acara ii teh thp (sosro)

Upload: yasmin-nabila

Post on 16-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan kunjungan mata kuliah THP

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    1/13

    ACARA II. TEH

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangTeh merupakan salah satu tanaman industri yang sangat penting.

    Dari tanaman ini diambil daunnya yang masih muda. Kemudian

    diolah dan digunakan untuk bahan minuman yang lezat. Disamping

    itu teh juga diekspor dan menghasilkan devisa untuk negara.

    Kebutuhan akan teh di dalam dan di luar negeri terus meningkat.

    Karena itu diusahakan penanaman teh diperluas dan diperbaiki. Daun

    teh (camellia sinensis) dibedakan atas teh hitam dan teh hijau

    berdasarkan cara pengolahannya. Mutu teh sangat ditentukan oleh

    macam daun yang dipetik. Teh merupakan salah satu dari kelompok

    bahan penyegar yang mengandung katein.

    Pengolahan teh adalah metode yang diterapkan pada pucuk daun

    teh (Camellia sinensis) yang melibatkan beberapa tahapan, termasuk

    di antaranya pengeringan hingga penyeduhan teh. Jenis-jenis teh

    dibedakan oleh pengolahan yang dilalui. Di dalam bentuknya yang

    paling umum, pengolahan teh melibatkan oksidasi terhadap pucuk

    daun, penghentian oksidasi, pembentukan teh dan pengeringan. Dari

    tahapan ini, derajat oksidasi memainkan peran penting untuk

    menentukan rasa teh, dengan perawatan dan pemotongan pucuk daun

    memengaruhi citarasa juga turut berperan meski cukup kecil.

    Sebagian besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan

    hasil ramuan ahli teh yang membuat blend yang unik untuk merek

    tersebut dari berbagai daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh

    berkualitas tinggi dan berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh

    yang berkualitas rendah, sehingga kualitas teh bisa meningkat dan

    dapat dijual dengan harga yang lebih pantas. Teh hasil ramuan juga

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    2/13

    menjaga agar rasa teh yang dimiliki merek tertentu tetap stabil

    sepanjang masa.

    Kunjungan yang dilakukan oleh Mahasiswa ITP UNS adalah

    agar mahasiswa mengetahui tentang proses pengolahan hasil

    perkebunan di Indonesia. Khususnya pengolahan teh hijau dari proses

    awal sampai siap untuk dikonsumsi. Selain itu juga sebagai bahan

    untuk praktikum melengkapi mata kuliah Teknologi Hasil

    Perkebunan. Kunjungan ini dilaksanakan di perusahaan teh PT Sinar

    Sosro yang beralamat di Kabupaten Tlogosari. Kunjungan ini

    dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Mei 2013.

    B. TujuanTujuan dilaksanakannya praktikum Teknologi Hasil Pertanian

    ini di PT Sinar Sosro antara lain :

    1.Mahasiswa memiliki sifat menghargai dan berani memakai produkasli negara indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas SDM

    indonesia.

    2.Mahasiswa memiliki kemampuan melakukan kegiatan wisatasecara efektif, efisien ,dan bertanggung jawab.

    3.C. Manfaat

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    3/13

    BAB II

    ISI

    A. Tinjauan PustakaSampai saat ini teh merupakan salah satu andalan ekspor non

    migas dari Indonesia dan menduduki peringkat ke-5 setelah India,

    Srilanka, Cina, dan Kenya. Pengolahan daun teh dimaksudkan untuk

    mengubah komposisi kimia daun teh segar secara terkendal, sehingga

    menjadi hasil olahan yang dapat memunculkan sifat-sifat yang

    dikehendaki pada air seduhnya, seperti warna, rasa dan aroma yang

    baik dan disukai. Dari hasil pengolahan teh tersebut dihasilkan limbah

    padat. Limbah teh padat sebagai bahan organik dapat dimanfaatkan

    bila telah mengalami dekomposisi (Rahayu, 2005).

    Teh (Camellia sinensis L.) adalah salah satu yang tertua dan

    minuman yang paling populer di dunia. Memiliki penyegaran dan

    revitalisasi kualitas herbal dan estetika seremonial yang bersama-

    sama mewujudkan esensi dari kesederhanaan, ketenangan, dan

    ketenangan. Dengan legenda, asal-usul the dikaitkan dengan seorang

    sarjana Cina dan dukun, Kaisar Shen Nung yang hidup sekitar 2737

    SM. Dikatakan bahwa suatu hari Shen Nung adalah air mendidih

    untuk makan malam sambil beristirahat di bawah teh liar pohon.

