acara 9

Upload: imabezces-dy

Post on 08-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan ini di gunakan guna memenuhi laporan mata kuliah kartografi dasar dalam pemenuhan tugas,dari sini kita mengetahui apa saja yang kita gunakan dalam pembelajaran, hal hal yang membantu dalam menyelesai kan laporan, sarana laporan dan lainnya

TRANSCRIPT

Acara 9

Acara 9

Pratikum lapangan kartografi dasar

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melakukan praktikum lapangan ini mahasiswa diharapkan dapat :

Lebih memahami tentang sistem koordinat;

Dapat membuat peta sederhana;

Mengetahui secara awal tentang toponimi;

Dapat melakukan pembacaan peta, dan dapat memberikan informasi metrik tentang wilayah pada peta, baik terkait informasi tepi peta, posisi, jarak, arah;

Dapat melakukan ekstraksi informasi tematik dari peta yang dikaji.

MEDIA PEMBELAJARAN

Peta sebagian area Universitas Gadjah Mada

Tabel analisa

Clip board

Penggaris

Alat tulis

Kertas HVS

Kamera

TEORI SINGKAT

Kartografi merupakan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi tentang pembuatan peta-peta, sekaligus mencangkup studinya tentang dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni (ICA, 1973). Kartografi erat hubungannya dengan pembuatan peta atau pemetaan. Peta adalah gambar permukaan bumi yang di gambarkan dalam bidang datar, tetapi tidak hanya permukaan bumi melainkan juga meliputi apa yang ada di luar bumi. Menurut ICA (1973) peta adalah suatu representasi atau gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi / benda -benda angkasa dan umumnya digambarkan.peta merupakan salah satu media penyajian data yang mampu memberikan informasi meliputi data spasial, data objek, dan fenomena yang terjadi dibumi dengan menunjukan kejadiannya langsung.

Seorang kartografiwan harus paham mengenai toponimi agar dalam pembuatan peta dapat dilakukan secara benar. Toponimi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penamaan unsur-unsur rupabumi, termasuk didalamnya tatacara penulisan, pengucapan, dan pembakuannya. Nama geografis (toponimi) terdiri dari dua unsur: nama generik dan nama spesifik. Nama generik adalah nama yang menggambarkan bentuk (bentang alam) dari unsur geografis tersebut, seperti pulau, danau, selat, gunung, lembah, dan sebagainya. Nama spesifik merupakannama diri(proper name) dari unsur geografis dan digunakan sebagai unit pembeda antar unsur geografis. Nama spesifik yang sering digunakan untuk unsur geografis biasanya berasal dari kata sifat, misalnya baru, jaya, indah, makmur, atau kata benda yang bisa mencerminkan bentuk unsur tersebut, misalnya batu, candi, dan lain sebagainya.

Pembuatan peta juga harus mengumpulkan data atau sumber, agar yang dipetakan sesuai dengan kenampakan sebenarnya. Sumber pembuatan peta meliputi:

survey lapangan yaitu merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti.

data statistic yaitu kumpulan informasi yang didapatkan melalui pengamatan baik berupa angka, lambang dalam bentuk sifat ketika diolah menggunakan metode statistik akan menghasilkan kesimpulan. fotogrametri yaitu foto udara tau peta foto yang didapat melalui survey udara yaitu melakukan pemotretan melalui udara pada daerah tertentu. penginderaan jauh yaitu pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek tersebut atau fenomena oleh suatu alat oleh jarak jauh.

digitasi peta yang telah ada yaitu proses untuk mengubah informasi grafis yang tersedia dalam kertas ke formal digital.

sensus yaitu melakukan sensus untuk memperoleh informasi.

Sebelum peta siap digunakan ada beberapa tahapan dalam Penggunaan peta terhadap penggunanya, hal ini bertujuan agar peta dapat digunakan secara baik dan benar. menurut kimerling at el (2012) dan (sukwardjono&sukoco,1997) terdapat tiga tahapan daalam penggunaan peta yaitu: 1.pembacaan peta 2.analisis peta dan 3.interpretasi peta. Dalam pembacaan peta terdapat informasi tepi yang berisi berbagai macam informasi yang menunjang dalam pemahaman peta antara lain: judul, Lembar peta, skala, orientasi, legenda, sumber, proyeksi dll. tahapan kedua dalam penggunaan peta yaitu analisis peta, analisis peta yaitu kegiatan lanjutan setelah penggunaan peta dengan memahami gambaran pada peta dan tahapan yang ketiga yaitu interpretasi peta yaitu pengguna mampu menjawab pertanyaan analisis seperti mengapa terjadi pola yang berbeda.

