acara ii teh thp (sosro)
DESCRIPTION
Laporan kunjungan mata kuliah THPTRANSCRIPT
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
1/13
ACARA II. TEH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangTeh merupakan salah satu tanaman industri yang sangat penting.
Dari tanaman ini diambil daunnya yang masih muda. Kemudian
diolah dan digunakan untuk bahan minuman yang lezat. Disamping
itu teh juga diekspor dan menghasilkan devisa untuk negara.
Kebutuhan akan teh di dalam dan di luar negeri terus meningkat.
Karena itu diusahakan penanaman teh diperluas dan diperbaiki. Daun
teh (camellia sinensis) dibedakan atas teh hitam dan teh hijau
berdasarkan cara pengolahannya. Mutu teh sangat ditentukan oleh
macam daun yang dipetik. Teh merupakan salah satu dari kelompok
bahan penyegar yang mengandung katein.
Pengolahan teh adalah metode yang diterapkan pada pucuk daun
teh (Camellia sinensis) yang melibatkan beberapa tahapan, termasuk
di antaranya pengeringan hingga penyeduhan teh. Jenis-jenis teh
dibedakan oleh pengolahan yang dilalui. Di dalam bentuknya yang
paling umum, pengolahan teh melibatkan oksidasi terhadap pucuk
daun, penghentian oksidasi, pembentukan teh dan pengeringan. Dari
tahapan ini, derajat oksidasi memainkan peran penting untuk
menentukan rasa teh, dengan perawatan dan pemotongan pucuk daun
memengaruhi citarasa juga turut berperan meski cukup kecil.
Sebagian besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan
hasil ramuan ahli teh yang membuat blend yang unik untuk merek
tersebut dari berbagai daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh
berkualitas tinggi dan berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh
yang berkualitas rendah, sehingga kualitas teh bisa meningkat dan
dapat dijual dengan harga yang lebih pantas. Teh hasil ramuan juga
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
2/13
menjaga agar rasa teh yang dimiliki merek tertentu tetap stabil
sepanjang masa.
Kunjungan yang dilakukan oleh Mahasiswa ITP UNS adalah
agar mahasiswa mengetahui tentang proses pengolahan hasil
perkebunan di Indonesia. Khususnya pengolahan teh hijau dari proses
awal sampai siap untuk dikonsumsi. Selain itu juga sebagai bahan
untuk praktikum melengkapi mata kuliah Teknologi Hasil
Perkebunan. Kunjungan ini dilaksanakan di perusahaan teh PT Sinar
Sosro yang beralamat di Kabupaten Tlogosari. Kunjungan ini
dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Mei 2013.
B. TujuanTujuan dilaksanakannya praktikum Teknologi Hasil Pertanian
ini di PT Sinar Sosro antara lain :
1.Mahasiswa memiliki sifat menghargai dan berani memakai produkasli negara indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas SDM
indonesia.
2.Mahasiswa memiliki kemampuan melakukan kegiatan wisatasecara efektif, efisien ,dan bertanggung jawab.
3.C. Manfaat
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
3/13
BAB II
ISI
A. Tinjauan PustakaSampai saat ini teh merupakan salah satu andalan ekspor non
migas dari Indonesia dan menduduki peringkat ke-5 setelah India,
Srilanka, Cina, dan Kenya. Pengolahan daun teh dimaksudkan untuk
mengubah komposisi kimia daun teh segar secara terkendal, sehingga
menjadi hasil olahan yang dapat memunculkan sifat-sifat yang
dikehendaki pada air seduhnya, seperti warna, rasa dan aroma yang
baik dan disukai. Dari hasil pengolahan teh tersebut dihasilkan limbah
padat. Limbah teh padat sebagai bahan organik dapat dimanfaatkan
bila telah mengalami dekomposisi (Rahayu, 2005).
Teh (Camellia sinensis L.) adalah salah satu yang tertua dan
minuman yang paling populer di dunia. Memiliki penyegaran dan
revitalisasi kualitas herbal dan estetika seremonial yang bersama-
sama mewujudkan esensi dari kesederhanaan, ketenangan, dan
ketenangan. Dengan legenda, asal-usul the dikaitkan dengan seorang
sarjana Cina dan dukun, Kaisar Shen Nung yang hidup sekitar 2737
SM. Dikatakan bahwa suatu hari Shen Nung adalah air mendidih
untuk makan malam sambil beristirahat di bawah teh liar pohon.
