repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · web view...

77
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan ayam ras pedaging mempunyai potensi yang sangat besar sebagai sumber protein hewani asal unggas. Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan keseluruhan yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu, serta telur yang bernilai gizi tinggi, meningkatkan pendapatan petani peternak, serta menambah devisa dan memperluas kesempatan kerja. Hal inilah yang mendorong pembangunan sektor peternakan sehingga pada masa yang akan datang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan perekonomian bangsa. Untuk mencapai pembangunan pertanian pada umumnya dan sektor peternakan khususnya, maka sebagai penunjang kebutuhan protein hewani yang merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia perlu di usahakan produktifitas yang 1

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan subsektor peternakan ayam ras pedaging mempunyai

potensi yang sangat besar sebagai sumber protein hewani asal unggas.

Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan keseluruhan yang

bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu, serta telur yang

bernilai gizi tinggi, meningkatkan pendapatan petani peternak, serta menambah

devisa dan memperluas kesempatan kerja.

Hal inilah yang mendorong pembangunan sektor peternakan sehingga

pada masa yang akan datang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata

dalam pembangunan perekonomian bangsa. Untuk mencapai pembangunan

pertanian pada umumnya dan sektor peternakan khususnya, maka sebagai

penunjang kebutuhan protein hewani yang merupakan bagian dari kebutuhan

dasar manusia perlu di usahakan produktifitas yang maksimal sehingga dapat

meningkatkan pendapatan petani peternak. Dalam upaya pemenuhan protein

hewani dan peningkatan pendapatan peternak, maka pemerintah dan peternak

telah berupaya mendayagunakan sebagian besar sumber komoditi ternak yang

dikembangkan, diantaranya adalah ayam pedaging (broiler).

Usaha peternakan ayam ras pedaging banyak diminati masyarakat karena

pemeliharaanya yang singkat. Saat ini peternakan ayam merupakan sektor

peternakan yang paling efisien dan paling cepat dalam menyediakan zat-zat

makanan bergizi tinggi dari sumber hewani. Ayam ras pedaging merupakan

1

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

penyumbang daging terbesar dari kelompok unggas terhadap produksi daging

nasional, sehingga usaha ternak ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai usaha

yang menguntungkan. Produksi daging ayam meskipun menduduki ranking

pertama mengalahkan produksi daging sapi, tetapi sampai saat ini masih belum

mampu memenuhi tuntutan kebutuhan daging secara keseluruhan.

Sampai saat ini konsumsi daging unggas di Indonesia masih di utamakan

dalam pemenuhan permintaan daging dalam hal kuantitas. Hal ini disebabkan dari

tahun ketahun konsumsi daging unggas semakin meningkat sebagai akibat dari

pertumbuhan jumlah penduduk. Hal ini terjadi pula di Kabupaten Gowa. Namun

peternak tidak akan mungkin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut

apabila dari tahun ketahun populasi ternak ayam ras pedaging didaerah ini

semakin merunun. Sehingga penurunan populasi tersebut berdampak pada

penurunan pendapatan peternak ayam ras pedaging dalam tiga periode terakhir

tahun 2011 dengan skala kepemilikan 1000 – 3000 ekor. Adapun penurunan

pendapatan peternak di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, dapat dilihat

pada Tabel 1.

Dilihat dari tabel 1, pendapatan peternak mengalami penurunan selama

tiga periode terakhir. Bedasarkan survey awal yang telah dilakukan, penurunan

pendapatan terjadi akibat tingginya tingkat mortalitas (kematian ternak) yang

terjadi.

2

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Tabel 1. Pendapatan Rata-Rata Peternak Ayam Ras Pedaging Selama 3 Periode Produksi Tahun 20011, di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

Periode Skala Total Penerimaan(Rp/Periode)

Total Pengeluaran(Rp/Periode)

Pendapatan(Rp/Periode)

10001 24,666,667 21,666,667 3,000,0002 23,333,333 20,666,667 2,666,6673 21,866,667 20,333,333 1,533,333

20001 49,333,333 43,333,333 6,000,0002 46,666,667 41,333,333 5,333,3333 43,733,333 40,666,667 3,066,667

30001 74,000,000 65,000,000 9,000,0002 70,000,000 62,000,000 8,000,0003 65,600,000 61,000,000 4,600,000

Sumber : Hasil Olah Data Primer, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa. 2012

Dari segi volume penjualan juga berpengaruh terhadap pendapatan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Astuti (2005) yang menyatakan bahwa semakin besar

volume penjualan ternak, maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh

peternak. Dengan meningkatnya volume penjualan, maka secara langsung

maupun tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan yang diperoleh peternak.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka kami bermaksud

melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh Volume Penjualan Terhadap

Pendapatan Peternak Ayam Ras Pedaging, di Kecamatan Pallangga,

Kabupaten Gowa ”.

3

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat di atas dan pengamatan langsung di lokasi,

maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :

1. Apakah volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

peternak ayam ras pedaging, di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa ?

2. Berapa besar kontribusi pengaruh volume penjualan terhadap pendapatan

peternak ayam ras pedaging, di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah volume penjualan berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan peternak ayam ras pedaging, di Kecamatan

Pallangga, Kabupaten Gowa

2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pengaruh volume penjualan

terhadap pendapatan peternak ayam ras pedaging, di Kecamatan

Pallangga, Kabupaten Gowa.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber pengetahuan dan informasi bagi peneliti.

2. Sebagai bahan masukan bagi peternak bahwa seberapa besar pengaruh

volume penjualan terhadap pendapatan peternak ayam ras pedaging.

4

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Ayam Ras Pedaging

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras

unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya

produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya

ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an di mana pemegang

kekuasaan mencanangkan penggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada

saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal

masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah

bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan

menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang

bermunculan di berbagai wilayah Indonesia (Ahmad. R, 2010).

Menurut Titik ( 1993), yang menyataan bahwa, ayam tipe pedaging dapat

menghasilkann daging relatif lebih banyak dalam waktu yang cepat, ciri-ciri ayam

tipe pedaging adalah :

a. Ukuran badan pedaging relatif lebih besar, padat, kompak dan berdaging

penuh sehingga disebut tipe berat.

b. Jumlah telur relatif sedikit

c. Bergerak lamban dan tenang

d. Biasanya lebih lambat mengalami dewasa kelamin.

5

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Beberapa peternak mengeluhkan bahwa memelihara ayam ras pedaging itu

repot dan tidak tahan penyakit. Sebenarnya hal ini tidak akan terjadi bila

manajemen yang diterapkan benar. Ayam broiler dipasarkan pada bobot hidup

antara 1,3 – 1,6 kg per ekor ayam yang terlalu berat akan sulit terjual (Rasyaf,

2003).

Menurut Rasyaf (2003), yang menyatakan bahwa keunggulan ayam broiler

ini akan terbentuk bila didukung oleh lingkungan karena sifat genetis saja tidak

menjamin keunggulan itu akan terlihat. Hal-hal yang mendukung keunggulan

ayam ini sebagai berikut :

a. Makanan

Makanan menyangkut kualitas dan kuantitas. Pertumbuhan yang

sangat cepat tidak akan tampak bila tidak didukung dengan ransum

yang mengandung protein dan asam amino yang seimbang sesuai

kebutuhan ayam.

b. Temperatur Lingkungan

Ayam broiler ini akan tumbuh optimal pada temperatur lingkungan

190-210 C. Temperatur lingkungan diIndonesia lebih panas, apabila

didaerah pantai sehingga ayam akan mengurangi beban panas dengan

banyak minum dan tidak makan. Bila sudah demikian jumlah unsur

nutrisi dan keperluan nutrisi utama bagi ayam tidak masuk sehingga

kehebatan ayam tidak tampak.

