a variable

12
A VARIABLE & AN OPERATIONAL DEFINITION : THE NURSING RESEARCH PERSPECTIVE Introduction (pengantar) : Bagian penting dari sebuah penelitian yang adalah menentukan apakah penulis adalah jelas dan konsisten mengenai: 1. Bagaimana konsep dalam rangka digunakan dalam desain penelitian 2. Bagaimana konsep yang dioperasionalkan menjadi variabel Contohnya bila berpikir tentang “binatang”. Binatang itu luas sangat banyak sangat umum da belum spesifik. Kemudian bila kita mengarah lagi binatang dispesifikan menjadi ikan, ikan dispesifikan jadi hiu. 1. Constructs Merupakan sebuah gambaran mental dari fenomena. Artinya constructs masih abstrak, sangat abstrak dari sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan sebagai tema, oleh sebab itu dari sini peneliti mulai memikirkan apa yang akan diteliti, lalu selanjutnya memikirkan apa konsepnya dan akhirnya memikirkan tentang variabe, apa yang menjadi variabelnya. 2. Concepts Konsep yaitu berkisar dari yang sangat abstrak menjadi sangat konkret ( artinya konsep masih abstrak, dan perlu di spesifikkan lagi menjadi variabel). Abstrak: kecemasan Kecemasan di ukur dari ekspresi wajah, sehingga masih abstrak. Concrete: suhu tubuh, jantung berdebar-debar, yang artinya secara nyata menggambarkan kecemasan dari hasil pemeriksaan. 3. Variables

Upload: agusyanti24

Post on 15-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

varbl

TRANSCRIPT

Page 1: A Variable

A VARIABLE & AN OPERATIONAL DEFINITION : THE NURSING RESEARCH

PERSPECTIVE

Introduction (pengantar) :

Bagian penting dari sebuah penelitian yang adalah menentukan apakah penulis adalah jelas

dan konsisten mengenai:

1. Bagaimana konsep dalam rangka digunakan dalam desain penelitian

2. Bagaimana konsep yang dioperasionalkan menjadi variabel

Contohnya bila berpikir tentang “binatang”. Binatang itu luas sangat banyak sangat umum da belum spesifik. Kemudian bila kita mengarah lagi binatang dispesifikan menjadi ikan, ikan dispesifikan jadi hiu.1. Constructs

Merupakan sebuah gambaran mental dari fenomena. Artinya constructs masih abstrak,

sangat abstrak dari sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan sebagai tema, oleh sebab itu

dari sini peneliti mulai memikirkan apa yang akan diteliti, lalu selanjutnya memikirkan apa

konsepnya dan akhirnya memikirkan tentang variabe, apa yang menjadi variabelnya.

2. Concepts

Konsep yaitu berkisar dari yang sangat abstrak menjadi sangat konkret ( artinya konsep

masih abstrak, dan perlu di spesifikkan lagi menjadi variabel).

– Abstrak: kecemasan

Kecemasan di ukur dari ekspresi wajah, sehingga masih abstrak.

– Concrete: suhu tubuh, jantung berdebar-debar, yang artinya secara nyata

menggambarkan kecemasan dari hasil pemeriksaan.

3. Variables

Variabel adalah “karakteristik, sifat, properti, atau kondisi” yang terukur yang

bervariasi antara orang-orang, tempat, atau benda yang sedang dipelajari. Contohnya lingkup

peneliti keperawatan yang berhubungan dengan bagian yang berkaitan tentang respon

manusia. "variabel" adalah karakteristik terukur yang dapat mengambil nilai yang berbeda.

Contoh:

1. Symptom distress

Construct nya adalah symptom distress

Konsep dari symptom distress adalah (pain /nyeri dan vomiting).

Variable p ain (nyeri) adalah (respon terhadap perilaku) dan variabel dari v omiting

(muntah) adalah (amount of vomiting)

2. Cardiovascular health

Construct nya yaitu (cardiovascular health),

Page 2: A Variable

Konsepnya seperti (hypertensi dan hypercholesterol emeia

Variabelnya hypertensi adalah (tekanan darah) dan variabel hypercholesterol emeia

adalah (lipid levels).

