active surveillance and communicable disease reporting

3
Active Surveillance and Communicable Disease Reporting Berdasarkan keputusan menteri Nomor: 1479/Menkes/SK/X/2003 bahwa surveilans atau serveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah - masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah- masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. WHO mendefinisikan surveilans sebagai proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Tujuan surveilens epidemiologi Diperolehnya informasi epidemiologi penyakit tertentu data terdistribusinya informasi tersebut kepada program terkait, pusat-pusat kajian, dan pusat penelitian serta unit surveilans lain. Dalam proses pelaksanaan, surveilans epidemiologi dapat mengumpulkan data melalui dua cara yaitu dengan: a. Surveilans Aktif, adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi, dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya. b. Surveilans Pasif, adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi, dimana unit surveilans mengumpulkan data

Upload: imammardani

Post on 08-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Active Surveillance and Communicable Disease Reporting

TRANSCRIPT

Active Surveillance and Communicable Disease Reporting

Berdasarkan keputusan menteri Nomor: 1479/Menkes/SK/X/2003 bahwa surveilans atau serveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah - masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

WHO mendefinisikan surveilans sebagai proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.

Tujuan surveilens epidemiologi Diperolehnya informasi epidemiologi penyakit tertentu data terdistribusinya informasi tersebut kepada program terkait, pusat-pusat kajian, dan pusat penelitian serta unit surveilans lain.

Dalam proses pelaksanaan, surveilans epidemiologi dapat mengumpulkan data melalui dua cara yaitu dengan: a. Surveilans Aktif, adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi, dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya. b. Surveilans Pasif, adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi, dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara menerima data tersebut dari unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.

Adapun jejaring sistem surveilans epidemiologi kesehatan adalah sebagai berikut:

Laporan yang bervariasi bergantung pada kebijakan internal dari system pelayanan kesehatan yang bersangkutan. Sebagai contoh adalah pelayanan kesehatan dengan proporsi pelaporan yang tinggi ( pelayanan kesehatan system A) yang merupakan rumah sakit yang berbasis epidemiologi kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk melaporkan kejadian suatu penyakit, dan pelayanan kesehatan yang memiliki tingkat pelaporan yang rendah (pelayanan kesehatan system G) tidak memiliki pertanggungjawaban di luar pelaporan daerah yang di minta untuk dilaporkan oleh dokter serta dari laboratorium.

Saat ini, pada Negara bagian Carolina utara melalui undang undang yang telah ditetapkan fasilitas pelayanan kesehatan juga dapat melaporkan temuan penyakit selain dari dokter dan penanggung jawab laboratorium yang wajib melaporkan. Hal ini bertujuan sebagai mitra ke departemen kesehatan setempat dalam memastikan bahwa penyakit yang ada telah dilaporkan dan diselidiki dengan tepat.

Pada Carolina utara masih lebih mengutamakan penggunaan seurveilens secara manual dan tidak menggunakan alat eletronik dalam memamsukkan data kasus pasien.