a. kajian teori 1. ketrampilan menulis pada siswa sdeprints.umm.ac.id/62085/15/bab ii.pdfdapat...

21
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SD Pembelajaran bahasa Indonesia di jenjang sekolah dasar anak perlu dibekali dengan ketrampilan menulis. Membaca dan menulis ini dimasukkan dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan label mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Gipayana, 2010). Pembelajaran berbahasa Indonesia di jenjang sekolah dasar anak diberikan pembelajaran tentang berbagai macam ketrampilan, diantaranya yaitu ketrampilan menyimak, menulis, membaca, dan berbicara. Hal tersebut pada Permen No. 23 tahun 2006 yang menjelaskan tentang aktivitas mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada Permen No. 23 Tahun 2006 dijelaskan tentang standar kelulusan yang menjelaskan tentang aktivitas (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3) membaca dan (4) menulis, berikut penjelasan dari setiap aktivitas sebagai berikut: a. Mendengarkan Menangkap setiap kalimat dan perkataan yang diberikan dalam bentuk suara atau lisan, memahami wacana lisan berbentuk perintah, penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi berbagai peristiwa dan benda disekitar, serta karya sastra berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita rakyat. b. Berbicara Menjelaskan menggunakan perkataan yang digunakan untuk menyampaikan suatu hal yang akan disampaikan, menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan telepon, diskusi, pidato,

Upload: others

Post on 07-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SD

Pembelajaran bahasa Indonesia di jenjang sekolah dasar anak perlu

dibekali dengan ketrampilan menulis. Membaca dan menulis ini dimasukkan

dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan label mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia (Gipayana, 2010). Pembelajaran berbahasa Indonesia di jenjang sekolah

dasar anak diberikan pembelajaran tentang berbagai macam ketrampilan,

diantaranya yaitu ketrampilan menyimak, menulis, membaca, dan berbicara. Hal

tersebut pada Permen No. 23 tahun 2006 yang menjelaskan tentang aktivitas

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada Permen No. 23 Tahun

2006 dijelaskan tentang standar kelulusan yang menjelaskan tentang aktivitas (1)

mendengarkan, (2) berbicara, (3) membaca dan (4) menulis, berikut penjelasan

dari setiap aktivitas sebagai berikut:

a. Mendengarkan

Menangkap setiap kalimat dan perkataan yang

diberikan dalam bentuk suara atau lisan, memahami

wacana lisan berbentuk perintah, penjelasan, petunjuk,

pesan, pengumuman, berita, deskripsi berbagai

peristiwa dan benda disekitar, serta karya sastra

berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan

cerita rakyat.

b. Berbicara

Menjelaskan menggunakan perkataan yang

digunakan untuk menyampaikan suatu hal yang akan

disampaikan, menggunakan wacana lisan untuk

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam

kegiatan perkenalan, tegur sapa, percakapan sederhana,

wawancara, percakapan telepon, diskusi, pidato,

Page 2: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

10

deskripsi peristiwa dan benda di sekitar, memberi

petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil

pengamatan, pemahaman isi buku dan berbagai karya

sastra untuk anaka berbentuk dongeng, pantun, drama,

dan puisi.

c. Membaca

Memahami kata-kata menggunakan bantuan teks

bacaan yang dapat membantu memahami suatu teks

baca dalam hal ini menggunakan berbagai jenis

membaca untuk memahami wacana berupa petunjuk ,

teks panjang, dan berbagai karya sastra untuk anak

berbentuk puisi, dongeng, pantun, percakapan, cerita,

dan drama.

d. Menulis

Menyampaikan suatu pikiran yang dapat membantu

tulisan yang akan disampaikan dengan melakukan

berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan

perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan

sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog,

formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase,

serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita,

puisi, dan pantun.

Keterampilan menulis dasar dibekalkan pada siswa saat duduk di kelas

rendah seprti kelas 1,2, dan 3. Pada kelas tinggi siswa mulai dibekali dengan

keterampilan menulis yang sudah mulai membahas detailnya seperti jenis,

susunan, dan penentuan judul yang tepat. Pembelajaran menulis ini juga termasuk

dalam aspek kemampuan berbahasa. Menurut (Gipayana (2010: 37) Tujuan

pembelajaran menulis masuk dalam aspek kemampuan menggunakan bahasa

yaitu sebagai berikut.

