adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

39
adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni: Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199 kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional . Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional” Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.

Upload: one-cute

Post on 01-Jul-2015

517 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:

“Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199 ”

kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”

Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.

Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradsional, Kongres Kebudayaan 1991: Kebudayaan Nasional Kini dan di Masa Depan,

[sunting] Wujud kebudayaan daerah di Indonesia

Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap saerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.

Page 2: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

[sunting] Rumah adat

Rumah gadang, rumah adat sumatera barat

Aceh: Rumoh Aceh Sumatera Barat : Rumah Gadang Sumatera Selatan : Rumah Limas Jawa : Joglo Papua : Honai Sulawesi Selatan : Tongkonang (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa

(Makassar Gowa) Sulawesi Tenggara: Istana buton Sulawesi Utara: Rumah Panggung Kalimantan Barat: Rumah Betang Nusa Tenggara Timur: Lopo Maluku : Balieu (dari bahasa Portugis)

[sunting] Tarian

Tarian Pakarena di pulau Selayar di masa Hindia Belanda

Jawa : Bedaya, Kuda Lumping, Reog Bali : Kecak, Barong/ Barongan, Pendet Maluku : Cakalele, Orlapei, Katreji Aceh : Saman, Seudati Minangkabau : Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin Betawi : Yapong Sunda : Jaipong, Tari Topeng

Page 3: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat

Timor NTT : Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor Sulawesi Selatan : Tari Pakkarena, Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa, Tari 4 Etnis Sulawesi Tengah : Dero Pesisir Sibolga/Tapteng : Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari

Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung Riau  : Persembahan, Zapin, Rentak Bulian, Serampang Dua Belas Lampung  : Bedana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu Irian Jaya : ( Musyoh, Selamat Datang ) Nias  : Famaena

[sunting] Lagu

Jakarta : Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung Maluku  : Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina,Goro-Gorone,

Huhatee Melayu  : Soleram, Tanjung Katung Minangkabau  : Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai

Garinggiang Aceh  : Bungong Jeumpa Kalimantan Selatan  : Ampar-Ampar Pisang Nusa Tenggara Timur  : Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana,

Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku

Sulawesi Selatan  : Angin Mamiri Sumatera Utara  : Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet,

Dago Inang Sarge, Papua/Irian Barat  : Apuse Sumatera Barat  : Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah

Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Jambi : Batanghari Jawa Barat  : Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Kalimantan Barat  : Cik-Cik Periuk

Page 4: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Sumatera Selatan  : Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Banten  : Dayung Sampan Sulawesi Utara  : Esa Mokan Jawa Tengah  : Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran Nusa Tenggara Barat  : Helele U Ala De Teang Kalimantan Timur  : Indung-Indung Jambi  : Injit-Injit Semut Kalimantan Tengah  : Kalayar Karatagan Pahlawan (Jawa Barat) Keraban Sape (Jawa Timur) Keroncong Kemayoran (Jakarta) Kole-Kole (Maluku) Lalan Belek (Bengkulu) Lembah Alas (Aceh) Lisoi (Sumatera Utara) Madekdek Magambiri (Sumatera Utara) Malam Baiko (Sumatera Barat) Mande-Mande (Maluku) Manuk Dadali (Jawa Barat) Ma Rencong (Sulawesi Selatan) Mejangeran (Bali) Mariam Tomong (Sumatera Utara) Moree (Nusa Tenggara Barat) Nasonang Dohita Nadua (Sumatera Utara) O Ina Ni Keke (Sulawesi Utara) Ole Sioh (Maluku) Orlen-Orlen (Nusa Tenggara Barat) O Ulate (Maluku) Pai Mura Rame (Nusa Tenggara Barat) Pakarena (Sulawesi Selatan) Panon Hideung (Jawa Barat) Paris Barantai (Kalimantan Selatan) Peia Tawa-Tawa (Sulawesi Tenggara) Peuyeum Bandung (Jawa Barat) Pileuleuyan (Jawa Barat) Pinang Muda (Jambi) Piso Surit (Aceh) Pitik Tukung (Yogyakarta) Flobamora, Potong Bebek Angsa (Nusa Tenggara Timur) Rambadia (Sumatera Utara) Rang Talu (Sumatera Barat) Rasa Sayang-Sayange (Maluku) Ratu Anom (Bali) Saputangan Bapuncu Ampat (Kalimantan Selatan) Sarinande (Maluku) Selendang Mayang (Jambi)

Page 5: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Sengko-Sengko (Sumatera Utara) Siboga Tacinto (Sumatera Utara) Sinanggar Tulo (Sumatera Utara) Sing Sing So (Sumatera Utara) Sinom (Yogyakarta) Si Patokaan (Sulawesi Utara) Sitara Tillo (Sulawesi Utara) Soleram (Riau) Surilang (Jakarta) Suwe Ora Jamu (Yogyakarta) Tanduk Majeng (Jawa Timur) Tanase (Maluku) Tapian Nauli (Sumatera Utara) Tari Tanggai (Sumatera Selatan) Tebe Onana (Nusa Tenggara Barat) Te Kate Dipanah (Yogyakarta) Tokecang (Jawa Barat) Tondok Kadadingku (Sulawesi Tengah) Tope Gugu (Sulawesi Tengah) Tumpi Wayu (Kalimantan Tengah) Tutu Koda (Nusa Tenggara Barat) Terang Bulan (Jakarta) Yamko Rambe Yamko (Papua) Bapak Pucung (Jawa Tengah) Yen Ing Tawang Ono Lintang (Jawa Tengah) Stasiun Balapan, Didi Kempot (Jawa Tengah) Anging Mamiri, Sulawesi Parasanganta (Sulawesi Selatan) bulu londong, malluya, io-io, ma'pararuk (Sulawesi Barat)

