documenta

8

Click here to load reader

Upload: noni-simaremare

Post on 14-Aug-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Documenta

Judul penelitian

Aktifitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia. A. Gray)

Terhadap Mencit Putih Betina

Latar belakang

Tumbuhan merupakan sumber penghasil bahan kimia yang memiliki berbagai

manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit. Oleh karena itu, saat ini para peneliti

berusaha mengisolasi senyawa kimia dari tumbuh-tumbuhan untuk dimanfaatkan dalam

bidang pengobatan. Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional mempunyai

keunggulan antara lain dalam hal khasiat yang lebih baik serta efek samping yang lebih kecil

dari pada obat berbahan kimia murni. Saat ini, obat tradisional masih berperan sebagai

alternatif untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk di bidang kesehatan . Tumbuhan

yang merupakan bahan baku obat tradisional tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia,

baik itu tumbuhan asli Indonesia, maupun tumbuhan dari luar negeri yang tumbuh dan

dikembangkan di Indonesia. Salah satu tumbuhanyang sering digunakan dalam pengobatan

tradisional adalah bunga kembang bulan (Tithonia diversifolia A. Gray) atau secara

tradisional dikenal sebagai Bunga Busuk, Bunga Kipait, dari Family Asteraceae (Hanum,

2002). Berdasarkan penelitian Dewi pada tahun 2010, diketahui bahwa tumbuhan T.

diversifolia aktif sebagai anti bakteri. Sebagaimana diketahui, salah satu faktor penyebab

terjadinya inflamasi adalah bakteri.

Bagian tumbuhan T. diversifolia yang biasa dimanfaatkan sebagai sumber zat kimia

untuk pengobatan tradisional adalah bagian daun, dapat juga menggunakan kulit akar dan

batang. Daun dari tumbuhan T. diversifolia mengandung senyawa alkaloid, terpenoid,

flavonoid, saponin, tanin, serta polifenol. Manfaat daun. T. diversifolia secara tradisional

adalah biasa digunakan sebagai obat sakit perut, kembung, diare dan digunakan sebagai

obat luka dan anti radang (antiinflamasi) (Dalimartha, 2000). Berdasarkan penggunaan daun

T. diversifolia secara tradisional sebagai anti-inflamasi dan penelitian sebelumnya mengenai

antibakteri, maka perlu dilakukan penelitian secara ilmiah dengan menguji aktivitas anti

inflamasi ekstrak daun T. diversifolia terhadap mencit putih betina dengan menggunakan

metode modifikasi antara metode udem buatan dengan “granuloma pouch” (Gryglewsky,

Page 2: Documenta

1997; Domer, 1971). Parameter yang digunakan adalah pengukuran volume udem buatan

pada bagian punggung mencit putih dan penentuan jumlah sel leukosit pada tempat

terjadinya inflamasi dan dalam darah (Winter, 1962).

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

a. Apakah Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia. A. Gray)

memiliki Aktifitas Anti Inflamasi Terhadap Mencit Putih Betina?

b. Apakah Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia. A. Gray)

dapat berkhasiat sebagai senyawa anti inflamasi?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian

ini adalah:

a. Mengetahui Aktifitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia

Diversifolia. A. Gray) memiliki Terhadap Mencit Putih Betina?

b. Mengetahui Apakah Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia. A.

Gray) dapat berkhasiat sebagai senyawa anti inflamasi?

1.5 Manfaat Penelitian

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang ketersediaan hayati

pirazinamid dan informasi mengenai bioekivalensi pirazinamid generik berlogo

dengan pirazinamid generik bermerek.

b. Bagi Masyarakat

Page 3: Documenta

Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi kepada masyarakat bahwa

masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan obat generik berlogo

sebagai pengganti dari obat generik bermerek.

METODE PENELITIAN

Alat

Alat- alat yang digunakan yaitu rotary evaporator, botol maserasi, jarum suntik 5 ml, jarum

suntik 1 ml, gunting bedah, timbangan hewan, lumpang dan stamfer, gelas ukur, alat cukur,

spidol, kandang hewan, dan alat-alat lain yang lazim di gunakan di laboratorium

Bahan

Bahan yang digunakan yaitu daun kembang bulan, etanol 70%, air suling, vaselin flava, NaCl

fisiologis, karagen, krim perontok bulu dan hidrokortison asetat (serbuk). Hewan yang

digunakan adalah mencit putih betina dengan berat 20-30 g sebanyak 25 ekor, dimana

masing–masingnya dibagi menjadi 5 kelompok.

