanan osmosis air

laut ikan laut banyak minum sedikit mengeluarkan urin, ikan air tawar banyak

mengeluarkan urin sedikit minum.

-Kecepatan metabolismeketika berada di tempat dingin, kecepatan metabolisme hewan

berdarah panas akan meningkat.

Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan:

-Zat alelopati zat yang menghambat pertumbuhan tumbuhan yang ada di sekitarnya.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah perubahan tingkah laku suatu organisme untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi ini umumnya dapat kita lihat dan

amati.

Contoh adaptasi tingkah laku pada hewan:

-Simbiosis rayap dan flagellate

-Munculnya lumba-lumba atau paus ke permukaan air untuk menghirup udara

-Mimikri

-Pengeluaran cairan tinta

Page 18: Adaptasi Pada Hewan

-Autotomi

-Penggulungan tubuh