achondroplasia
TRANSCRIPT
http://attonk.blogspot.com/2008/02/achondroplasia.html
AchondroplasiaBuat yang ngopi, maaf gak ada fot radiologinya. Silakan cari sendiri.
ACHONDROPLASIA
I. PENDAHULUAN
Achondroplasia adalah salah satu bentuk kekerdilan tubuh yang sering dijumpai. Penyakit ini merupakan
kelainan kongenital tulang rawan. Gangguan terutama pada pertumbuhan tulang-tulang panjang. Penyakit ini
diturunkan secara autosom dominan. Sekitar 85-90% kasus merupakan mutasi genetik. Achondroplasia pertama
kali ditemukan oleh Parrot (1878). Angka kejadian kelainan ini adalah 1/25.000 kelahiran. Ditemukan lebih
banyak penderita achondroplasia pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Dimana ditemukan 126
kasus dengan 70 wanita dan 56 pria.( 1.3 )
Achondroplasia telah ada selama beradab-abad diketahui dari patung-patung dan gambar-gambar seniman
kuno. Peninggalan-peninggalan ini mencakup dua dewa Mesir kuno, yaitu Ptah-Sokar dan Bes. Banyak tokoh-
tokoh badut dan tokoh-tokoh terkenal yang memiliki intelijensi normal tapi mengalami achondroplasia. Ketika
masih muda, pasien achondoplasia cenderung atraktif dan menyerupai boneka, dan inilah fakta yang
menyebabkan orang-orang kerdil ini banyak dijual untuk menghasilkan uang pada masa-masa pertengahan.
Secara mental mereka normal, dan secara fisik mereka sehat dan seringkali sangat kuat. ( 1.3)
II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI
Insiden yang paling umum menyebabkan achondroplasia adalah sekitar 1/10.000 kelahiran hidup. Walaupun
kira-kira 80% dari kasus ini memperlihatkan mutasi yang spontan. Ini artinya bahwa kedua orang tua tanpa
achondroplasia, bisa melahirkan seorang bayi achondroplasia, dan jika salah satu orang tua mempunyai gen
achondroplasia maka bayinya 50% mempunyai peluang untuk mendapat kelainan achondroplasia yang
diturunkan, heterozygot achondroplasia. Sebagaimana halnya 25% resiko homozygot achondroplasia. Dan lebih
banyak ditemukan pada anak perempuan dibandingkan oleh anak laki-laki. ( 1.2.3 )
III. ETIOLOGI
Autosom dominan dengan insiden catatan mutasi spontan yang tinggi terhadap kematian muncul pada anak
dengan orang tua normal (insiden meningkat dengan umur dari pihak ayah). Gen yang dipengaruhi merupakan
faktor reseptor pertumbuhan fibroblast. Pada pasien dengan achondroplasia memiliki ciri khas yaitu terjadi
mutasi Genetik pada FGFR 3 codon 380. Gambaran mutasi terdapat pada domain reseptor trans-membran dan
pikirkan untuk menstabilkan reseptor dimer yang mempertinggi signal reseptor, konsekuensi dari mutasi ini akan
menghalangi garis pertumbuhan tulang. Achondroplasia bertindak sebagai sifat autosom dominan, sebagian
besar kasus meningkat dari sebuah mutasi baru keorang tua normal. (2.4)
IV. GAMBARAN ANATOMI
Tulang-tulang panjang pada extremitas superior terdiri dari :
- Humerus, pada ujung proximal membentuk caput humeri, sedangkan pada ujung distal corpus humeri melebar,
disebut epicodylus medialis dan epicondylus lateralis humeri.
- Radius, ujung proximal radius membentuk caput radii dan didistal radius melebar kearah lateral membentuk
processus styloideus radii dibagian medial incisura ulnaris.
- Ulna, pada ujung proximal terdapat incisura trochlearis dan pada distal disebut caput ulnae.
Tulang-tulang panjang extremitas inferior
- Femur, merupakan tulang yang paling panjang dan paling berat dalam tubuh manusia. Panjangnya kira-kira 1/4
sampai 1/3 dari panjang tubuh . Pada ujung proximal terdapat trochanter mayor dan trochanter minor, pada
ujung distal terdapat condyus medialis dan condylus lateralis
- Tibia, ujung proximal lebar mengadakan persendian dengan os femur membentuk articulation genu ,
membentuk condylus lateralis dan condylus medialis. Ujung distal tibia membentuk malleolus medialis.
- Fibula, dibagian proximal disebut capitulum fibulae. (13 )
V. PATOFISIOLOGI
Achondroplasia disebabkan oleh mutasi dari gen untuk perkembangan fibroblast yaitu gen ( FGFR 3 ). Gen ini
yang dipetakan pada pita 4p 16.3. Mutasi umum menyebabkan penambahan setelah gen FGFR 3. Menghasilkan
penurunan pembentukan tulang achondral menghambat proliferasi dan kartilago, menurunkan pembesaran sel
dan menurunkan matrix tulang rawan. Mutasi gen G1138A kira-kira 99% mutasi menghasilkan asam amino
spesifik jarang terjadi mutasi missens ( Lys650 Met ) pada daerah tiroksin kinase. Yang diakhiri dengan
keterlambatan perkembangan acanthosis nigricans (SADDAN). Gly380 arg, yang dilaporkan dalam jumlah
populasi. ( 10 )
VI. DIAGNOSIS
A. Gambaran Klinis
Bayi biasanya memiliki ukuran batang tubuh yang normal, tungkai yang sangat tebal, kepala sedikit lebih besar
dari biasanya, dengan penonjolan frontal dan parietal serta hidung. Bayi achondroplasia seringkali hipotoni
disertai perkembangan motorik yang terlambat. Tonus neuromuskuler normal biasanya diperbesar pada umur 2-
3 tahun. Kelemahan sendi terutama pada sendi interfalangs, dapat menetap selama masa anak. Bila tidak ada
hidrosefalus, perkembangan mental dan motor biasanya normal. Dimana jembatan hidung tertekan.