Bertujuan agar siswa: (1) mampu mengungkapkan gagasan,

pendapat, pengalaman, pesan dan perasaan secara tertulis; (2)

mampu menyampaikan informasi secara tertulis sesuai dengan

konteks dan keadaan: (3) memiliki kegemaran menulis; dan (4)

mampu memanfaatkan unsur-unsur kebahasaan karya sastra

dalam menulis. Tujuan tersebut diharapkan bermuara pada

Page 3: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

11

kedisiplinan berpikir dan berbahasa seperti yang dirumuskan

dalam salah satu tujuan umun mata pelajaran.

Keterampilan menulis yang telah disampaikan di kelas rendah sampai

kelas tinggi yaitu keterampilan menulis karangan. Karangan yang sudah

didapatkan salah satunya yaitu membuat karangan deskripsi. Apabila pada kelas

rendah siswa masih dibekalkan pengetahuan tentang membuat karangan

mendeskripsikan suatu gambar menjadi sebuah cerita sederhana, di kelas tinggi

siswa mulai belajar menulis karangan dengan pengalaman yang sudah dilalui dan

dijadikan cerita atau bisa melihat lingkungan sekitar dan mendeskripsikannya

menjadi cerita dengan pemilihan tema yang sesuai dengan keadannya.

Pembahasan materi yang terdapat pada buku guru maupun buku siswa

dapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan.

Semakin banyak siswa berlatih, siswa akan semakin dapat mengasah dan

mengembangkan kemampuan berfikirnya melalui kegiatan menulis. Bahkan pada

kurikulum 2013, pemerintah sudah menerapkan pembelajaran Bahasa Indonesia

yang berbasis teks, Menurut Priyatni (2014) bahwa kurikulum 2013 untuk mata

pelajaran bahasa Indonesia sudah menggunakan teks sebagai sarana pembelajaran.

Pada saat kita mengekspresikan gagasan secara lisan (berbicara) atau

secara tulis (menulis) itu artinya kita telah menciptakan teks. Dari pernyataan

tersebut, dapat disimpulkan teks adalah ujaran (lisan) atau tulis bermakna yang

berfungsi untuk mengekspresikan suatu gagasan. Membuat sebuah karangan

deskripsi siswa harus terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan tentang

karangan dan jenis karangannya. Setelah siswa memahami apa itu karangan siswa

akan lebih mudah untuk membuat sebuah karangan.

Page 4: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

12

a. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu proses atau suatu hasil yang dapat digunakan

untuk memperoleh ide atau gagasan untuk menghasilkan suatu karya berupa

tulisan. Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam

lambang-lambang tulisan (Semi, 2007:14). Menurut KBBI menulis adalah

membuat lambang secara tertulis yang menggambarkan pikiran atau perasaan.

Menulis dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau

muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol

atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakaiannya.

Menulis merupakan bagian dalam keterampilan berbahasa. Menurut

Pamungkas (2012: 57) menulis ialah keterampilan berbicara. Selain berbicara,

membaca, mendengarkan, dan menyimak. Menulis merupakan sebuah wujud cara

berkomunikasi dengan menggunakan media.

Menurut pendapat Robandi dalam Pamungkas (2012: 58) menulis

merupakan bagian dari cara menyampaikan. Sebaik apapun suatu karya apabila

tidak dapat diungkapkan melalui tulisan yang disusun secara sistematik, maka

sebenarnya sebagian misi yang sudah disusun akan gagal. Oleh karena itu,

kemampuan menulis ilmiah harus terus dilakukan karena hasil penelitian, ide, atau

pendapat kita kepada orang lain dapat dipahami orang lain dan akan diterima

dengan baik apabila kita mampu menyampaikan secara lisan maupun tulisan.

Berdasarkan teori dapat kesimpulan, pengertian menulis merupakan

sebuah wujud cara berkomunikasi menggunakan media yang menggambarkan

pikiran atau perasaan dalam suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam

Page 5: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

13

lambang-lambang tulisan.

