abscess

3
ABSCESS (SUPPURATIVE OR PURULENT INFLAMMATION) A. Definisi Abses merupakan kumpulan pus (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi disebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing, misalnya serpihan, luka peluru atau jarum suntik) kemudian membentuk rongga yang secara anatomis sebelumnya tidak ada disertai dengan jaringan fibrotik disekitarnya sebagai respon tubuh terhadap adanya infeksi agar tidak menyebar ke bagian tubuh lain B. Etiologi Penyebab utama terjadinya abses yaitu adanya benda asing yang diikuti bakteri pyogenic. (Stapilococcus Spp, Esceriscia coli, Streptokokkus beta haemoliticus Spp, Pseudomonas, Mycobakteria, Pasteurella multocida, Corino bacteria, Achinomicetes) dan juga bakteri yang bersifat obligat anaerob (Bakteriodes sp, Clostridium, peptostreptokokkus,fasobakterium) Bakteri melalui beberapa cara yaitu : 1. Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril 2. Bakteri menyebar dari suatu infekski di bagian tubuh lain secara limfatogen atau hematogen 3. Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia atau tidak menimbulkan gangguan, terkadang dapat menyebabkan terbentuknya abses Selain itu peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika : 1. Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi

Upload: rahma-pramatama-tameru-rambey

Post on 18-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

inflamasi

TRANSCRIPT

Page 1: Abscess

ABSCESS (SUPPURATIVE OR PURULENT INFLAMMATION)

A. DefinisiAbses merupakan kumpulan pus (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi disebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing, misalnya serpihan, luka peluru atau jarum suntik) kemudian membentuk rongga yang secara anatomis sebelumnya tidak ada disertai dengan jaringan fibrotik disekitarnya sebagai respon tubuh terhadap adanya infeksi agar tidak menyebar ke bagian tubuh lain

B. Etiologi Penyebab utama terjadinya abses yaitu adanya benda asing yang diikuti bakteri

pyogenic. (Stapilococcus Spp, Esceriscia coli, Streptokokkus beta haemoliticus Spp, Pseudomonas, Mycobakteria, Pasteurella multocida, Corino bacteria, Achinomicetes) dan juga bakteri yang bersifat obligat anaerob (Bakteriodes sp, Clostridium, peptostreptokokkus,fasobakterium)

Bakteri melalui beberapa cara yaitu :1. Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang

tidak steril

2. Bakteri menyebar dari suatu infekski di bagian tubuh lain secara limfatogen atau

hematogen

3. Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia atau tidak

menimbulkan gangguan, terkadang dapat menyebabkan terbentuknya abses

Selain itu peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika :

1. Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi

2. Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang

3. Terdapat gangguan sistem kekebalan misalnya daya tahan tubuh yang menurun

C. Mekanisme Bakteri menginfeksi jaringan tubuh Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel sel

terinfeksi Sel darah putih bergerak ke rongga tersebut untuk melawan infeksi Setelah menelan bakteri, sel darah putih mati dan akhirnya membentuk nanah mengisi

rongga tersebut Akibat penimbunan nanah ini, jaringan di sekitarnya akan terdorong jaringan dan tumbuh

di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas Abses hal ini merupakan mekanisme tubuh mencefah penyebaran infeksi lebih lanjut jka

suat abses pecah di dalam tubuh maka infeksi bisa menyebar

Page 2: Abscess

D. Contoh abses

Abses bisa terbentuk diseluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru, mulut, rektum, dan otot . Abses yang sering terjadi adalah : Carbuncles dan bisul. Kelenjar minyak kulit (kelenjar sebasea) di bagian belakang atau

bagian belakang leher biasanya adalah orang-orang terinfeksi. Yang paling sering terlibat bakteri Staphylococcus aureus. Jerawat adalah suatu kondisi serupa yang melibatkan kelenjar sebaceous pada wajah dan punggung.

Furruncle yang merupakan peradangan akut melalui rambut folikel dalam jaringan dermal.

Panah putih menunjukan daerah pembentukan abses di lobus paru-paru.

Gambar tersebut merupakan abses bronchopneumonia

Referensi :

Siregar, R,S. Atlas Berwarna Saripati Kulit. Editor Huriawati Hartanta. Edisi 2. Jakarta:EGC,2004.

www.medicastre.com

Kumar V, Robbins SL. Robbins basic pathology. 8th ed. Philadelphia: Saunders/Elsevier; 2007.

Page 3: Abscess

Mohan, H. (2010). Textbook of pathology 6th ed. New Delhi : Jaypee Brother Medical Publisher