Pemendekan mengenai keempat limb dengan keadaan yag sama. Ujung-ujung jari kaki pada penyakit ini
mencapai tidak lebih panjang dari trochanter pada femur. Pemendekan tulang yang menyebabkan keganjilan ini
lebih besar pada proksimal dibanding pada segmen distal yaitu lebih kelihatan pada paha dan lengan ketimbang
pada kaki dan lengan bawah, dan mengenai hampir semua kaki serta tangan.
( 3.6 )
Dewasa menunjukkan penyempitan yang tinggi, dengan batang tubuh normal, kepala besar, dan perkembangan
otot berlebihan. Tinggi normal adalah 4 kaki. yang terjadi berupa kegagalan osifikasi normal pada tulang panjang
dimana osifikasi pada tulang dapat hanya mencapai separuhnya. Tinggi badan penderita biasanya tidak lebih
dari 1,3 meter dan intelegensia penderita tidak terganggu . ( 5 )
Lengan cukup berotot dan sedikit menyimpang batang tubuh sebagai akibat dari ukurang kepala dan humerus
yang tidak proporsional. Kepala mengalami brakisefal, dengan penonjolan frontal dan parietal. Wajah relatif kecil,
jembatan hidung menjadi luas dan datar. Gigi biasanya normal. Perkembangan bokong yang berlebihan. Organ-
organ kelamin normal pada perempuan biasanya mengalami pembesaran perut, dan fakta ini menyebabkan
deformitas yang cukup serius. Perubahan otot yang paling konsisten dan paling khas adalah pada ekstremitas
atas dan lumbar spine. Humerus kelihatan pendek jika dibandingkan dengan tulang-tulang pada lengan bawah
(rhizomelia). Pemendekan femur yang serupa tapi kurang jelas juga biasa ditemukan. Semua ekstremitas
memendek tidak beraturan dalam kaitannya dengan batang tubuh. Pada lumbal spine, jarak interpediculare
perlahan-lahan berkurang dari L1 sampai L5, sebuah pembalikan langsung dari keadaan normal. Pedicles juga
memilki diameter anteroposterior yang memendek. Gejala-gejala neurologis bisa terjadi sebagai akibat dari
saluran spinal yang menyempit. Tangan dan kaki agak lebar dan tebal. Jari tengah pendek panjangnya tidak
melebihi panjang jari pendek disampingnya. Jari-jari menyimpang arah pertumbuhannya, sehingga membentuk
tangan trident. ( 3.6.7 )
B. Gambaran Radiologi
Trident hand, pada gambar menunjukkan luas jari-jari tangan sama panjang yang saling berlawanan.
Kranium (tengkorak) besar dan dahi menonjol. Batang hidung rata sedang.
Gambar radiografi bayi dengan anchondroplasia, menunjukkan penyempitan interpedicular yang pertama sampai
tulang belakang yang ke lima belas, pendek, tulang iliac bundar, dan acetabular roof rata. Tulang tubular pendek
dan menujukkan ketidak teraturan metaphyse yang ringan.
Gambar 7. ( dikutip dari kepustakaan 4 )
" ULTRASOUND
Tungkai pendek muka khas yang terlihat pada kehamilan sebelum 22 minggu. Ini bagian dari homozygot,
dimana kondisi lethal, tungkai pendek asosiasi dengan penyempitan thorax, achondroplasia dengan gen (FGFR
3) dan sekarang dapat didiagnosa analisa DNA dengan darah janin dan cairan amnion diperoleh dari kasus
suspecious sonografi dimana ditemukan kasus dari kedua orang tua mempunyai achondoplasia, dimana 25 %
janin dapat didiagnosa pada trisemester pertama kehamilan villus chorion sampling. (14)
" CT SCAN
Pada gambar menunjukkan tulang vertebra yang mengalami scoliosis Setelah fusi anterior dan posterior, dan
instrumentasi cacat krosing.
" Foto MRI
MRI menunjukkan adanya tekanan di daerah Cervicomedullary pada Foramen Magnum, pada pasien dengan
Achondroplasia. Kematian bayi atau awal masa kanak-kanak mendadak telah dilaporkan pada beberapa kasus
akibat kompresi medulla servikalis karena foramen magnum kecil.
MRI menunjukan adanya kyphosis pada daerah thoracolumbal.
VII. DIAGNOSIS BANDING
Thanatophoric dysplasia , keadaan cebol neonatus "selalu"mematikan,kepalanya lebih besar dibandingkan
dengan badannya, yang sering menyebabkan keracunan diagnostik dengan akondroplasia. Tungkai bengkok
pendek sedang, toraks sangat kecil, jembatan hidung cukup rata, dan brakidaktili juga khas. Tanda-tanda
radiologis meliputi korpus vertebra yang seperti biskuit ( misalnya, platispondili berat ), kontur sampai kaput
femoris seperti pisang, pelebaran metafisis, spikula marginal, perlekukan, dan tulang iliaka persegi hipoplastik
dengan penahan asetabulum. Kadang-kadang penderita mempunyai fusi sutura kongenital yang menimbulkan
kontur tengkorak menyerupai daun semanggi ( kleebat shadel ) genetiknya tidak seluruhnya dipahami,beberapa
pasangan saudara kandung ada pada kebanyakan kasus sporadik. ( 6 )
VIII. KOMPLIKASI
Komplikasi pada achondrplasia : ( 2.4 )
¢ Hidrosefalus atau kompresi medulla spinalis
¢ Gangguan pendengaran karena otitis media berulang
¢ Strabismus (akibat dari dismorfisme kraniofasial)
¢ Pembengkokan kaki
¢ Kifosis
IX. PENATALAKSANAAN
Pengobatan dan Pencegahan
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk achondroplasia hubungan ketidak normalan termasuk spinal stenosis
( terjepitnya N.spinalis ) dan tertekannya batang otak akan dihilangkan ketika penyebab dihilangkan.