6

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

c. Pemeliharaan

Bibit yang baik membutuhkan pemeliharaan yang baik pula. Apabila

ayam broiler dipelihara secara “swalayan” bagaikan ayam kampung

didesa-desa maka kehebatan tidak akan tampak, karena kehebatan

ayam memerlukan perawatan dan makanan yang baik.

d. Pemilihan DOC

Kini yang dihadapi sebagai peternak adalah DOC atau anak ayam

broiler usia sehari yang kecil-kecil. Ada beberapa pedoman untuk

memilih DOC.

Anak ayam berasal dari induk yang sehat agar tidak

membawa penyakit bawaan. Yang dapat menyebabkan

kematian

Ukuran dan bobot ayam itu. Apabila ukuran atau bobot

anak ayam relatif kecil maka sumber penyebabnya adalah

telur tetas ayam tersebut, telur tetas ayam yang besar akan

menghasilkan ayam yang besar pula, dan sebaliknya.

Anak ayam itu memperlihatkan mata yang cerah dan

bercahaya, aktif, serta tampak segar. Kecerahan mata inilah

yang paling mudah mendeteksi kondisi bangsa unggas.

Anak ayam tidak memperlihatkan cacat fisik, kaki

bengkok, mata buta, atau kelainan fisik lainnya yang

mudah dilihat. Bulunya halus dan kering.

Tidak ada lekatan tinja di duburnya.

7

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Pakan

Pengelolaan pakan sangat penting, karena biaya pakan

pada peternakan ayam ras pedaging dapat mencapai 60-70

persen dan total biaya produksi. Ginting (2003) dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa secara statistik pakan

merupakan faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap

produksi ayam ras pedaging. Biaya produksi yang dikeluarkan

peternak setiap periode produksi mencapai 63,97 %. Pengelolaan

pakan meliputi jenis pakan, kualitas pakan dan konsentrasi

pakan yang diberikan pada ayam ras pedaging.

Menurut Rasyaf (2003), pakan ayam ras pedaging di

Indonesia umunya dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan masa

pemeliharannya. Pakan ayam ras pedaging masa awal (pakan

starter) mempunyai kandungan nutrisi cukup tinggi yaitu untuk

protein sebesar 23 persen dan sumber energi lebih rendah dari

pakan finisher yaitu sebesar 300 kkal/kg, yang ditujukan untuk

memperoleh pertumbuhan masa awal yang baik. Pakan ini

berbentuk butiran pecah (crumble) untuk anak ayam umur satu

hari sampai empat minggu.

Vaksin, Obat-obatan dan Desinfektan

Banyak program pencegahan penyakit yang dapat

diaplikasikan di suatu kawasan peternakan ayam. Program

8

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

pencegahan penyakit tersebut diantaranya program sanitasi,

vaksin dan pengobatan dini pada umur tertentu, ketika gejala

ayam sakit mulai tampak. Program sanitasi (biosecurity)

merupakan program yang dijalankan di suatu kawasan

peternakan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya

perpindahan penyebab penyakit menular. Program sanitasi bisa

dilakukan dengan cara menjaga kebersihan dan menggunakan

desinfektan (Rikawati, 2011)

Program vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling

sering dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit di kawasan

peternakan. Semua program vaksin diiakukan berdasarkan

sejarah penyakit di peternakan tersebut atau wilayah sekitarnya.

Vaksin yang diberikan ke ternak ayam dapat berupa vaksin virus

hidup, vaksin yang dilemahkan dan vaksin yang dimatikan

(Rikawati, 2011).

2.2. Volume Penjualan

Volume penjualan adalah pendapatan yang diterima oleh para penjual dari

pembayaran atas barang yang dibeli konsumen. Nilainya adalah sama dengan

harga dikalikan dengan jumlah barang yang dibeli oleh pembeli. Kalau harga

berubah maka otomatis volume penjualan dengan sendirinya akan berubah

(Sukirno, 1997).

9

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Analisis volume penjualan merupakan suatu studi mendalam tentang

masalah penjualan bersih dari laporan rugi laba perusahaan (laporan operasi).

Manajemen perlu menganalisis volume penjualan total dan juga volume itu

sendiri. Analisis tersebut dapat didasarkan pada product line dan segmen pasar

(teritorial, kelompok pembeli dan sebagainya) (Swastha, 2001).

Tingkat volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari

konsep pemasaran, artinya laba itu dapat diperoleh dari pemasaran konsumen.

Dengan laba perusahaan dapat memperkuat posisinya dalam membina

kelangsungan hidupnya, sehingga lebih leluasa menyediakan barang dan jasa yang

memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar kepada konsumen (Swastha,

2000).

2.3. Tinjauan Umum Pendapatan

Pendapatan dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai hasil berupa uang

atau hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia

bebas. Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah total pendapatan dari setiap

anggota rumah tangga dalam bentuk uang atau natura yang diperoleh baik sebagai

gaji atau upah usaha rumah tangga atau sumber lain. Kondisi seseorang dapat

diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menunujukkan jumlah

seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka

waktu tertentu.

10

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Dalam hal ini, pendapatan juga dapat diartikan sebagai pendapatan bersih

seseorang baik berupa uang atau natura. Secara umum pendapatan dapat

digolongkan menjadi 3 yaitu :

1. Gaji dan upah

Suatu imbalan yang diperoleh seseorang setelah melakukan suatu

pekerjaan untuk orang lain, perusahaan swasta atau pemerintah.

2. Pendapatan dari kekayaan

Merupakan nilai total produksi dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan

baik dalam bentuk uang atau lainnya, tenaga kerja keluarga dan nilai sewa

kapital untuk sendiri tidak diperhitungkan.

3. Pendapatan dari sumber lain

Dalam hal ini pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja

antara lain penerimaan dari pemerintah, asuransi pengangguran, menyewa

asset, bunga bank serta sumbangan dalam bentuk lain. Tingkat pendapatan

(Income Level) adalah tingkat hidup yang dapat dinikmati oleh seorang

individu atau keluarga yang didasarkan atas penghasilan mereka atau

sumber-sumber pendapatan lain (Samuelson dan Nordhaus, 1996).

2.4. Tinjauan Umum Penerimaan

Bentuk umum penerimaan dari penjualan adalah TR = P . Q, dimana TR

adalah total revenue atau penerimaan, P adalah price atau harga jual per unit

produk, dan Q adalah quantity atau jumlah produk yang dijual. Dengan demikian,

besarnya penerimaan tergantung pada dua variabel harga jual dan variabel jumlah

11

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

produk yang dijual (Rasyaf, 1998). Selanjutnya dijelaskan bahwa apabila hasil

produksi peternakan dijual ke pasar atau ke pihak lain, maka diperoleh sejumlah

uang sebagai produk yang dijual tersebut. Besar atau kecilnya uang yang

diperoleh tergantung dari pada jumlah barang dan nilai barang yang dijual. Barang

yang dijual akan bernilai tinggi bila permintaan melebihi penawaran atau produksi

sedikit.

Penerimaan adalah perkalian antara jumlah penjualan dengan harga jual,

sedangkan keuntungan adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya

yang dikeluarkan (Soekartawi, 2002).

2.5. Tinjauan Umum Biaya

Fuad (2001) menyatakan bahwa biaya adalah nilai dari semua korbaban

ekonomi yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produksi atau semua

pengeluaran yang dinyatakan dengan uang untuk menghasilkan suatu produksi.

Komponen biaya yang dimaksud adalah biaya bangunan, alat dan perkakas, tanah,

bunga modal, upah tenaga, sarana produksi habis pakai dalam satu kali produksi

adalah bibit, makanan, obat-obatan dan lain-lain.

Biaya merupakan korbanan ekonomi yang dikeluarkan dalam suatu usaha

disebut juga modal, yang menjadi modal tetap terdiri dari biaya pembuatan

kandang, perawatan barang tahan lama, dan lainnya. Biaya ini dihitung dalam

bentuk penyusutan pada setiap periode kegiatan pertahun. Sedangkan modal kerja

12

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

terjadi dari biaya produksi habis pakai dalam setiap kali produksi atau periode

pemeliharaan seperti biaya pembelian bibit, pakan, obat-obatan, upah tenaga

kerja, perbaikan kandang, dan kebutuhan lainnya (Rahardi, 2001).