Dalam pengertian menulis memiliki proses dalam pengerjaannya dalam

proses tersebut terdapat beberapa hal yang ada mengenai proses kreatif yang

menggambarkan pikiran atau perasaan, yang disampaikan melalui isi atau mutan

yang terkandung dalam suatu tulisan dalam hal ini menulis dapat meningkatkan

suatu ketrampilan berbahasa yang baik dan benar dalam proses penulisan.

b. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang

lain. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis melainkan harus

melalui latihan yang banyak agar dapat memperoleh keterampilan menulis.

Seperti halnya menurut (Tarigan (2008: 4) yang menjelaskan tentang hubungan

menulis dengan bahasa yang lain diantaranya yaitu membaca dan berbicara.

Sehubungan dengan sangat dibutuhkannya keterampilan menulis dalam

kehidupan modern saat ini karena keterampilan menulis saling berkaitan dengan

keterampilan berbahasa yang lainnya, diantaranya sebagai berikut.

(1) Hubungan Antara Menulis dan Membaca

Menulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat, yaitu apabila

kita menulis sesuatu, prisinsipnya agar tulisan itu dibaca oleh orang lain atau

paling sedikit dapat kita baca sendiri pada saat lain. Hubungan menulis dan

membaca pada dasarnya adalah hubungan antara penulisnya dan pembacanya.

(2) Hubungan Menulis dan Berbicara

Menulis dan berbicara juga memiliki hubungan yang erat antara keduanya.

Menulis dan berbicara keduanya memiliki ciri-ciri yang sama yaitu produktif dan

Page 6: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

14

ekspresif. Selain memiliki persamaan menulis dan berbicara juga meiliki

perbedaan yaitu dalam menulis diperlukan pendengaran dan pengucapan. Sama

halnya dengan menulis merupakan komunikasi tidak langsung, sedangkan

berbicara merupakan komunikasi langsung, komunikasi yang tatap muka secara

langsung.

Berdasarkan teori dapat kesimpulan menjelaskan tentang hubungan menulis

dengan bahasa yang lain diantaranya yaitu membaca dan berbicara, sehubungan

dengan sangat dibutuhkannya ketermpilan menulis dalam kehidupan modern saat

ini keterampilan menulis saling berkaitan antara lain (1) hubungan antara menulis

dengan membaca, (2) hubungan menulis dengan berbicara.

Menulis merupakan suatu ketrampilan berbahasa yang digunakan untuk

menulis sebuah karangan. Ada beberapa hal mengenai menulis sebagai

ketrampilan berbahasa, ketrampilan menulis saling berkaitan dengan ketrampilan

berbahasa yang lainnya. Ketrampilan berbahasa dapat mempengaruhi cara

menulis untuk menyampaikan hasil tulisannya yang digunakan untuk

berkomunikasi dalam hal lisan dan tulisan.

c. Menulis sebagai suatu Cara Berkomunikasi

Menulis yang merupakan keterampilan dari berbahasa juga dapat

digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Menurut (Tarigan (2008:19)

menyatakan bahwa “Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan

pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia atau binatang-binatang

ingin berkenalan dan berhubungan satu sama lain”. Komunikasi lisan dan tulis

sangat erat berhubungan karena sifat penggunaannya yang saling berkaitan dalam

bahasa. Setiap penulis atau pengarang mempunyai gagasan yang ingin

Page 7: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

15

disampaikan kepada orang lain. Dalam hal ini penulis mengutarakan ide-idenya

melalui lisan yang diubah menjadi bentuk tulisan.

Berdasarkan teori dapat kesimpulan komunkasi adalah suatu proses

pengiriman dan penerimaan pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu manusia atau

binatang ingin berkenalan satu sama lain dan berhubungan satu sama lain.