Hidrosefalus, yang biasanya diakibatkan dari obstruksi foramen magnum, dan karena sindrom kompresi medulla
lumbalis dan akar syaraf,maloklusi gigi gangguan pendengaran karena otitis media berulang dan strabismus
(akibat dari dismorfisme kraniofasial).
Pembengkokan kaki dan kifosis menetap dapat juga memerlukan perhatian. di samping pengenalan segera dan
pengobatan yang untuk masalah ini, manejemen selama masa kanak-kanak harus diperhatikan terutama
mengenai masalah sosial dan psikologi perawakan yang sangat pendek dan penampakan yang tidak biasa, dan
konseling genetik. terapi segera dan tepat terutama diperlukan pada setiap episode otitis media akut.
Hidrosefalus tidak lazim tetapi harus dikenali seawal mungkin. ada beberapa bukti bahwa fisioterapi dan
penahan selama masa kanak-kanak dapat memperbaiki komplikasi kifosis infantil yang lama atau lordosis yang
berat yang dapat memperjelek stenosis lumbalis pada umur dewasa. osteotomi dapat terindikasi tepat atau
selama remaja untuk mengoreksi pembengkokan kaki progresif berat. ( 6 )
X. PROGNOSIS
Harapan hidup pada achondroplasia adalah normal, kecuali untuk sedikit (jarang) penderita dengan hidrosefalus
atau dengan komplikasi berat kompresi medulla spinalis servikalis atau lumbalis yang tidak ditangani. Rata-rata
ketinggian dewasa pada achondroplasia sekitar 131,5 cm (51,8 inci) pada pria dan 125 cm (49,2 inci) pada
wanita.
Heterozygot mempunyai rentan usia yang normal dengan kelainan yang mudah dikenali karena kepala dan
badan tampak terlalu besar untuk extremitas yang jelas-jelas lebih pendek. Perkembangan mental, seksual dan
reproduktif normal. Sedangkan Homozygot memiliki rongga dada yang sempit sehingga menyebabkan kematian
segera setelah lahir. ( 6. 9 )
DAFTAR PUSTAKA
1. Hartiono V,Satriono,R. Akondroplasia. Available on http://www.yahoo.com. Diakses tanggal 26 september
2007.
2. Fishback L.James,MD.PATHOLOGY. Edisi kedua,Philadelphia.Elsevier.2005. pp.229.
3. Hunter.donald,C.B.E.,D.M.R.E. Text Book Of X-Ray Diagnosis. Edisi ketiga,W.B Saunders Company,
Philadelphia and London. 1959. pp.433-434
4. Behrman E.Richard,M.D.,K.M.Robert,M.D.,J.B.Hal, M.D.,Nelson Text Book Of Pediatrics. Ed 16, W.B
Saunders Company,Philadelphia,2000. pp.2121-2122
5. Rasjad C.prof.M.D.PhD. Ilmu Bedah Orthopedi. Cetakan keempat, Makassar, Bintang Lamumpatur, 2003.
pp.112
6. Nelson E.Waldo,M.D., Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15, Jakarta, EGC, 2000. 2397-2398
7. Teplick J.G, M.D., F.A.C.R.,Haskin E.M.,M.D.,F.A.C.P. Roentgenologic Diagnosis. Volume 9,
Philadelphia,London, Toronto. W.B. Saunders Company, 1976. pp.1346
8. American Association of neurogical Surgeons.Achondroplasia Radiology.http://www.AJR.org. Diakses tanggal
29 september 2007.
9. Robbins, Cotran, Kumar. Dasar Patologi Penyakit. Edisi 5, Jakarta, EGC, 1999. pp725-726.
10. Hee Grace Park-Joo.Do.Achondroplasia. available on http://www emedicine.com. Diakses tanggal 29
september 2007.
11. Kocher S.Mininder,MD,MPH. Achondroplasia. Available on http://www.Emedicine.com. Diakses tanggal 7
oktober 2007.
12. Puts R, Pabst R.Atlas Anatomi Manusia - Sobotta. Edisi 21.Jakarta.EGC, 2000. pp.202.
13. Luhulima J.W.PAK.prof.dr. Osteologia. Jilid 1. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2003. pp.7-15.
14. Pilu, Kypros, Ximenes & Jeanty. Achondroplasia. Available on http:///www.emedicine.com. Diakses tanggal
29 september 2007.
15. Khan Nawz Ali,MBBS.FRCS.FRC. Achondroplasia. Available on http://www.Emedicine.com. Diakses tanggal
7 oktober 2007
Materi menarik
http://health.detik.com/readpenyakit/51/achondroplasia
Deskripsi
Warisan Achondroplasia adalah gangguan yang menyebabkan perawakan pendek. Umumnya pria dengan achondroplasia tingginya kurang dari 130 cm, perempuan jauh lebih pendek. Achondroplasia disebabkan oleh cacat gen.
Penyebab
Kelainan pertumbuhan tulang rawan pada tulang pelat menyebabkan perawakan pendek.
Gejala
Gejala umum:
* kepala besar dengan dahi meninjol
* hidung pesek
* tangan dan kaki cenderung pendek
* kiposis
Pengobatan
Karena Achondroplasia disebabkan cacat gen, kelainan ini tidak dapat dicegah.
http://kecilcaberawit.blogspot.com/
http://www.klinikherbaldunia.com/achondroplasia-cebol-akibat-
kelainan-pertumbuhan-tulang/
Achondroplasia (Cebol) akibat Kelainan Pertumbuhan Tulang
Suatu bentuk kelainan genetik dari pertumbuhan tulang, meski tampak jelas pada awal kelahiran, namun kasus
tersebut jarang ditemui. Karena diperkirakan menyerang satu pada setiap 25.000 kelahiran, tetapi bisa terjadi
pada semua jenis ras, baik pada laki-laki maupun perempuan.