Pratikum lapangan merupakan suatu kegiatan observasi di lapangan secara langsung. dimana dalam kegiatannya berupa memetakan suatu blok lokasi. dalam proses pemetaan tersebut dibuat suatu gambaran kasar lokasi yang akan dipetakan. Selain itu, dibutuhkan pula informasi tentang letak dari bangunan-bangunan pada daerah plotting. Informasi letak tersebut berupa informasi letak absolut, yaitu koordinat geografis bangunan, letak relatif bangunan, yaitu letak bangunan dengan bangunan atau titik penting lain sebagai pembandingnya, arah hadap bangunan, arah hadap, posisi, kepemilikan, jumlah lantai, jenis atab, warna atap, warna tembok, nama jalan, panjang jalan, kondisi jalan, jenis jalan, dan lapiran data.Praktikum lapangan erat adanya dengan survey lapangan yang dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi aspek-aspek yang ada di lapangan. Dengan melakukan sumber melalui survey lapangan dapat mengetahui secara nayata kenampakan yang sebenarnya, selain itu praktikum lapangan harus membutuhkan orang banyak karena dalam survey lapangan dibutuhkan tenaga yang besar agar hal yang dipetakan berjalan secara baik dan benar.IV.Langkah kerja

Menyiapkan alat dan bahan.

Memetakan suatu blok lokasi.

Mencari informasi tentang letak dari bangunan-bangunan pada daerah plotting.

Membuat laporan.

Hasil Pembelajaran

NO.NAMA BANGUNANKOORDINAT

XY

1Kopma

mT mU

2Bank BRI mT

mU

3Swaragama

mT

mU

4Gama Multi Group mT

mU

5Bank BNI mT

mU

6Kantor PosmT

mU

7Sekre MENWAmT

mU

8Gereja Injili Indonesia

mT

mU

9Gama Tekno

mT

mU

10Prima Fotokopi mT

mU

11Tje Fuk

mT

mU

12Ulu Bundar431000 + 45 = 431045mT

mU

13Cindy mT

mU

14KFC mT

mU

15TK Al-Hasanah

mT

mU

16Masjid Al-Hasanah mT

mU

17Loundry dan LPG mT mU

18Madam TanmT

mU

19Wisnu KomputermT

mU

20Salon Larisa mT

mU

21Ikatan Alumni SMA Perjuangan mT

mU

22Larizo Bakery mT

mU

Hasil dan pembahasan

Pada praktikum kali ini, praktikan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 5-7 orang yang akan melakukan praktikum langsung ke lapangan. Praktikan diberikan peta panduan yang akan dijadikan panduan dalam menyusuri bangunan-bangunan yang berada di daerah plotting, dan dalam pratikum kali ini mendapatkan plotting daerah sekitaran KOPMA UGM. Praktikan mencari tahu tentang nama dari bangunan tersebut, koordinat, arah hadap, posisi, kepemilikan dan jumlah lantai dari bangunan tersebut. Selain itu, praktikan mengamati bagianbagian dari bangunan tersebut seperti jenis atap,warna atap, dan warna tembok. Jalanjalan yang dilewati pada praktikum kali ini turut menjadi bahan yang diamati, seperti mencatat nama jalan, panjang jalan, kondisi jalan dan jenis jalan yang dilewati.

Pertama-tama praktikan memilih titik keberangkatan, dan kami mengambil titik keberangkaran di bagian timur KOPMA UGM. Setelah itu praktikan bergerak ke arah selatan menyusuri jalan boulevard sembari mengamati bangunan-bangunan dan mengisi tabel hasil pengamatan. Setelah sampai diujung jalan, praktikan berbelok ke barat sambil mengamati bangunan-bangunan sepanjang Jalan Cik Ditiro yang menghadap ke arah selatan. Praktikan memastikan kepemilikan bangunanbangunan tersebut dengan menanyakan secara langsung kepada pengurus yang berada di dalam bangunan-bangunan yang diamati.

