acara 2 morfologi ikan

17
ACARA 2 MORFOLOGI IKAN Disusun oleh: Kelompok 4 Haji Mustakin (H1K013006) Siti Aisah (H1K013018) Adi Nuryadi n (H1K013019) Aprilliani Dwi W (H1K013031) Azizah Kuswardini (H1K013033) Asisten : M. Azharul Rijal JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2014

Upload: azizah-kuswardini

Post on 18-Jul-2015

393 views

Category:

Science


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Acara 2 morfologi ikan

ACARA 2

MORFOLOGI IKAN

Disusun oleh:

Kelompok 4

Haji Mustakin (H1K013006)

Siti Aisah (H1K013018)

Adi Nuryadi n (H1K013019)

Aprilliani Dwi W (H1K013031)

Azizah Kuswardini (H1K013033)

Asisten : M. Azharul Rijal

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2014

Page 2: Acara 2 morfologi ikan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme bentuk luar

merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme.

Bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan sejak ikan itu lahir hingga ikan itu tua.

Perubahan bentuk ini ada yang sangat mencolok dan ada yang tidak. Contohnya ikan lidah

(Cyanoglosus sp) mengalami perubahan yang menyolok sekali yaitu pada larva memiliki

bentuk tubuh bilateral simetris sedangkan pada waktu dewasa memiliki bentuk non

bilateral simetris.

1.2. Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengenal bentuk, bagian, ciri-ciri tubuh luar ikan sehingga

diharapkan mahasiswa dapat membuat deskripsi tentang jenis ikan tertentu.

Page 3: Acara 2 morfologi ikan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Saanin (1968), bentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan

kebiasaan hidup di dalam suatu habitat hidup ikan. Dengan kata lain, habitat atau

lingkungan dimana ikan itu hidup akan berpengaruh terhadap bentuk tubuh; sedangkan

cara bergerak maupun tingkah lakunya akan berbeda dari satu habitat ke habitat lainnya.

Ikan akan menyesuaikan diri terhadap faktor- faktor fisika, kimia, biologi dari habitat ikan

yang bersangkutan, misalnya kedalaman air, suhu air, arus air, pH, salinitas, dan makhluk-

makhluk lainnya seperti plankton, jasad-jasad renik, benthos, dan sebagainya (Saanin

H,1968).Ikan yang hidup di dalam lumpur diantara bebatuan, tumbuhan air, misalnya ikan

belut dan ikan sidat akan memiliki bentuk tubuh memanjang seperti ular. Sedangkan pada

ikan perenang cepat seperti tengiri, tongkol dan tuna mempunyai bentuk stream line

(Djuanda, 1981).

Tubuh ikan pada umumnya mempunyai atau terbagi menjadi tiga bagian, yaitu

bagian kepala, badan, dan ekor. Ikan umumnya berbentuk simetris bilateral namun ada

juga yang berbentuk tidak simetris bilateral yaitu ikan ilat-ilat (Cyonoglossus monopus)

dan yang lainnya (Rahardjo, 1985).Pada bagian kepala (caput) ikan, terdapat organ mata

(organon visus), mulut (rima oris), lekuk hidung (fovea nasalis), dan tutup insang

(operculum). Pada sebagian ikan juga terdapat sungut dan antena. Fungsi hidung pada ikan

bukan untuk pernafasan melainkan untuk penciuman. Operculum atau tutup insang yang

terdapat diantara kepala dan tubuerguna untuk melindungi insang. Ikan elasmobranchia

tidak mempunyai tutup insang (Rahardjo, 1985).

A. Sirip

Sirip pada ikan berfungsi sebagai keseimbangan ubuh dan alat gerak. Sirip yang tidak

berpasangan seperti sirip punggung dan sirip anus berfungsi sebagai penjaga

Page 4: Acara 2 morfologi ikan

keseimbangan. Sirip yang berjumlah sepasang fungsinya sebagai alat gerak,

sedangkan sirip ekor untuk kemudi (Rahardjo, 1985).

B. Bentuk dan tipe ekor

Menurut Rahardjo (1985), bentuk ekor ikan ditentukan oleh beberapa ruang vertebrata

yang paling belakang. Ekor ikan dibagi menjadi tiga macam yaitu:

1) Protocercal

Ruas-ruas vertebrata menyokong sirip ekor tanpa mengalami perubahan bentuk.