Kelainan pertumbuhan tulang disebut Achondroplasia atau
yang dikenal dengan sebutan cebol ini ditandai dengan adanya bentuk proporsi tubuh yang abnormal. Umumnya
memiliki tangan dan kaki yang sangat pendek, meski ukuran batang tubuhnya mendekati normal.
Achondroplasia berasal dari bahasa Yunani yang berarti ”bentuk tubuh seperti tanpa tulang rawan”,namun
sebenarnya mereka yang terkena kelainan tersebut tetap memiliki tulang rawan. Hanya saja selama
pertumbuhan dan perkembangan janin di kandungan sampai masa anak-anak, tulang rawan itu secara normal
berubah menjadi tulang sejati (tulang keras). Kecuali pada beberapa tempat/bagian tubuh lain seperti pada
hidung dan telinga.
Dalam hal ini ada yang salah selama proses pertumbuhan tulang tersebut, terutama pada tulang panjang, yakni
tulang lengan atas dan tulang paha. Tetapi proses pertumbuhan sel-sel tulang rawan pada tulang-tulang panjang
menjadi tulang sejati berlangsung sangat lambat, sehingga tulang menjadi pendek dan mengurangi tinggi badan
seseorang.
Seorang anak dengan achondroplasia memilki bentuk batang tubuh yang mendekati bentuk normal walau
tangan dan kakinya pendek. Lengan atas dan paha lebih pendek dari lengan bawah dan tulang kaki bawah,
sementara umumnya bagian kepala berukuran besar, pada bagian dahi menonjol dan bagian batang hidungnya
datar.
Kadang kala ukuran kepala yang besar cenderung mengarah ke hydrocephalus, yakni jumlah cairan yang
berlebih dalam otak sehingga memerlukan tindakan pembedahan. Tangan lebih pendek dengan bentuk jari yang
gemuk pendek, ada jarak kecil antara jari tengah dengan jari manis (trident hand).Kebanyakan individu dengan
achondroplasia mencapai tinggi pada usia dewasa hanya sekitar empat kaki atau sekitar 1,2 meter.
*) Perkembangan Anak
Sebelum masuk pada usia berjalan seorang bayi dengan achondroplasia seringkali mengalami bungkuk tulang
belakangnya (kyphosis). Hal ini membawa ke keadaan tonus otot yang lemah, dan biasanya membaik setelah
bayi tersebut mulai berjalan.
Bayi tersebut sebaiknya tidak ditempatkan pada kereta anak yang jenisnya tidak menopang bagian belakang
bayi dengan baik. Karena kelalaian dalam hal menopang tulang belakang dapat membawa ke keadaan
bungkuk. Seorang bayi dengan kelainan itu lambat saat akan duduk, berdiri lagi dan berjalan sendirian, akibat
dari kondisi kaki yang umumnya lebih pendek, besar dan datar, dengan bentuk kepala besar, dan tangan pendek
serta tonus otot dan tulang sendi yang lemah. Meskipun mempunyai gerakan motorik yang lambat, mereka
umumnya memilki tingkat kecerdasan yang normal.
Anak-anak dengan achondroplasia juga memiliki jalan masuk dalam hidung yang memudahkan terjadinya infeksi
telinga dan bila tidak diobati bisa menyebabkan ketulian. Bentuk rahang yang kecil menyebabkan gigi bisa tidak
beraturan, bahkan baik gigi atas maupun gigi bawah bisa saling bertumpukan.
Sakit tulang belakang dan pada kaki merupakan gejala yang muncul ketika
menjadi remaja dan dewasa, di antaranya karena tekanan pada saraf spiral. Tekanan ini dapat menyebabkan
kelumpuhan pada kaki dan seyogyanya dilakukan pembedahan untuk menghilangkan tekanan.
Kadang-kadang seorang bayi atau anak kecil dengan achondroplasia bisa meninggal mendadak, seringkali pada
saat tidur. Kematian ini diduga karena tekanan dari saraf bagian atas pada tulang belakang yang berhubungan
dengan proses bernapas. Tekanan ini disebabkan oleh abnormalitas dalam ukuran dan struktur tulang tengkorak
dan tulang belakang, serta pada bagian leher yang dilewati saraf-saraf spiral.
Semua bayi dan anak kecil dengan achondroplasia harus dimonitor tekanan pada bagian tulang tengkoraknya,
melalui tes seperti tomografi atau MRI. Jka perlu pembedahan untuk memperlebar area dan membebaskan dari
tekanan pada saraf-saraf spiralnya. Mereka juga bermasalah ketika bernapas karena ukuran dada yang kecil,
terjadi pembesaran/pembengkakan amandel dan struktur wajah yang kecil.
yang dicari :
perkembangan dan pertumbuhan tulang - persarafan pada tulang
kelainan pada bentuk tulang belakang karena patah tulang paha atas
nyeri tulang lengan dan gigi
patah tulang paha atas pada anak2
patologi dan komplikasi chondromalacia
Penyebab Badan cebol
penyebab tulang lengan kecil
bahasa medis bayi cebol
pertumbuhan tulang anak panjang
pertumbuhan tulang panjang
http://primanandafauziah.blogspot.com/2010/11/achodroplasia-what-why.html
ACHONDROPLASIA... WHAT?? WHY??
Latar Belakang
Achondroplasia berasal dari bahasa Yunani; achondrosyaitu tidak memiliki kartilago
dan plasia yaitu pertumbuhan. Istilah yang pertama kali digunakan oleh Parrot (1878) ini
secara harfiah berarti pembentukan kartilago menjadi tulang – tulang (terutama tulang
panjang) yang terganggu. Achondroplasia ini merupakan suatu penyakit genetika yang
diturunkan secara autosom dominan, namun sebagian besar kasus juga terjadi karena
adanya mutasi dalam gen secara spontan.