Secara sederhana, biaya produksi dapat dicerminkan oleh jumlah uang

yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input yaitu secara akuntansi sama

dengan jumlah uang keluar yang tercatat. Di dalam ekonomi, biaya produksi

mempunyai pengertian yang lebih luas. Biaya dari input diartikan sebagai balas

jasa dari input tersebut pada pemakaian terbaiknya. Biaya ini tercermin dari biaya

korbanan (Opportunity Cost). Biaya korbanan terdiri dari biaya eksplisit adalah

biaya yang dikeluarkan dari kas perusahaan yang biasanya dicatat secara

akuntansi untuk membeli input dari pemasok untuk membayar listrik, membayar

bunga, membayar asuransi, dan lain-lain. Biaya implisit lebih sulit mengukurnya.

Biaya ini merupakan refleksi dari kenyataan bahwa suatu input dapat digunakan di

tempat lain atau untuk memproduksi output yang lain (Sugiarto, 2002).

Daniel (2002), menyatakan bahwa biaya sering kali jadi masalah bagi

petani, terutama dalam pengadaan input atau sarana produksi karena kurangnya

biaya yang tersedia, tidak jarang peternak mengalami kerugian dalam usahanya.

a. Biaya Tetap

Biaya tetap umumnya didefiisikan sebagai biaya yang relative tetap

jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau

sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya

produksi yang diperoleh (Soekartawi, 2002).

13

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Biaya tetap ( fixed cost) merupakan total yang dikeluarkan perusahaan,

walaupun tidak berproduksi, biaya tetap tidak dipengaruhi oleh setiap perubahan

kuantitas output. Biaya tersebut terdiri dari biaya seperti pembayaran kontrak atas

bangunan sewa perusahaan, pembayaran bunga atas utang, pembayaran gaji

pegawai tetap dan lain sebagainya (Samuelson & William, 1996).

Biaya tetap terjadi karena adanya sumber daya tetap. Biaya tetap adalah

biaya yang tidak berubah terhadap output dalam jangka pendek. Istilah lain untuk

biaya tetap adalah sun cost, karena biaya ini terjadi dalam jangka pendek

meskipun perusahaan tidak memproduksi sama sekali (Triandaru, 2001).

b. Biaya Variabel

Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya yang bervariasi sesuai

dengan perubahan tingkat output termasuk biaya bahan baku, gaji dan bahan

bakar dan termasuk pula semua biaya yang tidak tetap (Samuelson & William,

1996).

Biaya variabel adalah biaya yang berubah dalam jangka pendek menurut

besarnya produksi seperti upah, bahan mentah, bahan bakar, tenaga, biaya

pengangkutan dan sebagainya (Kadariah, 1994).

Biaya variabel adalah biaya dari sumber daya variabel. Jika tidak

digunakan sumber daya variabel, maka input 0 dan biaya variabel juga 0. Dengan

demikian banyaknya sumber daya variabel yang digunakan, output naik dan biaya

variabel juga naik. Jumlah kenaikan biaya variabel tergantung pada jumlah

sumber daya variabel yang digunakan dan harga sumber daya tersebut (Triandaru,

2001).

14

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Biaya tetap atau biaya variabel biasaya didefinisikan sebagai biaya yang

besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contoh biaya untuk

sarana produksi (Soekartawi, 2002).

c. Biaya Total

Soekartawi (2002), menyatakan bahwa total biaya atau total cost (TC),

adalah penjumlahan dari biaya tetap Fixed Cost (FC) dan biaya tetap atau variabel

cost (VC) yang digunakan dalam usaha tani.

Selanjutnya dinyatakan bahwa fungsi biaya total ini merinci biaya total

yang dikenakan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu output tertentu selama

satu kurun waktu tertentu. Para ahli ekonomi mendefenisikan biaya ditinjau dari

biaya alternatif atau opportunity cost. Doktrin biaya alternatif menetapkan bahwa

biaya dari satu faktor produktif merupakan nilai maksimum yang diproduksi oleh

faktor ini dalam suatu penggunaan alternatif.

2.6. Kerangka Pikir

Berkaitan dengan pendapatan, besar kecilnya pendapatan dipengaruhi

oleh. Volume penjualan, dimana volume penjualan mempengaruhi pendapatan

peternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Astuti (2005) yang menyatakan bahwa

semakin besar volume penjualan suatu produk, maka semakin besar pula

pendapatan yang diperoleh peternak. Dengan meningkatnya volume penjualan,

maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan

yang diperoleh peternak.

15

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Pemikiran tersebut secara skematis ditunjukkan dalam kerangka pikir

penelitian ini seperti Gambar 1.

Volume Penjualan rxy Pendapatan (X) (Y)

Gambar 1. Kerangka Pikir Pengaruh Volume Penjualan Terhadap Pendapatan

Keterangan :

r : koefisien korelasi untuk x

2.7. Hipotesa Penelitian

Hipotesa penelitian yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah :

Ho : “Volume penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa”

(Ho : µ1 ≠ µ2).

Ha : “Volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak

ayam ras pedaging di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa” ( Ha :

µ1 = µ2 ).

16

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan yaitu dari bulan

Februari sampai Juni 2012 dengan rincian kegiatan pada jadwal penelitian

(terlampir). Tempat penelitian di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena Kecamatan Pallangga

merupakan kecamatan yang para peternaknya mengalami penurunan pendapatan.

3.2. Jenis Penelitian

17

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

pengujian hipotesis (eksplanatori). Yang menjelaskan tentang hubungan kausal

antara variabel independen yaitu mortalitas dan volume penjualan terhadap

variabel dependen yaitu pendapatan peternak ayam ras pedaging di Kecamatan

Pallangga, Kabupaten Gowa.

3.3. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu peternak ayam ras pedaging

yang ada di Kecamatan Pallangga sebanyak 100 peternak. Berhubung dengan

besarnya populasi dan kemampuan peneliti maka dilakukan pengambilan sampel

dari masing-masing kelompok peternak . Untuk menentukan besarnya ukuran

sampel dilakukan statistik deskrektif dengan menggunakan rumus Slovin dalam

Umar (2001).

Nn =

1 + Ne2

Dimana :

N = Jumlah Populasi

n = Jumlah Sampel

E = Tingkat Kelonggaran (10%)

Dari rumus tersebut, maka dapat diketahui jumlah sampel minimal yang dapat

digunakan yaitu :

n = N__ 1 + Ne2

= 100 ____

18

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

1 + 100(10%)2

= 100____ 1 + 100 (0,1)2

= 100 2

= 50

Adapun cara teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan

cara teknik (stratified random sampling) dari tiga strata dapat dilihat dari Tabel 2

tersebut (Sugiyono, 2010).

Tabel 2. Cara atau Teknik Pengembilan Sampel dan Jumlah Sampel.No Strata

(Ekor)Jumlah Populasi

(Peternak)Perhitungan

SampelJumlah Sampel

(Peternak)

1 1000 10 10/100 x 50 5

2 1500 15 15/100 x 50 8

3 2000 20 20/100 x 50 10

4 2500 25 25/100 x 50 12

5 3000 30 30/100 x 50 15

Jumlah 100 50

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012.

3.4. Jenis dan Sumber Data

19

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

meliputi data pendapatan, data mortalitas dan data volume penjualan dalam satu

periode.

Adapun sumber data pada penelitian ini adalah :

a. Data primer yaitu data yang bersumber dari hasil wawancara langsung

dengan peternak, yang meliputi identitas responden, tingkat kematian

ternak, volume penjualan dan data pendapatan peternak.

b. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari instansi terkait misalnya

dari laporan-laporan, Dinas Peternakan, Badan Pusat Statistik, yaitu

berupa data populasi ternak, dan dari kepustakaan lainnya.