Angin sepoi datang dan beberapa daun lembut jatuh ke dalam air
mendidihnya. Setelah mencicipinya, ia menemukan minuman ini
menyegarkan dan menggembirakan. Jadi teh "ditemukan," dan sejak
itu menyebar ke seluruh dunia. Camellia sinensis adalah tanaman
yang hijau, oolong, dan teh hitam yang dibuat dari. Ini adalah
pengolahan tunas-muda yang melibatkan derajat yang berbeda
pelayuan, "fermentasi," pengolahan panas, dan pengeringan yang
menghasilkan berbagai jenis teh. Fermentasi" proses pembuatan teh
tidak fermentasi benar melainkan adalah berbagai oksidasi dan reaksi
enzim dalam daun layu yang disebabkan oleh fisik dan memar. Ketika
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
4/13
pengolahan teh telah menghasilkan aroma yang diinginkan dan
tingkat oksidasi, daun dikukus atau dipanaskan untuk menghentikan
kegiatan kimia sebelum mereka lebih berbentuk dan dikeringkan
untuk menciptakan produk akhir (Zee et al, 2003).
Tanaman Camellia sinensis adalah varietas dari teh hijau, teh
hitam dan teh putih. Teh adalah salah satu minuman yang paling
banya dikonsumsi di dunia, setelah air dan di atas posisi kopi, beer,
wine dan minuman karbonat. Teh dapat dikategorikan menjadi tiga
tipe, berdasarkan pada level fermentasinya. Teh hijau (tanpa
fermentasi), teh oolong (fermentasi sebagian), dan teh hitam
(fermentasi). Teh hijau merupakan minuman yang popular di dunia,
terutama di Benua Asia sepeti Cina, Korea dan Jepang. Sulit bagi
makanan dan minuman lain untuk menyamai kedudukan teh hijau
(Sinija dan Mishra, 2008).
Berdasarkan siklus produksi tanaman teh selama satu tahun,
ternata produksi diatasnya tidak merata sepanjang bulan. Dalam satu
tahun kesempatan memperoleh produksi tinggi hanya 4 sampai 5
bulan, yaitu pada bulan Oktober sampai Desember dan April sampai
Mei, sedangkan pada bulan lainnya merupakan pada masa panen
kecil, sehingga kebun kelebihan jumlah tenaga pemetik. Dalam hal ini
dituntut kebijaksanaan dalam pengaturan pemetik, kkarena mencarai
tambahan tenaga yang terampil pada saat produksi tinggi yang disebut
sebagai musim flush tidak mudah, karena ketrampilan memetik
dan memangkas tidak dapat dipelajari dalam waktu singkat dan perlu
ketelatenan dan merupakan aktivitas yang dilakukan secara turun-
temurun. Kesulitan ini mengharuskan pihak manajemen produksi teh
kebun untuk mencarikan solusi terhadap peningkatan kemampuan
petik dan jangkauan petik, karena kemampuan maksimum pemetikan
manual (tangan ) yang 50 kg/HK dengan MS 50 % - 65 % ternyata
tidak mampu memenuhi tutututan kebutuhan tenaga petik pada musim
flush (panen besar) yang ada pada perkebunan teh , sehingga potensi
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
5/13
kebun yang ada tidak tergali secara optimal. Dalam keadaan seperti
ini pilihan yang paling tepat agar potensi tergali secara optimal dan
kesehatan tanaman tidak menurun adalah penggunan mesin petik.
Mesin pangkas (pruning ) dan petik teh dirancang dan dikembangkan
khusus untuk perkebunan dan industri teh yang dikerjakan secara
mekanisasi. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan , sebaiknya
dibuatkan perlakuan sebagai berikut :
1. Pada saat hamparan diusahakan secara mekanisasi,dibuat baris
dengan dimensi 1,8 2,0 m (lebar ) x 30 40 cm (panjang ),
diantara baris dibuat jalan operator selebar 30 40 cm atau sesuai
kondisi kebun.