Achondroplasia disebut juga dwarfisme atau kekerdilan. Istilah lain yang biasa
digunakan untuk penyakit ini antara lainAchondroplastic Dwarfism, Chondrodystrophia
Fetalis, Chondrodystrophy Syndrome atau Osteosclerosis Congenital.Umumnya
pertumbuhan tulang yang normal bergantung pada produksi tulang rawan, yaitu sebuah
jaringan ikat fibrosa. Asupan kalsium ke dalam tubuh secara normal akan disimpan dalam
tulang rawan sehingga tulang rawan akan mengeras menjadi tulang. Namun pada
penyakit Achondroplasia, kelainan menyebabkan pertumbuhan tulang, terutama pada
bagian tangan dan kaki, menjadi terhambat dimana pada saat itu juga terjadi proses
penebalan tulang. Selain itu bukaan di tengkorak menuju sumsum tulang belakang dan
sumsum tulang belakang itu sendiri berukuran lebih kecil dari ukuran biasanya sehingga
terjadi akumulasi cairan yang berlebihan dikepala.
Seseorang yang mengidap Achondroplasia ini memiliki lengan tangan dan kaki yang
pendek. Umumnya kepala dan tulang belakang mereka normal, namun dengan adanya
lengan dan kaki yang pendek tersebut menyebabkan kepalanya terlihat lebih besar. Selain
itu terjadi penonjolan yang cukup ekstrim pada bagian dahi dan hidung (hidung pelana).
Terjadi pula pembentukan midface deficiency yang terlihat mencolok pada bagian rahang
penderita. Saat menginjak usia dewasa terjadi pula perkembangan otot yang berlebihan.
Penyakit lain yang mungkin timbul sebagai komplikasi penyakit ini adalah gangguan
pendengaran seperti infeksi telinga bagian tengah dan gangguan saraf. Tinggi badan
penderita biasanya tidak lebih dari 130cm. Namun intelegensi, mental dan kemampuan
reproduksi penderita penyakit ini tidak mengalami gangguan.
Achondroplasia disebabkan oleh mutasi dominan autosomal pada gen faktor reseptor
pertumbuhan fibroblast 3, atau FGFR3 (fibroblast growth factor receptor 3) pada lengan pendek
kromosom 4p16.3 Gen FGFR3 berfungsi memberi instruksi dalam hal pembentukan protein yang
terlibat dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang, khususnya pembentukan tulang secara
osifikasi endokondral. Dua mutasi spesifik pada gen FGFR3 bertanggungjawab pada hampir
semua kasusAchondroplasia. Sekitar 98% kasus, terjadi mutasi G ke A pada nukleotida 1138
pada gen FGFR3. Sebesar 1% kasus disebabkan oleh mutasi G ke C. Mutasi-mutasi ini
mengakibatkan protein tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan tulang.
Osifikasi endokondral adalah salah satu jenis pertumbuhan tulang dimana sel mesenkim
yang tidak terdifferensiasi langsung berkondensasi dan berdifferensiasi membentuk kondroblas.
Kondroblas berproliferasi dan berdifferensiasi membentuk kondrosit yang secara bertahap
menjadi dewasa membentuk hipertrofik kondrosit. Setelah itu, hipertrofik kondrosit akan
mengalami apoptosis (kematian sel) dan pada regio tersebut terjadi kalsifikasi matriks
ekstraseluler. Proses ini akan membentuk pelat pertumbuhan (growth plate) dan pertumbuhan
normal tulang panjang tercapai melalui differensiasi dan maturasi kondrosit yang sinkron.
Adanya mutasi gen FGFR3 pada Achondroplasia menyebabkan gangguan pada proses osifikasi
endokondral, dimana kecepatan perubahan sel kartilago menjadi tulang pada pelat pertumbuhan
(growth plates) menurun sehingga pertumbuhan dan perkembangan tulang terganggu.
Besarnya kemungkinan terlahirnya bayi yang mengidapAchondroplasia adalah 1/10.000
kelahiran hidup. Selain itu pula didapatkan sekitar 80% Achondroplasia terjadi karena adanya
mutasi genetik yang terjadi secara spontan. Penyakit ini merupakan penyakit genetika yang
dapat diturunkan oleh autosom dominan maupun karana mutasi yang terjadi secara spontan,
artinya meskipun kedua orang tua tidak memiliki gen penyakit ini, mereka memiliki kemungkinan
untuk melahirkan seorang anak yang mengidap Achondroplasia. Apabila salah satu orang tua
memiliki gen penyakit ini maka kemungkinan anaknya mengidap penyakit ini sebesar 50%,
heterozygot achondroplasia. Jika kedua orang tua menderita Achondroplasia, maka peluang
untuk mendapatkan anak normal 25%, anak yang menderita Achondroplasia50% dan 25% anak
dengan homozigot Achondroplasia (biasanya meninggal). Achondroplasia dapat terjadi pada
laki-laki maupun perempuan dengan frekwensi yang sama besar. Fakta menarik yang ditemukan
dari penyakit ini adalah bahwa jumlah anak yang terlahir mengidap
penyakit Achondroplasia kemungkinannya semakin besar seiring dengan semakin tuanya usia
ayah sedangkan kebanyakan penyakit genetik lebih banyak terkait seiring dengan bertambahnya
usia ibu. Penyakit Achondroplasia ini merupakan suatu penyakit yang menyebabkan cacat
secara morfologi yang juga mempengaruhi kinerja organ – organ tubuh. Penyakit komplikasi
yang ditimbulkan dari penyakit ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih sehingga penderita
penyakit ini dapat memiliki jangka waktu hidup yang normal.