3.5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

a. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap lokasi

penelitian dan aktivitas peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pallangga,

Kabuaten Gowa.

b. Wawancara yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan peternak

ayam ras pedaging di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

3.6. Analisa Data

Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

20

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

1. Untuk statistik deskriptif digunakan dalam hal mendeskriptifkan

(menggambarkan) pendapatan peternak ayam ras pedaging.

Adapun untuk menghitung pendapatan menurut Soekartawi (2003),

rumusnya sebagai berikut :

Pd = TR – TC

Dimana :

Pd = Pendapatan yang diperoleh peternak ( Rp. / periode )

TR = Total penerimaan yang diperoleh peternak ( Rp. / periode )

TC = Total biaya yang dikeluarkan oleh peternak ( Rp. / periode )

2. Untuk statistik inferens parametrik digunakan untuk pengujian hipotesis

dengan menggunakan Regresi Linier Sederhana melalui program

komputer SPSS 17 dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bx+ e

Dimana :

Y = Pendapatan peternak ayam ras pedaging ( Rp. / periode )

a = Konstanta

b = Koefisien regresi parsial untuk X

X = Volume penjualan ayam ras pedaging ( Kg / periode )

e = Kesalahan pengganggu (Standar Error)

3.7. Konsep Operasional

21

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Volume penjualan adalah jumlah ternak yang terjual dalam satu periode

penjualan ( Kg / periode ).

Pendapatan adalah pendapatan bersih yang diterima oleh peternak (Rp /

periode).

Penerimaan adalah hasil keseluruhan yang diperoleh oleh peternak dalam

satu periode penjualan (Rp / periode).

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak yang tidak

dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Contoh : biaya Pajak Bumi dan

Bangunan, biaya listrik, biaya pembuatan kandang, biaya penyusutan

peralatan (Rp / bulan).

Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak bergantung

pada besar kecilnya penjualan dan produksi. Contoh : biaya tenaga kerja,

biaya pengangkutan, pembayaran air (Rp / bulan).

22

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

BAB IVKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kecamatan Pallangga

Kecamatan Pallangga merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang

terdapat di Kabupaten Gowa

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Somba Opu

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bontomarannu

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bajeng

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Barombong.

Berdasarkan kondisi geografis Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

maka sebagian besar kondisi wilayah daerah tersebut adalah dataran . Kondisi ini

merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki wilayah tersebut dalam

membangun sector pertanian, termasuk subsector peternakan.

23

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Jarak antara ibukota desa/kelurahan dengan ibukota Kecamatan Pallangga

cukup bervariasi antara 0 km sampai dengan 11 km. Adapun desa/kelurahan yang

memiliki jarak terdekat dengan ibukota kecamatan yaitu Desa Mangali dengan

jarak terjauh dari ibukota kecamatan adalah desa Julupamai dengan ibukota

desa/kelurahan yaitu Watu-watu, yaitu jaraknya sekitar 11 propinsi Sulawesi

Selatan. Kecamatan Pallangga secara administratif terbagi atas 16 desa/kelurahan .

Daerah ini terletak pada ketinggian antara 0 sampai dengan 499,9 meter diatas

permukaan laut.

4.2. Luas Wilayah

Adapun luas wilayah Kecamatan Pallangga berdasarkan Desa/Kelurahan

dapat dilihat pada Tabel 3:

Tabel 3. Luas wilayah Desa/Kelurahan di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

No Desa /Kelurahan Luas(Km)2 Persentase (%)

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.

JenetallasaTetebatuPallanggaBungaejaPanakkukaangJulukanayaJuluboriJulupamaiBontorambaKampiliToddotoaParangbanoaPangkabinangaBontoalaManggaliTaeng

3,222,434,073,022,153,084,322,715,094,112,084,211,892,331,672,32

6,614,998,366,204,416,328,875,5610,458,444,278,643,884,783,434,76

24

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Jumlah 48,70 100,00

Sumber: Kecamatan Pallangga Dalam Angka 2011

Tabel 3. Terlihat bahwa luas wilayah Kecamatan Pallangga Kabupaten

Gowa yaitu 48,70 Ha. Adapun desa/ kelurahan yang terbesar memiliki luas

wilayah terbesar yaitu Desa Bontoramba seluas 5,09 Ha atau sekita 10,45%

sedangkan desa/kelurahan yang memiliki luas wilayah terkecil yaitu Desa

manggalli dengan luas 1,67 Ha atau sekitar 3,43% luas wilayah yang dimiliki

oleh daerah tersebut merupakan salah satu modal utama dan faktor pendukung

dalam pengembangan pembangunan dari wilayah tersebut. Wilayah yang lus serta

di dukung oleh kondisi tanah yang subur menjadi faktor penentu dalam

peningkatan produksi sector pertanian pada umumnya dan peternakan ayam ras

pedaging pada khususnya.

4.3. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk suatu wilayah merupakan salah satu keuntungan yang

dimiliki wilayah tersebut , jika penduduk tersebut memiliki kualitas yang baik.

Penduduk suatu wilayah merupakan sumber daya yang dapat berpengaruh

terhadap perkembangan pembangunan suatu wilayah. Oleh karena itu maka

peningkatan kualitas penduduk suatu wilayah sangat penting dilakukan melalui

peningkatan pendidikan maupun pengetahuan serta keterampilannya.

Adapun komposisi penduduk di Kecamtan Pallangga Kabupaten Gowa

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

25

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1.

2.

Laki-laki

Perempuan

37.747

39.369

48,95

51,05

Jumlah 77.16 100,00

Sumber: Data Sekunder Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa,2011

Tabel 4. Terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa yaitu sebanyak 77,116 jiwa . Dari jumlah tersebut , sebagian

besar penduduk adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 39.369 jiwa,

sedangkan untuk penduduk yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 37.747

jiwa tau 48,95% . Berdasarkan jumlah tersebut maka dapat diketahui rasio jenis

kelamin penduduk di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa yaitu 95,88%.

Selanjutnya komposisi penduduk di Kecamatan Pallangga Kabupaten

Gowa berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Komposisis Penduduk Berdasarkan Tingkatan Umur di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No Umur (Tahun) Jumlah (jiwa) Persentase(%)

1. 1.

2. 2

3. 3..

0 – 14

15 - 64

65 – keatas

27.404

47.027

2.685

35,6

60,98

3,5

Jumlah 77.116 100

Sumber: Data Sekunder Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, 2011

Tabel 5. Terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa berada pada umur 15 sampai dengan 64 tahun yaitu sebanyak

47,027 jiwa atau 60,98 % dari total penduduk di daerah tersebut, sedangkan yang

26

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

berumur 65 tahun keatas sebanyak 2.685 jiwa atau 3,48 % . Melihat kenyataan

tersebut berada pada usia produktif. Hal ini merupakan salah satu modal utama

yang dimiliki oleh daerah tersebut dalam pembangunan daerah.

Selanjutnya komposisi penduduk di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

berdasarkan jenis pekerjaan atau mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Terlihat bahwa penduduk di Kecamatan Pallangga Kabupaten

Gowa terdiri atas petani,pegawai negeri sipil, pedagang , peternak jasa. Adapun

jumlah penduduk terbanyak yaitu penduduk yang memiliki mata pencaharian

sebagai petani sebanyak 25.365 jiwa atau 60,74 %, sedangkan penduduk. terkecil

yaitu penduduk dengan mata pencaharian sebagai peternak ayam ras pedaging

sebanyak 100 jiwa atau 0,23%.

Tabel 6. Komposisi Penduduk Berdasarkan jenis pekerjaan di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa) Persentase(%)

1.

2.

3.

4.

5.