2. Agar tidak mengganggu program kerja kebun, sebaiknya dipilih
hamparan yang mempunyai umur pangkasan + 3 tahun, sehingga
tanaman siap untuk dipangkas pendek (lebih kurang 50 55 cm)
yang disebut prepatory triming.
3. Setelah tanam dipangkas pendek tunggulah sampautumbuh ranting
baru dengan diameter 3 4 mm, kemudian dilakukan prunning
dengan alat Ochiai R8GA. Prunning ini disebut Intermediate
Prunning.
4. Prunning pertama dilakukan 60 70 hari setelah intermediate
prunning, cara pemangkasannya dengan memangkas cabang baru
setinggi 5 cm diatas prepatori triming atau memotong cabang-
cabang baru.
5. Prunning kedua disebut Controling Prunning yaitu pemangkasan
dengan tujuan untuk keseragaman pertumbuhan tanaman , ukuran
daun dan mengontrol cabang yang tumbuh tidak sama. Controlling
pruning dilakukan 23 minggu setelah prunning pertama.
6. Pruning ketiga disebut Provisional pruning dikerjakan 3 4
minggu setelah controlling pruning dan tujuannya sama.
7. Pruning keempat atau Final Pruning bertujuan untuk menetapkan
tumbuhnya pucuk baru tahun depan yang akan dipanen oleh alat
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
6/13
Ochiai V 8 New Z2. Dilakukan 3 4 minggu setelah provisional
pruning dengan ketinggian4 5 cm diatas pruning pertama atau
meninggalkan lebih kurang 2 3 daun diatas pruning pertama
(Zakir, 2008).
Tanaman teh yang masih muda dipetik langsung oleh tangan
dari tanaman Camellia sinensis. Pucuk daun dengan 2-3 daun yang
paling direkomendasikan. Permukaan air pada daun dan pucuk teh
dikeringkan pada tempat yang telah disediakan selama beberapa jam.
Untuk mempersiapkan teh hijau, oksidasi enzim yang terjadi dapat
dihentikan dengan merebus daun dengan perebus sayuran pada
kompor dibawah 1 menit. Dapat pula dengan pembakaran pada panci
panas selama beberapa menit (Odom, 2007).
Teh merupakan salah satu minuman yang terpopuler di dunia
karena selain nikmat, teh juga sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Kombinasi antara kenikmatan dan kesehatan itulah yang menjadikan
teh hitam memiliki daya saing kuat dibandingkan minuman kesegaran
lainnya. Tanaman teh (Camellia sinensis) berasal dari kawasan India
bagian Utara dan Cina Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang
terkenal, yaitu varietas Assamica yang berasal dari Assam dan
varietas Sinensis yang berasal dari Cina. Varietas Assamica daunnya
agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas Sinensis
daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Tanaman teh yang
tumbuh di Indonesia sebagian besar merupakan varietas Assamica,
sedangkan varietas Sinensis biasa tumbuh di Jepang dan Cina.
Pohonnya kecil, karena seringnya pemangkasan maka tampak seperti
perdu. Batang tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan
daun muda berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak
berseling, helai daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips
memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi halus,
pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, warnanya
hijau, permukaan mengkilap. Tanaman teh dapat tumbuh di daerah
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
7/13
tropis dan subtropis dengan curah hujan tidak kurang dari 1.500 mm.
Tanaman teh memerlukan kelembaban tinggi dengan temperatur
udara 13-29,50C sehingga tanaman ini tumbuh baik di dataran tinggi
dan pegunungan yang berhawa sejuk (Maria dan Bambang, 2009).
B. LokasiLokasi kunjungan pabrik Teh Sosro pada kunjungan terakhir
praktikum kali ini berada di Pabrik Ungaran di Jl. Soekarno Hatta
No.188B Tlogosari, Semarang.
C. Sejarah PerusahaanSOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam
kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari
nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO. Tahun 1940,
Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama
Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang
dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah
penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953,
Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah
ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol
yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.
Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai
dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke
beberapa pasar di kota Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk
memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan
menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh
tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara
ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan
proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar
yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi
dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke
pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
8/13
kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah
dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat
tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus
sekarang. Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah
diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan.
Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain
praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya
dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum
(ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974
didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum
dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia. Model botol
untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :
1. Botol Versi I
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek THE CAP BOTOL
SOFT DRINK SOSRODJOJO.
2. Botol Versi II
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL
(dengan penulisan CAP lebih kecil, sehingga orang lebih
membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink
dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah
putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan
Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat
merah.
3. Botol Versi III
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III.
Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk
botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk THE BOTOL
SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan
seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang
pertama di daerah Cakung, Jakarta.
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
9/13
Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh
tiga Generasi SOSRODJOJO yakni : 1) Generasi Pertama (Pendiri
Grup Sosro) : Bapak Sosrodjojo, 2) Generasi Kedua : Bapak
Soemarsono Sosrodjojo, Bapak Soegiharto Sosrodjojo, Bapak
Soetjipto Sosrodjojo, Bapak Surjanto Sosrodjojo. Sejak awal tahun
1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau
dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga. Pengembangan bisnis
minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan yaitu PT
Sinar Sosro dan PT Gunung Slamat.
D. Proses ProduksiProses produksi teh botol Sosro mulai dari proses pengolahan
bahan dan limbahnya. Teh Botol Sosro di buat dari beberapa proses
pengolahan sehingga dihasilkan teh dengan kualitas dan mutu yang
tinggi. .Proses produksi pembuatan The Botol Sosro adalah
1. Memilih BahanBahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO
disuplai oleh PT. GUNUNG SLAMAT, sedangkan bahan baku
teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister
company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari
perkebunan yang tersebar di Jawa barat. Kriteria kawasan yang
cocok untuk menanam teh adalah tempat dataran tinggi dengan
suhu yang sejuk. Standar daun teh yang akan diolah adalah daun
teh yang diambil hanya 2 sampai 3 helai daun di pucuk pohon teh.
Dalam produk teh botol sosro tidak menggunakan bahan
pengawet apapun diantaranya tidak menggunakan 3P yaitu
Pengawet, Pewarna dan Pemanis. Air tanah, sebagai bahan baku
utama, diambil dari kedalaman 200 m di bawah tanah kemudian
disterilkan melalui proses water treatment. Air yang mengalami
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
10/13
proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air
disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke
tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang
berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air
dimasak hingga 100oC. Bahan terdiri dari teh hijau, gula pasir
(gula rafinasi),bunga melati, bunga gambir dan air yang didapat
dari kedalaman 150 meter dan di proses hingga menjadi air
berkualitas.
2.Membuat teh cair pahitTeh hijau di campur dengan bunga melati. Air disaring dan
dipanaskan hingga mendidih. Lalu Teh diseduh dengan air.
3.Membuat teh cair manisSetelah itu gula di larutkan sehingga membentuk sirup gula dan
di campur ke tangki pencampuran bersama teh cair pahit sehingga
membentuk teh cair manis. Setelah itu teh cair manis di sterilkan
dan di panaskan hingga suhu 90 derajat. Air panas juga dialirkan
ke tanki yang berisi gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula.
Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki untuk memisahkan ekstrak
teh dari ampas teh. Dari tanki ekstrak teh dialirkan ke tanki
pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula
menjadi teh manis cair yang siap diisi ke dalam botol melalui
mesin filler.
4.Pemisahan botol dan kotak kosongBotol dipisahkan dari kotak kosong dengan palletizer. Botol
yang kosong dicuci dengan mesin yang sudah disetting oleh pabrik,
yakni 1 botol kosong melewati 5 kali proses pencucian. Di dalam
mesin itu botol di rendam dengan suhu 50 derajat. Setelah itu
dicuci dengan suhu 80 - 90 derajat, lalu, 95 - 100 derajat dan
akhirnya di masukan ke salam mesin botol inspection Setelah
dicuci, botol diberi sinar ultra violet. Hal ini berfungsi untuk
mendeteksi benda-benda kecil yang masih tertinggal didalam botol.
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
11/13
Dan apabila ada botol yang masih terdeteksi masih belum bersih,
atau terdapat benda-benda kecil di dalam botol tersebut. Maka
botol tersebut secara otomatis, akan dikeluarkan oleh mesin.
