abstrak
TRANSCRIPT
![Page 1: Abstrak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071818/55aec70a1a28abf0318b480c/html5/thumbnails/1.jpg)
JEJAK MAKANAN (FOOD FOOTPRINT)
PENDUDUK KELURAHAN DUL DAN DESA KULUR ILIR
KABUPATEN BANGKA TENGAH
ABSTRAK
Kabupaten Bangka Tengah memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap
pasokan pangan dari daerah lain. Selain jumlah penduduk, pola konsumsi juga akan
mempengaruhi kebutuhan pangan penduduk. Pola konsumsi pangan dipengaruhi oleh
karakteristik lokasi tempat tinggal, pendapatan dan pendidikan. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui kebutuhan lahan untuk mencukupi konsumsi pangan di perkotaan
dan perdesaan Kabupaten Bangka Tengah, menganalisis pengaruh pendapatan dan
pendidikan terhadap jejak makanan dan proporsi ketersediaan lahan lokal dalam
memenuhinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu
menghitung besaran jejak makanan rumah tangga. Penelitian dilakukan pada
responden rumah tangga di Kelurahan Dul dan Desa Kulur Ilir yang diambil secara
stratified random sampling. Metode jejak makanan (food footprint) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar kebutuhan lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan
proporsi penyediaan lahan setempat dalam memenuhinya.
Hasil dari perhitungan ini menunjukkan penduduk perkotaan membutuhkan
lahan yang lebih luas dibandingkan dengan penduduk perdesaan. Kebutuhan lahan
pada tahun 2010 untuk penduduk perkotaan adalah 0,4505 ha per kapita sedangkan
penduduk perdesaan membutuhkan lahan sebesar 0,3475 ha per kapita. Pendapatan
dan pendidikan mempengaruhi besar jejak makanan sebesar 55,22 %. Proporsi
ketersediaan lahan darat produktif di Kelurahan Dul adalah sebesar 21,56 %
sedangkan proporsi penyedian lahan laut produktif adalah 0 %. Proporsi ketersediaan
lahan darat produktif di Desa Kulur Ilir adalah sebesar 38 % sedangkan proporsi
penyedian lahan laut produktif adalah 100 %.
Kata kunci : jejak makanan, pola konsumsi pangan, perdesaan, perkotaan.
![Page 2: Abstrak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071818/55aec70a1a28abf0318b480c/html5/thumbnails/2.jpg)
FOOD FOOTPRINT OF DUL VILLAGE’S RESIDENT AND
KULUR ILIR VILLAGE’S RESIDENT IN BANGKA TENGAH
DISTRICT
ABSTRACT
Bangka Tengah district has high dependency on food products from other
regions. Besides population’s number, consumption pattern will arrise food needs.
Food consumption pattern is affected by residence location characteristic, income
and education. This research aimed to find land requirement to fullfill food
consumption, analize the influence of income and education to food footprint and
also proportion of local land availabillity of each locations to fullfill food footprint.
Quantitative method was used in this research which calculated the amount of
food footprint’s household. This research was held on household respondences in Dul
village and Kulur Ilir village. Respondences were taken by stratified random
sampling. Food footprint method was used to calculate land requirement and
proportion of local land to fullfill it.
The result of food footprint calculation showed that Dul’s resident needed
more land than Kulur Ilir’s resident. Land requirement in 2010 for Dul’ resident is
0,4505 ha and Kulur Ilir’ resident is 0,3475 ha. Income and education affected food
footprint by 55,22 %. Proportion of bioproductive land availability in Dul village is
21,56 % and proportion of bioproductive sea is 0 %. Proportion of bioproductive
land availability in Kulur Ilir village is 38 % and proportion of bioproductive sea is 0
%.
Keyword : food footprint, food consumption pattern, rural, urban