Petani

PNS

Pedagang

Peternak ayam ras pedading

Jasa

25.365

3.546

8.103

100

4.644

60,74

8,49

19,40

0,23

11,12

Jumlah 41.758 100

Sumber: Data Sekunder Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, 2011

4.4. Penggunaan Lahan Pertanian

27

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Keadaan lahan pertanian yang dimiliki oleh suatu daerah merupakan salah

satu sumber daya alam yang dibutuhkan oleh dalam proses produksi . Hal ini

disebabkan karena lahan merupakan salah satu faktor produksi. Hal ini disebabkan

karena lahan merupakan salah satu faktor produksi dalam pertanian. Ketersediaan

lahan yang luas serta serta di dukung oleh kesuburan tanah menjadikan wilayah

tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, khususnya pada sector

pertanian, termasuk sub sector peternakan. Kondisi wilayah yang ada dapat

berpengaruh terhadap pola penggunaan lahan di suatu daerah.

Adapun luas lahan dan pola penggunaan lahan di Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Pola Penggunaan dan Luas Lahan Pertanian di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

No Pola Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1.

2.

Sawah teknis

Sawah tadah hujan

1.740,85

1.041,79

62,56

37,4

Jumlah 2.782,64 100

Sumber: Badan Pusat statistik Kabupaten gowa, 2011

Pada tabel 7. Terlihat penggunaan lahan persawahan di daerah tersebut

sebagian besar sawah teknis yaitu seluas 1.740,85 Ha atau sekitar 62,56 %

sedangkan untuk sawah tadah hujan1.041,79 Ha atau sekitar 37,44 %. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan lahan tersebut dapat berpengaruh terhadap

jumlah produksi pangan.

4.5. Keadaan Pertanian dan Peternakan

28

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Indonesia merupakan negara agraris. Hal ini berarti bahwa sebagian besar

wilayah Indonesia adalah wilayah pertanian. Demikian halnya dengan wilayah

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, sebagian besar wilayh daerah tersebut

adalah daerah pertanian. Hal ini tentunya akan berdampak pada produksi

pertanian daerah tersebut. Adapun produksi pertanian di Kecamatan Pallangga

dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Produksi Rata-rata jenis Tanaman pangan di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa

No Jenis Tanaman Produksi (Ton) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Padi

Jagung

Kacang Tanah

Kacang Hijau

Ubi Kayu

Ubi Jalar

21.341

419

11

3.637

1.774

710

76,51

1,50

0,04

13,04

6,36

2,55

Jumlah 2 7.892 100

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa, 2011

Tabel 8, terlihat bahwa jenis tanaman pangan yang diproduksi oleh

masyarakat di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa cukup bervariasi antara

lain padi, jagung ,kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Adapun

jenis tanaman yang memiliki produksi terbesar adalah padi yaitu sebanyak

21.341 ton pertahun sedangkan produksi terkecil yaitu kacang tanah hanya

sebesar 11 ton pertahun. Melihat kenyataan bahwa produksi sektor pertanian di

29

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa cukup tinggi., maka hal tersebut salah

satu faktor pendukung dalam pengembangan usaha peternakan ayam ras

pedaging , khususnya dalam penyediaan bahan pakan ternak.

Selain pertanian dan tanaman pangan, masyarakat di Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa, juga memiliki kebiasaan dalam memelihara ternak.

Adapun jenis dan populasi berbagai ternak jenis yang terdapat di

Kecamatan Pallangga dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Populasi Ternak Menurut Jenisnya di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

No Jenis Ternak Jumlah

(Ekor)

Persentase (%)

1.

2.

3.

4

5.

6.

7.

8.

Sapi

Kerbau

Kuda

Kambing

Ayam Buras

Ayam ras petelur

Ayam ras pedaging

Itik

1.431

783

-

383

81.778

28.600

279.000

25.874

0,34

0,19

0,00

0,09

19,57

6,84

66,67

6,19

Jumlah 417.849 100

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa, 2011

Tabel 9. Terlihat bahwa jenis ternak yang terdapat di Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa terdri atas sapi, kerbau, kambing dan unggas .

Adapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

30

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

ekor pada tahun 2012. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan yang dimiliki oleh

hampir sebagian besar masyarakat di daerah tersebut yang memiliki kegemaran

dalam memelihara ternak jenis ayam ras pedaging tersebut.

4.6 . Sarana dan Prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana umum pendukung kelancaran aktivitas

masyarakat pada suatu daerah merupakan hal yang sangat penting. Sarana dan

Prasarana umum antara lain sarana ibadah, kesehatan, pendidikan ,

perekonomian dan lain sebagainya.

Adapun jenis dan jumlah sarana sosial yang terdapat di Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Sarana Pendidikan

Dalam upaya peningkatan kecerdasan bangsa maka salah satu faktor yang

penting untu diperhatikan yaitu ketersediaan sarana pendidikan yang sesuai

dengan keadaan penduduk setempat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

sangat dibutuhkan dalam masa pembangunan. Maka salah satu cara untuk

mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya kesadaran akan pentingnya

pendidikan sebagai perhatian utama yaitu dengan menyediakan sarana dan

prasarana pendidikan yang memadai.

Adapun sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Pallangga sudah

cukup tersedia. Sarana pendidikan untuk menunjang peningkatan sumberberdaya

manusia seperti tersedianya sekolah mulai dari tingkat TK sampai SMU. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.

31

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Pada Tabel 10. Terlihat bahwa total sarana pendidikan yang terdapat di

daerah tersebut sudah cukup tersedia. Hal ini dapat dilihat dari jenis sarana

pendidikan yang ada mulai dari tingkat taman Kanak-Kanak sampai dengan

tingkat Sekolah Menengah atas (SMA). Adapun jenis sarana pendidikan yang

terbanyak yaitu tingkat Sekolah Dasar / sederajat sebanyak 30 unit atau 57,69

sedangkan sarana pendidikan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/

sederajat hanya terdapat sebanyak 3 unit atau 5,77%.

Tabel 10. Sarana Pendidikan yang terdapat di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No Sarana Pendidikan Jumlah (Unit) Persentase (%)

1.

2.

3

4.

TK

SD/Sederajat

SLTP/Sederajat

SMA/Sederajat

13

30

6

3

25,00

57,69

11,54

5,77

Jumlah 52 100

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa, 2011

b. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan bagi masyarakat merupakan salah satu jenis sarana

sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sarana kesehatan berperan

memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu sarana kesehatan

yang ada juga bertujuan memberikan pengobatan serta penyuluhan bagi

masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Adapun sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel 11.

32

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Tabel 11. Ketersediaan Sarana Kesehatan yang terdapat di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No Sarana Kesehatan Jumlah (Unit) Persentase(%)1.2.3.4.5.6.7.

Rumah BersalinPuskesmasPuskesmas Pembantu (Pustu) Dokter PraktekPos Persalinan Desa (Polindes)PosyanduToko Obat

32416618

3,532,354,711,187,0671,769,41

Jumlah 85 100Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa, 2011

Pada Tabel 11, terlihat bahwa sarana kesehatan yang terdapat di

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa cukup banyak. Sarana kesehatan

tersebut antara lain; Rumah bersalin, Puskesmas, Puskesmas pembantu (Pustu),

Dokter Praktek, Pos Persalinan Desa (Polindes), Posyandu dan Toko Obat.

Adapun sarana kesehatan yang terbanyak yaitu posyandu sebanyak 61 unit atau

71,76%. Hal ini disebabkan karena posyandu tersebut terdapat disetiap desa

atau kelurahan. Melihat kenyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa

ketersediaan sarana kesehatan di daerah tersebut tersedia dengan baik.

c. Sarana Peribadatan

Sebagai upaya dalam peniongkatan keimanan dan ketakwaan serta

kehidupan keagamaan masyarat, serta untuk memperlancar pelaksanaan ibadah

masyrakat , maka ketersediaan sarana peribadatan merupakan hal yang sangat

dibutuhkan. Sarana peribadatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan . Sarana

peribadatan yang terdapat disuatu daerah menunjukkan agama yang di anut oleh

masyarakat tersebut.

33

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Adapun ketersediaan sarana peribadatan di Kecamatan pallangga

Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel. 12. Ketersediaan Sarana Peribadatan yang terdapat di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No Sarana Peribadatan Jumlah (Unit) Persentase(%)

1.