[sunting] Musik

Jakarta : Keroncong Tugu. Maluku  : Melayu  : Hadrah, Makyong, Ronggeng Minangkabau  : Aceh  : Makassar  : Gandrang Bulo, Sinrilik Pesisir Sibolga/Tapteng  : Sikambang

[sunting] Alat musik

Page 6: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Gamelan

Jawa: [[Gamelan][kendang jawa]]. Nusa Tenggara Timur : Sasando, Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio. Gendang Bali Gendang simalungun Gendang Melayu Gandang Tabuik Sasando Talempong Tifa Saluang Rebana Bende Kenong Keroncong Serunai Jidor Suling Lembang Suling Sunda Dermenan Saron Kecapi Bonang Kendang Jawa Angklung Calung Kulintang Gong Kemada Gong Lambus Rebab Tanggetong Gondang Batak Kecapi, kesok-Kesok Bugis-makassar , dan sebagainya

[sunting] Gambar

Page 7: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Jawa: Wayang. Tortor: Batak

[sunting] Patung

Jawa: Patung Buto, patung Budha. Bali: Garuda. Irian Jaya : Asmat.

[sunting] Pakaian

Jawa: Batik. Sumatra Utara : Ulos, Suri-suri, Gotong. Sumatra Utara, Sibolga : Anak Daro & Marapule. Sumatra Barat / Melayu: Sumatra SelatanSongket Lampung  : Tapis Sasiringan Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu

[sunting] Suara

Jawa: Sinden. Sumatra: Tukang cerita. Talibun : (Sibolga, Sumatera Utara)

[sunting] Sastra/tulisan

Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito. Bali: karya tulis di atas Lontar. Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara Timor Ai Babelen, Ai Kanoik

[sunting] Makanan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar masakan Indonesia

Timor Jagung Bose, Daging Se'i, Ubi Tumis.

[sunting] Kebudayaan Modern Khas Indonesia

Musik Dangdut: Elvie Sukaesih, Rhoma Irama.

Page 8: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Film Indonesia: "Daun di Atas Bantal" (1998) yang mendapat penghargaan Film terbaik di "Asia Pacific Film Festival" di Taipei.

Sastra: Pujangga Baru.

[sembunyikan] l • b • s

Topik Indonesia Sejarah Nusantara

Prasejarah · Kerajaan Hindu-Buddha · Kerajaan Islam · Era Portugis · Era VOC · Era Belanda · Era Jepang · Era Kemerdekaan

Sejarah Indonesia

Sejarah nama Indonesia · Proklamasi · Masa transisi · Era Orde Lama (Dekrit Presiden · Demokrasi Terpimpin · Gerakan 30 September) · Era Orde Baru (Supersemar · Integrasi Timor Timur · Gerakan 1998) · Era reformasi

GeografiBendungan & Waduk · Danau · Fauna · Flora · Gunung · Gunung berapi · Pegunungan · Pulau · Selat · Sungai · Taman nasional · Terumbu karang · Titik-titik garis pangkal

Politik dan pemerintahan

Pemerintah · Presiden · Kementerian · MPR · DPR · DPD · MA · MK · BPK · Perwakilan di luar negeri · Kepolisian · Militer · Lembaga pemerintahan · Administratif · Provinsi · Kabupaten/Kota · Hubungan luar negeri · Hukum · Undang-Undang · Pemilu · Partai politik · Kewarganegaraan Indonesia

Ekonomi Perusahaan · Pariwisata · Transportasi · Pasar modal · Bank · BUMN · BEI

Demografi Suku · Bahasa · Agama · Nama Indonesia

BudayaArsitektur · Seni · Film · Masakan · Tari · Mitologi · Pendidikan · Sastra · Media · Musik · Hari penting · Olahraga · Busana daerah · Lagu

Simbol Sang Saka Merah Putih · Garuda Pancasila · Ibu Pertiwi

LainnyaBandar udara · Tokoh · Telekomunikasi · Bunga · Tanda kehormatan · Kode telepon · Pembangkit listrik · Televisi nasional · Televisi regional

Page 9: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Oleh: AnneAhira.com Content Team12345

  ( 71 )   |   Jumlah komentar: 160

SHARE :   Facebook     Twitter

Artikel Terkait

Agama Di Indonesia Pahlawan-pahlawan Indonesia Iklim Di Indonesia Industri Di Indonesia

Kebudayaan Indonesia bisa di artikan seluruh cirikhas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya nasional Indonesia, yang termasuk kebudayaan Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.

Berikut kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia

A. NAMA-NAMA ALAT MUSIK DAERAH

1 Alosu :Berupa kotak anyaman daun kelapa, didalamnya berisi biji-biji - Dari Sulawesi Selatan.

2 Anak Becing : Berupa dua batang logam seperti pedayung – dari Sulawesi Selatan.3 Angklung : Terbuat dari bambu – Dari Jawa Barat4 Aramba : Bentuknya seperti bende - Dari Pulau Nias.5 Arumba : Terbuat dari Bambu - Dari daerah Sunda.6 Atowo : Sejenis genderang - Dari Papua.7 Babun : Sejenis kendang - Dari Kalimantan Selatan.

8 Basa-basi :Sejenis terompet dari bambu yang di pasang rangkap – Dari  Sulawesi Selatan

9 Calung  : Terbuat dari bambu - Dari daerah Sunda10 Cungklik : Sejenis kulintang dari kayu -Dari Pulau Lombok11 Dog-dog : Sejenis genderang - Dari Jawa Barat.12 Doli-doli : Berupa empat bilah kayu lunak - Dari Pulau Nias13 Druri Dana : Berupa bambu yang dikerat seperti garpu penala - Dari Pulau Nias.