Ekstraksi sampel

1,5 kg daun kembang bulan segar dicuci bersih kemudian dilakukan pengeringan tanpa sinar

matahari (kering angin).

dilakukan penyerbukan dengan cara pemblenderan dan dimaserasi dengan etanol 70%

selama 3x3 hari dan disaring.

Filtrat diuapkan secara vakum sehingga diperoleh ekstrak kental etanol.

Pembuatan Sediaan Uji

Ekstrak daun kembang bulan ditimbang sesuai dengan konsentrasi yang akan dibuat lalu

digerus halus dalam lumpang,

Ditambahkan vaselin flava sedikit demi sedikit sambil digerus sehingga didapatkan massa

yang homogen.

Page 4: Documenta

Sediaan uji terdiri atas 3 macam konsentrasi yaitu 1% b/b; 2,5% b/b dan 5% b/b.

digunakan adalah hidrokortison asetat dengan konsentrasi 2,5% b/b sebagai pembanding

Pembuatan Larutan Penginduksi

ditimbang karagen sebanyak 1 gram, lalu digerus halus dalam lumpang

ditambah NaCl fisiologis 50 ml sedikit demi sedikit sambil digerus homogen

diperoleh karagen dengan konsentrasi 2%

Penginduksian Udem

Mencit dicukur bulu bagian punggung dengan diameter ± 3cm. Mulanya dipotong dengan

gunting, selanjutnya untuk

menghilangkan bulu yang masih

tersisa dioleskan krim perontok bulu,

sehingga bulunya betul-betul hilang

b. Pada bahagian punggung yang

dicukur disuntikkan dengan udara

sebanyak 5 ml secara subkutan

sehingga terbentuk kantong udara

dan sekaligus disuntikkan juga 0,1

ml karagen 2% dalam NaCl

fisiologis.

c. Setelah 24 jam kantong udara

terbentuk dihisap udaranya dengan

jarum suntik 5 ml sehingga kantong

udara tersebut jadi kempes.

Selanjutnya ditambahkan larutan

karagen 2% dalam NaCl fisiologis

sebanyak 0,2 ml pada tempat yang

ada kantong udara tersebut.

Page 5: Documenta

Pemberian Sediaan Uji

Sediaan uji diberikan dengan

cara mengoleskan secara merata pada

daerah yang terbentuk kantong udara

(daerah yang dicukur) sebanyak 200 mg

(dalam bentuk salep) dengan diameter ±

3 cm segera setelah pemberian karagen

2% dalam NaCl fisiologis sebanyak 0,2

ml. Selanjutnya obat diberikan lagi

setiap hari selama 3 hari setelah

pemberian pertama (obat diberikan

selama 4 hari). Pada kelompok kontrol

hanya diberikan vaselin flava saja.

Pengukuran Parameter yang

Dilakukan

a. Pengukuran volume radang pada

hari ke lima eksudat diambil dengan

jarum suntik lalu diukur volumenya.

b. Penghitungan jumlah sel leukosit

dalam hapusan darah dan cairan

eksudat. Darah atau cairan eksudat

segar ditetesi pada gelas objek satu

tetes dan ratakan dengan gelas objek

yang lain sehingga diperoleh lapisan

darah yang homogen (hapusan

darah), lalu dikeringkan. Setelah

kering ditetesi dengan metanol,

sehingga melapisi seluruh lapisan

darah, dibiarkan 5 menit.

Ditambahkan satu tetes larutan

Giemsa yang telah diencerkan

dengan air suling (1 : 20) dan

Page 6: Documenta

dibiarkan selama 20 menit. Dicuci

dengan air suling, dikeringkan dan

dilihat dibawah mikroskop. Dihitung

jumlah sel neutrofil, eusinofil,

limfosit, dan sel monosit.

Analisa Data

Untuk menganalisa data hasil

penelitian yang diperoleh dari semua

parameter akan digunakan analisa

variansi (ANOVA) satu arah.