2.

Mesjid

Surau/Langgar

89

4

95,70

4,30

Jumlah 93 100

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa,2011

Pada Tabel 12 , terlihat bahwa jenis sarana peribadatan yang terdapat di

Kecamatan Pallangga Kabupten Gowa yaitu terdiri atas mesjid dan surau atau

langgar . Hali ini disebabkan karena sebagian besar penduduk atau masyarakat di

Kecamatan Pallangga adalah pemeluk agama islam. Adapun jumlah mesjid di

daerah tersebut yaitu sebanyak 89 unit atau 95,70% dan hanya terdapat sebanyak

4 unit suray/langgar.

34

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

BAB VKEADAAN UMUM RESPONDEN

5.1 . Umur Responden

Umur dapat mempengaruhi kemampuan fisik dan pola pikir peternak

dalam mengelola usaha ternaknya. Kisaran umur responden yang diteliti berkisar

antara 35 tahun sampai dengan 64 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa

sebagian besar peternak ayam ras pedaging merupakan angkatan kerja yang

tergolong produktif.

Menurut badan pusat statistik (BPS) , berdasarkan komposisi penduduk,

usia penduduk dikelompokklan menjadi 3 yaitu :

- Usia 0-14 tahun dinamakan usia muda / usia belim produktif

- Usia 15-64 tahun dinamakan usia dewasa / usia kerja/ usia produktif

- Usia +65 tahun dinamakan usia / tua usia tidak produktif / usia jompo

Seluruh responden peternak ayam ras pedaging yang ada di Kecamatan

Pallangga berada pada kisaran usia 15 – 64 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

35

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

sebaran kelompok umur dalam melakukan usaha budidaya ayam ras pedaging

seluruhnya dilakukan oleh peternak yang memiliki umur yang berkisar antara

umur 15 - 64 tahun dengan jumlah 50 orang atau 100 %. Hal ini berarti seluruh

peternak masih berada pada usia produktif untuk menjalankan usaha/pekerjannya.

5.2 . Tingkat Pendidikan Responden

Dari hasil pengumpulan data dilapangan, para peternak ayam ras pedaging

memiliki tingkat pendidikan yang relative bervariasi yaitu dari tingkat SD sampai

dengan SMA. Untuk melihat tingkat pendidikan dari responden dapat dilihat pada

Tabel.13. berikut ini

Tabel.13. Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

NoPendidikan/

Sederajat Jumlah (orang) Persentase(%)

1 SD/Sederajat 21 422 SMP/Sederajat 25 503 SMA/Sederajat 4 8  Jumlah 50 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012

Dari Tabel. 13. menunjukkan bahwa sebagian besar responden peternak

ayam ras pedaging memiliki tingkat pendidikan formal adalah tamat

SMP/Sederajat yaitu sekitar 25 orang atau sekitar 50 %, hal ini menunjukkan

bahwa tingkat pendidikan formal responden sudah sangat tinggi. Sudah semakin

tingginya kesadaran peternak dalam mengenyam pendidikan hal ini akan

memudahkan mereka dalam penyerapan teknologi baru, terutama dalam bidang

peternakan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan usaha ayam ras pedaging

mereka. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak peternak tingkat pendidikannya

36

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

masih rendah dibandingkan yang tinggi dan lebih banyak pada pengalaman

sehari-hari dan ini akan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang baru.

5.3. Jenis Kelamin Responden

Hampir seluruh peternak ayam ras pedaging yang ada di Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa, berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dipengaruhi bahwa

laki-laki sebagai pemimpin dalam keluarga yang bertugas sebagai pencari rejeki

untuk menghidupi keluarga mereka. Keadaan responden berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada Tabel. 14. berikut ini

Tabel. 14. Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa

No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Laki-laki 46 922 Perempuan 4 8

Jumlah 50 100Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012

Dari Tabel.14, terlihat bahwa peternak dengan berjenis kelamin laki-laki

memiliki jumlah sekitar 46 orang atau sekitar 92 % dan untuk peternak yang

berjenis kelamin perempuan memiliki jumlah sebanyak 4 orang atau sekitar 8 %.

Tingginya jumlah laki-laki dalam usaha ayam ras pedaging menunjukkan bahwa

perempuan dalam usaha ayam ras pedaging kurang berfungsi, tapi terkadang

saling membantu dalam usahanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Swastha

(1996) yang mengatakan bahwa perempuan ataupun laki-laki dapat bekerja atau

saling membantu dalam kegiatan hasil panen usaha tani.

5.4. Skala Usaha yang Dimiliki Responden

37

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Skala usaha ternak ayam ras pedaging dapat dibagi menjadi skala usaha

kecil, sedang dan besar. Usaha ternak skala kecil jika peternak plasma memiliki

jumlah sekitar kurang dari 1000 ekor, skala sedang jika peternak memiliki ternak

ayam ras pedaging 1000 – 10.000 ekor dan skala besar dengan jumlah

kepemilikan ternak ayam ras pedaging lebih dari 10.000 ekor. Adapun skala usaha

ayam ras pedaging yang dipelihara responden pada Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel.15. berikut

Tabel. 15. Klasifikasi responden berdasarkan skala usaha ayam ras pedaging di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa

No Strata Jumlah Populasi (Peternak)

Jumlah sampel (Peternak)

1 1000 ekor 10 52 1500 ekor 15 83 2000 ekor 20 104 2500 ekor 25 125 3000 ekor 30 15

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012.

Pada Tabel.15. terlihat bahwa skala usaha yang digunakan 3000 ekor

yaitu sebanyak 15 orang atau sekitar 30 % , untuk skala usaha 1000 ekor juga

dimiliki oleh 5 orang peternak. Jumlah ayam ras pedaging yang diusahakannya

sangat bergantung pada kemampuan peternakan.

38

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

BAB VIHASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Biaya Tetap

Biaya yang dikeluarkan oleh peternak ayam di Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa berasal dari beberapa komponen. Secara umum komponen-

komponen tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu biaya tetap (fixed

cost) dan biaya variabel (variable cost).

Biaya tetap terdiri atas biaya penyusutan dari pembuatan kandang dan

pengadaan peralatan serta pajak yang besarnya tidak tergantung pada besar

kecilnya skala usaha. Biaya pembuatan kandang dikeluarkan sekali dengan masa

pemakaian selama sepuluh tahun, biaya pengadaan peralatan dikeluarkan sekali

dengan masa pemakaian selama lima tahun, sedang Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) dikeluarkan sekali setahun. Selanjutnya, semua biaya dihitung pada satuan

waktu yang sama, yaitu satu periode pemeliharaan ayam mulai dari DOC sampai

dengan ayam yang siap dijual. Dalam satu tahun terdiri atas enam periode.

39

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Besarnya biaya tetap relatif sangat kecil dibandingkan dengan biaya variabel.

Rincian besarnya biaya tetap untuk setiap peternak ayam yang terpilih sebagai

sampel dapat dilihat pada Lampiran 5.

Biaya tetap terbesar berasal dari biaya penyusutan kandang, yang diikuti

oleh biaya penyusutan peralatan dan pajak. Rata-rata komponen biaya tetap untuk

setiap skala usaha disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16. Rata-rata Komponen Biaya Tetap Untuk Setiap Skala Usaha Dalam Satu Periode

No. Skala Usaha(ekor)

Penyusutan(Rp.)

Pajak(Rp.)

Total Biaya Tetap(Rp.)Kandang Peralatan

1. 1000 243.333 72.667 5.200 321.200

2. 1500 335.417 111.250 6.063 452.729

3. 2000 506.667 158.667 14.693 680.027

4. 2500 583.333 191.111 21.069 795.514

5. 3000 762.222 239.222 23.822 1.025.266

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012.