Sejauh ini belum ditemukan adanya suatu perlakuan perawatan yang dapat
menyembuhkan penyakit Achondroplasia. Semua pengidap penyakit ini akan memiliki proporsi
tubuh yang pendek pada bagian lengan dan kaki, menonjolnya bagian dahi dan hidung yang
terlihat cukup ekstrim, terbentuknya midface deficiency dan berbagai ciri morfologi lain yang
ditimbulkan oleh penyakit ini. Pengobatan yang biasa dilakukan oleh pengidap penyakit ini
adalah pengobatan pada penyakit – penyakit komplikasi yang timbul seperti gangguan saraf,
hidrosefalus, kaki bengkok dan kurva abnormal di tulang belakang. Satu – satunya bentuk
pencegahan yang bisa dilakukan adalahmelalui kegiatan genetika konseling yang dapat
membantu calon orang tua mengkonsultasikan resiko memiliki anak
dengan Achondroplasia. Pembelajaran dan penelitian mengenai penyakit ini, pencegahan dan
penanggulangannya dirasakan perlu mendapat perhatian yang besar dan mendalam sehingga
kemunculan penyakit ini pada kelahiran bayi dapat diminimalisir, dengan begitu angka kematian
dan jumlah individu pengidap penyakit ini pun dapat dikurangi.
Makalah ini akan membahas mengenai penyakit Achondroplasia, bagaimana penyakit ini
dapat diwariskan dan gen apa yang menyebabkan terjadinya penyakit ini.
Pengertian
Istilah Achondroplasia pertama kali digunakan oleh Parrot (1878). Achondroplasia
berasal dari bahasa Yunani yaitu;achondros: tidak ada kartilago dan plasia: pertumbuhan.
Secara harfiah Achondroplasia berarti tanpa pembentukan/ pertumbuhan kartilago,
walaupun sebenarnya individu dengan Achondroplasia memiliki kartilago. Masalahnya
adalah gangguan pada proses pembentukan kartilago menjadi tulang terutama pada tulang-
tulang panjang.
Achondroplasia merupakan penyakit pertumbuhan tulang yang genetik (turunan) dan
biasanya terjadi satu dari setiap 20.000 kelahiran. Achondroplasia sebagian besar berasal
dari tipe dwarfism (kekerdilan). Gambaran radiografi pada penderita Achondroplasia
menunjukkan adanya pembesaran tengkorak, penyempitan foramen magnum, frontal
bossing, penekanan nasal bridge, hipoplasia maksila, protrusi mandibula melebihi jarak
normal, garis tengah muka hipoplasia, maloklusi, beberapa gigi permanen yang terpendam
dan gigi crowded (berjejal). Belum ada perawatan yang spesifik bagi penderita
Achondroplasia. Untuk perawatan gigi dilakukan secara orthodonti, sedangkan untuk
perawatan manifestasi klinis lainnya dapat dilakukan pembedahan dan terapi hormon,
tergantung dari komplikasi yang dialami penderita Achondroplasia.
Deskripsi
Achondroplasia adalah salah satu dari sejumlah chondodystrophies, dimana
perkembangan tulang rawan menjadi tulang terganggu. Gangguan muncul sekitar satu
disetiap 10.000 kelahiran. Achondroplasia biasanya didiagnosis saat lahir, karena
karakterisitik penampilan saat baru lahir berbeda. Normal pertumbuhan tulang tergantung
pada produksi tulang rawan (sebuah jaringan ikat fibrosa). Seiring waktu, kalsium disimpan
dalam tulang rawan, menyebabkan tulang mengeras dan menjadi tulang. Dalam
achondroplasia, terdapat kelainan yang mencegah proses terbentuknya tulang-tulang
(terutama di tangan dan kaki) sejak mereka tumbuh. Tulang-tulang di batang tubuh dan
tengkorak sebagian besar tidak terpengaruh, meskipun pembukaan dari tengkorak melalui
mana sumsum tulang belakang berlalu (foramen magnum) seringkali sempit daripada
biasanya, dan pembukaan (kanal tulang belakang), yang melaluinya saraf tulang belakang
berjalan di tulang belakang (vertebra) menjadi semakin kecil dan tidak normal di sepanjang
tulang belakang.
Tulang rawan di achondroplasia pasien tidak membentuk dengan benar, dan itu
adalah satu-satunya penyebab penyakit. Tulang-tulang mereka tidak tumbuh ke ukuran
normal seperti orang lain. Oleh karena itu, mereka tidak tumbuh lebih dari empat kaki di
height.If hanya satu orangtua itu, ada 50 persen kesempatan yang lewat di kepada bayi.
Jika kedua orang tua itu, hanya ada 25 persen kesempatan bagi anak untuk mendapatkan
gangguan.
Achondroplasia memiliki arti tidak memiliki tulang rawan. Padahal sebenarnya
penderita tetap mempunyai tulang rawan, hanya saja selama masa pertumbuhan di dalam
kandungan sampai anak-anak tulang rawan tersebut menjadi tulang sejati atau tulang keras,
tentu saja selain yang ada di kuping dan hidung. Kemudian, ada yang salah dengan proses
pertumbuhan tulang tersebut, terutama pada tulang lengan atas dan tulang paha.
Pertumbuhan berlangsung sangat lambat, menyebabkan postur tubuh seseorang menjadi
pendek dan tidak setinggi orang pada umumnya. Umumnya penderita Achondroplasia,
batang tubuhnya mendekati normal walaupun lengan dan kakinya pendek. Kemudian
terkadang dijumpai bentuk kepala yang agak besar, dan kepala yang besar itu ada
kemungkinan hydrocephalus. Hydrochephalus itu sendiri adalah kelebihan cairan di dalam
otak, dan perlu suatu tindakan pembedahan. Pada bayi yang mengalami Achondroplasia
sering kali mengalami Kifosis (bongkok), tapi kemudian akan sembuh sendiri jika sudah
belajar berjalan. Memang dalam belajar duduk, berdiri, dan berjalan sendiri akan sangat sulit
karena kakinya kecil. Meskipun gerak motorik si penderita lambat, tetapi tidak
mempengaruhi kecerdasan si penderita.
