absorbsi karbohidrat biokimia

2
ABSORBSI KARBOHIDRAT 1. Proses pemecahan karbohidrat dimulai di dalam mulut. Kemudian makanan dikunyah yang dibantu oleh kelenjar saliva (air ludah) , terutama kelenjar parotis menghasilkan enzim ptialin yang dapat menghidrolisis pati menjadi disakarida yaitu maltosa dan isomaltosa. 2. Karena pengunyahan di dalam mulut yang tidak sempurna maka hanya 3-5% pati yang dapat diubah menjadi disakarida oleh bantuan dari enzim ptialin. Sedangkan sisanya diubah menjadi senyawa antara yaitu dekstrin 3. Setelah itu pati yang belum diubah menjadi disakarida diproses kembali di lambung dengan bantuan enzim ptialin selama 15-30 menit. Namun karena di lambung terdapat asam lambung maka kerja dari enim ptialin tidak bekerja secara maksimal karena enzim ptialin tidak dapat bekerja pada Ph dibawah 4. Akan tetapi, Kurang lebih sebanyak 30%- 40 % pati telah diubah menjadi maltosa dan isomaltosa pada lambung 4. Makanan yang telah dicerna di dalam lambung disebut chyme. Chyme memasuki usus halus (duodenum) melalui sphincter pilorus. Chyme oleh amilase pankreas yang bekerja seperti enzim ptialin dipecah menjadi maltosa dan isomaltosa.selanjutmya hasil hidrolisis dari pati ini masuk ke dalam jujenum. 5. Diantara duodenum dan jujenum terdapat sel epitel yang mengandung empat enzim yaitu laktase, sukrase, maltase, dan isomaltase, yang masing-masing mampu memecahkan disakarida laktosa, sukrosa, maltosa, dan isomaltosa menjadi unsur-unsur monosakaridanya. Enzim enzim tersebut terletak di dalam brush border. 6. Laktosa dipecahkan menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul glukosa. Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa. Maltosa dan isomaltosa masing-masing pecah menjadi dua molekul

Upload: kim-daniels

Post on 11-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ini tentang tugas biokim. selamat mencari

TRANSCRIPT

Page 1: ABSORBSI KARBOHIDRAT biokimia

ABSORBSI KARBOHIDRAT

1. Proses pemecahan karbohidrat dimulai di dalam mulut. Kemudian makanan dikunyah yang dibantu oleh kelenjar saliva (air ludah) , terutama kelenjar parotis menghasilkan enzim ptialin yang dapat menghidrolisis pati menjadi disakarida yaitu maltosa dan isomaltosa.

2. Karena pengunyahan di dalam mulut yang tidak sempurna maka hanya 3-5% pati yang dapat diubah menjadi disakarida oleh bantuan dari enzim ptialin. Sedangkan sisanya diubah menjadi senyawa antara yaitu dekstrin

3. Setelah itu pati yang belum diubah menjadi disakarida diproses kembali di lambung dengan bantuan enzim ptialin selama 15-30 menit. Namun karena di lambung terdapat asam lambung maka kerja dari enim ptialin tidak bekerja secara maksimal karena enzim ptialin tidak dapat bekerja pada Ph dibawah 4. Akan tetapi, Kurang lebih sebanyak 30%- 40 % pati telah diubah menjadi maltosa dan isomaltosa pada lambung

4. Makanan yang telah dicerna di dalam lambung disebut chyme. Chyme memasuki usus halus (duodenum) melalui sphincter pilorus. Chyme oleh amilase pankreas yang bekerja seperti enzim ptialin dipecah menjadi maltosa dan isomaltosa.selanjutmya hasil hidrolisis dari pati ini masuk ke dalam jujenum.

5. Diantara duodenum dan jujenum terdapat sel epitel yang mengandung empat enzim yaitu laktase, sukrase, maltase, dan isomaltase, yang masing-masing mampu memecahkan disakarida laktosa, sukrosa, maltosa, dan isomaltosa menjadi unsur-unsur monosakaridanya. Enzim enzim tersebut terletak di dalam brush border.

6. Laktosa dipecahkan menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul glukosa.

Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa. Maltosa

dan isomaltosa masing-masing pecah menjadi dua molekul glukosa. Jadi, hasil akhir

pencernaan karbohidrat yang diabsorpsi ke dalam darah semua berupa monosakarida.

7. Di hati, fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa karena tubuh hanya bisa

memanfaatkan energi dari karbohidrat dalam bentuk glukosa. Dari hati ini, glukosa

akan dikirim ke seluruh jaringan tubuh menurut kebutuhan. Sebagian glukosa

disimpan di otot dan di hati sebagai cadangan yang disebut glikogen. Kapasitas

pembentukan glikogen ini terbatas, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak

dan ditimbun di dalam jaringan adiposa.

8. Monosakarida glukosa, galaktosa dan fruktosa kemudian diabsorpsi melalui sel-sel

epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila

konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi, absorpsi

dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan

secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan

ion natrium.