Berdasarkan Tabel 16. Rata-rata komponen biaya tetap berkisar antara

Rp. 321.200,- sampai sekitar Rp. 1.025.266,- satu periode. Meskipun tidak

tergantung pada besar kecilnya skala usaha, ada kecenderungan bahwa semakin

besar skala usaha semakin besar pula rata-rata biaya tetapnya. Hal ini disebabkan

karena semakin banyak jumlah ayam yang dipelihara akan semakin besar kandang

yang harus dibuat serta semakin banyak peralatan yang diperlukan. Begitu juga

besarnya PBB akan semakin besar.

40

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

6.2. Biaya Variabel

Biaya variabel terdiri atas komponen-komponen biaya yang berhubungan

langsung dengan besar kecilnya skala usaha peternakan ayam, yaitu biaya

pembelian DOC, pembelian pakan dan kesehatan (obat-obatan), listrik & air, alas

kandang, bahan bakar dan tenaga kerja. Rincian besarnya biaya variabel untuk

setiap peternak ayam yang terpilih sebagai sampel dapat dilihat pada Lampiran

10. Rata-rata komponen biaya variabel untuk setiap skala usaha disajikan pada

Tabel 17.

Tabel 17. Rata-rata Komponen Biaya Variabel Untuk Setiap Skala Usaha Dalam Satu Periode

No.

Skala Usaha(ekor)

Biaya VariabelBiaya DOC Pakan Kesehatan Listrik

& AirAlas

KandangBahan bakar

Tenaga kerja Total

1. 1000 5.020.000 11.105.000 52.600 39.000 25.800 92.000 870.000 17.204.400

2. 1500 7.537.500 19.109.375 66.250 41.250 25.812 121.250 906.250 27.807.688

3. 2000 10.600.000 24.647.500 70.000 39.400 35.500 172.500 970.000 36.534.900

4. 2500 12.687.500 27.837.500 81.416 42.833 40.417 196.250 976.666 41.862.583

5. 3000 15.220.000 34.378.333,33 104.666 45.800 50.167 245.000 986.000 51.029.966.67

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012.

Berdasarkan Tabel 17 di atas bahwa Rata-rata komponen biaya variabel

dalam satu periode berkisar antara Rp 17 juta sampai sekitar Rp 51 juta.

Komponen terbesar dari biaya variabel berasal dari biaya pembelian DOC dan

pakan, yang besarnya mencapai lebih dari 95%. Komponen paling besar berasal

dari biaya pembelian pakan, yaitu sebesar 67 %. Hal ini sesuai dengan pendapat,

Ginting (2003) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa secara

41

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

statistik pakan merupakan faktor produksi yang berpengaruh

nyata terhadap produksi ayam ras pedaging. Biaya produksi

yang dikeluarkan peternak setiap periode produksi mencapai

63,97 %. Komponen terbesar kedua dari biaya variabel adalah biaya pembelian

DOC, yang besarnya berkisar antara 23,80%.

6.3 . Biaya Total

Biaya total adalah penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel yang

dikeluarkan oleh peternak ayam ras pedaging selama satu periode pemeliharaan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Dahlan (2008), bahwa Biaya tetap dan biaya

variabel ini jika dijumlahkan merupakan biaya total. Rincian besarnya biaya total

untuk setiap peternak ayam yang terpilih sebagai sampel dapat dilihat pada

Lampiran 11.

Tabel 18. Rata-rata Biaya Total Peternak Ayam Ras Pedaging di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No.Skala Usaha (Ekor)

Rata-Rata Biaya Tetap

(Rp/Periode)

Rata-Rata Biaya Variabel (Rp/Periode)

Rata-Rata Biaya Total

(Rp/Periode)

1 1000 321.200 17.204.400 17.525.600

2 1500 452.729 27.807.688 28.260.417

3 2000 680.027 36.534.900 37.214.927

4 2500 795.514 41.862.583 42.658.097

5 3000 1.025.266 51.029.966.67 52.055.232,67

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012

42

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Berdasarkan Tabel 18 di atas bahwa komponen biaya terbesar berasal dari

biaya variabel yaitu sebesar 98 % sedangkan biaya tetap hanya sebesar 2% dari

total biaya produksi. Besarnya biaya variabel dipengaruhi oleh besarnya skala

usaha yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekartawi (2002), yang

menyatakan bahwa, biaya tetap atau biaya variabel biasaya didefinisikan sebagai

biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contoh

biaya untuk sarana produksi.

6.4 . Penerimaan

Total penerimaan peternak ayam bersumber dari jumlah ayam yang dijual

dan penjualan feses. Lebih dari 99% penerimaan berasal dari penjualan ayam.

Rincian besarnya penerimaan dari setiap peternak dapat dilihat pada Lampiran 14.

sedang rata-rata penerimaan untuk setiap skala usaha disajikan pada Tabel 20.

Tabel 19. Rata-rata Penerimaan Untuk Setiap Skala Usaha Dalam Satu Periode

No.

Skala Usaha Rata-rata Penerimaan (Rp.)

(ekor) Ayam Feses Total1 1000 19.755.408 33.900 19.789.308

2 1500 30.833.872,5 76.125 30.909.997,5

3 2000 40.953.154 103.450 41.056.604

4 2500 47.165.286,67 159.208,33 47.324.495

5 3000 57.914.586,67 209.533,33 58.124.120

43

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012.

Secara umum, total penerimaan peternak ayam dalam satu periode

berkisar antara Rp. 19.789 juta - Rp. 58.124 juta dengan rata-rata sebesar Rp.

39.440 juta. Tabel 21 menunjukkan bahwa semakin besar skala usaha semakin

besar pula penerimaan peternak. Hal ini sesuai dengan pendapat, Rasyaf (1998),

yang menyatakan bahwa. Bentuk umum penerimaan dari penjualan adalah TR = P

x Q, dimana TR adalah total revenue atau penerimaan, P adalah price atau harga

jual per unit produk, dan Q adalah quantity atau jumlah produk yang dijual.

Dengan demikian, besarnya penerimaan tergantung pada dua variabel harga jual

dan variabel jumlah produk yang dijual.

6.5. Pendapatan

Pendapatan dapat diperoleh melalui hasil pengurangan antara total

penerimaan yang diperoleh dengan total biaya yang telah dikeluarkan oleh

peternak selama satu tahun terakhir. Dimana menurut Soekartawi (2003), yang

menyatakan bahwa, pendapatan adalah penerimaan ( TR) dikurang dengan biaya

total (TC). Rincian besarnya pendapatan untuk setiap peternak ayam yang terpilih

sebagai sampel dapat dilihat pada Lampiran 15.

Adapun pendapatan peternak Ayam Ras Pedaging di Kecamatan

Pallangga, Kabupaten Gowa, dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Besar Rata-Rata pendapatan yang diperoleh peternak Ayam RasPedaging di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No.Skala Usaha (Ekor)

Penerimaan (Rp/Periode)

Total Biaya (Rp/Periode)

Pendapatan (Rp/Periode)

44

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

1 1000 19.789.308 17.525.600 2.263.708

2 1500 30.909.997,5 28.260.417 2.649.581

3 2000 41.056.604 37.214.927 3.841.677

4 2500 47.324.495 42.658.097 4.666.398

5 3000 58.124.120 52.055.232,67 6.068.901

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012

Pada Tabel 20 terlihat bahwa perhitungan rata-rata pendapatan peternak

Ayam Ras Pedaging Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa menunjukan nilai

yang baik karena, semakin besar skala usaha yang dimiliki maka pendapatan

akan semakin besar. Pendapatan rata-rata peternak berkisar antara Rp. 2.263 juta –

Rp. 6.068 juta-. Hal ini sesuai dengan pendapat. Riswandi, (2006) yang

menyatakan bahwa pendapatan peternak dipengaruhi oleh jumlah kepemilikan

ternak yang dipelihara, biaya yang dikeluarkan dan jumlah hasil produksi.

