acara iv

13
ACARA IV HALOGEN A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum Mempelajari salah satu pembuatan klor dan beberapa sifat klor, brom, dan iod. 2. Hari, Tanggal Selasa, 26 November 2013 3. Tempat Praktikum Lantai III,Laboratorium Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Mataram. B. LANDASAN TEORI Semua unsur halogen mempunyai tujuh elektrondikulit terluar. Aturan oktet dapat dipenuhi dengan cara menerima sebuah elektron yang membentuk ion -1 atau dengan pemakaian bersama (sharing) sebuah yang membentuk ikatan kovalen tunggal. Pilihan pertama terjadi jika atom halogen tergabung dengan stu atom yang keelektronegatifannya rendah sehingga menghasilkan ikatan ionik, seperti pada NaCl atau KCl; yang kedua terjadi bila halogen bergabung dengan atom lain yang keelktronegatifannya mirip sehingga terbentuk ikatan kovalen seperti pada Cl 2 ( Purwoko,2001:68). Sumber halogen di alam yang penting adalah garam – garam sebagai mineral. Fluorin didapatkan sebagai flourspaar, CaF 2 ; kriolit Na 3 AlF 6 ; dan flourapatit (Ca 5 (PO 4 ) 3 F. Klorin didapatkan dari NaCl dalam air laut. Bromin dan

Upload: lili-nurmalasari

Post on 23-Sep-2015

326 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

gfchvjbk

TRANSCRIPT

ACARA IVHALOGEN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM1. Tujuan PraktikumMempelajari salah satu pembuatan klor dan beberapa sifat klor, brom, dan iod.2. Hari, TanggalSelasa, 26 November 20133. Tempat PraktikumLantai III,Laboratorium Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORISemua unsur halogen mempunyai tujuh elektrondikulit terluar. Aturan oktet dapat dipenuhi dengan cara menerima sebuah elektron yang membentuk ion -1 atau dengan pemakaian bersama (sharing) sebuah yang membentuk ikatan kovalen tunggal. Pilihan pertama terjadi jika atom halogen tergabung dengan stu atom yang keelektronegatifannya rendah sehingga menghasilkan ikatan ionik, seperti pada NaCl atau KCl; yang kedua terjadi bila halogen bergabung dengan atom lain yang keelktronegatifannya mirip sehingga terbentuk ikatan kovalen seperti pada Cl2( Purwoko,2001:68).Sumber halogen di alam yang penting adalah garam garam sebagai mineral. Fluorin didapatkan sebagai flourspaar, CaF2; kriolit Na3AlF6; dan flourapatit (Ca5(PO4)3F. Klorin didapatkan dari NaCl dalam air laut. Bromin dan iodine juga didapatkan dalam air laut tetapi sangat sedikit dibandingkan dengan klorin, sebagai bromida (Br-) dan iodida (I-). Iodin juga ditemukan sebagai NaIO3 yang tercampur dengan NaNO3 sebagai sendawa Chile (Partana, 2003 : 94).Iod adalah padatan hitam dengan sedikit kilap logam. Produksi l2 menyangkut baik mengoksidasi I- ataupu mereduksi iodat menjadi i-, dikuti oleh oksidasi. MnO2 dalam larutan asam biasanya digunakan sebagai pengoksidasi. Pada tekanan atmosfer iod menyublim tanpa meleleh. Iod segera melarut dalam pelarut polar seperti CS2 dan SCl4. Larutan semacam itu berwarna merah lembayung, seperti dalam uapnya. Iodin dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. Iodin kurang reaktif daripada jika dibandigkan dengan klor (Cotton, 2009: 374-375).Geokimia logam berat : proses analisis konsentrasi logam berat total dalam sedimen menggunakan metode USEPA3050B. Pada tahap pengerjaan awal sampel + 15 gram berat basah sedimen dari lapangan terlebih dahulu dikeringkan ( 600C, 24 jam) dan ditumbuk sampai halus. Kemudian , sekitar 5 gram sedimen tersebut ditambahkan pereaksi aquaregia yang terdiri dari HNO3(50%),H2O2(30%), dan HCl. Penambahan ini dilakukan secara bertahap dan disertai dengan pemanasan pada suhu 950C(Arifin,2009).Bhan pereaksi terdiri atas alkohol 70%, asam sulfat 91%, asam sulfat 96%, amil alkohol,larutan NaOH 0,1 % dan 40%, campuran selentum, larutan asam borat 2%, larutan KH(IO3)2, batu didih ,air pH 2,H2O2, larutan HNO3 , HCl(1:1), dan kapas. Alat yang digunakan meliputi saringan, tabung reaksi, cawan porselen ,desikator , erlenmeyer 100 ml,pipet 5 ml, 10 ml,dan 11 ml, gelas piala 250 ml,buret, tabung butirometer, labu kjedhal,alat destilasi,markam, vanur, vorter, oven ,pH meter,penangas air, timbangan analitik,HPLC,dan AAS(Wahyudi,2006).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM1.Alat-Alat praktikuma. erlenmeyer 250 mLb. penjepit kayuc. gelas ukur 10 mld. rak tabung reaksie. rubber bulbf. pipet tetesg. pipet volume 1 mlh. spatulai. sumbat dan pipa karetj. tabung reaksi2. Bahan- Bahan Praktikum a. aquades( H2O(l))b. bunga kertasc. bunga sepatud. bubuk kaporite. larutan etanol 96%f. HCl pekatg. kain hitamh. larutan amilum 1%i. larutan CCl4j. padatan iod