3

Page 10: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

14 Faritia : Aramba kecil – Dari Pulau Nias15 Floit : Seruling bamhu- Dari daerah Maluku16 Foi Mere : Sejenis seruling-Dari Pulau Flores17 Gamelan Bali : Seperangkat alat musik - Dari daerah Bali 18 Gamelan Jawa : Seperangkat alat musik -Dari Jawa tengah19 Gamelan Sunda  : Seperangkat alat musik - Dari Daerah Sunda20 Garantung : Berupa biulah-bilah kayu yang di gantung – Dari Tapanuli.21 Gerdek : Seruling tempurung – Dari daerah Kalimantan.22 Gonrang : Sejenis kendang – Dari daerah Simalungun.23 Hapetan : Sejenis kacapi – Dari Tapanuli24 Kecapi : Gitar kecil dengan dua dawai – terdapat di seluruh Nusantara25 Keloko : Terompet kulit kerang - Dari Doro Fores Timur26 Kere-kere Galang : Sejeris rebab - Dari daerah Goa.27 Keso-keso : Sejenis seruling - Dari daerah Goa.28 Kinu : Sejenis seruling - Dari Pulau Roti.29 Keledi : Alat musik tiup – Dari Kalimantan.30 Kolintang : Berupa bilah-bilah kayu yang disusun di atas kotak kayu - Dari Minahasa.31 Lembang : Sending panjang - Dari daerah Toraja.32 Nafiri : Alat musik tiup - Dari Maluku.33 Popondi  : Alat musik petik - Dari Toraja, Sulawesi Selatan.34 Rehab : Alat musik gesek - Dari Jawa Barat.35 Sampek  : Sejenis gitar – Dari Dayak Kalimantan.36 Sasando : Alat musik petik -Dari Nusa Tenggara Timor.37 Seluang  : Seruling bambu - Dari Minangkabau38 Serunai : Alat musik tiup - Dari Sumatra.39 Siter/Celempung  : Alat music petik – Dari Jateng, dan Jabar40 Talindo : Alat musik petik - Dari Sulawesi.41 Talempong  Pacik  : Alat musik pukul seperti gong kecil - Dari Sumbar, 42 Tifa : Genderang kecil - Dari Maluku atau Papua43 Totobuang : Sejenis talempong - Dari Maluku. 

 

 

B. NAMA-NAMA RUMAH ADAT

1.    Provinsi DI Aceh.

Rumah Adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu (serambi depan), Rumah Inong (serambi tengah), dan Seurarnoe Likot (serambi belakang). Selain itu ada rumah berupa lumbung padi yang dinamakan Krong Pade atau Berandang.

Page 11: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

2.    Provinsi Sumatra Utara

Rumah adat Sumatra Utara Jahu ba1on, sebuah rumah pertemuan keluarga besar. Berbentuk pangung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada kamar-kamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih tinggi dari dapur.

3.    Provinsi Sumatra Barat

Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatra Barat adalah Rumah Gadang. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Yang Maha Esa. Tonjolan itu di namakan gojong yang banyaknya 4-7 buah.

4.    Provinsi Riau

Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.

5.    Provinsi Jambi

Rumah adat Jambi dinamakan Rumah Panggung dengan model kajang lako, merupakan rumah tinggai yang terbagi dalam 8 ruangan. Ruang Jogan, Serambi depan. Serambi dalam. kamar Amben melintang. Serambi belakang, ruang Laren. ruang Garang. ruang Tengganai.

6.    Provinsi Sumatra Selatan.

Rumah adat Sumatra Selatan bernama Rumah Limas. Merupakan rumah panggung berjenjang lima dengan bermakna Lima Emas. yaitu keagungan, rukun dan damai, sopan santun, aman dan subur, sertamakmur dan sejahtera.

7.    Provinsi Lampung

Rumah adat di Lampung ialah Rumah Sesat, yang digunakan untuk musyawarah tertinggi antara marga-marga. Jambal Agung atau Lorong Agung adalah nama tangga menuju Rumah Sesat.

8.    Provinsi Bengkulu   

Nama rumah adat daerah Bengkulu adalah Rumah Rakyat, terdiri 3 kamar yaitu : kamar orang tua, kamar gadis, dan kamar bujang. Kolong bawahnya untuk menyimpan kayu dapur dan barang lainnya.

9.    Provinsi DKl. lakarta

Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumuh Kebaya. Atapnya berbcntuk. Joglo. Pembagian ruangannya, serambi depan disebut  Paseban. Dindingnya tcrbuat dari panil-panil

Page 12: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

yang dapat dibuka-huka dan digeser-geser ketepi. Hal ini dimaksudkan untuk ruangan yang lebiih luas. Bila suatu waktu di adakan acara selamatan atau hajatan.

10.    Provinsi Jawa Barat

Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan model rumah adat Jawa Barat. Keraton ini terdiri 4 ruangan. Jinem atau pendopo, Pringgodani, ruang Probayasa, dan ruang Panembahan.

11.    Provinsi Jawa Tengah

Padepokan Jawa Tengah merupakan sebuah bangunan induk istana Mangkunegaran di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri atas 3 ruangan. Pendopo. Pringgitan, dan Dalem.

13.    Provinsi DI Yogyakarta

Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan Pendopo model rumah adat daerah Yogyakarta. Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung batu Gupolo yang memegang gada (sejenis alat pemukul ). 

14.    Provinsi Jawa Timur

Model rumah adat Jawa Timur Rumah Situbondo yang mendapat pengaruh dari rumah Madura. Rumah itu tidak meniliki pintu belakang dan tanpa kamar-kamar pula. Serambi depan tempat menerima tamu laki-laki dan tamu perempuan diterima di serambi belakang. Mereka masuk dari samping rumah.