    Angin sepoi datang dan beberapa daun lembut jatuh ke dalam air

    mendidihnya. Setelah mencicipinya, ia menemukan minuman ini

    menyegarkan dan menggembirakan. Jadi teh "ditemukan," dan sejak

    itu menyebar ke seluruh dunia. Camellia sinensis adalah tanaman

    yang hijau, oolong, dan teh hitam yang dibuat dari. Ini adalah

    pengolahan tunas-muda yang melibatkan derajat yang berbeda

    pelayuan, "fermentasi," pengolahan panas, dan pengeringan yang

    menghasilkan berbagai jenis teh. Fermentasi" proses pembuatan teh

    tidak fermentasi benar melainkan adalah berbagai oksidasi dan reaksi

    enzim dalam daun layu yang disebabkan oleh fisik dan memar. Ketika

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    4/13

    pengolahan teh telah menghasilkan aroma yang diinginkan dan

    tingkat oksidasi, daun dikukus atau dipanaskan untuk menghentikan

    kegiatan kimia sebelum mereka lebih berbentuk dan dikeringkan

    untuk menciptakan produk akhir (Zee et al, 2003).

    Tanaman Camellia sinensis adalah varietas dari teh hijau, teh

    hitam dan teh putih. Teh adalah salah satu minuman yang paling

    banya dikonsumsi di dunia, setelah air dan di atas posisi kopi, beer,

    wine dan minuman karbonat. Teh dapat dikategorikan menjadi tiga

    tipe, berdasarkan pada level fermentasinya. Teh hijau (tanpa

    fermentasi), teh oolong (fermentasi sebagian), dan teh hitam

    (fermentasi). Teh hijau merupakan minuman yang popular di dunia,

    terutama di Benua Asia sepeti Cina, Korea dan Jepang. Sulit bagi

    makanan dan minuman lain untuk menyamai kedudukan teh hijau

    (Sinija dan Mishra, 2008).

    Berdasarkan siklus produksi tanaman teh selama satu tahun,

    ternata produksi diatasnya tidak merata sepanjang bulan. Dalam satu

    tahun kesempatan memperoleh produksi tinggi hanya 4 sampai 5

    bulan, yaitu pada bulan Oktober sampai Desember dan April sampai

    Mei, sedangkan pada bulan lainnya merupakan pada masa panen

    kecil, sehingga kebun kelebihan jumlah tenaga pemetik. Dalam hal ini

    dituntut kebijaksanaan dalam pengaturan pemetik, kkarena mencarai

    tambahan tenaga yang terampil pada saat produksi tinggi yang disebut

    sebagai musim flush tidak mudah, karena ketrampilan memetik

    dan memangkas tidak dapat dipelajari dalam waktu singkat dan perlu

    ketelatenan dan merupakan aktivitas yang dilakukan secara turun-

    temurun. Kesulitan ini mengharuskan pihak manajemen produksi teh

    kebun untuk mencarikan solusi terhadap peningkatan kemampuan

    petik dan jangkauan petik, karena kemampuan maksimum pemetikan

    manual (tangan ) yang 50 kg/HK dengan MS 50 % - 65 % ternyata

    tidak mampu memenuhi tutututan kebutuhan tenaga petik pada musim

    flush (panen besar) yang ada pada perkebunan teh , sehingga potensi

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    5/13

    kebun yang ada tidak tergali secara optimal. Dalam keadaan seperti

    ini pilihan yang paling tepat agar potensi tergali secara optimal dan

    kesehatan tanaman tidak menurun adalah penggunan mesin petik.

    Mesin pangkas (pruning ) dan petik teh dirancang dan dikembangkan

    khusus untuk perkebunan dan industri teh yang dikerjakan secara

    mekanisasi. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan , sebaiknya

    dibuatkan perlakuan sebagai berikut :

    1. Pada saat hamparan diusahakan secara mekanisasi,dibuat baris

    dengan dimensi 1,8 2,0 m (lebar ) x 30 40 cm (panjang ),

    diantara baris dibuat jalan operator selebar 30 40 cm atau sesuai

    kondisi kebun.