Dalam proses pengerjaan praktikum, ternyata terdapat perbedaan data pada peta panduan dan keadaan nyata di lapangan. gambar bangunan yang ada di peta berbeda dengan bangunan yang ada di lapangan secara langsung, seperti contoh keberadaan beberapa bangunan yang dalam keadaan sebenarnya terpisahkan tetapi dalam peta bangunan-bangunan tersebut menyatu. Oleh karena itu, praktikan menyadari akan pentingnya adanya survey secara langsung di lapangan untuk memastikan kebenaran isi peta tersebut.Kemudian praktikan menentukan lokasi yang disurvey dengan lokasi absolut menggunakan koordinat UTM. Koordinat UTM dapat diperoleh dengan cara menentukan penghitungan sebagai berikut: Penghitungan Koordinat absolut secara UTM berguna untuk mengetahui posisi objek tersebut secara mutlak, sehingga tidak diperlukan penentuan suatu objek terhadap letak objek lain dan dapat meminimalisir kesalahan penentuan objek akibat penentuan lokasi secara relatif. Perhitungan dengan titik koordinat UTM menggunakan rumus dan n adalah titik acuan dalam koordinat utm yang digunakan dan penggunaan +/- sama dengan penggunaan dalam koordinat geografis.Setelah itu praktikan juga menganalisa penggunaan lahan pada area kajian. Berdasarkan pengamatan praktikan, terobservasi bahwa penggunaan lahan di area kopma diperuntukkan untuk kegiatan usaha yang mengembangkan potensi yang dimiliki mahasiswa, seperti radio swaragama, sekre menwa, gama tekno, dll. Kesemua bangunan tersebut menghadap ke arah timur ke arah boulevard. Namun pada bangunan yang menghadap arah selatan atau jalan cik ditiro, penggunaan lahan diperuntukkan bagi umum, seperti gereja, pempek ulu bundar, fotokopi prisma, dll. Yang tidak berkaitan dengan pengembangan potensi minkat mahasiswa. Selain itu juga terdapat PKL semi permanen yang menempati area tersebut. kemudian pada area kajian wilayah yang menhadap barat atau jakal, penggunaan lahan juga diperuntukkan untuk umum, seperti usaha elpiji, larizo, dll. Sehingga pada area kajian yang praktikan amati hanya bagian timur yang hanya dipergunakan untuk pengembangan potensi minkat mahasiswa.

Kesulitan yang dihadapi pratikan hanya saat pratikan membutuhkan data kepemilikan bangunan, dimana kepemilikan beberapa bangunan tidak boleh diketahui oleh umum. Saat pratikan bertanya mengenai kepemilikan beberapa bangunan ini, pratikan disuruh untuk menunjukkan surat jalan, atau menemui maupun menghubungi atasan mereka. Tetapi tidak jarang beberapa bangunan memberitahukan kepemilikan bangunan tampa persyaratan (dengan cara mudah). Dengan kesulitan ini pratikan hanya menuliskan kepemilikan yang bersifat umum saja, seperti KOPMA UGM yang dimiliki oleh UGM dan beberapa mitra lainnya.VI.Kesimpulan

survey lapangan adalah survey yang digunakan untuk lebih mengetahui kebenaran isi peta. Toponimi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penamaan unsur-unsur rupabumi, termasuk didalamnya tatacara penulisan, pengucapan, dan pembakuannya.Seorang kartografiwan harus paham mengenai toponimi agar dalam pembuatan peta dapat dilakukan secara benar. VII. Daftar pustaka

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDMQFjAB&url=http%3A%2F%2Fipv6.ppk.itb.ac.id%2F~buff%2FTutorial%2520Indonesia%2F7-Survey%2520Lapangan.pdf&ei=h-e3UpffCMmprAe5noDwAw&usg=AFQjCNH3C8Gi78CAY5hsbZ0ailY2_SyOfg&sig2=_CnPOFQy_Gy_efmITqDrPA&bvm=bv.58187178,d.bmk_1234567890.unknown

_1234567891.unknown