15.    Provinsi Bali.

Gapura Candi merupakan pintu masuk rumah adat di Bali. Balai Bengang adalah tempat istirahat, dan Balai Wantikan adalah tempat adu ayam atau pagelalaran kesenian. Kori Agung adalah pinto masuk pada waktu upacara besar dan Kori Babetelan merupakan pintu masuk untuk keperluan keluarga.

16.    Provinsi Nusa Tenggara Barat

Istona Sultan Sumbawa merupakan model rumah adat daerah Nusa Tenggara Barat. Bangunan tersebut berlantai tiga, lerhuat dari kayu jati dan beratap strap. Lantai bawah tempat pengawalan. Lantai kedua, tempat kediaman sultan dan permaisuri. Sedangkan disediakan untuk para putri dan keluarga lainnya.

17.    Provinsi Kalimantan Timur

Rumah adat daerah Nusa Tenggara Timur adalah Rumah Musalak. Rumah itu berbentuk panggung dan di bawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu. Tiang-tiangnya

Page 13: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

berdiri pada landasan batu besar, sehingga tidak perlu di tanam dalam tanah.

18.    Propinsi Kalimantan Barat

Model rumah adat kalimantan Barat yang berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak di pergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat kamar-kamar dan di tengahnya merupakan ruang upacara dan pertemuan. Bangunan tersebut terbuat dari kayu dan atapnya dari sirap.

19.    Provinsi Kalimantan Tengah

Rumah adat kalimantan Tengah dinamakan Rumah Betang. Rumah itu panjang, bawah kolongnya di gunakan untuk bertenun dan menumbuk padi. Satu bangunan rumah di huni oleh kurang lebih 20 kepala keluarga.

20.    Provinsi Kalimantan Selatan

Rumah adat Kalimantan Selatan disebut Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelatar: Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.

21.    Provinsi Kalimanta Timur

Rumah Lamin adalah rumah adat suku Dayak Kenyah. Rumah Itu berbentuk panggung setinggi 3 meter dan dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga. Halaman rumah dihiasi oleh patung-patung Blontang,  menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.

22.    Provinsi Sulawesi Utara

Rumah adat Sulawesi Utara ialah Rumah Pewaris, Rumah ini mempunyei ruang tamu, ruang keluarga dan kamar-kamar. Di kanan-kiri rumah terdapat tangga, tangga sebelah kanan untuk memasuki rumah. sedang untuk keluar rumah menuruni tangga yang sebelah kiri.

23.    22. Provinsi Sulawesi Tengah

Rumah adat Sulawesi Tengah adalah Rumah Tambi. Rumah tersebut berbentuk panggung dan atapnya sekaligus berfungsi sebagai dinding Tangga untuk naik terbuat dan batang kayu bulat dan atap rumah terbuat dari daun rumbia atau bambu di belah dua.

24.    Provinsi Sulawesi Tenggara

Rumah adat Sulawesi Tenggara disebut juga Malige. Bangunan tersebut berbentuk panggung terdiri dari tiga lantai. Pada kiri kanan lantai dua da ruang tempat penenun kain yang di sebut bate

25.    Provinsi Sulawesi Selatan

Page 14: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Rumah adat orang Toraja di Sulawesi Selatan adalah Tongkonan. Kolong rumah itu berupa kandang kerbau belang atau Tedong Bonga. Dii depan rumah tersusun tanduk-tanduk kerbau, sebagai lambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara besar-besaran. Tongkonan tcrdiri 3 ruangan. ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.

26.    Provinsi Maluku

Rumah adat Maluku dinamakan Bailo, dipakai untuk pertemuan, musyawarah dan upacara yang di sebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung. Atapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedang dindingnya dari tangkai rumbia, yang di sebut gaba-gaba

27.    Provinsi Papua

Rumah adat daerah Papua, suku Dani adalah Honai, Rumah tersebut terdiri dari dua lantai terdiri dua lantai, lantai pertama sebagai tempaat tidur dan lantai dua untuk tempat bersantai, dan tempat makan. Hunai berbentuk jamur dengan ketinggian sekitar 4 meter. 

C. NAMA-NAMA SENI PERTUNJUKAN/TEATER RAKYAT.

1 Banjet  : Pertunjukan rakyat di daerah Jawa Barat bagian utara.

2 Kethoprak :Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dari sejarah atau babad zaman raja-raja dahulu.

3 Laes/rintren : Permainan rakyat yang mengandung unsur kegaiban di daerah Jawa Tengah.4 Lengguk : Seperti rudat, di daerah Jawa Tengah.5 Lenong  : Seperti ludruk, hidup di daerah Jakarta.

6 Ludruk  :Hidup di daerah Jawa Timur, ceritanya merupakan kejadian sehari-hari atau mengambil tokoh-tokoh tertentu.

7 Makyong  :Pertunjukan rakyat di daerah Riau, pelakunya memakai topeng dan kuku buatan yang panjan.

8 Mamanda  : Pertunjukan rakyat di daerah Kalimantan. lebih hanyak bersifat komedi.9 Opak Alang : Kethoprak yang diiringi rebana, di Java Tengah bagian Utara.10 Randai  : Nyanyian yang disertai gerak tari dan silat dari daerah Sumatra Barat.

11 Reog  :Dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. Permainannya memakai topeng kepala macan. Di hiasi bulu-bulu merak, sering disertai dengan kuda kepang.