5.Mengisi botol dan penyegelanSesudah itu, barulah air teh dimasukkan kedalam botol ke
dalam mesin Filler and Crowner untuk siap dimasukan ke dalam
botol secara langsung dan ditutup sehingga udara luar tidak masuk.
Bahan-bahan untuk membuat tehpun sudah disiapkan sebelumnya,
dan diproses melalui mesin khusus, dan secara otomastis pula,
ampas teh juga dipisahkan secara langsung, untuk nantinya
dijadikan pupuk tanaman. Setelah air teh dimasukkan ke dalam
botol, baru proses pemasangan tutup botol. Disinilah, yang
membuat Teh Botol ini bisa tahan lebih lama.Dikarenakan tutup
botol yang dirancang khusus menutup rapat bagian mulut botol
untuk menjaga kesegaran tehnya.
6.Berjalan melalui jet printer videp (tanggal kadaluarsa)Dan tahap selanjutnya adalah pemberian batas waktu
komsumsi, atau sering dsebut tanggal Kadaluawarsa. Di mesin
printer video jet, botol tersebut dicetak dengan kode produksi dan
juga tanggal kadaluarsa.
7.Menempatkan dalam kotakBotol tersebut dimasukan lagi ke dalam kotak kosong dengan
mesin palletizer dan dilakukan penyimpanan sementara selama 3
hari pada ruang khusus sebelum siap dijual ke pasaran.
8.Uji kontrolSebelum dijual, produk tersebut harus dijual secara fisik,
kimia, microbiologi, dan organoleptik. Secara fisik dilihat dari
kemasan. Secara kimia dilihat dari kadar gula dan pH. Secara
microbiologi meneliti tentang perkembangan micro-organisme.
Organoleptik mengecek warna dan kejernihan produk. Jika produk
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
12/13
tidak memenuhi syarat - syarat tertentu maka produk tersebut akan
dibuang dan diolah kembali.
9.PenjualanSetelah lulus uji kontrol produk dijual dan didistribusikan ke
toko - toko. Perusahaan menangani limbah agar tidak merusak
lingkungan dengan cara mensterilisasi limbah sampai menjadi air
bersih untuk ikan, dan ampas teh diolah dan dijadikan pupuk.
Pupuk digunaka untuk beberapa tanaman yang ada disekitar
kawasan pabrik dan diperjualkan.
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanB. Saran
Bila perlu agar banyak produk Pt Sosro dan lainnya Indonesia
disebarkan ke seluruh dunia agar keuntungan Negara semakin
meningkat dan Indonesia semakin terkenal di manca Negara.
JO LALI DOKUMENTASI YA KA, DILAMPIRKAN OKE
-
5/26/2018 Acara II Teh THP (Sosro)
13/13
DAFTAR PUSTAKA
Maria, Aurelia dan RB Bambang Witjahyo. 2009. Pengaruh
Pemberian Seduhan Teh Hitam (Camellia sinensis) Dosis
Bertingkat Terhadap Produksi NO Makrofag Mencit BALB/c
yang Diinokulasi Salmonella typhimurium. Jurnal Medical
Faculty of Diponegoro University Vol 37 No 4 Hal 3,7.
Odom, Debbie. 2007. Camellia sinensis Teh Tea Plant. Journal TehCamellia Hal 19.
Rahayu, Murni Sari dan Nurhayati. 2005. Penggunaan EM-4 dalam
Pengomposan Limbah Teh Padat. Jurnal Penelitian Ilmu
Pertanian Vol 3 No 2 Hal 1.
Sinija, VR dan HN Mishra. 2008. Green Tea : Health Benefits.
Journal of Nutritional and Environmental Medicine Vol 17 No
4 Hal 232-233.
Zakir Zelfi dan Syahyana Raesi. 2008. Analisis Finansial Penerapan
Mesin Peik The pada Perkebunan Danau Kembar Sumatera
Barat. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Inonesia. Fakultas PertanianBengkulu.
Zee Francis, et al. 2003. Small-scale Tea Growing and Processing in
Hawai. Pacific Basin Agricultural Research Center, Hilo.
Department of Plant and Environmental Protection Science.