Menulis merupakan cara berkomunikasi yang digunakan untuk

menyampaikan gagasan dan ide – idenya yang ingin disampaikan kepada orang

lain, dalam hal ini menulis memiliki beberapa fungsi dan tujuan yang akan

disampaikan penulis untuk mengutarakan hasil dari tulisan tersebut.

d. Fungsi dan Tujuan Menulis

Pada prinsipnya fungsi utam dari tulisan sebagai alat komunikasi yang

tidak langsung. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan apa yang ada dalam

pikiran kita. Salah satu dari tugas-tugas terpenting penulis sebagai penulis yaitu

menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir, yang akan dapat menolongnya

mencapai maksud dan tujuan.

Pada saat penulis membuat sebuah tulisan, penulis harus mengatahui tujuan

dari tulisannya. Menurut Semi (2007:14) mengenal tujuan merupakan langkah

awal yang penting dalam menulis. Secara umum tujuan menulis antara lain:

(1) Untuk Menceritakan Sesuatu:

Pengalaman, pemikiran, imajinasi, perasaan, dan intuisi yang dimiliki

pribadi akan lebih baik apabila mengkomunikasikan kepada orang lain dalam

bentuk tulisan. Menceritakan sesuatu kepada orang lain mempunyai maksud agar

orang lain atau pembaca tahu tentang apa yang dialami orang yang menceritakan

Page 8: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

16

tersebut. Dengan begitu, akan terjadi kegiatan berbagai pengalaman, perasaan, dan

pengetahuan.

(2) Untuk Memberikan Petunjuk atau Pengarahan

Tujuan menulis untuk memberikan petunjuk atau pengarahan ini yaitu untuk

memberikan petunjuk atau pengarahan pada pembaca. Apabila seseorang

mengajari orang lain bagaimana mengerjakan sesuatu dengan tahap yang benar,

berarti dia sedang memberikan petunjuk atau pengarahan.

(3) Untuk Menjelaskan Sesuatu

Apabila kita menghadapi atau membaca berbagai buku pelajaran sehar-hari,

baik itu buku pelajaran bahasa Indonesia maupun buku pelajarn agama, tentu kita

akan merasakan bahwa buku tersebut berisi berbagai penjelasan. Hal tersebut

bertujuan agar pembaca menjadi paham, pengetahuan bertambah, dan dapat

bertindak dengan lebih baik pada masa yang akan datang. Jadi, tujuan menulis

yaitu menjelaskan sesuatu kepada pembaca sehingga pengetahuan pembaca

tentang topik yang disampaikan menjadi lebih baik.

(4) Untuk Meyakinkan

Orang sering berbeda pendapat tentang banyak hal. Ketika seseorang ingin

mengajak orang lain untuk percaya dengan pandangannya karena dia merasa apa

yang dipikirkannya dan dilakukannya merupakan sesuatu yang benar. Jadi, tujuan

orang menulis untuk meyakinkan orang lain tentang pendapat atau pandangannya

mengenai sesuatu.

(5) Untuk Merangkum

Tujuan menulis untuk merangkum umumnya dijumpai pada kalangan murid

sekolah, baik yang berada disekolah dasar, sekolah menengah, maupun

Page 9: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

17

mahasiswa di perguruan tinggi. Merangkum biasa digunakan unutk merangkum

bacaan yang panjang menjadi singkat sesuai dengan yang mereka pahami.

Menuliskan rangkuman akan sangat menolong mereka agar lebih mudah dalam

mempelajari isi buu yang panjang dan tebal.

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan yaitu sebagai alat komunikasi

yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kita. Menurut D’Angelo dalam Tarigan

(2108:23) salah satu dari tugas-tugas terpenting penulis sebagai penulis adalah

menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya

mencapai maksud dan tujuannya. Secara singkat belajar menulis yaitu belajar

berpikir dalam atau dengan cara tertentu.

Berdasarkan teori dapat kesimpulan mengenal tujuan merupakan langkah

awal yang penting dalam menulis dan secara umum tujuan menulis diantaranya

(1) untuk menceritakan sesuatu, (2) untuk memberikan petunjuk atau pengarahan,

(3) untuk menjelaskan sesuatu, (4) untuk meyakinkan, dan (5) untuk merangkum.