12 Rudat :Seni tari dan nyanyian yang diiringi bana, di daerah Jawa Barat. Lagu-lagunya berisi ajaran agama Islam.

13 Srandul  :Seperti ketoprak, tetapi tebih sederhana, cukup dimainkan di halaman rumah, hidup di daerah Jawa Tengah.

14 Tarling  : Seperti ludruk yang hidup di daerah Cirebon, Jawa Barat.

15Wayang Golek 

: Hidup di daerah Jawa Tengah, dimainkan oleh seorang dalang.

16Wayang Kulit  

: Hidup di daerah Jawa Tengah dimainkan oleh seorang dalang

17Wayang orang 

:Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dan Mahabarata atau Ramayana.

Page 15: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

 

D. NAMA-NAMA SENJATA TRADISIONAL

1 DI Aceh :Pisau Belati. Senjata tradisional Papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu belati tersebut.

2 Sumatra Utara  :Parang ,Salawaku. Panjangnya 90 - 100 cm. sedangkan perisainya dihiasi dengan motif-mo¬tif yang melambangkan keberanian.

3Sumatra Barat     

:Badik, merupakan senjata tradisional. Senjata lainnya adalah Peda, Sabel. dan Tombak.

4 Riau  :Keris. Bentuknya berlekuk-lekuk seperti keris pada umumnya. Senjata lainnya pedang, tombak, lembing, dan sumpitan.

5 Jambi : Pasatimpo, berbentuk parang dan hulunya bengkok ke bawah.

6Sumatra Selatan 

: Keris. Di Sulawesi Utara keris bentuknya lurus tanpa berlekuk-lekuk.

7 Lampung : Mandau, senjata yang berbentuk parang dengan panjang kira-kira 1/2 meter.8 Bengkulu : Keris. Ukuran keris Kalimantan Selatan paling panjang 30 cm.

9 DKI Jakarta  :Mandau. Senjata terkenal lainnya adalah Lunjuk Sumpit, Randu (sejenis tombak), dan perisai.

10 Jawa Barat  :Mandau. Mandau yang dipakai berperang dilengkapi dengan perisai yang disebut Kelikit.

11 JawaTengah :Sundu. Senjata ini yang umumnya dipakai penduduk di NTT. Senjata lainnya adalah Saweo, Pisau, dan Kampak.

12 DI Yogyakarta  :Keris. Ada berbagai jenis keris di Nusa Tenggar Barat,   misalnya Sampari dan Sondi. Di Lombok sondi ini bernama Grantim

13 Jawa Timur :Keris. Selain sebagai senjata untuk membela diri, keris dapat mewakili seseorang dalam suatu undangan pernikahan.

14 Bali :Clurit. Senjata sejenis arit yang mengerikan. Selain itu ada Sondre, Kodi, dan Tombak.

15Nusa Tenggara Barat

:Keris. Di Yogyakarta senjata tersebut merupakan senjata tradisional. Keris-keris itu diberi pula gelar gelar kehormatan seperti Kanjeng Kyai Plered, Kanjeng Kyai Kopek, Kanjeng Kyai Ageng Baru dan sebagainya.

16Nusa Tenggara Timor 

:Keris. Di daerah Jawa Tengah senjata tersebut  mendapat tempat penting dalam kehidupan masyarakatnya. Keris dapat menunjukka kedudukan seseorang dalam mayarakat.

17Kalimantan Barat 

:Kujang. Senjata tradisional Jawa Barat. Pada mata   kujang terdapal 1- 5 lobang. Senjata lainnya adalah   Keris Kirompang, Keris Kidongkol, dan Golok.

18Kalimantan Tengah 

:Badik. Merupakan senjata tradisional masyarak Jakarta. Parang atau golok banyak digunakan oleh para pendekar.

19Kalimantan Selatan 

:Keris. Keris yang dianggap keramat atau pemberani panjangnya 13 jari. Selain itu ada Kuduk, dan Rudus.

20Kalimantan Timur 

:Keris. Senjata Lampung yang terkenal adalah Terapang Selain itu ada Penduk, Payan, Beladau, dan Badik.

Page 16: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

21 Sulawesi Utara :Keris. Senjata tradisional Sumatra Selatan yang berlekuk dengan jumlah ganjil. misalnya berlekuk 7,9,   atau 13.

22Sulawesi Tengah 

:Keris wilahan yang berlekuk-lekuk. Sedangkan keris yang bentuknya lurus dinamakan Badik Tumbuk Lada.

23Sulawesi Tenggara 

:Pedang Janawi. Pedang ini biasanya di pakai, dipakao  oleh   panglima perang sadangkan prajuritnya memakai klewang.

24Sulawesi Selatan 

:Karih, merupakan senjata tradisional berupa senjata    tikam. Selain itu ada Ruduih, dan lading.

25 Maluku  :Piso Surit, Pio Gaja Dompak, dan Hujur. Piso Surit, adalah sejenis belati dan merupakan senjata tradisional di Tanah Karo.

26 Papua :Rencong, Selain rencong, ada Pedang Daun tebu, Oom  Ngom. dan Reudeuh.

 

E. NAMA-NAMA TARIAN DAERAH

1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam.  Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

2. Tari-tarian Daerah Bali

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.

Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.

Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.

4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung. Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara

5. Tari-tarian Daerah Jambi

Page 17: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.

Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.

6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat

Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.

Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.

7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah

Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.

Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.

8. Tari-tarian Daerah JawaTimur

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.

Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.

9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat

Tarri  Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi

Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat

10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan

Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.

Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.

11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah

Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.

Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.

Page 18: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur

Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tamu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu  lahir seorang bayi kepala suku.

Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda  dalam memperebutkan seorang gadis.

13. Tari-tarian Daerah Lampung.

Tari Jangget, adalah tarian untuk upacara-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.

Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.

14. Tari-tarian Daerah Maluku

Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku. Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah

perkasa.

15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara

Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.

Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.

16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.

Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.

17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur

Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.

Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.