Sirip ekor simetri antara bagian atas dan bawah.

2) Heterocercal

Bentuk ekor tidak simetri. Bagian atas ujung ekor melengkung ke atas dan

disokong oleh ruas tulang punggung dan bagian ujung tulang ekor lebih pendek dan

disokong oleh beberapa jari-jari sirip ekor. Tipe ini terdapat pada kelas

chondrictyes dan ikan bertulang sejati tingkat rendah.

3) Homocercal

Bentuk ekor simetri, bagian atas sama dengan bagian bawah dan disokong oleh

jari-jari sirip ekor. Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami perubahan bentuk

dan terdapat beberapa potong tulang tambahan.

C. Bentuktubuh

Menurut Rahardjo (1985), Bentuk tubuh ikan akan beradaptasi dengan cara tingkah

laku dan kebiasaan hidup di dalam habitat ikan tersebut. Ikan yang hidup di daerah

dasar perairan mempunyai bentuk perut datar dan punggung mengelembung.

Sedangkan untuk ikan-ikan pelagis mempunyai bentuk bagian tubuh yang

mengelembung pada bagian perut maupun punggung.

Bentuk tubuh ikan terdiri dari:

Page 5: Acara 2 morfologi ikan

1) Bentuk Torpedo

Bentuk tubuh ramping dengan potongan melintang, badannya berbentuk elips dan

bentuk ekor sempit tepat di depan sirip ekor. Bentuk tubuh ini dimiliki oleh ikan

tuna, selar dan kembung betina.

2) Bentuk seperti ular

Bentuk tubuh memanjang dengan penampang melintang bundar. Terdapat pada

belut dan sidat.

3) Bentuk Pipih

a. Pipih secara lateral

Ikan bentuk ini dalam keadaan biasa berenang dengan lambat dan bila ada

bahaya mampu berenang dengan cepat. Misalnya ikan mas.

b. Pipih secara dorsoventral

Bentuk tubuh ini cocok dengan ikan yang hidup di dasar perairan misalnya

genus Rajidae mobulidae.

4) Bentuk Tubuh Benang

Terdapat pada famili Nemichtydae.

5) Bentuk Membulat

Bentuk tubuh ikan ini bulat akan semakin tampak apabila dalam keadaan bahaya

karena ikan akan mengembangkan tubuhnya semakin maksimal. Terdapat pada

famili Tetraodentidae dan Diodontidae.

6) Bentuk Tubuh Pita

Terdapat pada famili Trachypterydae dan Trichiuridae.

7) Bentuk Kombinasi

Famili Claridae dan Pangasidae mempunyai kepala yang picak, badan bundar dan

ekor yang pipih.

Page 6: Acara 2 morfologi ikan

D. Warna tubuh dan sisik ikan

Menurut Rahardjo (1985), Warna tubuh ikan disebabkan konfigurasi sisik

(schemochroma) dan pigmen pembawa warna (biochrome), yaitu :

1. Carrotenoid : kuning, merah

2. Chromolipoid : kuning sampai cokelat

3. Indigoid : biru, merah dan hijau

4. Melanin : hitam cokelat

5. Porphyrin : merah, hijau, kuning, biru dan cokelat

6. Flanin : kuning kehijau-hijauan

7. Purin : putih keperak-perakan

8. Pterin : putih, kuning, merah dan jingga

Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua yaitu iridocyte dan

cromatophore. Iridocyte disebut juga sel cermin karena mengandung bahan yang

memantulkan cahaya warna yakni guanin kristal. Sel chromatophore terdapat dalam

dermis, mempunyai butir-butir pigmen yang mengandung pigmen sungguhan.

Chromatophore dasar ada tiga macam yaitu erythophore, xanthophore, dan melaphore

(Rahardjo, 1985).

Menurut Rahardjo (1985), berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung didalamnya,

sisik ikan dibedakan menjadi :

1. Ganoid

Terdiri dari garam-garam saponim, bentuknya seperti belah ketupat.

2. Placoid

Sisik dari tonjolan kulit bentuknya seperti duri halms dan terletak rebah ke

belakang di bawah kulit.

3. Cycloid

Page 7: Acara 2 morfologi ikan

Disebut juga sisik lingkaran, mempunyai bentuk bulat, tipis transparan dan

mempunyai lingkaran pada belakang bergirigi.

4. Ctenoid

Disebut juga sisik sisir, mempunyai bentuk agak persegi.