Menulis memiliki fungsi dan tujuan yang digunakan untuk menjelaskan

hasil tulisannya, yang menjelaskan hasil pemikiran, imijanasi, perasaan,dan intuisi

yang dimiliki penulis untuk menceritakan sesuatu kepada orang lain. Dalam hal

ini saat mengerjakan tidak mengalami kesulitan atau kesalahan dalam memilih

kata yang akan ditulis.

2. Kesalahan Berbahasa

Analisis kesalahan berbahasa merupakan kegiatan pengkajian segala aspek

penyimpangan berbahasa. Analisis kesalahan berbahasa sangat diperlukan untuk

mengetahui bahwa bahasa itu baik diucapkan, ditulis, disusun dan berfungsi

Page 10: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

18

sebagai bahasa yang dapat dimengerti pembicara dengan pendengar atau penulsi

dengan pembaca. Sehingga bahasa yang disampaikan akan bisa tersampaikan

dengan baik pada pembicara dengan pendengar atau penulis dengan pembaca.

Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis

yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang

dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia

(Setyawati, 2010:15).

Penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan faktor-faktor penentu

berkomunikasi atau penggunaa bahasa yang tidak sesuai dengan norma

kemasyarakatan bukanlah berbahasa Indonesia dengan baik. Berbahasa Indonesia

yang menyimpang dari kaidah atau aturan tata bahasa Indonesia, jelas pula bukan

berbahasa dengan benar. Kesalahan berbahasa yang terjadi atau dilakukan oleh

siswa dalam proses pembelajaran mengimplikasikan tujuan pengajaran bahasa

belum tercapai secara maksimal. Semakin tinggi kuantitas kesalahan berbahasa,

semakin sedikit tujuan pengajaran bahasa yang tercapai.

Berdasarkan teori dapat kesimpulan kesalahan berbahasa adalah

penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari

kaidah tata bahasa Indonesia.

Kesalahan berbahasa merupakan penggunaan bahasa yang tidak sesuai

dengan faktor penentu berkomunikasi dan penggunaan bahasa yang tidak sesuai

dengan norma kemasyarakatan bukanlah berbahasa Indonesia yang baik.

Berbahasa yang benar yaitu bahasa yang bisa tersampaikan dengan baik pada

pembicara dengan pendengar atau penulis dengan pembaca.

Page 11: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

19

3. Karangan

Karangan adalah sebuah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Menulis karangan pada

umumnya penulis terlebih dahulu membuat sebuah bagan atau rancangan

kerangka karangan seperti tema yang akan diambil atau judul yang akan

digunakan. Ciri-ciri karangan yang baik menurut Tarigan (2008:6) yaitu tulisan

yang baik mencerminkan kemampuan penulis yang mempergunakan nada yang

serasi, menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang

utuh, jelas, dan tidak samar-samar, menulis secara meyakinkan, mengkritik

naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya, dan mencerminkan

kebanggaan penulis dalam naskah atau manuskrip. Setelah menyusun kerangka

karangan, langkah selanjutnya yaitu menentukan jenis karangan yang akan ditulis.

Jenis karangan terbagi menjadi dua yakni karakteristiknya dan sifatnya.

Jenis karangan berdasarkan karakteristik terbagi menjadi tiga yaitu karangan

ilmiah, semi ilmiah, dan nonilmiah, sedangkan jenis karangan yang berdasarkan

sifatnya terbagi menjadi lima yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan

persuasi

a. Pengertian Deskripsi

Karangan deskripsi merupakan karangan yang berusaha menggambarkan

benda, manusia, atau tempat tertentu. Menurut Suparmo dan Mohamad Yunus

(2012: 1.11). Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau

menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman

dan perasaan penulisnya. Deskripsi merupakan rangkaian paragraf yang berupa

gambaran (lukisan) yang digambarkan pada suatu obyek atau tempat.

Page 12: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

20

Deskripsi menggambarkan tentang suatu peristiwa yang secara langsung

mengalami pengalaman akan apa yang diamati. Deskripsi yaitu tulisan yang berisi

penggambaran tentang sesuatu dengan berdasarkan pada apa yang kita lihat, apa

yang kita rasa, dan apa yang kita cium. Ciri seseorang yang kita akan uraikan

secara mendetail dan mendalam juga termasuk contoh dari wacana deskripsi

b. Ciri-Ciri Deskripsi

Suatu karangan dapat disebut karangan deskripsi dapat dilihat dari ciri-ciri

karangannya. Menurut Priyatni (2014), ciri-ciri teks deskripsi yaitu sebagai

berikut:

(1) Menggunakan kata sifat untuk mendeskripsikan objek.