18. Tari-tarian Daerah Papua Barat danTengah

Page 19: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).

Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawanan, dan kegagahan rakyat Papua.

29. Tari-tarian Daerah Papua Timur

Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.

Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.

20. Tari-tarian Daerah Riau

Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau. Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi

21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan

 Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.

Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat.  Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.

22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah

Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat datang untuk menyambut tamu agung.

Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.

23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara

Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalam menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.

Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.

24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara

Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.

Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.

25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat   

Page 20: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.

Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.

26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan

Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.

Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan

27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.

Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.

28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.

Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai

F. NAMA-NAMA LAGU DAERAH

1 Ampar - ampar Pisang  : Kalimantan Selatan2 Anak Kambing Saya  : Nusa Tenggara Timur3 Angin Mamiri  : Sulawesi Selatan4 Anju Ahu  : Sumatera Utara5 Apuse : Papua6 Ayam Den Lapeh  : Sumatera Barat7 Barek Solok  : Sumatera Barat8 Batanghari : Jambi9 Balelebo : Nusa Tenggara Barat10 Bubuy Bulan  : Jawa Barat11 Bungong Jeumpa  : Nangroe Aceh12 Burung Tantina  : Maluku13 Butet  : Sumatera Utara14 Cik-cik Periuk  : Kalimantan Barat

Page 21: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

15 Cing Cangkeling  : Jawa Barat16 Dago Inang Sarge  : Sumatera Utara17 Dayung Palinggam : Sumatera Barat18 Dek Sangke  : Sumatera Selatan19 Desaku : Nusa Tenggara Timur20 Esa Mokan : Sulawesi Utara21 Gambang Suling  : Jawa Tengah22 Gek Kepriye  : Jawa Tengah23 Goro-gorone  : Maluku24 Gundul Pacul  : Jawa Tengah25 Haleleu Ala De Teang  : Nusa Tenggara Barat26 Huhatee : Maluku27 IIir-ilir  : Jawa Tengah28 Indung - indung  : Kalimantan Timur29 Injit - injit Semut  : Jambi30 Jali-jali  : Jakarta31 Jamuran : Jawa Tengah32 Kabile-bile  : Sumatera Selatan33 Kalayar : Kalimantan Tengah34 Kambanglah Bunga  : Sumatera Barat35 Kampung Nan Jauh di Mato  : Sumatera Barat36 Ka Parak Tingga  : Sumatera Barat37 Keraban Sape  : Jawa Timur38 Keroncong Kemayoran  : Jakarta39 Kicir-kicir  : Jakarta40 Kole-kole  : Maluku41 Lalan Belek  : Bengkulu42 Lembah Alas  : Nangroe Aceh43 Lipang-lipangdang  : Lampung44 Lisoi : Sumatera Utara45 Macep-cepetan  : Bali46 Madedek Magambiri  : Sumatera Utara47 Malam Baiko  : Sumatera Barat48 Mande-mande  : Maluku49 Manuk Dadali  : Jawa Barat50 Ma Rencong  : Sulawesi Selatan51 Mejangeran : Bali52 Meriam Tomong  : Sumatra Utara53 Meyong-meyong  : Bali54 Moree : Nusa Tenggara Barat55 Na Sonang Duhita Nadua  : Sumatera Utara56 Ngusak Asik  : Bali

Page 22: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

57 Nuluya : Kalimantan Tengah 58 Ina Ni Keke  : Sulawesi Utara59 Ole Sioh  : Maluku60 Re Re  : Nusa Tenggara Barat61 Orlen-orlen  : Nusa Tenggara Barat62 Ulate : Maluku63 Pai Mura Rame  : Nusa Tenggara Barat64 Pakarena : Sulawesi Selatan65 Palu Lempong Pupoi  : Kalimantan Tengah66 Panon Hideung  : Jawa Barat67 Paras Barantai  : Kalimantan Selatan68 Pelo Tawa - tawa  : Sulawesi Tenggara69 Pileuleuyan : Jawa Barat70 Pinang Muda  : Jambi71 Piso Surit  : Sumatera Utara72 Pitik Tukung  : Yogyakarta73 Potong Bebek  : Nusa Tenggara Timur74 Putri Ayu : Bali75 Rambadia : Sumatera Utara76 Rang Talu : Sumatera Barat77 Rasa Sayang-sayange  : Maluku78 Ratu Anom  : Bali79 Saputangga Bapuncu Ampat  : Kalimantan Selatan80 Sarinande : Maluku81 Selendang Mayang  : Jambi82 Sengko-sengko  : Sumatera Utara83 Sepakat Segenap  : Nangroe Aceh84 Sinanggar Tulo  : Sumatera Utara85 Sing Sing So  : Sumatera Utara86 Sinom : Yogyakarta87 Sipatokahan : Sulawesi Utara88 Sitara Tilo : Sulawesi Utara89 Soleram : Riau90 Surilang : Jakarta91 Suwe Ora Jamu  : Yogyakarta92 Tahanusangkara : Sulawesi Utara93 Tanduk Majeng  : Jawa Timur94 Tanase : Maluku95 Tari Tanggai  : Sumatera Selatan96 Tebe O Nana  : Nusa Tenggara Barat97 Tekate Dipanah  : Yogyakarta98 Tokecang : Jawa Barat

Page 23: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

99 Tondok Kadindangku  : Sulawesi Tengah100 Tope Gugu  : Sulawesi Tengah101 Tumpi Wayu  : Kalimantan Tengah102 Tutu Koda  : Nusa Tenggara Barat103 Yamko Rame Yamko : Papua

Pendahuluan

Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.

Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis

Page 24: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.