TIPE VARIABEL

Variabel memiki berbagai tipe, yaitu dilihat berdasarkna jumlah, berdasar sifat

hubungan, dan berdasar skala pengukur variabel,

1. Tipe variabel berdasarkan jumlah :

Berdasar jumlah maka varibel terdiri dari variabel monovariat, variabel bivariat, dan

variabel polivariat.

a. Variabel monovariat : contohnya: penelitian yang meneliti suatu “gambaran, deskriptif,

eksplorasi”

b. Variabel bivariat : contohnya : penelitian yang meneliti suatu hubungan antara a dan b.

c. Variabel polivariat/multivariat : contohnya: penelitian yang meneliti suatu hubungan

antara a, b dan c

2. Variabel didasarkan sifat hubungan

Variabel berdasarkan hubungan yaitu terdiri dari variabel dependent, variabel

independen, variabel intervening, variabel extraneous, dan ada lebih banyak lagi seperti

variabel eksogen, variabel endogen dan seterusnya tetapi untuk satandar s1 hanya

(variabel dependent, variabel independen, variabel intervening, variabel extraneous) yang

akan diajarkan/ diperkenalkan.

Sebagai contoh judul/tema penelitian :

1. “adakah pengaruh terapi kompres hangat dengan penurunan suhu tubuh pasien

typoid” ?

Judul/tema diatas bila dilihat variabelnya berdasarkan sifat hubungannya maka

yang merupakan:

a. Variabel dependent : suhu tubuh

b. Variabel independent : kompres hangat

c. Variabel intervening : pemberian kompres (lama, kualitas, frekuensi

pemberian)

d. Variabel extraneous: suhu lingkungan, pakaian, (di luar intervening)

2. Hubungan antara usia dengan kecelakaan kerja

Didasar pada tema di atas maka dapat didapatkan dijabarkan seperti :

- Dapatkah penggunaan alat pelindung yang berbeda-beda menjelaskan antara

huubungan usia dengan kecelakaan kerja ? ( merupakan variabel intervening)

Page 3: A Variable

- Apakah pengaruh jenis-jenis pekerjaan ? ( merupakan variabel confounding /

penyerta/ pelengkap tidak di ukur)

- Apakah pekerja lansia cenderung mengalami kecelakaan kerja pada tahun-tahun

pertama ? (merupakan variabel modifier)

Mempelajari/ membahas tentang pembagian variabel berdasarkan sifat hubungan

merupakan hal yang sangat penting karena untuk: menggambarkan kerangka konsep dan

mengembangkan kerangka analisis.

Kerangka konsep adalah lebih ke operasiaonal, beda denga kerangka teori yang

berdasarkan teori. Dalam kerangka konsep dibahas tentang input, proses dan output, atau

misalnya variabel depvenden ke variabel indevenden.

Variabel itu sendiri biasanya dipilih atas dasar relevansinya dengan pertanyaan

penelitian, tujuan penelitian dan hypotesis penelitian.

3. Tipe variabel berdasarkan skala pengukuran variabel

Variabel berdasarkan skala pengukuran variabel dibedakan menjadi variabel

katgorikal/kualitatif dan variabel kontinyu/ kuantitatif.

Variabel kategorikal / kualitatif dibedakan menjadi dua yaitu variabel nominal dan

variabel ordinal. Sedangkan variabel kontinu/ kuantitatif juga dibedakan menjadi dua yaitu

variabel interval dan variabel rasio yang didapat dari hasil pengukuran dan perhitungan.

Untuk memperjelas maka akan dibahas satu-persatu yaitu:

1. Variabel kategorikal

Variabel kategorikal / kualitatif terdiri atas nominal dan ordinal atau disebut

sebagai rengking. Variabel kategorikal adalah mereka/sesuatu yang dibuat untuk

masuk ke dalam kategori (deskrit) dan apabila suatu nilai tidak dapt dinyatakan

kedalam nilai pecahan. Variabel ini dibedakan menjadi variabel dikotomi dan

variabel polytomi. Variabel dikotomi, misalnya: jenis kelamin, status perkawinan,

dan sebagainya. Variabel polytomi, misalnya: jumlah anak, pendidikan,

pendapatan, dan sebagainya.

Contoh variabel kategorikal :

- Umur bisa ditentukan sebagai variabel kategori, misalnya, 1 = muda (<30 y.o),

2 = tua (> 31 y.o).

- Kebiasaan merokok bisa ditetapkan sebagai variabel kategori, misalnya, 1 =

non perokok, 2 = perokok.

2. Continuous variables

Page 4: A Variable

Variabel kontinu adalah mereka yang ditetapkan sebagai rentang nilai sepanjang

kontinum, artinya variabel kontinu yakni variabel yang dapat di tentukan nilainya

dengan jarak, misanya berat badan, tinggi badan, pendapatan, dan sebagainya.

Yang terdiri dari variabel interval dan variabel rasio yang didapat dari hasil

pengukuran dan perhitungan.

Sebagai contoh:

- Umur bisa ditentukan sebagai variabel kontinu, misalnya, setiap tahun

kehidupan mulai sepanjang umur subjek.