    2. Agar tidak mengganggu program kerja kebun, sebaiknya dipilih

    hamparan yang mempunyai umur pangkasan + 3 tahun, sehingga

    tanaman siap untuk dipangkas pendek (lebih kurang 50 55 cm)

    yang disebut prepatory triming.

    3. Setelah tanam dipangkas pendek tunggulah sampautumbuh ranting

    baru dengan diameter 3 4 mm, kemudian dilakukan prunning

    dengan alat Ochiai R8GA. Prunning ini disebut Intermediate

    Prunning.

    4. Prunning pertama dilakukan 60 70 hari setelah intermediate

    prunning, cara pemangkasannya dengan memangkas cabang baru

    setinggi 5 cm diatas prepatori triming atau memotong cabang-

    cabang baru.

    5. Prunning kedua disebut Controling Prunning yaitu pemangkasan

    dengan tujuan untuk keseragaman pertumbuhan tanaman , ukuran

    daun dan mengontrol cabang yang tumbuh tidak sama. Controlling

    pruning dilakukan 23 minggu setelah prunning pertama.

    6. Pruning ketiga disebut Provisional pruning dikerjakan 3 4

    minggu setelah controlling pruning dan tujuannya sama.

    7. Pruning keempat atau Final Pruning bertujuan untuk menetapkan

    tumbuhnya pucuk baru tahun depan yang akan dipanen oleh alat

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    6/13

    Ochiai V 8 New Z2. Dilakukan 3 4 minggu setelah provisional

    pruning dengan ketinggian4 5 cm diatas pruning pertama atau

    meninggalkan lebih kurang 2 3 daun diatas pruning pertama

    (Zakir, 2008).

    Tanaman teh yang masih muda dipetik langsung oleh tangan

    dari tanaman Camellia sinensis. Pucuk daun dengan 2-3 daun yang

    paling direkomendasikan. Permukaan air pada daun dan pucuk teh

    dikeringkan pada tempat yang telah disediakan selama beberapa jam.

    Untuk mempersiapkan teh hijau, oksidasi enzim yang terjadi dapat

    dihentikan dengan merebus daun dengan perebus sayuran pada

    kompor dibawah 1 menit. Dapat pula dengan pembakaran pada panci

    panas selama beberapa menit (Odom, 2007).

    Teh merupakan salah satu minuman yang terpopuler di dunia

    karena selain nikmat, teh juga sangat bermanfaat untuk kesehatan.

    Kombinasi antara kenikmatan dan kesehatan itulah yang menjadikan

    teh hitam memiliki daya saing kuat dibandingkan minuman kesegaran

    lainnya. Tanaman teh (Camellia sinensis) berasal dari kawasan India

    bagian Utara dan Cina Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang

    terkenal, yaitu varietas Assamica yang berasal dari Assam dan

    varietas Sinensis yang berasal dari Cina. Varietas Assamica daunnya

    agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas Sinensis

    daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Tanaman teh yang

    tumbuh di Indonesia sebagian besar merupakan varietas Assamica,

    sedangkan varietas Sinensis biasa tumbuh di Jepang dan Cina.

    Pohonnya kecil, karena seringnya pemangkasan maka tampak seperti

    perdu. Batang tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan

    daun muda berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak

    berseling, helai daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips

    memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi halus,

    pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, warnanya

    hijau, permukaan mengkilap. Tanaman teh dapat tumbuh di daerah

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    7/13

    tropis dan subtropis dengan curah hujan tidak kurang dari 1.500 mm.

    Tanaman teh memerlukan kelembaban tinggi dengan temperatur

    udara 13-29,50C sehingga tanaman ini tumbuh baik di dataran tinggi

    dan pegunungan yang berhawa sejuk (Maria dan Bambang, 2009).

    B. LokasiLokasi kunjungan pabrik Teh Sosro pada kunjungan terakhir

    praktikum kali ini berada di Pabrik Ungaran di Jl. Soekarno Hatta

    No.188B Tlogosari, Semarang.

    C. Sejarah PerusahaanSOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam

    kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari

    nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO. Tahun 1940,

    Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama

    Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang

    dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah

    penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953,

    Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah

    ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol

    yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.

    Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai

    dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke

    beberapa pasar di kota Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk

    memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan

    menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh

    tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara

    ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan

    proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar

    yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.

    Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi

    dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke

    pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    8/13

    kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah

    dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat

    tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus

    sekarang. Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah

    diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan.

    Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain

    praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya

    dimasak seperti cara sebelumnya.

    Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum

    (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974

    didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum

    dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia. Model botol

    untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :

    1. Botol Versi I

    Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek THE CAP BOTOL

    SOFT DRINK SOSRODJOJO.

    2. Botol Versi II

    Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL

    (dengan penulisan CAP lebih kecil, sehingga orang lebih

    membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink

    dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah

    putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan

    Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat

    merah.

    3. Botol Versi III

    Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III.

    Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk

    botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk THE BOTOL

    SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan

    seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang

    pertama di daerah Cakung, Jakarta.

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    9/13

    Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh

    tiga Generasi SOSRODJOJO yakni : 1) Generasi Pertama (Pendiri

    Grup Sosro) : Bapak Sosrodjojo, 2) Generasi Kedua : Bapak

    Soemarsono Sosrodjojo, Bapak Soegiharto Sosrodjojo, Bapak

    Soetjipto Sosrodjojo, Bapak Surjanto Sosrodjojo. Sejak awal tahun

    1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau

    dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga. Pengembangan bisnis

    minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan yaitu PT

    Sinar Sosro dan PT Gunung Slamat.

    D. Proses ProduksiProses produksi teh botol Sosro mulai dari proses pengolahan

    bahan dan limbahnya. Teh Botol Sosro di buat dari beberapa proses

    pengolahan sehingga dihasilkan teh dengan kualitas dan mutu yang

    tinggi. .Proses produksi pembuatan The Botol Sosro adalah

    1. Memilih BahanBahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO

    disuplai oleh PT. GUNUNG SLAMAT, sedangkan bahan baku

    teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister

    company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari

    perkebunan yang tersebar di Jawa barat. Kriteria kawasan yang

    cocok untuk menanam teh adalah tempat dataran tinggi dengan

    suhu yang sejuk. Standar daun teh yang akan diolah adalah daun

    teh yang diambil hanya 2 sampai 3 helai daun di pucuk pohon teh.

    Dalam produk teh botol sosro tidak menggunakan bahan

    pengawet apapun diantaranya tidak menggunakan 3P yaitu

    Pengawet, Pewarna dan Pemanis. Air tanah, sebagai bahan baku

    utama, diambil dari kedalaman 200 m di bawah tanah kemudian

    disterilkan melalui proses water treatment. Air yang mengalami

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    10/13

    proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air

    disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke

    tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang

    berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air

    dimasak hingga 100oC. Bahan terdiri dari teh hijau, gula pasir

    (gula rafinasi),bunga melati, bunga gambir dan air yang didapat

    dari kedalaman 150 meter dan di proses hingga menjadi air

    berkualitas.

    2.Membuat teh cair pahitTeh hijau di campur dengan bunga melati. Air disaring dan

    dipanaskan hingga mendidih. Lalu Teh diseduh dengan air.

    3.Membuat teh cair manisSetelah itu gula di larutkan sehingga membentuk sirup gula dan

    di campur ke tangki pencampuran bersama teh cair pahit sehingga

    membentuk teh cair manis. Setelah itu teh cair manis di sterilkan

    dan di panaskan hingga suhu 90 derajat. Air panas juga dialirkan

    ke tanki yang berisi gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula.

    Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki untuk memisahkan ekstrak

    teh dari ampas teh. Dari tanki ekstrak teh dialirkan ke tanki

    pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula

    menjadi teh manis cair yang siap diisi ke dalam botol melalui

    mesin filler.

    4.Pemisahan botol dan kotak kosongBotol dipisahkan dari kotak kosong dengan palletizer. Botol

    yang kosong dicuci dengan mesin yang sudah disetting oleh pabrik,

    yakni 1 botol kosong melewati 5 kali proses pencucian. Di dalam

    mesin itu botol di rendam dengan suhu 50 derajat. Setelah itu

    dicuci dengan suhu 80 - 90 derajat, lalu, 95 - 100 derajat dan

    akhirnya di masukan ke salam mesin botol inspection Setelah

    dicuci, botol diberi sinar ultra violet. Hal ini berfungsi untuk

    mendeteksi benda-benda kecil yang masih tertinggal didalam botol.