Penyebab Terjadinya Achondroplasia
Achondroplasia disebabkan oleh cacat genetika. Ini adalah sifat dominan, yang
berarti bahwa orang dengan cacat genetik akan menampilkan semua gejala gangguan
tersebut. Achondroplasia adalah dwarfisme atau kekerdilan yang disebabkan oleh gangguan
osifikasi endokondral akibat mutasi gen FGFR 3 (fibroblast growth factor receptor 3) pada
lengan pendek kromosom 4p16.3.4-7. Gen FGFR3 berfungsi memberi instruksi dalam hal
pembentukan protein yang terlibat dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang,
khususnya pembentukan tulang secara osifikasi endokondral. Dua mutasi spesifik pada gen
FGFR3 bertanggungjawab pada hampir semua kasus Achondroplasia. Sekitar 98% kasus,
terjadi mutasi G ke A pada nukleotida 1138 pada gen FGFR3. Sebesar 1% kasus
disebabkan oleh mutasi G ke C. Mutasi-mutasi ini mengakibatkan protein tidak bekerja
sebagaimana mestinya, sehingga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tulang.
Osifikasi endokondral adalah salah satu jenis pertumbuhan tulang dimana sel
mesenkim yang tidak terdifferensiasi langsung berkondensasi dan berdifferensiasi
membentuk kondroblas. Kondroblas berproliferasi dan berdifferensiasi membentuk kondrosit
yang secara bertahap menjadi mature membentuk hipertrofik kondrosit. Setelah itu,
hipertrofik kondrosit akan mengalami apoptosis (kematian sel) dan pada regio tersebut
terjadi kalsifikasi matriks ekstraseluler. Proses ini akan membentuk pelat pertumbuhan
(growth plate) dan pertumbuhan normal tulang panjang tercapai melalui differensiasi dan
maturasi kondrosit yang sinkron. Adanya mutasi gen FGFR3 pada Achondroplasia
menyebabkan gangguan pada proses osifikasi endokondral, dimana kecepatan perubahan
sel kartilago menjadi tulang pada pelat pertumbuhan (growth plates) menurun sehingga
pertumbuhan dan perkembangan tulang terganggu.
Sindroma ini ditandai oleh adanya gangguan pada tulang-tulang yang dibentuk
melalui proses osifikasi endokondral, terutama tulang-tulang panjang.2,7,8 Selain itu,
Achondroplasia memberikan karakteristik pada kraniofasial.24 Achondroplasia juga dikenal
dengan nama Achondroplastic Dwarfism, Chondrodystrophia Fetalis, Chondrodystrophy
Syndrome atau Osteosclerosis Congenital. Achondroplasia adalah tipe dwarfisme yang
paling sering dijumpai. 2-6 Insiden yang paling umum menyebabkan Achondroplasia adalah
sekitar 1/26.000 sampai 1/66.000 kelahiran hidup. Achondroplasia bersifat autosomal
dominant inheritance, namun kira-kira 85-90% dari kasus ini memperlihatkan de novo gene
mutation atau mutasi gen yang spontan.
Penyebab achondroplasia adalah gen-gen yang tidak normal di salah satu dari
kromosom empat pasang. Ada beberapa kasus yang mencatat bahwa seorang anak
mewarisi achondroplasia dari orang tua dengan kondisi serupa. Jadi, kalo salah satu dari
orangtuanya memiliki kelainan achondroplasia maka kelak keturunannya memiliki 50%
kesempatan tidak terkena. Jika orangtua sama-sama mengidap achondroplasia, itu berarti
punya kemungkinan 50% anaknya mengalami achondroplasia, 25% tidak kena dan 25% lagi
membawa gen abnormal yang sama. Di lebih dari 80% kasus, achondroplasia tidak
diturunkan. Tapi bisa terjadi dari hasil mutasi gen baru yang terjadi dalam sel telur atau sel
sperma sebagai unsur terjadinya embrio. Para ahli genetik telah meneliti bahwa ayah yang
berusia pertengahan yakni 40 tahunan keatas, ada kemungkinan memiliki anak
achondroplasia dan kondisi autosom dominan lain k arena mutasi gen baru.
Karakteristik Penderita
Kepala lebih besar daripada biasa dengan dahi menonjol dan jembatan yang datar
hidung; sebuah melengkung tulang punggung bagian bawah disebut lordosis atau
'bergoyang-kembali'; tangan pendek dengan jari-jari gemuk; membungkuk kaki rendah;
ringan hingga sedang mendengar kehilangan dan kesulitan bernapas. Karena foramen
magnum dan kanal tulang belakang yang abnormal menyempit, kerusakan saraf dapat
terjadi jika tulang belakang atau saraf menjadi terkompresi. Menyempit foramen magnum
dapat mengganggu aliran normal cairan antara otak dan tulang belakang, sehingga
akumulasi terlalu banyak cairan di otak (hidrosefalus). Anak-anak dengan achondroplasia
mempunyai risiko yang tinggi serius dan ulang infeksi telinga tengah, yang dapat
mengakibatkan pendengaran rugi. Penyakit ini tidak mempengaruhi kapasitas mental, atau
kemampuan reproduksi.
Achondroplasia menyebabkan sejenis dwarfisme yang ditandai dengan :
Bertubuh pendek
Kepala berukuran normal sampai besar
Lengan dan tungkai yang pendek (terutama lengan bagian atas dan paha)
Ukuran batang tubuh yang normal
Hidungnya seperti pelana
Keningnya menonjol
Punggungnya menonjol
Cara berjalan seperti bebek
Gambaran tangan abnormal (tangan triden), dimana antara jari tengah dan jari
manis
terdapat jarak sehingga tangan seperti garpu bertusuk tiga.