(2) Menggunakan kata benda yang memiliki keterkaitan dengan objek yang

dideskripsikan.

(3) Menggunakan kata kerja aksi untuk mendeskripsikan perilaku atau kondisi

objeknya.

c. Macam-macam Deskripsi

Menurut Suparno (2009: 4.13) objek yang dapat diungkapkan dalam

karangan deskripsi berdasarkan kategori yang lazim, ada dua objek yang

diungkapkan dalam deskripsi, yakni orang dan tempat.

(1) Deskripsi Orang

Karangan deskripsi orang yaitu karangan yang menggambarkan deskripsi

tentang orang. Dalam membuta karangan deskripsi orang, tentukan hal-hal yang

menarik dari orang yang akan dideskripsikan. Setelah menentukan hal-hal yang

menarik kemukakan informasi tentang orang itu dengan retorika pengungkapan

yang memungkinkan pembaca seolah-olah mengenalinya sendiri.

Page 13: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

21

(2) Deskripsi Tempat

Tempat memegang peran penting dalam setiap peristiwa serta tidak ada

yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Setiap cerita pasti memiliki latar

belakang tempat. Dengan adanya latar tempat terjadinya peristiwa akan lebih

menarik cerita yang akan disampaikan penulisnya.

d. Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi

Untuk mempermudah menulis sebuah karangan diskripsi dibutuhkan cara

atau langkah – langkah yang tepat, contoh langkah-langkah menurut para ahli

dalam menulis karangan diskripsi. Menurut Suparno (2009: 4.21) langkah-

langkah mempermudah menulis karangan deskripsi yaitu sebagai berikut:

(1) Menentukan apa yang akan dideskripsikan: apakah akan mendeskripsikan

orang atau tempat.

(2) Merumuskan pendeskripsian: apakah deskripsi dilakukan sebagai alat

bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, atau persuasi.

(3) Menetapkan bagian yang akan dideskripsikan: kalau yang dideskripsikan

orang, apakah yang akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik, watak,

gagasannya, atau benda-benda disekitar tokoh. Kalau yang dideskripsikan

tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya

bagian-bagian tertentu saja yang menarik.

(4) Memerinci dan mensistemasikan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian

yang akan dideskripsikan: hal-hal apa saja yang akan ditampilakan unutk

membantu memunculkan kesan dan gambaran yang kuat mengenai sesuatu

yan dideskripsikan dan pendekatan apa yang akan digunakan penulis.

Page 14: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

22

4. Tanda Baca

Tanda baca menurut Mulyadi pada pedoman umum Ejaan Bahasa

Indonesia (2017:49) sebagai berikut.

a. Tanda Titik (.)

Menurut pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (2017) tanda titik (.) digunakan

sebagai berikut.

(1) Tanda titik dipakai akhir kalimat pernyataan. Misalnya :

a) Mereka duduk disana.

b) Dia akan datang pada pertemuan itu.

(2) Tanda titik dipakai di belakang angka dan huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,

atau daftar.

(3) Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, tahun, judul

tulisan ( yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru ), dan tempat

terbit. Misalnya:

a) Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.

b) Moelino, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta:Gramedia.

(4) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya

yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya:

a) Dia lahir pada tahun 1959 di Bandung.

b) Nomor rekening panitia seminar adalah 00125645678

(5) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan,

ilustrasi, atau tabel. Misalnya:

a) Acara Kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Page 15: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

23

b) Gambar 3 Alat Ucap Manusia

c) Tabel 5 Sikap Bahasa Generasi Muda Berdasarkan Pendidikan

b. Tanda Koma (,)

Menurut pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (2017) tanda koma (,) digunakan

sebagai berikut.

(1) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau

pembilangan. Misalnya:

a) Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.

b) Satu, dua,... tiga!