D. SKEMA KERJA

Kaporit (1/2 sendok teh) Dimasukkan kedalam tabung reaksi + 1 ml HCl pekat Ditutup tabung rekasi dengan sumbat Berpipa Ujung yang lain dimasukkan ke labu erlenmeyer yang berisi air Hasil

5 ml larutan klor Dimasukkan kedalam tabung reaksi Ditempelkan bunga sepatu pada mulut tabung Dicatat perubahan yang terjadiHasil

5 ml larutan klor Dimasukkan kedalam tabung reaksi Ditempelkan bunga kertas pada mulut tabung Dicatat perubahan yang terjadiHasil

5 ml larutan klor Dimasukkan kedalam tabung reaksi Ditempelkan kain hitam kering dan basah pada mulut tabung Dicatat perubahan yang terjadiHasil

2 ml larutan klor Dimasukkan kedalam tabung reaksi + 1 ml CCl4 Dikocok Hasil (diperhatikan lapisan organiknya)

1 butir iod Dimasukkan kedalam tabung reaksi + 2 ml aquades Dikocok Hasil + 1 ml CCl4 Dikocok Hasil (diperhatikan lapisan karbon tetraklorida)

1 butir iod Dimasukkan kedalam tabung reaksi + 2 ml etanol Hasil (diperhatikan warnanya) Dimasukkan 3 tetes kedalam tabung reaksi yang berisi amilum Dikocok Hasil (diperhatikan warna larutan amilum)

E. HASIL PENGAMATANNoPerlakuan Hasil pengamatan

1Kaporit+ HCl Warna awal kaporit putih+ HCl kuning dan timbul gas tidak terbentuk larutan Cl

2Larutan Cl-bunga kertas -bunga sepatu-kain hitam kering-kain hitam basah-tidak ada perubahan warna- tidak ada perubahan warna-adanya bercak-bercak putih- adanya bercak-bercak putih

3Larutan Cl + CCl4Terbentuknya larutan berwarna putih ,CCl4 berada dibawah (berwarna putih)

4Iod + aquades

+ CCl4-terbentuk larutan iod berwarna coklat bening , iod tidak larut.-warna awal iod hitam-bercampur dengan I2, mengendap didasar tabung reaksi berwarna merah kehitaman.

5Iod+etanol

-diambil 3 tetes , dimasukkan dalam 2 mL amilum-terbentuk larutan berwarna kuning pekat,iod larut dalam etanol-larutan berwarna biru kehitaman

F. ANALISIS DATAPersamaan reaksi1. Ca(OCl)2(s) + 4 HCl(aq) CaCl2(aq) + 2H2O(aq) + Cl2(g)2. Cl2(g) + H2O(l) H+(aq) + Cl-(aq) + HClO(aq) HClO(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + ClO-(aq) 2HClO(aq) + CCl4(aq) 2HCl(aq) + CO2(g) + Cl2(g)3. Cl2(g) + CCl4(aq) 2Cl-(aq) + CCl4(aq)4. I2(s) + 2H2O(l) 2I-(aq) + 2H2O(l) I2(s) + H2O(l) H+(aq) + I-(aq) + HIO(aq)5. 2I-(aq) + 2H+(aq) + CCl4(aq) 2HI(aq) + CCl4(aq)6. I2(s) + C2H5OH(aq) C2H5OI(aq) + HI(aq) Amilum + I2(s) HI(aq) + H2O(l) + CO2(g) kompleks biru