- Kebiasaan merokok bisa ditetapkan sebagai variabel kontinu, misalnya: berapa

bungkus/batang hari/ tahun.

Jadi variabelnya dibedakan tergantung dibuat skala jenis apa yang sesuai tujuan.

Bisa dengan (ya atau tidak) atau (rendah, tinggi, sedang) atau (ringan sedang

berat).

SKALA UKUR :

1. Nominal

Skala ukur nominal merupakan skala ukur yang paling rendah dari empat tingkat

pengukuran. Kategori yang tidak lebih atau kurang tetapi berbeda satu sama lain dalam

beberapa cara. Kategori saling eksklusif & lengkap. Misalnya: jenis kelamin, latar

belakang etnis. Contoh: (ya, tidak), jenis kelamin (laki-laki, perempuan), (tinggi,

rendah), (panas, dingin).

2. Ordinal

Lebih tinggi dari skala nominal tetapi punya sifat nominal sehingga ordinal bisa

dinominalkan. Tetapi nominal tidak dapat diordinalkan. Dengan syarat kategori harus

eksklusif dan lengkap, jumlah atribut dapat diidentifikasi. Hal ini tidak dapat

menunjukkan bahwa interval yang sama: interval yang tidak sama. Banyak skala dalam

penelitian keperawatan adalah skala ordinal. Beberapa dapat disebut sebagai skala

ordinal metrik yang diperlakukan sebagai skala interval jika interval dianggap memiliki

beberapa kemerataan. Contoh : tingkat stress (ringan, sedang, berat), atau < 40 (tidak

stress) dan > 40 (stress).

R ating scale :

Misalnya : seberapa sering anda merasa memegang kendali hidup anda (tidak pernah,

jarang , sering , hampir selalu) jenis perilaku dalam hidup.

Scaling :

Page 5: A Variable

Penilaian pertimbangan - seri kategori variabel didasarkan pada kontinum yang

mendasarinya. Tidak pernah, kadang-kadang, sering, sering. Skala likert : sangat setuju,

setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Contoh : perawat diperboleh ijin pada

iklim yang ekstrim. Perawta diberi kuestioner dengan skala likert: setuju, sangat setuju

atau tidak setuju, sangat tidak setuju.

3. Interval scale

Skala yang paling tinggi. Seperti pada skala ordinal tetapi himpunan tersebut dapat

memberikan nilai interval atau jarak antara urutan kelas yang bersangkutan. Kelebihan

dari skala ini adalah bahwa jarak nomor yang sama menunjukan juga jarak nomor yang

sama menunjukan juga jarak yang sama dari sifat yang diukur. Dalam hal ini, jarak

antara nilai kategori sama karena ada beberapa satuan fisik diterima pengukuran. Contoh:

pada termometer fahrenheit, naik merkuri dalam interval yang sama disebut derajat.

Namun, titik nol tidak ada, karena daniel fahrenheit sebagai penemu, memutuskan bahwa

titik nol pada skala ini akan menjadi 32 derajat di bawah titik beku air.

Karena unit dalam interval yang sama, adalah mungkin untuk menambah dan

mengurangi melintasi skala interval. Contoh : anda dapat mengatakan bahwa 1000 f

lebih hangat dari 500, tetapi anda tidak bisa mengatakan bahwa 1000 f adalah dua kali

lebih panas 500 f.

Jadi ciri khas ciri khas dari skala interval tidak punya nol mutlak/absolut dan

kelebihan dari skala ini adalah bahwa jarak nomor yang sama menunjukkan

menunjukkan juga jarak yang sama dari sifat yang diukur. Contoh lama sekolah:

kurang dari 6 tahun, 6-9 tahun, 10-12 tahun, di atas 12 tahun.

4. Ratio

Variabel yang mempunyai perbandinagn yang sama, lebih besar atau lebih keci.

Skala tertinggi untuk pengukuran, memiliki nilai continum, t/mutlak, itik nol absolut.

Variabelnya seperti panjang, berat, volume, angka agregasi adalah variabel ration.

Contoh:

- Apabila sekarung beras beratnya 1 kuintal, maka 5 karung beras beratnya 5 kuintal

(ratio 1:5).

- Satu ornag dokter di indonesia menlayani 20.000 penduduk, artinya ratio dokter/

penduduk adalah 1: 20.000.

Rasio (barat badan), bila diordinalkan (kurus, obesitas, over waight), bila dinominalkan

(gemuk, tidak gemuk).