(2) Tanda koma dipakai diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat,

(c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang

ditulis berurutan. Misalnya:

1) Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan

Matraman, Jakarta 13130

2) Surabaya, 10 Mei 1960

3) Tokyo, Jepang

(3) Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya

dalam daftar pustaka. Misalnya:

1) Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu

Agung.

2) Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di

Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.

(4) Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan

akhir. Misalnya:

Page 16: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

24

1) Sutan takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2

(Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.

2) W.J.S. poerwadarminta, Bahasa Indonesia unutk Karang-mengarang

(Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

(5) Tanda koma dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat

untuk menghindari salah baca/salah pengertian. Misalnya:

1) Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

2) Atas perhatian saudara, kami ucapkan terimakasih.

c. Tanda Hubung (-)

Menurut pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (2017) tanda hubung (-)

digunakan sebagai berikut.

a. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh

pergantian baris. Misalnya:

1) Di samping cara lama, diterapkan juga ca-

Ra baru....

2) Kini ada cara yang baru untuk mengu-

Kur panas.

b. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang. Misalnya:

1) Anak-anak

2) Berulang-ulang

3) Kemerah-merahan

c. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang

dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-

satu. Misalnya:

Page 17: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

25

1) !11-11-2018

2) P-a-n-i-t-i-a

d. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau

ungkapan. Misalnya:

1) Ber-evolusi

2) Meng-ukur

3) Mesin hitung-tangan

5. HURUF KAPITAL

Huruf kapital adalah huruf yang digunakan pada awal kalimat. Menurut

Mulyadi pada Ejaan Bahasa Indonesia (2017:16) digunakan sebagai berikut.

a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,

keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar

akademik yang mengikuti nama orang. Misalnya (1) Sultan Hasanuddin (2)

Raden Ajeng Kartini (3) Dokter Mohhamad Hatta (4) Agung Permana Sarjana

Hukum (5) Imam Hambali (6) Nabi Muhammad.

b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk kata ulang

sempurna) didalam judul buku, karangan, artikel dan makalah serta nama

majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan untuk yang

tidak terletak pada posisi awal. Misalnya (1) Dia agean surat kabar Sinar

Pembangunan (2) Sya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke

Roma (3) Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.

Page 18: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

26

B. KAJIAN PENILITIAN YANG RELEVAN

1. Nama Peniliti Susan Nauli Silitonga dia meniliti tentang Analisis

Kesalahan Ejaan Dalam Karangan Siswa SD Negeri Gemawang Sinduadi

Mlati Sleman pada tahun 2016. Hasil penilitan dari analisis tersebut peniliti

menggunakan analisis deskriptif kualitatif hasil penilitan tersebut

mendeskripsikan kesalahaan ejaan dalam karangan siswa SD Negeri

Gemawang Sinduadi Mlati Sleman. Kesalahan ejaan tersebut mencakup a)

kesalahan pemakaian huruf, b) kesalahan penulisan kata, c) kesalahan

penggunaan tanda baca.

Persamaan peniliti dengan penilitian yang saya gunakan hasil yang

diperoleh sama yaitu meniliti kesalahan penulisan kata dan kesalahan tanda

baca. Perbedaan penilitian yang saya gunakan dengan peniliti tersebut yaitu

instrumen penilitian yang digunakan peniliti tersebut menggunakan

instrumen human instrumen, yaitu peniliti sendiri, sedangkan instrumen

penilitian yang saya gunakan menggunakan instrumen observasi.

2. Nama Peniliti Yudha Widwiarti dia meniliti tentang Analisis Kesalahan

Berbahasa Dalam Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMK Negeri

Rembang Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penilitian

dari analasis tersebut peniliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif,

hasil penilitian tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang paparan

data dan temuan hasil data, dalam bagian ini diuraikan masing-masing

langkah kerja analisis bahasa, yaitu: (1) mengumpulkan sampel kesalahan,

(2) mengidentifikasi kesalahan, (3) menjelaskan kesalahan, (4)

mengklasifikasikan kesalahan, dan (5) mengevaluasi kesalahan.