Bukti Sejarah

Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara paralel. Misalnya kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri sejalan secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu. Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan paralel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup jauh terpencil. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika” , dimana bisa kita maknai bahwa konteks keanekaragamannya bukan hanya mengacu kepada keanekaragaman kelompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan.

Didasari pula bahwa dengan jumlah kelompok sukubangsa kurang lebih 700’an sukubangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang sesungguhnya rapuh. Rapuh dalam artian dengan keragaman perbedaan yang dimilikinya maka potensi konflik yang dipunyainya juga akan semakin tajam. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi pendorong untuk memperkuat isu konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat dimana sebenarnya konflik itu muncul dari isu-isu lain yang tidak berkenaan dengan keragaman kebudayaan. Seperti kasus-kasus konflik yang muncul di Indonesia dimana dinyatakan sebagai kasus konflik agama dan sukubangsa. Padahal kenyataannya konflik-konflik tersebut didominsi oleh isu-isu lain yang lebih bersifat politik dan ekonomi. Memang tidak ada penyebab yang tunggal dalam kasus konflik yang ada di Indonesia. Namun beberapa kasus konflik yang ada di Indonesia mulai memunculkan pertanyaan tentang keanekaragaman yang kita miliki dan bagaimana seharusnya mengelolanya dengan benar.

Peran pemerintah: penjaga keanekaragaman

Sesungguhnya peran pemerintah dalam konteks menjaga keanekaragaman kebudayaan adalah sangat penting. Dalam konteks ini pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap sebagai pengayom dan pelindung, dilain sisi ternyata tidak mampu untuk memberikan ruang yang cukup bagi semua kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia. Misalnya bagaimana pemerintah dulunya tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok sukubangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya. Kebudayaan-kebudayaan yang berkembang sesuai dengan sukubangsa ternyata tidak dianggap serius oleh pemerintah. Kebudayaan-kebudayaan kelompok sukubangsa minoritas tersebut telah tergantikan oleh kebudayaan daerah dominant

Page 25: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

setempat, sehingga membuat kebudayaan kelompok sukubangsa asli minoritas menjadi tersingkir. Contoh lain yang cukup menonjol adalah bagaimana misalnya karya-karya seni hasil kebudayaan dulunya dipandang dalam prespektif kepentingan pemerintah. Pemerintah menentukan baik buruknya suatu produk kebudayaan berdasarkan kepentingannya. Implikasi yang kuat dari politik kebudayaan yang dilakukan pada masa lalu (masa Orde Baru) adalah penyeragaman kebudayaan untuk menjadi “Indonesia”. Dalam artian bukan menghargai perbedaan yang tumbuh dan berkembang secara natural, namun dimatikan sedemikian rupa untuk menjadi sama dengan identitas kebudayaan yang disebut sebagai ”kebudayaan nasional Indonesia”. Dalam konteks ini proses penyeragaman kebudayaan kemudian menyebabkan kebudayaan yang berkembang di masyarakat, termasuk didalamnya kebudayaan kelompok sukubangsa asli dan kelompok marginal, menjadi terbelakang dan tersudut. Seperti misalnya dengan penyeragaman bentuk birokrasi yang ada ditingkat desa untuk semua daerah di Indonesia sesuai dengan bentuk desa yang ada di Jawa sehingga menyebabkan hilangnya otoritas adat yang ada dalam kebudayaan daerah.

Tidak dipungkiri proses peminggiran kebudayaan kelompok yang terjadi diatas tidak lepas dengan konsep yang disebut sebagai kebudayaan nasional, dimana ini juga berkaitan dengan arah politik kebudayaan nasional ketika itu. Keberadaan kebudayaan nasional sesungguhnya adalah suatu konsep yang sifatnya umum dan biasa ada dalam konteks sejarah negara modern dimana ia digunakan oleh negara untuk memperkuat rasa kebersamaan masyarakatnya yang beragam dan berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda. Akan tetapi dalam perjalanannya, pemerintah kemudian memperkuat batas-batas kebudayaan nasionalnya dengan menggunakan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang dimilikinya. Keadaan ini terjadi berkaitan dengan gagasan yang melihat bahwa usaha-usaha untuk membentuk suatu kebudayaan nasional adalah juga suatu upaya untuk mencari letigimasi ideologi demi memantapkan peran pemerintah dihadapan warganya. Tidak mengherankan kemudian, jika yang nampak dipermukaan adalah gejala bagaimana pemerintah menggunakan segala daya upaya kekuatan politik dan pendekatan kekuasaannya untuk ”mematikan” kebudayaan-kebudayaan local yang ada didaerah atau kelompok-kelompok pinggiran, dimana kebudayaan-kebudayaan tersebut dianggap tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

Setelah reformasi 1998, muncul kesadaran baru tentang bagaimana menyikapi perbedaan dan keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Yaitu kesadaran untuk membangun masyarakat Indonesia yang sifatnya multibudaya, dimana acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multibudaya adalah multibudayaisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan,1999). Dalam model multikultural ini, sebuah masyarakat (termasuk juga masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik. Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan yang seperti sebuah mosaik tersebut. Model multibudayaisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: “kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.

Page 26: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

Sebagai suatu ideologi, multikultural harus didukung dengan sistem infrastuktur demokrasi yang kuat serta didukung oleh kemampuan aparatus pemerintah yang mumpuni karena kunci multibudayaisme adalah kesamaan di depan hukum. Negara dalam hal ini berfungsi sebagai fasilitator sekaligus penjaga pola interaksi antar kebudayaan kelompok untuk tetap seimbang antara kepentingan pusat dan daerah, kuncinya adalah pengelolaan pemerintah pada keseimbangan antara dua titik ekstrim lokalitas dan sentralitas. Seperti misalnya kasus Papua dimana oleh pemerintah dibiarkan menjadi berkembang dengan kebudayaan Papuanya, namun secara ekonomi dilakukan pembagian kue ekonomi yang adil. Dalam konteks waktu, produk atau hasil kebudayaan dapat dilihat dalam 2 prespekif yaitu kebudayaan yang berlaku pada saat ini dan tinggalan atau produk kebudayaan pada masa lampau.

