abnormalitas sendi

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan tubuh untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, tubuh tidak mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saat tubuh bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat. Dapat disimpulkan sendi merupakan unsur penting dalam gerak fungsi tubuh manusia, seluruh 1

Upload: qina-nugroho

Post on 08-Apr-2016

100 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Abnormalitas / kelainan / gangguan yang terjadi pada sistem persendian manusia.

TRANSCRIPT

Page 1: Abnormalitas Sendi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan

persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini

memungkinkan tubuh untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan

kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan

pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam.

Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam

mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, tubuh tidak

mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi

menarik tulang pada saat tubuh bergerak adalah otot, yang merupakan

jaringan elastik yang kuat.

Dapat disimpulkan sendi merupakan unsur penting dalam gerak fungsi

tubuh manusia, seluruh pergerakan tubuh manusia bergantung pada

kelenturan gerak sendi. Itu sebabnya apabila terjadi abnormalitas pada sendi

maka pergerakan tubuh pun akan terganggu, terganggunya pergerakan akan

menghambat aktivitas fungsional tubuh.

Pada makalah ini akan membahas macam jenis, penyebab, serta

proses terjadinya abnormalitas pada sendi untuk menambah pengetahuan

sistem muskuloskeletal.

1

Page 2: Abnormalitas Sendi

2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan abnormalitas sendi?

2. Apa saja macam abnormalitas pada sendi?

3. Apa penyebab terjadinya abnormalitas sendi?

4. Bagaimana proses terjadinya abnormalitas sendi?

C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui definisi serta pengertian abnormalitas sendi

2. Untuk mengetahui macam jenis abnormalitas pada sendi

3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya abnormalitas sendi

4. Untuk mengetahui proses terjadinya abnormalitas sendi

D. Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Mahasiswa dapat memahami definisi serta pengertian abnormalitas

pada sendi

2. Mahasiswa dapat mengetahui macam jenis, penyebab, serta proses

terjadinya abnormalitas pada sendi

Page 3: Abnormalitas Sendi

BAB II

PEMBAHASAN

Abnormalitas merupakan keadaan atau kondisi yang terjadi tidak sesuai

seperti biasanya, atau tidak normal, atau kelainan. Sendi disusun oleh berbagai

macam jaringan penyokong seperti ligamen, tendon otot, kapsul sendi, tulang

rawan, serta cairan sinovial. Kelainan pada sendi dapat terjadi apabila adanya

gangguan ataupun cedera pada salah satu jaringan penyokong tersebut.

Persendian dapat mengalami beberapa kelainan atau gangguan, diantaranya

ankilosis, dislokasi, arthritis (gout arthritis, osteoarthritis, dan rheumatoid

arthritis), kelainan akibat infeksi seperti arthritis eksudatif, arthritis sika, serta

layuh sendi atau layuh semu.

E. Dislokasi

Dislokasi adalah keluarnya bonggol sendi dari mangkok sendi,

Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi

berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi).

1. Penyebab

Dislokasi terjadi saat ligamen mamberikan jalan sedemikian

rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal di dalam

sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma

karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir (kongenital). Patah

3

Page 4: Abnormalitas Sendi

4

tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah

tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi.

a. Cedera olah raga biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak

bola dan hoki, serta olahraga yang beresiko jatuh misalnya:

terperosok akibat bermain ski, senam, volley, basket dan pemain

sepakbola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan

jari-jari karena secara tidak sengaja menangkap bola dari

pemain lain.

b. Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga benturan

keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan

dislokasi, terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas

lantai yang licin.

c. Patologis: terjadinya ‘tear’ ligament dan kapsul articuler yang

merupakan kompenen vital penghubung tulang.

F. Arthritis

1. Osteoarthritis

Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif

atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan

sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan

ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087)

Osteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab

kecacatan yang menduduki urutan pertama dan akan meningkat

dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di

Page 5: Abnormalitas Sendi

5

bawah 46 tahun tetapi lebih sering dijumpai pada usia di atas 60

tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan

frekuensi. (Sunarto, 1994, Solomon, 1997)

Tanda dan Gejala Penyakit Osteoarthritis, diantaranya

a. Rasa nyeri pada sendi

b. Merupakan gambaran primer pada osteoartritis, nyeri akan

bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan fisik.

c. Kekakuan dan keterbatasan gerak

d. Biasanya akan berlangsung 15 - 30 menit dan timbul setelah

istirahat atau saat memulai kegiatan fisik.

e. Peradangan

f. Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan

dalam ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan

peregangan simpai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa

nyeri.

g. Mekanik

h. Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas

lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada

hubungannya dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana

rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada

sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada

osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah

Page 6: Abnormalitas Sendi

6

lateril, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin,

akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya.

i. Pembengkakan Sendi. Pembengkakan sendi merupakan reaksi

peradangan karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi

biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.

j. Deformitas

k. Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.

l. Gangguan Fungsi

m. Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.

2. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun

(penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan

tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama

pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai

banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial

dan struktur – struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.

a. Etiologi

Penyebab penyakit rheumatoid arthritis belum diketahui

secara pasti, namun faktor predisposisinya adalah mekanisme

imunitas (antigen – antibodi), faktor metabolik dan infeksi virus

(Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008).

Page 7: Abnormalitas Sendi

7

Agen spesifik penyebab arthritis rheumatoid belum dapat

dipastikan, tetapi jelas ada interaksi faktor genetik dengan faktor

lingkungan. (Maini dan Feldmann, 1998 : Blab et al, 1999).

b. Manifestasi Klinis

Ketika penyakit ini aktif gejala dapat termasuk kelelahan,

kehilangan energi, kurangnya nafsu makan, demam kelas

rendah, nyeri otot dan sendi serta kekakuan otot dan kekauan

sendi biasanya paling sering di pagi hari. Disamping itu juga

manifestasi klinis rheumatoid arthritis sangat bervariasi dan

biasanya mencerminkan stadium serta beratnya penyakit. Rasa

nyeri, pembengkakan, panas, eritema dan gangguan fungsi

merupakan gambaran klinis yang klasik untuk rheumatoid

arthritis (Smeltzer & Bare, 2002). Gejala sistemik dari

rheumatoid arthritis adalah mudah capek, lemah, lesu, takikardi,

berat badan menurun, anemia (Long, 1996).

3. Gout arthritis

Gout Artritis adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat

deposit kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari

cairan ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi dari hasil

akhir metabolisme purin yaitu asam urat(Aru W.Sudoyo. 2009).

Jadi dapat disimpulkan Gout Artritis (asam urat)adalah suatu

penyakit gangguan metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol

Page 8: Abnormalitas Sendi

8

asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan

rasa nyeri pada tulang dan sendi.

a. Etiologi

Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya

deposit/penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan

asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme

asam urat abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan

purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.Beberapa

factor lain yang mendukung, seperti:

1) Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang

menyebabkan asam urat berlebihan (hiperuricemia),

retensi asam urat, atau keduanya.

2) Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes

mellitus, hipertensi, gangguan ginjal yang akan

menyebabkan pemecahan asam yang dapat menyebabkan

hiperuricemia.

3) Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan

ekskresi asam urat sepertiaspirin, diuretic, levodopa,

diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.

4) Mengkomsumsi makanan yang mengandung kadar purin

yang tinggi adalah jeroan yang dapat ditemukan pada

hewan misalnya sapi, kambing dan kerbau.

Page 9: Abnormalitas Sendi

9

b. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala yang khas pada penderita gout adalah

(Ika Puspitasari, 2010)

1) Nyeri pada satu atau beberapa sendi dimalam hari, makin

lama makin memburuk.

2) Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga

keunguan, kencang, licin dan hangat.

3) Demam, menggigil, tidak enak badan, pada beberapa

penderita terjadi peningkatan denyut jantung.

4) Bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar massa

seperti kapur.

5) Kadar asam urat dalam darah tinggi.

G. Ankilosis

Ankilosis adalah hilangnya pergerakan sendi, sebagai akibat dari

peleburan tulang di dalam sendi atau pengapuran ligamen di sekitar sendi.

Peleburan dari tulang-tulang di dalam sendi menyebabkan nyeri dan gerakan

sendi menjadi amat sangat terbatas.

Ankilosis adalah kondisi yang ditandai dengan kekakuan sendi,

biasanya terjadi pada stadium akhir artritis, setelah fraktur kompleks intra-

artikular, pengobatan tertunda artritis septik, atau reumatoid artritis yang

parah.

Page 10: Abnormalitas Sendi

10

H. Kelainan akibat infeksi

1. Artritis eksudatif yaitu peradangan pada sendi dan terisi cairan nanah.

2. Artritis sika yaitu peradangan sendi sehingga rongga sendi menjadi

menjadi kering (kekurangan minyak sinoval).

3. Layuh sendi atau layuh semu yaitu suatu keadaan tidak bertenaga pada

persendian akibat rusaknya cakraepifisis tulang hingga sebagian

tulang mati dan mengering.

Page 11: Abnormalitas Sendi

BAB III

PENUTUP

Simpulan

Abnormalitas sendi merupakan salah satu faktor terbesar dari berubahnya

ritme/irama gerak tubuh serta faktor terganggunya aktivitas fungsional.

Terganggunya fungsi sendi secara tidak langsung akan berakibat perubahan

bentuk fungsional pada bagian tubuh yang lain sehingga keluhan yang dialami

tidak akan hanya pada sendi yang bermasalah tersebut.

Dari sini diharapkan fisioterapi mampu memberikan pelayanan secara

komprehensif, serta berpikir kritis guna mengembalikan lagi fungsi gerak yang

terganggu dan menjaga fungsi tubuh lain yang masih baik.

11