Page 19: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

27

Persamaan peniliti dengan penilitian yang saya gunakan hasil yang

diperoleh sama yaitu meniliti kesalahan peniliti kesalahan penulisan kata

dan kesalahan tanda baca. Perbedaan penilitian yang saya gunakan dengan

peniliti tersebut, peniliti tersebut menggunakan prosedur pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi dokumenter.

Teknik studi dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui

peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-

buku tentang pendapat, teori, dalil, hukum- hukum yang berhubungan

dengan masalah penyelidikan. Saya gunakan menggunakan metode

pengumpualan data yaitu menggunakan observasi, tes pengetahuan dan

dokumentasi.

3. Nama Nur Endah Ariningsih, Sumarwati, Kundharu Saddhono dalam

penilitiannya tentang Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Dalam

Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas pada tahun 2012. Hasil

penilitian analasis tersebut peniliti menggunakan deskriptif kualitatif hasil

penilitian tersebut aspek yang dapat diteliti terkait dengan pemakaian

bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi seperti bentuk, bahasa,

keutuhan wacana, dan lain-lain. Akan tetapi, peneliti lebih memfokuskan

pada masalah kebahasaannya. Dari 54 karangan eksposisi yang dianalisis,

ditemukan adanyak kesalahan bahasa baik dari aspek ejaan, diksi, kalimat,

maupun paragraf.

Persamaan peniliti dengan penilitian yang saya gunakan analasis

yang digunakan sama menggunakan analasis deskriptif kualitatif, peniliti

tersebut juaga meniliti kesalahan ejaan dan tanda baca, kesalahan pilihan

Page 20: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

28

kata, kesalahan penyusunan kalimat, dan kesalahan penulisan paragraf

dalam karangan bahasa Indonesia. Perbedaan data yang dikumpulkan

peniliti tersebut dengan cara mengkaji dokumen yang berupa karangan

eksposisi siswa. Data penilitian yang saya gunakan menggunakan karangan

deskripsi.

Page 21: A. KAJIAN TEORI 1. Ketrampilan Menulis Pada Siswa SDeprints.umm.ac.id/62085/15/BAB II.pdfdapat dijadikan pedoman latihan bagi siswa untuk berlatih menulis karangan. Semakin banyak

29

C. KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian merupakan proses keberhasilan

pembelajaran.

KONDISI IDEAL

Kesalahan terjadi dalam

mengerjakan sebuah karangan

terdapat pada tulisan berupa

kesalahan ejaan, kesalahan

kalimat, kesalahan tanda baca

dan kesalahan penulisan kata.

FAKTA DI LAPANGAN

Kesalahan yang terjadi saat

siswa mengerjakan karangan

deskripsi tidak semua siswa

menulis kalimat mengalami

kesulitan, yang terjadi siswa

masih kesulitan dalam

menentukan sebuah karangan

yang benar.

HUBUNGAN ANTARA FENOMENA DENGAN FAKTA

Kesalahan dalam menulis sebuah karangan deskripsi kesalahan yang sering

ditemukan dalam penilitian terdapat pada kesalahan ejaan, kesalahan

kalimat, kesalahan tanda baca dan kesalahan penulisan kata. Pada hal

tersebut kesalahan pada karangan siswa tidak semua siswa mengalami

kesalahan tersebut hanya beberapa siswa yang proses menulisnya

mengalami kesulitan dalam menentukan sebuah karangan yang benar.

HAL-HAL YANG MENARIK AKAN DITELITI 1. Proses penulisan siswa dalam mengerjakan karangan deskripsi.

2. Siswa masih ada yang belum mengetahui tentang karangan deskripsi.

3. Siswa masih kesulitan menentukan kalimat yang akan ditulis dalam

menulis sebuah karangan deskripsi.

TINDAK LANJUT

1. Beberapa hal mengenai kesalahan dalam proses penulisan karangan

deskripsi siswa.

HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Siswa mengerjakan karangan deskripsi menggunakan ejaan

yang benar

2. Siswa membuat karangan deskripsi sendiri

3. Siswa menuliskan karangan deskripsi sesuai kaidah penulisan

Bahasa Indonesia