5. Cosmoid

Pada ikan terdapat lima macam bentuk sirip yaitu sirip tunggal (sirip punggung,

sirip dada dan sirip dubur), sirip berpasangan (sirip perut dan sirip dada). Sirip

punggung terdapat pada ikan teleostei disokong oleh tulang rawan dalampectoral

girdle yang kuat walaupun rapuh atau lunak dan disebut caracos sapula. Pada

siripdada ikan teleostei, gelang bahu terdiri dari tulang rawan dan tulang

demersalyang berasal dari tulang rawan adalah tulang ceracoid yang

berpasangan, seapuldan empat pasang tulang radial. Sirip perut elasmobranchia

disokong oleh tulangrawan pelvic yaitu tulang rawan tempat menempelnya

tulang basipterygum. Siripperutnya menempel pada tulang ini. Pada ikan jantan,

di ujung rawan basalterdapat organ clasper yang digunakan dalam pcmijahan

untuk membantumenyalurkan sperma. Pada kelas ostheichtyes, gelang bahu dan

perut jugadibentuk dari tulang rawan yang disebut basipterygum

(Rahardjo,1985).

Menurut Rahardjo (1985), pada umumnya ikan memiliki tipe mulut yang

berbeda tergantung dari lingkungan, cara makan dan jenis makanan yang

dikonsumsi. Tipemulut ikan yang dimaksud antara lain:

a. Tipe Terminal

Yaitu letak mulut ikan terletak diujung depan kepala.

b. Tipe Subterminal

Yaitu letak mulut ikan terletak didekat ujung depan kepala.

Page 8: Acara 2 morfologi ikan

c. Tipe Superior

Yaitu letak mulut ikan terletak diujung bagian atas.

d. Tipe Inferior

Yaitu letak mulut ikan terletak dibawah kepala.

Page 9: Acara 2 morfologi ikan

III. MATERI DAN METODE

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum morfologi ikan yaitu, baki parafin, jarum

penusuk, pensil dan buku gambar.

Bahan yang digunakan yaitu ikan bandeng, ikan lele, ikan tongkol, ikan kurisi, ikan

patin, ikan mas, ikan kakap merah, dan ikan nilem.

3.2 Cara Kerja

Ikan diletakkan pada baki bedah

sirip-sirip ikan diregangkan dengan bantuan jarum penusuk

posisi bagian tubuh diperiksa

dibuat gambar ikan dengan garis yang tegas

diberi nama daerah dan nama ilmiah. diberi juga keterangan dibawah gambar tentang bentuk tubuh, bentuk mulut, posisi mulut, bentuk sirip ekor, posisi sirip perut terhadap sirip dada dan ciri khusus (jika ada)

Page 10: Acara 2 morfologi ikan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Gambar Ikan Bentuk Tubuh Bentuk Mulut

Posisi Mulut Bentuk

Sirip Ekor Ciri Khusus

Posisi sirip perut terhadap sirip

dada

1 Ikan Bandeng

Chanos chanos

Compressiform

-

Terminal forked Tidak

memiliki

ciri khusus

Abdominal

2 Ikan Kembung

Restrellinger sp.

Compressiform - Terminal scute

Scute

abdominal

Adipose fin

Thoracic

3

Ikan Kurisin

Nemipterus

nematophorus

Fusiform - Terminal Forked

Thoracic

4 Ikan Lele

Clariias batrachus

Kombinasi Depresiform

Badan fusiform

Ekor

compresiform

- Subterminal Rounded Sungut Subabdominal

5

Ikan Mas

Cyprinus carpio Compressiform - Terminal Forked - subabdominal

6 Ikan Nilem

Osteochilus haselti

Compressiform - Terminal forked - subabdominal

7 Ikan Patin

Pangasius sp.

Kombinasi Ekor dan badan

Compressiform

Kepala Depressiform

- subterminal Forked Adipose fin Subabdominal

Page 11: Acara 2 morfologi ikan

8

Ikan Tongkol

Euthynus sp.

Fusiform

- Terminal Lunate Finlet Abdominal

4.2 Pembahasan

Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang

merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.

Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Morfologi

adalah ilmu yang mempelajari struktur dan bentuk organisme hidup. Bentuk tubuh, letak

mulut dan ukurannya, bentuk ekor, dan warna tubuh dapat memberi indikas i kehidupan

binatang tersebut (Dadang, 2012).

