accountability dalam keperawat

6
Drama Accountability Dalam Keperawat (Tugas Mata Kuliah Etika Keperawatan) Disusun oleh Kelompok 6 : 1. Agung Setiawan 2. Andriani Yulinda 3. Bernika Mutiara 4. Indra Bayu 5. I Wayan Febri 6. Siti Noviani 7. Widiya Astuti 8. Yeni Aprina Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung 2012

Upload: indra-bayu

Post on 25-Jul-2015

51 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Accountability Dalam Keperawat

Drama Accountability Dalam Keperawat

(Tugas Mata Kuliah Etika Keperawatan)

Disusun oleh

Kelompok 6 :

1. Agung Setiawan2. Andriani Yulinda3. Bernika Mutiara4. Indra Bayu5. I Wayan Febri6. Siti Noviani7. Widiya Astuti8. Yeni Aprina

Akademi Keperawatan Bunda Delima

Bandar Lampung

2012

Page 2: Accountability Dalam Keperawat

Accountability Dalam KeperawatPerawat mempunyai tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap asuhan keperawatan yang diberikannya. Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan ini menunjukan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya. Kepercayaan tumbuh dalam diri klien, karena kecemasan akan muncul bila klien merasa tidak yakin bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, pendidikannya tidak memadai dan kurang berpengalaman. Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap, keterampilan, pengetahuan (integrity) dan kompetensi. Tanggung jawab penerapan ketentuan hukum (eksekusi) terhadap tugas-tugas yang berhubungan dengan peran tertentu dari perawat, agar tetap kompeten dalam Pengetahuan, Sikap dan bekerja sesuai kode etik (ANA, 1985).

Akontabiliti dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu keputusandan belajar dengan keputusan itu konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memilikitanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan beranimenghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya. Perawat harusmampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan yang dilakukannya. Hal ini bisa dijelaskandengan mengajukan tiga pertanyaan berikut :

1. Kepada siap tanggung gugat itu ditujukan?2. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?

1. Kepada siapa tanggung gugat itu ditujukanSebagai tenaga perawat kesehatan prawat memiliki tanggung gugat terhadap klien, sedangkansebagai pekerja atau karyawan perawat memilki tanggung jawab terhadap direktur, sebagaiprofesional perawat memilki tanggung gugat terhadap ikatan profesi dan sebagai anggotateam kesehatan perawat memiliki tanggung gugat terhadap ketua tim biasanya dokter sebagaicontoh perawat memberikan injeksi terhadap klien. Injeksi ditentukan berdasarkan advis dankolaborasi dengan dokter, perawat membuat daftar biaya dari tindakan dan pengobatan yangdiberikan yang harus dibayarkan ke pihak rumah sakit. Dalam contoh tersebut perawatmemiliki tanggung gugat terhadap klien, dokter, RS dan profesinya.

2. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?Perawat memilki tanggung gugat dari seluruh kegitan professional yang dilakukannya mulaidari mengganti laken, pemberian obat sampai persiapan pulang. Hal ini bisa diobservasi ataudiukur kinerjanya.

3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?Ikatan perawat, PPNI atau Asosiasi perawat atau Asosiasi Rumah sakit telah menyusunstandar yang memiliki krirteria-kriteria tertentu dengan cara membandingkan apa-apa yangdikerjakan perawat dengan standar yang tercantum.baik itu dalam input, proses atauoutputnya. Misalnya apakah perawat mencuci tangan sesuai standar melalui 5 tahap yaitu.Mencuci kuku, telapak tangan, punggung tangan, pakai sabun di air mengalir selama 3 kalidsb.

Page 3: Accountability Dalam Keperawat

Tanggung gugat mengacu evaluasi efectivitas perawat dalam peraktik.

Tujuan dari tanggung gugat :

Mengevaluasi praktisi profesional baru dan mengkaji ulang yang telah ada. Mempertahankan standar keperawatan. Memadahkan refleksi pribadi, pikiran etis, dan pertumbuhan pribadi pada pihak profesi

keperawatan. Memberikan dasar pengambilan keputusan etis.

Page 4: Accountability Dalam Keperawat

Di ceritakan disuatu rumah sakit ada seorang pasien yang menderita hepatitis, dan ia sedang di periksa dokter.Setelah dokter memeriksa keadaan pasien-pasien dokter meminta suster untuk memberikan obat melalui injeksi kepada klien

Dokter : sus, tolong pasien yang ada disana diberikan obat melalui injeksi dan disana juga yaSuster : baik dok!!

Setelah suster diperintahkan oleh dokter susterpun masuk keruangan pasien tersebut

Suster : selamat pagi mas?Pasien : pagi sus.Suster : pagi ini saya akan memberikan obat melalui suntikan, agar mas cepat sembuh.Pasien : ia suster

Setelah suster memberikan injeksi kepada pasien susterpun keluar dari ruangan, selang waktu 15 menit pasien pun mengalami kejang2 dan keluarga pasien pun panik

Bapak : dok.......dok anak saya kejang2Dokter : ia pak sebentar saya akan melihat keadaan anak bapak.........Dokter : kok bisa seperti ini sus? Obat apa yang suster berikan?Suster : saya memberikan obat melalui injeksi sesuai yang diperintahkan dokter..Dokter : coba saya liat obat nya?

Dokter melihat kembali obat yang tadi diberikan kepada pasien. setelah diperiksa dokter ternyata obat yang diberikan salah. Dan keluarga pasien pun tidak terima dan marah2 kepada doker dan suster.

Ibu : saya tidak terima dok, emang anak saya ini kelinci percobaan yang bisa dikasih obat dengan asal2an

Dokter : maaf bu kami tidak bermaksud menyelakakan anak ibu, tetapi ini kesalahan saya dan suster saya..

Ibu : saya tidak terima , saya akan membawa masalah ini kepengadilan. Saya ingin dokter dan suster ditindak lanjuti, hal ini bisa disebut malpraktel dok...

Suster : maaf bu mungkin ini tidak harus dibesar-besarkan bahkan sampai kepengadilan, anak ibu sudah kami berikan obat yang benar, anak ibu juga tidak mengalami sesuatu yang fatal.

Dokter : benar bu..... masalah ini bisa diselesaikan dengan cara baik2

Bapak : bagaimana cara menyelesaikan nya dok?

Dokter : saya dan suster akan bertanggung jawab atas kesembuhan anak bapak berikut dengan biaya pengobatannya.

Setelah berbicang panjang lebar antara keluarga dengan dokter dan suster, akhirnya pihak keluarga tidak membawa masalah ini kepengadilan dan pasien tidak mengalami reaksi yang fatal....