G. PEMBAHASANPada praktikum kali ini membahas tentang unsur halogen dengan ujuan untuk mempelajari salah satu cara pembuatan klor dan bebrapa sifat klor,brom, dan iod. Unsur-unsur pada golongan VII A ini merupakan unsur non-logam yang paling reaktif, tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Keempat unsur-unsur pada golongan VII A ini bersifat racun dan sangat merangsang sekali terhadap hidung dan tenggorokan. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat kimia, seperti kereaktifan halogen. Kereaktifan unsur halogen ini dikaitkan dengan kemampuannya menyerap elektron membentuk ion negatif.Pada percobaan pertama yaitu pembentukan gas Cl2 dengan reaksi antara kaporit dengan HCl pekat. HCl merupakan asam kuat yang terdisosiasi secara sempurna menjadi ion-ionnya. Berdasarkan hasil pengamatan, campuran kaporit dan HCl pekat menghasilkan larutan yang berwarna kuning kehijauan. Hal itu sejalan dengan sifat klor yaitu berwarna kuning kehijaua, mudah larut dalam air jika berwujud gas dan tercium bau klor(pada saat praktikum). Selain itu, adanya gas klor pada percobaan ini ditandai dengan adanya gelembung-gelembung udara dalam air yang keluar dari unsur pipa tersebut. Gelembung- gelembung udara itu terbentuk dari hasil reaksi kaporit (Ca(OCl 2)) dan HCl pekat,dengan persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:Ca(OCl)2(s) + 4 HCl(aq) CaCl2(aq) + 2H2O(aq) + Cl2(g)Dari persamaan reaksi tersebut dapat disimpulkan bahwa gelembung-gelembung udara yang terbentuk dalam air merupakan gas klor (Cl2). Akan tetapi, gas klor ini tidak merubah warna air. Seharusnya gas Cl2 yang dialirkan dalam air lama kelamaan akan merubah warna air menjadi keruh kekuningan, sehingga hal tersebut dapat menunjukkan bahwa gas klor larut dalam air. Ketika gas Cl2 dilarutkan dalam air maka akan terbentuk sedikit asam hipoklorit(HClO3) dengan persamaan reaksi yang terjadi:Cl2(g) + H2O(l) H+(aq) + Cl-(aq) + HClO(aq)Dari persamaan reasi tersebut, terlihat bahwa klor (Cl2) mengalami disproporsionasi, yaitu mengalami oksidasi sekaligus reduksi. Klor tereduksi menjadi ion Cl- yang ditandai dengan penurunan biloks Cl dari nol menjadi -1. Klor juga teroksidasi menjadi senyawa hipoklorit, yaitu merupakan senyawa klor dengan bilangan oksidasi +1. Pada temperatur kamar, Asam hipoklorit sedikit berbentuk ketika gas dilarutkan dalam air. Asam hipoklorit merupakan oksidator (pengoksidasi) yang sangat kuat sehingga mampu mengoksidasi klor.Selanjunya larutan klor ditempatkan pada empat tabung reaksi yang masing-maasing bervolume 2 ml. Sifat klor dapat diketahui dengan cara menempaatkan bunga sepatu, bunga kertas, dan potongan kain hitam diatas mulut tabung reaksi yaang dilakukan dengan cara kering dan basah. Pada bunga kertas dan bunga sepatu tidak terjadi perubahan pada bunga tersebut. Hal ini disebabkan keslahan praktikan dalam membuat larutan klor, seharusnya pada bunga sepatu dan bunga kertas sedikit memudar. Kemudian pada kain yang basah maupun yang kering terjadi perubahan dengan adanya bercak putih. Dari hasil percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa larutan asam hipoklorit(HClO) dapat memudarkan atau menghilangkan zat-zat atau pigmen warna pada bunga sepatu,bunga kertas, dan kain hitam. Hal ini terjadi karena larutan diklorin dalam air digunakan sebagai agen pembersih yang sebenarnya lebih diperankan oleh aktivitas oksidasi ion hipoklorit tersebut dari pada molekul diklorin sendiri. Percobaan tentang uji sifat klor selajutnya dilakukan dengan cara melarutkan larutan klor dengan CCl4. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat kelarutan dari klor. Berdasarkan hasil pengamatan, terbentuk adanya 2 fase atau 2 lapisan berwarna bening yang tidak bercampur. Pada bagian bawah terdapat fase organik dan fase air pada bagian atas. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis klor lebih kecil dari pada massa jenis air. Terbentukknya 2 fase ini menunjukkan bahwa klor tidak dapat larut dalam CCl4 karena adanya perbedaan kepolarannya. Cl2 dalam air bersifat air polar, sedangkan CCl4 merupakan pelarut non polar. Hal ini sesuai dengan pernyataan like dissolves like yang berarti bahwa suatu senyawa dapat larut dalm pelarut yang memiliki kesamaan sifat, senyawa polar dapat larut dalam pelarut polar dan begitu pula dengan senyawa yang bersifat non polar.Percobaan selanjutnya adalah menguji sifat dari iod. Padatan iod yang dimasukkan ke dalam air menghasilkan warna larutan kuning kecoklatan, setelah dikocok dan didiamkan sebentar. Padatan iod hanya larut sebagian, masih tersisa didasar tabung reaksi. Hal ini menandakan bahwa kelarutan iod dalam air sangat kecil, yaitu 0,00134 mol/liter pada 250C. Tetapi kelarutan iod ini dapat diperbesar dengan adanya ion iodida. Adapun tujuan melarutkan iod kedalam air terlebih dahulu adalah agar terbentuk ion iodida ( I-) sesuai dengan persamaan reaksi berikut:I2(s) + H2O(l) H+ + 2I- + HIO(aq)Adanya ion iodida ini dapat memperbesar kelarutan iod karena ion iodida akan dioksidasi oleh CCl4 membentuk I2. Berdasarkan hasil pengamatan, setelah dicampurkan dengan CCl4 terbentuk adanya 2 fase atau 2 lapisan. Lapisan bawah merupakan lapisan organik(CCl4) sedangkan lapisan bawaah adalah fase air. Hal ini menunjukkan bahwa iod dapat larut dalam CCl4 karena kepolarannya yang sama. Iod bersifat non polar dan CCl4 juga merupakan pelarut non polar yang mempunyai sifat polaritas rendah. Jika kedua jenis molekul atau senyawa yang dicampur sama-sama non polar maka mereka sama-sama netral tidak memiliki dipol, sehingga keduanya dapat bercampur secara homogen. Sehingga iod dapat larut dalam CCl4 .Percobaan terakhir yaitu iod dengan penambahan etanol. Terbentuk larutan berwarna coklat, tetapi iod tidak dapat larut sempurna. Seharusnya iod ini dapat larut dalam pelarut etanol karena adanya kesamaan polaritasnya. Etanol merupakan pelarut yang bersifat non polar dan iod pun bersifat non polar. Tidak larutnya iod ini kemungkinan disebabkan karena jumlah iod (zat terlarut) yang digunakan lebih banyak daripada jumlah pelarutnya. Larutan yang terbentuk dari pencampuran ini berwarna coklat. Coklatnya larutan ini terbentuk karena adanya interaksi antara iod dengan etanol. Sementara itu, setelah larutan tersebut ditambahkan dengan larutan amilum warna larutan berubah menjadi ungu pekat atau violet. Penambahan larutan amilum ini bertujuan sebagai uji karakteristik adanya iod yang ditandai dengan terbentuknya suatu senyawa kompleks berwarna, kompleks iodine-amilum yang berwarna ungu. Penggunaan amilum juga untuk uji sensitif terhadap iodine. Bila iodin kontak dengan pati, dihasilkan warna yang khas disebabkan oleh kompleks ion pati I2. Tidak ada ikatan kimia yang terlihat dalam hal ini, melainkan molekul polimer amilum membungkus diri diseputaran molekul iodin. Karena sifat inilah yang menjadikan amilum sebagai indikator penentuan iodine.