Page 6: A Variable

Pembagian variabel berdasarkan skala pengukurannya dikembangkan sebagai

bahan pertimbangan dalam mengkaji status metode analisis data. Setiap skala variabel

yang berbeda mempunyai konsekuensi sifat analisis teknik analisis yang berbeda.

Latihan :

1. Status ispa (nominal)

2. Suhu badan (interval)

3. Cakupan imunisasi (nominal)

4. Tingkat pendidikan (ordinal)

5. Prevalensi tb paru (ratio)

6. Bor ( rasio)

7. Los (rasio)

8. Jenis malaria (nominal)

9. Biaya pelayanan kesehatan(rasio)

10. Status imunisasi (ordinal)

11. Status gizi (ordinal)

12. Status sosial (ordinal)

13. Status ekonomi (ordinal)

14. Persepsi terhadap dhf (ordinal)

15. Status anc (ordinal)

16. Kadar hb (rasio)

17. Jenis hepatitis (nominal)

18. Morbiditas penyakit diare (rasio)

19. Cara pembayaran pelayanan kesehatan (nominal)

20. Paritas (rasio)

21. Jumlah peneriamaan tablet besi (rasio)

22. Pengetahuan ibu tentang larutan gula garam (ordinal)

VARIABEL PENELITIAN OPERASIONALISASI

Definisi konseptual: arti abstrak dari variabel yang biasanya didasarkan pada teori.

Definisi operasional : sebuah cara untuk mendefinisikan variabel yang membuatnya terukur

atau dimanipulasi di dunia nyata.

1. Definisi Operasional

Page 7: A Variable

Definisi operasional adalah bagaimana peneliti mendefinisikan variabel dalam hal

terukur. Yang dilakukan oleh penelitinya dan ditentukan oleh penelitinya.

Sebagai contoh:

a. Konsep tekanan darah diastolik.

Konsep tekanan darah diastolik terdapat metode yang berbeda untuk mendistorsi

definisi, dan hasilnya seperti :

- Tekanan darah diastolik didefinisikan oleh auskultasi sebagai suara korotkoff 4

atau 5, atau

- Tekanan darah diastolik didefinisikan oleh nadi dikrotik dengan gelombang

tekanan arteri langsung itu ? atau

- Tekanan darah diastolik juga bisa didefinisikan sebagai tekanan arteri di mana

EKG menunjukkan puncak ventrikel repolarisasi listrik ?

Denyut jantung adalah sebuah konsep didefinisikan dalam istilah intelektual

sebagai frekuensi bahwa siklus kontraktil jantung yang berulang satu demi satu.

Peneliti dapat menemukan cara-cara yang berbeda untuk mengukur denyut jantung, di

antaranya beberapa cara yang lebih canggih daripada yang lain:

- Palpasi denyut nadi arteri perifer [merasa]

- Auskultasi atau doppler [mendengarkan]

- Visual dengan pengamatan echocardiographic [melihat]

- Ecg [langsung]

- Osilasi photomagnetic [langsung]

Definisi operasional dari denyut jantung akan harus diubah jika itu penting untuk

menjelaskan pengamatan di mana jumlah atrium dan ventrikel kontraktil siklus per

unit waktu tidak sesuai.

b. Konsep cinta dan konsep kebahagiaan.

Cinta dan kebahagiaan adalah konsep yang hampir semua orang dapat

mengidentifikasi, namun tidak dapat menyetujui bagaimana mengukur.

- Dapatkah sejauh mana orang mencintai orang lain berubah ?

- Apakah kebahagiaan orang berbeda-beda dan berfungsi sebagai penyebab atau

akibat dari keadaan ? [jika ya, maka mereka adalah variabel]

Jika anda ingin mempelajari mereka secara kuantitatif, anda harus

mengoperasionalkan cinta dan kebahagiaan dalam hal terukur. Setiap ide untuk

bagaimana cara melakukan itu?

2. Cara mengoperasionalisasikan variabel :

Page 8: A Variable

- Hindari istilah dalam kamus / tekstual

- Mendefinisikan dalam makna kontekstual

- Hindari pernyataan dalam bentuk negatif

- Apa yang didefinisikan tidak boleh masuk dalam definisi

- Tidak dinyatakan dalam bahasa yang kabur (ambigous)

3. Alasan mendefinisikan variabel penelitian

- Agar tidak menimbulkan kekaburan fokus penelitian dan menghilangkan salah

penafsiran terhadap obyek yang menjadi fokus penelitian

- Mempersempit fokus target populasi dan wilayah penelitian

- Memudahkan pembuatan instrumen penelitian

- Memberi makna kontekstual terhadap masalah yang menjadi focus

Summary

Construct

Concept

Variables

Operational Definition

Indicators

Measurement