Lordosis
Kifosis
Kaki berbentuk O.
-Polihidramnion (Cairan ketuban sangat banyak, yang diketahui ketika bayi lahir).
Penderita achondroplasia lebih rentan terhadap penyakit. Karena struktur tubuh
yang berbeda sehingga membuat semua fungsi tubuh ikut berbeda.
Pewarisan
Achondroplasia diwariskan dalam pola autosom dominandimana bila salah satu
orang tua mempunyai gen Achondroplasia maka kemungkinan anaknya mendapatkan
kelainan. Achondroplasia adalah 50% heterozygote. Akan tetapi bila kedua orangtuanya
mengidap penyakit ini (mempunyai gen Achondroplasia) maka kemungkinan anaknya
mempunyai gen Achondroplasia adalah 75% heterozygote Achondroplasia sebagaimana
halnya 25% resiko homozygot achondroplasia. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada
anak perempuan dibandingkan oleh anak laki-laki. Individu penderita achondroplasia
mempunyai genotipe KK atau Kk. Sedangkan individu normal bergenotipe homozigot
resesif (kk). Pada penyakit Achondroplasia dalam pola autosom dominan 80% diantaranya
disebabkan secara mutasi spontan. Insiden catatan mutasi spontan yang tinggi terhadap
kematian muncul pada anak dengan orang tua normal (insiden meningkat dengan umur dari
pihak ayah).
Ketika Kedua Orang Tua Achondroplasia
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 38.2, di mana kedua orang tua mempunyai
salinan gen FGFR3 rusak menyebabkan achondroplasia, ada empat kemungkinan
kombinasi dari informasi genetik yang diwariskan oleh orang tua. Ini berarti bahwa, dalam
setiap kehamilan, ada.
• 1 peluang dalam 4 atau 25% kemungkinan bahwa anak mereka hanya akan mewarisi
salinan bekerja FGFR3 gen dari kedua orang tua dan mencapai 'normal' pertumbuhan.
• 1 peluang dalam 2 (2 peluang di 4) atau 50% kemungkinan bahwa anak akan mewarisi
gen yang rusak FGFR3 copy dan copy pekerjaan dan achondroplasia seperti orang tua
• 1 peluang dalam 4 atau 25% kemungkinan bahwa anak mereka akan menerima salinan
gen rusak FGFR3 dari kedua orang tuanya. Dampak dari tidak memiliki FGFR3 bekerja
protein untuk pertumbuhan, berarti bahwa anak-anak ini biasanya tidak bertahan.
Diagnosa
Diagnosis sering dibuat pada saat lahir karena karakteristik lengan pendek, dan munculnya
kepala besar. Xray pemeriksaan akan mengungkapkan penampilan karakteristik tulang,
dengan tulang-tulang anggota badan muncul pendek panjang, namun luas dalam lebar.
Sejumlah pengukuran tulang-tulang di x-ray gambar akan mengungkapkan proporsi normal.
1. Diagnosa Prenatal
Dengan analisa DNA untuk mengetahui mutasi FGFR 3 dan USG untuk melihat
adanya kelainan skeletal serta panjang, bentuk dan kalsifikasi tulang
2. Diagnosa setelah bayi lahir/masa neonatus
Dengan ukuran panjang yg kurang ( lahir rata-2 panjang 46.90 cm); terutama
tungkai pendek sekali dan dilakukan X-ray untuk kepastian diagnosa.
Pengobatan
Tidak ada perawatan akan membalikkan hadir di achondroplasia cacat. Semua pasien
dengan penyakit tersebut akan pendek, dengan proporsional normal tungkai, batang, dan
kepala. Pengobatan achondroplasia terutama dari beberapa alamat komplikasi dari
gangguan, termasuk masalah karena kompresi saraf, hidrosefalus, kaki bengkok, dan kurva
abnormal di tulang belakang. Anak-anak dengan achondroplasia yang mengembangkan
infeksi telinga tengah (otitis akut media) akan memerlukan perawatan cepat dengan
antibiotik dan pemantauan yang cermat untuk menghindari gangguan pendengaran.
Pencegahan Satu-satunya bentuk pencegahan adalah melalui genetika konseling, yang dapat membantu orang tua mereka menilai risiko memiliki anak dengan achondroplasia.
Daftar Pustaka
Anonim. 2006. Achondroplasia.http://www.scumdoctor.com/Indonesian/disease-prevention/genetic-
disorders/achondroplasia/What-Is-Achondroplasia.html. Diakses 1 November 2010
Anonim. 2009. Osteokondrodisplasia. http:// medicastore.com/ penyakit/968/ Osteokondrodisplasia.
html. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2010.
Ghea.2010. Achondroplasia.http://doktersarap.blogspot.com/2009/07/achondroplasia.html. Diakses 1
November 2010.
Masitah,Tengku Ayu. 2010. Manifestasi Penyakit Achondroplasia Di Rongga Mulut Ditinjau Dari
Gambaran Radiografi.http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/7907. Diakses pada 3
November 2010.
Pratika Yuhyi. 2008. Kelainan-kelainan Autosom.http://www.google.co.id/ url?sa=t&source =
web&ct=re s&cd=7&ved=0CBoQFjAG&url= http%3A%2F%2Fwww.litbang.depkes. go.id%2
F do wnload % 2Fpenelusuran% 2Fimi%2FIMI2003.pdf&rct=j&q= Akondroplasia+pdf&ei=
GGA e S 4H v F4GqsgONpM2BCg&usg =AFQjCNGbgK42pqyWssCSxjDq_VLLd6FdZA.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2010.