H. KESIMPULAN Berdasaarkaan tujuan praktikum dapat disimpulkan bahwa klor dapat dibuat dengan campuran kaporit dan HCl pekat, dalam tabung reaksi yang tertutup dengan sumbat berpipa yang dihubungkan kedalam erlenmeyer yang berisi air. Gas klorin bersifat polar sehingga tidak dapat larut dalam CCl4, berwarna kuning, berbau khas, dan dapat larut dalam air. Sedamngkan iodin bersifat memiliki kelarutan kecil dalam air, larut dalam pelarut non polar seperti CCl4. Amilum digunakan sebagai uji karekteristik dan sebagai indikator pada iod.

DAFTAAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Fraksinasi Logam Berat Pb,Cd,Cu,dan Zn Dalam Sedimen dan Bioavailabilitasnya bagi Biota Diperairan Teluk Jakarta. Bogor: Institut Pertanian Bogor.Cotton dan Wilkinson. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press.Partana, Crys Fajar, dkk. 2003. Common Textbook Kimia Dasar 2. Yogyakarta : UNY. Purwoko, Agus Abhi. 2001.Kimia Unsur Bagian A. Mataram: Universitas Mataram.Wahyudi , Marman.2006. Proses Pembuatan dan Analisis Mutu Yoghurt. Bogor : Teknisi Likka Yasa Pelaksana.