1) Deskripsi Ikan Bandeng

Ikan bandeng dikenal sebagai ikan petualang yang suka merantau. Ikan bandeng ini

mempunyai bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor

bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian

bawah dan agak gelap pada punggungnya (Mudjiman, 1998).

Ciri umum ikan bandeng adalah tubuh memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan

lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid

lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang

besar pada sirip dada dan sirip perut. Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh

Page 12: Acara 2 morfologi ikan

cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang

tampak jelas pada jantan dewasa (Hadie, 2000).

2) Deskripsi Ikan Lele

Ikan lele memiliki bentuk tubuh taeniform, depressiform dan compressiform, posisi

mulut inferior, bentuk sirip ekor rounded, ciri khusus pada ikan lele yaitu sungut, posisi

sirip perut terhadap sirip dada abdominal. Menurut (Jefry, 2009) ikan lele termasuk ikan

jenis catfish atau kata lain ikan yang memiliki kumis. Ciri dari ikan lele yaitu bentuk tubuh

memanjang dan agak bulat, pada sirip dada terdapat duri yang keras dan runcing/tajam

(patil), warna tubuh belang dengan kepala pipih dan terdapat kumis serta licin kare na tidak

memiliki sisik. Kemudian ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi

dari busur insangnya yaitu arborescent.

3) Deskripsi Ikan Tongkol

Menurut Djuhanda, (1981), Ikan tongkol tergolong ikan Scombridae, bentuk tubuh

seperti betuto, dengan kulit yang licin . Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan

pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-

ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada

pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk

kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu

ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat

sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet. Menurut Anonim (1979), ikan

tongkol mempunyai ciri – ciri badan memanjang kaku, bulat seperti cerutu, memiliki dua

sirip punggung. Sirip punggung pertama berjari – jari keras 10, sedangkan yang kedua

berjari jari keras 11 diikuti 6 – 9 jari – jari tambahan. Sirip dubur berjari – jari lemah

sebanyak 14 diikuti 6 – 9 jari – jari sirip tambahan. Terdapat satu lidah atau cuping

diantara sirip perutnya. Badan tanpa sisik kecuali pada bagian korselet yang tumbuh

Page 13: Acara 2 morfologi ikan

sempurna dan mengecil di bagian belang. Satu lunas kuat diapit dua lunas kecil pada

daerah sirip ekornya.

4) Deskripsi Ikan Kurisi

Ikan ini memiliki bentuk tubuh compressed, posisi mulut terminal, bentuk sirip ekor

forked, posisi sirip perut terhadap sirip dada thoracic. Menurut Ikan kurisi memiliki bentuk

tubuh compressed posisi mulut terminal, bentuk sirip ikan emarginate, posisi sirip perut

terhadap sirip dada thoracic.

Menurut (Rasyid, 2012) ikan kurisi berbadan langsing agak gepeng. Kepala tanpa duri

dan bagian depannya tidak bersisik. Sirip punggung berjari- jari keras 10 dan 9 lemah.

Warna kepala dan gigi punggung kemerahan. Satu totol kuning terdapat pada awal garis

rusuk. Cambuk pada sirip punggung maupun ekornya berwarna kuning. Sirip punggung

abu-abu keunguan dengan warna kuning ditengah-tengahnya demikian juga sirip dubur.

Sirip ekor sedikit kegelapan. Sirip perut dan dada putih sedikit kecoklatan.

5) Deskripsi Ikan Patin

Patin merupakan salah satu jenis ikan dari kelompok lele-lelean. Panjang patin dewasa

mencapai 120 cm. Ukuran tubuh seperti ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong besar

bagi ikan jenis lele- lelean. Bentuk tubuhnya memanjang dengan warna dominan putih

berkilauan seperti perak dan dibagian pungungnya berwarna kebiruan. Kilau warna

keperkan tubuhnya sangat cemerlang ketika masih kecil, sehingga banyak orang yang

memeliharanya di akuairum sebagai ikan hias. Warna keperakan ini akan semakin

memudarsetelah patin semakin besar. Sama seperti ikan lele- lelean lainnya, patin tidak

memiliki sisik alias bertubuh licin. Bentuk kepalanya relatif kecil. Mulutnya terletak di

ujung kepala sebelah bawah. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis yang berfungsi

sebagai alat pencari pakan dan alat peraba saat berenang. Di bagian punggungnya terdapat

sirip dengan sebuah jari-jari keras yang dapat berubah menjadi patil. jari-jari

Page 14: Acara 2 morfologi ikan

lunaknyaberjumlah 6-7 buah.bentuk sirip ekornya simetris bercagak. Di sirip dada terdapat

12-13 jari – jari lunak dan satu buah jari-jari keras yang berfungsi sebagai patil. Sirip

duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak. Sementara itu, di sirip perut terdapat 6

jari-jari lunak.

6) Deskripsi Ikan Mas

Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak atau comprossed.

Mulutnyaterletak di bagian tengah ujung kepala terminal dan dapat disembulkan

atau protaktil. Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut

terdapat gigi kerongkongan pharyngeal teeth yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham.

Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas

yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkanke

dalam sisik tipe sikloid (lingkaran).Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian

belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip

punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal)

mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi.

garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan

tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.

(Khairul Amri,2008).

7) Deskripsi Ikan Kembung

Ikan kembung memiliki bentuk tubuh streamline. Panjang usus biasanya 1,4

sampai1,8kali panjang FL. Warna tubuh terdapat garis hitam memanjang di bagian

punggung dan bintik hitam di tubuh dekat sirip pectoral. Sirip dorsal berwarna kuning

dengan ujung hitam. Sirip caudal dan pectoral berwarna kekuning-kuningan ( Arfiani,

2011)

8) Deskripsi Ikan Nilem

Page 15: Acara 2 morfologi ikan

Ikan nilem memiliki bentuk tubuh compressed, posisi mulut terminal, bentuk sirip

ekor emarginate, ciri khusus pada ikan ini adalah sungut, posisi sirip perut terhadap sirip

dada subabdominal. Menurut (Nurrahman, 2011) ikan nilem memiliki bentuk tubuh

compressed posisi mulut terminal, bentuk sirip ekor emarginate, ikan nilem memiliki ciri

khusus yaitu bersungut, posisi sirip perut terhadap sirip dada subabdominal. Ikannilem

(Osteochilushasselti) merupakanikanendemik (asli) Indonesia yang hidup di sungai –

sungai dan rawa – rawa.Ciri – ciri ikan nilem hamper serupa dengan ikan mas. Bentuk

tubuh ikan nilem agak memanjang dan pipih, ujung mulut runcing dengan moncong

(rostral) terlipat, serta bintik hitam besar pada ekornya merupakan cirri utama ikan nilem.

Ikan ini termasuk kelompok omnivora, makanannya berupa ganggang penempel yang

disebut epifitiondan perifition(C imink, 2010).

Page 16: Acara 2 morfologi ikan

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai identifikasi dapat diambil

kesimpulan :

1. Pada praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan morfologi dari

beberapa ikan. Diantaranyaikan bandeng, ikan lele, ikan tongkol, ikan kurisi, ikan

patin, ikan mas, ikan kakap merah, dan ikan nilem.

5.2. Saran

Alat – alat praktikum diperlengkap. Fasilitas di laboratorium diperlengkap.

Page 17: Acara 2 morfologi ikan

VI. DAFTAR PUSTAKA

Alfiesh, 2013. IkanleleClarias sp. http://afiesh.blogspot.com. (Diakses 21 Mei 2014).

Arfiani. 2011. Morfologi Ikan Kembung.http:// nyetnyetanyet. wordpress.com/2011

/03/21/laporan-praktikum-biologi-perikanan-ikan-kembung/(diakses pada tanggal

24 Mei 2014).

Grandea, T. (1995). "A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform

ostariophysan fishes". Geobios28 (Supplement 2): 197-199. (Diakses 21 Mei 2014)

Mink, 2010. Morfologiikannilem. http://mink-biologi.blogspot.com.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53894/BAB%20II%20Tinja

uan%20Pustaka.pdf (Diakses 21 Mei 2014).

Rasyid, 2012. LaporanPraktikumiktiologiIkankurisi. http://rasyidzhoumena.blogspot.com, http://www.pipp.kkp.go.id/species,http://repository.ipb.ac.id(Diakses 21 Mei 2014).

Yandi, 2008. Ikan Nilem Osteochilus Hasseltii.

http://yandi-aquacultureindonesia.blogspot.com/2008/05/ikan-nilem-osteochilus-hasseltii.html(Diakses 21 mei 2014).