abstrak dan kesimpulan tangki berpengaduk

3
ABSTRAK Pengadukan (agitation) merupakan operasi yang menimbulkan gerakan pada suatu bahan (fluida) di dalam sebuah tangki, sehingga membentuk pola sirkulasi. Tujuan praktikum tangki berpengaduk adalah mempelajari korelasi antara parameter-parameter dalam sebuah proses pengadukan, seperti jenis pengaduk, penggunaan sekat dalam tangki dan pola aliran yang terjadi, serta kebutuhan daya dalam proses pengadukan dan pencampuran dalam tangki berpengaduk. Praktikum menggunakan fluida berupa air yang diaduk menggunakan satu set alat pengaduk yang menggunakan impeller, yaitu paddle, propeller dan turbin serta menggunakan sekat dan tanpa sekat. Pola aliran yang terjadi untuk impeller tipe propeller adalah aksial, untuk impeller jenis paddle adalah radial, dan untuk impeller jenis turbin adalah tangensial. Hasil percobaan didapat kebutuhan daya pengaduk jenis propeller dan turbin. Untuk impeller propeller pada fluida air dan CMC tidak terjadi perubahan daya baik pada tangki yang menggunakan sekat maupun yang tidak bersekat. Tetapi terjadi perubahan daya pada impeller turbin. Untuk fluida air dengan menggunakan sekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 18,32 rad/detik dengan besar daya 0,5038 watt, sedangkan pada tangki tidak bersekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 41,87 rad/detik dengan besar daya 0,230285 watt. Untuk impeller turbin pada fluida CMC dengan menggunakan sekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 13,08 rad/detik dengan besar daya 0,07194 watt, sedangkan untuk tangki tanpa menggunakan sekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 36,63 rad/detik dengan besar daya 0,201465 watt. Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan impeller pada sistem berpenyekat lebih besar dari pada sistem tanpa penyekat. Dimana pada impeller turbin bersekat pada larutan CMC daya yang dibutuhkan sebesar 7,138835 Watt sedangkan untuk impeller tanpa sekat memiliki daya 0,5757125 Watt. Besarnya daya bergantung pada bentuk impeller, kecepatan putar, dan sifat fisis fluida. Penggunaan sekat dan tanpa sekat juga akan mempengaruhi pola aliran yang terbentuk dan daya yang dibutuhkan. Kata kunci: Daya, fluida, impeller, pengadukan, pola aliran

Upload: bayu-eldino-putra

Post on 21-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tangki berpengaduk

TRANSCRIPT

ABSTRAKPengadukan (agitation) merupakan operasi yang menimbulkan gerakan pada suatu bahan (fluida) di dalam sebuah tangki, sehingga membentuk pola sirkulasi. Tujuan praktikum tangki berpengaduk adalah mempelajari korelasi antara parameter-parameter dalam sebuah proses pengadukan, seperti jenis pengaduk, penggunaan sekat dalam tangki dan pola aliran yang terjadi, serta kebutuhan daya dalam proses pengadukan dan pencampuran dalam tangki berpengaduk. Praktikum menggunakan fluida berupa air yang diaduk menggunakan satu set alat pengaduk yang menggunakan impeller, yaitu paddle, propeller dan turbin serta menggunakan sekat dan tanpa sekat. Pola aliran yang terjadi untuk impeller tipe propeller adalah aksial, untuk impeller jenis paddle adalah radial, dan untuk impeller jenis turbin adalah tangensial. Hasil percobaan didapat kebutuhan daya pengaduk jenis propeller dan turbin. Untuk impeller propeller pada fluida air dan CMC tidak terjadi perubahan daya baik pada tangki yang menggunakan sekat maupun yang tidak bersekat. Tetapi terjadi perubahan daya pada impeller turbin. Untuk fluida air dengan menggunakan sekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 18,32 rad/detik dengan besar daya 0,5038 watt, sedangkan pada tangki tidak bersekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 41,87 rad/detik dengan besar daya 0,230285 watt. Untuk impeller turbin pada fluida CMC dengan menggunakan sekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 13,08 rad/detik dengan besar daya 0,07194 watt, sedangkan untuk tangki tanpa menggunakan sekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 36,63 rad/detik dengan besar daya 0,201465 watt. Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan impeller pada sistem berpenyekat lebih besar dari pada sistem tanpa penyekat. Dimana pada impeller turbin bersekat pada larutan CMC daya yang dibutuhkan sebesar 7,138835 Watt sedangkan untuk impeller tanpa sekat memiliki daya 0,5757125 Watt. Besarnya daya bergantung pada bentuk impeller, kecepatan putar, dan sifat fisis fluida. Penggunaan sekat dan tanpa sekat juga akan mempengaruhi pola aliran yang terbentuk dan daya yang dibutuhkan.

Kata kunci: Daya, fluida, impeller, pengadukan, pola aliranBAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN4.1 Kesimpulan1. Pola aliran yang dihasilkan pada pengaduk propeller, paddle dan turbin baik yang bersekat maupun tidak berturut-turut adalah aksial, radial dan tangensial.2. Tidak terjadi perubahan daya pada pengaduk jenis propeller.3. Untuk fluida air pada pengaduk jenis turbin dengan menggunakan sekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 23,55 rad/detik dengan besar daya 10,70 watt, sedangkan pada tangki tidak bersekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 36,63 rad/detik dengan besar daya 0,2015 watt. 4. Untuk impeller turbin pada fluida CMC dengan menggunakan sekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 20,93 rad/detik dengan besar daya 0,115 watt, sedangkan untuk tangki tanpa menggunakan sekat terjadi perubahan daya pada laju putaran 34,02 rad/detik dengan besar daya 0,187 watt.5. Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan impeller pada sistem berpenyekat lebih besar dari pada sistem tanpa penyekat. Dimana pada impeller turbin bersekat pada larutan CMC daya yang dibutuhkan sebesar 7,5988 Watt sedangkan untuk impeller tanpa sekat memiliki daya 1,612 Watt.6. Kecepatan pengaduk, sekat, jenis impeller dan jenis fluida merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi daya yang diperlukan dalam operasi pengadukan.4.2 Saran1. Pada praktikum ini diharapkan kepada praktikan untuk berhati-hati dalam melakukan bongkar pasang impeller dan sekat, karena tangki di letakkan di tempat yang cukup tinggi.