Menjaga keanekaragaman budaya

Dalam konteks masa kini, kekayaan kebudayaan akan banyak berkaitan dengan produk-produk kebudayaan yang berkaitan 3 wujud kebudayaan yaitu pengetahuan budaya, perilaku budaya atau praktek-praktek budaya yang masih berlaku, dan produk fisik kebudayaan yang berwujud artefak atau banguna. Beberapa hal yang berkaitan dengan 3 wujud kebudayaan tersebut yang dapat dilihat adalah antara lain adalah produk kesenian dan sastra, tradisi, gaya hidup, sistem nilai, dan sistem kepercayaan. Keragaman budaya dalam konteks studi ini lebih banyak diartikan sebagai produk atau hasil kebudayaan yang ada pada kini. Dalam konteks masyarakat yang multikultur, keberadaan keragaman kebudayaan adalah suatu yang harus dijaga dan dihormati keberadaannya. Keragaman budaya adalah memotong perbedaan budaya dari kelompok-kelompok masyarakat yang hidup di Indonesia. Jika kita merujuk kepada konvensi UNESCO 2005 (Convention on The Protection and Promotion of The Diversity of Cultural Expressions) tentang keragaman budaya atau “cultural diversity”, cultural diversity diartikan sebagai kekayaan budaya yang dilihat sebagai cara yang ada dalam kebudayaan kelompok atau masyarakat untuk mengungkapkan ekspresinya. Hal ini tidak hanya berkaitan dalam keragaman budaya yang menjadi kebudayaan latar belakangnya, namun juga variasi cara dalam penciptaan artistik, produksi, disseminasi, distribusi dan penghayatannya, apapun makna dan teknologi yang digunakannya. Atau diistilahkan oleh Unesco dalam dokumen konvensi UNESCO 2005 sebagai “Ekpresi budaya” (cultural expression). Isi dari keragaman budaya tersebut akan mengacu kepada makna simbolik, dimensi artistik, dan nilai-nilai budaya yang melatarbelakanginya.

Dalam konteks ini pengetahuan budaya akan berisi tentang simbol-simbol pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat pemiliknya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungannya. Pengetahuan budaya biasanya akan berwujud nilai-nilai budaya suku bangsa dan nilai budaya bangsa Indonesia, dimana didalamnya berisi kearifan-kearifan lokal kebudayaan lokal dan suku bangsa setempat. Kearifan lokal tersebut berupa nilai-nilai budaya lokal yang tercerminkan dalam tradisi upacara-upacara tradisional dan karya seni kelompok suku bangsa dan masyarakat adat yang ada di nusantara. Sedangkan tingkah laku budaya berkaitan dengan tingkah laku atau tindakan-tindakan yang bersumber dari nilai-nilai budaya yang ada. Bentuk tingkah laku budaya tersebut bisa dirupakan dalam bentuk tingkah laku sehari-hari, pola interaksi, kegiatan subsisten masyarakat, dan sebagainya. Atau bisa kita sebut sebagai aktivitas budaya. Dalam artefak budaya, kearifan lokal bangsa Indonesia diwujudkan dalam karya-karya seni rupa atau benda budaya (cagar budaya). Jika kita melihat penjelasan diatas maka sebenarnya kekayaan Indonesia mempunyai bentuk yang beragam. Tidak hanya beragam dari bentuknya

Page 27: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

namun juga menyangkut asalnya. Keragaman budaya adalah sesungguhnya kekayaan budaya bangsa Indonesia.

Negara tetangga kembali berulah dengan melakukan klaim terhadap kebudayaan kita lagi. Kali ini yg menjadi sasaran adalah tari pendet asal Bali. Mereka menggunakannya utk iklan pariwisata malaysia. Setelah mereka “mengirim” teroris ke Indonesia, sekarang mereka mau “mencuri” kebudayaan Indonesia. Huh.. :(. Mereka begitu jeli memanfaatkan situasi dimana sebagian besar rakyat Indonesia sudah tidak begitu memperhatikan kebudayaannya sendiri. Situasi dimana rakyat Indonesia lebih bangga jika menggunakan yg berbau luar dan asing. Situasi dimana, kebudayaan2 tersebut sudah jarang dan hampir punah mungkin dari bumi pertiwi, dikarenakan hanya sedikit orang yg mau tetap melestarikannya. Saya masih ingat, ketika kecil kita sering bermain kuda lumping, dakon, gobak sodor dll. Tapi sekarang, anak2 lebih suka dengan Play Station, bermain ke Time Zone, nonton TV acara2 yg ngga bermutu. Media televisi, juga dengan latahnya mengikuti trend ini. Praktis, mungkin hanya TVRI yg cukup konsisten menayangkan acara budaya2 Indonesia, disamping TV2 lokal tentunya. Dan itupun pemirsanya cuman sedikit.

Ini menjadi cambuk bagi kita untuk instropeksi, disamping memang ulah negara sebelah yg kelewat batas. Ada puluhan budaya yg telah diklaim oleh negara sebelah. Dan berikut ini daftarnya :

1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia

3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia

4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia

Page 28: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional

5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia

6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia

7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia

8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia

10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia

11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia

12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia

13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia

14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia

15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia

16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia

17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia

18. Kain Ulos oleh Malaysia

19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia

20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia

21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

Page 29: adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional