acara iv batuan beku

15
PRAKTIKUM PETROLOGI Acara : Batuan Beku Basa dan Ultrabasa Nama : Ikhwan Rasyidin Hadi A. Hari/Tanggal : Sabtu / 05 Oktober 2013 NIM : D611 12 251 NO. SAMPEL : 01 NO. PERAGA : ─ JENIS BATUAN : Batuan Beku Basa WARNA SEGAR : Abu-abu LAPUK : Coklat - kekuningan TEKSTUR KRISTALINITAS : Holohialin GRANULARITAS : Afanitik FABRIK ˗ BENTUK : Subhedral sampai Anhedral ˗ RELASI : Equigranular STRUKTUR : Vesikuler KOMPOSISI MINERAL KOMPOSISI NAMA WARNA PERSEN MINERAL UTAMA Piroksin Hitam 30% MINERAL TAMBAHAN Gelas Hitam 70%

Upload: ikhwan-rasyidin-hadi-abbas

Post on 02-Jan-2016

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bagaimana .. masih ada kah TP Petro acara 5 dan 61. Skala Wenworth (Hafal)2. Apa kegunaan Sotasi batuan sedimen ?3. Tulis, jelaskan dan gambarkan struktur primer dan sekunder batuan sedimen !4. Apa perbedaan mendasar antara sedimen klastik, non klastik, karbonat dan piroklastik ?5. Sebutkan jenis-jenis (nama batuan dan ciri-ciri) batuan sedimen dan kegunaanya !6. Cari refensi dan jelaskan apakah batuan karbonat dapat terbentuk di laut dalam ? jelaskan !7. Sebutkan faktor-faktor utama pembentukan batuan klastik, non-klastik, karbonat, piroklastik minimal 5 !8. Apa perbedaan mendasar dari batupasir dan tufa ? jelaskan !!

TRANSCRIPT

Page 1: Acara IV batuan beku

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Beku Basa dan Ultrabasa Nama : Ikhwan Rasyidin Hadi A.

Hari/Tanggal : Sabtu / 05 Oktober 2013 NIM : D611 12 251

NO. SAMPEL : 01

NO. PERAGA : ─

JENIS BATUAN : Batuan Beku Basa

WARNA

SEGAR : Abu-abu

LAPUK : Coklat - kekuningan

TEKSTUR

KRISTALINITAS : Holohialin

GRANULARITAS : Afanitik

FABRIK

˗ BENTUK : Subhedral sampai Anhedral

˗ RELASI : Equigranular

STRUKTUR : Vesikuler

KOMPOSISI MINERAL

KOMPOSISI NAMA WARNA PERSEN

MINERAL UTAMA Piroksin Hitam 30%

MINERAL TAMBAHAN Gelas Hitam 70%

NAMA BATUAN : Basalt (Fenton 1940)

KETERANGAN :

Batuan ini termasuk dalam jenis batuan beku plutonik, memiliki ciri-ciri fisik

warna segar abu-abu dengan warna lapuk coklat-kekuninagan. Batu ini memiliki

tekstur kritalinitas holohialin. Holohialin merupakan Tekstur batuan yang

kenampakannya terdiri dari mineral yang keseluruhannya berbentuk gelas. Granulitas

afanitik, dicirikan dari ukuran kristal atau mineral penyusunnya tidak dapat

Page 2: Acara IV batuan beku

dibedakan  dengan mata telanjang atau ukuran kristalnya sangat halus. Bentuk

euhedral yaitu bentuk bidang batas dari kristal teratur baik dan tampak jelas. Relasi

equigranular menunjukkan ukuran butir yang menyusun batuan hampir sama.

Tekstur batuan ini dipengaruhi oleh proses kristalisasi magma berlangsung relatif

singkat sehingga tidak memungkinkan pembentukan mineral – mineral dengan

bentuk yang sempurna, jika seluruhnya terdiri dari gelas. Struktur scoria,

menunjukkan adanya pori-pori dengan lubang-lubang menyudut. Batuan ini tersusun

atas gelas. Dilihat dari ciri-ciri fisiknya maka batuan ini memiliki nama Basalt

(Fenton, 1940).

Batuan ini termasuk batuan beku basa dengan kandungan silika 45%-52%

terbentuk melalui proses kristalisasi magma yang mengalami penurunan suhu secara

bertahap yang kemudian saling beragregasi membentuk batuan dan terbentuk pada

daerah sekitar dapur magma/ dalam bumi yang termasuk batuan beku dalam ( batuan

beku plutonik ) yang mana telah mengalami diferensiasi. Deferensiasi magma yaitu

proses pemisahan magma homogen dengan komposisi yang berbeda-beda yang

dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Kristal-kristal terbentuk tidak bersamaan

(berdasarkan BRS) setelah itu mengalami proses kristalisasi mineral-mineral dalam

bentuk agregasi. Didahului oleh pembentukan mineral piroksin pada suhu 1000o-

1200oC, karena waktu pembekuan batuan yang relatif agak cepat terdapat kristal

yang belum terbentuk secara utuh dan menjadi masa dasar gelas yang kemudian

kesemua mineral tadi teragregasi membentuk batuan yang dinamakan Basalt.

Page 3: Acara IV batuan beku

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Beku Basa dan Ultrabasa Nama : Ikhwan Rasyidin Hadi A.

Hari/Tanggal : Sabtu / 05 Oktober 2013 NIM : D611 12 251

NO. SAMPEL : 02

NO. PERAGA : ─

JENIS BATUAN : Batuan Beku Basa

WARNA

SEGAR : Abu-abu

LAPUK : Kecoklatan

TEKSTUR

KRISTALINITAS : Hipokristalin

GRANULARITAS : Porfiro afanitik

FABRIK

˗ BENTUK : Subhedral sampai Anhedral

˗ RELASI : Inequigranular

STRUKTUR : Scoria

KOMPOSISI MINERAL

KOMPOSISI NAMA WARNA PERSEN

MINERAL UTAMA Piroksin

Amphibol

Plagioklas

Hitam

Hitam

Kehitaman

45%

25%

30%

NAMA BATUAN : Basalt porpiri (Fenton 1940)

KETERANGAN :

Batuan ini termasuk dalam jenis batuan beku plutonik, memiliki ciri-ciri fisik

warna segar abu-abu dengan warna lapuk kecoklatan. Batu ini memiliki tekstur

kritalinitas hipokristalin. Hipokristalin merupakan tekstur batuan yang yang

kenampakannya terdiri dari sebagaian mineral membentuk kristal dan sebagiannya

Page 4: Acara IV batuan beku

membentuk gelas. Granulitas porfiro afanitik, yaitu fenokris terdapat dalam masa

dasar kristal yang afanitik. Bentuk subhedral sampai anhedral yaitu bentuk bidang

batas dari kristal bervariasi, kombinasi dari bentuk baik dengan bentuk jelek sampai

bidang batas jelek dan tidak teratur. Relasi inequigranular menunjukkan ukuran butir

yang menyusun batuan tidak sama besar. Tekstur batuan ini dipengaruhi oleh proses

kristalisasi berlangsung relatif cepat namun masih memungkinkan terbentuknya

mineral dengan bentuk kristal yang kurang jelas, sebagian berbentuk kristal dan

sebagian lagi berupa mineral gelas. Struktur scoria, menunjukkan adanya pori-pori

membundar. Batuan ini tersusun atas asosiasi mineral Plagiklas,biotit, piroksin,

hornblende. Dilihat dari ciri-ciri fisiknya maka batuan ini memiliki nama Basalt

porpiri (Fenton, 1940).

Batuan ini termasuk batuan beku basa dengan kandungan silika 45%-52%

terbentuk melalui proses kristalisasi magma yang mengalami penurunan suhu secara

bertahap yang kemudian saling beragregasi membentuk batuan dan terbentuk pada

daerah sekitar dapur magma/ dalam bumi yang termasuk batuan beku dalam ( batuan

beku plutonik ) yang mana telah mengalami diferensiasi. Deferensiasi magma yaitu

proses pemisahan magma homogen dengan komposisi yang berbeda-beda yang

dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Kristal-kristal terbentuk tidak bersamaan

(berdasarkan BRS) setelah itu mengalami proses kristalisasi mineral-mineral dalam

bentuk agregasi. Didahului oleh pembentukan mineral piroksin pada suhu 1000o-

1200oC, mineral hornblende pada suhu 800o-1000oC, mineral plagioklas pada suhu

900o-1000oC, karena waktu pembekuan batuan yang relatif agak cepat terdapat kristal

yang belum terbentuk secara utuh dan menjadi masa dasar gelas yang kemudian

kesemua mineral tadi teragregasi membentuk batuan yang dinamakan Basalt

Porpiri.

Page 5: Acara IV batuan beku

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Beku Basa dan Ultrabasa Nama : Ikhwan Rasyidin Hadi A.

Hari/Tanggal : Sabtu / 05 Oktober 2013 NIM : D611 12 251

NO. SAMPEL : 03

NO. PERAGA : ─

JENIS BATUAN : Batuan Beku Basa

WARNA

SEGAR : Hitam

LAPUK : Kecoklatan

TEKSTUR

KRISTALINITAS : Holokristalin

GRANULARITAS : Faneritik

FABRIK

˗ BENTUK : Subhedral sampai Euhedral

˗ RELASI : Equigranular

STRUKTUR : Masiv

KOMPOSISI MINERAL

KOMPOSISI NAMA WARNA PERSEN

MINERAL UTAMA Piroksin

Hornblende

Plagioklas

Hitam

Hitam

Putih

45%

35%

20%

NAMA BATUAN : Gabro (Fenton 1940)

KETERANGAN :

Batuan ini termasuk dalam jenis batuan beku plutonik, memiliki ciri-ciri fisik

warna segar Hitam dengan warna lapuk coklat. Batu ini memilik tekstur kritalinitas

holokristalin. Holokristalin merupakan tekstur batuan beku yang kenampakan

batuannya terdiri dari keseluruhan mineral yang membentuk kristal-kristal yang

Page 6: Acara IV batuan beku

nampak jelas. Granulitas faneritik, dicirikan oleh kristal-kristal dari mineral

penyusunnya tampak jelas dapat dibedakan dengan mata atau lup. Bentuk euhedral

sampai subhedral yaitu bentuk bidang batas dari kristal teratur baik dan tampak jelas

sampai bentuk bidang batas dari kristal bervariasi, kombinasi dari bentuk baik

dengan bentuk jelek. Relasi equigranular menunjukkan ukuran butir yang menyusun

batuan hampir sama. Tekstur batuan ini dipengaruhi oleh kecepatan pembentukan

kristal yang relatif lambat, sehingga kristal-kristalnya memiliki waktu yang cukup

untuk membentuk kristal-kristal yang jelas. Struktur massive/kompak berupa

susunan yang kompak dari mineral-mineral dalam batuan, tidak menunjukkan adanya

pori-pori, penjajaran mineral atau bentuk aliran. Batuan ini tersusun atas asosiasi

mineral piroksin, hornblende dan plagioklas. Dilihat dari ciri-ciri fisiknya maka

batuan ini memiliki nama G abro (Fenton, 1940).

Batuan ini termasuk batuan beku basa dengan kandungan silika 45%-52%

terbentuk melalui proses kristalisasi magma yang mengalami penurunan suhu secara

bertahap yang kemudian saling beragregasi membentuk batuan dan terbentuk pada

daerah sekitar dapur magma/ dalam bumi yang termasuk batuan beku dalam ( batuan

beku plutonik ) yang mana telah mengalami diferensiasi. Deferensiasi magma yaitu

proses pemisahan magma homogen dengan komposisi yang berbeda-beda yang

dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Kristal-kristal terbentuk tidak bersamaan

(berdasarkan BRS) setelah itu mengalami proses kristalisasi mineral-mineral dalam

bentuk agregasi. Didahului oleh pembentukan mineral piroksin pada suhu 1000o-

1200oC, mineral hornblende pada suhu 800o-1000oC, mineral plagioklas pada suhu

900o-1000oC, karena waktu pembekuan batuan yang relatif agak cepat terdapat kristal

yang belum terbentuk secara utuh dan menjadi masa dasar gelas yang kemudian

kesemua mineral tadi teragregasi membentuk batuan yang dinamakan Gabro.

Page 7: Acara IV batuan beku

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Beku Basa dan Ultrabasa Nama : Ikhwan Rasyidin Hadi A.

Hari/Tanggal : Sabtu / 05 Oktober 2013 NIM : D611 12 251

NO. SAMPEL : 04

NO. PERAGA : ─

JENIS BATUAN : Batuan Beku Ultrabasa

WARNA

SEGAR : Hijau kehitaman

LAPUK : Kecoklatan

TEKSTUR

KRISTALINITAS : Holokristalin

GRANULARITAS : Faneritik

FABRIK

˗ BENTUK : Subhedral sampai Euhedral

˗ RELASI : Equigranular

STRUKTUR :

KOMPOSISI MINERAL

KOMPOSISI NAMA WARNA PERSEN

MINERAL UTAMA Olivin

Piroksin

Kehijauan

Hitam

75%

25%

NAMA BATUAN : Peridotit (Fenton 1940)

KETERANGAN :

Batuan ini termasuk dalam jenis batuan beku plutonik, memiliki ciri-ciri fisik

warna segar kuning kehitaman dengan warna lapuk coklat. Batu ini memilik tekstur

kritalinitas holokristalin. Holokristalin merupakan tekstur batuan beku yang

kenampakan batuannya terdiri dari keseluruhan mineral yang membentuk kristal-

kristal yang nampak jelas. Granulitas faneritik, dicirikan oleh kristal-kristal dari

Page 8: Acara IV batuan beku

mineral penyusunnya tampak jelas dapat dibedakan dengan mata atau lup. Bentuk

euhedral sampai subhedral yaitu bentuk bidang batas dari kristal teratur baik dan

tampak jelas sampai bentuk bidang batas dari kristal bervariasi, kombinasi dari

bentuk baik dengan bentuk jelek. Relasi equigranular menunjukkan ukuran butir

yang menyusun batuan hampir sama. Tekstur batuan ini dipengaruhi oleh kecepatan

pembentukan kristal yang relatif lambat, sehingga kristal-kristalnya memiliki waktu

yang cukup untuk membentuk kristal-kristal yang jelas. Struktur massive/kompak

berupa susunan yang kompak dari mineral-mineral dalam batuan, tidak menunjukkan

adanya pori-pori, penjajaran mineral atau bentuk aliran. Batuan ini tersusun atas

asosiasi mineral Olivin dan piroksin. Dilihat dari ciri-ciri fisiknya maka batuan ini

memiliki nama Pridotit (Fenton, 1940).

Batuan ini termasuk batuan beku basa dengan kandungan silika 45%-52%

terbentuk melalui proses kristalisasi magma yang mengalami penurunan suhu secara

bertahap yang kemudian saling beragregasi membentuk batuan dan terbentuk pada

daerah sekitar dapur magma/ dalam bumi yang termasuk batuan beku dalam ( batuan

beku plutonik ) yang mana telah mengalami diferensiasi. Deferensiasi magma yaitu

proses pemisahan magma homogen dengan komposisi yang berbeda-beda yang

dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Kristal-kristal terbentuk tidak bersamaan

(berdasarkan BRS) setelah itu mengalami proses kristalisasi mineral-mineral dalam

bentuk agregasi. Didahului oleh pembentukan mineral olivin pada suhu >1200oC,

mineral piroksin pada suhu 1000o-1200oC, karena waktu pembekuan batuan yang

lama, kristal yang dapa terbentuk secara secara utuh yang kemudian kesemua mineral

tadi teragregasi membentuk batuan yang dinamakan Peridotit.

Page 9: Acara IV batuan beku

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Beku Basa dan Ultrabasa Nama : Ikhwan Rasyidin Hadi A.

Hari/Tanggal : Sabtu / 05 Oktober 2013 NIM : D611 12 251

NO. SAMPEL : 04

NO. PERAGA : ─

JENIS BATUAN : Batuan Beku Ultrabasa

WARNA

SEGAR : Kehijauan

LAPUK : Coklat

TEKSTUR

KRISTALINITAS : Holokristalin

GRANULARITAS : Faneritik

FABRIK

˗ BENTUK : Subhedral sampai Euhedral

˗ RELASI : Equigranular

STRUKTUR : Masih

KOMPOSISI MINERAL

KOMPOSISI NAMA WARNA PERSEN

MINERAL UTAMA Olivin Kuning Kehijauan 90%

Piroksin Hitam 10%

NAMA BATUAN : Dunit (Fenton 1940)

KETERANGAN :

Batuan ini termasuk dalam jenis batuan beku plutonik, memiliki ciri-ciri fisik

warna segar kuning kehijauan dengan warna lapuk coklat. Batu ini memilik tekstur

kritalinitas holokristalin. Holokristalin merupakan tekstur batuan beku yang

kenampakan batuannya terdiri dari keseluruhan mineral yang membentuk kristal-

kristal yang nampak jelas. Granulitas faneritik, dicirikan oleh kristal-kristal dari

Page 10: Acara IV batuan beku

mineral penyusunnya tampak jelas dapat dibedakan dengan mata atau lup. Bentuk

euhedral sampai subhedral yaitu bentuk bidang batas dari kristal teratur baik dan

tampak jelas sampai bentuk bidang batas dari kristal bervariasi, kombinasi dari

bentuk baik dengan bentuk jelek. Relasi equigranular menunjukkan ukuran butir

yang menyusun batuan hampir sama. Tekstur batuan ini dipengaruhi oleh kecepatan

pembentukan kristal yang relatif lambat, sehingga kristal-kristalnya memiliki waktu

yang cukup untuk membentuk kristal-kristal yang jelas. Struktur massive/kompak

berupa susunan yang kompak dari mineral-mineral dalam batuan, tidak menunjukkan

adanya pori-pori, penjajaran mineral atau bentuk aliran. Batuan ini tersusun atas

asosiasi mineral Olivin dan piroksin. Dilihat dari ciri-ciri fisiknya maka batuan ini

memiliki nama Dunit (Fenton, 1940).

Batuan ini termasuk batuan beku basa dengan kandungan silika 45%-52%

terbentuk melalui proses kristalisasi magma yang mengalami penurunan suhu secara

bertahap yang kemudian saling beragregasi membentuk batuan dan terbentuk pada

daerah sekitar dapur magma/ dalam bumi yang termasuk batuan beku dalam ( batuan

beku plutonik ) yang mana telah mengalami diferensiasi. Deferensiasi magma yaitu

proses pemisahan magma homogen dengan komposisi yang berbeda-beda yang

dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Kristal-kristal terbentuk tidak bersamaan

(berdasarkan BRS) setelah itu mengalami proses kristalisasi mineral-mineral dalam

bentuk agregasi. Didahului oleh pembentukan mineral olivin pada suhu >1200oC,

mineral piroksin pada suhu 1000o-1200oC, karena waktu pembekuan batuan yang

lama, kristal yang dapa terbentuk secara secara utuh yang kemudian kesemua mineral

tadi teragregasi membentuk batuan yang dinamakan Dunit.