6.6 . Volume Penjualan

Dari hasil penelitian maka didapatkan volume penjualan ayam ras

pedaging Di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Volume Penjualan Ayam Ras Pedaging Di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa

No Volume Penjualan (Ekor/Periode) Frekuensi Persentase (%)1.2.3.4.5.6.7.

952 – 1248,481248,49 – 1544,971544,98 – 1841,461841,47 – 2137,952137,96 – 2438,442438,45 – 2734,932734,94 – 2902

5801012015

101602024030

Total 50 100%Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2012.

45

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Tabel 21, menunjukkan bahwa umumnya tingkat volume penjualan berada

pada kisaran 2734,94 – 2902 dengan persentase 30%. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin besar skala usaha maka akan semakin besar pula volume penjualan yang

ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Erik. M (2012), yaitu volume penjualan

adalah banyaknya penjualan atas barang atau jasa yang dilakukan oleh penjual.

Volume penjualan juga mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak

langsung atas pendapatan yang diterima oleh pedagang.

6.7 . Pendapatan

Dari hasil penelitian maka didapatkan pendapatan peternak ayam ras

pedaging Di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Pendapatan Peternak Ayam Ras Pedaging Di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

No Skala Usaha (Ekor) Pendapatan (Rp/Periode) Frekuensi Persentase (%)

1 1000 2.263.708 5 10

2 1500 2.649.581 8 15

3 2000 3.841.677 10 20

4 2500 4.666.398 12 25

5 3000 6.068.901 15 30

Total 50 100Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2012.

Tabel 22 menunjukkan bahwa, tingkat pendapatan rata-rata yang paling

tinggi yaitu Rp-, 6.068.901, yaitu dengan persentase sebesar 30 %. Hal ini sesuai

dengan pendapat. Riswandi, (2006) yang menyatakan bahwa pendapatan peternak

46

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

dipengaruhi oleh jumlah kepemilikan ternak yang dipelihara, biaya yang

dikeluarkan dan jumlah hasil produksi.

Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Peternak Ayam Ras Pedaging di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan peternak

ayam ras pedaging Di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa digunakan analisis

regresi linear sederhana dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS

17,00 for windows. Adapun yang menjadi variabel pada penelitian ini yaitu terdiri

atas variabel bebas (independen) yaitu volume penjualan (X), Sementara untuk

variabel terikat (dependen) adalah pendapatan peternak ayam ras pedaging (Y).

Adapun hasil perhitungan analisis regresi linear sederhana dapat dilihat pada

Tabel 23.

Tabel 23. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Peternak Ayam Ras Pedaging Di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Koefisien Regresi (B) Sig Keterangan

Konstanta

Volume Penjualan (X)

Pendapatan(Y)

-189804.231

2114.5190,000 Signifikan

Multiple R = 0,870 ; R Square = 0,752 ; Sign = 0,000 ;

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2012.

Hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 23, maka dapat diketahui

koefisien regresi masing-masing variabel bebas (independen) dan nilai konstanta

sehingga dapat dibentuk suatu persamaan sebagai berikut :

47

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Y = -189804.231+ 2114.519 + e

Dari persamaan regresi linear sederhana diperoleh nilai koefisien regresi

yaitu volume penjualan (X) memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan,

artinya setiap kenaikan nilai volume penjualan maka akan menyebabkan kenaikan

nilai Pendapatan Peternak Ayam Ras Pedaging di Kecamatan Pallangga,

Kabupaten Gowa.

Hasil pengujian nilai koefisien regresi variabel volume penjualan (X)

sebesar 2114.519 hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai volume

penjualan maka akan meningkatkan Pendapatan Peternak Ayam Ras Pedaging di

Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa sebesar Rp 2.114.519.

Adapun nilai konstanta sebesar -189804.231 menunjukkan bahwa pada

saat nilai variabel bebas volume penjualan (X) sama dengan nol, maka pendapatan

peternak (Y) akan bernilai Rp. -189804.231.

Nilai R menunjukkan korelasi, yaitu korelasi antara variabel independen

terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 – 1, jika mendekati 1, maka

hubungan semakin erat. Sebaliknya jika mendekati 0, maka hubungannya semakin

lemah. Angka R yang didapatkan 0,870, artinya korelasi antara variabel

independen volume penjualan (X) terhadap Pendapatan Peternak Ayam Ras

Pedaging di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa (Y) sebesar 0,870 Hal ini

berarti terjadi hubungan yang sangat erat karena mendekati 1.

Nilai R Square (R2) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi.

Angka ini akan diubah ke bentuk persen, artinya persentase sumbangan pengaruh

variabel independen (volume penjualan) terhadap variabel dependen (pendapatan)

48

Page 49: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

sebesar 75,2 %, sedangkan sisanya sebesar 24,8% dipengaruhi oleh variabel lain

yang yang tidak dimasukkan dalam model ini.

49

Page 50: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

BABVIIKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

a. Volume penjualan berpengaruh nyata terhadap pendapatan peternak ayam

ras pedaging di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa dilihat dari nilai

Rnya yaitu sebesar 0,870.

b. Volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak

ayam ras pedaging di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Dan

besarnya sumbangsih volume penjualan terhadap pendapatan peternak

ayam ras pedaging di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa dapat

dilihat dari nilai R squarenya yaitu sebesar 75,2%.

B. Saran

Sebaiknya peternak ayam broiler lebih memperhatikan sistem

pemeliharaan yang dilakukan, baik dalam pemberian pakan. Maka dari itu Perlu

dilakukan penelitian tentang efisiensi pemberian pakan sehingga dapat diperoleh

pendapatan yang lebih besar.

50

Page 51: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 2003. Pemeliharaan Ayam Potong. http://www.wordpress.com. Diakses pada tanggal 22 Januari 2012.

Ahmad, M, 2010. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usaha Ternak yama Ras Pedaging di Kabupaten Magelang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Astuti, 2005. Skripsi : Pengaruh Nilai Margin Pemasaran Terhadap Pendapatan Pengrajin Gula Kelapa di Desa Karang Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Badan Pusat Statistik http://www.bps.go.id/aboutus.php?id_subjek=06&tabel=1&fi=2.

Daniel, M, 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian.penerbit Bumi Aksara. Diakses pada tanggal 26 Januari 2012.

Erik, M. 2012. Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong di Kota Makassar. Skripsi Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Ginting, M, 2003. Analisis Tingkat Pendapatan dan Efisiensi Penggunaan Prima Karsa. Skripsi Program Studi Ekonomi Petrnakan IPB, Bogor.

Kadariah, 1994. Teori Ekonomi Mikro. Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Rahardi, 2001. Analisis Usaha Pemeliharaan Ayam Potong di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiah. http://www.disnak.com. Diakses pada tanggal 26 Januari 2012.

Rasyaf, M., 1998. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.

______, M, 2003. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Rikawati, 2011. Optimalisasi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Peternakan Ayam Ras Pedaging. Jurusan Manajemen fakultas Ekomoni dan Manajemen IPB, Bogor.

Riswandi, M.2006. Analisis Keuntungan Usaha Peternakan Kambing Di Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. Universitas Hasanuddin. Makassar

51

Page 52: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 4751... · Web view repository.unhas.ac.idAdapun jenis ternak terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu sebanyak 279.000

Samuelson, A. Paul dan William D. Nordhalus, 1996. Mikroekonomi. Edisi Keempat Belas. Penerbit Erlangga, Jakarta

Soekartawi, 2002. Prinsip dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian Edisi Revisi. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

_________, 2003. Agribisnis, Teori, dan Aplikasinya. PT. Gajah Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiarto, dkk., 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprensif. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D. Alfabeta, Bandung

Sukirno, S., 1997. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. CV. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Swastha, B dan Handoko. 1996. Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen. Liberty, Yogyakarta

__________, 2000. Manajemen Penjualan. PT. BPFE, Yogyakarta.

__________, 2001. Manajemen Penjualan. PT. BPFE, Yogyakarta.

Titik, S, 1993. Pembibitan Ayam Ras. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Triandaru S., 2001. Ekonomi Mikro. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Umar, H., 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

52