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    11/13

    Dan apabila ada botol yang masih terdeteksi masih belum bersih,

    atau terdapat benda-benda kecil di dalam botol tersebut. Maka

    botol tersebut secara otomatis, akan dikeluarkan oleh mesin.

    5.Mengisi botol dan penyegelanSesudah itu, barulah air teh dimasukkan kedalam botol ke

    dalam mesin Filler and Crowner untuk siap dimasukan ke dalam

    botol secara langsung dan ditutup sehingga udara luar tidak masuk.

    Bahan-bahan untuk membuat tehpun sudah disiapkan sebelumnya,

    dan diproses melalui mesin khusus, dan secara otomastis pula,

    ampas teh juga dipisahkan secara langsung, untuk nantinya

    dijadikan pupuk tanaman. Setelah air teh dimasukkan ke dalam

    botol, baru proses pemasangan tutup botol. Disinilah, yang

    membuat Teh Botol ini bisa tahan lebih lama.Dikarenakan tutup

    botol yang dirancang khusus menutup rapat bagian mulut botol

    untuk menjaga kesegaran tehnya.

    6.Berjalan melalui jet printer videp (tanggal kadaluarsa)Dan tahap selanjutnya adalah pemberian batas waktu

    komsumsi, atau sering dsebut tanggal Kadaluawarsa. Di mesin

    printer video jet, botol tersebut dicetak dengan kode produksi dan

    juga tanggal kadaluarsa.

    7.Menempatkan dalam kotakBotol tersebut dimasukan lagi ke dalam kotak kosong dengan

    mesin palletizer dan dilakukan penyimpanan sementara selama 3

    hari pada ruang khusus sebelum siap dijual ke pasaran.

    8.Uji kontrolSebelum dijual, produk tersebut harus dijual secara fisik,

    kimia, microbiologi, dan organoleptik. Secara fisik dilihat dari

    kemasan. Secara kimia dilihat dari kadar gula dan pH. Secara

    microbiologi meneliti tentang perkembangan micro-organisme.

    Organoleptik mengecek warna dan kejernihan produk. Jika produk

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    12/13

    tidak memenuhi syarat - syarat tertentu maka produk tersebut akan

    dibuang dan diolah kembali.

    9.PenjualanSetelah lulus uji kontrol produk dijual dan didistribusikan ke

    toko - toko. Perusahaan menangani limbah agar tidak merusak

    lingkungan dengan cara mensterilisasi limbah sampai menjadi air

    bersih untuk ikan, dan ampas teh diolah dan dijadikan pupuk.

    Pupuk digunaka untuk beberapa tanaman yang ada disekitar

    kawasan pabrik dan diperjualkan.

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanB. Saran

    Bila perlu agar banyak produk Pt Sosro dan lainnya Indonesia

    disebarkan ke seluruh dunia agar keuntungan Negara semakin

    meningkat dan Indonesia semakin terkenal di manca Negara.

    JO LALI DOKUMENTASI YA KA, DILAMPIRKAN OKE

  • 5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Maria, Aurelia dan RB Bambang Witjahyo. 2009. Pengaruh

    Pemberian Seduhan Teh Hitam (Camellia sinensis) Dosis

    Bertingkat Terhadap Produksi NO Makrofag Mencit BALB/c

    yang Diinokulasi Salmonella typhimurium. Jurnal Medical

    Faculty of Diponegoro University Vol 37 No 4 Hal 3,7.

    Odom, Debbie. 2007. Camellia sinensis Teh Tea Plant. Journal TehCamellia Hal 19.

    Rahayu, Murni Sari dan Nurhayati. 2005. Penggunaan EM-4 dalam

    Pengomposan Limbah Teh Padat. Jurnal Penelitian Ilmu

    Pertanian Vol 3 No 2 Hal 1.

    Sinija, VR dan HN Mishra. 2008. Green Tea : Health Benefits.

    Journal of Nutritional and Environmental Medicine Vol 17 No

    4 Hal 232-233.

    Zakir Zelfi dan Syahyana Raesi. 2008. Analisis Finansial Penerapan

    Mesin Peik The pada Perkebunan Danau Kembar Sumatera

    Barat. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Inonesia. Fakultas PertanianBengkulu.

    Zee Francis, et al. 2003. Small-scale Tea Growing and Processing in

    Hawai. Pacific Basin Agricultural Research Center, Hilo.

    Department of Plant and Environmental Protection Science.